Disusun Oleh :
Kelompok 5
Nama Anggota :
1. Sarah Yuniantika (2001100065)
2. Karina Maharani Sugianto (2001100076)
3. M. Dzaky Fahri Aditya (2001100082)
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Dalam Makalah ini menjelaskan tentang permasalahan hukum Hak Asasi
Manusia yang ada di Indonesia serta upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam
menangani kasus yang terjadi terhadap warga negara yang melakukan pelanggaran
kasus hak asasi manusia,Dalam Mata Kuliah Pendalaman Materi PKN ini
diharapkan dapat menambah sebuah wawasan dan pengetahuan tentang HAM
yaitu pentingnya dalam menjaga,melindungi,dan menghormati sesama manusia
untuk mengaitkan dengan pembelajaran di sekolah dasar.
HAM juga telah diatur dalam undang-undang nomer 39 tahun 1999,
menjelaskan bahwa hak asasi manusia merupakan seperangkat haknya telah
melekat pada setiap individu sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan wajib
dijunjung tinggi, dihormati dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah dan
setiap orang.Hak-hak tersebut antara lain haknya untuk hidup, keamanan, tidak
diganggu, kebebasan dari perbudakan serta penyiksaan. Jika seseorang atau
sekelompok orang tidak memberikan hak semestinya terhadap seseorang atau
sekelompok orang maka akan diberi hukum pidana penjara sementara atau paling
berat penjara seumur hidup. HAM dianggap sebagai ciri yang mutlak harus ada di
setiap negara yang dapat disebut rechsstaat (Assiddiqie, 2012). Dalam konteks
negara hukum, melalui Undang- Undang Dasar Republik Indonesia 1945, politik
hukum nasional telah menetapkan bahwa Indonesia adalah negara hukum,
sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Dasar Republik
Indonesia Tahun 1945 (Marbun: 2014). Sebagai konsekuensi Indonesia adalah
negara hukum sebagai mana termaktub didalam Undang-Undang Dasar Republik
Indonesia Tahun 1945 tersebut, maka usaha untuk mempertahankan dan
melindungi HAM itu adalah menjadikan HAM tersebut sebagai bagian dari hukum
nasional (Yuliartha, 2009).
Secara harfiah, Hak Asasi Manusia adalah hak pokok atau hak dasar yang
dibawa oleh manusia sejak lahir yang secara kodrat melekat pada setiap manusia
dan tidak dapat di ganggu gugat karena merupakan anugerah Tuhan Yang Maha
Esa, atau dapat dikatakan HAM merupakan penghargaan terhadap derajat dan
martabat manusia yang merupakan pengakuan yang nyata bahwa manusia adalah
manusia (Hamidi, dkk, 2012). Awal perkembangannya, hak asasi manusia
dipahami semata-mata sebagai hak atas kebebasan (freedom). Apabila dilihat dari
sudut pandang negatif, menurut John Locke bahwa munculnya hak asasi manusia
seperti berniat menghalau campur tangan (intervensi) yang tidak diinginkan
terhadap kehidupan pribadi. Misalkan saja menyangkut hak atas hidup, hak atas
kebebasan bergerak dan hak atas milik pribadi. Sedangkan dalam sudut pandang
positif, menurut JJ. Rousseau seperti adanya hak setiap orang untuk ikut secara
aktif menentukan arah perkembangan dan pembangunan masyarakat, misalkan
saja hak untuk berserikat dan mengemukakan pendapat baik secara lisan maupun
melalui tulisan. Cakupan pengertian hak asasi manusia ini kemudian ”berkembang
sampai pada suatu kesadaran bahwa hak atas kebebasan tidak mungkin dinikmati
oleh semua orang tanpa adanya kesamaan minimal dalam masyarakat
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang dapat diambil dari permasalahan berdasarkan latar
belakang yang sudah diuraikan yaitu:
1.) Apakah Pengertian HAM?
2.) Bagaimana gagasan HAM dalam UUD NKRI 1945?
3.) Apa pengertian dari pelanggaran terhadap HAM ?
4.) Bagaimana upaya Pemajuan dan Penegakkan HAM di Indonesia?
