SALINAN
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI
NOMOR : PER-19/BC/2021
TENTANG
TATA LAKSANA PENYIDIKAN
DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI
MEMUTUSKAN:
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Direktur Jenderal ini yang dimaksud dengan:
1. Penyidik adalah Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu di
lingkungan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang diberi
wewenang khusus sebagai Penyidik sebagaimana
dimaksud dalam Kitab Undang-Undang Hukum Acara
Pidana.
2. Atasan Penyidik adalah Direktur Jenderal, Direktur yang
mempunyai tugas dan fungsi di bidang Penyidikan, Kepala
Kantor Wilayah, atau Kepala Kantor Pelayanan di
lingkungan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.
3. Tindak Pidana adalah setiap perbuatan yang diancam
pidana sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang
Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan sebagaimana
telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun
2006, Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1995 tentang
Cukai sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 39 Tahun 2007, dan Tindak Pidana yang menurut
Undang-Undang menjadi kewenangan Penyidik pegawai
negeri sipil Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.
4. Penyidikan adalah serangkaian tindakan Penyidik untuk
mencari dan mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu
membuat terang tentang Tindak Pidana yang terjadi dan
guna menemukan tersangkanya, dalam hal dan menurut
cara yang diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum
Acara Pidana.
-4-
BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 2
(1) Peraturan Direktur Jenderal ini dimaksudkan untuk
mewujudkan proses Penyidikan Tindak Pidana yang efektif
dan efisien, sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Tujuan disusunnya Peraturan Direktur Jenderal ini
sebagai acuan Penyidik dalam melakukan proses
Penyidikan.
BAB III
KEWENANGAN PENYIDIK
Pasal 3
(1) Penyidik karena kewajibannya berwenang:
a. menerima laporan atau keterangan dari seseorang
tentang adanya Tindak Pidana;
b. memanggil orang untuk didengar dan diperiksa sebagai
Tersangka atau Saksi;
c. melakukan Penangkapan dan Penahanan terhadap
orang yang disangka melakukan Tindak Pidana;
d. meneliti, mencari, dan mengumpulkan keterangan
sehubungan dengan Tindak Pidana;
e. menggeledah rumah tinggal, pakaian, atau badan;
f. menggeledah tempat atau sarana pengangkut dan
memeriksa barang yang terdapat di dalamnya apabila
dicurigai adanya Tindak Pidana;
-9-
BAB IV
RUANG LINGKUP
Pasal 4
Ruang lingkup Peraturan Direktur Jenderal ini terdiri dari:
a. penerimaan perkara;
b. penelitian perkara;
- 10 -
c. skema Penyidikan;
d. Penyidikan;
e. penanganan barang bukti dan tersangka;
f. penghentian Penyidikan;
g. pemantauan tindak lanjut hasil Penyidikan; dan
h. administrasi Penyidikan
BAB V
PENERIMAAN PERKARA
Pasal 5
(1) Unit Penyidikan melaksanakan kegiatan penerimaan
perkara berdasarkan laporan pelanggaran yang berasal
dari:
a. unit penindakan, unit patroli laut, atau unit narkotika;
b. hasil pengembangan Penyidikan ditemukan dugaan
pelanggaran pidana yang tidak terkait dengan Tindak
Pidana yang sedang dilakukan Penyidikan;
c. hasil penelitian atau pemeriksaan dari unit DJBC
lainnya;
d. hasil tertangkap tangan; atau
e. penyerahan dari instansi lain.
(2) Penerimaan perkara sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dituangkan dalam Lembar Penerimaan Perkara.
(3) Bentuk dan tatacara penatausahaan Lembar Penerimaan
Perkara (LPP) dibuat sesuai contoh format dan
dilaksanakan sesuai Peraturan Direktur Jenderal yang
mengatur mengenai Tata Laksana Pengawasan.
BAB VI
PENELITIAN PERKARA
Pasal 6
(1) Atas penerimaan perkara sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 5 ayat (1), Unit Penyidikan segera melakukan
penelitian pendahuluan.
- 11 -
Pasal 7
(1) Dalam hal hasil penelitian pendahuluan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2):
a. ditemukan Bukti Permulaan Yang Cukup adanya
dugaan Tindak Pidana, Penyidik segera melakukan
Penyidikan; atau
b. belum ditemukan Bukti Permulaan Yang Cukup adanya
dugaan Tindak Pidana, unit Penyidikan segera
melakukan penelitian dugaan pelanggaran secara
mendalam.
(2) Penelitian dugaan pelanggaran sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf b dilakukan sesuai dengan ketentuan
sebagaimana tercantum dalam Peraturan Direktur
Jenderal yang mengatur mengenai Tata Laksana
Pengawasan.
(3) Unit Penyidikan dapat melakukan gelar perkara untuk
menentukan adanya Bukti Permulaan Yang Cukup dugaan
Tindak Pidana.
(4) Unit Penyidikan menuangkan hasil penelitian dugaan
pelanggaran ke dalam Lembar Hasil Penelitian (LHP) yang
memuat hasil analisis dan rekomendasi penanganan
perkara.
(5) Bentuk dan tatacara penatausahaan Lembar Hasil
Penelitian (LHP) dibuat sesuai contoh format dan
dilaksanakan sesuai Peraturan Direktur Jenderal yang
mengatur mengenai Tata Laksana Pengawasan.
- 12 -
BAB VII
SKEMA PENYIDIKAN
Bagian Pertama
Skema Penyidikan
Pasal 8
Sebelum Penyidikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7
ayat (1) dilakukan, Penyidik menentukan skema Penyidikan
dengan mempertimbangkan:
a. tempat kejadian Tindak Pidana (locus);
b. keberadaan Saksi dan/atau pelaku Tindak Pidana;
c. kompleksitas atau kesulitan pembuktian Tindak Pidana;
d. sorotan media atau publik; dan
e. ketersediaan Penyidik.
Pasal 9
Skema Penyidikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8
terdiri dari:
a. Penyidikan mandiri;
b. Penyidikan dengan perbantuan;
c. Penyidikan yang dilimpahkan; atau
d. Penyidikan yang dilimpahkan dengan perbantuan.
Pasal 10
(1) Penyidikan mandiri merupakan Penyidikan yang
dilakukan oleh Penyidik Kantor Bea Cukai tanpa bantuan
dari Penyidik Kantor Bea Cukai lain.
(2) Penyidikan mandiri dapat dilakukan dengan syarat
terdapat paling sedikit 2 (dua) orang Penyidik pada Kantor
Bea Cukai yang akan melakukan Penyidikan mandiri.
Pasal 11
(1) Penyidikan dengan perbantuan merupakan Penyidikan
yang dilakukan oleh Penyidik Kantor Bea Cukai dengan
bantuan dari Penyidik Kantor Bea Cukai lain.
- 13 -
Pasal 12
Penyidikan yang dilimpahkan merupakan pelimpahan
Penyidikan dari Kantor Bea Cukai yang melakukan Penyidikan
kepada Kantor Bea Cukai lain tanpa memberikan bantuan
proses Penyidikan.
Pasal 13
Penyidikan yang dilimpahkan dengan perbantuan dilakukan
oleh Kantor Bea Cukai yang melakukan Penyidikan dengan
melimpahkan kepada Kantor Bea Cukai lain dan memberikan
bantuan proses Penyidikan yang dilakukan oleh Kantor Bea
Cukai yang menerima pelimpahan.
- 14 -
Pasal 14
(1) Kantor Bea Cukai dapat mengajukan permohonan
pelimpahan Penyidikan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 12 atau pelimpahan Penyidikan dengan perbantuan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 dengan syarat:
a. Surat pemberitahuan dimulainya Penyidikan
dikembalikan oleh Penuntut Umum; dan
b. terdapat pertimbangan kompleksitas atau kesulitan
dalam pembuktian Tindak Pidana yang dilakukan
Penyidikan.
(2) Kantor Bea Cukai yang akan melimpahkan Penyidikan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 dan Pasal 13
mengirimkan permohonan pelimpahan Penyidikan secara
tertulis disertai dengan alasannya kepada Kantor Bea
Cukai yang akan menerima pelimpahan.
(3) Atas permohonan pelimpahan Penyidikan sebagaimana
dimaksud pada ayat (2), Kantor Bea Cukai yang akan
menerima pelimpahan dapat meminta dilakukannya gelar
perkara dengan Kantor Bea Cukai yang akan melakukan
pelimpahan.
(4) Dalam hal Kantor Bea Cukai yang akan menerima
pelimpahan Penyidikan menyetujui, Kantor Bea Cukai
yang melakukan Penyidikan menyerahkan berkas
Penyidikan, barang bukti, dan/atau Tersangka kepada
Kantor Bea Cukai yang menerima pelimpahan dengan
Berita Acara Pelimpahan Penyidikan.
(5) Dalam hal rencana pelimpahan Penyidikan ditolak, Kantor
Bea Cukai yang akan menerima pelimpahan Penyidikan
memberitahukan secara tertulis disertai dengan alasan
penolakan kepada Kantor Bea Cukai yang melakukan
Penyidikan dengan tembusan kepada Direktur Jenderal.
- 15 -
Bagian Kedua
Laporan Kejadian Tindak Pidana (LK) Dan Surat Perintah
Tugas Penyidikan (SPTP)
Pasal 15
(1) Dalam hal ditemukan bukti permulaan yang cukup adanya
dugaan Tindak Pidana dan skema Penyidikan telah
ditentukan, Penyidik membuat LK.
(2) LK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditandatangani
oleh Pejabat Eselon IV yang melaksanakan tugas dan
fungsi di bidang Penyidikan atau Pejabat Fungsional yang
setara selaku Penyidik dan dilaporkan kepada Atasan
Penyidik.
(3) Dalam hal Pejabat Eselon IV yang melaksanakan tugas dan
fungsi di bidang Penyidikan bukan Penyidik dan tidak ada
Pejabat Fungsional yang setara, LK ditandatangani oleh
Penyidik dengan pangkat tertinggi.
(4) Atasan Penyidik setelah menerima LK sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), menerbitkan Surat Perintah Tugas
Penyidikan (SPTP) dan memberi petunjuk terkait
pelaksanaan Penyidikan.
(5) Dalam hal Atasan Penyidik bukan Penyidik, Surat Perintah
Tugas Penyidikan (SPTP) ditandatangani oleh Penyidik
dengan pangkat tertinggi dan diketahui oleh Atasan
Penyidik.
(6) Surat Perintah Tugas Penyidikan (SPTP) sebagaimana
dimaksud pada ayat (4) diterbitkan dengan ketentuan
sebagai berikut:
a. dalam hal belum terdapat cukup bukti untuk
menetapkan Tersangka, Surat Perintah Tugas
Penyidikan (SPTP) belum berisi identitas Tersangka;
atau
b. dalam hal sudah terdapat cukup bukti untuk
menetapkan Tersangka, Surat Perintah Tugas
Penyidikan (SPTP) berisi identitas Tersangka.
- 16 -
BAB VIII
PENYIDIKAN
Bagian Pertama
Rencana Penyidikan
Pasal 16
Berdasarkan Surat Perintah Tugas Penyidikan (SPTP), sebelum
proses Penyidikan dimulai Penyidik melakukan gelar perkara
untuk:
a. menentukan sasaran Penyidikan berupa:
1) Tindak Pidana yang terjadi;
2) pasal yang disangkakan;
3) unsur-unsur pasal yang akan diterapkan;
4) pihak yang diduga melakukan Tindak Pidana; dan
5) alat bukti dan barang bukti yang telah didapat;
b. membuat rencana kerja Penyidikan untuk menentukan:
1) kegiatan Penyidikan;
2) sumber daya yang dilibatkan;
3) cara bertindak;
4) waktu yang akan digunakan; dan
5) mitigasi risiko yang kemungkinan terjadi.
Pasal 17
(1) Rencana penentuan kegiatan Penyidikan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 16 huruf b angka 1, meliputi
penetapan jenis kegiatan dalam proses Penyidikan yang
akan dilaksanakan.
(2) Rencana pelibatan/penggunaan sumber daya Penyidikan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 huruf b angka 2,
antara lain penyiapan:
a. tim pelaksana setiap kegiatan Penyidikan yang telah
ditetapkan sebagaimana dimaksud pada ayat (1);
b. sarana dan prasarana; dan
c. anggaran yang diperlukan.
(3) Rencana penentuan cara bertindak sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 16 huruf b angka 3 meliputi teknis
dan prosedur kegiatan Penyidikan.
- 17 -
Bagian Kedua
Jenis Kegiatan Penyidikan
Pasal 18
Jenis kegiatan dalam proses Penyidikan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) meliputi hal-hal sebagai
berikut:
a. pemberitahuan dimulainya Penyidikan;
b. pemanggilan;
c. penetapan Tersangka;
d. Penangkapan;
e. Penahanan;
f. penggeledahan;
g. Penyitaan;
h. Pemeriksaan;
i. pemotretan dan/atau perekaman melalui media
audiovisual;
j. pengambilan sidik jari orang;
k. pemberian tanda pengaman;
l. tindakan lain dalam rangka Penyidikan;
m. gelar perkara;
n. penyelesaian berkas perkara;
- 18 -
Paragraf 1
Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan
Pasal 19
(1) Dalam hal dimulainya Penyidikan, Penyidik wajib
memberitahukan dan menyerahkan Surat pemberitahuan
dimulainya Penyidikan yang ditandatangani oleh Atasan
Penyidik kepada Penuntut Umum dan Tersangka, dalam
jangka waktu paling lambat 7 (tujuh) hari setelah
dikeluarkannya Surat Perintah Tugas Penyidikan (SPTP).
(2) Dalam hal Atasan Penyidik bukan Penyidik, Surat
pemberitahuan dimulainya Penyidikan ditandatangani
oleh Penyidik dengan pangkat tertinggi dan diketahui oleh
Atasan Penyidik.
(3) Surat pemberitahuan dimulainya Penyidikan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) diterbitkan dengan ketentuan
sebagai berikut:
a. dalam hal belum terdapat cukup bukti untuk
menetapkan Tersangka, Surat pemberitahuan
dimulainya Penyidikan belum berisi identitas
Tersangka; atau
b. dalam hal sudah terdapat cukup bukti untuk
menetapkan Tersangka, Surat pemberitahuan
dimulainya Penyidikan berisi identitas Tersangka.
(4) Surat pemberitahuan dimulainya Penyidikan sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) huruf a, dilampiri dengan:
a. salinan LK; dan
b. salinan Surat Perintah Tugas Penyidikan (SPTP)
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (6)
huruf a.
(5) Surat pemberitahuan dimulainya Penyidikan sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) huruf b, dilampiri dengan:
a. salinan LK; dan
- 19 -
Paragraf 2
Pemanggilan
Pasal 20
Pemanggilan dilaksanakan sesuai Kitab Undang-Undang
Hukum Acara Pidana dan peraturan perundang-undangan
yang menjadi dasar hukum Penyidik, dengan ketentuan:
a. dalam hal proses Penyidikan di Kantor Pusat, Kantor
Wilayah, atau KPU BC, surat panggilan ditandatangani oleh
Pejabat Eselon III yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan;
b. dalam hal proses Penyidikan di KPPBC, surat panggilan
ditandatangani oleh Pejabat Eselon IV yang melaksanakan
tugas dan fungsi di bidang Penyidikan;
- 20 -
Pasal 21
(1) Dalam hal Tersangka atau Saksi menolak menerima surat
panggilan atau tidak berada di tempat, maka surat
panggilan dapat disampaikan kepada Tersangka atau
Saksi melalui:
a. keluarga; atau
b. ketua RT, ketua RW, ketua lingkungan, pamong
desa/kelurahan, atau kepala desa/lurah.
(2) Dalam hal Tersangka atau Saksi menolak menandatangani
atau membubuhkan cap jempol pada tanda bukti
penerimaan surat panggilan, Penyidik atau petugas yang
ditunjuk mencatat alasan penolakan pada tanda bukti
penerimaan surat panggilan.
Pasal 22
(1) Dalam hal pemanggilan kedua sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 20 huruf f tidak dipenuhi tanpa alasan yang
sah, Penyidik membawa Tersangka atau Saksi dengan
surat perintah membawa Tersangka/Saksi dan membuat
berita acara membawa Tersangka/Saksi.
(2) Upaya membawa Tersangka atau Saksi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), Penyidik dapat meminta bantuan
kepada Penyidik Kepolisian Negara Republik Indonesia
yang dalam pelaksanaannya dilakukan secara bersama-
sama serta dibuat berita acara.
(3) Dalam hal telah dilakukan upaya yang cukup terhadap
pemanggilan untuk menghadirkan Tersangka atau Saksi
namun belum berhasil, Penyidik melakukan pencarian
terhadap Tersangka atau Saksi berdasarkan surat
perintah pencarian orang yang diterbitkan dengan
ketentuan:
a dalam hal proses Penyidikan di Kantor Pusat, Kantor
Wilayah, atau KPU BC, surat perintah pencarian orang
ditandatangani oleh Pejabat Eselon III yang
melaksanakan tugas dan fungsi di bidang Penyidikan;
- 22 -
Pasal 23
Pemanggilan yang memerlukan ijin khusus, dilakukan
berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Paragraf 3
Penetapan tersangka
Pasal 24
(1) Penyidik menetapkan seseorang atau korporasi sebagai
Tersangka berdasarkan Bukti Permulaan Yang Cukup.
(2) Penetapan seseorang atau korporasi sebagai Tersangka
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilaksanakan
melalui mekanisme gelar perkara dan dituangkan dalam
surat penetapan Tersangka.
(3) Surat penetapan Tersangka sebagaimana dimaksud pada
ayat (2), diterbitkan dengan ketentuan:
a. dalam hal proses Penyidikan di Kantor Pusat, Kantor
Wilayah, atau KPU BC, surat penetapan Tersangka
ditandatangani oleh Pejabat Eselon III yang
melaksanakan tugas dan fungsi di bidang Penyidikan;
b. dalam hal proses Penyidikan di KPPBC, surat
penetapan Tersangka ditandatangani oleh Pejabat
Eselon IV yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan; dan
- 23 -
Paragraf 4
Penangkapan
Pasal 25
(1) Penangkapan dilaksanakan sesuai Kitab Undang-Undang
Hukum Acara Pidana dan peraturan perundang-undangan
yang menjadi dasar hukum Penyidik, dengan ketentuan:
a. Penangkapan dilakukan berdasarkan surat perintah
Penangkapan;
b. salinan surat perintah Penangkapan harus segera
diberikan kepada yang ditangkap dan keluarganya
setelah dilakukan Penangkapan;
c. dalam hal yang dilakukan Penangkapan warga negara
asing, salinan surat perintah Penangkapan selain
diberikan kepada keluarganya, juga diberitahukan ke
kedutaan besar atau konsulat perwakilan negara yang
bersangkutan;
d. salinan surat perintah Penangkapan diberikan kepada
keluarga Tersangka dan/atau kedutaan besar atau
konsulat perwakilan negara yang bersangkutan dengan
surat pemberitahuan Penangkapan;
e. dalam hal proses Penyidikan di Kantor Pusat, Kantor
Wilayah, atau KPU BC, surat perintah Penangkapan
sebagaimana dimaksud pada huruf a dan surat
pemberitahuan Penangkapan sebagaimana dimaksud
pada huruf d ditandatangani oleh Pejabat Eselon III
yang melaksanakan tugas dan fungsi di bidang
Penyidikan;
- 24 -
Pasal 26
Penangkapan yang memerlukan ijin khusus, dilakukan
berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Pasal 27
(1) Dalam hal yang ditangkap menolak menerima salinan
surat perintah Penangkapan, maka surat perintah
Penangkapan dapat disampaikan melalui:
a. keluarga; atau
b. ketua RT, ketua RW, ketua lingkungan, pamong
desa/kelurahan, atau kepala desa/lurah.
(2) Dalam hal yang ditangkap menolak menandatangani atau
membubuhkan cap jempol berita acara Penangkapan,
Penyidik membuat berita acara penolakan tanda tangan
berita acara Penangkapan disertai alasan penolakan.
(3) Dalam hal yang ditangkap menolak menandatangani atau
membubuhkan cap jempol berita acara penolakan tanda
tangan berita acara Penangkapan, Penyidik membuat
berita acara penolakan tanda tangan terhadap berita acara
penolakan tanda tangan berita acara Penangkapan.
- 25 -
Paragraf 5
Penahanan
Pasal 28
(1) Penahanan dilaksanakan sesuai Kitab Undang-undang
Hukum Acara Pidana dan peraturan perundang-undangan
yang menjadi dasar hukum Penyidik, dengan ketentuan:
a. Penahanan dilakukan berdasarkan surat perintah
Penahanan;
b. salinan surat perintah Penahanan harus segera
diberikan kepada Tersangka dan keluarganya setelah
dilakukan Penahanan;
c. dalam hal yang dilakukan Penahanan Warga Negara
Asing, salinan surat perintah Penahanan selain
diberikan kepada keluarganya, juga diberitahukan ke
kedutaan besar atau konsulat perwakilan negara yang
bersangkutan;
d. salinan surat perintah Penahanan diberikan kepada
keluarga Tersangka dan/atau kedutaan besar atau
konsulat perwakilan negara yang bersangkutan dengan
surat pemberitahuan Penahanan;
e. Penahanan dilakukan dalam jangka waktu paling lama
20 (dua puluh) hari;
f. Penahanan dapat dilakukan perpanjangan berdasarkan
surat perintah perpanjangan Penahanan dalam jangka
waktu paling lama 40 (empat puluh) hari setelah
mendapat surat perpanjangan Penahanan dari
Penuntut Umum;
g. dalam hal Tindak Pidana diancam dengan pidana
penjara 9 (sembilan) tahun atau lebih, Penahanan
dapat dilakukan perpanjangan berdasarkan surat
perintah perpanjangan Penahanan dalam jangka waktu
paling lama 30 (tiga puluh) hari dan dapat diperpanjang
sekali paling lama 30 (tiga puluh) hari setelah mendapat
surat perpanjangan Penahanan dari ketua pengadilan
negeri setempat;
- 26 -
Pasal 29
Dasar Penyidik melakukan Penahanan terhadap Tersangka,
yaitu:
a. Tindak Pidana yang diancam dengan pidana penjara 5 (lima)
tahun atau lebih;
b. memenuhi syarat objektif yaitu Tersangka diduga keras
telah melakukan, percobaan melakukan, atau membantu
melakukan Tindak Pidana dengan bukti yang cukup; dan
c. memenuhi syarat subjektif yaitu adanya keadaan yang
menimbulkan kekhawatiran bahwa Tersangka akan
melakukan perbuatan sebagai berikut:
1) melarikan diri;
2) merusak atau menghilangkan barang bukti;
3) mengulangi Tindak Pidana; dan/atau
4) mempersulit proses Penyidikan.
- 27 -
Pasal 30
(1) Dalam hal yang ditahan menolak menerima salinan surat
perintah Penahanan, surat perintah Penahanan
disampaikan melalui:
a. keluarga; atau
b. ketua RT, ketua RW, ketua lingkungan, pamong
desa/kelurahan, atau kepala desa/lurah.
(2) Dalam hal yang ditahan menolak menandatangani atau
membubuhkan cap jempol berita acara Penahanan,
Penyidik membuat berita acara penolakan tanda tangan
berita acara Penahanan disertai alasan penolakan.
(3) Dalam hal yang ditahan menolak menandatangani atau
membubuhkan cap jempol berita acara penolakan tanda
tangan berita acara Penahanan, Penyidik membuat berita
acara penolakan tanda tangan terhadap berita acara
penolakan tanda tangan berita acara Penahanan.
Pasal 31
Penahanan yang memerlukan ijin khusus, dilakukan
berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Pasal 32
(1) Penahanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat
(1), berupa:
a. Penahanan pada RUTAN;
b. Penahanan rumah; atau
c. Penahanan kota.
(2) Penyidik berdasarkan permohonan dari Tersangka,
keluarga Tersangka, atau penasehat hukum Tersangka
dapat mengalihkan jenis Penahanan yang satu kepada
jenis Penahanan yang lain.
(3) Pengalihan Jenis Penahanan sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) dilaksanakan berdasarkan surat perintah
Pengalihan Jenis Penahanan dan membuat berita acara
Pengalihan Jenis Penahanan.
- 28 -
Pasal 33
Dalam melakukan Pengalihan Jenis Penahanan, Penyidik
harus mempertimbangkan:
a. Pemeriksaan terhadap Tersangka telah selesai dan
Tersangka tidak dikhawatirkan akan melarikan diri,
merusak atau menghilangkan barang bukti, mengulangi
Tindak Pidana, mempersulit proses Penyidikan, dan/atau
tidak menyulitkan dalam pengawasannya;
b. keadaan atau kondisi kesehatan Tersangka memerlukan
perawatan dokter; dan/atau
c. kehadiran Tersangka sangat diperlukan oleh masyarakat
karena profesi atau keahliannya.
Pasal 34
Dalam pelaksanaan tindakan Penahanan, Penyidik harus
memperhatikan hak-hak Tersangka yaitu:
a. dalam waktu 1 x 24 jam setelah perintah Penahanan itu
dijalankan, Tersangka harus mulai diperiksa;
b. Tersangka diberikan kesempatan untuk menghubungi
penasehat hukum;
c. Tersangka diberikan kesempatan untuk menghubungi dan
berbicara dengan perwakilan negaranya apabila Tersangka
berkebangsaan asing;
d. Penyidik memberitahukan kepada keluarga atau orang lain
yang serumah dengan Tersangka perihal Penahanan dirinya
untuk mendapatkan bantuan hukum atau jaminan bagi
penangguhannya;
e. Tersangka diberikan kesempatan untuk mengadakan
hubungan surat menyurat dengan penasehat hukum atau
dengan keluarganya dan harus disediakan alat tulis
menulisnya; dan
- 29 -
Pasal 35
Dalam hal Tersangka yang ditahan dalam keadaan sakit, dan
berdasarkan surat keterangan dokter perlu dirawat di rumah
sakit, berlaku ketentuan sebagai berikut:
a. Penyidik dapat melakukan pembantaran Penahanan
berdasarkan surat perintah pembantaran Penahanan dan
membuat berita acara pembantaran Penahanan;
b. Penyidik segera menyampaikan salinan surat perintah
pembantaran Penahanan kepada keluarga Tersangka
dan/atau kedutaan besar atau konsulat perwakilan negara
yang bersangkutan dengan surat pemberitahuan
pembantaran Penahanan;
c. dalam hal Tersangka telah selesai dirawat, Penyidik
melakukan pencabutan pembantaran berdasarkan surat
perintah pencabutan pembantaran Penahanan dan
membuat berita acara pencabutan pembantaran
Penahanan;
d. dalam hal Tersangka dilanjutkan Penahanannya, Penyidik
melakukan Penahanan kembali terhadap Tersangka
berdasarkan surat perintah Penahanan lanjutan dan
membuat berita acara Penahanan lanjutan;
e. Penyidik segera menyampaikan salinan surat perintah
Penahanan Lanjutan kepada keluarga Tersangka dan/atau
kedutaan besar atau konsulat perwakilan negara yang
bersangkutan dengan surat pemberitahuan Penahanan
lanjutan; dan
- 30 -
Pasal 36
(1) Atas permohonan Tersangka, Penyidik dapat melakukan
penangguhan Penahanan.
(2) Dalam keadaan tertentu, Penyidik dapat melakukan
penangguhan Penahanan tanpa adanya permohonan dari
Tersangka.
(3) Penangguhan Penahanan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dan ayat (2) dilaksanakan berdasarkan surat
perintah penangguhan Penahanan dan dibuatkan berita
acaranya.
(4) Penangguhan Penahanan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dilakukan dalam hal Tersangka memenuhi syarat
sebagai berikut:
a. pernyataan dari Tersangka bahwa bersedia wajib lapor,
tidak akan melarikan diri, tidak menghilangkan barang
bukti, tidak mengulangi perbuatan Tindak Pidana,
tidak mempersulit proses Penyidikan, dan tidak keluar
rumah atau kota; dan
b. jaminan uang dan/atau jaminan orang.
(5) Penyidik segera menyampaikan salinan surat perintah
penangguhan Penahanan kepada keluarga Tersangka
dan/atau kedutaan besar atau konsulat perwakilan negara
yang bersangkutan dengan surat pemberitahuan
penangguhan Penahanan;
(6) Karena jabatannya Penyidik sewaktu-waktu dapat
mencabut penangguhan Penahanan dalam hal Tersangka
melanggar syarat sebagaimana dimaksud dalam ayat (4).
Pasal 37
Penerbitan:
a. surat perintah Penahanan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 28 ayat (1) huruf a;
b. surat pemberitahuan Penahanan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 28 ayat (1) huruf d;
- 31 -
Paragraf 6
Penggeledahan
Pasal 38
(1) Penggeledahan dilaksanakan berdasarkan Kitab Undang-
Undang Hukum Acara Pidana dan peraturan perundang-
undangan yang menjadi dasar hukum Penyidik, dengan
ketentuan:
a. Penyidik dapat melakukan penggeledahan terhadap:
1) rumah, bangunan, pekarangan, dan/atau tempat
tertutup lainnya;
2) sarana pengangkut;
3) badan; dan/atau
4) pakaian,
b. penggeledahan sebagaimana dimaksud pada huruf a
angka 1) dilakukan:
1) setelah mendapatkan ijin penggeledahan dari Ketua
Pengadilan Negeri setempat; dan
2) berdasarkan surat perintah penggeledahan,
c. untuk mendapatkan ijin penggeledahan dari ketua
pengadilan negeri setempat, Penyidik mengajukan
surat permintaan ijin penggeledahan, dilampiri dengan:
1) salinan LK;
2) salinan Surat Perintah Tugas Penyidikan (SPTP);
3) salinan surat pemberitahuan dimulainya
Penyidikan; dan
4) Resume sementara,
d. dalam hal Penyidik harus melakukan Penggeledahan
Rumah di luar wilayah kerjanya, penggeledahan
tersebut harus diketahui oleh ketua pengadilan negeri
dan didampingi oleh Penyidik dari wilayah kerja dimana
penggeledahan itu dilakukan;
- 33 -
Pasal 39
(1) Penggeledahan Rumah disaksikan oleh 2 (dua) orang Saksi
dalam hal Tersangka atau penghuni menyetujuinya.
(2) Dalam hal Tersangka atau penghuni menolak atau tidak
hadir, Penggeledahan Rumah disaksikan oleh kepala desa
atau ketua lingkungan dengan 2 (dua) orang Saksi.
Pasal 40
Penggeledahan Sarana Pengangkut sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 38 ayat (1) disaksikan oleh pemilik atau yang
menguasai, dan/atau 2 (dua) orang Saksi.
Pasal 41
(1) Penggeledahan Badan Tersangka sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 38 ayat (1) dilakukan oleh Penyidik yang
mempunyai jenis kelamin yang sama dengan Tersangka.
(2) Dalam hal Penyidik berpendapat perlu dilakukan
pemeriksaan rongga badan, Penyidik meminta bantuan
kepada pejabat kesehatan.
Pasal 42
Penerbitan:
a. Surat perintah penggeledahan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 38 ayat (1) huruf b angka 2);
b. surat permintaan ijin penggeledahan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 38 ayat (1) huruf c; dan
c. surat permohonan persetujuan penggeledahan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38 ayat (4),
dilaksanakan dengan ketentuan:
1) dalam hal proses Penyidikan di Kantor Pusat, Kantor
Wilayah, atau KPU BC, surat ditandatangani oleh Pejabat
Eselon III yang melaksanakan tugas dan fungsi di bidang
Penyidikan;
2) dalam hal proses Penyidikan di KPPBC, surat
ditandatangani oleh Pejabat Eselon IV yang melaksanakan
tugas dan fungsi di bidang Penyidikan; dan
- 35 -
Paragraf 7
Penyitaan
Pasal 43
(1) Penyidik melaksanakan Penyitaan sesuai Kitab Undang-
Undang Hukum Acara Pidana dan peraturan perundang-
undangan yang menjadi dasar hukum Penyidik, dengan
ketentuan:
a. Penyitaan dilakukan setelah mendapatkan ijin
Penyitaan dari ketua pengadilan negeri setempat dan
berdasarkan surat perintah Penyitaan;
b. untuk mendapatkan ijin Penyitaan dari ketua
pengadilan negeri setempat, Penyidik mengajukan
surat permintaan ijin Penyitaan, dilampiri dengan:
1) salinan LK;
2) salinan Surat Perintah Tugas Penyidikan (SPTP);
3) salinan surat pemberitahuan dimulainya
Penyidikan; dan
4) Resume sementara.
c. dalam hal Penyidik harus melakukan Penyitaan di luar
wilayah kerjanya, maka Penyitaan tersebut harus
diketahui oleh ketua pengadilan negeri dan didampingi
oleh Penyidik Kantor Bea Cukai yang mempunyai
wilayah kerja dimana Penyitaan itu dilakukan;
d. dalam Keadaan Yang Sangat Perlu Dan Mendesak yang
mengharuskan Penyidik harus segera bertindak dan
tidak dimungkinkan untuk mendapatkan ijin Penyitaan
sebagaimana dimaksud pada huruf b terlebih dahulu,
Penyidik dapat melakukan Penyitaan hanya atas benda
bergerak;
- 36 -
Pasal 44
(1) Dalam hal barang bukti lekas rusak, membahayakan,
atau biaya penyimpanan akan menjadi terlalu tinggi
sehingga tidak mungkin untuk disimpan sampai
memperoleh putusan pengadilan yang berkekuatan
hukum tetap, Penyidik dapat melakukan lelang,
pemusnahan, dan/atau tindakan pengamanan lainnya
terhadap barang bukti sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 45 Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana.
(2) Guna kepentingan pembuktian, sedapat mungkin Penyidik
berdasarkan surat perintah penyisihan barang bukti
menyisihkan sebagian kecil barang bukti sebagaimana
dimaksud pada ayat (1).
(3) Setelah melakukan penyisihan barang bukti, Penyidik
membuat berita acara penyisihan barang bukti.
- 37 -
(4) Tata cara penyelesaian barang bukti dan bentuk serta tata
cara pengisian dokumen lelang, musnah, atau tindakan
pengamanan lainnya terhadap barang bukti sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan dan disusun sesuai
contoh format sebagaimana tercantum dalam Lampiran I
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Direktur Jenderal ini.
Pasal 45
(1) Penyitaan surat atau tulisan lain dapat dilakukan
terhadap pihak yang berkewajiban merahasiakan sesuai
peraturan perundang-undangan.
(2) Penyitaan surat atau tulisan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dilaksanakan dengan ketentuan:
a) tidak menyangkut rahasia negara; dan
b) atas persetujuan pihak atau ijin khusus ketua
pengadilan negeri setempat,
kecuali peraturan perundang-undangan menentukan lain.
Pasal 46
(1) Penyidik dapat melakukan penyisihan barang bukti untuk
keperluan identifikasi berdasarkan surat perintah
penyisihan barang bukti dan dibuatkan berita acara
penyisihan barang bukti.
(2) Barang bukti yang disisihkan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dilakukan pembungkusan dan penyegelan
berdasarkan surat perintah pembungkusan, penyegelan,
dan/atau pelabelan barang bukti dan dibuatkan berita
acara pembungkusan, penyegelan, dan/atau pelabelan
barang bukti.
(3) Penyidik dapat meminta bantuan identifikasi atas barang
bukti yang telah disisihkan sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) ke laboratorium yang tersertifikasi.
- 38 -
Pasal 47
Penerbitan:
a. surat perintah Penyitaan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 43 ayat (1) huruf a;
b. surat permintaan ijin Penyitaan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 43 ayat (1) huruf b;
c. surat permohonan persetujuan Penyitaan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 43 ayat (4);
d. surat perintah penyisihan barang bukti sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 44 ayat (2);
e. surat perintah pembungkusan, penyegelan, dan/atau
pelabelan barang bukti sebagaimana dimaksud dalam Pasal
46 ayat (2); dan
f. surat permohonan bantuan identifikasi/forensik digital
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46 ayat (5),
dilaksanakan dengan ketentuan:
- 39 -
Paragraf 8
Pemeriksaan
Pasal 48
(1) Pemeriksaan dilaksanakan sesuai Kitab Undang-Undang
Hukum Acara Pidana dan peraturan perundang-undangan
yang menjadi dasar hukum Penyidik, dengan ketentuan:
a. Pemeriksaan dilakukan terhadap:
1) Saksi;
2) Ahli; dan
3) Tersangka.
b. untuk mendapatkan Keterangan Ahli, Penyidik
mengajukan surat permohonan kepada Ahli atau
kantor tempat Ahli bekerja yang ditandatangani oleh
Atasan Penyidik selaku Penyidik atau Penyidik dengan
pangkat tertinggi;
c. Pemeriksaan Ahli didahului dengan sumpah sesuai
keyakinannya yang dituangkan dalam berita acara
pengambilan sumpah;
d. dalam hal Tersangka ditahan, Penyidik harus mulai
melakukan Pemeriksaan terhadap Tersangka dalam
waktu 24 (dua puluh empat) jam setelah dilakukan
Penahanan;
- 40 -
Pasal 49
(1) Dalam hal terdapat ketidaksesuaian keterangan, Penyidik
melakukan Konfrontasi dengan mempertemukan:
a. Tersangka dengan Tersangka lainnya;
b. Saksi dengan Saksi lainnya; dan/atau
c. Tersangka dengan Saksi,
untuk menguji kebenaran dan kesesuaian keterangan.
(2) Hasil Pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
dituangkan dalam berita acara Pemeriksaan Konfrontasi
yang ditandatangani oleh Penyidik dan para Saksi, para
Tersangka yang diperiksa, dan/atau penasehat hukum
Tersangka.
(3) Dalam rangka menguji kesesuaian keterangan para Saksi
atau Tersangka, Penyidik dapat melakukan rekonstruksi
berdasarkan surat perintah rekonstruksi dan dituangkan
dalam berita acara rekonstruksi.
Pasal 50
(1) Dalam hal Penyidik sedang melakukan Pemeriksaan
terhadap Tersangka, penasehat hukum dapat mengikuti
jalannya Pemeriksaan dengan cara melihat serta
mendengar jalannya Pemeriksaan.
- 42 -
Paragraf 9
Kewenangan Lain
Pasal 51
(1) Dalam melakukan proses Penyidikan, Penyidik berwenang
melakukan tindakan:
a. pemotretan dan/atau perekaman melalui media
audiovisual;
b. pengambilan sidik jari;
c. pemberian tanda pengaman; dan
d. tindakan lain dalam rangka Penyidikan.
(2) Tindakan lain dalam rangka Penyidikan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf d, antara lain:
a. melakukan olah tempat kejadian perkara;
b. melakukan rekonstruksi;
c. melakukan forensik digital; dan
d. melakukan penelusuran harta kekayaan (asset tracing).
(3) Setiap tindakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan berdasarkan surat perintah dan dibuatkan
berita acara.
(4) Surat perintah sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
diterbitkan dengan ketentuan:
a. dalam hal proses Penyidikan di Kantor Pusat, Kantor
Wilayah, atau KPU BC, surat perintah ditandatangani
oleh Pejabat Eselon III yang melaksanakan tugas dan
fungsi di bidang Penyidikan;
- 43 -
Paragraf 10
Gelar Perkara
Pasal 52
(1) Penyidik melakukan gelar perkara pada awal proses
Penyidikan, saat proses Penyidikan, dan akhir proses
Penyidikan sebelum pemberkasan.
- 44 -
Paragraf 11
Penyelesaian Berkas Perkara
Pasal 53
(1) Dalam hal proses Penyidikan telah menemukan bukti yang
cukup dan Tersangka atas suatu Tindak Pidana, Penyidik
membuat Resume dan melakukan pemberkasan.
(2) Resume sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memuat:
a. dasar Penyidikan;
- 45 -
Paragraf 12
Pelimpahan Berkas Perkara
Pasal 54
(1) Penyidik melakukan pelimpahan berkas perkara kepada
Penuntut Umum dengan tahapan:
a. penyerahan berkas perkara;
b. penyerahan Tersangka dan barang bukti, dalam hal
berkas perkara telah dinyatakan lengkap (P-21) oleh
Penuntut Umum.
(2) Penyerahan berkas perkara kepada Penuntut Umum
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a disampaikan
dengan menggunakan surat penyerahan berkas perkara
yang ditandatangani oleh Atasan Penyidik selaku Penyidik
dengan dibuatkan tanda terima penyerahan berkas
perkara.
(3) Dalam hal berkas perkara sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf a dikembalikan oleh Penuntut Umum,
Penyidik melengkapi kembali berkas perkara sesuai
petunjuk Penuntut Umum.
(4) Setelah Penyidik melengkapi berkas perkara sesuai
petunjuk Penuntut Umum sebagaimana dimaksud pada
ayat (3), Penyidik menyerahkan kembali berkas perkara
kepada Penuntut Umum, dengan menggunakan surat
penyerahan kembali berkas perkara yang ditandatangani
oleh Atasan Penyidik selaku Penyidik dengan dibuatkan
tanda terima penyerahan berkas perkara.
(5) Penyerahan Tersangka dan barang bukti sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf b dengan menggunakan
surat penyerahan Tersangka dan barang bukti yang
ditandatangani oleh Atasan Penyidik selaku Penyidik
dengan dibuatkan berita acara serah terima Tersangka dan
barang bukti.
(6) Dalam hal Atasan Penyidik bukan Penyidik:
a. surat penyerahan berkas perkara sebagaimana
dimaksud pada ayat (2);
- 50 -
BAB IX
PENANGANAN BARANG BUKTI DAN TERSANGKA
Bagian Pertama
Penanganan Barang Bukti
Pasal 55
(1) Penyidik melakukan kegiatan penanganan barang bukti
yang terdiri dari:
a. pencatatan barang bukti;
b. penyimpanan barang bukti;
c. pengeluaran barang bukti; dan
d. pelaporan penyelesaian barang bukti.
(2) Penyidik melakukan pencatatan barang bukti
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a ke dalam
daftar barang bukti.
Pasal 56
(1) Dalam rangka pengamanan, barang bukti disimpan di
RUPBASAN.
- 51 -
Pasal 57
(1) Penyimpanan barang bukti di RUPBASAN, dilakukan oleh
Penyidik dengan surat penyerahan barang bukti serta
dilengkapi:
a. surat perintah penyerahan barang bukti;
b. fotokopi surat izin/persetujuan Penyitaan dari ketua
pengadilan negeri; dan
c. fotokopi berita acara Penyitaan.
(2) Atas penyimpanan barang bukti di RUPBASAN
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Penyidik membuat
berita acara penyerahan barang bukti.
Pasal 58
(1) Tempat penyimpanan barang bukti di luar RUPBASAN
terdiri dari:
a. tempat penyimpanan yang dimiliki atau yang disewa
oleh Kantor Bea Cukai yang mengelola barang bukti;
atau
b. tempat penyimpanan yang bukan dimiliki atau yang
tidak disewa oleh Kantor Bea Cukai yang mengelola
barang bukti.
(2) Penyimpanan barang bukti di luar RUPBASAN, dilakukan
oleh Penyidik dengan surat perintah
penyimpanan/penitipan barang bukti dan dibuatkan
berita acara penyimpanan/penitipan barang bukti.
(3) Dalam hal penyimpanan barang bukti dilakukan di luar
RUPBASAN dan terdapat RUPBASAN yang sekota dengan
Kantor Bea Cukai, Penyidik menyampaikan tembusan
berkas penyimpanan/penitipan barang bukti kepada
kepala RUPBASAN yang terdiri dari:
a. surat perintah penyimpanan/penitipan barang bukti;
- 52 -
Pasal 59
(1) Pengeluaran barang bukti dari RUPBASAN untuk
kepentingan proses Penyidikan, dilakukan oleh Penyidik
dengan surat permintaan pengeluaran barang bukti
kepada kepala RUPBASAN serta dilengkapi:
a. surat perintah pengambilan barang bukti;
b. surat izin penggunaan barang bukti dari pengadilan
negeri; dan
c. fotokopi berita acara penyerahan barang bukti.
(2) Atas penggunaan barang bukti yang disimpan di
RUPBASAN untuk kepentingan proses Penyidikan,
Penyidik harus segera mengembalikan barang bukti yang
dipinjam kepada kepala RUPBASAN berdasarkan surat
perintah pengembalian barang bukti dan membuat berita
acara pengembalian barang bukti.
(3) Pengeluaran barang bukti dari dimusnahkan sesuai Pasal
45 Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana, dilakukan
oleh Penyidik dengan surat permintaan pengeluaran
barang bukti kepada kepala RUPBASAN dengan dilampiri:
a. surat perintah pengambilan barang bukti;
b. fotokopi berita acara penyerahan barang bukti;
c. fotokopi surat persetujuan pemusnahan barang bukti
dari pengadilan negeri; dan/atau
d. fotokopi surat pernyataan persetujuan pemusnahan
barang bukti dari Tersangka atau kuasanya.
- 53 -
Pasal 60
Penyidik melakukan pengeluaran barang bukti yang disimpan
diluar RUPBASAN berdasarkan surat perintah pengambilan
barang bukti dengan membuat berita acara pengambilan
barang bukti.
- 54 -
Pasal 61
(1) Dalam hal barang bukti telah dimusnahkan atau dilelang
sesuai Pasal 45 Kitab Undang-Undang Hukum Acara
Pidana dan terdapat RUPBASAN yang sekota dengan
Kantor Bea Cukai, Penyidik menyampaikan tembusan
berita acara pemusnahan/lelang kepada kepala
RUPBASAN setempat.
(2) Dalam hal barang bukti telah dimusnahkan atau dilelang
sesuai Pasal 45 Kitab Undang-Undang Hukum Acara
Pidana dan tidak terdapat RUPBASAN yang sekota dengan
Kantor Bea Cukai, Penyidik menyampaikan tembusan
berita acara pemusnahan/lelang kepada kepala kantor
wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia u.p.
kepala divisi pemasyarakatan setempat.
(3) Dalam hal barang bukti telah diserahkan kepada Penuntut
Umum dan terdapat RUPBASAN yang sekota dengan
Kantor Bea Cukai, Penyidik menyampaikan:
a. salinan surat penyerahan Tersangka dan barang bukti;
b. fotokopi berita acara serah terima Tersangka dan
barang bukti; dan
c. fotokopi berita acara penyimpanan/penitipan barang
bukti dan berita acara penyerahan barang bukti,
kepada kepala RUPBASAN setempat.
(4) Dalam hal barang bukti telah diserahkan kepada Penuntut
Umum dan tidak terdapat RUPBASAN yang sekota dengan
Kantor Bea Cukai, Penyidik menyampaikan:
a. salinan surat penyerahan Tersangka dan barang bukti;
b. fotokopi berita acara serah terima Tersangka dan
barang bukti; dan
c. fotokopi berita acara penyimpanan/penitipan barang
bukti dan berita acara penyerahan barang bukti,
kepada kepala kantor wilayah Kementerian Hukum dan
Hak Asasi Manusia u.p. kepala divisi pemasyarakatan
setempat.
- 55 -
Pasal 62
Penerbitan:
a. surat penyerahan barang bukti sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 57 ayat (1);
b. surat perintah penyerahan barang bukti sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 57 ayat (1) huruf a;
c. surat perintah penyimpanan/penitipan barang bukti
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 58 ayat (2);
d. surat permintaan pengeluaran barang bukti sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 59 ayat (1); dan
e. surat perintah pengambilan barang bukti sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 59 ayat (1) huruf a,
dilaksanakan dengan ketentuan:
1) dalam hal proses Penyidikan di Kantor Pusat, Kantor
Wilayah, atau KPU BC, surat ditandatangani oleh Pejabat
Eselon III yang melaksanakan tugas dan fungsi di bidang
Penyidikan;
2) dalam hal proses Penyidikan di KPPBC, surat
ditandatangani oleh Pejabat Eselon IV yang melaksanakan
tugas dan fungsi di bidang Penyidikan; dan
3) dalam hal pejabat Eselon III sebagaimana dimaksud pada
huruf a dan Pejabat Eselon IV sebagaimana dimaksud pada
huruf b bukan Penyidik, surat ditandatangani oleh Penyidik
dengan pangkat tertinggi.
