Anda di halaman 1dari 25

PRANATA SOSIAL

HAM DAN
DEMOKRASI
DEMOKRASI DALAM ISLAM
PENGERTIAN
 Demokrasi Islam adalah ideologi politik yang
berusaha menerapkan prinsip-
prinsip Islam ke dalamkebijakan
publik dalam kerangka demokrasi. ...
Konsep liberalisme dan
partisipasi demokratis sudah ada di
dunia Islam abad pertengahan
 Secara bahasa demokrasi terdiri atas dua
kata, yaitu demos dan kratos yang berarti
kekuasaan ditangan rakyat.
TIGA PEMIKIRAN MENGENAI
HUBUNGAN ISLAM DAN DEMOKRASI
1. Pertama, Islam menjadi sifat dasar demokrasi,
karena konsep syura, ijtihad, dan ijma’
2. Kedua, Islam tidak berhubungan dengan demokrasi.
Menurut pandangan ini kedaulatan rakyat tidak bisa
berdiri diatas kedaulatan Tuhan, juga tidak bisa
disamakan antara muslim dan non muslim dan
antara laki-laki dan perempuan.
3. Ketiga, Theodemocracy yang diperkenalkan oleh al-
Maududi berpandangan bahwa Islam merupakan
dasar demokrasi. Meskipun kedaulatan rakyat
tidak bisa bertemu dengan kedaulatan Tuhan,
tetapi perlu diakui bahwa kedaulatan rakyat
merupakan subordinasi kedaulatan Tuhan.
CIRI-CIRI DEMOKRASI DALAM
PANDANGAN ISLAM
1. Berada di bawah payung agama islam.
2. Rakyat diberi kebabasan untuk menyuarakan aspirasinya
yang sesuai dengan nilai-nilai islam.
3. Mengambilan keputusan senantiasa dilakukan dengan
musyawarah.
4. Suara mayoritas tidak bersifat mutlak meksipun tetap
menjadi pertimbangan utama dalam musyawarah.
5. Musyawarah hanya berlaku pada persoalan ijtihad, bukan
pada perosalan yang sudah ditetapkan secara jelas oleh
al-Qur’an dan sunah.
6. Hukum dan kebijakan yang diambil tidak boleh keluar
dari nilai-nilai agama islam.
7. Hukum dan kebijakan harus dipatuhi oleh semua warga.
8. Kartika Dwirachmawati, “Demokrasi dalam Ajaran islam”
PANDANGAN TOKOH ISLAM
DALAM DEMOKRASI
1. Al Madudi
Beliau adalah tokoh ulama yang menolak dengan tegas
suatu demokrasi dalam negara. Islam tidak memberikan
kekuasaan penuh pada rakyat untuk memutuskan sesuatu.
Islam menggunakan dalil yang kuat dalam memutuskan
suatu masalah, atau perkara yang muncul dalam suatu
pemerintahan. Lain hal nya dengan demokrasi yang
hukumnya dibuat oleh manusia sehingga cenderung
bersifat sekuler.
2. Muhammad Imarah
Beliau adalah tokoh yang tidak menerima demokrasi
dengan tegas dan juga tidak menyetuji adanya sistem
demokrasi pada suatu negara. Demokrasi adalah sebuah
sistem kekuasaan yang membuat atau menetapkan hukum
di tangan manusia ( rakyat ). Hal ini sangat bertentangan
dalam sistem pemerintahan islam yang sudah dibuat dan di
tetapkan Allah sebagai pemegang kekuasaan tertinggi.
3. Salim Ali Al-Bahnasawi
Menurut beliau demokrasi ialah suatu sistem pemerintahan
yang memiliki sisi baik yang tidak bertentangan dengan
islam. Sisi baik dalam sistem demokrasi ialah adanya suatu
kedaulatan rakyat selama tidak bertentangan dengan
hukum Islam. Sisi buruk demokrasi adalah adanya
penggunaan hak legislatif yang bebas dan bisa mengarah
pada suatu sikap yang menghalalkan sesuatu yang haram.
RUANG LINGKUP DEMOKRASI
DALAM ISLAM
Ada dua konsep yang berkaitan antara
demokrasi dan Islam, yaitu:
1. Konsep Demokrasi yang Sesuai
Dengan Islam
2. Konsep Demokrasi Yang
Bertentangan Dengan Islam
KONSEP DEMOKRASI YANG
SESUAI DENGAN ISLAM
1. Demokrasi ialah suatu konsep pemerintahan yang
melibatkan seluruh warga negaranya memutuskan
suatu pemimpim yang akan mengurus negara mereka.
2. Rakyat diberi kebebasan dalam memberikan saran
kepada seorang pemimpin, atau dalam demokrasi di
perbolehkan nya rakyat memberikan aspirasi. hak
suaranya.
