Anda di halaman 1dari 94

SISTEM

KARDIOVASKULAR
1
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA
UNIVERSITAS PAKUAN
2022
TUJUAN PEMBELAJARAN

Mampu mengidentifikasi dan


menjelaskan struktur anatomi dan
fisiologi tubuh sistem-sistem tubuh
diantaranya sistem saraf,
kardiovaskular, darah
SISTEM KARDIOVASKULAR

Blood/Darah

Darah adalah medium tempat larutnya atau tersuspensianya bahan-bahan (misalnya O2, CO2, nutrient,
gas, zat sisa, elektrolit dan hormone yang akan diangkut (alat transport)
Jantung sebagai pompa darah
Pembuluh darah sebagai saluran untuk mengarahkan dan menyebarkan darah dari jantung ke seluruh
tubuh dan kemudian kembali ke jantung (Sirkuit)
Fungsi Sistem KDV
• Mengangkut nutrisi, oksigen dan hormon ke seluruh tubuh dan
melepaskan limbah metabolik (CO2, limbah nitrogen).
• Perlindungan tubuh oleh sel darah putih, antibodi dan protein komplemen
yang beredar dalam darah dan mempertahankan tubuh terhadap mikroba
asing dan toksin. Mekanisme pembekuan juga turut serta melindungi
tubuh dari kehilangan darah setelah cedera.
• Pengaturan suhu tubuh, pH cairan dan kadar air sel.
• Bagaimanapun sistem kardiovaskuler, memerlukan fungsi kooperatif
sistem lain untuk mempertahankan komposisi darah dan sebagainya untuk
melestarikan homeostasis intraseluler. Misalnya, pencernaan dan organ
ekskretori yang berperan dalam menjaga konstitusi homeostasis darah,
saraf otonom, sistem endokrin, sistem koordinat kardiovaskuler, serta
fungsi lainnya.
Darah terus menerus mengaliri system
sirkulasi ke dan dari jantung melalui dua
sistem sirkulasi yaitu sirkulasi paru dan
sistemik

Sirkulasi Paru Sirkulasi Sistemik


• bertanggung jawab • bertanggung jawab
membawa darah antara membawa darah antara
jantung dan paru jantung dan sistem organ
• Pada sirkulasi paru, semua darah dari ventrikel kanan
mengalir ke paru-paru.
• Pada sirkulasi sistemik, aliran darah dari ventrikel kiri
akan dibagi-bagi untuk didistribusikan ke masing-
masing organ (otak, ginjal, hati, otot, dll) sehingga
setiap bagian tubuh menerima darah segar.
• Sel-sel jaringan di dalam organ tersebut menyerap
O2 dari darah dan menggunakannya untuk
mengoksidasi nutrien untuk menghasilkan energi;
• dalam prosesnya, sel jaringan membentuk CO2
sebagai produk sisa metabolit yang ditambahkan ke
dalam darah.
Copyright © The McGraw-Hill Companies, Inc. Permission required for reproduction or display.

Systemic circuit delivers oxygen to all Deoxygenated blood Pulmonary circuit eliminates carbon dioxide
body cells and carries away wastes. via the lungs and oxygenates the blood.
Oxygenated blood

Oxygenated Deoxygenated
O2 O2
blood pumped to blood pumped
CO2 all body tissues to lungs via CO2 CO2
via aorta pulmonary
O2 arteries
CO2 O2
CO2
CO2 CO2 O2
O2 Alveolus
O2
O2
CO2

Oxygenated blood returns to


heart via pulmonary veins
Deoxygenated blood returns
to heart via venae cavae Left atrium
Right atrium
Left ventricle
Right ventricle

32
Ukuran dan Lokasi Jantung
• Jantung adalah organ berongga dan berotot seukuran kepalan tangan (bervariasi dengan
ukuran tubuh)
• Jantung terletak di rongga toraks
• Ukuran rata-rata jantung adalah:
– P ; 14 cm, L ; 9 cm
Organ ini terletak di rongga toraks (dada) sekitar garis

