u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
PUTUSAN
Nomor 1554/Pid.B/2021/PN Mdn
si
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
ne
ng
Pengadilan Negeri Medan yang mengadili perkara pidana dengan acara
pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama menjatuhkan putusan sebagai berikut
do
gu dalam perkara Terdakwa :
1. Nama lengkap : Roni Syahputra
2. Tempat lahir : Medan
In
A
3. Umur/Tanggal lahir : 45 Tahun/28 November 1975
4. Jenis kelamin : Laki-laki
ah
lik
5. Kebangsaan : Indonesia
6. Tempat tinggal : Jl. Mesjid Raya Al-Jihad, Kelurahan Pulo Brayan
am
ub
Marelan Pasar II Timur, Kelurahan Rengas Pulau,
Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan
ep
k
7. Agama : Islam
8. Pekerjaan : Anggota Polri (bertugas sebagai Bintara Satuan
ah
R
Samapta Polres Pelabuhan Belawan)
si
Terdakwa Roni Syahputra ditahan dalam Rumah Tahanan Negara oleh:
ne
ng
do
gu
22 April 2021;
3. Perpanjangan Pertama Oleh Ketua PN sejak tanggal 26 April 2021 sampai
In
A
lik
ub
ep
Terdakwa didampingi Penasihat Hukum yaitu Marta Sitorus, S.H, M.H, CLI dan
es
M
Hj. Erlina, S.H, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 7 Juni 2021,
ng
kemudian diganti oleh Penasihat Hukum yaitu Yudi Irsandi, S.H., M. Fadli
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Wanda, S.H., M. Razak Harahap, S.H dan Jamaluddin, S.H., Penasihat Hukum,
R
berkantor di Jalan Rahmadsyah No. 171 Kelurahan Kota Matsum I, Kec. Medan
si
Area Kota Medan, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 26 Juli 2021;
ne
ng
Pengadilan Negeri tersebut;
Setelah membaca:
- Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Medan Nomor
do
gu 1554/Pid.B/2021/PN Mdn tanggal 2 Juni 2021 tentang penunjukan Majelis
Hakim;
In
A
- Penetapan Majelis Hakim Nomor 1554/Pid.B/2021/PN Mdn tanggal 2
Juni 2021 tentang penetapan hari sidang;
ah
lik
Setelah mendenganr keterangan Saksi-saksi, ahli dan Terdakwa serta
memperhatikan barang bukti yang diajukan di persidangan;
am
ub
Setelah mendenganr pembacaan tuntutan pidana yang diajukan oleh
Penuntut Umum yang pada pokoknya sebagai berikut:
ep
1. Menyatakan terdakwa RONI SYAHPUTRA telah terbukti secara sah dan
k
si
diancam pidana dalam Pasal 340 KUHPidana Jo Pasal 65 KUHPidana;
2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa RONI SYAHPUTRA atas
ne
ng
do
gu
- 1 (satu) unit mobil jenis DAIHATSU XENIA warna silver No. Plat
BK 1775 RP;
Dirampas untuk negara;
In
A
lik
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- 1 (satu) buah baju kaos warna abu-abu
R
- 1 (satu) buah celana keper panjang warna cokelat
si
- 1 (satu) buah baju lengan panjang warna hitam motif kotak-
ne
ng
kotak putih
- 1 (satu) buah celana panjang warna hitam
- 1 (satu) buah jilbab segi empat warna ungu
do
gu - 1 (satu) buah celana dalam warna hijau muda bercak darah
- 1 (satu) buah BH warna merah jambu
In
A
- 1 (satu) buah tengtop warna hitam
- 1 (satu) pasang kaos kaki warna hitam
ah
lik
- 1 (satu) buah ikat rambut warna hitam
- 1 (satu) buah BH motif bunga-bunga, 1 (satu) buah celana
am
ub
dalam motif bunga-bunga
- 1 (satu) unit Handphone android merk OPPO
ep
Seluruhnya dirampas untuk dimusnahkan;
k
si
pada pokoknya sebagai berikut:
1. Menerima dan mengabulkan Nota Pembelaan (Pledoi)
ne
ng
do
gu
lik
ub
Syaputra;
R
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Atau apabila ternyata Majelis Hakim berpendapat lain, Kami mohon agar Majelis
R
Hakim menjatuhkan putusan yang seadil - adilnya bagi Terdakwa Roni Syaputra
si
(ex aequo et bono);
ne
ng
Setelah mendenganr tanggapan Penuntut Umum terhadap pembelaan
Terdakwa yang pada pokoknya sebagai berikut:
1. Menyatakan terdakwa RONI SYAHPUTRA telah terbukti secara
do
gu sah dan meyakinkan bersalah melakukan Tindak Pidana
“PEMBUNUHAN BERENCANA DENGAN PERBARENGAN”,
In
A
sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 340 KUHPidana
Jo Pasal 65 KUHPidana;
ah
lik
atas perbuatan tersebut dengan pidana MATI
3. Menyatakan barang bukti :
am
ub
- 1 (satu) unit mobil jenis DAIHATSU XENIA warna silver No. Plat
BK 1775 RP
ep
Diramppas untuk negara
k
si
- 1 (satu) buah pisau carter bergagang warna merah
- 1 (satu) buah pisau keris
ne
ng
do
gu
lik
ub
kotak putih
ep
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- 1 (satu) pasang kaos kaki warna hitam
R
- 1 (satu) stell baju dan celana bermotif belang harimau
si
- 1 (satu) buah ikat rambut warna hitam
ne
ng
- 1 (satu) buah BH motif bunga-bunga, 1 (satu) buah celan dalam
motif bunga-bunga
- 1 (satu) unit Handphone android merk OPPO
do
gu Seluruhnya dirampas untuk dimusnahkan;
4. Biaya Perkara dibebankan kepada negara;
In
A
Setelah mendenganr Tanggapan Terdakwa terhadap tanggapan
Penuntut Umum yang pada pokoknya sebagai berikut:
ah
lik
Terdakwa Roni Syaputra untuk seluruhnya;
2. Menyatakan Terdakwa Roni Syaputra tidak terbukti secara sah
am
ub
dan menyakinkan telah melakukan tindak pidana “Pembunuhan
Berencana dengan Perbarengan” Sebgaimana diatur dalam Pasal 340
ep
Jo 65 KUHP;
k
si
dari segala tuntutan hukum (onslag van alle rechtstvervolging);
4. Merehabilitasi Roni Syaputra ke Rumah Sakit Jiwa untuk di
ne
ng
do
gu
lik
Hakim menjatuhkan putusan yang seadil - adilnya bagi Terdakwa Roni Syaputra
(ex aequo et bono);
m
ub
Hukum Terdakwa mengajukan duplik yang pada pokoknya tetap pada nota
R
pembelaannya;
es
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Primair :
R
Bahwa Ia terdakwa RONI SYAHPUTRA pada hari Minggu tanggal 21
si
Februari 2021 sekira pukul 09.00 wib atau setidak-tidaknya pada waktu lain
ne
ng
dalam bulan Februari tahun 2021 bertempat di Jalan Marelan Pasar II Timur
Kelurahan Rengas Pulau Kecamatan Medan Marelan Kota Medan tepatnya di
rumah terdakwa atau setidak-tidaknya pada suatu tempat lain yang masih
do
gu termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Medan, “dengan sengaja dan
dengan rencana terlebih dahulu merampas nyawa orang lain yakni korban
In
A
RISKA PITRIA dan korban APRILA CINTA, yang dilakukan dengan beberapa
perbuatan yang harus dipandang sebagai perbuatan yang berdiri sendiri
ah
lik
sejenis ”, perbuatan tersebut dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut :
Bermula pada hari Sabtu tanggal 13 Februari 2021, sekira 16.20 Wib
am
ub
korban RISKA PITRIA dan korban APRILA CINTA datang ke Polres Pelabuhan
Belawan, saat itu terdakwa yang merupakan petugas Polisi di Samapta Polres
ep
Pelabuhan Belawan sedang melaksanakan tugas piket jaga tahanan, bertemu
k
dengan korban RISKA PITRIA dan korban APRILIA CINTA, dimana pada saat
ah
si
titipan korban untuk tahanan, lalu terdakwa pun mengatakan kepada RISKA
PITRIA “kalau mau saya carikan, sinilah nomor HP Mu, nanti ku kabari pun”, lalu
ne
ng
RISKA PITRIA memberikan Nomor HP dan saat itu juga terdakwa memiscall
atau memanggil no hp yang diberikan, selanjutnya korban RISKA PITRIA
do
gu
19.30 Wib, terdakwa yang tertarik dengan korban RISKA PITRIA menghubungi
korban RISKA PITRIA untuk bertemu dengan alasan untuk membicarakan
ah
lik
masalah titipan korban RISKA PITRIA, akan tetapi korban RISKA PTIRIA
mengatakan tidak bisa karena sudah ada janji.
m
ub
korban RISKA PITRIA sudah ada pada terdakwa. Selanjutnya pada hari Sabtu
R
tanggal 20 Februari 2021, sekira pukul 14.00 Wib, terdakwa keluar dari rumah
es
dengan mengendarai 1(satu) unit Mobil Xenia milik terdakwa dan diperjalanan
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dijawab oleh korban RISKA PITRIA “di rumah Pak, ada apa Pak”, lalu terdakwa
R
mengatakan “Masalahmu yang kemarin, ini ada titipan”, korban RISKA PITRIA
si
menjawab “apa itu pak”, terdakwa mengatakan “ada uang, sama Handphone”,
ne
ng
lalu korban RISKA PITRIA mengatakan “ya udah kita jumpa di kantor aja Pak”,
lalu terdakwa mengendarai mobil menuju kantor Polres Pelabuhan Belawan,
lalu sekira pukul 14.40 wib, di depan Polres Pelabuhan Belawan, terdakwa
do
gu bertemu dengan korban RISKA PITRIA yang pada saat itu bersama dengan
korban APRILIA CINTA, dengan posisi terdakwa masih berada di dalam mobil
In
A
sambil melambaikan tangan mengatakan kepada korban RISKA PITRIA “Ayo
naik”, dijawab oleh korban RISKA PITRIA “Mau kemana pak”, terdakwa
ah
lik
kemudian korban RISKA PITRIA dan korban APRILA CINTA masuk ke dalam
mobil dengan posisi duduk dibangku tengah dibelakang supir, lalu terdakwa
am
ub
mengemudikan mobil, dan sebelum masuk pintu Tol Belawan, terdakwa
memphoto ber-3 (tiga) / selfie melalui HP milik terdakwa dengan posisi terdakwa
ep
sambil menyetir sedangkan korban RISKA PITRIA duduk ditengah dan
k
si
“Kau pindah ajah kesini sambil menunjukkan ke samping kiri terdakwa, biar
enak kita ngomong, lalu korban RISKA PITRIA berpindah tempat ke samping kiri
ne
ng
terdakwa, setelah keluar dari pintu Tol Cemara Asri, terdakwa mengemudikan
mobil ke arah jalan Cemara Asri dan memutar arah ke jalan Haji Anif, tepatnya
do
gu
di samping kiri sebuah toko Bintang Sejati Tehnik tidak jauh dari hotel Miyana di
Jalan Haji Anif No.28 Medan Estate Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang,
dengan posisi bertiga masih berada didalam mobil terdakwa, terdakwa
In
A
lik
ub
terdakwa menarik tangan sebelah kiri korban RISKA PITRIA dan korban RISKA
PITRIA kaget lalu menolaknya sambil mengatakan “apa ini Pak”, terdakwa
ka
mengatakan “diam aja kau, biar aku urus perkara mu”, dan korban RISKA
ep
PITRIA menjawab sambil membentak “Ya, udah nggak usah diurus”, namun
ah
terdakwa kembali memaksa korban RISKA PITRIA dan memeluk serta meremas
R
buah dada korban RISKA PITRIA, saat itu korban RISKA PITRIA kembali
es
berontak, dan korban APRILA CINTA berteriak “apa ini pak”, lalu terdakwa
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
leher korban APRILA CINTA yang mengakibatkan kepala korban APRILA
R
CINTAmengenai kursi mobil di bagian tengah, melihat itu lalu korban RISKA
si
PITRIA mengatakan kepada korban APRILA CINTA “Kau diam aja dek, ini
ne
ng
permasalahanku”, setelah itu terdakwa kembali dengan menggunakan kedua
tangan menarik tangan kiri korban RISKA PITRIA dengan cepat dan mengambil
borgol yang berada di dashboard tengah dalam mobil, lalu dengan mengunakan
do
gu borgol memukul dahi sekitar pelipis korban RISKA PITRIA, kemudian terdakwa
memborgol tangan kiri korban RISKA PITRIA dan membentak korban APRILA
In
A
CINTA dengan mengatakan “sini kau!!”, lalu terdakwa menarik secara paksa
tangan kanan korban APRILA CINTA sambil memukul dahi sekitar pelipis
ah
lik
terdakwa mengambil 1 (satu) buah Lakban berwarna coklat muda dari dalam
Dashboard dan mengambil beberapa lembar kertas tissu yang terletak di tengah
am
ub
Dashboard lalu memasukkan tissu ke mulut korban RISKA PITRIA, lalu
terdakwa membuka kunci borgol di tangan sebelah kiri korban RISKA PITRIA
ep
dan memegang borgol dengan posisi tangan sebelah kanan korban APRILA
k
CINTA dalam keadaan terborgol lalu terdakwa melakban mulut, wajah (mata),
ah
dan kedua tangan korban RISKA PITRIA diikat dibelakang namun hidung tidak
R
si
ditutup dengan lakban, lalu terdakwa berpindah ke bangku tengah dan menarik
borgol ditangan sebelah kanan korban APRILA CINTA ke belakang badan
ne
ng
do
gu
mulut, melakban mata dan kedua tangan APRILA CINTA ditarik ke belakang lalu
terdakwa mengikat kedua tangan dengan posisi dibelakang badan
menggunakan lakban, kemudian terdakwa menurunkan kursi depan sebelah kiri
In
A
supir sehingga korban RISKA PITRIA posisinya berbaring di sebelah kiri korban
APRILA CINTA, lalu dengan kedua tangan terdakwa, terdakwa meremas kedua
ah
lik
ub
INDAH yang terletak di Jalan Jamin Ginting No. 9 Simpang Selayang Kec.
Medan Tuntungan Kota Medan, dan memesan kamar AC seharga Rp. 80.000,-
ka
(delapan puluh ribu rupiah), dan tanpa sepengetahuan room boy, terdakwa
ep
pintu supir mobil dan meletakkannya di lantai dekat kamar mandi dengan posisi
R
terlentang, lalu mengangkat korban APRILA CINTA keluar dari pintu tengah
es
sebelah kanan dan meletakkannya di atas tempat tidur di kamar hotel, lalu
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
menyetubuhi korban RISKA PITRIA maka terdakwa secepatnya mendekati
R
korban RISKA PITRIA lalu menurunkan celana panjang dan membuka celana
si
dalam korban RISKA PITRIA, dan ternyata saat itu korban RISKA PITRIA
ne
ng
sedang datang bulan (menstruasi / haid), sehingga dengan kesal terdakwa
menutup celana dalam dan kembali memakaikan celana panjang korban, lalu
dengan emosi terdakwa mengikat kedua kaki korban RISKA PTIRIA dengan
do
gu menggunakan lakban dengan maksud agar tidak menjerit atau merontah,
dikarenakan nafsu birahi terdakwa belum tersalurkan, maka terdakwa
In
A
melampiaskannya kepada korban APRILA CINTA yang masih berumur 13 tahun
dengan membuka celana panjang jenis celana tidur stel baju bermotif harimau
ah
yang dipakai korban lalu membuka celana dalam korban APRILA CINTA, dan
lik
dengan jari telunjuk dan jari tengah tangan sebelah kiri, terdakwa menggesek-
gesek kemaluan korban, setelah berair lalu terdakwa membuka celana panjang
am
ub
yang dipakainya dan membuka celana dalam lalu terdakwa memasukkan
kemaluan (penis) terdakwa dalam keadaan keras dan tegang ke kemaluan
ep
korban APRILA CINTA, oleh karena terdakwa sangat bernafsu dan juga
k
sperma kedalam kemaluan APRILA CINTA, pada saat itu terdakwa mengancam
R
si
korban RISKA PITRIA dengan mengatakan “Kau.... jangan ngomong ya !!!”, lalu
terdakwa juga mengancam korban APRILA CINTA dengan mengatakan “Kau...
ne
ng
do
gu
kemudian terdakwa melepaskan ikatan lakban kaki korban RISKA PITRIA, lalu
satu persatu korban diangkatnya ke dalam mobil.
Bahwa selanjutnya terdakwa membawa kedua korban dengan
In
A
lik
ub
dan mengatakan “bentar lagi saya nyampe rumah”, supaya bukakan pintu
pagar”, sesampainya terdakwa di rumah, sekira pukul 20.15 wib, saksi ELVRINA
ka
MAKMUR CANIAGO keluar dari rumah dan membuka gembok pagar, lalu
ep
MAKMUR CANIAGO menutup pagar lalu saksi masuk kedalam rumah, oleh
R
MAKMUR CANIAGO keluar dari rumah dan terkejut melihat terdakwa sedang
M
ng
mengeluarkan korban RISKA PITRIA dari dalam mobil dengan cara memapah
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dengan kondisi kedua tangan korban RISKA PITRIA berada di belakang dalam
R
keadaan terikat dengan lakban, lalu saksi ELVRINA MAKMUR CANIAGO kaget
si
dan terkejut mengatakan “apa ini pak?”, terdakwa tidak menjawab dan berjalan
ne
ng
membawa lalu meletakkan korban RISKA PITRIA ke kamar belakang dekat
dapur, lalu terdakwa mengambil 1(satu) buah pisau keris dari pinggangnya dan
mengarahkan pisau keris tersebut ke perut saksi ELVRINA MAKMUR CANIAGO
do
gu dan mengatakan : “udah.....!!! diam aja kau, kau pun kumatikan kalau ngomong,
ini tangkapan narkoba”, lalu saksi ELVRINA MAKMUR CANIAGO mengatakan
In
A
“kenapa dibawa ke rumah, kok nggak dibawak ke kantor POLISI, dan dimana
kawan Bapak yang nangkap itu?, terdakwa menjawab “Udah diam......aja kau,
ah
nggak urusanmu itu !!! nanti kawanku datang menjemput, masuk kau ke kamar”,
lik
saat itu juga saksi ELVRINA MAKMUR CANIAGO dengan cepat dan ketakutan
masuk ke kamar tidur, kemudian terdakwa keluar dari kamar dan mengambil
am
ub
korban APRILA CINTA dan mengeluarkan dari dalam mobil dan membawa
masuk ke rumah, saat itu saksi ELVRINA MAKMUR CANIAGO kaget dan
ep
mengatakan kepada terdakwa “Apa lagi ini Pak???,” dan terdakwa mengatakan
k
“Kau, masuk ke kamar, Ku bunuh kau, kalau banyak tanya”, lalu saksi ELVRINA
ah
si
CINTA masuk ke kamar belakang dekat dapur tempat kedua korban dan korban
APRILA CINTA dimasukkan ke dalam kamar belakang dengan posisi di samping
ne
ng
sebelah kanan korban RISKA PITRIA, lalu menutup dan mengunci pintu kamar
tersebut.
do
gu
ajah kau, kalau kau ngomong, kumatikan kau !!!, denganr nggak !!!” sambil
membentak kembali, dan saat itu saksi ELVRINA MAKMUR CANIAGO hanya
ah
lik
menganggukkan kepala, lalu terdakwa keluar dari kamar tidur dan mengunci
saksi ELVRINA MAKMUR CANIAGO yang berada di kamar dari luar dengan
m
ub
korban dengan maksud agar kedua korban tidak dapat bersuara, kemudian
ah
terdakwa mengambil martil dan paku dari dapur, memaku pinggiran kosen pintu
R
kamar, mengikat pintu kamar dengan menggunakan kawat dan mengikat sambil
es
melilitkan tali warna kuning dengan maksud kedua korban tidak bisa melarikan
M
ng
diri.
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Bahwa Selanjutnya terdakwa hendak pergi melaksanakan tugas piket
R
jaga tahanan di Polres Pelabuhan Belawan, sebelum berangkat, terakwa
si
mencek kembali kedua korban dan pengikat pintu, saat pintu dibuka kaki kedua
ne
ng
korban masih bergerak, sehingga terdakwa kembali mengambil tali plastik
warna hitam dari dapur, dan mengikat kedua kaki korban, lalu terdakwa
mengatakan kepada kedua korban “ Kalian dua jangan ribut !!!, jangan banyak
do
gu gerakan !!!, nanti aku balik”, selanjutnya terdakwa pergi dan menutup pintu
kamar dari luar sambil mengikat pintu kamar dengan kawat dan tali warna
In
A
kuning, kemudian sekira pukul 21.00 wib terdakwa berangkat dinas ke Polres
Pelabuhan Belawan dengan menggunakan 1(satu) unit sepeda motor.
ah
Bahwa pada hari Minggu tanggal 21 Februari 2021, sekira pukul 02.30
lik
Wib, dengan menggunakan sepeda motor terdakwa pulang ke rumah untuk
mencek kondisi kedua korban dan terdakwa melihat kedua korban masih dalam
am
ub
terikat dan bersandar di dinding kamar dan terdakwa melihat pintu engsel kamar
tidurnya masih dalam keadaan terkunci, namun terdakwa tidak ada menegur
ep
ataupun masuk ke dalam kamar tersebut dan selanjutnya menutup pintu dan
k
Belawan.
