Anda di halaman 1dari 12

Statistika

UKURAN GEJALA PUSAT & UKURAN LETAK


Konsep Dasar

Sebuah average adalah suatu nilai yang mana mempunyai tipe khusus atau
merepresentasikan dari kumpulan data. Karena kekhususannya tipe nilai-nilai yang
cenderung menuju nilai sentral dalam kumpulan data-data yang disusun berdasarkan
magnitude, average juga dinamakan pengukuran dari Ukuran Gejala Pusat (tendensi sentral).
Beberapa tipe dari average dapat didefinisikan beberapa kumpulan arithmetic mean
(juga disebut mean, rata-rata), median, mode (modus), geometric mean (rata-rata ukur) dan
harmonis mean (rata-rata harmonis).
Sinomin untuk mean adalah rataan, rerata, rata-rata, nilai tengah, dan ukuran
tengah dari sekumpulan data yang terukur.
Selain tendensi sentral masih ada lagi ukuran letak untuk data dalam statistik. Dalam
ilmu statistika, yang membahas masalah tentang Ukuran Gejala Pusat (selain modus) dan
ukuran letak tentang data dibagi menjadi :

1. Ukuran Gejala Pusat

a. Rata-rata Hitung (arithmetics mean)


b. Rata-rata Ukur (geometrics mean)
c. Rata-rata Harmonis (harmonics mean)
d. Modus

2. Ukuran Letak

a. Median
b. Kuartil
c. Desil
d. Persentil

Secara garis besar rata-rata dibagi menjadi tiga bagian, maka sebaiknya bila ingin menghitung
rata-rata harus disebutkan rata-rata apa ?. Hal ini untuk dapat menghindari salah pengertian
yang dimaksud, yaitu rata-rata aritmatika, rata-rata ukur atau rata-rata harmonis.

a. Rata-rata Aritmatika

Rata-rata ini sering kali yang ada dalam benak kita, bila hal ini ditanyakan apa itu
pengertian rata-rata ?, Jawabannya selalu yaitu jumlah kuantitas atau nilai suatu data dibagi
dengan banyaknya item data. Rata-rata Aritmatika biasa disebut juga dengan rata-rata saja.
Dalam kajian ini perhitungannya dibagi lagi menjadi dua bagian yaitu perhitungan Data Tak
Berkelompok dan Data Berkelompok. Untuk pembahasannya akan diuraikan dalam kajian di
bawah ini.

Data Tak Berkelompok

Untuk data ini biasanya jumlah datanya tidak banyak dan datanya sederhana sehingga
dapat dihitung dengan cepat secara manual dengan kalkulator. Sebagai ilustrasi untuk
perhitungan ini adalah sebagai berikut :

By Amek Marsudi Rahaju Halaman : 1

Slamet Abadi
Statistika

i. Sekumpulan Data X1, X2, ... Xn

Dari sekumpulan data-data X1, X2, ... Xn, di mana jumlah n tidak banyak, maka nilai
rata-rata ditentukan dengan rumus sebagai berikut :

n
 Xi X1  X 2  ...  X n
X  i 1 
n n

Sebagai ilustrasi model ini adalah

Contoh 2.* :

Penyelesaian :

Nilai mata pelajaran Bahasa Indonesia dari 15 siswa yang diambil secara acak (random)
adalah 4, 4, 5, 5, 5, 6, 6, 7, 7, 7, 7, 8, 8, 8, 9. Tentukanlah rata-rata aritmatika dari
sekumpulan data tersebut !
Jawaban :

X1  X 2  ...  X n
X
n

445556677778889

15
96
  6,4
15

Jadi rata-rata aritmatika nilai mata pelajaran Bahasa Indonesia = 6,4.

ii. Sekumpulan Data X1, X2, ... Xn yang mempunyai frekuensi f1, f2, ..., fn

Bila sekumpulan data pada pembahasan di atas yang mempunyai kesamaan nilai-nilai data,
maka frekuensinya dapat dijadikan menjadi satu kelompok. Sekumpulan data X1, X2, ... Xn
yang mempunyai frekuensi f1, f2, ..., fn dan disajikan dalam tabel berikut :

n
 fi X i f X  f X  ...  fn X1
X  i 1  1 1 2 1
n f1  f2  ...  fn
 fi
i 1

Sebagai ilustrasi model ini adalah sebagai berikut

Contoh 2.* :

