Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PANCASILA DAN HAK ASASI MANUSIA

Mata Kuliah : Pendidikan Pancasila


Dosen Pengampu : Dra.Siti Laela,MM.

Disusun Oleh :
Dini Novianti (202305110145)
Dhea Intan Kusuma Andini (202305110273)
Ainur Rizka Rahmadanti (202305110203)
Moniq Angelica (202305110176)
Aqidatul Mufhariqoh
Putri Gayatri

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS IPWIJA
2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadiran Allah SWT atas segala rahmat-nya sehingga
makalah ini dapet tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
pikiran maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyususan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran pembangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.

Bogor, 13 september 2023

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………...ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………..iii

BAB 1 PENDAHULUAN………………………………………………………………4
A. Latar belakang ……………………………………………………………….4
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………5
C. Tujuan Masalah………………………………………………………………5

BAB 2 PEMBAHASAN…………………………………………………………………6
A. Pengertian Pancasila dan Hak Asasi Manusia…………………………………….6
B. Hubungan Pancasila dan Hak Asasi Manusia……………………………………..11
C. Penerapan Pancasila dan Hak Asasi Manusia……………………………………..14
D. Bentuk bentuk Pancasila dan Hak Asasi Manusia………………………………...14
E. Implementasi Nilai Nilai Hak Asasi Manusia dalam sila Pancasila………………15

BAB 3 PENUTUP………………………………………………………………………..
A. Kesimpulan………………………………………………………………………..
B. Saran………………………………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pancasila secara umum dipahami mengandung arti lima dasar. Kelima dasar
ini adalah jiwa seluruh rakyat Indonesia, yang memberi kekuatan hidup kepada
bangsa Indonesia serta membimbingnya dalam mengejar kehidupan lahir batin yang
makin baik, di dalam masyarakat Indonesia yang adil dan makmur. Pengakuan atas
eksistensi pancasila ini bersifat imperatif atau memaksa. Artinya, siapa saja yang
berada di wilayah NKRI, harus menghormati Pancasila sebagai pandangan hidup
bangsa Indonesia. Pancasila juga merupakan sumber kejiwaan masyarakat dan Negara
Republik Indonesia.
Hak asasi manusia adalah hak yang melekat pada diri manusia yang bersifat
kodratif dan fundamental sebagai anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa, yang
tentunya harus dihormati, dijaga, dan dilindungi oleh setiap individu, masyarakat, atau
negara. Begitupun dalam pengertian Undang-Undang Dasar 1945 No. 39 Tahun 1999
pasal 1 angka 1, tentang Hak Asasi Manusia (HAM) yang menjelaskan bahwa
pengertian Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan
keberadaan manusia sebagai mahkluk Tuhan Yang Maha Kuasa dan merupakan
anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara,
hukum, pemerintah dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan
martabat manusia. Dengan demikian, HAM berlaku di mana saja dan untuk siapa saja
serta tidak dapat diambil oleh siapapun. Hak asasi dibutuhkan oleh setiap manusia,
selain untuk melindungi diri dan martabat kemanusiaannya, hak juga digunakan
sebagai landasan moral dalam bergaul atau berhubungan dengan sesama manusia.
Hakikat HAM pada dasarnya yaitu untuk menjaga keselamatan eksistensi
manusia secara utuh melalui keseimbangan antara kepentingan perorangan dengan
kepentingan umum. Begitu juga upaya untuk menghormati, melindungi, dan

4
menjunjung tinggi HAM menjadi kewajiban dan tanggung jawab bersama antar
individu, maupun pemerintah.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah penulisan makalah Pancasila dan Hak Asasi Manusia antara lain :
1. Apa itu hak asasi manusia?
2. Apa saja macam-macam HAM?
3. Apa hubungan Pancasila dengan HAM?

