Anda di halaman 1dari 76

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PUTUSAN
Nomor 1554/Pid.B/2021/PN Mdn

si
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

ne
ng
Pengadilan Negeri Medan yang mengadili perkara pidana dengan acara
pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama menjatuhkan putusan sebagai berikut

do
gu dalam perkara Terdakwa :
1. Nama lengkap : Roni Syahputra
2. Tempat lahir : Medan

In
A
3. Umur/Tanggal lahir : 45 Tahun/28 November 1975
4. Jenis kelamin : Laki-laki
ah

lik
5. Kebangsaan : Indonesia
6. Tempat tinggal : Jl. Mesjid Raya Al-Jihad, Kelurahan Pulo Brayan
am

Kota, Kecamatan Medan Barat, Kota Medan / Jl.

ub
Marelan Pasar II Timur, Kelurahan Rengas Pulau,
Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan
ep
k

7. Agama : Islam
8. Pekerjaan : Anggota Polri (bertugas sebagai Bintara Satuan
ah

R
Samapta Polres Pelabuhan Belawan)

si
Terdakwa Roni Syahputra ditahan dalam Rumah Tahanan Negara oleh:

ne
ng

1. Penyidik sejak tanggal 25 Februari 2021 sampai dengan tanggal 16 Maret


2021;
2. Perpanjangan Oleh PU sejak tanggal 14 Maret 2021 sampai dengan tanggal

do
gu

22 April 2021;
3. Perpanjangan Pertama Oleh Ketua PN sejak tanggal 26 April 2021 sampai
In
A

dengan tanggal 25 Mei 2021;


4. Penuntut sejak tanggal 20 Mei 2021 sampai dengan tanggal 08 Juni 2021;
5. Hakim Pengadilan Negeri sejak tanggal 02 Juni 2021 sampai dengan
ah

lik

tanggal 01 Juli 2021;


6. Perpanjangan Oleh Ketua Pengadilan Negeri sejak tanggal 02 Juli 2021
m

ub

sampai dengan tanggal 30 Agustus 2021;


7. Perpanjangan Pertama Oleh Ketua Pengadilan Tinggi sejak tanggal
ka

ep

31 Agustus 2021 sampai dengan tanggal 29 September 2021;


8. Perpanjangan Kedua Oleh Ketua Pengadilan Tinggi sejak tanggal
ah

30 September 2021 sampai dengan tanggal 29 Oktober 2021;


R

Terdakwa didampingi Penasihat Hukum yaitu Marta Sitorus, S.H, M.H, CLI dan
es
M

Hj. Erlina, S.H, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 7 Juni 2021,
ng

kemudian diganti oleh Penasihat Hukum yaitu Yudi Irsandi, S.H., M. Fadli
on

Halaman 1 dari 76 Putusan Nomor 1554/Pid.B/2021/PN Mdn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Wanda, S.H., M. Razak Harahap, S.H dan Jamaluddin, S.H., Penasihat Hukum,

R
berkantor di Jalan Rahmadsyah No. 171 Kelurahan Kota Matsum I, Kec. Medan

si
Area Kota Medan, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 26 Juli 2021;

ne
ng
Pengadilan Negeri tersebut;
Setelah membaca:
- Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Medan Nomor

do
gu 1554/Pid.B/2021/PN Mdn tanggal 2 Juni 2021 tentang penunjukan Majelis
Hakim;

In
A
- Penetapan Majelis Hakim Nomor 1554/Pid.B/2021/PN Mdn tanggal 2
Juni 2021 tentang penetapan hari sidang;
ah

- Berkas perkara dan surat-surat lain yang bersangkutan;

lik
Setelah mendenganr keterangan Saksi-saksi, ahli dan Terdakwa serta
memperhatikan barang bukti yang diajukan di persidangan;
am

ub
Setelah mendenganr pembacaan tuntutan pidana yang diajukan oleh
Penuntut Umum yang pada pokoknya sebagai berikut:
ep
1. Menyatakan terdakwa RONI SYAHPUTRA telah terbukti secara sah dan
k

meyakinkan bersalah melakukan Tindak Pidana “PEMBUNUHAN


ah

BERENCANA DENGAN PERBARENGAN”, sebagaimana diatur dan


R

si
diancam pidana dalam Pasal 340 KUHPidana Jo Pasal 65 KUHPidana;
2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa RONI SYAHPUTRA atas

ne
ng

perbuatan tersebut dengan pidana MATI;


3. Menyatakan barang bukti :

do
gu

- 1 (satu) unit mobil jenis DAIHATSU XENIA warna silver No. Plat
BK 1775 RP;
Dirampas untuk negara;
In
A

- 1 (satu) buah lakban warna cokelat muda


- 1 (satu) buah borgol besi merk polisi beserta
ah

lik

- 1 (satu) buah pisau carter bergagang warna merah


- 1 (satu) buah pisau keris
m

ub

- 2 (dua) pasang sandal, masing-masing 1 (satu) pasang sandal


warna biru dan 1 (satu) pasang warna hitam
ka

- 1 (satu) buah gunting


ep

- 1 (satu) buah martil


ah

- 1 (satu) buah kain lap pel lantai


R

- 1 (satu) buah ambal warna merah


es

- 2 (dua) lembar karton warna cokelat


M

ng

- 1 (satu) pasang sepatu dinas harian polisi warna hitam


on

Halaman 2 dari 76 Putusan Nomor 1554/Pid.B/2021/PN Mdn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- 1 (satu) buah baju kaos warna abu-abu

R
- 1 (satu) buah celana keper panjang warna cokelat

si
- 1 (satu) buah baju lengan panjang warna hitam motif kotak-

ne
ng
kotak putih
- 1 (satu) buah celana panjang warna hitam
- 1 (satu) buah jilbab segi empat warna ungu

do
gu - 1 (satu) buah celana dalam warna hijau muda bercak darah
- 1 (satu) buah BH warna merah jambu

In
A
- 1 (satu) buah tengtop warna hitam
- 1 (satu) pasang kaos kaki warna hitam
ah

- 1 (satu) stell baju dan celana bermotif belang harimau

lik
- 1 (satu) buah ikat rambut warna hitam
- 1 (satu) buah BH motif bunga-bunga, 1 (satu) buah celana
am

ub
dalam motif bunga-bunga
- 1 (satu) unit Handphone android merk OPPO
ep
Seluruhnya dirampas untuk dimusnahkan;
k

4. Biaya Perkara dibebankan kepada negara


ah

Setelah mendengar Nota Pembelaan Penasihat Hukum Terdakwa yang


R

si
pada pokoknya sebagai berikut:
1. Menerima dan mengabulkan Nota Pembelaan (Pledoi)

ne
ng

Terdakwa Roni Syaputra untuk seluruhnya;


2. Menyatakan Terdakwa Roni Syaputra tidak terbukti secara sah

do
gu

dan menyakinkan telah melakukan tindak pidana “Pembunuhan


Berencana dengan Perbarengan” Sebgaimana diatur dalam Pasal 340
Jo 65 KUHP;
In
A

3. Membebaskan Terdakwa Roni Syaputra dari segala dakwaan


(vrijspraak) atau setidak - tidaknya melepaskan Terdakwa Roni Syaputra
ah

lik

dari segala tuntutan hukum (onslag van alle rechtstvervolging);


4. Merehabilitasi Roni Syaputra ke Rumah Sakit Jiwa untuk di
m

ub

periksa kesehatan kejiwaannya berdasarkan Resume Pysikologi


Poldasu dan Keterangan Saksi ahli;
ka

5. Mengembalikan Mobil Merek Xenia Warna Silver BK 1775 RP


ep

kepada yang berhak (Keluarga Roni Syaputra) melalui Terdakwa Roni


ah

Syaputra;
R

6. Membebankan biaya perkara kepada Negara;


es
M

ng

on

Halaman 3 dari 76 Putusan Nomor 1554/Pid.B/2021/PN Mdn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Atau apabila ternyata Majelis Hakim berpendapat lain, Kami mohon agar Majelis

R
Hakim menjatuhkan putusan yang seadil - adilnya bagi Terdakwa Roni Syaputra

si
(ex aequo et bono);

ne
ng
Setelah mendenganr tanggapan Penuntut Umum terhadap pembelaan
Terdakwa yang pada pokoknya sebagai berikut:
1. Menyatakan terdakwa RONI SYAHPUTRA telah terbukti secara

do
gu sah dan meyakinkan bersalah melakukan Tindak Pidana
“PEMBUNUHAN BERENCANA DENGAN PERBARENGAN”,

In
A
sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 340 KUHPidana
Jo Pasal 65 KUHPidana;
ah

2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa RONI SYAHPUTRA

lik
atas perbuatan tersebut dengan pidana MATI
3. Menyatakan barang bukti :
am

ub
- 1 (satu) unit mobil jenis DAIHATSU XENIA warna silver No. Plat
BK 1775 RP
ep
Diramppas untuk negara
k

- 1 (satu) buah lakban warna cokelat muda


ah

- 1 (satu) buah borgol besi merk polisi beserta


R

si
- 1 (satu) buah pisau carter bergagang warna merah
- 1 (satu) buah pisau keris

ne
ng

- 2 (dua) pasang sandal, masing-masing 1 (satu) pasang sandal


warna biru dan 1 (satu) pasang warna hitam

do
gu

- 1 (satu) buah gunting


- 1 (satu) buah martil
- 1 (satu) buah kain lap pel lantai
In
A

- 1 (satu) buah ambal warna merah


- 2 (dua) lembar karton warna cokelat
ah

lik

- 1 (satu) pasang sepatu dinas harian polisi warna hitam


- 1 (satu) buah baju kaos warna abu-abu
m

ub

- 1 (satu) buah celana keper panjang warna cokelat


- 1 (satu) buah baju lengan panjang warna hitam motif kotak-
ka

kotak putih
ep

- 1 (satu) buah celana panjang warna hitam


ah

- 1 (satu) buah jilbab segi empat warna ungu


R

- 1 (satu) buah celan dalam warna hijau muda bercak darah


es

- 1 (satu) buah BH warna merah jambu


M

ng

- 1 (satu) buah tengtop warna hitam


on

Halaman 4 dari 76 Putusan Nomor 1554/Pid.B/2021/PN Mdn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- 1 (satu) pasang kaos kaki warna hitam

R
- 1 (satu) stell baju dan celana bermotif belang harimau

si
- 1 (satu) buah ikat rambut warna hitam

ne
ng
- 1 (satu) buah BH motif bunga-bunga, 1 (satu) buah celan dalam
motif bunga-bunga
- 1 (satu) unit Handphone android merk OPPO

do
gu Seluruhnya dirampas untuk dimusnahkan;
4. Biaya Perkara dibebankan kepada negara;

In
A
Setelah mendenganr Tanggapan Terdakwa terhadap tanggapan
Penuntut Umum yang pada pokoknya sebagai berikut:
ah

1. Menerima dan mengabulkan Nota Pembelaan (Pledoi)

lik
Terdakwa Roni Syaputra untuk seluruhnya;
2. Menyatakan Terdakwa Roni Syaputra tidak terbukti secara sah
am

ub
dan menyakinkan telah melakukan tindak pidana “Pembunuhan
Berencana dengan Perbarengan” Sebgaimana diatur dalam Pasal 340
ep
Jo 65 KUHP;
k

3. Membebaskan Terdakwa Roni Syaputra dari segala dakwaan


ah

(vrijspraak) atau setidak - tidaknya melepaskan Terdakwa Roni Syaputra


R

si
dari segala tuntutan hukum (onslag van alle rechtstvervolging);
4. Merehabilitasi Roni Syaputra ke Rumah Sakit Jiwa untuk di

ne
ng

periksa kesehatan kejiwaannya berdasarkan Resume Pysikologi


Poldasu dan Keterangan Saksi ahli;

do
gu

5. Mengembalikan Mobil Merek Xenia Warna Silver BK 1775 RP


kepada yang berhak (Keluarga Roni Syaputra) melalui Terdakwa Roni
Syaputra;
In
A

6. Membebankan biaya perkara kepada Negara;


Atau apabila ternyata Majelis Hakim berpendapat lain, Kami mohon agar Majelis
ah

lik

Hakim menjatuhkan putusan yang seadil - adilnya bagi Terdakwa Roni Syaputra
(ex aequo et bono);
m

ub

Menimbang, bahwa atas Nota Pembelaan dari Penasihat Hukum


Terdakwa tersebut, Penuntut Umum mengajukan replik yang pada pokoknya
ka

tetap pada tuntutannya semula;


ep

Menimbang, bahwa atas replik dari Penuntut Umum tersebut, Penasihat


ah

Hukum Terdakwa mengajukan duplik yang pada pokoknya tetap pada nota
R

pembelaannya;
es

Menimbang, bahwa Terdakwa diajukan ke persidangan oleh Penuntut


M

ng

Umum didakwa berdasarkan surat dakwaan sebagai berikut:


on

Halaman 5 dari 76 Putusan Nomor 1554/Pid.B/2021/PN Mdn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Primair :

R
Bahwa Ia terdakwa RONI SYAHPUTRA pada hari Minggu tanggal 21

si
Februari 2021 sekira pukul 09.00 wib atau setidak-tidaknya pada waktu lain

ne
ng
dalam bulan Februari tahun 2021 bertempat di Jalan Marelan Pasar II Timur
Kelurahan Rengas Pulau Kecamatan Medan Marelan Kota Medan tepatnya di
rumah terdakwa atau setidak-tidaknya pada suatu tempat lain yang masih

do
gu termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Medan, “dengan sengaja dan
dengan rencana terlebih dahulu merampas nyawa orang lain yakni korban

In
A
RISKA PITRIA dan korban APRILA CINTA, yang dilakukan dengan beberapa
perbuatan yang harus dipandang sebagai perbuatan yang berdiri sendiri
ah

sehingga merupakan beberapa kejahatan yang diancam dengan pidana pokok

lik
sejenis ”, perbuatan tersebut dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut :
Bermula pada hari Sabtu tanggal 13 Februari 2021, sekira 16.20 Wib
am

ub
korban RISKA PITRIA dan korban APRILA CINTA datang ke Polres Pelabuhan
Belawan, saat itu terdakwa yang merupakan petugas Polisi di Samapta Polres
ep
Pelabuhan Belawan sedang melaksanakan tugas piket jaga tahanan, bertemu
k

dengan korban RISKA PITRIA dan korban APRILIA CINTA, dimana pada saat
ah

itu korban RISKA PITRIA menanyakan kepada terdakwa mengenai barang


R

si
titipan korban untuk tahanan, lalu terdakwa pun mengatakan kepada RISKA
PITRIA “kalau mau saya carikan, sinilah nomor HP Mu, nanti ku kabari pun”, lalu

ne
ng

RISKA PITRIA memberikan Nomor HP dan saat itu juga terdakwa memiscall
atau memanggil no hp yang diberikan, selanjutnya korban RISKA PITRIA

do
gu

bersama korban APRILA CINTA pergi meninggalkan Polres Pelabuhan


Belawan.
Selanjutnya pada hari Sabtu tanggal 13 Februari 2021 sekira pukul
In
A

19.30 Wib, terdakwa yang tertarik dengan korban RISKA PITRIA menghubungi
korban RISKA PITRIA untuk bertemu dengan alasan untuk membicarakan
ah

lik

masalah titipan korban RISKA PITRIA, akan tetapi korban RISKA PTIRIA
mengatakan tidak bisa karena sudah ada janji.
m

ub

Oleh karena terdakwa sudah tertarik dan tergoda dengan penampilan


korban RISKA PITRIA maka niat terdakwa sudah mengebu-gebu untuk
ka

mengajak keluar korban RISKA PITRUA dan menyetubuhinya, sehingga


ep

terdakwa membuat suatu cerita seolah-olah barang yang disebutkan oleh


ah

korban RISKA PITRIA sudah ada pada terdakwa. Selanjutnya pada hari Sabtu
R

tanggal 20 Februari 2021, sekira pukul 14.00 Wib, terdakwa keluar dari rumah
es

dengan mengendarai 1(satu) unit Mobil Xenia milik terdakwa dan diperjalanan
M

ng

menghubungi korban RISKA PITRIA dengan mengatakan “kau dimana dek”,


on

Halaman 6 dari 76 Putusan Nomor 1554/Pid.B/2021/PN Mdn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dijawab oleh korban RISKA PITRIA “di rumah Pak, ada apa Pak”, lalu terdakwa

R
mengatakan “Masalahmu yang kemarin, ini ada titipan”, korban RISKA PITRIA

si
menjawab “apa itu pak”, terdakwa mengatakan “ada uang, sama Handphone”,

ne
ng
lalu korban RISKA PITRIA mengatakan “ya udah kita jumpa di kantor aja Pak”,
lalu terdakwa mengendarai mobil menuju kantor Polres Pelabuhan Belawan,
lalu sekira pukul 14.40 wib, di depan Polres Pelabuhan Belawan, terdakwa

do
gu bertemu dengan korban RISKA PITRIA yang pada saat itu bersama dengan
korban APRILIA CINTA, dengan posisi terdakwa masih berada di dalam mobil

In
A
sambil melambaikan tangan mengatakan kepada korban RISKA PITRIA “Ayo
naik”, dijawab oleh korban RISKA PITRIA “Mau kemana pak”, terdakwa
ah

mengatakan “Tapi mau mengambil titipan Handphone dan uang di ATM”,

lik
kemudian korban RISKA PITRIA dan korban APRILA CINTA masuk ke dalam
mobil dengan posisi duduk dibangku tengah dibelakang supir, lalu terdakwa
am

ub
mengemudikan mobil, dan sebelum masuk pintu Tol Belawan, terdakwa
memphoto ber-3 (tiga) / selfie melalui HP milik terdakwa dengan posisi terdakwa
ep
sambil menyetir sedangkan korban RISKA PITRIA duduk ditengah dan
k

disebelah kirinya korban APRILA CINTA, selanjutnya masuk ke jalan Tol


ah

Belawan, di perjalanan terdakwa mengatakan kepada korban RISKA PITRIA


R

si
“Kau pindah ajah kesini sambil menunjukkan ke samping kiri terdakwa, biar
enak kita ngomong, lalu korban RISKA PITRIA berpindah tempat ke samping kiri

ne
ng

terdakwa, setelah keluar dari pintu Tol Cemara Asri, terdakwa mengemudikan
mobil ke arah jalan Cemara Asri dan memutar arah ke jalan Haji Anif, tepatnya

do
gu

di samping kiri sebuah toko Bintang Sejati Tehnik tidak jauh dari hotel Miyana di
Jalan Haji Anif No.28 Medan Estate Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang,
dengan posisi bertiga masih berada didalam mobil terdakwa, terdakwa
In
A

mengatakan kepada korban RISKA PITRIA “masalah uangmu dan Handphone


nantilah kita ambil”, dijawab oleh korban RISKA PITRIA “jangan gitulah Pak”,
ah

lik

dan terdakwa mengatakan “Ya, udah sabar dululah”, dikarenakan terdakwa


sangat bernafsu dan sangat tertarik dengan tubuh korban RISKA PITRIA, maka
m

ub

terdakwa menarik tangan sebelah kiri korban RISKA PITRIA dan korban RISKA
PITRIA kaget lalu menolaknya sambil mengatakan “apa ini Pak”, terdakwa
ka

mengatakan “diam aja kau, biar aku urus perkara mu”, dan korban RISKA
ep

PITRIA menjawab sambil membentak “Ya, udah nggak usah diurus”, namun
ah

terdakwa kembali memaksa korban RISKA PITRIA dan memeluk serta meremas
R

buah dada korban RISKA PITRIA, saat itu korban RISKA PITRIA kembali
es

berontak, dan korban APRILA CINTA berteriak “apa ini pak”, lalu terdakwa
M

ng

membentak dengan mengatakan “diam aja kau“ kemudian terdakwa memukul


on

Halaman 7 dari 76 Putusan Nomor 1554/Pid.B/2021/PN Mdn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
leher korban APRILA CINTA yang mengakibatkan kepala korban APRILA

R
CINTAmengenai kursi mobil di bagian tengah, melihat itu lalu korban RISKA

si
PITRIA mengatakan kepada korban APRILA CINTA “Kau diam aja dek, ini

ne
ng
permasalahanku”, setelah itu terdakwa kembali dengan menggunakan kedua
tangan menarik tangan kiri korban RISKA PITRIA dengan cepat dan mengambil
borgol yang berada di dashboard tengah dalam mobil, lalu dengan mengunakan

do
gu borgol memukul dahi sekitar pelipis korban RISKA PITRIA, kemudian terdakwa
memborgol tangan kiri korban RISKA PITRIA dan membentak korban APRILA

In
A
CINTA dengan mengatakan “sini kau!!”, lalu terdakwa menarik secara paksa
tangan kanan korban APRILA CINTA sambil memukul dahi sekitar pelipis
ah

sebelah kanan kemudian menyatukan kedua tangan korban, selanjutnya

lik
terdakwa mengambil 1 (satu) buah Lakban berwarna coklat muda dari dalam
Dashboard dan mengambil beberapa lembar kertas tissu yang terletak di tengah
am

ub
Dashboard lalu memasukkan tissu ke mulut korban RISKA PITRIA, lalu
terdakwa membuka kunci borgol di tangan sebelah kiri korban RISKA PITRIA
ep
dan memegang borgol dengan posisi tangan sebelah kanan korban APRILA
k

CINTA dalam keadaan terborgol lalu terdakwa melakban mulut, wajah (mata),
ah

dan kedua tangan korban RISKA PITRIA diikat dibelakang namun hidung tidak
R

si
ditutup dengan lakban, lalu terdakwa berpindah ke bangku tengah dan menarik
borgol ditangan sebelah kanan korban APRILA CINTA ke belakang badan

ne
ng

dengan posisi terdakwa dibelakang membuka kunci borgol, terdakwa


memasukkan beberapa lembar tissu ke mulut APRILA CINTA lalu melakban

do
gu

mulut, melakban mata dan kedua tangan APRILA CINTA ditarik ke belakang lalu
terdakwa mengikat kedua tangan dengan posisi dibelakang badan
menggunakan lakban, kemudian terdakwa menurunkan kursi depan sebelah kiri
In
A

supir sehingga korban RISKA PITRIA posisinya berbaring di sebelah kiri korban
APRILA CINTA, lalu dengan kedua tangan terdakwa, terdakwa meremas kedua
ah

lik

payudara korban RISKA PITRIA secara bergantian.


Bahwa selanjutnya terdakwa membawa kedua korban ke Hotel ALAM
m

ub

INDAH yang terletak di Jalan Jamin Ginting No. 9 Simpang Selayang Kec.
Medan Tuntungan Kota Medan, dan memesan kamar AC seharga Rp. 80.000,-
ka

(delapan puluh ribu rupiah), dan tanpa sepengetahuan room boy, terdakwa
ep

memasukkan kedua korban dengan mengangkat korban RISKA PITRIA dari


ah

pintu supir mobil dan meletakkannya di lantai dekat kamar mandi dengan posisi
R

terlentang, lalu mengangkat korban APRILA CINTA keluar dari pintu tengah
es

sebelah kanan dan meletakkannya di atas tempat tidur di kamar hotel, lalu
M

ng

terdakwa mengunci pintu kamar, dikarenakan sangat bernafsu untuk


on

Halaman 8 dari 76 Putusan Nomor 1554/Pid.B/2021/PN Mdn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
menyetubuhi korban RISKA PITRIA maka terdakwa secepatnya mendekati

R
korban RISKA PITRIA lalu menurunkan celana panjang dan membuka celana

si
dalam korban RISKA PITRIA, dan ternyata saat itu korban RISKA PITRIA

ne
ng
sedang datang bulan (menstruasi / haid), sehingga dengan kesal terdakwa
menutup celana dalam dan kembali memakaikan celana panjang korban, lalu
dengan emosi terdakwa mengikat kedua kaki korban RISKA PTIRIA dengan

do
gu menggunakan lakban dengan maksud agar tidak menjerit atau merontah,
dikarenakan nafsu birahi terdakwa belum tersalurkan, maka terdakwa

In
A
melampiaskannya kepada korban APRILA CINTA yang masih berumur 13 tahun
dengan membuka celana panjang jenis celana tidur stel baju bermotif harimau
ah

yang dipakai korban lalu membuka celana dalam korban APRILA CINTA, dan

lik
dengan jari telunjuk dan jari tengah tangan sebelah kiri, terdakwa menggesek-
gesek kemaluan korban, setelah berair lalu terdakwa membuka celana panjang
am

ub
yang dipakainya dan membuka celana dalam lalu terdakwa memasukkan
kemaluan (penis) terdakwa dalam keadaan keras dan tegang ke kemaluan
ep
korban APRILA CINTA, oleh karena terdakwa sangat bernafsu dan juga
k

ketakutan, sehingga belum sampai 3 menit terdakwa sudah mengeluarkan


ah

sperma kedalam kemaluan APRILA CINTA, pada saat itu terdakwa mengancam
R

si
korban RISKA PITRIA dengan mengatakan “Kau.... jangan ngomong ya !!!”, lalu
terdakwa juga mengancam korban APRILA CINTA dengan mengatakan “Kau...

ne
ng

jangan ngomong.... ya !!!”, dikarenakan mulut kedua korban disumbat dengan


tissu kertas dan lakban, maka kedua korban tidak dapat berteriak dan bicara,

do
gu

kemudian terdakwa melepaskan ikatan lakban kaki korban RISKA PITRIA, lalu
satu persatu korban diangkatnya ke dalam mobil.
Bahwa selanjutnya terdakwa membawa kedua korban dengan
In
A

menggunakan mobil milik terdakwa menuju rumah terdakwa yang terletak di


jalan Marelan Pasar II Timur Kelurahan Rengas Pulau Kecamatan Medan
ah

lik

Marelan Kota Medan, sebelum tiba di rumah, terdakwa menghubungi isterinya


yakni saksi ELVRINA MAKMUR CANIAGO panggilan PIPIT alias mama putri
m

ub

dan mengatakan “bentar lagi saya nyampe rumah”, supaya bukakan pintu
pagar”, sesampainya terdakwa di rumah, sekira pukul 20.15 wib, saksi ELVRINA
ka

MAKMUR CANIAGO keluar dari rumah dan membuka gembok pagar, lalu
ep

terdakwa memasukkan mobil ke teras (bukan garasi), setelah saksi ELVRINA


ah

MAKMUR CANIAGO menutup pagar lalu saksi masuk kedalam rumah, oleh
R

karena terdakwa lama masuk ke dalam rumah, kemudian saksi ELVRINA


es

MAKMUR CANIAGO keluar dari rumah dan terkejut melihat terdakwa sedang
M

ng

mengeluarkan korban RISKA PITRIA dari dalam mobil dengan cara memapah
on

Halaman 9 dari 76 Putusan Nomor 1554/Pid.B/2021/PN Mdn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dengan kondisi kedua tangan korban RISKA PITRIA berada di belakang dalam

R
keadaan terikat dengan lakban, lalu saksi ELVRINA MAKMUR CANIAGO kaget

si
dan terkejut mengatakan “apa ini pak?”, terdakwa tidak menjawab dan berjalan

ne
ng
membawa lalu meletakkan korban RISKA PITRIA ke kamar belakang dekat
dapur, lalu terdakwa mengambil 1(satu) buah pisau keris dari pinggangnya dan
mengarahkan pisau keris tersebut ke perut saksi ELVRINA MAKMUR CANIAGO

do
gu dan mengatakan : “udah.....!!! diam aja kau, kau pun kumatikan kalau ngomong,
ini tangkapan narkoba”, lalu saksi ELVRINA MAKMUR CANIAGO mengatakan

In
A
“kenapa dibawa ke rumah, kok nggak dibawak ke kantor POLISI, dan dimana
kawan Bapak yang nangkap itu?, terdakwa menjawab “Udah diam......aja kau,
ah

nggak urusanmu itu !!! nanti kawanku datang menjemput, masuk kau ke kamar”,

lik
saat itu juga saksi ELVRINA MAKMUR CANIAGO dengan cepat dan ketakutan
masuk ke kamar tidur, kemudian terdakwa keluar dari kamar dan mengambil
am

ub
korban APRILA CINTA dan mengeluarkan dari dalam mobil dan membawa
masuk ke rumah, saat itu saksi ELVRINA MAKMUR CANIAGO kaget dan
ep
mengatakan kepada terdakwa “Apa lagi ini Pak???,” dan terdakwa mengatakan
k

“Kau, masuk ke kamar, Ku bunuh kau, kalau banyak tanya”, lalu saksi ELVRINA
ah

MAKMUR CANIAGO masuk ke kamar, dan terdakwa membawa korban APRILA


R

si
CINTA masuk ke kamar belakang dekat dapur tempat kedua korban dan korban
APRILA CINTA dimasukkan ke dalam kamar belakang dengan posisi di samping

ne
ng

sebelah kanan korban RISKA PITRIA, lalu menutup dan mengunci pintu kamar
tersebut.

do
gu

Selanjutnya terdakwa masuk ke dalam kamar tidur terdakwa, dan saat


itu terdakwa mengancam isterinya (saksi ELVRINA MAKMUR CANIAGO) dan
membentaknya “Kau, jangan cerita sama orang, nggak usah ngomong, diam
In
A

ajah kau, kalau kau ngomong, kumatikan kau !!!, denganr nggak !!!” sambil
membentak kembali, dan saat itu saksi ELVRINA MAKMUR CANIAGO hanya
ah

lik

menganggukkan kepala, lalu terdakwa keluar dari kamar tidur dan mengunci
saksi ELVRINA MAKMUR CANIAGO yang berada di kamar dari luar dengan
m

ub

engsel pintu sebagai penutupnya.


