Anda di halaman 1dari 26

KARYA ILMIAH PEMILIHAN MAHASISWA BERPRESTASI

PROGRAM SARJANA 2019

BANK SAMPAH SEBAGAI INOVASI DALAM MENGURANGI


PRODUKSI SAMPAH PLASTIK DUNIA DEMI
TERWUJUDNYA EKOSISTEM ALAM YANG LEBIH BAIK

OLEH

JIHAN SAUSAN

NIM. F1D117003

TEKNIK PERTAMBANGAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS JAMBI

JAMBI

2019

1
LEMBAR PENGESAHAN

Judul Karya Tulis: : BANK SAMPAH SEBAGAI INOVASI DALAM


MENGURANGI PRODUKSI SAMPAH PLASTIK
DUNIA DEMI TERWUJUDNYA EKOSISTEM ALAM
YANG LEBIH BAIK

Bidang Karya Tulis : IPA (Alam dan Formal)

Nama : Jihan Sausan

NIM : F1D117003

Program Studi : Teknik Pertambangan

Fakultas : Sains dan Teknologi

Universitas/Institut : Universitas Jambi

Dosen Pembimbing : Wahyudi Zahar, S.T., M.T

NIP/NIDN : 0003089003

Jambi, Februari 2019

Dosen Pembimbing, Mahasiswa,

Wahyudi Zahar, S.T., M.T Jihan Sausan

NIDN. 0003089003 NIM. F1D117003

2
SURAT PERNYATAAN

Saya bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Jihan Sausan

NIM : F1D117003

Tempat/Tanggal/Lahir : Jambi, 23 Maret 1999

Program Studi : Teknik Pertambangan

Fakultas : Sains dan Teknologi

Perguruan Tinggi : Universitas Jambi

Judul Karya Tulis : Bank Sampah Sebagai Inovasi dalam Mengurangi


Produksi Sampah Dunia Demi Terwujudnya
Ekosistem Alam yang Lebih Baik

Dengan ini menyatakan bahwa Karya Tulis yang saya sampaikan pada kegiatan
Pilmapres ini adalah benar karya saya sendiri tanpa tindakan plagiarisme dan
belum pernah diikutsertakan dalam lomba karya tulis.

Apabila di kemudian hari ternyata pernyataan saya tersebut tidak benar, saya
bersedia menerima sanksi dalam bentuk pembatalan predikat Mahasiswa
Berprestasi.

Jambi, 15 Februari 2019

Mengetahui,

Dosen Pendamping. Yang Menyatakan,

Wahyudi Zahar, S.T., M.T Jihan Sausan

NIDN. 0003089003 NIM. F1D117003

3
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberi petunjuk dan hidayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan judul
“Bank Sampah Sebagai Inovasi dalam Mengurangi Produksi Sampah Dunia Demi
Terwujudnya Ekosistem Alam yang Lebih Baik”. Dengan selesainya Karya Tulis
ini, penulis menyampaikan rasa terimakasih yang tak terhingga kepada:

1. Kementrian Riset dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia selaku


penyelenggara Pemilihan Mahasiswa Berprestasi 2019.
2. Bapak Wahyudi Zahar, S.T., M.T selaku Ketua Program Studi Teknik
Pertambangan dan pembimbing yang telah memberi penulis kesempatan
untuk mengikuti Pemilihan Mahasiswa Berprestasi 2019 serta
membimbing sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis ini.
3. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan karya tulis ini
yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca guna memperbaiki


hasil tulisan yang akan penulis buat di masa mendatang. Semoga karya tulis ini
dapat bermanfaat dan berkontribusi dalam pembangunan bagi Indonesia dan
Dunia.

Jambi, 15 Februari 2019

Penulis

4
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. 2

SURAT PERNYATAAN ..................................................................................... 3

KATA PENGANTAR ......................................................................................... 4

DAFTAR ISI ....................................................................................................... 5

RINGKASAN (SUMMARY) .............................................................................. 7

BAB I

PENDAHULUAN ............................................................................................... 9

1.2. Rumusan Masalah................................................................................ 10

1.3. Gagasan Kreatif ................................................................................... 10

1.4. Tujuan dan Manfaat ............................................................................. 11

1.5. Metode Studi Pustaka .......................................................................... 11

BAB II

TELAAH PUSTAKA ........................................................................................ 13

2.1. Sustainable Development Goals (SDGs) .............................................. 13

2.2. Tujuan Pembangunan Berkelanjutan No. 14 dan 15 ............................. 13

2.3. Target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan No. 14.............................. 14

2.4. Target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan No. 15.............................. 15

2.5. Tujuan Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia ................................ 17

2.6. Populasi Sampah Dunia ....................................................................... 18

BAB III

ANALISIS DAN SINTESIS .............................................................................. 20

3.1. Evaluasi pengolahan sampah plastik .................................................... 20

3.2. Penggolongan sampah berdasarkan jenis-jenisnya ................................ 20

3.3. Inovasi dan ide dalam pengolahan sampah plastik ................................ 21

3.4. Mekanisme pengelolaan sampah melalui Bank Sampah ....................... 21

5
3.5. Penggolongan sampah plastik pada Bank Sampah ................................ 22

