Anda di halaman 1dari 31

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

ASAL CANTIK (Abon SALak Camilan ANTI Kolesterol)

BIDANG KEGIATAN
PKM KEWIRAUSAHAAN

Diusulkan oleh:
Syahrul Wahyu Rahmatsyah ; 17030194072 ; 2017
Dimas Ayu Yulianti ; 17030234012 ; 2017
Faishal Rusydan ; 17050974010 ; 2017
Kholifatur Rosyidah ; 18030194019 ; 2018
Popy Lutfianti Deva Manan ; 18030194025 ; 2018

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


SURABAYA
2018
DAFTAR ISI

HALAMAN COVER ..................................................................................................... i


PENGESAHAN PROPOSAL PKM-KEWIRAUSAHAAN ........................................ ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................ iii
DAFTAR TABEL ......................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................... vi
BAB 1. PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 3
1.3 Tujuan ............................................................................................................. 3
1.4 Manfaat ........................................................................................................... 3
1.5 Luaran ............................................................................................................. 3
BAB 2. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA ................................................. 4
1.1 Gambaran Umum Produk ............................................................................... 4
1.2 Gambaran Potensi Sumber Daya .................................................................... 4
1.3 Gambaran Potensi Pasar ................................................................................. 4
1.4 Analisis Kelayakan ......................................................................................... 5
1.5 Analis Peluang Usaha ..................................................................................... 5
1.6 Analisis Keuangan .......................................................................................... 6
BAB 3. METODE PELAKSANAAN .......................................................................... 8
3.1 Persiapan......................................................................................................... 8
3.2 Pemantapan Pasar ........................................................................................... 8
3.3 Proses Produksi .............................................................................................. 9
3.4 Pemasaran Produk .......................................................................................... 9
3.5 Pelaporan ........................................................................................................ 9
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN .......................................................... 10
4.1 Anggaran Biaya ............................................................................................ 10
4.2 Jadwal Kegiatan............................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 11
LAMPIRAN – LAMPIRAN ....................................................................................... 12

iii
Lampiran 1. Ketua, Anggota, dan Dosen Pembimbing .......................................... 12
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan ............................................................ 21
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan ..................................................... 23
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Kegiatan ....................................................... 23
Lampiran 5. Gambar Produk ASAL CANTIk ........................................................ 25

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Penetapan Harga Jual ....................................................................................... 6


Tabel 2 Pendapatan dan Keuntungan ............................................................................ 6
Tabel 3 Anggaran Biaya.............................................................................................. 10
Tabel 4 Jadwal Kegiatan ............................................................................................. 10

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Logo Asal Cantik ......................................................................................... 4


Gambar 2 Metode Pelaksanaan ..................................................................................... 8
Gambar 3 Proses Produksi ............................................................................................ 9

vi
1

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di zaman yang modern ini, masyarakat gemar mengonsumsi makanan cepat
saji. Hal ini dikarenakan penyajian yang cepat sehingga hemat waktu dan dapat
dihidangkan kapan dan dimana saja serta tempat saji dan penyajian yang higienis,
dianggap makanan bergengsi, makanan modern, juga makanan gaul bagi anak
muda (Lutfi, 2011). Tak heran, banyak produsen yang memproduksi makanan
cepat saji seperti nugget, sosis, tempura, abon dan lain-lain. Padahal makanan
cepat saji tersebut mengandung banyak lemak jahat yang dapat memicu kadar
kolesterol berlebih dalam tubuh.
Bagi masyarakat Indonesia, abon bukan merupakan produk yang tidak asing.
Pasalnya, selain praktis dan ekonomis, abon mudah untuk didapatkan di pasar atau
toko. Abon merupakan salah satu produk olahan yang sudah dikenal oleh orang
banyak dan umumnya abon diolah dari daging sapi (Leksono dan Syahrul, 2001).
Menurut SNI (1992), definisi abon adalah suatu jenis makanan kering berbentuk
khas, dibuat dari daging, direbus, disayat-disayat, dibumbui, digoreng dan dipres.
Abon daging yang diolah merpakan bentuk upaya penganekaragaman pangan,
meningkatkan daya guna bahan mentahnya, serta memperpanjang masa simpan
makanan. Abon memiliki standar berdasarkan usulan Departemen Perindustrian
Standar yang disetujui oleh Dewan Standardisasi Nasional menjadi Standar
Nasional Indonesia dengan nomor : SNI 01 – 3707 – 1995.