C. Tujuan
Tujuan penulisan makalah Pancasila dan Hak Asasi Manusia antara lain :
1. Mengetahui hak asasi manusia
2. Mengetahui macam-macam hak asasi manusia
3. Mengetahui hubungan Pancasila dengan HAM

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pancasila dan Hak Asasi Manusia


Pancasila merupakan dasar ideologi negara bagi bangsa Indonesia. Secara
harfiah, “Pancasila” berasal dari bahasa Sanskerta yang terdiri dari kata “panca” yang
berarti lima, dan “sila” yang berarti prinsip atau dasar. Oleh karena itu, “Pancasila”
dapat diartikan sebagai “Lima Prinsip” atau “Lima Dasar”.
Hak Asasi Manusia (HAM) dalam Bahasa Inggris human ringt, jadi Hak Asasi
Manusia adalah konsep hokum dan normative yang menyatakan bahwa manusia
memiliki hak pada dirinya karena ia adalah seorang manusia, Hak asasi manusia
berlaku kapanpun, dimanapun, dan kepada siapapun, sehingga sifatnya universal.
HAM pada prinsipnya tidak dapat dicabut, juga tidak dapat dibagi-bagi, saling
berhubungan dan saling bergantung kepada sesama.
Hak asasi manusia berkeyakinan bahwa hak tersebut dianugerahkan secara
alamiah oleh Allah SWT. Sementara itu, mereka yang menolak penggunaan unsur
alamiah mereka meyakini bahwa hak asasi manusia merupakan perwujudan nilai-nilai
yang disepakati oleh masyarakat. Ada pula yang menganggap HAM sebagai
perwakilan dari klaim-klaim kaum yang tertindas. Dari sudut pandang hukum
internasional, hak asasi manusia sendiri dapat dibatasi atau dikurangi dengan syarat-
syarat tertentu. Pembatasan biasanya harus ditentukan oleh hukum, memiliki tujuan
yang sah, dan diperlukan dalam suatu masyarakat demokratis. Sementara itu,
pengurangan hanya dapat dilakukan dalam Keadaan yang mengancam "kehidupan
bangsa", dan pecahnya perang pun belum mencukupi syarat ini. Selama perang,
hukum kemanusiaan internasional berlaku sebagai lex specialis. Walaupun begitu,
sejumlah hak tetap tidak boleh dikesampingkan dalam keadaan apapun, seperti hak
untuk bebas dari perbudakan maupun penyiksaan.
Pengertian Hak Asasi Manusia (HAM) menurut para ahli :
 HAM Menurut Jan Materson

6
Jan Materson adalah anggota komisi HAM di PBB. Menurutnya HAM adalah hak-
hak yang ada pada setiap manusia yang tanpanya manusia mustahil hidup sebagai
manusia.
 HAM menurut Miriam Budiarjo
HAM adalah hak yang dimiliki setiap orang sejak lahir didunia. Hak itu sifatnya
universal,karna hak dimiliki tanpa adanya perbedaan. Baik itu ras, jenis kelamin, suku
dan agama.
 HAM menurut Prof. Koentjoro Poerbopranoto
HAM adalah suatu hak yang bersipat mendasar. Hak yang dimiliki manusia sesuai
dengan kodratnya yang pada dasarnya tidak bisa dipisahkan.
 HAM menurut Jhon Locke
Hak asasi manusia adalah hak yang langsung di berikan Tuhan kepada manusia
sebagai hak yang kodrati. Oleh sebab itu tidak ada kekuatan di dunia ini yang bisa
mencabutnya. HAM memiliki sifat yang mendasar dan suci.
 HAM menurut undang-undang nomer 39 tahun 1999
HAM adalah seperangkat hak yang melekat pada diri manusia sebagai ciptaan tuhan
yang maha esa. Hak tersebut merupakan anugrah yang wajib dilindungi dan dihargai
oleh setiap manusia.
Kesimpulan dari berbagai pengertian HM diatas adalah suatu kebutuhan mendasar
yang harus dimiliki oleh manusia sejak dirinya dalam kandungan.

