Anda di halaman 1dari 14

DOI: http://dx.doi.org/10.30641/ham.2022.13.

1-14
Tulisan diterima: 04-02-2021; Direvisi: 13-04-2022; Disetujui Diterbitkan: 18-04-2022
Karya ini dipublikasikan di bawah lisensi
Creative Commons Attribution 4.0 International License

INTERPRETASI HAM DALAM IDEOLOGI PANCASILA DAN IMPLIKASINYA


TERHADAP PERSATUAN DAN KESATUAN DI INDONESIA
(Interpretation of Human Rights in the Pancasila Ideology and
Implications for Unity and Integrity in Indonesia)
Ario Putra
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta
arioputra1996@gmail.com

ABSTRACT
Human values in the form of human rights are also included in the Pancasila ideology. This research was
conducted to contribute to academic development related to human rights issues in Indonesia. The method
used in this research is descriptive exploratory. This research is library research. The data collection method
is through classifying and analyzing data. The data analysis method in this study is through interpretation and
analysis methods. Human rights in Indonesia experience various forms of dynamics that are full of struggle in
their enforcement. Ancestors in the past or leaders in the present have made multiple attempts to uphold
human rights in Indonesia. Human rights in Indonesia originate from the Pancasila ideology. Therefore,
human rights in Indonesia receive strong guarantees because they are based on the Pancasila ideology. Unity
in Indonesia will be achieved if all Indonesians can apply human rights values in their lives.
Keywords: human rights; pancasila ideology; unity and integrity

ABSTRAK
Nilai-nilai kemanusiaan berupa Hak Asasi Manusia pada dasarnya juga terdapat di dalam Ideologi Pancasila.
Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk memberikan sumbangsih pengetahuan bagi perkembangan akademik
terkait permasalahan HAM di Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif. Penelitian
ini merupakan penelitian kepustakaan (Library research) sedangkan metode pengumpulan data dalam penelitian ini
yaitu dengan mengklasifikasikan data-data yang berhubungan dengan penelitian, kemudian menganalisinya. Adapun
metode anaisis data dalam penelitian ini yaitu dengan metode interpretasi dan metode analisis. HAM di Indonesia
mengalami berbagai bentuk dinamika yang penuh perjuangan dalam penegakannya, baik itu penolakan
terhadap HAM maupun pengaplikasian HAM di Indonesia. Berbagai upaya telah dilakukan oleh para leluhur-
leluhur di masa lampau ataupun pemimpin pada masa sekarang, hal tersebut bertujuan demi tegaknya HAM di
Indonesia. Hak asasi manusia di Indonesia bersumber dan bermuara dari ideologi Pancasila. Oleh karena itu,
HAM di Indonesia mendapat jaminan kuat karena berlandaskan ideologi Pancasila. Persatuan dan kesatuan di
Indonesia akan dapat terwujud apabila segenap masyarakat Indonesia dapat menerapkan serta mewujudkan
nilai-nilai HAM dalam kehidupannya.
Kata Kunci: HAM; ideologi pancasila; persatuan dan kesatuan

1
JURNAL HAM
Volume 13, Nomor 1, April 2022

PENDAHULUAN tersebut telah melakukan sebuah tindakan yang


10 Desember diperingati sebagai hari Hak sangat baik ataupun tindakan yang sangat buruk.
Asasi Manusia (HAM). Menurut sebagian orang, Hal ini karena hak tersebut merupaka anugerah
Hari HAM merupakan hari munculnya peradaban dari Tuhan dan hak tersebut telah melekat pada
manusia yang adil, merdeka dan terbebasnya manusia sejak ia lahir.
dari segala bentuk penindasan yang terjadi serta Meskipun demikian, perwujudan hak asasi
terbebasnya dari segala bentuk exploitasi. Hak bukan berarti dapat dilaksanakan secara mutlak
asasi manusia1 merupakan hak dasar atau hak pokok karena hal tersebut dapat melanggar hak asasi
yang dimiliki oleh setiap manusia sebagai manusia, orang lain. Mengabaikan hak orang lain demi
atau yang sering disebut sebagai hak kemanusiaan terwujudnya hak sendiri merupakan tindakan
(human right).2 Hak tersebut dimiliki karena ia yang tidak manusiawi dan pada dasarnya telah
adalah seorang manusia, dan setiap manusia pasti melanggar hak asasi manusia. Perlu disadari
memiliki hak tersebut tanpa terkecuali. Hak asasi bahwa hak-hak asasi orang lain selalu berbatasan
tidak diberikan ataupun disematkan karena pada dengan hak asasi kita.5
dasarnya hak asasi manusia didapatkan semata- Melanjutkan penjelasan di atas, Prof. A.
mata karena berdasarkan martabatnya sebagai Gunawan Setiardja dalam bukunya secara tegas
manusia.3 mengatakan “Barangsiapa yang beranggapan
Adapun salah satu tujuan dari HAM ialah bahwa HAM itu hanya berlaku dengan syarat-
untuk dapat melindungi serta mengembangkan syarat tertentu, hanya berlaku dalam lingkungan
martabat manusia dan kebebasan setiap manusia. kebudayaan tertentu, dan dengan premis-premis
HAM pertama kali diadopsi oleh PBB ialah metafisika Barat atau berangkat dari teologi
ketika terjadinya The Universal Declaration of Kristen, maka sesungguhnya ia tidak berbicara
Human Rights (UDHR), tepatnya pada tanggal tentang HAM, melainkan tentang hak-hak orang-
10 Desember 1948 di Paris, Perancis. Deklarasi orang Eropa, Amerika, Kristen ataupun hak-hak
HAM dilakukan sebagai salah satu upaya untuk warga negara demokrasi yang berorientasi ke
mengatasi segala bentuk pelanggaran kemanusiaan Barat”.6
yang terjadi selama perang dunia kedua.4 Tatanan kehidupan yang baik harus dapat
Merujuk pada kalimat di atas, maka HAM memberikan keadilan bagi seluruh manusia.
tidak dibatasi oleh sesuatu yang bersifat partikular, Kemudian, prinsip fundamental dari keadilan
melainkan bersifat universal. HAM tidak adalah adanya pengakuan bahwa semua manusia
dibatasi oleh agama, warna kulit, jenis kelamin, memiliki hak dan martabat yang sama, tanpa
kewarganegaraan, bahasa maupun budaya.Apapun adanya perbedaan baik dari segi agama, ras,
jenisnya dan bagaimanapun bentuknya, ia tetap budaya, warna kulit, jenis kelamin ataupun
mempunyai hak-hak tersebut karena kodrat nya kewarganegaraan. Hak yang paling fundamental
sebagai manusia. Hak asasi tidak dapat diberikan merupakan aspek-aspek kodrat manusia ataupun
atau dicabut dari seseorang meskipun manusia kemanusiaan itu sendiri. Kemanusiaan setiap
manusia merupakan amanat dan ide luhur dari
1 Selanjutnya hak asasi manusia akan disingkat menjadi
Tuhan Yang Maha Esa.7
HAM
2 Rozikin Daman, Pancasila Dasar Falsafah Negara 5 Dicky Febrian Ceswara dan Puji Wiyatno,
(Jakarta: Rajawali Press, 1992), 133. “Implementasi Nilai Hak Asasi Manusia Dalam Sila
3 Jack Donnely, Universal Human Rights in Theory and Pancasila,” Lex Scientia Law Review Vol. 2, No. 2,
Practice (London: Cornell University Press, 2003), 7- (2018), 231.
21. 6 A. Gunawan Setiardja, Hak-Hak Asasi Manusia
4 Jill Marshall, Personal Freedom through Human Berdasarkan Ideologi Pancasila (Yogyakarta: Kanisius,
Rights Law : Autonomy, Identity and Integrity under 1993), 74.
the European Convention on Human Rights (Leiden: 7 ’Abd Wahab ’Abd al-Aziz asy-Syisyani, Huquq Al-
Martinus Nijhoff Publishers, 2009), 13. Insan Wa Hurriyyathi Al-Asasiyyah Fi an-Nizham

