MAKALAH
(HAK ASASI MANUSIA DAN DEMOKRASI DALAM ISLAM)
DISUSUN
OLEH :
1. Aisya Maharai (200403501029)
2. Warda (200403501030)
3. Muhammad Agus (200403501020)
i
2020
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah swt. atas limpahan rahmat, taufik, serta hidayah
dan inayah-nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang
berjudul “Hak asasi manusia dan demokrasi dalam islam”. Tujuan dari pembuatan
makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah yang di berikan.
Dalam pembuatan makalah ini tentunya tidak terlepas dari bantuan berbagai
yang tidak dapat disebut satu persatu. Untuk itu kami mengucapkan terimakasih
kepada Bapak Dr. H. Muhaimin B, M. Ag. selaku dosen pengampu mata kuliah ini.
makalah ini, karena keterbatasan kemampuan yang kami miliki. Oleh karena itu,
kami mohon kritik dan saran yang bersifat membangun agar dapat memperbaiki
makala-makalah selanjutnya.
Penyusun
Kelompok 6
i
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL..................................................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................................1
C. Tujuan Penulisan................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................2
A. Pengertian HAM dan Sejarahnya.......................................................................2
B. Prinsip-prinsip HAM dalam Islam.....................................................................4
C. Perbedaan HAM menurut Barat dan HAM menurut Islam................................6
D. Pengertian Demokrasi dan Sejarahnya...............................................................7
E. Prinsip-prinsip Demokrasi dalam Islam.............................................................9
BAB III PENUTUP.....................................................................................................13
A. Kesimpulan.......................................................................................................13
B. Saran.................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................14
ii
BAB I PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sering kita jumpai maraknya perdebatan yang menyangkut kehidupan
masyarakat Indonesia maupun masyarakat luar negri, beberapa contoh perdebatan
yang terjadi tidak lain mengenai HAM dan demokrasi. Untuk itu, kami selaku
mahasiswa yang berjiwa islam mencoba untuk mengkilas balik ilmu yang mengenai
HAM dan demokrasi islam yang berkaitan dengan konsep umum maupun agama.
Yang melatar belakangi topic bahasan kami adalah tugas dari mata kuliah Pendidikan
Agama Islam mengenai HAM dan demokrasi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan HAM ?
C. Tujuan Penulisan
1. Megetahui pengertian HAM
1
BAB II PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
HAM merupakan singkatan dari Hak Asasi Manusia. Hak Asasi Manusia
adalah tuntunan yang secara moral bisa dibenarkan, agar seluruh manusia dapat
menikmati dapt melaksanakan kebebasan mereka, harta benda mereka, dan
pelayanan-pelayanan mereka yang dipandang perlu untuk mencapai harkat
kemanusiaan. Hak Asasi Manusia adalah kebutuhan dasar manusia yang berupa hak-
haknya, dan tanpa hak itu kita tidak dapat hidup layak sebagai manusia.
Menurut istilah Hak asasi manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada
manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Hak asasi manusia merupakan
anugerah yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum,
pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan
martabat manusia. Hak asasi manusia disebut hak dasar. Hak asasi manusia pada
hakikatnya merupakan hak yang dimiliki manusia yang melekat padanya karena dia
adalah manusia. Hal itulah yang membedakannya dengan makhluk lain.
Hak asasi manusia dalam Islam telah ada dalam al-Quran dan masyarakat
pada zaman nabi Muhammad SAW. Hak asasi manusia dalam Islam tertuang secara
jelas untuk kepentingan manusia, yaitu lewat syari‟ah Islam yang diturunkan melalui
wahyu. Menurut syari‟ah, manusia adalah makhluk bebas yang mempunyai tugas dan
tanggung jawab, dan karenanya ia juga mempunyai hak dan kebebasan. Dasarnya
adalah keadilan yang ditegakkan atas dasar persamaan atau egaliter, tanpa pandang
bulu. Artinya, tugas yang diemban tidak akan terwujud tanpa adanya kebebasan,
sementara kebebasan secara eksistensial tidak terwujud tanpa adanya tanggung jawab
itu sendiri.
2
harkat kemanusiaannya. Contoh sederhana hak ini diantaranya adalah hak
untuk hidup, hak atas keamanan, dan hak untuk memiliki harta benda.
b. Hak sekunder (hajy),
Yakni hak-hak yang bila tidak dipenuhi akan berakibat pada hilangnya
hak-hak dasar sebagai manusia. Misalnya, jika seseorang kehilangan haknya
untuk memperoleh sandang pangan yang layak, maka akan berakibat
hilangnya hak hidup.
c. Hak tersier (tahsiny)
Yakni hak yang tingkatannya lebih rendah dari hak primer dan sekunder.
