Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Dosen Pengampu mata kuliah: Drs. Marthin J. Maspaitella., M.Si

Disusun Oleh:
Kelompok 4

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA MALUKU
ANGKATAN 2022
KOTA AMBON
PERSONALIA
 KETUA: FERGIE MARTIN RUMUY
NPM: 12162201220019

 SEKRETARIS: ERLITA A. LOKARLEKY


NPM: 12162201220017

ANGGOTA:
 NAMA: APRILIA L. TITAWAEL
NPM: 12162201220006

 NAMA: FRANS EKA PUTRA DAMAMAIN


NPM: 12162201220021

 NAMA: DENTY WUARLELA


NPM: 12162201220009

 NAMA: HOGLA SUPRAJONO


NPM: 12162201220027

 NAMA: HESTY ANTONIA KOLELUPUN


NPM: 12162201220026
LEMBAR PERSETUJUAN

JUDUL: “ HAM”

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 4
UNTUK MEMENUHI TUGAS DISKUSI
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

DISETUJUI OLEH:

DRS. MARTHIN J. MASPAITELLA., M.Si


NIDN: 122809650
HAM
(HAK ASASI MANUSIA)

Apa itu HAM?


Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 39 Tahun 1999 tentang
Hak Asasi Manusia, yang dimaksud dengan Hak Asasi Manusia adalah
seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai
makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib
dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh Negara, hukum, Pemerintah,
dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan
martabat manusia.

Pengertian HAM menurut para ahli:


1. Haar Tilar
Hak Asasi Manusia (HAM) ialah hak-hak yang sudah ada atau melekat pada
tiap-tiap manusia dan tanpa mempunyai hak-hak itu, tiap-tiap manusia itu tidak
dapat hidup selayaknya manusia. Hak ini didapatkan sejak lahir ke dunia.

2. Prof. Koentjoro Poerbopranoto


Hak Asasi Manusia (HAM) adalah suatu hak yang sifatnya mendasar atau juga
asasi. Hak-hak yang dipunyai pada tiap-tiap manusia tersebut dengan
berdasarkan kodratnya, pada hakikatnya tidak akan dapat dipisahkan sehingga
akan bersifat suci.

3. John Locke
Hak Asasi Manusia (HAM) ialah hak-hak yang secara langsung diberikan
Tuhan Yang Maha Esa pada tiap manusia sebagai hak yang kodrati. Oleh sebab
itu, tidak ada kekuatan di dunia ini yang dapat mencabutnya.
HAM sifatnya fundamental atau mendasar bagi tiap kehidupan manusia dan
pada hakikatnya sangat suci.

4. Peter R. Baehr
Hak Asasi Manusia (HAM) ialah hak dasar yang bersifat mutlak dan juga harus
dipunyai pada tiap insan untuk perkembangan dirinya tersebut
FUNGSI HAM
Fungsi Hak Asasi Manusia yaitu agar setiap individu dapat merasa aman dan
terjamin hak-haknya sebagai manusia yang bebas dan merdeka
Oleh karena itu, untuk menegakkan nilai-nilai hak asasi manusia, dibentuklah
berbagai embaga atau organisasi yang menjaga dan menegakkan stabilitas HAM.
Di Indonesia, terdapat salah satu lembaga yang menangani penegakan HAM, yaitu
Komisi Hak Asasi Manusia atau KOMNAS HAM. Adapun fungsi KOMNAS HAM
yaitu sebagai berikut:
 Perumusan, penetapan dan pelaksanaan kebijakan di bidang hukum dan HAM.
 Pengawasan di lingkungan Kementerian Hukum dan HAM
 Pengelolaan barang milik/kekayaan Negara yang menjadi tanggung jawab
HAM
 Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervise atas pelaksanaan urusan
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia di daerah
 Pelaksanaan kegiatan teknis berskala nasional
 Pelaksanaan kegiatan teknis dari pusat hingga daerah
MACAM – MACAM HAM