3.6. Bank Sampah di lingkungan sekolah .................................................... 22

3.7. Bank Sampah di lingkungan masyarakat dan instansi pemerintah ........ 22

BAB IV

SIMPULAN DAN REKOMENDASI ................................................................ 24

4.1. Simpulan ............................................................................................. 24

4.2. Rekomendasi ....................................................................................... 24

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 25

6
RINGKASAN (SUMMARY)

The Sustainable Development Goals (SDGs) are an action plan for


humanity, the planet, and prosperity which also aims to strengthen universal peace
in broad freedom by setting targets set in 17 goals and will be realized in every
part of the world. Solving the problem in restoring ecosystem stability is also a
problem of SDGs where one of the biggest problems that has a strong influence
on ecosystems is plastic waste.
Plastic waste is waste from the use of, which can only be decomposed in a
very long period of time even there is also plastic waste that cannot be
decomposed. Meanwhile, the production of plastic waste is increasing every year,
this causes damage to nature on Earth which will disrupt the earth's ecosystem.
Plastic waste is found especially in the ocean area where marine plants and marine
animals do not get a decent place of life due to the area of the ocean filled with
garbage both on the sea floor and sea level.
Environmental pollution caused by plastic waste is caused by errors in
processing plastic waste itself. Many people do not apply sorting out garbage.
Waste sorting is done so that waste can be managed and reprocessed so that it
does not become a waste that can damage the ecosystem of the environment.
In the management of plastic waste, innovation and ideas are needed that
can help the world government in overcoming the pollution so that the increasing
production of waste will be accompanied by proper waste treatment. One of the
good innovations in overcoming this problem is by implementing the Waste Bank
Program. The Waste Bank is the place to carry out transactions in the form of
garbage that can provide sale value for every waste. The transaction will be a
debit that can produce certain nominal values so that the waste will have its own
selling value.
The selling value of the garbage is classified into several types, namely:
1. Plastic waste bottles and colorless drink glasses (clear)
2. Plastic waste bottles and colored drink glasses
3. Plastic waste in any form
4. Non-organic waste made from glass (Bottles, or others)
5. Non-organic waste made from paper or cardboard.

7
This classification is done to make the waste bank is easy to process the
garbage that can be managed further so that the selling value of the garbage will
increase.
The creation of this Waste Bank aims to educate the public that waste can
have a selling value so that there will be a desire to sort and process garbage
better. This garbage bank program can be carried out and applied to the
community from the smallest to the largest, such as schools, youth, and adults.
The Waste Bank not only has a positive impact on the environment and
provides economic value to the community, but also creates a clean culture and
values the values found in non-organic waste, especially plastic waste around us.

8
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Pembangunan berkelanjutan saat ini sangat dibutuhkan guna


memperoleh dan mewujudkan keadaan Dunia yang lebih baik lagi. Telah
banyak upaya-upaya yang dilakukan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
dalam mewujudkan kesejahteraan dan kehidupan Dunia yang lebih baik, akan
tetapi tidak sedikit pula terjadi hal-hal yang menjadi hambatan dari
pembangunan tersebut. Pembangunan berkelanjutan yang merupakan agenda
yang dibuat oleh PBB yang berisikan 17 tujuan dengan 169 capaian yang
telah terukur dengan ditentukan pula tenggat dalam pencapaian tujuan-tujuan
tersebut (Wahyuningsih, 2017). Pembangunan berkelanjutan dibuat untuk
mengatasi kemiskinan, kesenjangan dan perubahan iklim dalam bentuk aksi
nyata yang merupakan perwujudan dari tuntutan kepemimpinan Dunia. Akan
tetapi, kebutuhan masyarakat dunia akan plastik tidak dapat dihindari
sehingga pertumbuhan produksi sampah plastik akan terus meningkat setiap
tahunnya.

Salah satu perwujudan dalam pembangunan berkelanjutan yaitu


dengan memberi perhatian lebih kepada lingkungan yang saat ini sangat
tercemari. Penyebab pencemaran yang saat ini sangat besar yaitu berasal dari
sampah baik itu sampah plastik atau sampah lainnya. Banyaknya sampah-
sampah yang mencemari lingkungan ini disebabkan oleh kesalahan dalam
pengolahan sampah itu sendiri terlebih dalam pengolahan sampah plastik.
Hingga saat ini lingkungan yang banyak tercemari oleh sampah plastik berada
pada sektor lautan. Banyaknya sampah yang tergolong ke dalam sampah
plastik dibuang ke laut dan menyebabkan lingkungan dan ekosistem laut
terganggu sehingga banyak pula tanaman dan hewan-hewan laut yang
terancam keselamatannya. Hingga saat ini diketahui jumlah sampah plastik
yang berada di laut meningkat hingga 8 juta ton setiap tahunnya (BBC News,
2015). Jumlah tersebut akan semakin meningkat setiap harinya dan sampah
plastik yang dihasilkan dipermukaan juga semakin banyak hingga akhirnya

9
pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh sampah plastik ini tidak dapat
lagi dikendalikan oleh dunia yang akan berakhir dengan kerusakan ekosistem
alam baik bagi manusia, hewan ataupun tumbuhan.