Macam-macam Hak Asasi Manusia :


Setelah memahami berbagai pengertian HAM menurut para ahli, sekarang kita perlu
memahami macam-macam hak yang termasuk dalam hak asasi manusia. Dikutip dari
situs PRISMA Kementerian Hukum dan HAM, dalam UU Nomor 39 Tahun 1999
terdapat 10 hak dasar yang termasuk dalam hak asasi manusia. Yakni :
• Hak asasi untuk hidup
• Hak berkeluarga dan melanjutkan keturunan
• Hak mengembangkan diri
• Hak memperoleh keadilan
• Hak atas kebebasan pribadi
• Hak atas rasa aman
• Hak atas kesejahteraan
• Hak turut serta dalam pemerintahan

7
• Hak wanita
• Hak anak

1. Hak Asasi untuk Hidup


Contoh dari hak asasi untuk hidup, seperti setiap manusia berhak untuk hidup, setiap
manusia berhak untuk mempertahankan hidupnya, dan setiap manusia berhak
meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Contoh lainnya dari hak asasi untuk hidup,
yaitu setiap manusia berhak untuk mendapatkan lingkungan yang sehat dan bersih dan
berhak memperoleh rasa aman, damai, tenteram, serta sejahtera lahir batin.
2. Hak Asasi Berkeluarga dan Melanjutkan Keturunan
Terdapat beberapa contoh dari hak asasi berkeluarga dan melanjutkan keturunan,
yaitu setiap manusia atau individu berhak untuk membangun sebuah keluarga tanpa
harus ada tekanan serta berhak untuk memiliki keturunan lewat suatu perkawinan
yang sah. Dalam hal ini, perkawinan dinyatakan sah, jika calon suami dan calon istri
sudah memenuhi ketentuan-
ketentuan hukum yang berlaku, baik itu hukum agama atau hukum negara.
3. Hak Mengembangkan Diri
Setiap manusia berhak untuk mengembangkan dirinya secara layak. Oleh sebab itu,
muncullah hak asasi untuk mengembangkan diri. Adapun contoh dari hak ini yaitu
setiap manusia berhak untuk berkomunikasi serta mendapatkan informasi sesuai
kebutuhannya, setiap manusia berhak untuk merasakan manfaat dari pengetahuan,
teknologi, seni, dan budaya. Contoh terakhir dari hak mengembangkan diri adalah
setiap manusia berhak memperjuangkan dirinya agar bisa terus berkembang, baik itu
secara individu atau kelompok.
4. Hak Memperoleh Keadilan
Setiap manusia berhak untuk mendapatkan keadilan yang sama di mata hukum,
sehingga tidak ada diskriminasi terhadap individu atau kelompok tertentu. Hak
memperoleh keadilan memiliki beberapa contoh, seperti adanya asas praduga tidak
bersalah atau seseorang berhak untuk tidak dinyatakan bersalah, jika belum ada
keputusan hukum yang sah dari sidang pengadilan. Selain itu, setiap manusia berhak
memiliki bantuan hukum saat
dimulainya suatu penyidikan hingga putusan pengadilan.
5. Hak Atas Kebebasan Pribadi