3. Rakyat diwajibkan untuk menggunakan hak
suaranya.
4. Menetapkan suara terbanyak sebagai pemenang
dalam pemilihan pemimpin.
5. Islam memberikan kebebasan pada setiap muslim
untuk mengutarakan pendapat.
KONSEP DEMOKRASI YANG
BERTENTANGAN DENGAN ISLAM
1.Sering kali negara demokrasi meninggikan peraturan
yang dibuat adalah sebuah kesepakatan yang mutlak
dan terbaik. Hal ini tidak sesuai dengan apa yang di
syariatkan islam karena hukum yang paling sempurna
adalah Dasar Hukum Islam yang Allah tetapkan.
2. Dalam islam sebuah pendapat boleh di berikan namun
harus tetap sesuai dengan syariat islam. Dalam hal ini
negara demokrasi membebaskan rakyat nya untuk
melakukan sesuatu tanpa ada batasan yang ditetapkan
seperti hukum yang islam tetapkan.
3. Musyawarah yang islam ajarkan adalah suatu
penentuan keputusan yang merujuk pada shahih atau
dhoifnya dalil dan bukan dari sebuah pendapat yang
memiliki suara terbanyak.
HAM DALAM ISLAM
PENGERTIAN
 Dalam bahasa Arab, HAM dikenal dengan (Haqq al- Insânî
al-Asâsî atau juga disebut Haqq al-Insânî ad-Darûrî), yang
terdiri terdiri atas tiga kata, yaitu: a. kata hak (haqq)
artinya: milik, kepunyaan, kewenangan, kekuasaan untuk
berbuat sesuatu, dan merupakan sesuatu yang harus
diperoleh. b. kata manusia (al-insân) artinya: makhluk
yang berakal budi, dan berfungsi sebagai subyek hukum. c.
asasi (asâsî) artinya: bersifat dasar atau pokok.
PENGERTIAN
 Secara terminologis, HAM dalam persepsi
Islam, Muhammad Khalfullah Ahmad telah
memberikan pengertian bahwa HAM
merupakan hak yang melekat pada diri
manusia yang bersifat kodrati dan
fundamental sebagai suatu amanah dan
anugerah Allah SWT yang harus dijaga,
dihormati, dan dilindungi oleh setiap
individu, masyarakat atau negara.
PENGERTIAN
 Dengan demikian, hakikat penghormatan dan
perlindungan terhadap HAM dalam konsep
Islam ialah menjaga keselamatan eksistensi
manusia secara utuh dan adanya
keseimbangan, yaitu keseimbangan antara
hak dan kewajiban, serta keseimbangan
antara kepentingan perseorangan dengan
kepentingan umum. Jadi dalam memenuhi
dan menuntut hak tidak terlepas dari
pemenuhan kewajiban yang harus
dlaksanakan
HAK ASASI MANUSIA MENURUT
TAFSIR ULAMA
1. Hifdzu al-Din (penghormatan atas kebebasan beragama)
Islam memberikan penghormatan dan kebebasan berkeyakinan dan beribadah.
Setiap pemeluk agama berhak atas agama dan madzhabnya. Seseorang tidak boleh
dipaksa untuk meninggalkan agamanya menuju agama atau madzhab lainya dan
tidak seorangpun boleh memaksa dan menekan orang lain untuk berpindah dari
keyakinanya untuk masuk Islam (Q.S. al-Baqoroh : 256).
2. Hifdzu al-Mal (penghormatan atas harta benda)
Dalam ajaran islam harta adalah milik Allah SWT yang dititipka-Nya pada Alam dan
manusia sebagai anugerah.
3.  Hifdzu al-Nafs wa al-‘Ird (penghormatan atas jiwa, hak hidup dan kehormatan
individu)
Dalam ajaran Islam, penghormatan atas jiwa, hak hidup dan kehormatan individu
merupakan hak dasar dan tumpuan dari semua hak.
4. Hifdzu al-‘Aql (penghormatan atas kebebasan berfikir)
Penghormatan atas kebebasan berfikir serta hak atas pendidikan merupakan
penjabaran yang amat penting dari prinsip hifdz al-aql.
5.  Hifdzu al-Nasl (keharusan untuk menjaga keturunan)
Dalam ajaran Islam menjaga dan memelihara keturunan di manifestasikan dengan
disyariatkan lembaga pernikahan.
RUANG LINGKUP HAK ASASI
MANUSIA DALAM ISLAM
1. Hak untuk hidup.
2. Hak untuk memperoleh kebutuhan hidup
atau hak ekonomi.
3. Hak untuk mendapatkan kemerdekaan dan
kebebasan.
4. Kebebasan berpendapat dan berekspresi.
5. Persamaan hak dan kedudukan di hadapan
hukum.
