Anda di halaman 1dari 10

Sejarah microwave Dalam tahun 1945 Percy Lebaron Spencer, seorang insinyur dan pencipta Amerika, sibuk bekerja

di pabrik magnetron, alat yang digunakan untuk menghasilkan sinyal radio gelombang mikro yang merupakan bentuk awal dari radar. Radar adalah sebuah inovasi luar biasa penting di masa perang, tetapi penggunaan gelombang mikro untuk memasak makanan adalah ketidaksengajaan. Pada tahun 1945, Spencer menciptakan alat untuk memasak makanan dengan menggunakan radiasi gelombang mikro. Raytheon melihat kemungkinan ini, dan setelah memperoleh Amana Refrigeration pada 1965, mampu menjual microwave oven dalam skala besar. Oven microwave pertama disebut Radarange, sampai saat ini, ada lebih dari 200 juta yang digunakan di seluruh dunia. Microwave sesuai namanya alat ini menggunakan gelombang mikro. gelombang mikro yang digunakan pada microwave oven sebenarnya adalah gelombang elektromagnetik yang mirip dengan gelombang radio. bedanya, microwave punya panjang gelombang lebih pendek dari gelombang radio biasa. nggak salah kalo gelombang ultra-short ini disebut microwave. Walaupun memiliki panjang gelombang yang lebih pendek, gelombang mikro punya frekuensi yang lebih tinggi daripada gelombang radio. sesuai dengan hukum gelombang, panjang gelombang berbanding terbalik dengan frekuensinya. makin besar frekuensinya maka makin pendek panjang gelombangny 1. A. Prinsip kerja

Ada dua konsep fisika yang menjadi dasar dalam pemanfaatan gelombang mikro untuk memanaskan benda. Dua konsep tersebut adalah : 1. Radiasi gelombang Microwave oven menggunakan gelombang radio berfrekuensi 2,5GHz untuk memanaskan makanan. Gelombang tersebut merambat secara radiasi. 1. Pemanasan dielektrik <dielectric heating> Fenomena dimana gelombang radio memanaskan material dielektrik. Material disini berupa air, lemak, dan gula. Jenis material ini berkaitan erat dengan frekuensi gelombang radio yang berada pada frekuensi 2,5GHz. Gelombang radio pada frekuensi tersebut, akan diserap oleh material-material tadi. Hal ini akan menyebabkan atom-atom pada material tadi berotasi dan saling bertabrakan. Dari sinilah akan timbul panas sehingga makanan yang kita masukkan ke dalam microwave tadi bisa menjadi panas atau hangat. 1. B. Cara kerja

Microwave adalah sebuah gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang antara 1 milimeter sampai 1 meter dan berfrekuensi antara 300 megahertz sampai 300 gigahertz.Oven adalah sebuah peralatan dapur yang digunakan untuk memasak atau memanaskan makanan. Microwave oven adalah adalah sebuah peralatan dapur yang menggunakan radiasi gelombang mikro untuk memasak atau memanaskan makanan.

Microwave oven yang sekarang beredar dipasaran sangat banyak bentuknya. Teknologi yang digunakan juga sudah semakin beragam. Pada Gambar dibawah menunjukan sebuah microwave oven dan komponenkomponen penyusun dari sebuah microwave v Komponen komponen microwave Magnetron Magnetron merupakan bagian inti dari microwave oven. Komponen ini akan mengubah energi listrik menjadi radiasi gelombang mikro. Pada bagian dalam magnetron, electron dipancarkan dari sebuah terminal central yang disebut katode. Kutub positif yang disebut anode mengelilingi katode menarik elektron-elektron. Selama perjalanan pada garis lurus, magnet permanen memaksa elektron untuk bergerak dalam jalur melingkar. Seiring elektron-elektron melewati resonansi di dalam ruangan oven, elektron-elektron tersebut menghasilkan gelombang medan magnet yang terus-menerus. Waveguide Waveguide adalah sebuah komponen yang didesain untuk mengarahkan gelombang. Untuk tiap jenis gelombang waveguide yang digunakan tidak sama. Waveguide untuk gelombang mikro dapat dibangun dari bahan konduktor. Microwave Stirrer