Abon yang berbahan dasar daging merupakan sumber protein hewani yang
baik untuk tubuh. Salah satu fungsi protein dalam tubuh adalah untuk membentuk
sel-sel dalam tubuh. Nilai gizi protein yang terkandung dalam daging sapi sebelum
diolah awalnya mengandung protein kasar 19% dengan nilai kecernaan 79,09%.
Nilai kecernaan adalah nilai zat-zat makanan dari konsumsi pakan yang tidak
diekskresikan ke dalam feses, selisih antara zat makanan yang dikonsumsi dengan
yang dieksresikan dalam feses merupakan jumlah zat makanan yang dapat dicerna.
Setelah daging diolah menjadi abon, kandungan proteinnya adalah 38,98% dengan
nilai kecernaan 58,87%.
Meskipun demikian, konsumsi daging yang terlalu banyak dapat
meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh. Menurut Riset Kesehatan Dasar oleh
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan pada tahun 2013, diperkirakan
sekitar 49,5% penduduk Jawa Timur memiliki kadar kolesterol lebih tinggi dari
batas normal yang baik untuk kesehatan. Artinya hampir setengah penduduk Jawa
Timur berisiko tinggi terkena penyakit arteri. Tingginya kadar kolesterol dalam
tubuh manusia dapat menyebabkan risiko terkena penyakit serius. Hal ini dikaitkan
2

dengan pengendapan kolesterol berlebih pada pembuluh darah seperti stroke dan
serangan jantung.
Konsumsi daging yang membuat orang khawatir karena dapat meningkatkan
kadar kolesterol dalam tubuh membuat seseorang menajalani pola diet vegetarian.
Berdasarkan survey, jumlah vegetarian yang terdaftar dalam Indonesia Vegetarian
Society (IVS) saat berdiri tahun 1998 sekitar 5.000 anggota dan meningkat
menjadi 60.000 anggota pada tahun 2007 (Siahaan, dkk., 2015). Namun, menjadi
vegetarian tidak selamanya baik. Kelompok vegetarian memiliki risiko gangguan
penyerapan kalsium karena tingginya kandungan asam oksalat dan asam fitat pada
produk nabati yang dikonsumsi (Fatmawati, 2012). Apabila kelompok vegetarian
mengonsumsi makanan dengan kadar kalsium yang rendah maka dapat
meningkatkan kecepatan pengurangan kepadatan tulang setelah usia 30 tahun
(Freitag and Oktaviani, 2010).
Indonesia, tepatnya di Yogyakarta memiliki sumber daya alam yang
melimpah seperti buah lokal yang banyak digemari masyarakat, salak (Salacca
zalacca). Selama ini, pemanfaatan salak hanya dalam bentuk variasi produk yang
mementingkan rasa dan mengesampingkan manfaatnya untuk kesehatan. Salak
ternyata juga memiliki kandangan kalsium yang tidak sedikit. Menurut Widuri
(2013), buah salak merupakan sumber mineral yaitu terdiri dari kalsium 28 mg,
fosfor 18 mg, zat besi 4,2 mg, Kalori 77kal, protein 0,4 gram, karbohidrat 20,9
gram, Vit B1 0,04 mg, Vit C 2 mg dan air 78 g per 100 gram daging buah. Menurut
Tri Harjana, M.P., seorang peneliti dari jurusan Biologi Universitas Negeri
Yogyakarta, salak mengandung isoflavon, vitamin C, dan serat kasar yang
menghambat penbentukan kolesterol. Sehingga selain sebagai konsumsi sehat
sehari-hari, salak dapat dimanfaatkan sebagai antikolesterol.
Dari uraian di atas, kami berinovasi membuat dan menjual ASAL CANTIK
(Abon SALak Camilan ANTI Kolesterol). Dalam proses pembuatnnyapun
menggunakan Virgin Coconut Oil (VCO) atau yang disebut dengan minyak kelapa
murni yang tidak mengandung kolesterol ataupun tidak menghasilkan kolesterol
dalam proses pemanasan. Produk ini diharapkan menjadi tindakan preventif untuk
mengurangi tingkat kolesterol berlebih dalam tubuh yang salah salah satunya
disebabkan oleh daging. Kami memilih abon karena abon termasuk makanan cepat
saji sehingga banyak disukai masyarakat disemua kalangan utamanya mahasiswa
se-lingkup Universitas Negeri Surabaya karena keunggulnnya yang lebih praktis,
efisien, dan ekonomis.
3

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana cara memanfaatkan salak menjadi makanan cepat saji yang banyak
diminati serta sebagai tindakan preventif mengurangi kolesterol berlebih dalam
tubuh?
2. Bagaimana strategi pemasaran produk ASAL CANTIK?