8
Dalam kehidupan sehari-hari, setiap manusia berhak untuk menentukan kebebasan
yang akan dipilihnya. Kebebasan itu masih akan diperbolehkan selama tidak
merugikan atau membahayakan orang lain. Contoh dari hak atas kebebasan pribadi,
yaitu setiap orang bebas menentukan agama yang akan dianutnya, setiap orang bebas
untuk menentukan pilihan politiknya, setiap orang bebas mengeluarkan pendapat,
setiap orang bebas untuk menentukan kewarganegaraannya, dan sebagainya.
6. Hak Atas Rasa Aman
Setiap orang berhak untuk mendapatkan rasa aman, sehingga dalam menjalani
kehidupan akan lebih tenang. Hak atas rasa aman mempunyai beberapa contoh, yaitu
setiap orang berhak untuk mendapatkan perlindungan diri dan keluarga, setiap orang
berhak bebas dari perbuatan buruk (penyiksaan, kekerasan, dan lain-lain), dan setiap
orang tidak boleh
ditangkap, ditahan, dipaksa, dan dibuang dengan sewenang-wenang.
7. Hak Kesejahteraan
Adanya hak asasi manusia ini memberikan manusia untuk mendapatkan hak
kesejahteraan. Manusia yang dapat hidup sejahtera, maka kehidupannya bisa berjalan
dengan baik. Dengan adanya hak kesejahteraan ini, maka setiap orang tidak boleh
mengambil secara paksa atau merampas hak-hak dasar orang lain. Contoh dari hak
kesejahteraan, yaitu setiap orang (laki-
laki atau wanita) berhak untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan martabat
kemanusiaan, setiap orang berhak untuk memilih pekerjaan sesuai bidang yang
disukainya.
8. Hak Untuk Ikut Serta dalam Pemerintahan
Indonesia yang menganut sistem pemerintahan demokrasi ini memberikan kebebasan
berpendapat untuk masyarakatnya dan memberikan kebebasan dalam memilih pilihan
politiknya. Oleh sebab itu, hadirlah hak untuk ikut serta dalam pemerintahan yang di
mana contoh-contohnya, seperti setiap orang berhak untuk diangkat menjadi pejabat
atau memiliki jabatan di pemerintahan, setiap orang berhak untuk menyampaikan
pendapatnya terhadap sistem pemerintahan, dan setiap warga negara berhak untuk
ikut Pemilu.
9. Hak Wanita
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 ini, terdapat hak wanita.
beberapa contoh dari hak wanita, seperti wanita berhak untuk memperoleh
perlindungan khusus dalam melaksanakan pekerjaannya, wanita berhak untuk

9
memilih pekerjaan yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan, wanita berhak
menentukan kewarganegaraannya setelah menikah dengan pria berkewarganegaraan
asing.

10. Hak Anak


Setiap anak yang lahir di dunia ini mempunyai hak atas perlindungan oleh orang tua,
keluarga, masyarakat, dan negara. Contoh dari hak anak, seperti setiap anak berhak
untuk mendapatkan sebuah nama dan status kewarganegaraan, setiap anak berhak
beribadah, berpikir, dan berekspresi dengan bimbingan orang tua atau wali, dan setiap
anak berhak untuk memperoleh suatu perlindungan hukum dari segala macam tindak
kekerasan, baik itu secara fisik atau mental.

Itulah 10 macam Hak Asasi Manusia berdasarkan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999
Tentang Hak Asasi Manusia yang dapat kita ketahui. Dengan mengetahui macam-macam
HAM, maka kita akan mudah mengategorikan HAM.

Bagaimana Upaya Penegakan HAM di Indonesia?

Upaya penegakan HAM menjadi salah satu tugas penting bagi sebuah negara, tak terkecuali
Indonesia. Pemerintah harus menjamin bahwa hak-hak dasar warganya terpenuhi. Mengutip
Siska Oktasari dalam makalahnya di scribd.com, berikut langkah dan upaya pemerintah
Indonesia dalam penegakan HAM.

1. Bekerja sama dengan pihak internasional dalam upaya menegakkan HAM di seluruh
dunia dan Indonesia sangat merespon pelanggaran HAM internasional yang
dibuktikan dengan sikap Presiden.
2. Membentuk lembaga yang berkaitan dengan HAM sebagai wujud prioritas
pembangunan Nasional. Indonesia memiliki Komisi Nasional Hak Asasi Manusia
(Komnas HAM) yang tugasnya untuk meningkatkan perlindungan HAM dalam
rangka mendukung pembangunan nasional.
3. Mengeluarkan UU Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia dan berbagai
UU terkait yang menyangkut penegakan hak asasi manusia.
4. Melakukan supremasi hukum dan demokrasi untuk memenuhi kewajiban kepada
masyarakat dan agar upaya represif yang terjadi sebelum Reformasi tidak terulang
kembali.