Selanjutnya terdakwa masuk ke dalam kamar tempat kedua korban
ka

disekap/disembunyikan, kemudian terdakwa kembali melakban mulut kedua


ep

korban dengan maksud agar kedua korban tidak dapat bersuara, kemudian
ah

terdakwa mengambil martil dan paku dari dapur, memaku pinggiran kosen pintu
R

kamar, mengikat pintu kamar dengan menggunakan kawat dan mengikat sambil
es

melilitkan tali warna kuning dengan maksud kedua korban tidak bisa melarikan
M

ng

diri.
on

Halaman 10 dari 76 Putusan Nomor 1554/Pid.B/2021/PN Mdn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa Selanjutnya terdakwa hendak pergi melaksanakan tugas piket

R
jaga tahanan di Polres Pelabuhan Belawan, sebelum berangkat, terakwa

si
mencek kembali kedua korban dan pengikat pintu, saat pintu dibuka kaki kedua

ne
ng
korban masih bergerak, sehingga terdakwa kembali mengambil tali plastik
warna hitam dari dapur, dan mengikat kedua kaki korban, lalu terdakwa
mengatakan kepada kedua korban “ Kalian dua jangan ribut !!!, jangan banyak

do
gu gerakan !!!, nanti aku balik”, selanjutnya terdakwa pergi dan menutup pintu
kamar dari luar sambil mengikat pintu kamar dengan kawat dan tali warna

In
A
kuning, kemudian sekira pukul 21.00 wib terdakwa berangkat dinas ke Polres
Pelabuhan Belawan dengan menggunakan 1(satu) unit sepeda motor.
ah

Bahwa pada hari Minggu tanggal 21 Februari 2021, sekira pukul 02.30

lik
Wib, dengan menggunakan sepeda motor terdakwa pulang ke rumah untuk
mencek kondisi kedua korban dan terdakwa melihat kedua korban masih dalam
am

ub
terikat dan bersandar di dinding kamar dan terdakwa melihat pintu engsel kamar
tidurnya masih dalam keadaan terkunci, namun terdakwa tidak ada menegur
ep
ataupun masuk ke dalam kamar tersebut dan selanjutnya menutup pintu dan
k

pagar rumah lalu kembali melaksanakan tugas di tahanan Polres Pelabuhan


ah

Belawan.
R

si
Bahwa Selanjutnya pada hari Minggu tanggal 21 Februari 2021, sekira
pukul 06.30 Wib, setelah menaikkan bendera merah putih di Polres Pelabuhan

ne
ng

Belawan terdakwa kembali ke rumah dan tiba di rumah sekitar pukul 07.00 Wib,
mendenganr terdakwa pulang, saksi ELVRINA MAKMUR CANIAGO berteriak

do
gu

dari kamar supaya dibukakan pintu kamarnya namun terdakwa tidak


membukanya, selanjutnya terdakwa membuka kawat dan tali kamar tempat
kedua korban disekap, lalu masuk dan melihat kedua korban tidak bergerak, lalu
In
A

terdakwa menggoyang-goyangkan kedua kaki korban dan mengatakan “Hei...,


hei...., bangun-bangun”, lalu kedua korban menggerakkan tubuh, kemudian
ah

lik

terdakwa mengambil air mineral dan gunting, untuk menggunting lakban


disekitar mulut kedua korban, dengan menggunakan penyedot minuman / pipet,
m

ub

terdakwa memberikan kedua korban minum dengan air di dalam gelas, setelah
itu terdakwa duduk di pintu depan kamar kedua korban sambil memperhatikan
ka

kedua korban, sekitar 15 menit, terdakwa kembali masuk ke kamar dan


ep

memberikan minum kepada kedua korban untuk kedua kalinya, setelah itu
ah

terdakwa kembali melakban mulut dan hidung kedua korban.


R

Selanjutnya sekira pukul 08.45 Wib, pikiran terdakwa semakin tidak


es

menentu karena kedua korban semakin lemas, agar tidak diketahui oleh orang
M

ng

bahwa terdakwa telah melakukan perbuatan tersebut kepada kedua korban,


on

Halaman 11 dari 76 Putusan Nomor 1554/Pid.B/2021/PN Mdn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
timbul niat terdakwa untuk menghabisi nyawa kedua korban korban, selanjutnya

R
sekira pukul 09.00 Wib, terdakwa masuk ke kamar korban dan dengan

si
menggunakan gunting terdakwa memutuskan tali di kaki yang terikat di kedua

ne
ng
korban. Pertama sekali terdakwa memapah korban APRILA CINTA dengan cara
memegang kedua tangan menuju ruangan tamu / tengah dan terdakwa
mendudukkan korban APRILA CINTAdi ambal yang saat itu kondisi korban

do
gu APRILA CINTA sudah dalam keadaan lemas, lalu terdakwa mengambil bantal
dari tempat menyekap kedua korban, selanjutnya dengan menggunakan bantal

In
A
tersebut tedakwa mendorong tubuh korban APRILA CINTA sehingga korban
APRILA CINTA terlentang di atas ambal dan dengan posisi terdakwa duduk
ah

diatas perut korban, dengan kedua tangan terdakwa sambil memegang bantal,

lik
terdakwa menutup wajah dan mulut korban dengan ambal tersebut dan ditekan
dengan sekuat tenaga sehingga korban tidak berdaya dan saat itu juga korban
am

ub
tidak bergerak lagi (meninggal dunia). Selanjutnya terdakwa kembali masuk ke
kamar dan memutuskan tali yang mengikat kaki korban RISKA PITRIA dengan
ep
menggunakan gunting, kemudian mengangkat dan memapah korban RISKA
k

PITRIA keluar dari kamar dengan cara memegang pundak dan tangan korban
ah

menuju dapur, kemudian terdakwa mendudukan korban RISKA PITRIA yang


R

si
saat itu sudah dalam keadaan lemas, lalu terdakwa mengambil bantal dari atas
ambal yang dipergunakan sebelumnya kepada korban APRILA CINTA, dan

ne
ng

terdakwa menghampiri korban RISKA PITRIA lalu mendorong tubuh korban


RISKA PITRIA sehingga korban terlentang di atas lantai dan dengan posisi

do
gu

terdakwa duduk diatas perut korban, kemudian terdakwa menutup wajah dan
mulut korban dengan menggunakan bantal dan terdakwa menekan dengan
sekuat tenaganya sehingga korban tidak berdaya dan saat itu juga korban tidak
In
A

bergerak lagi (meninggal dunia). Setelah kedua korban RISKA PITRIA tidak
bergerak lagi, terdakwa menarik dan menyeret korban dan menyatukannya
ah

lik

dengan korban APRILA CINTA. Selanjutnya terdakwa menghidupkan mobil, dan


membuka pagar untuk memutar arah kepala mobil, setelah mobil putra kepala,
m

ub

lalu terdakwa kembali menutup pagar rumahnya, dan kemudian mengambil dua
buah karton dari dapur untuk menutup kaca depan mobil, agar tidak dilihat
ka

orang apa yang diperbuat terdakwa selanjutnya, saat itu juga terdakwa
ep

mengganti plat mobilnya dari No.Pol : BK 1775 RP menjadi Plat Nomor : B 1873
ah

PKX, selanjutnya terdakwa membuka pintu samping kiri mobil, lalu mengangkat
R

kedua korban secara bergantian dengan cara memegang tangan dan bahu
es

korban sambil menyeret kakinya menuju mobilnya dan mengangkat korban


M

ng

masuk ke dalam mobil.


on

Halaman 12 dari 76 Putusan Nomor 1554/Pid.B/2021/PN Mdn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Selanjutnya terdakwa masuk ke dalam rumah dan membuka kamar

R
tidur yang sebelumnya terdakwa kunci dari luar, saat itu saksi ELVRINA

si
MAKMUR CANIAGO sangat ketakutan dan menangis, lalu terdakwa

ne
ng
mengatakan kepada saksi ELVRINA MAKMUR CANIAGO “Mandi kau !!!” kita
mau jalan-jalan”, karena taku pada terdakwa saksi ELVRINA MAKMUR
CANIAGO mengikuti omongan terdakwa dan mandi. Sekitar 15 menit saksi

do
gu ELVRINA MAKMUR CANIAGO, selesai berpakaian dan keluar dari kamar
kemudian terdakwa mengunci pintu kamarnya dan keluar dari rumahnya, lalu

In
A
terdakwa menutup dan mengunci pintu rumahnya, dan mengatakan kepada
saksi ELVRINA MAKMUR CANIAGO ”kau buka pintu pagar dan kunci lagi”,
ah

sambil terdakwa menuju mobil dan menghidupkannya, saat mengeluarkan mobil

lik
dari garasi dan melewati pagar, istrinya menutup kembali pagar rumahnya.
Selanjutnya saksi ELVRINA MAKMUR CANIAGO membuka pintu depan mobil
am

ub
dan masuk ke mobil, saat saksi ELVRINA MAKMUR CANIAGO berada di
samping terdakwa, saksi ELVRINA MAKMUR CANIAGO kembali terkejut
ep
melihat kedua korban berada di belakangnya dan saat itu saksi ELVRINA
k

MAKMUR CANIAGO mengatakan kepada terdakwa “kok jadi begini”, terdakwa


ah

mengancam saksi ELVRINA MAKMUR CANIAGO dengan memegang sebilah


R

si
keris dan mengarahkan saksi ELVRINA MAKMUR CANIAGO, sambil
mengatakan “kau harus kawani aku, kalau nggak kau pun kubunuh, saksi

ne
ng

ELVRINA MAKMUR CANIAGO pun ketakutan dan duduk terdiam. Kemudian


terdakwa menyetir mobil berkeliling sekitar kota Medan dengan maksud

do
gu

menunggu malam dan sepi untuk membuang kedua korban, lalu terdakwa
menyetir mobil menuju arah Amplas - Tanjung Morawa hingga sekira pukul
17.00 Wib, terdakwa berada di Jalan Pasar Bengkel Kec. Perbaungan Kab.
In
A

Sergai, dengan berputar-putar mengelilingi antara jalan Perbaungan kembali


lagi ke arah Medan sambil menunggu waktu malam dan sekira pukul 20.00 Wib,
ah

lik

di Jalan Pasiran Kel. Simpang Tiga Pekan Kec. Perbaungan Kab. Sergai
tepatnya di pinggir jalan umum disebuah pohon Mahoni, terdakwa memarkirkan
m

ub

mobil di beram jalan dengan arah mobil menuju Medan, lalu terdakwa membuka
kap depan mobil dengan mesin mobil dalam keadaan hidup, lampu mobil
ka

dimatikan, terdakwa keluar dari mobil sambil memperhatikan situasi tempat


ep

tersebut dalam keadaan sepi, setelah terdakwa melihat situasi dalam keadaan
ah

aman maka terdakwa membuka pintu mobil sebelah kanan tengah dan
R

secepatnya mengeluarkan korban RISKA PITRIA dengan menggunakan kedua


es

tangan terdakwa menarik tangan dan bahu korban sehingga korban terjatuh dan
M

ng

terlempar ke dalam pinggiran jalan, dengan secepatnya terdakwa menutup kap


on

Halaman 13 dari 76 Putusan Nomor 1554/Pid.B/2021/PN Mdn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dan menutup pintu tengah mobil dan masuk ke mobil lalu menyetir mobil sambil

R
tancap gas mengarah ke Medan. Saat di perjalanan arah Bandara Kuala Namu

si
- Batang Kuis, terdakwa melihat ada sebuah sungai, selanjutnya terdakwa

ne
ng
mengambil dari dasboard 1 (satu) unit hp milik korban RISKA PITRIA dan sambil
menyetir membuang HP milik korban ke sungai tersebut, dan dalam perjalanan
sekitar 10 menit di pinggir jalan Batang Kuis, terdakwa mengambil dari bawah

do
gu kakinya sebuah bungkusan plastik warna hitam berisikan barang milik kedua
korban berupa 2 (dua) pasang sandal dan sambil menyetir membuangnya

In
A
dipinggir jalan dengan membuka pintu kaca mobil, dan melanjutkan perjalanan
melalui Jalan Batang kuis menuju Medan hingga sampai di jalan Bilal ujung,
ah

kemudian masuk ke jalan Yos Sudarso - Medan, dan masuk ke Jalan Budi

lik
Kemasyarakatan Kel. Pulo Brayan Kota Kec. Medan Barat Kota Medan,
selanjutnya pada hari Senin tanggal 22 Februari 2021sekira pukul 00.30 wib,
am

ub
tepatnya di jalan Budi Kemasyarakatan Kel. Pulo Brayan Kota Kec. Medan
Barat Kota Medan, terdakwa memberhentikan mobil tepatnya didekat sebuah
ep
tembok, kemudian terdakwa keluar dari mobil dan membuka pintu tengah
k

sebelah kanan dan secepatnya menarik dengan sekuat tenaga menurunkan


ah

dan membuang korban APRILA CINTA ditepi jalan. Setelah korban diletakkan di
R

si
tepi jalan, secepatnya terdakwa masuk ke dalam mobil dan melaju ke jalan Tol
Tanjung Mulia menuju ke rumahnya di Jalan Marelan Pasar II Timur Kel. Rengas

ne
ng

Pulau Kec. Medan Marelan Kota Medan, sesampainya di rumah, terdakwa


kembali mengancam saksi ELVRINA MAKMUR CANIAGO dengan sebilah keris

do
gu

diarahkan ke perut saksi ELVRINA MAKMUR CANIAGO, dengan mengatakan


“Awas kau, kalau ngomong, kumatikan kau”, saksi ELVRINA MAKMUR
CANIAGO hanya terdiam, lalu terdakwa mengumpulkan sisa lakban, tali, serta
In
A

kawat pengikat pintu, bantal dimasukkan ke dalam bungkusan kantongan plastik


warna hitam dan sekitar pukul 08.00 Wib terdakwa membuangnya ke Sungai
ah

lik

Deli Jalan Sei Mati Kec. Medan Labuhan Kota Medan.


Sebagaimana Visum Et Repertum Departemen Ilmu Kedokteran
m

ub

Forensik dan Medikolegal Rumah Sakit Umum Daerah Sultan Sulaiman Nomor :
445/2092/IKF/II/2021, tanggal 23 Februari 2021 yang dipeiksa dan
ka

ditandatangani oleh dr. H. Abdul GafarParinduri, M. Ked (For),Sp.F,


ep

berkesimpulan bahwa Diperiksa sesosok jenazah dikenal, jenis kelamin


ah

perempuan, perawakan sedang, warna kulit kuning langsat, panjang badan


R

seratus lima puluh satu sentimeter, rambut hitam lurus. Dari hasil pemeriksaan
es

luar dijumpai luka memar pada permukaan bibir bagian dalam, pipi kiri, rahang
M

ng

atas, rahang bawah, anggota gerak atas dan anggota gerak bawah. Dijumpai
on

Halaman 14 dari 76 Putusan Nomor 1554/Pid.B/2021/PN Mdn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
luka lecet pada dahi, pipi, bibir, anggota gerak atas dan anggota gerak bawah.

R
Dijumpai bintik-bintik perdarahan pada kedua kelopak mata bagian dalam.

si
Dijumpai keluar cairan darah dari kedua lubang hidung, dijumpai permukaan

ne
ng
bibir, kedua ujung-ujung jari tangan dan kedua ujung-ujung jari kaki bewarna
kebiruan, dijumpai luka robek warna coklat kehitaman pada selaput hymen
vagina dengan arah jam sembilan, dua belas, tiga dan enam, dijumpai luka lecet

do
gu warna merah kehitaman pada dinding lubang dubur berbentuk seperti corong.
Dari hasil pemeriksaan dalam dijumpai buih halus yang sukar pecah pada

In
A
saluran nafas bagian atas, pada pemotongan paru dijumpai buih halus
bercampur darah berwarna kehitaman, dijumpai bintik-bintik perdarahan pada
ah

permukaan dinding paru dan permukaan dinding jantung.

lik
Dari hasil pemeriksaan luar dan dalam disimpulkan penyebab kematian
korban adalah mati lemas akibat terhalangnya oksigen masuk ke saluran
am

ub
pernafasan hingga ketiadaan oksigen di dalam tubuh dan terjadinya
peningkatan karbondioksida (CO2) pada tubuh akibat penekanan pada hidung
ep
dan mulut.
k

Dan Visum Et Repertum Departemen Ilmu Kedokteran Forensik dan


ah

Medikolegal Rumah Sakit Bhayangkara Tk. II Kota Medan Nomor :


R

si
09/IKF/II/2021, tanggal 22 Februari 2021 yang diperiksa dan ditandatangani
oleh dr. ISMURRIZAL, SH, Sp. F, berkesimpulan dari hasil pemeriksaan luar

ne
ng

terhadap korban APRILA CINTA: Dijumpai luka memar pada dahi sebelah
kanan, dijumpai bintik-bintik perdarahan pada kedua mata, dijumpai luka memar

do
gu

pada pertengahan pipi kanan, dijumpai luka memar pada pipi kiri, dijumpai luka
gores pada pertengahan pipi kiri, dijumpai luka memar dan luka lecet pada
pertengahan puncak hidung, dijumpai luka lecet pada sudut bibir kiri, dijumpai
In
A

luka memar pada bibir atas dan bawah bagian dalam (jejas gigi), dijumpai luka
memar pada pertengahan dagu, dijumpai luka memar pada pertengahan leher,
ah

lik

dijumpai luka memar (jejas ikatan) pada kedua pergelangan tangan, dijumpai
kedua ujung-ujung kuku berwarna kebiruan pada tangan dan kaki.
m

ub

Dari Hasil pemeriksaan dalam : Dijumpai resapan darah pada


pembukaan kulit leher, dijumpai lendir berwarna kemerahan pada saluran nafas
ka

bagian atas, dijumpai resapan darah pada saluran makan bagian atas, dijumpai
ep

bintik-bintik perdarahan (tardieu’s spot) dijumpai derik seperti spons pada


ah

pemotongan dan penekanan dijumpai buih halus bercampur darah berwarna


R

merah kehitaman pada paru kanan dan kiri, dijumpai bintik-bintik perdarahan
es

(tardieu’s spot) pada jantung, usus, hati, limpa, ginjal berwarna pucat.
M

ng

on

Halaman 15 dari 76 Putusan Nomor 1554/Pid.B/2021/PN Mdn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Dari hasil pemeriksaan luar dan dalam, penyebab kematian korban mati

R
lemas karena terhalangnya udara masuk ke saluran nafas akibat pembekapan

si
disertai pencekikan.

ne
ng
Perbuatan terdakwa sebagimana diatur dan diancam pidana Pasal 340
KUHPidana jo. Pasal 65 KUHPidana.
Subsidair :

do
gu Bahwa Ia terdakwa RONI SYAHPUTRA pada hari Minggu tanggal 21
Februari 2021 sekira pukul 09.00 wib atau setidak-tidaknya pada waktu lain

In
A
dalam bulan Februari tahun 2021 bertempat di Jalan Marelan Pasar II Timur
Kelurahan Rengas Pulau Kecamatan Medan Marelan Kota Medan tepatnya di
ah

rumah terdakwa atau setidak-tidaknya pada suatu tempat lain yang masih

lik
termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Medan, “dengan sengaja
merampas nyawa orang lain yakni korban RISKA PITRIA dan korban APRILA
am

ub
CINTA, yang dilakukan dengan beberapa perbuatan yang harus dipandang
sebagai perbuatan yang berdiri sendiri sehingga merupakan beberapa
ep
kejahatan yang diancam dengan pidana pokok sejenis”, perbuatan tersebut
k

dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut :


ah

Bermula pada hari Sabtu tanggal 13 Februari 2021, sekira 16.20 Wib
R

si
korban RISKA PITRIA dan korban APRILA CINTA datang ke Polres Pelabuhan
Belawan, saat itu terdakwa yang merupakan petugas Polisi di Samapta Polres

ne
ng

Pelabuhan Belawan sedang melaksanakan tugas piket jaga tahanan, bertemu


dengan korban RISKA PITRIA dan korban APRILIA CINTA, dimana pada saat

do
gu

itu korban RISKA PITRIA menanyakan kepada terdakwa mengenai barang


titipan korban untuk tahanan, lalu terdakwa pun mengatakan kepada RISKA
PITRIA “kalau mau saya carikan, sinilah nomor HP Mu, nanti ku kabari pun”, lalu
In
A

RISKA PITRIA memberikan Nomor HP dan saat itu juga terdakwa memiscall
atau memanggil no hp yang diberikan, selanjutnya korban RISKA PITRIA
ah

lik

bersama korban APRILA CINTA pergi meninggalkan Polres Pelabuhan


Belawan.
m

ub

Selanjutnya pada hari Sabtu tanggal 13 Februari 2021 sekira pukul


19.30 Wib, terdakwa yang tertarik dengan korban RISKA PITRIA menghubungi
ka

korban RISKA PITRIA untuk bertemu dengan alasan untuk membicarakan


ep

masalah titipan korban RISKA PITRIA, akan tetapi korban RISKA PTIRIA
ah

mengatakan tidak bisa karena sudah ada janji.


R

Oleh karena terdakwa sudah tertarik dan tergoda dengan penampilan


es

korban RISKA PITRIA maka niat terdakwa sudah mengebu-gebu untuk


M

ng

mengajak keluar korban RISKA PITRUA dan menyetubuhinya, sehingga


on

Halaman 16 dari 76 Putusan Nomor 1554/Pid.B/2021/PN Mdn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
terdakwa membuat suatu cerita seolah-olah barang yang disebutkan oleh

R
korban RISKA PITRIA sudah ada pada terdakwa. Selanjutnya pada hari Sabtu

si
tanggal 20 Februari 2021, sekira pukul 14.00 Wib, terdakwa keluar dari rumah

ne
ng
dengan mengendarai 1(satu) unit Mobil Xenia milik terdakwa dan diperjalanan
menghubungi korban RISKA PITRIA dengan mengatakan “kau dimana dek”,
dijawab oleh korban RISKA PITRIA “di rumah Pak, ada apa Pak”, lalu terdakwa

do
gu mengatakan “Masalahmu yang kemarin, ini ada titipan”, korban RISKA PITRIA
menjawab “apa itu pak”, terdakwa mengatakan “ada uang, sama Handphone”,

In
A
lalu korban RISKA PITRIA mengatakan “ya udah kita jumpa di kantor aja Pak”,
lalu terdakwa mengendarai mobil menuju kantor Polres Pelabuhan Belawan,
ah

lalu sekira pukul 14.40 wib, di depan Polres Pelabuhan Belawan, terdakwa

lik
bertemu dengan korban RISKA PITRIA yang pada saat itu bersama dengan
korban APRILIA CINTA, dengan posisi terdakwa masih berada di dalam mobil
am

ub
sambil melambaikan tangan mengatakan kepada korban RISKA PITRIA “Ayo
naik”, dijawab oleh korban RISKA PITRIA “Mau kemana pak”, terdakwa
ep
mengatakan “Tapi mau mengambil titipan Handphone dan uang di ATM”,
k

kemudian korban RISKA PITRIA dan korban APRILA CINTA masuk ke dalam
ah

mobil dengan posisi duduk dibangku tengah dibelakang supir, lalu terdakwa
R

si
mengemudikan mobil, dan sebelum masuk pintu Tol Belawan, terdakwa
memphoto ber-3 (tiga) / selfie melalui HP milik terdakwa dengan posisi terdakwa

ne
ng

sambil menyetir sedangkan korban RISKA PITRIA duduk ditengah dan


disebelah kirinya korban APRILA CINTA, selanjutnya masuk ke jalan Tol

do
gu

Belawan, di perjalanan terdakwa mengatakan kepada korban RISKA PITRIA


“Kau pindah ajah kesini sambil menunjukkan ke samping kiri terdakwa, biar
enak kita ngomong, lalu korban RISKA PITRIA berpindah tempat ke samping kiri
In
A

terdakwa, setelah keluar dari pintu Tol Cemara Asri, terdakwa mengemudikan
mobil ke arah jalan Cemara Asri dan memutar arah ke jalan Haji Anif, tepatnya
ah

lik

di samping kiri sebuah toko Bintang Sejati Tehnik tidak jauh dari hotel Miyana di
Jalan Haji Anif No.28 Medan Estate Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang,
m

ub

dengan posisi bertiga masih berada didalam mobil terdakwa, terdakwa


mengatakan kepada korban RISKA PITRIA “masalah uangmu dan Handphone
ka

nantilah kita ambil”, dijawab oleh korban RISKA PITRIA “jangan gitulah Pak”,
ep

dan terdakwa mengatakan “Ya, udah sabar dululah”, dikarenakan terdakwa


ah

sangat bernafsu dan sangat tertarik dengan tubuh korban RISKA PITRIA, maka
R

terdakwa menarik tangan sebelah kiri korban RISKA PITRIA dan korban RISKA
es

PITRIA kaget lalu menolaknya sambil mengatakan “apa ini Pak”, terdakwa
M

ng

mengatakan “diam aja kau, biar aku urus perkara mu”, dan korban RISKA
on

Halaman 17 dari 76 Putusan Nomor 1554/Pid.B/2021/PN Mdn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PITRIA menjawab sambil membentak “Ya, udah nggak usah diurus”, namun

R
terdakwa kembali memaksa korban RISKA PITRIA dan memeluk serta meremas

si
buah dada korban RISKA PITRIA, saat itu korban RISKA PITRIA kembali

ne
ng
berontak, dan korban APRILA CINTA berteriak “apa ini pak”, lalu terdakwa
membentak dengan mengatakan “diam aja kau“ kemudian terdakwa memukul
leher korban APRILA CINTA yang mengakibatkan kepala korban APRILA

do
gu CINTAmengenai kursi mobil di bagian tengah, melihat itu lalu korban RISKA
PITRIA mengatakan kepada korban APRILA CINTA “Kau diam aja dek, ini

In
A
permasalahanku”, setelah itu terdakwa kembali dengan menggunakan kedua
tangan menarik tangan kiri korban RISKA PITRIA dengan cepat dan mengambil
ah

borgol yang berada di dashboard tengah dalam mobil, lalu dengan mengunakan

lik
borgol memukul dahi sekitar pelipis korban RISKA PITRIA, kemudian terdakwa
memborgol tangan kiri korban RISKA PITRIA dan membentak korban APRILA
am

ub
CINTA dengan mengatakan “sini kau!!”, lalu terdakwa menarik secara paksa
tangan kanan korban APRILA CINTA sambil memukul dahi sekitar pelipis
ep
sebelah kanan kemudian menyatukan kedua tangan korban, selanjutnya
k

terdakwa mengambil 1 (satu) buah Lakban berwarna coklat muda dari dalam
ah

Dashboard dan mengambil beberapa lembar kertas tissu yang terletak di tengah
R

si
Dashboard lalu memasukkan tissu ke mulut korban RISKA PITRIA, lalu
terdakwa membuka kunci borgol di tangan sebelah kiri korban RISKA PITRIA

ne
ng

dan memegang borgol dengan posisi tangan sebelah kanan korban APRILA
CINTA dalam keadaan terborgol lalu terdakwa melakban mulut, wajah (mata),

do
gu

dan kedua tangan korban RISKA PITRIA diikat dibelakang namun hidung tidak
ditutup dengan lakban, lalu terdakwa berpindah ke bangku tengah dan menarik
borgol ditangan sebelah kanan korban APRILA CINTA ke belakang badan
In
A

dengan posisi terdakwa dibelakang membuka kunci borgol, terdakwa


memasukkan beberapa lembar tissu ke mulut APRILA CINTA lalu melakban
ah

lik

mulut, melakban mata dan kedua tangan APRILA CINTA ditarik ke belakang lalu
terdakwa mengikat kedua tangan dengan posisi dibelakang badan
m

ub

menggunakan lakban, kemudian terdakwa menurunkan kursi depan sebelah kiri


supir sehingga korban RISKA PITRIA posisinya berbaring di sebelah kiri korban
ka

APRILA CINTA, lalu dengan kedua tangan terdakwa, terdakwa meremas kedua
ep

payudara korban RISKA PITRIA secara bergantian.


ah

Bahwa selanjutnya terdakwa membawa kedua korban ke Hotel ALAM


R

INDAH yang terletak di Jalan Jamin Ginting No. 9 Simpang Selayang Kec.
es

Medan Tuntungan Kota Medan, dan memesan kamar AC seharga Rp. 80.000,-
M

ng

(delapan puluh ribu rupiah), dan tanpa sepengetahuan room boy, terdakwa
on

Halaman 18 dari 76 Putusan Nomor 1554/Pid.B/2021/PN Mdn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
memasukkan kedua korban dengan mengangkat korban RISKA PITRIA dari

R
pintu supir mobil dan meletakkannya di lantai dekat kamar mandi dengan posisi

si
terlentang, lalu mengangkat korban APRILA CINTA keluar dari pintu tengah

ne
ng
sebelah kanan dan meletakkannya di atas tempat tidur di kamar hotel, lalu
terdakwa mengunci pintu kamar, dikarenakan sangat bernafsu untuk
menyetubuhi korban RISKA PITRIA maka terdakwa secepatnya mendekati

do
gu korban RISKA PITRIA lalu menurunkan celana panjang dan membuka celana
dalam korban RISKA PITRIA, dan ternyata saat itu korban RISKA PITRIA

In
A
sedang datang bulan (menstruasi / haid), sehingga dengan kesal terdakwa
menutup celana dalam dan kembali memakaikan celana panjang korban, lalu
ah

dengan emosi terdakwa mengikat kedua kaki korban RISKA PTIRIA dengan

lik
menggunakan lakban dengan maksud agar tidak menjerit atau merontah,
dikarenakan nafsu birahi terdakwa belum tersalurkan, maka terdakwa
am

ub
melampiaskannya kepada korban APRILA CINTA yang masih berumur 13 tahun
dengan membuka celana panjang jenis celana tidur stel baju bermotif harimau
ep
yang dipakai korban lalu membuka celana dalam korban APRILA CINTA, dan
k

dengan jari telunjuk dan jari tengah tangan sebelah kiri, terdakwa menggesek-
ah

gesek kemaluan korban, setelah berair lalu terdakwa membuka celana panjang
R

si
yang dipakainya dan membuka celana dalam lalu terdakwa memasukkan
kemaluan (penis) terdakwa dalam keadaan keras dan tegang ke kemaluan

ne
ng

korban APRILA CINTA, oleh karena terdakwa sangat bernafsu dan juga
ketakutan, sehingga belum sampai 3 menit terdakwa sudah mengeluarkan

do
gu

sperma kedalam kemaluan APRILA CINTA, pada saat itu terdakwa mengancam
korban RISKA PITRIA dengan mengatakan “Kau.... jangan ngomong ya !!!”, lalu
terdakwa juga mengancam korban APRILA CINTA dengan mengatakan “Kau...
In
A

jangan ngomong.... ya !!!”, dikarenakan mulut kedua korban disumbat dengan


tissu kertas dan lakban, maka kedua korban tidak dapat berteriak dan bicara,
ah

lik

kemudian terdakwa melepaskan ikatan lakban kaki korban RISKA PITRIA, lalu
satu persatu korban diangkatnya ke dalam mobil.
m

ub

Bahwa selanjutnya terdakwa membawa kedua korban dengan


menggunakan mobil milik terdakwa menuju rumah terdakwa yang terletak di
ka

jalan Marelan Pasar II Timur Kelurahan Rengas Pulau Kecamatan Medan


ep

Marelan Kota Medan, sebelum tiba di rumah, terdakwa menghubungi isterinya


ah

yakni saksi ELVRINA MAKMUR CANIAGO panggilan PIPIT alias mama putri
R

dan mengatakan “bentar lagi saya nyampe rumah”, supaya bukakan pintu
es

pagar”, sesampainya terdakwa di rumah, sekira pukul 20.15 wib, saksi ELVRINA
M

ng

MAKMUR CANIAGO keluar dari rumah dan membuka gembok pagar, lalu
on

Halaman 19 dari 76 Putusan Nomor 1554/Pid.B/2021/PN Mdn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
terdakwa memasukkan mobil ke teras (bukan garasi), setelah saksi ELVRINA