1.3 Tujuan
1. Memanfaatkan salak menjadi makanan cepat saji yang banyak diminati serta
sebagai tindakan preventif mengurangi kolesterol berlebih dalam tubuh.
2. Terciptanya strategi pemasaran produk ASAL CANTIK.

1.4 Manfaat
1. Bagi mahasiswa
Dapat mengembangkan jiwa kewirausahaan serta meningkatkan kreativitas dan
inovasi baru makanan cepat saji yang bergizi dengan bahan dasar salak.
2. Bagi Masyarakat
Mendapatkan produk inovasi makanan cepat saji yang lebih ekonomis dan
dapat dinikmati oleh semua kalangan konsumen.
3. Bagi penderita kolesterol berlebih
Sebagai produk inovasi cepat saji yang dapat mengurangi kadar kolesterol
berlebih dalam tubuh.

1.5 Luaran
1. Terciptanya produk baru berbahan dasar salak (Salacca zalacca) dalam bentuk
abon salak.
2. Pasar baru untuk pemasaran produk ASAL CANTIK (Abon SALak Camilan
ANTI Kolesterol) di masyarakat.
3. Artikel dipublikasikan melalui Seminar Nasional Ekonomi Digital dan produk
dapat dipasarkan ke seluruh Indonesia.
4. Memperoleh hak paten produk.
4

BAB 2. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA


1.1 Gambaran Umum Produk
Abon Salak adalah abon dengan bahan dasar daging buah salak yang dikemas
secara unik dan dapat disantap bersama nasi hangat maupun sebagai camilan
sehari-hari. Abon salak sendiri memiliki nilai gizi yang baik daripada abon sapi
pada umumnya. Abon salak juga dapat dikonsumsi oleh semua kalangan dan dapat
disantap di segala kondisi.
Berikut adalah logo dari produk ASAL CANTIK (Abon SALak Camilan
ANTI Kolestrol)

Gambar 1 Logo Asal Cantik

1.2 Gambaran Potensi Sumber Daya


Tanaman salak memiliki nama ilmiah Salacca edulis. Salak merupakan
tanaman asli Indonesia, dimana Yogyakarta adalah kota penghasil salak pondoh
terbanyak di Pulau Jawa. Oleh karena itu, bila kita memanfaatkan buah salak
berarti kita melestarikan dan meningkatkan produksi negeri sendiri. Tanaman
salak termasuk golongan tanaman berumah dua, artinya jenis tanaman yang
membentuk bunga jantan pada tanaman terpisah dari bunga betinanya. (Soetomo,
2001). Pada umunya masyarakat masih kurang memanfaatkan buah salak dalam
kehidupan sehari-sehari. Oleh karena itu diciptakan inovasi baru yaitu abon salak.
Pembuatannya mudah dan tidak membutuhkan banyak waktu.

1.3 Gambaran Potensi Pasar


Di Jawa Timur tepatnya di Kota Surabaya, banyak masyakarat dengan
aktifitas yang padat sehingga tidak memiliki waktu untuk memasak. Sehingga,
masyakarat lebih menyukai makanan instan yang tidak baik untuk kesehatan
apabila dikonsumsi secara terus menerus. Oleh karena itu, perlu produk makanan
instan yang menyehatkan dan bisa digunakan makanan pendamping yaitu ASAL
CANTIK (Abon SALak Camilan ANTI Kolesterol). ASAL CANTIK cocok
dipasarkan dikalangan masyarakat dengan aktifitas yang padat.
5

1. Segmentasi
ASAL CANTIK merupakan produk makanan yang memiliki kandungan gizi
yang baik, dan tanpa bahan pengawet. ASAL CANTIK cocok dikonsumsi
semua kalangan, mulai dari anak-anak, remaja, dewasa sampai orang tua. Baik
pekerja, pelajar, maupun mahasiswa
2. Target
Target dari penjualan ASAL CANTIK adalah produk ini dapat diterima oleh
masyarakat untuk merubah pola makan yang lebih baik, dan menurunkan
angka kolestrol di Indonesia khususnya di Jawa Timur.
3. Posisi
Memposisikan ASAL CANTIK sebagai produk abon salak antikolesterol yang
diminati masyarakat khususnya kalangan mahasiswa yang sebagai makanan
pendamping murah dan menyehatkan.