Bagian Kedua
Penanganan Tersangka
Pasal 63
(1) Penyidik melakukan penahanan Tersangka dengan
menempatkan Tersangka pada RUTAN berdasarkan surat
penitipan tahanan dengan membuat berita acara penitipan
tahanan dengan dilampiri:
a. salinan Surat Perintah Tugas Penyidikan (SPTP);
b. salinan surat pemberitahuan dimulainya Penyidikan;
c. salinan surat perintah Penangkapan;
d. salinan berita acara Penangkapan;
- 56 -
Pasal 64
(1) Dalam hal Tersangka dititipkan pada cabang RUTAN yang
dikelola Kantor Bea Cukai, pejabat Kantor Bea Cukai yang
mempunyai tugas dan fungsi di bidang pengelolaan
tahanan, pada saat penerimaan Tersangka melakukan:
a. penelitian kelengkapan administrasi penitipan
Tersangka;
b. penelitian identitas Tersangka;
c. pengambilan foto dan sidik jari Tersangka;
d. penempatan Tersangka pada ruang tahanan; dan
e. penatausahaan Tersangka pada buku daftar tahanan.
(2) Penanganan Tersangka pada cabang RUTAN yang dikelola
Kantor Bea Cukai meliputi kegiatan:
a. pemenuhan kebutuhan makanan, minuman dan
kesehatan;
b. pengamanan tahanan;
c. penatausahaan perpanjangan Penahanan dan
peminjaman tahanan oleh Penyidik dengan berita
acara;
d. penatausahaan pengunjung tahanan dalam buku
daftar kunjungan; dan
e. pengeluaran tahanan atas permintaan Penyidik atau
berakhirnya masa tahanan dengan berita acara.
- 57 -
Pasal 65
(1) Penyidik dapat mengeluarkan Tersangka dari RUTAN atau
tempat tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 63
ayat (2) berdasarkan surat perintah pengeluaran tahanan
untuk melakukan:
a. Pemeriksaan lanjutan dalam rangka pengembangan
Penyidikan;
b. menyaksikan pemusnahan, pelelangan, atau tindakan
pengamanan lainnya terhadap barang bukti sesuai
Pasal 45 Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana;
c. penyerahan Tersangka ke Penuntut Umum; dan/atau
d. menindaklanjuti penghentian Penyidikan.
(2) Atas pengeluaran Tersangka dari RUTAN atau tempat
tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Penyidik
membuat berita acara pengeluaran tahanan.
(3) Dalam hal keperluan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf a dan huruf b telah selesai, berdasarkan surat
perintah pengembalian tahanan Penyidik mengembalikan
Tersangka ke RUTAN atau tempat tertentu sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 63 ayat (2) dengan membuat berita
acara pengembalian tahanan.
Pasal 66
Penerbitan:
a. surat penitipan tahanan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 63 ayat (1);
b. surat perintah pengeluaran tahanan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 65 ayat (1); dan
c. surat perintah pengembalian tahanan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 65 ayat (3),
dilaksanakan dengan ketentuan:
1) dalam hal proses Penyidikan di Kantor Pusat, Kantor
Wilayah, atau KPU BC, surat ditandatangani oleh Pejabat
Eselon III yang melaksanakan tugas dan fungsi di bidang
Penyidikan;
- 58 -
BAB X
PENGHENTIAN PENYIDIKAN
Pasal 67
(1) Berdasarkan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana,
Penyidik dapat menghentikan Penyidikan dengan alasan:
a. tidak terdapat cukup bukti;
b. peristiwa tersebut bukan merupakan Tindak Pidana;
c. dihentikan demi hukum, karena:
1) Tersangka meninggal dunia;
2) tuntutan Tindak Pidana telah kadaluwarsa; atau
3) Tindak Pidana tersebut telah memperoleh putusan
pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap
(inkracht).
(2) Pengambilan keputusan penghentian Penyidikan
dilakukan berdasarkan hasil Penyidikan yang telah
dilakukan gelar perkara.
(3) Penyidik melakukan penghentian Penyidikan berdasarkan
surat perintah penghentian Penyidikan (SP3) yang
ditandatangani oleh Atasan Penyidik selaku Penyidik.
(4) Penyidik melakukan penghentian Penyidikan dengan
menerbitkan surat ketetapan penghentian Penyidikan
(SKP2) dan ditindaklanjuti dengan mengirimkan surat
pemberitahuan penghentian Penyidikan yang
ditandatangani oleh Atasan Penyidik selaku Penyidik
kepada Penuntut Umum, Penyidik Kepolisian Negara
Republik Indonesia, dan Tersangka/keluarganya.
- 59 -
BAB XI
PEMANTAUAN TINDAK LANJUT HASIL PENYIDIKAN
Pasal 68
(1) Penyidik melakukan pemantauan tindak lanjut hasil
Penyidikan sampai dengan perkara memperoleh putusan
pengadilan yang berkekuatan hukum tetap (inkracht).
(2) Hasil pemantauan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dicatat dalam daftar Tindak Pidana.
BAB XII
ADMINISTRASI PENYIDIKAN
Pasal 69
(1) Administrasi Penyidikan merupakan kegiatan
penatausahaan Penyidikan untuk menjamin ketertiban,
keseragaman, dan kelancaran Penyidikan.
(2) Kelengkapan administrasi Penyidikan yang masuk dalam
berkas perkara meliputi administrasi Penyidikan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 53 ayat (3).
(3) Kelengkapan administrasi Penyidikan selain sebagaimana
dimaksud pada ayat (2), meliputi:
a. berita acara gelar perkara;
b. surat penyerahan berkas perkara;
c. surat penyerahan kembali berkas perkara;
d. tanda terima berkas perkara;
e. surat penyerahan Tersangka dan barang bukti;
f. berita acara serah terima Tersangka dan barang bukti;
g. surat perintah pengembalian barang bukti;
h. berita acara pengembalian barang bukti;
i. surat perintah penghentian Penyidikan;
j. surat ketetapan penghentian Penyidikan;
k. surat pemberitahuan penghentian Penyidikan; dan
l. surat ketetapan pencabutan penghentian Penyidikan.
- 61 -
BAB XIII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 70
Pada saat Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku,
Tindak Pidana yang proses Penyidikannya belum selesai,
pemberkasannya mengacu ketentuan yang telah ada sepanjang
tidak bertentangan dan/atau belum diatur di dalam peraturan
ini.
BAB XIV
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 71
Pada saat Peraturan Direktur Jenderal ini berlaku, Keputusan
Direktur Jenderal Bea dan Cukai nomor KEP-57/BC/1997
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Lampiran I
Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai
Nomor PER- 19 /BC/2021
Tentang
Tata Laksana Penyidikan di Lingkungan
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : ……………………..(1)…………………………………
Tempat/Tanggal Lahir : ……………………..(2)…………………………………
Agama : ……………………..(3)…………………………………
Pekerjaan : ……………………..(4)…………………………………
Nomor Identitas : ……………………..(5)…………………………………
Kewarganegaraan : ……………………..(6)…………………………………
Alamat : ……………………..(7)…………………………………
Dengan pertimbangan bahwa barang bukti berupa:
1. ……………………………………………………………(8)……………………………………
2. ……………………………………………………………(8)……………………………………
mempunyai sifat lekas busuk/rusak/membahayakan/memerlukan biaya penyimpanan dan
perawatan sangat tinggi*) jika menunggu sampai mendapat putusan pengadilan yang
berkekuatan hukum tetap, maka sesuai dengan Pasal 45 KUHAP dengan ini menyatakan,
bahwa saya menyetujui dan tidak keberatan jika terhadap barang bukti tersebut dilakukan
penjualan lelang/musnah/tindakan pengamanan lainnya*) oleh Penyidik Pegawai Negeri
Sipil pada ……………………………………………….(9)……………………………………..….
Demikian Surat Pernyataan ini saya buat tanpa ada paksaan dari siapapun dan untuk
digunakan seperlunya.
…(10)…, …(11)…
Yang Membuat Pernyataan
Tersangka/penasehat hukum Tersangka*)
…(12)…
…(13)…
*) coret yang tidak perlu
-4-
………………….…………(2)…………………..……………..
“PRO JUSTITIA”
….(28)….
Tembusan :
……(29)………
*) Coret yang tidak perlu
-7-
negara
d. Penjelasan Pasal 109 ayat (2) Undang-Undang
Kepabeanan mengatur bahwa, yang dimaksud
dengan semata-mata digunakan untuk melakukan
Tindak Pidana yaitu sarana pengangkut yang pada
saat tertangkap benar-benar di tujukan untuk
melakukan Tindak Pidana penyelundupan.
e. Penjelasan Pasal 109 ayat (2a) Undang-Undang
Kepabeanan mengatur bahwa yang dimaksud dengan
dapat dirampas yaitu memberikan kewenangan
kepada Hakim untuk mempertimbangkan putusan
dengan memperhatikan kasus per kasus, misalnya
kapal yang hanya mengangkut barang tertentu dalam
jumlah sedikit sedangkan kapal tersebut diperlukan
sebagai alat angkut untuk menopang perdagangan
ekonomi daerah tentunya diputuskan untuk tidak
dirampas.
Dalam hal Tindak Pidana Cukai:
a. Pasal 62 ayat (1) Undang-Undang Cukai mengatur
bahwa barang kena cukai yang tersangkut Tindak
Pidana berdasarkan ketentuan undang-undang ini
dirampas negara,
b. Pasal 62 ayat (2) Undang-Undang Cukai mengatur
bahwa barang-barang lain yang tersangkut Tindak
Pidana berdasarkan ketentuan undang-undang ini
dapat dirampas untuk negara dirampas untuk
negara.
c. Penjelasan Pasal 62 ayat (2) Undang-Undang Cukai
mengatur bahwa yang dimaksud dengan "barang-
barang lain" adalah barang-barang yang berkaitan
langsung dengan barang kena cukai, seperti sarana
pengangkut yang digunakan untuk mengangkut
barang kena cukai, peralatan atau mesin yang
digunakan untuk membuat barang kena cukai.
Barang-barang lain yang tersangkut Tindak Pidana
berdasarkan ketentuan undang-undang ini dapat
dirampas untuk negara adalah sebagai penegasan
- 10 -
“PRO JUSTITIA”
NOTA DINAS
NOMOR : ND- ….(3)….
Yth. : ….(4)….
Dari : ….(5)….
Sifat : Segera
Lampiran : Satu Berkas
Hal : Permohonan Bantuan Penilaian Barang Bukti
Tanggal : ….(6)….
Sehubungan dengan Penyidikan Tindak Pidana ….(7)…., dengan ini di sampaikan
hal-hal sebagai berikut :
1. Bahwa saat ini kami sedang melakukan Penyidikan Tindak Pidana ….(8)…. dengan
barang bukti yang telah mendapatkan ijin/penetapan*) Penyitaan dari ketua pengadilan
negeri ….(9)…. dengan nomor: ….(10)….. tanggal ….(11)…., antara lain berupa:
a. ……………………………………(12)…………………………………………………………..
b. ……………………………………(12)…………………………………………………………..
2. Bahwa kami akan melelang barang bukti di atas pada tahap Penyidikan dengan
pertimbangan:
a. Tersangka/penasehat hukum Tersangka*) telah membuat surat pernyataan bahwa
menyetujui dan tidak keberatan barang bukti di atas dilelang pada tahap Penyidikan
b. Ketua pengadilan negeri ….(13)…. telah memberikan ijin melelang barang bukti di
atas dengan surat penetapan/persetujuan*) lelang barang bukti dengan nomor
….(14)….. tanggal …………..(15)………..….; dan/atau
c. Kondisi barang bukti lekas rusak/busuk/nilai ekonomisnya lekas turun dan/atau biaya
penyimpanan dan perawatan sangat tinggi apabila menunggu putusan pengadilan
yang mempunyai kekuatan hukum tetap*)
3. Memperhatikan Pasal 45 KUHAP serta Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia
Nomor ...(16)... tentang .......(17)…..., kami memohon bantuan saudara untuk melakukan
penilaian terhadap barang bukti tersebut;
- 12 -
4. Tidak berlebihan kiranya kami sampaikan bahwa mengingat keterbatasan waktu proses
Penyidikan dan biaya penyimpanan yang tinggi, mohon kiranya proses penilaian barang
bukti tersebut dapat dilakukan dalam waktu yang tidak terlalu lama;
Demikian disampaikan, atas perhatian dan kerja samanya kami ucapkan terima
kasih.
Mengetahui *) …….….(18)….……
…….(21)…… Selaku Penyidik
…….(22)….... ..………(19)………..
…….(23)….... ………..(20)……….
Catatan :
Dalam hal permohonan bantuan penilaian barang bukti ditujukan kepada
Kantor Jasa Penilian Publik (KJPP) atau instansi/lembaga diluar
kementerian keuangan, permohonan bantuan penilaian barang bukti
menggunakan format surat
- 15 -
….(16)….
….(17)….
- 16 -
LAMPIRAN
Nota Dinas : ….(18)….
Nomor : ND-….(19)….
Tanggal : ….(20)….
...(26)...
(selaku Penyidik)
….(27)….
….(28)….
- 17 -
………………….…………(2)…………………..……………..
“PRO JUSTITIA”
Nomor : S- ….(3)…. ….(4)….
Sifat : Penting
Lampiran : Satu Bekas
Hal : Pemberitahuan Lelang/Musnah/
Tindakan Pengamanan Lainnya*) Barang Bukti
Yth. ….(5)….
….(6)….
Sehubungan dengan Penyidikan Tindak Pidana ….(7)…., dengan hormat
disampaikan hal-hal sebagai berikut :
1. Bahwa saat ini kami sedang melakukan Penyidikan Tindak Pidana ….(8)…. yaitu
….(9)…. sebagaimana dimaksud pada Pasal ………………….(10)..…., dengan
Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan nomor : ….(11)…. tanggal ….(12)…. atas nama
Tersangka ………………………………………………(13)………………………………….….;
2. Bahwa atas Penyidikan Tindak Pidana …(14)…. tersebut, kami telah melakukan
Penyitaan berdasarkan surat perintah penyitaan dengan nomor : ….(15)…. tanggal
….(16)…., dan ijin Penyitaan/telah mendapatkan persetujuan Penyitaan*) dari pengadilan
negeri ….(17)…. dengan nomor : ….(18)…. tanggal ….(19)…., barang bukti berupa:
a. …………………………………….(20)…………………………………………………….….
b. …………………………………….(20)…………………………………………………….….
yang saat ini berada di ……………...(21)……………………………………………………….;
3. Bahwa sesuai dengan surat pernyataan Tersangka/penasehat hukum Tersangka*)
tertanggal ….(22)…., Tersangka telah menyetujui dan tidak keberatan jika barang bukti
tersebut akan dilelang/dimusnahkan/dilakukan tindakan pengamanan lainnya*) berupa
hibah/pelepasliaran/lainnya*) pada tahap Penyidikan berdasarkan Pasal 45 KUHAP;
4. Bahwa telah dilakukan pemotretan/penyisihan barang bukti*) untuk kepentingan
pembuktian di persidangan;
5. Dapat kami sampaikan bahwa pertimbangan lelang barang bukti yaitu:
a. Tersangka/penasehat hukum Tersangka*) telah membuat surat pernyataan dengan
meterai yang cukup tanggal ….(23)…., bahwa Tersangka menyetujui dan tidak
keberatan jika barang bukti sebagaimana dimaksud pada angka 2
dilelang//dimusnahkan/dilakukan tindakan pengamanan lainnya*) berupa
hibah/pelepasliaran/lainnya*) pada tahap Penyidikan berdasarkan pasal 45 KUHAP;
- 20 -
Demikian disampaikan, atas perhatian dan kerja samanya kami ucapkan terima
kasih.
….(29)….
(selaku Penyidik
….(30)….
….(31)….
Tembusan :
….(32)….
*) coret yang tidak perlu
- 21 -
DIPERINTAHKAN
KEPADA : 1. Nama : ………(9)………………………..……………………
Pangkat/Gol : ….......(10)…………………….................................
Jabatan : ………(11)…selaku ......(12)...................................
2. Nama : ………(13)…………………….................................
Pangkat/Gol : ………(14)…………………….................................
Jabatan : ………(15)…..........................................................
- 25 -
Dikeluarkan di : ….(20)….
Pada tanggal : ….(21)….
Mengetahui *) …….….(22)….……
…….(25)…… Selaku Penyidik
…….(26)….... ..………(23)………..
…….(27)….... ………..(24)……….
Nomor (1) : Diisi nama direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi
di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang
melakukan Penyidikan
Nomor (2) : Diisi alamat direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi
di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang
melakukan Penyidikan
Nomor (3) : Diisi nomor surat perintah pelelangan/pemusnahan/
tindakan pengamanan lainnya*) barang bukti
Nomor (4) : Diisi nomor surat perintah tugas Penyidikan
Nomor (5) : Diisi tanggal surat perintah tugas Penyidikan
Nomor (6) : Diisi nama pengadilan negeri yang menerbitkan surat
penetapan/persetujuan*) lelang/musnah/tindakan
pengamanan lainnya*) barang bukti
Nomor (7) : Diisi nomor surat penetapan/persetujuan*)
lelang/musnah/tindakan pengamanan lainnya*) barang
bukti
Nomor (8) : Diisi tanggal surat penetapan/persetujuan*) lelang
lelang/musnah/tindakan pengamanan lainnya*) barang
bukti
Nomor (9) : Diisi nama Penyidik yang diperintahkan
Nomor (10) : Diisi pangkat dan golongan Penyidik yang diperintahkan
Nomor (11) : Diisi jabatan Penyidik yang diperintahkan
Nomor (12) : Disisi kedudukan Penyidik, dengan ketentuan
a. Dalam hal dilakukan pelelangan barang bukti diisi
pejabat penjual lelang
b. Dalam hal dilakukan pemusnahan/tindakan
pengamanan lainnya barang bukti diisi ketua
Nomor (13) : Diisi nama Penyidik yang diperintahkan
Nomor (14) : Diisi pangkat dan golongan Penyidik yang diperintahkan
Nomor (15) : Diisi jabatan Penyidik yang diperintahkan
Nomor (16) : Diisi bidang pelanggaran undang-undang
(kepabeanan/cukai/undang-undang lain yang menjadi
- 27 -
kewenangan Penyidik)
Nomor (17) : Diisi uraian singkat peristiwa dugaan Tindak Pidana
Nomor (18) : Diisi Pasal pidana yang disangkakan/diduga dilanggar
Nomor (19) : Diisi jumlah dan jenis barang bukti yang akan
dilelang/dimusnahkan/dilakukan tindakan pengamanan
lainnya
Nomor (20) : Diisi nama kota tempat penerbitan surat perintah
Nomor (21) : Diisi tanggal penerbitan surat perintah
Nomor (22) : Diisi nama jabatan Penyidik yang menerbitkan surat
perintah dengan ketentuan:
a. Direktur yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kepala Kantor Bea Cukai,
dalam hal Atasan Penyidik adalah Penyidik
b. Penyidik dengan pangkat tertinggi dalam hal Atasan
Penyidik bukan Penyidik
Nomor (23) : Diisi tanda tangan Penyidik yang menerbitkan surat
perintah
Nomor (24) : Diisi nama Penyidik yang menerbitkan surat perintah
Nomor (25) : Diisi nama jabatan Atasan Penyidik
Nomor (26) : Diisi tanda tangan Atasan Penyidik
Nomor (27) : Diisi nama Atasan Penyidik
- 28 -
………………….…………(2)…………………..……………..
“PRO JUSTITIA”
SURAT PENETAPAN NILAI LIMIT
NOMOR: S.TAP - ….(3)….
Ditetapkan di : ……..(19)…….
Pada tanggal : ……..(20)…….
Mengetahui*) …(21)…
………(24)……. Selaku Penyidik
………(25)……. ………(22)…….
………(26)……. ………(23)…….
………………….…………(2)…………………..……………..
“PRO JUSTITIA”
BERITA ACARA PELELANGAN/PEMUSNAHAN/
TINDAKAN PENGAMANAN LAINNYA*) BARANG BUKTI
------------ Pada hari ini ……(3)…….. tanggal ……(4)…….. bulan ……(5)…….. tahun
……(6)…….., bertempat di ……(7)…….., kami yang bertandatangan dibawah ini : -----------
1. Nama : ……(8)…….. ------------------------------------------------------------------
Pangkat / Gol. : ……(9)…….. / ……(10)…….. ---------------------------------------------
Jabatan : ……(11)…….. selaku ......(12)……. --------------------------------------
2. Nama :..……(8)……..-------------------------------------------------------------------
Pangkat / Gol. : …….(9)…….. / ……(10)…….. ---------------------------------------------
Jabatan : ……(11)…….. selaku Penyidik -------------------------------------------
Berdasarkan : -----------------------------------------------------------------------------------------------------
1. Surat Perintah Tugas Penyidikan Nomor : …(13)… tanggal ……………(14)……..…
2. Surat Penetapan/Ijin* Penyitaan Nomor : …...(15)…….. tanggal …….(16)………..;
3. Surat Penetapan/Persetujuan*) Pemusnahan/pemusnahan/tindakan pengamanan
lainnya*) Barang Bukti nomor : ……(17)…….. tanggal ………………….(18)………..;
4. Surat Pernyataan Tersangka/penasehat hukum Tersangka*) tanggal …..(19)…………;
5. Surat Perintah Pelelangan/Pemusnahan/Tindakan Pengamanan lainnya*) Barang
Bukti Nomor : …(20)… tanggal ……(21)……..............................................................
Telah melaksanakan pelelangan/pemusnahan/tindakan pengamanan lainnya*) berupa
hibah/pelepasliaran/lainnya*) barang bukti pada tahap Penyidikan sesuai Pasal 45
KUHAP berupa : -----------------------------------------------------------------------------------------------
a. ……(22)……..; --------------------------------------------------------------------------------------------
b. dst; -----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pelaksanaan pelelangan /pemusnahan/tindakan pengamanan lainnya*) barang bukti
sebagai berikut : -----------------------------------------------------------------------------------------------
a. ……(23)……..; --------------------------------------------------------------------------------------------
b. dst; ----------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------Kegiatan pelelangan/pemusnahan/tindakan pengamanan lainnya*)barang bukti,
dengan disaksikan oleh: -------------------------------------------------------------------------------------
1. Nama : ……(24)…….. ----------------------------------------------------------------------------
Alamat : ……(25)…….. ----------------------------------------------------------------------------
- 33 -
……(30)……..
……(31)……..
Saksi-Saksi :
Tersangka/penasehat hukum Tersangka*),
……(32)……..
1. ……(33)……..
……(34)……..
2. ……(35)……..
*) Coret yang tidak perlu
- 34 -
………………….…………(2)…………………..……………..
“PRO JUSTITIA”
----------- Pada hari ini ……(3)…… tanggal ……(4)…… bulan ……(5)…… tahun ……(6)……, di
……………………(7) …………………… -----------------------------------------------------------------------
Berdasarkan : -----------------------------------------------------------------------------------------------------------
1. Laporan Kejadian Tindak Pidana nomor LK-…………(8)………… tanggal
…………(9)…………; --------------------------------------------------------------------------------------------
2. Surat Perintah Tugas Penyidikan nomor SPTP-…………(10)………… tanggal
…………(11)…………; ------------------------------------------------------------------------------------------
Kesimpulan: -------------------------------------------------------------------------------------------------------------
………………………………………………………(13)…………………………………………………
Melakukan mitigasi atas risiko yang mungkin terjadi antara lain: -----------------------------------------
………………………………………………………(15)…………………………………………………
Demikian berita acara gelar perkara ini dibuat dengan sebenarnya atas kekuatan sumpah
jabatan, kemudian ditutup dan ditandatangani di .........(16)......... pada hari dan tanggal tersebut
di atas.---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Nomor (1) : Diisi nama Direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai penerbit Berita
Acara Gelar Perkara
Nomor (2) : Diisi alamat Direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi
di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai penerbit Berita
Acara Gelar Perkara
Nomor (3) : Diisi hari penerbitan berita acara gelar perkara
Nomor (4) : Diisi tanggal penerbitan berita acara gelar perkara
Nomor (5) : Diisi bulan penerbitan berita acara gelar perkara
Nomor (6) : Diisi tahun penerbitan berita acara gelar perkara
Nomor (7) : Diisi tempat penerbitan berita acara gelar perkara
Nomor (8) : Diisi nomor LK
Nomor (9) : Diisi tanggal LK
Nomor (10) : Diisi nomor surat perintah tugas Penyidikan
Nomor (11) : Diisi tanggal surat perintah tugas Penyidikan
Nomor (12) : Diisi hasil gelar perkara, antara lain fakta-fakta hukum, alat
bukti, dan barang bukti yang telah didapat
Nomor (13) : Diisi kesimpulan hasil gelar perkara, antara lain telah
diperoleh bukti yang cukup seseorang atau korporasi dengan
ditetapkan sebagai Tersangka/menghentikan Penyidikan
karena tidak cukup bukti, bukan perkara pidana,
dll/membuka kembali perkara pidana untuk dilakukan
Penyidikan berdasarkan bukti baru/melanjutkan proses
Penyidikan*)
Nomor (14) : Diisi rencana kegiatan Penyidikan antara lain menerbitkan
surat penetapan Tersangka/menghentikan Penyidikan
perkara pidana/melakukan Penyidikan kembali perkara
pidana/daftar rencana kegiatan Penyidikan selanjutnya*)
Nomor (15) : Diisi daftar rencana mitigasi risiko yang akan dilakukan
Nomor (16) : Diisi nama kota tempat penerbitan berita acara gelar perkara
Nomor (17) : Diisi jabatan Penyidik yang menandatangani berita acara gelar
perkara
Nomor (18) : Diisi tanda tangan Penyidik yang menandatangani berita
acara gelar perkara
Lampiran III
Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai
Nomor PER- 19 /BC/2021
Tentang
Tata Laksana Penyidikan di Lingkungan
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
CONTOH FORMAT LABEL BARANG BUKTI
LAK
dan
STEMPEL
Disita dari
Lampiran IV
Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai
Nomor PER- 19/BC/2021
Tentang
Tata Laksana Penyidikan Di Lingkungan
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
A. CONTOH FORMAT LK
………………….…………(2)…………………..……………..
“PRO JUSTITIA”
------Pada hari ….(6).… tanggal ….(7)…. bulan ….(8).... tahun ….(9).…, Saya :
Nama : ……………………………(10).………………………………….
Pangkat / Golongan : ……………………………(11)..…………………………………
Jabatan : ……………………………(12)…………………………………..
-------Demikian laporan terjadinya tindak pidana ini saya buat dengan sebenarnya
dengan mengingat sumpah jabatan.----------------------------------------------------------------
Yang Melaporkan,
………………..(20)……………….
Selaku Penyidik
………………..(21)………….…….
………………..(22)……….……….
-2-
Nomor (1) : Diisi nama direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang melakukan
Penyidikan
Nomor (2) : Diisi alamat direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang melakukan
Penyidikan
Nomor (3) : Diisi nomor Laporan Kejadian Tindak Pidana
Nomor (4) : Diisi kode direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang melakukan
Penyidikan
Nomor (5) : Diisi tahun diterbitkannya Laporan Kejadian Tindak Pidana
Nomor (6) : Diisi hari menerima Laporan dugaan terjadinya Tindak Pidana
Nomor (7) : Diisi tanggal menerima laporan dugaan terjadinya Tindak
Pidana
Nomor (8) : Diisi bulan menerima laporan dugaan terjadinya Tindak
Pidana
Nomor (9) : Diisi tahun menerima laporan dugaan terjadinya Tindak
Pidana
Nomor (10) : Diisi nama Penyidik yang melaporkan dugaan terjadinya
Tindak Pidana
Nomor (11) : Diisi pangkat/Golongan Penyidik yang melaporkan dugaan
terjadinya Tindak Pidana
Nomor (12) : Diisi jabatan Penyidik yang melaporkan dugaan terjadinya
Tindak Pidana
Nomor (13) : Diisi hasil Penelitian Pendahuluan/ Laporan Hasil Penelitian
(pilih salah satu)
Nomor (14) : Diisi jenis Tindak Pidana (Kepabeanan/Cukai/Tindak Pidana
lain yang menurut Undang-Undang menjadi kewenangan
Penyidik Direktorat Jenderal Bea dan Cukai)
Nomor (15) : Diisi tempat terjadinya dugaan Tindak Pidana (locus)
Nomor (16) : Diisi waktu terjadinya dugaan Tindak Pidana (tempus)
Nomor (17) : Diisi uraian kejadian dugaan Tindak Pidana
Nomor (18) : Diisi dugaan Pasal yang dilanggar
Nomor (19) : Diisi Nama Jabatan Direktur yang melaksanakan tugas dan
fungsi di bidang Penyidikan atau Kepala Kantor Bea dan Cukai
-3-
………………….…………(2)…………………..……………..
“PRO JUSTITIA”
Dikeluarkan di : ….(16)….
Pada tanggal : ….(17)….(18)…..(19)
Mengetahui …….….(20)….……
…….(23)…… Selaku Penyidik
…….(24)….... ………..(21)……….
…….(25)….... ………..(22)……….
….....(27)…....
Tembusan:
1. ……(26)…….
2. ……(27)…….
3. ……(28)…….
-6-
Nomor (1) : Diisi nama Direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang melakukan
Penyidikan
Nomor (2) : Diisi alamat direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang melakukan
Penyidikan
Nomor (3) : Diisi nomor Surat Perintah Tugas Penyidikan
Nomor (4) : Diisi kode Kantor yang melakukan Penyidikan
Nomor (5) : Diisi tahun diterbitkannya Surat Perintah Tugas Penyidikan
Nomor (6) : Diisi dengan nomor Peraturan Menteri Keuangan tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan/Organisasi
dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Bea dan
Cukai yang berlaku
Nomor (7) : Diisi nomor dan tanggal Laporan Kejadian Tindak Pidana
Nomor (8) : Diisi bidang pelanggaran Undang-Undang
(Kepabeanan/Cukai/UU lain yang menurut Undang-Undang
menjadi kewenangan Penyidik Bea dan Cukai)
Nomor (9) : Diisi nama Penyidik yang diperintahkan
Nomor (10) : Diisi pangkat Penyidik yang diperintahkan
Nomor (11) : Diisi jabatan Penyidik yang diperintahkan
Nomor (12) : Diisi bidang pelanggaran Undang-Undang
(Kepabeanan/Cukai/UU lain yang menurut Undang-Undang
menjadi kewenangan Penyidik Bea dan Cukai)
Nomor (13) : Diisi uraian singkat peristiwa dugaan tindak pidana
Nomor (14) : Diisi Pasal Pidana yang disangkakan/diduga dilanggar
Nomor (15) : Diisi Undang-Undang yang dilanggar (Kepabeanan/Cukai/UU
lain yang menurut Undang-Undang menjadi kewenangan
Penyidik Bea dan Cukai)
Nomor (16) : Diisi nama kota tempat diterbitkannya Surat Perintah Tugas
Penyidikan
Nomor (17) : Diisi tanggal diterbitkannya Surat Perintah Tugas Penyidikan
Nomor (18) : Diisi bulan diterbitkannya Surat Perintah Tugas Penyidikan
Nomor (19) : Diisi tahun diterbitkannya Surat Perintah Tugas Penyidikan
-7-
Nomor (20) : Diisi nama Jabatan Penyidik yang menerbitkan Surat Perintah
Tugas Penyidikan
Nomor (21) : Diisi tanda tangan Penyidik yang menerbitkan Surat Perintah
Tugas Penyidikan
Nomor (22) : Diisi nama Penyidik yang menerbitkan Surat Perintah Tugas
Penyidikan
Nomor (23) : Diisi nama jabatan Direktur yang melaksanakan tugas dan
fungsi di bidang Penyidikan atau Kepala Kantor Bea Cukai
yang menerbitkan Surat Perintah Tugas Penyidikan
Nomor (24) : Diisi nama Direktur yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kepala Kantor Bea Cukai yang
menerbitkan Surat Perintah Tugas Penyidikan
Nomor (25) : Diisi tanda tangan Direktur yang melaksanakan tugas dan
fungsi di bidang Penyidikan atau Kepala Kantor Bea Cukai
yang menerbitkan Surat Perintah Tugas Penyidikan
Nomor (26) : Diisi kepala Bareskrim Polri atau Kepala Kepolisian Negara
Republik Indonesia sederajat
Nomor (27) : Diisi:
1. Direktur yang melakukan tugas dan fungsi di bidang
Penyidikan (dalam hal Penyidikan dilakukan oleh KPPBC,
Kantor Wilayah atau KPU BC); dan
2. Kepala Kantor Wilayah (dalam hal Penyidikan dilakukan
oleh KPPBC);
Nomor (28) : Diisi nama jabatan yang dikirimkan tembusan Surat Perintah
Tugas Penyidikan
-8-
………………….…………(2)…………………..……………..
“PRO JUSTITIA”
UNTUK : 1. Melakukan tugas Penyidikan terhadap perkara dugaan tindak pidana di bidang
……(13), yaitu ….(14)…. diduga melanggar Pasal ….(15)…. Undang-Undang
….(16)…., yang diduga dilakukan oleh:
Nama : …….……………...…(17)……………………………
Jenis Kelamin : …….……………...…(18)……………………………
Tempat/Tanggal Lahir : …….……………...…(19)……………………………
Pekerjaan : …….……………...…(20)……………………………
Kewarganegaraan : …….……………...…(21)……………………………
Agama : …….……………...…(22)……………………………
Alamat sesuai identitas : …….……………...…(23)……………………………
2. Melakukan tugas dengan penuh rasa tanggung jawab dan melaporkan hasilnya
3. Surat Perintah Penyidikan ini berlaku sejak tanggal dikeluarkan
-9-
Dikeluarkan di : ….(24)….
Pada tanggal : ….(25)….(26)…..(27)
Mengetahui …….….(28)….……
…….(31)…… Selaku Penyidik
…….(32)….... ..………(29)………..
…….(33)….... ………..(30)……….
Tembusan:
1. ……(34)…….
2. ……(35)…….
3. ……(36)…….
- 10 -
Nomor (1) : Diisi nama Direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang melakukan
Penyidikan
Nomor (2) : Diisi alamat Direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi
di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang melakukan
Penyidikan
Nomor (3) : Diisi nomor Surat Perintah Tugas Penyidikan
Nomor (4) : Diisi kode Kantor yang melakukan Penyidikan
Nomor (5) : Diisi tahun diterbitkannya Surat Perintah Tugas Penyidikan
Nomor (6) : Diisi dengan nomor Peraturan Menteri Keuangan tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan/Organisasi
dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Bea dan
Cukai yang berlaku
Nomor (7) : Diisi nomor Laporan Kejadian Tindak Pidana
Nomor (8) : Diisi nomor Surat Perintah Tugas Penyidikan yang belum
menyebutkan nama Tersangka
Nomor (9) : Diisi bidang Pelanggaran Undang-Undang
(Kepabeanan/Cukai/UU lain yang menurut Undang-Undang
menjadi kewenangan Penyidik Bea dan Cukai)
Nomor (10) : Diisi nama Penyidik yang diperintahkan
Nomor (11) : Diisi pangkat/ Penyidik yang diperintahkan
Nomor (12) : Diisi jabatan Penyidik yang diperintahkan
Nomor (13) : Diisi bidang pelanggaran Undang-Undang
(Kepabeanan/Cukai/UU lain yang menurut Undang-Undang
menjadi kewenangan Penyidik Bea dan Cukai)
Nomor (14) : Diisi uraian singkat peristiwa dugaan Tindak Pidana
Nomor (15) : Diisi Pasal Pidana yang disangkakan/diduga dilanggar
Nomor (16) : Diisi Undang-Undang yang dilanggar (Kepabeanan/Cukai/UU
lain yang menurut Undang-Undang menjadi kewenangan
Penyidik Bea dan Cukai)
Nomor (17) : Diisi nama Tersangka
Nomor (18) : Diisi jenis kelamin Tersangka
Nomor (19) : Diisi tempat/tanggal lahir Tersangka
- 11 -
………………….…………(2)…………………..……………..
“PRO JUSTITIA”
Yth. .........(9)...........
Di ……….(10)……..
1. RUJUKAN:
a. Pasal 109 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana;
b. Pasal 112 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006;
c. Pasal 63 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1995 tentang Cukai sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2007;
d. Pasal 5 Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 1996 tentang Penyidikan Tindak Pidana
Kepabeanan dan Cukai;
e. Laporan Kejadian Tindak Pidana Nomor ………….………..(11)………..…….….
f. Surat Perintah Tugas Penyidikan Nomor …………..……….(12)………….……..
2. Dengan ini Kami memberitahukan bahwa pada hari……...(13)….…., tanggal
………..(14)………, bulan ………(15)……….., tahun ………….(16)…......., telah dimulai
Penyidikan Tindak Pidana …………………..……..(17)…………..…………….,
yaitu…………………………....……..(18)……….…………………………………………………….
Sebagaimana dimaksud dalam Pasal ......…(19)……, Undang-Undang
……………..………………………….(20)…………………………………………….……………….
3. Demikian untuk menjadi maklum.
Mengetahui, ………………..(21)……………….
………………..(24)………………. Selaku Penyidik
………………..(25)………………. ………………..(22)……………….
………………..(26)………………. ………………..(23)……………….
Tembusan :
1. …………………(27)………………………
2. …………………(28)………………………
3. …………………(29)………………………
- 13 -
Nomor (1) : Diisi nama Direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang melakukan
Penyidikan
Nomor (2) : Diisi alamat Direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi
di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang melakukan
Penyidikan
Nomor (3) : Diisi nomor Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan
Nomor (4) : Diisi kode Direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang melakukan
Penyidikan
Nomor (5) : Diisi tahun diterbitkannya Surat Pemberitahuan Dimulainya
Penyidikan
Nomor (6) : Diisi tanggal Surat Dimulainya Penyidikan (dalam angka)
Nomor (7) : Diisi bulan Surat Dimulainya Penyidikan (dalam huruf)
Nomor (8) : Diisi tahun Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan
Nomor (9) : Diisi tujuan (Penerima) Surat Pemberitahuan Dimulainya
Penyidikan. Jaksa Agung Muda Tindak Pidana
Khusus/Kepala Kejaksaan Tinggi/Kepala Kejaksaan Negeri)
Nomor (10) : Diisi tempat kedudukan penerima Surat Pemberitahuan
Dimulainya Penyidikan
Nomor (11) : Diisi nomor dan tanggal Laporan Kejadian Tindak Pidana
Nomor (12) : Diisi nomor dan tanggal Surat Perintah Tugas Penyidikan
Nomor (13) : Diisi hari dimulainya Penyidikan
Nomor (14) : Diisi tanggal dimulainya Penyidikan (ditulis huruf)
Nomor (15) : Diisi bulan dimulainya Penyidikan (ditulis huruf)
Nomor (16) : Diisi tahun dimulainya Penyidikan (ditulis huruf)
Nomor (17) : Diisi jenis tindak pidana (Kepabeanan/Cukai/tindak pidana
lain yang menurut Undang-Undang menjadi kewenangan
Penyidik Bea dan Cukai)
Nomor (18) : Diisi uraian singkat peristiwa dugaan tindak pidana
Nomor (19) : Diisi Pasal yang disangkakan
Nomor (20) : Diisi Undang-Undang yang dilanggar (ditulis lengkap)
Nomor (21) : Diisi nama Jabatan Penyidik yang menerbitkan Surat
Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan
- 14 -
………………….…………(2)…………………..……………..
“PRO JUSTITIA”
Yth. .........(9)...........
Di ……….(10)……..
1. RUJUKAN:
a. Pasal 109 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana;
b. Pasal 112 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 ;
c. Pasal 63 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1995 tentang Cukai sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2007 ;
d. Pasal 5 Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 1996 tentang Penyidikan Tindak Pidana
Kepabeanan dan Cukai;
e. Laporan Kejadian Tindak Pidana Nomor .………….………..(11)………..…….…
f. Surat Perintah Tugas Penyidikan Nomor …………..……(12)………….……..
g. Surat Perintah Tugas Penyidikan Nomor ……………….(13)…………………
h. Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan nomor …...(14)………………...
2. Dengan ini Kami memberitahukan bahwa pada hari……...(15)….…., tanggal
………..(16)………, bulan ………(17)……….., tahun ………….(18)…......., telah dimulai
Penyidikan Tindak Pidana …………………..……..(19)…………..…………….,
yaitu…………………………....……(20)………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………… Sebagaimana
dimaksud dalam Pasal ......…(21)……, Undang-Undang
……………..……(22)………………………., yang diduga dilakukan oleh:
Nama : ………………………….(23)……………………………..
Nomor Identitas : ………………………….(24)……………………………..
Tempat/Tanggal Lahir : ………………………….(25)……………………………..
Jenis Kelamin : ………………………….(26)……………………………..
Kewarganegaraan : ………………………….(27)……………………………..
Pekerjaan : ………………………….(28)……………………………..
Alamat Sesuai Identitas : ………………………….(29)……………………………..
- 16 -
Mengetahui, ………………..(30)……………….
………………..(33)………………. Selaku Penyidik
………………..(34)………………. ………………..(31)……………….
………………..(35)………………. ………………..(32)……………….
Tembusan :
1. …………………(36)………………………
2. …………………(37)………………………
3. …………………(38)………………………
- 17 -
Nomor (1) : Diisi nama Direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang melakukan
Penyidikan
Nomor (2) : Diisi alamat Direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang melakukan
Penyidikan
Nomor (3) : Diisi nomor Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan
Nomor (4) : Diisi kode Direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang melakukan
Penyidikan
Nomor (5) : Diisi tahun diterbitkannya Surat Pemberitahuan Dimulainya
Penyidikan
Nomor (6) : Diisi tanggal Surat Dimulainya Penyidikan (dalam angka)
Nomor (7) : Diisi bulan Surat Dimulainya Penyidikan (dalam huruf)
Nomor (8) : Diisi tahun Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan
Nomor (9) : Diisi tujuan Surat (Penerima) Surat Pemberitahuan Dimulainya
Penyidikan. (Direktur Penuntutan Jaksa Agung Muda Tindak
Pidana Khusus/Kepala Kejaksaan Tinggi/Kepala Kejaksaan
Negeri)
Nomor (10) : Diisi tempat kedudukan penerima Surat Pemberitahuan
Dimulainya Penyidikan
Nomor (11) : Diisi nomor dan tanggal Laporan Kejadian Tindak Pidana
Nomor (12) : Diisi nomor dan tanggal Surat Perintah Tugas Penyidikan
(belum menyebut nama Tersangka)
Nomor (13) : Diisi Nomor dan tanggal Surat Perintah Tugas Penyidikan
(sudah menyebut nama Tersangka)
Nomor (14) : Diisi nomor dan tanggal Surat Pemberitahuan Dimulainya
Penyidikan (belum menyebut nama Tersangka)
Nomor (15) : Diisi hari dimulainya Penyidikan
Nomor (16) : Diisi tanggal dimulainya Penyidikan (ditulis huruf)
Nomor (17) : Diisi bulan dimulainya Penyidikan (ditulis huruf)
Nomor (18) : Diisi tahun dimulainya Penyidikan (ditulis huruf)
- 18 -
………………….…………(2)…………………..……………..
“PRO JUSTITIA”
SURAT PERINTAH OLAH TEMPAT KEJADIAN PERKARA
NOMOR: SPOTKP-……(3)…../………(4)……/PPNS/......(5)........
PERTIMBANGAN : Untuk kepentingan Penyidikan tindak pidana, perlu melakukan olah
tempat kejadian perkara berdasarkan bukti permulaan yang cukup.
DIPERINTAHKAN
..................(28).................. ..................(26)..................
1. ……….(29)....………… ……………(27)....…………
..................(30)..................
2. ….……(31)....…………
Nomor (1) : Diisi nama Direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang melakukan
Penyidikan
Nomor (2) : Diisi alamat Direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang melakukan
Penyidikan
Nomor (3) : Diisi nomor Surat Perintah Olah Tempat Kejadian Perkara
Nomor (4) : Diisi kode Direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang melakukan
Penyidikan
Nomor (5) : Diisi tahun penerbitan Surat Perintah Olah Tempat Kejadian
Perkara
Nomor (6) : Diisi dengan nomor Peraturan Menteri Keuangan tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan/Organisasi
dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Bea dan
Cukai yang berlaku
Nomor (7) : Diisi nomor Laporan Kejadian Tindak Pidana
Nomor (8) : Diisi tanggal Laporan Kejadian Tindak Pidana
Nomor (9) : Diisi nomor Surat Perintah Tugas Penyidikan
Nomor (10) : Diisi tanggal Surat Perintah Tugas Penyidikan
Nomor (11) : Diisi nama Penyidik yang diperintahkan
Nomor (12) : Diisi pangkat Penyidik yang diperintahkan
Nomor (13) : Diisi jabatan Penyidik yang diperintahkan
Nomor (14) : Diisi nama Penyidik yang diperintahkan
Nomor (15) : Diisi pangkat Penyidik yang diperintahkan
Nomor (16) : Diisi jabatan Penyidik yang diperintahkan
Nomor (17) : Diisi nama tempat, alamat lengkap, tempat kejadian perkara
Nomor (18) : Diisi jenis tindak pidana yang dilakukan
Nomor (19) : Diisi uraian singkat peristiwa dugaan Tindak Pidana
Nomor (20) : Diisi Pasal dan Undang-Undang yang dilanggar
Nomor (21) : Diisi tanggal mulai berlakunya Surat Perintah Olah Tempat
Kejadian Perkara
Nomor (22) : Diisi tanggal selesai berlakunya Surat Perintah Olah Tempat
Kejadian Perkara
- 22 -
Nomor (23) : Diisi nama kota tempat diterbitkan Surat Perintah Olah Tempat
Kejadian Perkara
Nomor (24) : Diisi tanggal penerbitan Surat Perintah Olah Tempat Kejadian
Perkara
Nomor (25) : Diisi nama jabatan Penyidik penerbit Surat Perintah Olah
Tempat Kejadian Perkara
Nomor (26) : Diisi tanda tangan Penyidik penerbit Surat Perintah Olah
Tempat Kejadian Perkara
Nomor (27) : Diisi nama Penyidik penerbit Surat Perintah Olah Tempat
Kejadian Perkara
Nomor (28) : Diisi tanda tangan Penyidik yang diperintahkan
Nomor (29) : Diisi nama Penyidik yang diperintahkan
Nomor (30) : Diisi tanda tangan Penyidik yang diperintahkan
Nomor (31) : Diisi nama Penyidik yang diperintahkan
- 23 -
………………….…………(2)…………………..……………..
“PRO JUSTITIA”
SURAT PERINTAH REKSONSTRUKSI
NOMOR: SPOTKP-……(3)…../………(4)……/PPNS/......(5)........
PERTIMBANGAN : Untuk kepentingan Penyidikan tindak pidana, perlu melakukan olah
rekonstruksi berdasarkan bukti permulaan yang cukup.
DIPERINTAHKAN
..................(28).................. ..................(26)..................
1. ……….(29)....………… ……………(27)....…………
..................(30)..................