Posisi Jantung
tengah antara sternum (tulang dada) di sebelah anterior
dan vertebra (tulang belakang) di posterior.
Struktur Anatomi Jantung
• Jantung terdiri dari 2 lapisan yaitu;
(1) lapisan dalam atau perikardium viseral, dan
(2) lapisan luar (perikardium parietal). Kedua lapisan ini dipisahkan oleh sedikit
cairan pelumas, yang mengurangi gesekan akibat gerakan pemompaan jantung.
Perikardium juga melindungi terhadap penyebaran infeksi atau neoplasma dari
organ-organ sekitarnya ke jantung.
• Dinding jantung memiliki tiga lapisan berbeda
• Epikardium lapisan visera pada perikardium serum (lapisan luar)
• Miokardium bagian jantung yang berotot, td otot jantung yg berkontraksi dan
purkinje yang tidak berkontraksi  mengantatkan impuls saraf (lapisan tengah)
• Endokardium  endotelium halus dan tipis, pembatas dalam jantung yang
berhubungan dengan pembatas dalam pembuluh darah (lapisan dalam)
Perikardium
• Jantung terbungkus dalam kantong perikardium.
• Perikardium terdiri dari dua lapisan yaitu perikardium parietal dan
perikardium visceral.
• Perikardium parietal terletak di sebelah luar kantong dan melekat ke sekat
jaringan ikat yang memisahkan paru.
• Perlekatan ini menambatkan jantung sehingga organ ini menempati
posisinya yang tepat di dalam dada.
• Lapisan dalam yaitu perikardium visceral mengeluarkan cairan
perikardium tipis, yang berfungsi sebagai pelumas dan mencegah gesekan
antara lapisan-lapisan perikardium sewaktu lapisan-lapisan tersebut saling
bergesek setiap kali jantung berdenvut
PERIKARDITIS

•Peradangan pada kantong


perikardium yang
menyebabkan gesekan yang
menimbulkan nyeri.
•Perikarditis kadang-kadang
terjadi akibat infeksi virus
atau bakteri.
LAPISAN OTOT JANTUNG
• Dinding jantung terdiri dari tiga lapisan (dari dalam ke luar):
• Endokardium, lapisan otot yang terdiri dari sel endotel yang melapisi
permukaan jantung
• Miokardium, lapisan otot yang paling tebal yang terdiri dari sel otot jantung
• Epikardium, lapisan tipis yang terletak paling luar yang terdiri dari jaringan
ikat dan jaringan lemak
Miokardium
• terdiri dari berkas-berkas serat otot jantung yang saling anyam dan
tersusun spiral mengelilingi jantung.
• Ketika otot ventrikel berkontraksi, hal ini menimbulkan efek
"memeras" dan secara efisien menimbulkan tekanan terhadap darah
di dalam rongga tertutup tersebut serta mengarahkannya ke atas
menuju lubang arteri-arteri besar (aorta dan arteri pulmonalis) yang
keluar dari pangkal ventrikel.
Fungsi otot jantung
1. Membantu memompa darah ke seluruh tubuh
2. Membersihkan tubuh dari hasil metabolisme
(karbondioksida)
3. Sel-sel pada otot jantung membantu dalam kontraksi
sel lainnya
4. Otot jantung menyediakan cara pemompaan
ventrikel pada jantung
5. Otot jantung berfungsi meremas darah sehingga
darah dapat keluar dari jantung saat berkontraksi dan
mengambil darah pada relaksasi
6. Menunjang kerja dari organ jantung
Right lung Left lung

Superior Aorta
vena cava
Pulmonary trunk
Pericardial
Diaphragm Auricle of left atrium
Fibrous pericardium cavity
Auricle of Cut edge of Parietal
right atrium parietal pericardium pericardium
Heart (covered by
Fibrous
visceral pericardium)
pericardium
Right Left ventricle
ventricle
Anterior interventricular
sulcus Endocardium
Coronary
38
Myocardium blood vessel
Pericardial cavity
Epicardium
(visceral pericardium)
39
• Jantung adalah pompa berongga, berbentuk kerucut, berotot
• Jantung dibagi menjadi 4 ruang
• 2 atrium (untuk penyimpanan darah)  berdinding tipis
• Atrium kanan  menerima darah dari: vena cava inferior,
vena cava superior, sinus coroner
• Atrium Kiri : Menerima darah dari vena pulmonal
Jantung • 2 ventrikel (satu pompa tekanan rendah dan satu pompa
tekanan tinggi)  berdinding tebal
• Ventrikel kanan: Menerima darah dari atrium kanan
• Ventrikel kiri : Menerima darah dari atrium kiri
Ruang-ruang jantung
Vena kava Aorta
Superior Jantung terbagi menjadi empat ruangan yaitu
dua ruangan atrium dan dua ruangan ventrikel.

