PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Dosen Pengampu mata kuliah: Drs. Marthin J. Maspaitella., M.Si
Disusun Oleh:
Kelompok 4
ANGGOTA:
NAMA: APRILIA L. TITAWAEL
NPM: 12162201220006
JUDUL: “ HAM”
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 4
UNTUK MEMENUHI TUGAS DISKUSI
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
DISETUJUI OLEH:
3. John Locke
Hak Asasi Manusia (HAM) ialah hak-hak yang secara langsung diberikan
Tuhan Yang Maha Esa pada tiap manusia sebagai hak yang kodrati. Oleh sebab
itu, tidak ada kekuatan di dunia ini yang dapat mencabutnya.
HAM sifatnya fundamental atau mendasar bagi tiap kehidupan manusia dan
pada hakikatnya sangat suci.
4. Peter R. Baehr
Hak Asasi Manusia (HAM) ialah hak dasar yang bersifat mutlak dan juga harus
dipunyai pada tiap insan untuk perkembangan dirinya tersebut
FUNGSI HAM
Fungsi Hak Asasi Manusia yaitu agar setiap individu dapat merasa aman dan
terjamin hak-haknya sebagai manusia yang bebas dan merdeka
Oleh karena itu, untuk menegakkan nilai-nilai hak asasi manusia, dibentuklah
berbagai embaga atau organisasi yang menjaga dan menegakkan stabilitas HAM.
Di Indonesia, terdapat salah satu lembaga yang menangani penegakan HAM, yaitu
Komisi Hak Asasi Manusia atau KOMNAS HAM. Adapun fungsi KOMNAS HAM
yaitu sebagai berikut:
Perumusan, penetapan dan pelaksanaan kebijakan di bidang hukum dan HAM.
Pengawasan di lingkungan Kementerian Hukum dan HAM
Pengelolaan barang milik/kekayaan Negara yang menjadi tanggung jawab
HAM
Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervise atas pelaksanaan urusan
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia di daerah
Pelaksanaan kegiatan teknis berskala nasional
Pelaksanaan kegiatan teknis dari pusat hingga daerah
MACAM – MACAM HAM
Berikut adalah penjelasan masing-masing prinsip HAM yang juga mengandung sifat
hak asasi manusia:
1) Universal (Universality)
Hak asasi manusia yang bersifat universal artinya bahwa semua orang di
seluruh dunia tidak peduli apa agamanya, apa warga negaranya, apa bahasanya,
apa etnisnya, tanpa memandang identitas politik dan antropologisnya, dan
terlepas dari status disabilitasnya, memiliki hak yang sama sebagai manusia.
5) Kesetaraan (Equality)
Kesetaraan adalah prinsip HAM yang sangat fundamental. Kesetaraan
dimaknai sebagai perlakuan yang setara, di mana pada situasi yang sama
manusia harus diperlakukan dengan sama, dan pada situasi berbeda manusia
diperlakukan secara berbeda juga.Kesetaraan dianggap sebagai prasyarat
mutlak dalam negara demokrasi, contohnya kesetaraan di depan hukum,
kesetaraan kesempatan, kesetaraan akses dalam pendidikan, kesetaraan dalam
mengakses peradilan yang adil, kesetaraan berkeyakinan dan beribadah sesuai
dengan kepercayaannya, dan lain-lain
.
6) Non-Diskriminasi (Non-Discrimination)
Diskriminasi terjadi ketika setiap orang diperlakukan atau memiliki
kesempatan yang tidak setara seperti inequality before the law, inequality of
treatment, or education opportunity, dan lain-lain.Diskriminasi dimaknai
sebagai a situation is discriminatory of inequal if like situations are treated
differently or different situation are treated similarity atau sebuah situasi
dikatakan diskriminatif jika situasi sama diperlakukan secara berbeda dan/atau
situasi berbeda diperlakukan secara sama.