R
si
Bahwa Selanjutnya pada hari Minggu tanggal 21 Februari 2021, sekira
pukul 06.30 Wib, setelah menaikkan bendera merah putih di Polres Pelabuhan
ne
ng
Belawan terdakwa kembali ke rumah dan tiba di rumah sekitar pukul 07.00 Wib,
mendenganr terdakwa pulang, saksi ELVRINA MAKMUR CANIAGO berteriak
do
gu
lik
ub
terdakwa memberikan kedua korban minum dengan air di dalam gelas, setelah
itu terdakwa duduk di pintu depan kamar kedua korban sambil memperhatikan
ka
memberikan minum kepada kedua korban untuk kedua kalinya, setelah itu
ah
menentu karena kedua korban semakin lemas, agar tidak diketahui oleh orang
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
timbul niat terdakwa untuk menghabisi nyawa kedua korban korban, selanjutnya
R
sekira pukul 09.00 Wib, terdakwa masuk ke kamar korban dan dengan
si
menggunakan gunting terdakwa memutuskan tali di kaki yang terikat di kedua
ne
ng
korban. Pertama sekali terdakwa memapah korban APRILA CINTA dengan cara
memegang kedua tangan menuju ruangan tamu / tengah dan terdakwa
mendudukkan korban APRILA CINTAdi ambal yang saat itu kondisi korban
do
gu APRILA CINTA sudah dalam keadaan lemas, lalu terdakwa mengambil bantal
dari tempat menyekap kedua korban, selanjutnya dengan menggunakan bantal
In
A
tersebut tedakwa mendorong tubuh korban APRILA CINTA sehingga korban
APRILA CINTA terlentang di atas ambal dan dengan posisi terdakwa duduk
ah
diatas perut korban, dengan kedua tangan terdakwa sambil memegang bantal,
lik
terdakwa menutup wajah dan mulut korban dengan ambal tersebut dan ditekan
dengan sekuat tenaga sehingga korban tidak berdaya dan saat itu juga korban
am
ub
tidak bergerak lagi (meninggal dunia). Selanjutnya terdakwa kembali masuk ke
kamar dan memutuskan tali yang mengikat kaki korban RISKA PITRIA dengan
ep
menggunakan gunting, kemudian mengangkat dan memapah korban RISKA
k
PITRIA keluar dari kamar dengan cara memegang pundak dan tangan korban
ah
si
saat itu sudah dalam keadaan lemas, lalu terdakwa mengambil bantal dari atas
ambal yang dipergunakan sebelumnya kepada korban APRILA CINTA, dan
ne
ng
do
gu
terdakwa duduk diatas perut korban, kemudian terdakwa menutup wajah dan
mulut korban dengan menggunakan bantal dan terdakwa menekan dengan
sekuat tenaganya sehingga korban tidak berdaya dan saat itu juga korban tidak
In
A
bergerak lagi (meninggal dunia). Setelah kedua korban RISKA PITRIA tidak
bergerak lagi, terdakwa menarik dan menyeret korban dan menyatukannya
ah
lik
ub
lalu terdakwa kembali menutup pagar rumahnya, dan kemudian mengambil dua
buah karton dari dapur untuk menutup kaca depan mobil, agar tidak dilihat
ka
orang apa yang diperbuat terdakwa selanjutnya, saat itu juga terdakwa
ep
mengganti plat mobilnya dari No.Pol : BK 1775 RP menjadi Plat Nomor : B 1873
ah
PKX, selanjutnya terdakwa membuka pintu samping kiri mobil, lalu mengangkat
R
kedua korban secara bergantian dengan cara memegang tangan dan bahu
es
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Selanjutnya terdakwa masuk ke dalam rumah dan membuka kamar
R
tidur yang sebelumnya terdakwa kunci dari luar, saat itu saksi ELVRINA
si
MAKMUR CANIAGO sangat ketakutan dan menangis, lalu terdakwa
ne
ng
mengatakan kepada saksi ELVRINA MAKMUR CANIAGO “Mandi kau !!!” kita
mau jalan-jalan”, karena taku pada terdakwa saksi ELVRINA MAKMUR
CANIAGO mengikuti omongan terdakwa dan mandi. Sekitar 15 menit saksi
do
gu ELVRINA MAKMUR CANIAGO, selesai berpakaian dan keluar dari kamar
kemudian terdakwa mengunci pintu kamarnya dan keluar dari rumahnya, lalu
In
A
terdakwa menutup dan mengunci pintu rumahnya, dan mengatakan kepada
saksi ELVRINA MAKMUR CANIAGO ”kau buka pintu pagar dan kunci lagi”,
ah
lik
dari garasi dan melewati pagar, istrinya menutup kembali pagar rumahnya.
Selanjutnya saksi ELVRINA MAKMUR CANIAGO membuka pintu depan mobil
am
ub
dan masuk ke mobil, saat saksi ELVRINA MAKMUR CANIAGO berada di
samping terdakwa, saksi ELVRINA MAKMUR CANIAGO kembali terkejut
ep
melihat kedua korban berada di belakangnya dan saat itu saksi ELVRINA
k
si
keris dan mengarahkan saksi ELVRINA MAKMUR CANIAGO, sambil
mengatakan “kau harus kawani aku, kalau nggak kau pun kubunuh, saksi
ne
ng
do
gu
menunggu malam dan sepi untuk membuang kedua korban, lalu terdakwa
menyetir mobil menuju arah Amplas - Tanjung Morawa hingga sekira pukul
17.00 Wib, terdakwa berada di Jalan Pasar Bengkel Kec. Perbaungan Kab.
In
A
lik
di Jalan Pasiran Kel. Simpang Tiga Pekan Kec. Perbaungan Kab. Sergai
tepatnya di pinggir jalan umum disebuah pohon Mahoni, terdakwa memarkirkan
m
ub
mobil di beram jalan dengan arah mobil menuju Medan, lalu terdakwa membuka
kap depan mobil dengan mesin mobil dalam keadaan hidup, lampu mobil
ka
tersebut dalam keadaan sepi, setelah terdakwa melihat situasi dalam keadaan
ah
aman maka terdakwa membuka pintu mobil sebelah kanan tengah dan
R
tangan terdakwa menarik tangan dan bahu korban sehingga korban terjatuh dan
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dan menutup pintu tengah mobil dan masuk ke mobil lalu menyetir mobil sambil
R
tancap gas mengarah ke Medan. Saat di perjalanan arah Bandara Kuala Namu
si
- Batang Kuis, terdakwa melihat ada sebuah sungai, selanjutnya terdakwa
ne
ng
mengambil dari dasboard 1 (satu) unit hp milik korban RISKA PITRIA dan sambil
menyetir membuang HP milik korban ke sungai tersebut, dan dalam perjalanan
sekitar 10 menit di pinggir jalan Batang Kuis, terdakwa mengambil dari bawah
do
gu kakinya sebuah bungkusan plastik warna hitam berisikan barang milik kedua
korban berupa 2 (dua) pasang sandal dan sambil menyetir membuangnya
In
A
dipinggir jalan dengan membuka pintu kaca mobil, dan melanjutkan perjalanan
melalui Jalan Batang kuis menuju Medan hingga sampai di jalan Bilal ujung,
ah
kemudian masuk ke jalan Yos Sudarso - Medan, dan masuk ke Jalan Budi
lik
Kemasyarakatan Kel. Pulo Brayan Kota Kec. Medan Barat Kota Medan,
selanjutnya pada hari Senin tanggal 22 Februari 2021sekira pukul 00.30 wib,
am
ub
tepatnya di jalan Budi Kemasyarakatan Kel. Pulo Brayan Kota Kec. Medan
Barat Kota Medan, terdakwa memberhentikan mobil tepatnya didekat sebuah
ep
tembok, kemudian terdakwa keluar dari mobil dan membuka pintu tengah
k
dan membuang korban APRILA CINTA ditepi jalan. Setelah korban diletakkan di
R
si
tepi jalan, secepatnya terdakwa masuk ke dalam mobil dan melaju ke jalan Tol
Tanjung Mulia menuju ke rumahnya di Jalan Marelan Pasar II Timur Kel. Rengas
ne
ng
do
gu
lik
ub
Forensik dan Medikolegal Rumah Sakit Umum Daerah Sultan Sulaiman Nomor :
445/2092/IKF/II/2021, tanggal 23 Februari 2021 yang dipeiksa dan
ka
seratus lima puluh satu sentimeter, rambut hitam lurus. Dari hasil pemeriksaan
es
luar dijumpai luka memar pada permukaan bibir bagian dalam, pipi kiri, rahang
M
ng
atas, rahang bawah, anggota gerak atas dan anggota gerak bawah. Dijumpai
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
luka lecet pada dahi, pipi, bibir, anggota gerak atas dan anggota gerak bawah.
R
Dijumpai bintik-bintik perdarahan pada kedua kelopak mata bagian dalam.
si
Dijumpai keluar cairan darah dari kedua lubang hidung, dijumpai permukaan
ne
ng
bibir, kedua ujung-ujung jari tangan dan kedua ujung-ujung jari kaki bewarna
kebiruan, dijumpai luka robek warna coklat kehitaman pada selaput hymen
vagina dengan arah jam sembilan, dua belas, tiga dan enam, dijumpai luka lecet
do
gu warna merah kehitaman pada dinding lubang dubur berbentuk seperti corong.
Dari hasil pemeriksaan dalam dijumpai buih halus yang sukar pecah pada
In
A
saluran nafas bagian atas, pada pemotongan paru dijumpai buih halus
bercampur darah berwarna kehitaman, dijumpai bintik-bintik perdarahan pada
ah
lik
Dari hasil pemeriksaan luar dan dalam disimpulkan penyebab kematian
korban adalah mati lemas akibat terhalangnya oksigen masuk ke saluran
am
ub
pernafasan hingga ketiadaan oksigen di dalam tubuh dan terjadinya
peningkatan karbondioksida (CO2) pada tubuh akibat penekanan pada hidung
ep
dan mulut.
k
si
09/IKF/II/2021, tanggal 22 Februari 2021 yang diperiksa dan ditandatangani
oleh dr. ISMURRIZAL, SH, Sp. F, berkesimpulan dari hasil pemeriksaan luar
ne
ng
terhadap korban APRILA CINTA: Dijumpai luka memar pada dahi sebelah
kanan, dijumpai bintik-bintik perdarahan pada kedua mata, dijumpai luka memar
do
gu
pada pertengahan pipi kanan, dijumpai luka memar pada pipi kiri, dijumpai luka
gores pada pertengahan pipi kiri, dijumpai luka memar dan luka lecet pada
pertengahan puncak hidung, dijumpai luka lecet pada sudut bibir kiri, dijumpai
In
A
luka memar pada bibir atas dan bawah bagian dalam (jejas gigi), dijumpai luka
memar pada pertengahan dagu, dijumpai luka memar pada pertengahan leher,
ah
lik
dijumpai luka memar (jejas ikatan) pada kedua pergelangan tangan, dijumpai
kedua ujung-ujung kuku berwarna kebiruan pada tangan dan kaki.
m
ub
bagian atas, dijumpai resapan darah pada saluran makan bagian atas, dijumpai
ep
merah kehitaman pada paru kanan dan kiri, dijumpai bintik-bintik perdarahan
es
(tardieu’s spot) pada jantung, usus, hati, limpa, ginjal berwarna pucat.
M
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Dari hasil pemeriksaan luar dan dalam, penyebab kematian korban mati
R
lemas karena terhalangnya udara masuk ke saluran nafas akibat pembekapan
si
disertai pencekikan.
ne
ng
Perbuatan terdakwa sebagimana diatur dan diancam pidana Pasal 340
KUHPidana jo. Pasal 65 KUHPidana.
Subsidair :
do
gu Bahwa Ia terdakwa RONI SYAHPUTRA pada hari Minggu tanggal 21
Februari 2021 sekira pukul 09.00 wib atau setidak-tidaknya pada waktu lain
In
A
dalam bulan Februari tahun 2021 bertempat di Jalan Marelan Pasar II Timur
Kelurahan Rengas Pulau Kecamatan Medan Marelan Kota Medan tepatnya di
ah
rumah terdakwa atau setidak-tidaknya pada suatu tempat lain yang masih
lik
termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Medan, “dengan sengaja
merampas nyawa orang lain yakni korban RISKA PITRIA dan korban APRILA
am
ub
CINTA, yang dilakukan dengan beberapa perbuatan yang harus dipandang
sebagai perbuatan yang berdiri sendiri sehingga merupakan beberapa
ep
kejahatan yang diancam dengan pidana pokok sejenis”, perbuatan tersebut
k
Bermula pada hari Sabtu tanggal 13 Februari 2021, sekira 16.20 Wib
R
si
korban RISKA PITRIA dan korban APRILA CINTA datang ke Polres Pelabuhan
Belawan, saat itu terdakwa yang merupakan petugas Polisi di Samapta Polres
ne
ng
do
gu
RISKA PITRIA memberikan Nomor HP dan saat itu juga terdakwa memiscall
atau memanggil no hp yang diberikan, selanjutnya korban RISKA PITRIA
ah
lik
ub
masalah titipan korban RISKA PITRIA, akan tetapi korban RISKA PTIRIA
ah
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
terdakwa membuat suatu cerita seolah-olah barang yang disebutkan oleh
R
korban RISKA PITRIA sudah ada pada terdakwa. Selanjutnya pada hari Sabtu
si
tanggal 20 Februari 2021, sekira pukul 14.00 Wib, terdakwa keluar dari rumah
ne
ng
dengan mengendarai 1(satu) unit Mobil Xenia milik terdakwa dan diperjalanan
menghubungi korban RISKA PITRIA dengan mengatakan “kau dimana dek”,
dijawab oleh korban RISKA PITRIA “di rumah Pak, ada apa Pak”, lalu terdakwa
do
gu mengatakan “Masalahmu yang kemarin, ini ada titipan”, korban RISKA PITRIA
menjawab “apa itu pak”, terdakwa mengatakan “ada uang, sama Handphone”,
In
A
lalu korban RISKA PITRIA mengatakan “ya udah kita jumpa di kantor aja Pak”,
lalu terdakwa mengendarai mobil menuju kantor Polres Pelabuhan Belawan,
ah
lalu sekira pukul 14.40 wib, di depan Polres Pelabuhan Belawan, terdakwa
lik
bertemu dengan korban RISKA PITRIA yang pada saat itu bersama dengan
korban APRILIA CINTA, dengan posisi terdakwa masih berada di dalam mobil
am
ub
sambil melambaikan tangan mengatakan kepada korban RISKA PITRIA “Ayo
naik”, dijawab oleh korban RISKA PITRIA “Mau kemana pak”, terdakwa
ep
mengatakan “Tapi mau mengambil titipan Handphone dan uang di ATM”,
k
kemudian korban RISKA PITRIA dan korban APRILA CINTA masuk ke dalam
ah
mobil dengan posisi duduk dibangku tengah dibelakang supir, lalu terdakwa
R
si
mengemudikan mobil, dan sebelum masuk pintu Tol Belawan, terdakwa
memphoto ber-3 (tiga) / selfie melalui HP milik terdakwa dengan posisi terdakwa
ne
ng
do
gu
terdakwa, setelah keluar dari pintu Tol Cemara Asri, terdakwa mengemudikan
mobil ke arah jalan Cemara Asri dan memutar arah ke jalan Haji Anif, tepatnya
ah
lik
di samping kiri sebuah toko Bintang Sejati Tehnik tidak jauh dari hotel Miyana di
Jalan Haji Anif No.28 Medan Estate Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang,
m
ub
nantilah kita ambil”, dijawab oleh korban RISKA PITRIA “jangan gitulah Pak”,
ep
sangat bernafsu dan sangat tertarik dengan tubuh korban RISKA PITRIA, maka
R
terdakwa menarik tangan sebelah kiri korban RISKA PITRIA dan korban RISKA
es
PITRIA kaget lalu menolaknya sambil mengatakan “apa ini Pak”, terdakwa
M
ng
mengatakan “diam aja kau, biar aku urus perkara mu”, dan korban RISKA
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
PITRIA menjawab sambil membentak “Ya, udah nggak usah diurus”, namun
R
terdakwa kembali memaksa korban RISKA PITRIA dan memeluk serta meremas
si
buah dada korban RISKA PITRIA, saat itu korban RISKA PITRIA kembali
ne
ng
berontak, dan korban APRILA CINTA berteriak “apa ini pak”, lalu terdakwa
membentak dengan mengatakan “diam aja kau“ kemudian terdakwa memukul
leher korban APRILA CINTA yang mengakibatkan kepala korban APRILA
do
gu CINTAmengenai kursi mobil di bagian tengah, melihat itu lalu korban RISKA
PITRIA mengatakan kepada korban APRILA CINTA “Kau diam aja dek, ini
In
A
permasalahanku”, setelah itu terdakwa kembali dengan menggunakan kedua
tangan menarik tangan kiri korban RISKA PITRIA dengan cepat dan mengambil
ah
borgol yang berada di dashboard tengah dalam mobil, lalu dengan mengunakan
lik
borgol memukul dahi sekitar pelipis korban RISKA PITRIA, kemudian terdakwa
memborgol tangan kiri korban RISKA PITRIA dan membentak korban APRILA
am
ub
CINTA dengan mengatakan “sini kau!!”, lalu terdakwa menarik secara paksa
tangan kanan korban APRILA CINTA sambil memukul dahi sekitar pelipis
ep
sebelah kanan kemudian menyatukan kedua tangan korban, selanjutnya
k
terdakwa mengambil 1 (satu) buah Lakban berwarna coklat muda dari dalam
ah
Dashboard dan mengambil beberapa lembar kertas tissu yang terletak di tengah
R
si
Dashboard lalu memasukkan tissu ke mulut korban RISKA PITRIA, lalu
terdakwa membuka kunci borgol di tangan sebelah kiri korban RISKA PITRIA
ne
ng
dan memegang borgol dengan posisi tangan sebelah kanan korban APRILA
CINTA dalam keadaan terborgol lalu terdakwa melakban mulut, wajah (mata),
do
gu
dan kedua tangan korban RISKA PITRIA diikat dibelakang namun hidung tidak
ditutup dengan lakban, lalu terdakwa berpindah ke bangku tengah dan menarik
borgol ditangan sebelah kanan korban APRILA CINTA ke belakang badan
In
A
lik
mulut, melakban mata dan kedua tangan APRILA CINTA ditarik ke belakang lalu
terdakwa mengikat kedua tangan dengan posisi dibelakang badan
m
ub
APRILA CINTA, lalu dengan kedua tangan terdakwa, terdakwa meremas kedua
ep
INDAH yang terletak di Jalan Jamin Ginting No. 9 Simpang Selayang Kec.
es
Medan Tuntungan Kota Medan, dan memesan kamar AC seharga Rp. 80.000,-
M
ng
(delapan puluh ribu rupiah), dan tanpa sepengetahuan room boy, terdakwa
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
memasukkan kedua korban dengan mengangkat korban RISKA PITRIA dari
R
pintu supir mobil dan meletakkannya di lantai dekat kamar mandi dengan posisi
si
terlentang, lalu mengangkat korban APRILA CINTA keluar dari pintu tengah
ne
ng
sebelah kanan dan meletakkannya di atas tempat tidur di kamar hotel, lalu
terdakwa mengunci pintu kamar, dikarenakan sangat bernafsu untuk
menyetubuhi korban RISKA PITRIA maka terdakwa secepatnya mendekati
do
gu korban RISKA PITRIA lalu menurunkan celana panjang dan membuka celana
dalam korban RISKA PITRIA, dan ternyata saat itu korban RISKA PITRIA
In
A
sedang datang bulan (menstruasi / haid), sehingga dengan kesal terdakwa
menutup celana dalam dan kembali memakaikan celana panjang korban, lalu
ah
dengan emosi terdakwa mengikat kedua kaki korban RISKA PTIRIA dengan
lik
menggunakan lakban dengan maksud agar tidak menjerit atau merontah,
dikarenakan nafsu birahi terdakwa belum tersalurkan, maka terdakwa
am
ub
melampiaskannya kepada korban APRILA CINTA yang masih berumur 13 tahun
dengan membuka celana panjang jenis celana tidur stel baju bermotif harimau
ep
yang dipakai korban lalu membuka celana dalam korban APRILA CINTA, dan
k
dengan jari telunjuk dan jari tengah tangan sebelah kiri, terdakwa menggesek-
ah
gesek kemaluan korban, setelah berair lalu terdakwa membuka celana panjang
R
si
yang dipakainya dan membuka celana dalam lalu terdakwa memasukkan
kemaluan (penis) terdakwa dalam keadaan keras dan tegang ke kemaluan
ne
ng
korban APRILA CINTA, oleh karena terdakwa sangat bernafsu dan juga
ketakutan, sehingga belum sampai 3 menit terdakwa sudah mengeluarkan
do
gu
sperma kedalam kemaluan APRILA CINTA, pada saat itu terdakwa mengancam
korban RISKA PITRIA dengan mengatakan “Kau.... jangan ngomong ya !!!”, lalu
terdakwa juga mengancam korban APRILA CINTA dengan mengatakan “Kau...
