Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PELAKSANAAN

KKN-PPM INTEGRATIF VIRTUAL 2021


“Strategi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan Menuju Era New
Normal Pada UMKM di Desa Wisata Jelok, Gunungkidul, Yogyakarta”

Tim Pelaksana :

Kelompok 4

No. Nama NPM Status

1. Andre Rio Fernando Sinaga 110110170248 Ketua

2. Sarah Taqiya 120210180105 Anggota

3. Dinda Qathrunnada 170610180076 Anggota

4. Noorallifa Adhienda Putri 210210180113 Anggota

5. Shidi Asthafa Daffazaputra 210410180075 Anggota

UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS HUKUM
TAHUN 2021

1
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Kegiatan Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa Terintegrasi PPM
Universitas Padjadjaran Virtual 2021

Judul
Strategi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan Menuju Era New Normal Pada
UMKM di Desa Wisata Jelok, Gunungkidul, Yogyakarta

Waktu 10 Januari 2021 - 10 Februari 2021

Lokasi Desa Wisata Kampoeng Jelok, Gunungkidul, Yogyakarta

Penyusun Nama Fakultas

Andre Rio Fernando Sinaga Hukum

Sarah Taqiya Ekonomi dan Bisnis

Dinda Qathrunnada Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Noorallifa Adhienda Putri Ilmu Komunikasi

Shidi Asthafa Daffazaputra Ilmu Komunikasi

Sumedang, 7 Februari 2021


Menyetujui,
Dosen Pembimbing Lapangan Ketua

Dr. Ute Lies Siti Khadijah S.Sos., M.Si Andre Rio F. Sinaga
NIP. 197512212000122002 NPM. 110110170248
Mengetahui,
Dekan Fakultas

Dr. Dadang Rahmat Hidayat, S.Sos., S.H., M.Si


NIP. 196802051994031002

2
ABSTRAK

Kuliah Kerja Nyata merupakan salah satu bentuk pengabdian mahasiswa kepada masyarakat.
Kuliah Kerja Nyata telah dilaksanakan secara virtual di Desa Wisata Kampoeng Jelok, Kabupaten
Gunungkidul, Yogyakarta selama satu bulan sejak tanggal 11 Januari 2021 hingga 11 Februari
2021. Kegiatan dimulai dari melakukan proses identifikasi potensi serta permasalahan dari desa
wisata yang telah ditetapkan sebagai subyek Kuliah Kerja Nyata virtual 2021. Dilanjutkan dengan
merancang kegiatan dan program yang dapat diaplikasikan kepada desa wisata secara dalam
jaringan (daring), dikarenakan adanya pandemi Cocid-19 yang menjadi penghambat untuk hadir
ke desa wisata terkait. Setelah melakukan identifikasi, perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi
kegiatan, kegiatan ini berujung dengan mahasiswa sub kelompok empat Kuliah Kerja Nyata virtual
2021 membantu pihak Desa Wisata Kampoeng Jelok untuk mempromosikan wisatanya secara
berkala melalui media platform Instagram. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan eksistensi
dari Desa Wisata Kampoeng Jelok, Gunungkidul menuju era new normal.

Kata Kunci: Desa wisata, Kuliah Kerja Nyata, Yogyakarta

3
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat yang telah
dilimpahkan kepada kita semua sehingga kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Terintegratif PPM
Virtual 2021 dapat berjalan dengan lancar tanpa ada halangan yang besar.

Pada kesempatan ini, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
dukungan dan membantu pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata ini, antara lain:

1. Ibu Dr. Ute Lies Siti Khadijah S.Sos., M.Si., selaku Dosen Pembimbing Lapangan pada
Topik PPM, “Komunikasi Pemasaran UMKM Desa Wisata Dalam Meningkatkan
Penjualan Menuju Era New Normal.”

2. Bapak Rahmat Alifin Valentino, S.Sos., M.I.Kom., yang telah memberikan bimbingan,
arahan dan perhatian kepada mahasiswa KKN hingga kegiatan KKN dapat berjalan dengan
baik.

3. Bapak Sukriyanto dan rekan-rekan pengelola Kampoeng Jelok yang telah berkenan untuk
bekerja sama serta mendukung kegiatan yang diberikan dalam pelaksanaan KKN.

4. Seluruh pihak yang telah membantu kelancaran dan suksesnya pelaksanaan KKN Virtual
2021 hingga penyusunan laporan ini.