2
Interpretasi HAM dalam Ideologi Pancasila dan Implikasinya
Ario Putra

Secara teologis, HAM dapat dilacak melalui ide keadilan.11


hubungan manusia dengan Tuhan atau antara Setelah melihat kondisi di atas, maka
makhluk dengan penciptanya. Pada dasarnya, penelitian ini mencoba merumuskan pertanyaan
tidak ada manusia yang lebih tinggi dari manusia penelitian, yaitu : Bagaimana interpretasi HAM
lainnya karena semua manusia pada hakikatnya dalam ideologi Pancasila ? Dan Bagaimanakah
sama dan memiliki hak serta kedudukan yang implikasi HAM dalam ideologi Pancasila
sama tanpa adanya perbedaan.8 terhadap persatuan dan kesatuan di Indonesia?
Sejarah awal munculnya HAM diawali Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk
dengan lahirnya sistem pemerintahan demokrasi.9 memberikan sumbangsih pengetahuan bagi
Indonesia sebagai suatu negara yang menggunakan perkembangan akademik terkait permasalahan
sistem demokrasi serta menjadi negara hukum, HAM di Indonesia. Selain itu, penelitian ini
maka segala bentuk penyelenggaraan bernegara di juga bertujuan untuk mengetahui bagaimana
Indonesia haruslah dilandaskan pada hukum yang interpretasi HAM dalam ideologi Pancasila dan
berlaku dan tidak terkecuali tentang persoalan- bagaimaina implikasi HAM tersebut terhadap
persoalan hak asasi manusia.10 persatuan dan kesatuan di Indonesia.
Sebagai negara yang menjunjung tinggi nilai-
nilai kemanusiaan, HAM di Indonesia telah diatur METODE PENELITIAN
sebaik mungkin agar terciptanya suatu tatanan Metode yang digunakan dalam penelitian
kehidupan yang baik. Tanpa adanya perumusan ini adalah penelitian normatif dimana penelitian
dalam Undang-Undang terkait HAM maka suatu ini akan menggunakan jenis penelitian deskriptif.
negara akan sulit untuk mencapai kedamaian, Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang
kesejahteraan, persatuan dan kesatuan. Oleh bertujuan untuk menggambarkan secara jelas
karena itu, menjadi kewajiban dalam suatu negara terhadap suatu permasalahan yang diteliti atau
untuk merumuskan Undang-Undang terkait hak memetakan fakta berdasarkan cara pandang
asasi manusia (HAM). (kerangka berpikir tertentu) pada saat penelitian
Pancasila sebagai ideologi negara menjadi dilakukan. Sedangkan, tugas utama penelitian
sumber inspirasi dari hak asasi manusia di deskriptif ialah untuk memaparkan terkait sesuatu
Indonesia. Selain itu, Pancasila juga sangat secara apa adanya.12
menjunjung tinggi akan nilai-nilai kemanusian.
PEMBAHASAN
Ideologi Pancasila merupakan ide-ide atau
gagasan-gagasan pokok yang diangkat serta A. Hak Asasi Manusia
dirumuskan oleh Soekarno, Moh. Hatta dan yang Kehidupan dan peradaban manusia telah
lainnya menjadi sebuah ideologi yang sekarang mengalami berbagai perkembangan dari masa
dikenal sebagai ideologi Pancasila. Ideologi ke masa. Salah satu perkembangan tersebut yaitu
digunakan sebagai ujung tombak dan menjadi adanya pengertian serta pemahaman tentang hak
jiwa dan semangat yang hendak mewujudkan ide- asasi manusia (HAM). Dalam konteks HAM,
negara menjadi subjek hukum utama13 karena
Al-Islam Wa an-Nuzhum Li Al-Mu’ashirah (Riyadh:
Jami’ah al-Imam Muhammad bin Sa’ud al-Islamiyyah, 11 A. Gunawan Setiardja, Hak-Hak Asasi Manusia
1980), 45. Berdasarkan Ideologi Pancasila, 31.
8 Jimly Asshidiqie, Hukum Tata Negara & Pilar-Pilar 12 Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan :
Demokrasi (Jakarta: Sinar Grafika, 2012), 199. Kompetensi Dan Praktiknya (Jakarta: PT. Bumi
9 Tim PUSLIT IAIN Jakarta, Pendidikan Aksara, 2009), 157.
Kewarganegaraan (Civic Education) Demokrasi, HAM 13 subjek hukum utama di sini menjelaskan bahwa
Dan Masyarakat Madani (Jakarta: IAIN Jakarta Press, “negara menjadi subjek hukum utama, karena negara
2000), 169. menjadi wujud utama yang bertanggung jawab dalam
10 Miriam Budiardjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik (Jakarta: melindungi warga negara dan sebagainya. Selain dari
Gramedia, 1997), 52. konteks HAM maka negara bisa menjadi subjek hukum

3
JURNAL HAM
Volume 13, Nomor 1, April 2022

negara menjadi entitas utama yang bertanggung harkat dan martabat manusia”.18
jawab dalam melindungi, menegakkan dan Menurut Gunawan Setiardja, ia
memajukan hak asasi manusia.14 mendefinisikan hak-hak asasi manusia sebagai
Munculnya istilah hak asasi manusia “hak-hak yang melekat pada manusia berdasarkan
(HAM) merupakan produk sejarah yang pada kodratnya, dengan kata lain hak-hak yang dimiliki
awalnya istilah tersebut merupakan keinginan manusia sebagai manusia. Oleh karena itu, hal ini
dan tekad manusia secara universal agar hak-hak tidak boleh mengecualikan kelompok-kelompok
dasar mereka diakui dan dilindungi oleh semua manusia tertentu karena pada dasarnya hak asasi
kalangan tanpa terkecuali. Istilah HAM itu sendiri manusia bersifat universal dan bukan bersifat
bertalian erat dengan politik dan realitas sosial partikular”.19
yang berkembang.15 Pegertian HAM sendiri harus dipahami
Istilah hak asasi manusia merupakan bukan secara univoka (bermakna satu), tetapi
terjemahan dari istilah human rights. Di harus secara analoga sehingga ada titik temu
Indonesia, pada umumnya digunakan istilah “hak- dan juga ada titik perbedaan. Walaupun HAM
hak asasi”.16 Sedangkan, secara pengertian, HAM itu pada dasarnya secara objektif melekat pada
memiliki beberapa pengertian yang memberikan kodrat manusia, tetapi pada kenyataannya, belum
batasan-batasan yang berbeda, tetapi pada begitu lama sebagian dari umat manusia yang
dasarnya mempunyai makna yang sama. Di antara menyadari akan HAM dan pentingnya HAM
pengertian tersebut yaitu “hak asasi manusia demi terwujudnya tatanan kehidupan yang baik.
adalah hak yang dimiliki manusia yang diperoleh Negara pun merumuskan HAM yang sifatnya
dan telah dibawanya bersamaan dengan kelahiran prakonstitusional (masa sebelum dirumuskannya
di dalam kehidupan masyarakat”.17 Undang-undang Dasar 1945). Hal ini berarti
Sedangkan, pengertian hak asasi manusia bahwa ide dan gagasan terkait HAM telah hadir
yang terdapat di dalam Undang-Undang Republik sebelum dirumuskannya UUD 1945. Oleh karena
Indonesia Nomor. 39 Tahun 1999 Tentang Hak itu, negarawan berusaha merumuskan HAM
Asasi Manusia, pada BAB 1 Ketentuan Umum, yang dapat dituangkan di dalam UUD 1945 dan
pada Pasal 1 ayat 1 berbunyi “Hak Asasi Manusia mengatur pelaksanaannya. Nilai-nilai HAM
adalah seperangkat hak yang melekat pada tersebut memiliki perbedaan pada jumlah, isi dan
hakikat dan keberadaan manusia sebagai mahkluk pelaksanaannya, sesuai dengan kultur, watak, dan
Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah- ideologi negara yang bersangkutan.20
Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan Apabila ditinjau secara objektif, HAM
dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah dan merupakan hak yang melekat pada manusia yang
setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harus diakui dan dihormati oleh setiap manusia
dan oleh pemerintah. Hal ini karena pada dasarnya
manusia memiliki derajat yang luhur sebagai
bukan utama”. Utama atau tidaknya negara menjadi
subjek hukum itu ditentukan berdasarkan konteks manusia yang berupa anugerah dari Sang Pencipta.
permasalahan. Sebagai seorang manusia, ia memiliki martabat
14 Victorio H Situmorang, “Kebebasan Beragama Sebagai
Bagian Dari Hak Asasi Manusia,” Jurnal HAM Vol. 10, dan derajat yang sama dan setiap manusia memiliki
No. 1 (2019), 59.
15 Aulia Rosa Nasution, “Kebebasan Beragama Dalam
Tinjauan Hak Asasi Manusia,” Jurnal Hukum 18 Presiden Republik Indonesia, “Undang-Undang
Responsif FH UNPAD Vol. 6, No. 6 (2018), 69. Republik Indonesia, No. 39 Tahun 1999, Tentang
16 Ramlond Naning, Cita Dan Citra HAM Di Indonesia Hak Asasi Manusia,” Komnas HAM, https://www.
(Jakarta: LKUI, 1983), 7. komnasham.go.id/files/1475231474-uu-nomor-39-
17 Miriam Budiardjo, HAM Di Indonesia, dalam tahun-1999-tentang-%24H9FVDS.pdf.
kumpulan “Esai Pembangunan Politik, Situasi Global, 19 A. Gunawan Setiardja, Hak-Hak Asasi Manusia
dan HAM di Indonesia”, (Jakarta: Ikrar Mandiri Berdasarkan Ideologi Pancasil, 73.
Abdai, 1994), 429. 20 Ibid, 179.