Atrium berfungsi
menerima darah yang Ventrikel berfungsi utuk
kembali ke jantung dan memopa darah ke luar
memindahkan ke dari jantung
ventrikel
Vena kava
inferior Septum
• Pembuluh yang mengembalikan darah dari jaringan ke atrium adalah vena, dan yang membawa darah dari
ventrikel ke jaringan adalah arteri.
• Kedua bagian jantung kiri dan kanan dipisahkan oleh septum, suatu bagian yang mencegah pencampuran
darah dari kedua sisi jantung.
• Pemisahan ini sangat penting karena separuh kanan jantung menerima dan memompa darah miskin 02
(deoxygenated blood), sementara sisi kiri jantung menerima dan memompa darah kaya 02 (Oxygenated
blood).
Katup Jantung
• Darah mengalir melalui jantung dalam satu arah tetap yaitu

vena atrium ventrikel arteri

• Adanya 4 katup pada jantung memastikan darah mengalir ke satu


arah.
• Katup-katup diposisikan sedemikian sehingga mereka membuka dan
menutup secara pasif akibat perbedaan tekanan, serupa dengan
pintu satu arah.
antara atrium dan
Katup trikuspid
ventrikel kanan
Atroventrikular
(AV)
antara atrium dan
Katup mitral
ventrikel kiri
Katup jantung
antara ventrikel
Katup Aorta
dan Aorta
Semilunaris
Antara ventrikel
Katup Pulmonalis dan pulmonalis
(paru-paru)
2 katup
3 katup
Copyright © The McGraw-Hill Companies, Inc. Permission required for reproduction or display.

Right
atrium

Cusps of

tricuspid
valve
Chordae
tendineae

Interventri
cular
septum

Papillary
muscles

Muscula
r
ridges

© McGraw-Hill Higher Education, Inc./University of Michigan Biomedical Communications


Copyright © The McGraw-Hill Companies, Inc.
Permission required for reproduction or display.

© McGraw-Hill Higher Education, Inc./University of Michigan Biomedical Communications


• Kedua katup atrioventrikular membuka dan
darah mengalir dari atrium ke dalam
ventrikel selama pengisian ventrikel (ketika
tekanan atrium melebihi tekanan
ventrikel).

• Katup kemudian menutup untuk mencegah


aliran balik darah dari ventrikel ke dalam
atrium selama pengosongan ventrikel
(ketika tekanan ventrikel jauh melebihi
tekanan atrium)
• Katup semilunaris membuka ketika
tekanan ventrikel kiri dan kanan
masing-masing melebihi tekanan di
aorta dan arteri pulmonaris, sewaktu
kontraksi dan pengosongan
ventrikel.

• Penutupan terjadi ketika ventrikel


berelaksasi dan tekanan ventrikel
turun di bawah tekanan aorta dan
tekanan arteri pulmonaris.
• Tepi-tepi daun katup AV diikat oleh
korda tipis dan kuat jaringan tipe
tendinosa yang Chorda disebut
chorda tendinae.
• Korda-korda ini tendinae berjalan
dari tepi masing-masing daun katup
dan melekat ke Muskulus papilaris
yang kecil dan berbentuk puting,
yang menonjol dari permukaan Cordae Tendinae
dalam dinding ventrikel.
• Ketika ventrikel berkontraksi, m. Cordae
papilaris ini juga berkontraksi, Tendinae
menarik ke bawah korda tendinae.
• Penarikan ini menghasilkan
tegangan di daun katup AV yang M. Papilaris
tertutup untuk menahan katup-
katup tersebut dalam posisinya.
Prinsip Kerja Katup
• Katup akan terbuka  ketika tekanan di belakang
katup lebih tinggi.

• Katup akan tertutup  ketika tekanan di depan


katup lebih tinggi, katup tidak membuka ke arah
berlawanan.