Komponen yang menyerupai baling-baling ini digunakan untuk menyebarkan gelombang mikro di dalam microwave oven. Biasanya dikombinasikan dengan sebuah komponen seperti piringan yang dapat diputar pada bagian bawah. Kombinasi ini memungkinkan kecepatan tingkat kematangan yang merata saat memasak. v Cara kerja Berikut adalah cara kerja dari sebuah microwave oven dalam memanaskan sebuah objek: 1. 2. 3. 4. 5. 6. Arus listrik bolak-balik dengan beda potensial rendah dan arus searah dengan beda potensial tinggi diubah dalam bentuk arus searah. Magnetron menggunakan arus ini untuk menghasilkan gelombang mikro dengan frekuensi 2,45 GHz. Gelombang mikro diarahkan oleh sebuah antenna pada bagian atas magnetron ke dalam sebuah waveguide. Waveguide meneruskan gelombang mikro ke sebuah alat yang menyerupai kipas, disebut dengan stirrer. Stirrer menyebarkan gelombang mikro di dalam ruang oven. Gelombang mikro ini kemudian dipantulkan oleh dinding dalam oven dan diserap oleh molekul molekul makanan. Karena setiap gelombang mempunyai sebuah komponen positif dan negatif, molekul-molekul makanan didesak kedepan dan kebelakang selama 2 kali kecepatan frekuensi gelombang mikro, yaitu 4,9 juta kali dalam setiap detik. Gelombang mikro merupakan hasil radiasi yang dapat ditransmisikan, dipantulkan atau diserap tergantung dari bahan yang berinteraksi dengannya. Oven microvawe memanfaatkan 3 sifat dari gelombang mikro

tersebut dalam proses memasak. Gelombang mikro dihasilkan oleh magnetron, gelombang tersebut ditransmisikan ke dalam waveguide, lalu gelombang tersebut dipantulkan ke dalam fan stirrer dan dinding dari ruangan didalam oven, dan kemudian gelombang tersebut diserap oleh makanan. Melalui perpindahan energi, panas disebabkan oleh pergerakan molekul-molekul. Perpindahan energi ini dapat terjadi dengan 3 cara berbeda, yaitu:

Konduksi Terjadi karena adanya kontak langsung dengan sumber panas, contoh papan pengorengan yang menjadi panas setelah bersentuhan dengan sumber api pada kompor.

Konveksi Konveksi terjadi ketika uap panas naik atau uap berputar di dalam ruangan tertutup seperti oven. Panas uap ini akan memanaskan bagian luar makanan dan diteruskan sampai bagian dalam makanan tersebut.

Radiasi Terjadi karena adanya gelombang elektromagnetik yang membuat molekul-molekul air bergerak.

HUBUNGAN DENGAN TERMODINAMIKA Termodinamika terdiri dari dua suku kata, yaitu termal dan dinamika. Termal dapat diartikan dengan panas, sedangkan dinamika adalah ilmu yang berkaitan dengan gerak langkah/sepak terjang. Dengan demikian termodinamika dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku panas, hakekat panas, penyebab panas, penggunaan panas dan sebagainya. Atau dapat juga diartikan bahwa termodinamika merupakan suatu ilmu pengetahuan yang membahas hubungan antara panas dan kerja yang menyebabkan perubahan suatu zat. Dalam pembahasan ilmu termodinamika perlu batasan istilah panas agar mempunyai gambaran sehingga dapat mengambil suatu kesimpulan. Panas sebagai bentuk energi Panas didefinisikan sebagai bentuk energi dalam keadaan transit. Adanya energi transit ini oleh karena adanya perbedaaan temperatur antara sumber datang dengan energu yang energi. Energi itu tidak dapat dikatakan apabila ia belum mulai mengalir atau pergi/menghilang. Alat yang dipakai untuk mengukur kualitas panas dan kuantitas panas disebut dengan kalorimeter(Bomb Calorimeter) Panas sebagai Derajat Suatu objek dikatakan panas berarti temperatur objek tersebut dibandingkan dengan temperatur dari objek yang sama jenisnya. Alat ukurnya disebut dengan termometer, termometer ini dapat dibedakan menjadi termometer air raksa, termometer alkohol, termometer pentana, termometer termokoupel, termometer optik, termometer gas bervolume tetap. Hukum II Termodinamika