4
Interpretasi HAM dalam Ideologi Pancasila dan Implikasinya
Ario Putra

hak-hak dan kewajiban-kewajiban yang sama. muncul dari perjuangan tersebut, akan tetapi
Dalam penerapannya, HAM tidak hanya berlaku ajaran-ajaran mengenai HAM baru muncul pada
untuk suatu golongan, ras, agama, ataupun jenis akhir abad XVII. Selain itu, latar belakang historis
kelamin, tetapi berlaku untuk setiap manusia. HAM juga terdapat dalam ide atau gagasan
Kemanusiaan setiap manusia merupakan Perjanjian Lama dimana perjanjian lama terdapat
suatu ide yang luhur dari sang Pencipta dimana beberapa seruan untuk melaksanakan “keadilan”.23
kemanusiaan tersebut diharapkan setiap orang Ide hak-hak kodrati sebagai hasil dari hukum
dapat berkembang dan mencapai kesempurnaannya alam merupakan ciri khas yang mencolok dari
sebagai manusia yang merdeka. Dengan demikian, Deklarasi Kemerdekaan Amerika dan Deklarasi
manusia haruslah dapat mengembangkan dirinya Perancis tentang HAM. Sebagian besar penekanan
secara leluasa. Hak ini merupakan salah satu hak pada hak-hak kodrati terdapat dalam karya Jhon
yang tidak boleh diganggu gugat oleh siapapun Locke yang berjudul Second Treatise. Pengertian
dan bagaimanapun. natural rights yang diberikan John Locke menjadi
Karena HAM merupakan hak bagi setiap kunci dan momentum yang menentukan dalam
manusia, maka hak-hak ini bersifat universal. proses perkembangan sejarah ide-ide politik
Dimana ada manusia, maka disitu ada HAM. berkisar pada masalah HAM. Deklarasi hak-hak
Hak tersebut harus dihargai dan dijunjung tinggi, manusia yang terjadi pada abad XVII maupun
tanpa terkecuali. Hak-hak fundamental ini XX mengambil konsep dari John Locke. Hak-hak
tidaklah tergantung dari pengakuan orang-orang, kodrati manusia yang tidak boleh diganggu gugat
masyarakat ataupun negara. Manusia memperoleh atau diambil alih dan dijumpai sebagai nilai-nilai
hak-hak asasi itu langsung dari Tuhan sendiri politik dalam revolusi Amerika dan Perancis
menurut kodratnya (secundum suam naturam). merupakan hak-hak yang digagas oleh Jhon Locke.
Segala bentuk penindasan atas hak-hak ini seperti Hak-hak tersebut seperti hak atas hidup, hak
perbudakan, diskriminasi, pembunuhan masal, kebebasan, serta hak atas segala harta yang tidak
penindasan di bidang agama adalah bertentangan bergerak. Meskipun pada abad XVIII di Eropa
dengan keadilan dan kemanusiaan.21 sudah banyak orang yang berpikir dan berbicara
tentang masalah HAM, tetapi kenyataannya HAM
Latar belakang historis HAM dimulai
secara konstitusional ditetapkan pertama kali
dari perjuangan para bangsawan Inggris untuk
di Amerika yaitu “Unanimous Declaration of
mendapatkan kembali hak-hak mereka yang
Independence.24
tidak didapatkan pada kekuasaan raja Jhon yang
berkuasa pada waktu itu sehingga melahirkan Hak asasi manusia merupakan landasan dari
sebuah naskah historis yang biasa dikenal sebagai kemerdekaan, kebebasan, kedamaian dan keadilan.
Piagam Agung “Magna Carta22” (1215). Dalam Oleh karena itu, HAM telah mencakup segala
piagam tersebut, diberikan batasan yang jelas hal yang diperlukan oleh manusia untuk tetap
dan tegas terhadap kekuasaan raja yang absolut menjadi manusia, baik dari segi politik, ekonomi,
dan totaliter. Meskipun awal kemunculan HAM kehidupan sosial, dan budaya. Sedangkan HAM
dalam politik dapat menjadi salah satu alat politik
oleh salah satu negara terhadap negara lainnya.25
21 A. Gunawan Setiardja, Hak-Hak Asasi Manusia
Berdasarkan Ideologi Pancasila, 73-76. HAM sebagai ide dan sebagai paradigma
22 Magna Carta atau yang diterjemahkan sebagai tidak lahir bersama dengan Deklarasi Universal
piagam agung merupakan piagam atau perjanjian
yang diberikan oleh Raja John kepada “masyarakat
merdeka” di Inggris tepatnya pada tanggal 15 Juni
1215. Piagam ini menjadi perjanjian tertulis antara 23 Ibid, 77.
Raja Inggris dengan para bangsawan Inggris terkait 24 Ibid, 79-83.
hak-hak kemerdekaan mereka. Lihat David Robertson, 25 Arif Wijaya, “Kemerdekaan Berfikir Dalam Hak Asasi
A Dictionary of Human Rights (United Kingdom: Manusia Dan Islam,” Al-Daulah: Jurnal Hukum dan
Europa Publications, 2004), 153. Perundangan Islam Vol. 3, No. 2 (2013), 251.