1.4 Analisis Kelayakan


ASAL CANTIK merupakan produk abon yang menggunakan buah produksi
lokal yaitu salak pondoh. Keunggulan kami dari produk abon lainnya adalah lebih
murah dan memiliki kandungan gizi yang berfungsi sebagai antikolesterol. Selain
bahan dasar yang memiliki kandungan anti kolesterol, proses pembuatan ASAL
CANTIK juga menggunkaan minyak VCO (Virgin Coconut Oil) sehinga berbeda
dengan produk abon yang ada di pasaran. Produk ini memiliki varian rasa yang
beragam, sehingga meningkatkan daya beli masyarakat. Pengemasan
menggunakan ziplock yang kedap udara membuat produk ini memiliki jangka
simpan yang lama.
1.5 Analis Peluang Usaha
1. Strenght (Kekuatan)
Kemampuan yang dimiliki adalah:
1) Bahan baku mudah diperoleh
2) Produk inovatif, beraneka ukuran dan rasa
3) Proses pembuatan efektif
2. Weakness (Kelamahan)
Produk masih baru, sehingga belum bisa diterima secara langsung oleh
masyarakat.
3. Opportunities (Peluang)
Faktor eksternal yang mendukung:
1) Masyarakat yang konsumtif
2) Masyarakat yang gemar mengonsumsi makanan instan
6

4. Threat (Hambatan)
Faktor eksternal yang harus diatasi adalah kepercayaan masyarakat tentang
kelayakan konsumsi masih kurang.
1.6 Analisis Keuangan
1. Penetapan Harga Jual
Harga jual ASAL CANTIK ditetapkan dengan cara menyesuaikan dengan
biaya yang dikeluarkan. Terdapat beberapa harga ditiap varian dan ukuran:
Tabel 1 Penetapan Harga Jual
Original Bawang Pedas
Size S (250 g) Rp 15.000 Rp 1p6.000 Rp 17.000
Size M (500 g) Rp 30.000 Rp 32.000 Rp 34.000
Size L (1 Kg) Rp 57.000 Rp 61.000 Rp 65.000

2. Pendapatan dan Keuntungan


1) Pendapatan
Jika dalam satu kali produksi menghasilkan 200 pcs, maka pendapatan
dalam satu kali produksi sebesar Rp 6.330.000, -
Tabel 2 Pendapatan dan Keuntungan
Rasa Ukuran (g) Harga Satuan (Rp) (n) Nilai (Rp)
250 15.000 20 300.000
Original 500 30.000 20 600.000
1000 57.000 10 570.000
SUB TOTAL (Rp) 1.470.000
250 16.000 30 480.000
Bawang 500 32.000 30 960.000
1000 61.000 15 915.000
SUB TOTAL (Rp) 2.355.000
250 17.000 30 510.000
Pedas 500 34.000 30 1.020.000
1000 65.000 15 975.000
SUB TOTAL (Rp) 2.505.000
TOTAL (Rp) 6.330.000
7

2) Keuntungan
Keuntungan yang diperoleh dalam satu kali produksi, yang menghasilkan
293 pcs, adalah selisih antara pendapatan dan total biaya produksi (biaya
penyusutan, habis pakai, dan biaya operasional). Keuntungan dalam satu
kali produksi = Rp 6.330.000 – Rp 4.292.500
= Rp 2.037.500

3. Break Event Point (BEP)


BEP merupakan keadaan dimana Revenue = Total Cost, yang berarti nilai
antara pendapatan dan hasil produksi adalah sama.
Dengan Cost sebesar Rp 4.292.500,- kita dapat menjual sebanyak 200 pcs
dengan varian dan ukuran yang berbeda.
Sedangkan hasil produksi adalah Rp 6.330.000. Dari pendapatan tersebut,
tampak jelas bahwa sudah melewati BEP.