5.) Bagaimana pengaplikasian materi tentang HAM dalam Pembelajaran SD?
6.) Menganalisis Kasus HAM di Indonesia
C. Tujuan
Adapun Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu :
1.) Mengetahui Pengertian HAM
2.) Mengetahui gagasan HAM dalam UUD NKRI 1945
3.) Mengetahui pengertian dari pelanggaran terhadap HAM
4.) Mengetahui upaya Pemajuan dan Penegakkan HAM di Indonesia
5.) Mengetahui pengaplikasian materi tentang HAM dalam Pembelajaran
6.) Mengetahui Kasus HAM di Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian HAM
Hak asasi adalah hak yang dimiliki manusia yang telah diperoleh
dan dibawanya bersamaan dengan kelahiran atau kehadirannya di dalam
kehidupan masya-rakat. Dianggap bahwa beberapa hak itu dimilikinya
tanpa perbedaan atas dasar bangsa, ras, agama, atau kelamin, dan karena itu
bersifat asasi serta universal. Dasar dari semua hak asasi ialah bahwa
manusia harus memperoleh kesempatan untuk berkembeng sesuai dengan
bakat dan cita-citanya.Hak Asasi Manusia (HAM) dalam bahasa inggris
human ringts dalam bahasa perancis droits de i’homme jadi Hak asasi
manusia adalah konsep hukum dan normatif yang menyatakan bahwa
manusia memiliki hak melekat pada dirinya karna ia adalah seorang
manusia Hak asai manusia berlaku kapanpun, dimanapun, dan kepada
siapapun, sehingga sifatnya universal(Rahmawati & Nani, 2021). HAM
pada prinsipnya tidak dapat dicabut, juga tidak dapat dibagi-bagi, saling
berhubungan dan saling bergantung(Lina & Nani, 2020).
Menurut Undang-undang Nomor 39 Tahun 1999 hak asasi manusia
adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat yang melekat pada
hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang
Maha Esa dan yang merupakan anugera-Nya yang wajib dihormati,
dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, pemerintah, hukum, dan
setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat
manusia. Seperti yang dijelaskan dalam Undang-undang Nomor 39 Tahun
1999 hak asasi manusia adalah hak yang melekat pada diri manusia sejak
mereka lahir dan harus dihormati oleh setiap orang tidak terkecuali yang
berkuasa. Berdasarkan hukuman hak asasi manusia dapat memberikan
kekuatan moral untuk melindungi dan juga menjamin martabat manusia,
bukan atas dasar keadaan, kecenderungan politik tertentu, ataupun
kehendak.HAM menurut Jhon LockeHak asasi manusia adalah hak
yang langsung di berikan Tuhan kepada manusia sebagai hak yang
kodrati. Oleh sebab itu tidak ada kekuatan di dunia ini yang bisa
mencabutnya. HAM memiliki sifat yang mendasar dan suci(Nani et al.,
2021).
B. Gagasan HAM dalam UUD 1945
UUD 1945 yang pada awalnya hanya memuat 6 pasal yang
mengatur tentang HAM, kemudian mengalami perubahan-perubahan yang
sangat signifikan yang kemudian dituangkan dalam Perubahan Kedua
UUD 1945 pada Bulan Agustus Tahun 2000. Undang Nomor 39 Tahun
1999 Tentang Hak Asasi Manusia. Semangat keduanya, baik itu Ketetapan
MPR Nomor XVII/MPR/1998, maupun Undang-Undang Nomor 39 Tahun
1999 adalah sama yakni menganut pendirian bahwa hak asasi manusia
bukan tanpa batas. Pasal 28 J UUD 1945. Pembatasan sebagaimana
tertuang dalam Pasal 28 J itu mencakup sejak Pasal 28 A sampai dengan
Pasal 28 I UUD 1945. Oleh karenanya, hal yang perlu ditekankan di sini
bahwa hak-hak asasi manusia yang diatur dalam UUD 1945 tidak ada yang
bersifat mutlak, termasuk hak asasi yang diatur dalam Pasal 28 I ayat (1)
UUD 1945.