5
JURNAL HAM
Volume 13, Nomor 1, April 2022

HAM pada tanggal 10 Desember 1948. Ditinjau dan tujuan yang ingin dicapai maka memerlukan
secara historis, apa yang terjadi pada tanggal sebuah ideologi. Dengan ideologi tersebut, suatu
10 Desember 1948 merupakan titik kulminasi bangsa akan menyelesaikan masalahnya. Ideologi
perjuangan sebagian besar umat manusia, dalam suatu kehidupan bernegara dapat diartikan
khususnya negara-negara yang menjadi anggota sebagai suatu konsensus masyarakat tentang nilai-
PBB agar hak-hak fundamentalnya dan harkat nilai dasar yang ingin diwujudkan dan dicapai.29
martabat manusia senantiasa dihargai dan Munculnya konsep tentang ideologi pertama
dijunjung tinggi.26 kali ketika terjadinya revolusi Prancis. Pencetus
Adapun prinsip HAM dalam skala istilah ideologi yang pertama merupakan seorang
internasional terdapat beberapa hal. Pertama yaitu filsuf Perancis yang bernama Antoine Destutt de
prinsip kesetaraan. Dalam prinsip kesetaraan, Tracy pada tahun 1796/1797. Ia merupakan salah
semua manusa pada dasarnya sama tanpa adanya seorang anggota kelompok filsuf yang diberikan
perbedaan, baik jenis kelamin, warna kulit, suku, tanggung jawab oleh konvensi revolusi untuk
budaya, agama dan kewarganegaraan. Kedua yaitu menjalankan Institut de France yang baru berdiri
prinsip larangan diskriminasi. Sebagai manusia dengan tugas khusus yaitu untuk menyebarkan
yang bebas, manusia memiliki hak masing-masing gagasan pencerahan. Dalam bukunya yang
yaitu hak bebas dari diskriminasi. Ketiga yaitu berjudul Elements d’Ideologie, Tracy mengusulkan
prinsip ketergantungan. Pada dasarnya prinsip “sebuah ilmu pengetahuan baru tentang pikiran”,
ini menegaskan bahwa pemenuhan hak acapkali yaitu idea-logy yang kemudian akan menjadi
bergantung kepada pemenuhan hak-hak lainnya, dasar bagi semua sains.30
baik secara keseluruhan maupun sebagian. Destutt de Tracy menggunakan istilah
Keempat prinsip dipertukarkan. Ialah suatu prinsip ideologi untuk menunjuk pada suatu bidang ilmu
atas hak yang tidak dapat dipindahkan, tidak bisa yang otonom, yang merupakan analisis ilmiah dari
dirampas ataupun dipertukarkan dengan hal-hal berpikir manusia, otonom yang dimaksud ialah
tertentu. Hak-hak individu tidak dapat dilepaskan, lepas dari metafisika dan lepas dari psikologi.
direnggut dan dipindahkan. Kelima prinsip Sejak saat itu, ideologi menjadi istilah yang paling
universalisme. Prinsip ini merupakan prinsip yang sering digunakan dalam filsafat sosial dan filsafat
tertinggi, dimana HAM tersebut berlaku secara politik.31
keseluruhan dimana pun manusia itu berada.27 Jika dilihat dalam sejarah di Indonesia,
Kemudian, HAM di Indonesia mengalami ideologi sering dianut hanya karena manfaat-
berbagai bentuk dinamika yang penuh perjuangan manfaatnya saja.32 Akan tetapi, orang menganut
dalam penegakannya, baik itu penolakan terhadap dan mendukung suatu ideologi karena adanya
HAM maupun pengaplikasian HAM di Indonesia. keyakinan bahwa ideologi itu benar. Ide-ide
Berbagai upaya telah dilakukan dan bertujuan atau pengertian-pengertian itu merupakan suatu
demi tegaknya HAM di Indonesia.28 sistem, suatu perangkat yang menjadi satu
B. Ideologi Pancasila
Suatu bangsa yang menginginkan untuk dapat 29 Luh Suryatni, “Pancasila Sebagai Ideologi Negara Dan
berdiri kokoh dan mengetahui dengan jelas arah Hak Asasi Manusia Dalam Menjaga Keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia,” Jurnal Ilmiah Hukum
Dirgantara Vol. 5, No 1, (2014), 35.
30 David Mc Lelland, Ideologi Tanpa Akhir (Yogyakarta:
26 Ibid, 179. Kreasi Wacana, 2005), 20.
27 Yuli Asmara Triputra, “Implementasi Nilai-Nilai Hak 31 A. Gunawan Setiardja, Hak-Hak Asasi Manusia
Asasi Manusia Global Ke Dalam Sistem Hukum Berdasarkan Ideologi Pancasila, 17-18.
Indonesia Yang Berlandaskan Pancasila,” Jurnal 32 Oetojo Oesman dan Alfian, Pancasila Sebagai Ideologi:
Hukum Ius Quia Iustum Vol. 24, no. 2 (2017), 284-285. Dalam Berbagai Bidang Kehidupan Bermasyarakat,
28 Machful Indra Kurniawan, Buku Ajar Demokrasi Dan Berbangsa, Dan Bernegara (Surabaya: Karya Anda,
HAM (Jawa Timur: UMSIDA Press, 2019), 30. 1993), 48.

6
Interpretasi HAM dalam Ideologi Pancasila dan Implikasinya
Ario Putra

kesatuan, menjadi ideologi mengenai manusia dan Ideologi Pancasila merupakan ide-ide atau
seluruh realitas. Setiap ideologi pasti mempunyai gagasan-gagasan pokok yang hidup, diangkat
suatu citra manusia tertentu. Dengan kata lain, serta dirumuskan oleh Soekarno, Moh. Hatta
setiap ideologi pasti mempunyai suatu citra atau dan yang lainnya menjadi sebuah ideologi yang
gambaran seperti manusia itu apa dan bagaimana sekarang dikenal sebagai ideologi Pancasila.
relasi-relasinya dengan alam semesta, dengan Ideologi digunakan sebagai ujung tombak.
sesama manusia, dan dengan penciptanya.33 Ideologi Pancasila merupakan jiwa dan semangat
Sesuai dengan watak hubungan-hubungan yang hendak mewujudkan ide-ide keadilan.
yang diakui, suatu ideologi itu bersifat hanya Ideologi Pancasila berusaha menggerakkan dan
diesseitig dan jensseitig. Sebagai contoh, mendorong negara serta rakyat Indonesia ke
komunisme adalah ideologi yang hanya bersifat arah pengakuan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
diesseitig karena ideologi komunis hanya mengenai Ideologi Pancasila dengan sila II “kemanusiaan
hidup di dunia ini, tidak mengenal Tuhan dan tidak yang adil dan beradab” menuntut supaya manusia
mengenai kehidupan kelak. Sedangkan, Pancasila diakui dan dihargai menurut martabatnya, baik
adalah ideologi yang bersifat diesseitig sekaligus sebagai pribadi maupun sebagai makhluk sosial.
bersifat jensseitig. Pancasila bersifat diesseitig Hal ini karena Pancasila sebagai ideologi dan cita-
karena mengenai kehidupan di dunia ini sekaligus cita yang memang sesuai dengan kodrat manusia.
juga jensseitig karena mengakui adanya Tuhan Oleh karena itu, Pancasila mudah diterima oleh
dan juga mengenai kehidupan sesudah kehidupan rakyat Indonesia. Meskipun demikian, harus
di dunia ini. Dalam pernyataan sebelumnya, kita sadari bahwa ideologi Pancasila belum
dikatakan bahwa ideologi merupakan seperangkat melukiskan realitas yang ada. Ideologi Pancasila
ide asasi dimana ide ini bukanlah sembarangan merumuskan suatu ide atau cita-cita, yang masih
ide atau pengertian, tetapi sebuah ide pokok yang harus diwujudkan dalam realitas kehidupan ini.
fundamental atau mendasar karena menyangkut Ideologi Pancasila merupakan suatu amanat, suatu
hakikat manusia.34 tugas, suatu aufgabe.37
Lahirnya ideologi Pancasila secara historis Rumusan akhir dari ideologi Pancasila
diambil dari nilai-nilai kearifan lokal, nilai-nilai ditetapkan pada tanggal 18 Agustus 1945 dalam
kebudayaan, dan nilai-nilai religius yang telah sidang PPKI yang merumuskan sebagai berikut :
tumbuh dan berkembang di Indonesia sejak dulu. 1. Ketuhanan Yang Maha Esa
Sebagaimana diketahui bahwa nilai-nilai ideologi Sebagai refleksi terhadap hidup masyarakat
Pancasila telah diterapkan oleh masyarakat Indonesia sejak zaman kuno, khususnya dalam
Indonesia jauh sebelum lahir dan terbentuknya hidup masyarakat desa, maka para pendiri negara
negara Indonesia.35 Kata Pancasila secara Indonesia sampai pada suatu kesimpulan, yaitu
etimologi berasal dari bahasa Sansekerta yaitu masyarakat Indonesia mengakui adanya Tuhan dan
panca dan sila. Panca berarti lima sedangkan sila mengakui Tuhan yang satu adanya, entah dengan
berarti dasar atau dimaknai sebagai aturan dasar sebutan Tuhan, Allah, Widi, Widi Wasa, atau Sang
dalam perbuatan suatu bangsa.36 Hyang Hana. Adanya dunia dengan segala isinya
mendorong manusia pada keyakinan akan adanya
suatu realitas yang tertinggi sebagai sumber
33 A. Gunawan Setiardja, Hak-Hak Asasi Manusia adanya seluruh realitas di dunia ini atau causa
Berdasarkan Ideologi Pancasila, 20.
prima. Mengingat tingginya sikap keberagamaan
34 Ibid, 20.
35 Subandi Al-Marsudi, Pancasila Dan UUD 1945 Dalam masyarakat, Indonesia menjadi negara yang
Paradigma Reformasi (Jakarta: Raja Grafindo Persada, menjunjung tinggi kebebasan dalam beragama.
2008), 1.
36 Ferry Irawan Febriansyah, Keadilan Berdasarkan Indonesia bukanlah negara “teokratis” dan
Pancasila: Dasar Filosofis Dan Ideologis Bangsa
(Yogyakarta: Deepublish, 2016), 16. 37 Ibid, 31-32.

