Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

HAK ASASI MANUSIA MENURUT PANDANGAN ISLAM


DAN BARAT

Dosen Pengampu: Rusdiansyah, S.Pd.I., M.Pd. I.

KELOMPOK 5

Achmad Faiz Muqorrobin 1810814110016

Annisa Putri Kinasih 1810814320010

Ramadhan Faurida 1810814210014

Sri Novi Anggriani 1810814120013

Wardina Sapiah Eliyana 1810814220011

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

FAKULTAS TEKNIK

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA

BANJARBARU

2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang sudah memberikan rahmat, hidayah
serta inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Pendidikan Agama
Islam dengan judul “Hak Asasi Manusia Menurut Islam dan Barat” dengan tepat pada
waktunya. Sholawat serta salam kita hanturkan kepada teladan kita semua Nabi
Muhammad SAW. yang telah memberitahu kepada kita jalan yang benar berupa
ajaran agama yang sempurna serta menjadi rahmat bagi seluruh alam.
Penyusunan makalah sudah kami lakukan semaksimal mungkin dengan
dukungan dari banyak pihak, sehingga bisa memudahkan dalam penyusunannya.
Untuk itu kami pun tidak lupa mengucapkan terima kasih dari berbagai pihak yang
sudah membantu kami dalam rangka menyelesaikan makalah ini.
Tetapi tidak lepas dari semua itu, kami sadar sepenuhnya bahwa dalam
makalah ini masih terdapat banyak kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa
serta aspek-aspek lainnya. Maka dari itu, dengan lapang dada kami membuka seluas-
luasnya pintu bagi para pembaca yang ingin memberikan kritik ataupun sarannya
demi penyempurnaan makalah ini.
Akhirnya penyusun sangat berharap semoga dari makalah yang sederhana ini
bisa bermanfaat dan juga besar keinginan kami bisa menginspirasi para pembaca.

Banjarbaru, September 2018

Penyusun

i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ………………………………………………………………………...i
Daftar Isi ……………………………………………………………………………...ii
Bab I Pendahuluan
a. Latar Belakang ………………………………………………………………..1
b. Rumusan Masalah …………………………………………………………….1
c. Tujuan ………………………………………………………………………...2
Bab II Isi
a. Pengertian Hak Asasi Manusia ……………………………………………….3
b. HAM Menurut Konsep Barat ………………………………………………...4
c. HAM Menurut Konsep Islam ………………………………………………...4
d. Macam-Macam HAM dalam Al-Qur’an …………………………………..…6
e. Perbedaan Prinsip Antara Konsep HAM dalam Pandangan Islam dan
Pandangan Barat …………………………………………………………….10
Bab III Penutup
Kesimpulan ………………………………………………………………….11

Daftar Pustaka ……………………………………………………………………….12

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada dasarnya, semua orang memiliki Hak Asasi Manusia yang telah
dimiliki sejak lahir. Hak Asasi Manusia (HAM) merupakan hak-hak yang
dimiliki manusia sejak ia lahir yang berlaku seumur hidup dan tidak dapat
diganggu gugat siapapun.Hak Asasi merupakan sebuah bentuk anugrah yang
diturunkan oleh Tuhan sebagai sesuatu karunia yang paling mendasar dalam
hidup manusia yang paling berharga. Hak Asasi dilandasi dengan sebuah
kebebasan setiap individu dalam menentukan jalan hidupnya. Hak-hak ini
berisi tentang kesamaan atau keselarasan tanpa membeda-bedakan suku,
golongan, keturunanan, jabatan, agama dan lain sebagainya antara setiap
manusia yang hakikatnya adalah sama-sama makhluk ciptaan Tuhan.
Lalu bagaimanakah pandangan Islam mengenai hak asasi manusia?
Seperti yang kita ketahui Islam sangat menjunjung tinggi hak asasi manusia
(HAM). Islam sendiri adalah agama yang membawa ketenangan dan
ketentraman bagi pemeluknya, dan apakah orang muslim yang bertakwa
sekalipun bisa merasa tidak puas terhadap hak asasi manusia (HAM) yang
dimilikinya? Selanjutnya kita simak terlebih dahulu materi-materi dibawah ini
yang akan disampaikan.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apakah pengertian dari Hak Asasi Manusia?
2. Bagaimana HAM menurut pandangan Barat?
3. Bagaimana HAM menurut pandangan Islam?
4. Apa saja macam-macam HAM yang ada di dalam Al-Qur'an?
5. Prinsip apakah yang membedakan antara HAM menurut pandangan Islam dan
HAM manurut pandangan Barat