In
A
lik
kemudian terdakwa melepaskan ikatan lakban kaki korban RISKA PITRIA, lalu
satu persatu korban diangkatnya ke dalam mobil.
m
ub
yakni saksi ELVRINA MAKMUR CANIAGO panggilan PIPIT alias mama putri
R
dan mengatakan “bentar lagi saya nyampe rumah”, supaya bukakan pintu
es
pagar”, sesampainya terdakwa di rumah, sekira pukul 20.15 wib, saksi ELVRINA
M
ng
MAKMUR CANIAGO keluar dari rumah dan membuka gembok pagar, lalu
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
terdakwa memasukkan mobil ke teras (bukan garasi), setelah saksi ELVRINA
R
MAKMUR CANIAGO menutup pagar lalu saksi masuk kedalam rumah, oleh
si
karena terdakwa lama masuk ke dalam rumah, kemudian saksi ELVRINA
ne
ng
MAKMUR CANIAGO keluar dari rumah dan terkejut melihat terdakwa sedang
mengeluarkan korban RISKA PITRIA dari dalam mobil dengan cara memapah
dengan kondisi kedua tangan korban RISKA PITRIA berada di belakang dalam
do
gu keadaan terikat dengan lakban, lalu saksi ELVRINA MAKMUR CANIAGO kaget
dan terkejut mengatakan “apa ini pak?”, terdakwa tidak menjawab dan berjalan
In
A
membawa lalu meletakkan korban RISKA PITRIA ke kamar belakang dekat
dapur, lalu terdakwa mengambil 1(satu) buah pisau keris dari pinggangnya dan
ah
lik
dan mengatakan : “udah.....!!! diam aja kau, kau pun kumatikan kalau ngomong,
ini tangkapan narkoba”, lalu saksi ELVRINA MAKMUR CANIAGO mengatakan
am
ub
“kenapa dibawa ke rumah, kok nggak dibawak ke kantor POLISI, dan dimana
kawan Bapak yang nangkap itu?, terdakwa menjawab “Udah diam......aja kau,
ep
nggak urusanmu itu !!! nanti kawanku datang menjemput, masuk kau ke kamar”,
k
saat itu juga saksi ELVRINA MAKMUR CANIAGO dengan cepat dan ketakutan
ah
masuk ke kamar tidur, kemudian terdakwa keluar dari kamar dan mengambil
R
si
korban APRILA CINTA dan mengeluarkan dari dalam mobil dan membawa
masuk ke rumah, saat itu saksi ELVRINA MAKMUR CANIAGO kaget dan
ne
ng
mengatakan kepada terdakwa “Apa lagi ini Pak???,” dan terdakwa mengatakan
“Kau, masuk ke kamar, Ku bunuh kau, kalau banyak tanya”, lalu saksi ELVRINA
do
gu
sebelah kanan korban RISKA PITRIA, lalu menutup dan mengunci pintu kamar
tersebut.
ah
lik
ub
membentaknya “Kau, jangan cerita sama orang, nggak usah ngomong, diam
ajah kau, kalau kau ngomong, kumatikan kau !!!, denganr nggak !!!” sambil
ka
membentak kembali, dan saat itu saksi ELVRINA MAKMUR CANIAGO hanya
ep
menganggukkan kepala, lalu terdakwa keluar dari kamar tidur dan mengunci
ah
saksi ELVRINA MAKMUR CANIAGO yang berada di kamar dari luar dengan
R
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
korban dengan maksud agar kedua korban tidak dapat bersuara, kemudian
R
terdakwa mengambil martil dan paku dari dapur, memaku pinggiran kosen pintu
si
kamar, mengikat pintu kamar dengan menggunakan kawat dan mengikat sambil
ne
ng
melilitkan tali warna kuning dengan maksud kedua korban tidak bisa melarikan
diri.
Bahwa Selanjutnya terdakwa hendak pergi melaksanakan tugas piket
do
gu jaga tahanan di Polres Pelabuhan Belawan, sebelum berangkat, terakwa
mencek kembali kedua korban dan pengikat pintu, saat pintu dibuka kaki kedua
In
A
korban masih bergerak, sehingga terdakwa kembali mengambil tali plastik
warna hitam dari dapur, dan mengikat kedua kaki korban, lalu terdakwa
ah
mengatakan kepada kedua korban “ Kalian dua jangan ribut !!!, jangan banyak
lik
gerakan !!!, nanti aku balik”, selanjutnya terdakwa pergi dan menutup pintu
kamar dari luar sambil mengikat pintu kamar dengan kawat dan tali warna
am
ub
kuning, kemudian sekira pukul 21.00 wib terdakwa berangkat dinas ke Polres
Pelabuhan Belawan dengan menggunakan 1(satu) unit sepeda motor.
ep
Bahwa pada hari Minggu tanggal 21 Februari 2021, sekira pukul 02.30
k
mencek kondisi kedua korban dan terdakwa melihat kedua korban masih dalam
R
si
terikat dan bersandar di dinding kamar dan terdakwa melihat pintu engsel kamar
tidurnya masih dalam keadaan terkunci, namun terdakwa tidak ada menegur
ne
ng
ataupun masuk ke dalam kamar tersebut dan selanjutnya menutup pintu dan
pagar rumah lalu kembali melaksanakan tugas di tahanan Polres Pelabuhan
do
gu
Belawan.
Bahwa Selanjutnya pada hari Minggu tanggal 21 Februari 2021, sekira
pukul 06.30 Wib, setelah menaikkan bendera merah putih di Polres Pelabuhan
In
A
Belawan terdakwa kembali ke rumah dan tiba di rumah sekitar pukul 07.00 Wib,
menengar terdakwa pulang, saksi ELVRINA MAKMUR CANIAGO berteriak dari
ah
lik
ub
disekap, lalu masuk dan melihat kedua korban tidak bergerak, lalu terdakwa
menggoyang-goyangkan kedua kaki korban dan mengatakan “Hei..., hei....,
ka
mengambil air mineral dan gunting, untuk menggunting lakban disekitar mulut
ah
memberikan kedua korban minum dengan air di dalam gelas, setelah itu
es
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
memberikan minum kepada kedua korban untuk kedua kalinya, setelah itu
R
terdakwa kembali melakban mulut dan hidung kedua korban.
si
Selanjutnya sekira pukul 08.45 Wib, pikiran terdakwa semakin tidak
ne
ng
menentu karena kedua korban semakin lemas, agar tidak diketahui oleh orang
bahwa terdakwa telah melakukan perbuatan tersebut kepada kedua korban,
timbul niat terdakwa untuk menghabisi nyawa kedua korban korban, selanjutnya
do
gu sekira pukul 09.00 Wib, terdakwa masuk ke kamar korban dan dengan
menggunakan gunting terdakwa memutuskan tali di kaki yang terikat di kedua
In
A
korban. Pertama sekali terdakwa memapah korban APRILA CINTA dengan cara
memegang kedua tangan menuju ruangan tamu / tengah dan terdakwa
ah
mendudukkan korban APRILA CINTAdi ambal yang saat itu kondisi korban
lik
APRILA CINTA sudah dalam keadaan lemas, lalu terdakwa mengambil bantal
dari tempat menyekap kedua korban, selanjutnya dengan menggunakan bantal
am
ub
tersebut tedakwa mendorong tubuh korban APRILA CINTA sehingga korban
APRILA CINTAterlentang di atas ambal dan dengan posisi terdakwa duduk
ep
diatas perut korban, dengan kedua tangan terdakwa sambil memegang bantal,
k
terdakwa menutup wajah dan mulut korban dengan ambal tersebut dan ditekan
ah
dengan sekuat tenaga sehingga korban tidak berdaya dan saat itu juga korban
R
si
tidak bergerak lagi (meninggal dunia). Selanjutnya terdakwa kembali masuk ke
kamar dan memutuskan tali yang mengikat kaki korban RISKA PITRIA dengan
ne
ng
do
gu
lik
terdakwa duduk diatas perut korban, kemudian terdakwa menutup wajah dan
mulut korban dengan menggunakan bantal dan terdakwa menekan dengan
m
ub
sekuat tenaganya sehingga korban tidak berdaya dan saat itu juga korban tidak
bergerak lagi (meninggal dunia). Setelah kedua korban RISKA PITRIA tidak
ka
membuka pagar untuk memutar arah kepala mobil, setelah mobil putra kepala,
R
lalu terdakwa kembali menutup pagar rumahnya, dan kemudian mengambil dua
es
buah karton dari dapur untuk menutup kaca depan mobil, agar tidak dilihat
M
ng
orang apa yang diperbuat terdakwa selanjutnya, saat itu juga terdakwa
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
mengganti plat mobilnya dari No.Pol : BK 1775 RP menjadi Plat Nomor : B 1873
R
PKX, selanjutnya terdakwa membuka pintu samping kiri mobil, lalu mengangkat
si
kedua korban secara bergantian dengan cara memegang tangan dan bahu
ne
ng
korban sambil menyeret kakinya menuju mobilnya dan mengangkat korban
masuk ke dalam mobil.
Selanjutnya terdakwa masuk ke dalam rumah dan membuka kamar
do
gu tidur yang sebelumnya terdakwa kunci dari luar, saat itu saksi ELVRINA
MAKMUR CANIAGO sangat ketakutan dan menangis, llau terdakwa
In
A
mengatakan kepada saksi ELVRINA MAKMUR CANIAGO “Mandi kau !!!” kita
mau jalan-jalan”, karena taku pada terdakwa saksi ELVRINA MAKMUR
ah
lik
ELVRINA MAKMUR CANIAGO, selesai berpakaian dan keluar dari kamar
kemudian terdakwa mengunci pintu kamarnya dan keluar dari rumahnya, lalu
am
ub
terdakwa menutup dan mengunci pintu rumahnya, dan mengatakan kepada
saksi ELVRINA MAKMUR CANIAGO ”kau buka pintu pagar dan kunci lagi”,
ep
sambil terdakwa menuju mobil dan menghidupkannya, saat mengeluarkan mobil
k
dari garasi dan melewati pagar, istrinya menutup kembali pagar rumahnya.
ah
si
dan masuk ke mobil, saat saksi ELVRINA MAKMUR CANIAGO berada di
samping terdakwa, saksi ELVRINA MAKMUR CANIAGO kembali terkejut
ne
ng
melihat kedua korban berada di belakangnya dan saat itu saksi ELVRINA
MAKMUR CANIAGO mengatakan kepada terdakwa “kok jadi begini”, terdakwa
do
gu
lik
menunggu malam dan sepi untuk membuang kedua korban, llau terdakwa
menyetir mobil menuju arah Amplas - Tanjung Morawa hingga sekira pukul
m
ub
17.00 Wib, terdakwa berada di Jalan Pasar Bengkel Kec. Perbaungan Kab.
Sergai, dengan berputar-putar mengelilingi antara jalan Perbaungan kembali
ka
lagi ke arah Medan sambil menunggu waktu malam dan sekira pukul 20.00 Wib,
ep
di Jalan Pasiran Kel. Simpang Tiga Pekan Kec. Perbaungan Kab. Sergai
ah
mobil di beram jalan dengan arah mobil menuju Medan, lalu terdakwa membuka
es
kap depan mobil dengan mesin mobil dalam keadaan hidup, lampu mobil
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
tersebut dalam keadaan sepi, setelah terdakwa melihat situasi dalam keadaan
R
aman maka terdakwa membuka pintu mobil sebelah kanan tengah dan
si
secepatnya mengeluarkan korban RISKA PITRIA dengan menggunakan kedua
ne
ng
tangan terdakwa menarik tangan dan bahu korban sehingga korban terjatuh dan
terlempar ke dalam pinggiran jalan, dengan secepatnya terdakwa menutup kap
dan menutup pintu tengah mobil dan masuk ke mobil lalu menyetir mobil sambil
do
gu tancap gas mengarah ke Medan. Saat di perjalanan arah Bandara Kuala Namu
- Batang Kuis, terdakwa melihat ada sebuah sungai, selanjutnya terdakwa
In
A
mengambil dari dasboard 1 (satu) unit hp milik korban RISKA PITRIA dan sambil
menyetir membuang HP milik korban ke sungai tersebut, dan dalam perjalanan
ah
sekitar 10 menit di pinggir jalan Batang Kuis, terdakwa mengambil dari bawah
lik
kakinya sebuah bungkusan plastik warna hitam berisikan barang milik kedua
korban berupa 2 (dua) pasang sandal dan sambil menyetir membuangnya
am
ub
dipinggir jalan dengan membuka pintu kaca mobil, dan melanjutkan perjalanan
melalui Jalan Batang kuis menuju Medan hingga sampai di jalan Bilal ujung,
ep
kemudian masuk ke jalan Yos Sudarso - Medan, dan masuk ke Jalan Budi
k
Kemasyarakatan Kel. Pulo Brayan Kota Kec. Medan Barat Kota Medan,
ah
selanjutnya pada hari Senin tanggal 22 Februari 2021sekira pukul 00.30 wib,
R
si
tepatnya di jalan Budi Kemasyarakatan Kel. Pulo Brayan Kota Kec. Medan
Barat Kota Medan, terdakwa memberhentikan mobil tepatnya didekat sebuah
ne
ng
tembok, kemudian terdakwa keluar dari mobil dan membuka pintu tengah
sebelah kanan dan secepatnya menarik dengan sekuat tenaga menurunkan
do
gu
dan membuang korban APRILA CINTA ditepi jalan. Setelah korban diletakkan di
tepi jalan, secepatnya terdakwa masuk ke dalam mobil dan melaju ke jalan Tol
Tanjung Mulia menuju ke rumahnya di Jalan Marelan Pasar II Timur Kel. Rengas
In
A
lik
ub
CANIAGO hanya terdiam, lalu terdakwa mengumpulkan sisa lakban, tali, serta
kawat pengikat pintu, bantal dimasukkan ke dalam bungkusan kantongan plastik
ka
warna hitam dan sekitar pukul 08.00 Wib terdakwa membuangnya ke Sungai
ep
Forensik dan Medikolegal Rumah Sakit Umum Daerah Sultan Sulaiman Nomor :
es
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
berkesimpulan bahwa Diperiksa sesosok jenazah dikenal, jenis kelamin
R
perempuan, perawakan sedang, warna kulit kuning langsat, panjang badan
si
seratus lima puluh satu sentimeter, rambut hitam lurus. Dari hasil pemeriksaan
ne
ng
luar dijumpai luka memar pada permukaan bibir bagian dalam, pipi kiri, rahang
atas, rahang bawah, anggota gerak atas dan anggota gerak bawah. Dijumpai
luka lecet pada dahi, pipi, bibir, anggota gerak atas dan anggota gerak bawah.
do
gu Dijumpai bintik-bintik perdarahan pada kedua kelopak mata bagian dalam.
Dijumpai keluar cairan darah dari kedua lubang hidung, dijumpai permukaan
In
A
bibir, kedua ujung-ujung jari tangan dan kedua ujung-ujung jari kaki bewarna
kebiruan, dijumpai luka robek warna coklat kehitaman pada selaput hymen
ah
vagina dengan arah jam sembilan, dua belas, tiga dan enam, dijumpai luka lecet
lik
warna merah kehitaman pada dinding lubang dubur berbentuk seperti corong.
Dari hasil pemeriksaan dalam dijumpai buih halus yang sukar pecah pada
am
ub
saluran nafas bagian atas, pada pemotongan paru dijumpai buih halus
bercampur darah berwarna kehitaman, dijumpai bintik-bintik perdarahan pada
ep
permukaan dinding paru dan permukaan dinding jantung.
k
si
pernafasan hingga ketiadaan oksigen di dalam tubuh dan terjadinya
peningkatan karbondioksida (CO2) pada tubuh akibat penekanan pada hidung
ne
ng
dan mulut;
Dan Visum Et Repertum Departemen Ilmu Kedokteran Forensik dan
do
gu
terhadap korban APRILA CINTA: Dijumpai luka memar pada dahi sebelah
kanan, dijumpai bintik-bintik perdarahan pada kedua mata, dijumpai luka memar
ah
lik
pada pertengahan pipi kanan, dijumpai luka memar pada pipi kiri, dijumpai luka
gores pada pertengahan pipi kiri, dijumpai luka memar dan luka lecet pada
m
ub
pertengahan puncak hidung, dijumpai luka lecet pada sudut bibir kiri, dijumpai
luka memar pada bibir atas dan bawah bagian dalam (jejas gigi), dijumpai luka
ka
memar pada pertengahan dagu, dijumpai luka memar pada pertengahan leher,
ep
dijumpai luka memar (jejas ikatan) pada kedua pergelangan tangan, dijumpai
ah
pembukaan kulit leher, dijumpai lendir berwarna kemerahan pada saluran nafas
M
ng
bagian atas, dijumpai resapan darah pada saluran makan bagian atas, dijumpai
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
bintik-bintik perdarahan (tardieu’s spot) dijumpai derik seperti spons pada
R
pemotongan dan penekanan dijumpai buih halus bercampur darah berwarna
si
merah kehitaman pada paru kanan dan kiri, dijumpai bintik-bintik perdarahan
ne
ng
(tardieu’s spot) pada jantung, usus, hati, limpa, ginjal berwarna pucat.
Dari hasil pemeriksaan luar dan dalam, penyebab kematian korban mati
lemas karena terhalangnya udara masuk ke saluran nafas akibat pembekapan
do
gu disertai pencekikan.
Perbuatan terdakwa sebagimana diatur dan diancam pidana Pasal 338
In
A
KUHPidana jo. Pasal 65 KUHPidana;
Menimbang, bahwa untuk membuktikan dakwaannya, Penuntut Umum
ah
lik
1. Leo Candra Rambe, dibawah sumpah ada pokoknya menerangkan
sebagai berikut:
am
ub
- Bahwa saksi kenal setelah Terdakwa tertangkap;
- Bahwa korban Aprilia Cinta adalah adik kandung saksi;
ep
- Bahwa setahu saksi, korban Aprilia Cinta hilang pada tanggal 20 Februari
k
2021 dan terakhir korban Aprilia Cinta ada dirumah pada tanggal 20 Februari
ah
2021 dan saksi tahu dari orang tua saksi setelah korban Aprilia Cinta sudah
R
si
tidak ada lagi dirumah;
- Bahwa sejak jam 7 malam korban Aprilia Cinta tidak lagi ada dirumah;
ne
ng
- Bahwa ibu saksi sempat kerumah Riska Pitria (korban) dan informasinya,
korban Aprilia Cinta pergi ke Berastagi;
do
gu
- Bahwa pada saat itu saksi melihat korban Aprilia Cinta di RS.