2. Sejarah HAM
Sejarah Lahir dan Perkembangan HAM Menurut para pakar HAM bahwa
lahirnya HAM dimulai dengan lahirnya Piagam Magna Charta. Piagam ini
menyatakan bahwa raja yang semula memiliki kekuasaan absolut (raja yang
menciptakan hukum, akan tetapi ia sendiri tidak terikat dengan hukum), kekuasaan
raja tersebut dibatasi dan mulai dapat diminta pertanggungjawabannya di muka
hukum. Dari piagam tersebut kemudian lahir suatu doktrin bahwa raja tidak kebal
hukum lagi serta bertanggung jawab kepada hukum.
Sejak lahirnya piagam ini maka dimulai babak baru bagi pelaksanaan HAM
yaitu jika raja melanggar hukum ia harus diadili dan mempertanggungjawabkan
kebijaksanaannya kepada parlemen. Hal ini menunjukkan bahwa sejak itu sudah
mulai dinyatakan bahwa raja terikat dengan hukum dan bertanggungjawab kepada
rakyat, namun kekuasaan membuat undang-undang pada masa itu lebih banyak
berada di tangannya. Dengan demikian, kekuasaan raja mulai dibatasi.
Sejarah hak-hak asasi manusia tumbuh dan dan berkembang pada waktu hak-
hak asasi manusia mulai diperhatikan dan diperjuangkan. Orang pertama yang
memperhatikan hak-hak asasi manusia ini adalah tokoh-tokoh hukum alam dan dari
pakar-pakar hukum alam atau dengan kata lain pakar pemikir dunia yang
memberikan pengaruh besar kepada hak-hak asasi manusia adalah John Locke dan
Rousseou. Kedua tokoh inilah yang memberikan inspirasi kepada revolusi negara-
negara besar untuk mencantumkan di dalam konstitusinya hak-hak asasi manusia.
Selanjutnya, pada tahun 1789 lahir the french declaration, dimana hak-hak
asasi manusia ditetapkan lebih rinci lagi yang kemudian menghasilkan dasar-dasar
negara hukum atau the rule of law. Dalam dasar-dasar ini antara lain dinyatakan
bahwa tidak boleh terjadi penangkapan dan penahanan yang ssemena-mena, termasuk
ditangkap tanpa alasan yang sah atau ditahan tanpa surat perintah, yang dikeluarkan
3
oleh pejabat yang sah. Didalamnya dinyatakan pula asas presumeption of innocence,
yaitu bahwa orang-orang yang ditangkap, kemudianditahan dan dituduh, berhak
dinyatakan tidak bersalah sampai ada keputusan pengadilan yang berkekuatan hukum
tetap menyatakan ia bersalah. Selanjutnya dipertegas juga dengan asas freedom of
exspression (kebebasan menganut keyakinan/agama yang dikehendaki), the Righ of
property (perlindungan hak milik), dan hak-hak dasar lainnya
Dalam sejarah konstitusi Islam ada dua deklarasi yang memuat hak-hak asasi
manusia yang dikenal dengan Piagam Madinah dan Deklarasi Kairo (Cairo
Declaration).
1. Piagam Madinah
Ada dua ajaran pokok yang berhubungan dengan HAM, yaitu pemeluk
islam adalah satu umat walaupun mereka berbeda suku bangsa dan hubungan
antara komunitas muslim dengan nonmuslim, didasarkan pada prinsip:
d. Saling menasehati.
4
11) Hak memperoleh pekerjaan (QS. al-Taubah: 105, al-Baqarah: 286, al-
Mulk: 15)
12) Hak memperoleh perlakuan sama(QS. al-Baqarah: 275-278, an-Nisa: 161,
al-Imran: 130)
13) Hak kepemilikan (QS. al-Baqarah: 29, an-Nisa: 29)
14) Hak tahanan (QS. al-Mumtahanah: 8)
الناس َج ِم ْيعًا
َ الناس َج ِم ْيعًا َو َم ْن اَحْ يَاهَا فَ َكان َمآ اَحْ يَا
َ قَتَ َل
Artinya: telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barang siapa yang membiarkan
seseorang hidup maka seakan-akan ia membiarkan hidup manusia seluruhnya. (Q.S.
Al-Maidah: 32)
Dalam surat Al-Bakarah ayat 256 { } آلاِ ْك َراهَ فِى ال ّد ْي ِنartinya: “tidak ada paksaan
ke dalam agama Islam.” dan Al-Kafirun ayat 6. { لَ ُك ْم ِد ْينُ ُك ْم َولِ ْي ِد ْي ِن. } artinya: “bagi
kalian agama kalian dan bagi ku agamaku.” Itu sebagai lndasan yang mendasar dalam
perlindungan keyakinan.
5
pikiran manusia, sehingga dalam hukum Islam di haramkan meminum minuman yang
dapat merusak akal dan pikiran.