1
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian Hak Asasi Manusia.
2. Mengetahui Hak Asasi Manusia menurut pandangan Barat.
3. Mengetahui Hak Asasi Manusia menurut pandangan Islam.
4. Mengetahui macam-macam Hak Asasi Manusia dalam Al-Qur’an.
5. Mampu membedakan Hak Asasi Manusia menurut pandangan Islam dan Hak
Asasi Manusia menurut pandangan Barat.

2
BAB II
ISI

A. PENGERTIAN HAK ASASI MANUSIA (HAM)


Hak Asasi Manusia (HAM) adalah hak-hak yang telah dimiliki
seseorang sejak ia dalam kandungan. HAM berlaku secara universal. Dasar-
dasar HAM tertuang dalam Deklarasi Kemerdekaan Amerika Serikat
(Declaration of Independence of USA) dan tercantum dalam UUD 1945
Republik Indonesia, seperti pada pasal 27(1), pasal 28, pasal 29(2), pasal
30(1), dan pasal 31(1) (menurut Wikipedia).1
Secara histories lahirnya HAM dimulai dengan lahirnya Magna
Charta pada tahun 1215 di Inggris yang intinya membatasi kekuasaan raja-
raja yang absolut. Kemudian diikuti dengan lahirnya Bill of Rights di Inggris
pada tahun 1689 yang berintikan bahwa manusia harus diperlakukan sama di
depan hukum.
Perkembangan HAM selanjutnya ditandai munculnya The American
Declaration of Independence yang lahir dari paham Rousseau dan
Monstesquieu. Setelah itu lahir pula The French Declaration dan The Rule of
Law.2 Menurut penulis pengertian HAM adalah suatu hak yang pasti dimiliki
oleh setiap manusia sejak ia lahir dan tidak dapat diganggu gugat oleh
siapapun.

1
Agus Salim. Pendidikan Agama Islam, (Banjarmasin: Politeknik Kesehatan, 2014), hlm141.
2
Wahyuddin, Achmad, dkk, Pendidikan Agama Islam untuk Perguruan Tinggi (Jakarta:
Grasindo,2009), hlm73.

3
B. HAM MENURUT KONSEP BARAT
Menurut barat HAM adalah semua hak manusia yang bersifat
antroposentris. Antoposentris yaitu segala sesuatu dipusatkan pada manusia,
sehingga manusia sangat dipentingkan. 3
Sedangkan James W Nickel mengatakan bahwa aspek universalitas
HAM lebih terletak pada fungsinya untuk mencegah warga Negara menjadi
objek penindasan. Mereka tidak boleh dibiarkan begitu saja tanpa memiliki
hak yang dapat dituntut.4
Dilihat dari sejarahnya, umumnya para pakar di Eropa berpendapat
bahwa lahirnya HAM dimulai dengan lahirnya Magna Charta pada tahun
1215 di Inggris yang mencanangkan bahwa raja yang tadinya memiliki
kekuasaan absolut, menjadi dibatasi kekuasaannya dan mulai dapat dimintai
pertanggungjawabannya di muka hukum. Selanjutnya diikuti dengan lahirnya
Bill of Right di Inggris tahun 1689 dengan adigium bahwa manusia sama di
muka hokum. Perkembangan HAM selanjutnya ditandai munculnya The
American Declaration of Independence. The French Declaration tahun 1789
dan terakhir lahirnya rumusan HAM yang bersifat universal yang dikenal
dengan The Universal Declaration of Human Rights tahun 1948 disahkan
langsung oleh PBB.5

