BIDANG KEGIATAN
PKM KEWIRAUSAHAAN
Diusulkan oleh:
Syahrul Wahyu Rahmatsyah ; 17030194072 ; 2017
Dimas Ayu Yulianti ; 17030234012 ; 2017
Faishal Rusydan ; 17050974010 ; 2017
Kholifatur Rosyidah ; 18030194019 ; 2018
Popy Lutfianti Deva Manan ; 18030194025 ; 2018
iii
Lampiran 1. Ketua, Anggota, dan Dosen Pembimbing .......................................... 12
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan ............................................................ 21
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan ..................................................... 23
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Kegiatan ....................................................... 23
Lampiran 5. Gambar Produk ASAL CANTIk ........................................................ 25
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
vi
1
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di zaman yang modern ini, masyarakat gemar mengonsumsi makanan cepat
saji. Hal ini dikarenakan penyajian yang cepat sehingga hemat waktu dan dapat
dihidangkan kapan dan dimana saja serta tempat saji dan penyajian yang higienis,
dianggap makanan bergengsi, makanan modern, juga makanan gaul bagi anak
muda (Lutfi, 2011). Tak heran, banyak produsen yang memproduksi makanan
cepat saji seperti nugget, sosis, tempura, abon dan lain-lain. Padahal makanan
cepat saji tersebut mengandung banyak lemak jahat yang dapat memicu kadar
kolesterol berlebih dalam tubuh.
Bagi masyarakat Indonesia, abon bukan merupakan produk yang tidak asing.
Pasalnya, selain praktis dan ekonomis, abon mudah untuk didapatkan di pasar atau
toko. Abon merupakan salah satu produk olahan yang sudah dikenal oleh orang
banyak dan umumnya abon diolah dari daging sapi (Leksono dan Syahrul, 2001).
Menurut SNI (1992), definisi abon adalah suatu jenis makanan kering berbentuk
khas, dibuat dari daging, direbus, disayat-disayat, dibumbui, digoreng dan dipres.
Abon daging yang diolah merpakan bentuk upaya penganekaragaman pangan,
meningkatkan daya guna bahan mentahnya, serta memperpanjang masa simpan
makanan. Abon memiliki standar berdasarkan usulan Departemen Perindustrian
Standar yang disetujui oleh Dewan Standardisasi Nasional menjadi Standar
Nasional Indonesia dengan nomor : SNI 01 – 3707 – 1995.
Abon yang berbahan dasar daging merupakan sumber protein hewani yang
baik untuk tubuh. Salah satu fungsi protein dalam tubuh adalah untuk membentuk
sel-sel dalam tubuh. Nilai gizi protein yang terkandung dalam daging sapi sebelum
diolah awalnya mengandung protein kasar 19% dengan nilai kecernaan 79,09%.
Nilai kecernaan adalah nilai zat-zat makanan dari konsumsi pakan yang tidak
diekskresikan ke dalam feses, selisih antara zat makanan yang dikonsumsi dengan
yang dieksresikan dalam feses merupakan jumlah zat makanan yang dapat dicerna.
Setelah daging diolah menjadi abon, kandungan proteinnya adalah 38,98% dengan
nilai kecernaan 58,87%.
Meskipun demikian, konsumsi daging yang terlalu banyak dapat
meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh. Menurut Riset Kesehatan Dasar oleh
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan pada tahun 2013, diperkirakan
sekitar 49,5% penduduk Jawa Timur memiliki kadar kolesterol lebih tinggi dari
batas normal yang baik untuk kesehatan. Artinya hampir setengah penduduk Jawa
Timur berisiko tinggi terkena penyakit arteri. Tingginya kadar kolesterol dalam
tubuh manusia dapat menyebabkan risiko terkena penyakit serius. Hal ini dikaitkan
2
dengan pengendapan kolesterol berlebih pada pembuluh darah seperti stroke dan
serangan jantung.
Konsumsi daging yang membuat orang khawatir karena dapat meningkatkan
kadar kolesterol dalam tubuh membuat seseorang menajalani pola diet vegetarian.