5) Hak Berkeluarga
Hak berkeluarga atau hak memperoleh keturunan dan mempertahankan nama
baik, berkeluarga merupakan impian semua orang, pasti semua orang ingin memiliki
keluarga, tidak ada yang tidak mengiginkan berkeluarga kecuali orang yang tidak lagi
waras (gila). Dan berkeluarga merupakan amanah, barang siapa yang tidak sanggup
menahan (ingin menikah), dan dia mampu, kalau tidak dilakukan dengan segera maka
dia takut akan terjerumus dalam lembah kemaksiatan, maka baginya wajib
melangsungkan penikahan.
Selain itu, perbedaan mendasar terlihat dari cara memandang HAM itu
sendiri. Di barat perhatian kepada individu timbul dari pandangan yang bersifat
anthroposentris, dimana manusia merupakan ukuran terhadap gejala sesuatu.
Sedangkan Islam menganut pandangan yang bersifat theosentris, yaitu Tuhan, dan
manusia hanya untuk mengabdi kepadanya.
6
yang fundamental antara hak-hak asasi menurut pola pemikiran Barat dengan hak-hak
asasi menurut pola ajaran Islam.
Berbeda dengan Islam yang bersifat theosentris, larangan dan perintah lebih
didasarkan ajaran Islam yang bersumber al-Quran dan Hadits. Al-Quran menjadi
transformasi dari kualitas kesadaran manusia. Mengakui hak-hak manusai adalah
sebuah kewajiban dalam rangka kepatuhan kepada-Nya.
Manusia diciptakan oleh Allah hanya untuk mengabdi kepada Allah (QS. az-
Zāriyāt/51: 56). Oleh karena itu manusia mempunyai kewajiban mengikuti ketentuan-
ketentuan yang ditetapkan oleh Allah.
a. Musyawarah (syura)
7
Perlunya musyawarah merupakan konsekuensi politik kekhalifahan manusia.
Oleh karena itu perwakilan rakyat dalam sebuah negara Islam tercermin terutama
dalam doktrin musyawarah. Hal ini disebabkan menurut ajaran Islam, setiap muslim
yang dewasa dan berakal sehat, baik pria maupun wanita adalah khalifah Allah di
bumi. Kemestian bermusyawarah dalam menyelesaikan masalah-masalah
ijtihadiyyah, dalam surat Al-syura ayat 3 :
“Dan orang-orang yang menerima seruan Tuhannya dan mendirikan shalat, sedang
urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarat antara mereka; dan mereka
menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka”.(QS Asy-
Syura : 38).
b. Persetujuan (ijma)
Ijma atau konsensus telah lama diterima sebagai konsep pengesahan resmi
dalam hukum Islam. Konsensus dan musyawarah sering dipandang sebagai landasan
yang efektif bagi demokrasi Islam modern. Konsep konsensus memberikan dasar
bagi penerimaan sistem yang mengakui suara mayoritas. Atas dasar inilah konsensus
dapat menjadi legitimasi sekaligus prosedur dalam suatu demokrasi Islam.
Hal ini disebabkan karena salah satu syarat utama terwujudnya demokrasi
adalah adanya penegakan hukum dan perlindungan Hak Asasi Manusia (HAM).
Demokrasi akan selalu rapuh apabila HAM setiap warga masyarakat tidak terpenuhi.
Sedangkan pemenuhan dan perlindungan HAM akan terwujud apabila hukum
ditegakkan, karena Al-Qur’an sebagai sumber ajaran utama dan pertama agama Islam
8
mengandung ajaran tentang nilai-nilai dasar yang harus diaplikasikan dalam
pengembangan sistem politik Islam.
2. Sejarah Demokrasi
mereka yang menerima demokrasi secara buta, tanpa menilik latar belakang dan
9
Musyawarah sangat diperlukan sebagai bahan pertimbangan dan tanggung
jawab bersama di dalam setiap mengeluarkan sebuah keputusan. Dengan begitu,
setiap keputusan yang dikeluarkan oleh pemerintah akan menjadi tanggung jawab
bersama. Sikap musyawarah juga merupakan bentuk dari pemberian penghargaan
terhadap orang lain karena pendapat-pendapat yang disampaikan menjadi
pertimbangan bersama.
2. Al-‘adalah
3. Al-Musawah
Al-Musawah adalah kesejajaran, artinya tidak ada pihak yang merasa lebih
tinggi dari yang lain sehingga dapat memaksakan kehendaknya. Penguasa tidak bisa
memaksakan kehendaknya terhadap rakyat. Kesejajaran ini penting dalam suatu
pemerintahan demi menghindari hegemoni penguasa atas rakyat.