7
JURNAL HAM
Volume 13, Nomor 1, April 2022

bukan pula negara agama yang memerintah atau dan watak kehidupan masing-masing. Meskipun
menyelenggarakan kehidupan berpemerintahan berbeda, seluruh masyarakat di nusantara bertekad
berdasarkan kekuasaan Tuhan. Akan tetapi, para untuk bersatu. Bersatu dalam hal ini yaitu bersatu
pemeluk agama dan para penganut kepercayaan melawan penjajahan, bersatu merdeka atas
bebas dalam menghayati dan melaksanakan perbudakan, bersatu membangun kehidupan yang
keyakinan mereka, saling menerima serta saling lebih baik, dan bersatu membangun negara. Oleh
menghargai dengan penuh toleransi dan dengan karena itu, dirumuskanlah sila ke III sebagai
semangat kerjasama yang serasi.38 “Persatuan Indonesia”.40
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
Setiap manusia sebagai makhluk ciptaan kebijaksanaan dalam permusyawarakatan
Tuhan yang dianugerahi budi dan karsa merdeka perwakilan
harus dihargai dan dihormati sesuai dengan Sejak dahulu, bahkan semenjak masa
martabatnya. Pada hakikatnya, semua manusia kerajaan-kerajaan yang ada di nusantara,
adalah sama. Semua manusia memiliki hak dan masyarakat telah mengenal adat kebiasaan atau
kewajiban yang sama tanpa adanya perbedaan cara khusus mengadakan perundingan yang
sedikitpun. Manusia adalah makhluk rohani disebut sebagai “musyawarah untuk mufakat”.
sekaligus makhluk jasmani, makhluk pribadi Pada umumnya, di Nusantara, masyarakat masih
sekaligus makhluk sosial. Setiap manusia mengenal dan menggunakan musyawarah.
diharapkan mendapat apa yang menjadi haknya Kemudian keputusan terakhir dan keputusan
sehingga dirumuskanlah “kemanusiaan yang bersama dalam hasil musyawarah disebut sebagai
adil”. mufakat.
Dunia dengan isinya itu merupakan objek Musyawarah untuk mufakat merupakan
bagi manusia. Dunia ini merupakan objek bagi suatu bentuk dan proses berunding yang tidak
pancaindera manusia. Apa yang dialami dalam mengenal adanya usaha untuk saling baku hantam
jiwa dapat diekspresikan dan dimanifestasikan atau saling menjebak dengan akal muslihat supaya
dalam bermacam-macam bentuk kesenian. Akan akhirnya dapat tampil sebagai pemenang yang
tetapi, dunia ini merupakan objek untuk budi unggul dalam perdebatan. Musyawarah untuk
dan karsa. Manusia dengan jiwanya yang rohani mufakat merupakan suatu metode tukar pikiran,
bersifat transenden, mengatasi struktur dan kondisi menyumbangkan gagasan-gagasan dan berusaha
alam jasmani. Manusia dapat mengenal hukum- untuk bersama-sama menemukan kebenaran dan
hukum alam dan dapat menemukan potensi kebaikan. Setiap orang boleh saja mengemukakan
yang terkandung dalam alam. Dengan demikian, pendapat dan pendiriannya yang berbeda dengan
manusia mampu menciptakan kebudayaan. pendapat orang yang berkuasa (petahana) selama
Ia mengolah tanah, air, api dan logam yang caranya tetap dalam aturan-aturan yang berlaku.
didapatnya dari alam. Maka, hal ini dirumuskan Dalam perundingan, seseorang tidak boleh
dalam istilah “yang beradab.39 menuruti emosinya dan jangan memaksakan
3. Persatuan Indonesia kehendaknya sendiri (egoisme), tetapi berbicara
Persatuan Indonesia atau kebangsaan dengan penuh hikmat kebijaksanaan. Kebebasan
Indonesia diilhami oleh kata-kata pujangga berpendapat memang dijunjung tinggi, tetapi
Empu Tantular pada masa Majapahit dahulu kebebasan yang bertanggung jawab.41
yang sekarang tercantum dalam lambang negara 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
“Bhineka Tunggal Ika”. Indonesia terdiri atas Ideologi Pancasila pada dasarnya bertujuan
berbagai macam suku, budaya, agama, bahasa, untuk mengusahakan terwujudnya kesejahteraan

38 Ibid, 43. 40 Ibid, 45.


39 Ibid, 43-44. 41 Ibid, 46.

8
Interpretasi HAM dalam Ideologi Pancasila dan Implikasinya
Ario Putra

rakyatnya. Salah satu langkah untuk terwujudnya Ideologi Pancasila mendorong masyarakat
kesejahteraan tersebut ialah dengan konsep untuk memandang dinamika atas realita kehidupan
“gotong royong”. Gotong royong merupakan bernegara. Para pemimpin Indonesia telah
asas yang paling banyak digunakan Soekarno dan berusaha merumuskan hukum sebagai pengaturan
para pemimpin bangsa lainnya. Gotong royong perbuatan-perbuatan manusia oleh kekuasaan sah,
mengandung pengertian bahwa para anggota bukan saja hanya dalam keputusan (peraturan-
masyarakat saling membantu dan membahu peraturan yang dirumuskan), melainkan juga
dalam melakukan segalanya. Terjamin tidaknya dalam pelaksanaannya.44
kesejahteraan seluruh masyarakat tergantung Setelah melihat penjelasan di atas mengenai
dari ditaati atau tidaknya kewajiban bersama hak asasi manusia dan Ideologi Pancasila, dapat
masyarakat. Dalam pidatonya dihadapan sidang ditemukan bahwa manusia ditempatkan pada
pleno BPUPKI tanggal 1 Juni 1945, Ir. Soekarno keluhuran harkat dan martabatnya sebagai
menegaskan : makhluk Tuhan Yang Maha Esa dengan kesadaran
“Negara Indonesia, yang kita dirikan untuk mengemban kodratnya sebagai makhluk
haruslah negara “gotong royong”. Gotong pribadi dan sekaligus makhluk sosial. Berdasarkan
royong merupakan paham yang dinamis dan kebenaran dan bertitik tolak dari kebenaran itu,
tidak bersifat statis, lebih dinamis daripada maka dapat dirumuskan hak-hak dan kewajiban-
kekeluargaan. Kekeluargaan adalah satu kewajiban asasi sebagai berikut :
paham yang statis, tetapi gotong royong
1. Berkaitan dengan sila I
menggambarkan satu usaha, satu amal,
satu pekerjaan. Gotong royong merupakan Pada sila pertama, hak asasi manusia
pembantingan tulang bersama, pemeras dirumuskan sebagai suatu kebebasan dalam
keringat bersama, perjuangan bantu menentukan agama tanpa adanya unsur paksaan
membantu bersama, amal semua unutk serta bebas menentukan kepercayaannya masing-
kepentingan bersama, keringat semua untuk masing. Selain itu, hak asasi juga terdapat sikap
kebahagiaan bersama”. yang saling menghormati antar kepercayaan
Berdasarkan rumusan gotong royong tersebut dan saling menghormati kebebasan dalam
maka disusunlah sila V sebagai “keadilan sosial menjalankan segala bentuk ibadah sesuai dengan
bagi seluruh rakyat Indonesia.42 agama dan kepercayaan masing-masing. Sikap
saling toleransi dan tidak saling memaksakan suatu
C. Hak Asasi Manusia dalam Ideologi keyakinan atau kepercayaan menjadi sikap yang
Pancasila paling asasi di antara HAM demi terbentuknya
Hak asasi manusia di Indonesia bermuara suatu tatanan masyarakat beragama yang baik dan
dari ideologi Pancasila. Bermuara pada Ideologi terbinanya kerukunan hidup beragama.
Pancasila maksudnya yaitu pelaksanaan hak asasi 2. Berkaitan dengan sila II
harus memperhatikan ketetapan-ketetapan yang Hak asasi manusia yang terkandung di dalam
telah ditentukan di dalam ideologi Pancasila. Hal sila kedua ialah suatu sikap saling mengakui
tersebut menegaskan bahwa dalam pelaksanaan terkait persamaan derajat, hak dan kewajiban
HAM di Indonesia tidak diwujudkan dengan antara sesama manusia. Sikap saling mengakui
sebebas-bebasnya, tetapi harus memperhatikan persamaan tersebut akan melahirkan suatu sikap
ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan.43 yang tidak saling membeda-bedakan suku, ras,
agama, kepercayaan, jenis kelamin, status sosial
ataupun warna kulit. Dengan sikap tersebut, maka
manusia akan saling mencintai, menghargai dan
42 Ibid, 47-49.
43 Dicky Febrian Ceswara dan Puji Wiyatno,
“Implementasi Nilai Hak Asasi Manusia Dalam Sila 44 A. Gunawan Setiardja, Hak-Hak Asasi Manusia
Pancasila”, 231. Berdasarkan Ideologi Pancasila, 165.