Berdasarkan survey, jumlah vegetarian yang terdaftar dalam Indonesia Vegetarian
Society (IVS) saat berdiri tahun 1998 sekitar 5.000 anggota dan meningkat
menjadi 60.000 anggota pada tahun 2007 (Siahaan, dkk., 2015). Namun, menjadi
vegetarian tidak selamanya baik. Kelompok vegetarian memiliki risiko gangguan
penyerapan kalsium karena tingginya kandungan asam oksalat dan asam fitat pada
produk nabati yang dikonsumsi (Fatmawati, 2012). Apabila kelompok vegetarian
mengonsumsi makanan dengan kadar kalsium yang rendah maka dapat
meningkatkan kecepatan pengurangan kepadatan tulang setelah usia 30 tahun
(Freitag and Oktaviani, 2010).
Indonesia, tepatnya di Yogyakarta memiliki sumber daya alam yang
melimpah seperti buah lokal yang banyak digemari masyarakat, salak (Salacca
zalacca). Selama ini, pemanfaatan salak hanya dalam bentuk variasi produk yang
mementingkan rasa dan mengesampingkan manfaatnya untuk kesehatan. Salak
ternyata juga memiliki kandangan kalsium yang tidak sedikit. Menurut Widuri
(2013), buah salak merupakan sumber mineral yaitu terdiri dari kalsium 28 mg,
fosfor 18 mg, zat besi 4,2 mg, Kalori 77kal, protein 0,4 gram, karbohidrat 20,9
gram, Vit B1 0,04 mg, Vit C 2 mg dan air 78 g per 100 gram daging buah. Menurut
Tri Harjana, M.P., seorang peneliti dari jurusan Biologi Universitas Negeri
Yogyakarta, salak mengandung isoflavon, vitamin C, dan serat kasar yang
menghambat penbentukan kolesterol. Sehingga selain sebagai konsumsi sehat
sehari-hari, salak dapat dimanfaatkan sebagai antikolesterol.
Dari uraian di atas, kami berinovasi membuat dan menjual ASAL CANTIK
(Abon SALak Camilan ANTI Kolesterol). Dalam proses pembuatnnyapun
menggunakan Virgin Coconut Oil (VCO) atau yang disebut dengan minyak kelapa
murni yang tidak mengandung kolesterol ataupun tidak menghasilkan kolesterol
dalam proses pemanasan. Produk ini diharapkan menjadi tindakan preventif untuk
mengurangi tingkat kolesterol berlebih dalam tubuh yang salah salah satunya
disebabkan oleh daging. Kami memilih abon karena abon termasuk makanan cepat
saji sehingga banyak disukai masyarakat disemua kalangan utamanya mahasiswa
se-lingkup Universitas Negeri Surabaya karena keunggulnnya yang lebih praktis,
efisien, dan ekonomis.
3
1.3 Tujuan
1. Memanfaatkan salak menjadi makanan cepat saji yang banyak diminati serta
sebagai tindakan preventif mengurangi kolesterol berlebih dalam tubuh.
2. Terciptanya strategi pemasaran produk ASAL CANTIK.
1.4 Manfaat
1. Bagi mahasiswa
Dapat mengembangkan jiwa kewirausahaan serta meningkatkan kreativitas dan
inovasi baru makanan cepat saji yang bergizi dengan bahan dasar salak.
2. Bagi Masyarakat
Mendapatkan produk inovasi makanan cepat saji yang lebih ekonomis dan
dapat dinikmati oleh semua kalangan konsumen.
3. Bagi penderita kolesterol berlebih
Sebagai produk inovasi cepat saji yang dapat mengurangi kadar kolesterol
berlebih dalam tubuh.
1.5 Luaran
1. Terciptanya produk baru berbahan dasar salak (Salacca zalacca) dalam bentuk
abon salak.
2. Pasar baru untuk pemasaran produk ASAL CANTIK (Abon SALak Camilan
ANTI Kolesterol) di masyarakat.