Perwujudan ini mengacu pada Data Badan Pusat Statistik (BPS) yang
menunjukkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) berpengaruh pada
pengelolaan sampah plastik (terutama di lautan) yang menjadi sorotan dunia,
berdasarkan data statistik tersebut diketahui bahwa produsen sampah plastik
di dunia didominasi oleh negara-negara yang berada di Asia, seperti halnya
negara Indonesia yang menduduki peringkat kedua setelah tiongkok sebagai
produsen sampah plastik di Dunia (Said Ali, 2016).

1.2. Rumusan Masalah


Rumusan masalah yang dapar dipaparkan sesuai latar belakang yang
telah dijelaskan, yaitu:
1. Pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh sampah, terlebih
lagi sampah plastik.
2. Pengolahan sampah yang tidak tepat membuat sampah plastik
mencemari ekosistem laut dan daratan.
3. Peningkatan sampah plastik yang berkelanjutan merupakan
ancaman bagi kelestarian lingkungan dan makhluk hidup di
Dunia.
Berdasarkan penjelasan masalah yang telah disebutkan, Karya Tulis
Ilmiah Ilmiah ini akan mengajukan solusi dalam mengatasi maraknya sampah
plastik yang melanda Dunia dengan mewujudkan sebuah ide dan inovasi yang
dapat dilakukan oleh setiap individu di Dunia.

1.3. Gagasan Kreatif


Seperti yang telah diketahui bahwa maraknya sampah yang ada di
Dunia ini menyebabkan kerusakan ekosistem alam, tercemarnya lingkungan
alam di Bumi sehingga tidak sedikit populasi-populasi kehidupan di Bumi
mengalami pengurangan seperti halnya pada pengurangan populasi tumbuhan
laut dan populasi hewan laut yang diakibatkan banyaknya sampah plastik
yang dibuang ke laut.

10
Karya Tulis Ilmiah Ilmiah ini mengajukan ide dalam mengatasi
pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh banyaknya sampah plastik
yang melanda Dunia dengan tindakan yang dapat dilakukan oleh setiap orang
dari belahan Dunia manapun. Inovasi yang dilakukan dapat dimulai dari
lingkungan terkecil hingga terbesar. Dengan ide dan inovasi yang terpaparkan
dalam Karya Tulis Ilmiah ini dapat diwujudkan Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan sehingga akan terbentuk Dunia yang bebas dari pencemaran
sampah.

1.4. Tujuan dan Manfaat


Tujuan dari Karya Tulis Ilmiah Ilmiah ini adalah untuk mengetahui
dan mengedukasi bagaimana cara mewujudakan pembanguan berkelanjutan
dengan mengatasi pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh sampah
plastik di Dunia yang dapat dilakukan oleh setiap individu sehingga
ekosistem alam tidak tercemari dan seluruh penduduk dunia ini dapat hidup
dalam ekosistem yang lebih baik lagi yang terbebas dari pencemaran oleh
sampah plastik.

Manfaat yng diharapkan dari Karya Tulis Ilmiah Ilmiah ini adalah
agar dapat terwujudnya Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang bebas dari
pencemaran sampah plastik sehingga dapat meningkatkan mutu hidup bagi
seluruh populasi di Dunia. Inovasi yang diajukan dalam Karya Tulis Ilmiah
ini dapat menjadi pedoman bagi pemerintah dalam melakukan program
pemberantasan sampah plastik dalam mewujudkan Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan yang akan ditargetkan dalam waktu beberapa tahun kedepan.

1.5. Metode Studi Pustaka


Seluruh data dan Informasi dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah
Ilmiah ini didapatkan dengan metode studi pustaka dengan langkah-langkah
kerja sebagai berikut:
a. Mengumpulkan data dan informasi yang berasal dari buku, jurnal, dan
internet.
b. Mengambil sebagian maupun seluruh data yang telah dikumpulkan.

11
c. Menganalisis data dan informasi yang telah diambil sehingga dapat
mencapai tujuan dari Karya Tulis Ilmiah Ilmiah ini.
d. Mengkaji hasil analisis data dan informasi sehingga dapat diolah dan
didapatkan kesimpulan.

12
BAB II
TELAAH PUSTAKA

2.1. Sustainable Development Goals (SDGs)


Sustainable Development Goals (SDGs) dirancang sebagai kelanjutan
dari Millennium Development Goals (MDGs) yang belum tercapai tujuannya
sampai dengan akhir tahun 2015. SDGs adalah suatu rencana aksi untuk umat
manusia, planet, dan kemakmuran yang juga bertujuan untuk memperkuat
perdamaian universal dalam kebebasan yang luas. SDGs ada untuk mengatasi
kemiskinan yang ekstrim yang merupakan tantangan global yang paling
besar. Konsep SDGs diperlukan sebagai kerangka pembangunan baru yang
mengakomodasi semua perubahan yang terjadi pasca 2015-MDGs terutama
berkaitan dengan perubahan situasi Dunia sejak tahun 2000 berkenaan dengan
isu deflasi sumber daya alam, kerusakan lingkungan, perubahan iklim yang
semakin krusial, perlindungan sosial, ketahanan energi dan pangan, dan
pembangunan yang lebih berpihak pada kaum miskin. Berbeda dengan
MDGs yang ditujukan hanya pada negara-negara berkembang, SDGs
memiliki sasaran yang lebih universal. SDGs dihadirkan untuk menggantikan
MDGs dengan tujuan yang lebih memenuhi tantangan masa depan Dunia.
SDGs mempunyai 17 tujuan dan 169 target. Tujuan dan target tersebut akan
menstimulus aksi dalam 15 tahun kedepan pada area-area yang penting bagi
kemanusiaan dan planet yaitu: manusia, planet, kemakmuran, perdamaian,
dan kemitraan (Wahyuningsih, 2017).