Menurut kelvin-Planck tidak mungkin suatu mesin hanya memiliki sebuah reservoir. Selain itu, tidak mungkin sebuah mesin memiliki efisiensi 100%. Kalaupun ada maka kalor dari lingkungannya akan diubah seluruhnya menjadi usaha. Efisiensi mesin dirumuskan: = 1Perbandingan antara besarnya usaha(W) yang dapat di lakukan oleh sistem terhadap kalor (Q1) yang diserap dapat menentukan efisiensi suatu mesin. Efisiensi ini didefinisikan sebagai berikut Efisiensi() = x100% = x100% Menunjukan efisiensi mesin secara umum. Adapun khusus untuk mesin Carnot, persamaannya menjadi Penggantian besaran kalor menjadi suhu mutlak dalam menentukan efisiensi sebuah mesin mengambil sebuah ide bahwa energy dalam sebanding dengan perubahan suhu.

Dampak pemakaian microwave oven


A. Dampak Positif v Cepat panasnya makanan yang dipanaskan. v Pemanasan bisa merata pada semua bagian makanan yang dipanaskan. v Praktis dalam penggunaannya sehingga bisa mengefisienkan waktu. B. Dampak Negatif v Membutuhkan energi (listrik) yang cukup besar untuk mengoperasikan microwave oven. v Menimbulkan resiko jika tidak mengerti cara penggunaannya. Kesimpulan Dari hasil pembelajaran yang kelompok kami kerjakan tentang microwave oven, ada beberapa hal yang bisa kami jadikan kesimpulan. Diantaranya adalah microwave oven adalah suatu alat yang digunakan untuk memasak yang memanfaatkan gelombang elektromagnetik untuk memanaskan makanan. Gelombang elektromagnetik tersebut bersumber dari arus listrik yang dialirkan ketika microwave oven tersebut digunakan. Arus listrik bolak-balik maupun arus listrik searah akan diubah menjadi bentuk arus searah. Kemudian salah satu komponen dalam microwave oven memanfaatkan arus tersebut untuk diubah menjadi gelombang elektromagnetik dengan frekuensi 300 MHz 300 GHz (rata-rata berfrekuensi 2,45 GHz), gelombang tersebut merambat secara radiasi dan dengan komponen-komponen dalam microwave oven lainnya gelombang tersebut akan diserap oleh material dielektrik (dalam hal ini berupa air, lemak dan gula), kemudian timbul panas dari atom-atom material yang berotasi dan saling bertabrakan, sehingga makanan bisa menjadi panas atau hangat.

Saran

Saran Microwave oven menjadi sebuah alat yang bisa sangat membantu dalam kehidupan manusia jika digunakan secara benar. Pencerdasan masyarakat akan penggunaan microwave oven kami rasa diperlukan. Perlunya dikembangkan alat-alat lainnya yang memanfaatkan gelombang mikro untuk memfasilitasi kehidupan manusia. Penelitian tentang microwave harus di tingkatkanlagi untuk menemukan kegunaan baru dari gelombang mikro maupun untuk meningkatkan perforama dari alat yang sudah ada.