6. Hak kebebasan untuk berserikat.
7. Hak untuk mendapatkan keadilan.
8. Hak untuk medapatkan tempat tinggal.
 Hak untuk hidup.
 Hak asasi yang paling utama yang diusung
oleh Islam adalah hak untuk hidup dan
menghargai hidup manusia. Hal tersebut
secara tegas telah dikemukakan oleh Allah
SWT pada QS. 5 (al-Ma’idah):32
 Hak untuk memperoleh kebutuhan hidup atau
hak ekonomi.
 Berbicara tentang hak ekonomi, Islam telah
mengajarkan kepada setiap individu untuk dapat
memenuhi kebutuhan pribadinya dan keluarganya
sesuai dengan prestasi hidup skill yang dimiliki.
Namun, di balik harta yang dimilikinya itu, di
dalamnya terkandung hak orang lain, khususnya
kalangan dhua`fa dari golongan fakir miskin,
yang dikeluarkan melalui zakat, infak, dana
sedekah (ZIS). Hal tersebut sesuai dengan firman
Allah SWT QS. 51 (adz-Dzariyat) : 19
 Hak untuk mendapatkan kemerdekaan dan
kebebasan.
 Islam secara tegas melarang praktek perbudakan,
dalam bentuk orang yang merdeka menjadi hamba
sahaya, kemudian diperjualbelikannya. Sebagaimana
telah dijelaskan oleh Rasulullah SAW dalam sebuah
hadisnya yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan
Ibn Majah yang bersumber dari `Amr bin `Ash, yaitu:
Ada tiga kategori manusia yang aku sendiri akan
menggugatnya pada hari kiamat. Di antaranya adalah
mereka yang menyebabkan seorang yang merdeka
menjadi hamba sahaya, lalu menjualnya dan
memakan uang hasil penjualannya.
 Kebebasan berpendapat dan berekspresi.
 Islam menganugerahkan hak kebebasan untuk
berfikir dan hak untuk mengungkapkan pendapat
kepada seluruh umat manusia. Kebebasan
berekspressi ini tidak hanya diberikan kepada warga
negara ketika melawan tirani, namun juga bagi
setiap individu untuk bebas mengeluarkan pendapat
dan sekaligus mengekspressikannya berkait dengan
berbagai masalah. Tentunya kebebasan berpendapat
di sini berkait dengan upaya untuk mensosialisasikan
perbuatan kebaikan dan kebajikan, dan berupaya
untuk menghimbau dan mengantisipasi berbagai
perbuatan kejahatan dan kezaliman.
 Persamaan hak dan kedudukan di hadapan
hukum.
 Islam menegaskan dan menekankan adanya
persamaan seluruh umat manusia di depan
Allah SWT. Sebagai makhluk ciptaan-Nya,
manusia telah diciptakan dari asal usul yang
sama, nenek moyang yang sama, dan kepada-
Nyalah mereka mesti taat dan patuh. Hal
tersebut sesuai dengan QS. 4 (an-Nisa):1
 Hak kebebasan untuk berserikat.
 Islam juga telah memberikan hak kepada rakyat untuk
bebas berpolitik, berserikat dan membentuk organisasi-
organisasi. Namun, hak berserikat ini dilakukan dengan
motivasi untuk menyebarkan dan merealisir kemaslahatan
dan kebaikan baik bagi individu, masyarakat dan bangsa,
bukan untuk menyebarluaskan kejahatan dan kekacauan.
Sehingga dapat dikatakan bahwa hak kebebasan
berserikat tidak berlaku secara mutlak tanpa batas. Akan
tetapi, ia dilakukan dengan dilandasi oleh semangat untuk
menyebarluaskan amal-amal kebajikan dan kesalehan,
serta menumpas kejahatan dan kemunkaran. Hak untuk
kebebasan untuk berserikat secara umum terkandung
pada QS. 3(Ali `Imran):110),
 Hak untuk mendapatkan keadilan.
 Islam hadir ke muka bumi ini untuk
menegakan keadilan. Sehingga setiap insan
hamba Allah SWT mendapatkan hak keadilan
yang sangat penting ini. Islam mewajibkan
kepada umatnya untuk menegakan keadilan
walaupun untuk dirinya sendiri. Hal tersebut
secara tegas telah dijelaskan oleh Allah SWT
pada QS. 42 (asy-Syura) :15
Hak untuk medapatkan tempat tinggal.
Islam memandang bahwa bertempat tinggal
merupakan hak asasi dalam kehidupan
manusia yang sangat urgen. Sehingga
seseorang dapat beristirahat di rumah
kediamannya yang akan mendatangkan
kebahagiaan dan kesejahteraan bagi dirinya,
anak-isterinya, dan para keluarganya

Anda mungkin juga menyukai