• Perhatikan bahwa ketika tekanan lebih besar di


depan katup, katup tidak membuka ke arah
belakang karena katup bersifat satu arah.
Vaskularisasi Otot
Jantung
• Meskipun semua darah melewati jantung, otot jantung
tidak dapat menyerap 02 atau nutrien dari darah di
dalam rongga-rongganya karena dua alasan.
• Pertama, lapisan endokardium tidak
memungkinkan darah mengalir dari rongga
jantung ke dalam miokardium.
• Kedua, dinding jantung terlalu tebal untuk difusi
02 dan zat lain dari darah di dalam rongga ke
masing-masing sel jantung.
• Karena itu, seperti jaringan lainnya di tubuh, otot
jantung harus menerima darah melalui pembuluh
darah, secara spesifik melalui sirkulasi koronaria
Vaskularisasi Otot
Jantung
• Arteri-arteri koronaria bercabang dari aorta tepat
setelah katup aorta menjadi arteri coronaria kanan
(Right coronary artery) dan arteri coronaria kiri (Left
main artery)
• Left main kemudian bercabang menjadi left anterior
descending (LAD) artery dan left circumflex (LCX)
artery.
• Masing-masing arteri coronaria memperdarahi daerah-
daerah tertentu pada jantung.
• Pada kondisi normal, otot jantung menerima aliran
darah yang memadai untuk menunjang aktivitasnya.
• Pada saat beraktivitas berat / olahraga, aliran darah
ke arteri koroner juga akan ditingkatkan untuk
memenuhi kebutuhan oksigen saat aktivitas.
• Peningkatan aliran darah koroner diperoleh melalui
vasodilatasi pembuluh koroner sehingga
memungkinkan lebih banyak darah melewatinya.
Meningkatnya aliran darah koronaria ini diperlukan
untuk memenuhi peningkatan kebutuhan 02 jantung.
• Pada setiap saat, cukup-tidaknya aliran darah koroner
bersifat relatif terhadap kebutuhan 02 jantung.
• Pada jantung normal, aliran darah koronaria meningkat seiring
dengan peningkatan kebutuhan 02.
• Pada penyakit arteri koronaria, aliran darah koronaria mungkin
tidak mampu mengimbangi peningkatan kebutuhan 02.
Penyakit arteri
koronaria (coranary
artery disease, CAD)
• Merujuk kepada perubahan patologis di dalam
dinding arteri koronaria yang mengurangi
aliran darah melalui pembuluh tersebut.
• Pada CAD, kecepatan tertentu aliran darah
koroner mungkin memadai saat istirahat
tetapi tidak cukup memenuhi kebutuhan
jantung pada saat olahraga atau situasi stres.
• Oleh karena itu, penyakit CAD sering
menimbulkan manifestasi klinis (misalnya
nyeri dada) saat penderitanya sedang
beraktivitas
MEKANISME KERJA
JANTUNG
• Jantung merupakan organ yang berfungsi
untuk memompa darah.
• Darah yang dipompa oleh jantung akan
memasuki 2 sirkulasi.
• Darah yang mengandung banyak oksigen akan
dipompa oleh jantung bagian kiri menuju ke
sirkulasi sistemik (seluruh organ tubuh).
• Darah yang mengandung banyak karbon dioksida
akan dipompa oleh jantung bagian kanan
menuju ke sirkulasi paru.
Ket:
: darah kaya O2
: darah kaya CO2
Jalur Darah Melalui Jantung
Copyright © The McGraw-Hill Companies, Inc. Permission required for reproduction or display.

Systemic
Tissue cells
capillaries

CO2
Superior
vena cava
O2
Pulmonary
Alveolus artery
CO2 CO2
Alveolar Alveolar
capillaries capillaries
O2
O2

Alveolus

Pulmonary
veins

Right atrium
Left atrium
Tricuspid valve Mitral valve
Pulmonary valve Left ventricle
Right ventricle Aortic valve
Inferior vena cava Aorta

CO2 O2

Systemic Tissue cells


capillaries
Copyright © The McGraw-Hill Companies, Inc. Permission required for reproduction or display.

Blood from systemic circuit

Venae cavae and


coronary sinus

Right atrium
T
r
i
c
u
s
p
i
d

v
a
l
v
e

Right ventricle
P
u
l
m
o
n
a
r
y

v
a
l
v
ILUSTRASI SIRKULASI SISTEMIK
ILUSTRASI SIRKULASI PARU
SIRKULASI PARU
Copyright © The McGraw-Hill Companies, Inc. Permission required for reproduction or display.

Right pulmonary artery Superior Left pulmonary artery


vena cava Aorta

Pulmonary capillaries
Pulmonary capillaries

Right pulmonary veins Left pulmonary veins

Pulmonary trunk

Left lung
Right lung

Inferior vena cava


102
Copyright © The McGraw-Hill Companies, Inc. Permission required for reproduction or display.

Lymph flow
Blood flow
Blood flow
Lymphatic capillary

Alveolar capillary

1 Slight net outflow


of fluid from capillary

2 Solutes fail to enter


alveoli but contribute to Alveolar air
the osmotic pressure 4 Fluid from the
of the interstitial fluid interstitial space
Capillary wall enters
Alveolar wall lymphatic
capillary or
alveolar
(blood) capillary

Interstitial space

3 Any excess water in


alveolus is drawn out by
the higher osmotic
pressure
of the interstitial fluid 44
SIRKULASI
Saat kita bernapas, udara yang mengandung banyak oksigen akan memasuki paru. Di dalam alveoli paru, terjadi pertukaran
antara oksigen dan karbon dioksida.

