Anda di halaman 1dari 15

HUKUM MENDEL I DAN II,

PRINSIP-PRINSIP
HEREDITAS DAN DASAR
GENETIKA
HUKUM MENDEL

Orang yang pertama mempelajari dan


melakukan percobaan tentang pewarisan sifat
adalah Gregor Johann Mendel (1822-1884).

Mendel melakukan percobaan pada tanaman


kacang ercis (Pisum sativum) sekitar tahun 1857.
HUKUM MENDEL I
MENYATAKAN BAHWA PADA WAKTU
PEMBENTUKAN GAMET, TERJADI
PEMISAHAN ALEL SECARA ACAK (THE
LAW OF SEGREGATION OF ALLELIC
GENES).

Monihibrid
Mendel melakukan persilangan
antara tanaman ercis biji bulat
dengan tanaman ercis biji
berkerut. Hasilnya semua
keturunan F1 berupa tanaman
ercis biji bulat. Selanjutnya
dilakukan persilangan antar
keturunan F1 untuk
mendapatkan keturunan F2.
Hukum Mendel II
Hukum ini menyatakan bahwa pada
saat pembentukan sel-sel gamet, gen-
gen yang tidak sealel akan
mengelompok secara bebas setelah
memisah dari gen yang sealel.

Dihibrid
Disilangkan kacang ercis berbiji bulat
kuning dengan galur murni kacang
ercis berbiji keriput warna hijau. Bulat
(B) dominan terhadap keriput (b),
kuning (K) dominan terhadap hijau
(h). Diperoleh keturunan F1 semuanya
berbiji bulat warna kuning (BbKk). Jika
F1 mengadakan penyerbukan
sesamanya diperoleh F2, ternyata
diperoleh keturunan F2 yang
sebagian tidak sama dengan
induknya, yaitu dijumpai tanaman
kacang ercis berbiji bulat warna hijau
serta kacang ercis berbiji keriput
warna kuning.
PRINSIP-PRINSIP DASAR HEREDITAS
Pengertian Hereditas
Hereditas adalah penurunan
sifat dari induk kepada keturunannya.
Dimana keturunan yang dihasilkandari
perkawinan antar individu mempunyai Istilah-istilah dalam Hereditas
perbandingan fenotip maupun genotip 1. Sel Haploid dan Diploid
yang mengikuti aturan tertentu.
2. Genotip
3. Fenotip
4. Sifat Dominan
5. Sifat Resesip
6. Intermediet
7. Hibrid
8. Homozigot
9. Heteroziget
10. Alel
11. Parental
12. Filial
Penyakit Menurun
Penyakit yang diturunkan melalui gonosom.

Buta Warna Hemofilia.


Buta warna disebabkab oleh gen Hemofilia merupakan suatu
resesif c (colour blind) pada penyakit keturunan, dengan ciri
kromosom X. Gen ini tidak dijumpai sullitnya darah membeku saat
pada kromosom Y. Oleh karena itu, terjadi luka. Waktu yang diperlukan
wanita dapat mempunyai genotip oleh seorang penderita hemofilia
CC (normal homozigot), Cc (normal untuk pembekuan darah adalah 50
heterozigot), atau cc (buta warna). menit hingga 2 jam, sehingga akan
Sementara itu, pria hanya dapat menyebabkan perdarahan bahkan
mempunyai gen C (normal) atau c kematian. Sementara itu, orang
(buta warna) saja. yang normal hanya memerlukan
waktu 5-7 menit untuk pembekuan
darah.
Golongan darah
Sistem ABO
Pewarisan golongan darah ini ditentukan oleh
adanya alel ganda. Simbol untuk alel tersebut
adalah I.

Sistem Rhesus (Rh)


Berdasarkan ada tidaknya faktor Rh (Rhesus) dalam
eritrosit, golongan darah pada manusia dibedakan
menjadi Rh+, yaitu jika mempunyai antigen Rh dan
golongan darah Rh -, jika tidak mempunyai antigen
Rh.
Transfusi atau pencampuran darah dengan sistem
Rh berbeda dapat menyebabkan terjadinya
penggumpalan akibat ketidaksesuaian Rh yang
disebut incompatibilitas rhesus.

Upaya Menghindari Kelainan Menurun


Eugenetika
Eutenika
SUBSTANSI MATERI GENETIK
DNA (Deoxyribonucleic Acid)
DNA ( Deoxyribose Nucleic Acid) adalah asam
nukleotida yang merupakan rangkaian molekul penentu
bentuk dan sifat semua makhluk hidup, biasanya dalam
bentuk heliks ganda yang mengandung instruksi genetik
yang menentukan perkembangan biologis dari seluruh
bentuk kehidupan sel.
Ada 3 model Replikasi DNA

Replikasi konservatif Replikasi semikonservatif

Replikasi dispertif
RNA (Ribonucleic Acid)
RNA adalah Ribonucleic Acid = Asam
Ribonukleat. RNA tersusun seperti DNA, yaitu
molekul-molekul gula D-ribosa, gugus fosfat,
tetapi basa nitrogennya terdiri atas basa purin
(meliputi adenin (A) dan guanin (G)) serta
pirimidin (meliputi urasil (U) dan sitosin (C)

Tipe-Tipe RNA
RNA mempunyai tiga tipe berikut

1. rRNA (ribosom RNA)

Ribosomal RNA
Urasil

2. mRNA (messenger RNA)

3. tRNA (transfer RNA)


SINTESIS PROTEIN
Proses penerjemahan gen menjadi urutan
asam amino yang akan disintesis menjadi
polipeptida. Sintesis protein terjadi melalui dua
tahap, yaitu transkripsi dan translasi.

Transkripsi
Proses transkripsi diawali dengan sintesis RNA salah satu
rantai DNA sense atau rantai cetakan. Adapun rantai DNA
sense atau rantai cetakan. Adapun rantai DNA
komplemennya disebut rantai antisense. Rentangan DNA
yang ditranskripsi menjadi molekul RNA disebut unit
transkripsi
Transkripsi terdiri dari 3 tahap yaitu:
a. Inisiasi (Permulaan)
b. Elongasi
c. Terminasi
Translasi
Translasi adalah proses pelekatan antara tRNA
dengan asam amino dengan bantuan enzim
aminoasil-tRNA sintetase.
Tahap translasi terdisi atas 3 yaitu :
a.Inisiasi (Permulaan)
b.Elongasi (Pemanjangan)
c.Terminasi (Pengakhiran)

Inisiasi (Permulaan)
Elongasi (Pemanjangan)

Terminasi (Pengakhiran)
KODE GENETIK
Protein yang terbentuk dalam sintesis protein mengikuti kode genetik
berdasarkan kode genetik mRNA(kodon). Kode genetik itu
berbentuk triplet sehingga terjadi kelimpahan kode untuk protein. 1
protein bisa mempunyai lebih dari 1 triplet genetik. Yang perlu
diingat adalah triplet untuk kodon start (awal) untuk sintesis protesin
dan stop untuk menghentikan proses sintesis protein.
Kodon start: AUG, proteinnya methionin dan Kodon stop : UAA,UAG,

Anda mungkin juga menyukai