2. ….……(31)....…………
Nomor (1) : Diisi nama Direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang melakukan
Penyidikan
Nomor (2) : Diisi alamat Direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang melakukan
Penyidikan
Nomor (3) : Diisi nomor Surat Perintah Rekonstruksi
Nomor (4) : Diisi kode Direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang melakukan
Penyidikan
Nomor (5) : Diisi tahun penerbitan Surat Perintah Rekonstruksi
Nomor (6) : Diisi dengan nomor Peraturan Menteri Keuangan tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan/Organisasi
dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Bea dan
Cukai yang berlaku
Nomor (7) : Diisi nomor Laporan Kejadian Tindak Pidana
Nomor (8) : Diisi tanggal Laporan Kejadian Tindak Pidana
Nomor (9) : Diisi nomor Surat Perintah Tugas Penyidikan
Nomor (10) : Diisi tanggal Surat Perintah Tugas Penyidikan
Nomor (11) : Diisi nama Penyidik yang diperintahkan
Nomor (12) : Diisi pangkat Penyidik yang diperintahkan
Nomor (13) : Diisi jabatan Penyidik yang diperintahkan
Nomor (14) : Diisi nama Penyidik yang diperintahkan
Nomor (15) : Diisi pangkat Penyidik yang diperintahkan
Nomor (16) : Diisi jabatan Penyidik yang diperintahkan
Nomor (17) : Diisi nama tempat, alamat lengkap, tempat dilaksanakannya
reksontruksi kejadian perkara
Nomor (18) : Diisi jenis tindak pidana yang dilakukan
Nomor (19) : Diisi uraian singkat peristiwa dugaan indak pidana
Nomor (20) : Diisi Pasal dan Undang-Undang yang dilanggar
Nomor (21) : Diisi tanggal mulai berlakunya Surat Perintah Rekonstruksi
Nomor (22) : Diisi tanggal selesai berlakunya Surat Perintah Rekonstruksi
Nomor (23) : Diisi nama kota tempat diterbitkan Surat Perintah
Rekonstruksi
Nomor (24) : Diisi Tanggal penerbitan Surat Perintah Rekonstruksi
- 26 -
………………….…………(2)…………………..……………..
“PRO JUSTITIA”
SURAT PANGGILAN
NOMOR: SP-……(3)…../………(4)……/PPNS/......(5)........
DASAR : 1. Pasal 7 ayat (1) huruf g, pasal 11, pasal 112 ayat (1) dan ayat (2)
dan pasal 113 KUHAP;
2. Pasal 112 ayat (1), ayat (2) huruf b dan huruf e Undang-Undang
No. 10 tahun 1995 tentang Kepabeanan sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang No. 17 tahun 2006;
3. Pasal 63 ayat (2) huruf c Undang-Undang No. 11 tahun 1995
tentang Cukai sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
No. 39 tahun 2007;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 1996 tentang Penyidikan
Tindak Pidana di Bidang Kepabeanan dan Cukai;
5. Laporan Kejadian Tindak Pidana Nomor : LK- ...........(6)........
tanggal ………(7)……..
6. Surat Perintah Tugas Penyidikan Nomor:
SPTP- ...........(8)........... tanggal ……....(9)....……
MEMANGGIL
..................(20)...................
……………(21)…………….
Selaku Penyidik
..................(22)..................
……………(23)....…………
- 28 -
...............(26).............. ..............(28).................
...............(27).............. ..............(29).................
- 29 -
………………….…………(2)…………………..……………..
“PRO JUSTITIA”
SURAT PANGGILAN II
NOMOR: SP-……(3)…../………(4)……/PPNS/......(5)........
DASAR : 1. Pasal 7 ayat (1) huruf g, pasal 11, pasal 112 ayat (1) dan ayat (2)
dan pasal 113 KUHAP;
2. Pasal 112 ayat (1), ayat (2) huruf b dan huruf e Undang-Undang
No. 10 tahun 1995 tentang Kepabeanan sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang No. 17 tahun 2006;
3. Pasal 63 ayat (2) huruf c Undang-Undang No. 11 tahun 1995
tentang Cukai sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
No. 39 tahun 2007;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 1996 tentang Penyidikan
Tindak Pidana di Bidang Kepabeanan dan Cukai;
5. Laporan Kejadian Tindak Pidana Nomor : LK- ...........(6)........
tanggal ………(7)……..
6. Surat Perintah Tugas Penyidikan Nomor:
SPTP- ...........(8)........... tanggal ……....(9)....……
7. Surat Panggilan Nomor: SP- ...........(10)........... tanggal
……....(11)....……
MEMANGGIL
..................(22)...................
……………(23)…………….
Selaku Penyidik
..................(24)..................
……………(25)....…………
- 32 -
...............(28).............. ..............(30).................
...............(29).............. ..............(31).................
- 33 -
Nomor (1) : Diisi nama Direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang melakukan
Penyidikan
Nomor (2) : Diisi alamat Direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi
di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang melakukan
Penyidikan
Nomor (3) : Diisi nomor Surat Panggilan
Nomor (4) : Diisi kode Direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang melakukan
Penyidikan
Nomor (5) : Diisi tahun diterbitkannya Surat Panggilan
Nomor (6) : Diisi nomor Laporan Kejadian Tindak Pidana
Nomor (7) : Diisi tanggal Laporan Kejadian Tindak Pidana
Nomor (8) : Diisi nomor Surat Perintah Tugas Penyidikan
Nomor (9) : Diisi tanggal Surat Perintah Tugas Penyidikan
Nomor (10) : Diisi nomor Surat Panggilan I
Nomor (11) : Diisi tanggal Surat Panggilan I
Nomor (12) : Diisi nama Saksi/Tersangka
Nomor (13) : Diisi alamat sesuai NIK/Nomor Paspor atau domisili
Tersangka
Nomor (14) : Diisi pekerjaan Saksi/Tersangka
Nomor (15) : Diisi nama dan Jabatan Penyidik
Nomor (16) : Diisi hari, beserta Tanggal Saksi/Tersangka Menghadap
Nomor (17) : Diisi tempat Saksi/Tersangka Menghadap
Nomor (18) : Diisi waktu atau Jam Saksi/Tersangka Menghadap
Nomor (19) : Diisi Saksi/Tersangka (pilih salah satu)
Nomor (20) : Diisi Kepabeanan/Cukai/TPPU/ Tindak Pidana Lain yang
menjadi kewenangan Penyidik
Nomor (21) : Diisi uraian singkat pelanggaran
Nomor (22) : Diisi tempat, tanggal Surat Panggilan di terbitkan
Nomor (23) : Diisi nama Jabatan Penyidik penerbit Surat Panggilan
Nomor (24) : Diisi tanda tangan Penyidik penerbit Surat Panggilan
Nomor (25) : Diisi nama Penyidik penerbit Surat Panggilan
Nomor (26) : Diisi hari penerimaan surat panggilan
Nomor (27) : Diisi tanggal diterimanya surat panggilan
- 34 -
………………….…………(2)…………………..……………..
“PRO JUSTITIA”
SURAT PERINTAH MEMBAWA TERSANGKA / SAKSI
NOMOR: SPM-……(3)…../………(4)……/PPNS/......(5)........
DIPERINTAHKAN
Kepada...................(26)...................................... di ..........(27)...........,
untuk didengarkan keterangannya sebagai Saksi/Tersangka.
2. Setelah melaksanakan Surat Perintah ini agar melaporkan kepada
yang memberi perintah.
- 36 -
DIKELUARKAN DI : ……..(28)..…….
PADA TANGGAL : ……..(29)……...
............(30)............
Selaku Penyidik
..................(31)..................
……………(32)....…………
- 37 -
Nomor (1) : Diisi nama direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang melakukan
Penyidikan
Nomor (2) : Diisi alamat direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang melakukan
Penyidikan
Nomor (3) : Diisi nomor surat perintah membawa Saksi/Tersangka
Nomor (4) : Diisi kode direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang menerbitkan
surat perintah membawa Saksi/Tersangka
Nomor (5) : Diisi tahun diterbitkannya surat perintah membawa
Nomor (6) : Diisi nomor surat panggilan pertama
Nomor (7) : Diisi kode direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang menerbitkan
surat panggilan pertama
Nomor (8) : Diisi tahun diterbitkannya surat panggilan pertama
Nomor (9) : Diisi tanggal surat panggilan pertama
Nomor (10) : Diisi nomor surat panggilan kedua
Nomor (11) : Diisi kode direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang menerbitkan
surat panggilan kedua
Nomor (12) : Diisi tahun diterbitkannya surat panggilan kedua
Nomor (13) : Diisi tanggal surat panggilan kedua
Nomor (14) : Diisi nama Penyidik yang diperintahkan
Nomor (15) : Diisi pangkat Penyidik yang diperintahkan
Nomor (16) : Diisi jabatan Penyidik yang diperintahkan
Nomor (17) : Diisi nama Penyidik yang diperintahkan
Nomor (18) : Diisi pangkat Penyidik yang diperintahkan
Nomor (19) : Diisi jabatan Penyidik yang diperintahkan
Nomor (20) : Diisi nama orang yang dibawa/dihadapkan, sesuai dengan
data yang dimiliki oleh Penyidik saat
membawa/menghadapkan
Nomor (21) : Diisi jenis kelamin orang yang dibawa
Nomor (22) : Diisi tempat, tanggal lahir orang yang dibawa
Nomor (23) : Diisi pekerjaan orang yang dibawa
- 38 -
………………….…………(2)…………………..……………..
“PRO JUSTITIA”
Yth. ......(8)........
......(9)........
…….(25)…….,
Selaku Penyidik,
…….(26)…….
…….(27)…….
- 40 -
Nomor (1) : Diisi nama direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang melakukan
Penyidikan
Nomor (2) : Diisi alamat direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang melakukan
Penyidikan
Nomor (3) : Diisi nomor surat permohonan Ahli
Nomor (4) : Diisi kode direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang menerbitkan
surat permohonan Ahli
Nomor (5) : Diisi tahun diterbitkannya surat permohonan Ahli
Nomor (6) : Diisi tanggal diterbitkannya surat permohonan Ahli
Nomor (7) : Diisi sesuai keahliannya (Kepabeanan/Cukai/Pidana/TPPU dll)
Nomor (8) : Diisi nama instansi/Ahli
Nomor (9) : Diisi alamat instansi/Ahli
Nomor (10) : Diisi nomor LK
Nomor (11) : Diisi tanggal LK
Nomor (12) : Diisi nomor Surat Perintah Tugas Penyidikan (SPTP)
Nomor (13) : Diisi tanggal Surat Perintah Tugas Penyidikan (SPTP)
Nomor (14) : Diisi nomor Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan
Nomor (15) : Diisi tanggal Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan
Nomor (16) : Diisi Direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di bidang
Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang melakukan Penyidikan
Nomor (17) : Diisi jenis tindak pidana yang dilakukan (Kepabeanan, Cukai,
atau Tindak Pidana Pencucian Uang)
Nomor (18) : Diisi uraian singkat peristiwa dugaan tindak pidana
Nomor (19) : Diisi Pasal dan Undang-Undang yang dilanggar
Nomor (20) : Diisi nama lengkap Tersangka (Apabila belum ada Tersangka
tidak perlu dicantumkan)
Nomor (21) : Diisi sesuai Keahliannya (Kepabeanan/Cukai/Pidana/TPPU
dll)
Nomor (22) : Diisi sesuai Keahliannya (Kepabeanan/Cukai/Pidana/TPPU
dll)
Nomor (23) : Diisi nama Penyidik yang ditunjuk
Nomor (24) : Diisi nomor telepon/handphone Penyidik yang ditunjuk
- 41 -
Nomor (25) : Diisi nama jabatan Penyidik penerbit Surat Permohonan Ahli
Nomor (26) : Diisi tanda tangan Penyidik penerbit Surat Permohonan Ahli
Nomor (27) : Diisi nama Penyidik penerbit Surat Permohonan Ahli
- 42 -
………………….…………(2)…………………..……………..
“PRO JUSTITIA”
SURAT PENETAPAN TERSANGKA
NOMOR: S.TAPTSK-……(3)…../………(4)……/PPNS/......(5)........
PERTIMBANGAN : 1. Setelah membaca hasil Gelar Perkara tanggal ......(6)........;
2. Bahwa telah diperoleh bukti yang cukup guna menentukan Tersangka
dalam Penyidikan dugaan tindak pidana di ......(7).........
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN : Seseorang dengan identitas sebagai berikut:
1. Nama : .............................(14)……………...........
Jenis Kelamin : .............................(15)……………...........
Tempat/Tanggal lahir : .............................(16)……………...........
NIK/Paspor *) : .............................(17)……………...........
Pekerjaan : .............................(18)……………...........
Kewarganegaraan : .............................(19)……………...........
Agama : .............................(20)……………...........
Alamat : .............................(21)……………...........
DIKELUARKAN DI : ……..(23)..…….
PADA TANGGAL : ……..(24)……...
..................(25)...................
Selaku Penyidik,
..................(26)..................
……………(27)....…………
Nomor (1) : Diisi nama Direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai penerbit Surat
Penetapan Tersangka
Nomor (2) : Diisi alamat Direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi
di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai penerbit Surat
Penetapan Tersangka
Nomor (3) : Diisi nomor Surat Penetapan Tersangka
Nomor (4) : Diisi kode Direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai penerbit Surat
Penetapan Tersangka
Nomor (5) : Diisi tahun penerbitan Surat Penetapan Tersangka
Nomor (6) : Diisi waktu pelaksanaan Gelar Perkara
Nomor (7) : Diisi jenis tindak pidana yang dilakukan
Nomor (8) : Diisi nomor Peraturan Menteri Keuangan tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kementerian Keuangan/Organisasi dan Tata
Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Bea dan Cukai*)
Nomor (9) : Diisi nomor Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai
tentang Tata Laksana Penyidikan.
Nomor (10) : Diisi nomor Laporan Kejadian Tindak Pidana
Nomor (11) : Diisi tanggal Laporan Kejadian Tindak Pidana
Nomor (12) : Diisi nomor Surat Perintah Tugas Penyidikan
Nomor (13) : Diisi tanggal Surat Perintah Tugas Penyidikan
Nomor (14) : Diisi nama Tersangka beserta nama ayah dan atau alias
Nomor (15) : Diisi jenis kelamin Tersangka
Nomor (16) : Diisi tempat tanggal lahir Tersangka
Nomor (17) : Diisi nomor NIK/Nomor Paspor Tersangka
Nomor (18) : Diisi Pekerjaan Tersangka
Nomor (19) : Diisi kewarganegaraan Tersangka
Nomor (20) : Diisi agama Tersangka
Nomor (21) : Diisi alamat sesuai NIK/Nomor Paspor atau domisili
Tersangka
Nomor (22) : Diisi uraian singkat peristiwa dugaan tindak pidana
Nomor (23) : Diisi tempat Surat Penetapan Tersangka di terbitkan
Nomor (24) : Diisi tanggal, bulan dan tahun Surat Penetapan Tersangka
diterbitkan
- 45 -
………………….…………(2)…………………..……………..
“PRO JUSTITIA”
SURAT PERINTAH PENANGKAPAN
NOMOR: SPP-……(3)…../………(4)……/PPNS/......(5)........
DIPERINTAHKAN
DIKELUARKAN DI : ……..(26)..…….
PADA TANGGAL : ……..(27)……...
..................(28)...................
Selaku Penyidik
..................(29)..................
……………(30)....…………
...............(31).............. ..............(33).................
...............(32).............. ..............(34).................
- 48 -
Nomor (1) : Diisi nama Direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang melakukan
Penyidikan
Nomor (2) : Diisi alamat Direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi
di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang melakukan
Penyidikan
Nomor (3) : Diisi nomor Surat Perintah Penangkapan
Nomor (4) : Diisi kode Direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang melakukan
Penyidikan
Nomor (5) : Diisi tahun diterbitkannya Surat Perintah Penangkapan
Nomor (6) : Diisi nomor Laporan Kejadian Tindak Pidana
Nomor (7) : Diisi tanggal Laporan Kejadian Tindak Pidana
Nomor (8) : Diisi nomor Surat Perintah Tugas Penyidikan
Nomor (9) : Diisi tanggal Surat Perintah Tugas Penyidikan
Nomor (10) : Diisi nama Penyidik yang diperintahkan
Nomor (11) : Diisi Penyidik yang diperintahkan
Nomor (12) : Diisi jabatan Penyidik yang diperintahkan
Nomor (13) : Diisi nama Penyidik yang diperintahkan
Nomor (14) : Diisi pangkat Penyidik yang diperintahkan
Nomor (15) : Diisi jabatan Penyidik yang diperintahkan
Nomor (16) : Diisi nama orang yang ditangkap, sesuai dengan data yang
dimiliki oleh Penyidik saat dilakukannya penangkapan
Nomor (17) : Diisi jenis kelamin orang yang ditangkap
Nomor (18) : Diisi tempat, tanggal lahir orang yang ditangkap
Nomor (19) : Diisi pekerjaan orang yang ditangkap
Nomor (20) : Diisi kewarganegaraan orang yang ditangkap
Nomor (21) : Diisi alamat, sesuai dengan data yang dimiliki oleh Penyidik
saat dilakukannya penangkapan
Nomor (22) : Diisi jenis tindak pidana yang dilakukan (Kepabeanan, Cukai,
atau Tindak Pidana Pencucian Uang)
Nomor (23) : Diisi uraian singkat peristiwa dugaan tindak pidana
Nomor (24) : Diisi Pasal dan Undang-Undang yang dilanggar
Nomor (25) : Diisi tanggal mulai berlakunya Surat Perintah Penangkapan
Nomor (26) : Diisi nama kota diterbitkannya Surat Perintah Penangkapan
- 49 -
………………….…………(2)…………………..……………..
“PRO JUSTITIA”
Yth. …….…(8)…………..
.....................(9)........................
Nama : ………………………………(13)………………………………
Jenis Kelamin : ………………………………(14)………………………………
Tempat/Tanggal Lahir : ………………………………(15)………………………………
Pekerjaan : ………………………………(16)………………………………
Kewarganegaraan : ………………………………(17)………………………………
Agama : ………………………………(18)………………………………
Alamat : ………………………………(19)………………………………
…………(29)…………….
Selaku Penyidik,
………….(30)…………….
………..…(31)……………
- 51 -
Nomor (1) : Diisi nama Direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang melakukan
Penyidikan
Nomor (2) : Diisi alamat Direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi
di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang melakukan
Penyidikan
Nomor (3) : Diisi nomor surat pemberitahuan
Nomor (4) : Diisi kode Direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang melakukan
Penyidikan
Nomor (5) : Diisi tahun diterbitkannya surat pemberitahuan
Nomor (6) : Diisi tanggal surat pemberitahuan
Nomor (7) : Diisi nama Tersangka
Nomor (8) : Diisi tujuan Surat Pemberitahuan Penangkapan (keluarga
Tersangka atau Kedutaan Besar atau Konsulat Perwakilan
Negara Tersangka)
Nomor (9) : Diisi alamat tujuan Surat Pemberitahuan Penangkapan
(keluarga Tersangka atau Kedutaan Besar atau Konsulat
Perwakilan Negara Tersangka)
Nomor (10) : Diisi nomor Surat Perintah Penangkapan
Nomor (11) : Diisi tanggal Surat Perintah Penangkapan
Nomor (12) : Diisi jenis kelamin Tersangka
Nomor (13) : Diisi nama Tersangka
Nomor (14) : Diisi jenis kelamin Tersangka
Nomor (15) : Diisi tempat/tanggal lahir Tersangka
Nomor (16) : Diisi pekerjaan Tersangka
Nomor (17) : Diisi kewarganegaraan Tersangka
Nomor (18) : Diisi agama Tersangka
Nomor (19) : Diisi alamat Tersangka
Nomor (20) : Diisi bidang Pelanggaran Undang-Undang
(Kepabeanan/Cukai/UU lain yang menurut Undang-Undang
menjadi kewenangan Penyidik Bea dan Cukai)
Nomor (21) : Diisi uraian singkat peristiwa dugaan tindak pidana
Nomor (22) : Diisi Pasal pidana yang disangkakan/diduga dilanggar
- 52 -
………………….…………(2)…………………..……………..
“PRO JUSTITIA”
DIPERINTAHKAN
DIKELUARKAN DI : ………(28)……….
PADA TANGGAL : ………(29)……….
Mengetahui …………(30)…………….
...............(33)............. Selaku Penyidik,
...............(34)............. ………….(31)…………...
...............(35)............. ……….…(32)……………..
- 55 -
Nomor (1) : Diisi nama Direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang melakukan
Penyidikan
Nomor (2) : Diisi alamat Direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi
di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang melakukan
Penyidikan
Nomor (3) : Diisi nomor Surat Perintah Pencarian Orang
Nomor (4) : Diisi kode Direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang melakukan
Penyidikan
Nomor (5) : Diisi tahun diterbitkannya Surat Perintah Pencarian Orang
Nomor (6) : Diisi nomor Laporan Kejadian Tindak Pidana
Nomor (7) : Diisi tanggal Laporan Kejadian Tindak Pidana
Nomor (8) : Diisi nomor Surat Perintah Tugas Penyidikan
Nomor (9) : Diisi tanggal Surat Perintah Tugas Penyidikan
Nomor (10) : Diisi nama Penyidik yang diperintahkan melakukan pencarian
orang
Nomor (11) : Diisi pangkat Penyidik yang diperintahkan melakukan
pencarian orang
Nomor (12) : Diisi jabatan Penyidik yang diperintahkan melakukan
pencarian orang
Nomor (13) : Diisi nama Penyidik yang diperintahkan melakukan pencarian
orang
Nomor (14) : Diisi pangkat Penyidik yang diperintahkan melakukan
pencarian orang
Nomor (15) : Diisi jabatan Penyidik yang diperintahkan melakukan
pencarian orang
Nomor (16) : Diisi nama orang yang dicari
Nomor (17) : Diisi jenis kelamin orang yang dicari
Nomor (18) : Diisi tempat/tanggal lahir orang yang dicari
Nomor (19) : Diisi pekerjaan orang yang dicari
Nomor (20) : Diisi kewarganegaraan orang yang dicari
Nomor (21) : Diisi agama orang yang dicari
Nomor (22) : Diisi alamat orang yang dicari
- 56 -
Nomor (23) : Diisi jenis tindak pidana (Kepabeanan, Cukai, atau Tindak
Pidana Pencucian Uang)
Nomor (24) : Diisi uraian singkat peristiwa dugaan tindak pidana
Nomor (25) : Diisi Pasal pidana yang disangkakan/diduga dilanggar
Nomor (26) : Diisi tanggal mulai berlakunya Surat Perintah Pencarian
Orang
Nomor (27) : Diisi tanggal berakhirnya Surat Perintah Pencarian Orang
Nomor (28) : Diisi nama kota tempat diterbitkan Surat Perintah Pencarian
Orang
Nomor (29) : Diisi tanggal Surat Perintah Pencarian Orang diterbitkan
Nomor (30) : Diisi nama jabatan Penyidik penerbit Surat Perintah
Pencarian Orang
Nomor (31) : Diisi tanda tangan Penyidik penerbit Surat Perintah Pencarian
Orang
Nomor (32) : Diisi nama Penyidik penerbit Surat Perintah Pencarian Orang
Nomor (33) : Diisi nama jabatan Penyidik penerbit Surat Perintah
Pencarian Orang
Nomor (34) : Diisi nama Penyidik penerbit Surat Perintah Pencarian Orang
Nomor (35) : Diisi tanda tangan Penyidik penerbit Surat Perintah Pencarian
Orang
- 57 -
………………….…………(2)…………………..……………..
“PRO JUSTITIA”
MEMERINTAHKAN
Nama : ……………….…(16)……………………….
Jenis Kelamin : ……………….…(17)……………………….
Tempat/Tanggal Lahir : ……………….…(18)……………………….
Pekerjaan : ……………….…(19)……………………….
Kewarganegaraan : ……………….…(20)……………………….
Agama : ……………….…(21)……………………….
- 58 -
Alamat : ……………….…(22)……………………….
Karena diduga keras telah melakukan tindak pidana di bidang ............(23).......... yaitu
……………………………………..……(24).....…………..……………………, diduga melanggar
Pasal ..……(25)......... Undang-Undang .................................(26).......................................
DIKELUARKAN DI : ………(31)……….
PADA TANGGAL : ………(32)……….
…………(33)…………….
Selaku Penyidik,
………….(34)…………...
……….…(35)……………..
Pada hari ini ……(39)…….. tanggal ………(40)………, Surat Perintah Penahanan diserahkan
kepada Tersangka.
…………(41)………… ……………(43)………………
…………(42)………… ……………(44)………………
- 59 -
“PRO JUSTITIA”
4. Sehubungan dengan hal diatas, dengan ini kami bermaksud menitipkan Tersangka tersebut
untuk ditahan di ……….…...(31)……………..., mengingat di kantor kami belum mempunyai
ruang tahanan.
Mengetahui ……………(32)……………
...…........(35)…........…. (Selaku Penyidik)
……………(33)……………
……........(36)….......…..
……........(37)…..…....... ………….…(34)……………
Tembusan:
……………(38)……………
- 62 -
Nomor (1) : Diisi nama Direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang melakukan
Penyidikan
Nomor (2) : Diisi alamat Direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi
di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang melakukan
Penyidikan
Nomor (3) : Diisi nomor surat penitipan tahanan
Nomor (4) : Diisi kode Direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang menerbitkan
Surat Penitipan Tahanan
Nomor (5) : Diisi tahun diterbitkannya Surat Penitipan Tahanan
Nomor (6) : Diisi tanggal diterbitkannya Surat Penitipan Tahanan
Nomor (7) : Diisi nama Tersangka yang dititipkan
Nomor (8) : Diisi nama jabatan Kepala Rumah Tahanan Negara/Cabang
Rumah Tahanan Negara
Nomor (9) : Diisi alamat kantor Rumah Tahahan Negara/Cabang Rumah
Tahahan Negara
Nomor (10) : Diisi nomor Surat Perintah Tugas Penyidikan
Nomor (11) : Diisi tanggal Surat Perintah Tugas Penyidikan
Nomor (12) : Diisi nama Direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang melakukan
Penyidikan
Nomor (13) : Diisi bidang pelanggaran Undang-Undang
(Kepabeanan/Cukai/UU lain yang menurut Undang-Undang
menjadi kewenangan Penyidik Bea dan Cukai)
Nomor (14) : Diisi uraian singkat peristiwa dugaan tindak pidana
Nomor (15) : Diisi Pasal pidana yang disangkakan/diduga dilanggar
Nomor (16) : Diisi Undang-Undang yang dilanggar (Kepabeanan/Cukai/UU
lain yang menurut Undang-Undang menjadi kewenangan
Penyidik Bea dan Cukai)
Nomor (17) : Diisi nomor Surat Perintah Penangkapan
Nomor (18) : Diisi tanggal Surat Perintah Penangkapan
Nomor (19) : Diisi nomor Surat Perintah Penahanan
Nomor (20) : Diisi tanggal Surat Perintah Penahanan
Nomor (21) : Diisi nama Tersangka
- 63 -
………………….…………(2)…………………..……………..
“PRO JUSTITIA”
Yth. …….…(8)…………..
.....................(9)........................
Nama : ………………………………(13)………………………………
Jenis Kelamin : ………………………………(14)………………………………
Tempat/Tanggal Lahir : ………………………………(15)………………………………
Pekerjaan : ………………………………(16)………………………………
Kewarganegaraan : ………………………………(17)………………………………
Agama : ………………………………(18)………………………………
Alamat : ………………………………(19)………………………………
…………(31)…………….
Selaku Penyidik,
………….(32)…………….
………..…(33)……………
- 65 -
Nomor (1) : Diisi nama Direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang melakukan
Penyidikan
Nomor (2) : Diisi alamat Direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi
di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang melakukan
Penyidikan
Nomor (3) : Diisi nomor surat pemberitahuan
Nomor (4) : Diisi kode Direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang melakukan
Penyidikan
Nomor (5) : Diisi tahun diterbitkannya Surat Pemberitahuan Penahanan
Nomor (6) : Diisi tanggal surat pemberitahuan
Nomor (7) : Diisi nama Tersangka
Nomor (8) : Diisi tujuan Surat Pemberitahuan Penahanan (keluarga
Tersangka atau Kedutaan Besar atau Konsulat Perwakilan
Negara Tersangka)
Nomor (9) : Diisi Alamat tujuan Surat Pemberitahuan Penahanan
(keluarga Tersangka atau Kedutaan Besar atau Konsulat
Perwakilan Negara Tersangka)
Nomor (10) : Diisi nomor Surat Perintah Penahanan
Nomor (11) : Diisi tanggal Surat Perintah Penahanan
Nomor (12) : Diisi jenis kelamin Tersangka
Nomor (13) : Diisi nama Tersangka
Nomor (14) : Diisi jenis kelamin Tersangka
Nomor (15) : Diisi tempat/tanggal lahir Tersangka
Nomor (16) : Diisi pekerjaan Tersangka
Nomor (17) : Diisi kewarganegaraan Tersangka
Nomor (18) : Diisi agama Tersangka
Nomor (19) : Diisi alamat Tersangka
Nomor (20) : Diisi bidang Pelanggaran Undang-Undang
(Kepabeanan/Cukai/UU lain yang menurut Undang-Undang
menjadi kewenangan Penyidik Bea dan Cukai)
Nomor (21) : Diisi Uraian singkat peristiwa dugaan tindak pidana
Nomor (22) : Diisi Pasal pidana yang disangkakan/diduga dilanggar
- 66 -
………………….…………(2)…………………..……………..
“PRO JUSTITIA”
5. Bersama ini dikirimkan satu lembar Surat Perintah Penahanan Tersangka ………(10)….…
nomor ……..……(11)…..……… tanggal ………(12)…..…, yang ditahan sejak tanggal
……….(13)…….… sampai dengan ……..…(14)…….… karena disangka melakukan dugaan
tindak pidana di bidang ……………..…(15)………………… yaitu
……………………………………………(16)…………………………………………, melanggar
Pasal …....(17)…… Undang-Undang ………………………(18)………………………….
6. Oleh karena pemeriksaan Tersangka dan saksi-saksi belum selesai, maka dengan ini diminta
penahanan dapat diperpanjang selama ……..(19)…….. hari.
7. Sebagai bahan pertimbangan, bersama ini dilampirkan resume sementara hasil Penyidikan
tindak pidana yang bersangkutan.
8. Demikian untuk menjadi maklum dan mengharap keputusan.
……………(20)……………
(Selaku Penyidik)
……………(21)……………
………….…(22)……………
Tembusan:
……………(23)……………
- 68 -
Nomor (1) : Diisi nama Direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang melakukan
Penyidikan
Nomor (2) : Diisi alamat Direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi
di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang melakukan
Penyidikan
Nomor (3) : Diisi nomor surat permintaan perpanjangan penahanan
Tersangka
Nomor (4) : Diisi kode Direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang menerbitkan
surat permintaan perpanjangan penahanan Tersangka
Nomor (5) : Diisi tahun diterbitkannya surat permintaan perpanjangan
penahanan Tersangka
Nomor (6) : Diisi tanggal diterbitkannya surat permintaan perpanjangan
penahanan Tersangka
Nomor (7) : Diisi nama Tersangka yang dimintakan perpanjangan
penahanannya
Nomor (8) : Diisi nama jabatan Kepala Kejaksaan/Ketua Pengadilan yang
menjadi tujuan surat permintaan perpanjangan penahanan
Tersangka
Nomor (9) : Diisi alamat kantor Kejaksaan/Pengadilan yang menjadi
tujuan surat permintaan perpanjangan penahanan Tersangka
Nomor (10) : Diisi nama Tersangka yang dimintakan perpanjangan
penahanannya
Nomor (11) : Diisi nomor Surat Perintah Penahanan
Nomor (12) : Diisi tanggal diterbitkannya Surat Perintah Penahanan
Nomor (13) : Diisi tanggal dimulainya penahanan Tersangka
Nomor (14) : Diisi tanggal berakhirnya penahanan Tersangka
Nomor (15) : Diisi bidang pelanggaran Undang-Undang
(Kepabeanan/Cukai/UU lain yang menurut Undang-Undang
menjadi kewenangan Penyidik Bea dan Cukai)
Nomor (16) : Diisi Uraian singkat peristiwa dugaan tindak pidana
Nomor (17) : Diisi Pasal pidana yang disangkakan/diduga dilanggar
- 69 -
“PRO JUSTITIA”
MEMERINTAHKAN
Nama : ……………………(21)……………………
Jenis Kelamin : ……………………(22)……………………
Tempat/Tanggal Lahir : ……………………(23)……………………
Pekerjaan : ……………………(24)……………………
Kewarganegaraan : ……………………(25)……………………
Agama : ……………………(26)……………………
Alamat : ……………………(27)……………………
Karena diduga keras telah melakukan tindak pidana di bidang …………(28)………… yaitu
……………………………………………………(29)……...…………………………………………,
melanggar Pasal ………(30)……… Undang-Undang ………………(31)………………………
DIKELUARKAN DI : ………(36)………
PADA TANGGAL : ………(37)………
……………(38)……………
Selaku Penyidik,
……………(39)……………
……………(40)……………
Pada hari ini ……(44)…… tanggal ……..…(45)…….…, Surat Perintah Perpanjangan Penahanan
diserahkan kepada Tersangka. -----------------------------------------------------------------
……………(46)…………… ……………(48)……………
……………(47)…………… ……………(49)……………
- 72 -
Nomor (1) : Diisi nama Direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang melakukan
Penyidikan
Nomor (2) : Diisi alamat Direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi
di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang melakukan
Penyidikan
Nomor (3) : Diisi nomor Surat Perintah Perpanjangan Penahanan
Nomor (4) : Diisi kode Direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang menerbitkan
Surat Perintah Perpanjangan Penahanan
Nomor (5) : Diisi tahun diterbitkannya Surat Perintah Perpanjangan
Penahanan
Nomor (6) : Diisi nomor Laporan Kejadian
Nomor (7) : Diisi tanggal Laporan Kejadian
Nomor (8) : Diisi nomor Surat Perintah Tugas Penyidikan
Nomor (9) : Diisi tanggal Surat Perintah Tugas Penyidikan
Nomor (10) : Diisi nomor Surat Perintah Penahanan
Nomor (11) : Diisi tanggal Surat Perintah Penahanan
Nomor (12) : Diisi nama Kantor Kejaksaan/Pengadilan yang menerbitkan
Surat Perpanjangan Penahanan
Nomor (13) : Diisi nomor Surat Perpanjangan Penahanan yang diterbitkan
oleh Kejaksaan/Pengadilan
Nomor (14) : Diisi tanggal Surat Perpanjangan Penahanan yang diterbitkan
oleh Kejaksaan/Pengadilan
Nomor (15) : Diisi nama Penyidik yang diperintahkan untuk melakukan
perpanjangan penahanan
Nomor (16) : Diisi pangkat Penyidik yang diperintahkan untuk melakukan
perpanjangan penahanan
Nomor (17) : Diisi Nama jabatan Penyidik yang diperintahkan untuk
melakukan perpanjangan penahanan
Nomor (18) : Diisi Nama Penyidik yang diperintahkan untuk melakukan
perpanjangan penahanan
Nomor (19) : Diisi Pangkat Penyidik yang diperintahkan untuk melakukan
perpanjangan penahanan
- 73 -
“PRO JUSTITIA”
Yth. ………..(9)……….
………(10)…………..
telah dilakukan perpanjangan penahanan atas permintaan Penyidik Direktorat Jenderal Bea dan
Cukai, dengan alasan dari hasil pemeriksaan belum selesai dan untuk kepentingan Penyidikan
kasus tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal ………(18)……… Undang – Undang
……………………(19)………………….-----------------------------------------------------------------------------
2. Perpanjangan penahanan dilaksanakan di Rumah Tahanan Negara …………(20)…………..
selama ……..(21)…….. hari terhitung mulai pada hari …….(22)……. tanggal ………(23)……..
sampai dengan hari …….(24)…….. tanggal ……….(25)………… ---------------------------------------
Demikian pemberitahuan ini kami sampaikan dan atas perhatiannya diucapkan terima kasih.
………………(26)……………..
Selaku Penyidik
………………(27)……………..
………………(28)…………….
- 76 -
Nomor (1) : Diisi nama Direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang melakukan
Penyidikan
Nomor (2) : Diisi alamat Direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi
di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang melakukan
Penyidikan
Nomor (3) : Diisi nomor Surat Pemberitahuan Perpanjangan Penahanan
Nomor (4) : Diisi tempat Surat Pemberitahuan Perpanjangan Penahanan
dibuat
Nomor (5) : Diisi tanggal Surat Pemberitahuan Perpanjangan Penahanan
dibuat
Nomor (6) : Diisi sifat Surat Pemberitahuan Perpanjangan Penahanan
Nomor (7) : Diisi Lampiran Surat Pemberitahuan Perpanjangan
Penahanan
Nomor (8) : Diisi perihal Surat Pemberitahuan Perpanjangan Penahanan
Nomor (9) : Diisi nama penerima Surat Pemberitahuan Perpanjangan
Penahanan (keluarga Tersangka atau Kedutaan Besar atau
Konsulat Perwakilan Negara Tersangka)
Nomor (10) : Diisi alamat penerima Surat Pemberitahuan Perpanjangan
Penahanan (keluarga Tersangka atau Kedutaan Besar atau
Konsulat Perwakilan Negara Tersangka)
Nomor (11) : Diisi nama orang yang dilakukan perpanjangan penahanan
Nomor (12) : Diisi tempat, tanggal lahir orang yang dilakukan perpanjangan
penahanan
Nomor (13) : Diisi jenis kelamin orang yang dilakukan perpanjangan
penahanan
Nomor (14) : Diisi kewarganegaraan orang yang dilakukan perpanjangan
penahanan
Nomor (15) : Diisi agama orang yang dilakukan perpanjangan penahanan
Nomor (16) : Diisi pekerjaan orang yang dilakukan perpanjangan
penahanan
Nomor (17) : Diisi alamat orang yang dilakukan perpanjangan penahanan.
Dalam hal yang bersangkutan tinggal di tempat yang berbeda
dengan alamat KTP, maka yang ditulis adalah alamat tempat
tinggal saat dilakukan penangkapan
- 77 -
“PRO JUSTITIA”
DASAR : 1. Pasal 7 ayat (1), Pasal 11, Pasal 20, Pasal 21, Pasal 22 dan Pasal
31 ayat (1) Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum
Acara Pidana
2. Laporan Kejadian Tindak Pidana Nomor : LK- ...........(4)........
tanggal ………(5)…………
3. Surat Perintah Penahanan Nomor : SPHAN -
……………(6)…………………. tanggal ……....(7)....……
DIPERINTAHKAN
DIKELUARKAN DI : …..(20)……..…
PADA TANGGAL : ……..(21)……...
..................(22)..................
Selaku Penyidik
..................(23)..................
..................(24)..................
...............(24).............. ..............(26)....................
...............(25).............. ..............(27)....................
- 80 -
Nomor (1) : Diisi nama Direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang melakukan
Penyidikan
Nomor (2) : Diisi alamat Direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi
di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang melakukan
Penyidikan
Nomor (3) : Diisi nomor Surat Perintah Penangguhan Penahanan
Nomor (4) : Diisi nomor Laporan Kejadian Tindak Pidana
Nomor (5) : Diisi tanggal Laporan Kejadian Tindak Pidana
Nomor (6) : Diisi nomor Surat Perintah Penahanan
Nomor (7) : Diisi tanggal Surat Perintah Penahanan
Nomor (8) : Diisi nama Penyidik yang diperintahkan
Nomor (9) : Diisi pangkat Penyidik yang diperintahkan
Nomor (10) : Diisi jabatan Penyidik yang diperintahkan
Nomor (11) : Diisi nama Penyidik yang diperintahkan
Nomor (12) : Diisi pangkat Penyidik yang diperintahkan
Nomor (13) : Diisi jabatan Penyidik yang diperintahkan
Nomor (14) : Diisi nama orang yang ditangguhkan penahanannya
Nomor (15) : Diisi jenis kelamin orang yang ditangguhkan penahanannya
Nomor (16) : Diisi tempat, tanggal lahir orang yang ditangguhkan
penahanannya
Nomor (17) : Diisi pekerjaan orang yang ditangguhkan penahanannya
Nomor (18) : Diisi kewarganegaraan orang yang ditangguhkan
penahanannya
Nomor (19) : Diisi alamat orang yang ditangguhkan penahanannya, sesuai
dengan data yang dimiliki oleh Penyidik saat dilakukannya
penangkapan
Nomor (20) : Diisi nama kota tempat dikeluarkannya Surat Perintah
Penangguhan Penahanan
Nomor (21) : Diisi tanggal dikeluarkannya Surat Perintah Penangguhan
Penahanan
Nomor (22) : Diisi nama jabatan Penyidik penerbit Perintah Penangguhan
Penahanan
Nomor (23) : Diisi tanda tangan Penyidik penerbit Surat Perintah
Penangguhan Penahanan
- 81 -
Nomor (24) : Diisi tanda tangan Tersangka yang menerima Surat Perintah
Penangguhan Penahanan
Nomor (25) : Diisi nama Tersangka yang menerima Surat Perintah
Penangguhan Penahanan
Nomor (26) : Diisi tanda tangan Penyidik yang menyerahkan Surat Perintah
Penangguhan Penahanan
Nomor (27) : Diisi nama Penyidik yang menyerahkan Surat Perintah
Penangguhan Penahanan
- 82 -
.............................................(1)..................................................
.............................................(2)..................................................
Yth. ………..(9)……….
………(10)…………..
2. Penangguhan penahanan ini dilakukan dengan adanya jaminan yang diberikan berupa
……………………………(24)…………………………… Kemudian bagi Tersangka diharuskan
untuk wajib lapor.
Demikian pemberitahuan ini kami sampaikan dan atas perhatiannya diucapkan terima kasih.
………………(25)……………..
Selaku Penyidik
………………(26)……………..
………………(27)……………..
- 83 -
Nomor (1) : Diisi nama Direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi
di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang melakukan
Penyidikan
Nomor (2) : Diisi alamat Direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi
di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang melakukan
Penyidikan
Nomor (3) : Diisi nomor Surat Pemberitahuan Penangguhan Penahanan
Nomor (4) : Diisi tempat Surat Pemberitahuan Penangguhan Penahanan
dibuat
Nomor (5) : Diisi tanggal Surat Pemberitahuan Penangguhan Penahanan
dibuat
Nomor (6) : Diisi sifat Surat Pemberitahuan Penangguhan Penahanan
Nomor (7) : Diisi lampiran Surat Pemberitahuan Penangguhan
Penahanan
Nomor (8) : Diisi perihal Surat Pemberitahuan Penangguhan Penahanan
Nomor (9) : Diisi nama penerima Surat Pemberitahuan Penangguhan
Penahanan (keluarga Tersangka atau Kedutaan Besar atau
Konsulat Perwakilan Negara Tersangka)
Nomor (10) : Diisi alamat penerima Surat Pemberitahuan Penangguhan
Penahanan (keluarga Tersangka atau Kedutaan Besar atau
Konsulat Perwakilan Negara Tersangka)
Nomor (11) : Diisi nomor Surat Perintah Penangguhan Penahanan
Nomor (12) : Diisi tanggal Surat Perintah Penangguhan Penahanan
Nomor (13) : Diisi nomor Berita Acara Penangguhan Penahanan
Nomor (14) : Diisi tanggal Berita Acara Penangguhan Penahanan
Nomor (15) : Diisi nama orang yang dilakukan penangguhan penahanan
Nomor (16) : Diisi tempat, tanggal lahir orang yang dilakukan
penangguhan penahanan
Nomor (17) : Diisi jenis kelamin orang yang dilakukan penangguhan
penahanan
Nomor (18) : Diisi kewarganegaraan orang yang dilakukan penangguhan
penahanan
Nomor (19) : Diisi agama orang yang dilakukan penangguhan penahanan
Nomor (20) : Diisi pekerjaan orang yang dilakukan penangguhan
penahanan
- 84 -
“PRO JUSTITIA”
DIPERINTAHKAN
Nama : ………………(14)…………………………
Jenis Kelamin : ………………(15)…………………………
Tempat/Tgl Lahir : ………………(16)…………………………
Pekerjaan : ………………(17)…………………………
Kewarganegaraan : ………………(18)…………………………
Alamat : ………………(19)…………………………
DIKELUARKAN DI : …..(20)…...…….
PADA TANGGAL : ……..(21)……...
..................(22)..................
Selaku Penyidik
..................(23)..................
..................(24)..................
- 86 -
...............(25).............. ..............(27)....................
...............(26).............. ..............(28)....................
- 87 -
Nomor (1) : Diisi nama Direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang melakukan
Penyidikan
Nomor (2) : Diisi alamat Direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi
di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang melakukan
Penyidikan
Nomor (3) : Diisi nomor Surat Perintah Pengalihan Jenis Penahanan
Nomor (4) : Diisi nomor Surat Perintah Penahanan
Nomor (5) : Diisi tanggal Surat Perintah Penahanan
Nomor (6) : Diisi nama Penyidik yang diperintahkan
Nomor (7) : Diisi pangkat Penyidik yang diperintahkan
Nomor (8) : Diisi jabatan Penyidik yang diperintahkan
Nomor (9) : Diisi nama Penyidik yang diperintahkan
Nomor (10) : Diisi Pangkat Penyidik yang diperintahkan
Nomor (11) : Diisi Jabatan Penyidik yang diperintahkan
Nomor (12) : Diisi jenis penahanan yang dilakukan
Nomor (13) : Diisi lokasi penahanan
Nomor (14) : Diisi nama orang yang dialihkan jenis penahanannya
Nomor (15) : Diisi jenis kelamin orang yang dialihkan jenis penahanannya
Nomor (16) : Diisi tempat, tanggal lahir orang yang dialihkan jenis
penahanannya
Nomor (17) : Diisi pekerjaan orang yang dialihkan jenis penahanannya
Nomor (18) : Diisi kewarganegaraan orang yang dialihkan jenis
penahanannya
Nomor (19) : Diisi alamat orang yang dialihkan jenis penahanannya, sesuai
dengan data yang dimiliki oleh Penyidik saat dilakukannya
penangkapan
Nomor (20) : Diisi nama kota tempat diterbitkan Surat Perintah Pengalihan
Jenis Penahanan
Nomor (21) : Diisi tanggal dikeluarkannya Surat Perintah Pengalihan Jenis
Penahanan
Nomor (22) : Diisi nama jabatan Penyidik penerbit Surat Perintah
Pengalihan Jenis Penahanan
Nomor (23) : Diisi tanda tangan Penyidik penerbit Surat Perintah
Pengalihan Jenis Penahanan
- 88 -
Nomor (24) : Diisi nama Penyidik penerbit Surat Perintah Pengalihan Jenis
Penahanan
Nomor (25) : Diisi tanda tangan Tersangka
Nomor (26) : Diisi nama Tersangka
Nomor (27) : Diisi tanda tangan Penyidik yang menyerahkan Surat Perintah
Pengalihan Jenis Penahanan
Nomor (28) : Diisi nama Penyidik yang menyerahkan Surat Perintah
Pengalihan Jenis Penahanan
- 89 -
………………….…………(2)…………………..……………..
“PRO JUSTITIA”
Yth. …………(8)…………
…………(9)…………
……………(29)……………
(Selaku Penyidik)
……………(30)……………
……………(31)……………
Tembusan:
……………(32)……………
- 90 -
Nomor (1) : Diisi nama Direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai penerbit Surat
Pemberitahuan Pengalihan Jenis Penahanan
Nomor (2) : Diisi alamat Direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai penerbit Surat
Pemberitahuan Pengalihan Jenis Penahanan
Nomor (3) : Diisi nomor Surat Pemberitahuan Pengalihan Jenis Penahanan
Nomor (4) : Diisi kode Direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai penerbit Surat
Pemberitahuan Pengalihan Jenis Penahanan
Nomor (5) : Diisi tahun penerbitan Surat Pemberitahuan Pengalihan Jenis
Penahanan
Nomor (6) : Diisi tanggal penerbitan Surat Pemberitahuan Pengalihan Jenis
Penahanan
Nomor (7) : Diisi nama Tersangka
Nomor (8) : Diisi nama keluarga Tersangka yang menjadi tujuan dari Surat
Pemberitahuan Pengalihan Jenis Penahanan
Nomor (9) : Diisi alamat tujuan dari Surat Pemberitahuan Pengalihan Jenis
Penahanan
Nomor (10) : Diisi nama Tersangka penerbit Surat Permohonan Pengalihan
Jenis Penahanan
Nomor (11) : Diisi tanggal Surat Permohonan Pengalihan Jenis Penahanan
Nomor (12) : Diisi nomor Surat Perintah Pengalihan Jenis Penahanan
Nomor (13) : Diisi tanggal Surat Perintah Pengalihan Jenis Penahanan
Nomor (14) : Diisi nama Tersangka
Nomor (15) : Diisi tempat dan tanggal lahir Tersangka
Nomor (16) : Diisi jenis kelamin Tersangka
Nomor (17) : Diisi pekerjaan Tersangka
Nomor (18) : Diisi kewarganegaraan Tersangka
Nomor (19) : Diisi agama Tersangka
Nomor (20) : Diisi alamat rumah Tersangka sesuai identitas
Nomor (21) : Diisi jenis penahanan semula
Nomor (22) : Diisi tempat dilakukannya penahanan pada jenis penahanan
semula
Nomor (23) : Diisi jenis penahanan baru
- 91 -
………………….…………(2)…………………..……………..