10
5. Menyebarluaskan prinsip-prinsip dan nilai-nilai hak asasi manusia yang diintensifkan
melalui jalur pendidikan dan pelatihan, yakni dengan pemuatan HAM dalam
kurikulum pendidikan dan pelatihan aparat penegak hukum.
6. Meningkatkan kerja sama yang harmonis antara kelompok dan golongan dalam
masyarakat supaya mampu saling memahami dan menghormati.
7. Meningkatkan profesionalisme lembaga keamanan dan pertahanan negara.
8. Menegakkan hukum secara adil, konsekuen, dan tidak diskriminatif serta memperkuat
konsolidasi demokrasi.
9. Membentuk Rencana Aksi Nasional HAM (RANHAM) dan menegakkan HAM
melalui ratifikasi.
10. Melakukan penegakan HAM melalui pencegahan dan penindakan terhadap
pelanggaran HAM.

B. Hubungan Pancasila dan Hak Asasi Manusia


Indonesia merupakan negara yang berlandaskan hukum maka dari itu negara
akan menjamin hak-hak dasar setiap warga atau yang disebut dengan hak asasi
manusia (HAM). Sementara itu, HAM di Indonesia berhubungan dengan Pancasila
sebagai dasar negara. Itulah mengapa, perlu diketahui dan dipahami setiap warga
Indonesia, apa saja hubungan HAM dengan Pancasila. Seperti diketahui, Pancasila
merupakan dasar serta landasan ideologi bagi Bangsa Indonesia. Hal itu berarti setiap
nilai yang terkandung dalam Pancasila harus dijadikan dasar hidup bernegara.
Nama Pancasila berasal dari bahasa Sanskerta yang terdiri dari dua kata, yaitu
panca yang berarti lima dan sila yang berarti prinsip atau asas. Hal itu berarti ada lima
pedoman penting rakyat Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Kelima
sila tersebut ialah Ketuhanan yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab,
Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Kemudian lima sila tersebut juga memiliki arti tersendiri. Makna setiap sila dalam
Pancasila sebagai dasar negara harus dipahami setiap warga Indonesia.
Tanpa memahami maknanya, Pancasila mungkin hanya dianggap sebagai
slogan semata. Makna Pancasila sebagai dasar negara menjadi landasan, fondasi
utama, titik acuan Bangsa Indonesia dalam mengatur bangsa. Keberadaan Pancasila

11
tak lepas dari adanya Hak Asasi Manusia (HAM) atau sebaliknya. Bagaimanapun,
HAM akan selalu ada hubungannya dengan Pancasila.
Hubungan antara HAM dan Pancasila juga sejatinya sudah dirumuskan atau
terkandung dalam pembukaan Undang-undang Dasar 1945.
Apa saja hubungan HAM dengan Pancasila?
Berikut ini hasil rangkuman hubungan HAK ASASI MANUSIA dengan Pancasila
sebagai dasar negara.

 HUBUNGAN HAM DENGAN SILA PERTAMA


Untuk sila pertama ialah Ketuhanan yang Maha Esa. Hubungan HAM dengan sila
tersebut ialah setiap warga negara Indonesia memiliki hak atau kebebasan untuk
memeluk sebuah agama dan kepercayaan masing-masing.
Selain itu, setiap warga negara ditekankan supaya bisa menghormati perbedaan agama
dan kepercayaan yang ada karena Indonesia merupakan negara yang Bhinneka
Tunggal Ika dan berdiri dari beragama suku dan agama. Jadi, setiap warga negara
Indonesia berhak memeluk agama yang mereka yakini tanpa ada gangguan atau
paksaan dari pihak lainnya.
 HUBUNGAN HAM DENGAN SILA KEDUA
Sila kedua dalam Pancasila ialah Kemanusiaan yang adil dan beradab. Hubungan
HAM dengan sila tersebut ialah warga negara Indonesia seluruhnya memiliki hak
yang sama rata. Dalam sila kedua tersebut menjelaskan setiap warga memiliki
kedudukan yang sama dalam hukum. Selain itu, warga Indonesia juga memiliki hak
yang sama untuk mendapatkan jaminan dan perlindungan hukum.
Adapun secara lebih luas, sila kedua ini membahas, seluruh warga Indonesia itu
memiliki persamaan derajat serta persamaan hak dan kewajiban antarsesamanya.
Lantaran semua orang di dunia ini berhak untuk diakui keberadaannya, mereka berhak
diakui kekurangan dan kelebihannya.
Jadi, setiap orang yang ada di dunia ini berhak mendapatkan perlakuan yang layak
dari pemerintah maupun masyarakat lainnya.
 HUBUNGAN HAM DENGAN SILA KETIGA
Sila ketiga ialah Persatuan Indonesia. Adapun hubungan antara HAM dengan sila
ketiga ialah sebagai warga negara harus meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan
sehingga Bangsa Indonesia bisa lebih baik. Itulah mengapa, setiap warga Indonesia