3. Artikel dipublikasikan melalui Seminar Nasional Ekonomi Digital dan produk
dapat dipasarkan ke seluruh Indonesia.
4. Memperoleh hak paten produk.
4
1. Segmentasi
ASAL CANTIK merupakan produk makanan yang memiliki kandungan gizi
yang baik, dan tanpa bahan pengawet. ASAL CANTIK cocok dikonsumsi
semua kalangan, mulai dari anak-anak, remaja, dewasa sampai orang tua. Baik
pekerja, pelajar, maupun mahasiswa
2. Target
Target dari penjualan ASAL CANTIK adalah produk ini dapat diterima oleh
masyarakat untuk merubah pola makan yang lebih baik, dan menurunkan
angka kolestrol di Indonesia khususnya di Jawa Timur.
3. Posisi
Memposisikan ASAL CANTIK sebagai produk abon salak antikolesterol yang
diminati masyarakat khususnya kalangan mahasiswa yang sebagai makanan
pendamping murah dan menyehatkan.
4. Threat (Hambatan)
Faktor eksternal yang harus diatasi adalah kepercayaan masyarakat tentang
kelayakan konsumsi masih kurang.
1.6 Analisis Keuangan
1. Penetapan Harga Jual
Harga jual ASAL CANTIK ditetapkan dengan cara menyesuaikan dengan
biaya yang dikeluarkan. Terdapat beberapa harga ditiap varian dan ukuran:
Tabel 1 Penetapan Harga Jual
Original Bawang Pedas
Size S (250 g) Rp 15.000 Rp 1p6.000 Rp 17.000
Size M (500 g) Rp 30.000 Rp 32.000 Rp 34.000
Size L (1 Kg) Rp 57.000 Rp 61.000 Rp 65.000
2) Keuntungan
Keuntungan yang diperoleh dalam satu kali produksi, yang menghasilkan
293 pcs, adalah selisih antara pendapatan dan total biaya produksi (biaya
penyusutan, habis pakai, dan biaya operasional). Keuntungan dalam satu
kali produksi = Rp 6.330.000 – Rp 4.292.500
= Rp 2.037.500
3.1 Persiapan
Persiapan pembuatan produk ASAL CANTIK meliputi:
1. Waktu dan Tempat
Proses produksi ASAL CANTIK dilaksanakan sesuai jadwal. Proses produksi
ASAL CANTIK dilakukan di Taman Aloha Sidoarjo yang merupakan rumah
salah satu anggota kami.
2. Alat dan Bahan
Bahan utama pembuatan produk ini adalah daging salak pondoh, tepung
terigu, tepung beras, air, VCO, serta bumbu dapur seperti bawang putih,
ketumbar, cabai, garam, dan gula. Alat yang digunakan dalam proses produksi
adalah panci penggorengan, baskom, alat pasrah, timbangan, pisau, blender
dan saringan.
Untuk produk varian 1kg menggunkan plastik Zipplock tebal tanpa adanya
box kotak
2. Pembelian Bahan Baku dan Alat-Alat Produksi
Pembelian dan pemesanan bahan baku serta alat-alat pendukung produksi
dilakukan dengan cara offline untuk salak, tepung terigu, tepung beras, dan
bumbu dapur yang digunakan didapatkan di daerah Sidoarjo. Untuk VCO
diperoleh dengan cara online shop di Tokopedia. Untuk bahan dan alat lainnya
kami mensurvei dari satu tempat ke tempat lainnya untuk memperoleh harga
yang terjangkau dan kualitas yang terbaik.
3.5 Pelaporan
Proposal disusun untuk memberikan informasi kepada pihak lain tentang
aspek produksi, keuangan, dan promosi yang dilakukan pada produk tersebut.
Dengan adanya penyusunan laporan tersebut diharapkan dapat menjadi evaluasi
bagi kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang telah dilakukan,
sehingga dapat berguna dalam penyusunan proposal dan laporan kegiatan Program
Kreativitas Mahasiswa (PKM) di masa yang akan datang.