2.2. Tujuan Pembangunan Berkelanjutan No. 14 dan 15


Pada 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang di luncurkan oleh
Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) terdapat 2 tujuan yang sesuai dengan apa
yang ingin dicapai pada Karya Tulis Ilmiah Ilmiah ini yaitu tujuan ke 14 yang
berhubungan dengan melindungi pantai dan lautan, dan tujuan ke-15 yang
berhubungan dengan melindungi sumber daya alam dan margasatwa.

13
2.3. Target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan No. 14

Menurut Asistance of the European Union (2017), Tujuan


Pembangunan Berkelanjutan No. 14 memiliki target sebagai berikut:

1. Pada tahun 2025, mencegah dan secara signifikan mengurangi segala jenis
polusi kelautan, terutama dari aktivitas daratan, termasuk serpihan sisa
barang laut dan dan polusi bahan makanan

2. Pada tahun 2020, secara berkelanjutan mengelola dan melindungi


ekosistem laut dan pesisir untuk menghindari dampak buruk yang
signifikan, termasuk dengan memperkuat daya tahannya, dan melakukan
aksi restorasi agar dapat mencapai kelautan yang sehat dan produktif

3. Meminimalisir dan mengatasi dampak dari bertambahnya keasaman air


laut, termasuk memperbanyak kerjasama ilmiah pada setiap level

4. Pada tahun 2020, secara efektif meregulasi panen dan pengambilan ikan
secara berlebihan, pemancingan illegal, tidak terlaporkan dan tidak
teregulasi, juga praktek-praktek pemancingan yang destruktif serta
mengimplementasikan perencanaan manajemen berbasis ilmiah agar dapat
mengembalikan persediaan ikan secepat mungkin, setidaknya padalevel
dimana dapat memproduksi hasil maksimum yang berkelanjutan
sebagaimana karasteristik biologis masing-masing ikan

5. Pada tahun 2020, mengkonservasi setidaknya 10 persen dari area pesisir


laut, konsisten dengan hukum nasional dan internasional dan berdasarkan
informasi ilmiah terbaik yang tersedia

6. Pada tahun 2020, melarang bentuk tertentu dari subsidi perikanan yang
berkontribusi terhadap kapasitas berlebih dan pengambilan ikan yang
berlebihan, menghilangkan subsidi yang berkontribusi terhadap
penangkapan ikan yang ilegal, tidak terlaporkan dan tidak teregulasi dan
menahan diri dari memperkenalkan bentuk subsidi yang demikian, dengan
kesadaran bahwa perlakuan khusus dan diferensial yang layak dan efektif
untuk negara-negara berkembang dan kurang berkembang harus menjadi
bagian integral dari negosiasi subsidi WTO2

14
7. Pada tahun 2030, meningkatkan keuntungan ekonomi bagi negara
berkembang kepulauan kecil dan negara kurang berkembang dari
penggunaan yang berkelanjutan terhadap sumberdaya kelautan, termasuk
melalui manajemen yang berkelanjutan dari perikanan, budidaya
pariwisata perairan
 Meningkatkan pengetahuan ilmiah, mengembangkan kapasitas riset dan
transfer teknologi kelautan, dengan melihat pada Kriteria dan Panduan
Komisi Antar Pemerintah Oceanografi mengenai Transfer Teknologi
Kelautan, agar dapat meningkatkan kesehatan laut dan memperbanyak
kontribusi keaneka ragaman hayati laut terhadap pembangunan negara-
negara berkembang, khususnya negara berkembang kepulauan kecil dan
negara kurang berkembang
 Menyediakan akses terhadap sumber daya kelautan dan pasar bagi nelayan
kecil
 Memperbanyak konservasi dan penggunaan yang berkelanjutan terhadap
laut dan sumber dayanya, seperti yang tertera di paragraf 158 dari “The
Future We Want” (Masa Depan yang Kami Inginkan)

2.4. Target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan No. 15

Menurut Asistance of the European Union (2017), Tujuan Pembangunan


Berkelanjutan No. 15 memiliki target sebagai berikut:

1. Pada tahun 2020, memastikan bahwa konservasi, restorasi dan penggunaan


yang berkelanjutan dari ekosistem terrestrial dan air daratan dan
pelayanannya, khususnya hutan, rawa, pegunungan dan daratan, sejalan
dengan kewajiban dibawah perjanjian internasional

2. Pada tahun 2020, mendukung pengimplementasian manajemen yang


berkelanjutan untuk semua tipe hutan, menghambat deforestasi,
merestorasi hutan terdegradasi dan secara substansial meningkatkan
aforestasi dan reforestasi secara global

3. Pada tahun 2030, memerangi desertifikasi, merestorasi lahan dan tanah


terdegradasi, termasuk lahan yang kena dampak desertifikasi, kekeringan,

15
kebanjiran, dan berupaya unutk mencapai dunia yang terdegradasi secara
netral

4. Pada tahun 2030, memastikan konservasi ekosistem pegunungan,


termasuk keaneka ragaman hayati, agar dapat meningkatkan kapasitasnya
untuk memberikan manfaat yang esensial bagi pembangunan
berkelanjutan