12
sebaiknya tidak malu bersosialisasi dan bergaul dengan sesama untuk membangun tali
persaudaraan. Dengan tali persaudaraan yang erat, akan tercipta persatuan dan
kesatuan. Setiap warga negara berhak mendapat rasa aman, meski terdapat perbedaan
asal daerah, ras, warna kulit, agama, bahasa, budaya, dan lain sebagainya.

 HUBUNGAN HAM DENGAN SILA KEEMPAT


Sila keempat Pancasila berbunyi Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. Makna dalam sila yang keempat
tersebut juga berhubungan dengan HAM.
Dalam sila keempat tersebut menekankan HAM yang ada di Indonesia bisa tercermin
dari kehidupan dalam pemerintahan, bernegara, dan bermusyawarah. Setiap warga
negara Indonesia diberikan kekebebasan dalam menyampaikan pendapat mereka. Tak
hanya itu, dalam sila keempat juga menghargai setiap hak warga negara yang ingin
menyelesaikan masalah dengan bermusyawarah secara mufakat dan dilakukan tanpa
adanya tekanan atau paksaan dari beberapa golongan.
Jadi, dapat disimpulkan, HAM memiliki kaitan dengan pancasila sila keempat, yakni
menekankan masyarakat dalam menyelesaikan masalah sebaiknya secara musyawarah
dan mufakat sehingga keputusan yang diambil itu lebih pasti. Setiap warga negara
Indonesia juga berhak mendapatkan kebebasan dan rasa aman dalam berpendapat
tanpa adanya paksaan dari orang lain. HAM dalam sila keempat tersebut juga sesuai
dengan deklarasi HAM.
 HUBUNGAN HAM DENGAN SILA KELIMA
Sila kelima ialah Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Sila kelima memiliki
makna dalam HAM, yaitu mengakui semua hak milik individu, di mana hak itu
dilindungi dan dijamin negara. Negara berhak memberikan kesempatan setiap
rakyatnya asas keadilan. Jadi, HAM harus menjamin adanya keadilan bagi seluruh
masyarakat Indonesia tanpa terkecuali.
Dengan begitu, dalam kehidupan rakyat Indonesia tidak ada pembeda atau
diskriminasi hanya karena perbedaan suku, agama, ras, dan budaya. Setiap warga
Indonesia berhak mendapatkan keadilan secara sosial, keadilan dalam beribadah,
keadilan dalam mengeluarkan pendapat, dan keadilan menerima kehidupan yang
layak.

13
C. Penerapan Pancasila dan Hak Asasi Manusia
Pancasila sebagai sumber nilai HAM mengandung tiga nilai hak asasi
manusia, yaitu nilai ideal, nilai instrumental, dan nilai praktikal. Nilai-nilai tersebut
menjadi pedoman dalam penegakkan hak asasi manusia dalam kehidupan sehari-hari
di masyarakat. Setiap manusia dilahirkan hak-hak yang tidak bisa diambil oleh orang
lain dan wajib dihormati oleh orang lain.
Hak-hak tersebut disebut sebagai hak asasi manusia (HAM). Hak asasi
manusia meliputi hak sipil dan politik (hak atas kehidupan, kebebasan, dan kebebasan
berekspresi), serta hak-hak sosial, budaya, dan ekonomi (hak untuk berpartisipasi
dalam kebudayaan, hak atas pangan, hak atas pekerjaan, dan hak atas pendidikan).
Penegakkan hak asasi manusia merupakan hal yang sangat penting dalam
mengatur kehidupan manusia. Hak asasi manusia mengatur pemenuhan kebutuhan
dasar seperti pendidikan, makanan, dan tempat tinggal yang layak. Serta mendorong
perlindungan terhadap kekerasan dan memberikan kebebasan berpikir, beragama, dan
berkepercayaan.

