OLEH
JIHAN SAUSAN
NIM. F1D117003
TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS JAMBI
JAMBI
2019
1
LEMBAR PENGESAHAN
NIM : F1D117003
NIP/NIDN : 0003089003
2
SURAT PERNYATAAN
NIM : F1D117003
Dengan ini menyatakan bahwa Karya Tulis yang saya sampaikan pada kegiatan
Pilmapres ini adalah benar karya saya sendiri tanpa tindakan plagiarisme dan
belum pernah diikutsertakan dalam lomba karya tulis.
Apabila di kemudian hari ternyata pernyataan saya tersebut tidak benar, saya
bersedia menerima sanksi dalam bentuk pembatalan predikat Mahasiswa
Berprestasi.
Mengetahui,
3
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberi petunjuk dan hidayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan judul
“Bank Sampah Sebagai Inovasi dalam Mengurangi Produksi Sampah Dunia Demi
Terwujudnya Ekosistem Alam yang Lebih Baik”. Dengan selesainya Karya Tulis
ini, penulis menyampaikan rasa terimakasih yang tak terhingga kepada:
Penulis
4
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. 2
BAB I
PENDAHULUAN ............................................................................................... 9
BAB II
BAB III
5
3.5. Penggolongan sampah plastik pada Bank Sampah ................................ 22
BAB IV
6
RINGKASAN (SUMMARY)
7
This classification is done to make the waste bank is easy to process the
garbage that can be managed further so that the selling value of the garbage will
increase.
The creation of this Waste Bank aims to educate the public that waste can
have a selling value so that there will be a desire to sort and process garbage
better. This garbage bank program can be carried out and applied to the
community from the smallest to the largest, such as schools, youth, and adults.
The Waste Bank not only has a positive impact on the environment and
provides economic value to the community, but also creates a clean culture and
values the values found in non-organic waste, especially plastic waste around us.
8
BAB I
PENDAHULUAN
9
pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh sampah plastik ini tidak dapat
lagi dikendalikan oleh dunia yang akan berakhir dengan kerusakan ekosistem
alam baik bagi manusia, hewan ataupun tumbuhan.
Perwujudan ini mengacu pada Data Badan Pusat Statistik (BPS) yang
menunjukkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) berpengaruh pada
pengelolaan sampah plastik (terutama di lautan) yang menjadi sorotan dunia,
berdasarkan data statistik tersebut diketahui bahwa produsen sampah plastik
di dunia didominasi oleh negara-negara yang berada di Asia, seperti halnya
negara Indonesia yang menduduki peringkat kedua setelah tiongkok sebagai
produsen sampah plastik di Dunia (Said Ali, 2016).
10
Karya Tulis Ilmiah Ilmiah ini mengajukan ide dalam mengatasi
pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh banyaknya sampah plastik
yang melanda Dunia dengan tindakan yang dapat dilakukan oleh setiap orang
dari belahan Dunia manapun. Inovasi yang dilakukan dapat dimulai dari
lingkungan terkecil hingga terbesar. Dengan ide dan inovasi yang terpaparkan
dalam Karya Tulis Ilmiah ini dapat diwujudkan Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan sehingga akan terbentuk Dunia yang bebas dari pencemaran
sampah.
Manfaat yng diharapkan dari Karya Tulis Ilmiah Ilmiah ini adalah
agar dapat terwujudnya Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang bebas dari
pencemaran sampah plastik sehingga dapat meningkatkan mutu hidup bagi
seluruh populasi di Dunia. Inovasi yang diajukan dalam Karya Tulis Ilmiah
ini dapat menjadi pedoman bagi pemerintah dalam melakukan program
pemberantasan sampah plastik dalam mewujudkan Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan yang akan ditargetkan dalam waktu beberapa tahun kedepan.
11
c. Menganalisis data dan informasi yang telah diambil sehingga dapat
mencapai tujuan dari Karya Tulis Ilmiah Ilmiah ini.
d. Mengkaji hasil analisis data dan informasi sehingga dapat diolah dan
didapatkan kesimpulan.