“PRO JUSTITIA”
DIKELUARKAN DI : …………(33)…………
PADA TANGGAL : …………(34)…………
……………(35)……………
Selaku Penyidik,
……………(36)……………
……………(37)……………
Pada hari ini ……(41)…… tanggal …………(42)…………, Surat Perintah Pembantaran Penahanan
diserahkan kepada Tersangka.
……………(43)…………… ……………(45)……………
……………(44)…………… ……………(46)……………
- 94 -
Nomor (1) : Diisi nama Direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai penerbit Surat
Perintah Pembantaran Penahanan
Nomor (2) : Diisi alamat Direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai penerbit Surat
Perintah Pembantaran Penahanan
Nomor (3) : Diisi nomor Surat Perintah Pembantaran Penahanan
Nomor (4) : Diisi kode Direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai penerbit Surat
Perintah Pembantaran Penahanan
Nomor (5) : Diisi tahun penerbitan Surat Perintah Pembantaran Penahanan
Nomor (6) : Diisi nomor Laporan Kejadian Tindak Pidana
Nomor (7) : Diisi tanggal Laporan Kejadian Tindak Pidana
Nomor (8) : Diisi nomor Surat Perintah Tugas Penyidikan
Nomor (9) : Diisi tanggal Surat Perintah Tugas Penyidikan
Nomor (10) : Diisi nomor Surat Perintah Penahanan
Nomor (11) : Diisi tanggal Surat Perintah Penahanan
Nomor (12) : Diisi nomor Surat Perintah Perpanjangan Penahanan
Nomor (13) : Diisi tanggal Surat Perintah Perpanjangan Penahanan
Nomor (14) : Diisi jabatan penerbit Surat Permohonan Bantuan Rawat Inap
(Opname)
Nomor (15) : Diisi nomor Surat Permohonan Bantuan Rawat Inap (Opname)
Nomor (16) : Diisi tanggal Surat Permohonan Bantuan Rawat Inap (Opname)
Nomor (17) : Diisi nama Tersangka yang dilakukan pembantaran penahanan
Nomor (18) : Diisi nama Penyidik yang diperintahkan
Nomor (19) : Diisi pangkat Penyidik yang diperintahkan
Nomor (20) : Diisi jabatan Penyidik yang diperintahkan
Nomor (21) : Diisi nama Penyidik yang diperintahkan
Nomor (22) : Diisi pangkat Penyidik yang diperintahkan
Nomor (23) : Diisi jabatan Penyidik yang diperintahkan
Nomor (24) : Diisi nama Tersangka
Nomor (25) : Diisi tempat dan tanggal lahir Tersangka
Nomor (26) : Diisi jenis kelamin Tersangka
Nomor (27) : Diisi pekerjaan Tersangka
Nomor (28) : Diisi kewarganegaraan Tersangka
- 95 -
………………….…………(2)…………………..……………..
“PRO JUSTITIA”
Yth. …………(8)…………
…………(9)…………
……………(22)……………
(Selaku Penyidik)
……………(23)……………
……………(24)……………
Tembusan:
……………(25)……………
- 97 -
Nomor (1) : Diisi nama Direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai penerbit Surat
Pemberitahuan Pembantaran Penahanan
Nomor (2) : Diisi alamat Direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai penerbit Surat
Pemberitahuan Pembantaran Penahanan
Nomor (3) : Diisi nomor Surat Pemberitahuan Pembantaran Penahanan
Nomor (4) : Diisi kode Direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang menerbitkan
Surat Pemberitahuan Pembantaran Penahanan
Nomor (5) : Diisi tahun diterbitkannya Surat Pemberitahuan Pembantaran
Penahanan
Nomor (6) : Diisi tanggal diterbitkannya Surat Pemberitahuan Pembantaran
Penahanan
Nomor (7) : Diisi nama Tersangka
Nomor (8) : Diisi nama keluarga Tersangka yang menjadi tujuan Surat
Pemberitahuan Pembantaran Penahanan
Nomor (9) : Diisi alamat tujuan Surat Pemberitahuan Pembantaran
Penahanan
Nomor (10) : Diisi nomor Surat Perintah Pembantaran Penahanan
Nomor (11) : Diisi tanggal Surat Perintah Pembantaran Penahanan
Nomor (12) : Diisi nama Tersangka
Nomor (13) : Diisi tempat dan tanggal lahir Tersangka
Nomor (14) : Diisi jenis kelamin Tersangka
Nomor (15) : Diisi pekerjaan Tersangka
Nomor (16) : Diisi kewarganegaraan Tersangka
Nomor (17) : Diisi agama Tersangka
Nomor (18) : Diisi alamat rumah Tersangka sesuai identitas
Nomor (19) : Diisi tanggal dimulainya pembantaran penahanan terhadap
Tersangka
Nomor (20) : Diisi tempat dilakukan pembantaran penahanan
Nomor (21) : Diisi nama Kantor penerbit Surat Pemberitahuan Pembantaran
Penahanan
Nomor (22) : Diisi nama jabatan Penyidik penerbit Surat Pemberitahuan
Pembantaran Penahanan
- 98 -
………………….…………(2)…………………..……………..
“PRO JUSTITIA”
……………(34)……………
……………(35)……………
……………(41)…………… ……………(43)……………
……………(42)…………… ……………(44)……………
- 101 -
Nomor (1) : Diisi nama Direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai penerbit Surat
Perintah Pencabutan Pembantaran Penahanan
Nomor (2) : Diisi alamat Direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai penerbit Surat
Perintah Pencabutan Pembantaran Penahanan
Nomor (3) : Diisi nomor Surat Perintah Pencabutan Pembantaran
Penahanan
Nomor (4) : Diisi kode Direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai penerbit Surat
Perintah Pencabutan Pembantaran Penahanan
Nomor (5) : Diisi tahun penerbitan Surat Perintah Pencabutan
Pembantaran Penahanan
Nomor (6) : Diisi nomor Laporan Kejadian Tindak Pidana
Nomor (7) : Diisi tanggal Laporan Kejadian Tindak Pidana
Nomor (8) : Diisi nomor Surat Perintah Tugas Penyidikan
Nomor (9) : Diisi tanggal Surat Perintah Tugas Penyidikan
Nomor (10) : Diisi nomor Surat Perintah Penahanan
Nomor (11) : Diisi tanggal Surat Perintah Penahanan
Nomor (12) : Diisi nomor Surat Perintah Pembantaran Penahanan
Nomor (13) : Diisi tanggal Surat Perintah Pembantaran Penahanan
Nomor (14) : Diisi nomor surat keterangan dokter
Nomor (15) : Diisi nama Penyidik yang diperintahkan
Nomor (16) : Diisi pangkat Penyidik yang diperintahkan
Nomor (17) : Diisi jabatan Penyidik yang diperintahkan
Nomor (18) : Diisi nama Penyidik yang diperintahkan
Nomor (19) : Diisi pangkat Penyidik yang diperintahkan
Nomor (20) : Diisi jabatan Penyidik yang diperintahkan
Nomor (21) : Diisi nama Tersangka
Nomor (22) : Diisi tempat dan tanggal lahir Tersangka
Nomor (23) : Diisi jenis kelamin Tersangka
Nomor (24) : Diisi pekerjaan Tersangka
Nomor (25) : Diisi kewarganegaraan Tersangka
Nomor (26) : Diisi agama Tersangka
Nomor (27) : Diisi alamat rumah Tersangka sesuai identitas
Nomor (28) : Diisi rumah sakit tempat pembantaran penahanan
- 102 -
………………….…………(2)…………………..……………..
“PRO JUSTITIA”
DIKELUARKAN DI : …………(31)…………
PADA TANGGAL :…………(32)…………
……………(33)……………
Selaku Penyidik,
……………(34)……………
……………(35)……………
Pada hari ini ……(39)…… tanggal …………(40)…………, Surat Perintah Penahanan Lanjutan
diserahkan kepada Tersangka.
……………(41)…………… ……………(43)……………
……………(42)…………… ……………(44)……………
- 105 -
Nomor (1) : Diisi nama Direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai penerbit Surat
Perintah Penahanan Lanjutan
Nomor (2) : Diisi alamat Direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai penerbit Surat
Perintah Penahanan Lanjutan
Nomor (3) : Diisi nomor Surat Perintah Penahanan Lanjutan
Nomor (4) : Diisi kode Direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai penerbit Surat
Perintah Penahanan Lanjutan
Nomor (5) : Diisi tahun penerbitan Surat Perintah Penahanan Lanjutan
Nomor (6) : Diisi nomor Laporan Kejadian Tindak Pidana
Nomor (7) : Diisi tanggal Laporan Kejadian Tindak Pidana
Nomor (8) : Diisi nomor Surat Perintah Tugas Penyidikan
Nomor (9) : Diisi tanggal Surat Perintah Tugas Penyidikan
Nomor (10) : Diisi nomor Surat Perintah Penahanan
Nomor (11) : Diisi tanggal Surat Perintah Penahanan
Nomor (12) : Diisi nomor Surat Perintah Pembantaran Penahanan
Nomor (13) : Diisi tanggal Surat Perintah Pembantaran Penahanan
Nomor (14) : Diisi nomor Surat Perintah Pencabutan Pembantaran
Penahanan
Nomor (15) : Diisi tanggal Surat Perintah Pencabutan Pembantaran
Penahanan
Nomor (16) : Diisi nama Penyidik yang diperintahkan
Nomor (17) : Diisi pangkat Penyidik yang diperintahkan
Nomor (18) : Diisi jabatan Penyidik yang diperintahkan
Nomor (19) : Diisi nama Penyidik yang diperintahkan
Nomor (20) : Diisi pangkat Penyidik yang diperintahkan
Nomor (21) : Diisi jabatan Penyidik yang diperintahkan
Nomor (22) : Diisi nama Tersangka
Nomor (23) : Diisi tempat dan tanggal lahir Tersangka
Nomor (24) : Diisi jenis kelamin Tersangka
Nomor (25) : Diisi pekerjaan Tersangka
Nomor (26) : Diisi kewarganegaraan Tersangka
Nomor (27) : Diisi agama Tersangka
- 106 -
………………….…………(2)…………………..……………..
“PRO JUSTITIA”
Yth. …………(8)…………
…………(9)…………
……………(21)……………
(Selaku Penyidik)
……………(22)……………
……………(23)……………
Tembusan:
……………(24)……………
- 108 -
Nomor (1) : Diisi nama Direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai penerbit Surat
Pemberitahuan Penahanan Lanjutan
Nomor (2) : Diisi alamat Direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai penerbit Surat
Pemberitahuan Penahanan Lanjutan
Nomor (3) : Diisi nomor Surat Pemberitahuan Penahanan Lanjutan
Nomor (4) : Diisi kode Direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai penerbit Surat
Pemberitahuan Penahanan Lanjutan
Nomor (5) : Diisi tahun penerbitan Surat Pemberitahuan Penahanan
Lanjutan
Nomor (6) : Diisi tanggal penerbitan Surat Pemberitahuan Penahanan
Lanjutan
Nomor (7) : Diisi nama Tersangka
Nomor (8) : Diisi nama keluarga Tersangka yang menjadi tujuan dari Surat
Pemberitahuan Pengalihan Jenis Penahanan Tersangka
Nomor (9) : Diisi alamat tujuan dari Surat Pemberitahuan Pengalihan Jenis
Penahanan Tersangka
Nomor (10) : Diisi nomor Surat Perintah Penahanan Lanjutan
Nomor (11) : Diisi tanggal Surat Perintah Penahanan Lanjutan
Nomor (12) : Diisi nama Tersangka
Nomor (13) : Diisi tempat dan tanggal lahir Tersangka
Nomor (14) : Diisi jenis kelamin Tersangka
Nomor (15) : Diisi pekerjaan Tersangka
Nomor (16) : Diisi kewarganegaraan Tersangka
Nomor (17) : Diisi agama Tersangka
Nomor (18) : Diisi alamat rumah Tersangka sesuai identitas
Nomor (19) : Diisi tempat dilakukannya penahanan lanjutan terhadap
Tersangka
Nomor (20) : Diisi tanggal dimulainya penahanan lanjutan terhadap
Tersangka
Nomor (21) : Diisi nama Jabatan Penyidik penerbit Surat Pemberitahuan
Penahanan Lanjutan
- 109 -
………………….…………(2)…………………..……………..
“PRO JUSTITIA”
DIPERINTAHKAN :
DIKELUARKAN DI : …………(27)…………
PADA TANGGAL : …………(28)…………
……………(29)……………
Selaku Penyidik,
……………(30)……………
……………(31)……………
- 112 -
Nomor (1) : Diisi nama Direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai penerbit Surat
Perintah Pengembalian Tahanan
Nomor (2) : Diisi direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di bidang
Penyidikan atau Kantor Bea Cukai penerbit Surat Perintah
Pengembalian Tahanan
Nomor (3) : Diisi nomor Surat Perintah Pengembalian Tahanan
Nomor (4) : Diisi kode Direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai penerbit Surat
Perintah Pengembalian Tahanan
Nomor (5) : Diisi tahun penerbitan Surat Perintah Pengembalian Tahanan
Nomor (6) : Diisi dengan nomor Peraturan Menteri Keuangan tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan/Organisasi
dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Bea dan
Cukai yang berlaku
Nomor (7) : Diisi nomor Laporan Kejadian Tindak Pidana
Nomor (8) : Diisi tanggal Laporan Kejadian Tindak Pidana
Nomor (9) : Diisi nomor Surat Perintah Tugas Penyidikan
Nomor (10) : Diisi tanggal Surat Perintah Tugas Penyidikan
Nomor (11) : Diisi nama Penyidik yang diperintahkan
Nomor (12) : Diisi pangkat dan Golongan Penyidik yang diperintahkan
Nomor (13) : Diisi jabatan Penyidik yang diperintahkan
Nomor (14) : Diisi nama Penyidik yang diperintahkan
Nomor (15) : Diisi pangkat dan Golongan Penyidik yang diperintahkan
Nomor (16) : Diisi jabatan Penyidik yang diperintahkan
Nomor (17) : Diisi nama Tersangka beserta nama ayah dan atau alias
Nomor (18) : Diisi jenis kelamin Tersangka
Nomor (19) : Diisi tempat tanggal lahir Tersangka
Nomor (20) : Diisi pekerjaan Tersangka
Nomor (21) : Diisi kewarganegaraan Tersangka
Nomor (22) : Diisi agama Tersangka
Nomor (23) : Diisi alamat sesuai NIK/Nomor Paspor atau domisili Tersangka
Nomor (24) : Diisi aama Rumah Tahanan Negara yang menerima Tersangka
Nomor (25) : Diisi tanggal saat serah terima Tersangka
- 113 -
………………….…………(2)…………………..……………..
“PRO JUSTITIA”
……………(43)……………
……………(44)……………
Pada hari ini ……(48)…… tanggal …………(49)………… pukul ……(50)……, Surat Perintah
Pengeluaran Tahanan ini diserahkan kepada Tersangka.
……………(51)…………… ……………(53)……………
……………(52)…………… ……………(54)……………
- 116 -
Nomor (1) : Diisi nama Direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai penerbit Surat
Perintah Pengeluaran Tahanan
Nomor (2) : Diisi alamat Direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai penerbit Surat
Perintah Pengeluaran Tahanan
Nomor (3) : Diisi nomor Surat Perintah Pengeluaran Tahanan
Nomor (4) : Diisi kode Direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai penerbit Surat
Perintah Pengeluaran Tahanan
Nomor (5) : Diisi tahun penerbitan Surat Perintah Pengeluaran Tahanan
Nomor (6) : Diisi nomor Surat Perintah Tugas Penyidikan
Nomor (7) : Diisi tanggal Surat Perintah Tugas Penyidikan
Nomor (8) : Diisi nomor Surat Perintah Penahanan
Nomor (9) : Diisi tanggal Surat Perintah Penahanan
Nomor (10) : Diisi Kejaksaan yang menerbitkan Surat Perpanjangan
Penahanan
Nomor (11) : Diisi nomor Surat Perpanjangan Penahanan yang diterbitkan
oleh Kejaksaan
Nomor (12) : Diisi tanggal Surat Perpanjangan Penahanan yang diterbitkan
oleh Kejaksaan
Nomor (13) : Diisi nomor Surat Perintah Perpanjangan Penahanan
Nomor (14) : Diisi tanggal Surat Perintah Perpanjangan Penahanan
Nomor (15) : Diisi nama Penyidik yang diperintahkan
Nomor (16) : Diisi pangkat Penyidik yang diperintahkan
Nomor (17) : Diisi jabatan Penyidik yang diperintahkan
Nomor (18) : Diisi nama Penyidik yang diperintahkan
Nomor (19) : Diisi pangkat Penyidik yang diperintahkan
Nomor (20) : Diisi jabatan Penyidik yang diperintahkan
Nomor (21) : Diisi nama Tersangka
Nomor (22) : Diisi tempat dan tanggal lahir Tersangka
Nomor (23) : Diisi jenis kelamin Tersangka
Nomor (24) : Diisi pekerjaan Tersangka
Nomor (25) : Diisi kewarganegaraan Tersangka
Nomor (26) : Diisi agama Tersangka
- 117 -
………………….…………(2)…………………..……………..
“PRO JUSTITIA”
1. Berdasarkan :
a. Laporan Kejadian Tindak Pidana nomor ........(7)..........tanggal .......(8)........
b. Surat Perintah Tugas Penyidikan nomor …….(9)……tanggal …...(10).......
c. Surat Perintah Dimulainya Penyidikan nomor ........(11).......... tanggal .......(12).......
3. Guna keperluan tersebut, diharapkan Ketua dapat menerbitkan Surat Ijin Penggeledahan yang
dimaksud.
4. Demikian untuk menjadi maklum dan mengharap keputusan.
.............(23)...............
Selaku Penyidik
.............(24)...............
………………(25)…………………….
- 120 -
Nomor (1) : Diisi nama Direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang melakukan
Penyidikan
Nomor (2) : Diisi alamat Direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi
di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang melakukan
Penyidikan
Nomor (3) : Diisi nomor Surat, Kode Direktorat yang melaksanakan tugas
dan fungsi di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang
melakukan Penggeledahan, Tahun Surat Permintaan Ijin
Penggeledahan
Nomor (4) : Diisi kota, tanggal diterbitkannya Surat Permintaan Ijin
Penggeledahan
Nomor (5) : Diisi nama Pengadilan Negeri yang berwenang menerbitkan
Ijin Penggeledahan
Nomor (6) : Diisi alamat kantor Pengadilan Negeri yang berwenang
menerbitkan Ijin Penggeledahan
Nomor (7) : Diisi nomor Laporan Kejadian
Nomor (8) : Diisi tanggal Laporan Kejadian
Nomor (9) : Diisi nomor Surat Perintah Tugas Penyidikan
Nomor (10) : Diisi tanggal Surat Perintah Tugas Penyidikan
Nomor (11) : Diisi nomor Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan
Nomor (12) : Diisi tanggal Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan
Nomor (13) : Diisi kantor yang melakukan penggeledahan
Nomor (14) : Diisi jenis tindak pidana (Kepabeanan/Cukai)
Nomor (15) : Diisi uraian singkat peristiwa dugaan tindak pidana
Nomor (16) : Diisi Pasal dan Undang-Undang yang dilanggar
Nomor (17) : Diisi nomor Surat Perintah Tugas Penyidikan
Nomor (18) : Diisi tanggal Surat Perintah Tugas Penyidikan
Nomor (19) : Diisi jenis tempat yang digeledah
Nomor (20) : Diisi bangunan/Kantor/Rumah
Nomor (21) : Diisi nama tempat yang digeledah
Nomor (22) : Diisi alamat tempat yang digeledah
Nomor (23) : Diisi nama Jabatan Penyidik penerbit Surat Permohonan Ijin
Penggeledahan
- 121 -
Nomor (24) : Diisi tanda tangan Penyidik penerbit Surat Permohonan Ijin
Penggeledahan
Nomor (25) : Diisi nama Penyidik penerbit Surat Permohonan Ijin
Penggeledahan
- 122 -
………………….…………(2)…………………..……………..
“PRO JUSTITIA”
SURAT PERINTAH PENGGELEDAHAN RUMAH/BANGUNAN
Nomor SPPR-….(3)....
DASAR : 1. Pasal 1 butir 17, Pasal 5 ayat (1) huruf b angka 1, Pasal 7 ayat (1)
huruf d, Pasal 11, Pasal 32, Pasal 33, Pasal 34, Pasal 36, Pasal
125, Pasal 126, dan Pasal 127 Undang-undang nomor 8 Tahun
1981 tentang Hukum Acara Pidana;
2. Pasal 112 ayat (2) huruf i Undang-undang Nomor 17 Tahun 2006
jo. Pasal 63 ayat (2) huruf g Undang-undang Nomor 39 Thn. 2007;
3. Peraturan Pemerintah Nomor : 55 Tahun 1996 tentang Penyidikan
Tindak Pidana di Bidang Kepabeanan dan Cukai;
4. LK Nomor : LK-.........(4)......... tanggal ............(5)............;
5. Surat Perintah Tugas Penyidikan (SPTP) Nomor : SPTP-
.........(6)......... tanggal ...........(7)...........
DIPERINTAHKAN :
2. Nama : .............................................................................
Pangkat : .............................................................................
Jabatan : .............................................................................
DIKELUARKAN DI : ………(18)…………..
PADA TANGGAL : ………(19)…………..
Yang Menerima Perintah ................(20).................
(Selaku Penyidik)
................(23)................. ................(21).................
………………(24)…………………… ………………(22)……………………
- 124 -
Nomor (1) : Diisi nama direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang melakukan
Penyidikan
Nomor (2) : Diisi alamat direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi
di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang melakukan
Penyidikan
Nomor (3) : Diisi nomor surat, kode direktorat yang melaksanakan tugas
dan fungsi di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang
melakukan Penggeledahan, tahun surat permohonan
penetapan penggeledahan
Nomor (4) : Diisi nomor LK
Nomor (5) : Diisi tanggal LK
Nomor (6) : Diisi Nomor Surat Perintah Tugas Penyidikan (SPTP)
Nomor (7) : Diisi Tanggal Surat Perintah Tugas Penyidikan (SPTP)
Nomor (8) : Diisi nama Penyidik yang diperintahkan
Nomor (9) : Diisi pangkat Penyidik yang diperintahkan
Nomor (10) : Diisi jabatan Penyidik yang diperintahkan
Nomor (11) : Diisi nama pemilik atau yang menguasai rumah/bangunan
Nomor (12) : Diisi alamat lokasi rumah/bangunan
Nomor (13) : Diisi bidang tindak pidana (kepabeanan/cukai)
Nomor (14) : Diisi uraian singkat peristiwa dugaan tindak pidana
Nomor (15) : Diisi Pasal yang dilanggar
Nomor (16) : Diisi Undang-Undang yang dilanggar
Nomor (17) : Diisi tanggal diberlakukannya surat perintah penggeledahan
Nomor (18) : Diisi nama kota tempat diterbitkannya surat perintah
penggeledahan
Nomor (19) : Diisi tanggal diterbitkannya surat perintah penggeledahan
Nomor (20) : Diisi nama jabatan Penyidik penerbit surat perintah
penggeledahan
Nomor (21) : Diisi tanda tangan Penyidik penerbit surat perintah
penggeledahan
Nomor (22) : Diisi nama Penyidik penerbit surat perintah penggeledahan
Nomor (23) : Diisi tanda tangan Penyidik yang diperintahkan
Nomor (24) : Diisi nama Penyidik yang diperintahkan
- 125 -
………………….…………(2)…………………..……………..
“PRO JUSTITIA”
Diberitahukan dengan hormat bahwa dalam rangka Penyidikan tindak pidana di bidang
kepabeanan/cukai yaitu …………………(6)………………………, diduga melanggar pasal
…………(7)…………… Undang-Undang No…………....(8)…………….., berdasarkan :
1. LK nomor LK-........(9)........../PPNS/....... tanggal .......(10)........
2. Surat Perintah Tugas Penyidikan (SPTP) nomor SPTP-…….(11)……/PPNS/........ tanggal
…...(12).......
3. Surat Perintah Penggeledahan Rumah/Bangunan nomor SPPR-........(13)........../PPNS/...........
tanggal .......(14).......
4. Berita Acara Penggeledahan Rumah/Bangunan tertanggal .........(15)...........
telah dilakukan penggeledahan atas rumah/bangunan dari Sdr/Sdri. ..........(16).......... yang terletak
di ...............(17)................ dan membawa barang-barang/surat-surat guna dilakukan penyitaan,
sebagaimana tertuang dalam Berita Acara Penggeledahan (terlampir) berupa:
1) ..............(18).................
2) ......................................
3) ......................................
Penggeledahan dilakukan dalam keadaan yang sangat perlu dan mendesak dan dalam hal
tersebut kami laporkan dengan maksud memperoleh persetujuan Ketua sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 34 ayat (1) KUHAP.
.............(19)...............
Selaku Penyidik
.............(20)...............
………………(21)…………………….
Tembusan:
.............(22)...............
- 126 -
Nomor (1) : Diisi nama direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang melakukan
Penyidikan
Nomor (2) : Diisi alamat direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi
di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang melakukan
Penyidikan
Nomor (3) : Diisi nomor surat, kode direktorat yang melaksanakan tugas
dan fungsi di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang
melakukan Penggeledahan, tahun surat permohonan
persetujuan penggeledahan
Nomor (4) : Diisi kota, tanggal diterbitkannya surat permohonan
persetujuan penggeledahan
Nomor (5) : Diisi nama pengadilan negeri yang berwenang menerbitkan
persetujuan penggeledahan
Nomor (6) : Diisi uraian singkat peristiwa dugaan tindak pidana
Nomor (7) : Diisi Pasal yang diduga dilanggar
Nomor (8) : Diisi Undang-Undang yang diduga dilanggar
Nomor (9) : Diisi nomor LK
Nomor (10) : Diisi tanggal LK
Nomor (11) : Diisi nomor Surat Perintah Tugas Penyidikan (SPTP)
Nomor (12) : Diisi tanggal Surat Perintah Tugas Penyidikan (SPTP)
Nomor (13) : Diisi nomor surat perintah penggeledahan rumah/bangunan
Nomor (14) : Diisi tanggal surat perintah penggeledahan rumah/bangunan
Nomor (15) : Diisi tanggal berita acara penggeledahan rumah/bangunan
Nomor (16) : Diisi nama pemilik atau yang menguasai rumah/bangunan
Nomor (17) : Diisi alamat lokasi rumah/bangunan
Nomor (18) : Diisi barang-barang atau surat-surat yang dibawa dari
rumah/bangunan untuk dilakukan penyitaan
Nomor (19) : Diisi nama jabatan Penyidik penerbit surat permohonan
persetujuan penggeledahan
Nomor (20) : Diisi tanda tangan Penyidik penerbit surat permohonan
persetujuan penggeledahan
Nomor (21) : Diisi nama Penyidik penerbit surat permohonan persetujuan
penggeledahan
Nomor (22) : Diisi penerima tembusan surat permohonan persetujuan
penggeledahan
- 127 -
………………….…………(2)…………………..……………..
“PRO JUSTITIA”
1. Berdasarkan :
a. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana
b. .................(7)..................
c. LK nomor LK-......(8)....../PPNS/....... tanggal .......(9)........
d. Surat Perintah Tugas Penyidikan (SPTP) nomor SPTP-….(10)…./PPNS/....... tanggal
…...(11).......
e. Surat Perintah Dimulainya Penyidikan nomor PDP-......(12)......./PPNS/...... tanggal
.......(13).......
f. Surat Perintah Penyitaan nomor SPP-......(14)...../PPNS/....... tanggal .......(15)........
2. Sehubungan dengan hal tersebut di atas diberitahukan bahwa kami sedang melakukan
Penyidikan tindak pidana di bidang .........(16)........... yaitu ..........(17)............, diduga melanggar
Pasal ........(18)........., yang diduga dilakukan oleh Tersangka:
Nama : ...................................(19).............................................
Jenis Kelamin : ...................................(20).............................................
Tempat/Tanggal Lahir : ...................................(21).............................................
NIK : ...................................(22).............................................
Pekerjaan : ...................................(23).............................................
Kewarganegaraan : ...................................(24).............................................
Agama : ...................................(25).............................................
Alamat : ...................................(26).............................................
3. Guna melengkapi alat bukti terkait dengan pemenuhan unsur-unsur tindak pidana pasal yang
disangkakan, Penyidik Direktorat Penindakan dan Penyidikan perlu melakukan penyitaan
terhadap benda yang mempunyai hubungan langsung dengan tindak pidana berupa harta
kekayaan berupa:
• ..................(27)......................
• .............................................. (daftar barang bukti terlampir)
4. Berdasarkan ketentuan Pasal 38 ayat (1) dan Pasal 39 ayat (1) KUHAP, dimohon agar Ketua
dapat menerbitkan Surat Ijin Penyitaan atas barang-barang bukti sebagaimana butir 3 di atas.
.............(28)..............
Selaku Penyidik,
.............(29)..............
................(30)................
Tembusan:
................(31)................
- 128 -
Nomor (1) : Diisi nama direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang melakukan
Penyidikan
Nomor (2) : Diisi alamat direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi
di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang melakukan
Penyidikan
Nomor (3) : Diisi nomor surat, kode direktorat yang melaksanakan tugas
dan fungsi di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang
melakukan Penyitaan, tahun surat permintaan ijin Penyitaan
Nomor (4) : Diisi kota, tanggal diterbitkannya surat permintaan ijin
Penyitaan
Nomor (5) : Diisi nama pengadilan negeri yang berwenang menerbitkan
ijin Penyitaan
Nomor (6) : Diisi alamat kantor pengadilan negeri yang berwenang
menerbitkan ijin Penyitaan
Nomor (7) : Diisi Undang-Undang yang diduga dilanggar (UU Kepabeanan
atau UU Cukai)
Nomor (8) : Diisi nomor LK
Nomor (9) : Diisi tanggal LK
Nomor (10) : Diisi nomor Surat Perintah Tugas Penyidikan (SPTP), kode
kantor, tahun Surat Perintah Tugas Penyidikan (SPTP)
Nomor (11) : Diisi tanggal Surat Perintah Tugas Penyidikan (SPTP)
Nomor (12) : Diisi nomor pemberitahuan dimulainya Penyidikan, kode
kantor, tahun pemberitahuan dimulainya Penyidikan
Nomor (13) : Diisi tanggal pemberitahuan dimulainya Penyidikan
Nomor (14) : Diisi nomor surat perintah Penyitaan
Nomor (15) : Diisi tanggal surat perintah Penyitaan
Nomor (16) : Diisi bidang Tindak Pidana (kepabeanan/cukai)
Nomor (17) : Diisi uraian singkat peristiwa dugaan tindak pidana
Nomor (18) : Diisi Pasal yang dilanggar
Nomor (19) : Diisi nama Tersangka
Nomor (20) : Diisi jenis kelamin Tersangka
Nomor (21) : Diisi tempat tanggal lahir Tersangka
Nomor (22) : Diisi nomor induk kependudukan Tersangka
- 129 -
………………….…………(2)…………………..……………..
“PRO JUSTITIA”
SURAT PERINTAH PENYITAAN
Nomor SPP-….(3).../…..(4)……/PPNS/….(5)….
DIPERINTAHKAN :
DITETAPKAN DI : ………(21)………...
PADA TANGGAL : …..…(22)…………
……….(23)…….…
Yang Menerima Perintah Selaku Penyidik
……….(26)…….… ……….(24)…….…
………………(27)…………………… …………….…(25)……………………
……….(28)…….…
………………(29)…………………..
- 132 -
Nomor (1) : Diisi nama direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang melakukan
Penyidikan
Nomor (2) : Diisi alamat direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi
di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang melakukan
Penyidikan
Nomor (3) : Diisi nomor surat perintah Penyitaan
Nomor (4) : Diisi kode direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang melaksanakan
Penyidikan
Nomor (5) : Diisi tahun diterbitkannya surat perintah Penyitaan
Nomor (6) : Diisi nomor LK
Nomor (7) : Diisi tanggal LK
Nomor (8) : Diisi nomor Surat Perintah Tugas Penyidikan (SPTP)
Nomor (9) : Diisi tanggal Surat Perintah Tugas Penyidikan (SPTP)
Nomor (10) : Diisi nama Penyidik yang melakukan Penyitaan
Nomor (11) : Diisi pangkat Penyidik yang melakukan Penyitaan
Nomor (12) : Diisi nama jabatan Penyidik yang melakukan Penyitaan
Nomor (13) : Diisi nama Penyidik yang melakukan Penyitaan
Nomor (14) : Diisi pangkat Penyidik yang melakukan Penyitaan
Nomor (15) : Diisi nama jabatan Penyidik yang melakukan Penyitaan
Nomor (16) : Diisi jenis Tindak Pidana yang dilakukan (kepabeanan, cukai,
dan/atau tindak pidana pencucian uang)
Nomor (17) : Diisi uraian singkat peristiwa dugaan tindak pidana
Nomor (18) : Diisi Pasal dan Undang-Undang yang dilanggar
Nomor (19) : Diisi jumlah dan jenis barang bukti yang disita
Nomor (20) : Diisi tanggal mulai berlakunya surat perintah Penyitaan
Nomor (21) : Diisi nama kota diterbitkannya surat perintah Penyitaan
Nomor (22) : Diisi tanggal surat perintah Penyitaan diterbitkan
Nomor (23) : Diisi nama jabatan Penyidik penerbit surat perintah Penyitaan
Nomor (24) : Diisi tanda tangan Penyidik penerbit surat perintah Penyitaan
Nomor (25) : Diisi nama Penyidik penerbit surat perintah Penyitaan
Nomor (26) : Diisi tanda tangan Penyidik yang melakukan penyitaan
Nomor (27) : Diisi nama Penyidik yang melakukan penyitaan
- 133 -
………………….…………(2)…………………..……………..
“PRO JUSTITIA”
Yth. …………(7)……………
………………(8)……………
Diberitahukan dengan hormat bahwa dalam rangka Penyidikan tindak pidana di bidang
………(9)………yaitu…………………………………(10)…………………………………………,
diduga melanggar ……………………………..………(11)………………………., berdasarkan :
1. Surat Perintah Tugas Penyidikan (SPTP) nomor SPTP-…….(12)…….. tanggal
……(13)………
2. Surat Perintah Penyitaan nomor SPP-……(14)……… tanggal ………(15)………….
telah dilakukan penyitaan atas barang bukti sebagaimana tertuang dalam Berita Acara Penyitaan
berupa:
• …………………………………….……(16)…………………………………………………………
• ………………………………………………………………………………………………………...
Penyitaan dilakukan dalam keadaan yang sangat perlu dan mendesak dan dalam hal
tersebut kami laporkan dengan maksud memperoleh persetujuan Ketua sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 38 ayat (2) KUHAP.
Demikian untuk dimaklumi.
…….(17)…….
Selaku Penyidik
…….(18)…….
………………(19)………..…….
Tembusan : ………………(20)………..…….
- 135 -
Nomor (1) : Diisi nama direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang melakukan
Penyidikan
Nomor (2) : Diisi alamat direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi
di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang melakukan
Penyidikan
Nomor (3) : Diisi nomor surat permohonan persetujuan Penyitaan
Nomor (4) : Diisi kode direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang melaksanakan
Penyidikan
Nomor (5) : Diisi tahun diterbitkannya surat permohonan persetujuan
Penyitaan
Nomor (6) : Diisi tanggal diterbitkannya surat permohonan persetujuan
Penyitaan
Nomor (7) : Diisi pimpinan/ketua pengadilan tujuan surat permohonan
persetujuan Penyitaan
Nomor (8) : Diisi alamat kantor pengadilan tujuan surat permohonan
persetujuan Penyitaan
Nomor (9) : Diisi jenis tindak pidana yang dilakukan (kepabeanan, cukai,
dan/atau tindak pidana pencucian uang)
Nomor (10) : Diisi uraian singkat peristiwa dugaan tindak pidana
Nomor (11) : Diisi Pasal dan Undang-Undang yang dilanggar
Nomor (12) : Diisi nomor Surat Perintah Tugas Penyidikan (SPTP)
Nomor (13) : Diisi tanggal Surat Perintah Tugas Penyidikan (SPTP)
Nomor (14) : Diisi nomor surat perintah Penyitaan
Nomor (15) : Diisi tanggal surat perintah Penyitaan
Nomor (16) : Diisi jumlah dan jenis barang bukti yang disita
Nomor (17) : Diisi nama jabatan Penyidik penerbit surat permohonan
persetujuan Penyitaan
Nomor (18) : Diisi tanda tangan Penyidik penerbit surat permohonan
persetujuan Penyitaan
Nomor (19) : Diisi nama Penyidik penerbit surat permohonan persetujuan
Penyitaan
Nomor (20) : Diisi tujuan tembusan surat permohonan persetujuan
Penyitaan
- 136 -
………………….…………(2)…………………..……………..
“PRO JUSTITIA”
Yth. …………(7)……………
………………(8)……………
1. Diberitahukan dengan hormat bahwa dalam rangka Penyidikan tindak pidana di bidang
………(9)………yaitu…………………………………(10)……………………………………..,
diduga melanggar ……………………………(11)………..………………., berdasarkan :
a. LK Nomor : LK- …….(12)…….. tanggal …..…(13)…….…
b. Surat Perintah Tugas Penyidikan (SPTP) Nomor : SPTP- …….(14)…….. tanggal
……(15)……
c. Surat Perintah Penyitaan Nomor : SPP-……(16)……… tanggal ….…..…(17)………….
2. Bahwa Penyidik telah melakukan penyitaan atas barang bukti sebagaimana tertuang dalam
Berita Acara Penyitaan berupa:
• ……………………………………………….(18)………………………………………………
• ……………………………………………………………………………………………………
3. Dalam rangka membuat terang tindak pidana dan memperkuat alat bukti, dengan ini kami
meminta bantuan identifikasi/forensik digital dan memunculkan data yang telah dihapus
terhadap barang bukti sebagaimana diuraikan pada butir 2 di atas.
4. Sebagai bahan pertimbangan, bersama ini kami lampirkan:
a. LK;
b. Surat Perintah Tugas Penyidikan (SPTP);
c. Berita Acara Penyitaan;
d. Berita Acara Penyisihan Barang Bukti;
e. Berita Acara Pembungkusan Barang Bukti; dan
f. Berita Acara Penyegelan Barang Bukti.
Demikian untuk dimaklumi.
….………...(19)….…..
Selaku Penyidik,
……………(20)………..
……………(21)………..…….
- 137 -
Nomor (1) : Diisi nama direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai penerbit Surat
Permohonan Bantuan Identifikasi/Forensik Digital
Nomor (2) : Diisi alamat direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai penerbit Surat
Permohonan Bantuan Identifikasi/Forensik Digital
Nomor (3) : Diisi nomor surat permohonan bantuan identifikasi/forensik digital
Nomor (4) : Diisi kode direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di bidang
Penyidikan atau Kantor Bea Cukai penerbit surat permohonan
bantuan identifikasi/forensik digital
Nomor (5) : Diisi tahun penerbitan surat permohonan bantuan
identifikasi/forensik digital
Nomor (6) : Diisi tanggal penerbitan surat permohonan bantuan
identifikasi/forensik digital
Nomor (7) : Diisi pimpinan/Kepala Pusat Laboratorium Forensik Kepolisian
Negara Republik Indonesia, Direktorat Penegakan Hukum
Direktorat Jenderal Pajak, atau laboratorium forensik lainnya yang
memiliki sertifikat.
Nomor (8) : Diisi alamat kantor pusat laboratorium forensik Kepolisian Negara
Republik Indonesia, Direktorat Penegakan Hukum Direktorat
Jenderal Pajak, atau laboratorium forensik lainnya yang memiliki
sertifikat.
Nomor (9) : Diisi jenis tindak pidana yang dilakukan (kepabeanan, cukai,
dan/atau tindak pidana pencucian uang)
Nomor (10) : Diisi uraian singkat peristiwa dugaan tindak pidana
Nomor (11) : Diisi Pasal dan Undang-Undang yang dilanggar
Nomor (12) : Diisi nomor LK
Nomor (13) : Diisi tanggal LK
Nomor (14) : Diisi nomor Surat Perintah Tugas Penyidikan (SPTP)
Nomor (15) : Diisi tanggal Surat Perintah Tugas Penyidikan (SPTP)
Nomor (16) : Diisi nomor surat perintah Penyitaan
Nomor (17) : Diisi tanggal surat perintah Penyitaan
Nomor (18) : Diisi rincian barang bukti yang disita untuk diidentifikasi/
diforensik digital
- 138 -
Nomor (19) : Diisi nama jabatan Penyidik penerbit surat permohonan bantuan
identifikasi/forensik digital
Nomor (20) : Diisi tanda tangan Penyidik penerbit surat permohonan bantuan
identifikasi/forensik digital
Nomor (21) : Diisi nama Penyidik penerbit surat permohonan bantuan
identifikasi/forensik digital
- 139 -
………………….…………(2)…………………..……………..
“PRO JUSTITIA”
DIPERINTAHKAN
DIKELUARKAN DI : ……..(23)..…….
PADA TANGGAL : ……..(24)……...
Yang menerima perintah, ..................(25)...................
Penyidik, Selaku Penyidik,
..................(28).................. ..................(26)..................
1. ……….(29)....………… ……………(27)....…………
..................(30)..................
2. ….……(31)....…………
Nomor (1) : Diisi nama direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai penerbit Surat
Perintah Pemotretan dan/atau Perekaman melalui Media
Audiovisual
Nomor (2) : Diisi alamat direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi
di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai penerbit surat
perintah pemotretan dan/atau perekaman melalui media
audiovisual
Nomor (3) : Diisi nomor surat perintah pemotretan dan/atau perekaman
melalui media audiovisual
Nomor (4) : Diisi kode direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai penerbit surat
perintah pemotretan dan/atau perekaman melalui media
audiovisual
Nomor (5) : Diisi tahun penerbitan surat perintah pemotretan dan/atau
perekaman melalui media audiovisual
Nomor (6) : Diisi dengan nomor Peraturan Menteri Keuangan mengenai
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan/Organisasi
dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Bea dan
Cukai yang berlaku
Nomor (7) : Diisi nomor LK
Nomor (8) : Diisi tanggal LK
Nomor (9) : Diisi nomor Surat Perintah Tugas Penyidikan (SPTP)
Nomor (10) : Diisi tanggal Surat Perintah Tugas Penyidikan (SPTP)
Nomor (11) : Diisi nama Penyidik yang diperintahkan
Nomor (12) : Diisi pangkat Penyidik yang diperintahkan
Nomor (13) : Diisi jabatan Penyidik yang diperintahkan
Nomor (14) : Diisi nama Penyidik yang diperintahkan
Nomor (15) : Diisi pangkat Penyidik yang diperintahkan
Nomor (16) : Diisi jabatan Penyidik yang diperintahkan
Nomor (17) : Diisi rincian data orang/barang/sarana pengangkut yang
dipotret/direkam melalui media audiovisual
Nomor (18) : Diisi jenis tindak pidana yang dilakukan (kepabeanan, cukai,
atau tindak pidana pencucian uang)
Nomor (19) : Diisi uraian singkat peristiwa dugaan tindak pidana
- 142 -
………………….…………(2)…………………..……………..
“PRO JUSTITIA”
SURAT PERINTAH PENGAMBILAN SIDIK JARI
NOMOR: SPPSJ-……(3)…../………(4)……/PPNS/......(5)........
DIPERINTAHKAN
KEPADA : 1 Nama : ……………….........(11)………………......………..
Pangkat : ……………………..(12)....……..…………………..
Jabatan : ……………………..(13)…………………………….
2. Nama : ……………………..(14)..…....……………………..
Pangkat : ……………………..(15)…..........…………………..
Jabatan : ……………………..(16)...…………………..… dst
DIKELUARKAN DI : ……..(29)..…….
PADA TANGGAL : ……..(30)……...
Yang menerima perintah, ..................(31)...................
Penyidik, Selaku Penyidik,
..................(34).................. ..................(32)..................
1. ……….(35)....………… ……………(33)....…………
..................(36)..................
2. ….……(37)....…………
Nomor (1) : Diisi nama direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai penerbit surat
perintah pengambilan sidik jari
Nomor (2) : Diisi alamat direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi
di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai penerbit surat
perintah pengambilan sidik jari
Nomor (3) : Diisi nomor surat perintah pengambilan sidik jari
Nomor (4) : Diisi kode direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai penerbit surat
perintah pengambilan sidik jari
Nomor (5) : Diisi tahun penerbitan surat perintah pengambilan sidik jari
Nomor (6) : Diisi dengan nomor Peraturan Menteri Keuangan mengenai
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan/Organisasi
dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Bea dan
Cukai yang berlaku
Nomor (7) : Diisi nomor LK
Nomor (8) : Diisi tanggal LK
Nomor (9) : Diisi nomor Surat Perintah Tugas Penyidikan (SPTP)
Nomor (10) : Diisi tanggal Surat Perintah Tugas Penyidikan (SPTP)
Nomor (11) : Diisi nama Penyidik yang diperintahkan
Nomor (12) : Diisi pangkat Penyidik yang diperintahkan
Nomor (13) : Diisi jabatan Penyidik yang diperintahkan
Nomor (14) : Diisi nama Penyidik yang diperintahkan
Nomor (15) : Diisi pangkat Penyidik yang diperintahkan
Nomor (16) : Diisi jabatan Penyidik yang diperintahkan
Nomor (17) : Diisi nama saksi/Tersangka yang diambil sidik jari
Nomor (18) : Diisi jenis kelamin saksi/Tersangka yang diambil sidik jari
Nomor (19) : Diisi tempat/tanggal lahir saksi/Tersangka yang diambil sidik
jari
Nomor (20) : Diisi pekerjaan saksi/Tersangka yang diambil sidik jari
Nomor (21) : Diisi kewarganegaraan saksi/Tersangka yang diambil sidik
jari
Nomor (22) : Diisi agama saksi/Tersangka yang diambil sidik jari
Nomor (23) : Diisi alamat saksi/Tersangka yang diambil sidik jari
- 146 -
Nomor (24) : Diisi jenis tindak pidana yang dilakukan (kepabeanan, cukai,
atau tindak pidana pencucian uang)
Nomor (25) : Diisi uraian singkat peristiwa dugaan tindak pidana
Nomor (26) : Diisi Pasal dan Undang-Undang yang dilanggar
Nomor (27) : Diisi tanggal mulai berlakunya surat perintah pengambilan
sidik jari
Nomor (28) : Diisi tanggal selesai berlakunya surat perintah pengambilan
sidik jari
Nomor (29) : Diisi nama kota tempat diterbitkannya surat perintah
pengambilan sidik jari
Nomor (30) : Diisi tanggal penerbitan surat perintah pengambilan sidik jari
Nomor (31) : Diisi nama jabatan Penyidik penerbit surat perintah
pengambilan sidik jari
Nomor (32) : Diisi tanda tangan Penyidik penerbit surat perintah
pengambilan sidik jari
Nomor (33) : Diisi nama Penyidik penerbit surat perintah pengambilan sidik
jari
Nomor (34) : Diisi tanda tangan Penyidik yang diperintahkan
Nomor (35) : Diisi nama Penyidik yang diperintahkan
Nomor (36) : Diisi tanda tangan Penyidik yang diperintahkan
Nomor (37) : Diisi nama Penyidik yang diperintahkan
- 147 -
………………….…………(2)…………………..……………..