R
MAKMUR CANIAGO menutup pagar lalu saksi masuk kedalam rumah, oleh

si
karena terdakwa lama masuk ke dalam rumah, kemudian saksi ELVRINA

ne
ng
MAKMUR CANIAGO keluar dari rumah dan terkejut melihat terdakwa sedang
mengeluarkan korban RISKA PITRIA dari dalam mobil dengan cara memapah
dengan kondisi kedua tangan korban RISKA PITRIA berada di belakang dalam

do
gu keadaan terikat dengan lakban, lalu saksi ELVRINA MAKMUR CANIAGO kaget
dan terkejut mengatakan “apa ini pak?”, terdakwa tidak menjawab dan berjalan

In
A
membawa lalu meletakkan korban RISKA PITRIA ke kamar belakang dekat
dapur, lalu terdakwa mengambil 1(satu) buah pisau keris dari pinggangnya dan
ah

mengarahkan pisau keris tersebut ke perut saksi ELVRINA MAKMUR CANIAGO

lik
dan mengatakan : “udah.....!!! diam aja kau, kau pun kumatikan kalau ngomong,
ini tangkapan narkoba”, lalu saksi ELVRINA MAKMUR CANIAGO mengatakan
am

ub
“kenapa dibawa ke rumah, kok nggak dibawak ke kantor POLISI, dan dimana
kawan Bapak yang nangkap itu?, terdakwa menjawab “Udah diam......aja kau,
ep
nggak urusanmu itu !!! nanti kawanku datang menjemput, masuk kau ke kamar”,
k

saat itu juga saksi ELVRINA MAKMUR CANIAGO dengan cepat dan ketakutan
ah

masuk ke kamar tidur, kemudian terdakwa keluar dari kamar dan mengambil
R

si
korban APRILA CINTA dan mengeluarkan dari dalam mobil dan membawa
masuk ke rumah, saat itu saksi ELVRINA MAKMUR CANIAGO kaget dan

ne
ng

mengatakan kepada terdakwa “Apa lagi ini Pak???,” dan terdakwa mengatakan
“Kau, masuk ke kamar, Ku bunuh kau, kalau banyak tanya”, lalu saksi ELVRINA

do
gu

MAKMUR CANIAGO masuk ke kamar, dan terdakwa membawa korban APRILA


CINTA masuk ke kamar belakang dekat dapur tempat kedua korban dan korban
APRILA CINTA dimasukkan ke dalam kamar belakang dengan posisi di samping
In
A

sebelah kanan korban RISKA PITRIA, lalu menutup dan mengunci pintu kamar
tersebut.
ah

lik

Selanjutnya terdakwa masuk ke dalam kamar tidur terdakwa, dan saat


itu terdakwa mengancam isterinya (saksi ELVRINA MAKMUR CANIAGO) dan
m

ub

membentaknya “Kau, jangan cerita sama orang, nggak usah ngomong, diam
ajah kau, kalau kau ngomong, kumatikan kau !!!, denganr nggak !!!” sambil
ka

membentak kembali, dan saat itu saksi ELVRINA MAKMUR CANIAGO hanya
ep

menganggukkan kepala, lalu terdakwa keluar dari kamar tidur dan mengunci
ah

saksi ELVRINA MAKMUR CANIAGO yang berada di kamar dari luar dengan
R

engsel pintu sebagai penutupnya.


es

Selanjutnya terdakwa masuk ke dalam kamar tempat kedua korban


M

ng

disekap/disembunyikan, kemudian terdakwa kembali melakban mulut kedua


on

Halaman 20 dari 76 Putusan Nomor 1554/Pid.B/2021/PN Mdn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
korban dengan maksud agar kedua korban tidak dapat bersuara, kemudian

R
terdakwa mengambil martil dan paku dari dapur, memaku pinggiran kosen pintu

si
kamar, mengikat pintu kamar dengan menggunakan kawat dan mengikat sambil

ne
ng
melilitkan tali warna kuning dengan maksud kedua korban tidak bisa melarikan
diri.
Bahwa Selanjutnya terdakwa hendak pergi melaksanakan tugas piket

do
gu jaga tahanan di Polres Pelabuhan Belawan, sebelum berangkat, terakwa
mencek kembali kedua korban dan pengikat pintu, saat pintu dibuka kaki kedua

In
A
korban masih bergerak, sehingga terdakwa kembali mengambil tali plastik
warna hitam dari dapur, dan mengikat kedua kaki korban, lalu terdakwa
ah

mengatakan kepada kedua korban “ Kalian dua jangan ribut !!!, jangan banyak

lik
gerakan !!!, nanti aku balik”, selanjutnya terdakwa pergi dan menutup pintu
kamar dari luar sambil mengikat pintu kamar dengan kawat dan tali warna
am

ub
kuning, kemudian sekira pukul 21.00 wib terdakwa berangkat dinas ke Polres
Pelabuhan Belawan dengan menggunakan 1(satu) unit sepeda motor.
ep
Bahwa pada hari Minggu tanggal 21 Februari 2021, sekira pukul 02.30
k

Wib, dengan menggunakan sepeda motor terdakwa pulang ke rumah untuk


ah

mencek kondisi kedua korban dan terdakwa melihat kedua korban masih dalam
R

si
terikat dan bersandar di dinding kamar dan terdakwa melihat pintu engsel kamar
tidurnya masih dalam keadaan terkunci, namun terdakwa tidak ada menegur

ne
ng

ataupun masuk ke dalam kamar tersebut dan selanjutnya menutup pintu dan
pagar rumah lalu kembali melaksanakan tugas di tahanan Polres Pelabuhan

do
gu

Belawan.
Bahwa Selanjutnya pada hari Minggu tanggal 21 Februari 2021, sekira
pukul 06.30 Wib, setelah menaikkan bendera merah putih di Polres Pelabuhan
In
A

Belawan terdakwa kembali ke rumah dan tiba di rumah sekitar pukul 07.00 Wib,
menengar terdakwa pulang, saksi ELVRINA MAKMUR CANIAGO berteriak dari
ah

lik

kamar supaya dibukakan pintu kamarnya namun terdakwa tidak membukanya,


selanjutnya terdakwa membuka kawat dan tali kamar tempat kedua korban
m

ub

disekap, lalu masuk dan melihat kedua korban tidak bergerak, lalu terdakwa
menggoyang-goyangkan kedua kaki korban dan mengatakan “Hei..., hei....,
ka

bangun-bangun”, lalu kedua korban menggerakkan tubuh, kemudian terdakwa


ep

mengambil air mineral dan gunting, untuk menggunting lakban disekitar mulut
ah

kedua korban, dengan menggunakan penyedot minuman / pipet, terdakwa


R

memberikan kedua korban minum dengan air di dalam gelas, setelah itu
es

terdakwa duduk di pintu depan kamar kedua korban sambil memperhatikan


M

ng

kedua korban, sekitar 15 menit, terdakwa kembali masuk ke kamar dan


on

Halaman 21 dari 76 Putusan Nomor 1554/Pid.B/2021/PN Mdn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
memberikan minum kepada kedua korban untuk kedua kalinya, setelah itu

R
terdakwa kembali melakban mulut dan hidung kedua korban.

si
Selanjutnya sekira pukul 08.45 Wib, pikiran terdakwa semakin tidak

ne
ng
menentu karena kedua korban semakin lemas, agar tidak diketahui oleh orang
bahwa terdakwa telah melakukan perbuatan tersebut kepada kedua korban,
timbul niat terdakwa untuk menghabisi nyawa kedua korban korban, selanjutnya

do
gu sekira pukul 09.00 Wib, terdakwa masuk ke kamar korban dan dengan
menggunakan gunting terdakwa memutuskan tali di kaki yang terikat di kedua

In
A
korban. Pertama sekali terdakwa memapah korban APRILA CINTA dengan cara
memegang kedua tangan menuju ruangan tamu / tengah dan terdakwa
ah

mendudukkan korban APRILA CINTAdi ambal yang saat itu kondisi korban

lik
APRILA CINTA sudah dalam keadaan lemas, lalu terdakwa mengambil bantal
dari tempat menyekap kedua korban, selanjutnya dengan menggunakan bantal
am

ub
tersebut tedakwa mendorong tubuh korban APRILA CINTA sehingga korban
APRILA CINTAterlentang di atas ambal dan dengan posisi terdakwa duduk
ep
diatas perut korban, dengan kedua tangan terdakwa sambil memegang bantal,
k

terdakwa menutup wajah dan mulut korban dengan ambal tersebut dan ditekan
ah

dengan sekuat tenaga sehingga korban tidak berdaya dan saat itu juga korban
R

si
tidak bergerak lagi (meninggal dunia). Selanjutnya terdakwa kembali masuk ke
kamar dan memutuskan tali yang mengikat kaki korban RISKA PITRIA dengan

ne
ng

menggunakan gunting, kemudian mengangkat dan memapah korban RISKA


PITRIA keluar dari kamar dengan cara memegang pundak dan tangan korban

do
gu

menuju dapur, kemudian terdakwa mendudukan korban RISKA PITRIA yang


saat itu sudah dalam keadaan lemas, lalu terdakwa mengambil bantal dari atas
ambal yang dipergunakan sebelumnya kepada korban APRILA CINTA, dan
In
A

terdakwa menghampiri korban RISKA PITRIA lalu mendorong tubuh korban


RISKA PITRIA sehingga korban terlentang di atas lantai dan dengan posisi
ah

lik

terdakwa duduk diatas perut korban, kemudian terdakwa menutup wajah dan
mulut korban dengan menggunakan bantal dan terdakwa menekan dengan
m

ub

sekuat tenaganya sehingga korban tidak berdaya dan saat itu juga korban tidak
bergerak lagi (meninggal dunia). Setelah kedua korban RISKA PITRIA tidak
ka

bergerak lagi, terdakwa menarik dan menyeret korban dan menyatukannya


ep

dengan korban APRILA CINTA. Selanjutnya terdakwa menghidupkan mobil, dan


ah

membuka pagar untuk memutar arah kepala mobil, setelah mobil putra kepala,
R

lalu terdakwa kembali menutup pagar rumahnya, dan kemudian mengambil dua
es

buah karton dari dapur untuk menutup kaca depan mobil, agar tidak dilihat
M

ng

orang apa yang diperbuat terdakwa selanjutnya, saat itu juga terdakwa
on

Halaman 22 dari 76 Putusan Nomor 1554/Pid.B/2021/PN Mdn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
mengganti plat mobilnya dari No.Pol : BK 1775 RP menjadi Plat Nomor : B 1873

R
PKX, selanjutnya terdakwa membuka pintu samping kiri mobil, lalu mengangkat

si
kedua korban secara bergantian dengan cara memegang tangan dan bahu

ne
ng
korban sambil menyeret kakinya menuju mobilnya dan mengangkat korban
masuk ke dalam mobil.
Selanjutnya terdakwa masuk ke dalam rumah dan membuka kamar

do
gu tidur yang sebelumnya terdakwa kunci dari luar, saat itu saksi ELVRINA
MAKMUR CANIAGO sangat ketakutan dan menangis, llau terdakwa

In
A
mengatakan kepada saksi ELVRINA MAKMUR CANIAGO “Mandi kau !!!” kita
mau jalan-jalan”, karena taku pada terdakwa saksi ELVRINA MAKMUR
ah

CANIAGO mengikuti omongan terdakwa dan mandi. Sekitar 15 menit saksi

lik
ELVRINA MAKMUR CANIAGO, selesai berpakaian dan keluar dari kamar
kemudian terdakwa mengunci pintu kamarnya dan keluar dari rumahnya, lalu
am

ub
terdakwa menutup dan mengunci pintu rumahnya, dan mengatakan kepada
saksi ELVRINA MAKMUR CANIAGO ”kau buka pintu pagar dan kunci lagi”,
ep
sambil terdakwa menuju mobil dan menghidupkannya, saat mengeluarkan mobil
k

dari garasi dan melewati pagar, istrinya menutup kembali pagar rumahnya.
ah

Selanjutnya saksi ELVRINA MAKMUR CANIAGO membuka pintu depan mobil


R

si
dan masuk ke mobil, saat saksi ELVRINA MAKMUR CANIAGO berada di
samping terdakwa, saksi ELVRINA MAKMUR CANIAGO kembali terkejut

ne
ng

melihat kedua korban berada di belakangnya dan saat itu saksi ELVRINA
MAKMUR CANIAGO mengatakan kepada terdakwa “kok jadi begini”, terdakwa

do
gu

mengancam saksi ELVRINA MAKMUR CANIAGO dengan memegang sebilah


keris dan mengarahkan saksi ELVRINA MAKMUR CANIAGO, sambil
mengatakan “kau harus kawani aku, kalau nggak kau pun kubunuh, saksi
In
A

ELVRINA MAKMUR CANIAGO pun ketakutan dan duduk terdiam. Kemudian


terdakwa menyetir mobil berkeliling sekitar kota Medan dengan maksud
ah

lik

menunggu malam dan sepi untuk membuang kedua korban, llau terdakwa
menyetir mobil menuju arah Amplas - Tanjung Morawa hingga sekira pukul
m

ub

17.00 Wib, terdakwa berada di Jalan Pasar Bengkel Kec. Perbaungan Kab.
Sergai, dengan berputar-putar mengelilingi antara jalan Perbaungan kembali
ka

lagi ke arah Medan sambil menunggu waktu malam dan sekira pukul 20.00 Wib,
ep

di Jalan Pasiran Kel. Simpang Tiga Pekan Kec. Perbaungan Kab. Sergai
ah

tepatnya di pinggir jalan umum disebuah pohon Mahoni, terdakwa memarkirkan


R

mobil di beram jalan dengan arah mobil menuju Medan, lalu terdakwa membuka
es

kap depan mobil dengan mesin mobil dalam keadaan hidup, lampu mobil
M

ng

dimatikan, terdakwa keluar dari mobil sambil memperhatikan situasi tempat


on

Halaman 23 dari 76 Putusan Nomor 1554/Pid.B/2021/PN Mdn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tersebut dalam keadaan sepi, setelah terdakwa melihat situasi dalam keadaan

R
aman maka terdakwa membuka pintu mobil sebelah kanan tengah dan

si
secepatnya mengeluarkan korban RISKA PITRIA dengan menggunakan kedua

ne
ng
tangan terdakwa menarik tangan dan bahu korban sehingga korban terjatuh dan
terlempar ke dalam pinggiran jalan, dengan secepatnya terdakwa menutup kap
dan menutup pintu tengah mobil dan masuk ke mobil lalu menyetir mobil sambil

do
gu tancap gas mengarah ke Medan. Saat di perjalanan arah Bandara Kuala Namu
- Batang Kuis, terdakwa melihat ada sebuah sungai, selanjutnya terdakwa

In
A
mengambil dari dasboard 1 (satu) unit hp milik korban RISKA PITRIA dan sambil
menyetir membuang HP milik korban ke sungai tersebut, dan dalam perjalanan
ah

sekitar 10 menit di pinggir jalan Batang Kuis, terdakwa mengambil dari bawah

lik
kakinya sebuah bungkusan plastik warna hitam berisikan barang milik kedua
korban berupa 2 (dua) pasang sandal dan sambil menyetir membuangnya
am

ub
dipinggir jalan dengan membuka pintu kaca mobil, dan melanjutkan perjalanan
melalui Jalan Batang kuis menuju Medan hingga sampai di jalan Bilal ujung,
ep
kemudian masuk ke jalan Yos Sudarso - Medan, dan masuk ke Jalan Budi
k

Kemasyarakatan Kel. Pulo Brayan Kota Kec. Medan Barat Kota Medan,
ah

selanjutnya pada hari Senin tanggal 22 Februari 2021sekira pukul 00.30 wib,
R

si
tepatnya di jalan Budi Kemasyarakatan Kel. Pulo Brayan Kota Kec. Medan
Barat Kota Medan, terdakwa memberhentikan mobil tepatnya didekat sebuah

ne
ng

tembok, kemudian terdakwa keluar dari mobil dan membuka pintu tengah
sebelah kanan dan secepatnya menarik dengan sekuat tenaga menurunkan

do
gu

dan membuang korban APRILA CINTA ditepi jalan. Setelah korban diletakkan di
tepi jalan, secepatnya terdakwa masuk ke dalam mobil dan melaju ke jalan Tol
Tanjung Mulia menuju ke rumahnya di Jalan Marelan Pasar II Timur Kel. Rengas
In
A

Pulau Kec. Medan Marelan Kota Medan, sesampainya di rumah, terdakwa


kembali mengancam saksi ELVRINA MAKMUR CANIAGO dengan sebilah keris
ah

lik

diarahkan ke perut saksi ELVRINA MAKMUR CANIAGO, dengan mengatakan


“Awas kau, kalau ngomong, kumatikan kau”, saksi ELVRINA MAKMUR
m

ub

CANIAGO hanya terdiam, lalu terdakwa mengumpulkan sisa lakban, tali, serta
kawat pengikat pintu, bantal dimasukkan ke dalam bungkusan kantongan plastik
ka

warna hitam dan sekitar pukul 08.00 Wib terdakwa membuangnya ke Sungai
ep

Deli Jalan Sei Mati Kec. Medan Labuhan Kota Medan.


ah

Sebagaimana Visum Et Repertum Departemen Ilmu Kedokteran


R

Forensik dan Medikolegal Rumah Sakit Umum Daerah Sultan Sulaiman Nomor :
es

445/2092/IKF/II/2021, tanggal 23 Februari 2021 yang dipeiksa dan


M

ng

ditandatangani oleh dr. H. Abdul GafarParinduri, M. Ked (For),Sp.F,


on

Halaman 24 dari 76 Putusan Nomor 1554/Pid.B/2021/PN Mdn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
berkesimpulan bahwa Diperiksa sesosok jenazah dikenal, jenis kelamin

R
perempuan, perawakan sedang, warna kulit kuning langsat, panjang badan

si
seratus lima puluh satu sentimeter, rambut hitam lurus. Dari hasil pemeriksaan

ne
ng
luar dijumpai luka memar pada permukaan bibir bagian dalam, pipi kiri, rahang
atas, rahang bawah, anggota gerak atas dan anggota gerak bawah. Dijumpai
luka lecet pada dahi, pipi, bibir, anggota gerak atas dan anggota gerak bawah.

do
gu Dijumpai bintik-bintik perdarahan pada kedua kelopak mata bagian dalam.
Dijumpai keluar cairan darah dari kedua lubang hidung, dijumpai permukaan

In
A
bibir, kedua ujung-ujung jari tangan dan kedua ujung-ujung jari kaki bewarna
kebiruan, dijumpai luka robek warna coklat kehitaman pada selaput hymen
ah

vagina dengan arah jam sembilan, dua belas, tiga dan enam, dijumpai luka lecet

lik
warna merah kehitaman pada dinding lubang dubur berbentuk seperti corong.
Dari hasil pemeriksaan dalam dijumpai buih halus yang sukar pecah pada
am

ub
saluran nafas bagian atas, pada pemotongan paru dijumpai buih halus
bercampur darah berwarna kehitaman, dijumpai bintik-bintik perdarahan pada
ep
permukaan dinding paru dan permukaan dinding jantung.
k

Dari hasil pemeriksaan luar dan dalam disimpulkan penyebab kematian


ah

korban adalah mati lemas akibat terhalangnya oksigen masuk ke saluran


R

si
pernafasan hingga ketiadaan oksigen di dalam tubuh dan terjadinya
peningkatan karbondioksida (CO2) pada tubuh akibat penekanan pada hidung

ne
ng

dan mulut;
Dan Visum Et Repertum Departemen Ilmu Kedokteran Forensik dan

do
gu

Medikolegal Rumah Sakit Bhayangkara Tk. II Kota Medan Nomor :


09/IKF/II/2021, tanggal 22 Februari 2021 yang dipeiksa dan ditandatangani oleh
dr. ISMURRIZAL, SH, Sp. F, berkesimpulan dari hasil pemeriksaan luar
In
A

terhadap korban APRILA CINTA: Dijumpai luka memar pada dahi sebelah
kanan, dijumpai bintik-bintik perdarahan pada kedua mata, dijumpai luka memar
ah

lik

pada pertengahan pipi kanan, dijumpai luka memar pada pipi kiri, dijumpai luka
gores pada pertengahan pipi kiri, dijumpai luka memar dan luka lecet pada
m

ub

pertengahan puncak hidung, dijumpai luka lecet pada sudut bibir kiri, dijumpai
luka memar pada bibir atas dan bawah bagian dalam (jejas gigi), dijumpai luka
ka

memar pada pertengahan dagu, dijumpai luka memar pada pertengahan leher,
ep

dijumpai luka memar (jejas ikatan) pada kedua pergelangan tangan, dijumpai
ah

kedua ujung-ujung kuku berwarna kebiruan pada tangan dan kaki.


R

Dari Hasil pemeriksaan dalam : Dijumpai resapan darah pada


es

pembukaan kulit leher, dijumpai lendir berwarna kemerahan pada saluran nafas
M

ng

bagian atas, dijumpai resapan darah pada saluran makan bagian atas, dijumpai
on

Halaman 25 dari 76 Putusan Nomor 1554/Pid.B/2021/PN Mdn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
bintik-bintik perdarahan (tardieu’s spot) dijumpai derik seperti spons pada

R
pemotongan dan penekanan dijumpai buih halus bercampur darah berwarna

si
merah kehitaman pada paru kanan dan kiri, dijumpai bintik-bintik perdarahan

ne
ng
(tardieu’s spot) pada jantung, usus, hati, limpa, ginjal berwarna pucat.
Dari hasil pemeriksaan luar dan dalam, penyebab kematian korban mati
lemas karena terhalangnya udara masuk ke saluran nafas akibat pembekapan

do
gu disertai pencekikan.
Perbuatan terdakwa sebagimana diatur dan diancam pidana Pasal 338

In
A
KUHPidana jo. Pasal 65 KUHPidana;
Menimbang, bahwa untuk membuktikan dakwaannya, Penuntut Umum
ah

telah mengajukan Saksi-saksi sebagai berikut:

lik
1. Leo Candra Rambe, dibawah sumpah ada pokoknya menerangkan
sebagai berikut:
am

ub
- Bahwa saksi kenal setelah Terdakwa tertangkap;
- Bahwa korban Aprilia Cinta adalah adik kandung saksi;
ep
- Bahwa setahu saksi, korban Aprilia Cinta hilang pada tanggal 20 Februari
k

2021 dan terakhir korban Aprilia Cinta ada dirumah pada tanggal 20 Februari
ah

2021 dan saksi tahu dari orang tua saksi setelah korban Aprilia Cinta sudah
R

si
tidak ada lagi dirumah;
- Bahwa sejak jam 7 malam korban Aprilia Cinta tidak lagi ada dirumah;

ne
ng

- Bahwa ibu saksi sempat kerumah Riska Pitria (korban) dan informasinya,
korban Aprilia Cinta pergi ke Berastagi;

do
gu

- Bahwa saksi mengetahui korban Aprilia Cinta sudah dibunuh pada


tanggal 22 Februari 2021 dari info Polisi dan saksi melihat korban Aprilia
Cinta di RS. Bhayangkari;
In
A

- Bahwa pada saat itu saksi melihat korban Aprilia Cinta di RS.
Bhayangkari;
ah

lik

- Bahwa adik saksi meninggal dibunuh oleh anggota Polisi Belawan dan
selain korban Aprilia Cinta, ada korban lain yang bernama Rizka Pitria
m

ub

(korban);
- Bahwa saksi sempat datang dan bertanya mengenai Aprilia Cinta
ka

(korban) dan menurut keluarga korban Rizka Pitria menjelaskan bahwa Aprilia
ep

Cinta (korban) pergi dengan Rizka Pitria (korban) bersama dengan anggota
ah

Polisi;
R

- Bahwa saksi tahu korban Aprilia Cinta ada diotopsi pada tanggal 22
es

Februari 2021;
M

ng

- Bahwa saksi tidak tahu tentang hasil otopsi tersebut;


on

Halaman 26 dari 76 Putusan Nomor 1554/Pid.B/2021/PN Mdn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa setahu saksi, Rizka Pitria (korban) bekerja di Polres Belawan,

R
tetapi tidak tahu dibagian apa;

si
- Bahwa Rizka Pitria (korban) bekerja di Polres sejak kapan saksi tidak

ne
ng
tahu;
- Bahwa korban Rizka Pitria ditemukan pada tanggal 22 Februari 2021
subuh hari dan adik saksi yaitu korban Aprilia Cinta ditemukan dihari yang

do
gu sama pada tanggal 22 Februari 2021;
- Bahwa setahu saksi, Aprilia Cinta (korban) dalam kondisi sehat;

In
A
- Bahwa benar pakaian tersebut adalah milik Aprilia Cinta (korban);
- Bahwa saksi mengetahui hal tersebut dari intel Polres Belawan lokasi
ah

dimana korban Aprilia Cinta ditemukan;

lik
- Bahwa pakaian yang berlumuran darah saksi tidak tahu penyebabnya;
- Bahwa keluarga korban Riska Pitria tidak ada menyebutkan berteman
am

ub
dengan teman pria;
- Bahwa pada saat itu keluarga tidak diizinkan untuk melihat kondisi mayat;
ep
Terhadap keterangan saksi, Terdakwa tidak keberatan dan membenarkan;
k

2. Ronal, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:


ah

- Bahwa setelah kejadian saksi sempat ditanya perwira berkaitan dengan


R

si
pembunuhan yang saat itu saksi tidak tahu apa penyebab terjadinya
pembunuhan;

ne
ng

- Bahwa saksi dan Terdakwa bertugas sebagai penjaga tahanan;


- Bahwa setahu saksi, korban Riska Pitria ada menitipkan peralatan mandi

do
gu

untuk tahanan yang bernama Ridho, akan tetapi titipan tersebut tidak sampai
ke Ridho karena pada tanggal 13 Februari 2021 Rizka Pitria ada menanyakan
barang titipannya kepada saksi;
In
A

- Bahwa titipan diserahkan kepada Budi untuk diberikan kepada Ridho dan
ternyata titipan tersebut tidak sampai;
ah

lik

- Bahwa saksi terakhir piket dengan Terdakwa pada tanggal 19 Februari


2021 sampai dengan tanggal 20 Februari 2021, tetapi Terdakwa terlambat
m

ub

datang;
- Bahwa pada saat itu saksi tidak melihat korban Rizka Pitria datang
ka

bekerja dan saksi terakhir melihat korban Rizka Pitria datang pada tanggal 13
ep

Februari 2021;
ah

- Bahwa saksi tidak tahu bahwa korban Rizka Pitria dibawa oleh Terdakwa;
R

- Bahwa Terdakwa sempat bertanya kepada saksi, siapa Rizka Pitria


es

(korban) dan saksi katakan bahwa Rizka Pitria (korban) adalah honorer
M

ng

dibagian kesehatan Polres Belawan;


on

Halaman 27 dari 76 Putusan Nomor 1554/Pid.B/2021/PN Mdn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa jadwal piket saksi dengan Terdakwa pada tanggal 20 Februari

R
2021 sampai dengan 21 Februari 2021 jam piket mulai dari jam 20.00 Wib;

si
- Bahwa Terdakwa ada menghubungi saksi pada tanggal 20 Februari 2021

ne
ng
kurang lebih 10 kali panggilan telepon;
- Bahwa kemudian saksi menghubungi Terdakwa dan pada saat itu
Terdakwa menjawab bahwa Terdakwa masih berada dijalan;

do
gu - Bahwa Terdakwa datang piket jam 21.30 Wib di tanggal 20 Februari 2021
dan saksi tidak melihat hal yang mencurigakan, hanya saksi Terdakwa sering

In
A
keluar, pada pukul 21.45 Wib Terdakwa yang membeli nasi dan pukul 00.30
Wib Terdakwa datang ke kantor dan Terdakwa datang lagi ke kantor pada
ah

pukul 04.00 Wib;

lik
- Bahwa Terdakwa tidak pernah lama meminta izin untuk keluar;
- Bahwa Terdakwa sempat kaget mendengar bahwa korban Rizka Pitria
am

ub
sudah ditemukan dijalan;
- Bahwa pada tanggal 20 Februari 2021 Terdakwa meminta izin untuk
ep
pulang pukul 06.30 Wib;
k

- Bahwa menurut pengakuan korban Rizka Pitria, Ridho adalah


ah

tetangganya;
R

si
- Bahwa saksi tidak pernah mengatakan kepada Terdakwa, bahwa cewek
atau korban Rizka Pitria itu bisa dipakai;

ne
ng

- Bahwa saksi tidak ada niat untuk melihat korban Riska Pitria setelah
mendapat info bahwa koran dibunuh;

do
gu

Terhadap keterangan saksi, Terdakwa tidak keberatan dan membenarkan;


