Disusun Oleh :
Dini Novianti (202305110145)
Dhea Intan Kusuma Andini (202305110273)
Ainur Rizka Rahmadanti (202305110203)
Moniq Angelica (202305110176)
Aqidatul Mufhariqoh
Putri Gayatri
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS IPWIJA
2023
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadiran Allah SWT atas segala rahmat-nya sehingga
makalah ini dapet tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
pikiran maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyususan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran pembangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………...ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………..iii
BAB 1 PENDAHULUAN………………………………………………………………4
A. Latar belakang ……………………………………………………………….4
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………5
C. Tujuan Masalah………………………………………………………………5
BAB 2 PEMBAHASAN…………………………………………………………………6
A. Pengertian Pancasila dan Hak Asasi Manusia…………………………………….6
B. Hubungan Pancasila dan Hak Asasi Manusia……………………………………..11
C. Penerapan Pancasila dan Hak Asasi Manusia……………………………………..14
D. Bentuk bentuk Pancasila dan Hak Asasi Manusia………………………………...14
E. Implementasi Nilai Nilai Hak Asasi Manusia dalam sila Pancasila………………15
BAB 3 PENUTUP………………………………………………………………………..
A. Kesimpulan………………………………………………………………………..
B. Saran………………………………………………………………………………
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pancasila secara umum dipahami mengandung arti lima dasar. Kelima dasar
ini adalah jiwa seluruh rakyat Indonesia, yang memberi kekuatan hidup kepada
bangsa Indonesia serta membimbingnya dalam mengejar kehidupan lahir batin yang
makin baik, di dalam masyarakat Indonesia yang adil dan makmur. Pengakuan atas
eksistensi pancasila ini bersifat imperatif atau memaksa. Artinya, siapa saja yang
berada di wilayah NKRI, harus menghormati Pancasila sebagai pandangan hidup
bangsa Indonesia. Pancasila juga merupakan sumber kejiwaan masyarakat dan Negara
Republik Indonesia.
Hak asasi manusia adalah hak yang melekat pada diri manusia yang bersifat
kodratif dan fundamental sebagai anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa, yang
tentunya harus dihormati, dijaga, dan dilindungi oleh setiap individu, masyarakat, atau
negara. Begitupun dalam pengertian Undang-Undang Dasar 1945 No. 39 Tahun 1999
pasal 1 angka 1, tentang Hak Asasi Manusia (HAM) yang menjelaskan bahwa
pengertian Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan
keberadaan manusia sebagai mahkluk Tuhan Yang Maha Kuasa dan merupakan
anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara,
hukum, pemerintah dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan
martabat manusia. Dengan demikian, HAM berlaku di mana saja dan untuk siapa saja
serta tidak dapat diambil oleh siapapun. Hak asasi dibutuhkan oleh setiap manusia,
selain untuk melindungi diri dan martabat kemanusiaannya, hak juga digunakan
sebagai landasan moral dalam bergaul atau berhubungan dengan sesama manusia.
Hakikat HAM pada dasarnya yaitu untuk menjaga keselamatan eksistensi
manusia secara utuh melalui keseimbangan antara kepentingan perorangan dengan
kepentingan umum. Begitu juga upaya untuk menghormati, melindungi, dan
4
menjunjung tinggi HAM menjadi kewajiban dan tanggung jawab bersama antar
individu, maupun pemerintah.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah penulisan makalah Pancasila dan Hak Asasi Manusia antara lain :
1. Apa itu hak asasi manusia?
2. Apa saja macam-macam HAM?
3. Apa hubungan Pancasila dengan HAM?
C. Tujuan
Tujuan penulisan makalah Pancasila dan Hak Asasi Manusia antara lain :
1. Mengetahui hak asasi manusia
2. Mengetahui macam-macam hak asasi manusia
3. Mengetahui hubungan Pancasila dengan HAM
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
Jan Materson adalah anggota komisi HAM di PBB. Menurutnya HAM adalah hak-
hak yang ada pada setiap manusia yang tanpanya manusia mustahil hidup sebagai
manusia.