“PRO JUSTITIA”
SURAT PERINTAH PEMBERIAN TANDA PENGAMAN
NOMOR: SPPTP-……(3)…../………(4)……/PPNS/......(5)........
DIPERINTAHKAN
KEPADA : 1 Nama : ……………….........(11)………………......………..
Pangkat : ……………………..(12)....……..…………………..
Jabatan : ……………………..(13)…………………………….
2. Nama : ……………………..(14)..…....……………………..
Pangkat : ……………………..(15)…..........…………………..
Jabatan : ……………………..(16)...…………… dst
..................(28).................. ..................(26)..................
1. …….…(29)....………… ……………(27)....…………
..................(30)..................
2. ……….(31)....…………
Nomor (1) : Diisi nama direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai penerbit Surat
Perintah Pemberian Tanda Pengaman
Nomor (2) : Diisi alamat direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi
di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai penerbit Surat
Perintah Pemberian Tanda Pengaman
Nomor (3) : Diisi nomor surat perintah pemberian tanda pengaman
Nomor (4) : Diisi kode direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai penerbit surat
perintah pemberian tanda pengaman
Nomor (5) : Diisi tahun penerbitan surat perintah pemberian tanda
pengaman
Nomor (6) : Diisi dengan nomor Peraturan Menteri Keuangan mengenai
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan/Organisasi
dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Bea dan
Cukai yang berlaku
Nomor (7) : Diisi nomor LK
Nomor (8) : Diisi tanggal LK
Nomor (9) : Diisi nomor Surat Perintah Tugas Penyidikan (SPTP)
Nomor (10) : Diisi tanggal Surat Perintah Tugas Penyidikan (SPTP)
Nomor (11) : Diisi nama Penyidik yang diperintahkan
Nomor (12) : Diisi pangkat Penyidik yang diperintahkan
Nomor (13) : Diisi jabatan Penyidik yang diperintahkan
Nomor (14) : Diisi nama Penyidik yang diperintahkan
Nomor (15) : Diisi pangkat Penyidik yang diperintahkan
Nomor (16) : Diisi jabatan Penyidik yang diperintahkan
Nomor (17) : Diisi lokasi/alamat rumah/sarana pengangkut/barang yang
diberikan tanda pengaman
Nomor (18) : Diisi jenis tindak pidana yang dilakukan (kepabeanan, cukai,
atau tindak pidana pencucian uang)
Nomor (19) : Diisi uraian singkat peristiwa dugaan tindak pidana
Nomor (20) : Diisi Pasal dan Undang-Undang yang dilanggar
Nomor (21) : Diisi tanggal mulai berlakunya surat perintah pemberian
tanda pengaman
- 150 -
………………….…………(2)…………………..……………..
“PRO JUSTITIA”
DIPERINTAHKAN
KEPADA : 1 Nama : ……………….........(13)………………......………..
Pangkat : ……………………..(14)....……..…………………..
Jabatan : ……………………..(15)…………………………….
2. Nama : ……………………..(16)..…....……………………..
Pangkat : ……………………..(17)…..........…………………..
Jabatan : ……………………..(18)...…………………..… dst
UNTUK : 1. Melakukan forensik digital terhadap:
………………………………….(19)…………………………………………..
Sehubungan dengan terjadinya tindak pidana di bidang .........(20)..........
yaitu ………(21)………..., diduga melanggar ……..(22)……................
2. Setelah melaksanakan surat perintah ini agar membuat Berita Acara
Forensik Digital. -------------------------------------------------------------------
3. Surat Perintah ini mulai berlaku sejak tanggal .......(23)...... sampai
dengan tanggal ………(24).……..
- 152 -
..................(30).................. ..................(28)..................
1. ……….(31)....………… ……………(29)....…………
..................(32)..................
2. ….……(33)....…………
Nomor (1) : Diisi nama direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang melakukan
Penyidikan
Nomor (2) : Diisi alamat direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi
di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang melakukan
Penyidikan
Nomor (3) : Diisi nomor surat perintah forensik digital
Nomor (4) : Diisi kode direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai melakukan
Penyidikan
Nomor (5) : Diisi tahun penerbitan surat perintah forensik digital
Nomor (6) : Diisi dengan nomor Peraturan Menteri Keuangan mengenai
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan/Organisasi
dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Bea dan
Cukai yang berlaku
Nomor (7) : Diisi nomor LK
Nomor (8) : Diisi tanggal LK
Nomor (9) : Diisi nomor Surat Perintah Tugas Penyidikan (SPTP)
Nomor (10) : Diisi tanggal Surat Perintah Tugas Penyidikan (SPTP)
Nomor (11) : Diisi nomor surat perintah Penyitaan
Nomor (12) : Diisi tanggal surat perintah Penyitaan
Nomor (13) : Diisi nama Penyidik yang diperintahkan
Nomor (14) : Diisi pangkat Penyidik yang diperintahkan
Nomor (15) : Diisi jabatan Penyidik yang diperintahkan
Nomor (16) : Diisi nama Penyidik yang diperintahkan
Nomor (17) : Diisi pangkat Penyidik yang diperintahkan
Nomor (18) : Diisi jabatan Penyidik yang diperintahkan
Nomor (19) : Diisi barang bukti yang dilakukan forensik digital
Nomor (20) : Diisi Jenis tindak pidana yang dilakukan
Nomor (21) : Diisi Uraian singkat peristiwa dugaan tindak pidana
Nomor (22) : Diisi Pasal dan Undang-Undang yang dilanggar
Nomor (23) : Diisi tanggal, bulan, tahun mulai berlakunya surat perintah
forensik digital
Nomor (24) : Diisi tanggal, bulan, tahun selesai berlakunya surat perintah
forensik digital
- 154 -
Nomor (25) : Diisi nama kota tempat diterbitkan surat perintah forensik
digital
Nomor (26) : Diisi tanggal, bulan, tahun penerbitan surat perintah forensik
digital
Nomor (27) : Diisi nama jabatan Penyidik penerbit surat perintah forensik
digital
Nomor (28) : Diisi tanda tangan Penyidik penerbit surat perintah forensik
digital
Nomor (29) : Diisi nama Penyidik penerbit surat perintah forensik digital
Nomor (30) : Diisi tanda tangan Penyidik yang diperintahkan
Nomor (31) : Diisi nama Penyidik yang diperintahkan
Nomor (32) : Diisi tanda tangan Penyidik yang diperintahkan
Nomor (33) : Diisi nama Penyidik yang diperintahkan
- 155 -
………………….…………(2)…………………..……………..
“PRO JUSTITIA”
DIPERINTAHKAN
..................(28).................. ..................(26)..................
1. ……….(29)....………… ……………(27)....…………
..................(30)..................
2. ….……(31)....…………
Nomor (1) : Diisi nama direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang melakukan
Penyidikan
Nomor (2) : Diisi alamat direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi
di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang melakukan
Penyidikan
Nomor (3) : Diisi nomor surat perintah penelusuran harta kekayaan
Nomor (4) : Diisi kode direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai melakukan
Penyidikan
Nomor (5) : Diisi tahun penerbitan surat perintah penelusuran harta
kekayaan
Nomor (6) : Diisi dengan nomor Peraturan Menteri Keuangan mengenai
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan/Organisasi
dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Bea dan
Cukai yang berlaku
Nomor (7) : Diisi nomor LK
Nomor (8) : Diisi tanggal LK
Nomor (9) : Diisi nomor Surat Perintah Tugas Penyidikan (SPTP)
Nomor (10) : Diisi tanggal Surat Perintah Tugas Penyidikan (SPTP)
Nomor (11) : Diisi nama Penyidik yang diperintahkan
Nomor (12) : Diisi pangkat Penyidik yang diperintahkan
Nomor (13) : Diisi jabatan Penyidik yang diperintahkan
Nomor (14) : Diisi nama Penyidik yang diperintahkan
Nomor (15) : Diisi pangkat Penyidik yang diperintahkan
Nomor (16) : Diisi jabatan Penyidik yang diperintahkan
Nomor (17) : Diisi nama tempat, alamat lengkap, tempat penelusuran harta
kekayaan
Nomor (18) : Diisi jenis tindak pidana yang dilakukan
Nomor (19) : Diisi uraian singkat peristiwa dugaan tindak pidana
Nomor (20) : Diisi Pasal dan Undang-Undang yang dilanggar
Nomor (21) : Diisi tanggal, bulan, tahun mulai berlakunya surat perintah
penelusuran harta kekayaan
Nomor (22) : Diisi tanggal, bulan, tahun selesai berlakunya surat perintah
penelusuran harta kekayaan
- 158 -
………………….…………(2)…………………..……………..
“PRO JUSTITIA”
Yth. …………(7)……………
………………(8)……………
1. Diberitahukan dengan hormat bahwa dalam rangka Penyidikan tindak pidana di bidang
………(9)………yaitu…………………………………(10)……………………………………..,
diduga melanggar ……………………………(11)………..………………., berdasarkan :
a. Pasal 112 ayat (2) Undang-Undang Nomor 10 tahun 1995 tentang Kepabeanan
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006;
b. Pasal 63 ayat (2) Undang-Undang Nomor 11 tahun 1995 tentang Cukai sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang nomor 39 tahun 2007;
c. Pasal 70 ayat (1) Undang-Undang Nomor 8 tahun 2010 tentang Pemberantasan Tindak
Pidana dan Pencucian Uang;
d. Surat Perintah Tugas Penyidikan (SPTP) Nomor : …….(12)…….. tanggal ……(13)……
2. Bahwa terdapat transaksi yang diduga merupakan hasil transaksi tindak pidana di Bidang
……..(14)……… yang melibatkan rekening atas nama :
▪ Nama : ………..(15)………………..
▪ Tempat dan Tanggal Lahir : ….…….(16)……………….
▪ NIK : ……….(17)…………………
▪ Alamat : ……….(18)…………………
3. Bahwa berdasarkan fakta-fakta hasil Penyidikan, Saudara diminta untuk melakukan
penundaan sementara transaksi ………..(19)……… pada rekening atas nama nasabah
tersebut di atas dan rekening-rekening lainatas nama nasabah tersebut (apabila ada) selama
5 (lima) hari kerja sejak tanggal terbit Berita Acara Penghentian Sementara Transaksi;
4. Bahwa sesuai pasal 70 ayat (5) Undang-Undang Nomor 8 tahun 2010 tentang Pemberantasan
Tindak Pidana dan Pencucian Uang, agar Saudara menyerahkan Berita Acara Penghentian
Sementara Transaksi tersebut kepada Kami paling lama 1 (satu) hari kerja sejak tanggal
penundaan transaksi
Apabila diperlukan informasi lebih lanjut terkait hal tersebut, Saudara dapat menghubungi
……(20)……….. no telp ……….(21)……….
….………...(22)….…..
Selaku Penyidik,
……………(23)………..
……………(24)………..…….
- 160 -
Nomor (1) : Diisi nama direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai penerbit Surat
Permintaan Penundaan Sementara Transaksi
Nomor (2) : Diisi alamat direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai penerbit Surat
Permintaan Penundaan Sementara Transaksi
Nomor (3) : Diisi nomor surat permintaan penundaan sementara transaksi
Nomor (4) : Diisi kode direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di bidang
Penyidikan atau Kantor Bea Cukai penerbit surat permintaan
penundaan sementara transaksi
Nomor (5) : Diisi tahun penerbitan surat permintaan penundaan sementara
transaksi
Nomor (6) : Diisi tanggal penerbitan surat permintaan penundaan sementara
transaksi
Nomor (7) : Diisi pimpinan/direktur pihak pelapor yang menangani proses
penundaan sementara transaksi
Nomor (8) : Diisi alamat pihak pelapor
Nomor (9) : Diisi jenis tindak pidana yang dilakukan (kepabeanan, cukai,
dan/atau tindak pidana pencucian uang)
Nomor (10) : Diisi uraian singkat peristiwa dugaan tindak pidana
Nomor (11) : Diisi Pasal dan Undang-Undang yang dilanggar
Nomor (12) : Diisi nomor Surat Perintah Tugas Penyidikan (SPTP)
Nomor (13) : Diisi tanggal Surat Perintah Tugas Penyidikan (SPTP)
Nomor (14) : Diisi jenis tindak pidana yang dilakukan (kepabeanan, cukai,
dan/atau tindak pidana pencucian uang)
Nomor (15) : Diisi nama nasabah yang akan dilakukan penundaan transaksi
Nomor (16) : Diisi tempat dan tanggal lahir nasabah yang akan dilakukan
penundaan transaksi
Nomor (17) : Diisi nomor identitas kependudukan nasabah yang akan dilakukan
penundaan transaksi
Nomor (18) : Diisi alamat nasabah yang akan dilakukan penundaan transaksi
Nomor (19) : Diisi jenis transaksi yang dimintakan penundaan sementara
(debet/kredit atau transaksi lainnya)
Nomor (20) : Diisi nama pegawai sebagai penghubung/contact person
- 161 -
………………….…………(2)…………………..……………..
“PRO JUSTITIA”
Yth. …………(7)……………
………………(8)……………
1. Diberitahukan dengan hormat bahwa dalam rangka Penyidikan tindak pidana di bidang
………(9)………yaitu…………………………………(10)…………………………………….., diduga
melanggar ……………………………(11)………..………………., berdasarkan :
a. Pasal 112 ayat (2) Undang-Undang Nomor 10 tahun 1995 tentang Kepabeanan sebagaimana
telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006;
b. Pasal 63 ayat (2) Undang-Undang Nomor 11 tahun 1995 tentang Cukai sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang nomor 39 tahun 2007;
c. Pasal 71 ayat (1) Undang-Undang Nomor 8 tahun 2010 tentang Pemberantasan Tindak
Pidana dan Pencucian Uang;
d. Surat Perintah Tugas Penyidikan (SPTP) Nomor : …….(12)…….. tanggal ……(13)……
e. Laporan Hasil Analisis PPATK Nomor : …….(14)……. Tanggal …….(15)………
f. Surat Penetapan Tersangka Nomor : …….(16)…….. tanggal …….(17)……….
2. Bahwa terdapat Harta Kekayaan berupa ………(18)………. yang diduga merupakan hasil tindak
pidana di Bidang ……..(19)……… yang berada pada Saudara yang dimiliki atas nama :
▪ Nama : ………..(20)………………..
▪ Tempat dan Tanggal Lahir : ….…….(21)……………….
▪ NIK : ……….(22)…………………
▪ Alamat : ……….(23)…………………
3. Bahwa berdasarkan kewenangan Penyidik sesuai pasal 71 ayat (1) Undang-Undang Nomor 8
tahun 2010 tentang Pemberantasan Tindak Pidana dan Pencucian Uang, memerintahkan kepada
Saudara untuk melakukan pemblokiran atas harta kekayaan yang dimiliki oleh ……..(24)………
dan harta kekayaan lain atas nama tersebut di atas (apabila ada) selama 30 (tiga puluh) hari kerja
sejak tanggal terbit Berita Acara Pelaksanaan Pemblokiran;
4. Bahwa sesuai pasal 71 ayat (6) Undang-Undang Nomor 8 tahun 2010 tentang Pemberantasan
Tindak Pidana dan Pencucian Uang, agar Saudara menyerahkan Berita Acara Pelaksanaan
Pemblokiran tersebut kepada Kami paling lama 1 (satu) hari kerja sejak tanggal pelaksanaan
Pemblokiran.
Apabila diperlukan informasi lebih lanjut terkait hal tersebut, Saudara dapat menghubungi
……(25)……….. no telp ……….(26)……….
….………...(27)….…..
Selaku Penyidik,
……………(28)………..
……………(29)………..…….
- 163 -
Nomor (1) : Diisi nama direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai penerbit surat
pemblokiran harta kekayaan
Nomor (2) : Diisi alamat direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai penerbit Surat
Pemblokiran Harta Kekayaan
Nomor (3) : Diisi nomor surat pemblokiran harta kekayaan
Nomor (4) : Diisi kode direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai penerbit Surat
Pemblokiran Harta Kekayaan
Nomor (5) : Diisi tahun penerbitan surat perintah harta kekayaan
Nomor (6) : Diisi tanggal penerbitan surat pemblokiran harta kekayaan
Nomor (7) : Diisi pimpinan/direktur pihak pelapor yang menangani proses
pemblokiran harta kekayaan
Nomor (8) : Diisi alamat Pihak Pelapor
Nomor (9) : Diisi jenis tindak pidana yang dilakukan (kepabeanan, cukai,
dan/atau tindak pidana pencucian uang)
Nomor (10) : Diisi uraian singkat peristiwa dugaan tindak pidana
Nomor (11) : Diisi Pasal dan Undang-Undang yang dilanggar
Nomor (12) : Diisi nomor Surat Perintah Tugas Penyidikan (SPTP)
Nomor (13) : Diisi tanggal Surat Perintah Tugas Penyidikan (SPTP)
Nomor (14) : Diisi nomor laporan hasil analisis PPATK (bila yang diblokir
adalah harta kekayaan Pihak Terlapor)
Nomor (15) : Diisi tanggal laporan hasil analisis PPATK (bila yang diblokir
adalah harta kekayaan Pihak Terlapor)
Nomor (16) : Diisi nomor surat penetapan Tersangka (bila yang diblokir
adalah harta Tersangka)
Nomor (17) : Diisi tanggal surat penetapan Tersangka (bila yang diblokir
adalah harta Tersangka)
Nomor (18) : Diisi jenis harta kekayaan yang akan diblokir
Nomor (19) : Diisi jenis tindak pidana yang dilakukan (kepabeanan, cukai,
dan/atau tindak pidana pencucian uang)
Nomor (20) : Diisi nama orang yang akan diblokir harta kekayaannya
Nomor (21) : Diisi tempat dan tanggal lahir orang yang akan diblokir harta
kekayaannya
- 164 -
Nomor (22) : Diisi nomor identitas kependudukan orang yang akan diblokir
harta kekayaannya
Nomor (23) : Diisi alamat orang yang akan diblokir harta kekayaannya
Nomor (24) : Diisi status orang yang akan diblokir harta kekayaanya
(Tersangka/Pihak Terlapor PPATK)
Nomor (25) : Diisi nama pegawai sebagai penghubung/contact person
Nomor (26) : Diisi nomor telp pegawai sebagai penghubung/contact person
Nomor (27) : Diisi nama jabatan Penyidik penerbit surat pemblokiran harta
kekayaan
Nomor (28) : Diisi tanda tangan Penyidik penerbit surat pemblokiran harta
kekayaan
Nomor (29) : Diisi nama Penyidik penerbit surat pemblokiran harta
kekayaan
- 165 -
………………….…………(2)…………………..……………..
“PRO JUSTITIA”
SURAT PERINTAH PEMBUNGKUSAN, PENYEGELAN, DAN/ATAU PELABELAN
BARANG BUKTI (BB)
NOMOR: SP-BSLBB-……(3)…../………(4)……/PPNS/......(5)........
DIPERINTAHKAN
DIKELUARKAN DI : ……..(24)..…….
PADA TANGGAL : ……..(25)……...
..................(26)...................
Yang menerima perintah Selaku Penyidik
..............(29)................. ..................(27)..................
..............(30)................. ……………(28)....…………
..............(31).................
..............(32).................
- 167 -
Nomor (1) : Diisi nama direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai penerbit Surat
Perintah Pembungkusan, Penyegelan, dan/atau Pelabelan
Barang Bukti (BB)
Nomor (2) : Diisi alamat direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai penerbit Surat
Perintah Pembungkusan, Penyegelan, dan/atau Pelabelan
Barang Bukti (BB)
Nomor (3) : Diisi nomor surat perintah pembungkusan, penyegelan,
dan/atau pelabelan barang bukti (BB)
Nomor (4) : Diisi kode direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai penerbit Surat
Perintah Pembungkusan, Penyegelan, dan/atau Pelabelan
Barang Bukti (BB)
Nomor (5) : Diisi tahun penerbitan surat perintah pembungkusan,
penyegelan, dan/atau pelabelan barang bukti (BB)
Nomor (6) : Diisi Nomor LK
Nomor (7) : Diisi Tanggal LK
Nomor (8) : Diisi nomor Surat Perintah Tugas Penyidikan (SPTP)
Nomor (9) : Diisi tanggal Surat Perintah Tugas Penyidikan (SPTP)
Nomor (10) : Diisi nomor surat perintah penyitaan
Nomor (11) : Diisi tanggal surat perintah penyitaan
Nomor (12) : Diisi nomor surat penetapan penyitaan dari ketua pengadilan
Nomor (13) : Diisi tanggal surat penetapan penyitaan dari ketua pengadilan
Nomor (14) : Diisi nama Penyidik yang diperintahkan
Nomor (15) : Diisi pangkat Penyidik yang diperintahkan
Nomor (16) : Diisi jabatan Penyidik yang diperintahkan
Nomor (17) : Diisi nama Penyidik yang diperintahkan
Nomor (18) : Diisi pangkat Penyidik yang diperintahkan
Nomor (19) : Diisi jabatan Penyidik yang diperintahkan
Nomor (20) : Diisi uraian barang bukti (BB) yang dibungkus, disegel,
dan/atau pelabelan
Nomor (21) : Diisi bidang tindak pidana yang dilanggar (kepabeanan / cukai
/ tppu/lainnya)
- 168 -
………………….…………(2)…………………..……………..
“PRO JUSTITIA”
Nomor : S-…(3)…/…..(4)…../PPNS/...(5).... ..……(6)…..…
Sifat : Segera
Lampiran : Satu berkas
Hal : Penyerahan Barang Bukti
Yth. …………(7)……………
………………(8)……………
2. Bahwa Penyidik telah melakukan penyitaan atas barang bukti sebagaimana tertuang dalam
Berita Acara Penyitaan berupa:
• ……………………………………………….(18)………………………………………………
• ……………………………………………………………………………………………………
3. Dalam rangka untuk menjamin keamanan barang bukti, dengan ini kami menyerahkan barang
bukti tersebut di atas untuk disimpan di RUPBASAN ……….(19)……………..
….………...(20)….…..
Selaku Penyidik,
……………(21)………..
……………(22)………...
- 170 -
Nomor (1) : Diisi nama direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai penerbit surat
penyerahan barang bukti (BB)
Nomor (2) : Diisi alamat direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai penerbit surat
penyerahan barang bukti (BB)
Nomor (3) : Diisi nomor surat penyerahan barang bukti (BB)
Nomor (4) : Diisi kode direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai penerbit surat
penyerahan barang bukti (BB)
Nomor (5) : Diisi tahun penerbitan surat penyerahan barang bukti (BB)
Nomor (6) : Diisi Tanggal penerbitan surat penyerahan barang bukti (BB)
Nomor (7) : Diisi pimpinan/kepala RUPBASAN
Nomor (8) : Diisi alamat kantor RUPBASAN
Nomor (9) : Diisi jenis tindak pidana yang dilakukan (kepabeanan, cukai,
dan/atau tindak pidana pencucian uang)
Nomor (10) : Diisi uraian singkat peristiwa dugaan tindak pidana
Nomor (11) : Diisi Pasal dan Undang-Undang yang dilanggar
Nomor (12) : Diisi nomor Surat Perintah Tugas Penyidikan (SPTP)
Nomor (13) : Diisi tanggal Surat Perintah Tugas Penyidikan (SPTP)
Nomor (14) : Diisi nomor surat perintah Penyitaan
Nomor (15) : Diisi tanggal surat perintah Penyitaan
Nomor (16) : Diisi nomor berita acara Penyitaan
Nomor (17) : Diisi tanggal berita acara Penyitaan
Nomor (18) : Diisi rincian barang bukti yang disita untuk diserahkan
kepada RUPBASAN
Nomor (19) : Diisi nama kota tempat RUPBASAN berada
Nomor (20) : Diisi nama jabatan Penyidik penerbit surat penyerahan barang
bukti (BB)
Nomor (21) : Diisi tanda tangan Penyidik penerbit surat penyerahan barang
bukti (BB)
Nomor (22) : Diisi nama Penyidik penerbit surat penyerahan barang bukti
(BB)
- 171 -
………………….…………(2)…………………..……………..
“PRO JUSTITIA”
SURAT PERINTAH PENYERAHAN BARANG BUKTI (BB)
NOMOR: SP-SERAH.BB-……(3)…../………(4)……/PPNS/......(5)........
DIPERINTAHKAN
DIKELUARKAN DI : ……..(25)..…….
PADA TANGGAL : ……..(26)……...
..............(32).................
..............(33).................
- 173 -
Nomor (1) : Diisi nama direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai penerbit surat
perintah penyerahan barang bukti (BB)
Nomor (2) : Diisi alamat direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai penerbit surat
perintah penyerahan barang bukti (BB)
Nomor (3) : Diisi nomor penerbit surat perintah penyerahan barang bukti
(BB)
Nomor (4) : Diisi kode direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai penerbit surat
perintah penyerahan barang bukti (BB)
Nomor (5) : Diisi tahun penerbitan surat perintah penyerahan barang
bukti (BB)
Nomor (6) : Diisi bidang tindak pidana yang dilanggar (kepabeanan / cukai
/ TTPU/lainnya)
Nomor (7) : Diisi nomor LK
Nomor (8) : Diisi tanggal LK
Nomor (9) : Diisi Nomor Surat Perintah Tugas Penyidikan (SPTP)
Nomor (10) : Diisi Tanggal Surat Perintah Tugas Penyidikan (SPTP)
Nomor (11) : Diisi nomor surat perintah Penyitaan
Nomor (12) : Diisi tanggal surat perintah Penyitaan
Nomor (13) : Diisi nomor surat penetapan Penyitaan dari Ketua Pengadilan
Nomor (14) : Diisi tanggal surat penetapan Penyitaan dari Ketua Pengadilan
Nomor (15) : Diisi nama Penyidik yang diperintahkan
Nomor (16) : Diisi pangkat Penyidik yang diperintahkan
Nomor (17) : Diisi jabatan Penyidik yang diperintahkan
Nomor (18) : Diisi nama Penyidik yang diperintahkan
Nomor (19) : Diisi pangkat Penyidik yang diperintahkan
Nomor (20) : Diisi jabatan Penyidik yang diperintahkan
Nomor (21) : Diisi bidang tindak pidana yang dilanggar (Kepabeanan /
Cukai / TTPU/Lainnya)
Nomor (22) : Diisi uraian singkat peristiwa dugaan tindak pidana
Nomor (23) : Diisi Pasal yang dikenakan dalam peraturan perundang-
undangan atas tindak pidana yang dilanggar
Nomor (24) : Diisi nama RUPBASAN
- 174 -
………………….…………(2)…………………..……………..
“PRO JUSTITIA”
SURAT PERINTAH PENYIMPANAN/PENITIPAN*) BARANG BUKTI (BB)
NOMOR: SP-PPBB-……(3)…../………(4)……/PPNS/......(5)........
DIPERINTAHKAN
DIKELUARKAN DI : ……..(23)..…….
PADA TANGGAL : ……..(24)……...
..............(30).................
..............(31).................
Catatan:
*) Coret yang tidak perlu
- 177 -
Nomor (1) : Diisi nama direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi
di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai penerbit surat
perintah penyimpanan/penitipan barang bukti (BB)
Nomor (2) : Diisi alamat direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi
di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai penerbit surat
perintah penyimpanan/penitipan barang bukti (BB)
Nomor (3) : Diisi nomor penerbitan surat perintah
penyimpanan/penitipan barang bukti (BB)
Nomor (4) : Diisi kode direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai penerbit surat
perintah penyimpanan/penitipan barang bukti (BB)
Nomor (5) : Diisi tahun penerbitan surat perintah
penyimpanan/penitipan barang bukti (BB)
Nomor (6) : Diisi bidang tindak pidana yang dilanggar
(kepabeanan/cukai/TTPU/lainnya)
Nomor (7) : Diisi nomor LK
Nomor (8) : Diisi tanggal LK
Nomor (9) : Diisi nomor Surat Perintah Tugas Penyidikan (SPTP)
Nomor (10) : Diisi tanggal Surat Perintah Tugas Penyidikan (SPTP)
Nomor (11) : Diisi nomor surat perintah Penyitaan
Nomor (12) : Diisi tanggal surat perintah Penyitaan
Nomor (13) : Diisi nomor surat penetapan Penyitaan dari Ketua
Pengadilan
Nomor (14) : Diisi tanggal surat penetapan Penyitaan dari Ketua
Pengadilan
Nomor (15) : Diisi nama Penyidik yang diperintahkan
Nomor (16) : Diisi pangkat Penyidik yang diperintahkan
Nomor (17) : Diisi jabatan Penyidik yang diperintahkan
Nomor (18) : Diisi nama Penyidik yang diperintahkan
Nomor (19) : Diisi pangkat Penyidik yang diperintahkan
- 178 -
Catatan:
*) Coret yang tidak perlu
- 179 -
………………….…………(2)…………………..……………..
“PRO JUSTITIA”
Nomor : S-…(3)…/…..(4)…../PPNS/...(5).... ..……(6)…..…
Sifat : Segera
Lampiran : Satu berkas
Hal : Permintaan Pengeluaran Barang Bukti
Yth. …………(7)……………
………………(8)……………
3. Menindaklanjuti hal tersebut, kami meminta kepada Saudara untuk dapat mengeluarkan
barang bukti berupa ……….(22)…………. guna kepentingan ……….(23)……………..
……………(25)………..
……………(26)………...
- 180 -
Nomor (1) : Diisi nama direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi
di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai penerbit surat
permintaan pengeluaran barang bukti (BB)
Nomor (2) : Diisi alamat direktorat yang melaksanakan tugas dan
fungsi di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai
penerbit surat permintaan pengeluaran barang bukti (BB)
Nomor (3) : Diisi nomor surat permintaan pengeluaran barang bukti
(BB)
Nomor (4) : Diisi Kode Direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi
di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai penerbit surat
permintaan pengeluaran barang bukti (BB)
Nomor (5) : Diisi Tahun penerbitan surat permintaan pengeluaran
barang bukti (BB)
Nomor (6) : Diisi Tanggal penerbitan surat permintaan pengeluaran
barang bukti (BB)
Nomor (7) : Diisi Pimpinan/Kepala RUPBASAN
Nomor (8) : Diisi alamat kantor RUPBASAN
Nomor (9) : Diisi jenis tindak pidana yang dilakukan (kepabeanan,
cukai, dan/atau tindak pidana pencucian uang)
Nomor (10) : Diisi uraian singkat peristiwa dugaan tindak pidana
Nomor (11) : Diisi Pasal dan Undang-Undang yang dilanggar
Nomor (12) : Diisi nomor Surat Perintah Tugas Penyidikan (SPTP)
Nomor (13) : Diisi tanggal Surat Perintah Tugas Penyidikan (SPTP)
Nomor (14) : Diisi nomor surat perintah Penyitaan
Nomor (15) : Diisi tanggal surat perintah Penyitaan
Nomor (16) : Diisi nomor berita acara Penyitaan
Nomor (17) : Diisi tanggal berita acara Penyitaan
Nomor (18) : Diisi nomor surat penyerahan barang bukti (BB)
Nomor (19) : Diisi tanggal surat penyerahan barang bukti (BB)
Nomor (20) : Diisi nama kota tempat RUPBASAN berada
Nomor (21) : Diisi rincian barang bukti yang diserahkan kepada
RUPBASAN
Nomor (22) : Diisi rincian jumlah dan jenis barang bukti yang
dimintakan pengeluarannya dari RUPBASAN
- 181 -
………………….…………(2)…………………..……………..
“PRO JUSTITIA”
SURAT PERINTAH PENGAMBILAN BARANG BUKTI (BB)
NOMOR: SP-AMBIL.BB-……(3)…../………(4)……/PPNS/......(5)........
DIPERINTAHKAN
..............(30).................
..............(31).................
- 184 -
Nomor (1) : Diisi nama direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi
di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai penerbit surat
perintah pengambilan barang bukti (BB)
Nomor (2) : Diisi alamat direktorat yang melaksanakan tugas dan
fungsi di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai
penerbit surat perintah pengambilan barang bukti (BB)
Nomor (3) : Diisi nomor kantor penerbit surat perintah pengambilan
barang bukti (BB)
Nomor (4) : Diisi kode direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi
di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai penerbit surat
perintah pengambilan barang bukti (BB)
Nomor (5) : Diisi tahun penerbitan surat perintah pengambilan barang
bukti (BB)
Nomor (6) : Diisi bidang tindak pidana yang dilanggar (kepabeanan /
cukai / TTPU/lainnya)
Nomor (7) : Diisi nomor LK
Nomor (8) : Diisi tanggal LK
Nomor (9) : Diisi nomor Surat Perintah Tugas Penyidikan (SPTP)
Nomor (10) : Diisi tanggal Surat Perintah Tugas Penyidikan (SPTP)
Nomor (11) : Diisi nomor surat perintah Penyitaan
Nomor (12) : Diisi tanggal surat perintah Penyitaan
Nomor (13) : Diisi nomor surat penetapan Penyitaan dari Ketua
Pengadilan
Nomor (14) : Diisi tanggal surat penetapan Penyitaan dari Ketua
Pengadilan
Nomor (15) : Diisi nama Penyidik yang diperintahkan
Nomor (16) : Diisi pangkat Penyidik yang diperintahkan
Nomor (17) : Diisi jabatan Penyidik yang diperintahkan
Nomor (18) : Diisi nama Penyidik yang diperintahkan
Nomor (19) : Diisi pangkat Penyidik yang diperintahkan
Nomor (20) : Diisi jabatan Penyidik yang diperintahkan
Nomor (21) : Diisi uraian Barang Bukti (BB) yang diambil
Nomor (22) : Diisi nama RUPBASAN
Nomor (23) : Diisi nama kota tempat diterbitkannya surat perintah
pengambilan barang bukti (BB)
- 185 -
………………….…………(2)…………………..……………..
“PRO JUSTITIA”
DIKELUARKAN DI : …………(20)…………
PADA TANGGAL : …………(21)…………
……………(25)…………… ……………(23)……………
1. ……………(26)…………… ……………(24)……………
……………(27)……………
2. ……………(28)……………
- 188 -
Nomor (1) : Diisi nama direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi
di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai surat perintah
penyisihan barang bukti (BB)
Nomor (2) : Diisi alamat direktorat yang melaksanakan tugas dan
fungsi di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai surat
perintah penyisihan barang bukti (BB)
Nomor (3) : Diisi nomor surat perintah penyisihan barang bukti (BB)
Nomor (4) : Diisi kode direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi
di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai penerbit surat
perintah penyisihan barang bukti (BB)
Nomor (5) : Diisi tahun penerbitan surat perintah penyisihan barang
bukti (BB)
Nomor (6) : Diisi nomor LK
Nomor (7) : Diisi tanggal LK
Nomor (8) : Diisi nomor Surat Perintah Tugas Penyidikan (SPTP)
Nomor (9) : Diisi tanggal Surat Perintah Tugas Penyidikan (SPTP)
Nomor (10) : Diisi nomor surat perintah Penyitaan
Nomor (11) : Diisi tanggal surat perintah Penyitaan
Nomor (12) : Diisi nama Penyidik yang diperintahkan
Nomor (13) : Diisi pangkat Penyidik yang diperintahkan
Nomor (14) : Diisi jabatan Penyidik yang diperintahkan
Nomor (15) : Diisi nama Penyidik yang diperintahkan
Nomor (16) : Diisi pangkat Penyidik yang diperintahkan
Nomor (17) : Diisi jabatan Penyidik yang diperintahkan
Nomor (18) : Diisi uraian barang bukti yang disisihkan
Nomor (19) : Diisi tanggal mulai berlakunya surat perintah penyisihan
barang bukti (BB)
Nomor (20) : Diisi nama kota tempat penerbitan surat perintah
penyisihan barang bukti (BB)
Nomor (21) : Diisi tanggal penerbitan surat perintah penyisihan barang
bukti (BB)
Nomor (22) : Diisi nama jabatan Penyidik penerbit surat perintah
penyisihan barang bukti (BB)
Nomor (23) : Diisi tanda tangan Penyidik penerbit surat perintah
penyisihan barang bukti (BB)
- 189 -
………………….…………(2)…………………..……………..
“PRO JUSTITIA”
Yth. .....................(8)..........................
.....................(9)...........................
3. Barang-barang bukti yang tersebut dalam daftar barang bukti disimpan oleh Penyidik
PNS Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.
Mengetahui, ………………..(23)……………….
………………..(26)………………. Selaku Penyidik
………………..(27)………………. ………………..(24)……………….
………………..(28)………………. ………………..(25)……………….
Tembusan :
1. …………………(29)………………………
2. …………………(30)………………………
3. …………………(31)………………………
- 191 -
………………….…………(2)…………………..……………..
“PRO JUSTITIA”
Nomor : SPBP-…(3)…/….(4).…/PPNS/…(5)… …………(6)…………
Sifat : Segera
Lampiran : 2 (dua) berkas
Hal : Penyerahan Kembali Berkas Perkara Tersangka
………….…(7)…………….
Yth. .....................(8)..........................
.....................(9)...........................
3. Barang-barang bukti yang tersebut dalam daftar barang bukti disimpan oleh Penyidik
PNS Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.
- 194 -
Mengetahui, ………………..(31)……………….
………………..(34)………………. Selaku Penyidik
………………..(35)………………. ………………..(32)……………….
………………..(36)………………. ………………..(33)……………….
Tembusan :
1. …………………(37)………………………
2. …………………(38)………………………
3. …………………(39)………………………
- 195 -
Nomor (1) : Diisi nama direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi
di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang
melakukan Penyidikan
Nomor (2) : Diisi alamat direktorat yang melaksanakan tugas dan
fungsi di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang
melakukan Penyidikan
Nomor (3) : Diisi nomor surat penyerahan berkas perkara
Nomor (4) : Diisi kode direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi
di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang
melaksanakan Penyidikan
Nomor (5) : Diisi tahun diterbitkannya surat penyerahan kembali
berkas perkara
Nomor (6) : Diisi tanggal diterbitkannya surat penyerahan kembali
berkas perkara
Nomor (7) : Diisi nama Tersangka sesuai dengan data yang dimiliki
oleh Penyidik
Nomor (8) : Diisi Pimpinan/Kepala Kejaksaan tujuan surat
penyerahan kembali berkas perkara
Nomor (9) : Diisi alamat kantor Kejaksaan tujuan surat penyerahan
kembali berkas perkara
Nomor (10) : Diisi nama Tersangka
Nomor (11) : Diisi pejabat Kejaksaan yang menandatangani surat (P-19)
Nomor (12) : Diisi nomor surat (P-19)
Nomor (13) : Diisi nama Tersangka
Nomor (14) : Diisi petunjuk formil dari Penuntut Umum
Nomor (15) : Diisi petunjuk materiil dari Penuntut Umum
Nomor (16) : Diisi pemenuhan atas petunjuk formil dari Penuntut
Umum
Nomor (17) : Diisi pemenuhan atas petunjuk materiil dari Penuntut
Umum
Nomor (18) : Diisi nomor Berkas Perkara
Nomor (19) : Diisi tanggal Berkas Perkara
Nomor (20) : Diisi nama Tersangka
Nomor (21) : Diisi jenis kelamin Tersangka
Nomor (22) : Diisi tempat tanggal/lahir Tersangka
Nomor (23) : Diisi pekerjaan Tersangka
- 196 -
… ……………….…………(2)…………………..……………..
“PRO JUSTITIA”
2. Bahwa bersama ini kami menyerahkan 1 (satu) orang Tersangka dan barang bukti
dengan data:
a.
Nama : ..............................(14)...................................
Jenis Kelamin : ..............................(15)...................................
Tempat/Tanggal Lahir : ..............................(16)...................................
NIK : ..............................(17)...................................
Pekerjaan : ..............................(18)...................................
Kewarganegaraan : ..............................(19)...................................
Agama : ..............................(20)...................................
Alamat sesuai KTP : ..............................(21)...................................
Alamat Tempat Tinggal : ..............................(22)...................................
b. barang bukti berupa sebagaimana yang tercantum dalam daftar barang bukti pada
Berkas Perkara Nomor .......(23)....... tanggal ......(24).........
dalam perkara dugaan tindak pidana di bidang .......(25)......... yaitu ......(26)....., diduga
melanggar pasal ............(27)..............
3. Bahwa Tersangka Sdr. ............(28)........... ditahan di ..............(29)................
4. Bahwa barang bukti sebagaimana butir 2.b di atas berada pada penguasaan Penyidik
di ...............(30)..............
5. Apabila Tersangka tersebut telah mendapat putusan (vonis) Pengadilan, kiranya
kepada kami dapat dikirim Petikan Surat Keputusannya.
Demikian untuk menjadi maklum.
Mengetahui, ………………..(31)……………….
………………..(34)………………. Selaku Penyidik
………………..(35)………………. ………………..(32)……………….
………………..(36)………………. ………………..(33)……………….
Tembusan :
1. …………………(37)………………………
2. …………………(38)………………………
3. …………………(39)………………………
- 198 -
Nomor (1) : Diisi nama direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi
di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang
melakukan penyerahan Tersangka
Nomor (2) : Diisi alamat direktorat yang melaksanakan tugas dan
fungsi di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang
melakukan penyerahan Tersangka
Nomor (3) : Diisi nomor SP.TBB
Nomor (4) : Diisi tanggal surat penyerahan Tersangka
Nomor (5) : Diisi nama Tersangka yang diserahkan
Nomor (6) : Diisi nama Kantor Kejaksaan Negeri yang dituju
Nomor (7) : Diisi Kejaksaan yang mengeluarkan Surat Pemberitahuan
Hasil Penyidikan
Nomor (8) : Diisi nomor surat pemberitahuan hasil Penyidikan
Nomor (9) : Diisi tanggal surat pemberitahuan hasil Penyidikan
Nomor (10) : Diisi perihal surat pemberitahuan hasil Penyidikan
Nomor (11) : Diisi nomor berkas perkara
Nomor (12) : Diisi tanggal berkas perkara
Nomor (13) : Diisi nama Tersangka dalam berkas perkara
Nomor (14) : Diisi nama Tersangka
Nomor (15) : Diisi jenis kelamin Tersangka
Nomor (16) : Diisi tempat, tanggal lahir Tersangka
Nomor (17) : Diisi Nomor Induk Kependudukan (NIK) Tersangka
Nomor (18) : Diisi pekerjaan Tersangka
Nomor (19) : Diisi kewarganegaraan Tersangka
Nomor (20) : Diisi agama Tersangka
Nomor (21) : Diisi alamat Tersangka sesuai KTP
Nomor (22) : Diisi Alamat tempat tinggal Tersangka (diisi dalam hal
alamat tempat tinggal Tersangka tidak sesuai dengan KTP)
Nomor (23) : Diisi Nomor Berkas Perkara
Nomor (24) : Diisi Tanggal Berkas Perkara
Nomor (25) : Diisi Jenis tindak pidana (Kepabeanan, Cukai, atau Tindak
Pidana Pencucian Uang)
Nomor (26) : Diisi Uraian singkat peristiwa dugaan tindak pidana
- 199 -
………………….…………(2)…………………..……………..
“PRO JUSTITIA”
SURAT PERINTAH PENGEMBALIAN BARANG BUKTI
Nomor SPPBB-….(3)..../……/PPNS/........
DASAR : 1. Pasal 44 ayat (1) dan ayat (2) Kitab Undang Undang Hukum
Acara Pidana
2. Pasal 112 ayat (2) Undang Undang Nomor 10 tahun 1995
tentang Kepabeanan sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 17 tahun 2006;
3. Pasal 63 ayat (2) Undang-Undang Nomor 11 tahun 1995
tentang Cukai sebagaimana telah diubah dengan Undang-
Undang Nomor 39 tahun 2007;
4. Surat Perintah Tugas Penyidikan (SPTP) Nomor : SPTP-
......(5)....../PPNS/....... tanggal ……(6)…….
5. Surat Perintah Penyitaan Nomor : SPP-
...........(7)........./PPNS/........ tanggal .........(8)...........
6. Surat Permintaan Pengeluaran Barang Bukti Nomor:
.........(9)........... tanggal .........(10)...........
DIPERINTAHKAN :
DITETAPKAN DI : ………(19)…………
PADA TANGGAL : ………(20)…………..
................(21).................
Selaku Penyidik,
................(22).................
………………(23)……………………
- 201 -
Nomor (1) : Diisi nama direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi
di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang
melakukan Penyidikan
Nomor (2) : Diisi alamat direktorat yang melaksanakan tugas dan
fungsi di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang
melakukan Penyidikan
Nomor (3) : Diisi nomor surat, kode direktorat yang melaksanakan
tugas dan fungsi di bidang Penyidikan atau Kantor Bea
Cukai yang melakukan dan Tahun Surat Perintah
Pengembalian Barang Bukti
Nomor (4) : Diisi dugaan tindak pidana (Kepabeanan/Cukai/TPPU)
Nomor (5) : Diisi nomor Surat Perintah Tugas Penyidikan (SPTP),
Nomor (6) : Diisi tanggal Surat Perintah Tugas Penyidikan (SPTP)
Nomor (7) : Diisi nomor surat perintah Penyitaan
Nomor (8) : Diisi tanggal surat perintah Penyitaan
Nomor (9) : Diisi nomor surat permintaan pengeluaran barang bukti
Nomor (10) : Diisi tanggal surat permintaan pengeluaran barang bukti
Nomor (11) : Diisi nama Penyidik yang diberi perintah
Nomor (12) : Diisi pangkat Penyidik yang diberi perintah
Nomor (13) : Diisi jabatan Penyidik yang diberi perintah
Nomor (14) : Diisi jumlah dan jenis barang bukti yang dikembalikan
Nomor (15) : Diisi nama RUPBASAN
Nomor (16) : Diisi dugaan tindak pidana (Kepabeanan/Cukai/TPPU)
Nomor (17) : Diisi uraian singkat peristiwa dugaan tindak pidana
Nomor (18) : Diisi Pasal pada Undang-Undang yang diduga dilanggar
Nomor (19) : Diisi nama kota tempat penerbitan surat perintah
pengembalian barang bukti
Nomor (20) : Diisi tanggal penerbitan surat perintah pengembalian
barang bukti
Nomor (21) : Diisi nama jabatan Penyidik penerbit surat perintah
pengembalian barang bukti
- 202 -
… ……………….…………(2)…………………..……………..
“PRO JUSTITIA”
SURAT PERINTAH PENGHENTIAN PENYIDIKAN
Nomor SPPP-….(3)..../……/PPNS/........
DASAR : 1. Pasal 6 ayat (1) huruf b, Pasal 7 ayat (2), dan Pasal 109
ayat (2) dan ayat (3) KUHAP;
2. Pasal 112 ayat (2) Undang Undang Nomor 10 tahun 1995
tentang Kepabeanan sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 17 tahun 2006;
3. Pasal 63 ayat (2) Undang-Undang Nomor 11 tahun 1995
tentang Cukai sebagaimana telah diubah dengan Undang-
Undang Nomor 39 tahun 2007;
4. Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan Nomor : PDP-
......(4)...... tanggal ……(5)…….;
5. Resume hasil Penyidikan tindak pidana di bidang
……(6)…… atas nama Tersangka …...(7)……, sebagaimana
dimaksud dalam Pasal …..(8)...... ;
6. Hasil Gelar Perkara tanggal ....................(9)...........……
DIPERINTAHKAN :
2. Nama : .................................(10).................................
Pangkat : .................................(11).................................