9
JURNAL HAM
Volume 13, Nomor 1, April 2022

tidak saling sewenang-wenang kepada manusia keputusan harus dapat dipertanggungjawabkan


lainnya. Hal tersebut juga dapat menjadi suatu secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa,
sikap yang akan menghancurkan sistem dominasi menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia
dalam kehidupan sosial ataupun menghapus serta nilai-nilai kebenaran dan keadilan.
superioritas atas mereka yang inferior. Selain itu, 5. Berkaitan dengan sila V
hak asasi pada sila kedua juga dapat menumbuhkan Hak asasi manusia dalam sila kelima
sikap kepedulian yang terwujud dengan yaitu masyarakat Indonesia diharapkan dapat
melakukan kegiatan-kegiatan kemanusiaan. Nilai- mengembangkan perbuatan yang luhur sehingga
nilai hak asasi dalam sila kedua yang bernilai mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan
penting lainnya ialah terhapusnya segala bentuk kegotongroyongan, bersikap adil antara sesama
perbudakan, penganiayaan, eksploitasi dan manusia atau sesama masyarakat Indonesia,
diskriminasi. menghormati serta menjaga keseimbangan antara
3. Berkaitan dengan sila III hak dan kewajiban, berjiwa sosial dan menjauhi
Hak asasi manusia yang terkandung di segala bentuk sikap diskriminasi, intoleransi,
dalam sila ketiga ialah masyarakat Indonesia eksploitasi dan tidak melakukan segala perbuatan
menempatkan persatuan, kesatuan serta yang dapat merugikan orang lain.45
kepentingan bersama di atas segala kepentingan Kemudian, perumusan HAM di Indonesia
pribadi masing-masing. Oleh karena itu, tidak serta merta berjalan dengan mulus dan dapat
masyarakat Indonesia akan rela berkorban untuk diterima oleh semua kalangan. Hal tersebut dapat
segala bentuk kepentingan negara dan bangsa dilihat dalam sejarah perjalanan awal HAM, yang
apabila hal tersebut diperlukan. Sebagai masyarakat menuai berbagai sikap pro dan kontra di kalangan
yang mencintai tanah air dan menjunjung tinggi para negarawan.
nilai-nilai persatuan, masyarakat Indonesia selalu
Selanjutnya, hak-hak warga negara di
bangga dengan eksistensinya sebagai rakyat
Indonesia diakui dan dijunjung tinggi dalam
Indonesia dan berusaha memajukan pergaulan bernegara tetapi dalam kerangka solidaritas
demi kesatuan dan persatuan bangsa atas dasar
Indonesia yaitu dalam konteks gotong royong.
Bhineka Tunggal Ika.
Kita telah melihat juga bahwa sejak semula ketika
4. Berkaitan dengan sila IV para anggota BPUPKI dalam bulan juli 1945
Hak asasi manusia dalam sila keempat ialah menyusun konsep UUD 1945, mereka sudah
setiap elemen masyarakat Indonesia memiliki menghadapi berbagai kesulitan. Masalah-masalah
kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama. Namun yang tumbuh berkisar pada HAM di Indonesia
dalam pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut, cukup kompleks, baik dari segi teoritis maupun
masyarakat Indonesia harus dapat menyadari akan yuridis dimana terdapat tiga bentuk pandangan
perlunya memperhatikan serta mengutamakan mengenai HAM yaitu :46
kepentingan negara dan kepentingan masyarakat
a. Kelompok yang pertama berpendirian
bersama. Dengan demikian, setiap individu bahwa Indonesia dengan ideologi Pancasila
tidak akan berusaha memaksakan kehendaknya menjunjung tinggi kemanusiaan, keadilan
sendiri. Dengan lebih mementingkan kepentingan dan peradaban, dan kemudian UUD 1945
bersama, masyarakat harus mengutamakan secara eksplisit menjamin sejumlah hak
musyawarah dengan semangat kekeluargaan dalam fundamental untuk para warga negara.
setiap mengambil keputusan untuk kepentingan b. Kelompok yang kedua menentang akan
bersama dengan menerima segala hasil keputusan adanya HAM. Menurut mereka, HAM
musyawarah dengan penuh tanggung jawab. akan menyusahkan para penyelenggara
Pengambilan keputusan dalam suatu musyawarah
harus memperhatikan beberapa hal seperti hasil 45 Ibid., 169-171.
46 Ibid, 128.