Laporan kegiatan KKN Virtual 2021 ini disusun berdasarkan aktivitas yang telah kami kerjakan
selama masa pelaksanaan KKN secara virtual pada Desa Wisata Jelok, Yogyakarta selama 30 hari.
Kuliah Kerja Nyata ini merupakan bagian dari implementasi nilai Tri Dharma Perguruan Tinggi
dan menjadi salah satu syarat kelulusan bagi mahasiswa strata satu.

Dalam penyusunan laporan ini, kami menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih memiliki
banyak kekurangan. Sehingga adanya berbagai bentuk kritik dan saran yang membangun akan
sangat kami harapkan. Semoga laporan ini dapat membawa manfaat untuk berbagai pihak yang
berkepentingan.

Sumedang, 7 Februari 2021

Penyusun

4
DAFTAR ISI

SAMPUL…………………………………………………………………………………… 1
LEMBAR PENGESAHAN………………………………………………………………… 2
ABSTRAK……………………………………………………………………….................. 3
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………… 4
DAFTAR ISI…………………………………………………………………….................. 5
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………….................. 6

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………….. 7
1.1 Analisis Situasi/Latar Belakang…………………………………………………... 7
1.2 Tujuan dan Manfaat………………………………………………………………. 8

BAB II METODE PELAKSANAAN……………………………………………………… 9

2.1 Metode dan Tahap Pelaksanaan…………………………………………………... 9


2.2 Subyek, Lokasi, dan Waktu……………………………………………………….. 10

BAB III PELAKSANAAN PENGABDIAN MASYARAKAT MAHASISWA…………... 12

3.1 Persiapan…………………………………………………………………………... 12
3.2 Pelaksanaan………………………………………………………………………... 14

3.3 Tindak Lanjut Kegiatan…………………………………………………………… 15


BAB IV SIMPULAN DAN REKOMENDASI…………………………………………….. 16

4.1 Simpulan…………………………………………………………………………... 16
4.2 Rekomendasi…………………………………………………………..................... 16

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………. 17

LAMPIRAN………………………………………………………………………………... 18

5
DAFTAR LAMPIRAN
Gambar 1. Dokumentasi Pembekalan……………………………………….. 18
Gambar 2. Dokumentasi Diskusi Sub Kelompok Empat……………………. 18
Gambar 3. Dokumentasi Pelaksanaan Kegiatan KKN………………………. 19
Gambar 4. Dokumentasi Kegiatan Webinar…………………………………. 20
Gambar 5. Dokumentasi Promosi Desa Wisata Melalui Instagram…………. 20
Surat Keterangan……………………………………………………………. 21

6
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pariwisata merupakan salah satu sumber devisa terpenting yang berkontribusi pada
berbagai pembangunan di Indonesia. Pariwisata di pedesaan merupakan salah satu tujuan
wisata populer di beberapa tahun terakhir. Tujuan dari desa wisata ini adalah untuk mengajak
wisatawan untuk mengenali gaya hidup masyarakat setempat dan menjadikan masyarakat
dapat bertanggung jawab atas segala aktivitas yang ada di desa wisata tersebut. Selain itu,
dengan adanya desa wisata maka masyarakat akan menjadi aktor utama dalam meningkatkan
taraf ekonomi desanya dengan cara terus berinovasi dan menciptakan berbagai produk
pariwisata dan pedesaan. Hal ini sejalan dengan tujuan didirikannya desa wisata untuk
memberdayakan masyarakat.
Salah satu provinsi yang memiliki banyak desa wisata adalah Daerah Istimewa
Yogyakarta. Yogyakarta memiliki banyak desa wisata yang berpotensi, salah satunya adalah
Desa Wisata Jelok. Desa Wisata Jelok (Dewi Elok) adalah salah satu desa wisata yang ada di
Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Desa Jelok ini muncul dengan
konsep desa wisata dengan memadukan alam, budaya dan wisata kuliner khas Gunungkidul.
Potensi Desa Wisata Jelok meliputi rafting, cave tracing, tracing Sungai Oya, outbond,
homestay, restoran, pertanian dan lain sebagainya. Desa wisata ini memiliki kelebihan dari
segi keindahan alam yang masih alami dan wilayah yang dikelilingi sungai.
Aktivitas yang ada di Desa Wisata Jelok sangat berdampak pada terbukanya lapangan
kerja baru dan peningkatan pendapatan warga sekitar. Selain itu, segala kegiatan dan
pelayanan terpadu di desa wisata juga dapat memberdayakan masyarakat sekitar sehingga
dapat memberikan banyak manfaat bagi warga sekitar. Akan tetapi setelah terjadinya pandemi
Covid-19, berbagai aktivitas yang ada di Desa Wisata Jelok banyak yang mengalami
penurunan bahkan beberapa juga tidak dapat beroperasi seperti biasanya. Menurut pengelola
Desa Wisata Jelok, Bapak Sukriyanto, selama masa pandemi, Desa Wisata Jelok mengalami
penurunan pengunjung, biasanya desa ini dalam sebulan dapat mendatangkan wisatawan
sebanyak 800-1000 akan tetapi akibat pandemi wisatawan yang berkunjung berkurang hingga