Jabatan : .................................(12).................................
DITETAPKAN DI : ………(25)…………
PADA TANGGAL : ………(26)………….
Mengetahui, ................(27).................
................(30)................. Selaku Penyidik,
................(31)................. ................(28).................
.......................(32)........................ ………………(29)……………………
................(33).................
........................(34)......................
................(35).................
........................(36)......................
- 205 -
Nomor (1) : Diisi nama direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi
di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang
melakukan Penyidikan
Nomor (2) : Diisi alamat direktorat yang melaksanakan tugas dan
fungsi di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang
melakukan Penyidikan
Nomor (3) : Diisi nomor, kode direktorat yang melaksanakan tugas dan
fungsi di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang
melakukan pengentian Penyidikan, tahun penerbitan surat
perintah penghentian Penyidikan
Nomor (4) : Diisi nomor surat pemberitahuan dimulainya Penyidikan
Nomor (5) : Diisi tanggal surat pemberitahuan dimulainya Penyidikan
Nomor (6) : Diisi Tindak Pidana yang dilakukan (Kepabeanan, Cukai,
atau Tindak Pidana Pencucian Uang/TPPU)
Nomor (7) : Diisi nama Tersangka
Nomor (8) : Diisi Pasal dan Undang-Undang yang dilanggar
Nomor (9) : Diisi tanggal gelar perkara
Nomor (10) : Diisi nama Penyidik yang diperintahkan
Nomor (11) : Diisi pangkat Penyidik yang diperintahkan
Nomor (12) : Diisi jabatan Penyidik yang diperintahkan
Nomor (13) : Diisi nama Tersangka
Nomor (14) : Diisi tempat tanggal lahir Tersangka
Nomor (15) : Diisi jenis kelamin Tersangka
Nomor (16) : Diisi agama Tersangka
Nomor (17) : Diisi kewarganegaraan Tersangka
Nomor (18) : Diisi pekerjaan Tersangka
Nomor (19) : Diisi alamat Tersangka
Nomor (20) : Diisi bidang Tindak Pidana yang dilanggar (Kepabeanan,
Cukai, atau TPPU)
Nomor (21) : Diisi Pasal dan Undang-undang yang dilanggar
Nomor (22) : Diisi tanggal penghentian Penyidikan
Nomor (23) : Diisi alasan penghentian Penyidikan (tidak cukup bukti
atau tidak memenuhi unsur pasal yang dipersangkakan
kepada Tersangka, atau peristiwa tersebut bukan
- 206 -
………………….…………(2)…………………..……………..
“PRO JUSTITIA”
SURAT KETETAPAN
Nomor: STAP-…………(3)……………………..
Tentang
PENGHENTIAN PENYIDIKAN
MEMUTUSKAN
DITETAPKAN DI : ………(21)…………
PADA TANGGAL : ………(22)………….
................(23).................
Selaku Penyidik,
................(24).................
………………(25)……………………
- 208 -
Nomor (1) : Diisi nama direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi
di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang
melakukan Penyidikan
Nomor (2) : Diisi alamat direktorat yang melaksanakan tugas dan
fungsi di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang
melakukan Penyidikan
Nomor (3) : Diisi nomor kode direktorat yang melaksanakan tugas dan
fungsi di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai, dan
tahun diterbitkan surat ketetapan penghentian penyidikan
Nomor (4) : Diisi bidang tindak pidana (kepabeanan/cukai/TPPU)
Nomor (5) : Diisi alasan dilakukan penghentian Penyidikan
Nomor (6) : Diisi nomor surat pemberitahuan dimulainya Penyidikan
Nomor (7) : Diisi tanggal surat pemberitahuan dimulainya Penyidikan
Nomor (8) : Diisi nama Tersangka
Nomor (9) : Diisi bidang tindak pidana (kepabeanan/cukai/TPPU)
Nomor (10) : Diisi Pasal yang dilanggar
Nomor (11) : Diisi Undang-Undang yang dilanggar
Nomor (12) : Diisi nama Tersangka/Saksi yang diperiksa
Nomor (13) : Diisi tanggal berita acara pemeriksaan Tersangka/Saksi
Nomor (14) : Diisi nama Tersangka
Nomor (15) : Diisi tempat, tanggal lahir Tersangka
Nomor (16) : Diisi jenis kelamin Tersangka
Nomor (17) : Diisi kewarganegaraan Tersangka
Nomor (18) : Diisi nomor identitas Tersangka
Nomor (19) : Diisi pekerjaan Tersangka
Nomor (20) : Diisi alamat Tersangka sesuai KTP
Nomor (21) : Diisi nama kota tempat diterbitkannya surat penetapan
penghentian penyidikan
Nomor (22) : Diisi tanggal diterbitkannya surat penetapan penghentian
penyidikan
Nomor (23) : Diisi nama jabatan Penyidik penerbit surat ketetapan
penghentian penyidikan
Nomor (24) : Diisi tanda tangan Penyidik penerbit surat ketetapan
penghentian penyidikan
- 209 -
“PRO JUSTITIA”
Nomor : …………(3)………… .……, ………(6)……….
Sifat : …………(4)…………
Lampiran : …………(5)…………
Hal : Pemberitahuan Penghentian Penyidikan
Yth. ……………….……(7)……………….
Di …………….……(8)……………….
2. Dasar : a. ………………………………(17)………………………
b. Surat Ketetapan No. ……………(18)…………….. tanggal
……(19)…… tentang penghentian Penyidikan;
c. Resume hasil Penyidikan tanggal……(20)…… (terlampir)
3. Demikian untuk menjadi maklum.
Mengetahui, ................(21).................
................(24)................. Selaku Penyidik,
................(25)................. ................(22).................
.......................(26)........................ ………………(23)……………………
Tembusan :
1. …………(27)………
2. …………(28)………
- 211 -
Nomor (1) : Diisi nama direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi
di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang
melakukan Penyidikan
Nomor (2) : Diisi alamat direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi
di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang
melakukan Penyidikan
Nomor (3) : Diisi nomor, kode direktorat yang melaksanakan tugas dan
fungsi di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai, dan
tahun penerbitan surat pemberitahuan penghentian
Penyidikan
Nomor (4) : Diisi sifat atau klasifikasi surat
Nomor (5) : Diisi jumlah berkas lampiran surat (bila ada)
Nomor (6) : Diisi nama kota dan tanggal diterbitkannya Surat
Pemberitahuan Penghentian Penyidikan
Nomor (7) : Diisi Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus/Kepala
Kejaksaan Tinggi/Kepala Kejaksaan Negeri yang menjadi
tujuan surat pemberitahuan penghentian Penyidikan
Nomor (8) : Diisi alamat tujuan Surat Pemberitahuan Penghentian
Penyidikan
Nomor (9) : Diisi nomor surat perintah dimulainya Penyidikan
Nomor (10) : Diisi tanggal surat perintah dimulainya Penyidikan
Nomor (11) : Diisi jenis tindak pidana yang dilakukan (Kepabeanan,
Cukai, dan/atau Tindak Pidana Pencucian Uang)
Nomor (12) : Diisi Pasal yang dilanggar
Nomor (13) : Diisi Undang-Undang yang dilanggar
Nomor (14) : Diisi nama Tersangka sesuai dengan surat perintah
dimulainya Penyidikan
Nomor (15) : Diisi tanggal dimulainya penghentian Penyidikan
Nomor (16) : Diisi alasan dihentikannya Penyidikan
Nomor (17) : Diisi dasar penghentian Penyidikan
Nomor (18) : Diisi nomor surat ketetapan penghentian Penyidikan
Nomor (19) : Diisi tanggal ketetapan Penghentian Penyidikan
Nomor (20) : Diisi tanggal resume hasil Penyidikan
Nomor (21) : Diisi nama jabatan Penyidik penerbit surat pemberitahuan
penghentian Penyidikan
- 212 -
“PRO JUSTITIA”
SURAT KETETAPAN
Nomor: STAP- ……………(3)……………
Tentang
MEMUTUSKAN
Dikeluarkan di : …...……(27)………….
Pada tanggal : …………(28)………….
…………..(29)……………..
SELAKU PENYIDIK
……………………(30)…………………
……………………(31)…………………
- 215 -
Nomor (1) : Diisi nama direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi
di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang
melakukan Penyidikan
Nomor (2) : Diisi alamat direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi
di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang
melakukan Penyidikan
Nomor (3) : Diisi nomor, kode direktorat yang melaksanakan tugas dan
fungsi di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai, dan
tahun diterbitkan Surat Ketetapan Pencabutan Penghentian
Penyidikan (STAP-P3)
Nomor (4) : Diisi jenis Tindak Pidana yang dilakukan (Kepabeanan,
Cukai, dan/atau Tindak Pidana Pencucian Uang)
Nomor (5) : Diisi nama Tersangka sesuai dengan Surat Perintah
Dimulainya Penyidikan
Nomor (6) : Diisi nomor Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan
Nomor (7) : Diisi tanggal diterbitkannya surat pemberitahuan
dimulainya Penyidikan
Nomor (8) : Diisi nama Tersangka
Nomor (9) : Diisi jenis tindak pidana yang dilakukan (Kepabeanan,
Cukai, dan/atau Tindak Pidana Pencucian Uang)
Nomor (10) : Diisi Pasal yang dilanggar
Nomor (11) : Diisi Undang-Undang yang dilanggar
Nomor (12) : Diisi nama Tersangka/Saksi yang diperiksa
Nomor (13) : Diisi tanggal berita acara pemeriksaan Tersangka/Saksi
Nomor (14) : Diisi nomor surat pemberitahuan penghentian Penyidikan
Nomor (15) : Diisi tanggal surat pemberitahuan penghentian Penyidikan
Nomor (16) : Diisi nama Tersangka sesuai surat pemberitahuan
penghentian Penyidikan
Nomor (17) : Diisi nomor surat ketetapan penghentian Penyidikan
Nomor (18) : Diisi tanggal surat ketetapan penghentian Penyidikan
Nomor (19) : Diisi nama Tersangka sesuai dengan surat perintah
dimulainya Penyidikan
Nomor (20) : Diisi jenis kelamin Tersangka
Nomor (21) : Diisi tempat dan tanggal lahir/ umur Tersangka
Nomor (22) : Diisi kewarganegaraan Tersangka
Lampiran V
Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai
Nomor PER- 19/BC/2021
Tentang Tata Laksana Penyidikan di
LIngkungan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
………………….…………(2)…………………..……………..
“UNTUK KEADILAN”
………………….…………(4)…………………..……………..
.............(5).............. ................(7)..................
..............(6)............... ................(8)..................
-2-
Nomor (1) : Diisi Nama Direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang melakukan
Penyidikan
Nomor (2) : Diisi Alamat Direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi
………………….…………(2)…………………..……………..
“PRO JUSTITIA”
Jakarta,
…………(81)………………..
Penyidik,
………………(82)………………..
-5-
………………….…………(2)…………………..……………..
“PRO JUSTITIA”
RESUME
I. DASAR
1. Laporan Kejadian Tindak Pidana Nomor: LK- ……(3)….. tanggal ……(4)……...;
2. Surat Perintah Tugas Penyidikan Nomor: SPTP-……(5)……. tanggal ……(6)………;
3. Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan Nomor: ……(7)…... tanggal ……(8)……;
II. PERKARA
Penyidikan atas perkara tindak pidana di bidang ……(9)…….. yaitu
…………(10)……………
III. FAKTA-FAKTA
A. PANGGILAN
1. Berdasarkan Surat Panggilan Nomor …..(11)….. tanggal …(12)... telah memanggil
........(13).........
B. PEMERIKSAAN SAKSI-SAKSI
1. N a m a : ……………(14)……………..
Tempat / Tgl. Lahir : ……………(15)……………..
Umur : ……………(16)……………..
Jenis Kelamin : ……………(17)……………..
Kewarganegaraan : ……………(18)……………..
Agama : ……………(19)……………..
Pekerjaan : ……………(20)……………..
Alamat sesuai KTP : ……………(21)……………..
Nomor HP : ……………(22)……………..
a. ………(56)…………………..
b. ………(57)…………………..
Terhadap penggeledahan telah mendapat persetujuan penggeledahan dari
Pengadilan Negeri ………(58)……….. dengan surat nomor ………(59)………..
tanggal …………(60)…………
H. PENYITAAN
1. Berdasarkan Surat Perintah Penyitaan nomor ……………(61)…………….. tanggal
……………(62)…………….. telah dilakukan penyitaan terhadap:
a. ………(63)…………………..
b. ………(dst)…………………..
Terhadap penyitaan telah mendapat persetujuan penyitaan dari Pengadilan Negeri
……………(64)…………….. dengan surat nomor…………(65)……………..tanggal
……………(66)……………..
I. ANALISIS FAKTA
…………………(67)……………………
- 12 -
J. ANALISIS YURIDIS
…………………(68)……………………
K. KESIMPULAN
…………………(69)……………………
Demikian Resume ini dibuat dengan sebenarnya, atas kekuatan sumpah jabatan,
kemudian ditutup dan ditandatangani di …(70)…, tanggal …………(71)……………..,
Penyidik,
………………(72)………..…
- 13 -
………………….…………(2)…………………..……………..
“PRO JUSTITIA”
--- Pada hari ini ….....(3)…….. tanggal ………(4)…........ bulan ……....(5)…........ tahun
…….......(6)…........... pukul ............(7).........., saya : ---------------------------------------------------------
---- Demikian Berita Acara Olah Tempat Kejadian Perkara ini dibuat dengan sebenarnya atas
kekuatan sumpah jabatan, kemudian ditutup dan ditandatangani di ...................(28).................
pada hari dan tanggal tersebut di atas.---------------------------------------------------------------------------
..............(29)............................ ........................(31)............................
1. ……………(32)…………………
.............(30)................
........................(33)............................
2. …………...(34)………………...
- 17 -
Saksi-saksi :
.....................(35)............................
1. ……………..(36)…………………
....................(37)............................
2. ……………..(38)………………...
perkara
Nomor (22) : Diisi pekerjaan yang menyaksikan olah tempat kejadian
perkara
Nomor (23) : Diisi alamat yang menyaksikan olah tempat kejadian
perkara
Nomor (24) : Diisi nama yang menyaksikan olah tempat kejadian
perkara
Nomor (25) : Diisi pekerjaan yang menyaksikan olah tempat kejadian
perkara
Nomor (26) : Diisi alamat yang menyaksikan olah tempat kejadian
perkara
Nomor (27) : Diisi cara olah tempat kejadian perkara
Nomor (28) : Diisi nama kota saat berita acara olah tempat kejadian
perkara ditandatangani
Nomor (29) : Diisi tanda tangan atau cap ibu jari Tersangka
Nomor (30) : Diisi nama Tersangka
Nomor (31) : Diisi tanda tangan Penyidik yang melakukan olah tempat
kejadian perkara
Nomor (32) : Diisi nama Penyidik yang melakukan olah tempat
kejadian perkara
Nomor (33) : Diisi tanda tangan Penyidik yang melakukan olah tempat
kejadian perkara
Nomor (34) : Diisi nama Penyidik yang melakukan olah tempat
kejadian perkara
Nomor (35) : Diisi tanda tangan yang menyaksikan olah tempat
kejadian perkara
Nomor (36) : Diisi nama yang menyaksikan olah tempat kejadian
perkara
Nomor (37) : Diisi tanda tangan yang menyaksikan olah tempat
kejadian perkara
Nomor (38) : Diisi nama yang menyaksikan olah tempat kejadian
perkara
- 20 -
………………….…………(2)…………………..……………..
“PRO JUSTITIA”
--- Pada hari ini ….....(3)…….. tanggal ………(4)…........ bulan ……....(5)…........ tahun
…….......(6)…........... pukul ............(7).........., saya : ---------------------------------------------------------
---- Demikian Berita Acara Rekonstruksi ini dibuat dengan sebenarnya atas kekuatan sumpah
jabatan, kemudian ditutup dan ditandatangani di ...................(27)................. pada hari dan
tanggal tersebut di atas.----------------------------------------------------------------------------------------------
..............(28)............................ ..................(30).........................
1. ……………(31)…………………
.............(29)................
..................(32)........................
2. …………...(33)………………...
- 21 -
Saksi-saksi :
....................(34)........................
2. ……………..(35)…………………
....................(36)........................
3. ……………..(37)………………...
………………….…………(2)…………………..……………..
“PRO JUSTITIA”
BERITA ACARA MEMBAWA TERSANGKA/SAKSI
NOMOR : BAP-……(3)…../………(4)……/PPNS/......(5)........
--- Pada hari ini ….....(6)…….. tanggal ………(7)…........ bulan ……....(8)…........ tahun
…….......(9)…........... pukul ............(10).........., saya : --------------------------------------------------------
Nama : ……………………………(23)……………………………………….
Jenis Kelamin : ……………………………(24)……………………………………….
Tempat/Tanggal Lahir : ……………………………(25)……………………………………….
No. Identitas : ……………………………(26)……………………………………….
Pekerjaan : ……………………………(27)……………………………………….
Alamat : ……………………………(28)……………………………………….
Kewarganegaraan : ……………………………(29)……………………………………….
Agama : ……………………………(30)……………………………………….
.............(40)................ .....................(42)............................
.............(41)................ 1. …………...…(43)…………………
.....................(44)............................
2. ………...…...(45)………………......
- 25 -
………………….…………(2)…………………..……………..
“PRO JUSTITIA”
--- Pada hari ini ….....(3)…….. tanggal ………(4)…........ bulan ……....(5)…........ tahun
…….......(6)…........... pukul ............(7).........., di ………(8)…........, Saya: ---
--------------------------------------------------………(9)…........------------------------------------------------
Pangkat : ………(10)…........ penyidik pada ………(11)…........, berdasarkan Surat Perintah
Tugas Penyidikan nomor SPTP-………(12)…........ tanggal ………(13)…........, telah melakukan
pemeriksaan terhadap seseorang yang belum saya kenal, mengaku bernama : ---------------------
---
----------------------------------------------- ………(14)…........--------------------------------------------------
--------- Ia diperiksa dan didengar keterangannya sebagai SAKSI dalam kasus dugaan Tindak
pidana di bidang ………(23)…........ yaitu ………(24)…........, diduga melanggar Pasal
………(25)…........ dengan tersangka* ………(26)…........ sesuai Laporan Kejadian Nomor LK-
………(27)…........ tanggal ………(28)…......... ----------------------------------------------
---------Atas pertanyaan yang diajukan oleh Penyidik yang meriksa, yang diperiksa memberikan
jawaban dan keterangan sebagai berikut : ------------------------------------------------
PERTANYAAN : JAWABAN :
1. Apakah saat ini Saudara dalam keadaan sehat jasmani dan rohani, bersedia
diperiksa dan akan memberikan keterangan yang sebenarnya ? ------------------------
-------- 1. Ya, saya dalam keadaan sehat jasmani dan rohani dan bersedia
-------- diperiksa dengan memberikan keterangan yang sebenarnya.---------
2. Apakah Saudara bersedia memberi keterangan yang benar dan jujur ?-----------------
-------- 2. Ya, saya bersedia memberi keterangan yang benar dan jujur.----------
--------
18.
Apakah semua keterangan Saudara di atas benar semua? -------------------------------
-------- 18. Ya, benar. ---------------------------------------------------------------------------
19. Apakah masih ada keterangan lagi yang ingin Saudara tambahkan? ------------------
-------- 19. Tidak. ---------------------------------------------------------------------------------
20. Apakah selama pemeriksaan ini Saudara mengalami tekanan atau paksaan dalam
memberikan keterangan? --------------------------------------------------------------------------
-------- 20. Tidak. ---------------------------------------------------------------------------------
---------- Setelah Berita Acara Pemeriksaan ini dibuat kemudian dibacakan kembali kepada
yang diperiksa dan yang diperiksa menyatakan setuju dan membenarkan semua keterangan
tersebut di atas, untuk menguatkannya membubuhkan tanda tangannya di bawah ini. ------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------
Yang diperiksa,
………(35)…........
………(36)…........
---------- Demikian Berita Acara Pemeriksaan ini dibuat dengan sebenarnya atas dasar sumpah
jabatan, kemudian ditutup dan ditandatangani di Jakarta pada tempat, hari dan tanggal
tersebut di atas.------------------------------------------------------------------------------------------
Penyidik,
………(37)…........
………(38)…........
- 29 -
………………….…………(2)…………………..……………..
“PRO JUSTITIA”
----------- Pada hari ini …(3)… tanggal …(4)… bulan …(5)… tahun …(6)… saya : --------
-------------- Nama : ………(7)………
-------------- Pangkat : ………(8)………
-------------- Jabatan : ………(9)………
Telah mengambil sumpah seorang SAKSI: ----------------------------------------------------------
-------------- Nama : ………(10)………
-------------- Tempat/Tgl. Lahir : ………(11)………
-------------- Jenis Kelamin : ………(12)………
-------------- Agama : ………(13)………
-------------- Pekerjaan : ………(14)………
-------------- Alamat Domisili : ………(15)………
Sesuai dengan agama ………(16)……… yang dianutnya dengan disaksikan oleh : ------
-------
------------ 1. Nama : ………(17)………
------------ Pangkat : ………(18)………
------------ Jabatan : ………(19)………
------
------------ 2. Nama : ………(20)………
------------ Pangkat : ………(21)………
------------ Jabatan : ………(22)………
Sesuai dengan Pasal 116 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara
Pidana maka untuk menguatkan keterangannya sebagai SAKSI dalam perkara dugaan
Tindak Pidana di bidang ………(23)……… berdasarkan Laporan Kejadian Tindak
Pidana Nomor : LK- ...........(24)........... tanggal ………(25)…….., yang bersangkutan
telah disumpah dengan mengucapkan lafal sumpah sesuai agama yang dianutnya
sebagai berikut.
----------- Dengan mengucapkan lafal sumpah sebagai berikut : --------------------------------
………(26)………
---------- Selesai mengucapkan lafal sumpah, maka ia membubuhkan tanda tangan di
bawah ini beserta dua orang saksi tersebut di atas. -----------------------------------------------
-----------------
Saksi-saksi: Yang bersumpah :
………(29)……… ………(27)………
1. ………(30)……… ………(28)………
………(31)………
2. ………(32)………
- 32 -
----------- Demikian Berita Acara Pengambilan Sumpah Saksi ini dibuat dengan
sebenarnya atas kekuatan sumpah jabatan, kemudian ditutup dan ditandatangani di
………(33)……… pada hari dan tanggal seperti tersebut di atas. ------------------------------
-------------------------------
………(34)………
………(35)………
- 33 -
yang buruk.”
………………….…………(2)…………………..……………..
“PRO JUSTITIA”
----------- Pada hari ini …(3)… tanggal …(4)… bulan …(5)… tahun …(6)… saya : --------
-------------- Nama : ………(7)………
-------------- Pangkat : ………(8)………
-------------- Jabatan : ………(9)………
Telah mengambil sumpah seorang AHLI: ------------------------------------------------------------
-------------- Nama : ………(10)………
-------------- Tempat/Tgl. Lahir : ………(11)………
-------------- Jenis Kelamin : ………(12)………
-------------- Agama : ………(13)………
-------------- Pekerjaan : ………(14)………
-------------- Alamat Domisili : ………(15)………
-------------- Alamat Kantor : ………(16)………
Sesuai dengan agama ………(17)……… yang dianutnya dengan disaksikan oleh : ------
------------ 1. Nama : ………(18)………
------------ Pangkat : ………(19)………
------------ Jabatan : ………(20)………
------------ 2. Nama : ………(21)………
------------ Pangkat : ………(22)………
------------ Jabatan : ………(23)………
Sesuai dengan Pasal ………(24)……… Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang
Hukum Acara Pidana maka untuk menguatkan keterangannya sebagai
………(25)……… dalam perkara dugaan Tindak Pidana di bidang ………(26)………
berdasarkan Laporan Kejadian Tindak Pidana Nomor : LK- ...........(27)........... tanggal
………(28)…….., yang bersangkutan telah disumpah dengan mengucapkan lafal
sumpah sesuai agama yang dianutnya sebagai berikut.
----------- Dengan mengucapkan lafal sumpah sebagai berikut : --------------------------------
………(29)………
---------- Selesai mengucapkan lafal sumpah, maka ia membubuhkan tanda tangan di
bawah ini beserta dua orang saksi tersebut di atas. -----------------------------------------------
Saksi-saksi: Yang bersumpah :
………(32)……… ………(30)………
1. ………(33)……… ………(31)………
………(34)………
2. ………(35)………
- 37 -
----------- Demikian Berita Acara Pengambilan Sumpah Ahli ini dibuat dengan
sebenarnya atas kekuatan sumpah jabatan, kemudian ditutup dan ditandatangani di
………(36)……… pada hari dan tanggal seperti tersebut di atas. ------------------------------
………(37)………
………(38)………
- 38 -
………………….…………(2)…………………..……………..
“PRO JUSTITIA”
--- Pada hari ini ….....(3)…….. tanggal ………(4)…........ bulan ……....(5)…........ tahun
…….......(6)…........... pukul ............(7).........., di ………(8)…........, Saya: ------------------------------
--------------------------------------------------………(9)…........------------------------------------------------------
Pangkat : ………(10)…......../ penyidik pada ………(11)…........, berdasarkan Surat Perintah
Tugas Penyidikan nomor SPTP-………(12)…........ tanggal ………(13)…........, telah melakukan
pemeriksaan terhadap seseorang yang belum saya kenal, mengaku bernama : ---------------------
----------------------------------------------- ………(14)…........--------------------------------------------------
--------- Ia diperiksa dan didengar keterangan keahliannya sebagai AHLI dalam kasus dugaan
Tindak pidana di bidang ………(24)…........ yaitu ………(25)…........, diduga melanggar Pasal
………(26)…........ dengan tersangka* ………(27)…........ sesuai Laporan Kejadian Nomor LK-
………(28)…........ tanggal ………(29)…......... -----------------------------------------------------------------
---------Atas pertanyaan yang diajukan oleh Penyidik yang memeriksa, yang diperiksa
memberikan jawaban dan keterangan sebagai berikut : ----------------------------------------------------
PERTANYAAN : JAWABAN :
1. Apakah Saudara dalam keadaan sehat jasmani dan rokhani dan bersedia untuk
didengar sebagai saksi ahli ? ------------------------
-------- 1. Ya, saya dalam keadaan sehat jasmani dan rohani dan bersedia
-------- didengar keterangan saya sehubungan dengan pengetahuan saya.-
4. Sesuai dengan pasal 120 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum
Acara Pidana. Sebelum memberikan keterangan sebagai AHLI, apakah Saudara
bersedia mengucapkan sumpah sesuai agama yang Saudara anut bahwa Saudara
akan memberikan keterangan menurut pengetahuan dan keahlian Saudara dengan
sebenar-benarnya? ----------------------------------------------------------------------------------------
-------- 4. Ya, saya bersedia,. ---------------------------------------------------------------------
5. Apakah Saudara kenal atau ada hubungan keluarga dengan Tersangka? ------------------
- 42 -
-------- 5. Tidak saya tidak mengenal dan mempunyai hubunga keluarga dengan
Tersangka. -------------------------------------------------------------------------------
6. Apakah yang menjadi dasar penugasan Saudara sebagai AHLI untuk memberikan
keterangan dalam perkara tindak pidana pencucian uang ini? ----------------------------------
-------- 6. Saya ditunjuk sebagai AHLI dalam perkara ini sehubungan dengan
penyidikan Tindak Pidana ditangani oleh penyidik DJBC. -------------------
7. Sejak kapan saudara mempunyai keahlian di bidang ………(36)…........?
-------- 7. Sejak tahun
8. Jelaskan riwayat pendidikan Saudara? ---------------------------------------------------------
-------- 8. Riwayat pendidikan saya adalah:
--------
9. Jelaskan riwayat pekerjaan Saudara? ---------------------------------------------------------
--------- 9. Riwayat pekerjaan saya adalah:
-------
10. Apakah yang menjadi dasar penugasan Saudara sebagai AHLI untuk memberikan
keterangan dalam perkara tindak pidana pencucian uang ini?
-------- 10. Saya ditunjuk sebagai AHLI dalam perkara ini sehubungan dengan
penyidikan Tindak Pidana ditangani oleh penyidik DJBC
18. Sampai disini pemeriksaan apakah masih ada pendapat atau keterangan lain yang
akan Saudara AHLI sampaikan? -------------------------------
-------- 18. Tidak ada. ---------------------------------------------------------------------------
19. Apakah pendapat atau keterangan Saudara AHLI tersebut diatas sudah benar
semuanya dan dapat dipertanggungjawabkan? ------------------
-------- 19. Sudah benar semuanya dan dapat dipertanggungjawabkan. ---------
20. Apakah dalam pemeriksaan sekarang ini Saudara AHLI merasa ditekan, dipaksa
maupun dipengaruhi oleh penyidik atau orang lain dalam memberikan pendapat
atau keterangan tersebut diatas? -----------------------------------------------------------------
---------
-------- 20. Tidak. ---------------------------------------------------------------------------------
21. Apakah Saudara AHLI bersedia dimintai pendapat atau keterangan kembali
apabila diperlukan?-----------------------------------------------------------------------------------
---------
-------- 21. Ya saya bersedia. -----------------------------------------------------------------
---------- Setelah Berita Acara Pemeriksaan ini dibuat kemudian dibaca dan dibacakan kembali
kepada AHLI dan AHLI menyatakan setuju serta membenarkan semua keterangan di atas dan
untuk menguatkan keterangannya itu membubuhkan tandatangannya di bawah ini. ---------------
--------------------------------------------------------------------------------------------
Yang memberikan keterangan AHLI,
………(37)…........
………(38)…........
---------- Demikian Berita Acara Pemeriksaan ini dibuat dengan sebenarnya atas dasar sumpah
jabatan, kemudian ditutup dan ditandatangani di Jakarta pada tempat, hari dan tanggal
tersebut di atas.------------------------------------------------------------------------------------------
Penyidik,
………(39)…........
………(40)…........
- 43 -
………………….…………(2)…………………..……………..
“PRO JUSTITIA”
--- Pada hari ini ….....(3)…….. tanggal ………(4)…........ bulan ……....(5)…........ tahun
…….......(6)…........... pukul ............(7).........., di ………(8)…........, Saya: ---
--------------------------------------------------………(9)…........------------------------------------------------
Pangkat : ………(10)…......../ Penyidik pada ………(11)…........, berdasarkan Surat Perintah
Tugas Penyidikan nomor SPTP-………(12)…........ tanggal ………(13)…........, telah melakukan
pemeriksaan terhadap seseorang yang belum saya kenal, mengaku bernama : ---------------------
----------------------------------------------- ………(14)…........------------------------------------------------------
--------- Ia diperiksa dan didengar keterangannya sebagai TERSANGKA dalam kasus dugaan
Tindak pidana di bidang ………(23)…........ yaitu ………(24)…........, diduga melanggar Pasal
………(25)…........ sesuai Laporan Kejadian Nomor LK-………(26)…........ tanggal
………(27)…......... -----------------------------------------------------------------------------------------------------
---------Atas pertanyaan yang diajukan oleh Penyidik yang meriksa, yang diperiksa memberikan
jawaban dan keterangan sebagai berikut : ----------------------------------------------------------------------
PERTANYAAN : JAWABAN :
1. Apakah saat ini Saudara dalam keadaan sehat jasmani dan rohani, bersedia
diperiksa dan akan memberikan keterangan yang sebenarnya ? ------------------------
-------- 1. Ya, saya dalam keadaan sehat jasmani dan rohani dan bersedia
-------- diperiksa dengan memberikan keterangan yang sebenarnya.---------
2. Apakah Saudara bersedia memberi keterangan yang benar dan jujur ?-----------------
-------- 2. Ya, saya bersedia memberi keterangan yang benar dan jujur.----------
4. Apakah saat ini Saudara sedang menjalani hukuman pidana atau sebelumnya
Saudara sudah pernah dihukum?Jelaskan!--------------------------------------------------------
-------- 4. ………(29)…........
5. Saudara diperiksa sehubungan dengan kasus dugaan Tindak pidana di bidang
………(30)…........ yaitu ………(31)…........, diduga melanggar Pasal
………(32)…........ sesuai Laporan Kejadian Nomor LK-………(33)…........ tanggal
………(34)…......... Apakah Saudara mengerti?-----------------------------------------------
-------- 5. Ya saya mengerti
6. Jelaskan riwayat pekerjaan Saudara? ----------------------------------------------------------
-------- 6. Riwayat pendidikan saya adalah:
--------
- 46 -
19. Apakah masih ada keterangan lagi yang ingin Saudara tambahkan? ------------------
-------- 19. Tidak. ---------------------------------------------------------------------------------
20. Apakah selama pemeriksaan ini Saudara mengalami tekanan atau paksaan dalam
memberikan keterangan? --------------------------------------------------------------------------
-------- 20. Tidak. ---------------------------------------------------------------------------------
21. Apakah Saudara mempunyai saksi yang depat menguntungkan Saudara ? ----------
-------- 21. Ya (sebutkan Nama dan Identitas lengkapnya untuk dilakukan
pemanggilan). ----------------------------------------------------------------------
---------- Setelah Berita Acara Pemeriksaan ini dibuat kemudian dibacakan kembali kepada
yang diperiksa dan yang diperiksa menyatakan setuju dan membenarkan semua keterangan
tersebut di atas, untuk menguatkannya membubuhkan tanda tangannya di bawah ini. ------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------
………(35)…........ ………(37)…........
………(36)…........ ………(38)…........
---------- Demikian Berita Acara Pemeriksaan ini dibuat dengan sebenarnya atas dasar sumpah
jabatan, kemudian ditutup dan ditandatangani di ……(39)…… pada tempat, hari dan tanggal
tersebut di atas.------------------------------------------------------------------------------------------
Penyidik,
………(40)…........
………(41)…........
- 47 -
Nomor (29) : Diisi jika pernah kapan dan dalam kasus hukum apa
Nomor (30) Diisi jenis Tindak Pidana: kepabeanan, cukai, atau tindak
pidana pencucian uang (TPPU)
Nomor (31) Diisi uraian singkat Tindak Pidana
Nomor (32) Diisi bunyi pasal dan undang-undang yang dilanggar
Nomor (33) Diisi nomor LK
Nomor (34) : Diisi tanggal LK
Nomor (35) : Diisi tanda tangan kuasa hukum
Nomor (36) : Diisi nama kuasa hukum
Nomor (37) : Diisi tanda tangan orang yang diperiksa
Nomor (38) : Diisi nama orang yang diperiksa
Nomor (39) : Diisi nama kota tempat ditandatanganinya berita acara
pemeriksaan Tersangka
Nomor (40) : Diisi Tanda tangan Penyidik yang melakukan
pemeriksaan
Nomor (41) : Diisi nama Penyidik yang melakukan pemeriksaan
- 49 -
………………….…………(2)…………………..……………..
“PRO JUSTITIA”
---------------- Pada hari ini ….....(3)…….. tanggal ………(4)…........ bulan ……....(5)…........ tahun
…….......(6)…........... pukul ............(7).........., di ………(8)…........, Saya : ------------------------------
---------------------------
--------------------------------------------------………(9)…........------------------------------------------------
Pangkat : ………(10)…......../Penyidik pada ………(11)…........, berdasarkan Surat Perintah
Tugas Penyidikan nomor SPTP-………(12)…........ tanggal ………(13)…........, bersama dengan
: ------------------------------
--------------------------------------------------………(14…........)------------------------------------------------
Pangkat : ………(15)…......../Penyidik pada ………(16)…........, berdasarkan Surat Perintah
Tugas Penyidikan nomor SPTP-………(17)…........ tanggal ………(18)…........
-------------- Telah melakukan konfrontasi terhadap 3 (tiga) orang Saksi dalam perkara dugaan
Tindak pidana di bidang ………(19)…........ yaitu ………(20)…........, diduga melanggar Pasal
………(21)…........ dengan tersangka ………(22)…........ sesuai Laporan Kejadian Nomor LK-
………(23)…........ tanggal ………(24)…........., masing-masing bernama : ------------------------------
PERTANYAAN : JAWABAN :
01. Apakah saat ini Saudara-saudara dalam keadaan sehat jasmani dan rohani serta bersedia
untuk dikonfrontasi? ------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------
--------------- 01. a. Jawaban ………(26)…........ : Ya, saat ini Saya dalam keadaan
--------------- sehat jasmani dan rohani serta bersedia untuk dikonfrontasi. --
--------------- b. Jawaban ………(27)…........ : Ya, saat ini Saya dalam keadaan
--------------- sehat jasmani dan rohani serta bersedia untuk dikonfrontasi. --
--------------- c. Jawaban ………(28)…........ : Ya, saat ini Saya dalam keadaan
--------------- sehat jasmani dan rohani serta bersedia untuk dikonfrontasi. --
02. Apakah Saudara-saudara sebelumnya sudah saling mengenal serta memiliki hubungan
keluarga satu dengan lainnya? ----------------------------------------------------------------------------------
--------------- 02. a. Jawaban ………(26)…........ :
--------------- b. Jawaban ………(27)…........ :
--------------- c. Jawaban ………(28)…........ :
- 50 -
---------------
---------------
06. Apakah semua keterangan yang Saudara-saudara berikan di atas sudah benar? ----------------
------------
--------------- 06. a. Jawaban ………(26)…........ :
--------------- b. Jawaban ………(27)…........ :
--------------- c. Jawaban ………(28)…........ :
07. Apakah Saudara-saudara bersedia diperiksa kembali untuk diminta keterangan tambahan
jika diperlukan dalam perkara ini? ------------------------------------------------------------------------------
------------------
--------------- 07. a. Jawaban ………(26)…........ :
--------------- b. Jawaban ………(27)…........ :
--------------- c. Jawaban ………(28)…........ :
08. Apakah selama dalam pemeriksaan ini Saudara-saudara ada mendapat tekanan, paksaan
atau arahan dari Saya selaku penyidik atau dari pihak lain untuk memberikan keterangan di
atas? ------------
--------------- 08. a. Jawaban ………(26)…........ :
--------------- b. Jawaban ………(27)…........ :
--------------- c. Jawaban ………(28)…........ :
09. Apakah masih ada lagi keterangan lain yang ingin Saudara-saudara tambahkan sehubungan
dengan perkara di atas? -------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------
--------------- 09. d. Jawaban ………(26)…........ :
--------------- e. Jawaban ………(27)…........ :
--------------- a. Jawaban ………(28)…........ :
-------------- Sampai disini Berita Acara Pemeriksaan Konfrontasi selesai, kemudian dibacakan
kembali kepada yang diperiksa dengan bahasa yang jelas dan mudah dimengerti, kemudian
yang diperiksa membenarkan semua keterangan di atas dan untuk menguatkannya masing-
masing membubuhkan tanda tangannya di bawah ini. ---
Yang diperiksa;
………(31)…........
………(26)…........
………(32)…........
………(27)…........
………(33)…........
………(28)…........
- 51 -
-------------- Demikian Berita Acara Pemeriksaan Konfrontasi dibuat dengan sebenarnya dengan
mengingat sumpah jabatan, kemudian ditutup dan ditandatangani di (kota tempat pemeriksaan)
pada hari dan tanggal tersebut di atas. ---------------
Penyidik;
………(34)…........
………(35)…........
………(36)…........
………(37)…........
- 52 -
………………….…………(2)…………………..……………..
“PRO JUSTITIA”
--------- Pada hari ini ….....(3)…….. tanggal ………(4)…........ bulan ……....(5)…........ tahun
…….......(6)…........... pukul ............(7).........., Saya : ---------------------------------------------------------
Berdasarkan : -----------------------------------------------------------------------------------------------------------
1. Laporan Kejadian Tindak Pidana nomor: LK- ...............(14)................. tanggal
...........(15)............ ------------------------------------------------------------------------------------------------
2. Surat Perintah Tugas Penyidikan nomor: SPTP- ................(16)................. tanggal
...........(17)............. -----------------------------------------------------------------------------------------------
3. Surat Perintah Penangkapan nomor: SPP- ................(18).................. tanggal
………(19)…..……. -----------------------------------------------------------------------------------------------
Nama : ……………………………(20)……………………………………….
Jenis Kelamin : ……………………………(21)……………………………………….
Tempat/Tanggal Lahir : ……………………………(22)……………………………………….
Pekerjaan : ……………………………(23)……………………………………….
Kewarganegaraan : ……………………………(24)……………………………………….
Agama : ……………………………(25)……………………………………….
Alamat : ……………………………(26)……………………………………….
Karena diduga keras telah melakukan Tindak Pidana di bidang ........(27).......... yaitu
……………………..…(28)…………………..……..., melanggar Pasal ….…(29)…... Undang-
Undang …………………………..…(30)………………………….……
Demikian Berita Acara Penangkapan ini dibuat dengan sebenarnya atas kekuatan sumpah
jabatan, kemudian ditutup dan ditandatangani di ...................(31)................. pada hari dan
tanggal tersebut di atas.----------------------------------------------------------------------------------------------
........(32).......... ........(34)..........
........(33).......... ........(35)..........
........(36)..........
........(37)..........
- 55 -
“PRO JUSTITIA”
BERITA ACARA PENCARIAN ORANG
--------- Pada hari ini ….....(3)…….. tanggal ………(4)…........ bulan ……....(5)…........ tahun
…….......(6)…........... pukul ............(7).........., saya : ---------------------------------------------------------
………....(36)………….
………….(37)………….
……...…..(38)………….
- 58 -
“PRO JUSTITIA”
BERITA ACARA PENAHANAN
--------- Pada hari ini, ……(3)….. tanggal ……(4)……. Bulan ……(5)...... tahun
…………(6)…………., Saya : ---------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------- .............(7)............... ----------------------------------------
1. ...........(10)............/.........(11)......../Penyidik.............(12)............---------------------------------
2. ...........(13)............/.........(14)......../Penyidik .............(15)........... --------------------------------
Berdasarkan : -----------------------------------------------------------------------------------------------------
Nama : …………………...............(22)……………………….............
Jenis Kelamin : …………………...............(23)……………………….............
Tempat/Tgl Lahir : …………………...............(24)……………………….............
NIK : …………………...............(25)……………………….............
Pekerjaan : …………………...............(26)……………………….............
Kewarganegaraan : …………………...............(27)……………………….............
Agama : …………………...............(28)……………………….............
Alamat sesuai identitas : …………………...............(29)……………………….............
Alamat tempat tinggal : …………………...............(30)……………………….............
Tersangka Penyidik
.........(38)........... ..................(40).......................
.........(39)........... 1. ..................(41).......................
..................(42).......................
2. ……........…(43)..……………
- 61 -
………………….…………(2)…………………..……………..
“PRO JUSTITIA”
--------- Pada hari ini, ……(3)….. tanggal ……(4)……. Bulan ……(5)...... tahun
…………(6)…………., Saya : ---------------------------------------------------------------------------------
Berdasarkan : -----------------------------------------------------------------------------------------------------
Nama : …………………...............(17)……………………………….............
Jenis Kelamin : …………………...............(18)……………………………….............
Tempat/Tgl Lahir : …………………...............(19)……………………………….............
Nomor Identitas : …………………...............(20)……………………………….............
Pekerjaan : …………………...............(21)……………………………….............
Kewarganegaraan : …………………...............(22)……………………………….............
Agama : …………………...............(23)……………………………….............
Alamat : …………………...............(24)……………………………….............
Nama : …………………...............(26)……………………………….............
Pangkat/ Gol. : …………………...............(27)……………………………….............
----------- Demikian berita acara penitipan Tersangka ini dibuat dengan sebenarnya atas
kekuatan sumpah jabatan, kemudian ditutup dan ditandatangani di .......(28)....... pada hari dan
tanggal tersebut di atas. ---------------------------------------------------------------------------------
.........(29)........... ..................(31).......................
.........(30)........... 1. ..................(32).......................
..................(33).......................
2. ……………(34)..………………
- 64 -
………………….…………(2)…………………..……………..
“PRO JUSTITIA”
------ Pada hari ini ….(3)…. tanggal …(4)…. bulan …..(5)…. tahun ……(6)…… saya : -----------
Pangkat : ……(8)……., Jabatan : Penyidik Direktorat Jenderal Bea dan Cukai bersama-sama
dengan : ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pangkat : …………(10)…………., Jabatan : Penyidik Direktorat Jenderal Bea dan Cukai ---------
Nama : ……………………………(13)………………………………….
Jenis Kelamin : ……………………………(14)………………………………….
Tempat/Tgl Lahir : ……………………………(15)………………………………….
Nomor Identitas : ……………………………(16)………………………………….
Pekerjaan : ……………………………(17)………………………………….
Kewarganegaraan : ……………………………(18)………………………………….
Alamat tempat tinggal : ……………………………(19)………………………………….
----------- Demikian Berita Acara Perpanjangan Penahanan ini dibuat dengan sebenarnya atas
kekuatan sumpah jabatan, kemudian ditutup dan ditandatangani di Jakarta pada hari dan
tanggal tersebut di atas. ---------------------------------------------------------------------------------------------
Tersangka Penyidik
…………(27)…………….. …………(29)……………..
1. …………(30)……………..
…………(28)……………..
…………(31)……………..
2. …………(32)……………..
- 67 -
………………….…………(2)…………………..……………..
“PRO JUSTITIA”
------ Pada hari ini ….(3)…. tanggal ….(4)… bulan ...(5)… tahun …(6)… jam ….(7)…. Saya:
Pangkat : ……(9)……., Jabatan : Penyidik Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, berdasarkan : --
Nama : ……………………………(16)…………………………………..
Tempat/Tanggal Lahir : ……………………………(17)…………………………………..
Pekerjaan : ……………………………(18)…………………………………..
Kewarganegaraan : ……………………………(19)…………………………………..
Agama : ……………………………(20)…………………………………..
Alamat tempat tinggal : ……………………………(21)…………………………………..
----------- Demikian Berita Penangguhan Penahanan ini ini dibuat dengan sebenarnya atas
kekuatan sumpah jabatan, kemudian ditutup dan ditandatangani di …..(36)…… pada hari dan
tanggal tersebut di atas. ---------------------------------------------------------------------------------------------
Tersangka Penyidik
……….(37)………….. ……………(39)…………………..
……….(38)………….. ……………(40)…………………..
- 71 -
“PRO JUSTITIA”
--------- Pada hari ini, …..(3)….. tanggal …(4)…. Bulan …(5).... tahun …(6)…., saya : ------------
Berdasarkan : ---------------------------------------------------------------------------------------------------------
1. Surat Perintah Penahanan Nomor : ………..(13)………… tanggal ……(14)……---------------
2. Surat Perintah Pengalihan Jenis Penahanan Nomor : ……(15)……. tanggal ….(16)…..-----
3. Laporan Kejadian Nomor : ….............(17)…………. tanggal …………(18)………….----------
Nama : …………………...............(19)……………………….............
Jenis Kelamin : …………………...............(20)……………………….............
Tempat/Tgl Lahir : …………………...............(21)……………………….............
Nomor Identitas : …………………...............(22)……………………….............
Pekerjaan : …………………...............(23)……………………….............
Kewarganegaraan : …………………...............(24)……………………….............
Agama : …………………...............(25)……………………….............
Alamat sesuai identitas : …………………...............(26)……………………….............
Alamat tempat tinggal : …………………...............(27)……………………….............
----------- Demikian Berita Acara Pengalihan Jenis Penahanan ini dibuat dengan sebenarnya
atas kekuatan sumpah jabatan, kemudian ditutup dan ditandatangani di .......(28)....... pada hari
dan tanggal tersebut di atas. ---------------------------------------------------------------------------------------
Tersangka Penyidik
.........(29)........... ..................(31).......................
.........(30)........... 1. ..................(32).......................
..................(33).......................
2. ……………(34)..……………..