3. Elviana Makmur Caniago Alias Pipit, dibawah sumpah pada pokoknya
menerangkan sebagai berikut:
In
A

- Bahwa saksi kenal dengan Terdakwa karena Terdakwa adalah suami


saksi;
ah

lik

- Bahwa pada tanggal 20 Februari 2021 saksi melihat Terdakwa membawa


para korban dan saat itu saksi sendiri dirumah;
m

ub

- Bahwa Terdakwa membawa para korban dengan menggunakan mobil;


- Bahwa pada saat Terdakwa mau sampai rumah, Terdakwa menghubungi
ka

saksi untuk membuka pintu pagar;


ep

- Bahwa Terdakwa mengatakan jangan banyak tanya ketika para korban


ah

diturunkan dari mobil dengan menodongkan keris ke perut saksi lalu menyuruh
R

saksi masuk kedalam kamar;


es

- Bahwa letika itu para korban masih dalam kondisi hidup;


M

ng

on

Halaman 28 dari 76 Putusan Nomor 1554/Pid.B/2021/PN Mdn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa saksi berada didalam kamar saksi yang telah dikunci oleh

R
Terdakwa dari luar;

si
- Bahwa saksi dikeluarkan pada hari Minggu oleh Terdakwa;

ne
ng
- Bahwa pada tanggal 21 Februari 2021 Terdakwa mengatakan kepada
saksi “mandi kau kita mau jalan-jalan”. Dan saat itu saksi melihat bahwa kedua
korban sudah tidak ada lagi dikamar dan ketika masuk mobil saksi melihat

do
gu kedua korban sudah dimobil dengan kondisi mata terpejam dan sudah tidak
dilakban dan ikat;

In
A
- Bahwa ketika didalam mobil sepanjang jalan, saksi tidak berani melihat
kebelakang;
ah

- Bahwa saksi dibawa oleh Terdakwa ke Perbaungan dan sekira pukul

lik
20.00 Wib berhenti, lalu Terdakwa menurunkan satu korban, kemudian
Terdakwa pergi ke Batang Kuis, Terdakwa berhenti didekat sungai dan
am

ub
membuang Handphone dan bungkusan plastik;
- Bahwa korban lain dibuang didaerah Brayan;
ep
- Bahwa setelah membuang kedua mayat korban, sesampainya dirumah
k

saksi diancam oleh Terdakwa jangan buka mulut, dan saksi diancam jika saksi
ah

ngomong saksi akan dibunuh;


R

si
- Bahwa setelah 3 hari dari pembuangan mayat kedua korban, Terdakwa
ditangkap dirumah;

ne
ng

- Bahwa ketika di Polda, saksi diberitahu bahwa Terdakwa telah melakukan


tindak pidanan pembunuhan;

do
gu

- Bahwa Terdakwa bekerja sebagai Polisi sedangkan korban saksi tidak


tahu;
- Bahwa kedua korban berada dirumah saksi selama 1 malam;
In
A

- Bahwa saksi tidak tahu siapa para korban, Terdakwa berkata kedua
korban adalah tangkapan narkoba;
ah

lik

- Bahwa saksi melihat 1 dewasa dan 1 lagi anak kecil;


- Bahwa setahu saksi korban hanya dibunuh oleh Terdakwa;
m

ub

- Bahwa hubungan rumah tangga saksi dengan Terdakwa bagus tidak ada
masalah;
ka

- Bahwa ketika menurunkan para korban, Terdakwa memapahnya dari


ep

mobil;
ah

- Bahwa jarak kamar saksi dengan kamar para korban kurang lebih 4
R

meter;
es

- Bahwa ketika saksi dikurung, saksi tidak mendengar teriakan para


M

ng

korban;
on

Halaman 29 dari 76 Putusan Nomor 1554/Pid.B/2021/PN Mdn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa sebelum kejadian Terdakwa tidak pernah membawa orang

R
lain/tangkapan kerumah saksi;

si
- Bahwa ketika para korban dirumah, Terdakwa piket di Polres Belawan;

ne
ng
- Bahwa Terdakwa pulang ke rumah pada pukul 19.00 Wib dan saat itu
saksi disuruh mandi lalu pada pukul 20.00 Wib saksi diajak jalan-jalan oleh
Terdakwa;

do
gu - Bahwa ketika membuang satu korban tidak ada orang dilokasi tersebut
hanya ada truk yang parkir dan korban lain dibuang ada pukul 01.00 Wib dini

In
A
hari dan saat itu sepi;
- Bahwa ada perselisihan dengan rekan Terdakwa saksi tidak tahu;
ah

- Bahwa Terdakwa pernah melakukan KDRT kepada saksi;

lik
Terhadap keterangan saksi, Terdakwa tidak keberatan dan membenarkan;
4. Rico Andrian Tarigan, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan
am

ub
sebagai berikut:
- Bahwa saksi bertemu dengan Terdakwa di Hotel New Alam Indah pada
ep
hari Sabtu, tanggal 20 Februari 2021 pukul 17.00 Wib;
k

- Bahwa Terdakwa datang ke hotel tersebut dengan mengunakan satu unit


ah

mobil Xenia;
R

si
- Bahwa saksi tidak ada melihat orang lain selain Terdakwa didalam mobil
tersebut;

ne
ng

- Bahwa aaksi tidak tahu berapa lama Terdakwa berada dalam kamar,
hanya dari cctv kurang lebih 1 jam;

do
gu

- Bahwa pada saat itu kondisi kamar sedikir berantakan;


- Bahwa Terdakwa tidak ada meminta parkiran khusus;
- Bahwa Terdakwa saat itu tidak ada mengaku sebagai anggota Polisi;
In
A

- Bahwa didalam kamar tidak ada bekas darah, lakban maupun cairan lain;
- Bahwa Terdakwa pertama kali datang ke hotel;
ah

lik

- Bahwa tidak ada cctv didalam kamar hotel;


- Bahwa saksi tahu Terdakwa membuka kaca mobil;
m

ub

Terhadap keterangan saksi, Terdakwa tidak keberatan dan membenarkan;


5. Budi Harianto Als Budi, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan
ka

sebagai berikut:
ep

- Bahwa saksi menemukan mayat tersebut pada hari Senin, tanggal 22


ah

Februari 2021 sekira pukul 01.00 Wib, tepatnya didekap pohon mahoni pinggir
R

jalan umum yang beralamat di Jalan Pasiran Kel. Simpang tiga pekan Kec.
es

Perbaungan Kab. Sergei;


M

ng

on

Halaman 30 dari 76 Putusan Nomor 1554/Pid.B/2021/PN Mdn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa mayat seseorang tersebut tidak dikenali dan berjenis kelamin

R
perempuan;

si
- Bahwa ketika saksi menemukan mayat tersebut, saksi meminta tolong

ne
ng
Agus memberitahukan hal tersebut kepada Kades lalu Kades langsung
menghubungi Polsek;
- Bahwa ketika mayat dibuang, saksi tidak tahu;

do
gu - Bahwa saksi melihat mayat menggunakan jilbab, celana panjang dan
memakai baju hitam putih kotak-kotak serta berjilbab warna pink;

In
A
- Bahwa pada saat itu saksi belum tahu bahwa korban adalah korban
pembunuhan yang dilakukan oleh Terdakwa yang merupakan salah satu
ah

anggota Polisi pada Polres Belawan;

lik
- Bahwa saksi tidak melihat Terdakwa membuang mayat, saksi hanya
melihat ada mobil Xenia parkir melawan arus pada pukul 20.00 Wib;
am

ub
- Bahwa saksi bertugas jaga malam di lingkungan. 3 Desa Pasiran
Perbaungan;
ep
- Bahwa jika dari Medan posisinya sebelah kiri, dan saat mayat ditemukan
k

tidak berdarah dan baju tidak kotor;


ah

- Bahwa saksi tidak tahu mobil Xenia tersebut milik siapa;


R

si
Terhadap keterangan saksi, Terdakwa tidak keberatan dan membenarkan;
Menimbang, bahwa Terdakwa di persidangan telah memberikan

ne
ng

keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut:


- Bahwa Terdakwa baru kenal korban Riska Pitria di kantor Polres

do
gu

Pelabuhan tepatnya pada hari Sabtu, tanggal 13 Februari 2021 dan korban
Aprila Cinta pada saat kejadian;
- Bahwa awalnya perkenalan Terdakwa dengan korban Riska Pitria saat itu
In
A

Terdakwa sedang melaksanakan tugas piket jaga tahanan bersama dengan


teman Terdakwa bernama Ronal, kemudian saat itu Ronal mengatakan “bang
ah

lik

cewek itu bisa dipake” yang mengartikan perempuan itu bisa disetubuhi
kemudian Terdakwa mengatakan “ahh masa” namun Ronal tidak menanggapi,
m

ub

kemudian Terdakwa bertanya kepada korban Riska Pitria “ngapain kau disini,
kok langsung masuk-masuk saja” kemudian korban Riska Pitria menjawab
ka

“Terdakwa PHL (Pegawai Harian Lepas) Urkes (urusan kesehatan) di Polres


ep

Pelabuhan Belawan ini” lalu Terdakwa menanyakan “ada keperluan apa?” lalu
ah

korban menjawab “barang yang Terdakwa titipkan buat keluarga Terdakwa


R

yang ditahan disini kenapa tidak sampai pak”, lalu Terdakwa jawab “barang
es

apa dan sama siapa kau titip?” korban menjawan “barang berupa sabun, odol,
M

ng

sikat gigi, kaos kaki, Terdakwa titip sama Polisi cici-cirinya kecil, namun
on

Halaman 31 dari 76 Putusan Nomor 1554/Pid.B/2021/PN Mdn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Terdakwa tidak tahu namanya” singkat cerita dari pertemuan tersebut

R
Terdakwa meminta nomor handphone milik korban Riska Pitria dengan

si
jaminan agar barang tersebut dicarikan oleh Terdakwa;

ne
ng
- Bahwa pada hari Sabtu, tanggal 13 Februari 2021 sekira pukul 19.30 Wib
ketika Terdakwa berada di Polres Pelabuhan Belawan Terdakwa menghubungi
nomor korban Riska Pitria dengan panggilan biasa (GSM) dan diangkat,

do
gu kemudian Terdakwa mengatakan “kau dimana dek” korban Riska Pitria
menjawab “saya di rumah, saya mau keluar rumah pak” lalu Terdakwa

In
A
bertanya kepada korban Riska Pitria “bisa malam ini kita ketemu” lalu korban
Riska Pitria bertanya “buat apa pak” Terdakwa menjawab “ya, masalahmu tadi,
ah

biar kita jumpa si Budi” korban mengatakan “saya tidak bisa malam ini pak,

lik
karena saya sudah ada janji untuk keluar bersama teman pak” hingga pada
akhirnya pada tanggal 20 Februari 2021 Terdakwa menelepon korban Riska
am

ub
Pitria dengan menggunakan panggilan biasa (GSM) sekira Pukul 14.00 Wib
Terdakwa keluar dari rumah dengan mengendarai 1 unit mobil Xenia milik
ep
Terdakwa untuk menjemput korban Rizka Pitria;
k

- Bahwa Terdakwa kemudian membawa korban Riska Pitria dan korban


ah

Aprila Cinta dengan menggunakan mobil dengan maksud untuk menanyakan


R

si
titipan korban lalu Terdakwa pergi ke arah tol cemara lalu ke penginapan;
- Bahwa kemudian kedua korban Terdakwa bekap dengan lakban mulut

ne
ng

dan mata dan tangan Terdakwa borgol, saat itu korban Aprila Cinta melihat;
- Bahwa posisi korban Riska Pitria dibagian depan samping Terdakwa

do
gu

sedangkan korban Aprila Cinta berada dibagian belakang;


- Bahwa Terdakwa tutup lakban hanya dibagian mulut dan mata;
- Bahwa Terdakwa membawa kedua korban ke penginapan Hotel New
In
A

Alam Indah di Jalan Padang Bulan, lalu Terdakwa masuk ke Hotel dan
memasukkan mobil lalu Terdakwa yang cek in pada petugas hotel yang
ah

lik

mengatur parkiran mobil Terdakwa;


- Bahwa walaupun kaca mobil bagian pintu depan sebelah kanan
m

ub

Terdakwa buka, namun kaca mobil hitam sehingga tidak terlihat dari luar;
- Bahwa Terdakwa membawa korban dengan cara menggendong dari
ka

depan;
ep

- Bahwa Terdakwa berniat untuk menyetubuhi korban Riska Pitria, namun


ah

pada saat itu korban sedang haid, dan karena haid Terdakwa tidak jadi
R

menyetubuhi korban Riska Pitria lalu Terdakwa melampiaskan hasrat nafsu


es

Terdakwa kepada korban Aprila Cinta dan membuka celana korban lalu
M

ng

Terdakwa memasukkan kemaluan Terdakwa ke vagina korban Aprila Cinta;


on

Halaman 32 dari 76 Putusan Nomor 1554/Pid.B/2021/PN Mdn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa pada saat itu kondisi korban Aprila Cinta lemas;

R
- Bahwa selepas dari hotel tersebut, Terdakwa membawa kedua korban

si
kerumah Terdakwa dan ketika Terdakwa dijalan, Terdakwa menelepon istri

ne
ng
Terdakwa untuk membukakan pintuk pagar;
- Bahwa jarak dari hotel ke rumah Terdakwa sekitar 2 jam;
- Bahwa pada saat itu isteri Terdakwa marah kepada Terdakwa karena

do
gu mambawa para korban pulang, kemudian Terdakwa mengancam istri
Terdakwa jika berbicara akan Terdakwa bunuh;

In
A
- Bahwa kedua korban berada di kamar kurang lebih 1 hari dan setelah
isteri Terdakwa kunci, Terdakwa langsung pergi ke kantor dan besok pagi baru
ah

pulang ke rumah;

lik
- Bahwa pada saat itu kondisi kedua korban sangat lemas dengan posisi
terduduk lalu Terdakwa bawa korban Aprila Cinta keruang tamu kemudian
am

ub
Terdakwa cekik dan tutup wajahnya dengan bantal dan korban meninggal,
begitu juga dengan korban Riska Pitria Terdakwa cekik dan tutup wajahnya
ep
dengan bantal hingga meninggal;
k

- Bahwa kemudian kedua korban Terdakwa bawa kedalam mobil dengan


ah

posisi dibelakang, kemudian Terdakwa mengajak isteri Terdakwa dengan dalih


R

si
pergi jalan-jalan dan pada saat itu isteri Terdakwa tidak mengetahui bahwa
Terdakwa ingin membuang para korban, hingga istri Terdakwa masuk kedalam

ne
ng

mobil lalu isteri Terdakwa terkejut melihat kedua korban dan Terdakwa paksa
isteri Terdakwa naik ke mobil dengan diancam pakai keris dan akan

do
gu

membunuh isteri Terdakwa jika tidak ikut;


- Bahwa Terdakwa membawa ke Perbaungan dan Terdakwa buang korban
Riska Pitria kepinggir jalan kerang lebih pada pukul 20.00 Wib, lalu Terdakwa
In
A

pergi ke arah bandara Kuala Namu dan saat di Jalan Batang Kuis Terdakwa
membuang plastik yang berisikan barang-barang milik para korban dan setelah
ah

lik

Terdakwa membuang plastik berisikan barang-barang milik para korban


Terdakwa pergi ke arah Brayan dan Terdakwa membuang korban Aprila Cinta
m

ub

dipinggir jalan lalu Terdakwa pulang kerumah;


- Bahwa lakban dan borgol sudah lama ada didalam mobil;
ka

- Bahwa Terdakwa membawa korban Riska Pitria karena korban Riska


ep

Pitria bisa dipakai/bisa disetubuhi;


ah

- Bahwa ketika dibawa kerumah, kedua korban masih dalam kondisi sadar;
R

- Bahwa isteri Terdakwa tanya “kenapa dibawa kerumah” Terdakwa jawab


es

“ini tangkapan narkoba”;


M

ng

on

Halaman 33 dari 76 Putusan Nomor 1554/Pid.B/2021/PN Mdn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa ketika keluar dari hotel tangan kedua korban tidak Terdakwa

R
borgol, hanya saja Terdakwa lakban;

si
- Bahwa pada saat itu korban Riska Pitria memakai baju hitam tangan

ne
ng
panjang dan celana hitam dan pakai jilbab warna coklat sedangkan Aprila
Cinta Terdakwa tidak ingat baju warna apa;
- Bahwa Terdakwa mengumpulkan sisa lakban, tali, serta kawat pengikat

do
gu pintu, bantal dimasukkan ke dalam bungkusan kantongan plastik warna hitam
dan sekitar pukul 08.00 Wib Terdakwa membuangnya ke Sungai Deli Jalan

In
A
Sei Mati Kec. Medan Labuhan Kota Medan;
Menimbang, bahwa Penasihat Hukum Terdakwa tidak mengajukan Saksi
ah

yang meringankan (a de charge), melainkan 1 (satu) orang ahli, yaitu :

lik
1. Prof. Dr. Maidin Gultom, S.H., M. Hum dibawah janji pada pokoknya
menerangkan sebagai berikut:
am

ub
- Bahwa ahli merupakan ahli hukum pidana;
- Bahwa ahli menerangkan seseorang yang sakit jiwanya tidak dapat
ep
merancanakan sesuatu perbuatan dengan baik;
k

- Bahwa ahli menerangkan perbuatan seseorang yang dapat


ah

dikategorikan sebagai perbuatan berencana apabila seseorang tersebut


R

si
mempunyai waktu berpikir dan adanya permulaan pelaksanaan dalam
melakukan perbuatan pidana tersebut;

ne
ng

- Bahwa apabila pada saat melakukan suatu perbuatan pidana, Terdakwa


tidak sehat akal pikirannya atau jiwanya kemudian pada saat diperiksa di

do
gu

Kepolisian maupun dipersidangan Terdakwa dapat menguraikan secara jelas


dan sistematis bagaimana Terdakwa melakukan perbuatan pidana tersebut,
maka terdakwa tidak dapat dimintai pertanggungjawaban sebagai pelaku
In
A

perbuatan tindak pidana;


- Bahwa untuk membuktikan jiwa seorang sehat atau tidak harus ahli yang
ah

lik

menentukan jiwanya sehat atau tidak;


- Bahwa Yang dimaksud rencana itu ada rentang waktu untuk berpikir dulu
m

ub

untuk melkaukan tindakan pidana oleh pelaku dan ini pada ornagnya berapa
lama dia berpikir;
ka

- Bahwa testimoni de audite untuk perkara pidana biasa digunakan dalam


ep

perkara teroris, dalam perkara ini tidak bisa dipakai testimoni de audite (saksi
ah

yang mengalami, melihat dan mendenganr);


R

- Bahwa orang yang memiliki gangguan jiwa tidak dapat merencanakan


es

sesuatu perbuatan pidana;


M

ng

on

Halaman 34 dari 76 Putusan Nomor 1554/Pid.B/2021/PN Mdn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa ketika melakukan tidak normal lalu setelah melakukan normal

R
tidak dapat diminta pertanggung jawaban dan jika dilakukan secara normal

si
maka dapat dimintai pertanggung jawaban;

ne
ng
- Bahwa penyebab kematian ada banyak hal, bisa penyakit, kecelakaan
dan pembunuhan dan hanya bisa dijelaskan setelah ada hasil otopsi;
- Bahwa jika seseorang telah memenuhi unsur-unsur tindak pidana belum

do
gu tentu dapat dipidana, harus dilihat apakah ada alasan pembenar pada
perbuatan tersebut dan seseorang dapat dipersalahkan jika melakukan

In
A
kesalahan;
- Bahwa alasan pemaaf jika pelaku jiwa tidak sehat (gila) dan pembelaan
ah

terpaksa, jika seseorang jiwanya tidak sehat tidak dapat diminta pertanggung

lik
jawaban;
- Bahwa saksi adalah orang yang berakal kemudian saksi adalah orang
am

ub
melihat, mendengar dan mengerti, jika tidak ada yang melihat dan mendengar
berarti tidak ada saksi;
ep
k

Menimbang, bahwa Penuntut Umum mengajukan barang bukti sebagai


ah

berikut:
R

si
- 1 (satu) unit mobil jenis DAIHATSU XENIA warna silver No. Plat
BK 1775 RP;

ne
ng

- 1 (satu) buah lakban warna cokelat muda;


- 1 (satu) buah borgol besi merk polisi beserta;

do
gu

- 1 (satu) buah pisau carter bergagang warna merah;


- 1 (satu) buah pisau keris;
- 2 (dua) pasang sandal, masing-masing 1 (satu) pasang sandal
In
A

warna biru dan 1 (satu) pasang warna hitam;


- 1 (satu) buah gunting;
ah

lik

- 1 (satu) buah martil;


- 1 (satu) buah kain lap pel lantai;
m

ub

- 1 (satu) buah ambal warna merah;


- 2 (dua) lembar karton warna cokelat;
ka

- 1 (satu) pasang sepatu dinas harian polisi warna hitam;


ep

- 1 (satu) buah baju kaos warna abu-abu;


ah

- 1 (satu) buah celana keper panjang warna cokelat;


R

- 1 (satu) buah baju lengan panjang warna hitam motif kotak-


es

kotak putih;
M

ng

- 1 (satu) buah celana panjang warna hitam;


on

Halaman 35 dari 76 Putusan Nomor 1554/Pid.B/2021/PN Mdn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- 1 (satu) buah jilbab segi empat warna ungu;

R
- 1 (satu) buah celana dalam warna hijau muda bercak darah;

si
- 1 (satu) buah BH warna merah jambu;

ne
ng
- 1 (satu) buah tengtop warna hitam;
- 1 (satu) pasang kaos kaki warna hitam;
- 1 (satu) stell baju dan celana bermotif belang harimau;

do
gu - 1 (satu) buah ikat rambut warna hitam;
- 1 (satu) buah BH motif bunga-bunga, 1 (satu) buah celana

In
A
dalam motif bunga-bunga;
- 1 (satu) unit Handphone android merk OPPO;
ah

Menimbang, bahwa Jaksa Penuntut Umum telah pula mengajukan bukti

lik
surat berdasarkan laporan hasil Visum et Repertum nomor
445/2092/IKF/II/2021 tanggal 23 Februari 2021 dan pada kesimpulan
am

ub
menerangkan bahwa :
 Diperiksa sesosok jenazah dikenal, jenis kelamin perempuan
ep
perawakan sedang, warna kulit kuning langsat, panjang badan 150
k

cm, rambut hitam lurus pendek


ah

 Pemeriksaan luar dijumpai pada permukaan bibir bagian dalam,


R

si
pipi kiri, rahang atas, rahang bawah, anggota gerak atas dan
anggota gerak bawah. Dijumpai luka lecet pada dahi, pipi, bibir,

ne
ng

anggota gerak atas dan anggota gerak bawah. Dijumpai bintik-


bintik perdarahan pada kedua kelopak mata bagian dalam.

do
gu

Dijumpai keluar cairan darah dari kedua lubang hidung, dijumpai


permukaan bibir, kedua ujung-ujung jari tangan dan kedua ujung-
ujung jari kaki berwarna kebiruan, dijumpai luka robek warna
In
A

coklat kehitaman pada selaput hymen vagina dengan arah jarum


jam sembilan, dua belas, tiga dan enam, dijumpai luka lecet warna
ah

lik

kehitaman pada dinding lubang dubur berbentuk seperti corong.


 Dari hasil pemeriksaan dalam dijumpai buih halus yang sukar
m

ub

pecah pada saluran nafas bagian atas, pada pemotongan paru


dijumpai buih halus bercampur darah berwarna kehitaman,
ka

dijumpai bintik-bintik perdarahan pada permukaan dinding paru


ep

dan permukaan dinding jantung.


ah

 Dan dari hasil pemeriksaan luar dan dalam disimpulkan


R

penyebab kematian korban adalah mati lemas akibat terhalangnya


es

oksigen masuk ke saluran pernafasan hingga ketiadaan oksigen di


M

ng

on

Halaman 36 dari 76 Putusan Nomor 1554/Pid.B/2021/PN Mdn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dalam tubuh dan terjadinya peningkatan karbondioksida (CO2)

R
pada tubuh akibat penekanan pada hidung dan mulut .

si
- Laporan hasil Visum et Repertum nomor 09/IKF/II/2021 tanggal 22

ne
ng
Februari 2021 dan pada kesimpulan menerangkan bahwa :
 Diperiksa sesosok jenazah perempuan, dikenal, panjang badan

seratus lima puluh dua sentimeter, perawakan sedang, rambut

do
gu hitam lurus, panjang rambut depan, kiri, kanan dan belakang lima
puluh enam sentimeter, rambut tidak mudah dicabut

In
A
 Hasil pemeriksaan luar dijumpai luka memar pada dahi sebelah

kanan, dijumpai bintik-bintik perdarahanpada kedua mata,


ah

dijumpai luka memar pada pertengahan pipi kanan, dijumpai luka

lik
memar pada pipi kiri, dijumpai luka gores pada pertengahan pipi
kiri, dijumpai luka memar dan luka lecet pada pertengahan puncak
am

ub
hidung, dijumpai luka lecet pada sudut bibir kiri, dijumpai luka
memar pada bibir atas dan bawah bagian dalam (jejas gigi),
ep
dijumpai luka memar pada pertengahan dagu, dijumpai luka
k

memar pada pertengahan leher, dijumpai luka memar (jejas


ah

ikatan) pada kedua pergelangn tangan, dijumpai kedua ujung-


R

si
ujung kukuk berwarna kebiruan pada tangan dan kaki;
 Dari hasil pemeriksaan dalam dijumpai resapan darah pada

ne
ng

pembukaan kulit leher, dijumpai lendir berwarna kemrehan pada


saluran nafas bagian atas, dijumpai resapan darah pada saluran

do
gu

makanan bagian atas , dijumpai bintik-bintik perdarahan (tardieu’s


spot) dijumpai derik seperti spons pada pemotongan dan
penekanan dijumpai buih halus bercampur darah berwarna merah
In
A

kehitaman pada paru kanan dan kiri, dijumpai bintik-bintik


perdarahan (tardieu’s spot) pada jantung, usus, hati, limpa,ginjal
ah

lik

berwarna pucat;
 Dari hasil pemeriksaan luar dan dalam, penyebab kematian
m

ub

korban mati lemas karena terhalangnya udara masuk ke saluran


nafas akibat pembekapan disertai pencekikan;
ka

Menimbang, bahwa berdasarkan alat bukti dan barang bukti yang


ep

diajukan diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut:


ah

- Bahwa benar pada hari Sabtu, tanggal 13 Februari 2021, sekira 16.20
R

Wib korban Riska Fitria dan korban Aprila Cinta datang ke Polres
es

Pelabuhan Belawan ketika Terdakwa Roni Syahputra yang merupakan


M

ng

petugas Polisi di Samapta Polres Pelabuhan Belawan sedang


on

Halaman 37 dari 76 Putusan Nomor 1554/Pid.B/2021/PN Mdn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
melaksanakan tugas piket jaga tahanan, bertemu dengan korban Riska

R
Pitria dan korban Aprila Cinta, yang mana pada saat itu korban Riska

si
Pitria menanyakan kepada Terdakwa mengenai barang titipan korban

ne
ng
untuk tahanan lalu Terdakwa mengatakan kepada Riska Pitria “kalau mau
saya carikan, sinilah nomor HP mu, nanti ku kabari pun”, lalu Riska Pitria
memberikan Nomor HP dan saat itu juga Terdakwa memiscall atau

do
gu memanggil no hp yang diberikan, kemudian korban Riska Pitria dan
korban Aprila Cinta pergi meninggalkan Polres Pelabuhan Belawan;

In
A
- Bahwa benar kemudian pada hari Sabtu, tanggal 20 Februari 2021,
sekira pukul 14.00 Wib, Terdakwa keluar dari rumah dengan
ah

mengendarai 1 (satu) unit mobil Xenia milik Terdakwa dan diperjalanan

lik
menghubungi korban Riska Pitria dengan mengatakan “kau dimana dek”,
dijawab oleh korban Riska Pitria “di rumah Pak, ada apa Pak”, lalu
am

ub
Terdakwa mengatakan “Masalahmu yang kemarin, ini ada titipan”, korban
Riska Pitria menjawab “apa itu pak”, Terdakwa mengatakan “ada uang,
ep
sama Handphone”, lalu korban Riska Pitria mengatakan “ya udah kita
k

jumpa di kantor aja Pak”, kemudian Terdakwa mengendarai mobil menuju


ah

kantor Polres Pelabuhan Belawan;


R

si
- Bahwa benar kemudian sekira pukul 14.40 Wib, di depan Polres
Pelabuhan Belawan, Terdakwa bertemu dengan korban Riska Pitria yang

ne
ng

pada saat itu bersama dengan korban Aprila Cinta, dengan posisi
Terdakwa masih berada di dalam mobil sambil melambaikan tangan

do
gu

mengatakan kepada korban Riska Pitria “Ayo naik”, dijawab oleh korban
Riska Pitria “Mau kemana pak”, Terdakwa mengatakan “Tapi mau
mengambil titipan Handphone dan uang di ATM”, kemudian korban Riska
In
A

Pitria dan korban Aprila Cinta masuk ke dalam mobil dengan posisi duduk
dibangku tengah dibelakang supir, lalu Terdakwa mengemudikan mobil
ah

lik

sedangkan korban Riska Pitria duduk ditengah dan disebelah kirinya


korban Aprila Cinta dan selanjutnya masuk ke jalan Tol Belawan;
m

ub

- Bahwa benar pada saat di perjalanan, Terdakwa mengatakan kepada


korban Riska Pitria “kau pindah ajah kesini sambil menunjukkan ke
ka

samping kiri Terdakwa, biar enak kita ngomong, lalu korban Riska Pitria
ep

berpindah tempat ke samping kiri Terdakwa, setelah keluar dari pintu Tol
ah

Cemara Asri, Terdakwa mengemudikan mobil ke arah jalan Cemara Asri


R

dan memutar arah ke jalan Haji Anif, tepatnya di samping kiri sebuah toko
es

Bintang Sejati Tehnik tidak jauh dari Hotel Miyana di Jalan Haji Anif No.
M

ng

28 Medan Estate Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang, dengan posisi
on

Halaman 38 dari 76 Putusan Nomor 1554/Pid.B/2021/PN Mdn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
bertiga masih berada didalam mobil Terdakwa, Terdakwa mengatakan