D. Bentuk-bentuk Pancasila dan Hak Asasi Manusia


Menurut P.N.H Simanjuntak. (2017) dalam buku ’Pendidikan Kewarganegaraan’
macam-macam hak asasi manusia antara lain, sebagai berikut :
1. Hak asasi personal (personal rights) antara lain hak untuk mengemukakan pendapat,
hak memeluk agama, hak untuk beribadah, dan hak kebebasan berorganisasi.
2. Hak asasi ekonomi (property rights) antara lain hak untuk memiliki sesuatu, hak
menjual dan membeli sesuatu, hak mengadakan suatu perjanjian atau kontra, dan hak
memiliki pekerjaan.
3. Hak persamaan hukum (rights of legal equality) hak untuk mendapatkan pengayoman
dan perlakuan yang sama dalam keadilan hukum dan pemerintah.
4. Hak asasi politik (politic rights) hak untuk diakui sebagai warga negara yang sama,
hak untuk ikut serta dalam pemerintahan, hak memilih dan dipilih dalam pemilu, hak
untuk memiliki pekerjaan.
5. Hak asasi sosial dan budaya (social cultural rights) adalah hak untuk memilih
pendidikan, hak atas jaminan sosial, hak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan,
dan hak untuk mengembangkan kebudayaan.

14
6. Hak asasi peradilan (procedural rights) yaitu hak untuk mendapatkan pembelaan
hukum dalam proses peradilan.
Negara Republik Indonesia mengakui dan menjunjung tinggi hak asasi manusia dan
kebebasan dasar manusia sebagai hak yang sudah melekat dan tidak terpisah dari
manusia yang harus dilindungi, dihormati, dan di tegakkan demi peningkatan
martabat kemanusiaan, kesejahteraan, kebahagiaan, serta keadilan.
Adapun berbagai instrument hak asasi manusia untuk melindungi dan menegakan
HAM yang dimiliki Negara Republik Indonesia, Yakni;
1. UUD 1945 beserta amandemennya.
2. Ketetapan MPR No.XVII/MPR/1998.
3. UU No.39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.
UU No.26 Tahun 2000 tentang pengadilan HAM.

E. Implementasi Nilai Nilai Hak Asasi Manusia


Salah satu karakteristik hak asasi manusia adalah bersifat universal. Artinya,
hak asasi merupakan hak yang dimiliki oleh setiap manusia di dunia tanpa membeda-
bedakan suku bangsa, agama, ras maupun golongan. Oleh karena itu, setiap negara
wajib menegakkan hak asasi manusia. Akan tetapi, karakteristik penegakan hak asasi
manusia berbeda-beda antara negara yang satu dengan negara lainnya.
Ideologi, kebudayaan dan nilai-nilai khas yang dimiliki suatu negara akan
mempengaruhi pola penegakan hak asasi manusia disuatu negara Contohnya, di
Indonesia, dalam proses penegakan hak asasi manusia dilakukan dengan berlandaskan
kepada ideologi negara yaitu Pancasila. Pancasila merupakan ideologi yang
mengedepankan nilai-nilai kemanusian. Pancasila sangat menghormati hak asasi
setiap warga negara maupun bukan warga negara Indonesia. Nilai-nilai Pancasila
dapat dikategorikan menjadi tiga, yaitu: Nilai Ideal, Nilai Instrumental dan Nilai
Praksis

1. Hak Asasi Manusia dalam Nilai Ideal Pancasila

Nilai dasar atau nilai ideal pancasila adalah nilai dasar yang relatif tetap (tidak
berubah) yang berada dalam pembukaan UUD 1945. Nilai ideal berkaitan dengan
hakikat kelima sila Pancasila. Nilai-nilai dasar tersebut bersifat universal sehingga di
dalamnya terkandung cita-cita, tujuan, serta nilai-nilai yang baik dan