12
BAB II
TELAAH PUSTAKA
13
2.3. Target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan No. 14
1. Pada tahun 2025, mencegah dan secara signifikan mengurangi segala jenis
polusi kelautan, terutama dari aktivitas daratan, termasuk serpihan sisa
barang laut dan dan polusi bahan makanan
4. Pada tahun 2020, secara efektif meregulasi panen dan pengambilan ikan
secara berlebihan, pemancingan illegal, tidak terlaporkan dan tidak
teregulasi, juga praktek-praktek pemancingan yang destruktif serta
mengimplementasikan perencanaan manajemen berbasis ilmiah agar dapat
mengembalikan persediaan ikan secepat mungkin, setidaknya padalevel
dimana dapat memproduksi hasil maksimum yang berkelanjutan
sebagaimana karasteristik biologis masing-masing ikan
6. Pada tahun 2020, melarang bentuk tertentu dari subsidi perikanan yang
berkontribusi terhadap kapasitas berlebih dan pengambilan ikan yang
berlebihan, menghilangkan subsidi yang berkontribusi terhadap
penangkapan ikan yang ilegal, tidak terlaporkan dan tidak teregulasi dan
menahan diri dari memperkenalkan bentuk subsidi yang demikian, dengan
kesadaran bahwa perlakuan khusus dan diferensial yang layak dan efektif
untuk negara-negara berkembang dan kurang berkembang harus menjadi
bagian integral dari negosiasi subsidi WTO2
14
7. Pada tahun 2030, meningkatkan keuntungan ekonomi bagi negara
berkembang kepulauan kecil dan negara kurang berkembang dari
penggunaan yang berkelanjutan terhadap sumberdaya kelautan, termasuk
melalui manajemen yang berkelanjutan dari perikanan, budidaya
pariwisata perairan
Meningkatkan pengetahuan ilmiah, mengembangkan kapasitas riset dan
transfer teknologi kelautan, dengan melihat pada Kriteria dan Panduan
Komisi Antar Pemerintah Oceanografi mengenai Transfer Teknologi
Kelautan, agar dapat meningkatkan kesehatan laut dan memperbanyak
kontribusi keaneka ragaman hayati laut terhadap pembangunan negara-
negara berkembang, khususnya negara berkembang kepulauan kecil dan
negara kurang berkembang
Menyediakan akses terhadap sumber daya kelautan dan pasar bagi nelayan
kecil
Memperbanyak konservasi dan penggunaan yang berkelanjutan terhadap
laut dan sumber dayanya, seperti yang tertera di paragraf 158 dari “The
Future We Want” (Masa Depan yang Kami Inginkan)
15
kebanjiran, dan berupaya unutk mencapai dunia yang terdegradasi secara
netral
6. Mendorong pembagian keuntungan yang adil dan setara yang berasal dari
pemanfaatan sumber-sumber genetika dan mendukung akses yang layak
terhadap sumber-sumber tersebut, sebagaimana disepakati secara
internasional
Memobilisasi sumber daya yang signifikan dari semua sumber dan semua
level untuk mendanai pengelolaan hutan yang berkelanjutan dan
menyediakan insentif yang sesuai kepada negara-negara berkembang
16
untuk dapat melaksanakan model pengelolaan tersebut, termasuk untuk
konservasi dan reforestasi
17
dilaksanakan secara terintegrasi dan saling terkait pada semua dimensi sosial,
ekonomi dan lingkungan. Prinsip kedua ini telah dipegang teguh dalam
penyusunan rencana aksi khususnya terkait dengan penyusunan program dan
kegiatan serta penganggarannya. Prinsip terakhir adalah “No One Left
Behind” yang menjamin bahwa pelaksanaan SDGs harus memberi manfaat
bagi semua, terutama yang rentan dan pelaksanaannya melibatkan semua
pemangku kepentingan. Prinsip ini juga telah diterapkan dalam setiap
tahapan/proses pelaksanaan SDGs di Indonesia (Ali Said, 2016).