http://blog.uad.ac.id/arifrahman/2011/12/05/microwave/

MICROWAVE OVEN 1. Pengertian Pada microwave dan pemanas frekuensi radio, gelombang elektromagnetik digunakan sebagai pemanas produk pangan. Frekuensi itu terbagi 2, yaitu 915 dan 2,450 MHz untuk frekuensi pada microwave, sedangkan 13.56, 27.12, dan 40.68 MHz untuk frekuensi radio. Secara singkat, mekanismenya yaitu panas dihasilkan dari dielektrik dan ionik. Pemanas dielektrik menggerakkan molekul air dalam pangan dan kemudian memicu pergerakan dari ion-ion dalam bahan pangan sehingga menghasilkan panas. Hal tersebut dipengaruhi oleh gerakan medan elektrik dari alat tersebut. Kelebihan yang sangat nyata dari microwave ini disbanding dengan metode konvensional adalah keefisienan waktu (lebih cepat), mudah dikontrol, dan hemat energy. Gelombang mikro adalah gelombang elektromagnetik dengan frekuensi super tinggi (Super High Frequency, SHF), yaitu di atas 3 GHz (3109 Hz). 2. Pengolahan Pangan dengan Microwave Pengolahan tersebut meliputi thawing dan tempering, reheating, drying, cooking, baking, sterilization, pasteurization, dan blanching 1. Thawing dan tempering Dahulu kala untuk tempering dan thawing bahan pangan masih menggunakan metode konvensional. Hal ini sangat tidak efisien. Banyak sekali kekurangan. Dengan adanya microwave, kekurangan tersebut dapat dihilangkan. Dengan metode konvensional, suhu akhir tempering dan thawing tidak dapat diketahui secara pasti, yaitu -2oC. Dengan demikian jika suhu tersebut meningkat dengan sendirinya tanpa disadari, maka salah satu resiko adalah pertumbuhan mikroba. Sedangkan dengan metode microwave, kita mampu mengontrol suhu tersebut dengan kisaran suhu -4 (-2oC). Dengan demikian bahanpangan beku masih tetap kokoh dan bagus. Gelombang yang digunakan pada tempering dan thawing pada microwave adalah 915 Mhz 2. Reheating Kemampuan microwave dalam meningkatkan suhu pangan dari suhu normal menjadi lebih tinggi dengan kecepatan yang efisien merupakan kelebihan microwave. 3. Drying Banyak kelebihan yang dimiliki microwave dalam pengeringan. Pada metode pengeringan konvensional, panas harus dikontrol dan dikondisikan terhadap jenis bahan. Panas tersebut menguapkan bagian dalam bahan dan kemudian air menguap ke permukaan dan kemudian menguap keluar. Hal ini membutuhkan waktu yang sangat lama. Dengan menggunakan microwave, frekuensi dari alat ini langsung menuju ke polar system, yaitu air. Sehingga mampu dengan cepat menggerakkan air tersebut menuju permukaan dengan panas yang dihasilkan.

Selain itu, metode frekuensi microwave ini juga melindungi dari pengerasan bahan pangan dan reaksi browning. 4. Cooking Pada pemasakan, microwave dapat menghindarkan cookingloss pada produk pangan. Ada 2 cara untuk menghindari cookingloss yaitu, dengan cara memberikan pereheating untuk proses selanjutnya yang salah satunya menggunakan microwave atau dengan cara menggunakan microwave saja untuk proses awal sampai akhir. 5. Baking Kelebuhan microwave adalah dapat menghindari adanya crust dan browning sehingga produk pangan berkesan segar. Hal ini berlawanan dengan proses baking. Proses baking adalah proses dimana crust dan browning sangat dibutuhkan. Dengan demikian, hal tersebut merupakan masalah besar. Oleh karena itu dibutuhkan gabungan teknik pemanasan, yaitu frekuensi microwave dan ditambah suplai udara panas sesuai suhu baking. Kombinasi 2 teknik tersebut mampu menghemat 66% waktu total. Selain itu juga dapat memperpanjang daya simpan produk bakery karena suhu akhir proses lebih rendah. Selain itu juga dapat digunakan untuk mempercepat pertumbuhan yeast pada adonan roti. Waktu normalnya 25 30 menit, dengan microwave hanya 4 menit. 6. Sterilization dan Pasteurization Dengan keefisiensian panas yang dihasilkan oleh frekuensi terhadap reaksi pada bahan pangan, microwave dapat menekan waktu yang dibutuhkan untuk sterilisasi dan pasteurisasi. Pada konteks ini, frekuensi yang digunakan adalah 2450 Mhz. 7. Blanching Pada proses blanching, yang diharapkan adalah menghindari enzim aktif dan jumlah mikroba awal. Selain itu juga tidak dikesampingkan masalah off flavor dan off color. Dengan menggunakan microwave, frekuensi dapat menghasilkan panas untuk menginaktifkan enzim dan tidak membuat off flavor dan off color. Hal ini sudah ada bukti penelitian tentang tomat. Diberikan suuhu 105oC selama 2 menit, enzim inhibitor mampu di non-aktifkan. Padahal dengan metode konvensional setidaknya membutuhkan watu 30 menit dengan suhu yang sama untuk menginaktifkan enzim inhibitor. 8. Precooking Pada saat precooking, dapat meningkatkan efisiensi proses dan meningkatkan hasil dengan rendah limbah. Faktor-faktor yang mempengaruhi 1. Ukuran dan Bentuk bahan pangan Ukuran dan bentuk sangat berpengaruh nyata terhadap suplai energy panas kedalam bahan pangan.