7
70-75%. Hal ini tentu saja sangat mempengaruhi hidup masyarakat sekitar yang bergantung
pada UMKM dari Desa Wisata ini.
Desa Wisata Jelok ini juga memiliki potensi mulai dari hasil karya batik, hasil pertanian
organik dan kulinernya. Akan tetapi produk-produk tersebut belum dijual melalui e-commerce
seperti tokopedia, shopee, bukalapak dan sebagainya. Di masa pandemi saat ini dengan
penggunaan e-commerce akan sangat membantu meningkatkan penjualan.
Oleh karena itu, sebagai mahasiswa kami memiliki rasa bertanggung jawab kepada
masyarakat untuk berbagi informasi tentang pengelolaan dan penggunaan media online dan
e-commerce yang dapat memudahkan masyarakat untuk meningkatkan penjualannya. Hal
inilah yang menjadi dasar kami untuk melakukan pengabdian masyarakat dengan diskusi dan
memberikan informasi-informasi mengenai pengelolaan dan penggunaan media sosial dan
platform jual-beli online yang dapat digunakan untuk meningkatkan pendapatan dari desa
wisata di masa pandemi. Diskusi ini dilaksanakan secara daring dari tempat tinggal masing-
masing. Tetapi walaupun dilakukan secara daring tidak sedikit pun menurunkan semangat
kami untuk membuat kegiatan KKN ini berjalan sebagaimana yang diharapkan.

1.2 Tujuan dan Manfaat

• Menambah pengetahuan dan wawasan mengenai desa wisata

• Menambah pengetahuan dan wawasan mengenai strategi pemasaran produk desa wisata

• Melatih public speaking dan cara bersosialisasi dengan para pengelola desa wisata.

• Dapat memahami kondisi dan masalah yang ada di desa wisata pada masa pandemi

• Memberikan informasi dan pengetahuan kepada pengelola dan masyarakat desa wisata

mengenai pentingnya penggunaan media online untuk pemasaran produk

8
BAB II

METODE PELAKSANAAN

2.1 Metode dan Tahapan Pelaksanaan

Program Pengabdian Masyarakat yang dilaksanakan oleh peserta PPM di desa wisata
“Kampoeng Jelok” dilaksanakan secara virtual dengan menggunakan media komunikasi
online. Dalam praktiknya, peserta melaksanakan kegiatan menggunakan media komunikasi
berupa aplikasi media sosial WhatsApp, Instagram dan aplikasi pertemuan online Google
Meet. Ketiga aplikasi ini digunakan sebagai media penghubung antara sesama peserta maupun
antara peserta dengan subjek PPM. Adapun penggunaan media-media komunikasi online
tersebut adalah pelaksanaan tahapan-tahapan pelaksanaan kegiatan yakni:

