Sebuah average adalah suatu nilai yang mana mempunyai tipe khusus atau
merepresentasikan dari kumpulan data. Karena kekhususannya tipe nilai-nilai yang
cenderung menuju nilai sentral dalam kumpulan data-data yang disusun berdasarkan
magnitude, average juga dinamakan pengukuran dari Ukuran Gejala Pusat (tendensi sentral).
Beberapa tipe dari average dapat didefinisikan beberapa kumpulan arithmetic mean
(juga disebut mean, rata-rata), median, mode (modus), geometric mean (rata-rata ukur) dan
harmonis mean (rata-rata harmonis).
Sinomin untuk mean adalah rataan, rerata, rata-rata, nilai tengah, dan ukuran
tengah dari sekumpulan data yang terukur.
Selain tendensi sentral masih ada lagi ukuran letak untuk data dalam statistik. Dalam
ilmu statistika, yang membahas masalah tentang Ukuran Gejala Pusat (selain modus) dan
ukuran letak tentang data dibagi menjadi :
2. Ukuran Letak
a. Median
b. Kuartil
c. Desil
d. Persentil
Secara garis besar rata-rata dibagi menjadi tiga bagian, maka sebaiknya bila ingin menghitung
rata-rata harus disebutkan rata-rata apa ?. Hal ini untuk dapat menghindari salah pengertian
yang dimaksud, yaitu rata-rata aritmatika, rata-rata ukur atau rata-rata harmonis.
a. Rata-rata Aritmatika
Rata-rata ini sering kali yang ada dalam benak kita, bila hal ini ditanyakan apa itu
pengertian rata-rata ?, Jawabannya selalu yaitu jumlah kuantitas atau nilai suatu data dibagi
dengan banyaknya item data. Rata-rata Aritmatika biasa disebut juga dengan rata-rata saja.
Dalam kajian ini perhitungannya dibagi lagi menjadi dua bagian yaitu perhitungan Data Tak
Berkelompok dan Data Berkelompok. Untuk pembahasannya akan diuraikan dalam kajian di
bawah ini.
Untuk data ini biasanya jumlah datanya tidak banyak dan datanya sederhana sehingga
dapat dihitung dengan cepat secara manual dengan kalkulator. Sebagai ilustrasi untuk
perhitungan ini adalah sebagai berikut :
Slamet Abadi
Statistika
Dari sekumpulan data-data X1, X2, ... Xn, di mana jumlah n tidak banyak, maka nilai
rata-rata ditentukan dengan rumus sebagai berikut :
n
Xi X1 X 2 ... X n
X i 1
n n
Contoh 2.* :
Penyelesaian :
Nilai mata pelajaran Bahasa Indonesia dari 15 siswa yang diambil secara acak (random)
adalah 4, 4, 5, 5, 5, 6, 6, 7, 7, 7, 7, 8, 8, 8, 9. Tentukanlah rata-rata aritmatika dari
sekumpulan data tersebut !
Jawaban :
X1 X 2 ... X n
X
n
445556677778889
15
96
6,4
15
ii. Sekumpulan Data X1, X2, ... Xn yang mempunyai frekuensi f1, f2, ..., fn
Bila sekumpulan data pada pembahasan di atas yang mempunyai kesamaan nilai-nilai data,
maka frekuensinya dapat dijadikan menjadi satu kelompok. Sekumpulan data X1, X2, ... Xn
yang mempunyai frekuensi f1, f2, ..., fn dan disajikan dalam tabel berikut :
n
fi X i f X f X ... fn X1
X i 1 1 1 2 1
n f1 f2 ... fn
fi
i 1
Contoh 2.* :
Penyelesaian :
Slamet Abadi
Statistika
Tabel 1
Data Frekuensi
No fi.Xi
Xi fi
1 4 2 8
2 5 3 15
3 6 2 12
4 7 4 28
5 8 3 24
6 9 1 9
Jumlah 15 96
Maka perhitungannya dapat disajikan dengan rumus di bawah ini sebagai berikut :
f X f X f X f X f X f X
X 1 1 2 2 3 3 4 4 5 5 6 6
f1 f2 f3 f4 f5 f6
42 53 62 74 83 91
15
8 15 12 18 24 9 96
6,4
15 15
Penyelesaian :
iii. Sekumpulan Data X1, X 2 , ..., X n yang mempunyai frekuensi f1, f2, ..., fn
Bila sekumpulan data ini sudah disajikan dalam partisi atau kelas saling asing untuk
nilai-nilai rata-rata per partisi atau kelasnya. Masalah ini dihitung dengan rumus sebagai
berikut :
n
fi X i f X f X ... fn X n
X i 1n 1 1 2 2
f1 f2 ... fn
fi
i 1
Slamet Abadi
Statistika
Contoh 2.* :
Penyelesaian :
Tabel 2
Data Frekuensi
No fi.Xi
Xi fi
1 7,25 31 224,75
2 8,45 38 321,10
3 7,89 40 315,60
4 8,26 28 231,28
5 7,79 41 319,39
f X f X f X f X f5 X 5
X 1 1 2 2 3 3 4 4
f1 f2 f3 f4 f5
7,25 31 8,45 38 7,89 40 8,26 28 7,79 41
31 38 40 28 41
1412 ,12
7,933
178
Jadi rata-rata aritmatika kelas 3 untuk nilai Bahasa Indonesia = 7,933.