Bhayangkari;
ah
lik
- Bahwa adik saksi meninggal dibunuh oleh anggota Polisi Belawan dan
selain korban Aprilia Cinta, ada korban lain yang bernama Rizka Pitria
m
ub
(korban);
- Bahwa saksi sempat datang dan bertanya mengenai Aprilia Cinta
ka
(korban) dan menurut keluarga korban Rizka Pitria menjelaskan bahwa Aprilia
ep
Cinta (korban) pergi dengan Rizka Pitria (korban) bersama dengan anggota
ah
Polisi;
R
- Bahwa saksi tahu korban Aprilia Cinta ada diotopsi pada tanggal 22
es
Februari 2021;
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa setahu saksi, Rizka Pitria (korban) bekerja di Polres Belawan,
R
tetapi tidak tahu dibagian apa;
si
- Bahwa Rizka Pitria (korban) bekerja di Polres sejak kapan saksi tidak
ne
ng
tahu;
- Bahwa korban Rizka Pitria ditemukan pada tanggal 22 Februari 2021
subuh hari dan adik saksi yaitu korban Aprilia Cinta ditemukan dihari yang
do
gu sama pada tanggal 22 Februari 2021;
- Bahwa setahu saksi, Aprilia Cinta (korban) dalam kondisi sehat;
In
A
- Bahwa benar pakaian tersebut adalah milik Aprilia Cinta (korban);
- Bahwa saksi mengetahui hal tersebut dari intel Polres Belawan lokasi
ah
lik
- Bahwa pakaian yang berlumuran darah saksi tidak tahu penyebabnya;
- Bahwa keluarga korban Riska Pitria tidak ada menyebutkan berteman
am
ub
dengan teman pria;
- Bahwa pada saat itu keluarga tidak diizinkan untuk melihat kondisi mayat;
ep
Terhadap keterangan saksi, Terdakwa tidak keberatan dan membenarkan;
k
si
pembunuhan yang saat itu saksi tidak tahu apa penyebab terjadinya
pembunuhan;
ne
ng
do
gu
untuk tahanan yang bernama Ridho, akan tetapi titipan tersebut tidak sampai
ke Ridho karena pada tanggal 13 Februari 2021 Rizka Pitria ada menanyakan
barang titipannya kepada saksi;
In
A
- Bahwa titipan diserahkan kepada Budi untuk diberikan kepada Ridho dan
ternyata titipan tersebut tidak sampai;
ah
lik
ub
datang;
- Bahwa pada saat itu saksi tidak melihat korban Rizka Pitria datang
ka
bekerja dan saksi terakhir melihat korban Rizka Pitria datang pada tanggal 13
ep
Februari 2021;
ah
- Bahwa saksi tidak tahu bahwa korban Rizka Pitria dibawa oleh Terdakwa;
R
(korban) dan saksi katakan bahwa Rizka Pitria (korban) adalah honorer
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa jadwal piket saksi dengan Terdakwa pada tanggal 20 Februari
R
2021 sampai dengan 21 Februari 2021 jam piket mulai dari jam 20.00 Wib;
si
- Bahwa Terdakwa ada menghubungi saksi pada tanggal 20 Februari 2021
ne
ng
kurang lebih 10 kali panggilan telepon;
- Bahwa kemudian saksi menghubungi Terdakwa dan pada saat itu
Terdakwa menjawab bahwa Terdakwa masih berada dijalan;
do
gu - Bahwa Terdakwa datang piket jam 21.30 Wib di tanggal 20 Februari 2021
dan saksi tidak melihat hal yang mencurigakan, hanya saksi Terdakwa sering
In
A
keluar, pada pukul 21.45 Wib Terdakwa yang membeli nasi dan pukul 00.30
Wib Terdakwa datang ke kantor dan Terdakwa datang lagi ke kantor pada
ah
lik
- Bahwa Terdakwa tidak pernah lama meminta izin untuk keluar;
- Bahwa Terdakwa sempat kaget mendengar bahwa korban Rizka Pitria
am
ub
sudah ditemukan dijalan;
- Bahwa pada tanggal 20 Februari 2021 Terdakwa meminta izin untuk
ep
pulang pukul 06.30 Wib;
k
tetangganya;
R
si
- Bahwa saksi tidak pernah mengatakan kepada Terdakwa, bahwa cewek
atau korban Rizka Pitria itu bisa dipakai;
ne
ng
- Bahwa saksi tidak ada niat untuk melihat korban Riska Pitria setelah
mendapat info bahwa koran dibunuh;
do
gu
lik
ub
diturunkan dari mobil dengan menodongkan keris ke perut saksi lalu menyuruh
R
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa saksi berada didalam kamar saksi yang telah dikunci oleh
R
Terdakwa dari luar;
si
- Bahwa saksi dikeluarkan pada hari Minggu oleh Terdakwa;
ne
ng
- Bahwa pada tanggal 21 Februari 2021 Terdakwa mengatakan kepada
saksi “mandi kau kita mau jalan-jalan”. Dan saat itu saksi melihat bahwa kedua
korban sudah tidak ada lagi dikamar dan ketika masuk mobil saksi melihat
do
gu kedua korban sudah dimobil dengan kondisi mata terpejam dan sudah tidak
dilakban dan ikat;
In
A
- Bahwa ketika didalam mobil sepanjang jalan, saksi tidak berani melihat
kebelakang;
ah
lik
20.00 Wib berhenti, lalu Terdakwa menurunkan satu korban, kemudian
Terdakwa pergi ke Batang Kuis, Terdakwa berhenti didekat sungai dan
am
ub
membuang Handphone dan bungkusan plastik;
- Bahwa korban lain dibuang didaerah Brayan;
ep
- Bahwa setelah membuang kedua mayat korban, sesampainya dirumah
k
saksi diancam oleh Terdakwa jangan buka mulut, dan saksi diancam jika saksi
ah
si
- Bahwa setelah 3 hari dari pembuangan mayat kedua korban, Terdakwa
ditangkap dirumah;
ne
ng
do
gu
- Bahwa saksi tidak tahu siapa para korban, Terdakwa berkata kedua
korban adalah tangkapan narkoba;
ah
lik
ub
- Bahwa hubungan rumah tangga saksi dengan Terdakwa bagus tidak ada
masalah;
ka
mobil;
ah
- Bahwa jarak kamar saksi dengan kamar para korban kurang lebih 4
R
meter;
es
ng
korban;
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa sebelum kejadian Terdakwa tidak pernah membawa orang
R
lain/tangkapan kerumah saksi;
si
- Bahwa ketika para korban dirumah, Terdakwa piket di Polres Belawan;
ne
ng
- Bahwa Terdakwa pulang ke rumah pada pukul 19.00 Wib dan saat itu
saksi disuruh mandi lalu pada pukul 20.00 Wib saksi diajak jalan-jalan oleh
Terdakwa;
do
gu - Bahwa ketika membuang satu korban tidak ada orang dilokasi tersebut
hanya ada truk yang parkir dan korban lain dibuang ada pukul 01.00 Wib dini
In
A
hari dan saat itu sepi;
- Bahwa ada perselisihan dengan rekan Terdakwa saksi tidak tahu;
ah
lik
Terhadap keterangan saksi, Terdakwa tidak keberatan dan membenarkan;
4. Rico Andrian Tarigan, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan
am
ub
sebagai berikut:
- Bahwa saksi bertemu dengan Terdakwa di Hotel New Alam Indah pada
ep
hari Sabtu, tanggal 20 Februari 2021 pukul 17.00 Wib;
k
mobil Xenia;
R
si
- Bahwa saksi tidak ada melihat orang lain selain Terdakwa didalam mobil
tersebut;
ne
ng
- Bahwa aaksi tidak tahu berapa lama Terdakwa berada dalam kamar,
hanya dari cctv kurang lebih 1 jam;
do
gu
- Bahwa didalam kamar tidak ada bekas darah, lakban maupun cairan lain;
- Bahwa Terdakwa pertama kali datang ke hotel;
ah
lik
ub
sebagai berikut:
ep
Februari 2021 sekira pukul 01.00 Wib, tepatnya didekap pohon mahoni pinggir
R
jalan umum yang beralamat di Jalan Pasiran Kel. Simpang tiga pekan Kec.
es
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa mayat seseorang tersebut tidak dikenali dan berjenis kelamin
R
perempuan;
si
- Bahwa ketika saksi menemukan mayat tersebut, saksi meminta tolong
ne
ng
Agus memberitahukan hal tersebut kepada Kades lalu Kades langsung
menghubungi Polsek;
- Bahwa ketika mayat dibuang, saksi tidak tahu;
do
gu - Bahwa saksi melihat mayat menggunakan jilbab, celana panjang dan
memakai baju hitam putih kotak-kotak serta berjilbab warna pink;
In
A
- Bahwa pada saat itu saksi belum tahu bahwa korban adalah korban
pembunuhan yang dilakukan oleh Terdakwa yang merupakan salah satu
ah
lik
- Bahwa saksi tidak melihat Terdakwa membuang mayat, saksi hanya
melihat ada mobil Xenia parkir melawan arus pada pukul 20.00 Wib;
am
ub
- Bahwa saksi bertugas jaga malam di lingkungan. 3 Desa Pasiran
Perbaungan;
ep
- Bahwa jika dari Medan posisinya sebelah kiri, dan saat mayat ditemukan
k
si
Terhadap keterangan saksi, Terdakwa tidak keberatan dan membenarkan;
Menimbang, bahwa Terdakwa di persidangan telah memberikan
ne
ng
do
gu
Pelabuhan tepatnya pada hari Sabtu, tanggal 13 Februari 2021 dan korban
Aprila Cinta pada saat kejadian;
- Bahwa awalnya perkenalan Terdakwa dengan korban Riska Pitria saat itu
In
A
lik
cewek itu bisa dipake” yang mengartikan perempuan itu bisa disetubuhi
kemudian Terdakwa mengatakan “ahh masa” namun Ronal tidak menanggapi,
m
ub
kemudian Terdakwa bertanya kepada korban Riska Pitria “ngapain kau disini,
kok langsung masuk-masuk saja” kemudian korban Riska Pitria menjawab
ka
Pelabuhan Belawan ini” lalu Terdakwa menanyakan “ada keperluan apa?” lalu
ah
yang ditahan disini kenapa tidak sampai pak”, lalu Terdakwa jawab “barang
es
apa dan sama siapa kau titip?” korban menjawan “barang berupa sabun, odol,
M
ng
sikat gigi, kaos kaki, Terdakwa titip sama Polisi cici-cirinya kecil, namun
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Terdakwa tidak tahu namanya” singkat cerita dari pertemuan tersebut
R
Terdakwa meminta nomor handphone milik korban Riska Pitria dengan
si
jaminan agar barang tersebut dicarikan oleh Terdakwa;
ne
ng
- Bahwa pada hari Sabtu, tanggal 13 Februari 2021 sekira pukul 19.30 Wib
ketika Terdakwa berada di Polres Pelabuhan Belawan Terdakwa menghubungi
nomor korban Riska Pitria dengan panggilan biasa (GSM) dan diangkat,
do
gu kemudian Terdakwa mengatakan “kau dimana dek” korban Riska Pitria
menjawab “saya di rumah, saya mau keluar rumah pak” lalu Terdakwa
In
A
bertanya kepada korban Riska Pitria “bisa malam ini kita ketemu” lalu korban
Riska Pitria bertanya “buat apa pak” Terdakwa menjawab “ya, masalahmu tadi,
ah
biar kita jumpa si Budi” korban mengatakan “saya tidak bisa malam ini pak,
lik
karena saya sudah ada janji untuk keluar bersama teman pak” hingga pada
akhirnya pada tanggal 20 Februari 2021 Terdakwa menelepon korban Riska
am
ub
Pitria dengan menggunakan panggilan biasa (GSM) sekira Pukul 14.00 Wib
Terdakwa keluar dari rumah dengan mengendarai 1 unit mobil Xenia milik
ep
Terdakwa untuk menjemput korban Rizka Pitria;
k
si
titipan korban lalu Terdakwa pergi ke arah tol cemara lalu ke penginapan;
- Bahwa kemudian kedua korban Terdakwa bekap dengan lakban mulut
ne
ng
dan mata dan tangan Terdakwa borgol, saat itu korban Aprila Cinta melihat;
- Bahwa posisi korban Riska Pitria dibagian depan samping Terdakwa
do
gu
Alam Indah di Jalan Padang Bulan, lalu Terdakwa masuk ke Hotel dan
memasukkan mobil lalu Terdakwa yang cek in pada petugas hotel yang
ah
lik
ub
Terdakwa buka, namun kaca mobil hitam sehingga tidak terlihat dari luar;
- Bahwa Terdakwa membawa korban dengan cara menggendong dari
ka
depan;
ep
pada saat itu korban sedang haid, dan karena haid Terdakwa tidak jadi
R
Terdakwa kepada korban Aprila Cinta dan membuka celana korban lalu
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa pada saat itu kondisi korban Aprila Cinta lemas;
R
- Bahwa selepas dari hotel tersebut, Terdakwa membawa kedua korban
si
kerumah Terdakwa dan ketika Terdakwa dijalan, Terdakwa menelepon istri
ne
ng
Terdakwa untuk membukakan pintuk pagar;
- Bahwa jarak dari hotel ke rumah Terdakwa sekitar 2 jam;
- Bahwa pada saat itu isteri Terdakwa marah kepada Terdakwa karena
do
gu mambawa para korban pulang, kemudian Terdakwa mengancam istri
Terdakwa jika berbicara akan Terdakwa bunuh;
In
A
- Bahwa kedua korban berada di kamar kurang lebih 1 hari dan setelah
isteri Terdakwa kunci, Terdakwa langsung pergi ke kantor dan besok pagi baru
ah
pulang ke rumah;
lik
- Bahwa pada saat itu kondisi kedua korban sangat lemas dengan posisi
terduduk lalu Terdakwa bawa korban Aprila Cinta keruang tamu kemudian
am
ub
Terdakwa cekik dan tutup wajahnya dengan bantal dan korban meninggal,
begitu juga dengan korban Riska Pitria Terdakwa cekik dan tutup wajahnya
ep
dengan bantal hingga meninggal;
k
si
pergi jalan-jalan dan pada saat itu isteri Terdakwa tidak mengetahui bahwa
Terdakwa ingin membuang para korban, hingga istri Terdakwa masuk kedalam
ne
ng
mobil lalu isteri Terdakwa terkejut melihat kedua korban dan Terdakwa paksa
isteri Terdakwa naik ke mobil dengan diancam pakai keris dan akan
do
gu
pergi ke arah bandara Kuala Namu dan saat di Jalan Batang Kuis Terdakwa
membuang plastik yang berisikan barang-barang milik para korban dan setelah
ah
lik
ub
- Bahwa ketika dibawa kerumah, kedua korban masih dalam kondisi sadar;
R
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa ketika keluar dari hotel tangan kedua korban tidak Terdakwa
R
borgol, hanya saja Terdakwa lakban;
si
- Bahwa pada saat itu korban Riska Pitria memakai baju hitam tangan
ne
ng
panjang dan celana hitam dan pakai jilbab warna coklat sedangkan Aprila
Cinta Terdakwa tidak ingat baju warna apa;
- Bahwa Terdakwa mengumpulkan sisa lakban, tali, serta kawat pengikat
do
gu pintu, bantal dimasukkan ke dalam bungkusan kantongan plastik warna hitam
dan sekitar pukul 08.00 Wib Terdakwa membuangnya ke Sungai Deli Jalan
In
A
Sei Mati Kec. Medan Labuhan Kota Medan;
Menimbang, bahwa Penasihat Hukum Terdakwa tidak mengajukan Saksi
ah
lik
1. Prof. Dr. Maidin Gultom, S.H., M. Hum dibawah janji pada pokoknya
menerangkan sebagai berikut:
am
ub
- Bahwa ahli merupakan ahli hukum pidana;
- Bahwa ahli menerangkan seseorang yang sakit jiwanya tidak dapat
ep
merancanakan sesuatu perbuatan dengan baik;
k
si
mempunyai waktu berpikir dan adanya permulaan pelaksanaan dalam
melakukan perbuatan pidana tersebut;
ne
ng
do
gu
lik
ub
untuk melkaukan tindakan pidana oleh pelaku dan ini pada ornagnya berapa
lama dia berpikir;
ka
perkara teroris, dalam perkara ini tidak bisa dipakai testimoni de audite (saksi
ah
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa ketika melakukan tidak normal lalu setelah melakukan normal
R
tidak dapat diminta pertanggung jawaban dan jika dilakukan secara normal
si
maka dapat dimintai pertanggung jawaban;
ne
ng
- Bahwa penyebab kematian ada banyak hal, bisa penyakit, kecelakaan
dan pembunuhan dan hanya bisa dijelaskan setelah ada hasil otopsi;
- Bahwa jika seseorang telah memenuhi unsur-unsur tindak pidana belum
do
gu tentu dapat dipidana, harus dilihat apakah ada alasan pembenar pada
perbuatan tersebut dan seseorang dapat dipersalahkan jika melakukan
In
A
kesalahan;
- Bahwa alasan pemaaf jika pelaku jiwa tidak sehat (gila) dan pembelaan
ah
terpaksa, jika seseorang jiwanya tidak sehat tidak dapat diminta pertanggung
lik
jawaban;
- Bahwa saksi adalah orang yang berakal kemudian saksi adalah orang
am
ub
melihat, mendengar dan mengerti, jika tidak ada yang melihat dan mendengar
berarti tidak ada saksi;
ep
k
berikut:
R
si
- 1 (satu) unit mobil jenis DAIHATSU XENIA warna silver No. Plat
BK 1775 RP;
ne
ng
do
gu
lik
ub
kotak putih;
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- 1 (satu) buah jilbab segi empat warna ungu;
R
- 1 (satu) buah celana dalam warna hijau muda bercak darah;
si
- 1 (satu) buah BH warna merah jambu;
ne
ng
- 1 (satu) buah tengtop warna hitam;
- 1 (satu) pasang kaos kaki warna hitam;
- 1 (satu) stell baju dan celana bermotif belang harimau;
do
gu - 1 (satu) buah ikat rambut warna hitam;
- 1 (satu) buah BH motif bunga-bunga, 1 (satu) buah celana
In
A
dalam motif bunga-bunga;
- 1 (satu) unit Handphone android merk OPPO;
ah
lik
surat berdasarkan laporan hasil Visum et Repertum nomor
445/2092/IKF/II/2021 tanggal 23 Februari 2021 dan pada kesimpulan
am
ub
menerangkan bahwa :
Diperiksa sesosok jenazah dikenal, jenis kelamin perempuan
ep
perawakan sedang, warna kulit kuning langsat, panjang badan 150
k
si
pipi kiri, rahang atas, rahang bawah, anggota gerak atas dan
anggota gerak bawah. Dijumpai luka lecet pada dahi, pipi, bibir,
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dalam tubuh dan terjadinya peningkatan karbondioksida (CO2)
R
pada tubuh akibat penekanan pada hidung dan mulut .
si
- Laporan hasil Visum et Repertum nomor 09/IKF/II/2021 tanggal 22
ne
ng
Februari 2021 dan pada kesimpulan menerangkan bahwa :
Diperiksa sesosok jenazah perempuan, dikenal, panjang badan
do
gu hitam lurus, panjang rambut depan, kiri, kanan dan belakang lima
puluh enam sentimeter, rambut tidak mudah dicabut
In
A
Hasil pemeriksaan luar dijumpai luka memar pada dahi sebelah
lik
memar pada pipi kiri, dijumpai luka gores pada pertengahan pipi
kiri, dijumpai luka memar dan luka lecet pada pertengahan puncak
am
ub
hidung, dijumpai luka lecet pada sudut bibir kiri, dijumpai luka
memar pada bibir atas dan bawah bagian dalam (jejas gigi),
ep
dijumpai luka memar pada pertengahan dagu, dijumpai luka
k
si
ujung kukuk berwarna kebiruan pada tangan dan kaki;
Dari hasil pemeriksaan dalam dijumpai resapan darah pada
ne
ng
do
gu
lik
berwarna pucat;
Dari hasil pemeriksaan luar dan dalam, penyebab kematian
m
ub
- Bahwa benar pada hari Sabtu, tanggal 13 Februari 2021, sekira 16.20
R
Wib korban Riska Fitria dan korban Aprila Cinta datang ke Polres
es
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
melaksanakan tugas piket jaga tahanan, bertemu dengan korban Riska
R
Pitria dan korban Aprila Cinta, yang mana pada saat itu korban Riska
si
Pitria menanyakan kepada Terdakwa mengenai barang titipan korban
ne
ng
untuk tahanan lalu Terdakwa mengatakan kepada Riska Pitria “kalau mau
saya carikan, sinilah nomor HP mu, nanti ku kabari pun”, lalu Riska Pitria
memberikan Nomor HP dan saat itu juga Terdakwa memiscall atau
do
gu memanggil no hp yang diberikan, kemudian korban Riska Pitria dan
korban Aprila Cinta pergi meninggalkan Polres Pelabuhan Belawan;
In
A
- Bahwa benar kemudian pada hari Sabtu, tanggal 20 Februari 2021,
sekira pukul 14.00 Wib, Terdakwa keluar dari rumah dengan
ah
lik
menghubungi korban Riska Pitria dengan mengatakan “kau dimana dek”,
dijawab oleh korban Riska Pitria “di rumah Pak, ada apa Pak”, lalu
am
ub
Terdakwa mengatakan “Masalahmu yang kemarin, ini ada titipan”, korban
Riska Pitria menjawab “apa itu pak”, Terdakwa mengatakan “ada uang,
ep
sama Handphone”, lalu korban Riska Pitria mengatakan “ya udah kita
k
si
- Bahwa benar kemudian sekira pukul 14.40 Wib, di depan Polres
Pelabuhan Belawan, Terdakwa bertemu dengan korban Riska Pitria yang
ne
ng
pada saat itu bersama dengan korban Aprila Cinta, dengan posisi
Terdakwa masih berada di dalam mobil sambil melambaikan tangan
do
gu
mengatakan kepada korban Riska Pitria “Ayo naik”, dijawab oleh korban
Riska Pitria “Mau kemana pak”, Terdakwa mengatakan “Tapi mau
mengambil titipan Handphone dan uang di ATM”, kemudian korban Riska
In
A
Pitria dan korban Aprila Cinta masuk ke dalam mobil dengan posisi duduk
dibangku tengah dibelakang supir, lalu Terdakwa mengemudikan mobil
ah
lik
ub
samping kiri Terdakwa, biar enak kita ngomong, lalu korban Riska Pitria
ep
berpindah tempat ke samping kiri Terdakwa, setelah keluar dari pintu Tol
ah
dan memutar arah ke jalan Haji Anif, tepatnya di samping kiri sebuah toko
es
Bintang Sejati Tehnik tidak jauh dari Hotel Miyana di Jalan Haji Anif No.