Untuk pembuktian selanjutnya


Misal : Penjualan rasa bawang : Rp 2.355.000
Penjualan rasa pedas : Rp 2.505.000 +
Rp 4.860.000

Kondisi tersebut sudah dapat dikatakan BEP.


8

BAB 3. METODE PELAKSANAAN

Berikut adalah metode pelaksanaan dalam pembuatan produk ASAL CANTIK


(Abon SALak Camilan ANTI Kolesterol)

Gambar 2 Metode Pelaksanaan

3.1 Persiapan
Persiapan pembuatan produk ASAL CANTIK meliputi:
1. Waktu dan Tempat
Proses produksi ASAL CANTIK dilaksanakan sesuai jadwal. Proses produksi
ASAL CANTIK dilakukan di Taman Aloha Sidoarjo yang merupakan rumah
salah satu anggota kami.
2. Alat dan Bahan
Bahan utama pembuatan produk ini adalah daging salak pondoh, tepung
terigu, tepung beras, air, VCO, serta bumbu dapur seperti bawang putih,
ketumbar, cabai, garam, dan gula. Alat yang digunakan dalam proses produksi
adalah panci penggorengan, baskom, alat pasrah, timbangan, pisau, blender
dan saringan.

3.2 Pemantapan Pasar


Menentukan target konsumen yang akan dituju. Produk ASAL CANTIK ini
ditujukan untuk konsumen yang memiliki aktivitas padat seperti mahasiswa.
Strategi pemasraan kami adlaah melalui online dan offline. Secara online
menggunakan sosial media seperti Instagram dan Whatsapp. Sedangkan secara
offline menggunakan brosur, promosi langsung kepada masyarakat.
1. Pembuatan Desain Produk dan Kemasan
Produk didesain semenarik mungkin sebagai daya tarik.
Untuk varian 250 g dan 500 g dikemas dengan box kotak yang terbuat dari
kertas kemudian di dalam nya terdapat produk yang berbungkus plastik
zipplock dengan bergambarkan logo produk.
9

Untuk produk varian 1kg menggunkan plastik Zipplock tebal tanpa adanya
box kotak
2. Pembelian Bahan Baku dan Alat-Alat Produksi
Pembelian dan pemesanan bahan baku serta alat-alat pendukung produksi
dilakukan dengan cara offline untuk salak, tepung terigu, tepung beras, dan
bumbu dapur yang digunakan didapatkan di daerah Sidoarjo. Untuk VCO
diperoleh dengan cara online shop di Tokopedia. Untuk bahan dan alat lainnya
kami mensurvei dari satu tempat ke tempat lainnya untuk memperoleh harga
yang terjangkau dan kualitas yang terbaik.

3.3 Proses Produksi

Gambar 3 Proses Produksi


3.4 Pemasaran Produk
Pemasaran produk ASAL CANTIK dilakukan dengan dua cara yaitu dengan
cara online dan offline.
1. Pemasaran secara Online dilakukan dengan menyebarluaskan di media sosial
masing-masing anggota seperti di Whatsapp dan Line. Kami juga membuat
instagram sendiri untuk produk ASAL CANTIK, agar promosi bisa tercapai
secara maksimal.
2. Pemasaran secara offline dilakukan dengan membuat brosur dan melakukan
promosi langsung kepada masyarakat sekitar, khususnya di kalangan
mahasiswa. Sehingga masyarakat terdekat mengetahui produk kami.

3.5 Pelaporan
Proposal disusun untuk memberikan informasi kepada pihak lain tentang
aspek produksi, keuangan, dan promosi yang dilakukan pada produk tersebut.
Dengan adanya penyusunan laporan tersebut diharapkan dapat menjadi evaluasi
bagi kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang telah dilakukan,
sehingga dapat berguna dalam penyusunan proposal dan laporan kegiatan Program
Kreativitas Mahasiswa (PKM) di masa yang akan datang.
10

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN


4.1 Anggaran Biaya
Tabel 3 Anggaran Biaya
No Jenis Pengeluaran Biaya(Rp)
1 Jenis Perlengkapan yang Diperlukan 3.267.000
2 Bahan Habis Pakai 4.092.500
3 Pejalanan 450.000
4 Lain-lain: 1.595.000
Jumlah 9.404.500
4.2 Jadwal Kegiatan
Tabel 4 Jadwal Kegiatan
Bulan
No Jenis Kegiatan
1 2 3 4 5
1 Konsultasi pembimbing
2 Menyiapkan rancangan
pembuatan produk
3 Persiapan alat dan bahan
4 Proses produksi
5 Pemasaran produk
6 Pelaksanaan evaluasi
7 Pembuatan laporan
11