10
Interpretasi HAM dalam Ideologi Pancasila dan Implikasinya
Ario Putra

pemerintahan yang dianggap beriktikad baik. Indonesia agar dapat menerapkan nilai-nilai
HAM dianggap sebagai ide-ide yang berasal kemanusiaan dalam kehidupan sehari-hari. Hal
dari ideologi liberal, yang tidak sesuai dengan ini demi terbentuknya suatu tatanan kehidupan
kebudayaan, watak, dan ideologi bangsa yang bebas dari permasalahan-permasalahan
Indonesia. Kelompok kedua ini merupakan kemanusiaan dan terwujudnya perdamaian dalam
kelompok dari soekarno. kehidupan sosial bermasyarakat dan bernegara.
c. Kelompok yang ketiga mempertahankan
Sebagaimana diketahui, dalam penerapannya,
HAM. Mereka menunjukanadanya fakta yang
HAM bersifat universal yang berarti bahwa HAM
membuktikan adanya pelanggaran terhadap
berlaku untuk setiap manusia tanpa adanya standar
HAM. Mereka berusaha untuk menyadarkan
rakyat akan hak-hak fundamental mereka. khusus yang ditentukan. Hak asasi merupakan
milik setiap manusia tanpa adanya perbedaan
Soekarno merupakan salah seorang yang
jenis kulit, jenis kelamin, agama, budaya, suku
menentang untuk memasukan HAM ke dalam
dan status sosial. Oleh karena itu, setiap individu
UUD 1945. Soekarno beragumen bahwa :
dan negara harus dapat menegakkan HAM dalam
a. Hak-hak warga negara merupakan kehidupan nyata.
hak individu setiap manusia. Dengan
memasukkan HAM ke dalam UUD, hal ini Indonesia sebagai negara yang memiliki
akan menimbulkan berbagai macam konflik keragaman dalam budaya, suku, bahasa,
atau pertentangan dalam masyarakat. warna kulit, agama dan stautus sosial, harus
b. Hak-hak asasi dianggap sebagai gagasan dapat menerapkan HAM dalam kehidupan
yang bersumber pada individualisme yang bermasyarakat. Dengan berpegang pada nilai-nilai
akan melahirkan liberalisme, kapitalisme kemanusiaan, Indonesia akan menjadi suatu negara
dan kolonialisme yang damai dan tanpa adanya permasalahan-
c. Hak-hak asasi tidak ada artinya dibandingkan permasalahan kemanusiaan.
dengan beragam permasalahan yang sangat Pancasila sebagai ideologi negara telah
urgent menyangkut keadilan sosial bagi menjelaskan bagaimana HAM yang harus
seluruh rakyat Indonesia.47 dijalankan di Indonesia. Penjelasan-penjelasan
D. Implikasi Hak Asasi Manusia dalam tersebut dapat dilihat dari interpretasi-interpretasi
Persatuan dan Kesatuan di Indonesia HAM yang terdapat dalam ideologi Pancasila48.
Oleh karena itu, sebagai warga negara yang
Hak asasi manusia sebagai dasar kemerdekaan
menjunjung tinggi ideologi Pancasila, masyarakat
manusia terhadap dirinya harus dapat menjadi
Indonesia harus dapat mengaplikasikan segala
motor penggerak demi tercapainya kesempurnaan
bentuk nilai-nilai kemanusiaan serta hak-hak
dalam kemanusiaan. Selain itu, gagasan tentang
ataupun kewajiban yang terkandung di dalam
HAM diharapkan juga dapat membuat tatanan
ideologi Pancasila.
kehidupan yang lebih baik, damai dan sejahtera.
Persatuan dan kesatuan dalam suatu negara
Perumusan HAM dalam ideologi Pancasila
merupakan satu elemen yang sangat penting.
telah dirumuskan sebaik-baiknya oleh para
Karena dengan persatuan dan kesatuan, suatu
negawaran. Meskipun demikian, dalam
negara akan menjadi damai, sejahtera dan kuat.
penerapannya, HAM masih belumdapat diterapkan
Oleh karena itu, masyarakat Indonesia harus
secara keseluruhan oleh setiap masyarakat
dapat menjaga persatuan dan kesatuan yang telah
Indonesia. Hal itu terbukti dari munculnya berbagai
dirumuskan oleh para pendiri bangsa. Salah satu
permasalahan kemanusiaan yang terjadi hingga
langkah menjaga persatuan dan kesatuan ialah
saat ini. Oleh karena itu, diperlukan sebuah upaya
memberikan kesadaran kepada setiap masyarakat

47 Ibid, 128-130. 48 Ibid, 165-171.

11
JURNAL HAM
Volume 13, Nomor 1, April 2022

dengan menerapkan rumusan HAM yang terdapat saatnya seluruh elemen masyarakat dalam negara
dalam ideologi Pancasila. Indonesia berupaya menegakkan nilai-nilai
Indonesia merupakan salah satu negara yang kemanusiaan dan menghapus segala bentuk sikap
memiliki berbagai macam agama dan kepercayaan intoleransi ataupun sikap yang akan memecah
dimana masyarakat harus dapat menjaga belah bangsa.
persatuan dan kesatuan sehingga terwujud suatu
toleransi dalam keberagamaan di Indonesia. HAM KESIMPULAN
dalam ideologi Pancasila menjelaskan bahwa Ideologi Pancasila sebagai dasar falsafah
setiap masyarakat harus saling menghargai, negara sangat menjunjung tinggi hak asasi
menghormati dan memiliki toleransi yang tinggi manusia atau nilai-nilai kemanusiaan. Prinsip
dalam keberagamaan, tidak saling memaksakan HAM dalam ideologi Pancasila tertuang di
agamanya kepada orang lain, tidak mengganggu dalam Pancasila yaitu, prinsip ketuhanan,
umat lain dalam beribadah dan tidak melakukan prinsip kemanusiaan, prinsip persatuan, prinsip
penganiayaan ataupun diskriminasi antar umat kerakyatan dan prinsip keadilan. HAM dalam
beragama. ideologi Pancasila menghendaki setiap elemen
masyarakat dapat menegakkan dan melaksanakan
Kemudian HAM dalam ideologi Pancasila
nilai-nilai kemanusiaan sehingga permasalahan-
pada sila kedua menjelaskan bahwa masyarakat
permasalahan kemanusiaan yang terjadi di
Indonesia harus menjunjung tinggi nilai persamaan
Indonesia dapat terselesaikan. Sebagai negera
baik persamaan dalam hak ataupun persamaan
yang memiliki keberagaman dalam suku, budaya,
dalam kewajiban. Dengan menjunjung nilai
agama, jenis kulit dan status sosial, melaksanakan
persamaan tersebut, maka persatuan dan kesatuan
nilai-nilai kemanusiaan menjadi suatu langkah
akan terwujud di Indonesia.
kewajiban agar tidak terjadi suatu perpecahan
Persatuan dan kesatuan di Indonesia akan antara masyarakat di Indonesia.
dapat terwujud apabila segenap masyarakat
Interpretasi hak asasi manusia dalam
Indonesia dapat menerapkan serta mewujudkan
Ideologi Pancasila dapat diuraikan secara singkat
nilai-nilai HAM dalam kehidupannya. Tanpa hal
sebagai berikut. Pada sila pertama yaitu menjamin
itu, Indonesia akan selalu diselimuti oleh berbagai
serta melindungi hak kemerdekaan dalam
permasalahan kemanusiaan, seperti salah satunya
memeluk agama, keyakinan ataupun kepercayaan
kasus rasisme yang baru saja terjadi beberapa
setiap warga, dalam menjalankan ibadah serta
minggu yang lalu yang dilakukan oleh AN kepada
menghormati perbedaan agama. Pada sila kedua
NP49. AN melakukan rasis dengan menyandingkan
yaitu menempatkan setiap masyarakat Indonesia
foto NP dengan foto seekor gorila. Apabila kita
dalam kedudukan yang sama dalam hukum serta
merujuk pada UU No. 20 tahun 2008 tentang
memiliki hak maupun kewajiban yang sama dalam
“penghapusan, diskriminasi ras dan etnis”, maka
mendapatkan perlindungan, ataupun jaminan
dapat dilihat bahwa tindakan yang dilakukan
hukum. Pada sila ketiga yaitu mengamanatkan
oleh AN merupakan tindakan yang mengarah
persatuan dan kesatuan antara sesama masyarakat
pada sikap rasisme seperti yang tercantum pada
Indonesia serta memposisikan kepentingan negara,
Pasal 4 huruf a, angka 1.50 Oleh karena itu, sudah
dan bangsa di atas kepentingan individu. Pada sila
49 Rico Afrido Simanjuntak, “Bareskrim Tetapkan keempat yaitu terimplemtasikan dalam kehidupan
Ambroncius Nababan Tersangka Rasisme,” Sindonews. bernegara, dan bermasyarakat yang demokratis
Com, last modified 2021, accessed February 15, 2021,
dan bermusyarah. Pada sila kelima yaitu mengakui
https://nasional.sindonews.com/read/316122/13/
bareskrim-tetapkan-ambroncius-nababan-tersangka-
rasisme-begini-reaksi-pigai-1611756085.
50 Presiden Republik Indonesia, “Undang-Undang Hukum Dan Hak Asasi Manusia, last modified 2008,
Republik Indonesia No 40 Tahun 2008 Tentang accessed February 15, 2021, https://jdih.kemenkeu.
Penghapusan Diskriminasi Ras Dan Etnis,” Menteri go.id/fulltext/2008/40tahun2008uu.htm.