Jika bahan pangan tersebut besar dan tebal, maka panas akan sulit masuk hingga ke dalam bahan, dikarenakan intensitas gelombang frekuensi menurun ketika masuk semakin dalam karena sudah diluar jangkauan. Lain halnya dengan bentuk yang kecil atau pipih. Pada hal ini, frekuensi lebih besar dibanding ketebalan bahan, sehingga keadaan di tengah bahan bisa menjadi lebih panas karena masih dalam jangkauan gelombang frekuensi 2. Area Permukaan Pada pemanasan microwave, panas ditujukan langsung pada tengah bahan bukan pada permukaan. Sehingga jika luas permukaan kecil, maka efisiensi pemanasan semakin tinggi dan pendinginan bahan setelah pemanasan lebih cepat. 3. Panas yang spesifik Pada pemanasan microwave, disimpulkan bahwa produk pangan yang berbeda jenis memiliki suhu pemanasan yang berbeda pula. Hal ini dapat dikontrol dengan microwave. Caranya adalah produk pangan di pack rapat agar panas dapat mengalir dari bagian dingin ke bagian panas bahan pangan. Dengan demikian dapat memberikan temperature yang sama dalam satu pengemasan yang sama oleh adanya pengemasan yang sangat rapat tersebut. 3. Mekanisme dan Prinsip Kerja Jika gelombang mikro diserap oleh sebuah benda, akan muncul efek pemanasan pada benda tersebut. Jika makanan menyerap radiasi gelombang mikro, makanan menjadi panas dan masak dalam waktu singkat. Proses inilah yang dimanfaatkan dalam oven microwave. 1. Radiasi gelombang Microwave oven menggunakan gelombang radio berfrekuensi 2,5GHz untuk memanaskan makanan. Gelombang tersebut merambat secara radiasi. 2. Pemanasan dielektrik <dielectric heating> Microwave bekerja dengan melewatkan radiasi gelombang mikro pada molekul air, lemak, maupun gula yang sering terdapat pada bahan makanan. Molekul-molekul ini akan menyerap energi elektromagnetik tersebut. Proses penyerapan energi ini disebut sebagai pemanasan dielektrik (dielectric heating). Jenis material ini berkaitan erat dengan frekuensi gelombang radio yang berada pada frekuensi 2,5GHz. Molekul-molekul pada makanan bersifat elektrik dipol (electric dipoles), artinya molekul tersebut memiliki muatan negatif pada satu sisi dan muatan positif pada sisi yang lain. Akibatnya, dengan kehadiran medan elektrik yang berubah-ubah yang diinduksikan melalui gelombang mikro pada masing-masing sisi akan berputar untuk saling mensejajarkan diri satu sama lain. Pergerakan molekul ini akan menciptakan panas seiring dengan timbulnya gesekan antara molekul yang satu dengan molekul lainnya. 3. Komponen-komponen microwave oven Magnetron Gambar 1 Sanyo Magnetron Magnetron merupakan bagian inti dari microwave oven. Komponen ini akan mengubah energi