Adapun terkait pengaduan masyarakat pada tahun 2020 Komnas HAM menerima
2841 kasus, dengan jumlah kasus yang terbanyak diadukan adalah hak atas
kesejahteraan 1025 kasus, hak atas keadilan 887 kasus, dan hak atas
rasa aman 179 kasus
Pada 2021, Komnas HAM RI menerima 2.729 aduan dugaan pelanggaran HAM di
kantor pusat dan 367 aduan yang diterima kantor perwakilan di enam provinsi. Aduan
terbanyak terkait dengan hak atas kesejahteraan (1009 kasus), hak memperoleh
keadilan (910) dan hak atas rasa aman (174).
Contoh kasus pelanggaran HAM di Indonesia
Peristiwa Tanjung Priok
Peristiwa Tanjung Priok merupakan satu di antara contoh kasus pelanggaran HAM di
Indonesia yang cukup terkenal. Kasus ini terjadi pada 1984 antara aparat dengan
warga sekitar. Pemicu peristiwa terjadi akibat masalah SARA dan unsur politis.
Warga sekitar melakukan demonstrasi pada pemerintah karena menolak pemindahan
makam keramat Mbah Priok.
Hal ini memicu bentrok antara warga dengan anggota polisi dan TNI. Diperkirakan
ratusan korban meninggal dunia akibat kekerasan dan penembakan akibat
bentrok yang terjadi.
Peristiwa Aceh
Terjadi pada 1990-1998 ketika Daerah Operasi Militer (DOM) diberlakukan di
Aceh. Tragedi pelanggaran HAM terjadi diduga karena dipicu oleh unsur politis
pihak-pihak tertentu yang menginginkan Aceh menjadi negara merdeka. Banyak
tindakan kekerasan dialami oleh rakyat Aceh. Ditemukan sejumlah kasus
pembunuhan, penculikan, dan penyiksaan
Eksploitasi Anak
Pelanggaran HAM di tingkat keluarga yang seringkali ditemukan adalah eksploitasi
anak yang masih di bawah umur untuk bekerja atau melakukan hal-hal yang
seharusnya dikerjakan orang dewasa.
Eksploitasi tersebut bisa berupa pemberian pekerjaan pada anak yang melebihi batas
kemampuannya, memaksa anak menjalani suatu profesi yang memberatkan,
melibatkan anak dalam konflik bersenjata, hingga melibatkan anak dalam kegiatan
seksual yang belum dipahami. Pemaksaan Kehendak Terhadap Anak
Memaksakan kehendak pada anak tanpa mendengarkan alasannya sebelumnya juga
termasuk pelanggaran HAM. Misalnya saja ada orang tua yang ingin memaksakan
jurusan kuliah, memaksa anak untuk mengikuti kemauan orang tua, dan sebagainya.
Faktor Internal
Penyebab Pelanggaran HAM
Faktor internal yaitu dorongan untuk melakukan pelanggaran HAM yang berasal dari
diri pelaku pelanggar HAM. Faktor internal tersebut di antaranya sebagai berikut:
Faktor Eksternal
Penyebab Pelanggaran HAM
Faktor eksternal yaitu faktor-faktor di luar diri manusia yang mendorong seseorang
atau sekelompok orang melakukan pelanggaran HAM. Faktor eksternal tersebut di
antaranya sebagai berikut:
1. Penyalahgunaan kekuasaan
Di dalam masyarakat terdapat berbagai macam kekuasaan. Kekuasaan ini tidak
hanya merujuk pada kekuasaan pemerintah, tetapi juga bentuk-bentuk kekuasaan lain.
Satu di antara contohnya adalah kekuasaan di dalam perusahaan. Para pengusaha yang
tidak memperdulikan hak-hak buruhnya jelas melanggar HAM. Oleh karena itu, setiap
penyalahgunaan kekuasaan mendorong timbulnya pelanggaran HAM.