HAM menurut Miriam Budiarjo
HAM adalah hak yang dimiliki setiap orang sejak lahir didunia. Hak itu sifatnya
universal,karna hak dimiliki tanpa adanya perbedaan. Baik itu ras, jenis kelamin, suku
dan agama.
HAM menurut Prof. Koentjoro Poerbopranoto
HAM adalah suatu hak yang bersipat mendasar. Hak yang dimiliki manusia sesuai
dengan kodratnya yang pada dasarnya tidak bisa dipisahkan.
HAM menurut Jhon Locke
Hak asasi manusia adalah hak yang langsung di berikan Tuhan kepada manusia
sebagai hak yang kodrati. Oleh sebab itu tidak ada kekuatan di dunia ini yang bisa
mencabutnya. HAM memiliki sifat yang mendasar dan suci.
HAM menurut undang-undang nomer 39 tahun 1999
HAM adalah seperangkat hak yang melekat pada diri manusia sebagai ciptaan tuhan
yang maha esa. Hak tersebut merupakan anugrah yang wajib dilindungi dan dihargai
oleh setiap manusia.
Kesimpulan dari berbagai pengertian HM diatas adalah suatu kebutuhan mendasar
yang harus dimiliki oleh manusia sejak dirinya dalam kandungan.
7
• Hak wanita
• Hak anak
8
Dalam kehidupan sehari-hari, setiap manusia berhak untuk menentukan kebebasan
yang akan dipilihnya. Kebebasan itu masih akan diperbolehkan selama tidak
merugikan atau membahayakan orang lain. Contoh dari hak atas kebebasan pribadi,
yaitu setiap orang bebas menentukan agama yang akan dianutnya, setiap orang bebas
untuk menentukan pilihan politiknya, setiap orang bebas mengeluarkan pendapat,
setiap orang bebas untuk menentukan kewarganegaraannya, dan sebagainya.
6. Hak Atas Rasa Aman
Setiap orang berhak untuk mendapatkan rasa aman, sehingga dalam menjalani
kehidupan akan lebih tenang. Hak atas rasa aman mempunyai beberapa contoh, yaitu
setiap orang berhak untuk mendapatkan perlindungan diri dan keluarga, setiap orang
berhak bebas dari perbuatan buruk (penyiksaan, kekerasan, dan lain-lain), dan setiap
orang tidak boleh
ditangkap, ditahan, dipaksa, dan dibuang dengan sewenang-wenang.
7. Hak Kesejahteraan
Adanya hak asasi manusia ini memberikan manusia untuk mendapatkan hak
kesejahteraan. Manusia yang dapat hidup sejahtera, maka kehidupannya bisa berjalan
dengan baik. Dengan adanya hak kesejahteraan ini, maka setiap orang tidak boleh
mengambil secara paksa atau merampas hak-hak dasar orang lain. Contoh dari hak
kesejahteraan, yaitu setiap orang (laki-
laki atau wanita) berhak untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan martabat
kemanusiaan, setiap orang berhak untuk memilih pekerjaan sesuai bidang yang
disukainya.
8. Hak Untuk Ikut Serta dalam Pemerintahan
Indonesia yang menganut sistem pemerintahan demokrasi ini memberikan kebebasan
berpendapat untuk masyarakatnya dan memberikan kebebasan dalam memilih pilihan
politiknya. Oleh sebab itu, hadirlah hak untuk ikut serta dalam pemerintahan yang di
mana contoh-contohnya, seperti setiap orang berhak untuk diangkat menjadi pejabat
atau memiliki jabatan di pemerintahan, setiap orang berhak untuk menyampaikan
pendapatnya terhadap sistem pemerintahan, dan setiap warga negara berhak untuk
ikut Pemilu.
9. Hak Wanita
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 ini, terdapat hak wanita.
beberapa contoh dari hak wanita, seperti wanita berhak untuk memperoleh
perlindungan khusus dalam melaksanakan pekerjaannya, wanita berhak untuk
9
memilih pekerjaan yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan, wanita berhak
menentukan kewarganegaraannya setelah menikah dengan pria berkewarganegaraan
asing.