- 74 -
Nomor (1) : Diisi nama direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi
di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang
melakukan Penyidikan
Nomor (2) : Diisi alamat direktorat yang melaksanakan tugas dan
fungsi di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang
melakukan Penyidikan
Nomor (3) : Diisi hari dilakukannya pengalihan jenis Penahanan
Nomor (4) : Diisi tanggal dilakukannya pengalihan jenis Penahanan
Nomor (5) : Diisi bulan dilakukannya pengalihan jenis Penahanan
Nomor (6) : Diisi tahun dilakukannya pengalihan jenis Penahanan
Nomor (7) : Diisi nama penyidik yang melakukan pengalihan jenis
Penahanan
Nomor (8) : Diisi pangkat/golongan penyidik yang melakukan
pengalihan jenis Penahanan
Nomor (9) : Diisi nama direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi
di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai penyidik yang
melakukan pengalihan jenis Penahanan
Nomor (10) : Diisi nama penyidik yang melakukan pengalihan jenis
Penahanan
Nomor (11) : Diisi pangkat/golongan penyidik yang melakukan
pengalihan jenis Penahanan
Nomor (12) : Diisi nama direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi
di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai Penyidik yang
melakukan pengalihan jenis Penahanan
Nomor (13) : Diisi nomor surat perintah Penahanan
Nomor (14) : Diisi tanggal surat perintah Penahanan
Nomor (15) : Diisi nomor surat perintah pengalihan jenis Penahanan
Nomor (16) : Diisi tanggal surat perintah pengalihan jenis Penahanan
Nomor (17) : Diisi nomor LK
Nomor (18) : Diisi tanggal LK
Nomor (19) : Diisi nama Tersangka
Nomor (20) : Diisi jenis kelamin Tersangka
Nomor (21) : Diisi tempat, tanggal lahir Tersangka
Nomor (22) : Diisi nomor identitas Tersangka
Nomor (23) : Diisi pekerjaan Tersangka
Nomor (24) : Diisi kewarganegaraan Tersangka
- 75 -
………………….…………(2)…………………..……………..
“PRO JUSTITIA”
---------- Pada hari ini, ……(6)…… tanggal ……(7)…… bulan ……(8)…… tahun ……(9)……,
pukul ……(10)…… Saya :
--------------------………......................……………(11)……....................…………….--------------------
Pangkat .……..…(12)………… Jabatan ..………..(13)….………. Selaku Penyidik dari kantor
tersebut di atas, berdasarkan Surat Perintah / Surat Tugas Nomor :
…..…..……………..…(14)…..……………..…….. tanggal …..…..…….(15)..….………… perihal
Pembantaran Penahanan, telah melakukan pembantaran penahanan terhadap seorang laki-
laki/perempuan:
Nama : ………………………………(16)………………………………
Tempat/Tanggal Lahir : ………………………………(17)………………………………
Pekerjaan : ………………………………(18)………………………………
Alamat : ………………………………(19)………………………………
Kewarganegaraan : ………………………………(20)………………………………
Agama : ………………………………(21)………………………………
Yang diduga keras telah melakukan tindak pidana : ............................(22).................................
Terakhir ditahan pada: ……………………………(23)………………………………………………..
Melaksanakan jenis penahanan terakhir : .......................................(24)......................................
Ditahan sejak tanggal .................(25)................... sampai dengan tanggal ..............(26)............
Tersangka tersebut di atas ditahan dan dibantarkan berdasarkan :
1. surat perintah Penahanan --------------------------------------------------------------------------------------
Nomor SPP -…..(27)…../…..(28)…../ …..(29)..... tanggal .......................(30)..........................
2. surat perintah perpanjangan Penahanan dari kejaksaan ---------------------------------------------
Nomor ..........................(31)……......................... tanggal .......................(32)..........................
3. surat perintah perpanjangan Penahanan dari ketua pengadilan ------------------------------------
Nomor ..........................(33)……......................... tanggal .......................(34)..........................
4. surat perintah pembantaran Penahanan -------------------------------------------------------------------
Nomor ..........................(35)……......................... tanggal .......................(36)..........................
---------------------- berdasarkan surat keterangan dari kepala rumah sakit / tempat rawat inap
nomor ..........................(37)…….................... tanggal ................(38).............. diberitahukan
bahwa keadaan kesehatan fisik/mental tersangka : ..........................(39).................................
barang-barang titipan berupa : ..............................................(40)................................................
- 77 -
---------- Demikian berita acara pembantaran Penahanan ini dibuat dengan sebenarnya atas
kekuatan sumpah jabatan, kemudian di tutup dan ditandatangani di …………(41)…………
pada hari dan tanggal tersebut di atas. ------------------------------------------------------------------------
Tersangka, Penyidik,
……………(42)…………… ……………(44)……………
……………(43)…………… …….………(45)……….....…
- 78 -
Nomor (1) : Diisi nama direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi
di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang
melakukan Penyidikan
Nomor (2) : Diisi alamat direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi
di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang
melakukan Penyidikan
Nomor (3) : Diisi nomor berita acara pembantaran Penahanan
Nomor (4) : Diisi kode direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi
di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang
melakukan Penyidikan
Nomor (5) : Diisi tahun penerbitan berita acara pembantaran
Penahanan
Nomor (6) : Diisi hari penerbitan berita acara pembantaran penahanan
Nomor (7) : Diisi tanggal penerbitan berita acara Pembantaran
Penahanan
Nomor (8) : Diisi bulan penerbitan berita acara Pembantaran
Penahanan
Nomor (9) Diisi tahun penerbitan berita acara Pembantaran
Penahanan
Nomor (10) : Diisi jam penerbitan berita acara pembantaran Penahanan
Nomor (11) : Diisi nama pejabat penerbit berita acara pembantaran
Penahanan
Nomor (12) : Diisi pangkat pejabat penerbit berita acara pembantaran
Penahanan
Nomor (13) : Diisi jabatan pejabat penerbit berita acara pembantaran
Penahanan
Nomor (14) : Diisi nomor surat perintah / surat tugas
Nomor (15) : Diisi tanggal surat perintah / surat tugas
Nomor (16) : Diisi nama Tersangka
Nomor (17) : Diisi tempat/tanggal lahir Tersangka
Nomor (18) : Diisi pekerjaan Tersangka
Nomor (19) : Diisi alamat Tersangka
Nomor (20) : Diisi kewarganegaraan Tersangka
Nomor (21) : Diisi agama Tersangka
Nomor (22) : Diisi tindak pidana yang dilakukan Tersangka
Nomor (23) Diisi tempat Penahanan terakhir Tersangka
Nomor (24) : Diisi jenis Penahanan terakhir Tersangka
- 79 -
………………….…………(2)…………………..……………..
“PRO JUSTITIA”
---------- Pada hari ini, ……(6)…… tanggal ……(7)…… bulan ……(8)…… tahun ……(9)……,
pukul ……(10)…… saya :
--------------------…….......................…….………(11)………....….................……….--------------------
Pangkat .……..…(12)………… Jabatan ..………..(13)….………. Selaku Penyidik dari kantor
tersebut di atas, berdasarkan Surat Perintah / Surat Tugas Nomor :
…..…..……………..…(14)…..……………..…….. tanggal …..…..…….(15)..….………… perihal
Pencabutan Pembantaran Penahanan, telah melakukan penahanan terhadap seorang laki-
laki/perempuan:
Nama : ………………………………(16)………………………………
Tempat/Tanggal Lahir : ………………………………(17)………………………………
Pekerjaan : ………………………………(18)………………………………
Alamat : ………………………………(19)………………………………
Kewarganegaraan : ………………………………(20)………………………………
Agama : ………………………………(21)………………………………
Yang diduga keras telah melakukan tindak pidana : ............................(22).................................
Terakhir ditahan pada: ……………………………(23)………………………………………………..
Melaksanakan jenis penahanan terakhir : .......................................(24)......................................
Dibantarkan sejak tanggal ...............(25).............. sampai dengan tanggal ..............(26)............
Tersangka tersebut di atas ditahan dan dibantarkan berdasarkan :
1. Surat Perintah Penahanan --------------------------------------------------------------------------------------
Nomor SPP -…..(27)…../…..(28)…../ …..(29)..... tanggal .......................(30)..........................
2. Surat Perintah Perpanjangan Penahanan dari Kejaksaan ---------------------------------------------
Nomor ..........................(31)……......................... tanggal .......................(32)..........................
3. Surat Perintah Perpanjangan Penahanan dari Ketua Pengadilan ------------------------------------
Nomor ..........................(33)……......................... tanggal .......................(34)..........................
4. Surat Perintah Pembantaran Penahanan -------------------------------------------------------------------
Nomor ..........................(35)……......................... tanggal .......................(36)..........................
---------------------- Berdasarkan Berita Acara Pembantaran Penahanan Nomor
..........................(37)…….................... tanggal ..............(38).............. diberitahukan bahwa
Keadaan Kesehatan fisik/mental tersangka : ............................(39).................................
dikembalikan untuk dikurung dan melanjutkan masa tahanannya.---------------------------------------
Barang-barang titipan berupa : ..............................................(40)................................................
- 81 -
---------- Demikian Berita Acara Pencabutan Pembantaran Penahanan ini dibuat dengan
sebenarnya atas kekuatan sumpah jabatan, kemudian di tutup dan ditandatangani di
…………(41)………… pada hari dan tanggal tersebut di atas. ------------------------------------------
Tersangka, Penyidik
……………(42)…………… ……………(44)……………
……………(43)…………… …….………(45)……….....…
- 82 -
Nomor (1) : Diisi nama direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi
di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang
melakukan Penyidikan
Nomor (2) : Diisi alamat direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi
di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang
melakukan Penyidikan
Nomor (3) : Diisi nomor berita acara pencabutan pembantaran
Penahanan
Nomor (4) : Diisi kode direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi
di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang
melakukan Penyidikan
Nomor (5) : Diisi tahun penerbitan berita acara pencabutan
pembantaran Penahanan
Nomor (6) : Diisi hari penerbitan berita acara pencabutan pembantaran
Penahanan
Nomor (7) : Diisi tanggal penerbitan berita acara pencabutan
pembantaran Penahanan
Nomor (8) : Diisi bulan penerbitan berita acara pencabutan
pembantaran Penahanan
Nomor (9) : Diisi tahun penerbitan berita acara pencabutan
pembantaran Penahanan
Nomor (10) : Diisi jam penerbitan berita acara pencabutan pembantaran
Penahanan
Nomor (11) : Diisi nama pejabat penerbit berita acara pencabutan
pembantaran Penahanan
Nomor (12) : Diisi pangkat pejabat penerbit berita acara pencabutan
pembantaran Penahanan
Nomor (13) : Diisi jabatan pejabat penerbit berita acara pencabutan
pembantaran Penahanan
Nomor (14) : Diisi nomor surat perintah / surat tugas
Nomor (15) : Diisi tanggal surat perintah / surat tugas
Nomor (16) : Diisi nama Tersangka
Nomor (17) : Diisi tempat/tanggal lahir Tersangka
Nomor (18) : Diisi pekerjaan Tersangka
Nomor (19) : Diisi alamat Tersangka
Nomor (20) : Diisi kewarganegaraan Tersangka
Nomor (21) : Diisi agama Tersangka
- 83 -
………………….…………(2)…………………..……………..
“PRO JUSTITIA”
---------- Pada hari ini, ……(6)…… tanggal ……(7)…… bulan ……(8)…… tahun ……(9)……,
pukul ……(10)…… Saya :
--------------------…………….....................………(11)…….....................…………….--------------------
Pangkat .……..…(12)………… Jabatan ..………..(13)….………. Selaku Penyidik dari kantor
tersebut di atas, berdasarkan Surat Perintah / Surat Tugas Nomor :
…..…..……………..…(14)…..……………..…….. tanggal …..…..…….(15)..….………… perihal
Penahanan Lanjutan, telah melakukan penahanan terhadap seorang laki-laki/perempuan :
Nama : ………………………………(16)………………………………
Tempat/Tanggal Lahir : ………………………………(17)………………………………
Pekerjaan : ………………………………(18)………………………………
Alamat : ………………………………(19)………………………………
Kewarganegaraan : ………………………………(20)………………………………
Agama : ………………………………(21)………………………………
Yang diduga keras telah melakukan tindak pidana : ............................(22).................................
Terakhir ditahan pada: ……………………..................................………(23)……..........................
Melaksanakan jenis penahanan terakhir : ............................................(24).................................
Ditahan sejak tanggal .................(25)................... sampai dengan tanggal ..............(26)............
Tersangka tersebut di atas ditahan berdasarkan :
1. Surat Perintah Penahanan --------------------------------------------------------------------------------------
Nomor SPP -…..(27)…../…..(28)…../ …..(29)..... tanggal .......................(30)..........................
2. Surat Perintah Perpanjangan Penahanan dari Kejaksaan ---------------------------------------------
Nomor ..........................(31)……......................... tanggal .......................(32)..........................
3. Surat Perintah Perpanjangan Penahanan dari Ketua Pengadilan ------------------------------------
Nomor ..........................(33)……......................... tanggal .......................(34)..........................
---------------------- Keadaan Kesehatan fisik/mental tersangka : ...................(35)..........................
Barang-barang titipan berupa : ....................................................................(36)..........................
---------- Demikian Berita Acara Penahanan Lanjutan ini dibuat dengan sebenarnya atas
kekuatan sumpah jabatan, kemudian di tutup dan ditandatangani di ….…(37)…....… pada hari
dan tanggal tersebut di atas. -------------------------------------------------------------------------------------
Tersangka, Penyidik,
……………(38)…………… ……………(40)……………
……………(39)…………… …….………(41)……….....…
- 85 -
Nomor (1) : Diisi nama direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi
di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang
melakukan Penyidikan
Nomor (2) : Diisi alamat direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi
di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang
melakukan Penyidikan
Nomor (3) : Diisi nomor berita acara penahanan Lanjutan
Nomor (4) : Diisi kode direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi
di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang
melakukan Penyidikan
Nomor (5) : Diisi tahun penerbitan berita acara Penahanan lanjutan
Nomor (6) : Diisi hari penerbitan berita acara Penahanan lanjutan
Nomor (7) : Diisi tanggal penerbitan berita acara Penahanan lanjutan
Nomor (8) : Diisi bulan penerbitan berita acara Penahanan lanjutan
Nomor (9) : Diisi tahun penerbitan berita acara Penahanan lanjutan
Nomor (10) Diisi jam penerbitan berita acara Penahanan lanjutan
Nomor (11) : Diisi nama Penyidik penerbit berita acara Penahanan
lanjutan
Nomor (12) : Diisi pangkat Penyidik penerbit berita acara Penahanan
lanjutan
Nomor (13) : Diisi jabatan Penyidik penerbit berita acara Penahanan
lanjutan
Nomor (14) : Diisi nomor surat perintah / surat tugas
Nomor (15) : Diisi tanggal surat perintah / surat tugas
Nomor (16) : Diisi nama Tersangka
Nomor (17) : Diisi tempat/tanggal lahir Tersangka
Nomor (18) : Diisi pekerjaan Tersangka
Nomor (19) : Diisi alamat Tersangka
Nomor (20) : Diisi kewarganegaraan Tersangka
Nomor (21) : Diisi agama Tersangka
Nomor (22) : Diisi tindak pidana yang dilakukan Tersangka
Nomor (23) Diisi tempat Penahanan terakhir Tersangka
Nomor (24) : Diisi jenis Penahanan terakhir Tersangka
Nomor (25) : Diisi tanggal Jenis penahanan Tersangka
Nomor (26) : Diisi masa berakhirnya jenis Penahanan Tersangka
Nomor (27) : Diisi nomor surat perintah Penahanan
- 86 -
………………….…………(2)…………………..……………..
“PRO JUSTITIA”
---------- Pada hari ini, ……(6)…… tanggal ……(7)…… bulan ……(8)…… tahun ……(9)……,
pukul ……(10)…… saya :
--------------------…………………......................…(11)……….……..................…….--------------------
Pangkat .……..…(12)………… Jabatan .…......(13)………. Selaku Penyidik dari kantor tersebut
di atas, berdasarkan Surat Perintah / Surat Tugas Nomor :
…..…..……………..…(14)…..……………..…….. tanggal …..…..…….(15)..….………… perihal
Pengeluaran Tahanan, telah mengeluarkan dari tahanan tersangka :
Nama : ………………………………(16)………………………………
Tempat/Tanggal Lahir : ………………………………(17)………………………………
Pekerjaan : ………………………………(18)………………………………
Alamat : ………………………………(19)………………………………
Kewarganegaraan : ………………………………(20)………………………………
Agama : ………………………………(21)………………………………
Yang diduga keras melakukan tindak pidana: .................................(22)..................................
Terakhir ditahan pada: …………….................................………………(23)………………….…….
Melaksanakan jenis penahanan terakhir : ...........................................(24)...................................
Ditahan sejak tanggal .................(25)................... sampai dengan tanggal ..............(26).............
dan tanggal .................................(27)............ sampai dengan tanggal .....................(28).............
Tersangka tersebut di atas ditahan berdasarkan :
1. Surat Perintah Penahanan --------------------------------------------------------------------------------------
Nomor SPP -…..(29)…../…..(30)…../ …..(31)..... tanggal .......................(32)..........................
2. Surat Perintah Pengalihan Jenis Penahanan --------------------------------------------------------------
Nomor SPP -…..(33)…../…..(34)…../ …..(35)..... tanggal .......................(36)..........................
3. Surat Perintah Penangguhan Penahanan -----------------------------------------------------------------
Nomor SPP -…..(37)…../…..(38)…../ …..(39)..... tanggal .......................(40)..........................
4. Surat Perintah Perpanjangan Penahanan dari Kejaksaan ---------------------------------------------
Nomor ..........................(41)……......................... tanggal .......................(42)..........................
5. Surat Perintah Perpanjangan Penahanan dari Ketua Pengadilan ------------------------------------
Nomor ..........................(43)……......................... tanggal .......................(44)..........................
---------- Demikian Berita Acara Pengeluaran Tahanan ini dibuat dengan sebenarnya atas
kekuatan sumpah jabatan, kemudian di tutup dan ditandatangani di …………(48)…………
pada hari dan tanggal tersebut di atas. ------------------------------------------------------------------------
Tersangka, Penyidik,
……………(51)……………
……………(49)……………
…….………(52)……….....…
……………(50)……………
- 89 -
Nomor (1) : Diisi nama direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi
di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang
melakukan Penyidikan
Nomor (2) : Diisi alamat direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi
di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang
melakukan Penyidikan
Nomor (3) : Diisi nomor berita acara pengeluaran tahanan
Nomor (4) : Diisi kode direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi
di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang
melakukan Penyidikan
Nomor (5) : Diisi tahun penerbitan berita acara pengeluaran tahanan
Nomor (6) : Diisi hari penerbitan berita acara pengeluaran tahanan
Nomor (7) : Diisi tanggal penerbitan berita acara pengeluaran tahanan
Nomor (8) : Diisi bulan penerbitan berita acara pengeluaran tahanan
Nomor (9) : Diisi tahun penerbitan berita acara pengeluaran tahanan
Nomor (10) Diisi jam penerbitan berita acara pengeluaran tahanan
Nomor (11) : Diisi nama Penyidik penerbit berita acara pengeluaran
tahanan
Nomor (12) : Diisi pangkat Penyidik penerbit berita acara pengeluaran
tahanan
Nomor (13) : Diisi jabatan Penyidik penerbit berita acara pengeluaran
tahanan
Nomor (14) : Diisi nomor surat perintah / surat tugas
Nomor (15) : Diisi tanggal surat perintah / surat tugas
Nomor (16) : Diisi nama Tersangka
Nomor (17) : Diisi tempat/tanggal lahir Tersangka
Nomor (18) : Diisi pekerjaan Tersangka
Nomor (19) : Diisi alamat Tersangka
Nomor (20) : Diisi kewarganegaraan Tersangka
Nomor (21) : Diisi agama Tersangka
Nomor (22) : Diisi tindak pidana yang dilakukan Tersangka
Nomor (23) : Diisi tempat Penahanan terakhir Tersangka
Nomor (24) : Diisi jenis Penahanan terakhir Tersangka
Nomor (25) : Diisi tanggal jenis Penahanan pertama Tersangka
Nomor (26) : Diisi masa berakhirnya Jenis Penahanan pertama
Tersangka
- 90 -
tahanan
Nomor (49) : Diisi tanda tangan Tersangka
Nomor (50) : Diisi tanda tangan Penyidik yang melakukan pengeluaran
tahanan
Nomor (51) : Diisi nama Tersangka
Nomor (52) : Diisi nama Penyidik yang melakukan pengeluaran tahanan
- 92 -
………………….…………(2)…………………..……………..
“PRO JUSTITIA”
Nama : …………………………………..(10)……………………………………………
Pangkat : …………………………………..(11)……………………………………………
Jabatan : …………………………………..(12)……………………………………………
Nama : ……………………………….(15)…………………………………..
Jenis Kelamin : ……………………………….(16)…………………………………..
Tempat / Tanggal Lahir : ……………………………….(17)…………………………………..
Pekerjaan : ……………………………….(18)…………………………………..
Kewarganegaraan : ……………………………….(19)…………………………………..
Agama : ……………………………….(20)…………………………………..
Alamat : ……………………………….(21)…………………………………..
…………(28)…………. ……………(26)………..
…………(29)………… ……………(27)………..
- 93 -
Nomor (1) : Diisi nama direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai penerbit berita acara
pengembalian tahanan
Nomor (2) : Diisi alamat direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai penerbit berita acara
pengembalian tahanan
Nomor (3) : Diisi Nomor berita acara pengembalian tahanan
Nomor (4) : Diisi kode kantor penerbit berita acara pengembalian tahanan
Nomor (5) : Diisi Tahun penerbitan berita acara pengembalian tahanan
Nomor (6) : Diisi hari penerbitan berita acara pengembalian tahanan
Nomor (7) : Diisi tanggal penerbitan berita acara pengembalian tahanan
Nomor (8) : Diisi bulan penerbitan berita acara pengembalian tahanan
Nomor (9) : Diisi tahun penerbitan berita acara pengembalian tahanan
Nomor (10) : Diisi nama Penyidik yang melakukan pegembalian tahanan
Nomor (11) : Diisi pangkat Penyidik yang melakukan pegembalian tahanan
Nomor (12) : Diisi jabatan Penyidik yang melakukan pegembalian tahanan
Nomor (13) : Diisi nomor surat perintah pengembalian tahanan
Nomor (14) : Diisi tanggal surat perintah pengembalian tahanan
Nomor (15) : Diisi nama orang yang ditahan
Nomor (16) : Diisi jenis kelamin orang yang ditahan
Nomor (17) : Diisi tempat tanggal lahir orang yang ditahan
Nomor (18) : Diisi pekerjaan orang yang ditahan
Nomor (19) : Diisi kewarganegaraan orang yang ditahan
Nomor (20) : Diisi agama orang yang ditahan
Nomor (21) : Diisi alamat orang yang ditahan
Nomor (22) : Diisi nama rutan tempat tahanan dikembalikan
Nomor (23) : Diisi uraian keperluan peminjaman tahanan
Nomor (24) : Diisi kondisi fisik dan mental tahanan pada saat dikembalikan
Nomor (25) : Diisi nama tempat berita acara pengembalian tahanan dibuat
Nomor (26) : Diisi tanda tangan pihak yang mengembalikan tahanan
Nomor (27) : Diisi nama pihak yang mengembalikan tahanan
Nomor (28) : Diisi tanda tangan orang yang ditahan
Nomor (29) : Diisi nama orang yang ditahan
- 94 -
………………….…………(2)…………………..……………..
“PRO JUSTITIA”
---------- Pada hari ini, ……(3)…… tanggal ……(4)…… bulan ……(5)…… tahun ……(6)……,
pukul ……(7)…… saya :
--------------------…………......................…………(8)…….....................…………….--------------------
Pangkat .………(9)…………. Jabatan Penyidik pada ..……..(10)….………. , sesuai dengan:-----
1. Surat Perintah Penggeledahan No...............(11).........tanggal................(12).........................
2. Laporan Kejadian No. ..................................(13)................. tanggal ......(14).........................
3. Izin Penggeledahan Pengadilan Negeri No........(15)........ tanggal .........(16).........................
4. ....................................................................(17).....................................................................
Telah melakukan penggeledahan terhadap sebuah rumah tinggal / tempat tertutup lainnya /
sarana pengangkut berupa / badan di ….............................(18)..................................................
(Jl. No. RT, Kelurahan) / (Nama Sarana Pengangkut, Nomor Polisi/Register) / (Lokasi), ---------
dengan / tanpa izin tersangka / penghuni rumah / pemilik sarana pengangkut / pengemudi /
nahkoda / pilot ---------------------------------------------------------------------------------------------------------
Nama : ...................(19).....................
Tempat/Tanggal Lahir : ...................(20).....................
Pekerjaan : ...................(21).....................
Alamat : ...................(22).....................
Kewarganegaraan : ...................(23).....................
Agama : ...................(24).....................
dengan disaksikan oleh : ...................(25).....................
1. Nama : ...................(26).....................
Alamat : ...................(27).....................
Pekerjaan : ...................(28).....................
2. Nama : ...................(29).....................
Alamat : ...................(30).....................
Pekerjaan : ...................(31).....................
Uraian singkat jalannya penggeledahan dan hasilnya : ----------------------------------------------------
....................................................................(32)...........................................................................
---------------------------- Demikian Berita Acara Penggeledahan ini dibuat dengan sebenarnya
atas kekuatan sumpah jabatan, kemudian ditutup dan ditandatangani di...............(33)...............
pada tanggal tersebut di atas. -------------------------------------------------------------------------------------
Tersangka/Penghuni rumah/ Yang melakukan Penggeledehan
Pemilik sarana pengangkut : Penyidik
__________(34)__________ __________(36)__________
__________(35)__________ __________(37)__________
- 95 -
Saksi-saksi :
1. .....................(38).......................
2. .....................(38).......................
3. .....................(38).......................
4. .....................(38).......................
- 96 -
Nomor (1) : Diisi nama direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi
di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang
melakukan Penyidikan
Nomor (2) : Diisi alamat direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi
di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang
melakukan Penyidikan
Nomor (3) : Diisi hari penerbitan berita acara penggeledahan
(rumah/sarana pengangkut/badan)
Nomor (4) : Diisi tanggal penerbitan berita acara penggeledahan
(rumah/sarana pengangkut/badan)
Nomor (5) : Diisi bulan penerbitan berita acara penggeledahan
(rumah/sarana pengangkut/badan)
Nomor (6) : Diisi tahun penerbitan berita acara penggeledahan
(rumah/sarana pengangkut/badan)
Nomor (7) : Diisi jam penerbitan berita acara penggeledahan
(rumah/sarana pengangkut/badan)
Nomor (8) : Diisi nama pejabat penerbit berita acara penggeledahan
(rumah/sarana pengangkut/badan)
Nomor (9) : Diisi pangkat Penyidik penerbit berita acara penggeledahan
(rumah/sarana pengangkut/badan)
Nomor (10) : Diisi direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang melakukan
Penyidikan
Nomor (11) : Diisi nomor surat perintah penggeledahan
Nomor (12) : Diisi tanggal penerbitan surat perintah penggeledahan
Nomor (13) : Nomor LK
Nomor (14) : Diisi tanggal penerbitan LK
Nomor (15) : Diisi nomor surat izin penggeledahan dari ketua pengadilan
negeri
Nomor (16) : Diisi tanggal surat izin penggeledahan dari ketua
pengadilan negeri
Nomor (17) : Diisi keterangan/izin lainnya dilakukan penggeledahan
Nomor (18) : Diisi (Jl. No. RT, kelurahan) / (nama sarana pengangkut,
nomor polisi/register) / (lokasi)
Nomor (19) : Diisi Nama Tersangka/penghuni rumah/pemilik sarana
- 97 -
pengangkut/pengemudi/nahkoda/pilot
Nomor (20) : Diisi tempat/tanggal lahir Tersangka / penghuni rumah /
pemilik sarana pengangkut / pengemudi / nahkoda / pilot
Nomor (21) : Diisi pekerjaan Tersangka / penghuni rumah / pemilik
sarana pengangkut / pengemudi / nahkoda / pilot
Nomor (22) : Diisi alamat Tersangka / penghuni rumah / pemilik sarana
pengangkut / pengemudi / nahkoda / pilot
Nomor (23) : Diisi kewarganegaraan Tersangka / penghuni rumah /
pemilik sarana pengangkut / pengemudi / nahkoda / pilot
Nomor (24) : Diisi agama Tersangka / penghuni rumah / pemilik sarana
pengangkut / pengemudi / nahkoda / pilot
Nomor (25) : Diisi jumlah saksi penggeledahan
Nomor (26) : Diisi nama saksi penggeledahan
Nomor (27) : Diisi alamat saksi penggeledahan
Nomor (28) : Diisi pekerjaan saksi penggeledahan
Nomor (29) : Diisi nama saksi penggeledahan
Nomor (30) : Diisi alamat saksi penggeledahan
Nomor (31) : Diisi pekerjaan saksi penggeledahan
Nomor (32) : Diisi Uraian singkat tindak pidana yang terjadi dengan
menyebutkan pasal pidananya dan tujuan penggeledahan
Nomor (33) : Diisi kota/kabupaten diterbitkannya berita acara
penggeledahan
………………….…………(2)…………………..……………..
“PRO JUSTITIA”
---------- Pada hari ini, ……(3)…… tanggal ……(4)…… bulan ……(5)…… tahun ……(6)……,
pukul ……(7)…… saya : ---------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------……………….....................……(8)…...............……….......……….--------------------
Pangkat .…………(9)…………. Jabatan ..………..(10)….………. Selaku Penyidik pada kantor
tersebut di atas, berdasarkan Surat Perintah / Surat Tugas Penyitaan Nomor :
…..…..……………..…(11)…..……………..…….. tanggal …..…..…….(12)..….………… perihal
penyitaan barang bukti, disaksikan oleh :
1. Nama : ………………………………………(13)………………………………………
Pekerjaan : ………………………………………(14)………………………………………
Pangkat : ………………………………………(15)………………………………………
Jabatan : ………………………………………(16)………………………………………
Alamat : ………………………………………(17)………………………………………
2. Nama : ………………………………………(13)………………………………………
Pekerjaan : ………………………………………(14)………………………………………
Pangkat : ………………………………………(15)………………………………………
Jabatan : ………………………………………(16)………………………………………
Alamat : ………………………………………(17)………………………………………
Dengan Surat Izin dari Ketua Pengadilan Negeri Nomor ....................(18)…..……........ tanggal,
..............(19)............... Atas disitanya barang bukti berupa .......................(20)......................... di
................(21)................... milik ..........................................(22)……………………...................
---------- Demikian Berita Acara Penyitaan Barang Bukti ini dibuat dengan sebenarnya atas
kekuatan sumpah jabatan, kemudian di tutup dan ditandatangani di …………(23)…………
pada hari dan tanggal tersebut di atas. ------------------------------------------------------------------------
……………(24)…………… ………….…(26)……………
……………(25)…………… …….………(27)…………....
……………(24)……………
……………(25)……………
- 99 -
Nomor (1) : Diisi nama direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi
di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang
melakukan Penyidikan
Nomor (2) : Diisi direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang melakukan
Penyidikan
Nomor (3) : Diisi hari penerbitan berita acara Penyitaan barang bukti
Nomor (4) : Diisi tanggal penerbitan berita acara Penyitaan barang bukti
Nomor (5) : Diisi bulan penerbitan berita acara Penyitaan barang bukti
Nomor (6) : Diisi tahun penerbitan berita acara Penyitaan barang bukti
Nomor (7) : Diisi jam penerbitan berita acara Penyitaan barang bukti
Nomor (8) : Diisi nama Penyidik penerbit berita acara Penyitaan barang
bukti
Nomor (9) : Diisi pangkat Penyidik penerbit berita acara Penyitaan
barang bukti
Nomor (10) : Diisi jabatan Penyidik penerbit berita acara Penyitaan
barang bukti
Nomor (11) : Diisi nomor surat perintah / surat tugas Penyitaan barang
bukti
Nomor (12) : Diisi tanggal surat perintah / surat tugas Penyitaan barang
bukti
Nomor (13) : Diisi nama orang yang menyaksikan Penyitaan barang bukti
Nomor (14) : Diisi pekerjaan orang yang menyaksikan Penyitaan barang
bukti
Nomor (15) : Diisi pangkat orang yang menyaksikan Penyitaan barang
bukti
Nomor (16) : Diisi nama jabatan orang yang menyaksikan Penyitaan
barang bukti
Nomor (17) : Diisi alamat orang yang menyaksikan Penyitaan barang
bukti
Nomor (18) : Diisi nomor surat izin dari ketua pengadilan negeri
Nomor (19) : Diisi tanggal penerbitan surat izin ketua pengadilan negeri
Nomor (20) : Diisi jenis barang bukti yang dilakukan Penyitaan
Nomor (21) : Diisi lokasi dilakukannya Penyitaan barang bukti
Nomor (22) : Diisi pemilik yang barang buktinya dilakukan Penyitaan
Nomor (23) : Diisi kota/kabupaten dibuatnya berita acara Penyitaan
- 100 -
barang bukti
Nomor (24) : Diisi tanda tangan Saksi Penyitaan barang bukti
Nomor (25) : Diisi nama orang yang menyaksikan Penyitaan barang bukti
Nomor (26) : Diisi tanda tangan Penyidik yang melakukan Penyitaan
barang bukti
Nomor (27) : Diisi nama Penyidik yang melakukan Penyitaan barang
bukti
- 101 -
AA. Contoh Format Berita Acara Surat Tanda Terima Barang Bukti
………………….…………(2)…………………..……………..
“PRO JUSTITIA”
Nama : ……………………………….(16)…………………………………..
Jenis Kelamin : ……………………………….(17)…………………………………..
Tempat / Tanggal Lahir : ……………………………….(18)…………………………………..
NIK : ……………………………….(19)…………………………………..
Pekerjaan : ……………………………….(20)…………………………………..
Kewarganegaraan : ……………………………….(21)…………………………………..
Agama : ……………………………….(22)…………………………………..
Alamat : ……………………………….(23)…………………………………..
Nama : ………………….(24)………………………………
Pekerjaan : ………………….(25)………………………………
Alamat : ………………….(26)………………………..…….
Nama : ………………….(27)………………………………
Pekerjaan : ………………….(28)………………………………
Alamat : ………………….(29)………………………..…….
----------Barang-barang tersebut sebagai bukti dalam perkara dugaan tindak pidana di bidang
………….(30)…….. yaitu ………………………….(31)……………………………………
melanggar ………………(32)……………… --------------------------------------------------------------------
…………………………………………………..(33)……………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
- 102 -
……(34)……., ……….(35)…………
Yang Menguasai Yang Menerima,
…………(38)…………. ……………(36)………..
…………(39)………… ……………(37)………..
Saksi-saksi
…………(42)…………. ……………(40)………..
…………(43)………… ……………(41)………..
- 103 -
Nomor (1) : Diisi nama direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai penerbit Surat Tanda
Terima Barang Bukti
Nomor (2) : Diisi alamat direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai penerbit Surat Tanda
Terima Barang Bukti
Nomor (3) : Diisi Nomor Surat Tanda Terima Barang Bukti
Nomor (4) : Diisi kode kantor penerbit surat tanda terima barang bukti
Nomor (5) : Diisi Tahun penerbitan surat tanda terima barang bukti
Nomor (6) : Diisi nama Penyidik yang menerima barang bukti
Nomor (7) : Diisi pangkat Penyidik yang menerima barang bukti
Nomor (8) : Diisi jabatan Penyidik Penyidik yang menerima barang bukti
Nomor (19) : Diisi nama rekan Penyidik yang bersama-sama menerima barang
bukti
Nomor (10) : Diisi pangkat rekan Penyidik yang Bersama-sama menerima
barang bukti
Nomor (11) : Diisi jabatan rekan Penyidik yang bersama-sama menerima
barang bukti
Nomor (12) : Diisi hari dilakukannya penerimaan barang bukti
Nomor (13) : Diisi tanggal dilakukannya penerimaan barang bukti
Nomor (14) : Diisi bulan dilakukannya penerimaan barang bukti
Nomor (15) : Diisi tahun dilakukannya penerimaan barang bukti
Nomor (16) : Diisi Nama penguasa barang
Nomor (17) : Diisi Jenis kelamin penguasa barang
Nomor (18) : Diisi tempat/tanggal lahir penguasa barang
Nomor (19) : Diisi NIK penguasa barang
Nomor (20) : Diisi pekerjaan penguasa barang
Nomor (21) : Diisi kewarganegaraan penguasa barang
Nomor (22) : Diisi agama penguasa barang
Nomor (23) : Diisi alamat penguasa barang sesuai NIK atau domisili penguasa
barang
Nomor (24) : Diisi nama pihak yang menjadi saksi
Nomor (25) : Diisi pekerjaan pihak yang menjadi saksi
Nomor (26) : Diisi alamat pihak yang menjadi saksi
Nomor (27) : Diisi nama pihak yang bersama-sama menjadi saksi
Nomor (28) : Diisi pekerjaan pihak yang bersama-sama menjadi saksi
- 104 -
………………….…………(2)…………………..……………..
“PRO JUSTITIA”
--- Pada hari ini ….....(3)…….. tanggal ………(4)…........ bulan ……....(5)…........ tahun
…….......(6)…........... bertempat di ............(7).........., saya : ------------------------------------------------
---- Demikian Berita Acara Pemotretan dan/atau Perekaman ini dibuat dengan sebenarnya atas
kekuatan sumpah jabatan, kemudian ditutup dan ditandatangani di ...................(28).................
pada hari dan tanggal tersebut di atas.---------------------------------------------------------------------------
.............(29)................ ....................(31)...............
.............(30)................ ………..……(32)…………
...................(33)................
……............(34)…………..
Saksi-saksi :
....................(35)........................
1. ……………..(36)…………………
....................(37).........................
2. ……………..(38)………………....
………………….…………(2)…………………..……………..
“PRO JUSTITIA”
BERITA ACARA PENGAMBILAN SIDIK JARI
--- Pada hari ini ….....(3)…….. tanggal ………(4)…........ bulan ……....(5)…........ tahun
…….......(6)…........... pukul ............(7).........., saya : ---------------------------------------------------------
Berdasarkan : -----------------------------------------------------------------------------------------------------------
1. Laporan Kejadian Tindak Pidana Nomor : LK- ...................(14)................. tanggal
...........(15).............
2. Surat Perintah Tugas Penyidikan Nomor : SPTP- ...............(16)................. tanggal
...........(17).............
3. Surat Perintah Pengambilan Sidik Jari Nomor : SPPSJ- .............(18).................. tanggal
………(19)…..…….
Telah mengambil sidik jari saksi/tersangka* dengan identitas sebagai berikut: ----------------------
Nama : ……………………………..…..(20)………..........…………………..
Jenis Kelamin : …………………………..……..(21)…..........………………………..
Tempat/Tanggal Lahir : ……………………………..…..(22)…..........………………………..
Pekerjaan : …………………………..……..(23)…..........………………………..
Kewarganegaraan : …………………………..……..(24)…..........………………………..
Agama : …………………………..……..(25)…..........………………..………
Alamat : …………………………..……..(26)…..........…………………..……
2. Nama : …………………………………(31)…………………………………
Pekerjaan : …………………………………(32)…………………………………
Alamat : …………………………………(33)…………………………………
---- Demikian Berita Acara Pengambilan Sidik Jari ini dibuat dengan sebenarnya atas kekuatan
sumpah jabatan, kemudian ditutup dan ditandatangani di ...................(37)................. pada hari
dan tanggal tersebut di atas.----------------------------------------------------------------------------------------
- 110 -
..............(38)............................ ........................(40)............................
…………......…(41)…………...………
..............(39)............................
........................(42)............................
…………..........(43)…………...……...
Saksi-saksi :
.....................(44)............................
1. …………...…(45)……………...……
.....................(46)............................
2. ……………...(47)……………...…...
………………….…………(2)…………………..……………..
“PRO JUSTITIA”
BERITA ACARA PEMBERIAN TANDA PENGAMAN
--- Pada hari ini ….....(3)…….. tanggal ………(4)…........ bulan ……....(5)…........ tahun
…….......(6)…........... pukul ............(7).........., saya : ---------------------------------------------------------
Berdasarkan : -----------------------------------------------------------------------------------------------------------
1. Laporan Kejadian Tindak Pidana Nomor : LK- ...............(14)................. tanggal
...........(15)............
2. Surat Perintah Tugas Penyidikan Nomor : SPTP- ................(16)................. tanggal
...........(17).............
3. Surat Perintah Pemberian Tanda Pengaman Nomor : SPPTP- ..............(18)..................
tanggal ………(19)…..…….
a. Rumah: -------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Alamat Rumah : ……….………………(20)………………
No. Reg. Rumah/NPPBKC/NPWP* : ………….……………(21)………………
Nama Pemilik/Yang Menguasai* : …….…………………(22)………………
Nomor Identitas : ……….………………(23)………………
c. Barang: -------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Jumlah/Jenis/Nomor Petikemas/Kemasan : ……….………………(31)………………
Jumlah/Jenis Barang : ………….……………(32)………………
Jenis/Nomor dan Tgl Dokumen : ……….………………(33)………………
Pemilik/Importir/Eksportir/Yang Menguasai* : ……….………………(34)………………
Nomor Identitas : …………….…………(35)………………
Pekerjaan : ……………………………………(44)……………………………………
Alamat : ……………………………………(45)……………………………………
---- Demikian Berita Acara Pemberian Tanda Pengaman ini dibuat dengan sebenarnya atas
kekuatan sumpah jabatan, kemudian ditutup dan ditandatangani di ...................(46).................
pada hari dan tanggal tersebut di atas.---------------------------------------------------------------------------
.............(47)................ .....................(49)............................
……………(50)…………………
.............(48)................
.....................(51)............................
…………...(52)………………...
Saksi-saksi :
.....................(53)............................
1. ……………(54)…………………
.....................(55)............................
2. …………...(56)………………...
………………….…………(2)…………………..……………..
“PRO JUSTITIA”
Nama : ……………………………….(17)…………………………………..
NIK : ……………………………….(20)…………………………………..
Pekerjaan : ……………………………….(21)…………………………………..
Alamat : ……………………………….(22)…………………………………..
telah melakukan perolehan Data Elektronik dengan rincian sebagaimana terlampir yang diduga
data atau informasi tersebut berhubungan dengan kegiatan Penyidikan yang sedang dilakukan.
Demikian Berita Acara Perolehan Data Elektronik ini dibuat dengan sebenar-benarnya.
…………(25)…………. ……………(23)………..
…………(26)………… ……………(24)………..
- 119 -
Nomor (1) : Diisi Nama Direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai penerbit Berita Acara
Perolehan Data Elektronik
Nomor (2) : Diisi Alamat Direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai penerbit Berita Acara
Perolehan Data Elektronik
Nomor (3) : Diisi Nomor Berita Acara Perolehan Data Elektronik
Nomor (4) : Diisi Nomor Surat Perintah Forensik Digital
Nomor (5) : Diisi Tahun penerbitan Berita Acara Perolehan Data Elektronik
Nomor (6) : Diisi hari penerbitan Berita Acara Perolehan Data Elektronik
Nomor (7) : Diisi tanggal penerbitan Berita Acara Perolehan Data Elektronik
Nomor (8) : Diisi bulan penerbitan Berita Acara Perolehan Data Elektronik
Nomor (9) : Diisi tahun penerbitan Berita Acara Perolehan Data Elektronik
Nomor (10) : Diisi nomor Surat Perintah Forensik Digital
Nomor (11) : Diisi tanggal Surat Perintah Forensik Digital
Nomor (12) : Diisi nama instansi Penyidik yang meminta bantuan uji Forensik
Digital
Nomor (13) : Diisi nomor Surat/Nota Dinas* permintaan bantuan uji Forensik
Digital
Nomor (14) : Diisi tanggal Surat/Nota Dinas* permintaan bantuan uji Forensik
Digital
Nomor (15) : Diisi perihal Surat/Nota Dinas* permintaan bantuan uji Forensik
Digital
Nomor (16) : Diisi jenis tindak pidana yang dilakukan
Nomor (17) : Diisi Nama Tersangka
Nomor (18) : Diisi Jenis Kelamin Tersangka
Nomor (19) : Diisi Tempat Tanggal Lahir Tersangka
Nomor (20) : Diisi Nomor NIK/Nomor Paspor Tersangka
Nomor (21) : Diisi Pekerjaan Tersangka
Nomor (22) : Diisi alamat sesuai NIK atau domisili tersangka
Nomor (23) : Diisi tanda tangan pihak yang melakukan Forensik Digital
Nomor (24) : Diisi nama pihak yang melakukan Forensik Digital
Nomor (25) : Diisi nama Penyidik yang meminta bantuan uji Forensik Digital
Nomor (26) : Diisi tanda tangan Penyidik yang meminta bantuan uji Forensik
Digital
- 120 -
………………….…………(2)…………………..……………..
“PRO JUSTITIA”
2.
Dst.
…………(8)…………. ……………(6)………..
…………(9)………… ……………(7)………..
- 121 -
Nomor (1) : Diisi Nama Direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai penerbit Berita Acara
Perolehan Data Elektronik
Nomor (2) : Diisi Alamat Direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai penerbit Berita Acara
Perolehan Data Elektronik
Nomor (3) : Diisi informasi hasil duplikasi forensik yang diterima
Nomor (4) : Diisi metode atau alat yang digunakan untuk uji forensik digital
Nomor (5) : Diisi perangkat sumber yang diterima
Nomor (6) : Diisi tanda tangan pihak yang melakukan Forensik Digital
Nomor (7) : Diisi nama pihak yang melakukan Forensik Digital
Nomor (8) : Diisi nama Penyidik yang meminta bantuan uji Forensik Digital
Nomor (9) : Diisi tanda tangan Penyidik yang meminta bantuan uji Forensik
Digital
- 122 -
………………….…………(2)…………………..……………..
“PRO JUSTITIA”
--- Pada hari ini ….....(3)…….. tanggal ………(4)…........ bulan ……....(5)…........ tahun
…….......(6)…........... bertempat di ............(7).........., saya : ----------------------------------------
a. ………………………(20)……………………………………………………………………………..
b. …………………………………………………………………………………………………………..
yang diduga ada kaitannya dengan tindak pidana ……….(21)…… , sebagaimana dimaksud
dalam Pasal ……(22)……
Dengan disaksikan oleh : --------------------------------------------------------------------------------------------
1. Nama : …………(23)……………………………………………………………..
Pekerjaan : …………(24)……………………………………………………………..
Alamat : …………(25)……………………………………………………………..
2. Nama : …………(26)……………………………………………………………..
Pekerjaan : …………(27)……………………………………………………………..
Alamat : …………(28)……………………………………………………………..
Demikian Berita Acara Pembungkusan, Penyegelan, Dan/Atau Pelabelan Barang Bukti (BB) ini
dibuat dengan sebenarnya atas kekuatan sumpah jabatan, kemudian ditutup dan
ditandatangani di …................(29)….............. pada hari dan tanggal tersebut di atas.--------------
…..........(30)…............. …..................(32)….........................
………………(33)…………………
…..........(31)….............
…...............(34)….....................
……………(35)…………………
- 123 -
Saksi – Saksi
…………………(36)……………………………………….
1. …………………(37)……………………………………….
…………………(38)……………………………………….
2. …………………(39)……………………………………….
- 124 -
………………….…………(2)…………………..……………..
“PRO JUSTITIA”
--- Pada hari ini ….....(3)…….. tanggal ………(4)…........ bulan ……....(5)…........ tahun
…….......(6)…........... bertempat di............(7).........., saya : -----------------------------------------
Demikian Berita Acara Penyerahan Barang Bukti (BB) ini dibuat dengan sebenarnya atas
kekuatan sumpah jabatan, kemudian ditutup dan ditandatangani di …................(35)…..............
pada hari dan tanggal tersebut di atas. --------------------------------------------------------------------------
…..........(40)…............. …..........(36)….............
……………(41)………………… ……………(37)…………………
- 128 -
…..........(38)….............
……………(39)…………………
Saksi – Saksi
…………………(42)……………………………………….