5. Melakukan aksi segera dan signifikan untuk mengurangi degradasi natural


habitat, menghambat hilangnya keanekaragaman hayati dan, pada tahun
2020, melindungi dan mencegah kepunahan spesies terancam/langka

6. Mendorong pembagian keuntungan yang adil dan setara yang berasal dari
pemanfaatan sumber-sumber genetika dan mendukung akses yang layak
terhadap sumber-sumber tersebut, sebagaimana disepakati secara
internasional

7. Melakukan aksi segera untuk mengakhiri perburuan dan penjualan spesies


flora dan fauna yang dilindungi dan mengatasi baik penawaran maupun
permintaan produk satwa liar ilegal

8. Pada tahun 2020, mengenalkan upaya-upaya yang dapat mencegah


pengenalan dan secara signifikan mengurangi dampak dari invasi spesies
asing terhadap ekosistem tanah dan air yang dapat mengurangi jumlah
spesies prioritas

9. Pada tahun 2020, mengintegrasikan nilai ekosistem dan keanekaragaman


hayati kedalam perencanaan nasional dan lokal, proses pembangunan, dan
strategi pengentasan kemiskinan

 Memobilisasi dan secara signifikan meningkatkan sumber daya finansial


dari segala macam sumber untuk melakukan konservasi dan pemanfaatan
yang berkelanjutan terhadap keanekaragaman hayati dan ekosistem

 Memobilisasi sumber daya yang signifikan dari semua sumber dan semua
level untuk mendanai pengelolaan hutan yang berkelanjutan dan
menyediakan insentif yang sesuai kepada negara-negara berkembang

16
untuk dapat melaksanakan model pengelolaan tersebut, termasuk untuk
konservasi dan reforestasi

 Memperbanyak dukungan global untuk upaya-upaya memerangi


perburuan dan penjualan spesies dilindungi, termasuk meningkatkan
kapasitas masyarakat lokal untuk mendapatkan kesempatan kesejahteraan
yang berkelanjutan.

2.5. Tujuan Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia


Indonesia sebagai salah satu negara yang telah menyepakati
penerapan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) berkomitmen untuk
menyukseskan pelaksanaan SDGs melalui berbagai kegiatan dan telah
mengambil langkah-langkah strategis. Sejumlah langkah yang telah ditempuh
Indonesia sampai dengan akhir 2016 antara lain (i) melakukan pemetaan
antara tujuan dan target SDGs dengan prioritas pembangunan nasional, (ii)
melakukan pemetaan ketersediaan data dan indikator SDGs pada setiap target
dan tujuan termasuk indikator proksi, (iii) melakukan penyusunan definisi
operasional untuk setiap indikator SDGs, (iv) menyusun peraturan presiden
terkait dengan pelaksanaan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, dan (v)
mempersiapkan rencana aksi nasional dan rencana aksi daerah terkait dengan
implementasi SDGs di Indonesia. Untuk menjamin implementasi SDGs
berjalan dengan baik, pemerintah telah membentuk Sekretariat Nasional
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Sekretariat Nasional SDGs
bertugas mengkoordinasikan berbagai kegiatan terkait pelaksanaan SDGs di
Indonesia. Sejumlah pemangku kepentingan yang mencakup
kementerian/lembaga, BPS, akademisi, pakar, organisasi masyarakat sipil dan
filantropi & bisnis telah dilibatkan dalam berbagai proses persiapan
pelaksanaan SDGs di Indonesia. Dalam implementasinya, ada beberapa
prinsip yang telah disepakati juga diadopsi oleh Indonesia. Prinsip pertama
adalah universality. Prinsip ini mendorong penerapan SDGs di semua negara
baik negara maju maupun negara berkembang. Dalam konteks nasional,
implementasi SDGs akan diterapkan di seluruh wilayah Indonesia. Prinsip
kedua adalah integration. Prinsip ini mengandung makna bahwa SDGs

17
dilaksanakan secara terintegrasi dan saling terkait pada semua dimensi sosial,
ekonomi dan lingkungan. Prinsip kedua ini telah dipegang teguh dalam
penyusunan rencana aksi khususnya terkait dengan penyusunan program dan
kegiatan serta penganggarannya. Prinsip terakhir adalah “No One Left
Behind” yang menjamin bahwa pelaksanaan SDGs harus memberi manfaat
bagi semua, terutama yang rentan dan pelaksanaannya melibatkan semua
pemangku kepentingan. Prinsip ini juga telah diterapkan dalam setiap
tahapan/proses pelaksanaan SDGs di Indonesia (Ali Said, 2016).