C. HAM DALAM KONSEP ISLAM


HAM adalah hak dasar setiap manusia yang di anugerahkan Allah
kepada manusia untuk dijaga, dipelihara, dan dihromati/dihargai. Dalam Islam
HAM disebut al ahwalul khamsah (hal Yang lima) (perkara yang lima), yaitu
jiwa, agama, harta, keluarga, dan harga diri atau kehormatan. Menurut Islam

3
Agus Salim, Pendidikan Agam Islam, (Banjarbaru: Mahasiswa Teknik Mesin FT ULM, 2014),hlm67.
4
James W. Nickel, Hak Asasi Manusia: Refleksi filosofis atas Deklarasi Universal Hak Asasi
Manusia, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1996), hlm. 7.
5
Agus Salim, Pendidikan Agama Islam, (Banjarmasin: Politeknik Kesehatan, 2014) hlm 142.

4
HAM adalah hak manusia dari Allah yang bersifat teosentris, maksudnya
segala sesuatu berasal dari Allah. 6
Dalam konsep Islam seseorang hanya mempunyai kewajiban-
kewajiban atau tugas-tugas kepada Allah, karena ia harus mematuhi hukum-
Nya. Namun secara pardoks, di dalam tugas-tugas inilah terletak semua hak
dan kemerdekaannya. Manusia diciptakan oleh Allah hanya untuk mengabdi
kepada Allah. Dengan demikian manusia mempunyai kewajiban mengikuti
ketentuan-ketentuan yang ditetapkan oleh Allah. Kewajiban yang
diperintahkan kepada umat manusia dibagi dalam 2 kategori, yaitu:
a. Huquuqullah (hak-hak Allah), yaitu kewajiban-kewajiban manusia
terhadap Allah yang diwujudkan dalam sebuah ritual ibadah.
b. Huquuqul-‘ibad (hak-hak manusia), yaitu kewajiban-kewajiban manusia
terhadap sesamanya dan terhadap makhuk-makhluk Allah lainnya.7
Berdasarkan tingkatannya, Islam mengajarkan tiga bentuk hak asasi
manusia, yaitu:
1. Hak darury (hak dasar). Sesuatu dianggap hak dasar apabila hak tersebut
dilanggar, bukan hanya mernbuat manusia sengsara, tetapi juga hilang
eksistensinya, bahkan hilang harkat kemanusiaannya, misalnya mati.
2. Hak hajy (hak sekunder), yakni hak-hak yang bila tidak dipenuhi akan
berakibat pada hilangnya hak-hak elementer, misalnya hak seseorang
untuk memperoleh sandang pangan yang layak, maka akan
rnengakibatkan hilangnya hak hidup.
3. Hak tahsiny, yakni hak yang tingkatannya lebih rendah dari hak primer
dan sekunder.

6
Agus Salim, Pendidikan Agama Islam, (Banjarbaru: Fakultas Teknik Universitas Lambung
Mangkurat, 2014),hlm 113.
7
Syekh Syaukat Hussain, Hak Asasi Manusia dalam Islam, (Jakarta: Gema Insani Press, 1996), hlm
54.