listrik menjadi radiasi gelombang mikro. Pada bagian dalam magnetron, electron dipancarkan dari sebuah terminal central yang disebut katode. Kutub positif yang disebut anode mengelilingi katode menarik elektron-elektron. Selama perjalanan pada garis lurus, magnet permanen memaksa elektron untuk bergerak dalam jalur melingkar. Seiring elektron-elektron melewati resonansi di dalam ruangan oven, elektron-elektron tersebut menghasilkan gelombang medan magnet yang terus-menerus. Gambar 2 Skema Magnetron Waveguide Gambar 3 Waveguide dalam Microwave Oven Waveguide adalah sebuah komponen yang didesain untuk mengarahkan gelombang. Untuk tiap jenis gelombang waveguide yang digunakan tidak sama. Waveguide untuk gelombang mikro dapat dibangun dari bahan konduktor.

Microwave Stirrer Gambar 4 Microwave Stirrer Komponen yang menyerupai baling-baling ini digunakan untuk menyebarkan gelombang mikro di dalam microwave oven. Biasanya dikombinasikan dengan sebuah komponen seperti piringan yang dapat diputar pada bagian bawah. Kombinasi ini memungkinkan kecepatan tingkat kematangan yang merata saat memasak. PROSES YANG TERJADI SELAMA PEMANASAN BAHAN PANGAN ADALAH: 1. Arus listrik bolak-balik dengan beda potensial rendah dan arus searah dengan beda potensial tinggi diubah dalam bentuk arus searah. 2. Magnetron menggunakan arus ini untuk menghasilkan gelombang mikro dengan frekuensi 2,45 GHz. 3. Gelombang mikro diarahkan oleh sebuah antenna pada bagian atas magnetron ke dalam sebuah waveguide. 4. Waveguide meneruskan gelombang mikro ke sebuah alat yang menyerupai kipas, disebut dengan stirrer. Stirrer menyebarkan gelombang mikro di dalam ruang oven. 5. Gelombang mikro ini kemudian dipantulkan oleh dinding dalam oven dan diserap oleh molekul molekul makanan. 6. Karena setiap gelombang mempunyai sebuah komponen positif dan negatif, molekul-molekul makanan didesak kedepan dan kebelakang selama 2 kali kecepatan frekuensi gelombang mikro, yaitu 4,9 juta kali dalam setiap detik.

4. Keuntungan - Keuntungan pengeringan dengan menggunakan oven microwave adalah kemerataan energi pada keseluruhan sebuah bahan pangan dan kemampuannya untuk mencapai tingkat kadar air tertentu secara otomatis. - Waktu yang digunakan juga lebih singkat daripada metode konvensional lainnya. 5. TIPE MICROWAVE - Medium Capacity Microwave Microwave jenis ini empunyai ukuran lebih besar dari compact microwave. Untuk tenaga listrik yang dibutuhkan untuk mengoperasikan oven jenis ini sekitar 1000-1500 watt. Jenis microwave ini mempunyai kemampuan untuk memasak dan menghangatkan makanan lebih cepat dibanding dengan compact microwave. - Large Capacity Microwave Jenis oven ini adalah jenis yang terbesar dengan ukuran lebih besar daripada medium microwave. Tenaga listrik yang dibutuhkan untuk mengoperasikan oven jenis ini mencapai 2000 watt. Large microwave cocok digunakan untuk restoran ataupun tempat-tempat yang membutuhkan makanan dalam jumlah yang besar. - Compact Microwave Compact microwave disebut juga sebagai portable microwave, yaitu tipe terkecil dari mikrowave oven. Ukuran dari oven jenis ini sekitar 46 cm untuk lebarnya, 35 cm untuk tebalnya dan 30 cm untuk tingginya. Tenaga yang digunakan untuk mengoperasikan oven jenis ini antara 500 sampai 1000 watt. Harga dari microwave oven jenis ini kurang dari $100 US.

Anda mungkin juga menyukai