R
kepada korban Riska Pitria “masalah uangmu dan Handphone nantilah

si
kita ambil”, dijawab oleh korban Riska Pitria “jangan gitulah Pak”, lalu

ne
ng
Terdakwa mengatakan “Ya, udah sabar dululah”, dikarenakan Terdakwa
sangat bernafsu dan sangat tertarik dengan tubuh korban Riska Pitria,
kemudian Terdakwa menarik tangan sebelah kiri korban Riska Pitria dan

do
gu korban Riska Pitria kaget lalu menolaknya sambil mengatakan “apa ini
Pak”, Terdakwa mengatakan “diam aja kau, biar aku urus perkara mu”,

In
A
dan korban Riska Pitria menjawab sambil membentak “Ya, udah nggak
usah diurus”, namun Terdakwa kembali memaksa korban Riska Pitria dan
ah

memeluk serta meremas buah dada korban Riska Pitria, saat itu korban

lik
Riska Pitria kembali berontak, lalu korban Aprila Cinta berteriak “apa ini
pak”, lalu Terdakwa membentak dengan mengatakan “diam aja kau“
am

ub
kemudian Terdakwa memukul leher korban Aprila Cinta yang
mengakibatkan kepala korban Aprila Cinta mengenai kursi mobil di
ep
bagian tengah, lalu korban Riska Fitria mengatakan kepada korban Aprila
k

Cinta “Kau diam aja dek, ini permasalahanku”;


ah

- Bahwa benar setelah itu Terdakwa kembali dengan menggunakan


R

si
kedua tangan menarik tangan kiri korban Riska Pitria dengan cepat dan
mengambil borgol yang berada di dashboard tengah dalam mobil, lalu

ne
ng

dengan mengunakan borgol memukul dahi sekitar pelipis korban Riska


Pitria, kemudian Terdakwa memborgol tangan kiri korban Riska Pitria dan

do
gu

membentak korban Aprila Cinta dengan mengatakan “sini kau!!”, lalu


Terdakwa menarik secara paksa tangan kanan korban Aprilia Cinta
sambil memukul dahi sekitar pelipis sebelah kanan kemudian
In
A

menyatukan kedua tangan korban;


- Bahwa benar selanjutnya Terdakwa mengambil 1 (satu) buah Lakban
ah

lik

berwarna coklat muda dari dalam Dashboard dan mengambil beberapa


lembar kertas tissu yang terletak di tengah Dashboard lalu memasukkan
m

ub

tissu ke mulut korban Riska Pitria, lalu Terdakwa membuka kunci borgol
di tangan sebelah kiri korban Riska Pitria dan memegang borgol dengan
ka

posisi tangan sebelah kanan korban Aprila Cinta dalam keadaan


ep

terborgol lalu Terdakwa melakban mulut, wajah (mata), dan kedua tangan
ah

korban Riska Pitria diikat dibelakang namun hidung tidak ditutup dengan
R

lakban, kemudian Terdakwa berpindah ke bangku tengah dan menarik


es

borgol ditangan sebelah kanan korban Aprila Cinta ke belakang badan


M

ng

dengan posisi Terdakwa dibelakang membuka kunci borgol, lalu


on

Halaman 39 dari 76 Putusan Nomor 1554/Pid.B/2021/PN Mdn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Terdakwa memasukkan beberapa lembar tissu ke mulut Aprila Cinta

R
kemudian melakban mulut, melakban mata dan kedua tangan Aprila

si
Cinta ditarik ke belakang lalu Terdakwa mengikat kedua tangan dengan

ne
ng
posisi dibelakang badan menggunakan lakban, kemudian Terdakwa
menurunkan kursi depan sebelah kiri supir sehingga korban Riska Pitria
posisinya berbaring di sebelah kiri korban Aprila Cinta, lalu dengan kedua

do
gu tangan Terdakwa, Terdakwa meremas kedua payudara korban Riska
Pitria secara bergantian;

In
A
- Bahwa kemudian Terdakwa membawa kedua korban ke Hotel Alam
Iindah yang terletak di Jalan Jamin Ginting No. 9 Simpang Selayang Kec.
ah

Medan Tuntungan Kota Medan, dan memesan kamar AC seharga Rp.

lik
80.000,- (delapan puluh ribu rupiah), dan tanpa sepengetahuan room
boy, Terdakwa memasukkan kedua korban dengan mengangkat korban
am

ub
Riska Pitria dari pintu supir mobil dan meletakkannya di lantai dekat
kamar mandi dengan posisi terlentang, lalu mengangkat korban Aprila
ep
Cinta keluar dari pintu tengah sebelah kanan dan meletakkannya di atas
k

tempat tidur di kamar hotel, lalu Terdakwa mengunci pintu kamar lalu
ah

Terdakwa yang telah bernafsu untuk menyetubuhi korban Riska Pitria


R

si
mendekati korban Riska Pitria kemudian menurunkan celana panjang
dan membuka celana dalam korban Riska Fitria dan ternyata saat itu

ne
ng

korban Riska Pitria sedang datang bulan (menstruasi / haid), sehingga


Terdakwa menutup celana dalam dan kembali memakaikan celana

do
gu

panjang korban Riska Pitria, lalu Terdakwa mengikat kedua kaki korban
Riska Pitria dengan menggunakan lakban dengan maksud agar tidak
menjerit atau merontah dan oleh karena nafsu birahi Terdakwa belum
In
A

tersalurkan, lalu Terdakwa melampiaskannya kepada korban Aprila Cinta


yang masih berumur 13 tahun dengan membuka celana panjang jenis
ah

lik

celana tidur stel baju bermotif harimau yang dipakai korban kemudian
membuka celana dalam korban Aprila Cinta, dan dengan jari telunjuk dan
m

ub

jari tengah tangan sebelah kiri, Terdakwa menggesek-gesek kemaluan


korban dan setelah berair lalu Terdakwa membuka celana panjang yang
ka

dipakainya dan membuka celana dalam kemudian Terdakwa


ep

memasukkan kemaluan (penis) Terdakwa dalam keadaan keras dan


ah

tegang ke kemaluan korban Aprila Cinta hingga mengeluarkan sperma


R

kedalam kemaluan Aprila Cinta dan pada saat itu Terdakwa mengancam
es

korban Riska Pitria dengan mengatakan “Kau.... jangan ngomong ya !!!”,


M

ng

lalu Terdakwa juga mengancam korban Aprila Cinta dengan mengatakan


on

Halaman 40 dari 76 Putusan Nomor 1554/Pid.B/2021/PN Mdn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“Kau... jangan ngomong.... ya !!!”, dikarenakan mulut kedua korban

R
disumbat dengan tissu kertas dan lakban, maka kedua korban tidak

si
dapat berteriak dan bicara, kemudian Terdakwa melepaskan ikatan

ne
ng
lakban kaki korban Riska Pitria, lalu satu persatu korban diangkatnya ke
dalam mobil;
- Bahwa benar kemudian Terdakwa membawa kedua korban dengan

do
gu menggunakan mobil milik Terdakwa menuju rumah Terdakwa yang
terletak di Jalan Marelan Pasar II Timur Kelurahan Rengas Pulau

In
A
Kecamatan Medan Marelan Kota Medan dan sebelum tiba di rumah,
Terdakwa menghubungi isterinya yaitu saksi Elvrina Makmur Caniago
ah

panggilan Pipit alias Mama Putri dan mengatakan “bentar lagi saya

lik
nyampe rumah”, supaya bukakan pintu pagar”;
- Bahwa benar sesampainya Terdakwa di rumah, sekira pukul 20.15 Wib,
am

ub
saksi Elvrina Makmur Caniago keluar dari rumah dan membuka gembok
pagar, lalu Terdakwa memasukkan mobil ke teras (bukan garasi), setelah
ep
saksi Elvrina Makmur Caniago menutup pagar lalu saksi masuk kedalam
k

rumah, oleh karena Terdakwa lama masuk ke dalam rumah, kemudian


ah

saksi Elvrina Makmur Caniago keluar dari rumah dan terkejut melihat
R

si
Terdakwa sedang mengeluarkan korban Riska Pitria dari dalam mobil
dengan cara memapah dengan kondisi kedua tangan korban Riska Pitria

ne
ng

berada di belakang dalam keadaan terikat dengan lakban, lalu saksi


Elvrina Makmur Caniago kaget dan terkejut mengatakan “apa ini pak?”,

do
gu

Terdakwa tidak menjawab dan berjalan membawa dan meletakkan


korban Riska Pitria ke kamar belakang dekat dapur, kemudian Terdakwa
mengambil 1 (satu) buah pisau keris dari pinggangnya dan mengarahkan
In
A

pisau keris tersebut ke perut saksi Elvrina Makmur Caniago dan


mengatakan : “udah.....!!! diam aja kau, kau pun kumatikan kalau
ah

lik

ngomong, ini tangkapan narkoba”, lalu saksi Elvrina Makmur Caniago


mengatakan “kenapa dibawa ke rumah, kok nggak dibawak ke kantor
m

ub

Polisi, dan dimana kawan Bapak yang nangkap itu?, Terdakwa menjawab
“Udah diam......aja kau, nggak urusanmu itu !!! nanti kawanku datang
ka

menjemput, masuk kau ke kamar”, saat itu juga saksi Elvrina Makmur
ep

Caniago dengan cepat dan ketakutan masuk ke kamar tidur, kemudian


ah

Terdakwa keluar dari kamar dan mengambil korban Aprila Cinta dan
R

mengeluarkan dari dalam mobil dan membawa masuk ke rumah, saat itu
es

saksi Elvrina Makmur Caniago kaget dan mengatakan kepada terdakwa


M

ng

“Apa lagi ini Pak???,” dan terdakwa mengatakan “Kau, masuk ke kamar,
on

Halaman 41 dari 76 Putusan Nomor 1554/Pid.B/2021/PN Mdn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Ku bunuh kau, kalau banyak tanya”, lalu saksi Elvrina Makmur Caniago

R
masuk ke kamar, kemudian Terdakwa membawa korban Aprila Cinta

si
masuk ke kamar belakang dekat dapur tempat kedua korban dan korban

ne
ng
Aprila Cinta dimasukkan ke dalam kamar belakang dengan posisi di
samping sebelah kanan korban Riska Pitria, lalu menutup dan mengunci
pintu kamar tersebut;

do
gu - Bahwa benar selanjutnya Terdakwa masuk ke dalam kamar tidur
Terdakwa dan saat itu Terdakwa mengancam Elvrina Makmur Caniago

In
A
dan membentaknya “Kau, jangan cerita sama orang, nggak usah
ngomong, diam ajah kau, kalau kau ngomong, kumatikan kau !!!, denganr
ah

nggak !!!” sambil membentak kembali dan saat itu saksi Elvrina Makmur

lik
Caniago hanya menganggukkan kepala, lalu Terdakwa keluar dari kamar
tidur dan mengunci saksi Elvrina Makmur Caniago yang berada di kamar
am

ub
dari luar dengan engsel pintu sebagai penutupnya kemudian Terdakwa
masuk ke dalam kamar tempat kedua korban disekap/disembunyikan,
ep
lalu Terdakwa kembali melakban mulut kedua korban dengan maksud
k

agar kedua korban tidak dapat bersuara, kemudian Terdakwa mengambil


ah

martil dan paku dari dapur, memaku pinggiran kosen pintu kamar,
R

si
mengikat pintu kamar dengan menggunakan kawat dan mengikat sambil
melilitkan tali warna kuning dengan maksud kedua korban tidak bisa

ne
ng

melarikan diri, lalu Terdakwa pergi melaksanakan tugas piket jaga


tahanan di Polres Pelabuhan Belawan dan sebelum berangkat, Terdakwa

do
gu

mencek kembali kedua korban dan pengikat pintu, saat pintu dibuka kaki
kedua korban masih bergerak, sehingga Terdakwa kembali mengambil
tali plastik warna hitam dari dapur dan mengikat kedua kaki korban,
In
A

kemudian Terdakwa mengatakan kepada kedua korban “Kalian dua


jangan ribut !!!, jangan banyak gerakan !!!, nanti aku balik”, selanjutnya
ah

lik

Terdakwa pergi dan menutup pintu kamar dari luar sambil mengikat pintu
kamar dengan kawat dan tali warna kuning, kemudian sekira pukul 21.00
m

ub

Wib Terdakwa berangkat dinas ke Polres Pelabuhan Belawan dengan


menggunakan 1 (satu) unit sepeda motor;
ka

- Bahwa benar kemudian pada hari Minggu, tanggal 21 Februari 2021,


ep

sekira pukul 02.30 Wib, dengan menggunakan sepeda motor Terdakwa


ah

pulang ke rumah untuk mencek kondisi kedua korban dan Terdakwa


R

melihat kedua korban masih dalam terikat dan bersandar di dinding


es

kamar dan Terdakwa melihat pintu engsel kamar tidurnya masih dalam
M

ng

keadaan terkunci, namun Terdakwa tidak ada menegur atau masuk ke


on

Halaman 42 dari 76 Putusan Nomor 1554/Pid.B/2021/PN Mdn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dalam kamar tersebut dan selanjutnya menutup pintu dan pagar rumah

R
lalu kembali melaksanakan tugas di tahanan Polres Pelabuhan Belawan;

si
- Bahwa benar selanjutnya pada hari Minggu, tanggal 21 Februari 2021,

ne
ng
sekira pukul 06.30 Wib, setelah menaikkan bendera merah putih di
Polres Pelabuhan Belawan, Terdakwa kembali ke rumah dan tiba di
rumah sekitar pukul 07.00 Wib dan mendenganr Terdakwa pulang, saksi

do
gu Elvrina Makmur Caniago berteriak dari kamar supaya dibukakan pintu
kamarnya namun Terdakwa tidak membukanya, selanjutnya Terdakwa

In
A
membuka kawat dan tali kamar tempat kedua korban disekap, kemudian
masuk dan melihat kedua korban tidak bergerak, lalu Terdakwa
ah

menggoyang-goyangkan kedua kaki korban dan mengatakan “Hei...,

lik
hei...., bangun-bangun”, lalu kedua korban menggerakkan tubuh,
kemudian Terdakwa mengambil air mineral dan gunting, untuk
am

ub
menggunting lakban disekitar mulut kedua korban, lalu dengan
menggunakan penyedot minuman / pipet, Terdakwa memberikan kedua
ep
korban minum dengan air di dalam gelas dan setelah itu Terdakwa duduk
k

di pintu depan kamar kedua korban sambil memperhatikan kedua korban,


ah

sekitar 15 menit, Terdakwa kembali masuk ke kamar dan memberikan


R

si
minum kepada kedua korban untuk kedua kalinya, setelah itu Terdakwa
kembali melakban mulut dan hidung kedua korban;

ne
ng

- Bahwa benar selanjutnya sekira pukul 08.45 Wib, pikiran Terdakwa


semakin tidak menentu karena kedua korban semakin lemas, agar tidak

do
gu

diketahui oleh orang bahwa Terdakwa telah melakukan perbuatan


tersebut kepada kedua korban, timbul niat Terdakwa untuk menghabisi
nyawa kedua korban korban, kemudian sekira pukul 09.00 Wib,
In
A

Terdakwa masuk ke kamar korban dan dengan menggunakan gunting


Terdakwa memutuskan tali di kaki yang terikat di kedua korban, yang
ah

lik

pertama sekali Terdakwa memapah korban Aprila Cinta dengan cara


memegang kedua tangan menuju ruangan tamu / tengah lalu Terdakwa
m

ub

mendudukkan korban Aprila Cinta di ambal yang saat itu kondisi korban
Aprila Cinta sudah dalam keadaan lemas, lalu Terdakwa mengambil
ka

bantal dari tempat menyekap kedua korban, kemudian dengan


ep

menggunakan bantal tersebut Terdakwa mendorong tubuh korban Aprila


ah

Cinta sehingga korban Aprilia Cinta terlentang di atas ambal dan dengan
R

posisi Terdakwa duduk diatas perut korban Aprila Cinta, dengan kedua
es

tangan Terdakwa sambil memegang bantal, Terdakwa menutup wajah


M

ng

dan mulut korban Aprila Cinta dengan ambal tersebut dan ditekan
on

Halaman 43 dari 76 Putusan Nomor 1554/Pid.B/2021/PN Mdn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dengan sekuat tenaga sehingga korban Aprila Cinta tidak berdaya dan

R
saat itu juga korban Aprila Cinta tidak bergerak lagi (meninggal dunia)

si
dan kemudian Terdakwa kembali masuk ke kamar dan memutuskan tali

ne
ng
yang mengikat kaki korban Riska Pitria dengan menggunakan gunting,
kemudian mengangkat dan memapah korban Riska Pitria keluar dari
kamar dengan cara memegang pundak dan tangan korban menuju

do
gu dapur, kemudian Terdakwa mendudukan korban Riska Pitria yang saat itu
sudah dalam keadaan lemas, lalu Terdakwa mengambil bantal dari atas

In
A
ambal yang dipergunakan sebelumnya kepada korban Aprila Cinta, lalu
Terdakwa menghampiri korban Riska Pitria kemudian mendorong tubuh
ah

korban Riska Pitria sehingga korban terlentang di atas lantai dan dengan

lik
posisi Terdakwa duduk diatas perut korban Riska Pitria, kemudian
Terdakwa menutup wajah dan mulut korban Riska Pitria dengan
am

ub
menggunakan bantal dan Terdakwa menekan dengan sekuat tenaganya
sehingga korban Riska Pitria tidak berdaya dan saat itu juga korban
ep
Riska Pitria tidak bergerak lagi (meninggal dunia);
k

- Bahwa benar setelah korban Riska Pitria tidak bergerak lagi, lalu
ah

Terdakwa menarik dan menyeret korban Riska Pitria serta


R

si
menyatukannya dengan korban Aprila Cinta lalu Terdakwa menghidupkan
mobil dan membuka pagar untuk memutar arah kepala mobil, setelah

ne
ng

mobil putar kepala, lalu Terdakwa kembali menutup pagar rumahnya, dan
kemudian mengambil dua buah karton dari dapur untuk menutup kaca

do
gu

depan mobil, agar tidak dilihat orang apa yang diperbuat Terdakwa dan
kemudian Terdakwa mengganti plat mobilnya dari No. Pol BK 1775 RP
menjadi Plat Nomor : B 1873 PKX, lalu Terdakwa membuka pintu
In
A

samping kiri mobil, lalu mengangkat kedua korban secara bergantian


dengan cara memegang tangan dan bahu korban sambil menyeret
ah

lik

kakinya menuju mobilnya dan mengangkat korban masuk ke dalam mobil


dan selanjutnya Terdakwa masuk ke dalam rumah dan membuka kamar
m

ub

tidur yang sebelumnya Terdakwa kunci dari luar, yang mana saat itu saksi
Elvrina Makmur Caniago sangat ketakutan dan menangis, lalu Terdakwa
ka

mengatakan kepada saksi Elvrina Makmur Caniago “Mandi kau !!!” kita
ep

mau jalan-jalan”, karena takut pada Terdakwa, saksi Elvrina Makmur


ah

Caniago mengikuti omongan Terdakwa dan mandi dan sekitar 15 menit


R

saksi Elvrina Caniago, selesai berpakaian dan keluar dari kamar


es

kemudian Terdakwa mengunci pintu kamarnya dan keluar dari rumahnya,


M

ng

lalu Terdakwa menutup dan mengunci pintu rumahnya dan mengatakan


on

Halaman 44 dari 76 Putusan Nomor 1554/Pid.B/2021/PN Mdn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kepada saksi Elvrina Makmur Caniago ”kau buka pintu pagar dan kunci

R
lagi”, sambil Terdakwa menuju mobil dan menghidupkannya, saat

si
mengeluarkan mobil dari garasi dan melewati pagar, istrinya menutup

ne
ng
kembali pagar rumahnya;
- Bahwa benar selanjutnya saksi Elvrina Makmur Caniago membuka
pintu depan mobil dan masuk ke mobil, yang mana saat itu saksi Elvrina

do
gu Makmur Caniago berada di samping Terdakwa, saksi Elvrina Makmur
Caniago kembali terkejut melihat kedua korban berada di belakangnya

In
A
dan saat itu saksi Elvrina Makmur Caniago mengatakan kepada
Terdakwa “kok jadi begini”, lalu Terdakwa mengancam saksi Elvrina
ah

Makmur Caniago dengan memegang sebilah keris dan mengarahkan

lik
saksi Elvrina Makmur Caniago, sambil mengatakan “kau harus kawani
aku, kalau nggak kau pun kubunuh, Elvrina Makmur Caniago ketakutan
am

ub
dan duduk terdiam kemudian Terdakwa menyetir mobil berkeliling sekitar
kota Medan dengan maksud menunggu malam dan sepi untuk
ep
membuang kedua korban, lalu Terdakwa menyetir mobil menuju arah
k

Amplas - Tanjung Morawa hingga sekira pukul 17.00 Wib, Terdakwa


ah

berada di Jalan Pasar Bengkel Kec. Perbaungan Kab. Sergai, dengan


R

si
berputar-putar mengelilingi antara Jalan Perbaungan kembali lagi ke arah
Medan sambil menunggu waktu malam dan sekira pukul 20.00 Wib, di

ne
ng

Jalan Pasiran Kel. Simpang Tiga Pekan Kec. Perbaungan Kab. Sergai
tepatnya di pinggir jalan umum disebuah pohon Mahoni, Terdakwa

do
gu

memarkirkan mobil di beram jalan dengan arah mobil menuju Medan, lalu
Terdakwa membuka kap depan mobil dengan mesin mobil dalam
keadaan hidup, lampu mobil dimatikan, Terdakwa keluar dari mobil
In
A

sambil memperhatikan situasi tempat tersebut dalam keadaan sepi dan


setelah Terdakwa melihat situasi dalam keadaan aman lalu Terdakwa
ah

lik

membuka pintu mobil sebelah kanan tengah dan secepatnya


mengeluarkan korban Riska Fitria dengan menggunakan kedua tangan
m

ub

Terdakwa menarik tangan dan bahu korban sehingga korban terjatuh dan
terlempar ke dalam pinggiran jalan, dengan secepatnya Terdakwa
ka

menutup kap dan menutup pintu tengah mobil dan masuk ke mobil lalu
ep

menyetir mobil sambil tancap gas mengarah ke Medan dan ketika di


ah

perjalanan arah Bandara Kuala Namu - Batang Kuis, Terdakwa melihat


R

ada sebuah sungai, lalu Terdakwa mengambil dari dasboard 1 (satu) unit
es

hp milik korban Riska Pitria dan sambil menyetir membuang HP milik


M

ng

korban ke sungai tersebut, dan dalam perjalanan sekitar 10 menit di


on

Halaman 45 dari 76 Putusan Nomor 1554/Pid.B/2021/PN Mdn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pinggir jalan Batang Kuis, Terdakwa mengambil dari bawah kakinya

R
sebuah bungkusan plastik warna hitam berisikan barang milik kedua

si
korban berupa 2 (dua) pasang sandal dan sambil menyetir

ne
ng
membuangnya dipinggir jalan dengan membuka pintu kaca mobil, dan
melanjutkan perjalanan melalui Jalan Batang kuis menuju Medan hingga
sampai di Jalan Bilal ujung, kemudian masuk ke jalan Yos Sudarso -

do
gu Medan dan masuk ke Jalan Budi Kemasyarakatan Kel. Pulo Brayan Kota
Kec. Medan Barat Kota Medan, selanjutnya pada hari Senin tanggal 22

In
A
Februari 2021 sekira pukul 00.30 Wib, tepatnya di jalan Budi
Kemasyarakatan Kel. Pulo Brayan Kota Kec. Medan Barat Kota Medan,
ah

Terdakwa memberhentikan mobil tepatnya didekat sebuah tembok,

lik
kemudian Terdakwa keluar dari mobil dan membuka pintu tengah
sebelah kanan dan secepatnya menarik dengan sekuat tenaga
am

ub
menurunkan dan membuang korban Aprila Cinta ditepi jalan dan setelah
korban diletakkan di tepi jalan, secepatnya Terdakwa masuk ke dalam
ep
mobil dan melaju ke jalan Tol Tanjung Mulia menuju ke rumahnya di Jalan
k

Marelan Pasar II Timur Kel. Rengas Pulau Kec. Medan Marelan Kota
ah

Medan;
R

si
- Bahwa benar sesampainya di rumah, Terdakwa kembali mengancam
saksi Elvrina Makmur Caniago dengan sebilah keris diarahkan ke perut

ne
ng

saksi Elvrina Makmur Caniago, dengan mengatakan “Awas kau, kalau


ngomong, kumatikan kau”, saksi Elvrina Makmur Caniago hanya terdiam,

do
gu

lalu Terdakwa mengumpulkan sisa lakban, tali, serta kawat pengikat


pintu, bantal dimasukkan ke dalam bungkusan kantongan plastik warna
hitam dan sekitar pukul 08.00 Wib Terdakwa membuangnya ke Sungai
In
A

Deli Jalan Sei Mati Kec. Medan Labuhan Kota Medan;


- Bahwa akibat perbuatan Terdakwa tersebut, korban Riska Fitria dan
ah

lik

korban Aprila Cinta meninggal dunia, sebagaimana Visum Et Repertum


Departemen Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal Rumah Sakit
m

ub

Umum Daerah Sultan Sulaiman Nomor : 445/2092/IKF/II/2021, tanggal


23 Februari 2021 yang dipeiksa dan ditandatangani oleh dr. H. Abdul
ka

Gafar Parinduri, M. Ked (For),Sp.F, berkesimpulan bahwa Diperiksa


ep

sesosok jenazah dikenal, jenis kelamin perempuan, perawakan sedang,


ah

warna kulit kuning langsat, panjang badan seratus lima puluh satu
R

sentimeter, rambut hitam lurus. Dari hasil pemeriksaan luar dijumpai luka
es

memar pada permukaan bibir bagian dalam, pipi kiri, rahang atas, rahang
M

ng

bawah, anggota gerak atas dan anggota gerak bawah. Dijumpai luka
on

Halaman 46 dari 76 Putusan Nomor 1554/Pid.B/2021/PN Mdn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
lecet pada dahi, pipi, bibir, anggota gerak atas dan anggota gerak bawah.