1. Hak Asasi Pribadi


 Kebebasan masuk dan mengikuti organisasi
 Kebebasan mengeluarkan pendapat
 Kebebasan untuk memilih, memeluk, dan menjalankan agam dan kepercayaan

2. Hak Asasi Politik


 Hak menjadi warga negara
 Hak untuk memilih dan dipilih
 Hak untuk masuk dan mendirikan partai politik

3. Hak Asasi Ekonomi


 Hak memiliki, mencari, dan mengumpulkan kekayaan Kebebasan memilih
pekerjaan
 Hak untuk menjual, membeli, dan menyewa

4. Hak Asasi Hukum


 Hak untuk mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan pemerintahan

5. Hak Sosial dan Budaya


 Hak untuk mengembangkan dan berpartisipasi dalam kebudayaan
 Hak untuk mendapatkan perlindungan terhadap karya cipta
 Hak untuk mendapatkan pendidikan, kesehatan, kesejahteraan, dan
pendidikan yang lain

6. Hak Asasi dalam Tata Cara Peradilan dan Perlindungan


 Hak untuk mendapatkan peradilan dan perlindungan dalam penahanan,
penahanan, penangkapan, peradilan, penyitaan, atau penggeledahan.
8 Prinsip dan Sifat Hak Asasi Manusia Beserta Penjelasannya
Pada dasarnya, ciri khusus HAM adalah:
1 Tidak dapat dicabut
2 Tidak dapat dibagi
3 Hakiki
4 Universal.
Sedangkan sifat hak asasi manusia adalah sebagai berikut:
1) HAM adalah anugerah Pencipta, diberikan kepada individu, ada dengan
sendirinya, tidak tergantung pada pengakuan dan penerapannya dalam sistem
hukum.
2) HAM didasarkan pada penghormatan harkat dan martabat manusia.
3) HAM merupakan hak dasar yang kodrati, otomatis melekat pada diri setiap
manusia sebagai karunia Pencipta.
4) HAM bersifat universal, melekat abadi sepanjang hidup pada entitas
kemanusiaan selama individu masih menjadi manusia.
5) HAM didasarkan pada asas kesetaraan antar sesama manusia, yaitu semua yang
terlahir setara tentu memiliki HAM yang setara (non-diskriminasi).
6) HAM mengimplementasikan kewajiban bagi individu dan pemerintah.
Sifat hak asasi manusia yang universal, tidak terbagi, non-diskriminasi tersebut
dibahas secara spesifik dalam lingkup prinsip hak asasi manusia.

Berikut adalah penjelasan masing-masing prinsip HAM yang juga mengandung sifat
hak asasi manusia:
1) Universal (Universality)
Hak asasi manusia yang bersifat universal artinya bahwa semua orang di
seluruh dunia tidak peduli apa agamanya, apa warga negaranya, apa bahasanya,
apa etnisnya, tanpa memandang identitas politik dan antropologisnya, dan
terlepas dari status disabilitasnya, memiliki hak yang sama sebagai manusia.

2) Tak Terbagi (Indivisibility)


Hak asasi manusia yang tidak dapat dibagi artinya semua HAM adalah sama-
sama penting dan oleh karenanya tidak diperbolehkan untuk mengeluarkan
hak-hak tertentu atau kategori hak tertentu dari bagiannya.
Sifat HAM yang universal dan tidak terbagi dianggap sebagai 2 prinsip suci
paling penting atau the most important sacred principle. Keduanya menjadi
slogan utama dalam ulang tahun UDHR yang ke-50, yakni all human rights for
all.

3) Saling Bergantung (Interdependent)


Sifat HAM yang saling bergantung maksudnya adalah terpenuhinya satu
kategori hak tertentu akan selalu bergantung dengan terpenuhinya hak yang
lain.Sebagai contoh, hak atas pekerjaan akan bergantung pada terpenuhinya
hak atas pendidikan. Kemudian hak untuk memilih dan menjalankan suatu
keyakinan akan bergantung pada hak untuk menyatakan pendapat di muka
umum. Para penganut agama tertentu akan boleh memimpin jalannya ibadah
jika hak untuk menyatakan pendapat di muka umum terpenuhi.

