Anda di halaman 1dari 4

Tugas Ujian Akhir Semester

Nama : Geta Galendra


Nim : 202211700085 / Kelas G

1. Konsep HAM dalam Islam adalah menunjukkan bahwa Islam sangat perhatian sekali
dengan hak manusia di muka bumi. Sebutkan dengan disertai dalil terkait dengan
HAM dalam Islam!
 Hak asasi dalam Islam berbeda dengan hak asasi menurut pengertian yang umum
dikenal. Sebab seluruh hak merupakan kewajiban bagi negara maupun individu yang
tidak boleh diabaikan. Rasulullah SAW pernah bersabda: "Sesungguhnya darahmu,
hartamu dan kehormatanmu haram atas kamu." (HR. Bukhari dan Muslim). Maka
negara bukan saja menahan diri dari menyentuh hak-hak asasi ini, melainkan
mempunyai kewajiban memberikan dan menjamin hak-hak ini. Sebagai contoh, negara
berkewajiban menjamin perlindungan sosial bagi setiap individu tanpa ada perbedaan
jenis kelamin, tidak juga perbedaan muslim dan non-muslim. Islam tidak hanya
menjadikan itu kewajiban negara, melainkan negara diperintahkan untuk berperang
demi melindungi hak-hak ini.
 Aspek khas dalam konsep HAM Islami adalah tidak adanya orang lain yang dapat
memaafkan pelanggaran hak-hak jika pelanggaran itu terjadi atas seorang yang harus
dipenuhi haknya. ''Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum
mendorong kamu untuk berlaku tidak adil.'' (QS Al-Maidah/5: 8).Bahkan suatu negara
islam pun tidak dapat memaafkan pelanggaran HAM tersebut dan harus memberikan
sanksi kecuali bila pihak yang dilanggar HAM-nya memaafkan pihak yang melanggar
tersebut.

2. Makna ibadah adalah melakukan aktivitas sesuai dengan apa yang diperintahkan
Allah. Jelaskan makna Hamba atas penyebutan manusia di dalam al-Qur’an!
 Kata hamba atau ‘abd  (4‫د‬4‫ب‬4‫ )ع‬berarti; budak; sahaya. Dalam kamus Bahasa
Indonesia hamba diartikan sebagai abdi, budak belian. Kata ini berasal dari
lafal 4‫ة‬4‫د‬4‫ا‬4‫ب‬4‫ع‬4-4‫د‬4‫ب‬4‫ع‬4‫ ي‬4-4‫د‬4‫ب‬4‫‘( ع‬abada-ya’budu-ibadatan) yang berarti beribadah, hamba
sahaya, budak. Kata ini terdiri dari kata ‘ Ain  (4‫)ع‬, ba  (4‫)ب‬, dan dall  (4‫)د‬
mempunyai berbagai makna yakni halus, ramah rendah, hina, keras dan
kejam. Hamba dalam Al-Qur’an memiliki makna di antaranya: 4‫د‬4‫ب‬4‫‘( ع‬abd),
4‫د‬4‫ا‬4‫ب‬4‫ع‬ (‘ibad), 4‫د‬4‫ي‬4‫ب‬4‫‘( ع‬abi>d).
 Menurut Islam, manusia berperan sebagai hamba Allah (‘Abdullah) yang mengabdikan
diri sepenuhnya kepada Nya. Kata ini terkait dengan dua kata lainya, yaitu ibadah dan
‘ubudiyah. Maksud dari ibadah adalah segala tingkah laku atau perbuatan manusia dan
makhluk-makhluk selain dari manusia yang melaksanakannya yang dicintai dan diridhai
Allah, dan dilaksanakan karena mengabdikan diri kepada Allah. Inilah maksud ayat
yang berbunyi sebagai berikut, Al Qur’an QS. Adz Dzariyat [51] : (56)

 Ayat tersebut sangat jelas menyebutkan kedudukan manusia dalam sistem


penciptaannya adalah sebagai hamba yang menyembah Allah. kedudukan ini
berhubungan dengan hak dan kewajiban sebagai hamba di hadapan Allah
sebagai penciptanya. Jadi tujuan penciptaan manusia adalah menyembah
kepada Allah SWT dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi segala
larangan-Nya. Penyembahan manusia kepada Allah mencerminkan, manusia
sangat membutuhkan segala sesuatu dalam aspek kehidupan dengan tatanan
yang baik dan adil, karena Allah menciptakan manusia sebagai makhluk
yang sangat sempurna, mampu menggunakan potensi yang dimilikinya
dengan baik, yaitu dengan mengaktualisasikan potensi iman kepada Allah,
menguasai berbegai disiplin ilmu pengetahuan, dan melakukan aktivitas
amal saleh sebagai hamba Allah.