18
mempunyai sifat sulit terdegradasi (nonbiodegradable), plastik diperkirakan
membutuhkan 100 hingga 500 tahun hingga dapat terdekomposisi (terurai)
dengan sempurna. Dengan demikian pemakaian plastik baik plastik yang
masih baru maupun sampah plastik haruslah menurut persyaratan yang
berlaku agar tidak berbahaya terhadap kesehatan dan lingkungan (Nurhenu,
2013).
Saat ini populasi sampah yang ada di Dunia sudah terhitung sangat
banyak yakni mencapai 2,12 miliar ton sampah. Sampah- sampah yang
banyak ini sebagian nya di daur ulang akan tetapi sebagian nya hanya
dibuang begitu saja sehingga menyebabkan tercemarnya lingkungan alam
baik di daratan maupun di lautan yang dapat mengancam resiko rusaknya
ekosistem alam di Dunia.
Jumlah sampah yang terus meningkat setiap tahun yang mengiringi
peningkatan populasi penduduk dan disertai dengan kemajuan ilmu teknologi
yang membuat pola hidup manusia menjadi lebih konsumtif sehingga
permasalahan mengenai sampah sudah menjadi bagian dari pola hidup
masyarakat saat ini (Jailan Sahil dkk, 2016)
Pertambahan jumlah sampah yang tidak diimbangi dengan
pengelolaan yang baik dan ramah lingkungan akan menyebabkan terjadinya
perusakan dan pencemaran lingkungan yang mana jika dikaji lebih jauh lagi
akan memicu permasalahan lain berupa masalah sosial. Sedangkan apabila
pengelolaan sampah dilakukan dengan baik dan melibatkan partisipasi dari
masyarakat maka akan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya
kebersihan lingkungan yang hijau, bersih, dan sehat seta menguatkan inisiatif
masyarakat dalam menjaga, memelihara dan meningkatkan fungsi ingkungan
(Nur Rahmawati dkk, 2015).
19
BAB III
ANALISIS DAN SINTESIS
20
3.3. Inovasi dan ide dalam pengolahan sampah plastik
Dalam membuat inovasi dan ide dari pengolahan sampah plastik,
Karya Tulis Ilmiah ini mengajukan ide berupa pembuatan Bank Sampah yang
dilakukan dalam beberapa kelompok masyarakat dari mulai yang terkecil
hingga terbesar. Pembuatan Bank Sampah dapat dilakukan oleh berbagai
golongan masyarakat baik itu dari sekolah, pemuda, hingga dewasa.
Bank Sampah merupakan tempat dilakukannya transaksi berupa
sampah yang dapat memberikan nilai jual pada setiap sampah. Transaksi yang
dilakukan akan menjadi debit yang dapat menghasilkan nominal-nominal
tertentu sehingga sampah akan memiliki nilai jual tersendiri. Pembuatan Bank
Sampah ini bertujuan untuk memberikan pemikiran dan edukasi kepada
masyarakat bahwa sampah dapat memiliki nilai jual sehingga akan timbul
keinginan untuk memilah dan mengolah sampah lebih baik lagi.
Bank Sampah bukan hanya memberikan dampak positif bagi
lingkungan dan memberi nilai ekonomis bagi masyarakat, namun juga
menciptakan budaya bersih dan menghargai nilai yang terdapat pada sampah
non organik terkhususnya sampah plastik di sekitar kita.
21
3.5. Penggolongan sampah plastik pada Bank Sampah
Pengelolaan sampah yang dilakukan dalam Bank Sampah dilakukan
dengan menggolongkan sampah-sampah plastik dari nasabah ke dalam beberapa
golongan dengan acuan harga jual dari sampah tersebut dan jenis sampah tersebut,
golongan-golongan tersebut adalah:
1. Sampah plastik botol dan gelas minuman tanpa warna (bening)
2. Sampah plastik botol dan gelas minuman berwarna
3. Sampah berbahan plastik dalam bentuk apapun
4. Sampah non organik berbahan kaca (Botol, atau yang lainnya)
5. Sampah non-organik berbahan kertas ataupun karton
Penggolongan ini dilakukan agar pihak bank sampah mudah dalam
mengolah sampah-sampah yang dapat dikelola lebih lanjut sehingga nilai jual
sampah-sampah tersebut akan meningkat.