R
Dijumpai bintik-bintik perdarahan pada kedua kelopak mata bagian

si
dalam. Dijumpai keluar cairan darah dari kedua lubang hidung, dijumpai

ne
ng
permukaan bibir, kedua ujung-ujung jari tangan dan kedua ujung-ujung
jari kaki bewarna kebiruan, dijumpai luka robek warna coklat kehitaman
pada selaput hymen vagina dengan arah jam sembilan, dua belas, tiga

do
gu dan enam, dijumpai luka lecet warna merah kehitaman pada dinding
lubang dubur berbentuk seperti corong. Dari hasil pemeriksaan dalam

In
A
dijumpai buih halus yang sukar pecah pada saluran nafas bagian atas,
pada pemotongan paru dijumpai buih halus bercampur darah berwarna
ah

kehitaman, dijumpai bintik-bintik perdarahan pada permukaan dinding

lik
paru dan permukaan dinding jantung dan dari hasil pemeriksaan luar dan
dalam disimpulkan penyebab kematian korban adalah mati lemas akibat
am

ub
terhalangnya oksigen masuk ke saluran pernafasan hingga ketiadaan
oksigen di dalam tubuh dan terjadinya peningkatan karbondioksida (CO2)
ep
pada tubuh akibat penekanan pada hidung dan mulut;
k

Dan Visum Et Repertum Departemen Ilmu Kedokteran Forensik dan


ah

Medikolegal Rumah Sakit Bhayangkara Tk. II Kota Medan Nomor :


R

si
09/IKF/II/2021, tanggal 22 Februari 2021 yang diperiksa dan
ditandatangani oleh dr. Ismurrizal, S.H, Sp. F, berkesimpulan dari hasil

ne
ng

pemeriksaan luar terhadap korban Aprila Cinta: Dijumpai luka memar


pada dahi sebelah kanan, dijumpai bintik-bintik perdarahan pada kedua

do
gu

mata, dijumpai luka memar pada pertengahan pipi kanan, dijumpai luka
memar pada pipi kiri, dijumpai luka gores pada pertengahan pipi kiri,
dijumpai luka memar dan luka lecet pada pertengahan puncak hidung,
In
A

dijumpai luka lecet pada sudut bibir kiri, dijumpai luka memar pada bibir
atas dan bawah bagian dalam (jejas gigi), dijumpai luka memar pada
ah

lik

pertengahan dagu, dijumpai luka memar pada pertengahan leher,


dijumpai luka memar (jejas ikatan) pada kedua pergelangan tangan,
m

ub

dijumpai kedua ujung-ujung kuku berwarna kebiruan pada tangan dan


kaki dan dari Hasil pemeriksaan dalam : Dijumpai resapan darah pada
ka

pembukaan kulit leher, dijumpai lendir berwarna kemerahan pada saluran


ep

nafas bagian atas, dijumpai resapan darah pada saluran makan bagian
ah

atas, dijumpai bintik-bintik perdarahan (tardieu’s spot) dijumpai derik


R

seperti spons pada pemotongan dan penekanan dijumpai buih halus


es

bercampur darah berwarna merah kehitaman pada paru kanan dan kiri,
M

ng

on

Halaman 47 dari 76 Putusan Nomor 1554/Pid.B/2021/PN Mdn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dijumpai bintik-bintik perdarahan (tardieu’s spot) pada jantung, usus, hati,

R
limpa, ginjal berwarna pucat

si
Dari hasil pemeriksaan luar dan dalam, penyebab kematian korban mati

ne
ng
lemas karena terhalangnya udara masuk ke saluran nafas akibat
pembekapan disertai pencekikan;
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan

do
gu mempertimbangkan apakah berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut diatas,
Terdakwa dapat dinyatakan telah melakukan tindak pidana yang didakwakan

In
A
kepadanya;
Menimbang, bahwa Terdakwa telah didakwa oleh Penuntut Umum
ah

dengan dakwaan subsideritas, maka Majelis Hakim terlebih dahulu

lik
mempertimbangkan dakwaan Primair sebagaimana diatur dalam Pasal 340 Jo.
Pasal 65 KUHPidana, yang unsur-unsurnya adalah sebagai berikut:
am

ub
1. Unsur Barang siapa;
2. Unsur Dengan sengaja;
ep
3. Unsur Direncanakan terlebih dahulu;
k

4. Unsur Menghilangkan jiwa orang lain;


ah

5. Unsur Dalam hal perbarengan yang berdiri sendiri sehingga


R

si
merupakan beberapa kejahatan;
Menimbang, bahwa terhadap unsur-unsur tersebut Majelis Hakim

ne
ng

mempertimbangkan sebagai berikut:


Ad. 1. Unsur Barang siapa;

do
gu

Menimbang, bahwa unsur “barang siapa” menurut doktrin hukum pidana


bukanlah unsur tindak pidana, akan tetapi sebagai unsur Pasal, maka harus
dipertimbangkan untuk menghindari terjadinya error in persona;
In
A

Menimbang, bahwa unsur “Barang siapa” mengarah kepada subjek


hukum yaitu orang sebagai manusia (natulijke person) dan atau badan hukum
ah

lik

(recht person) yang dapat diminta pertanggungjawaban atas perbuatan subjek


hukum tersebut;
m

ub

Menimbang unsur “Barang siapa” menunjuk orang yang diduga sebagai


ka

pelaku tindak pidana;


ep

Menimbang yang dimaksud sebagai Barang siapa dalam perkara ini


ah

adalah Terdakwa Roni Syahputra yang di persidangan telah membenarkan


R

identitasnya sebagaimana termuat dalam surat dakwaan Penuntut Umum;


es

Menimbang, bahwa berdasarkan pemeriksaan di persidangan telah


M

ng

terungkap bahwa Terdakwa tidak dalam keadaan kurang sempurna akalnya


on

Halaman 48 dari 76 Putusan Nomor 1554/Pid.B/2021/PN Mdn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(verstandelijke vermogens) atau sakit jiwa (zakelijke storing der verstandelijke)

R
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44 KUHPidana;

si
Menimbang, bahwa unsur “Barang siapa” bukanlah unsur yang dapat

ne
ng
berdiri sendiri, sehingga untuk membuktikan Terdakwa terbukti bersalah
melakukan tindak pidana yang didakwakan masih tergantung pada pembuktian

do
gu unsur berikutnya;

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan di atas


disimpulkan bahwa pengertian unsur “Barang siapa” tidak dapat disamakan

In
A
sebagai “pelaku tindak pidana” karena pengertian unsur “Barang siapa” baru
dapat beralih menjadi “pelaku tindak pidana” setelah Terdakwa terbukti
ah

lik
melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya;

Ad. 2. Unsur Dengan sengaja;


am

ub
Menimbang, bahwa Majelis Hakim terlebih dahulu mempertimbangkan
mengenai pengertian dari “Dengan sengaja “;
ep
Menimbang, bahwa menurut VAN HATTUM, opzet (sengaja) menurut
k

ilmu bahasa hanya berarti oogmerk (maksud), dalam arti tujuan dan kehendak
ah

menurut istilah undang-undang, opzettelijk (dengan sengaja) diganti dengan


R

si
willens en wetens (menghendaki dan mengetahui). Sedangkan menurut
POMPE, apabila orang mengartikan maksud (oogmerk) sebagai tujuan

ne
ng

(bedoeling) seperti rencana dan keinginan pembuat, berarti ada perbedaan


antara maksud (oogmerk) dan sengaja (opzet). Apabila maksud (oogmerk)

do
gu

dibatasi sampai tujuan terdekat (naaste doel) dari pembuat, berarti pengertian
maksud (oogmerk) lebih terbatas daripada sengaja (opzet). Setiap maksud
(oogmerk) selalu juga berarti sengaja (opzet), tetapi tidak setiap sengaja
In
A

(opzet) juga merupakan maksud (oogmerk). (Baca : Prof. Dr. Jur. Andi Hamzah,
Asas-asas Hukum Pidana, Penerbit Yarsif Watampone, 2005, halaman 119);
ah

lik

Menimbang, bahwa dalam kepustakaan Hukum Pidana disebutkan,


pengertian dari maksud (opzet) mungkin lebih sempit, mungkin sama, bahkan
m

ub

mungkin lebih luas dari kesengajaan umumnya. Menurut ANDI HAMZAH,


maksud (oogmerk) sama dengan sengaja, hanya untuk tingkatan sengaja yang
ka

pertama yakni sengaja dengan maksud (opzet als oogmerk). Dan pengertian
ep

sengaja sebagai maksud - seperti yang dikemukakan oleh VOS, dimaksudkan


ah

apabila pembuat menghendaki akibat perbuatannya. Ia tidak pernah melakukan


R

perbuatannya apabila pembuat mengetahui bahwa akibat perbuatannya tidak


es

akan terjadi (Andi Hamzah, halaman 25);


M

ng

on

Halaman 49 dari 76 Putusan Nomor 1554/Pid.B/2021/PN Mdn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta hukum yang terungkap di

R
persidangan menerangkan bahwa pada hari Sabtu, tanggal 13 Februari 2021,

si
sekira 16.20 Wib korban Riska Fitria dan korban Aprila Cinta datang ke Polres

ne
ng
Pelabuhan Belawan ketika Terdakwa Roni Syahputra yang merupakan petugas
Polisi di Samapta Polres Pelabuhan Belawan sedang melaksanakan tugas piket
jaga tahanan, bertemu dengan korban Riska Pitria dan korban Aprila Cinta,

do
gu yang mana pada saat itu korban Riska Pitria menanyakan kepada Terdakwa
mengenai barang titipan korban untuk tahanan lalu Terdakwa mengatakan

In
A
kepada Riska Pitria “kalau mau saya carikan, sinilah nomor HP mu, nanti ku
kabari pun”, lalu Riska Pitria memberikan Nomor HP dan saat itu juga Terdakwa
ah

memiscall atau memanggil no hp yang diberikan, kemudian korban Riska Pitria

lik
dan korban Aprila Cinta pergi meninggalkan Polres Pelabuhan Belawan;
Menimbang, bahwa kemudian pada hari Sabtu, tanggal 20 Februari
am

ub
2021, sekira pukul 14.00 Wib, Terdakwa keluar dari rumah dengan mengendarai
1 (satu) unit mobil Xenia milik Terdakwa dan diperjalanan menghubungi korban
ep
Riska Pitria dengan mengatakan “kau dimana dek”, dijawab oleh korban Riska
k

Pitria “di rumah Pak, ada apa Pak”, lalu Terdakwa mengatakan “Masalahmu
ah

yang kemarin, ini ada titipan”, korban Riska Pitria menjawab “apa itu pak”,
R

si
Terdakwa mengatakan “ada uang, sama Handphone”, lalu korban Riska Pitria
mengatakan “ya udah kita jumpa di kantor aja Pak”, kemudian Terdakwa

ne
ng

mengendarai mobil menuju kantor Polres Pelabuhan Belawan;


Menimbang, bahwa kemudian sekira pukul 14.40 Wib, di depan Polres

do
gu

Pelabuhan Belawan, Terdakwa bertemu dengan korban Riska Pitria yang pada
saat itu bersama dengan korban Aprila Cinta, dengan posisi Terdakwa masih
berada di dalam mobil sambil melambaikan tangan mengatakan kepada korban
In
A

Riska Pitria “Ayo naik”, dijawab oleh korban Riska Pitria “Mau kemana pak”,
Terdakwa mengatakan “Tapi mau mengambil titipan Handphone dan uang di
ah

lik

ATM”, kemudian korban Riska Pitria dan korban Aprila Cinta masuk ke dalam
mobil dengan posisi duduk dibangku tengah dibelakang supir, lalu Terdakwa
m

ub

mengemudikan mobil sedangkan korban Riska Pitria duduk ditengah dan


disebelah kirinya korban Aprila Cinta dan selanjutnya masuk ke jalan Tol
ka

Belawan;
ep

Menimbang, bahwa pada saat di perjalanan, Terdakwa mengatakan


ah

kepada korban Riska Pitria “kau pindah ajah kesini sambil menunjukkan ke
R

samping kiri Terdakwa, biar enak kita ngomong, lalu korban Riska Pitria
es

berpindah tempat ke samping kiri Terdakwa, setelah keluar dari pintu Tol
M

ng

Cemara Asri, Terdakwa mengemudikan mobil ke arah jalan Cemara Asri dan
on

Halaman 50 dari 76 Putusan Nomor 1554/Pid.B/2021/PN Mdn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
memutar arah ke jalan Haji Anif, tepatnya di samping kiri sebuah toko Bintang

R
Sejati Tehnik tidak jauh dari Hotel Miyana di Jalan Haji Anif No. 28 Medan Estate

si
Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang, dengan posisi bertiga masih berada

ne
ng
didalam mobil Terdakwa, Terdakwa mengatakan kepada korban Riska Pitria
“masalah uangmu dan Handphone nantilah kita ambil”, dijawab oleh korban
Riska Pitria “jangan gitulah Pak”, lalu Terdakwa mengatakan “Ya, udah sabar

do
gu dululah”, dikarenakan Terdakwa sangat bernafsu dan sangat tertarik dengan
tubuh korban Riska Pitria, kemudian Terdakwa menarik tangan sebelah kiri

In
A
korban Riska Pitria dan korban Riska Pitria kaget lalu menolaknya sambil
mengatakan “apa ini Pak”, Terdakwa mengatakan “diam aja kau, biar aku urus
ah

perkara mu”, dan korban Riska Pitria menjawab sambil membentak “Ya, udah

lik
nggak usah diurus”, namun Terdakwa kembali memaksa korban Riska Pitria dan
memeluk serta meremas buah dada korban Riska Pitria, saat itu korban Riska
am

ub
Pitria kembali berontak, lalu korban Aprila Cinta berteriak “apa ini pak”, lalu
Terdakwa membentak dengan mengatakan “diam aja kau“ kemudian Terdakwa
ep
memukul leher korban Aprila Cinta yang mengakibatkan kepala korban Aprila
k

Cinta mengenai kursi mobil di bagian tengah, lalu korban Riska Fitria
ah

mengatakan kepada korban Aprila Cinta “Kau diam aja dek, ini
R

si
permasalahanku” dan setelah itu Terdakwa kembali dengan menggunakan
kedua tangan menarik tangan kiri korban Riska Pitria dengan cepat dan

ne
ng

mengambil borgol yang berada di dashboard tengah dalam mobil, lalu dengan
mengunakan borgol memukul dahi sekitar pelipis korban Riska Pitria, kemudian

do
gu

Terdakwa memborgol tangan kiri korban Riska Pitria dan membentak korban
Aprila Cinta dengan mengatakan “sini kau!!”, lalu Terdakwa menarik secara
paksa tangan kanan korban Aprilia Cinta sambil memukul dahi sekitar pelipis
In
A

sebelah kanan kemudian menyatukan kedua tangan korban;


Menimbang, bahwa selanjutnya Terdakwa mengambil 1 (satu) buah
ah

lik

Lakban berwarna coklat muda dari dalam Dashboard dan mengambil beberapa
lembar kertas tissu yang terletak di tengah Dashboard lalu memasukkan tissu
m

ub

ke mulut korban Riska Pitria, lalu Terdakwa membuka kunci borgol di tangan
sebelah kiri korban Riska Pitria dan memegang borgol dengan posisi tangan
ka

sebelah kanan korban Aprila Cinta dalam keadaan terborgol lalu Terdakwa
ep

melakban mulut, wajah (mata), dan kedua tangan korban Riska Pitria diikat
ah

dibelakang namun hidung tidak ditutup dengan lakban, kemudian Terdakwa


R

berpindah ke bangku tengah dan menarik borgol ditangan sebelah kanan


es

korban Aprila Cinta ke belakang badan dengan posisi Terdakwa dibelakang


M

ng

membuka kunci borgol, lalu Terdakwa memasukkan beberapa lembar tissu ke


on

Halaman 51 dari 76 Putusan Nomor 1554/Pid.B/2021/PN Mdn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
mulut Aprila Cinta kemudian melakban mulut, melakban mata dan kedua tangan

R
Aprila Cinta ditarik ke belakang lalu Terdakwa mengikat kedua tangan dengan

si
posisi dibelakang badan menggunakan lakban, kemudian Terdakwa

ne
ng
menurunkan kursi depan sebelah kiri supir sehingga korban Riska Pitria
posisinya berbaring di sebelah kiri korban Aprila Cinta, lalu dengan kedua
tangan Terdakwa, Terdakwa meremas kedua payudara korban Riska Pitria

do
gu secara bergantian;
Menimbang, bahwa kemudian Terdakwa membawa kedua korban ke

In
A
Hotel Alam Iindah yang terletak di Jalan Jamin Ginting No. 9 Simpang Selayang
Kec. Medan Tuntungan Kota Medan, dan memesan kamar AC seharga Rp.
ah

80.000,- (delapan puluh ribu rupiah), dan tanpa sepengetahuan room boy,

lik
Terdakwa memasukkan kedua korban dengan mengangkat korban Riska Pitria
dari pintu supir mobil dan meletakkannya di lantai dekat kamar mandi dengan
am

ub
posisi terlentang, lalu mengangkat korban Aprila Cinta keluar dari pintu tengah
sebelah kanan dan meletakkannya di atas tempat tidur di kamar hotel, lalu
ep
Terdakwa mengunci pintu kamar lalu Terdakwa yang telah bernafsu untuk
k

menyetubuhi korban Riska Pitria mendekati korban Riska Pitria kemudian


ah

menurunkan celana panjang dan membuka celana dalam korban Riska Fitria
R

si
dan ternyata saat itu korban Riska Pitria sedang datang bulan (menstruasi /
haid), sehingga Terdakwa menutup celana dalam dan kembali memakaikan

ne
ng

celana panjang korban Riska Pitria, lalu Terdakwa mengikat kedua kaki korban
Riska Pitria dengan menggunakan lakban dengan maksud agar tidak menjerit

do
gu

atau merontah dan oleh karena nafsu birahi Terdakwa belum tersalurkan, lalu
Terdakwa melampiaskannya kepada korban Aprila Cinta yang masih berumur
13 tahun dengan membuka celana panjang jenis celana tidur stel baju bermotif
In
A

harimau yang dipakai korban kemudian membuka celana dalam korban Aprila
Cinta, dan dengan jari telunjuk dan jari tengah tangan sebelah kiri, Terdakwa
ah

lik

menggesek-gesek kemaluan korban dan setelah berair lalu Terdakwa membuka


celana panjang yang dipakainya dan membuka celana dalam kemudian
m

ub

Terdakwa memasukkan kemaluan (penis) Terdakwa dalam keadaan keras dan


tegang ke kemaluan korban Aprila Cinta hingga mengeluarkan sperma kedalam
ka

kemaluan Aprila Cinta dan pada saat itu Terdakwa mengancam korban Riska
ep

Pitria dengan mengatakan “Kau.... jangan ngomong ya !!!”, lalu Terdakwa juga
ah

mengancam korban Aprila Cinta dengan mengatakan “Kau... jangan


R

ngomong.... ya !!!”, dikarenakan mulut kedua korban disumbat dengan tissu


es

kertas dan lakban, maka kedua korban tidak dapat berteriak dan bicara,
M

ng

on

Halaman 52 dari 76 Putusan Nomor 1554/Pid.B/2021/PN Mdn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 52
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kemudian Terdakwa melepaskan ikatan lakban kaki korban Riska Pitria, lalu

R
satu persatu korban diangkatnya ke dalam mobil;

si
Menimbang, bahwa kemudian Terdakwa membawa kedua korban

ne
ng
dengan menggunakan mobil milik Terdakwa menuju rumah Terdakwa yang
terletak di Jalan Marelan Pasar II Timur Kelurahan Rengas Pulau Kecamatan
Medan Marelan Kota Medan dan sebelum tiba di rumah, Terdakwa

do
gu menghubungi isterinya yaitu saksi Elvrina Makmur Caniago panggilan Pipit alias
Mama Putri dan mengatakan “bentar lagi saya nyampe rumah”, supaya bukakan

In
A
pintu pagar”;
Menimbang, bahwa sesampainya Terdakwa di rumah, sekira pukul 20.15
ah

Wib, saksi Elvrina Makmur Caniago keluar dari rumah dan membuka gembok

lik
pagar, lalu Terdakwa memasukkan mobil ke teras (bukan garasi), setelah saksi
Elvrina Makmur Caniago menutup pagar lalu saksi masuk kedalam rumah, oleh
am

ub
karena Terdakwa lama masuk ke dalam rumah, kemudian saksi Elvrina Makmur
Caniago keluar dari rumah dan terkejut melihat Terdakwa sedang mengeluarkan
ep
korban Riska Pitria dari dalam mobil dengan cara memapah dengan kondisi
k

kedua tangan korban Riska Pitria berada di belakang dalam keadaan terikat
ah

dengan lakban, lalu saksi Elvrina Makmur Caniago kaget dan terkejut
R

si
mengatakan “apa ini pak?”, Terdakwa tidak menjawab dan berjalan membawa
dan meletakkan korban Riska Pitria ke kamar belakang dekat dapur, kemudian

ne
ng

Terdakwa mengambil 1 (satu) buah pisau keris dari pinggangnya dan


mengarahkan pisau keris tersebut ke perut saksi Elvrina Makmur Caniago dan

do
gu

mengatakan : “udah.....!!! diam aja kau, kau pun kumatikan kalau ngomong, ini
tangkapan narkoba”, lalu saksi Elvrina Makmur Caniago mengatakan “kenapa
dibawa ke rumah, kok nggak dibawak ke kantor Polisi, dan dimana kawan
In
A

Bapak yang nangkap itu?, Terdakwa menjawab “Udah diam......aja kau, nggak
urusanmu itu !!! nanti kawanku datang menjemput, masuk kau ke kamar”, saat
ah

lik

itu juga saksi Elvrina Makmur Caniago dengan cepat dan ketakutan masuk ke
kamar tidur, kemudian Terdakwa keluar dari kamar dan mengambil korban Aprila
m

ub

Cinta dan mengeluarkan dari dalam mobil dan membawa masuk ke rumah, saat
itu saksi Elvrina Makmur Caniago kaget dan mengatakan kepada terdakwa “Apa
ka

lagi ini Pak???,” dan terdakwa mengatakan “Kau, masuk ke kamar, Ku bunuh
ep

kau, kalau banyak tanya”, lalu saksi Elvrina Makmur Caniago masuk ke kamar,
ah

kemudian Terdakwa membawa korban Aprila Cinta masuk ke kamar belakang


R

dekat dapur tempat kedua korban dan korban Aprila Cinta dimasukkan ke dalam
es

kamar belakang dengan posisi di samping sebelah kanan korban Riska Pitria,
M

ng

lalu menutup dan mengunci pintu kamar tersebut;


on

Halaman 53 dari 76 Putusan Nomor 1554/Pid.B/2021/PN Mdn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 53
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa selanjutnya Terdakwa masuk ke dalam kamar tidur

R
Terdakwa dan saat itu Terdakwa mengancam Elvrina Makmur Caniago dan

si
membentaknya “Kau, jangan cerita sama orang, nggak usah ngomong, diam

ne
ng
ajah kau, kalau kau ngomong, kumatikan kau !!!, denganr nggak !!!” sambil
membentak kembali dan saat itu saksi Elvrina Makmur Caniago hanya
menganggukkan kepala, lalu Terdakwa keluar dari kamar tidur dan mengunci

do
gu saksi Elvrina Makmur Caniago yang berada di kamar dari luar dengan engsel
pintu sebagai penutupnya kemudian Terdakwa masuk ke dalam kamar tempat

In
A
kedua korban disekap/disembunyikan, lalu Terdakwa kembali melakban mulut
kedua korban dengan maksud agar kedua korban tidak dapat bersuara,
ah

kemudian Terdakwa mengambil martil dan paku dari dapur, memaku pinggiran

lik
kosen pintu kamar, mengikat pintu kamar dengan menggunakan kawat dan
mengikat sambil melilitkan tali warna kuning dengan maksud kedua korban tidak
am

ub
bisa melarikan diri, lalu Terdakwa pergi melaksanakan tugas piket jaga tahanan
di Polres Pelabuhan Belawan dan sebelum berangkat, Terdakwa mencek
ep
kembali kedua korban dan pengikat pintu, saat pintu dibuka kaki kedua korban
k

masih bergerak, sehingga Terdakwa kembali mengambil tali plastik warna hitam
ah

dari dapur dan mengikat kedua kaki korban, kemudian Terdakwa mengatakan
R

si
kepada kedua korban “Kalian dua jangan ribut !!!, jangan banyak gerakan !!!,
nanti aku balik”, selanjutnya Terdakwa pergi dan menutup pintu kamar dari luar

ne
ng

sambil mengikat pintu kamar dengan kawat dan tali warna kuning, kemudian
sekira pukul 21.00 Wib Terdakwa berangkat dinas ke Polres Pelabuhan

do
gu

Belawan dengan menggunakan 1 (satu) unit sepeda motor;


Menimbang, bahwa kemudian pada hari Minggu, tanggal 21 Februari
2021, sekira pukul 02.30 Wib, dengan menggunakan sepeda motor Terdakwa
In
A

pulang ke rumah untuk mencek kondisi kedua korban dan Terdakwa melihat
kedua korban masih dalam terikat dan bersandar di dinding kamar dan
ah

lik

Terdakwa melihat pintu engsel kamar tidurnya masih dalam keadaan terkunci,
namun Terdakwa tidak ada menegur atau masuk ke dalam kamar tersebut dan
m

ub

selanjutnya menutup pintu dan pagar rumah lalu kembali melaksanakan tugas di
tahanan Polres Pelabuhan Belawan;
ka

Menimbang, bahwa selanjutnya pada hari Minggu, tanggal 21 Februari


ep

2021, sekira pukul 06.30 Wib, setelah menaikkan bendera merah putih di Polres
ah

Pelabuhan Belawan, Terdakwa kembali ke rumah dan tiba di rumah sekitar


R

pukul 07.00 Wib dan mendenganr Terdakwa pulang, saksi Elvrina Makmur
es

Caniago berteriak dari kamar supaya dibukakan pintu kamarnya namun


M

ng

Terdakwa tidak membukanya, selanjutnya Terdakwa membuka kawat dan tali


on

Halaman 54 dari 76 Putusan Nomor 1554/Pid.B/2021/PN Mdn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 54
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kamar tempat kedua korban disekap, kemudian masuk dan melihat kedua

R
korban tidak bergerak, lalu Terdakwa menggoyang-goyangkan kedua kaki

si
korban dan mengatakan “Hei..., hei...., bangun-bangun”, lalu kedua korban

ne
ng
menggerakkan tubuh, kemudian Terdakwa mengambil air mineral dan gunting,
untuk menggunting lakban disekitar mulut kedua korban, lalu dengan
menggunakan penyedot minuman / pipet, Terdakwa memberikan kedua korban

do
gu minum dengan air di dalam gelas dan setelah itu Terdakwa duduk di pintu depan
kamar kedua korban sambil memperhatikan kedua korban, sekitar 15 menit,

In
A
Terdakwa kembali masuk ke kamar dan memberikan minum kepada kedua
korban untuk kedua kalinya, setelah itu Terdakwa kembali melakban mulut dan
ah

hidung kedua korban;

lik
Menimbang, bahwa selanjutnya sekira pukul 08.45 Wib, pikiran Terdakwa
semakin tidak menentu karena kedua korban semakin lemas, agar tidak
am

ub
diketahui oleh orang bahwa Terdakwa telah melakukan perbuatan tersebut
kepada kedua korban, timbul niat Terdakwa untuk menghabisi nyawa kedua
ep
korban korban, kemudian sekira pukul 09.00 Wib, Terdakwa masuk ke kamar
k

korban dan dengan menggunakan gunting Terdakwa memutuskan tali di kaki


ah

yang terikat di kedua korban, yang pertama sekali Terdakwa memapah korban
R

si
Aprila Cinta dengan cara memegang kedua tangan menuju ruangan tamu /
tengah lalu Terdakwa mendudukkan korban Aprila Cinta di ambal yang saat itu

ne
ng

kondisi korban Aprila Cinta sudah dalam keadaan lemas, lalu Terdakwa
mengambil bantal dari tempat menyekap kedua korban, kemudian dengan

do
gu

menggunakan bantal tersebut Terdakwa mendorong tubuh korban Aprila Cinta


sehingga korban Aprilia Cinta terlentang di atas ambal dan dengan posisi
Terdakwa duduk diatas perut korban Aprila Cinta, dengan kedua tangan
In
A

Terdakwa sambil memegang bantal, Terdakwa menutup wajah dan mulut korban
Aprila dengan ambal tersebut dan ditekan dengan sekuat tenaga sehingga
ah

lik

korban Aprila tidak berdaya dan saat itu juga korban Aprila tidak bergerak lagi
(meninggal dunia) dan kemudian Terdakwa kembali masuk ke kamar dan
m

ub

memutuskan tali yang mengikat kaki korban Riska Pitria dengan menggunakan
gunting, kemudian mengangkat dan memapah korban Riska Pitria keluar dari
ka

kamar dengan cara memegang pundak dan tangan korban menuju dapur,
ep

kemudian Terdakwa mendudukan korban Riska Pitria yang saat itu sudah dalam
ah

keadaan lemas, lalu Terdakwa mengambil bantal dari atas ambal yang
R

dipergunakan sebelumnya kepada korban Aprilia Cinta, lalu Terdakwa


es

menghampiri korban Riska Pitria kemudian mendorong tubuh korban Riska


M

ng

Pitria sehingga korban terlentang di atas lantai dan dengan posisi Terdakwa
on

Halaman 55 dari 76 Putusan Nomor 1554/Pid.B/2021/PN Mdn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 55
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
duduk diatas perut korban Riska Pitria, kemudian Terdakwa menutup wajah dan

R
mulut korban Riska Pitria dengan menggunakan bantal dan Terdakwa menekan

si
dengan sekuat tenaganya sehingga korban Riska Pitria tidak berdaya dan saat

ne
ng
itu juga korban Riska Pitria tidak bergerak lagi (meninggal dunia);
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut
diatas jelas Terdakwa menyadari akan perbuatannya tersebut dapat

do
gu mengakibatkan korban Riska Pitria dan korban Aprila Cinta dapat meninggal
dunia, dengan demikian unsur “Dengan sengaja” telah terpenuhi oleh perbuatan

In
A
Terdakwa;
Ad. 3. Unsur Direncanakan terlebih dahulu;
ah

Menimbang, bahwa selanjutnya dipertimbangkan apakah perbuatan

lik
Terdakwa dilakukan dengan direncanakan terlebih dahulu atau tidak?.
Menimbang, bahwa yang dimaksud “dengan direncanakan terlebih
am

ub
dahulu” adalah bahwa antara timbulnya niat atau maksud untuk membunuh
dengan pelaksanaannya itu haruslah masih ada waktu yang cukup baginya
ep
untuk dengan tenang memikirkan bagaimana cara yang sebaiknya pembunuhan
k

itu dilakukan, tidak boleh terlalu sempit juga tidak boleh terlalu lama;
ah

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta hukum yang terungkap di


R

si
persidangan menerangkan bahwa pada hari Sabtu, tanggal 13 Februari 2021,
sekira 16.20 Wib korban Riska Fitria dan korban Aprila Cinta datang ke Polres

ne
ng

Pelabuhan Belawan ketika Terdakwa Roni Syahputra yang merupakan petugas


Polisi di Samapta Polres Pelabuhan Belawan sedang melaksanakan tugas piket

do
gu

jaga tahanan, bertemu dengan korban Riska Pitria dan korban Aprila Cinta,
yang mana pada saat itu korban Riska Pitria menanyakan kepada Terdakwa
mengenai barang titipan korban untuk tahanan lalu Terdakwa mengatakan
In
A

kepada Riska Pitria “kalau mau saya carikan, sinilah nomor HP mu, nanti ku
kabari pun”, lalu Riska Pitria memberikan Nomor HP dan saat itu juga Terdakwa
ah

lik

memiscall atau memanggil no hp yang diberikan, kemudian korban Riska Pitria


dan korban Aprila Cinta pergi meninggalkan Polres Pelabuhan Belawan;
m

ub

Menimbang, bahwa kemudian pada hari Sabtu, tanggal 20 Februari


2021, sekira pukul 14.00 Wib, Terdakwa keluar dari rumah dengan mengendarai
ka

1 (satu) unit mobil Xenia milik Terdakwa dan diperjalanan menghubungi korban
ep

Riska Pitria dengan mengatakan “kau dimana dek”, dijawab oleh korban Riska
ah

Pitria “di rumah Pak, ada apa Pak”, lalu Terdakwa mengatakan “Masalahmu
R

yang kemarin, ini ada titipan”, korban Riska Pitria menjawab “apa itu pak”,
es

Terdakwa mengatakan “ada uang, sama Handphone”, lalu korban Riska Pitria
M

ng

on

Halaman 56 dari 76 Putusan Nomor 1554/Pid.B/2021/PN Mdn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 56
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
mengatakan “ya udah kita jumpa di kantor aja Pak”, kemudian Terdakwa

R
mengendarai mobil menuju kantor Polres Pelabuhan Belawan;

si
Menimbang, bahwa kemudian sekira pukul 14.40 Wib, di depan Polres

ne
ng
Pelabuhan Belawan, Terdakwa bertemu dengan korban Riska Pitria yang pada
saat itu bersama dengan korban Aprila Cinta, dengan posisi Terdakwa masih
berada di dalam mobil sambil melambaikan tangan mengatakan kepada korban

do
gu Riska Pitria “Ayo naik”, dijawab oleh korban Riska Pitria “Mau kemana pak”,
Terdakwa mengatakan “Tapi mau mengambil titipan Handphone dan uang di