3. Penyalahgunaan teknologi
Kemajuan teknologi dapat memberikan pengaruh yang positif, tetapi bisa juga
memberikan pengaruh negatif bahkan dapat memicu timbulnya kejahatan. Ada kasus
penculikan yang berawal dari pertemanan dalam jejaring sosial. Kasus tersebut
menjadi bukti apabila pemanfaatan kemajuan teknologi tidak sesuai aturan. Hal ini
tentu akan menjadi penyebab timbulnya pelangaran HAM.
Selain itu, kemajuan teknologi dalam bidang produksi ternyata dapat menimbulkan
dampak negatif, misalnya munculnya pencemaran lingkungan yang bisa
mengakibatkan terganggunya kesehatan manusia.
Dalam KUHP yang baru disahkan DPR Selasa (6/12/2022), ada pengurangan atau
'diskon' durasi hukuman penjara minimal bagi pelanggar HAM berat.
Dibanding Undang-Undang Pengadilan HAM, KUHP versi baru punya hukuman yang
lebih ringan untuk pelanggar HAM berat. Soal isu 'diskon' durasi penjara bagi
pelanggar HAM tersebut, pemerintah menyatakan rumusannya sudah benar.
Dalam UU Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM, hukuman pidana untuk
pelanggar HAM berat minimal adalah 10 tahun. Sedangkan dalam KUHP yang baru
disahkan DPR Selasa (6/12/2022), hukuman pidana untuk pelanggar HAM
berat adalah 5 tahun.
LANDASAN HUKUM HAM
HAM adalah hak-hak dasar yang dimiliki oleh manusia sesuai dengan kiprahnya.
Setiap individu mempunyai keinginan agar HAM-nya terpenuhi, tapi satu hal yang
perlu kita ingat bahwa Jangan pernah melanggar atau menindas HAM orang lain.
HAM setiap individu dibatasi oleh HAM orang lain. Dalam kehidupan bernegara
HAM diatur dan dilindungi oleh perundang-undangan RI, dimana setiap bentuk
pelanggaran HAM baik yang dilakukan oleh seseorang, kelompok atau suatu instansi
atau bahkan suatu Negara akan diadili dalam pelaksanaan peradilan HAM, pengadilan
HAM menempuh proses pengadilan melalui hukum acara peradilan HAM
sebagaimana terdapat dalam Undang-Undang pengadilan HAM
REFERENSI
Rhona K.M. Smith (et.al), Hukum Hak Asasi Manusia, Yogyakarta: PUSHAM
UII, 2010;
Serlika Aprita dan Yonani Hasyim, Hukum dan Hak Asasi Manusia, Bogor:
Mitra Wacana Media, 2020.
https://www.bola.com/ragam/read/4519008/pengertian-ham-menurut-para-ahli-
macam-pelanggaran-dan-penegakannya-di-indonesia
https://www.bola.com/ragam/read/5070777/daftar-nama-lembaga-
perlindungan-ham-di-indonesia
https://www.hukumonline.com/berita/a/landasan-hukum-hak-asasi-manusia-
lt620f611b0074c
https://www.google.com/amp/s/news.detik.com/berita/d-6447573/kuhp-baru-
diskon-hukuman-pelanggar-ham-pemerintah-sudah-objektif-ilmiah/amp
https://www.bola.com/ragam/read/5077184/penyebab-pelanggaran-hak-asasi-
manusia-ham-yang-perlu-diketahui
https://www.google.com/amp/s/m.kumparan.com/amp/berita-terkini/tujuan-
dan-fungsi-hak-asasi-manusia-yang-perlu-diketahui-1wAwPKDOZaH
https://amp.kompas.com/edu/read/2022/08/12/105929871/pengertian-ciri-dan-
macam-macam-hak-asasi-manusia
https://www.bola.com/ragam/read/5054673/6-contoh-kasus-pelanggaran-hak-
asasi-manusia
https://mamikos.com/info/pelanggaran-ham-di-lingkungan-masyarakat-dan-
keluarga-pljr/