DAFTAR PUSTAKA

Lutfi, S. 2011. Makan Teratur Mahasiswa Tingkat Akhir. (Online) Dikutip dari
http://lutiblurry.com/ pada tanggal 30 September 2018.
Leksono, T dan Syahrul. 2001. Studi Mutu dan Penerimaan Konsumen terhadap Abon
Ikan. (Online) dikutip dari http://www.unri.ac.id. pada tanggal 2 Oktober 2018.

Balitbang Kemenkes RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar; RISKESDES. Jakarta:


Balitbang Kemenkes RI.
Siahaan, G., Nainggolan, E., Lestrina, D. 2015. Hubungan Asupan Zat Gizi dengan
Trigliserida dan Kadar Glukosa Darah pada Vegetarian. Indonesian Journal of
Human Nutrition, 2:1, 48-59. Diakses dari http://ijhn.ub.ac.id-
index.php/ijhn/article/view/117/127.

Fatmawati, S. 2012. Hubungan antara Pengetahuan Gizi dan Asupan Zat Gizi dengan
Status Gizi dan Resiko Osteoporosis pada Kelompok Lacto Ovo Vegetarian.
Surabaya : Universitas Negeri Surabaya.

Frietag, Herry L. M. dan Oktaviani, P. 2010. Diet Seru ALa Remaja. Yogyakarta:
Galangpress.
Widuri, Hesti., Mawardi, Dedi. 2013. Komponen Gizi dan Bahan Makanan untuk
Kesehatan. Yogyakarta: Gosyen Publishing.
Soetomo. 2001. Kandungan Buah Salak untuk Kebutuhan Gizi. Bandung: Sinar Baru
Algesindo.
Vico Bagoes, Apakah VCO Bisa untuk Menggoreng?, 12 Maret 2014. (Online) Dikutip
dari http://virgincoconutoil.asia/apakah-vco-bisa-untuk-menggoreng/. pada 2
Oktober 2018.

Guesehat.com, Berbagai Manfaat Salak, Salah Satunya untuk Menurunkan Kolesterol.


9 Januari 2018. (Online) Dikutip dari https://www.guesehat.com/berbagai-
manfaat-salak-salah-satunya-untuk-menurunkan-kolesterol. pada 1 Oktober
2018.
17

A. Identitas Diri Dosen Pembimbing


1 Identitas Diri ( Dengan Gelar ) Dian Novita S.T., M.Pd.
2 Jenis Kelamin P
3 Program Studi Pendidikan Kimia
4 NIP/NIDN 197411192003122001/0019117407
5 Tempat dan Tanggal Lahir Surabaya, 19 November 1974
6 Alamat E-mail diannovita.kimia@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP (031) 8712614 / 085733116733

B. Riwayat Pendidikan
Gelar Akademik Sarjana S2/Magister S3/Doktor
Nama Institusi ITS Unesa -
Jurusan/Prodi Teknik Kimia Pendidikan Sains -
Konsentrasi Kimia
Tahun Masuk-Lulus 1992 – 1997 2000 - 2003 -

C. Rekam Jejak Tri Dharma PT


C.1 Pendidikan/Pengajaran
No Nama Mata Kuliah Wajib/Pilihan SKS
1 Kimia Dasar I Wajib 3
2 Kimia Dasar II Wajib 3
3 Kimia Industri Wajib 2
4 Kimia Fisika II Wajib 3
C.2 Penelitian
No Judul Penelitian Penyandang Dana Tahun
1 Efektivitas Pembelajaran Kesetimbangan Dipa Unesa 2006
Fasa Pada Mata Kuliah Kimia Fisika I
Melalui Penerapan Model Pembelajaran
Kooperatif Dengan Metode Eksperimen
2 Pengembangan Bahan Ajar Berorientasi Dipa Unesa 2010
CTL Pada Mata Kuliah Kimia Fisika I
3 Pemanfaatan Animasi dalam PGMIPABI 2011
Meningkatkan Kinerja Perkuliahan Kimia FMIPA
Fisika I: Struktur Dan Ikatan Kimia
4 Pemetaan dan Pengembangan Mutu DP2M Dikti 2011
Pendidikan Sekolah Menengah Atas di
Kabupaten Tuban dan Kabupaten
Bojonegoro Provinsi Jawa Timur
18