15
benar. Hubungan antara hak asasi manusia dengan Pancasila dapat dijabarkan secara
singkat sebagai berikut ( Syarbaini,2003:32) :

1) Ketuhanan Yang Maha Esa


Menjamin hak kemerdekaan untuk memeluk agama , melaksanakan ibadah ,
dan menghormati perbedaan agama.
2) Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
Menempatkan setiap warga negara pada kedudukan yang sama dalam hokum
serta memiliki kewajiban dan hak hak yang sama untuk mendapatkan jaminan
dan perlindungan hukum.
3) Persatuan Indonesia
Mengamanatkan adanya unsur pemersatu di antara warga negara dengan
semangat rela berkorban dan menempatkan kepentingan bangsa dan negara
diatas kepentingan pribadi atau golongan.
4) Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksaan Dalam
Permusyawaratan Perwakilan
Dicerminkan dalam kehidupan pemerintah, bernegara, dan bermasyarakat
yang demokratis.
5) Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Mengakui hak milik dan jaminan sosial secara perorangan yang dilindungi
oleh negara serta berhak mendapatkan pekerjaan dan perlindungan.

2. Hak Asasi Manusia dalam Nilai Instrumental Pancasila

Nilai Instrumental Merupakan penjabaran dari nilai-nilai dasar yang sifatnya


lebih khusus. Nilai Instrumental merupakan pedoman pelaksanaan kelima sila
pancasila. Pada umumnya berbentuk ketentuan- ketentuan konstitusional mulai dari
UUD sampai dengan peraturan daerah. Peraturan perundang undangan yang
menjamin HAM yaitu :

a) Undang undang Daasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 terutama pada
pasal 28A – 28J.
b) Ketetapan MPR Nomor XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia.
Didalam Tap MPR tersebut terdapat piagam HAM Indonesia.

16
c) Ketentuan dalam Undang – Undang organik berikut : 1) UUD Republik
Indonesia Nomor 5 tahun 1998 tentang konvensi menentang penyiksaan dan
perlakuan atau penghukuman yang kejam, tidak manusiawi, atau merendahkan
martabat manusia. 2) UUD Republik Indonesia Nomor 39 tahun 1999 tentang
Hak Asasi Manusia. 3) UUD Republik Indonesia Nomor 26 tahun 2000
tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia. 4) UUD Republik Indonesia Nomor
11 tahun 2005 tentang Kovenan Internasional , hak – hak sipil, dan Politik. 5)
UUD Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2005 tentang Kovenan
Internasional Hak – Hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya.
d) Ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Pengganti Undang – Undang
( Perppu ) Nomor 1 tahun 1999 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia.
e) Ketentuan dalam Peraturan Pemerintah berikut : 1) Peraturan Pemerintah
Nomor 2 tahun 2002 tentang Tata Cara Perlindungan terhadap korban dan
saksi dalam Pelanggaran Hak Asasi Manusia yang berat. 2) Peraturan
Pemerintah Nomor 3 tahun 2002 tentang Kompensasi, Restitusi, Rehabilitasi
terhadap korban Pelanggaran Hak Asasi Manusia.
f) Ketentuan dalam Keputusan Presiden ( Keppes ) : 1) Keputusan Presiden
Nomor 50 tahun 1993 tentang Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. 2)
Keputusan Presiden Nomor 83 tahun 1998 tentang Pengesahan Konvensi,
Nomor 87 tentang Kebebasan Berserikat dan Perlindungan untuk
Berorganisasi. 3) Keputusan Presiden Nomor 31 tahun 2001 tentang
Pembentukan Pengadilan.

3.Hak Asasi Manusia dalam Nilai Praktisis Pancasila

Nilai praksis merupakan realisasi nilai-nilai instrumental suatu pengalaman


dalam kehidupan sehari-hari. Nilai praksis Pancasila senantiasa berkembang dan
selalu dapat dilakukan perubahan dan perbaikan sesuai dengan perkembangan zaman
dan aspirasi masyarakat. Hal tersebut dikarenakan Pancasila merupakan ideologi yang
terbuka.

17
BAB III

KESIMPULAN

18

Anda mungkin juga menyukai