a. Tahap Persiapan
Pada tahap ini, peserta PPM mengadakan diskusi dengan media tersebut di atas berupa
perkenalan, menentukan subjek PPM serta memaparkan hal-hal apa saja yang menjadi
fokus kegiatan pengabdian masyarakat. Peserta memaparkan setiap hal yang menjadi
permasalahan yang sesuai dengan tema PPM pada desa-desa wisata yang sebelumnya
secara individu disurvei oleh peserta. Pada tahap ini diskusi dilaksanakan dengan
menggunakan media sosial WhatsApp dan dipublikasikan seperti pada lampiran.
b. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap ini, peserta mengumpulkan data-data kualitatif yang mendeskripsikan hal-
hal yang perlu dijadikan analisis oleh kelompok untuk mengadakan kegiatan sesuai dengan
tema PPM. Analisis dilaksanakan melalui aplikasi pertemuan online Google Meet dengan
mengambil kesimpulan atas data tersebut yang kemudian menjadi dasar diadakannya
kegiatan pengabdian masyarakat. Pada subjek desa wisata “Kampoeng Jelok” ini peserta
menekankan promosi produk desa wisata melalui toko online atau online shop.
Pelaksanaan kegiatan dilakukan berupa diskusi bersama pengelola desa wisata
“Kampoeng Jelok” (subjek PPM) yang di dalamnya mempresentasikan analisis kelompok
dan jajak pendapat dengan subjek PPM atas kegiatan pengabdian masyarakat ini.

9
Adapun dalam rangka persiapan diskusi ini peserta mengadakan pembagian peran dan
pembuatan presentasi powerpoint sebagai alat bantu.
c. Tahap Tindak lanjut
Atas kegiatan pengabdian masyarakat yang telah dilaksanakan, pihak subjek PPM dan
peserta PPM berkoordinasi dalam hal promosi. Adapun promosi ini dilaksanakan dengan
mengiklankan subjek KKN melalui media sosial peserta PPM berupa nstagram. Promosi
ini merupakan bentuk dukungan peningkatan promosi subjek PPM.

2.2 Subyek, Lokasi, dan Waktu


A. Subjek dan Lokasi Pelaksanaan Program
Subjek PPM pada pengabdian masyarakat oleh peserta PPM ini adalah Desa Wisata
“Kampoeng Jelok” yang terletak di Gunung Kidul, Provinsi D.I. Yogyakarta. Pada desa ini
ditawarkan paket wisata dan paket budaya, wisata air sungai, outbond dan menawarkan
paket pernikahan, dan lainnya. Keunggulan desa ini yakni pembelajaran kebudayaan
seperti menari dan musik gamelan serta wisata kuliner khas bernama gudeg sinuwun
sebagai makanan khas di Desa Jelok.
Di masa pandemi ini, terjadi pengurangan jumlah pengunjung desa wisata ini yang
sangat signifikan, yakni sebesar 70% dari yang sebelumnya jumlah pengunjung mencapai
800 orang per bulan dan tentunya mengakibatkan kekurangan pendapatan oleh pengelola
desa wisata ini. Adapun peran pemerintah dalam hal ini masa pandemi melakukan
pemberian APD saja, sehingga dalam pemulihan ekonomi masyarakat adalah dengan
gencar-gencarnya mengadakan promosi yang mengedepankan protokol kesehatan.
Hal inilah yang kemudian menjadi pertimbangan Peserta PPM untuk mengadakan
kegiatan PPM di desa wisata ini. Mempertimbangkan potensi desa wisata ini yang dinilai
sangat besar untuk pendapatan masyarakat di bidang pariwisata, berkurangnya pendapatan
akibat dampak pandemi Covid-19 di Desa Jelok perlu mendapatkan perhatian. Peserta
PPM berasumsi bahwa selain promosi untuk mengundang kehadiran pengunjung,
penjualan melalui online shop dapat menjadi alternatif penjualan dan promosi desa wisata
ini

B. Waktu Pelaksanaan

10
Pelaksanaan program di Desa Wisata “Kampoeng Jelok” diadakan selama
penyelenggaraan Kuliah Kerja Nyata Integritas PPM-Virtual Universitas Padjadjaran 2021
dengan uraian:

• Diskusi kelompok sebagai tahap persiapan melalui media sosial WhatsApp yang
bersifat saling terhubung setiap waktu dengan pesan/chat berdasarkan perkembangan
yang didapatkan melalui peserta yang berperan sebagai narahubung dengan Subjek
PPM. Selain melalui chat, peserta melakukan diskusi melalui video call yang terjadwal
dan didokumentasikan (lih. Lampiran)
• Pelaksanaan Program Pengabdian Masyarakat pada hari Sabtu, 30 Januari 2021 pada
pukul 16.00 yang dihadiri secara virtual oleh Peserta PPM dan Pengelola Subjek PPM
yang secara langsung mengikuti diskusi dari Desa Wisata “Kampoeng Jelok”.