1. …………………(43)……………………………………….
…………………(44)……………………………………….
2. …………………(45)……………………………………….
- 129 -
Nomor (24) : Diisi jumlah jenis barang bukti (BB) yang diserahkan
Nomor (25) : Diisi nama orang yang menerima barang bukti (BB)
Nomor (26) : Diisi pangkat orang yang menerima barang bukti (BB)
Nomor (27) : Diisi jabatan orang yang menerima barang bukti (BB)
Nomor (28) : Diisi nama tempat penyerahan barang bukti
(Contoh: RUPBASAN, Tempat Penimbunan Pabean (TPP),
Gudang Penimbunan, dll)
Nomor (29) : Diisi nama orang yang menjadi Saksi penyerahan barang
bukti (BB)
Nomor (30) : Diisi pekerjaan orang yang menjadi Saksi penyerahan
barang bukti (BB)
Nomor (31) : Diisi alamat orang yang menjadi Saksi penyerahan
barang bukti (BB)
Nomor (32) : Diisi nama orang yang menjadi Saksi penyerahan barang
bukti (BB)
Nomor (33) : Diisi pekerjaan orang yang menjadi Saksi penyerahan
barang bukti (BB)
Nomor (34) : Diisi alamat orang yang menjadi Saksi penyerahan
barang bukti (BB)
Nomor (35) : Diisi kota tempat pembuatan berita acara
Nomor (36) : Diisi tanda tangan Penyidik yang melakukan penyerahan
barang bukti (BB)
Nomor (37) : Diisi nama Penyidik yang melakukan penyerahan barang
bukti (BB)
Nomor (38) : Diisi tanda tangan Penyidik yang melakukan penyerahan
barang bukti (BB)
Nomor (39) : Diisi nama Penyidik yang melakukan penyerahan barang
bukti (BB)
Nomor (40) : Diisi tanda tangan penerima barang bukti (BB)
Nomor (41) : Diisi Nama penerima barang bukti (BB)
Nomor (42) : Diisi tanda tangan orang yang menjadi Saksi
dilakukannya penyerahan barang bukti (BB)
Nomor (43) : Diisi nama orang yang menjadi Saksi dilakukannya
penyerahan barang bukti (BB)
Nomor (44) : Diisi tanda tangan orang yang menjadi Saksi
dilakukannya penyerahan barang bukti (BB)
Nomor (45) : Diisi nama orang yang menjadi Saksi dilakukannya
penyerahan barang bukti (BB)
- 131 -
………………….…………(2)…………………..……………..
“PRO JUSTITIA”
--- Pada hari ini ….....(3)…….. tanggal ………(4)…........ bulan ……....(5)…........ tahun
…….......(6)…........... bertempat di............(7).........., saya : -------------------------------------
--- Demikian Berita Acara Penyimpanan/Penitipan Barang Bukti (BB) ini dibuat dengan
sebenarnya atas kekuatan sumpah jabatan, kemudian ditutup dan ditandatangani di
…................(32)….............. pada hari dan tanggal tersebut di atas. ----------------------------------
Yang Menyimpan
Penyidik
- 132 -
…..........(33)….............
……………(34)…………………
…..........(35)….............
……………(36)…………………
Saksi – Saksi
……………………………(37)…………………………….
1. ……………………………(38)……………………………
……………………………(39)…………………………….
2. ……………………………(40)…………………………….
Catatan:
*) coret yang tidak perlu
- 133 -
………………….…………(2)…………………..……………..
“PRO JUSTITIA”
--- Pada hari ini ….....(3)…….. tanggal ………(4)…........ bulan ……....(5)…........ tahun
…….......(6)…........... bertempat di ............(7).........., saya: -----------------------------------------
Telah menerima dalam keadaan lengkap dan baik Barang Bukti yang dititipkan/disimpan*)
berupa : --------------
a. ………………………(25)……………………………………………………………………………..
b. …………………………………………………………………………………………………………..
yang diambil dari: ----------
Nama : …………(26)……………………………………………………………..
Pekerjaan : …………(27)……………………………………………………………..
Alamat : …………(28)……………………………………………………………..
Pengambilan barang bukti dilakukan di ……..(29)…..
Dengan disaksikan oleh : --------------------------------------------------------------------------------------------
1. Nama : …………(30)……………………………………………………………..
Pekerjaan : …………(31)……………………………………………………………..
Alamat : …………(32)……………………………………………………………..
2. Nama : …………(33)……………………………………………………………..
Pekerjaan : …………(34)……………………………………………………………..
Alamat : …………(35)……………………………………………………………..
Demikian Berita Acara Pengambilan Barang Bukti (BB) ini dibuat dengan sebenarnya atas
kekuatan sumpah jabatan, kemudian ditutup dan ditandatangani di …................(36)…..............
pada hari dan tanggal tersebut di atas. --------------------------------------------------------------------------
Yang Menyerahkan, Yang Menerima,
Penyidik
…..........(41)…............. …..........(37)….............
……………(42)………………… 1. ……………(38)…………………
- 136 -
…..........(39)….............
2. ……………(40)…………………
Saksi – Saksi
…………………(43)……………………………………….
1. …………………(44)……………………………………….
…………………(45)……………………………………….
2. …………………(46)……………………………………….
- 137 -
Nomor (1) : Diisi nama Direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi
di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang
melakukan Penyidikan
Nomor (2) : Diisi alamat Direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi
di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai yang
melakukan Penyidikan
Nomor (3) : Diisi hari pengambilan barang bukti (BB)
Nomor (4) : Diisi tanggal pengambilan barang bukti (BB)
Nomor (5) : Diisi bulan pengambilan barang bukti (BB)
Nomor (6) : Diisi tahun pengambilan barang bukti (BB)
Nomor (7) : Diisi tempat pengambilan barang bukti (BB)
Nomor (8) : Diisi nama Penyidik yang melakukan pengambilan barang
bukti (BB)
Nomor (9) : Diisi pangkat Penyidik yang melakukan pengambilan barang
bukti (BB)
Nomor (10) : Diisi nama Direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi
di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai Penyidik yang
melakukan pengambilan barang bukti (BB)
Nomor (11) : Diisi nama Penyidik yang melakukan pengambilan barang
bukti (BB)
Nomor (12) : Diisi pangkat Penyidik yang melakukan pengambilan barang
bukti (BB)
Nomor (13) : Diisi nama Direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi
di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai Penyidik yang
melakukan pengambilan barang bukti (BB)
Nomor (14) : Diisi nomor LK
Nomor (15) : Diisi tanggal LK
Nomor (16) : Diisi nomor Surat Perintah Tugas Penyidikan (SPTP)
Nomor (17) : Diisi tanggal Surat Perintah Tugas Penyidikan (SPTP)
Nomor (18) : Diisi nomor surat perintah penyitaan
Nomor (19) : Diisi tanggal surat perintah penyitaan
Nomor (20) : Diisi nomor surat penetapan penyitaan
Nomor (21) : Diisi tanggal surat penetapan penyitaan
Nomor (22) : Diisi tanggal Berita Acara penitipan/penyimpanan*) barang
bukti
Nomor (23) : Diisi nomor surat perintah pengambilan barang bukti (BB)
Nomor (24) : Diisi tanggal surat perintah pengambilan barang bukti (BB)
Nomor (25) : Diisi jumlah dan jenis barang bukti (BB) yang diambil
- 138 -
Nomor (26) : Diisi nama orang yang menyerahkan barang bukti (BB)
Nomor (27) : Diisi pekerjaan orang yang menyerahkan barang bukti (BB)
Nomor (28) : Diisi alamat orang yang menyerahkan barang bukti (BB)
Nomor (29) : Diisi tempat pengambilan barang bukti
(Contoh: TPP, RUPBASAN, atau gudang penyimpanan)
Nomor (30) : Diisi nama orang yang menjadi saksi pengambilan barang
bukti (BB)
Nomor (31) : Diisi pekerjaan orang yang menjadi saksi pengambilan
barang bukti (BB)
Nomor (32) : Diisi alamat orang yang menjadi saksi pengambilan barang
bukti (BB)
Nomor (33) : Diisi nama orang yang menjadi saksi pengambilan barang
bukti (BB)
Nomor (34) : Diisi pekerjaan orang yang menjadi saksi pengambilan
barang bukti (BB)
Nomor (35) : Diisi alamat orang yang menjadi saksi pengambilan barang
bukti (BB)
Nomor (36) : Diisi Kota tempat pembuatan berita acara pengambilan
barang bukti
Nomor (37) : Diisi tanda tangan Penyidik yang melakukan pengambilan
barang bukti (BB)
Nomor (38) : Diisi nama Penyidik yang melakukan pengambilan barang
bukti (BB)
Nomor (39) : Diisi Tanda tangan Penyidik yang melakukan pengambilan
barang bukti (BB)
Nomor (40) : Diisi nama Penyidik yang melakukan pengambilan barang
bukti (BB)
Nomor (41) : Diisi tanda tangan orang yang menyerahkan Barang Bukti
(BB)
Nomor (42) : Diisi nama orang yang menyerahkan barang bukti (BB)
Nomor (43) : Diisi tanda tangan Saksi yang menyaksikan pengambilan
barang bukti
Nomor (44) : Diisi nama Saksi yang menyaksikan pengambilan barang
bukti
Nomor (45) : Diisi tanda tangan Saksi yang menyaksikan pengambilan
barang bukti
Nomor (46) : Diisi nama Saksi yang menyaksikan pengambilan barang
bukti
- 139 -
………………….…………(2)…………………..……………..
“PRO JUSTITIA”
--- Pada hari ini ….....(3)…….. tanggal ………(4)…........ bulan ……....(5)…........ tahun
…….......(6)…........... bertempat di ............(7).........., saya: -------------------------------------------------
---------
Telah mengeluarkan dalam keadaan lengkap dan baik Barang Bukti berupa : --------------
a. ………………………(25)……………………………………………………………………………..
b. …………………………………………………………………………………………………………..
yang diserahkan oleh: -------------------------------------------
Nama : …………(26)……………………………………………………………..
Pekerjaan : …………(27)……………………………………………………………..
Alamat : …………(28)……………………………………………………………..
Pengeluaran dilakukan di ……..(29)…..
Dengan disaksikan oleh : --------------------------------------------------------------------------------------------
1. Nama : …………(30)……………………………………………………………..
Pekerjaan : …………(31)……………………………………………………………..
Alamat : …………(32)……………………………………………………………..
2. Nama : …………(33)……………………………………………………………..
Pekerjaan : …………(34)……………………………………………………………..
Alamat : …………(35)……………………………………………………………..
--- Demikian Berita Acara Pengeluaran Barang Bukti (BB) ini dibuat dengan sebenarnya atas
kekuatan sumpah jabatan, kemudian ditutup dan ditandatangani di …................(36)…..............
pada hari dan tanggal tersebut di atas. --------------------------------------------------------------------------
Yang Menyerahkan, Yang Menerima,
Penyidik
…..........(41)…............. …..........(37)….............
……………(42)………………… ……………(38)…………………
- 140 -
…..........(39)….............
……………(40)…………………
Saksi – Saksi
…………………(43)……………………………………….
1. …………………(44)……………………………………….
…………………(45)……………………………………….
2. …………………(46)……………………………………….
- 141 -
Nomor (1) : Diisi nama Direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi
di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai Penyidik yang
melakukan Penyidikan
Nomor (2) : Diisi alamat Direktorat yang melaksanakan tugas dan
fungsi di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai
Penyidik yang melakukan Penyidikan
Nomor (3) : Diisi hari pengeluaran barang bukti (BB)
Nomor (4) : Diisi tanggal pengeluaran barang bukti (BB)
Nomor (5) : Diisi bulan pengeluaran barang bukti (BB)
Nomor (6) : Diisi tahun pengeluaran barang bukti (BB)
Nomor (7) : Diisi tempat pengeluaran barang bukti (BB)
Nomor (8) : Diisi nama Penyidik yang melakukan pengeluaran barang
bukti (BB)
Nomor (9) : Diisi pangkat Penyidik yang melakukan pengeluaran
barang bukti (BB)
Nomor (10) : Diisi nama Direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi
di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai Penyidik yang
melakukan pengeluaran barang bukti (BB)
Nomor (11) : Diisi nama Penyidik yang melakukan pengeluaran barang
bukti (BB)
Nomor (12) : Diisi pangkat Penyidik yang melakukan pengeluaran
barang bukti (BB)
Nomor (13) : Diisi nama Direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi
di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai Penyidik yang
melakukan pengeluaran barang bukti (BB)
Nomor (14) : Diisi nomor LK
Nomor (15) : Diisi tanggal LK
Nomor (16) : Diisi nomor Surat Perintah Tugas Penyidikan (SPTP)
Nomor (17) : Diisi tanggal Surat Perintah Tugas Penyidikan (SPTP)
Nomor (18) : Diisi nomor surat perintah penyitaan
Nomor (19) : Diisi tanggal surat perintah penyitaan
Nomor (20) : Diisi nomor surat penetapan penyitaan
Nomor (21) : Diisi tanggal surat penetapan penyitaan
Nomor (22) : Diisi tanggal berita acara penyimpanan/penitipan*)
Nomor (23) : Diisi nomor surat perintah pengambilan barang bukti (BB)
Nomor (24) : Diisi tanggal surat perintah pengambilan barang bukti (BB)
Nomor (25) : Diisi jumlah dan jenis barang bukti (BB) yang dikeluarkan
- 142 -
Nomor (26) : Diisi nama orang yang menyerahkan barang bukti (BB)
Nomor (27) : Diisi pekerjaan orang yang menyerahkan barang bukti (BB)
Nomor (28) : Diisi alamat orang yang menyerahkan barang bukti (BB)
Nomor (29) : Diisi tempat pengeluaran barang bukti
(Contoh: TPP/RUPBASAN/gudang penyimpanan)
Nomor (30) : Diisi nama Saksi pengeluaran barang bukti (BB)
Nomor (31) : Diisi pekerjaan Saksi pengeluaran barang bukti (BB)
Nomor (32) : Diisi alamat Saksi pengeluaran barang bukti (BB)
Nomor (33) : Diisi nama Saksi pengeluaran barang bukti (BB)
Nomor (34) : Diisi pekerjaan Saksi pengeluaran barang bukti (BB)
Nomor (35) : Diisi alamat Saksi pengeluaran barang bukti (BB)
Nomor (36) : Diisi kota tempat pembuatan berita acara pengeluaran
barang bukti
Nomor (37) : Diisi tanda tangan Penyidik yang melakukan pengeluaran
barang bukti (BB)
Nomor (38) : Diisi nama Penyidik yang melakukan pengeluaran barang
bukti (BB)
Nomor (39) : Diisi tanda tangan Penyidik yang melakukan pengeluaran
barang bukti (BB)
Nomor (40) : Diisi nama Penyidik yang melakukan pengeluaran barang
bukti (BB)
Nomor (41) : Diisi tanda tangan orang yang menyerahkan barang bukti
Nomor (42) : Diisi nama orang yang menyerahkan barang bukti
Nomor (43) : Diisi tanda tangan Saksi yang menyaksikan penyerahan
barang bukti
Nomor (44) : Diisi nama Saksi yang menyaksikan penyerahan barang
bukti
Nomor (45) : Diisi tanda tangan Saksi yang menyaksikan penyerahan
barang bukti
Nomor (46) : Diisi nama Saksi yang menyaksikan penyerahan Barang
bukti
- 143 -
………………….…………(2)…………………..……………..
“PRO JUSTITIA”
---------- Pada hari ini, ……(3)…… tanggal ……(4)…… bulan ……(5)…… tahun ……(6)……,
kami :
1. Nama : ………………………………………(7)………………………………………
Pangkat : ………………………………………(8)………………………………………
Jabatan : ………………………………………(9)………………………………………
2. Nama : ………………………………………(10)………………………………………
Pangkat : ………………………………………(11)………………………………………
Jabatan : ………………………………………(12)………………………………………
Dengan disaksikan oleh : -----------------------------------------------------------------------------------------
Nama : ……………………………………(13)……………………………………
Pekerjaan : ……………………………………(14)……………………………………
Alamat Kantor : ……………………………………(15)……………………………………
berdasarkan : --------------------------------------------------------------------------------------------------------
1. Laporan Kejadian Nomor : LK-…………(16)………… tanggal …………(17)…………
2. Surat Perintah Tugas Penyidikan Nomor: SPTP-…………(18)………… tanggal
…………(19)…………
3. Surat Perintah Penyisihan Barang Bukti nomor SPSIH-…………(20)………… tanggal
…………(21)…………
telah melakukan penyisihan barang bukti berupa …………(22)…………, dengan cara
…………(23)………… Penyisihan barang bukti tersebut untuk dipergunakan sebagai
pembuktian di persidangan . -------------------------------------------------------------------------------------
---------- Demikian Berita Acara Penyisihan Barang bukti ini dibuat dengan sebenarnya atas
kekuatan sumpah jabatan dan ditandatangani di …………(24)………… pada hari dan tanggal
tersebut di atas. -----------------------------------------------------------------------------------------------------
……………(25)…………… ……………(27)……………
……………(26)…………… ……………(28)……………
……………(29)……………
……………(30)……………
- 144 -
………………….…………(2)…………………..……………..
MM. Contoh Format Berita Acara Serah Terima Tersangka dan Barang
Bukti
………………….…………(2)…………………..……………..
“PRO JUSTITIA”
2. Nama : ....................................(25)..........................................................
Pekerjaan : ....................................(26)..........................................................
Pangkat / Jabatan : ....................................(27)..........................................................
Alamat : ....................................(28)...........................................................
Beserta Barang-barang bukti seperti terlampir dalam daftar barang bukti Berkas Perkara No.
BP-………(29)…………….. tanggal ………(30)…………
-------------Demikian Berita Acara Serah Terima Tersangka dan Barang Bukti ini dibuat dengan
sebenarnya atas kekuatan sumpah jabatan, kemudian ditutup dan ditandatangani di Jakarta
pada hari dan tanggal tersebut di atas. ------------------------------------------------------------------
Yang menerima : Yang menyerahkan,
Penyidik :
..............(31)...................... …………(32)……………….
Saksi – saksi :
1. …………..(33)…………… 2. .................(34).........................
- 149 -
barang bukti
Nomor (21) : Diisi nama orang yang menjadi Saksi penyerahan
Tersangka dan barang bukti
Nomor (22) : Diisi pekerjaan orang yang menjadi Saksi penyerahan
Tersangka dan barang bukti
Nomor (23) : Diisi pangkat dan jabatan orang yang menjadi Saksi
penyerahan Tersangka dan barang bukti
Nomor (24) : Diisi alamat orang yang menjadi Saksi penyerahan
tersangka dan barang bukti
Nomor (25) : Diisi nama orang yang menjadi Saksi penyerahan
Tersangka dan barang bukti
Nomor (26) : Diisi pekerjaan orang yang menjadi Saksi penyerahan
Tersangka dan barang bukti
Nomor (27) : Diisi pangkat dan jabatan orang yang menjadi Saksi
penyerahan Tersangka dan barang bukti
Nomor (28) : Diisi alamat orang yang menjadi Saksi penyerahan
Tersangka dan barang bukti
Nomor (29) : Diisi nomor berkas perkara
Nomor (30) : Diisi tanggal berkas perkara
Nomor (31) : Diisi nama penerima Tersangka dan barang bukti
Nomor (32) : Diisi nama Penyidik yang melakukan penyerahan
Tersangka dan barang bukti
Nomor (33) : Diisi nama orang yang menjadi Saksi penyerahan
Tersangka dan barang bukti
Nomor (34) : Diisi nama orang yang menjadi Saksi penyerahan
Tersangka dan barang bukti
- 151 -
“PRO JUSTITIA”
---------- Pada hari ini, ……(3)…… tanggal ……(4)…… bulan ……(5)…… tahun ……(6)……,
pukul ……(7)…… saya : --------------------……………………(8)………………….--------------------
Pangkat .…………(9)…………. Jabatan ..………..(10)….………. Selaku Penyidik dari kantor
tersebut di atas, dengan disaksikan oleh :
1. Nama : ………………………………………(11)………………………………………
Pangkat : ………………………………………(12)………………………………………
Jabatan : ………………………………………(13)………………………………………
2. Nama : ………………………………………(11)………………………………………
Pangkat : ………………………………………(12)………………………………………
Jabatan : ………………………………………(13)………………………………………
Masing-masing dari kantor yang sama, berdasarkan : ----------------------------------------------------
1. Surat Ketetapan Penghentian Penyidikan Nomor : ………………(14)……………………
tanggal ………………………………………………(15)...……..…..……………………………...
2. Pertimbangan Penyidik bahwa kepentingan Penyidik dan penuntutan tidak memerlukan
lagi (telah dikonsultasikan dengan Penunt Umum / Hakim yang berwenang) --------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
3. …………………………………………………(16)...……..…..……………………………………
Telah mengembalikan benda sitaan/barang bukti yang telah disita berdasarkan Surat Perintah
Penyitaan Nomor : ……………………………………….(17).......……..…..…………………………
tanggal ………………(18)..…………. yaitu berupa …………….……….(19)....……………………
Kepada :---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Nama : ……………………………………(20)……………………………………
Pekerjaan : ……………………………………(21)……………………………………
Alamat : ……………………………………(22)……………………………………
Dengan disaksikan oleh : -----------------------------------------------------------------------------------------
Nama : ……………………………………(23)……………………………………
Pekerjaan : ……………………………………(24)……………………………………
Alamat : ……………………………………(25)……………………………………
Demikian Berita Acara Pengembalian Barang bukti ini dibuat dengan sebenarnya atas
kekuatan sumpah jabatan dan ditandatangani di …………(26)………… pada hari dan tanggal
tersebut di atas. -----------------------------------------------------------------------------------------------------
Yang Menerima, Yang Mengembalikan,
……………(27)…………… ……………(28)……………
……………(20)…………… ………….…(8)……..………
……………(29)……………
……………(11)……………
- 152 -
Nomor (1) : Diisi nama Direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi
di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai Penyidik yang
melakukan Penyidikan
Nomor (2) : Diisi alamat Direktorat yang melaksanakan tugas dan
fungsi di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai Penyidik
yang melakukan Penyidikan
Nomor (3) : Diisi hari penerbitan berita acara pengembalian barang
bukti
Nomor (4) : Diisi tanggal penerbitan berita acara pengembalian barang
bukti
Nomor (5) : Diisi bulan penerbitan berita acara pengembalian barang
bukti
Nomor (6) : Diisi tahun penerbitan berita acara pengembalian barang
bukti
Nomor (7) : Diisi jam penerbitan berita acara pengembalian barang
bukti
Nomor (8) : Diisi nama pejabat penerbit berita acara pengembalian
barang bukti
Nomor (9) : Diisi pangkat pejabat penerbit berita acara pengembalian
barang bukti
Nomor (10) : Diisi jabatan pejabat penerbit berita acara pengembalian
barang bukti
Nomor (11) : Diisi nama pejabat yang menjadi Saksi penerbitan berita
acara pengembalian barang bukti
Nomor (12) : Diisi pangkat pejabat yang menjadi Saksi penerbitan berita
acara pengembalian barang bukti
Nomor (13) : Diisi nama jabatan pejabat yang menjadi Saksi penerbitan
berita acara pengembalian barang bukti
Nomor (14) : Diisi nomor surat ketetapan penghentian penyidikan
Nomor (15) : Diisi tanggal penerbitan surat ketetapan penghentian
penyidikan
Nomor (16) : Diisi surat / nota dinas yang diperlukan untuk diketahui
Nomor (17) : Diisi nomor surat perintah penyitaan
Nomor (18) : Diisi tanggal penerbitan surat perintah penyitaan
Nomor (19) : Diisi barang bukti yang dikembalikan
- 153 -
………………….…………(2)…………………..……………..
TERSANGKA
TANGGAL KETERANGAN
TANGGAL TAKSIRAN
LAPORAN SINGKAT TANGGAL
NO DAN TEMPAT KERUGIAN NAMA, UMUR, PEKERJAAN WNA WNI
KEJADIAN TERJADINYA PENAHANAN
KEJADIAN NEGARA TEMPAT LAHIR, DAN TEMPAT
TINDAK PIDANA TINDAK PIDANA
AGAMA TINGGAL
L/P L/P
(3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
- 155 -
…..(24)……,……(25)……..
Penyidik,
…..………...(26)………….
……………..(27)………….
- 156 -
Nomor (1) Diisi nama Direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi
di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai Penyidik yang
: melakukan Penyidikan
Nomor (2) Diisi alamat Direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi
di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai Penyidik yang
: melakukan Penyidikan
Nomor (3) : Diisi dengan nomor urut berkas perkara yang sudah
dilimpahkan ke pengadilan
Nomor (4) : Diisi tanggal LK
Nomor (5) : Diisi dengan tanggal dan tcmpat kejadian sesuai dengan LK
Nomor (6) : Diisi uraian singkat dan jelas terjadinya tindak pidana
sesuai dengan isi LK
Nomor (7) : Diisi dengan perincian kerugian negara menurut jenis
pungutan dan jumlah kerugian negara seluruhnya.
Nomor (8) : Diisi nama, umur, tempat lahir dan agama Tersangka.
Pengisian sub kolom ini supaya diusahakan selengkap
mungkin.
Nomor (9) : Diisi pekerjaan dan alamat tempat tinggal Tersangka
Nomor (10) : Diisi L (laki-laki) atau P (perempuan) sesuai jenis kelamin
tersangka jika WNA
Nomor (11) : Diisi L (laki-laki) atau P (perempuan) sesuai jenis kelamin
tersangka jika WNI
Nomor (12) : Diisi dengan tanggal penahanan tersangka sesuai dengan
tanggal surat perintah penahanan
Nomor (13) : Diisi tanggal pemberkasan yang ada pada sampul berkas
perkara
: Diisi nomor yang ada pada sampul berkas perkara atau
Nomor (14) sama dengan nomor urut dalam daftar berkas perkara
: Diisi dengan tanggal dan nomor surat pengantar penyerahan
Nomor (15) berkas perkara ke penuntut umum
Nomor (16) : Diisi dengan keterangan tcntang telah antara lain Tersangka
ditahan / tidak diterimanya keterangan / hasil pemeriksan
yang diminta
Nomor (17) : Diisi nomor urut yang ada dalam daftar barang bukti
Nomor (18) : Diisi tindak lanjut barang bukti
- 157 -
Nomor (19) : Diisi masa kurungan jika hasil vonis berupa pidana penjara
Diisi jumlah pidana denda jika hasil vonis berupa pidana
Nomor (20) : denda
: Diisi masa kurungan jika hasil vonis berupa pidana
Nomor (21) kurungan pengganti denda bila tidak dibayar
: Diisi dengan pasal sebagaimana tercantum dalam berkas
Nomor (22) perkara. Apabila putusan Hakim (vonis) berlainan dengan
pasal yang dipersangkakan, dimasukkan ke dalam kolom
keterangan
Nomor (23) Diisi dengan keterangan yang belum tertampung dalam
kolom sebelurnnya, misalnya nomor pasport dan lain-lain
Nomor (24) : Diisi nama Direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi
di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai Penyidik yang
melakukan Penyidikan
Nomor (25) : Diisi tanggal diterbitkannya daftar penahanan
Nomor (26) : Diisi tanda tangan Penyidik yang membuat daftar
penahanan
Nomor (27) : Diisi nama Penyidik yang membuat daftar penahanan
- 158 -
“PRO JUSTITIA”
3. dst.
- 159 -
“PRO JUSTITIA”
2. ……………….. ……………….. ……………….. ……… ……… ……………….. ……………….. ……………….. ……………….. ………………..
3. dst.
- 161 -
“PRO JUSTITIA”
3. dst.
- 163 -
“PRO JUSTITIA”
3. dst.
- 165 -
“PRO JUSTITIA”
3. dst.
- 167 -
“PRO JUSTITIA”
DAFTAR REKONSTRUKSI
3. dst.
- 169 -
………………….…………(2)…………………..……………..
NAMA, ALAMAT
TANGGAL DAN
DASAR DAN PEKERJAAN SEBAGAI
NO TANGGAL JAM PENYIDIK KETERANGAN
PANGGILAN ORANG YANG SAKSI/TERSANGKA
MENGHADAP
DIPANGGIL
(3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
…..(11)……,……(12)……..
Penyidik,
…..………...(13)………….
……………..(14)………….
- 171 -
Nomor (1) : Diisi nama Direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi
di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai Penyidik yang
melakukan Penyidikan
Nomor (2) : Diisi alamat Direktorat yang melaksanakan tugas dan
fungsi di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai Penyidik
yang melakukan Penyidikan
Nomor (3) : a) Diisi dengan nomor urut yang menjadi nomor surat
panggilan;
b) surat panggilan kedua, penomorannya ditambah
dengan A
Nomor (4) : Diisi dengan tanggal yang tercantum pada surat panggilan
Nomor (5) : Diisi dengan sesuai dengan yang tercantum pada surat
panggilan
Nomor (6) : Diisi dengan sesuai dengan yang tercantum pada surat
panggilan
Nomor (7) : Diisi dengan lengkap sesuai dengan yang tercantum pada
surat panggilan
Nomor (8) : Diisi sesuai dengan keperluan pemanggilan untuk didengar
keterangannya sebagai Saksi/Tersangka
Nomor (9) : Diisi dengan nama, jabatan dan nomor ruang kerja penyidik
Nomor (10) : Dapat diisi dengan Surat Panggilan Pertama/Kedua, Surat
bantuan Penangkapan
Nomor (11) : Diisi kota Kantor yang melaksanakan penyidikan
Nomor (12) : Diisi tanggal diterbitkannya daftar surat panggilan Saksi /
Tersangka
Nomor (13) : Diisi tanda tangan Penyidik yang membuat daftar surat
panggilan Saksi / Tersangka
Nomor (14) : Diisi nama Penyidik yang membuat daftar surat panggilan
Saksi / Tersangka
- 172 -
………………….…………(2)…………………..……………..
NAMA, ALAMAT
TANGGAL DAN
DASAR DAN PEKERJAAN SEBAGAI
NO TANGGAL JAM PENYIDIK KETERANGAN
MEMBAWA ORANG YANG SAKSI/TERSANGKA
MENGHADAP
DIBAWA
(3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
…..(11)……,……(12)……..
Penyidik,
…..………...(13)………….
……………..(14)………….
- 173 -
Nomor (1) : Diisi nama Direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi
di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai Penyidik yang
melakukan Penyidikan
Nomor (2) : Diisi alamat Direktorat yang melaksanakan tugas dan
fungsi di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai Penyidik
yang melakukan Penyidikan
Nomor (3) : Diisi nomor urut yang menjadi nomor surat perintah
membawa Saksi / Tersangka
Nomor (4) : Diisi tanggal yang tercantum pada surat perintah membawa
Saksi / Tersangka
Nomor (5) : Diisi sesuai dengan yang tercantum pada surat perintah
membawa Saksi / Tersangka
Nomor (6) : Diisi sesuai dengan yang tercantum pada surat perintah
membawa Saksi / Tersangka
Nomor (7) : Diisi lengkap sesuai dengan yang tercantum pada surat
perintah membawa Saksi / Tersangka
Nomor (8) : Diisi sesuai dengan keperluan dibawa untuk didengar
keterangannya sebagai Saksi / Tersangka
Nomor (9) : Diisi nama, jabatan dan nomor ruang kerja Penyidik
Nomor (10) : Diisi keterangan tambahan terkait surat perintah membawa
Saksi / Tersangka
Nomor (11) : Diisi kota Direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi
di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai Penyidik yang
melakukan Penyidikan
Nomor (12) : Diisi tanggal diterbitkannya daftar membawa Saksi /
Tersangka
Nomor (13) : Diisi tanda tangan Penyidik yang membuat daftar membawa
Saksi / Tersangka
Nomor (14) : Diisi nama Penyidik yang membuat daftar membawa Saksi
/ Tersangka
- 174 -
………………….…………(2)…………………..……………..
DAFTAR SAKSI
NAMA DAN
ALAMAT YANG
KETERANGAN / PERKARA
NO TANGGAL DIMINTA LAMPIRAN KETERANGAN
PEMERIKSAAN TERSANGKA
KETERANGAN /
PEMERIKSAAN
(3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
…..(10)……,……(11)……..
Penyidik,
…..………...(12)………….
……………..(13)………….
- 175 -
Nomor (1) : Diisi nama Direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi
di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai Penyidik yang
melakukan Penyidikan
Nomor (2) : Diisi alamat Direktorat yang melaksanakan tugas dan
fungsi di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai Penyidik
yang melakukan Penyidikan
Nomor (3) : Diisi nomor urut pengiriman surat permintaan keterangan
atau pemeriksaan
Nomor (4) : Diisi sama dengan tanggal surat permintaan keterangan
atau pemeriksaan
Nomor (5) : Diisi dengan nama dan alamat pada surat permintaan
keterangan atau pemeriksaan
Nomor (6) : Diisi sesuai dengan keperluan dan dijelaskan secara singkat
tentang keterangan mengenai hal apa yang diminta, apabila
pemeriksaan, maka dijelaskan pemeriksaan yang
dikehendaki sesuai dengan keperluan penyidikan
Nomor (7) : Diisi dengan uraian tentang lampiran surat-surat atau
contoh barang yang dilampirkan untuk diperiksa
Nomor (8) : Diisi dengan nama Tersangka serta nomor dan tanggal
daftar laporan kejadian tindak pidana
Nomor (9) : Diisi keterangan terkait penangkapan
Nomor (10) : Diisi kota Direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi
di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai Penyidik yang
melakukan Penyidikan
Nomor (11) : Diisi tanggal diterbitkannya daftar Saksi
Nomor (12) : Diisi tanda tangan Penyidik yang membuat daftar Saksi
Nomor (13) : Diisi nama Penyidik yang membuat daftar Saksi
- 176 -
………………….…………(2)…………………..……………..
“PRO JUSTITIA”
DAFTAR AHLI
…..(9)….., …..……(10)……….
Selaku Penyidik,
…………(11)……….
…………(12)……….
- 177 -
“PRO JUSTITIA”
DAFTAR TERSANGKA
Nomor: …. / …. / ….. / ….. / …. (3)
3. dst.
…..(4)….., …..……(5)……….
Penyidik,
…………(6)……….
…………(7)..…………….…….
- 179 -
………………….…………(2)…………………..……………..
DAFTAR PENANGKAPAN
NAMA,
TEMPAT/TGL
PETUGAS YANG LAHIR, ALAMAT & DASAR YANG
NO TANGGAL KETERANGAN
MELAKSANAKAN PEKERJAAN, PENANGKAPAN MEMERINTAHKAN
ORANG YG
DITANGKAP
(3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
…..(10)……,……(11)……..
Penyidik,
…..………...(12)………….
……………..(13)………….
- 181 -
Nomor (1) : Diisi nama Direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi
di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai Penyidik yang
melakukan Penyidikan
Nomor (2) : Diisi alamat Direktorat yang melaksanakan tugas dan
fungsi di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai Penyidik
yang melakukan Penyidikan
Nomor (3) : Diisi nomor urut yang menjadi nomor surat perintah
penangkapan
Nomor (4) : Diisi tanggal surat perintah penangkapan
Nomor (5) : Diisi nama, pangkat, dan jabatan petugas yang
melaksanakan penangkapan
Nomor (6) : Diisi tempat/tanggal lahir, alamat dan pekerjaan orang
yang ditangkap sesuai dengan surat perintah penangkapan
Nomor (7) : Diisi dasar penangkapan sesuai dengan isi surat perintah
penangkapan
Nomor (8) : Diisi nama Penyidik yang memberi perintah penangkapan
Nomor (9) : Diisi keterangan tambahan terkait penangkapan
Nomor (10) : Diisi kota Direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi
di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai Penyidik yang
melakukan Penyidikan
Nomor (11) : Diisi tanggal diterbitkannya daftar penangkapan
Nomor (12) : Diisi tanda tangan Penyidik yang membuat daftar
penangkapan
Nomor (13) : Diisi nama Penyidik yang membuat daftar penangkapan
- 182 -
………………….…………(2)…………………..……………..
“PRO JUSTITIA”
CIRI
URAIAN
NOMOR DAN PASAL YANG IDENTITAS
NO SINGKAT KETERANGAN
TANGGAL LK DILANGGAR ORANG YANG
KEJADIAN
DICARI
…..(9)……,……(10)……..
Penyidik,
…..………...(11)………….
……………...(12)………….
- 183 -
Nomor (1) : Diisi nama Direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi
di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai Penyidik yang
melakukan Penyidikan
Nomor (2) : Diisi alamat Direktorat yang melaksanakan tugas dan
fungsi di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai Penyidik
yang melakukan Penyidikan
Nomor (3) : Diisi nomor urut yang menjadi nomor surat perintah
pencarian orang
Nomor (4) : Diisi nomor dan tanggal LK
Nomor (5) : Diisi uraian singkat kejadian sesuai LK
Nomor (6) : Diisi dengan pasal yang dilanggar sesuai dengan uraian
dalam LK dan unsur-unsur pidananya
Nomor (7) : Diisi identitas orang yang dicari
Nomor (8) : Diisi keterangan tambahan terkait orang yang dicari
Nomor (9) : Diisi kota Direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi
di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai Penyidik yang
melakukan Penyidikan
Nomor (10) : Diisi tanggal diterbitkannya daftar pencarian orang
Nomor (11) : Diisi tanda tangan Penyidik yang membuat daftar pencarian
orang
Nomor (12) : Diisi nama Penyidik yang membuat daftar pencarian orang
- 184 -
………………….…………(2)…………………..……………..
DAFTAR PENAHANAN
(3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17)
…..(18)……,……(19)……..
Penyidik,
…..………...(20)………….
……………..(21)………….
- 185 -
Nomor (1) : Diisi nama Direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi
di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai Penyidik yang
melakukan Penyidikan
Nomor (2) : Diisi alamat Direktorat yang melaksanakan tugas dan
fungsi di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai Penyidik
yang melakukan Penyidikan
Nomor (3) : Diisi nomor urut digunakan sebagai nomor pencatatan
surat-surat sebagai berikut:
a) surat perintah penahanan
b) surat perintah penangguhan penahanan
c) surat perintah pengalihan jenis penahanan
d) surat permintaan perpanjangan penahanan
e) surat perintah perpanjangan penahanan
f) surat perintah pengeluaran tahanan
Nomor (4) : Diisi dengan nama Tersangka sesuai dengan yang
tercantum pada surat-surat tersebut di atas
Nomor (5) : Diisi umur sesuai dengan yang tercantum pada surat-surat
di atas sesuai dengan jenis kelaminnya
Nomor (6) : Diisi alamat sesuai dengan yang tercantum pada surat-
surat di atas
Nomor (7) : Diisi nomor daftar laporan kejadian tindak pidana
bersangkutan
Nomor (8) : Diisi nomor dan tanggal surat perintah penahanan
bersangkutan
Nomor (9) : Diisi nomor dan tanggal surat perrnintaan perpanjangan
penahanan
Nomor (10) : Diisi nomor dan tanggal surat perintah perpanjangan
penahanan
Nomor (11) : Diisi nomor dan tanggal surat perintah penangguhan
penahanan
Nomor (12) : Diisi nomor dan tanggal surat perintah pengalihan jenis
penahanan
Nomor (13) : Diisi nomor dan tanggal surat perintah pengeluaran
tahanan
- 186 -
………………….…………(2)…………………..……………..
DAFTAR PENGGELEDAHAN
NAMA
SURAT
TEMPAT / SURAT IZIN
PETUGAS YANG DASAR PERMINTAAN
NO TANGGAL ALAMAT KETERANGAN
MELAKSANAKAN PENGGELEDAHAN IZIN PENGGELEDAHAN
YANG
PENGGELEDAHAN
DIGELEDAH
(3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
…..(11)……,……(12)……..
Penyidik,
…..………...(13)………….
……………...(14)………….
- 188 -
Nomor (1) : Diisi nama Direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi
di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai Penyidik yang
melakukan Penyidikan
Nomor (2) : Diisi alamat Direktorat yang melaksanakan tugas dan
fungsi di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai Penyidik
yang melakukan Penyidikan
Nomor (3) : Diisi nomor urut yang menjadi nomor surat perintah
penggeledahan
Nomor (4) : Diisi dengan tanggal surat perintah penggeledahan
Nomor (5) : Diisi dengan nama, pangkat, dan jabatan Petugas
Nomor (6) : Diisi sesuai dengan surat perintah penggeledahan
Nomor (7) : Diisi sesuai dengan isi surat perintah penggeledahan
Nomor (8) : Diisi dengan nomor dan tanggal sesuai dengan surat
permintaan izin penggeledahan
Nomor (9) : Diisi dengan nomor dan tanggal surat izin penggeledahan
Nomor (10) : Diisi misalnya dengan keterangan tanpa izin ketua
pengadilan dan lain-lain
Nomor (11) : Diisi kota Direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi
di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai Penyidik yang
melakukan Penyidikan
Nomor (12) : Diisi tanggal diterbitkannya daftar penggeledahan
Nomor (13) : Diisi tanda tangan Penyidik yang membuat daftar
penggeledahan
Nomor (14) : Diisi nama Penyidik yang membuat daftar penggeledahan
- 189 -
………………….…………(2)…………………..……………..
DAFTAR PENYITAAN
NAMA
SURAT
PETUGAS YANG TEMPAT / DASAR SURAT IZIN
NO TANGGAL PERMINTAAN KETERANGAN
MELAKSANAKAN ALAMAT PENYITAAN PENYITAAN
IZIN PENYITAAN
PENYITAAN
(3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
…..(11)……,……(12)……..
Penyidik,
…..………...(13)………….
……………...(14)………….
- 190 -
Nomor (1) : Diisi nama Direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi
di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai Penyidik yang
melakukan Penyidikan
Nomor (2) : Diisi alamat Direktorat yang melaksanakan tugas dan
fungsi di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai Penyidik
yang melakukan Penyidikan
Nomor (3) : Diisi nomor yang menjadi nomor surat perintah penyitaan
Nomor (4) : Diisi dengan tanggal surat perintah penyitaan
Nomor (5) : Diisi dengan nama, pangkat, dan jabatan petugas
Nomor (6) : Diisi nama tempat / alamat sesuai dengan surat perintah
penyitaan
Nomor (7) : Diisi sesuai dengan isi surat perintah penyitaan
Nomor (8) : Diisi nomor dan tanggal surat permintaan izin penyitaan
bersangkutan
Nomor (9) : Diisi nomor dan tanggal surat izin penyitaan dari ketua
pengadilan
Nomor (10) : Diisi misalnya dengan keterangan tanpa izin ketua
pengadilan dan lain-lain
Nomor (11) : Diisi kota Direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi
di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai Penyidik yang
melakukan Penyidikan
Nomor (12) : Diisi tanggal diterbitkannya daftar penyitaan
Nomor (13) : Diisi tanda tangan Penyidik yang membuat daftar penyitaan
Nomor (14) : Diisi nama Penyidik yang membuat daftar penyitaan
- 191 -
………………….…………(2)…………………..……………..
“PRO JUSTITIA”
…..(10)….., …….(11)……….
Penyidik,
…..………...(12)…..………....
…..………...(13)…..………....
- 192 -
Nomor (1) : Diisi nama direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi
di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai penerbit Daftar
Penyerahan Tersangka dan Barang Bukti
Nomor (2) : Diisi alamat direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi
di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai penerbit Daftar
Penyerahan Tersangka dan Barang Bukti
Nomor (3) : Diisi nomor registrasi barang bukti yang diserahkan
Nomor (4) : Diisi jenis barang bukti yang diserahkan
Nomor (5) : Diisi nama pemilik barang bukti yang diserahkan
Nomor (6) : Diisi tanggal penyitaan barang bukti yang diserahkan
Nomor (7) : Diisi tempat penyitaan barang bukti yang diserahkan
Nomor (8) : Diisi nama Penyidik yang melakukan penyitaan barang
bukti
Nomor (9) : Diisi keterangan lain terkait barang bukti yang diserahkan
Nomor (10) : Diisi nama kota tempat penerbitan Daftar Barang Bukti
Nomor (11) : Diisi tanggal penerbitan Daftar Barang Bukti
Nomor (12) : Diisi tanda tangan Penyidik penerbit Daftar Barang Bukti
Nomor (13) : Diisi nama Penyidik penerbit Daftar Barang Bukti
- 193 -
………………….…………(2)…………………..……………..
“PRO JUSTITIA”
TANGGAL,
NAMA, TANDA
TANGAN, DAN
TANGGAL BARANG
NO TERSANGKA CAP KETERANGAN
PENCATATAN BUKTI
INSTANSI
YANG
MENERIMA
Nomor (1) : Diisi nama Direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi
di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai Penyidik yang
melakukan Penyidikan
Nomor (2) : Diisi alamat Direktorat yang melaksanakan tugas dan
fungsi di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai Penyidik
yang melakukan Penyidikan
Nomor (3) : Diisi nomor urut pengiriman berkas perkara
Nomor (4) : Diisi tanggal yang ada pada sampul berkas perkara yang
dikirim
Nomor (5) : Diisi nama Tersangka sesuai dengan sampul berkas perkara
bersangkutan
Nomor (6) : Diisi dengan barang bukti seperti yang tersebut pada daftar
barang bukti
Nomor (7) : Diisi selengkap-lengkapnya dengan keterangan tanggal dan
waktu penyerahan berkas perkara, nama serta tanda
tangan petugas yang menerima yang diberi cap instansi
yang menerima
Nomor (8) : Diisi dengan hal-hal yang belum tercantum pada kolom-
kolom terdahulu sebelumnya
- 195 -
………………….…………(2)…………………..……………..
“PRO JUSTITIA”
BERITA ACARA
SERAH TERIMA
NO SPTBB NAMA ALAMAT PEKERJAAN AGAMA KETERANGAN
TERSANGKA DAN
BARANG BUKTI
…..(18)….., …….(19)……….
Penyidik,
…..………...(20)…..………....
…..………...(21)…..………....
- 197 -
Nomor (1) : Diisi nama direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi
di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai penerbit Daftar
Penyerahan Tersangka dan Barang Bukti
Nomor (2) : Diisi alamat direktorat yang melaksanakan tugas dan fungsi
di bidang Penyidikan atau Kantor Bea Cukai penerbit Daftar
Penyerahan Tersangka dan Barang Bukti
Nomor (3) : Diisi nomor urut daftar penyerahan Tersangka dan barang
bukti
Nomor (4) : Diisi nomor dan tanggal surat penyerahan Tersangka dan
barang bukti
Nomor (5) : Diisi tanggal berita acara penyerahan Tersangka dan barang
bukti
Nomor (6) : Diisi nama tersangka yang diserahkan
Nomor (7) : Diisi alamat tersangka yang diserahkan
Nomor (8) : Diisi pekerjaan tersangka yang diserahkan
Nomor (9) : Diisi agama tersangka yang diserahkan
Nomor (10) : Diisi keterangan lain terkait tersangka yang diserahkan
Nomor (11) : Diisi nomor registrasi barang bukti yang diserahkan
Nomor (12) : Diisi jenis barang bukti yang diserahkan
Nomor (13) : Diisi nama pemilik barang bukti yang diserahkan
Nomor (14) : Diisi tanggal penyitaan barang bukti yang diserahkan
Nomor (15) : Diisi tempat penyitaan barang bukti yang diserahkan
Nomor (16) : Diisi nama Penyidik yang melakukan penyitaan barang
bukti
Nomor (17) : Diisi keterangan lain terkait barang bukti yang diserahkan
Nomor (18) : Diisi nama kota tempat penerbitan Daftar Penyerahan
Tersangka dan Barang Bukti
Nomor (19) : Diisi tanggal penerbitan Daftar Penyerahan Tersangka dan
Barang Bukti
- 198 -
………………….…………(2)…………………..……………..
…..(11)……,……(12)……..
Penyidik,
…..………...(13)………….
……………..(14)………….