Dalam perspektif Islam, pemerintah adalah orang atau institusi yang diberi
wewenang dan kepercayaan oleh rakyat melalui pemilihan yang jujur dan adil untuk
melaksanakan dan menegakkan peraturan dan undang-undang yang telah dibuat. Oleh
sebab itu pemerintah memiliki tanggung jawab besar dihadapan rakyat demikian juga
kepada Tuhan.
Dengan begitu pemerintah harus amanah, memiliki sikap dan perilaku yang
dapat dipercaya, jujur dan adil. Sebagian ulama’ memahami al-musawah ini sebagai
konsekuensi logis dari prinsip al-syura dan al-‘adalah. Diantara dalil al-Qur’an yang
sering digunakan dalam hal ini adalah surat al-Hujurat:13.
4. Al-Amanah
10
penuh rasa tanggung jawab. Persoalan amanah ini terkait dengan sikap adil seperti
ditegaskan Allah SWT dalam Surat an-Nisa’:58.
5. Al-Masuliyyah
Dan kekuasaan sebagai amanah ini mememiliki dua pengertian, yaitu amanah
yang harus dipertanggungjawabkan di depan rakyat dan juga amanah yang harus
dipertenggungjawabkan di depan Tuhan seperti yang dikatakan oleh IbnTaimiyyah,
bahwa penguasa merupakan wakil Tuhan dalam mengurus umat manusia dan
sekaligus wakil umat manusia dalam mengatur dirinya.
6. Al-Hurriyyah
Bahkan yang harus diwaspadai adalah adanya kemungkinan tidak adanya lagi
pihak yang berani melakukan kritik dan kontrol sosial bagi tegaknya keadilan. Jika
sudah tidak ada lagi kontrol dalam suatu masyarakat, maka kezaliman akan semakin
merajalela.Ada beberapa alasan mengapa islam disebut sebagai agama demokrasi,
yaitu sebagai berikut:
1) Islam adalah agama hukum, dengan pengertian agama islam berlaku bagi
semua orang tanpa memandang kelas, dari pemegang jabatan tertinggi hingga
rakyat jelatah dikenakan hukum yang sama. Jika tidak demikian, maka hukum
dalam islam tidak berjalan dalam kehidupan.
11
2) Islam memiliki asas permusyawaratan “amruhumsyuraabainahum” artinya
perkara-perkara mereka dibicarakan diantara mereka. Dengan demikian,
tradisi bersama-sama mengajukan pemikiran secara bebas dan terbuka diakhiri
dengan kesepakatan.
3) Islam selalu berpandangan memperbaiki kehidupan manusia tarafnya tidak
boleh tetap, harus terus meningkat untuk menghadapi kehidupan lebih baik di
akhirat.
Hukum, HAM, dan demokrasi adalah tiga konsep yang tidak dapat
dipisahkan. Hal ini dikarenakan salah satu syarat utama terwujudnya demokrasi ialah
adanya penegakkan hukum dan perlindungan HAM. Demokrasi akan rapuh apabila
HAM setiap masyarakat tidak terpenuhi.
Sedangkan pemenuhan dan perlindungan HAM dapat terwujud apabila
hukum ditegakkan. Dalam ajaran Islam, hukum, HAM, dan demokrasi disebutkan
dengan jelas di dalam Al-Quran dan As-Sunnah. Dengan demikian manusia sebagai
khalifah Allah dimuka bumi ini dapat menjalankan tugasnya dengan baik dan benar
apabila ia selalu berpegang pada aturan-aturan pada Al-Quran dan As-Sunnah.
12
BAB IIIPENUTUP
PENUTUP
A. Kesimpulan
HAM adalah hak yang telah dimiliki seseorang sejak ia ada di dalam
kandungan, dalam definisi islam HAM adalah hak yang dimiliki oleh individu dan
kewajiban bagi Negara dan individu tersebut untuk manjaganya.
G. Saran
Diharapkan setelah membaca makalah ini, pembaca dapat memahami
pentingnya HAM dalam kehidupan kita dan kewajiban kita untuk menjaganya. Serta
dapa membedakan antara demokrasi di Indonesia dan demokrasi islam dan dapat
melihat dari sisi baik dan buruknya.
13
DAFTAR PUSTAKA
file:///C:/Users/intan/Downloads/Buku%20PAI%202020%20(1).pdf
https://www.kompasiana.com/munajat/550b4eb2a3331151102e3ca2/hak-asasi-
manusia-dalam-islam
https://kitadanislamblog.wordpress.com/2016/01/07/ham-dalam-perspektif-islam-
dan-barat/#:~:text=Terdapat%20perbedaan%20yang%20mendasar
%20antara,mencapai%20aturan%20publik%20yang%20aman.
https://www.academia.edu/30824070/MAKALAH_HUKUM_ISLAM_HAK_ASASI
_MANUSIA_DAN_DEMOKRASI_DALAM_ISLAM
14