11
BAB III

PELAKSANAAN PENGABDIAN MAHASISWA KEPADA MASYARAKAT

3.1 Persiapan
Dalam mempersiapkan pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat secara virtual ini
diperlukan adanya alat penunjang untuk mengadakan suatu kegiatan. Alat-alat yang
menunjang kegiatan tersebut, yaitu :
1. Aplikasi WhatsApp
2. Google meet
3. Materi Diskusi Peningkatan Penjualan
4. Sosial media Instagram
Adapun mekanisme kinerja dalam pelaksanaan KKN daring ini dilakukan dalam beberapa
proses tahapan kegiatan. Mulai dari proses pembekalan oleh DPL secara daring, kemudian
mengidentifikasi calon subyek KKN serta masalah dan sumber dayanya, kemudian
menetapkan subyek KKN dan menganalisis masalah serta sumber dayanya, kemudian
pelaksanaan dan evaluasi kegiatan secara daring, kemudian melaksanakan tindak lanjut
kegiatan, hingga proses penulisan laporan akhir. Kegiatan ini dilaksanakan dalam waktu 1
bulan. Terhitung dari tanggal 10 Januari sampai 10 Februari 2021.

Tabel 1. Koordinasi dan Konsultasi dengan anggota kelompok dan Dosen Pembimbing Lapangan

Bentuk Pelaku
No. Waktu Tempat Hasil
Kegiatan dan Sasaran

Membahas
Pembekalan kegiatan apa saja
Dosen
dan yang akan
Pembimbing
pertemuan 31 Desember Via Zoom dilakukan selama
1. Lapangan
Perdana 2020 Cloud Meeting KKN satu bulan ke
dan anggota
dengan depan, perkenalan
KKN
DPL dan penentuan
ketua kelompok.

12
Membahas
Diskusi Seluruh pembagian
Via Group chat
2. peserta 5 Januari 2021 anggota kelompok besar
WhatsApp
KKN KKN menjadi 4 sub
kelompok kecil.

Seluruh Membahas desa


Diskusi Via video call anggota sub wisata yang akan
3. 18 Januari 2021
Kelompok WhatsApp kelompok 4 dijadikan subyek
KKN KKN kelompok 4

Penetapan subyek
KKN yaitu Desa
Seluruh
Wisata Kampoeng
Diskusi Via video call anggota sub
4. 25 Januari 2021 Jelok, Yogyakarta
Kelompok WhatsApp kelompok 4
dan membahas
KKN
kegiatan apa yang
akan dilakukan.

Koordinasi tugas
Seluruh masing-masing
Via video call
Diskusi anggota sub anggota dan
5. 27 Januari 2021 WhatsApp dan
Kelompok kelompok 4 menyiapkan materi
Google docs.
KKN diskusi yang akan
disampaikan.

Pemaparan hasil
analisis masalah
Pelaksanaan Seluruh
dan potensi Desa
kegitatan anggota sub
Wisata Jelok,
sub kelompok 4
Via Google Diskusi mengenai
6. kelompok 4 30 Januari 2021 KKN dan
Meet pemanfaatan online
bersama pengelola
shop, dan Usulan
subyek Desa Wisata
memulai penjualan
KKN Jelok
dengan e-
commerce

Membahas
Diskusi Via Google Seluruh
7. 5 Februari 2021 rancangan dan
Kelompok Meet anggota sub
kesepakatan

13
kelompok 4 kegiatan tindak
KKN lanjut untuk subyek
KKN

Seluruh Pembagian tugas


Diskusi Via Group chat anggota sub untuk menyusun
8. 7 Februari 2021
Kelompok WhatsApp kelompok 4 laporan sub
KKN kelompok

Seluruh
7 Februari 2021 Laporan Kuliah
Pembuatan anggota sub
9. – 10 Februari - Kerja Nyata sub
laporan kelompok
2021 kelompok
4 KKN

3.2 Pelaksanaan
1. Nama Kegiatan : Pemberian Informasi Tentang Manfaat Online Shop
Untuk Meningkatkan Penjualan Menuju Era New
Normal
2. Jenis Kegiatan : Diskusi secara daring mengenai promosi desa wisata
melalui Instagram
3. Tujuan dan Manfaat : Memberikan insight dan usulan kepada pengelola Desa
Wisata Jelok agar memperluas pemasaran produk desa
dengan memanfaatkan e-commerce
4. Sasaran Kegiatan : Pengelola dan UMKM Desa Wisata Jelok