Kadang kala dalam sekumpulan data-data X1, X2, ... Xn, mempunyai pembobot untuk
masing-masing peubah-peubahnya, misalkan dinyatakan dengan bobot w1, w2, ...., wn. Nilai
rata-rata aritmatika berbobot dinyatakan dengan notasi
w1X1 w 2 X 2 ... w n X n i 1
wi Xi
X n
w1 w 2 ... w n
wi
i 1
Sebagai ilustrasi, misalkan nilai suatu ujian mempunyai beberapa komponen yaitu nilai Tugas
(75), nilai Absensi (80), nilai Ujian Tengah Semester (94) dan nilai Ujian Akhir Semester
(88). Masing-masing bobot dari komponen bobot tersebut adalah Tugas (10%), nilai Absensi
(10%), nilai Ujian Tengah Semester (30%) dan nilai Ujian Akhir Semester (50%). Nilai rata-
rata berbobot adalah
X
175 180 394 588
11 3 5
877
87,7
10
Slamet Abadi
Statistika
Jadi nilai rata-rata berbobot nilai ujian adalah 87,7.
Data Berkelompok
Dari sekumpulan data-data X1, X2, ... Xn, di mana jumlah n banyak maka rumus-rumus
di atas sangat tidak efisien dalam perhitungannya. Untuk menganalisa perhitungan rata-rata
agar lebih mudah maka digunakan rumus-rumus dalam kajian berikut di bawah ini.
Proses pembuatan daftar distribusi akan dapat dilakukan dalam pembahasan lain.
Dalam kajian ini proses pentabelan atau daftar distribusi dianggap sudah mengerti.
Sebagai ilustrasi model ini adalah sekumpulan data-data diambil secara acak atau
random dari kumpulan suatu nilai
Tabel 3
No Interval frekuensi
1 2 – 6 3
2 7 – 11 6
3 12 – 16 10
4 17 – 21 9
5 22 – 26 5
Untuk menghitung rata-rata aritmatika dalam data berkelompok, masalah ini dapat
diselesaikan dengan tiga metode, yaitu metode Titik Tengah, metode Rata-rata Sementara
Cara Simpangan dan metode Rata-rata Sementara Cara Pengkodean.
Perhitungan Rata-rata Aritmatika untuk data berkelompok yang disajikan dalam
daftar distribusi frekuensi dengan interval kelas yaitu dengan :
Metode ini dalam proses perhitungannya dengan menggunakan fasilitas titik tengah
dan frekuensi dengan menghitung titik tengah sebagai berikut :
sebagai ilustrasi untuk kelas pertama, diketahui batas bawah = 2 dan batas atas = 6 maka
diperoleh
26 8
Xi 4
2 2
dan untuk titik tengah lainnya proses perhitungannya analog atau nilai titik tengah berikutnya
ditambahkan dengan panjang interval kelasnya atau sama dengan 5. Langkah berikutnya
n
melakukan proses perkalian fi. Xi dan kemudian hasil perkalian tersebut dijumlahkan f X
i 1
i i
sehingga diperoleh jumlah totalnya. Setelah hasil penjumlahan tersebut dibagi dengan
banyaknya data, sehinggga diperoleh nilai rata-rata aritmatika. Untuk rumus rata-rata
aritmatika sebagai berikut :
Slamet Abadi
Statistika
n
f X
i 1
i i
f 1 X 1 f 2 X 2 .... f n X n
X
n
f 1 f 2 .... f n
f
i 1
i
Sebagai ilustrasi masalah ini, digunakan data yang tersaji dalam tabel di atas
Contoh 2.* :
Diketahui data sebagai berikut :
fre kue nsi
No Inte rval
fi
1 2– 6 2
2 7 – 11 6
3 12 – 16 10
4 17 – 21 8
5 22 – 26 4
Jumlah 30
Tentukanlah rata-ratanya?
Penyelesaian :
Proses perhitungan
Titik
fre kue nsi fi. Xi
No Inte rval te ngah
fi Xi
1 2– 6 2 4 8
2 7 – 11 6 9 54
3 12 – 16 10 14 140
4 17 – 21 8 19 152
5 22 – 26 4 24 96
Jumlah 30 - 450
5
fi X i 450
X i 15 15
30
fi
i 1
Slamet Abadi
Statistika
fre kue ns i
No Inte rval
fi
1 18 - 25 3
2 26 - 33 5
3 34 - 41 12
4 42 - 49 9
5 50 - 57 7
6 58 - 65 2
Jumlah 38
Tentukanlah rata-ratanya?
Penyelesaian :
Metode ini merupakan salah satu metode perhitungan rata-rata dengan menggunakan
nilai rata-rata sementara kemudian dihitung nilai-nilai simpangan dari titik tengah dengan
nilai rata-rata sementara. Rumus nilai rata-rata aritmatika untuk metode ini adalah
fu i i
X Xs i 1
n
f
i 1
i
dengan
ui Xi Xs
X s nilai rata-rata sementara.