4) Saling Terkait (Interrelated)


HAM yang saling terkait dipahami bahwa keseluruhan HAM merupakan
bagian tidak terpisahkan dari yang lain. Dengan arti lain, seluruh kategori
HAM adalah satu paket dan satu kesatuan.Sebagai contoh, seseorang akan
dapat memilih calon anggota legislatif dengan baik jika pendidikannya juga
baik. Dengan terpenuhinya hak mendapat pendidikan, seseorang mampu
membaca surat suara dan visi misi dari calon anggota legislatif dan partai
politik yang mengusungnya dengan baik. Penegasan sifat hak asasi manusia
yang bersifat universal, tidak terbagi, saling bergantung, dan saling terkait
terdapat dalam Pasal 5 Vienna Declaration and Programme of Action 1993,
yakni all human rights are universal, indivisible and interdependent and
interrelated.

5) Kesetaraan (Equality)
Kesetaraan adalah prinsip HAM yang sangat fundamental. Kesetaraan
dimaknai sebagai perlakuan yang setara, di mana pada situasi yang sama
manusia harus diperlakukan dengan sama, dan pada situasi berbeda manusia
diperlakukan secara berbeda juga.Kesetaraan dianggap sebagai prasyarat
mutlak dalam negara demokrasi, contohnya kesetaraan di depan hukum,
kesetaraan kesempatan, kesetaraan akses dalam pendidikan, kesetaraan dalam
mengakses peradilan yang adil, kesetaraan berkeyakinan dan beribadah sesuai
dengan kepercayaannya, dan lain-lain
.
6) Non-Diskriminasi (Non-Discrimination)
Diskriminasi terjadi ketika setiap orang diperlakukan atau memiliki
kesempatan yang tidak setara seperti inequality before the law, inequality of
treatment, or education opportunity, dan lain-lain.Diskriminasi dimaknai
sebagai a situation is discriminatory of inequal if like situations are treated
differently or different situation are treated similarity atau sebuah situasi
dikatakan diskriminatif jika situasi sama diperlakukan secara berbeda dan/atau
situasi berbeda diperlakukan secara sama.

7) Martabat Manusia (Human Dignity)


Tujuan utama disepakati dan dikodifikasikannya hukum HAM adalah untuk
memastikan bahwa semua manusia dapat hidup secara bermartabat. Karena,
pada dasarnya manusia harus dihormati, diperlakukan secara baik, dan
dianggap bernilai.Jika seseorang memiliki hak, artinya dia bisa menjalani hidup
dengan bermartabat. Namun jika hak seseorang dicabut, maka dia tidak
diperlakukan secara bermartabat.

8) Tanggung Jawab Negara (State’s Responsibility)


Pemenuhan, perlindungan dan penghormatan HAM adalah tanggung jawab
negara. Aktor utama yang dibebani tanggung jawab untuk memenuhi,
melindungi dan menghormati HAM adalah negara melalui aparatur
pemerintahannya. Prinsip ini ditegaskan di seluruh konvensi HAM
internasional maupun peraturan domestik.
Di Indonesia, kewajiban negara diakui secara tegas pada Pasal 8 UU HAM
yang berbunyi: Perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan hak asasi
manusia terutama menjadi tanggung jawab pemerintah.Tanggung jawab negara
juga dapat ditemukan di dalam Konsideran UDHR, yaitu : Whereas Member
States have pledged themselves to achieve, in cooperation with the United
Nations, the promotion of universal respect for and observance of human rights
and fundamental freedoms.Artinya, negara anggota berjanji untuk mencapai
kemajuan dan penghormatan umum terhadap HAM dan kebebasan asasi,
dengan bekerja sama dengan PBB.
KASUS PELANGGARAN HAM DI INDONESIA