2.6. Populasi Sampah Dunia


Plastik adalah salah satu bahan yang dapat kita temui di hampir setiap
barang. Mulai dari botol minum, alat makanan (sendok, garpu, wadah, gelas),
kantong pembungkus/kresek, TV, kulkas, pipa pralon, plastik laminating, gigi
palsu, sikat gigi, compact disk (CD), kutex (cat kuku), mainan anak-anak,
mesin, alat-alat militer hingga pestisida. Menurut penelitian, penggunaan
plastik yang tidak sesuai persyaratan akan menimbulkan berbagai gangguan
kesehatan, karena dapat mengakibatkan pemicu kanker dan kerusakan
jaringan pada tubuh manusia (karsinogenik). Selain itu plastik pada umumnya
sulit untuk didegradasikan (diuraikan) oleh mikro organisme. Berbagai
penelitian telah menghubungkan BisphenolA dengan dosis rendah dengan
beberapa dampak terhadap kesehatan, seperti meningkatkan kadar prostat,
penurunan kandungan hormon testoteron, memungkinkan terjadinya kanker
payudara, sel prostat menjadi lebih sensitif terhadap hormon dan kanker, dan
membuat seseorang menjadi hiperaktif.
Sampah plastik dapat bertahan hingga bertahun-tahun sehingga
menyebabkan pencemaran terhadap lingkungan. Sampah plastik tidaklah
bijak jika dibakar karena akan menghasilkan gas yang akan mencemari udara
dan membahayakan pernafasan manusia, dan jika sampah plastik ditimbun
dalam tanah maka akan mencemari tanah, air tanah. Plastik sendiri
dikonsumsi sekitar 100 juta ton/tahun di seluruh dunia. Satu tes membuktikan
95% orang pernah memakai barang mengandung Bisphenol-A. Oleh karena
itu pemakaian plastik yang jumlahnya sangat besar tentunya akan berdampak
siqnifikan terhadap kesehatan manusia dan lingkungan karena plastik

18
mempunyai sifat sulit terdegradasi (nonbiodegradable), plastik diperkirakan
membutuhkan 100 hingga 500 tahun hingga dapat terdekomposisi (terurai)
dengan sempurna. Dengan demikian pemakaian plastik baik plastik yang
masih baru maupun sampah plastik haruslah menurut persyaratan yang
berlaku agar tidak berbahaya terhadap kesehatan dan lingkungan (Nurhenu,
2013).
Saat ini populasi sampah yang ada di Dunia sudah terhitung sangat
banyak yakni mencapai 2,12 miliar ton sampah. Sampah- sampah yang
banyak ini sebagian nya di daur ulang akan tetapi sebagian nya hanya
dibuang begitu saja sehingga menyebabkan tercemarnya lingkungan alam
baik di daratan maupun di lautan yang dapat mengancam resiko rusaknya
ekosistem alam di Dunia.
Jumlah sampah yang terus meningkat setiap tahun yang mengiringi
peningkatan populasi penduduk dan disertai dengan kemajuan ilmu teknologi
yang membuat pola hidup manusia menjadi lebih konsumtif sehingga
permasalahan mengenai sampah sudah menjadi bagian dari pola hidup
masyarakat saat ini (Jailan Sahil dkk, 2016)
Pertambahan jumlah sampah yang tidak diimbangi dengan
pengelolaan yang baik dan ramah lingkungan akan menyebabkan terjadinya
perusakan dan pencemaran lingkungan yang mana jika dikaji lebih jauh lagi
akan memicu permasalahan lain berupa masalah sosial. Sedangkan apabila
pengelolaan sampah dilakukan dengan baik dan melibatkan partisipasi dari
masyarakat maka akan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya
kebersihan lingkungan yang hijau, bersih, dan sehat seta menguatkan inisiatif
masyarakat dalam menjaga, memelihara dan meningkatkan fungsi ingkungan
(Nur Rahmawati dkk, 2015).

19
BAB III
ANALISIS DAN SINTESIS

3.1. Evaluasi pengolahan sampah plastik


Pengolahan sampah plastik dilakukan dengan tujuan untuk dapat
mengurangi populasi sampah plastik yang setiap harinya terus meningkat.
Pengolahan sampah plastik sendiri telah dilakukan dengan berbagai macam
cara yang dimulai dari membuat inovasi-inovasi baru dengan berbahan
dasarkan sampah plastik. Pengolahan sampah plastik ini tidak begitu saja
dapat dilakukan dengan langsung dan mudah, hal ini dikarenakan masih
banyaknya masyarakat yang masih mencampurkan sampah plastik ke dalam
jenis sampah lainnya. Maka dari itu diperlukan pula pengedukasian terhadap
masyarakat dalam melakukan pemilahan sampah yang baik dan benar
sehingga pengolahan sampah plastik dapat dilakukan dengan lebih mudah
lagi. Selain mengedukasi masyarakat dalam memilah sampah, dapat juga
dilakukan pengolahan sampah yang melibatkan masyarakat itu sendiri yang
dapat dilakukan setiap individunya.

3.2. Penggolongan sampah berdasarkan jenis-jenisnya


Sampah digolongkan berdasarkan 2 jenis, yaitu sampah organik dan
non organik. Sampah organik merupakan sampah yang berasal dari bahan-
bahan organik seperti dari makanan, sisa tumbuhan, dan sisa makhluk hidup
yang kemudian dapat teruraikan dengan sendirinya oleh bakteri pengurai
sehingga tidak membutuhkan waktu lama dan pengolahan yang sulit dalam
mengatasinya.
Sampah non organik merupakan jenis sampah yang berasal dari
bahan-bahan kimia yang dibuat oleh tangan-tangan manusia yang digunakan
sebagai kebutuhan dalam kehidupan manusia. Diperlukan perhatian khusus
pada sampah non-organik dalam mengolah limbahnya, hal ini dikarenakan
sampah non organik tidak dapat terurai dengan sendirinya seperti sampah
organik. Contoh dari sampah non organik ini adalah sampah plastik, kaca,
logam atau besi, dan lainnya.