M
ng
28 Medan Estate Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang, dengan posisi
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
bertiga masih berada didalam mobil Terdakwa, Terdakwa mengatakan
R
kepada korban Riska Pitria “masalah uangmu dan Handphone nantilah
si
kita ambil”, dijawab oleh korban Riska Pitria “jangan gitulah Pak”, lalu
ne
ng
Terdakwa mengatakan “Ya, udah sabar dululah”, dikarenakan Terdakwa
sangat bernafsu dan sangat tertarik dengan tubuh korban Riska Pitria,
kemudian Terdakwa menarik tangan sebelah kiri korban Riska Pitria dan
do
gu korban Riska Pitria kaget lalu menolaknya sambil mengatakan “apa ini
Pak”, Terdakwa mengatakan “diam aja kau, biar aku urus perkara mu”,
In
A
dan korban Riska Pitria menjawab sambil membentak “Ya, udah nggak
usah diurus”, namun Terdakwa kembali memaksa korban Riska Pitria dan
ah
memeluk serta meremas buah dada korban Riska Pitria, saat itu korban
lik
Riska Pitria kembali berontak, lalu korban Aprila Cinta berteriak “apa ini
pak”, lalu Terdakwa membentak dengan mengatakan “diam aja kau“
am
ub
kemudian Terdakwa memukul leher korban Aprila Cinta yang
mengakibatkan kepala korban Aprila Cinta mengenai kursi mobil di
ep
bagian tengah, lalu korban Riska Fitria mengatakan kepada korban Aprila
k
si
kedua tangan menarik tangan kiri korban Riska Pitria dengan cepat dan
mengambil borgol yang berada di dashboard tengah dalam mobil, lalu
ne
ng
do
gu
lik
ub
tissu ke mulut korban Riska Pitria, lalu Terdakwa membuka kunci borgol
di tangan sebelah kiri korban Riska Pitria dan memegang borgol dengan
ka
terborgol lalu Terdakwa melakban mulut, wajah (mata), dan kedua tangan
ah
korban Riska Pitria diikat dibelakang namun hidung tidak ditutup dengan
R
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Terdakwa memasukkan beberapa lembar tissu ke mulut Aprila Cinta
R
kemudian melakban mulut, melakban mata dan kedua tangan Aprila
si
Cinta ditarik ke belakang lalu Terdakwa mengikat kedua tangan dengan
ne
ng
posisi dibelakang badan menggunakan lakban, kemudian Terdakwa
menurunkan kursi depan sebelah kiri supir sehingga korban Riska Pitria
posisinya berbaring di sebelah kiri korban Aprila Cinta, lalu dengan kedua
do
gu tangan Terdakwa, Terdakwa meremas kedua payudara korban Riska
Pitria secara bergantian;
In
A
- Bahwa kemudian Terdakwa membawa kedua korban ke Hotel Alam
Iindah yang terletak di Jalan Jamin Ginting No. 9 Simpang Selayang Kec.
ah
lik
80.000,- (delapan puluh ribu rupiah), dan tanpa sepengetahuan room
boy, Terdakwa memasukkan kedua korban dengan mengangkat korban
am
ub
Riska Pitria dari pintu supir mobil dan meletakkannya di lantai dekat
kamar mandi dengan posisi terlentang, lalu mengangkat korban Aprila
ep
Cinta keluar dari pintu tengah sebelah kanan dan meletakkannya di atas
k
tempat tidur di kamar hotel, lalu Terdakwa mengunci pintu kamar lalu
ah
si
mendekati korban Riska Pitria kemudian menurunkan celana panjang
dan membuka celana dalam korban Riska Fitria dan ternyata saat itu
ne
ng
do
gu
panjang korban Riska Pitria, lalu Terdakwa mengikat kedua kaki korban
Riska Pitria dengan menggunakan lakban dengan maksud agar tidak
menjerit atau merontah dan oleh karena nafsu birahi Terdakwa belum
In
A
lik
celana tidur stel baju bermotif harimau yang dipakai korban kemudian
membuka celana dalam korban Aprila Cinta, dan dengan jari telunjuk dan
m
ub
kedalam kemaluan Aprila Cinta dan pada saat itu Terdakwa mengancam
es
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
“Kau... jangan ngomong.... ya !!!”, dikarenakan mulut kedua korban
R
disumbat dengan tissu kertas dan lakban, maka kedua korban tidak
si
dapat berteriak dan bicara, kemudian Terdakwa melepaskan ikatan
ne
ng
lakban kaki korban Riska Pitria, lalu satu persatu korban diangkatnya ke
dalam mobil;
- Bahwa benar kemudian Terdakwa membawa kedua korban dengan
do
gu menggunakan mobil milik Terdakwa menuju rumah Terdakwa yang
terletak di Jalan Marelan Pasar II Timur Kelurahan Rengas Pulau
In
A
Kecamatan Medan Marelan Kota Medan dan sebelum tiba di rumah,
Terdakwa menghubungi isterinya yaitu saksi Elvrina Makmur Caniago
ah
panggilan Pipit alias Mama Putri dan mengatakan “bentar lagi saya
lik
nyampe rumah”, supaya bukakan pintu pagar”;
- Bahwa benar sesampainya Terdakwa di rumah, sekira pukul 20.15 Wib,
am
ub
saksi Elvrina Makmur Caniago keluar dari rumah dan membuka gembok
pagar, lalu Terdakwa memasukkan mobil ke teras (bukan garasi), setelah
ep
saksi Elvrina Makmur Caniago menutup pagar lalu saksi masuk kedalam
k
saksi Elvrina Makmur Caniago keluar dari rumah dan terkejut melihat
R
si
Terdakwa sedang mengeluarkan korban Riska Pitria dari dalam mobil
dengan cara memapah dengan kondisi kedua tangan korban Riska Pitria
ne
ng
do
gu
lik
ub
Polisi, dan dimana kawan Bapak yang nangkap itu?, Terdakwa menjawab
“Udah diam......aja kau, nggak urusanmu itu !!! nanti kawanku datang
ka
menjemput, masuk kau ke kamar”, saat itu juga saksi Elvrina Makmur
ep
Terdakwa keluar dari kamar dan mengambil korban Aprila Cinta dan
R
mengeluarkan dari dalam mobil dan membawa masuk ke rumah, saat itu
es
ng
“Apa lagi ini Pak???,” dan terdakwa mengatakan “Kau, masuk ke kamar,
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Ku bunuh kau, kalau banyak tanya”, lalu saksi Elvrina Makmur Caniago
R
masuk ke kamar, kemudian Terdakwa membawa korban Aprila Cinta
si
masuk ke kamar belakang dekat dapur tempat kedua korban dan korban
ne
ng
Aprila Cinta dimasukkan ke dalam kamar belakang dengan posisi di
samping sebelah kanan korban Riska Pitria, lalu menutup dan mengunci
pintu kamar tersebut;
do
gu - Bahwa benar selanjutnya Terdakwa masuk ke dalam kamar tidur
Terdakwa dan saat itu Terdakwa mengancam Elvrina Makmur Caniago
In
A
dan membentaknya “Kau, jangan cerita sama orang, nggak usah
ngomong, diam ajah kau, kalau kau ngomong, kumatikan kau !!!, denganr
ah
nggak !!!” sambil membentak kembali dan saat itu saksi Elvrina Makmur
lik
Caniago hanya menganggukkan kepala, lalu Terdakwa keluar dari kamar
tidur dan mengunci saksi Elvrina Makmur Caniago yang berada di kamar
am
ub
dari luar dengan engsel pintu sebagai penutupnya kemudian Terdakwa
masuk ke dalam kamar tempat kedua korban disekap/disembunyikan,
ep
lalu Terdakwa kembali melakban mulut kedua korban dengan maksud
k
martil dan paku dari dapur, memaku pinggiran kosen pintu kamar,
R
si
mengikat pintu kamar dengan menggunakan kawat dan mengikat sambil
melilitkan tali warna kuning dengan maksud kedua korban tidak bisa
ne
ng
do
gu
mencek kembali kedua korban dan pengikat pintu, saat pintu dibuka kaki
kedua korban masih bergerak, sehingga Terdakwa kembali mengambil
tali plastik warna hitam dari dapur dan mengikat kedua kaki korban,
In
A
lik
Terdakwa pergi dan menutup pintu kamar dari luar sambil mengikat pintu
kamar dengan kawat dan tali warna kuning, kemudian sekira pukul 21.00
m
ub
kamar dan Terdakwa melihat pintu engsel kamar tidurnya masih dalam
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dalam kamar tersebut dan selanjutnya menutup pintu dan pagar rumah
R
lalu kembali melaksanakan tugas di tahanan Polres Pelabuhan Belawan;
si
- Bahwa benar selanjutnya pada hari Minggu, tanggal 21 Februari 2021,
ne
ng
sekira pukul 06.30 Wib, setelah menaikkan bendera merah putih di
Polres Pelabuhan Belawan, Terdakwa kembali ke rumah dan tiba di
rumah sekitar pukul 07.00 Wib dan mendenganr Terdakwa pulang, saksi
do
gu Elvrina Makmur Caniago berteriak dari kamar supaya dibukakan pintu
kamarnya namun Terdakwa tidak membukanya, selanjutnya Terdakwa
In
A
membuka kawat dan tali kamar tempat kedua korban disekap, kemudian
masuk dan melihat kedua korban tidak bergerak, lalu Terdakwa
ah
lik
hei...., bangun-bangun”, lalu kedua korban menggerakkan tubuh,
kemudian Terdakwa mengambil air mineral dan gunting, untuk
am
ub
menggunting lakban disekitar mulut kedua korban, lalu dengan
menggunakan penyedot minuman / pipet, Terdakwa memberikan kedua
ep
korban minum dengan air di dalam gelas dan setelah itu Terdakwa duduk
k
si
minum kepada kedua korban untuk kedua kalinya, setelah itu Terdakwa
kembali melakban mulut dan hidung kedua korban;
ne
ng
do
gu
lik
ub
mendudukkan korban Aprila Cinta di ambal yang saat itu kondisi korban
Aprila Cinta sudah dalam keadaan lemas, lalu Terdakwa mengambil
ka
Cinta sehingga korban Aprilia Cinta terlentang di atas ambal dan dengan
R
posisi Terdakwa duduk diatas perut korban Aprila Cinta, dengan kedua
es
ng
dan mulut korban Aprila Cinta dengan ambal tersebut dan ditekan
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dengan sekuat tenaga sehingga korban Aprila Cinta tidak berdaya dan
R
saat itu juga korban Aprila Cinta tidak bergerak lagi (meninggal dunia)
si
dan kemudian Terdakwa kembali masuk ke kamar dan memutuskan tali
ne
ng
yang mengikat kaki korban Riska Pitria dengan menggunakan gunting,
kemudian mengangkat dan memapah korban Riska Pitria keluar dari
kamar dengan cara memegang pundak dan tangan korban menuju
do
gu dapur, kemudian Terdakwa mendudukan korban Riska Pitria yang saat itu
sudah dalam keadaan lemas, lalu Terdakwa mengambil bantal dari atas
In
A
ambal yang dipergunakan sebelumnya kepada korban Aprila Cinta, lalu
Terdakwa menghampiri korban Riska Pitria kemudian mendorong tubuh
ah
korban Riska Pitria sehingga korban terlentang di atas lantai dan dengan
lik
posisi Terdakwa duduk diatas perut korban Riska Pitria, kemudian
Terdakwa menutup wajah dan mulut korban Riska Pitria dengan
am
ub
menggunakan bantal dan Terdakwa menekan dengan sekuat tenaganya
sehingga korban Riska Pitria tidak berdaya dan saat itu juga korban
ep
Riska Pitria tidak bergerak lagi (meninggal dunia);
k
- Bahwa benar setelah korban Riska Pitria tidak bergerak lagi, lalu
ah
si
menyatukannya dengan korban Aprila Cinta lalu Terdakwa menghidupkan
mobil dan membuka pagar untuk memutar arah kepala mobil, setelah
ne
ng
mobil putar kepala, lalu Terdakwa kembali menutup pagar rumahnya, dan
kemudian mengambil dua buah karton dari dapur untuk menutup kaca
do
gu
depan mobil, agar tidak dilihat orang apa yang diperbuat Terdakwa dan
kemudian Terdakwa mengganti plat mobilnya dari No. Pol BK 1775 RP
menjadi Plat Nomor : B 1873 PKX, lalu Terdakwa membuka pintu
In
A
lik
ub
tidur yang sebelumnya Terdakwa kunci dari luar, yang mana saat itu saksi
Elvrina Makmur Caniago sangat ketakutan dan menangis, lalu Terdakwa
ka
mengatakan kepada saksi Elvrina Makmur Caniago “Mandi kau !!!” kita
ep
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
kepada saksi Elvrina Makmur Caniago ”kau buka pintu pagar dan kunci
R
lagi”, sambil Terdakwa menuju mobil dan menghidupkannya, saat
si
mengeluarkan mobil dari garasi dan melewati pagar, istrinya menutup
ne
ng
kembali pagar rumahnya;
- Bahwa benar selanjutnya saksi Elvrina Makmur Caniago membuka
pintu depan mobil dan masuk ke mobil, yang mana saat itu saksi Elvrina
do
gu Makmur Caniago berada di samping Terdakwa, saksi Elvrina Makmur
Caniago kembali terkejut melihat kedua korban berada di belakangnya
In
A
dan saat itu saksi Elvrina Makmur Caniago mengatakan kepada
Terdakwa “kok jadi begini”, lalu Terdakwa mengancam saksi Elvrina
ah
lik
saksi Elvrina Makmur Caniago, sambil mengatakan “kau harus kawani
aku, kalau nggak kau pun kubunuh, Elvrina Makmur Caniago ketakutan
am
ub
dan duduk terdiam kemudian Terdakwa menyetir mobil berkeliling sekitar
kota Medan dengan maksud menunggu malam dan sepi untuk
ep
membuang kedua korban, lalu Terdakwa menyetir mobil menuju arah
k
si
berputar-putar mengelilingi antara Jalan Perbaungan kembali lagi ke arah
Medan sambil menunggu waktu malam dan sekira pukul 20.00 Wib, di
ne
ng
Jalan Pasiran Kel. Simpang Tiga Pekan Kec. Perbaungan Kab. Sergai
tepatnya di pinggir jalan umum disebuah pohon Mahoni, Terdakwa
do
gu
memarkirkan mobil di beram jalan dengan arah mobil menuju Medan, lalu
Terdakwa membuka kap depan mobil dengan mesin mobil dalam
keadaan hidup, lampu mobil dimatikan, Terdakwa keluar dari mobil
In
A
lik
ub
Terdakwa menarik tangan dan bahu korban sehingga korban terjatuh dan
terlempar ke dalam pinggiran jalan, dengan secepatnya Terdakwa
ka
menutup kap dan menutup pintu tengah mobil dan masuk ke mobil lalu
ep
ada sebuah sungai, lalu Terdakwa mengambil dari dasboard 1 (satu) unit
es
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
pinggir jalan Batang Kuis, Terdakwa mengambil dari bawah kakinya
R
sebuah bungkusan plastik warna hitam berisikan barang milik kedua
si
korban berupa 2 (dua) pasang sandal dan sambil menyetir
ne
ng
membuangnya dipinggir jalan dengan membuka pintu kaca mobil, dan
melanjutkan perjalanan melalui Jalan Batang kuis menuju Medan hingga
sampai di Jalan Bilal ujung, kemudian masuk ke jalan Yos Sudarso -
do
gu Medan dan masuk ke Jalan Budi Kemasyarakatan Kel. Pulo Brayan Kota
Kec. Medan Barat Kota Medan, selanjutnya pada hari Senin tanggal 22
In
A
Februari 2021 sekira pukul 00.30 Wib, tepatnya di jalan Budi
Kemasyarakatan Kel. Pulo Brayan Kota Kec. Medan Barat Kota Medan,
ah
lik
kemudian Terdakwa keluar dari mobil dan membuka pintu tengah
sebelah kanan dan secepatnya menarik dengan sekuat tenaga
am
ub
menurunkan dan membuang korban Aprila Cinta ditepi jalan dan setelah
korban diletakkan di tepi jalan, secepatnya Terdakwa masuk ke dalam
ep
mobil dan melaju ke jalan Tol Tanjung Mulia menuju ke rumahnya di Jalan
k
Marelan Pasar II Timur Kel. Rengas Pulau Kec. Medan Marelan Kota
ah
Medan;
R
si
- Bahwa benar sesampainya di rumah, Terdakwa kembali mengancam
saksi Elvrina Makmur Caniago dengan sebilah keris diarahkan ke perut
ne
ng
do
gu
lik
ub
warna kulit kuning langsat, panjang badan seratus lima puluh satu
R
sentimeter, rambut hitam lurus. Dari hasil pemeriksaan luar dijumpai luka
es
memar pada permukaan bibir bagian dalam, pipi kiri, rahang atas, rahang
M
ng
bawah, anggota gerak atas dan anggota gerak bawah. Dijumpai luka
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
lecet pada dahi, pipi, bibir, anggota gerak atas dan anggota gerak bawah.
R
Dijumpai bintik-bintik perdarahan pada kedua kelopak mata bagian
si
dalam. Dijumpai keluar cairan darah dari kedua lubang hidung, dijumpai
ne
ng
permukaan bibir, kedua ujung-ujung jari tangan dan kedua ujung-ujung
jari kaki bewarna kebiruan, dijumpai luka robek warna coklat kehitaman
pada selaput hymen vagina dengan arah jam sembilan, dua belas, tiga
do
gu dan enam, dijumpai luka lecet warna merah kehitaman pada dinding
lubang dubur berbentuk seperti corong. Dari hasil pemeriksaan dalam
In
A
dijumpai buih halus yang sukar pecah pada saluran nafas bagian atas,
pada pemotongan paru dijumpai buih halus bercampur darah berwarna
ah
lik
paru dan permukaan dinding jantung dan dari hasil pemeriksaan luar dan
dalam disimpulkan penyebab kematian korban adalah mati lemas akibat
am
ub
terhalangnya oksigen masuk ke saluran pernafasan hingga ketiadaan
oksigen di dalam tubuh dan terjadinya peningkatan karbondioksida (CO2)
ep
pada tubuh akibat penekanan pada hidung dan mulut;
k
si
09/IKF/II/2021, tanggal 22 Februari 2021 yang diperiksa dan
ditandatangani oleh dr. Ismurrizal, S.H, Sp. F, berkesimpulan dari hasil
ne
ng
do
gu
mata, dijumpai luka memar pada pertengahan pipi kanan, dijumpai luka
memar pada pipi kiri, dijumpai luka gores pada pertengahan pipi kiri,
dijumpai luka memar dan luka lecet pada pertengahan puncak hidung,
In
A
dijumpai luka lecet pada sudut bibir kiri, dijumpai luka memar pada bibir
atas dan bawah bagian dalam (jejas gigi), dijumpai luka memar pada
ah
lik
ub
nafas bagian atas, dijumpai resapan darah pada saluran makan bagian
ah
bercampur darah berwarna merah kehitaman pada paru kanan dan kiri,
M
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dijumpai bintik-bintik perdarahan (tardieu’s spot) pada jantung, usus, hati,
R
limpa, ginjal berwarna pucat
si
Dari hasil pemeriksaan luar dan dalam, penyebab kematian korban mati
ne
ng
lemas karena terhalangnya udara masuk ke saluran nafas akibat
pembekapan disertai pencekikan;
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan
do
gu mempertimbangkan apakah berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut diatas,
Terdakwa dapat dinyatakan telah melakukan tindak pidana yang didakwakan
In
A
kepadanya;
Menimbang, bahwa Terdakwa telah didakwa oleh Penuntut Umum
ah
lik
mempertimbangkan dakwaan Primair sebagaimana diatur dalam Pasal 340 Jo.