Penyelesaian :

By Amek Marsudi Rahaju Halaman : 2

Slamet Abadi
Statistika

Tabel 1

Data Frekuensi
No fi.Xi
Xi fi
1 4 2 8
2 5 3 15
3 6 2 12
4 7 4 28
5 8 3 24
6 9 1 9

Jumlah 15 96

Maka perhitungannya dapat disajikan dengan rumus di bawah ini sebagai berikut :

f X f X f X f X f X f X
X 1 1 2 2 3 3 4 4 5 5 6 6
f1  f2  f3  f4  f5  f6


42  53  62  74  83  91
15
8  15  12  18  24  9 96
   6,4
15 15

Jadi rata-rata aritmatika nilai mata pelajaran Bahasa Indonesia = 6,4.


Hasil perhitungan menghasilkan nilai yang sama, akan tetapi untuk data pertama dalam sajian
data tunggal sedangkan untuk data kedua disajikan dalam bentuk frekuensi. Untuk
perhitungannya akan lebih mudah bila data disajikan dalam bentuk data berfrekuensi.

Tes Mandiri 2.* :

Penyelesaian :

iii. Sekumpulan Data X1, X 2 , ..., X n yang mempunyai frekuensi f1, f2, ..., fn

Bila sekumpulan data ini sudah disajikan dalam partisi atau kelas saling asing untuk
nilai-nilai rata-rata per partisi atau kelasnya. Masalah ini dihitung dengan rumus sebagai
berikut :

n
 fi X i f X  f X  ...  fn X n
X  i 1n  1 1 2 2
f1  f2  ...  fn
 fi
i 1

Sebagai ilustrasi model ini adalah


Suatu Sekolah Menengah Umum dalam kelas 3 yang mempunyai 5 kelas untuk nilai mata
pelajaran Bahasa Indonesia disajikan dalam tabel berikut :

By Amek Marsudi Rahaju Halaman : 3

Slamet Abadi
Statistika

Contoh 2.* :

Penyelesaian :

Tabel 2

Data Frekuensi
No fi.Xi
Xi fi
1 7,25 31 224,75
2 8,45 38 321,10
3 7,89 40 315,60
4 8,26 28 231,28
5 7,79 41 319,39

Jumlah 178 1412,12

Dari tabel di atas diperoleh perhitungan sebagai berikut :

f X  f X  f X  f X  f5 X 5
X 1 1 2 2 3 3 4 4
f1  f2  f3  f4  f5


7,25 31  8,45 38   7,89 40   8,26 28   7,79 41
31  38  40  28  41
1412 ,12
  7,933
178
Jadi rata-rata aritmatika kelas 3 untuk nilai Bahasa Indonesia = 7,933.

iv. Rata-rata Aritmatika Berbobot

Kadang kala dalam sekumpulan data-data X1, X2, ... Xn, mempunyai pembobot untuk
masing-masing peubah-peubahnya, misalkan dinyatakan dengan bobot w1, w2, ...., wn. Nilai
rata-rata aritmatika berbobot dinyatakan dengan notasi

w1X1  w 2 X 2  ...  w n X n i 1
wi Xi
X  n
w1  w 2  ...  w n
wi
i 1

Sebagai ilustrasi, misalkan nilai suatu ujian mempunyai beberapa komponen yaitu nilai Tugas
(75), nilai Absensi (80), nilai Ujian Tengah Semester (94) dan nilai Ujian Akhir Semester
(88). Masing-masing bobot dari komponen bobot tersebut adalah Tugas (10%), nilai Absensi
(10%), nilai Ujian Tengah Semester (30%) dan nilai Ujian Akhir Semester (50%). Nilai rata-
rata berbobot adalah

X
175  180  394  588
11 3  5
877
  87,7
10

By Amek Marsudi Rahaju Halaman : 4

Slamet Abadi
Statistika
Jadi nilai rata-rata berbobot nilai ujian adalah 87,7.