10
DAFTAR PUSTAKA
Lutfi, S. 2011. Makan Teratur Mahasiswa Tingkat Akhir. (Online) Dikutip dari
http://lutiblurry.com/ pada tanggal 30 September 2018.
Leksono, T dan Syahrul. 2001. Studi Mutu dan Penerimaan Konsumen terhadap Abon
Ikan. (Online) dikutip dari http://www.unri.ac.id. pada tanggal 2 Oktober 2018.
Fatmawati, S. 2012. Hubungan antara Pengetahuan Gizi dan Asupan Zat Gizi dengan
Status Gizi dan Resiko Osteoporosis pada Kelompok Lacto Ovo Vegetarian.
Surabaya : Universitas Negeri Surabaya.
Frietag, Herry L. M. dan Oktaviani, P. 2010. Diet Seru ALa Remaja. Yogyakarta:
Galangpress.
Widuri, Hesti., Mawardi, Dedi. 2013. Komponen Gizi dan Bahan Makanan untuk
Kesehatan. Yogyakarta: Gosyen Publishing.
Soetomo. 2001. Kandungan Buah Salak untuk Kebutuhan Gizi. Bandung: Sinar Baru
Algesindo.
Vico Bagoes, Apakah VCO Bisa untuk Menggoreng?, 12 Maret 2014. (Online) Dikutip
dari http://virgincoconutoil.asia/apakah-vco-bisa-untuk-menggoreng/. pada 2
Oktober 2018.
B. Riwayat Pendidikan
Gelar Akademik Sarjana S2/Magister S3/Doktor
Nama Institusi ITS Unesa -
Jurusan/Prodi Teknik Kimia Pendidikan Sains -
Konsentrasi Kimia
Tahun Masuk-Lulus 1992 – 1997 2000 - 2003 -
Kebutuhan Abad 21
14 Penelusuran Lulusan Jurusan Kimia BOPTN 2016
Fmipa Unesa Melalui Tracer Study UNESA
sebagai Umpan Balik Penyempurnaan
Kurikulum
15 Pengembangan Perangkat Pembelajaran BOPTN 2017
pada Matakuliah Kimia Industri UNESA
untuk Menunjang Ecopreneurship di
Jurusan Kimia Fmipa Unesa
16 Efektivitas Multimedia Interaktif (MMI) DP2M 2017
dan Kit dengan Strategi Writing-To-
Learn (Wtl) dalam Pembelajaran Ipa
Untuk Siswa Tunarungu
Alokasi
Bidang
Nama/NIM Program Studi Waktu Uraian Tugas
Ilmu
(jam/minggu)
Syahrul Pendidikan Kimia 15 Konsultasi dosen
Wahyu Kimia jam/minggu pembimbing
Rahmatsyah/ mengenai proposal
17030194072 PKM-K dan
Memimpin usaha
dengan mengatur
segala aktivitas pada
usaha sekaligus
pemegang keputusan
tertinggi
Dimas Ayu Kimia Kimia 15 Persiapan alat-alat
Yulianti/ jam/minggu dan bahan-bahan,
17030234012 pembuatan ASAL
CANTIK serta
Mengatur jalannya
uang setiap bulan
Popy Lutfianti Pendidikan Kimia 15 Pembelian alat-alat
Deva Manan/ Kimia jam/minggu dan bahan,
18030194025 pembuatan laporan
akhir dan
memasrkan produk
Kholifatur Pendidikan Kimia 15 Pembelian alat-alat
Rosyida/ Kimia jam/minggu dan bahan serta
18030194016 membuat produk
ASAL CANTIK
Faishal Pendidikan Teknik 15 Membuat packaging,
Rusydan/ Teknologi Informatika jam/minggu pembelian alat dan
17050974010 Informasi bahan serta
memasarkan produk
ASAL CANTIK
25
2
Packaging ASAL CANTIK
untuk size S (250 g) dan M (500 g)
yang kemudian akan di masukkan ke
dalam box