Bunyi dari pasal tersebut sebagai berikut :
Pasal 28 A
Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan
kehidupannya.
Pasal 28 B
(1) Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan
melalui perkawinan yang sah.
(2) Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang
serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
Pasal 28 C
(1) Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan
kebutuhan dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh
manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi
meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia.
(2) Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan
haknya secara kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa dan
negaranya.
Pasal28D
(1) Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan
kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama dihadapan hukum.
(2) Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan
perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja..
(3) Setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan yang sama dalam
pemerintahan.
(4) Setiap orang berhak atas status kewarganegaraan.
Pasal 28 E
(1) Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya,
memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih
kewarganegaraan, memilih tempat tinggal diwilayah negara dan
meninggalkannya, serta berhak kembali.
(2) Setiap orang atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran
dan sikap,sesuai dengan hati nuraninya.
(3) Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan
mengeluarkan pendapat.
Pasal28F
Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk
mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk
mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan
menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang
tersedia.
Pasal 28 G
(1) Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga,
kehormatan, martabat, dan harta benda yang dibawah kekuasaannya, serta
berhak atas rasa aman dan perlindungan dari ancaman ketakutan untuk
berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi.
(2) Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan dan perlakuan yang
merendahkan derajat martabat manusia dan berhak memperoleh suaka
politik dari negara lain.
Pasal 28 H
(1) Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal,
dan medapatkan lingkungan hidup baik dan sehat serta berhak memperoleh
pelayanan kesehatan.
(2) Setiap orang mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk
memperoleh kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai
persamaan dan keadilan.
(3) Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan
pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia yang bermartabat.
(4) Setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik
tersebut tidak boleh diambil alih secara sewenang-wenang oleh siapa pun.
Pasal 28 I
(1) Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan
hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui
sebagai pribadi dihadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar
hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat
dikurangi dalam keadaan apa pun.
(2) Setiap orang berhak bebas atas perlakuan yang bersifat diskriminatif
atas dasar apa pun dan berhak mendapatkan perlindungan terhadap
perlakuan yang bersifat diskriminatif itu.
(3) Identitas budaya dan hak masyarakat tradisional dihormati selaras
dengan perkembangan zaman dan peradaban.
(4) Perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan hak asasi manusia
adalah tanggung jawab negara, terutama pemerintah.
(5) Untuk menegakan dan melindungi hak asasi manusia sesuai dengan
prinsip negara hukum yang demokratis, maka pelaksanaan hak asasi
manusia dijamin, diatur, dan dituangkan dalam peraturan perundangan-
undangan.
Pasal 28 J
(1) Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam
tertib kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
(2) Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk
kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan
maksud semata-mata untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas
hak kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai
dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan ketertiban
umum dalam suatu masyarakat demokratis.
C. Pelanggaran HAM
Pelanggaran HAM adalah setiap perbuatan seseorang atau
kelompok orang termasuk aparat negara baik disengaja ataupun tidak
disengaja atau kelalaian yang secara hukum mengurangi, menghalangi,
membatasi dan atau mencabut HAM seseorang atau kelompok orang
yang dijamin oleh Undang-Undang ini, dan tidak didapatkan atau
dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyelesaian hukum yang
berlaku (UU No. 26/2000 tentang pengadilan HAM). Sedangkan
bentuk pelanggaran HAM ringan selain dari kedua bentuk pelanggaran
HAM berat itu.
Pelanggaran hak asasi manusia dapat dicermati dalam dua kategori
yaitu: pertama, pelanggaran hak asasi manusia itu sebagai pelanggaran
hukum pidana yang berlaku di negara-negara anggota termasuk
pelanggaran hukum yang menetapkan penyalahgunaan kekuasaan sebagai
kejahatan. Pusat perhatian pelanggaran tersebut adalah kerugian dan
penderitaan individual maupun kolektif yang ditimbulkan terhadap orang,
termasuk kerugian fisik atau mental, penderitaan emosional, kerugian
ekonomi atau pelemahan substansi hak-hak dasar mereka karena tindakan
atau kelalaian yang dapat dipersalahkan kepada negara. Kedua,
mengaitkannya dengan perbuatan atau kelalaian (yang dipersalahkan
kepada negara) yang belum merupakan pelanggaran hukum pidana
nasional tetapi merupakan kaidah yang diakui secara internasional dalam
kaitannya dengan hak asasi manusia (Rover, 2000: 454-455).