Data Berkelompok

Dari sekumpulan data-data X1, X2, ... Xn, di mana jumlah n banyak maka rumus-rumus
di atas sangat tidak efisien dalam perhitungannya. Untuk menganalisa perhitungan rata-rata
agar lebih mudah maka digunakan rumus-rumus dalam kajian berikut di bawah ini.
Proses pembuatan daftar distribusi akan dapat dilakukan dalam pembahasan lain.
Dalam kajian ini proses pentabelan atau daftar distribusi dianggap sudah mengerti.
Sebagai ilustrasi model ini adalah sekumpulan data-data diambil secara acak atau
random dari kumpulan suatu nilai

Tabel 3

No Interval frekuensi
1 2 – 6 3
2 7 – 11 6
3 12 – 16 10
4 17 – 21 9
5 22 – 26 5

Untuk menghitung rata-rata aritmatika dalam data berkelompok, masalah ini dapat
diselesaikan dengan tiga metode, yaitu metode Titik Tengah, metode Rata-rata Sementara
Cara Simpangan dan metode Rata-rata Sementara Cara Pengkodean.
Perhitungan Rata-rata Aritmatika untuk data berkelompok yang disajikan dalam
daftar distribusi frekuensi dengan interval kelas yaitu dengan :

i. Metode Titik Tengah

Metode ini dalam proses perhitungannya dengan menggunakan fasilitas titik tengah
dan frekuensi dengan menghitung titik tengah sebagai berikut :

batas atas  batas bawah


Xi 
2

sebagai ilustrasi untuk kelas pertama, diketahui batas bawah = 2 dan batas atas = 6 maka
diperoleh

26 8
Xi   4
2 2

dan untuk titik tengah lainnya proses perhitungannya analog atau nilai titik tengah berikutnya
ditambahkan dengan panjang interval kelasnya atau sama dengan 5. Langkah berikutnya
n
melakukan proses perkalian fi. Xi dan kemudian hasil perkalian tersebut dijumlahkan f X
i 1
i i

sehingga diperoleh jumlah totalnya. Setelah hasil penjumlahan tersebut dibagi dengan
banyaknya data, sehinggga diperoleh nilai rata-rata aritmatika. Untuk rumus rata-rata
aritmatika sebagai berikut :

By Amek Marsudi Rahaju Halaman : 5

Slamet Abadi
Statistika
n

f X
i 1
i i
f 1 X 1  f 2 X 2  ....  f n X n
X  
n
f 1  f 2  ....  f n
f
i 1
i

Sebagai ilustrasi masalah ini, digunakan data yang tersaji dalam tabel di atas

Contoh 2.* :
Diketahui data sebagai berikut :
fre kue nsi
No Inte rval
fi
1 2– 6 2
2 7 – 11 6
3 12 – 16 10
4 17 – 21 8
5 22 – 26 4
Jumlah 30
Tentukanlah rata-ratanya?
Penyelesaian :

Proses perhitungan

Titik
fre kue nsi fi. Xi
No Inte rval te ngah
fi Xi
1 2– 6 2 4 8
2 7 – 11 6 9 54
3 12 – 16 10 14 140
4 17 – 21 8 19 152
5 22 – 26 4 24 96
Jumlah 30 - 450

Dari perhitungan tabel diperoleh hasil bahwa nilai rata-rata

5
 fi X i 450
X  i 15   15
30
 fi
i 1

Jadi nilai rata-rata aritmatika sama dengan 15.

Tes Mandiri 2.* :


Diketahui data sebagai berikut :

By Amek Marsudi Rahaju Halaman : 6

Slamet Abadi
Statistika

fre kue ns i
No Inte rval
fi
1 18 - 25 3
2 26 - 33 5
3 34 - 41 12
4 42 - 49 9
5 50 - 57 7
6 58 - 65 2
Jumlah 38
Tentukanlah rata-ratanya?
Penyelesaian :

ii. Metode Rata-rata Sementara Cara Simpangan

Metode ini merupakan salah satu metode perhitungan rata-rata dengan menggunakan
nilai rata-rata sementara kemudian dihitung nilai-nilai simpangan dari titik tengah dengan
nilai rata-rata sementara. Rumus nilai rata-rata aritmatika untuk metode ini adalah

fu i i
X  Xs  i 1
n

f
i 1
i

dengan
ui  Xi  Xs
X s nilai rata-rata sementara.