5 Pengembangan Bahan Ajar Kimia Dasar PGMIPABI 2011


untuk Pemberdayaan Kemampuan FMIPA
Berpikir Kognitif, Afektif, dan
Psikomotor Bagi Kelas Internasional
Prodi Pendidikan Kimia
6 Sajian Video Simulasi sebagai Pemodel- PGMIPABI 2011
an dalam Mempelajari Model FMIPA
Pembelajaran di Matakuliah Proses
Belajar Mengajar (MKPBM) II
Kelas Internasional Prodi Pendidikan
Kimia
7 Maksimalisasi Pemanfaatan Biomassa Stranas 2012
sebagai Bahan Baku Kimia dan Biobriket
dalam Upaya Penyediaan Bahan Kimia
dan Energi Alternatif di Indonesia
8 Pengembangan Perangkat Pembelajaran PGMIPABI 2012
Berbasis Inquiry pada Perkuliahan FMIPA
Kimia Fisika I Struktur dan Ikatan
Kimia
9 Pengembangan Lembar Kegiatan Dipa Unesa 2012
Mahasiswa Materi Mekanika Kuantum
Dan Struktur Atom Berorientasi
Pemecahan Masalah Pada Mata Kuliah
Kimia Fisika I
10 Karakterisasi Teoritis Sensor Optik dari DP2M Dikti 2013
Senyawa Porfirin/Quinolin atau
Turunannya (Tahun 1)
11 Karakterisasi Teoritis Sensor Optik dari DP2M Dikti 2014
Senyawa Porfirin/Quinolin atau
Turunannya (Tahun 2)
12 Penerapan Lembar Kerja Siswa BOPTN 2015
Scientific pada Pembelajaran Struktur UNESA
Atom untuk Siswa Kelas X SMA di
Kabupaten Gresik
13 Pengembangan Kurikulum Berorientasi IDB Unesa 2015
KKNI Mata Kuliah Kependidikan Prodi
S1 Kependidikan FMIPA Unesa untuk
Memfasilitasi Mahasiswa Sesuai
19

Kebutuhan Abad 21
14 Penelusuran Lulusan Jurusan Kimia BOPTN 2016
Fmipa Unesa Melalui Tracer Study UNESA
sebagai Umpan Balik Penyempurnaan
Kurikulum
15 Pengembangan Perangkat Pembelajaran BOPTN 2017
pada Matakuliah Kimia Industri UNESA
untuk Menunjang Ecopreneurship di
Jurusan Kimia Fmipa Unesa
16 Efektivitas Multimedia Interaktif (MMI) DP2M 2017
dan Kit dengan Strategi Writing-To-
Learn (Wtl) dalam Pembelajaran Ipa
Untuk Siswa Tunarungu

C.3 Pengabdian Kepada Masyarakat


No Judul Pengabdian kepada Masyarakat Penyandang Dana Tahun
1 Penerapan Model Pengembangan Mutu 2012
Pendidikan Sekolah Menengah Atas Di DP2M Dikti
Kabupaten Tuban Dan Kabupaten
Bojonegoro Provinsi Jawa Timur
2 Penerapan Model Pengembangan Mutu DP2M Dikti 2012
Pendidikan Sekolah Menengah Atas di
Wilayah Indonesia Bagian Tengah
3 Implementasi Multimedia Interaktif DP2M Dikti 2013
Kimia dalam Pembelajaran IPA di
SMALB Tunarungu Sebagai Upaya
Pendampingan Guru IPA SLB
4 Upaya Pendampingan Guru IPA SLB DP2M Dikti 2014
Melalui Implementasi Multimedia
Interaktif Kimia dalam Pembelajaran
IPA di MSLB Tunarungu
5 Pelatihan Penilaian Autentik Mapel BOPTN 2014
Kimia SMA Sebagai Upaya UNESA
Peningkatan Kompetensi Guru di
Tulungagung
6 Pelatihan Pemanfaatan Multimedia DP2M Dikti 2015
Interaktif dan Kit Kimia untuk
Meningkatkan Pembelajaran IPA bagi
20

Guru SLB Tunarungu


7 Pelatihan Penelitian Tindakan Kelas bagi BOPTN 2016
Guru MGMP Kimia di Kabupaten UNESA
Banyuwangi
8 Pelatihan Penggunaan Virtual Lab Kimia BOPTN 2017
untuk Menunjang Pembelajaran Kimia di UNESA
Kota Blitar
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata
ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
pengajuan PKM-K

Surabaya, 5 Oktober 2018


Dosen Pendamping

(Dian Novita S.T., M.Pd.)