Adapun terkait pengaduan masyarakat pada tahun 2020 Komnas HAM menerima
2841 kasus, dengan jumlah kasus yang terbanyak diadukan adalah hak atas
kesejahteraan 1025 kasus, hak atas keadilan 887 kasus, dan hak atas
rasa aman 179 kasus
Pada 2021, Komnas HAM RI menerima 2.729 aduan dugaan pelanggaran HAM di
kantor pusat dan 367 aduan yang diterima kantor perwakilan di enam provinsi. Aduan
terbanyak terkait dengan hak atas kesejahteraan (1009 kasus), hak memperoleh
keadilan (910) dan hak atas rasa aman (174).
Contoh kasus pelanggaran HAM di Indonesia
 Peristiwa Tanjung Priok
Peristiwa Tanjung Priok merupakan satu di antara contoh kasus pelanggaran HAM di
Indonesia yang cukup terkenal. Kasus ini terjadi pada 1984 antara aparat dengan
warga sekitar. Pemicu peristiwa terjadi akibat masalah SARA dan unsur politis.
Warga sekitar melakukan demonstrasi pada pemerintah karena menolak pemindahan
makam keramat Mbah Priok.
Hal ini memicu bentrok antara warga dengan anggota polisi dan TNI. Diperkirakan
ratusan korban meninggal dunia akibat kekerasan dan penembakan akibat
bentrok yang terjadi.

 Peristiwa Aceh
Terjadi pada 1990-1998 ketika Daerah Operasi Militer (DOM) diberlakukan di
Aceh. Tragedi pelanggaran HAM terjadi diduga karena dipicu oleh unsur politis
pihak-pihak tertentu yang menginginkan Aceh menjadi negara merdeka. Banyak
tindakan kekerasan dialami oleh rakyat Aceh. Ditemukan sejumlah kasus
pembunuhan, penculikan, dan penyiksaan

 Kasus Pembunuhan Marsinah


Kasus pembunuhan Marsinah terjadi pada 3-4 Mei 1993. Marsinah merupakan
seorang pekerja dan aktivis wanita yang bekerja di PT Catur Putera Surya Porong.
Berawal dari aksi mogok yang dilakukan oleh Marsinah dan buruh lainnya yang
menuntut kepastian pada perusahaan yang telah melakukan PHK mereka tanpa alasan.
Setelah aksi demo tersebut, Marsinah yang menjadi aktivis buruh, ditemukan tewas
lima hari kemudian. Ia tewas di kawasan hutan Wilangan, Nganjuk, Jawa Timur,
dalam kondisi mengenaskan. Kasus pelanggaran HAM ini pun belum bisa
diselesaikan dan masih menjadi misteri sampai sekarang.

 Kasus Penganiayaan Wartawan


Kasus ini terjadi pada1996, tepatnya pada tanggal 16 Agustus 1996. Seorang
wartawan surat kabar Harian Bernas Yogyakarta bernama Fuad Muhammad
Syafruddin atau biasa dipanggil Udin tewas setelah diserang dua orang tak dikenal di
depan rumahnya.
Penyerangan diduga karena penyelidikan dan penulisan Udin tentang kasus korupsi
dan manipulasi. Ia dikenal sebagai wartawan yang kritis.
 Tragedi Trisakti dan Semanggi
Tragedi Trisakti berawal pada 1998. Ekonomi Indonesia mulai goyah sebagai
dampak krisis finansial Asia. Akibatnya, harga-harga pun meroket naik. Mahasiswa
melakukan aksi demonstrasi besar-besaran menuntut kestabilan ekonomi di hampir
seluruh wilayah Indonesia, yang paling besar adalah di Jakarta.
Demonstrasi kemudian mengarah agar Presiden Soeharto mengundurkan diri. Pada
12 Mei 1998, terjadi demonstrasi yang mengakibatkan empat mahasiswa Universitas
Trisakti meninggal.
Kerusuhan merebak pada 13-15 Mei 1998. Terjadi tindakan anarkis berupa penjarahan
dan perusakan. Tragedi ini menimbulkan banyak korban jiwa.
Pada tanggal 11-13 November 1998, terulang kembali kerusuhan di Jakarta yang
dikenal sebagai Tragedi Semanggi I.
Terjadi demonstrasi mahasiswa besar-besaran menolak Sidang Istimewa MPR.
Peristiwa ini setidaknya menewaskan belasan orang, baik dari masyarakat sipil
maupun mahasiswa.
Rentetan peristiwa 1998 merupakan satu di antara kasus kekerasan terburuk yang
pernah terjadi dalam sejarah Indonesia.
Satu tahun berselang, terjadi Tragedi Semanggi II, tepatnya pada 23 September 1999.
Saat itu, para mahasiswa berdemonstrasi menolak Undang Undang Penangggulangan
Keadaan Bahaya (UUPKB). Tragedi ini pun mengakibatkan jatuhnya korban jiwa dari
kalangan mahasiswa.

