Anda di halaman 1dari 12

ANALGETIKA DALAM

FARMAKOLOGI
Apa itu Analgetika ?
Analgetika adalah obat-obatan yang dapat mengurangi
atau menghilangkan rasa nyeri tanpa menghilangkan
kesadaran. Dan akhirnya akan memberikan rasa nyaman
pada orang yang menderita.

Analgetika juga pada umumnya diartikan sebagai suatu obat yang


efektif untuk menghilangkan nyeri otot, nyeri sendi, dan nyeri lain
misalnya nyeri pasca bedah dan pasca bersalin dismonera (nyeri
haid) dan juga sampai pada nyeri hebat yang sulit dikendalikan.
Nyeri ?
Nyeri adalah perasaan tidak menyenangkan yang dirasakan oleh
penderita, sehingga keluhan tersebut merupakan tanda dan gejala yang
tidak terlalu sulit dikenali secara klinis namun penyebabnya bervariasi.
Rasa nyeri hanya merupakan suatu gejala, fungsinya memberi tanda
tentang adanya gangguan-gangguan di tubuh seperti peradangan,
infeksi kuman atau kejang otot.

Rasa nyeri sendiri dapat dibedakan dalam tiga kategori : Nyeri


ringan ,Nyeri sedang dan Nyeri hebat. Rasa nyeri disebabkan
adanya rangsanga mekanis atau kimiawi,, yang dapat
menimbulkan kerusakan jaringan dan melepaskan zat yan disebut
mediator nyeri (pengantara).

Zat ini merangsang reseptor nyeri yang letaknya pada ujung


syaraf bebas di kulit, selaput lendir dan jaringan lain. Dari tempat
ini rangsangan dialaihkan melalui syaraf sensoris ke susunan
syaraf pusat (SSP), melalui sumsum tulang belakang ke talamus
(optikus) kemudian ke pusat nyeri dalam otak besar, dimana
rangsang terasa sebagai nyeri.
analgetika memiliki efek antipiretik dan efek anti inflamasi ?

Efek antipiretik anti inflamasi

menyebabakan obat tersebut berguna untuk mengobati radang


mampu menurunkan suhu tubuh sendi (arthritis rheumatoid) termasuk
pada keadaan demam. pira / gout yaitu kelebihan asam
urut sehingga pada daerah sendi
terjadi pembengkakan dan timbul
rasa nyeri.
Macammacam Analgetika

Analgesik Opioid/analgesik
narkotika

Analgetik narkotik merupakan Umumnya mengurangi kesadaran


turunan opium yang berasal dari (sifat meredakan dan menidurkan)
tumbuhan Papever somniferum dan mempunyai efek samping
atau dari senyawa sintetik dan seperti menimbulkan perasaan
Analgetik narkotik bekerja pada nyaman (euforia). Dapat
sistem saraf pusat. Analgetik ini mengakibatkan toleransi dan
digunakan untuk meredakan nyeri kebiasaan (habituasi) serta
sedang sampai hebat dan nyeri ketergantungan psikis dan fisik
yang bersumber dari organ viseral (ketagihan adiksi).
atau organ dalam
Berikut adalah contoh analgetik narkotik yang sampai sekarang masih digunakan :

Methadon Kodein (tunggal atau kombinasi


dengan parasetamol)

Fentanil HCl
Macam-macam Analgtika

Analgetik Non-narkotik / Non- Obat-obat ini bekerja melalui 2


Opioid
cara:
Penggunaan Obat Analgetik Non- a. Mempengaruhi sistem prostaglandin,
Narkotik atau Obat Analgesik Perifer
ini cenderung mampu yaitu suatu sistem yang
menghilangkan atau meringankan bertanggungjawab terhadap
rasa sakit tanpa berpengaruh pada
sistem susunan saraf pusat atau timbulnya rasa nyeri.
bahkan hingga efek menurunkan b. Mengurangi peradangan,
tingkat kesadaran,Obat Analgetik
Non-Narkotik atau Obat Analgesik pembengkakan dan iritasi yang
Perifer ini juga tidak mengakibatkan seringkali terjadi di sekitar luka dan
efek ketagihan pada pengguna.
memperburuk rasa nyeri.
1. Paracetamol/acetaminophen)