Pasal 65 KUHPidana, yang unsur-unsurnya adalah sebagai berikut:
am
ub
1. Unsur Barang siapa;
2. Unsur Dengan sengaja;
ep
3. Unsur Direncanakan terlebih dahulu;
k
si
merupakan beberapa kejahatan;
Menimbang, bahwa terhadap unsur-unsur tersebut Majelis Hakim
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
(verstandelijke vermogens) atau sakit jiwa (zakelijke storing der verstandelijke)
R
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44 KUHPidana;
si
Menimbang, bahwa unsur “Barang siapa” bukanlah unsur yang dapat
ne
ng
berdiri sendiri, sehingga untuk membuktikan Terdakwa terbukti bersalah
melakukan tindak pidana yang didakwakan masih tergantung pada pembuktian
do
gu unsur berikutnya;
In
A
sebagai “pelaku tindak pidana” karena pengertian unsur “Barang siapa” baru
dapat beralih menjadi “pelaku tindak pidana” setelah Terdakwa terbukti
ah
lik
melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya;
ub
Menimbang, bahwa Majelis Hakim terlebih dahulu mempertimbangkan
mengenai pengertian dari “Dengan sengaja “;
ep
Menimbang, bahwa menurut VAN HATTUM, opzet (sengaja) menurut
k
ilmu bahasa hanya berarti oogmerk (maksud), dalam arti tujuan dan kehendak
ah
si
willens en wetens (menghendaki dan mengetahui). Sedangkan menurut
POMPE, apabila orang mengartikan maksud (oogmerk) sebagai tujuan
ne
ng
do
gu
dibatasi sampai tujuan terdekat (naaste doel) dari pembuat, berarti pengertian
maksud (oogmerk) lebih terbatas daripada sengaja (opzet). Setiap maksud
(oogmerk) selalu juga berarti sengaja (opzet), tetapi tidak setiap sengaja
In
A
(opzet) juga merupakan maksud (oogmerk). (Baca : Prof. Dr. Jur. Andi Hamzah,
Asas-asas Hukum Pidana, Penerbit Yarsif Watampone, 2005, halaman 119);
ah
lik
ub
pertama yakni sengaja dengan maksud (opzet als oogmerk). Dan pengertian
ep
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta hukum yang terungkap di
R
persidangan menerangkan bahwa pada hari Sabtu, tanggal 13 Februari 2021,
si
sekira 16.20 Wib korban Riska Fitria dan korban Aprila Cinta datang ke Polres
ne
ng
Pelabuhan Belawan ketika Terdakwa Roni Syahputra yang merupakan petugas
Polisi di Samapta Polres Pelabuhan Belawan sedang melaksanakan tugas piket
jaga tahanan, bertemu dengan korban Riska Pitria dan korban Aprila Cinta,
do
gu yang mana pada saat itu korban Riska Pitria menanyakan kepada Terdakwa
mengenai barang titipan korban untuk tahanan lalu Terdakwa mengatakan
In
A
kepada Riska Pitria “kalau mau saya carikan, sinilah nomor HP mu, nanti ku
kabari pun”, lalu Riska Pitria memberikan Nomor HP dan saat itu juga Terdakwa
ah
lik
dan korban Aprila Cinta pergi meninggalkan Polres Pelabuhan Belawan;
Menimbang, bahwa kemudian pada hari Sabtu, tanggal 20 Februari
am
ub
2021, sekira pukul 14.00 Wib, Terdakwa keluar dari rumah dengan mengendarai
1 (satu) unit mobil Xenia milik Terdakwa dan diperjalanan menghubungi korban
ep
Riska Pitria dengan mengatakan “kau dimana dek”, dijawab oleh korban Riska
k
Pitria “di rumah Pak, ada apa Pak”, lalu Terdakwa mengatakan “Masalahmu
ah
yang kemarin, ini ada titipan”, korban Riska Pitria menjawab “apa itu pak”,
R
si
Terdakwa mengatakan “ada uang, sama Handphone”, lalu korban Riska Pitria
mengatakan “ya udah kita jumpa di kantor aja Pak”, kemudian Terdakwa
ne
ng
do
gu
Pelabuhan Belawan, Terdakwa bertemu dengan korban Riska Pitria yang pada
saat itu bersama dengan korban Aprila Cinta, dengan posisi Terdakwa masih
berada di dalam mobil sambil melambaikan tangan mengatakan kepada korban
In
A
Riska Pitria “Ayo naik”, dijawab oleh korban Riska Pitria “Mau kemana pak”,
Terdakwa mengatakan “Tapi mau mengambil titipan Handphone dan uang di
ah
lik
ATM”, kemudian korban Riska Pitria dan korban Aprila Cinta masuk ke dalam
mobil dengan posisi duduk dibangku tengah dibelakang supir, lalu Terdakwa
m
ub
Belawan;
ep
kepada korban Riska Pitria “kau pindah ajah kesini sambil menunjukkan ke
R
samping kiri Terdakwa, biar enak kita ngomong, lalu korban Riska Pitria
es
berpindah tempat ke samping kiri Terdakwa, setelah keluar dari pintu Tol
M
ng
Cemara Asri, Terdakwa mengemudikan mobil ke arah jalan Cemara Asri dan
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
memutar arah ke jalan Haji Anif, tepatnya di samping kiri sebuah toko Bintang
R
Sejati Tehnik tidak jauh dari Hotel Miyana di Jalan Haji Anif No. 28 Medan Estate
si
Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang, dengan posisi bertiga masih berada
ne
ng
didalam mobil Terdakwa, Terdakwa mengatakan kepada korban Riska Pitria
“masalah uangmu dan Handphone nantilah kita ambil”, dijawab oleh korban
Riska Pitria “jangan gitulah Pak”, lalu Terdakwa mengatakan “Ya, udah sabar
do
gu dululah”, dikarenakan Terdakwa sangat bernafsu dan sangat tertarik dengan
tubuh korban Riska Pitria, kemudian Terdakwa menarik tangan sebelah kiri
In
A
korban Riska Pitria dan korban Riska Pitria kaget lalu menolaknya sambil
mengatakan “apa ini Pak”, Terdakwa mengatakan “diam aja kau, biar aku urus
ah
perkara mu”, dan korban Riska Pitria menjawab sambil membentak “Ya, udah
lik
nggak usah diurus”, namun Terdakwa kembali memaksa korban Riska Pitria dan
memeluk serta meremas buah dada korban Riska Pitria, saat itu korban Riska
am
ub
Pitria kembali berontak, lalu korban Aprila Cinta berteriak “apa ini pak”, lalu
Terdakwa membentak dengan mengatakan “diam aja kau“ kemudian Terdakwa
ep
memukul leher korban Aprila Cinta yang mengakibatkan kepala korban Aprila
k
Cinta mengenai kursi mobil di bagian tengah, lalu korban Riska Fitria
ah
mengatakan kepada korban Aprila Cinta “Kau diam aja dek, ini
R
si
permasalahanku” dan setelah itu Terdakwa kembali dengan menggunakan
kedua tangan menarik tangan kiri korban Riska Pitria dengan cepat dan
ne
ng
mengambil borgol yang berada di dashboard tengah dalam mobil, lalu dengan
mengunakan borgol memukul dahi sekitar pelipis korban Riska Pitria, kemudian
do
gu
Terdakwa memborgol tangan kiri korban Riska Pitria dan membentak korban
Aprila Cinta dengan mengatakan “sini kau!!”, lalu Terdakwa menarik secara
paksa tangan kanan korban Aprilia Cinta sambil memukul dahi sekitar pelipis
In
A
lik
Lakban berwarna coklat muda dari dalam Dashboard dan mengambil beberapa
lembar kertas tissu yang terletak di tengah Dashboard lalu memasukkan tissu
m
ub
ke mulut korban Riska Pitria, lalu Terdakwa membuka kunci borgol di tangan
sebelah kiri korban Riska Pitria dan memegang borgol dengan posisi tangan
ka
sebelah kanan korban Aprila Cinta dalam keadaan terborgol lalu Terdakwa
ep
melakban mulut, wajah (mata), dan kedua tangan korban Riska Pitria diikat
ah
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
mulut Aprila Cinta kemudian melakban mulut, melakban mata dan kedua tangan
R
Aprila Cinta ditarik ke belakang lalu Terdakwa mengikat kedua tangan dengan
si
posisi dibelakang badan menggunakan lakban, kemudian Terdakwa
ne
ng
menurunkan kursi depan sebelah kiri supir sehingga korban Riska Pitria
posisinya berbaring di sebelah kiri korban Aprila Cinta, lalu dengan kedua
tangan Terdakwa, Terdakwa meremas kedua payudara korban Riska Pitria
do
gu secara bergantian;
Menimbang, bahwa kemudian Terdakwa membawa kedua korban ke
In
A
Hotel Alam Iindah yang terletak di Jalan Jamin Ginting No. 9 Simpang Selayang
Kec. Medan Tuntungan Kota Medan, dan memesan kamar AC seharga Rp.
ah
80.000,- (delapan puluh ribu rupiah), dan tanpa sepengetahuan room boy,
lik
Terdakwa memasukkan kedua korban dengan mengangkat korban Riska Pitria
dari pintu supir mobil dan meletakkannya di lantai dekat kamar mandi dengan
am
ub
posisi terlentang, lalu mengangkat korban Aprila Cinta keluar dari pintu tengah
sebelah kanan dan meletakkannya di atas tempat tidur di kamar hotel, lalu
ep
Terdakwa mengunci pintu kamar lalu Terdakwa yang telah bernafsu untuk
k
menurunkan celana panjang dan membuka celana dalam korban Riska Fitria
R
si
dan ternyata saat itu korban Riska Pitria sedang datang bulan (menstruasi /
haid), sehingga Terdakwa menutup celana dalam dan kembali memakaikan
ne
ng
celana panjang korban Riska Pitria, lalu Terdakwa mengikat kedua kaki korban
Riska Pitria dengan menggunakan lakban dengan maksud agar tidak menjerit
do
gu
atau merontah dan oleh karena nafsu birahi Terdakwa belum tersalurkan, lalu
Terdakwa melampiaskannya kepada korban Aprila Cinta yang masih berumur
13 tahun dengan membuka celana panjang jenis celana tidur stel baju bermotif
In
A
harimau yang dipakai korban kemudian membuka celana dalam korban Aprila
Cinta, dan dengan jari telunjuk dan jari tengah tangan sebelah kiri, Terdakwa
ah
lik
ub
kemaluan Aprila Cinta dan pada saat itu Terdakwa mengancam korban Riska
ep
Pitria dengan mengatakan “Kau.... jangan ngomong ya !!!”, lalu Terdakwa juga
ah
kertas dan lakban, maka kedua korban tidak dapat berteriak dan bicara,
M
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 52
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
kemudian Terdakwa melepaskan ikatan lakban kaki korban Riska Pitria, lalu
R
satu persatu korban diangkatnya ke dalam mobil;
si
Menimbang, bahwa kemudian Terdakwa membawa kedua korban
ne
ng
dengan menggunakan mobil milik Terdakwa menuju rumah Terdakwa yang
terletak di Jalan Marelan Pasar II Timur Kelurahan Rengas Pulau Kecamatan
Medan Marelan Kota Medan dan sebelum tiba di rumah, Terdakwa
do
gu menghubungi isterinya yaitu saksi Elvrina Makmur Caniago panggilan Pipit alias
Mama Putri dan mengatakan “bentar lagi saya nyampe rumah”, supaya bukakan
In
A
pintu pagar”;
Menimbang, bahwa sesampainya Terdakwa di rumah, sekira pukul 20.15
ah
Wib, saksi Elvrina Makmur Caniago keluar dari rumah dan membuka gembok
lik
pagar, lalu Terdakwa memasukkan mobil ke teras (bukan garasi), setelah saksi
Elvrina Makmur Caniago menutup pagar lalu saksi masuk kedalam rumah, oleh
am
ub
karena Terdakwa lama masuk ke dalam rumah, kemudian saksi Elvrina Makmur
Caniago keluar dari rumah dan terkejut melihat Terdakwa sedang mengeluarkan
ep
korban Riska Pitria dari dalam mobil dengan cara memapah dengan kondisi
k
kedua tangan korban Riska Pitria berada di belakang dalam keadaan terikat
ah
dengan lakban, lalu saksi Elvrina Makmur Caniago kaget dan terkejut
R
si
mengatakan “apa ini pak?”, Terdakwa tidak menjawab dan berjalan membawa
dan meletakkan korban Riska Pitria ke kamar belakang dekat dapur, kemudian
ne
ng
do
gu
mengatakan : “udah.....!!! diam aja kau, kau pun kumatikan kalau ngomong, ini
tangkapan narkoba”, lalu saksi Elvrina Makmur Caniago mengatakan “kenapa
dibawa ke rumah, kok nggak dibawak ke kantor Polisi, dan dimana kawan
In
A
Bapak yang nangkap itu?, Terdakwa menjawab “Udah diam......aja kau, nggak
urusanmu itu !!! nanti kawanku datang menjemput, masuk kau ke kamar”, saat
ah
lik
itu juga saksi Elvrina Makmur Caniago dengan cepat dan ketakutan masuk ke
kamar tidur, kemudian Terdakwa keluar dari kamar dan mengambil korban Aprila
m
ub
Cinta dan mengeluarkan dari dalam mobil dan membawa masuk ke rumah, saat
itu saksi Elvrina Makmur Caniago kaget dan mengatakan kepada terdakwa “Apa
ka
lagi ini Pak???,” dan terdakwa mengatakan “Kau, masuk ke kamar, Ku bunuh
ep
kau, kalau banyak tanya”, lalu saksi Elvrina Makmur Caniago masuk ke kamar,
ah
dekat dapur tempat kedua korban dan korban Aprila Cinta dimasukkan ke dalam
es
kamar belakang dengan posisi di samping sebelah kanan korban Riska Pitria,
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 53
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Menimbang, bahwa selanjutnya Terdakwa masuk ke dalam kamar tidur
R
Terdakwa dan saat itu Terdakwa mengancam Elvrina Makmur Caniago dan
si
membentaknya “Kau, jangan cerita sama orang, nggak usah ngomong, diam
ne
ng
ajah kau, kalau kau ngomong, kumatikan kau !!!, denganr nggak !!!” sambil
membentak kembali dan saat itu saksi Elvrina Makmur Caniago hanya
menganggukkan kepala, lalu Terdakwa keluar dari kamar tidur dan mengunci
do
gu saksi Elvrina Makmur Caniago yang berada di kamar dari luar dengan engsel
pintu sebagai penutupnya kemudian Terdakwa masuk ke dalam kamar tempat
In
A
kedua korban disekap/disembunyikan, lalu Terdakwa kembali melakban mulut
kedua korban dengan maksud agar kedua korban tidak dapat bersuara,
ah
kemudian Terdakwa mengambil martil dan paku dari dapur, memaku pinggiran
lik
kosen pintu kamar, mengikat pintu kamar dengan menggunakan kawat dan
mengikat sambil melilitkan tali warna kuning dengan maksud kedua korban tidak
am
ub
bisa melarikan diri, lalu Terdakwa pergi melaksanakan tugas piket jaga tahanan
di Polres Pelabuhan Belawan dan sebelum berangkat, Terdakwa mencek
ep
kembali kedua korban dan pengikat pintu, saat pintu dibuka kaki kedua korban
k
masih bergerak, sehingga Terdakwa kembali mengambil tali plastik warna hitam
ah
dari dapur dan mengikat kedua kaki korban, kemudian Terdakwa mengatakan
R
si
kepada kedua korban “Kalian dua jangan ribut !!!, jangan banyak gerakan !!!,
nanti aku balik”, selanjutnya Terdakwa pergi dan menutup pintu kamar dari luar
ne
ng
sambil mengikat pintu kamar dengan kawat dan tali warna kuning, kemudian
sekira pukul 21.00 Wib Terdakwa berangkat dinas ke Polres Pelabuhan
do
gu
pulang ke rumah untuk mencek kondisi kedua korban dan Terdakwa melihat
kedua korban masih dalam terikat dan bersandar di dinding kamar dan
ah
lik
Terdakwa melihat pintu engsel kamar tidurnya masih dalam keadaan terkunci,
namun Terdakwa tidak ada menegur atau masuk ke dalam kamar tersebut dan
m
ub
selanjutnya menutup pintu dan pagar rumah lalu kembali melaksanakan tugas di
tahanan Polres Pelabuhan Belawan;
ka
2021, sekira pukul 06.30 Wib, setelah menaikkan bendera merah putih di Polres
ah
pukul 07.00 Wib dan mendenganr Terdakwa pulang, saksi Elvrina Makmur
es
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 54
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
kamar tempat kedua korban disekap, kemudian masuk dan melihat kedua
R
korban tidak bergerak, lalu Terdakwa menggoyang-goyangkan kedua kaki
si
korban dan mengatakan “Hei..., hei...., bangun-bangun”, lalu kedua korban
ne
ng
menggerakkan tubuh, kemudian Terdakwa mengambil air mineral dan gunting,
untuk menggunting lakban disekitar mulut kedua korban, lalu dengan
menggunakan penyedot minuman / pipet, Terdakwa memberikan kedua korban
do
gu minum dengan air di dalam gelas dan setelah itu Terdakwa duduk di pintu depan
kamar kedua korban sambil memperhatikan kedua korban, sekitar 15 menit,
In
A
Terdakwa kembali masuk ke kamar dan memberikan minum kepada kedua
korban untuk kedua kalinya, setelah itu Terdakwa kembali melakban mulut dan
ah
lik
Menimbang, bahwa selanjutnya sekira pukul 08.45 Wib, pikiran Terdakwa
semakin tidak menentu karena kedua korban semakin lemas, agar tidak
am
ub
diketahui oleh orang bahwa Terdakwa telah melakukan perbuatan tersebut
kepada kedua korban, timbul niat Terdakwa untuk menghabisi nyawa kedua
ep
korban korban, kemudian sekira pukul 09.00 Wib, Terdakwa masuk ke kamar
k
yang terikat di kedua korban, yang pertama sekali Terdakwa memapah korban
R
si
Aprila Cinta dengan cara memegang kedua tangan menuju ruangan tamu /
tengah lalu Terdakwa mendudukkan korban Aprila Cinta di ambal yang saat itu
ne
ng
kondisi korban Aprila Cinta sudah dalam keadaan lemas, lalu Terdakwa
mengambil bantal dari tempat menyekap kedua korban, kemudian dengan
do
gu
Terdakwa sambil memegang bantal, Terdakwa menutup wajah dan mulut korban
Aprila dengan ambal tersebut dan ditekan dengan sekuat tenaga sehingga
ah
lik
korban Aprila tidak berdaya dan saat itu juga korban Aprila tidak bergerak lagi
(meninggal dunia) dan kemudian Terdakwa kembali masuk ke kamar dan
m
ub
memutuskan tali yang mengikat kaki korban Riska Pitria dengan menggunakan
gunting, kemudian mengangkat dan memapah korban Riska Pitria keluar dari
ka
kamar dengan cara memegang pundak dan tangan korban menuju dapur,
ep
kemudian Terdakwa mendudukan korban Riska Pitria yang saat itu sudah dalam
ah
keadaan lemas, lalu Terdakwa mengambil bantal dari atas ambal yang
R
ng
Pitria sehingga korban terlentang di atas lantai dan dengan posisi Terdakwa
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 55
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
duduk diatas perut korban Riska Pitria, kemudian Terdakwa menutup wajah dan
R
mulut korban Riska Pitria dengan menggunakan bantal dan Terdakwa menekan
si
dengan sekuat tenaganya sehingga korban Riska Pitria tidak berdaya dan saat
ne
ng
itu juga korban Riska Pitria tidak bergerak lagi (meninggal dunia);
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut
diatas jelas Terdakwa menyadari akan perbuatannya tersebut dapat
do
gu mengakibatkan korban Riska Pitria dan korban Aprila Cinta dapat meninggal
dunia, dengan demikian unsur “Dengan sengaja” telah terpenuhi oleh perbuatan
In
A
Terdakwa;
Ad. 3. Unsur Direncanakan terlebih dahulu;
ah
lik
Terdakwa dilakukan dengan direncanakan terlebih dahulu atau tidak?.