Contoh pelanggaran HAM di lingkungan Masyarakat


 Penganiayaan
Kegiatan penganiayaan seseorang di lingkungan masyarakat hingga menimbulkan
luka atau trauma akan menjadi contoh pelanggaran HAM.
Pelaku tindak penganiayaan bisa mendapatkan berupa hukuman pidana penjara
hingga beberapa tahun atau membayar denda bergantung tingkat kejahatan yang
dilakukan pelaku.

 Pencemaran Nama Baik


Pencemaran nama baik seperti dengan menyerang kehormatan atau menuduh hal
yang tidak dilakukan seseorang dengan maksud untuk menjatuhkan orang tersebut
bisa dikategorikan pada salah satu pelanggaran.
Selain itu, biasanya pencemaran nama baik juga diikuti dengan adanya tuduhan
tanpa bukti atau fitnah. Meskipun bukan termasuk pelanggaran HAM berat, pelaku
pencemaran nama baik tetap akan dikenakan sanksi berupa pidana penjara ataupun
dalam bentuk denda.

 Perusakan Fasilitas Umum


Merusak fasilitas umum yang disediakan pemerintah ternyata dapat dikategorikan
sebagai pelanggaran HAM di lingkungan masyarakat.

 Main Hakim Sendiri


Masyarakat yang mendapati ada tindakan kejahatan seperti pencurian atau pelaku
tindak asusila di wilayahnya seringkali memutuskan mengadili sang pelaku. Padahal,
hal tersebut bisa digolongkan pada pelanggaran HAM karena main hakim sendiri.
Sebaiknya masyarakat yang menemukan ada kejahatan di sekitarnya segera
melaporkan pada pihak yang berwajib, sehingga pelaku kejahatan akan mendapatkan
hukuman yang sesuai perbuatannya.
`
 Tidak Toleran pada Perbedaan
Tidak toleran pada perbedaan yang terjadi di lingkungan termasuk pelanggaran
HAM. Misalnya saja dengan membeda-bedakan perlakuan pada orang yang memiliki
ras berbeda atau pendatang di lingkungan masyarakat tersebut.
Selain itu, membatasi seseorang untuk beribadah karena perbedaan keyakinan juga
termasuk kegiatan yang melanggar HAM.

Contoh pelanggaran HAM dilingkungan keluarga


 Penyiksaan Orang Tua Pada Anggota Keluarganya
Orang tua yang merasa kesal dan jengkel pada anggota keluarga dan memiliki sikap
tempramen bisa melakukan hal-hal yang melanggar hak asasi manusia. Misalnya
dengan menganiaya anggota keluarga, memukuli anggota keluarga, bahkan
menyiksanya.
Akibat perbuatan pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan orang tua tersebut,
anggota keluarga bisa merasakan trauma, mengalami luka fisik dan mental, bahkan
kematian.