20
3.3. Inovasi dan ide dalam pengolahan sampah plastik
Dalam membuat inovasi dan ide dari pengolahan sampah plastik,
Karya Tulis Ilmiah ini mengajukan ide berupa pembuatan Bank Sampah yang
dilakukan dalam beberapa kelompok masyarakat dari mulai yang terkecil
hingga terbesar. Pembuatan Bank Sampah dapat dilakukan oleh berbagai
golongan masyarakat baik itu dari sekolah, pemuda, hingga dewasa.
Bank Sampah merupakan tempat dilakukannya transaksi berupa
sampah yang dapat memberikan nilai jual pada setiap sampah. Transaksi yang
dilakukan akan menjadi debit yang dapat menghasilkan nominal-nominal
tertentu sehingga sampah akan memiliki nilai jual tersendiri. Pembuatan Bank
Sampah ini bertujuan untuk memberikan pemikiran dan edukasi kepada
masyarakat bahwa sampah dapat memiliki nilai jual sehingga akan timbul
keinginan untuk memilah dan mengolah sampah lebih baik lagi.
Bank Sampah bukan hanya memberikan dampak positif bagi
lingkungan dan memberi nilai ekonomis bagi masyarakat, namun juga
menciptakan budaya bersih dan menghargai nilai yang terdapat pada sampah
non organik terkhususnya sampah plastik di sekitar kita.

3.4. Mekanisme pengelolaan sampah melalui Bank Sampah


Pengelolaan Bank Sampah yang berjalan sesuai standarisasi memiliki
potensi pengembangan yang sangat baik dan mampu memajukan lingkungan
dan warga setempat. Pengelolaan sampah melalui Bank Sampah dilakukan
dengan beberapa tahap, yaitu:

1. Penyetoran sampah plastik oleh masyarakat yang nantinya akan


dituliskan jumlah sampah berdasarkan beratnya ke dalam buku tabungan
sampah dan dicatat sebagai rekening sampah dari masyarakat tersebut
2. Pelengelolaan dan pemisahan sampah oleh pihak organisasi Bank
Sampah dimana sampah plastik dipisahkan sesuai dengan harga jual
tertentu ataupun jenis sampah tertentu.
3. Penyetoran oleh pihak Bank Sampah kepada insstansi-instansi
pengelolaan sampah sehingga akan menghasilkan kredit yang nantinya
akan menjadi kredit dari pemilik rekening-rekening Bank Sampah.

21
3.5. Penggolongan sampah plastik pada Bank Sampah
Pengelolaan sampah yang dilakukan dalam Bank Sampah dilakukan
dengan menggolongkan sampah-sampah plastik dari nasabah ke dalam beberapa
golongan dengan acuan harga jual dari sampah tersebut dan jenis sampah tersebut,
golongan-golongan tersebut adalah:
1. Sampah plastik botol dan gelas minuman tanpa warna (bening)
2. Sampah plastik botol dan gelas minuman berwarna
3. Sampah berbahan plastik dalam bentuk apapun
4. Sampah non organik berbahan kaca (Botol, atau yang lainnya)
5. Sampah non-organik berbahan kertas ataupun karton
Penggolongan ini dilakukan agar pihak bank sampah mudah dalam
mengolah sampah-sampah yang dapat dikelola lebih lanjut sehingga nilai jual
sampah-sampah tersebut akan meningkat.

3.6. Bank Sampah di lingkungan sekolah


Pembuatan Bank Sampah pada lingkungan sekolah melibatkan
instansi sekolah dimana pembuatan Bank Sampah ini dapat dilakukan dalam
program ekstrakulikuler dengan berlandaskan organisasi di sekolah tersebut.
Organisasi dalam pembuatan Bank Sampah melibatkan seluruh masyarakat di
sekolah tersebut yang dimulai dari siswa, guru, dan instansi terkait. Sampah-
sampah yang direkeningkan oleh masyarakat di lingkungan sekolah tersebut
berasal dari sampah rumahan ataupun sampah yang berada pada lingkungan
rumah. Bank Sampah yang dibuat di lingkungan sekolah ini bertujuan untuk
menimbulkan rasa tanggung jawab kepada setiap siswa ataupun masyarakat
sekolah lainnya terhadap pengolahan sampah plastik sehingga akan timbul
pemikiran bahwa sampah memiliki manfaat tersendiri dan dapat
menguntungkan bagi setiap individunya.