21

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

1. Jenis perlengkapan Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)


 Kompor 2 400.000 800.000
 Penggorengan 4 100.000 400.000
 LPG 2 150.000 300.000
 Mesin pemasrah 2 400.000 800.000
 Baskom 10 10.000 100.000
 Saringan 5 7.000 35.000
 Blender 1 400.000 400.000
 Spatula plastik 4 2.500 10.000
 Hand glove 4 10.000 40.000
 Timbangan 1 350.000 350.000
 Pisau 4 8.000 32.000
SUB TOTAL (Rp) 3.267.000
2. Bahan Habis Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
 Buah salak (kg) 200 12.000 2.400.000
 Tepung terigu (kg) 5 9.000 45.000
 Tepung beras (kg) 5 12.000 60.000
 Garam (pcs) 25 2.500 62.500
 Gula (kg) 5 12.000 60.000
 Ketumbar (kg) 3 20.000 60.000
 Bawang putih (kg) 5 20.000 100.000
 VCO (liter) 15 75.000 1.125.000
 Cabe (kg) 0.5 50.000 25.000
 Bawang goreng (kg) 2 40.000 80.000
 Plastik kemasan ukuran
50 1.500 75.000
1Kg (lembar)
 Plastik Kemasan 500 g
100 100 10.000
(lembar)
 Plastik Kemasan 250 g
100 100 10.000
(lembar)
SUB TOTAL (Rp) 4.092.500
3. Perjalanan Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
 Keperluan pembelian bahan
4 50.000 200.000
(pp)
22

 Uang makan tim (Rp) 5 50.000 250.000


SUB TOTAL (Rp) 450.000
4. Lain - lain Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
 Biaya percetakan pack
160 7.000 1.120.000
(lembar)
 Biaya percetakan stiker
45 5.000 225.000
(lembar)
 Biaya berlangganan internet
30 5.000 150.000
(Gb)
 Biaya pemakaian pulsa 5 20.000 100.000
SUB TOTAL (Rp) 1.595.000
TOTAL 1+2+3+4 (Rp) 9.404.500
(Terbilang Sembilan juta empat ratus empat ribu lima ratus rupiah)
23

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan

Alokasi
Bidang
Nama/NIM Program Studi Waktu Uraian Tugas
Ilmu
(jam/minggu)
Syahrul Pendidikan Kimia 15 Konsultasi dosen
Wahyu Kimia jam/minggu pembimbing
Rahmatsyah/ mengenai proposal
17030194072 PKM-K dan
Memimpin usaha
dengan mengatur
segala aktivitas pada
usaha sekaligus
pemegang keputusan
tertinggi
Dimas Ayu Kimia Kimia 15 Persiapan alat-alat
Yulianti/ jam/minggu dan bahan-bahan,
17030234012 pembuatan ASAL
CANTIK serta
Mengatur jalannya
uang setiap bulan
Popy Lutfianti Pendidikan Kimia 15 Pembelian alat-alat
Deva Manan/ Kimia jam/minggu dan bahan,
18030194025 pembuatan laporan
akhir dan
memasrkan produk
Kholifatur Pendidikan Kimia 15 Pembelian alat-alat
Rosyida/ Kimia jam/minggu dan bahan serta
18030194016 membuat produk
ASAL CANTIK
Faishal Pendidikan Teknik 15 Membuat packaging,
Rusydan/ Teknologi Informatika jam/minggu pembelian alat dan
17050974010 Informasi bahan serta
memasarkan produk
ASAL CANTIK
25

Lampiran 5. Gambar Produk ASAL CANTIk

No. Gambar Keterangan


1
Box ASAL CANTIK
intuk size S (250 g) dan M (500 g)

2
Packaging ASAL CANTIK
untuk size S (250 g) dan M (500 g)
yang kemudian akan di masukkan ke
dalam box

Packaging ASAL CANTIK untuk


size L ( 1 Kg ) tanpa Box

Anda mungkin juga menyukai