 Eksploitasi Anak
Pelanggaran HAM di tingkat keluarga yang seringkali ditemukan adalah eksploitasi
anak yang masih di bawah umur untuk bekerja atau melakukan hal-hal yang
seharusnya dikerjakan orang dewasa.
Eksploitasi tersebut bisa berupa pemberian pekerjaan pada anak yang melebihi batas
kemampuannya, memaksa anak menjalani suatu profesi yang memberatkan,
melibatkan anak dalam konflik bersenjata, hingga melibatkan anak dalam kegiatan
seksual yang belum dipahami. Pemaksaan Kehendak Terhadap Anak
Memaksakan kehendak pada anak tanpa mendengarkan alasannya sebelumnya juga
termasuk pelanggaran HAM. Misalnya saja ada orang tua yang ingin memaksakan
jurusan kuliah, memaksa anak untuk mengikuti kemauan orang tua, dan sebagainya.

 Tidak Memberikan Nafkah Pada Anak


Seorang anak yang belum bisa menghasilkan uang sendiri masih bergantung pada
orang tua. Namun, orang tua yang mengabaikan hak anak dan tidak memberikan
nafkah, baik secara sengaja maupun tidak disengaja dapat dikatakan melanggar HAM.
Nafkah yang diberikan pada anak bisa berupa makanan dan minuman, tempat
tinggal yang aman, pakaian, serta kebutuhan-kebutuhan lain yang sifatnya primer.
FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA
PELANGGARAN HAM

Ada dua faktor penyebab terjadinya pelanggaran HAM yaitu:


1. Faktor Internal
2. Faktor Exsternal

 Faktor Internal
Penyebab Pelanggaran HAM
Faktor internal yaitu dorongan untuk melakukan pelanggaran HAM yang berasal dari
diri pelaku pelanggar HAM. Faktor internal tersebut di antaranya sebagai berikut:

1. Sikap egois atau terlalu mementingkan diri sendiri


Sikap terlalu mementingkan diri sendiri akan menyebabkan seseorang untuk selalu
menuntut haknya, sementara kewajibannya sering diabaikan. Seseorang yang
mempunyai sikap seperti ini akan menghalalkan segala cara agar haknya dapat
terpenuhi, meski cara yang dilakukan dapat melanggar hak orang lain.

2. Rendahnya kesadaran HAM


Hal ini akan menyebabkan pelaku pelanggaran HAM berbuat seenaknya. Pelaku tidak
mau tahu bahwa orang lain pun mempunyai hak asasi yang harus dihormati. Sikap
tidak mau tahu ini berakibat munculnya perilaku atau tindakan penyimpangan
terhadap hak asasi manusia.

3. Sikap tidak toleran


Sikap ini akan menyebabkan munculnya saling tidak menghargai dan tidak
menghormati atas kedudukan atau keberadaan orang lain. Sikap tidak toleran tersebut
pada akhirnya akan mendorong orang untuk melakukan diskriminasi
kepada orang lain.

 Faktor Eksternal
Penyebab Pelanggaran HAM
Faktor eksternal yaitu faktor-faktor di luar diri manusia yang mendorong seseorang
atau sekelompok orang melakukan pelanggaran HAM. Faktor eksternal tersebut di
antaranya sebagai berikut:

1. Penyalahgunaan kekuasaan
Di dalam masyarakat terdapat berbagai macam kekuasaan. Kekuasaan ini tidak
hanya merujuk pada kekuasaan pemerintah, tetapi juga bentuk-bentuk kekuasaan lain.
Satu di antara contohnya adalah kekuasaan di dalam perusahaan. Para pengusaha yang
tidak memperdulikan hak-hak buruhnya jelas melanggar HAM. Oleh karena itu, setiap
penyalahgunaan kekuasaan mendorong timbulnya pelanggaran HAM.