3.7. Bank Sampah di lingkungan masyarakat dan instansi pemerintah


Sama halnyan dengan pembuatan Bank Sampah pada lingkungan
sekolah, pada instansi-instansi masyarakat maupun pemerintahan dapat
dilakukan dalam bentuk organisasi dengan pihak-pihak tertentu yang berada
di dalammnya sebagai pengelola Bank Sampah tersebut. Sampah-sampah

22
kantoran, rumahan dan sampah plastik menjadi bahan dalam melakukan
transaksi pendebitan sampah pada rekening Bank Sampah setiap nasabah.
Pembuatan Bank Sampah ini diharapkan dapat meningkatkan
kesadaran masyarakat akan memilah sampah dan mengelola sampah terutama
sampah plastik yang berawal dari lingkungan terkecil baik itu diri sendiri,
lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, dan lingkungan sosial. Dengan
gerakan pembuatan Bank Sampah akan mengurangi populasi sampah yang
tidak dilakukan pengolahan sehingga sampah menjadi lebih berguna, bernilai
jual, dan menguntungkan bagi masyarakat itu sendiri. Maka dari itu akan
timbul rasa tanggung jawab masyarakat terhadap sampah sekitar
terkhususnya sampah plastik.
Sebelum pembuatan Bank Sampah dilakukakan, diberikan pula
edukasi berupa pemilahan sampah organik dan anorganik kepada masyarakat
yang akan mempermudah pihak-pihak organisasi Bank Sampah dalam
melakukan pengelolaan dan pengolahan sampah yang didebitkan oleh
masyarakat tersebut. Seiring diberikannya edukasi pemilahan sampah kepada
masyarakat dalam memisahkan sampah organik dan anorganik, dilakukan
pula pengedukasian terhadap pengelolaan sampah organik yang dapat
dijadikan kompos oleh setiap individu ataupun masyarakat tersebut.

23
BAB IV
SIMPULAN DAN REKOMENDASI

4.1. Simpulan
Karya Tulis Ilmiah ini mengajukan solusi dalam pengelolaan dan
pengolahan sampah plastik yang dapat dilakukan dengan mudah oleh
masyarakat dengan membuat inovasi berupa Bank Sampah yang merupakan
program pengolahan sampah dengan memanfaatkan sampah plastik sebagai
alat transaksi yang nantinya akan dijadikan rekening dari nasabah Bank
Sampah itu sendiri. Bank Sampah ini dapat mengurangi populasi sampah
plastik yang mencemari lingkungan baik didarat maupun di laut dengan
menjadikan sampah tersebut memiliki nilai jual dan memberi keuntungan
sehingga hal ini akan sangat menarik perhatian masyarakat dan mengedukasi
masyarakat dalam memilah dan memanfaatkan sampah plastik.

4.2. Rekomendasi
Untuk merealisasikan ide dan inovasi Bank Sampah pada Karya Tulis
Ilmiah ini, direkomendasikan bagi pemerintah untuk dapat membuat program
Bank Sampah ini sebagai program wajib masyarakat sekitar. Program Bank
Sampah ini dapat mendukung terwujudnya Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan melalui pemanfaatan sampah plastik di masyarakat sehingga
akan terciptanya Dunia yang bebas dari sampah plastik.

24
DAFTAR PUSTAKA

Assistance of the European Union 2017, ‘Tujuan SDG’, Sustainable Development


Goals, dilihat 15 Februari 2019, <
https://www.sdg2030indonesia.org/page/1-tujuan-sdg>.

Karuniastuti, Nurhernu 2013, ‘Bahaya Plastik Terhadap Kesehatan dan


Lingkungan’, Forum Teknologi, Vol. 03, No. 1.

Larsen, E, Olsen, B, K, Emanouilov, V 2019, ‘World Waste Facts’, The World


Counts, dilihat 15 Februari 2019,
<http://www.theworldcounts.com/counters/shocking_environmental_facts_a
nd_statistics/world_waste_facts>.

‘Riset: 8 Juta Ton sampah plastik ke Laut setiap tahun’ 2015, BBC News
Indonesia, dilihat pada 15 Februari 2019,
<https://www.bbc.com/indonesia/majalah/2015/02/150213_iptek_sampah_l
aut >

Sahil J, Al Muhdar, M, Rohman, F & Syamsuri, I 2016, ‘Sistem Pengelolaan dan


Upaya Penanggulangan Sampah Di Kelurahan Dufa-Dufa Kota Ternate’,
Jurnal BIOeduKASI, Vol. 4, No. 2.

Said Ali 2016, Potret Awal Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable


Development Goals) Di Indonesia,Badan Pusat Statistik/Statistik Indonesia,
Jakarta.

Sulistyo Nur, R, Darwis Rudi, S, & Gutama Arie, S 2015, ‘Partisipasi Masyarakat
dalam Pengelolaan Sampah di Lingkungan Margaluyu Kelurahan Cicurug’,
Share Social Work Jurnal, Vol. 5, No. 1.

United Cities and Local Goverments 2015, ‘Tujuan Pembangunan Berkelanjutan


yang Perlu Diketahui Oleh Pemerintah Daerah’, United Cities dan Local
Goverments Asia-Pacific, dilihat 15 Februari 2019,
<https://www.uclg.org/sites/default/files/tujuan-sdgs.pdf>.

25
Utami Eka 2013, Buku Panduan Sistem Bank Sampaj & 10 Kisah Sukses,
Yayasan Unilever Indonesia, Jakarta.

Wahyuningsih 2017, ‘ Millenium Development Goals (MDGs) dan Sustainable


Development Goals (SDGs) dalam kesejahteraan sosial’, Jurnal Bisnis
dan Manajemen, Vo. II, No. 3, hh. 390-399.

26

Anda mungkin juga menyukai