3. Ijtihad adalah bagian dari sumber hukum Islam. Deskripsikan fungsi ijtihad
khususnya dalam era modern!
 Ijtihad adalah pengerahan segenap upaya untuk menemukan hukum sesuatu secara rinci.
Ijtihad juga merupakan salah satu sumber hukum Islam setelah Al-Quran, al-Hadits,
Ijma, dan Qiyas. Ijtihad di era modern merupakan kebutuhan untuk menjawab
permasalahan yang terus bermunculan yang hukumnya tidak terurai jelas dalam sumber
hukum utama, Al-Quran dan al-Hadits.

4. Jelaskan demokrasi dalam Islam!


 Di dalam al-Qur'an terdapat banyak ayat yang terkait dengan prinsip-prinsip utama
demokrasi, antara lain QS. Ali Imran: 159 dan al-Syura: 38 (yang berbicara tentang
musyawarah); al-Maidah: 8; al-Syura: 15 (tentang keadilan); al-Hujurat: 13 (tentang jual
beli); al-Nisa': 58 (tentang amanah); Ali Imran: 104 (tentang kebebasan
menghukum); al-Nisa': 59, 83 dan al-Syuro: 38 (tentang kebebasan berpendapat) dst. 
 Prinsip dan konsep demokrasi yang sejalan dengan islam adalah keikutsertaan rakyat
dalam mengontrol, mengangkat, dan menurunkan pemerintah, serta dalam menentukan
sejumlah kebijakan lewat wakilnya. Adapun yang tidak sejalan adalah ketika suara
rakyat diberikan kebebasan secara mutlak sehingga bisa mengarah kepada sikap,
tindakan, dan kebijakan yang keluar dari rambu-rambu ilahi. Karena itu, maka perlu
dirumuskan sebuah sistem demokrasi yang sesuai dengan ajaran Islam. Yaitu
diantaranya:
1. Demokrasi tersebut harus berada di bawah payung agama.
2. Rakyat diberi kebebasan untuk menyuarakan aspirasinya
3. Pengambilan keputusan senantiasa dilakukan dengan musyawarah.
4. Suara mayoritas tidaklah bersifat mutlak meskipun tetap menjadi pertimbangan
utama dalam musyawarah. Contohnya kasus Abu Bakr ketika mengambil suara
minoritas yang menghendaki untuk memerangi kaum yang tidak mau membayar zakat.
Juga ketika Umar tidak mau membagi-bagikan tanah hasil rampasan perang dengan
mengambil pendapat minoritas agar tanah itu dibiarkan kepada pemiliknya dengan
cukup mengambil pajaknya.
5. Musyawarah atau voting hanya berlaku pada persoalan ijtihadi; bukan pada persoalan
yang sudah ditetapkan secara jelas oleh Alquran dan Sunah.
6. Produk hukum dan kebijakan yang diambil tidak boleh keluar dari nilai-nilai agama.
7. Hukum dan kebijakan tersebut harus dipatuhi oleh semua warga

 Akhirnya, agar sistem atau konsep demokrasi yang islami di atas terwujud, langkah
yang harus dilakukan:
– Seluruh warga atau sebagian besarnya harus diberi pemahaman yang benar tentang
Islam sehingga aspirasi yang mereka sampaikan tidak keluar dari ajarannya.
– Parlemen atau lembaga perwakilan rakyat harus diisi dan didominasi oleh orang-orang
Islam yang memahami dan mengamalkan Islam secara baik.
Wallahu a’lam bi al-shawab