Itulah 10 macam Hak Asasi Manusia berdasarkan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999
Tentang Hak Asasi Manusia yang dapat kita ketahui. Dengan mengetahui macam-macam
HAM, maka kita akan mudah mengategorikan HAM.
Upaya penegakan HAM menjadi salah satu tugas penting bagi sebuah negara, tak terkecuali
Indonesia. Pemerintah harus menjamin bahwa hak-hak dasar warganya terpenuhi. Mengutip
Siska Oktasari dalam makalahnya di scribd.com, berikut langkah dan upaya pemerintah
Indonesia dalam penegakan HAM.
1. Bekerja sama dengan pihak internasional dalam upaya menegakkan HAM di seluruh
dunia dan Indonesia sangat merespon pelanggaran HAM internasional yang
dibuktikan dengan sikap Presiden.
2. Membentuk lembaga yang berkaitan dengan HAM sebagai wujud prioritas
pembangunan Nasional. Indonesia memiliki Komisi Nasional Hak Asasi Manusia
(Komnas HAM) yang tugasnya untuk meningkatkan perlindungan HAM dalam
rangka mendukung pembangunan nasional.
3. Mengeluarkan UU Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia dan berbagai
UU terkait yang menyangkut penegakan hak asasi manusia.
4. Melakukan supremasi hukum dan demokrasi untuk memenuhi kewajiban kepada
masyarakat dan agar upaya represif yang terjadi sebelum Reformasi tidak terulang
kembali.
10
5. Menyebarluaskan prinsip-prinsip dan nilai-nilai hak asasi manusia yang diintensifkan
melalui jalur pendidikan dan pelatihan, yakni dengan pemuatan HAM dalam
kurikulum pendidikan dan pelatihan aparat penegak hukum.
6. Meningkatkan kerja sama yang harmonis antara kelompok dan golongan dalam
masyarakat supaya mampu saling memahami dan menghormati.
7. Meningkatkan profesionalisme lembaga keamanan dan pertahanan negara.
8. Menegakkan hukum secara adil, konsekuen, dan tidak diskriminatif serta memperkuat
konsolidasi demokrasi.
9. Membentuk Rencana Aksi Nasional HAM (RANHAM) dan menegakkan HAM
melalui ratifikasi.
10. Melakukan penegakan HAM melalui pencegahan dan penindakan terhadap
pelanggaran HAM.
11
tak lepas dari adanya Hak Asasi Manusia (HAM) atau sebaliknya. Bagaimanapun,
HAM akan selalu ada hubungannya dengan Pancasila.
Hubungan antara HAM dan Pancasila juga sejatinya sudah dirumuskan atau
terkandung dalam pembukaan Undang-undang Dasar 1945.
Apa saja hubungan HAM dengan Pancasila?
Berikut ini hasil rangkuman hubungan HAK ASASI MANUSIA dengan Pancasila
sebagai dasar negara.
12
sebaiknya tidak malu bersosialisasi dan bergaul dengan sesama untuk membangun tali
persaudaraan. Dengan tali persaudaraan yang erat, akan tercipta persatuan dan
kesatuan. Setiap warga negara berhak mendapat rasa aman, meski terdapat perbedaan
asal daerah, ras, warna kulit, agama, bahasa, budaya, dan lain sebagainya.
13
C. Penerapan Pancasila dan Hak Asasi Manusia
Pancasila sebagai sumber nilai HAM mengandung tiga nilai hak asasi
manusia, yaitu nilai ideal, nilai instrumental, dan nilai praktikal. Nilai-nilai tersebut
menjadi pedoman dalam penegakkan hak asasi manusia dalam kehidupan sehari-hari
di masyarakat. Setiap manusia dilahirkan hak-hak yang tidak bisa diambil oleh orang
lain dan wajib dihormati oleh orang lain.