2. Asam Mefenamat

3. Ibu propen
Cara kerja obat analgetika
1. Mekanisme Kerja Obat Analgesik opoid/Narkotik
Mekanisme kerja utamanya ialah dalam menghambat
enzim sikloogsigenase dalam pembentukan prostaglandin
yang dikaitkan dengan kerja analgetiknya dan efek
sampingnya.
Efek depresi Sitem Saraf Pusat beberapa opioid dapat
diperhebat dan diperpanjang oleh fenotiazin,
penghambat monoamine oksidase dan antidepresi trisiklik.
Mekanisme supreaditif ini tidak diketahui dengan tepat
mungkin menyangkut perubahan dalam kecepatan
biotransformasi opioid yang berperan dalam kerja opioid.
Beberapa fenotiazin mengurangi jumlah opioid yang
diperlukan untuk menimbulkan tingkat analgesia tertentu.
Tetapi efek sedasi dan depresi napas akibat morfin akan
diperberat oleh fenotiazin tertentu dan selain itu ada efek
hipotensi fenotiazin.
Cara kerja obat analgetika
2. Mekanisme Kerja Obat Analgesik non-opoid/Non-
Nakotik
Hipotalamus merupakan bagian dari otak yang
berperan dalam mengatur nyeri dan temperature. AINS
secara selektif dapat mempengaruhi hipotalamus
menyebabkan penurunan suhu tubuh ketika demam.
Mekanismenya kemungkinan menghambat sintesis
prostaglandin (PG) yang menstimulasi SSP. PG dapat
meningkatkan aliran darah ke perifer (vasodilatasi) dan
berkeringat sehingga panas banyak keluar dari tubuh.
PG dan brandikinin menstimulasi ujung saraf perifer
dengan membawa impuls nyeri ke SSP. AINS dapat
menghambat sintesis PG dan brandikinin sehingga
menghambat terjadinya perangsangan reseptor nyeri.
Obat-obat yang banyak digunakan sebagai analgetik
dan antipiretik adalah golongan salisilat dan
asetominafin (parasetamol).
Indikasi dan kontarindikasi obat analgetika

1. Analgetik Opioid atau Analgetik


Narkotika b. Meperidin dan Derivat Fenilpiperidin
Lain
Indikasi
a. Morfin dan Alkaloid Opium
Meperidin hanya digunakan untuk
Indikasi menimbulkan analgesia. Meperidin
Meredakan digunakan juga untuk menimbulkan
atau menghilangkan nyeri analgesia obstetric dan sebagai obat
hebat yang tidak dapat praanestetik.
diobati dengan dengan
analgesic non-opioid Kontraindikasi
Mengurangi atau Pada pasien penyakit hati dan orang
menghilangkan sesak napas tua dosis obat harus dikurangi karena
akibat edema pulmonal yang terjadinya perubahan pada disposisi
menyertai gagal jantung kiri. obat. Selain itu dosis meperidin perlu
Mengehentikan diare dikurangi bila diberikan bersama
Kontraindikasi antisipkosis, hipnotif sedative dan obat-
Orang lanjut usia dan pasien obat lain penekan SSP. Pada pasien
penyakit berat, emfisem, yang sedang mendapat MAO inhibitor
kifoskoliosis, korpulmonarale kronik pemberian meperidin dapat
dan obesitas yang ekstrim. menimbulkan kegelisahan, gejala
eksitasi dan demam.
Indikasi dan kontarindikasi obat analgetika

Obat Analgetik Non-narkotik

a. Salisilat
Indikasi
Mengobati nyeri tidak spesifik misalnya b. asam mefenamat
sakit kepala, nyeri sendi, nyeri haid,
neuralgia dan myalgia. Indikasi
Demam reumatik akut Sebagai analgesic, sebagai anti-
Kontraindikasi inflamasi,
- Pada anak dibawah 12 tahun Kontraindikasi
b.Parasetamol Tidak dianjurkan untuk diberikan
Indikasi kepada anak dibawah 14 tahun dan
Sebagai analgesic lainnya, wanita hamil dan pemberian tidak
parasetamol sebaiknya tidka diberikan melebihi 7 hari. Penelitian klinis
terlalu lama karena kemungkinan menyimpulkan bahwa penggunaan
menimbulkan nefropati analgesic.
Kontraindikasi
selama haid mengurangi kehilangan
Penggunaan semua jenis analgesic
darah secara bermakna.
dosis besar secara menahun terutama
dalam kombinasi berpotensi
menyebabkan nefropati analgesic.

Anda mungkin juga menyukai