Untuk menentukan nilai rata-rata sementara data dengan cara mencari kelas interval
mana yang mempunyai nilai frekuensi yang terbesar. Setelah itu dalam proses
selanjutnya, kelas tersebut diberikan nilai nol pada kolom simpangan ui dan untuk
kelas lainnya dengan proses pengurangan titik tengah dengan nilai rata-rata
sementara. Bila ada nilai kembar maka tentukanlah salah satu saja. Sebagai ilustrasi
digunakan data berkelompok sebelumnya, dan perhitungannya sebagai berikut :

Contoh 2.* :
fre kue nsi
No Inte rval
fi
1 2– 6 2
2 7 – 11 6
3 12 – 16 10
4 17 – 21 8
5 22 – 26 4
Jumlah 30
Penyelesaian :

Tabel 5

By Amek Marsudi Rahaju Halaman : 7

Slamet Abadi
Statistika

freku Titik Simpan


No Interval ensi tengah gan fi. ui
fi Xi ui
1 2– 6 2 4 –10 –20
2 7 – 11 6 9 –5 –30
3 12 – 16 10 14 0 0
4 17 – 21 8 19 5 40
5 22 – 26 4 24 10 40

Jumlah 30 - 30

30
Mean = 14   14  1  15
30

Jadi diperoleh nilai rata-rata aritmatika adalah 15.

iii. Metode Rata-rata Sementara Cara Pengkodean

Metode ini hampir mirip dengan metode


Rata-rata Sementara Cara Simpangan. Metode ini kelas yang mempunyai frekuensi terbesar
tetap diberi nilai atau kode nol pada kolom simpangan di, untuk kelas sebelum kelas
sementara diberi nilai –1, –2, –3, –4, .... dan untuk setelah kelas sementara diberi nilai 1, 2,
3, 4, ....
Perhitungan rata-rata dengan menggunakan nilai Rata-rata Sementara Cara
Pengkodean dihitung rumus sebagai berikut :

fd i i
X  Xs  i 1
n
c
f
i 1
i

dengan
X s nilai rata-rata sementara.
d i nilai kode kelas-kelas
c panjang kelas interval

Sebagai ilustrasi proses perhitungan data diambil dari data sebelumnya sebagai berikut

Contoh 2.* :
fre kue nsi
No Inte rval
fi
1 2– 6 2
2 7 – 11 6
3 12 – 16 10
4 17 – 21 8
5 22 – 26 4
Jumlah 30
Penyelesaian :

By Amek Marsudi Rahaju Halaman : 8

Slamet Abadi
Statistika

Tabel 6

Tes Mandiri 2.* :

No Interval freku Titik Simp fi. di


ensi tengah angan
fi Xi di
1 2– 6 2 4 –2 –4
2 7 – 11 6 9 –1 –6
3 12 – 16 10 14 0 0
4 17 – 21 8 19 1 8
5 22 – 26 4 24 2 8

Jumlah 30 - 6
Diketahui data sebagai berikut :
fre kue ns i
No Inte rval
fi
1 18 - 25 3
2 26 - 33 5
3 34 - 41 12
4 42 - 49 9
5 50 - 57 7
6 58 - 65 2
Jumlah 38
Tentukanlah rata-ratanya?
Penyelesaian :

6 30
Mean = 14  5  14   14  1  15
30 30

Jadi diperoleh nilai rata-rata aritmatika adalah 15.