5. Waktu Pelaksanaan : Sabtu, 30 Januari 2021


Pukul 16.00 s/d 17.00 WIB
6. Pihak-Pihak yang Terlibat : Seluruh anggota sub kelompok empat dan pengelola
Desa Wisata Jelok
7. Proses Pelaksanaan : Kegiatan diskusi dilaksanakan melalui Google Meet.
Setelah semua pihak bergabung ke dalam aplikasi, sub
kelompok empat mulai mempresentasikan hasil analisis
potensi dan permasalahan serta memberikan usulan
dalam pemanfaatan e-commerce. Presentasi dilakukan

14
dengan menggunakan powerpoint dan menggunakan
fitur sharescreen. Terjalin diskusi mengenai pandemi
Covid-19 yang memengaruhi turunnya pendapatan para
UMKM pada Desa Wisata Jelok. Pak Sukriyanto selaku
ketua pengelola juga mengajak kami untuk melakukan
tur vitual Desa Wisata Kampoeng Jelok. Di akhir
diskusi kami menanyakan pendapat Pak Sukriyanto
selaku ketua pengelola mengenai usulan kegiatan yang
kami tawarkan, yaitu pemanfaatan e-commerce untuk
meningkatkan pemasaran dan penjualan produk serta
membantu untuk melakukan promosi desa wisata
melalui Instagram.
8. Hasil Capaian Kegiatan : Pemberian usulan untuk memanfaatkan e-commerce
dan promosi desa wisata.
9. Rancangan Tindak Lanjut : Pembuatan akun e-commerce (Shopee, Lazada,
Tokopedia, dan lainnya) dan ikut membantu Desa
Wisata Jelok dalam melakukan promosi melalui
Instagram.

3.3 Tindak Lanjut Kegiatan


Berdasarkan hasil analisis potensi dan permasalahan, sub kelompok empat berencana
untuk mengajak UMKM yang ada di Desa Wisata Jelok untuk menggunakan e-commerce
dalam rangka meningkatkan eksistensi serta penjualan produk. Ajakan ini akan dilakukan
dengan pembuatan video mengenai cara pembuatan serta penggunaan fitur-fitur yang ada pada
e-commerce. Tetapi karena keadaan Desa Wisata Jelok yang masih tidak memungkinkan untuk
menggunakan e-commerce membuat sub kelompok empat mengubah rancangan tindak lanjut
kegiatan dengan mempromosikan Desa Wisata Jelok melalui Instagram secara berkala dengan
membagikan video yang berisi kegiatan serta fasilitas menarik yang disediakan oleh Desa
Wisata Jelok.

15
BAB IV

SIMPULAN DAN REKOMENDASI


4.1 Simpulan
Berdasarkan pembahasan dan pelaksanaan dari kegiatan ini, maka dapat diambil
kesimpulan, antara lain:
1. Pandemi Covid-19 berpengaruh secara signifikan terhadap turunnya pendapatan UMKM
di Desa Wisata Jelok. Hal ini dapat dilihat dari menurunnya aktivitas pengunjung yang
berwisata di Desa Wisata Jelok sehingga berdampak pada menurunnya tingkat penjualan
produk-produk yang ada.
2. Desa Wisata Jelok memiliki berbagai macam fasilitas dan produk yang dapat ditawarkan
kepada pengunjung. Dalam rangka memperkenalkan potensi desa wisata, pengelola telah
melakukan upaya promosi melalui buku panduan, program televisi swasta, serta
penggunaan platform online seperti Youtube dan Instagram. Sementara upaya dalam
penjualan produk baru dilakukan secara langsung tanpa perantara online.

4.2 Rekomendasi
Berbagai upaya sudah sepatutnya untuk dilaksanakan untuk meningkatkan pemasaran dan
penjualan UMKM di Desa Wisata Jelok. Dalam era digital saat ini tidak dipungkiri bahwa
penggunaan media online sedang masif. Sementara itu dengan kondisi dunia yang sedang
dilanda pandemi Covid-19 mendorong masyarakat untuk tidak banyak beraktivitas di luar
rumah menjadi faktor pendukung untuk Desa Wisata Jelok memanfaatkan dan mengelola
platform online sebagai sarana pemasaran serta e-commerce untuk sarana penjualan.
Desa Wisata Jelok sebagai desa dengan para penjual yang masih memiliki kebiasaan
konvensional dan kurang beradaptasi dengan aktivitas digital membutuhkan pendamping
untuk dapat mengoperasikan platform online. Sebagai pihak yang mengontrol dan
mengoordinasikan terkait pariwisata daerah, Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul
diharapkan dapat mendampingi serta memperhatikan pergerakan pariwisata pada saat
pandemi dan menemukan peluang untuk meningkatkan penjualan produk dari Desa Wisata
Jelok.