12
Interpretasi HAM dalam Ideologi Pancasila dan Implikasinya
Ario Putra

hak milik serta jaminan sosial yang diberikan oleh bapak Dr. Imam Iqbal, S.Fil.I, M.S.I selaku Kepala
negara serta memiliki hak dalam memperoleh Prodi Filsafat Islam yang membantu memberikan
pekerjaan ataupun perlindungan. dukungan untuk dapat terselesaikannya tulisan ini
Kemudian HAM dalam falsafah negara serta ucapan terima kasih kepada seluruh rekan
ataupun dalam ideologi Pancasila menegaskan yang telah membantu memberikan dukungan
bahwa negara Indonesia sangat menentang segala dalam penyelesaian tulisan ini.
bentuk diskriminasi, penganiayaan ataupun sikap
intoleransi dalam keberagamaan, kehidupan DAFTAR PUSTAKA
’Abd Wahab ’Abd al-Aziz asy-Syisyani. Huquq
sosial dan dalam kepemimpinan. HAM harus
Al-Insan Wa Hurriyyathi Al-Asasiyyah Fi
dapat terealisasikan kepada seluruh masyarakat
an-Nizham Al-Islam Wa an-Nuzhum Li Al-
Indonesia tapa adanya perbedaan dalam agama,
Mu’ashirah. Riyadh: Jami’ah al-Imam
suku, budaya, jenis kulit ataupun jenis kelamin, Muhammad bin Sa’ud al-Islamiyyah, 1980.
karena sebagaimana diketahui bahwa dalam
A. Gunawan Setiardja. Hak-Hak Asasi Manusia
penerapannya HAM bersifat universal atau dalam Berdasarkan Ideologi Pancasila. Yogyakarta:
artian untuk setiap makhluk yang dikatakan Kanisius, 1993.
sebagai manusia dan bukan bersifat partikular atau
Arif Wijaya. “Kemerdekaan Berfikir Dalam Hak
memiliki standar-standar khusus. Oleh karena Asasi Manusia Dan Islam.” Al-Daulah:
itu HAM harus dapat menjadi tameng untuk Jurnal Hukum dan Perundangan Islam Vol.
kebebasan manusia. 3, no. No. 2 (2013).
Aulia Rosa Nasution. “Kebebasan Beragama
SARAN Dalam Tinjauan Hak Asasi Manusia.” Jurnal
Hak asasi manusia di Indonesia menjadi Hukum Responsif FH UNPAD Vol. 6, no. No.
sangat penting mengingat Indonesia sebagai 6 (2018).
suatu negara yang memiliki keragaman dalam
David Mc Lelland. Ideologi Tanpa Akhir.
kebudayaan, suku, agama, jenis kulit dan status Yogyakarta: Kreasi Wacana, 2005.
sosial. Diperlukan suatu upaya edukasi kepada
David Robertson. A Dictionary of Human Rights.
setiap masyarakat akan pentingnya menjaga nila-
United Kingdom: Europa Publications, 2004.
nilai kemanusiaan atau menegakkan hak asasi
Dicky Febrian Ceswara dan Puji Wiyatno.
manusia di Indonesia. Hal tersebut tidak akan
“Implementasi Nilai Hak Asasi Manusia
dapat terlaksana apabila pemerintah tidak
Dalam Sila Pancasila.” Lex Scientia Law
mendukung upaya-upaya tersebut. Oleh karena itu, Review Vol. 2, No (2018).
sudah saatnya pemerintah Indonesia memberikan
Ferry Irawan Febriansyah. Keadilan Berdasarkan
dukungan serta memfasilitasi berbagai bentuk Pancasila: Dasar Filosofis Dan Ideologis
edukasi yang memberikan kesadaran kepada Bangsa. Yogyakarta: Deepublish, 2016.
seluruh rakyat Indonesia akan pentingnya nilai-
Jack Donnely. Universal Human Rights in Theory
nilai kemanusia demi terwujudnya persatuan dan and Practice. London: Cornell University
kesatuan di Indonesia. Press, 2003.
Jill Marshall. Personal Freedom through Human
UCAPAN TERIMA KASIH
Rights Law : Autonomy, Identity and Integrity
Ucapan terima kasih diucapkan kepada ibu under the European Convention on Human
Dr. Inayah Rohmaniyah, M.Hum, M.A, selaku Rights. Leiden: Martinus Nijhoff Publishers,
Dekan Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran 2009.
Islam, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Jimly Asshidiqie. Hukum Tata Negara & Pilar-
Yogyakarta yang telah memberikan mendukung Pilar Demokrasi. Jakarta: Sinar Grafika,
untuk dapat terselesaikannya tulisan ini. 2012.
Kemudian, ucapan terima kasih ditujukan kepada

13
JURNAL HAM
Volume 13, Nomor 1, April 2022

Luh Suryatni. “Pancasila Sebagai Ideologi Negara Sukardi. Metodologi Penelitian Pendidikan :
Dan Hak Asasi Manusia Dalam Menjaga Kompetensi Dan Praktiknya. Jakarta: PT.
Keutuhan Negara Kesatuan Republik Bumi Aksara, 2009.
Indonesia.” Jurnal Ilmiah Hukum Dirgantara Tim PUSLIT IAIN Jakarta. Pendidikan
Vol. 5, No (2014). Kewarganegaraan (Civic Education)
Machful Indra Kurniawan. Buku Ajar Demokrasi Demokrasi, HAM Dan Masyarakat Madani.
Dan HAM. Jawa Timur: UMSIDA Press, Jakarta: IAIN Jakarta Press, 2000.
2019. Yuli Asmara Triputra. “Implementasi Nilai-
Miriam Budiardjo. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Nilai Hak Asasi Manusia Global Ke Dalam
Jakarta: Gramedia, 1997. Sistem Hukum Indonesia Yang Berlandaskan
———. HAM Di Indonesia. Jakarta: Ikrar Mandiri Pancasila.” Jurnal Hukum Ius Quia Iustum
Abdai, 1994. Vol. 24, no. 2 (2017).
Oetojo Oesman dan Alfian. Pancasila Sebagai
Ideologi: Dalam Berbagai Bidang Kehidupan
Bermasyarakat, Berbangsa, Dan Bernegara.
Surabaya: Karya Anda, 1993.
Presiden Republik Indonesia. “Undang-
Undang Republik Indonesia, No. 39
Tahun 1999, Tentang Hak Asasi Manusia.”
KomnasHAM. https://www.komnasham.
go.id/files/1475231474-uu-nomor-39-tahun-
1999-tentang-%24H9FVDS.pdf.
———. “Undang-Undang Republik Indonesia
No 40 Tahun 2008 Tentang Penghapusan
Diskriminasi Ras Dan Etnis.” Menteri
Hukum Dan Hak Asasi Manusia. Last
modified 2008. Accessed February
15, 2021. https://jdih.kemenkeu.go.id/
fulltext/2008/40tahun2008uu.htm.
Ramlond Naning. Cita Dan Citra HAM Di
Indonesia. Jakarta: LKUI, 1983.
Rico Afrido Simanjuntak. “Bareskrim Tetapkan
Ambroncius Nababan Tersangka Rasisme.”
Sindonews.Com. Last modified 2021.
Accessed February 15, 2021. https://nasional.
sindonews.com/read/316122/13/bareskrim-
tetapkan-ambroncius-nababan-tersangka-
rasisme-begini-reaksi-pigai-1611756085.
Rozikin Daman. Pancasila Dasar Falsafah
Negara. Jakarta: Rajawali Press, 1992.
Situmorang, Victorio H. “Kebebasan Beragama
Sebagai Bagian Dari Hak Asasi Manusia.”
Jurnal HAM Vol. 10, no. No. 1 (2019).
Subandi Al-Marsudi. Pancasila Dan UUD 1945
Dalam Paradigma Reformasi. Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 2008.

14

Anda mungkin juga menyukai