5
Tonggak sejarah keberpihakan Islam terhadap HAM yaitu
pendeklarasian Piagam Madinah yang dilanjutkan dengan deklarasi Kairo.
Dalam Piagam Madinah, paling tidak ada dua ajaran pokok yang berhu-
bungan dengan HAM, yaitu pemeluk Islam adalah satu umat walaupun
mereka berbeda suku bangsa; dan hubungan antara komunitas muslim
dengan nonmuslim didasarkan pada prinsip:
1. Berinteraksi secara baik dengan sesama tetangga;
2. Saling membantu dalam menghadapi musuh bersama;
3. Membela mereka yang teraniaya;
4. Saling menasehati;
5. Menghormati kebebasan beragama.8

D. MACAM – MACAM HAM DALAM AL-QUR’AN


1. Hak Hidup
Setiap manusia berhak untuk hidup yang layak, aman, damai, dan bahagia
di muka bumi. Hak hidup adalah hak paling utama dalam Islam bagi
manusia sebagaimana terdapat dalam QS. al-Anam (6 ) : 151.

ِ ُ ‫علَي ُكم ۖ أَ اّل ت‬


ِ َ‫شركوا ِب ِه شَيئًا ۖ َو ِبالوا ِلد‬
‫ين ِإحسانًا ۖ َوّل‬ َ ‫قُل تَعالَوا أَت ُل ما َح َّر َم َربُّ ُكم‬
َ ‫ش ما‬
‫ظ َه َر‬ ِ َ‫قربُوا الف‬
َ ‫واح‬ َ َ ‫َرزقُ ُكم َوإِياا ُهم ۖ َوّل ت‬
ُ ‫َحن ن‬ُ ‫قۖن‬ ٍ ‫تَقتُلوا أَوّلدَ ُكم ِمن إِمال‬
‫صا ُكم بِ ِه‬‫ق ۚ ٰذ ِل ُكم َو ا‬ َّ ‫فس الَّتي َح َّر َم‬
ِ ‫َّللاُ إِ اّل ِبال َح ا‬ َ َّ‫طنَ ۖ َوّل تَقتُلُوا الن‬
َ ‫ِمنها َوما َب‬
َ‫لَعَلَّ ُكم تَعقِلون‬
“Katakanlah: "Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh
Tuhanmu yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia,
berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu bapa, dan janganlah kamu

8
Adnan Hidayat,”HAM Menurut Pandangan Islam dan Barat”, diakses dari https://rex-
hunter.blogspot.com/2013/07/ham-menurut-pandangan-islam-dan-barat.html, pada tanggal 7
September 2018, pukul 19.17.

6
membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan, Kami akan memberi
rezeki kepadamu dan kepada mereka, dan janganlah kamu mendekati
perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya maupun
yang tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan
Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar".
Demikian itu yang diperintahkan kepadamu supaya kamu
memahami(nya).”

2. Hak Persamaan
Pesan yang disampaikan dalam hak persamaan adalah bahwa setiap orang
tanpa memandang warna kulit, agama, bangsa, dan jenisnya diklaim sama.
Hal tersebut sesuai firman Allah swt. dalam QS al-Hujurat (49) : 13.

ٰ ُ ‫اس ِإناا َخلَقنا ُكم ِمن ذَ َك ٍر َوأ‬


ُ ‫نثى َو َج َعلنا ُكم‬
َ َ‫شعوبًا َوقَبا ِئ َل ِلت‬
ۚ ‫عارفوا‬ ُ ‫يا أَيُّ َها النا‬
ٌٌ‫علي ٌم خَبير‬ َ َّ ‫َّللاِ أَتقا ُكم ۚ ِإ َّن‬
َ ‫َّللا‬ َ َ ‫ِإ َّن أ‬
َّ َ‫كر َم ُكم ِعند‬
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-
laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa
dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya
orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang
paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi
Maha Mengenal.”