16
DAFTAR PUSTAKA

Bangjack. (1970, January 01). Informasi wisata nusantara Kampoeng Jelok. Retrieved February
10, 2021, from https://kampoengjelok.blogspot.com/

Desa Wisata Jelok. (n.d.). Retrieved February 10, 2021, from http://www.desawisatajelok.com/

KAMPOENG JELOK. (n.d.). Retrieved February 10, 2021, from


https://www.youtube.com/channel/UCdYgG4OpjR85p_oFgDZ8qUQ

Qwanturank. (2017, April 17). Kampoeng Jelok RESORT Applying Nature concept in rice fields,
RIVER, RUSTIC architecture and Culinary countryside. Retrieved February 10, 2021, from
https://www.tinuku.com/2016/12/76.html

17
LAMPIRAN

Gambar 1. Dokumentasi Pembekalan

Gambar 2. Diskusi Sub Kelompok Empat

18
Gambar 3. Pelaksanaan Kegiatan KKN

Presentasi hasil analisis dan diskusi dengan Bapak Sukriyanto

Tur virtual Kampoeng Jelok

Dokumentasi akhir kegiatan diskusi

19
Gambar 4. Pelaksanaan Webinar

Gambar 5. Promosi Desa Wisata, Kampoeng Jelok, Yogyakarta Melalui Instagram

20
Surat Keterangan
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI


Jalan Raya Bandung – Sumedang Km.21 Jatinangor – Sumedang 45363 Telp. (022)84288890
http://www.fikom.unpad.ac.id
SURAT KETERANGAN
Nomor :
Dengan ini Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran menerangkan bahwa:
NO NAMA NPM KETERANGAN
1 Andre Rio Fernando Sinaga 110110170248 Mahasiswa S1
2 Noviani Evitasari 120210180066 Mahasiswa S1
3 Alifa Reyhania Ichsan 120210180094 Mahasiswa S1
4 Sarah Taqiya 120210180105 Mahasiswa S1
5 Nafisah Mujahidah 120410180010 Mahasiswa S1
6 Amelia Farah Salsabila Efrial 120410180072 Mahasiswa S1
7 Raihan Syaula Fizyan 120410180079 Mahasiswa S1
8 Aliya Shafa Ananda 120510180012 Mahasiswa S1
9 Farrel Christian Pambudi 120510180038 Mahasiswa S1
10 Muhammad Rifki Aliyasin 120510180041 Mahasiswa S1
11 Nurzaki Hizbullah 150610180081 Mahasiswa S1
12 Helmy Ikhsan Kamil 150610180093 Mahasiswa S1
13 Dinda Qathrunnada 170610180076 Mahasiswa S1
14 Aulina Rahmadia Putri 190110180096 Mahasiswa S1
15 Gilda Rihhadatul Fitri 210110180018 Mahasiswa S1
16 Ajeng Hade Rihhadatul Aisy 210110180094 Mahasiswa S1
17 Nooralifa Adhienda Putri 210210180113 Mahasiswa S1
18 Fibia Syahla Syahira 210310180108 Mahasiswa S1
19 Shidi Asthafa Daffazaputra 210410180075 Mahasiswa S1
20 Rizky Haikal Auzan 210510180044 Mahasiswa S1

Telah melaksanakan Kegiatan Pengabdian Mahasiswa kepada Masyarakat Universitas Padjadjaran


Tahun 2021 yang berjudul “Komunikasi Pemasaran UMKM Desa Wisata Dalam Meningkatkan
Penjualan Menujur Era New Normal” pada tanggal 11 Januari 2021 s.d. 10 Februari 2021.
Demikian surat keterangan ini diberikan, untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Jatinangor,
Dekan,

21
Dr. Dadang Rahmat Hidayat, S.Sos., S.H., M.Si
NIP. 196802051994031002

Anda mungkin juga menyukai