Hak-hak tersebut disebut sebagai hak asasi manusia (HAM). Hak asasi
manusia meliputi hak sipil dan politik (hak atas kehidupan, kebebasan, dan kebebasan
berekspresi), serta hak-hak sosial, budaya, dan ekonomi (hak untuk berpartisipasi
dalam kebudayaan, hak atas pangan, hak atas pekerjaan, dan hak atas pendidikan).
Penegakkan hak asasi manusia merupakan hal yang sangat penting dalam
mengatur kehidupan manusia. Hak asasi manusia mengatur pemenuhan kebutuhan
dasar seperti pendidikan, makanan, dan tempat tinggal yang layak. Serta mendorong
perlindungan terhadap kekerasan dan memberikan kebebasan berpikir, beragama, dan
berkepercayaan.
14
6. Hak asasi peradilan (procedural rights) yaitu hak untuk mendapatkan pembelaan
hukum dalam proses peradilan.
Negara Republik Indonesia mengakui dan menjunjung tinggi hak asasi manusia dan
kebebasan dasar manusia sebagai hak yang sudah melekat dan tidak terpisah dari
manusia yang harus dilindungi, dihormati, dan di tegakkan demi peningkatan
martabat kemanusiaan, kesejahteraan, kebahagiaan, serta keadilan.
Adapun berbagai instrument hak asasi manusia untuk melindungi dan menegakan
HAM yang dimiliki Negara Republik Indonesia, Yakni;
1. UUD 1945 beserta amandemennya.
2. Ketetapan MPR No.XVII/MPR/1998.
3. UU No.39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.
UU No.26 Tahun 2000 tentang pengadilan HAM.
Nilai dasar atau nilai ideal pancasila adalah nilai dasar yang relatif tetap (tidak
berubah) yang berada dalam pembukaan UUD 1945. Nilai ideal berkaitan dengan
hakikat kelima sila Pancasila. Nilai-nilai dasar tersebut bersifat universal sehingga di
dalamnya terkandung cita-cita, tujuan, serta nilai-nilai yang baik dan
15
benar. Hubungan antara hak asasi manusia dengan Pancasila dapat dijabarkan secara
singkat sebagai berikut ( Syarbaini,2003:32) :
a) Undang undang Daasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 terutama pada
pasal 28A – 28J.
b) Ketetapan MPR Nomor XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia.
Didalam Tap MPR tersebut terdapat piagam HAM Indonesia.
16
c) Ketentuan dalam Undang – Undang organik berikut : 1) UUD Republik
Indonesia Nomor 5 tahun 1998 tentang konvensi menentang penyiksaan dan
perlakuan atau penghukuman yang kejam, tidak manusiawi, atau merendahkan
martabat manusia. 2) UUD Republik Indonesia Nomor 39 tahun 1999 tentang
Hak Asasi Manusia. 3) UUD Republik Indonesia Nomor 26 tahun 2000
tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia. 4) UUD Republik Indonesia Nomor
11 tahun 2005 tentang Kovenan Internasional , hak – hak sipil, dan Politik. 5)
UUD Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2005 tentang Kovenan
Internasional Hak – Hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya.
d) Ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Pengganti Undang – Undang
( Perppu ) Nomor 1 tahun 1999 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia.
e) Ketentuan dalam Peraturan Pemerintah berikut : 1) Peraturan Pemerintah
Nomor 2 tahun 2002 tentang Tata Cara Perlindungan terhadap korban dan
saksi dalam Pelanggaran Hak Asasi Manusia yang berat. 2) Peraturan
Pemerintah Nomor 3 tahun 2002 tentang Kompensasi, Restitusi, Rehabilitasi
terhadap korban Pelanggaran Hak Asasi Manusia.
f) Ketentuan dalam Keputusan Presiden ( Keppes ) : 1) Keputusan Presiden
Nomor 50 tahun 1993 tentang Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. 2)
Keputusan Presiden Nomor 83 tahun 1998 tentang Pengesahan Konvensi,
Nomor 87 tentang Kebebasan Berserikat dan Perlindungan untuk
Berorganisasi. 3) Keputusan Presiden Nomor 31 tahun 2001 tentang
Pembentukan Pengadilan.
17
BAB III
KESIMPULAN
18