3. Hak Memperoleh Keadilan


Dalam konteks keadilan al-Quran menggunakan dua istilah; adl dan qist.
Adl menunjuk kepada sikap atau prilaku yang berimbang antara dua
ekstrim. Sedangkan qist berarti sikap adil atau tidak memihak dalam
menggunakan kekuasaan. Keadilan merupakan ajaran dasar Islam, karena
itu keadilan tidak hanya dinyatakan dalam satu dua ayat. Karena

7
kehormatan manusia tidak bisa terwujud tanpa keadilan. Sebagai realisasi
dari ajaran keadilan, maka setiap individu memiliki hak keadilan dan
berhak meminta perlindungan kepada penguasa sah, dan pemimpin
berkewajiban untuk memberi keamanan yang semestinya bagi warganya.
sebagaimana ditegaskan dalam A1-Qur’an Surat al-Maidah (5) : 8

‫ط ۖ َو َّل‬ ِ ْ‫ّلِل ِ ش ُ َه د َ ا َء ب ِ الْ قِ س‬


َّ ِ ‫ي َ ا أ َي ُّ َه ا ال َّ ِذ ي َن آ َم ن ُوا ك ُ و ن ُوا ق َ َّو ا ِم ي َن‬
‫ب‬ ُ ‫ي َ ْج ِر َم ن َّ ك ُ ْم ش َ ن َآ ُن ق َ ْو ٍم عَ ل َ ٰى أ َ َّّل ت َعْ ِد ل ُوا ۚ ا عْ ِد ل ُوا ه ُ َو أ َقْ َر‬
‫لِ ل ت َّقْ َو ٰى ۖ َو ا ت َّق ُوا َّللاَّ َ ۚ إ ِ َّن َّللاَّ َ َخ ب ِ ي ٌر ب ِ َم ا ت َع ْ َم ل ُو َن‬
“Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang
selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan
janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu
untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada
takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui
apa yang kamu kerjakan.”

4. Hak Memiliki
Islam menjamin hak kepemilikan setiap orang dan melarang siapapun
untuk memperoleh harta orang lain yang bukan haknya. Hal ini
dinyatakan dalam QS. al-Baqarah (2) : 188.

‫الباط ِل َوتُدلوا ِبها ِإلَى ال ُح اك ِام ِلتَأ ُكلوا فَريقًا ِمن أَموا ِل‬
ِ ‫َوّل تَأ ُكلوا أَموالَ ُكم بَينَ ُكم ِب‬
َ‫اإل ِثم َوأَنتُم تَع َلمون‬
ِ ‫اس ِب‬ِ ‫النا‬
“Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di
antara kamu dengan jalan yang bathil dan (janganlah) kamu membawa
(urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian
daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal
kamu mengetahui.”

8
5. Hak Kebebasan Beragama
Kebebasan dan kemerdekaan merupakan hak yang dijunjungi tinggi dalam
Islam termasuk di dalamnya hak kebebasan beragama. Kebebasan
memilih dan menentukan sendiri keyakinan pribadi merupakan hak yang
asasi pada manusia. Oleh karena itu, agama dan keyakinan tidak boleh
dipaksakan, pemaksaan dalam hal ini akan menghilangkan nilai keyakinan
itu sendiri. Olehnya itu setiap individu hendaknya memilih keyakinannya
dengan bebas dan penuh tanggung jawab atas segala konsekuensinya. Hal
ini sesuai dengan A1-Qur’an dalam QS al-Baqarah (2) : 256.

َّ ‫ت َويُؤْ ِم ْن ِب‬
ِ‫اّلِل‬ ِ ‫غو‬ َّ ‫ي َف َم ْن يَ ْكفُ ْر ِب‬
ُ ‫الطا‬ ‫الر ْشد ُ ِمنَ ْالغَ ِا‬ ِ ‫ّل ِإ ْك َراهَ فِي ال ِد‬
ُّ َ‫اين قَ ْد تَبَيَّن‬
ٌٌ‫ع ِليم‬
َ ‫س ِمي ٌع‬ َّ ‫ام لَ َها َو‬
َ ُ‫َّللا‬ َ ‫ص‬ َ ‫س َك ِب ْالعُ ْر َوةِ ْال ُوثْقَى ّل ا ْن ِف‬
َ ‫فَقَ ِد ا ْست َ ْم‬

“Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam), sesungguhnya telah


jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa
yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya
ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus.
Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” 9

9
Budiarti, “Hak Asasi Manusia (HAM) dalam Al-Qur’an)”, diakses dari
https://sulsel2.kemenag.go.id/artikel/31809/hak-asasi-manusia-ham-dalam-al-quran, pada tanggal 7
Sepetember 2018, pukul 19.43.