Tes Mandiri 2.* :


Diketahui data sebagai berikut :

By Amek Marsudi Rahaju Halaman : 9

Slamet Abadi
Statistika

fre kue ns i
No Inte rval
fi
1 18 - 25 3
2 26 - 33 5
3 34 - 41 12
4 42 - 49 9
5 50 - 57 7
6 58 - 65 2
Jumlah 38
Tentukanlah rata-ratanya?
Penyelesaian :

b. Rata-rata Ukur

Jika perbandingan tiap dua data berurutan tetap atau hampir tetap, rata-rata ukur lebih
baik digunakan dari pada rata-rata hitung. Rata-rata Ukur (geometric mean) dari kumpulan n
data yang terdiri X1, X2, ... Xn, didefinisikan dengan rumus

G  n X 1 X 2 ... X n
atau
n

 log X
i 1
i
log G 
n

Sebagai ilustrasi, misal jika kumpulan data terdiri dari tiga sample diketahui 2, 4 dan 8 maka
rata-rata ukur adalah

G  3 248  3 64  4

atau

log 2 = 0,3010 log 4 = 0,6021 log 8 = 0,9031

log 2  log 4  log 8


log G 
3
0,3010  0,6031  0,9031 1,8062
   0,6021
3 3

G = anti log 0,6021 = 4

Aplikasi dari deret ukur biasa dijumpai dalam bahasan pertumbuhan, peluruhan atau bunga
majemuk.

c. Rata-rata Harmonis

Untuk sekumpulan data-data X1, X2, ... Xn, dalam sebuah sampel berukuran n, maka
rata-rata harmonis didefinisikan dengan rumus

By Amek Marsudi Rahaju Halaman : 10

Slamet Abadi
Statistika

n n
H 
n  1  1

1
 ... 
1
  X 
X1 X 2 Xn
i 1 i 

Sebagai ilustrasi untuk rata-rata ini, misalkan Si Naufal bepergian pergi dan pulang. Jarak
kota A ke kota B berjarak 100 km, untuk keperluan bepergian dengan kecepatan 10 km/jam
dan pulang dengan kecepatan 20 km/jam. Berapakah kecepatan bepergian dan pulang dari
kota A ke kota B ?
Penyelesaian :

i. Dengan rata-rata hitung biasa adalah =


1
10  20  30  15 km/jam
2 2

ii. Waktu bepergian memerlukan waktu = 100 km : 10 km/jam = 10 jam


Waktu pulang memerlukan waktu = 100 km : 20 km/jam = 5 jam
Jarak tempuh = 100 km + 100 km = 200 km
Waktu Tempuh = 10 jam + 5 jam = 15 jam
s 200 1
Kecepatan rata-rata v    13 km/jam.
t 15 3

iii. Dengan menggunakan rumus rata-rata harmonis.


2
H 2
 1 

 
i 1  X i 

2 2 2.20 40 1
     13 km/jam
1 1 3 3 3 3

10 20 20

Dari hasil ketiga perhitungan yang memenuhi untuk rata-rata harmonis yaitu pada
perhitungan ii dan iii. Kesimpulan, untuk perhitungan model-model ini jangan langsung
dihitung dengan perhitungan biasa akan tetapi lebih tepat pada perhitungan rata-rata
harmonis.

Hubungan Antar Rata-rata

Bila dibandingkan antara rata-rata hitung, rata-rata ukur dan rata-rata harmonis akan
diperoleh hubungan sebagai berikut, nilai

H G X

dengan
X : rata-rata hitung
G : rata-rata ukur
H : rata-rata harmonis

Terlihat jelas nilai rata-rata harmonis mempunyai rentang nilai paling kecil dibandingkan
dengan yang lainnya, demikian juga nilai rata-rata hitung mempunyai rentang nilai yang
paling besar dibandingkan dengan nilai lainnya. Hal ini bisa terjadi bila dihitung pada
sekumpulan data yang sama.

By Amek Marsudi Rahaju Halaman : 11

Slamet Abadi
Statistika
Dengan tulisan kecil ini semoga dapat dipahami dengan baik tentang rata-rata secara
umum dan dapat diaplikasikan ke dalam disiplin ilmu lain yang memerlukannya.

By Amek Marsudi Rahaju Halaman : 12

Slamet Abadi

Anda mungkin juga menyukai