Menimbang, bahwa yang dimaksud “dengan direncanakan terlebih
am
ub
dahulu” adalah bahwa antara timbulnya niat atau maksud untuk membunuh
dengan pelaksanaannya itu haruslah masih ada waktu yang cukup baginya
ep
untuk dengan tenang memikirkan bagaimana cara yang sebaiknya pembunuhan
k
itu dilakukan, tidak boleh terlalu sempit juga tidak boleh terlalu lama;
ah
si
persidangan menerangkan bahwa pada hari Sabtu, tanggal 13 Februari 2021,
sekira 16.20 Wib korban Riska Fitria dan korban Aprila Cinta datang ke Polres
ne
ng
do
gu
jaga tahanan, bertemu dengan korban Riska Pitria dan korban Aprila Cinta,
yang mana pada saat itu korban Riska Pitria menanyakan kepada Terdakwa
mengenai barang titipan korban untuk tahanan lalu Terdakwa mengatakan
In
A
kepada Riska Pitria “kalau mau saya carikan, sinilah nomor HP mu, nanti ku
kabari pun”, lalu Riska Pitria memberikan Nomor HP dan saat itu juga Terdakwa
ah
lik
ub
1 (satu) unit mobil Xenia milik Terdakwa dan diperjalanan menghubungi korban
ep
Riska Pitria dengan mengatakan “kau dimana dek”, dijawab oleh korban Riska
ah
Pitria “di rumah Pak, ada apa Pak”, lalu Terdakwa mengatakan “Masalahmu
R
yang kemarin, ini ada titipan”, korban Riska Pitria menjawab “apa itu pak”,
es
Terdakwa mengatakan “ada uang, sama Handphone”, lalu korban Riska Pitria
M
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 56
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
mengatakan “ya udah kita jumpa di kantor aja Pak”, kemudian Terdakwa
R
mengendarai mobil menuju kantor Polres Pelabuhan Belawan;
si
Menimbang, bahwa kemudian sekira pukul 14.40 Wib, di depan Polres
ne
ng
Pelabuhan Belawan, Terdakwa bertemu dengan korban Riska Pitria yang pada
saat itu bersama dengan korban Aprila Cinta, dengan posisi Terdakwa masih
berada di dalam mobil sambil melambaikan tangan mengatakan kepada korban
do
gu Riska Pitria “Ayo naik”, dijawab oleh korban Riska Pitria “Mau kemana pak”,
Terdakwa mengatakan “Tapi mau mengambil titipan Handphone dan uang di
In
A
ATM”, kemudian korban Riska Pitria dan korban Aprila Cinta masuk ke dalam
mobil dengan posisi duduk dibangku tengah dibelakang supir, lalu Terdakwa
ah
lik
disebelah kirinya korban Aprila Cinta dan selanjutnya masuk ke jalan Tol
Belawan;
am
ub
Menimbang, bahwa pada saat di perjalanan, Terdakwa mengatakan
kepada korban Riska Pitria “kau pindah ajah kesini sambil menunjukkan ke
ep
samping kiri Terdakwa, biar enak kita ngomong, lalu korban Riska Pitria
k
berpindah tempat ke samping kiri Terdakwa, setelah keluar dari pintu Tol
ah
Cemara Asri, Terdakwa mengemudikan mobil ke arah jalan Cemara Asri dan
R
si
memutar arah ke jalan Haji Anif, tepatnya di samping kiri sebuah toko Bintang
Sejati Tehnik tidak jauh dari Hotel Miyana di Jalan Haji Anif No. 28 Medan Estate
ne
ng
Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang, dengan posisi bertiga masih berada
didalam mobil Terdakwa, Terdakwa mengatakan kepada korban Riska Pitria
do
gu
“masalah uangmu dan Handphone nantilah kita ambil”, dijawab oleh korban
Riska Pitria “jangan gitulah Pak”, lalu Terdakwa mengatakan “Ya, udah sabar
dululah”, dikarenakan Terdakwa sangat bernafsu dan sangat tertarik dengan
In
A
tubuh korban Riska Pitria, kemudian Terdakwa menarik tangan sebelah kiri
korban Riska Pitria dan korban Riska Pitria kaget lalu menolaknya sambil
ah
lik
mengatakan “apa ini Pak”, Terdakwa mengatakan “diam aja kau, biar aku urus
perkara mu”, dan korban Riska Pitria menjawab sambil membentak “Ya, udah
m
ub
nggak usah diurus”, namun Terdakwa kembali memaksa korban Riska Pitria dan
memeluk serta meremas buah dada korban Riska Pitria, saat itu korban Riska
ka
Pitria kembali berontak, lalu korban Aprila Cinta berteriak “apa ini pak”, lalu
ep
memukul leher korban Aprila Cinta yang mengakibatkan kepala korban Aprila
R
Cinta mengenai kursi mobil di bagian tengah, lalu korban Riska Fitria
es
mengatakan kepada korban Aprila Cinta “Kau diam aja dek, ini
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 57
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
kedua tangan menarik tangan kiri korban Riska Pitria dengan cepat dan
R
mengambil borgol yang berada di dashboard tengah dalam mobil, lalu dengan
si
mengunakan borgol memukul dahi sekitar pelipis korban Riska Pitria, kemudian
ne
ng
Terdakwa memborgol tangan kiri korban Riska Pitria dan membentak korban
Aprila Cinta dengan mengatakan “sini kau!!”, lalu Terdakwa menarik secara
paksa tangan kanan korban Aprilia Cinta sambil memukul dahi sekitar pelipis
do
gu sebelah kanan kemudian menyatukan kedua tangan korban;
Menimbang, bahwa selanjutnya Terdakwa mengambil 1 (satu) buah
In
A
Lakban berwarna coklat muda dari dalam Dashboard dan mengambil beberapa
lembar kertas tissu yang terletak di tengah Dashboard lalu memasukkan tissu
ah
ke mulut korban Riska Pitria, lalu Terdakwa membuka kunci borgol di tangan
lik
sebelah kiri korban Riska Pitria dan memegang borgol dengan posisi tangan
sebelah kanan korban Aprila Cinta dalam keadaan terborgol lalu Terdakwa
am
ub
melakban mulut, wajah (mata), dan kedua tangan korban Riska Pitria diikat
dibelakang namun hidung tidak ditutup dengan lakban, kemudian Terdakwa
ep
berpindah ke bangku tengah dan menarik borgol ditangan sebelah kanan
k
si
mulut Aprila Cinta kemudian melakban mulut, melakban mata dan kedua tangan
Aprila Cinta ditarik ke belakang lalu Terdakwa mengikat kedua tangan dengan
ne
ng
do
gu
posisinya berbaring di sebelah kiri korban Aprila Cinta, lalu dengan kedua
tangan Terdakwa, Terdakwa meremas kedua payudara korban Riska Pitria
secara bergantian;
In
A
lik
Kec. Medan Tuntungan Kota Medan, dan memesan kamar AC seharga Rp.
80.000,- (delapan puluh ribu rupiah), dan tanpa sepengetahuan room boy,
m
ub
posisi terlentang, lalu mengangkat korban Aprila Cinta keluar dari pintu tengah
ep
sebelah kanan dan meletakkannya di atas tempat tidur di kamar hotel, lalu
ah
Terdakwa mengunci pintu kamar lalu Terdakwa yang telah bernafsu untuk
R
menurunkan celana panjang dan membuka celana dalam korban Riska Fitria
M
ng
dan ternyata saat itu korban Riska Pitria sedang datang bulan (menstruasi /
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 58
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
haid), sehingga Terdakwa menutup celana dalam dan kembali memakaikan
R
celana panjang korban Riska Pitria, lalu Terdakwa mengikat kedua kaki korban
si
Riska Pitria dengan menggunakan lakban dengan maksud agar tidak menjerit
ne
ng
atau merontah dan oleh karena nafsu birahi Terdakwa belum tersalurkan, lalu
Terdakwa melampiaskannya kepada korban Aprila Cinta yang masih berumur
13 tahun dengan membuka celana panjang jenis celana tidur stel baju bermotif
do
gu harimau yang dipakai korban kemudian membuka celana dalam korban Aprila
Cinta, dan dengan jari telunjuk dan jari tengah tangan sebelah kiri, Terdakwa
In
A
menggesek-gesek kemaluan korban dan setelah berair lalu Terdakwa membuka
celana panjang yang dipakainya dan membuka celana dalam kemudian
ah
lik
tegang ke kemaluan korban Aprila Cinta hingga mengeluarkan sperma kedalam
kemaluan Aprila Cinta dan pada saat itu Terdakwa mengancam korban Riska
am
ub
Pitria dengan mengatakan “Kau.... jangan ngomong ya !!!”, lalu Terdakwa juga
mengancam korban Aprila Cinta dengan mengatakan “Kau... jangan
ep
ngomong.... ya !!!”, dikarenakan mulut kedua korban disumbat dengan tissu
k
kertas dan lakban, maka kedua korban tidak dapat berteriak dan bicara,
ah
kemudian Terdakwa melepaskan ikatan lakban kaki korban Riska Pitria, lalu
R
si
satu persatu korban diangkatnya ke dalam mobil;
Menimbang, bahwa kemudian Terdakwa membawa kedua korban
ne
ng
do
gu
pintu pagar”;
Menimbang, bahwa sesampainya Terdakwa di rumah, sekira pukul 20.15
ah
lik
Wib, saksi Elvrina Makmur Caniago keluar dari rumah dan membuka gembok
pagar, lalu Terdakwa memasukkan mobil ke teras (bukan garasi), setelah saksi
m
ub
Elvrina Makmur Caniago menutup pagar lalu saksi masuk kedalam rumah, oleh
karena Terdakwa lama masuk ke dalam rumah, kemudian saksi Elvrina Makmur
ka
Caniago keluar dari rumah dan terkejut melihat Terdakwa sedang mengeluarkan
ep
korban Riska Pitria dari dalam mobil dengan cara memapah dengan kondisi
ah
kedua tangan korban Riska Pitria berada di belakang dalam keadaan terikat
R
dengan lakban, lalu saksi Elvrina Makmur Caniago kaget dan terkejut
es
mengatakan “apa ini pak?”, Terdakwa tidak menjawab dan berjalan membawa
M
ng
dan meletakkan korban Riska Pitria ke kamar belakang dekat dapur, kemudian
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 59
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Terdakwa mengambil 1 (satu) buah pisau keris dari pinggangnya dan
R
mengarahkan pisau keris tersebut ke perut saksi Elvrina Makmur Caniago dan
si
mengatakan : “udah.....!!! diam aja kau, kau pun kumatikan kalau ngomong, ini
ne
ng
tangkapan narkoba”, lalu saksi Elvrina Makmur Caniago mengatakan “kenapa
dibawa ke rumah, kok nggak dibawak ke kantor Polisi, dan dimana kawan
Bapak yang nangkap itu?, Terdakwa menjawab “Udah diam......aja kau, nggak
do
gu urusanmu itu !!! nanti kawanku datang menjemput, masuk kau ke kamar”, saat
itu juga saksi Elvrina Makmur Caniago dengan cepat dan ketakutan masuk ke
In
A
kamar tidur, kemudian Terdakwa keluar dari kamar dan mengambil korban Aprila
Cinta dan mengeluarkan dari dalam mobil dan membawa masuk ke rumah, saat
ah
itu saksi Elvrina Makmur Caniago kaget dan mengatakan kepada terdakwa “Apa
lik
lagi ini Pak???,” dan terdakwa mengatakan “Kau, masuk ke kamar, Ku bunuh
kau, kalau banyak tanya”, lalu saksi Elvrina Makmur Caniago masuk ke kamar,
am
ub
kemudian Terdakwa membawa korban Aprila Cinta masuk ke kamar belakang
dekat dapur tempat kedua korban dan korban Aprila Cinta dimasukkan ke dalam
ep
kamar belakang dengan posisi di samping sebelah kanan korban Riska Pitria,
k
si
Terdakwa dan saat itu Terdakwa mengancam Elvrina Makmur Caniago dan
membentaknya “Kau, jangan cerita sama orang, nggak usah ngomong, diam
ne
ng
ajah kau, kalau kau ngomong, kumatikan kau !!!, denganr nggak !!!” sambil
membentak kembali dan saat itu saksi Elvrina Makmur Caniago hanya
do
gu
menganggukkan kepala, lalu Terdakwa keluar dari kamar tidur dan mengunci
saksi Elvrina Makmur Caniago yang berada di kamar dari luar dengan engsel
pintu sebagai penutupnya kemudian Terdakwa masuk ke dalam kamar tempat
In
A
lik
kemudian Terdakwa mengambil martil dan paku dari dapur, memaku pinggiran
kosen pintu kamar, mengikat pintu kamar dengan menggunakan kawat dan
m
ub
mengikat sambil melilitkan tali warna kuning dengan maksud kedua korban tidak
bisa melarikan diri, lalu Terdakwa pergi melaksanakan tugas piket jaga tahanan
ka
kembali kedua korban dan pengikat pintu, saat pintu dibuka kaki kedua korban
ah
masih bergerak, sehingga Terdakwa kembali mengambil tali plastik warna hitam
R
dari dapur dan mengikat kedua kaki korban, kemudian Terdakwa mengatakan
es
kepada kedua korban “Kalian dua jangan ribut !!!, jangan banyak gerakan !!!,
M
ng
nanti aku balik”, selanjutnya Terdakwa pergi dan menutup pintu kamar dari luar
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 60
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
sambil mengikat pintu kamar dengan kawat dan tali warna kuning, kemudian
R
sekira pukul 21.00 Wib Terdakwa berangkat dinas ke Polres Pelabuhan
si
Belawan dengan menggunakan 1 (satu) unit sepeda motor;
ne
ng
Menimbang, bahwa kemudian pada hari Minggu, tanggal 21 Februari
2021, sekira pukul 02.30 Wib, dengan menggunakan sepeda motor Terdakwa
pulang ke rumah untuk mencek kondisi kedua korban dan Terdakwa melihat
do
gu kedua korban masih dalam terikat dan bersandar di dinding kamar dan
Terdakwa melihat pintu engsel kamar tidurnya masih dalam keadaan terkunci,
In
A
namun Terdakwa tidak ada menegur atau masuk ke dalam kamar tersebut dan
selanjutnya menutup pintu dan pagar rumah lalu kembali melaksanakan tugas di
ah
lik
Menimbang, bahwa selanjutnya pada hari Minggu, tanggal 21 Februari
2021, sekira pukul 06.30 Wib, setelah menaikkan bendera merah putih di Polres
am
ub
Pelabuhan Belawan, Terdakwa kembali ke rumah dan tiba di rumah sekitar
pukul 07.00 Wib dan mendenganr Terdakwa pulang, saksi Elvrina Makmur
ep
Caniago berteriak dari kamar supaya dibukakan pintu kamarnya namun
k
kamar tempat kedua korban disekap, kemudian masuk dan melihat kedua
R
si
korban tidak bergerak, lalu Terdakwa menggoyang-goyangkan kedua kaki
korban dan mengatakan “Hei..., hei...., bangun-bangun”, lalu kedua korban
ne
ng
do
gu
lik
ub
memutuskan tali di kaki yang terikat di kedua korban, yang pertama sekali
ah
Terdakwa memapah korban Aprila Cinta dengan cara memegang kedua tangan
R
menuju ruangan tamu / tengah lalu Terdakwa mendudukkan korban Aprila Cinta
es
di ambal yang saat itu kondisi korban Aprila Cinta sudah dalam keadaan lemas,
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 61
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
kemudian dengan menggunakan bantal tersebut Terdakwa mendorong tubuh
R
korban Aprila Cinta sehingga korban Aprila Cinta terlentang di atas ambal dan
si
dengan posisi Terdakwa duduk diatas perut korban Aprila Cinta, dengan kedua
ne
ng
tangan Terdakwa sambil memegang bantal, Terdakwa menutup wajah dan mulut
korban Aprila Cinta dengan ambal tersebut dan ditekan dengan sekuat tenaga
sehingga korban Aprila Cinta tidak berdaya dan saat itu juga korban Aprila Cinta
do
gu tidak bergerak lagi (meninggal dunia) dan kemudian Terdakwa kembali masuk
ke kamar dan memutuskan tali yang mengikat kaki korban Riska Pitria dengan
In
A
menggunakan gunting, kemudian mengangkat dan memapah korban Riska
Pitria keluar dari kamar dengan cara memegang pundak dan tangan korban
ah
menuju dapur, kemudian Terdakwa mendudukan korban Riska Pitria yang saat
lik
itu sudah dalam keadaan lemas, lalu Terdakwa mengambil bantal dari atas
ambal yang dipergunakan sebelumnya kepada korban Aprilia Cinta, lalu
am
ub
Terdakwa menghampiri korban Riska Pitria kemudian mendorong tubuh korban
Riska Pitria sehingga korban terlentang di atas lantai dan dengan posisi
ep
Terdakwa duduk diatas perut korban Riska Pitria, kemudian Terdakwa menutup
k
wajah dan mulut korban Riska Pitria dengan menggunakan bantal dan
ah
si
tidak berdaya dan saat itu juga korban Riska Pitria tidak bergerak lagi
(meninggal dunia);
ne
ng
do
gu
lik
ub
perbatan Terdakwa yang menggunakan bantal menutup wajah dan mulut kedua
ah
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 62
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Februari 2021 yang dipeiksa dan ditandatangani oleh dr. H. Abdul Gafar
R
Parinduri, M. Ked (For), Sp.F, berkesimpulan bahwa Diperiksa sesosok jenazah
si
dikenal, jenis kelamin perempuan, perawakan sedang, warna kulit kuning
ne
ng
langsat, panjang badan seratus lima puluh satu sentimeter, rambut hitam lurus.