9
E. PERBEDAAN PRINSIP ANTARA KONSEP HAM DALAM
PANDANGAN ISLAM DAN BARAT
Ada perbedaan prinsip antara hak-hak asasi manusia dilihat dari sudut
pandangan Barat dan Islam. Hak Asasi Manusia menurut pemikiran Barat
semata-mata bersifat antroposentris, artinya segala sesuatu berpusat kepada
manusia. Dengan demikian manusia sangat dipentingkan. Sebaliknya, Hak
Asasi Manusia dilihat dari sudut pandang Islam bersifat teosentris, artinya
segala sesuatu berpusat pada Tuhan. Dengan demikian, Tuhan Allah menjadi
sentral/pusat.
Pemikiran Barat menempatkan manusia pada posisi bahwa manusialah
yang menjadi tolak ukur segala sesuatu, sedangkan Islam melalui firman-Nya:
Allahlah yang menjadi tolak ukur segala sesuatu dan manusia adalah ciptaan
Allah untuk mengabdi kepadanya. Di sinilah letak perbedaan yang
fundamental antara hak-hak asasi manusia menurut pola pemikiran Barat
dengan hak-hak asasi manusia menurut pola ajaran Islam. Makna teosentris
bagi orang Islam adalah manusia pertama-tama harus meyakini ajaran pokok
Islam yang dirumuskan dalam dua kalimat, syahadat, barulah manusia
melakukan perbuatan-perbuatan yang baik menurut isi keyakinan itu. (Daud,
Ali Muhammad, 2995: 304).10

10
Wahyuddin, Achmad, dkk, Pendidikan Agama Islam untuk Perguruan Tinggi (Jakarta:
Grasindo,2009), hlm74.

10
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Pada dasarnya Hak Asasi Manusia (HAM) adalah hak yang telah di
berikan Allah sejak lahir. Oleh karena itu tidak ada sesuatu apapun di dunia
ini yang dapat mencabutnya. Tetapi bukan berarti manusia bebas untuk
berbuat semaunya, sebab apabila manusia bebas menggunakan haknya tanpa
menghargai hak asasi orang lain maka ia berarti telah melanggar hak asasi
orang lain.

11
DAFTAR PUSTAKA
Adnan Hidayat. 2013. HAM Menurut Pandangan Islam dan Barat di
https://rex-hunter.blogspot.com/2013/07/ham-menurut-pandangan-islam-dan-
barat.html (diakses tanggal 7 September 2018, pukul 19.17)

Budiarti. 2015. Hak Asasi Manusia (HAM) dalam Al-Qur’an di


https://sulsel2.kemenag.go.id/artikel/31809/hak-asasi-manusia-ham-dalam-al-
quran (diakses tanggal 7 Sepetember 2018, pukul 19.43)

Hussain, Syaukat. 1996. Hak Asasi Manusia dalam Islam. Jakarta: Gema
Insani Press.

Salim, Agus. 2014. Pendidikan Agama Islam. Banjarbaru: Fakultas Teknik


Universitas Lambung Mangkurat.

Salim, Agus. 2014. Pendidikan Agama Islam. Banjarbaru: Mahasiswa Teknik


Mesin FT ULM.

Salim, Agus. 2014. Pendidikan Agama Islam. Banjarmasin: Politeknik


Kesehatan.

Wahyuddin, Achmad, dkk. 2009. Pendidikan Agama Islam untuk Perguruan


Tinggi . Jakarta: Grasindo.

12

Anda mungkin juga menyukai