Untuk menentukan nilai rata-rata sementara data dengan cara mencari kelas interval
mana yang mempunyai nilai frekuensi yang terbesar. Setelah itu dalam proses
selanjutnya, kelas tersebut diberikan nilai nol pada kolom simpangan ui dan untuk
kelas lainnya dengan proses pengurangan titik tengah dengan nilai rata-rata
sementara. Bila ada nilai kembar maka tentukanlah salah satu saja. Sebagai ilustrasi
digunakan data berkelompok sebelumnya, dan perhitungannya sebagai berikut :
Contoh 2.* :
fre kue nsi
No Inte rval
fi
1 2– 6 2
2 7 – 11 6
3 12 – 16 10
4 17 – 21 8
5 22 – 26 4
Jumlah 30
Penyelesaian :
Tabel 5
Slamet Abadi
Statistika
Jumlah 30 - 30
30
Mean = 14 14 1 15
30
fd i i
X Xs i 1
n
c
f
i 1
i
dengan
X s nilai rata-rata sementara.
d i nilai kode kelas-kelas
c panjang kelas interval
Sebagai ilustrasi proses perhitungan data diambil dari data sebelumnya sebagai berikut
Contoh 2.* :
fre kue nsi
No Inte rval
fi
1 2– 6 2
2 7 – 11 6
3 12 – 16 10
4 17 – 21 8
5 22 – 26 4
Jumlah 30
Penyelesaian :
Slamet Abadi
Statistika
Tabel 6
Jumlah 30 - 6
Diketahui data sebagai berikut :
fre kue ns i
No Inte rval
fi
1 18 - 25 3
2 26 - 33 5
3 34 - 41 12
4 42 - 49 9
5 50 - 57 7
6 58 - 65 2
Jumlah 38
Tentukanlah rata-ratanya?
Penyelesaian :
6 30
Mean = 14 5 14 14 1 15
30 30
Slamet Abadi
Statistika
fre kue ns i
No Inte rval
fi
1 18 - 25 3
2 26 - 33 5
3 34 - 41 12
4 42 - 49 9
5 50 - 57 7
6 58 - 65 2
Jumlah 38
Tentukanlah rata-ratanya?
Penyelesaian :
b. Rata-rata Ukur
Jika perbandingan tiap dua data berurutan tetap atau hampir tetap, rata-rata ukur lebih
baik digunakan dari pada rata-rata hitung. Rata-rata Ukur (geometric mean) dari kumpulan n
data yang terdiri X1, X2, ... Xn, didefinisikan dengan rumus
G n X 1 X 2 ... X n
atau
n
log X
i 1
i
log G
n
Sebagai ilustrasi, misal jika kumpulan data terdiri dari tiga sample diketahui 2, 4 dan 8 maka
rata-rata ukur adalah
G 3 248 3 64 4
atau
Aplikasi dari deret ukur biasa dijumpai dalam bahasan pertumbuhan, peluruhan atau bunga
majemuk.
c. Rata-rata Harmonis
Untuk sekumpulan data-data X1, X2, ... Xn, dalam sebuah sampel berukuran n, maka
rata-rata harmonis didefinisikan dengan rumus
Slamet Abadi
Statistika
n n
H
n 1 1
1
...
1
X
X1 X 2 Xn
i 1 i
Sebagai ilustrasi untuk rata-rata ini, misalkan Si Naufal bepergian pergi dan pulang. Jarak
kota A ke kota B berjarak 100 km, untuk keperluan bepergian dengan kecepatan 10 km/jam
dan pulang dengan kecepatan 20 km/jam. Berapakah kecepatan bepergian dan pulang dari
kota A ke kota B ?
Penyelesaian :
2 2 2.20 40 1
13 km/jam
1 1 3 3 3 3
10 20 20
Dari hasil ketiga perhitungan yang memenuhi untuk rata-rata harmonis yaitu pada
perhitungan ii dan iii. Kesimpulan, untuk perhitungan model-model ini jangan langsung
dihitung dengan perhitungan biasa akan tetapi lebih tepat pada perhitungan rata-rata
harmonis.
Bila dibandingkan antara rata-rata hitung, rata-rata ukur dan rata-rata harmonis akan
diperoleh hubungan sebagai berikut, nilai
H G X
dengan
X : rata-rata hitung
G : rata-rata ukur
H : rata-rata harmonis
Terlihat jelas nilai rata-rata harmonis mempunyai rentang nilai paling kecil dibandingkan
dengan yang lainnya, demikian juga nilai rata-rata hitung mempunyai rentang nilai yang
paling besar dibandingkan dengan nilai lainnya. Hal ini bisa terjadi bila dihitung pada
sekumpulan data yang sama.
Slamet Abadi
Statistika
Dengan tulisan kecil ini semoga dapat dipahami dengan baik tentang rata-rata secara
umum dan dapat diaplikasikan ke dalam disiplin ilmu lain yang memerlukannya.
Slamet Abadi