In
A
ATM”, kemudian korban Riska Pitria dan korban Aprila Cinta masuk ke dalam
mobil dengan posisi duduk dibangku tengah dibelakang supir, lalu Terdakwa
ah

mengemudikan mobil sedangkan korban Riska Pitria duduk ditengah dan

lik
disebelah kirinya korban Aprila Cinta dan selanjutnya masuk ke jalan Tol
Belawan;
am

ub
Menimbang, bahwa pada saat di perjalanan, Terdakwa mengatakan
kepada korban Riska Pitria “kau pindah ajah kesini sambil menunjukkan ke
ep
samping kiri Terdakwa, biar enak kita ngomong, lalu korban Riska Pitria
k

berpindah tempat ke samping kiri Terdakwa, setelah keluar dari pintu Tol
ah

Cemara Asri, Terdakwa mengemudikan mobil ke arah jalan Cemara Asri dan
R

si
memutar arah ke jalan Haji Anif, tepatnya di samping kiri sebuah toko Bintang
Sejati Tehnik tidak jauh dari Hotel Miyana di Jalan Haji Anif No. 28 Medan Estate

ne
ng

Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang, dengan posisi bertiga masih berada
didalam mobil Terdakwa, Terdakwa mengatakan kepada korban Riska Pitria

do
gu

“masalah uangmu dan Handphone nantilah kita ambil”, dijawab oleh korban
Riska Pitria “jangan gitulah Pak”, lalu Terdakwa mengatakan “Ya, udah sabar
dululah”, dikarenakan Terdakwa sangat bernafsu dan sangat tertarik dengan
In
A

tubuh korban Riska Pitria, kemudian Terdakwa menarik tangan sebelah kiri
korban Riska Pitria dan korban Riska Pitria kaget lalu menolaknya sambil
ah

lik

mengatakan “apa ini Pak”, Terdakwa mengatakan “diam aja kau, biar aku urus
perkara mu”, dan korban Riska Pitria menjawab sambil membentak “Ya, udah
m

ub

nggak usah diurus”, namun Terdakwa kembali memaksa korban Riska Pitria dan
memeluk serta meremas buah dada korban Riska Pitria, saat itu korban Riska
ka

Pitria kembali berontak, lalu korban Aprila Cinta berteriak “apa ini pak”, lalu
ep

Terdakwa membentak dengan mengatakan “diam aja kau“ kemudian Terdakwa


ah

memukul leher korban Aprila Cinta yang mengakibatkan kepala korban Aprila
R

Cinta mengenai kursi mobil di bagian tengah, lalu korban Riska Fitria
es

mengatakan kepada korban Aprila Cinta “Kau diam aja dek, ini
M

ng

permasalahanku” dan setelah itu Terdakwa kembali dengan menggunakan


on

Halaman 57 dari 76 Putusan Nomor 1554/Pid.B/2021/PN Mdn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 57
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kedua tangan menarik tangan kiri korban Riska Pitria dengan cepat dan

R
mengambil borgol yang berada di dashboard tengah dalam mobil, lalu dengan

si
mengunakan borgol memukul dahi sekitar pelipis korban Riska Pitria, kemudian

ne
ng
Terdakwa memborgol tangan kiri korban Riska Pitria dan membentak korban
Aprila Cinta dengan mengatakan “sini kau!!”, lalu Terdakwa menarik secara
paksa tangan kanan korban Aprilia Cinta sambil memukul dahi sekitar pelipis

do
gu sebelah kanan kemudian menyatukan kedua tangan korban;
Menimbang, bahwa selanjutnya Terdakwa mengambil 1 (satu) buah

In
A
Lakban berwarna coklat muda dari dalam Dashboard dan mengambil beberapa
lembar kertas tissu yang terletak di tengah Dashboard lalu memasukkan tissu
ah

ke mulut korban Riska Pitria, lalu Terdakwa membuka kunci borgol di tangan

lik
sebelah kiri korban Riska Pitria dan memegang borgol dengan posisi tangan
sebelah kanan korban Aprila Cinta dalam keadaan terborgol lalu Terdakwa
am

ub
melakban mulut, wajah (mata), dan kedua tangan korban Riska Pitria diikat
dibelakang namun hidung tidak ditutup dengan lakban, kemudian Terdakwa
ep
berpindah ke bangku tengah dan menarik borgol ditangan sebelah kanan
k

korban Aprila Cinta ke belakang badan dengan posisi Terdakwa dibelakang


ah

membuka kunci borgol, lalu Terdakwa memasukkan beberapa lembar tissu ke


R

si
mulut Aprila Cinta kemudian melakban mulut, melakban mata dan kedua tangan
Aprila Cinta ditarik ke belakang lalu Terdakwa mengikat kedua tangan dengan

ne
ng

posisi dibelakang badan menggunakan lakban, kemudian Terdakwa


menurunkan kursi depan sebelah kiri supir sehingga korban Riska Pitria

do
gu

posisinya berbaring di sebelah kiri korban Aprila Cinta, lalu dengan kedua
tangan Terdakwa, Terdakwa meremas kedua payudara korban Riska Pitria
secara bergantian;
In
A

Menimbang, bahwa kemudian Terdakwa membawa kedua korban ke


Hotel Alam Iindah yang terletak di Jalan Jamin Ginting No. 9 Simpang Selayang
ah

lik

Kec. Medan Tuntungan Kota Medan, dan memesan kamar AC seharga Rp.
80.000,- (delapan puluh ribu rupiah), dan tanpa sepengetahuan room boy,
m

ub

Terdakwa memasukkan kedua korban dengan mengangkat korban Riska Pitria


dari pintu supir mobil dan meletakkannya di lantai dekat kamar mandi dengan
ka

posisi terlentang, lalu mengangkat korban Aprila Cinta keluar dari pintu tengah
ep

sebelah kanan dan meletakkannya di atas tempat tidur di kamar hotel, lalu
ah

Terdakwa mengunci pintu kamar lalu Terdakwa yang telah bernafsu untuk
R

menyetubuhi korban Riska Pitria mendekati korban Riska Pitria kemudian


es

menurunkan celana panjang dan membuka celana dalam korban Riska Fitria
M

ng

dan ternyata saat itu korban Riska Pitria sedang datang bulan (menstruasi /
on

Halaman 58 dari 76 Putusan Nomor 1554/Pid.B/2021/PN Mdn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 58
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
haid), sehingga Terdakwa menutup celana dalam dan kembali memakaikan

R
celana panjang korban Riska Pitria, lalu Terdakwa mengikat kedua kaki korban

si
Riska Pitria dengan menggunakan lakban dengan maksud agar tidak menjerit

ne
ng
atau merontah dan oleh karena nafsu birahi Terdakwa belum tersalurkan, lalu
Terdakwa melampiaskannya kepada korban Aprila Cinta yang masih berumur
13 tahun dengan membuka celana panjang jenis celana tidur stel baju bermotif

do
gu harimau yang dipakai korban kemudian membuka celana dalam korban Aprila
Cinta, dan dengan jari telunjuk dan jari tengah tangan sebelah kiri, Terdakwa

In
A
menggesek-gesek kemaluan korban dan setelah berair lalu Terdakwa membuka
celana panjang yang dipakainya dan membuka celana dalam kemudian
ah

Terdakwa memasukkan kemaluan (penis) Terdakwa dalam keadaan keras dan

lik
tegang ke kemaluan korban Aprila Cinta hingga mengeluarkan sperma kedalam
kemaluan Aprila Cinta dan pada saat itu Terdakwa mengancam korban Riska
am

ub
Pitria dengan mengatakan “Kau.... jangan ngomong ya !!!”, lalu Terdakwa juga
mengancam korban Aprila Cinta dengan mengatakan “Kau... jangan
ep
ngomong.... ya !!!”, dikarenakan mulut kedua korban disumbat dengan tissu
k

kertas dan lakban, maka kedua korban tidak dapat berteriak dan bicara,
ah

kemudian Terdakwa melepaskan ikatan lakban kaki korban Riska Pitria, lalu
R

si
satu persatu korban diangkatnya ke dalam mobil;
Menimbang, bahwa kemudian Terdakwa membawa kedua korban

ne
ng

dengan menggunakan mobil milik Terdakwa menuju rumah Terdakwa yang


terletak di Jalan Marelan Pasar II Timur Kelurahan Rengas Pulau Kecamatan

do
gu

Medan Marelan Kota Medan dan sebelum tiba di rumah, Terdakwa


menghubungi isterinya yaitu saksi Elvrina Makmur Caniago panggilan Pipit alias
Mama Putri dan mengatakan “bentar lagi saya nyampe rumah”, supaya bukakan
In
A

pintu pagar”;
Menimbang, bahwa sesampainya Terdakwa di rumah, sekira pukul 20.15
ah

lik

Wib, saksi Elvrina Makmur Caniago keluar dari rumah dan membuka gembok
pagar, lalu Terdakwa memasukkan mobil ke teras (bukan garasi), setelah saksi
m

ub

Elvrina Makmur Caniago menutup pagar lalu saksi masuk kedalam rumah, oleh
karena Terdakwa lama masuk ke dalam rumah, kemudian saksi Elvrina Makmur
ka

Caniago keluar dari rumah dan terkejut melihat Terdakwa sedang mengeluarkan
ep

korban Riska Pitria dari dalam mobil dengan cara memapah dengan kondisi
ah

kedua tangan korban Riska Pitria berada di belakang dalam keadaan terikat
R

dengan lakban, lalu saksi Elvrina Makmur Caniago kaget dan terkejut
es

mengatakan “apa ini pak?”, Terdakwa tidak menjawab dan berjalan membawa
M

ng

dan meletakkan korban Riska Pitria ke kamar belakang dekat dapur, kemudian
on

Halaman 59 dari 76 Putusan Nomor 1554/Pid.B/2021/PN Mdn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 59
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Terdakwa mengambil 1 (satu) buah pisau keris dari pinggangnya dan

R
mengarahkan pisau keris tersebut ke perut saksi Elvrina Makmur Caniago dan

si
mengatakan : “udah.....!!! diam aja kau, kau pun kumatikan kalau ngomong, ini

ne
ng
tangkapan narkoba”, lalu saksi Elvrina Makmur Caniago mengatakan “kenapa
dibawa ke rumah, kok nggak dibawak ke kantor Polisi, dan dimana kawan
Bapak yang nangkap itu?, Terdakwa menjawab “Udah diam......aja kau, nggak

do
gu urusanmu itu !!! nanti kawanku datang menjemput, masuk kau ke kamar”, saat
itu juga saksi Elvrina Makmur Caniago dengan cepat dan ketakutan masuk ke

In
A
kamar tidur, kemudian Terdakwa keluar dari kamar dan mengambil korban Aprila
Cinta dan mengeluarkan dari dalam mobil dan membawa masuk ke rumah, saat
ah

itu saksi Elvrina Makmur Caniago kaget dan mengatakan kepada terdakwa “Apa

lik
lagi ini Pak???,” dan terdakwa mengatakan “Kau, masuk ke kamar, Ku bunuh
kau, kalau banyak tanya”, lalu saksi Elvrina Makmur Caniago masuk ke kamar,
am

ub
kemudian Terdakwa membawa korban Aprila Cinta masuk ke kamar belakang
dekat dapur tempat kedua korban dan korban Aprila Cinta dimasukkan ke dalam
ep
kamar belakang dengan posisi di samping sebelah kanan korban Riska Pitria,
k

lalu menutup dan mengunci pintu kamar tersebut;


ah

Menimbang, bahwa selanjutnya Terdakwa masuk ke dalam kamar tidur


R

si
Terdakwa dan saat itu Terdakwa mengancam Elvrina Makmur Caniago dan
membentaknya “Kau, jangan cerita sama orang, nggak usah ngomong, diam

ne
ng

ajah kau, kalau kau ngomong, kumatikan kau !!!, denganr nggak !!!” sambil
membentak kembali dan saat itu saksi Elvrina Makmur Caniago hanya

do
gu

menganggukkan kepala, lalu Terdakwa keluar dari kamar tidur dan mengunci
saksi Elvrina Makmur Caniago yang berada di kamar dari luar dengan engsel
pintu sebagai penutupnya kemudian Terdakwa masuk ke dalam kamar tempat
In
A

kedua korban disekap/disembunyikan, lalu Terdakwa kembali melakban mulut


kedua korban dengan maksud agar kedua korban tidak dapat bersuara,
ah

lik

kemudian Terdakwa mengambil martil dan paku dari dapur, memaku pinggiran
kosen pintu kamar, mengikat pintu kamar dengan menggunakan kawat dan
m

ub

mengikat sambil melilitkan tali warna kuning dengan maksud kedua korban tidak
bisa melarikan diri, lalu Terdakwa pergi melaksanakan tugas piket jaga tahanan
ka

di Polres Pelabuhan Belawan dan sebelum berangkat, Terdakwa mencek


ep

kembali kedua korban dan pengikat pintu, saat pintu dibuka kaki kedua korban
ah

masih bergerak, sehingga Terdakwa kembali mengambil tali plastik warna hitam
R

dari dapur dan mengikat kedua kaki korban, kemudian Terdakwa mengatakan
es

kepada kedua korban “Kalian dua jangan ribut !!!, jangan banyak gerakan !!!,
M

ng

nanti aku balik”, selanjutnya Terdakwa pergi dan menutup pintu kamar dari luar
on

Halaman 60 dari 76 Putusan Nomor 1554/Pid.B/2021/PN Mdn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 60
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sambil mengikat pintu kamar dengan kawat dan tali warna kuning, kemudian

R
sekira pukul 21.00 Wib Terdakwa berangkat dinas ke Polres Pelabuhan

si
Belawan dengan menggunakan 1 (satu) unit sepeda motor;

ne
ng
Menimbang, bahwa kemudian pada hari Minggu, tanggal 21 Februari
2021, sekira pukul 02.30 Wib, dengan menggunakan sepeda motor Terdakwa
pulang ke rumah untuk mencek kondisi kedua korban dan Terdakwa melihat

do
gu kedua korban masih dalam terikat dan bersandar di dinding kamar dan
Terdakwa melihat pintu engsel kamar tidurnya masih dalam keadaan terkunci,

In
A
namun Terdakwa tidak ada menegur atau masuk ke dalam kamar tersebut dan
selanjutnya menutup pintu dan pagar rumah lalu kembali melaksanakan tugas di
ah

tahanan Polres Pelabuhan Belawan;

lik
Menimbang, bahwa selanjutnya pada hari Minggu, tanggal 21 Februari
2021, sekira pukul 06.30 Wib, setelah menaikkan bendera merah putih di Polres
am

ub
Pelabuhan Belawan, Terdakwa kembali ke rumah dan tiba di rumah sekitar
pukul 07.00 Wib dan mendenganr Terdakwa pulang, saksi Elvrina Makmur
ep
Caniago berteriak dari kamar supaya dibukakan pintu kamarnya namun
k

Terdakwa tidak membukanya, selanjutnya Terdakwa membuka kawat dan tali


ah

kamar tempat kedua korban disekap, kemudian masuk dan melihat kedua
R

si
korban tidak bergerak, lalu Terdakwa menggoyang-goyangkan kedua kaki
korban dan mengatakan “Hei..., hei...., bangun-bangun”, lalu kedua korban

ne
ng

menggerakkan tubuh, kemudian Terdakwa mengambil air mineral dan gunting,


untuk menggunting lakban disekitar mulut kedua korban, lalu dengan

do
gu

menggunakan penyedot minuman / pipet, Terdakwa memberikan kedua korban


minum dengan air di dalam gelas dan setelah itu Terdakwa duduk di pintu depan
kamar kedua korban sambil memperhatikan kedua korban, sekitar 15 menit,
In
A

Terdakwa kembali masuk ke kamar dan memberikan minum kepada kedua


korban untuk kedua kalinya, setelah itu Terdakwa kembali melakban mulut dan
ah

lik

hidung kedua korban;


Menimbang, bahwa pada saat ini Terdakwa Roni Syahputra memiliki
m

ub

kesempatan untuk berpikir mengurungkan atau membatalkan niat tersebut,


akan tetapi Terdakwa tidak melakukannya malah sekira pukul 09.00 Wib,
ka

Terdakwa masuk ke kamar korban dan dengan menggunakan gunting Terdakwa


ep

memutuskan tali di kaki yang terikat di kedua korban, yang pertama sekali
ah

Terdakwa memapah korban Aprila Cinta dengan cara memegang kedua tangan
R

menuju ruangan tamu / tengah lalu Terdakwa mendudukkan korban Aprila Cinta
es

di ambal yang saat itu kondisi korban Aprila Cinta sudah dalam keadaan lemas,
M

ng

lalu Terdakwa mengambil bantal dari tempat menyekap kedua korban,


on

Halaman 61 dari 76 Putusan Nomor 1554/Pid.B/2021/PN Mdn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 61
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kemudian dengan menggunakan bantal tersebut Terdakwa mendorong tubuh

R
korban Aprila Cinta sehingga korban Aprila Cinta terlentang di atas ambal dan

si
dengan posisi Terdakwa duduk diatas perut korban Aprila Cinta, dengan kedua

ne
ng
tangan Terdakwa sambil memegang bantal, Terdakwa menutup wajah dan mulut
korban Aprila Cinta dengan ambal tersebut dan ditekan dengan sekuat tenaga
sehingga korban Aprila Cinta tidak berdaya dan saat itu juga korban Aprila Cinta

do
gu tidak bergerak lagi (meninggal dunia) dan kemudian Terdakwa kembali masuk
ke kamar dan memutuskan tali yang mengikat kaki korban Riska Pitria dengan

In
A
menggunakan gunting, kemudian mengangkat dan memapah korban Riska
Pitria keluar dari kamar dengan cara memegang pundak dan tangan korban
ah

menuju dapur, kemudian Terdakwa mendudukan korban Riska Pitria yang saat

lik
itu sudah dalam keadaan lemas, lalu Terdakwa mengambil bantal dari atas
ambal yang dipergunakan sebelumnya kepada korban Aprilia Cinta, lalu
am

ub
Terdakwa menghampiri korban Riska Pitria kemudian mendorong tubuh korban
Riska Pitria sehingga korban terlentang di atas lantai dan dengan posisi
ep
Terdakwa duduk diatas perut korban Riska Pitria, kemudian Terdakwa menutup
k

wajah dan mulut korban Riska Pitria dengan menggunakan bantal dan
ah

Terdakwa menekan dengan sekuat tenaganya sehingga korban Riska Pitria


R

si
tidak berdaya dan saat itu juga korban Riska Pitria tidak bergerak lagi
(meninggal dunia);

ne
ng

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut


diatas jelas terdapat rentang waktu yang cukup bagi Terdakwa Roni Syahputra

do
gu

untuk berpikir tenang dan memperhitungkan makna serta akibat-akibat dari


perbuatannya, namun kesempatan tersebut tidak dipergunakan Terdakwa untuk
mengurungkan atau membatalkan niatnya, dengan demikian unsur
In
A

“Direncanakan terlebih dahulu” juga telah terpenuhi oleh perbuatan Terdakwa;


Ad. 4. Unsur Menghilangkan jiwa orang lain;
ah

lik

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan “menghilangkan jiwa orang


lain” adalah suatu perbuatan yang dilakukan terhadap seorang manusia yang
m

ub

menyebabkan manusia tersebut mengalami kematian;


Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta yang diperoleh
ka

dipersidangan dihubungkan dengan Visum Et Repertum menerangkan bahwa


ep

perbatan Terdakwa yang menggunakan bantal menutup wajah dan mulut kedua
ah

korban dengan ambal tersebut dan ditekan dengan sekuat tenaga


R

mengakibatkan kedua korban meninggal dunia sebagaimana Visum Et


es

Repertum Departemen Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal Rumah Sakit


M

ng

Umum Daerah Sultan Sulaiman Nomor : 445/2092/IKF/II/2021, tanggal 23


on

Halaman 62 dari 76 Putusan Nomor 1554/Pid.B/2021/PN Mdn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 62
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Februari 2021 yang dipeiksa dan ditandatangani oleh dr. H. Abdul Gafar

R
Parinduri, M. Ked (For), Sp.F, berkesimpulan bahwa Diperiksa sesosok jenazah

si
dikenal, jenis kelamin perempuan, perawakan sedang, warna kulit kuning

ne
ng
langsat, panjang badan seratus lima puluh satu sentimeter, rambut hitam lurus.
Dari hasil pemeriksaan luar dijumpai luka memar pada permukaan bibir bagian
dalam, pipi kiri, rahang atas, rahang bawah, anggota gerak atas dan anggota

do
gu gerak bawah. Dijumpai luka lecet pada dahi, pipi, bibir, anggota gerak atas dan
anggota gerak bawah. Dijumpai bintik-bintik perdarahan pada kedua kelopak

In
A
mata bagian dalam. Dijumpai keluar cairan darah dari kedua lubang hidung,
dijumpai permukaan bibir, kedua ujung-ujung jari tangan dan kedua ujung-ujung
ah

jari kaki bewarna kebiruan, dijumpai luka robek warna coklat kehitaman pada

lik
selaput hymen vagina dengan arah jam sembilan, dua belas, tiga dan enam,
dijumpai luka lecet warna merah kehitaman pada dinding lubang dubur
am

ub
berbentuk seperti corong. Dari hasil pemeriksaan dalam dijumpai buih halus
yang sukar pecah pada saluran nafas bagian atas, pada pemotongan paru
ep
dijumpai buih halus bercampur darah berwarna kehitaman, dijumpai bintik-bintik
k

perdarahan pada permukaan dinding paru dan permukaan dinding jantung dan
ah

dari hasil pemeriksaan luar dan dalam disimpulkan penyebab kematian korban
R

si
adalah mati lemas akibat terhalangnya oksigen masuk ke saluran pernafasan
hingga ketiadaan oksigen di dalam tubuh dan terjadinya peningkatan karbon

ne
ng

dioksida (CO2) pada tubuh akibat penekanan pada hidung dan mulut;
Dan sebagaimana Visum Et Repertum Departemen Ilmu Kedokteran Forensik

do
gu

dan Medikolegal Rumah Sakit Bhayangkara Tk. II Kota Medan Nomor :


09/IKF/II/2021, tanggal 22 Februari 2021 yang diperiksa dan ditandatangani
oleh dr. ISMURRIZAL, SH, Sp. F, berkesimpulan dari hasil pemeriksaan luar
In
A

terhadap korban APRILA CINTA: Dijumpai luka memar pada dahi sebelah
kanan, dijumpai bintik-bintik perdarahan pada kedua mata, dijumpai luka memar
ah

lik

pada pertengahan pipi kanan, dijumpai luka memar pada pipi kiri, dijumpai luka
gores pada pertengahan pipi kiri, dijumpai luka memar dan luka lecet pada
m

ub

pertengahan puncak hidung, dijumpai luka lecet pada sudut bibir kiri, dijumpai
luka memar pada bibir atas dan bawah bagian dalam (jejas gigi), dijumpai luka
ka

memar pada pertengahan dagu, dijumpai luka memar pada pertengahan leher,
ep

dijumpai luka memar (jejas ikatan) pada kedua pergelangan tangan, dijumpai
ah

kedua ujung-ujung kuku berwarna kebiruan pada tangan dan kaki dan dari Hasil
R

pemeriksaan dalam : Dijumpai resapan darah pada pembukaan kulit leher,


es

dijumpai lendir berwarna kemerahan pada saluran nafas bagian atas, dijumpai
M

ng

resapan darah pada saluran makan bagian atas, dijumpai bintik-bintik


on

Halaman 63 dari 76 Putusan Nomor 1554/Pid.B/2021/PN Mdn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 63
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
perdarahan (tardieu’s spot) dijumpai derik seperti spons pada pemotongan dan

R
penekanan dijumpai buih halus bercampur darah berwarna merah kehitaman

si
pada paru kanan dan kiri, dijumpai bintik-bintik perdarahan (tardieu’s spot) pada

ne
ng
jantung, usus, hati, limpa, ginjal berwarna pucat;
Dari hasil pemeriksaan luar dan dalam, penyebab kematian korban mati lemas
karena terhalangnya udara masuk ke saluran nafas akibat pembekapan disertai

do
gu pencekikan;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut, maka Majelis

In
A
Hakim berpendapat bahwa unsur “Menghilangkan jiwa orang lain” juga telah
terpenuhi oleh perbuatan Terdakwa;
ah

Ad. 5. Unsur Dalam hal perbarengan yang berdiri sendiri sehingga merupakan

lik
beberapa kejahatan;
Menimbang, bahwa Perbarengan aturan diartikan sebagai seseorang
am

ub
yang dalam kenyataan sebenarnya hanya melakukan satu perbuatan pidana,
jika dilihat dari sudut yuridis ternyata dapat dipandang sama dengan telah
ep
melanggar dua atau lebih aturan hukum pidana;
k

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta yang diperoleh


ah

dipersidangan menerangkan bahwa Terdakwa telah melakukan beberapa


R

si
perbuatan yaitu pertama pada hari Sabtu, tanggal 20 Februari 2021 terdakwa
membawa korban Riska Pitria dan korban Aprilia Cinta ke Hotel Alam Indah

ne
ng

yang terletak di Jalan Jamin Ginting No. 9 Simpang Selayang Kecamatan


Medan Tuntungan Kota Medan dengan menggunakan 1 (satu) unit Mobil

do
gu

Daihatsu Xenia No Polisi BK 1775 RP dan sesampainya di hotel tersebut sekira


pukul 17.10 Wib lalu Terdakwa mengangkat kedua korban kedalam kamar No
32 dan karena Terdakwa sudah sangat bernafsu untuk menyetubuhi korban
In
A

Riska Pitria kemudian Terdakwa mendekati korban Riska Pitria lalu Terdakwa
menurunkan celana panjang korban Riska Pitria dan membuka celana dalam
ah

lik

korban Riska Pitria, akan tetapi korban Riska Pitria sedang datang bulan
sehingga Terdakwa menutup kembali celana dalam dan celana panjang korban
m

ub

Riska Pitria lalu dengan emosi terdakwa mengikat kedua kaki korban Riska
Pitria dengan lakban dengan maksud agar korban Riska Pitria tidak meronta
ka

dan selanjutnya karena nafsu Terdakwa belum tersalurkan lalu Terdakwa


ep

melampiaskan kepada korban Aprila Cinta dengan cara membuka celana


ah

panjang jenis celana tidur stel baju bermotif harimau lalu membuka celana
R

dalam korban Aprila cinta kemudian dengan jari telunjuk dan jari tengah tangan
es

sebelah kiri Terdakwa menggesek-gesek kemaluan korban Aprilia Cinta dan


M

ng

setelah berair lalu Terdakwa membuka celana panjang yang Terdakwa pakai
on

Halaman 64 dari 76 Putusan Nomor 1554/Pid.B/2021/PN Mdn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 64
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kemudian Terdakwa membuka celana dalam Terdakwa lalu Terdakwa

R
memasukkan kemaluan (penis) yang sudah keras dan tegang ke dalam

si
kemaluan korban Aprila Cinta dan setelah sekitar 3 menit terdakwa

ne
ng
mengeluarkan sperma di dalam kemaluan korban Aprila Cinta dan yang kedua
pada hari Minggu, tanggal 21 Februari 2021 sekira pukul 09.00 Wib Terdakwa
masuk ke kamar kedua korban diletakkan, lalu dengan menggunakan gunting

do
gu Terdakwa memotong tali yang diikat di kaki ke dua korban kemudian Terdakwa
memapah korban Aprila Cinta menuju ruang tamu / tengah lalu korban Aprila

In
A
Cinta di dudukkan (saat itu kondisi korban sudah dalam keadaan lemas) dan
selanjutnya Terdakwa mengambil bantal dari kamar kedua korban disekap
ah

kemudian dengan menggunakan bantal, Terdakwa mendorong tubuh korban

lik
Aprila Cinta sehingga korban Aprila Cinta terlentang diatas ambal lalu Terdakwa
duduk diatas perut korban Aprila Cinta dan kedua tangan Terdakwa memegang
am

ub
bantal menutup wajah dan mulut korban dengan sekuat tenaga sehingga
korban Aprila Cinta tidak berdaya dan saat itu Terdakwa melihat korban Aprila
ep
Cinta tidak bergerak lagi;
k

Menimbang, bahwa selanjutnya Terdakwa pergi menuju kamar belakang


ah

lalu terdakwa memotong tali yang mengikat kaki korban Riska Pitria dengan
R

si
menggunakan gunting, kemudian Terdakwa memapah korban Riska Pitria ke
dapur lalu Terdakwa mendudukkan korban Riska Pitria (saat itu kondisi korban

ne
ng

sudah dalam keadaan lemas) kemudian Terdakwa mengambil bantal dari atas
ambal yang Terdakwa gunakan sebelumnya pada korban Aprila Cinta dan

do
gu

selanjutnya Terdakwa mendatangi korban Riska Pitria lalu mendorong tubuh


korban Riska Pitria sehingga korban Riska Pitria terlentang diatas lantai
kemudian Terdakwa duduk diatas perut koban Riska Pitria lalu dengan kedua
In
A

tangan Terdakwa memegang bantal dan menutup wajah dan mulut korban
Riska Pitria dengan sekuat tenaga hingga korban Riska Pitria tidak berdaya dan
ah

lik

saat itu Terdakwa melihat korban Riska Pitria sudah tidak bergerak lagi dan
selanjutnya Terdakwa menyeret dan menyatukan korban Riska Pitria dengan
m

ub

korban Aprila Cinta;


Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut jelas bahwa
ka

masing-masing perbuatannya tersebut dapat dipandang sebagai perbuatan


ep

yang berdiri sendiri yang terdiri dari beberapa kejahatan dan terhadap beberapa
ah

kejahatan tersebut akan dijatuhkan satu pidana saja karena mempunyai jenis
R

hukuman yang sama, dengan demikian unsur “Dalam hal perbarengan yang
es

berdiri sendiri sehingga merupakan beberapa kejahatan” juga telah terpenuhi


M

ng

oleh perbuatan Terdakwa;


on

Halaman 65 dari 76 Putusan Nomor 1554/Pid.B/2021/PN Mdn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 65
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa sehubungan unsur kedua, Ketiga, Keempat dan