5. Uraikan isi tugas saudara (minimal 10 baris) !


 Tugas saya membahas mengenai Konsep Ketuhanan dalam Islam. Kata  “Tuhan” dalam
kamus besar bahasa indonesia merupakan sesuatu yang diyakini, dipuja, dan disembah
oleh manusia sebagai Mahakuasa, Mahaperkasa, dan sebagainya. Tuhan juga merujuk
terhadap sesuatu yang kekal dan abadi. Tuhan adalah prinsip asal dari segala yang ada
dan Dia wajib adanya (Kartanegara M. 2007). Dalam pemikiran filsafat, realitas
tertinggi adalah ide manusia dan kemestian logis dari pemikiran (Tedy, A. 2018). Para
filosof menyebutkan realitas tertinggi adalah “Tuhan” sebagai “Akal murni”. Namun
jika Tuhan merupakan ide manusia, maka ide adalah hasil pemikiran akal yang terbatas.
 Ada beberapa paham dalam konsep ketuhanan meliputi teisme, deisme, panteisme, dan
lain-lain. Teisme mengartikan bahwa Tuhan menciptakan mengatur apa yang terjadi di
alam semesta. Menurut deisme Tuhan menciptakan alam semesta namun tidak ikut
campur dalam kejadiannya. Dalam pandangan panteisme, Tuhan merupakan alam
semesta itu sendiri. 
 Pendapat yang dikemukakan oleh Fazlur Rahman dalam bukunya Tema-Tema Pokok
Al-Qur’an menyatakan bahwa Alquran adalah sebuah dokumen untuk umat
manusia. Bahkan Kitab ini sendiri menamakan dirinya “petunjuk bagi manusia”.
 Sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan
pembeda (antara yang benar dan yang batil). (QS. Al-Baqarah (2): 185)

Dalam Alquran, kata “Allah” disebutkan lebih dari 2.500 kali. Jumlah tersebut
belum menghitung kata Ar-Rabb dan Ar-Rahman yang digunakan untuk mewakili
kata Allah.

6. Jelaskan Isi Bab II dari Buku Memahami Islam Lewat Perguruan Tinggi Karya Nuril Huda!
 Isi dari bab II dari buku Memahami Islam Lewat Perguruan Tinggi Karya Nuril Huda
menjelaskan tentang Konsepsi Manusia dalam Islam. Mulai dari Perbedaan Manusia
dengan yang Lain, Akal dan Fungsinya dalam Alquran, Kebebasan Akal, dan Hakikat
Manusia.
 Dalam sejarah pemikiran manusia, perbincangan mengenai manusia itu sendiri selalu
menjadi hal yang sangat menarik dan unik. Ketika manusia berusaha untuk menjawab
perbedaan dirinya dengan hewan, maka jawabannya dapat dipastikan akan berbeda
antara satu orang dengan yang lain, sesuai dengan sudut pandang cara memahaminya.
 Akal adalah al-hijr atau an-nuhâ yang memiliki arti kecerdasan. Akal berasal dari kata
kerja ‘âqala yang artinya habasa, yaitu mengikat atau menawan. Oleh karena itu,
seseorang yang menggunakan akalnya, al-‘aql adalah orang yang menawan atau
mengikat hawa nafsunya. Orang yang menggunakan akalnya pada dasarnya adalah
orang yang mampu mengikat hawa nafsunya, sehingga hawa nafsu tidak dapat
menguasai dirinya.
 Ciptaan Allah yang paling mulia adalah manusia, hal inilah yang menyebabkan setiap
pekerjaannya yang mengandung nilai ibadah diperhitungkan oleh Allah Ø. Dalam
susunannya, zat yang bersifat lahir dan ghaib ini akan menentukan postur diri manusia
sebagai makhluk yang paling sempurna. Komposisi anggota badan secara fisik sebenarnya
sangatlah kompleks. Ia tidak hanya terdiri atas otak dan jantung, tetapi juga susunan syaraf
yang tidak sederhana. Tidak hanya itu, roh dan jiwa yang memerankan adanya proses berpikir,
merasa, bersikap, dan berserah diri dalam mengabdi merupakan mekanisme dalam bentuk
kejiwaan manusia sebagai makhluk Allah.

Anda mungkin juga menyukai