2. Ketidaktegasan aparat penegak hukum


Aparat penegak hukum yang tidak bertindak tegas terhadap setiap pelanggaran HAM
akan mendorong timbulnya pelanggaran HAM lainnya.
Penyelesaian kasus pelanggaran HAM yang tidak tuntas akan menjadi pemicu bagi
munculnya kasus-kasus lain. Para pelaku pelanggaran HAM tidak akan merasa jera
karena mereka tidak menerima sanksi yang tegas atas perbuatannya itu. Selain hal
tersebut, aparat penegak hukum yang bertindak sewenang-wenang juga dapat
dikategorikan sebagai bentuk pelanggaran HAM dan dapat menjadi contoh yang tidak
baik. Hal ini dapat mendorong timbulnya pelanggaran HAM yang oleh
masyarakat pada umumnya.

3. Penyalahgunaan teknologi
Kemajuan teknologi dapat memberikan pengaruh yang positif, tetapi bisa juga
memberikan pengaruh negatif bahkan dapat memicu timbulnya kejahatan. Ada kasus
penculikan yang berawal dari pertemanan dalam jejaring sosial. Kasus tersebut
menjadi bukti apabila pemanfaatan kemajuan teknologi tidak sesuai aturan. Hal ini
tentu akan menjadi penyebab timbulnya pelangaran HAM.
Selain itu, kemajuan teknologi dalam bidang produksi ternyata dapat menimbulkan
dampak negatif, misalnya munculnya pencemaran lingkungan yang bisa
mengakibatkan terganggunya kesehatan manusia.

4. Kesenjangan sosial dan ekonomi yang tinggi


Kesenjangan menggambarkan terjadinya ketakseimbangan yang mencolok di dalam
kehidupan masyarakat. Pemicunya adalah perbedaan tingkat kekayaan atau jabatan
yang dimiliki. Apabila hal tersebut dibiarkan akan menimbulkan terjadinya
pelanggaran HAM, misalnya perbudakan, pelecehan, perampokan
bahkan pembunuhan.
SANKSI / HUKUMAN BAGI ORANG YANG
MELANGGAR HAM

Dalam KUHP yang baru disahkan DPR Selasa (6/12/2022), ada pengurangan atau
'diskon' durasi hukuman penjara minimal bagi pelanggar HAM berat.
Dibanding Undang-Undang Pengadilan HAM, KUHP versi baru punya hukuman yang
lebih ringan untuk pelanggar HAM berat. Soal isu 'diskon' durasi penjara bagi
pelanggar HAM tersebut, pemerintah menyatakan rumusannya sudah benar.
Dalam UU Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM, hukuman pidana untuk
pelanggar HAM berat minimal adalah 10 tahun. Sedangkan dalam KUHP yang baru
disahkan DPR Selasa (6/12/2022), hukuman pidana untuk pelanggar HAM
berat adalah 5 tahun.
LANDASAN HUKUM HAM

Ada pun landasan hukum HAM diatur dalam;


 Pancasila, yakni Sila Kedua yang berbunyi Kemanusiaan yang Adil dan
Beradab.
 UUD Republik Indonesia 1945 (Pasal 27-34, BAB XA, Pasal 28 A-J,
Perubahan UUD Republik Indonesia 1945).
 TAP MPR RI No: II/MPR/1993 tentang GBHN.
 TAP MPR RI No: XVII/MPR 1998 tentang HAM.
 UU Republik Indonesia No.5 Tahun 1998 tentang Pengesahan Konvensi
menentang penyiksaan dan perlakuan atau penghukuman lain yang kejam,
tidak manusiawi atau merendahkan martabat manusia.
 UU RI No.39 Tahun 1999 tentang HAM
 UU RI No. 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM.
 Keputusan Presiden RI No.129 Tahun 1998 tentang Rencana Aksi Nasional
HAM yang telah diperbaharui dengan Keppres RI No.61 Tahun 2003 tentang
Rencana Aksi Nasional HAM.
 Keppres RI No.181 Tahun 1998 tentang Komisi Nasional Anti Kekerasan
Terhadap Perempuan.
 Instruksi Presiden RI No.126 Tahun 1998 tentang menghentikan penggunaan
istilah pribumi dan non pribumi dalam semua perumusan dan penyelenggaraan,
perencanaan program ataupun pelaksanaan kegiatan penyelenggaraan
pemerintahan.
 Deklarasi Universal HAM, tanggal 10 Desember 1945.
 Deklarasi dan Program Aksi Wina Tahun 1993.
Adanya landasan hukum serta banyaknya UUD 1945 yang mengatur mengenai hak
asasi manusia, maka negara tidak boleh melakukan tindakan yang tidak sesuai
dengan UUD 1945.
LEMBAGA YANG MENANGANI
HAM

1. Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) RI.


2. Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM)
3. Pengadilan Hak Asasi Manusia.
4. Komisi Nasional Antikekerasan terhadap Perempuan.
5. Komisi Nasional Perlindungan Anak.
6. Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi
7. Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI)
8. Komisi untuk orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras)
9. Lembaga Study dan Advokasi Masyarakat (Elsam)
10. Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia (PBHI).
SARAN
Sebagai makhluk sosial kita harus mampu mempertahankan dan memperjuangkan
HAM kita sendiri. Di samping itu kita juga harus bisa menghormati dan menjaga
HAM orang lain jangan sampai kita melakukan pelanggaran HAM dan jangan sampai
pula HAM kita dilanggar dan dinjak-injak oleh orang lain.
KESIMPULAN

HAM adalah hak-hak dasar yang dimiliki oleh manusia sesuai dengan kiprahnya.
Setiap individu mempunyai keinginan agar HAM-nya terpenuhi, tapi satu hal yang
perlu kita ingat bahwa Jangan pernah melanggar atau menindas HAM orang lain.
HAM setiap individu dibatasi oleh HAM orang lain. Dalam kehidupan bernegara
HAM diatur dan dilindungi oleh perundang-undangan RI, dimana setiap bentuk
pelanggaran HAM baik yang dilakukan oleh seseorang, kelompok atau suatu instansi
atau bahkan suatu Negara akan diadili dalam pelaksanaan peradilan HAM, pengadilan
HAM menempuh proses pengadilan melalui hukum acara peradilan HAM
sebagaimana terdapat dalam Undang-Undang pengadilan HAM
REFERENSI

 Rhona K.M. Smith (et.al), Hukum Hak Asasi Manusia, Yogyakarta: PUSHAM
UII, 2010;
 Serlika Aprita dan Yonani Hasyim, Hukum dan Hak Asasi Manusia, Bogor:
Mitra Wacana Media, 2020.
 https://www.bola.com/ragam/read/4519008/pengertian-ham-menurut-para-ahli-
macam-pelanggaran-dan-penegakannya-di-indonesia
 https://www.bola.com/ragam/read/5070777/daftar-nama-lembaga-
perlindungan-ham-di-indonesia
 https://www.hukumonline.com/berita/a/landasan-hukum-hak-asasi-manusia-
lt620f611b0074c
 https://www.google.com/amp/s/news.detik.com/berita/d-6447573/kuhp-baru-
diskon-hukuman-pelanggar-ham-pemerintah-sudah-objektif-ilmiah/amp
 https://www.bola.com/ragam/read/5077184/penyebab-pelanggaran-hak-asasi-
manusia-ham-yang-perlu-diketahui
 https://www.google.com/amp/s/m.kumparan.com/amp/berita-terkini/tujuan-
dan-fungsi-hak-asasi-manusia-yang-perlu-diketahui-1wAwPKDOZaH
 https://amp.kompas.com/edu/read/2022/08/12/105929871/pengertian-ciri-dan-
macam-macam-hak-asasi-manusia
 https://www.bola.com/ragam/read/5054673/6-contoh-kasus-pelanggaran-hak-
asasi-manusia
 https://mamikos.com/info/pelanggaran-ham-di-lingkungan-masyarakat-dan-
keluarga-pljr/

Anda mungkin juga menyukai