R
Kelima telah terpenuhi sebagaimana dipertimbangkan diatas, maka Majelis

si
Hakim berpendapat bahwa Terdakwa telah terbukti melakukan tindak pidana

ne
ng
dalam dakwaan Primer tersebut oleh karena itu unsur Kesatu yang diuraikan
diatas dapat disimpulkan telah terpenuhi pula menurut hukum;
Menimbang, bahwa oleh karena semua unsur dari Pasal 340

do
gu KUHPidana Jo. Pasal 65 KUHPidana, telah terpenuhi, maka Terdakwa haruslah
dinyatakan telah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana

In
A
sebagaimana didakwakan dalam dakwaan Primair;
Menimbang, bahwa oleh karena dakwaan Primair telah terbukti, maka
ah

Majelis Hakim tidak akan mempertimbangkan dakwaan selebihnya;

lik
Menimbang, bahwa dalam persidangan, Majelis Hakim tidak
menemukan hal-hal yang dapat menghapuskan pertanggungjawaban pidana,
am

ub
baik sebagai alasan pembenar dan atau alasan pemaaf, maka Terdakwa harus
mempertanggungjawabkan perbuatannya;
ep
Menimbang, bahwa sebelum Majelis Hakim mempertimbangkan tentang
k

pertanggungjawaban pidana pada diri Terdakwa, maka perlu dipertimbangkan


ah

terlebih dahulu Nota Pembelaan yang diajukan oleh Penasihat Hukum


R

si
Terdakwa;
Menimbang, bahwa dalam Nota Pembelaannya yang diajukan secara

ne
ng

tertulis oleh Penasihat Hukum Terdakwa memohon menyatakan Terdakwa tidak


terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana sebagaimana

do
gu

dakwaan Penuntut Umum dan membebaskan Terdakwa dari dakwaan Penuntut


Umum atau melepaskan Terdakwa dari segala tuntutan hukum dan apabila
Majelis Hakim berpendapat lain mohon agar Majelis Hakim menjatuhkan
In
A

putusan yang seadil-adilnya kepada Terdakwa;


Menimbang, bahwa terhadap alasan Nota Pembelaan Penasihat Hukum
ah

lik

Terdakwa tersebut, Majelis Hakim berpendapat bahwa oleh karena Pembelaan


yang diajukan oleh Penasihat Hukum Terdakwa tersebut adalah mengenai
m

ub

penilaian hasil pembuktian, yaitu perihal alat bukti dalam pembuktian perkara ini
dan terpenuhi atau tidaknya unsur-unsur yang didakwakan oleh Penuntut
ka

Umum, maka segala sesuatu yang berkaitan dengan pembuktian hingga


ep

terpenuhi atau tidaknya perbuatan yang dilakukan Terdakwa terhadap unsur-


ah

unsur yang didakwakan kepadanya telah dipertimbangkan oleh Majelis Hakim


R

secara menyeluruh dalam pertimbangan hukum dalam putusan ini, sehingga


es

menurut Majelis Hakim, Pembelaan yang diajukan oleh Penasihat Hukum


M

ng

Terdakwa tersebut adalah tidak beralasan dan harus dinyatakan ditolak;


on

Halaman 66 dari 76 Putusan Nomor 1554/Pid.B/2021/PN Mdn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 66
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa didalam Nota Pembelaan Penasihat Hukum

R
Terdakwa yang menyatakan bahwa Penuntut Umum tidak dapat menghadirkan

si
barang bukti yang dipakai Terdakwa dalam melakukan perbuatan pidana di

ne
ng
persidangan;
Menimbang, bahwa terhadap hal tersebut, Majelis Hakim
mempertimbangkan sebagai berikut :

do
gu - Bahwa Terdakwa di persidangan menerangkan bahwa Terdakwa
mengumpulkan sisa lakban, tali, serta kawat pengikat pintu, bantal

In
A
dimasukkan ke dalam bungkusan kantongan plastik warna hitam dan
sekitar pukul 08.00 Wib Terdakwa membuangnya ke Sungai Deli Jalan
ah

Sei Mati Kec. Medan Labuhan Kota Medan;

lik
- Bahwa dengan demikian Penuntut Umum tidak dapat menghadirkan
barang bukti di persidangan karena barang bukti tersebut telah dibuang
am

ub
Terdakwa ke Sungai Deli, sehingga nota pembelaan Penasihat Hukum
harus dinyatakan ditolak;
ep
Menimbang, bahwa didalam Nota Pembelaan Penasihat Hukum
k

Terdakwa yang menyatakan bahwa Terdakwa mengalami tekanan psikis;


ah

Menimbang, bahwa terhadap hal tersebut, Majelis Hakim


R

si
mempertimbangkan sebagai berikut :
- Bahwa selama persidangan Terdakwa dapat memberikan keterangan

ne
ng

dengan jelas dan menjawab pertanyaan Majelis Hakim serta dalam


perkara ini Terdakwa telah dilakukan pemeriksaan psikologis

do
gu

berdasarkan Laporan Pemeriksaan Psikologi Nomor :


R/01/III/KBS.23/2021/Bagpsi, tanggal 23 Maret 2021, yang
In
ditandatangani oleh Andi Hendrawan, Spsi, selaku Kabag Psikologi Biro
A

SDM Polda Sumut, dengan demikian nota pembelaan Penasihat Hukum


harus dinyatakan ditolak;
ah

lik

Menimbang, bahwa selanjutnya Penuntut Umum dalam Tuntutan


Pidananya meminta kepada Majelis agar Terdakwa Roni Syahputra dituntut
m

ub

dengan pidana mati sedangkan menurut Penasihat Hukum Terdakwa memohon


menyatakan Terdakwa tidak terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan
ka

tindak pidana sebagaimana dakwaan Penuntut Umum dan membebaskan


ep

Terdakwa dari dakwaan Penuntut Umum atau melepaskan Terdakwa dari segala
ah

tuntutan hukum dan apabila Majelis Hakim berpendapat lain mohon agar Majelis
R

Hakim menjatuhkan putusan yang seadil-adilnya kepada Terdakwa, maka kini


es

sampailah kepada berapa lamanya hukuman (sentencing atau staftoemeting)


M

ng

atau pidana apa yang dianggap paling cocok, selaras dan tepat yang kira-kira
on

Halaman 67 dari 76 Putusan Nomor 1554/Pid.B/2021/PN Mdn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 67
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sepadan untuk dijatuhkan kepada Terdakwa Roni Syahputra sesuai dengan

R
tindak pidana dan kadar kesalahan yang telah dilakukannya, apakah permintaan

si
Penuntut Umum dan Penasihat Hukum Terdakwa tersebut telah cukup memadai

ne
ng
ataukah dipandang terlalu berat, ataukah masih kurang sepada dengan
kesalahan Terdakwa, maka untuk menjawab pertanyaan tersebut di sini
merupakan kewajiban Majelis Hakim untuk mempertimbangkan segala

do
gu sesuatunya selain dari aspek yuridis yang telah dikemukakan di atas, yaitu
aspek dimensi perumusan sanksi pidana (strafsoort) ketentuan Pasal 340

In
A
KUHPidana Jo. Pasal 65 KUHPidana, aspek ketentuan dalam KUHAP (Undang-
Undang Nomor 8 Tahun 1981) dan tuntutan pidana/requisitoir Jaksa Penuntut
ah

Umum, aspek keadilan korban dan masyarakat, aspek kejiwaan/psikologis

lik
Terdakwa, aspek edukatif dan aspek agamis/religius dimana Terdakwa tinggal
dan dibesarkan, aspek Policy/Filsafat pemidanaan guna melahirkan keadilan
am

ub
dan menghindari adanya disparitas dalam hal pemidanaan (sentencing of
disparity) dan aspek model Sistem Peradilan Pidana yang ideal bagi Indonesia
ep
dimana pertimbangan-pertimbangan tersebut Majelis perlu diuraikan dan
k

jelaskan dalam rangka sebagai pertanggungjawaban Majelis Hakim kepada


ah

Masyarakat, Ilmu Hukum itu sendiri, rasa Keadilan dan Kepastian Hukum,
R

si
Negara dan Bangsa serta Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha
Esa;

ne
ng

Menimbang, bahwa untuk memilih lamanya Strafmaat pidana yang


dianggap paling tepat, cocok dan pantas untuk dijatuhkan terhadap diri

do
gu

Terdakwa Roni Syahputra sesuai dengan perbuatan dan kadar kesalahannya


maka Majelis Hakim mempertimbangkan nuansa-nuansa yang bersifat LEGAL
JUSTICE, MORAL JUSTICE dan SOCIAL JUSTICE tentang aspek-aspek
In
A

sebagai berikut :
1. Bahwa Jaksa Penuntut Umum dalam tuntutan pidananya menuntut
ah

lik

Terdakwa Roni Syahputra dengan Pidana Mati;


Oleh karena itu dikaji dari perspektif aspek KETENTUAN DALAM KUHAP
m

ub

(UU 8 TAHUN 1981) khususnya ketentuan Pasal 197 ayat (1) KUHAP
menentukan anasir-anasir yang harus ada dalam putusan pemidanaan.
ka

Maka dengan titik tolak formal legalistik khususnya ketentuan Pasal 197
ep

ayat (1) huruf k KUHAP yakni “Keadaan yang memberatkan dan


ah

meringankan Terdakwa” akhirnya tolok ukur fundamental konklusi Jaksa


R

Penuntut Umum dalam amar/dictum tuntutan pidananya menyatakan


es

Terdakwa Roni Syahpura dituntut dengan Pidana Mati.


M

ng

on

Halaman 68 dari 76 Putusan Nomor 1554/Pid.B/2021/PN Mdn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 68
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Terhadap aspek ini, terlepas lamanya amar/dictum tuntutan pidana Jaksa

R
Penuntut Umum tersebut memang apabila dikaji dan dianalisis maka di satu

si
sisi kebijakan formulatif pembentuk KUHAP tidak ada memberikan

ne
ng
Pedoman Pemidanaan kepada Hakim sebagai Kebijakan Aplikatif dalam hal
apa pemilihan dapat dilakukan terhadap Pidana Mati, Pidana Penjara
Seumur Hidup ataukah Pidana Penjara Waktu Tertentu kemudian pemilihan

do
gu penjatuhkan pidana dalam KUHAP tersebut apabila dianalisis secara lebih
cermat ternyata bersifat singkat, sederhana dan global sehingga rentan

In
A
menimbulkan Disparitas Pemidanaan (Sentencing of Disparity) sedangkan
di sisi lainnya Jaksa Penuntut Umum hanya dengan tolok ukur formal
ah

legalistik mengikuti kebijakan formulatif pembentuk KUHAP guna

lik
menentukan format keadilan dalam amar/dictum tuntutannya kepada
Terdakwa Roni Syahputra.
am

ub
Apabila dijabarkan lebih intens dan gradual pada Tuntutan Pidana Jaksa
Penuntut Umum ada memuat 4 (empat) aspek tentang “Hal-hal Yang
ep
Memberatkan” dan tanpa adanya aspek “Hal-hal Yang Meringankan” atas
k

diri Terdakwa.
ah

Pada dasarnya apabila ditarik sebuah “benang merah” anasir ini di satu sisi
R

si
tidaklah dapat disalahkan apabila Jaksa Penuntut Umum bersikap legalistik
formalistik demikian sedangkan di sisi lainnya dari ASPEK KEADILAN pada

ne
ng

KEBIJAKAN APLIKATIF akan menimbulkan permasalahan krusial karena


KEBIJAKAN FORMULATIF tidak ada membuat PEDOMAN PEMIDANAAN

do
gu

dalam hal apa, dalam keadaan bagaimana dan dalam hal konstruksi
bagaimana HAKIM sebagai kebijakan aplikatif dapat memilih menjatuhkan
hukuman kepada terdakwa antara Pidana Mati, Pidana Penjara Seumur
In
A

Hidup ataukah Pidana Penjara Waktu Tertentu yang dipandang serta


dianggap tepat, layak, adil dan manusiawai untuk dijatuhkan terhadap diri
ah

lik

Terdakwa;
2. Bahwa dikaji dari FILSAFAT KEHIDUPAN/FILSAFAT HUMANIS yang
m

ub

berorientasi kepada korban maka pada hakekatnya bahwa dikaji dari aspek
keadilan korban dan masyarakat maka perbuatan Terdakwa baik langsung
ka

maupun tidak langsung dengan melakukan pembunuhan terhadap para


ep

korban, dimana para korban yang masih dibawah umur.


ah

Selain itu, di sisi lainnya dari FILSAFAT KEHIDUPAN hakekatnya “orang


R

yang telah pergi memang tak mungkin akan kembali”, dan biarlah “orang
es

yang telah pergi itu damai dan tenang di sisi Tuhan Sang Maha Pencipta”,
M

ng

karena kelahiran, kehidupan dan kematian merupakan rahasia Tuhan yang


on

Halaman 69 dari 76 Putusan Nomor 1554/Pid.B/2021/PN Mdn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 69
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tak mungkin dapat direnungkan, digali, dijamah dan dirasakan oleh

R
manusia. Biarlah kita yang ditinggalkan secara tulus ikhlas mengiringinya

si
dengan ribuan doa menuju Sang Pencipta;

ne
ng
3. Bahwa dikaji dari aspek KEJIWAAN/PSIKOLOGIS Terdakwa Roni Syahputra
ternyata sepanjang pengamatan dan penglihatan Majelis Hakim, Terdakwa
tidaklah menderita gangguan kejiwaan seperti gejala SOSIOPATIK atau

do
gu DEPRESI MENTAL hal mana tersirat selama persidangan dalam hal
terdakwa menjawab setiap pertanyaa Majelis Hakim, begitu pula dari aspek

In
A
phisik ternyata Terdakwa tidak ada menderita sesuatu penyakit sehingga
secara yuridis Terdakwa dapat dipertanggungjawabkan terhadap perbuatan
ah

yang telah dilakukannya, yang mana selama pemeriksaan perkara

lik
berlangsung Terdakwa sehat jasmani dan rohani dan Terdakwa tidak ada
mengalami gangguan kejiwaan;
am

ub
4. Bahwa ditinjau dari aspek EDUKATIF dan AGAMIS/RELIGIUS dimana
Terdakwa tinggal dan dibesarkan seharusnya tidaklah membentuk tingkah
ep
laku negatif.
k

Pada dasarnya, Terdakwa bekerja sebagai Anggota Polri seharusnya tidak


ah

menjadikan diri Terdakwa melakukan perbuatan dan tindakan yang negatif


R

si
sertaTerdakwa telah menghilangkan nyawa dua orang umat manusia yang
diberikan kehidupan oleh Tuhan Yang Maha Esa sehingga perbuatan

ne
ng

pidana yang dilakukan oleh Terdakwa Roni Syahputra terhadap korban


Riska Pitria dan korban Aprilia Cinta dapat terungkap dengan cepat. Dimana

do
gu

perbuatan Terdakwa tersebut bertentangan dengan norma dan ajaran


pelbagai agama. Begitu pula dalam agama dan iman Islami korban Riska
Pitria dan korban Aprilia Cinta;
In
A

5. Bahwa ditinjau dari aspek POLICY/FILSAFAT PEMIDANAAN GUNA


MELAHIRKAN KEADILAN DAN MENCEGAH ADANYA DISPARITAS
ah

lik

DALAM HAL PEMIDANAAN (SENTENCING OF DISPARITY) yang dianut


sistem hukum Indonesia maka pada dasarnya pidana dijatuhkan semata-
m

ub

mata bukan bersifat pembalasan sebagaimana diintrodusir TEORI


RETRIBUTIF akan tetapi pidana dijatuhkan hendaknya juga berorientasi
ka

kepada aspek dan dimensi REHABILITASI atau PEMULIHAN dan


ep

KEGUNAAN bagi diri si pelaku tindak pidana sebagaimana hakekat TEORI


ah

REHABILITASI, TEORI DETTERENCE dan DOEL THEORIE. Konkretnya


R

pidana harus dijatuhkan dalam kerangka sesuai TEORI RETRIBUTIF,


es

TEORI REHABILITASI, TEORI DETTERENCE dan DOEL THEORIE


M

ng

sebagaimana dalam Ilmu Hukum Pidana modern dikenal dengan


on

Halaman 70 dari 76 Putusan Nomor 1554/Pid.B/2021/PN Mdn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 70
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
terminologi “FILSAFAT INTEGRATIF”. Pada asasnya secara global dan

R
representatif aspek POLICY/FILSAFAT PEMIDANAAN hendaknya

si
melahirkan keadilan dan menghindari adanya disparitas dalam hal

ne
ng
pemidanaan (sentencing of disparity) antara pelaku tindak pidana dengan
pelaku lainnya yang kapasitas peran dalam tindak pidana, karakter dan
motivasi melakukan tindak pidana tersebut relatif homogen. Dari dimensi

do
gu demikian ini maka walaupun setiap perkara bersifat kasuistik hendaknya
sedapat mungkin menurut hukum pidana modern tidak terjadi DISPARITAS

In
A
dalam pemidanaan (Sentencing of disparity) sehingga dalam penegakan
hukum telah timbul adanya keadilan bagi;
ah

6. Bahwa apabila dikaji dari perspektif model SISTEM PERADILAN PIDANA

lik
yang ideal bagi INDONESIA maka hendaknya dianut ASPEK MODEL
KESEIMBANGAN KEPENTINGAN ATAU “DAAD-DADER STRAFRECHT”,
am

ub
bukanlah mengacu pada sistem hukum AMERIKA dengan orientasi CRIME
CONTROL MODEL (CCM), DUE PROCESS MODEL (DPM) atau FAMILY
ep
MODEL. Pada asasnya menurut PROF. Dr. MULADI, S.H. dalam bukunya :
k

“KAPITA SELEKTA HUKUM PIDANA”, halaman 4 maka CRIME CONTROL


ah

MODEL tidak cocok karena model ini berpandangan tindakan bersifat


R

si
represif sebagai terpenting dalam melaksanakan proses peradilan pidana,
DUE PROCESS MODEL tidak sepenuhnya menguntungkan karena bersifat

ne
ng

“anti-authoritarian values”, sedangkan MODEL FAMILY atau “FAMILY


MODEL” dari GRIFFITHS kurang memadai karena terlalu “offender

do
gu

oriented” sehingga korban relatif kurang diperhatikan secara serius. Oleh


karena itu, dengan dimensi yang demikian Majelis Hakim menyadari
sepenuhnya model hukum pidana INDONESIA yang dianut seperti halnya
In
A

model hukum BELANDA yang bersifat “dader-strafrecht oriented” atau


orientasi pada pelaku atau untuk IUS CONSTITUENDUM apabila mengacu
ah

lik

dengan sistem model AMERIKA hakekatnya relatif kurang memadai


sehingga Majelis Hakim dalam aspek ini telah melakukan penemuan hukum
m

ub

(RECHTSVINDING) dengan melakukan penjatuhan pidana berdasarkan


model “DAAD-DADER STRAFRECHT”, yaitu model Sistem Peradilan
ka

Pidana yang mengacu kepada adanya keseimbangan kepentingan i.c.


ep

putusan pemidanaan Majelis Hakim ini sanksinya berorientasi kepada


ah

perlindungan kepentingan NEGARA, KEPENTINGAN MASYARAKAT,


R

KEPENTINGAN INDIVIDU, KEPENTINGAN PELAKU TINDAK PIDANA


es

DAN KEPENTINGAN KORBAN KEJAHATAN;


M

ng

on

Halaman 71 dari 76 Putusan Nomor 1554/Pid.B/2021/PN Mdn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 71
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa jika dilihat dari fakta dan kenyataan sehari-hari akibat

R
dari perbuatan yang dilakukan Terdakwa banyak dampak dan akibat negatif

si
yang ditimbulkannya maka Majelis Hakim berpendirian bahwa tindak pidana

ne
ng
yang dilakukan Terdakwa Roni Syahputra haruslah dihukum dengan tujuan
pemidanaan tersebut bukanlah merupakan pembalasan sesuai dengan TEORI
RETRIBUTIF melainkan sebagai usaha PREEMATIF, PREVENSI dan

do
gu REPRESIF atau lebih tegas lagi pidana dijatuhkan bukan untuk menurunkan
martabat seseorang akan tetapi bersifat EDUKATIF, KONSTRUKTIF dan

In
A
MOTIVATIf agar tidak melakukan perbuatan tersebut lagi sesuai
TEORI/FILSAFAT INTEGRATIF dan juga prevensi bagi masyarakat lainnya;
ah

Menimbang, bahwa dengan bertitik tolak dari ASPEK DIMENSI

lik
PERUMUSAN SANKSI PIDANA (STRAFSOORT) Ketentuan Pasal 340
KUHPidana Jo. Pasal 65 KUHPidana, ASPEK KETENTUAN DALAM KUHAP
am

ub
(Undang-Undang 8 TAHUN 1981) DAN TUNTUTAN PIDANA/REQUISITOIR
JAKSA PENUNTUT UMUM, ASPEK KEADILAN KORBAN DAN MASYARAKAT,
ep
ASPEK KEJIWAAN/PSIKOLOGIS TERDAKWA, ASPEK EDUKATIF DAN
k

ASPEK AGAMIS/RELIGIUS DIMANA TERDAKWA TINGGAL DAN


ah

DIBESARKAN, ASPEK POLICY/FILSAFAT PEMIDANAAN GUNA


R

si
MELAHIRKAN KEADILAN DAN MENCEGAH ADANYA DISPARITAS DALAM
HAL PEMIDANAAN (SENTENCING OF DISPARITY), DAN ASPEK MODEL

ne
ng

SISTEM PERADILAN PIDANA YANG IDEAL BAGI INDONESIA atau lebih


tegasnya lagi berdasarkan pertimbangan-pertimbangan dari aspek YURIDIS,

do
gu

SOSIOLOGIS, FILOSOFIS dan PSIKOLOGIS atau dari aspek LEGAL JUSTICE,


MORAL JUSTICE, dan SOSIAL JUSTICE maka Majelis Hakim berpendirian
bahwa tentang lamanya hukuman yang akan dijatuhkan atas diri Terdakwa
In
A

sebagaimana disebutkan dalam amar putusan di bawah ini menurut hemat


Majelis Hakim telah cukup adil, memadai, argumentatif, manusiawi, proforsional
ah

lik

dan sesuai dengan kadar kesalahan yang telah dilakukan Terdakwa Roni
Syahputra;
m

ub

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim dalam mengadili perkara


ini menyadari sepenuhnya bahwa sebagai manusia biasa yang punya
ka

keterbatasan tidaklah mampu memberikan keadaan yang sempurna, baik


ep

kepada Terdakwa maupun kepada keluarga para korban, karena keadilan yang
ah

sempurna itu hanyalah milik Tuhan Yang Maha Kuasa dan KepadaNya jualah
R

nantinya putusan ini dikembalikan dan dipertanggungjawabkan;


es
M

ng

on

Halaman 72 dari 76 Putusan Nomor 1554/Pid.B/2021/PN Mdn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 72
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa untuk menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa,

R
maka perlu dipertimbangkan terlebih dahulu keadaan yang memberatkan dan

si
yang meringankan Terdakwa;

ne
ng
Keadaan yang memberatkan :
- Perbuatan Terdakwa tergolong sadis;
- Terdakwa merupakan Aparat Penegak Hukum;

do
gu - Perbuatan Terdakwa telah mengakibatkan penderitaan yang sangat
mendalam dan berkepanjangan bagi keluarga para korban;

In
A
- Perbuatan Terdakwa meresahkan masyarakat;
Keadaan yang meringankan:
ah

- Tidak ditemukan;

lik
Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa ditahan dan penahanan
terhadap Terdakwa dilandasi alasan yang cukup, maka perlu ditetapkan agar
am

ub
Terdakwa tetap berada dalam tahanan;
Menimbang, bahwa terhadap barang bukti berupa :
ep
- 1 (satu) unit mobil jenis DAIHATSU XENIA warna silver No. Plat
k

BK 1775 RP;
ah

Menimbang, bahwa oleh karena barang bukti tersebut merupakan


R

si
sarana atau alat untuk melakukan perbuatan pidana dan mempunyai nilai
ekonomis serta Terdakwa tidak dapat menunjukkan bukti kepemilikan atas

ne
ng

barang bukti tersebut, maka barang bukti tersebut dirampas untuk Negara;
Menimbang, bahwa terhadap barang bukti berupa :

do
gu

- 1 (satu) buah lakban warna cokelat muda;


- 1 (satu) buah borgol besi merk polisi beserta;
- 1 (satu) buah pisau carter bergagang warna merah;
In
A

- 1 (satu) buah pisau keris;


- 2 (dua) pasang sandal, masing-masing 1 (satu) pasang sandal
ah

lik

warna biru dan 1 (satu) pasang warna hitam;


- 1 (satu) buah gunting;
m

ub

- 1 (satu) buah martil;


- 1 (satu) buah kain lap pel lantai;
ka

- 1 (satu) buah ambal warna merah;


ep

- 2 (dua) lembar karton warna cokelat;


ah

- 1 (satu) pasang sepatu dinas harian polisi warna hitam;


R

- 1 (satu) buah baju kaos warna abu-abu;


es

- 1 (satu) buah celana keper panjang warna cokelat;


M

ng

on

Halaman 73 dari 76 Putusan Nomor 1554/Pid.B/2021/PN Mdn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 73
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- 1 (satu) buah baju lengan panjang warna hitam motif kotak-

R
kotak putih;

si
- 1 (satu) buah celana panjang warna hitam;

ne
ng
- 1 (satu) buah jilbab segi empat warna ungu;
- 1 (satu) buah celana dalam warna hijau muda bercak darah;
- 1 (satu) buah BH warna merah jambu;

do
gu - 1 (satu) buah tengtop warna hitam;
- 1 (satu) pasang kaos kaki warna hitam;

In
A
- 1 (satu) stell baju dan celana bermotif belang harimau;
- 1 (satu) buah ikat rambut warna hitam;
ah

- 1 (satu) buah BH motif bunga-bunga, 1 (satu) buah celana

lik
dalam motif bunga-bunga;
- 1 (satu) unit Handphone android merk OPPO;
am

ub
Menimbang, bahwa oleh karena barang bukti tersebut merupakan
sarana atau alat untuk melakukan perbuatan pidana dan barang bukti yang
ep
disita dalam perkara ini, maka barang bukti tersebut dimusnahkan;
k

Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa telah dinyatakan terbukti


ah

secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana, maka mengenai biaya
R

si
perkara akan ditentukan dalam amar putusan ini;
Memperhatikan, Pasal 340 Jo. Pasal 65 KUHPidana dan Undang-

ne
ng

undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana serta peraturan
perundang-undangan lain yang bersangkutan;

do
gu

MENGADILI:
1. Menyatakan Terdakwa Roni Syahputra tersebut diatas, terbukti secara
sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Pembunuhan
In
A

berencana dengan perbarengan”, sebagaimana dalam dakwaan Primair;


2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana
ah

lik

mati;
3. Menetapkan Terdakwa tetap ditahan;
m

ub

4. Menetapkan barang bukti berupa :


- 1 (satu) unit mobil jenis DAIHATSU XENIA warna silver No. Plat
ka

BK 1775 RP;
ep

Dirampas untuk Negara;


ah

- 1 (satu) buah lakban warna cokelat muda;


R

- 1 (satu) buah borgol besi merk polisi beserta;


es

- 1 (satu) buah pisau carter bergagang warna merah;


M

ng

- 1 (satu) buah pisau keris;


on

Halaman 74 dari 76 Putusan Nomor 1554/Pid.B/2021/PN Mdn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 74
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- 2 (dua) pasang sandal, masing-masing 1 (satu) pasang sandal

R
warna biru dan 1 (satu) pasang warna hitam;

si
- 1 (satu) buah gunting;

ne
ng
- 1 (satu) buah martil;
- 1 (satu) buah kain lap pel lantai;
- 1 (satu) buah ambal warna merah;

do
gu - 2 (dua) lembar karton warna cokelat;
- 1 (satu) pasang sepatu dinas harian polisi warna hitam;

In
A
- 1 (satu) buah baju kaos warna abu-abu;
- 1 (satu) buah celana keper panjang warna cokelat;
ah

- 1 (satu) buah baju lengan panjang warna hitam motif kotak-

lik
kotak putih;
- 1 (satu) buah celana panjang warna hitam;
am

ub
- 1 (satu) buah jilbab segi empat warna ungu;
- 1 (satu) buah celana dalam warna hijau muda bercak darah;
ep
- 1 (satu) buah BH warna merah jambu;
k

- 1 (satu) buah tengtop warna hitam;


ah

- 1 (satu) pasang kaos kaki warna hitam;


R

si
- 1 (satu) stell baju dan celana bermotif belang harimau;
- 1 (satu) buah ikat rambut warna hitam;

ne
ng

- 1 (satu) buah BH motif bunga-bunga, 1 (satu) buah celana


dalam motif bunga-bunga;

do
gu

- 1 (satu) unit Handphone android merk OPPO;


Dimusnahkan;
5. Membebankan biaya perkara kepada Negara;
In
A

Demikianlah diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim


ah

lik

Pengadilan Negeri Medan, pada hari Senin, tanggal 11 Oktober 2021 oleh kami,
Hendra Utama Sotardodo, S.H., M.H., sebagai Hakim Ketua, Donald
m

ub

Panggabean, S.H dan Sayed Tarmizi, S.H., M.H. masing-masing sebagai Hakim
Anggota, yang diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga
ka

oleh Hakim Ketua dengan didampingi para Hakim Anggota tersebut, dibantu oleh
ep

Aryandi, S.H., Panitera Pengganti pada Pengadilan Negeri Medan, serta dihadiri
ah

oleh Aisyah, S.H., Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Belawan dan
R

Terdakwa didampingi Penasihat Hukumnya melalui teleconference;


es
M

ng

Hakim Anggota, Hakim Ketua,


on

Halaman 75 dari 76 Putusan Nomor 1554/Pid.B/2021/PN Mdn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 75
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
ne
ng
Donald Panggabean, S.H. Hendra Utama Sotardodo, S.H., M.H.

do
gu
Sayed Tarmizi, S.H., M.H.

In
A
Panitera Pengganti,
ah

lik
Aryandi, S.H.
am

ub
ep
k
ah

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on

Halaman 76 dari 76 Putusan Nomor 1554/Pid.B/2021/PN Mdn


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 76

Anda mungkin juga menyukai