22
kantoran, rumahan dan sampah plastik menjadi bahan dalam melakukan
transaksi pendebitan sampah pada rekening Bank Sampah setiap nasabah.
Pembuatan Bank Sampah ini diharapkan dapat meningkatkan
kesadaran masyarakat akan memilah sampah dan mengelola sampah terutama
sampah plastik yang berawal dari lingkungan terkecil baik itu diri sendiri,
lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, dan lingkungan sosial. Dengan
gerakan pembuatan Bank Sampah akan mengurangi populasi sampah yang
tidak dilakukan pengolahan sehingga sampah menjadi lebih berguna, bernilai
jual, dan menguntungkan bagi masyarakat itu sendiri. Maka dari itu akan
timbul rasa tanggung jawab masyarakat terhadap sampah sekitar
terkhususnya sampah plastik.
Sebelum pembuatan Bank Sampah dilakukakan, diberikan pula
edukasi berupa pemilahan sampah organik dan anorganik kepada masyarakat
yang akan mempermudah pihak-pihak organisasi Bank Sampah dalam
melakukan pengelolaan dan pengolahan sampah yang didebitkan oleh
masyarakat tersebut. Seiring diberikannya edukasi pemilahan sampah kepada
masyarakat dalam memisahkan sampah organik dan anorganik, dilakukan
pula pengedukasian terhadap pengelolaan sampah organik yang dapat
dijadikan kompos oleh setiap individu ataupun masyarakat tersebut.
23
BAB IV
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
4.1. Simpulan
Karya Tulis Ilmiah ini mengajukan solusi dalam pengelolaan dan
pengolahan sampah plastik yang dapat dilakukan dengan mudah oleh
masyarakat dengan membuat inovasi berupa Bank Sampah yang merupakan
program pengolahan sampah dengan memanfaatkan sampah plastik sebagai
alat transaksi yang nantinya akan dijadikan rekening dari nasabah Bank
Sampah itu sendiri. Bank Sampah ini dapat mengurangi populasi sampah
plastik yang mencemari lingkungan baik didarat maupun di laut dengan
menjadikan sampah tersebut memiliki nilai jual dan memberi keuntungan
sehingga hal ini akan sangat menarik perhatian masyarakat dan mengedukasi
masyarakat dalam memilah dan memanfaatkan sampah plastik.
4.2. Rekomendasi
Untuk merealisasikan ide dan inovasi Bank Sampah pada Karya Tulis
Ilmiah ini, direkomendasikan bagi pemerintah untuk dapat membuat program
Bank Sampah ini sebagai program wajib masyarakat sekitar. Program Bank
Sampah ini dapat mendukung terwujudnya Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan melalui pemanfaatan sampah plastik di masyarakat sehingga
akan terciptanya Dunia yang bebas dari sampah plastik.
24
DAFTAR PUSTAKA
‘Riset: 8 Juta Ton sampah plastik ke Laut setiap tahun’ 2015, BBC News
Indonesia, dilihat pada 15 Februari 2019,
<https://www.bbc.com/indonesia/majalah/2015/02/150213_iptek_sampah_l
aut >
Sulistyo Nur, R, Darwis Rudi, S, & Gutama Arie, S 2015, ‘Partisipasi Masyarakat
dalam Pengelolaan Sampah di Lingkungan Margaluyu Kelurahan Cicurug’,
Share Social Work Jurnal, Vol. 5, No. 1.
25
Utami Eka 2013, Buku Panduan Sistem Bank Sampaj & 10 Kisah Sukses,
Yayasan Unilever Indonesia, Jakarta.
26