Dari hasil pemeriksaan luar dijumpai luka memar pada permukaan bibir bagian
dalam, pipi kiri, rahang atas, rahang bawah, anggota gerak atas dan anggota
do
gu gerak bawah. Dijumpai luka lecet pada dahi, pipi, bibir, anggota gerak atas dan
anggota gerak bawah. Dijumpai bintik-bintik perdarahan pada kedua kelopak
In
A
mata bagian dalam. Dijumpai keluar cairan darah dari kedua lubang hidung,
dijumpai permukaan bibir, kedua ujung-ujung jari tangan dan kedua ujung-ujung
ah
jari kaki bewarna kebiruan, dijumpai luka robek warna coklat kehitaman pada
lik
selaput hymen vagina dengan arah jam sembilan, dua belas, tiga dan enam,
dijumpai luka lecet warna merah kehitaman pada dinding lubang dubur
am
ub
berbentuk seperti corong. Dari hasil pemeriksaan dalam dijumpai buih halus
yang sukar pecah pada saluran nafas bagian atas, pada pemotongan paru
ep
dijumpai buih halus bercampur darah berwarna kehitaman, dijumpai bintik-bintik
k
perdarahan pada permukaan dinding paru dan permukaan dinding jantung dan
ah
dari hasil pemeriksaan luar dan dalam disimpulkan penyebab kematian korban
R
si
adalah mati lemas akibat terhalangnya oksigen masuk ke saluran pernafasan
hingga ketiadaan oksigen di dalam tubuh dan terjadinya peningkatan karbon
ne
ng
dioksida (CO2) pada tubuh akibat penekanan pada hidung dan mulut;
Dan sebagaimana Visum Et Repertum Departemen Ilmu Kedokteran Forensik
do
gu
terhadap korban APRILA CINTA: Dijumpai luka memar pada dahi sebelah
kanan, dijumpai bintik-bintik perdarahan pada kedua mata, dijumpai luka memar
ah
lik
pada pertengahan pipi kanan, dijumpai luka memar pada pipi kiri, dijumpai luka
gores pada pertengahan pipi kiri, dijumpai luka memar dan luka lecet pada
m
ub
pertengahan puncak hidung, dijumpai luka lecet pada sudut bibir kiri, dijumpai
luka memar pada bibir atas dan bawah bagian dalam (jejas gigi), dijumpai luka
ka
memar pada pertengahan dagu, dijumpai luka memar pada pertengahan leher,
ep
dijumpai luka memar (jejas ikatan) pada kedua pergelangan tangan, dijumpai
ah
kedua ujung-ujung kuku berwarna kebiruan pada tangan dan kaki dan dari Hasil
R
dijumpai lendir berwarna kemerahan pada saluran nafas bagian atas, dijumpai
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 63
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
perdarahan (tardieu’s spot) dijumpai derik seperti spons pada pemotongan dan
R
penekanan dijumpai buih halus bercampur darah berwarna merah kehitaman
si
pada paru kanan dan kiri, dijumpai bintik-bintik perdarahan (tardieu’s spot) pada
ne
ng
jantung, usus, hati, limpa, ginjal berwarna pucat;
Dari hasil pemeriksaan luar dan dalam, penyebab kematian korban mati lemas
karena terhalangnya udara masuk ke saluran nafas akibat pembekapan disertai
do
gu pencekikan;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut, maka Majelis
In
A
Hakim berpendapat bahwa unsur “Menghilangkan jiwa orang lain” juga telah
terpenuhi oleh perbuatan Terdakwa;
ah
Ad. 5. Unsur Dalam hal perbarengan yang berdiri sendiri sehingga merupakan
lik
beberapa kejahatan;
Menimbang, bahwa Perbarengan aturan diartikan sebagai seseorang
am
ub
yang dalam kenyataan sebenarnya hanya melakukan satu perbuatan pidana,
jika dilihat dari sudut yuridis ternyata dapat dipandang sama dengan telah
ep
melanggar dua atau lebih aturan hukum pidana;
k
si
perbuatan yaitu pertama pada hari Sabtu, tanggal 20 Februari 2021 terdakwa
membawa korban Riska Pitria dan korban Aprilia Cinta ke Hotel Alam Indah
ne
ng
do
gu
Riska Pitria kemudian Terdakwa mendekati korban Riska Pitria lalu Terdakwa
menurunkan celana panjang korban Riska Pitria dan membuka celana dalam
ah
lik
korban Riska Pitria, akan tetapi korban Riska Pitria sedang datang bulan
sehingga Terdakwa menutup kembali celana dalam dan celana panjang korban
m
ub
Riska Pitria lalu dengan emosi terdakwa mengikat kedua kaki korban Riska
Pitria dengan lakban dengan maksud agar korban Riska Pitria tidak meronta
ka
panjang jenis celana tidur stel baju bermotif harimau lalu membuka celana
R
dalam korban Aprila cinta kemudian dengan jari telunjuk dan jari tengah tangan
es
ng
setelah berair lalu Terdakwa membuka celana panjang yang Terdakwa pakai
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 64
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
kemudian Terdakwa membuka celana dalam Terdakwa lalu Terdakwa
R
memasukkan kemaluan (penis) yang sudah keras dan tegang ke dalam
si
kemaluan korban Aprila Cinta dan setelah sekitar 3 menit terdakwa
ne
ng
mengeluarkan sperma di dalam kemaluan korban Aprila Cinta dan yang kedua
pada hari Minggu, tanggal 21 Februari 2021 sekira pukul 09.00 Wib Terdakwa
masuk ke kamar kedua korban diletakkan, lalu dengan menggunakan gunting
do
gu Terdakwa memotong tali yang diikat di kaki ke dua korban kemudian Terdakwa
memapah korban Aprila Cinta menuju ruang tamu / tengah lalu korban Aprila
In
A
Cinta di dudukkan (saat itu kondisi korban sudah dalam keadaan lemas) dan
selanjutnya Terdakwa mengambil bantal dari kamar kedua korban disekap
ah
lik
Aprila Cinta sehingga korban Aprila Cinta terlentang diatas ambal lalu Terdakwa
duduk diatas perut korban Aprila Cinta dan kedua tangan Terdakwa memegang
am
ub
bantal menutup wajah dan mulut korban dengan sekuat tenaga sehingga
korban Aprila Cinta tidak berdaya dan saat itu Terdakwa melihat korban Aprila
ep
Cinta tidak bergerak lagi;
k
lalu terdakwa memotong tali yang mengikat kaki korban Riska Pitria dengan
R
si
menggunakan gunting, kemudian Terdakwa memapah korban Riska Pitria ke
dapur lalu Terdakwa mendudukkan korban Riska Pitria (saat itu kondisi korban
ne
ng
sudah dalam keadaan lemas) kemudian Terdakwa mengambil bantal dari atas
ambal yang Terdakwa gunakan sebelumnya pada korban Aprila Cinta dan
do
gu
tangan Terdakwa memegang bantal dan menutup wajah dan mulut korban
Riska Pitria dengan sekuat tenaga hingga korban Riska Pitria tidak berdaya dan
ah
lik
saat itu Terdakwa melihat korban Riska Pitria sudah tidak bergerak lagi dan
selanjutnya Terdakwa menyeret dan menyatukan korban Riska Pitria dengan
m
ub
yang berdiri sendiri yang terdiri dari beberapa kejahatan dan terhadap beberapa
ah
kejahatan tersebut akan dijatuhkan satu pidana saja karena mempunyai jenis
R
hukuman yang sama, dengan demikian unsur “Dalam hal perbarengan yang
es
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 65
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Menimbang, bahwa sehubungan unsur kedua, Ketiga, Keempat dan
R
Kelima telah terpenuhi sebagaimana dipertimbangkan diatas, maka Majelis
si
Hakim berpendapat bahwa Terdakwa telah terbukti melakukan tindak pidana
ne
ng
dalam dakwaan Primer tersebut oleh karena itu unsur Kesatu yang diuraikan
diatas dapat disimpulkan telah terpenuhi pula menurut hukum;
Menimbang, bahwa oleh karena semua unsur dari Pasal 340
do
gu KUHPidana Jo. Pasal 65 KUHPidana, telah terpenuhi, maka Terdakwa haruslah
dinyatakan telah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana
In
A
sebagaimana didakwakan dalam dakwaan Primair;
Menimbang, bahwa oleh karena dakwaan Primair telah terbukti, maka
ah
lik
Menimbang, bahwa dalam persidangan, Majelis Hakim tidak
menemukan hal-hal yang dapat menghapuskan pertanggungjawaban pidana,
am
ub
baik sebagai alasan pembenar dan atau alasan pemaaf, maka Terdakwa harus
mempertanggungjawabkan perbuatannya;
ep
Menimbang, bahwa sebelum Majelis Hakim mempertimbangkan tentang
k
si
Terdakwa;
Menimbang, bahwa dalam Nota Pembelaannya yang diajukan secara
ne
ng
do
gu
lik
ub
penilaian hasil pembuktian, yaitu perihal alat bukti dalam pembuktian perkara ini
dan terpenuhi atau tidaknya unsur-unsur yang didakwakan oleh Penuntut
ka
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 66
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Menimbang, bahwa didalam Nota Pembelaan Penasihat Hukum
R
Terdakwa yang menyatakan bahwa Penuntut Umum tidak dapat menghadirkan
si
barang bukti yang dipakai Terdakwa dalam melakukan perbuatan pidana di
ne
ng
persidangan;
Menimbang, bahwa terhadap hal tersebut, Majelis Hakim
mempertimbangkan sebagai berikut :
do
gu - Bahwa Terdakwa di persidangan menerangkan bahwa Terdakwa
mengumpulkan sisa lakban, tali, serta kawat pengikat pintu, bantal
In
A
dimasukkan ke dalam bungkusan kantongan plastik warna hitam dan
sekitar pukul 08.00 Wib Terdakwa membuangnya ke Sungai Deli Jalan
ah
lik
- Bahwa dengan demikian Penuntut Umum tidak dapat menghadirkan
barang bukti di persidangan karena barang bukti tersebut telah dibuang
am
ub
Terdakwa ke Sungai Deli, sehingga nota pembelaan Penasihat Hukum
harus dinyatakan ditolak;
ep
Menimbang, bahwa didalam Nota Pembelaan Penasihat Hukum
k
si
mempertimbangkan sebagai berikut :
- Bahwa selama persidangan Terdakwa dapat memberikan keterangan
ne
ng
do
gu
lik
ub
Terdakwa dari dakwaan Penuntut Umum atau melepaskan Terdakwa dari segala
ah
tuntutan hukum dan apabila Majelis Hakim berpendapat lain mohon agar Majelis
R
ng
atau pidana apa yang dianggap paling cocok, selaras dan tepat yang kira-kira
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 67
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
sepadan untuk dijatuhkan kepada Terdakwa Roni Syahputra sesuai dengan
R
tindak pidana dan kadar kesalahan yang telah dilakukannya, apakah permintaan
si
Penuntut Umum dan Penasihat Hukum Terdakwa tersebut telah cukup memadai
ne
ng
ataukah dipandang terlalu berat, ataukah masih kurang sepada dengan
kesalahan Terdakwa, maka untuk menjawab pertanyaan tersebut di sini
merupakan kewajiban Majelis Hakim untuk mempertimbangkan segala
do
gu sesuatunya selain dari aspek yuridis yang telah dikemukakan di atas, yaitu
aspek dimensi perumusan sanksi pidana (strafsoort) ketentuan Pasal 340
In
A
KUHPidana Jo. Pasal 65 KUHPidana, aspek ketentuan dalam KUHAP (Undang-
Undang Nomor 8 Tahun 1981) dan tuntutan pidana/requisitoir Jaksa Penuntut
ah
lik
Terdakwa, aspek edukatif dan aspek agamis/religius dimana Terdakwa tinggal
dan dibesarkan, aspek Policy/Filsafat pemidanaan guna melahirkan keadilan
am
ub
dan menghindari adanya disparitas dalam hal pemidanaan (sentencing of
disparity) dan aspek model Sistem Peradilan Pidana yang ideal bagi Indonesia
ep
dimana pertimbangan-pertimbangan tersebut Majelis perlu diuraikan dan
k
Masyarakat, Ilmu Hukum itu sendiri, rasa Keadilan dan Kepastian Hukum,
R
si
Negara dan Bangsa serta Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha
Esa;
ne
ng
do
gu
sebagai berikut :
1. Bahwa Jaksa Penuntut Umum dalam tuntutan pidananya menuntut
ah
lik
ub
(UU 8 TAHUN 1981) khususnya ketentuan Pasal 197 ayat (1) KUHAP
menentukan anasir-anasir yang harus ada dalam putusan pemidanaan.
ka
Maka dengan titik tolak formal legalistik khususnya ketentuan Pasal 197
ep
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 68
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Terhadap aspek ini, terlepas lamanya amar/dictum tuntutan pidana Jaksa
R
Penuntut Umum tersebut memang apabila dikaji dan dianalisis maka di satu
si
sisi kebijakan formulatif pembentuk KUHAP tidak ada memberikan
ne
ng
Pedoman Pemidanaan kepada Hakim sebagai Kebijakan Aplikatif dalam hal
apa pemilihan dapat dilakukan terhadap Pidana Mati, Pidana Penjara
Seumur Hidup ataukah Pidana Penjara Waktu Tertentu kemudian pemilihan
do
gu penjatuhkan pidana dalam KUHAP tersebut apabila dianalisis secara lebih
cermat ternyata bersifat singkat, sederhana dan global sehingga rentan
In
A
menimbulkan Disparitas Pemidanaan (Sentencing of Disparity) sedangkan
di sisi lainnya Jaksa Penuntut Umum hanya dengan tolok ukur formal
ah
lik
menentukan format keadilan dalam amar/dictum tuntutannya kepada
Terdakwa Roni Syahputra.
am
ub
Apabila dijabarkan lebih intens dan gradual pada Tuntutan Pidana Jaksa
Penuntut Umum ada memuat 4 (empat) aspek tentang “Hal-hal Yang
ep
Memberatkan” dan tanpa adanya aspek “Hal-hal Yang Meringankan” atas
k
diri Terdakwa.
ah
Pada dasarnya apabila ditarik sebuah “benang merah” anasir ini di satu sisi
R
si
tidaklah dapat disalahkan apabila Jaksa Penuntut Umum bersikap legalistik
formalistik demikian sedangkan di sisi lainnya dari ASPEK KEADILAN pada
ne
ng
do
gu
dalam hal apa, dalam keadaan bagaimana dan dalam hal konstruksi
bagaimana HAKIM sebagai kebijakan aplikatif dapat memilih menjatuhkan
hukuman kepada terdakwa antara Pidana Mati, Pidana Penjara Seumur
In
A
lik
Terdakwa;
2. Bahwa dikaji dari FILSAFAT KEHIDUPAN/FILSAFAT HUMANIS yang
m
ub
berorientasi kepada korban maka pada hakekatnya bahwa dikaji dari aspek
keadilan korban dan masyarakat maka perbuatan Terdakwa baik langsung
ka
yang telah pergi memang tak mungkin akan kembali”, dan biarlah “orang
es
yang telah pergi itu damai dan tenang di sisi Tuhan Sang Maha Pencipta”,
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 69
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
tak mungkin dapat direnungkan, digali, dijamah dan dirasakan oleh
R
manusia. Biarlah kita yang ditinggalkan secara tulus ikhlas mengiringinya
si
dengan ribuan doa menuju Sang Pencipta;
ne
ng
3. Bahwa dikaji dari aspek KEJIWAAN/PSIKOLOGIS Terdakwa Roni Syahputra
ternyata sepanjang pengamatan dan penglihatan Majelis Hakim, Terdakwa
tidaklah menderita gangguan kejiwaan seperti gejala SOSIOPATIK atau
do
gu DEPRESI MENTAL hal mana tersirat selama persidangan dalam hal
terdakwa menjawab setiap pertanyaa Majelis Hakim, begitu pula dari aspek
In
A
phisik ternyata Terdakwa tidak ada menderita sesuatu penyakit sehingga
secara yuridis Terdakwa dapat dipertanggungjawabkan terhadap perbuatan
ah
lik
berlangsung Terdakwa sehat jasmani dan rohani dan Terdakwa tidak ada
mengalami gangguan kejiwaan;
am
ub
4. Bahwa ditinjau dari aspek EDUKATIF dan AGAMIS/RELIGIUS dimana
Terdakwa tinggal dan dibesarkan seharusnya tidaklah membentuk tingkah
ep
laku negatif.
k
si
sertaTerdakwa telah menghilangkan nyawa dua orang umat manusia yang
diberikan kehidupan oleh Tuhan Yang Maha Esa sehingga perbuatan
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 70
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
terminologi “FILSAFAT INTEGRATIF”. Pada asasnya secara global dan
R
representatif aspek POLICY/FILSAFAT PEMIDANAAN hendaknya
si
melahirkan keadilan dan menghindari adanya disparitas dalam hal
ne
ng
pemidanaan (sentencing of disparity) antara pelaku tindak pidana dengan
pelaku lainnya yang kapasitas peran dalam tindak pidana, karakter dan
motivasi melakukan tindak pidana tersebut relatif homogen. Dari dimensi
do
gu demikian ini maka walaupun setiap perkara bersifat kasuistik hendaknya
sedapat mungkin menurut hukum pidana modern tidak terjadi DISPARITAS
In
A
dalam pemidanaan (Sentencing of disparity) sehingga dalam penegakan
hukum telah timbul adanya keadilan bagi;
ah
lik
yang ideal bagi INDONESIA maka hendaknya dianut ASPEK MODEL
KESEIMBANGAN KEPENTINGAN ATAU “DAAD-DADER STRAFRECHT”,
am
ub
bukanlah mengacu pada sistem hukum AMERIKA dengan orientasi CRIME
CONTROL MODEL (CCM), DUE PROCESS MODEL (DPM) atau FAMILY
ep
MODEL. Pada asasnya menurut PROF. Dr. MULADI, S.H. dalam bukunya :
k
si
represif sebagai terpenting dalam melaksanakan proses peradilan pidana,
DUE PROCESS MODEL tidak sepenuhnya menguntungkan karena bersifat
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 71
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Menimbang, bahwa jika dilihat dari fakta dan kenyataan sehari-hari akibat
R
dari perbuatan yang dilakukan Terdakwa banyak dampak dan akibat negatif
si
yang ditimbulkannya maka Majelis Hakim berpendirian bahwa tindak pidana
ne
ng
yang dilakukan Terdakwa Roni Syahputra haruslah dihukum dengan tujuan
pemidanaan tersebut bukanlah merupakan pembalasan sesuai dengan TEORI
RETRIBUTIF melainkan sebagai usaha PREEMATIF, PREVENSI dan
do
gu REPRESIF atau lebih tegas lagi pidana dijatuhkan bukan untuk menurunkan
martabat seseorang akan tetapi bersifat EDUKATIF, KONSTRUKTIF dan
In
A
MOTIVATIf agar tidak melakukan perbuatan tersebut lagi sesuai
TEORI/FILSAFAT INTEGRATIF dan juga prevensi bagi masyarakat lainnya;
ah
lik
PERUMUSAN SANKSI PIDANA (STRAFSOORT) Ketentuan Pasal 340
KUHPidana Jo. Pasal 65 KUHPidana, ASPEK KETENTUAN DALAM KUHAP
am
ub
(Undang-Undang 8 TAHUN 1981) DAN TUNTUTAN PIDANA/REQUISITOIR
JAKSA PENUNTUT UMUM, ASPEK KEADILAN KORBAN DAN MASYARAKAT,
ep
ASPEK KEJIWAAN/PSIKOLOGIS TERDAKWA, ASPEK EDUKATIF DAN
k
si
MELAHIRKAN KEADILAN DAN MENCEGAH ADANYA DISPARITAS DALAM
HAL PEMIDANAAN (SENTENCING OF DISPARITY), DAN ASPEK MODEL
ne
ng
do
gu
lik
dan sesuai dengan kadar kesalahan yang telah dilakukan Terdakwa Roni
Syahputra;
m
ub
kepada Terdakwa maupun kepada keluarga para korban, karena keadilan yang
ah
sempurna itu hanyalah milik Tuhan Yang Maha Kuasa dan KepadaNya jualah
R
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 72
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Menimbang, bahwa untuk menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa,
R
maka perlu dipertimbangkan terlebih dahulu keadaan yang memberatkan dan
si
yang meringankan Terdakwa;
ne
ng
Keadaan yang memberatkan :
- Perbuatan Terdakwa tergolong sadis;
- Terdakwa merupakan Aparat Penegak Hukum;
do
gu - Perbuatan Terdakwa telah mengakibatkan penderitaan yang sangat
mendalam dan berkepanjangan bagi keluarga para korban;
In
A
- Perbuatan Terdakwa meresahkan masyarakat;
Keadaan yang meringankan:
ah
- Tidak ditemukan;
lik
Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa ditahan dan penahanan
terhadap Terdakwa dilandasi alasan yang cukup, maka perlu ditetapkan agar
am
ub
Terdakwa tetap berada dalam tahanan;
Menimbang, bahwa terhadap barang bukti berupa :
ep
- 1 (satu) unit mobil jenis DAIHATSU XENIA warna silver No. Plat
k
BK 1775 RP;
ah
si
sarana atau alat untuk melakukan perbuatan pidana dan mempunyai nilai
ekonomis serta Terdakwa tidak dapat menunjukkan bukti kepemilikan atas
ne
ng
barang bukti tersebut, maka barang bukti tersebut dirampas untuk Negara;
Menimbang, bahwa terhadap barang bukti berupa :
do
gu
lik
ub
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 73
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- 1 (satu) buah baju lengan panjang warna hitam motif kotak-
R
kotak putih;
si
- 1 (satu) buah celana panjang warna hitam;
ne
ng
- 1 (satu) buah jilbab segi empat warna ungu;
- 1 (satu) buah celana dalam warna hijau muda bercak darah;
- 1 (satu) buah BH warna merah jambu;
do
gu - 1 (satu) buah tengtop warna hitam;
- 1 (satu) pasang kaos kaki warna hitam;
In
A
- 1 (satu) stell baju dan celana bermotif belang harimau;
- 1 (satu) buah ikat rambut warna hitam;
ah
lik
dalam motif bunga-bunga;
- 1 (satu) unit Handphone android merk OPPO;
am
ub
Menimbang, bahwa oleh karena barang bukti tersebut merupakan
sarana atau alat untuk melakukan perbuatan pidana dan barang bukti yang
ep
disita dalam perkara ini, maka barang bukti tersebut dimusnahkan;
k
secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana, maka mengenai biaya
R
si
perkara akan ditentukan dalam amar putusan ini;
Memperhatikan, Pasal 340 Jo. Pasal 65 KUHPidana dan Undang-
ne
ng
undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana serta peraturan
perundang-undangan lain yang bersangkutan;
do
gu
MENGADILI:
1. Menyatakan Terdakwa Roni Syahputra tersebut diatas, terbukti secara
sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Pembunuhan
In
A
lik
mati;
3. Menetapkan Terdakwa tetap ditahan;
m
ub
BK 1775 RP;
ep
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 74
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- 2 (dua) pasang sandal, masing-masing 1 (satu) pasang sandal
R
warna biru dan 1 (satu) pasang warna hitam;
si
- 1 (satu) buah gunting;
ne
ng
- 1 (satu) buah martil;
- 1 (satu) buah kain lap pel lantai;
- 1 (satu) buah ambal warna merah;
do
gu - 2 (dua) lembar karton warna cokelat;
- 1 (satu) pasang sepatu dinas harian polisi warna hitam;
In
A
- 1 (satu) buah baju kaos warna abu-abu;
- 1 (satu) buah celana keper panjang warna cokelat;
ah
lik
kotak putih;
- 1 (satu) buah celana panjang warna hitam;
am
ub
- 1 (satu) buah jilbab segi empat warna ungu;
- 1 (satu) buah celana dalam warna hijau muda bercak darah;
ep
- 1 (satu) buah BH warna merah jambu;
k
si
- 1 (satu) stell baju dan celana bermotif belang harimau;
- 1 (satu) buah ikat rambut warna hitam;
ne
ng
do
gu
lik
Pengadilan Negeri Medan, pada hari Senin, tanggal 11 Oktober 2021 oleh kami,
Hendra Utama Sotardodo, S.H., M.H., sebagai Hakim Ketua, Donald
m
ub
Panggabean, S.H dan Sayed Tarmizi, S.H., M.H. masing-masing sebagai Hakim
Anggota, yang diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga
ka
oleh Hakim Ketua dengan didampingi para Hakim Anggota tersebut, dibantu oleh
ep
Aryandi, S.H., Panitera Pengganti pada Pengadilan Negeri Medan, serta dihadiri
ah
oleh Aisyah, S.H., Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Belawan dan
R
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 75
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
R
si
ne
ng
Donald Panggabean, S.H. Hendra Utama Sotardodo, S.H., M.H.
do
gu
Sayed Tarmizi, S.H., M.H.
In
A
Panitera Pengganti,
ah
lik
Aryandi, S.H.
am
ub
ep
k
ah
si
ne
ng
do
gu
In
A
ah
lik
m
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 76