Untuk membedakan pelanggaran hak asasi manusia berat dan yang
bukan didasarkan pada sifat dari kejahatan tersebut, yaitu sistematis
(systematic) dan sifat meluas (widespread). Sistematis dikonstruksikan
sebagai suatu kebijakan atau rangkaian tindakan yang telah direncanakan.
Sementara meluas merujuk pada akibat dari tindakan yang menimbulkan
banyak korban dan kerusakan yang parah secara luas. Untuk membedakan
pelanggaran hukum dan pelanggaran hak asasi manusia dapat dilihat dari
unsur-unsur yang terjadi dalam suatu peristiwa. Bisa jadi sama-sama
pembunuhan tetapi unsur-unsur yang ada berbeda satu dengan yang lain.
Paling sering dijumpai dalam pelanggaran hak asasi manusia tersebut yaitu
unsur meluas dan sistematis. Kedua unsur ini tidak ditemukan dalam tindak
pidana. Selain itu dalam tindak pidana tanggung jawab bersifat individual,
sementara dalam pelanggaran hak asasi manusia tanggung jawab komando
dapat terjadi jika ditemukan adanya buktibukti perintah atau kebijakan dari
pelaku lapangan. Dalam pelanggaran hak asasi manusia, pelaku merupakan
aparatur negara yang saat peristiwa tersebut sedang terjadi memiliki suatu
kedudukan tertentu dalam negara.
Dokumentasi Analisis
BAB III
Penutup
A. Kesimpulan
Hak asasi adalah hak yang dimiliki manusia yang telah diperoleh
dan dibawanya bersamaan dengan kelahiran atau kehadirannya di
dalam kehidupan masya-rakat. Dianggap bahwa beberapa hak itu
dimilikinya tanpa perbedaan atas dasar bangsa, ras, agama, atau
kelamin, dan karena itu bersifat asasi serta universal. Dasar dari semua
hak asasi ialah bahwa manusia harus memperoleh kesempatan untuk
berkembeng sesuai dengan bakat dan cita-citanya.Hak Asasi Manusia
(HAM) dalam bahasa inggris human ringts dalam bahasa perancis
droits de i’homme jadi Hak asasi manusia adalah konsep hukum
dan normatif yang menyatakan bahwa manusia memiliki hak
melekat pada dirinya karna ia adalah seorang manusia Hak asai
manusia berlaku kapanpun, dimanapun, dan kepada siapapun,
sehingga sifatnya universal(Rahmawati & Nani, 2021). HAM pada
prinsipnya tidak dapat dicabut, juga tidak dapat dibagi-bagi, saling
berhubungan dan saling bergantung(Lina & Nani, 2020).
B. Saran
Setelah mengetahui tentang pengetahuan seputar HAM,Bahwa
Pendidikan Ham di sekolah sangatlah penting untuk diberikan sebagai
seorang calon pendidik kita dapat menanamkan Pendidikan ham yaitu
dengan disisipkan rasa menghormati satu sama lain.
Daftar Pustaka
https://afitridwiastuti.wordpress.com/season-1/pasal-28-a-28-j-uud-
1945/
www.komnasham.go.id diakses pada tanggal 4 april 2023
Analisi Kasus
https://aceh.tribunnews.com/2023/03/13/kasus-pembacokan-siswa-
smk-di-bogor-polisi-berhasil-tangkap-dua-orang-terduga-pelaku
https://www.proserang.com/news/6897949469/kronologi-kasus-
pembacokan-siswa-smk-di-bogor-hingga-tewas-warga-korban-
mau-nyeberang
https://www.proserang.com/news/6897949469/kronologi-kasus-
pembacokan-siswa-smk-di-bogor-hingga-tewas-warga-korban-
mau-nyeberang
Vidio Berita
https://youtu.be/XDilBGAhP1M
https://youtu.be/JGtIiFBLnO4
https://youtu.be/2NshTSzmOAo