Darah yang kaya oksigen akan dialirkan dari paru menuju ke vena pulmonalis lalu kemudian masuk ke atrium kiri.

Dari atrium kiri, darah akan mengalir ke ventrikel kiri melewati katup mitral. Katup mitral memastikan bahwa darah yang
mengalir dari atrium ke ventrikel tidak akan kembali lagi ke atrium.

Saat fase sistolik (pemompaan), ventrikel kiri akan memompa darah keluar dari jantung melewati menuju aorta. Dari aorta
akan bercabang-cabang arteri yang akan mengalirkan darah ke seluruh tubuh hingga ke cabang terkecil yaitu arteriol.

Darah dari arteriol akan masuk ke kapiler. Di kapiler, akan terjadi pertukaran nutrien, O2, dan CO2, 02 dalam darah akan
masuk ke dalam sel sedangkan CO2 hasil metabolisme sel akan dikembalikan ke venula, lalu dialirkan ke vena
SIRKULASI
Darah dari sirkulasi sistemik yang kaya akan CO2 akan dikumpulkan ke vena cava superior dan inferior.

Darah dari vena cava dialirkan masuk ke dalam atrium kanan.

Dari atrium kanan, darah dialirkan ke ventrikel kanan melewati katup trikuspid.

Darah dari ventrikel kanan selanjutnya akan dipompa keluar ke sirkulasi paru melalui arteri pulmonalis.

Di paru-paru, darah akan mengalami pertukaran O2 dan CO2 (kembali lagi ke siklus awal -> kembali ke no 1).
• Kedua sisi jantung secara simultan memompa darah dalam jumlah setara.
• Volume darah miskin 02 yang sedang dipompa ke paru oleh sisi kanan jantung
segera menjadi sama dengan volume darah kaya O2 yang sedang disalurkan ke
jaringan oleh sisi kiri jantung.
• Sirkulasi paru adalah sistem bertekanan rendah dan beresistensi rendah,
sedangkan sirkulasi sistemik adalah sistem bertekanan tinggi dan beresistensi
tinggi.
• Tekanan adalah gaya yang ditimbulkan di dinding pembuluh oleh darah yang dipompa ke
dalam pembuluh oleh jantung.
• Meskipun sisi kanan dan kiri jantung memompa darah dalam jumlah yang
sama, sisi kiri melakukan kerja lebih besar karena memompa darah dalam
jumlah yang sama pada tekanan yang lebih tinggi ke dalam sistem yang lebih
panjang dengan resistensi lebih tinggi. Karena itu, otot jantung di sisi kiri jauh
lebih tebal daripada otot di sisi kanan.
Siklus Jantung
• Siklus jantung terdiri dari fase sistolik
(kontraksi dan pengosongan) dan fase
diastolik (relaksasi dan pengisian) yang
bergantian.
• Atrium mengalami siklus sistole dan
diastol yang terpisah dari ventrikel.
Peraturan Siklus Jantung
•Pengaturan Siklus Jantung  SA Node mengontrol denyut jantung
•Ada juga serabut simpatis dan parasimpatetik yang mengontrol denyut
jantung juga
• Ada juga pusat refleks regulasi yang memengaruhi denyut jantung
• Faktor tambahan yang dapat memengaruhi denyut jantung meliputi:
• Dorongan parasimpatik menurunkan aksi jantung
•Latihan fisik
• Suhu tubuh
• Konsentrasi berbagai ion termasuk:
• Kalium
• Kalsium
Dorongan simpatik meningkatkan aksi jantung
Pusat jantung mengatur impuls otonom ke jantung

68
Siklus Jantung
• Fase Diastolik (Pengisian /relaksasi)
• Pada fase diastolik atrium, darah dari vena akan mengalir masuk ke atrium.
• Pada fase diastolik ventrikel, baik ventrikel kanan maupun ventrikel kiri samasama diisi oleh
darah yang mengalir dari atrium.
• kedua katup atrioventrikularis akan membuka sehingga darah dari atrium bisa mengisi ventrikel.
• Fase Sistolik (Pengosongan /kontraksi)
• Pada fase sistolik atrium, atrium akan berkontraksi sehingga darah akan masuk ke dalam
ventrikel.
• Pada fase sistolik ventrikel, darah dari ventrikel kiri akan dipompa menuju sirkulasi sistemik
sedangkan darah dari ventrikel kanan akan dipompa menuju ke sirkulasi paru.
• Saat pengosongan ventrikel berlangsung, katup atrioventrikularis akan menutup. Hal ini
bertujuan untuk menjamin agar saat ventrikel berkontraksi, darah dalam ventrikel tidak kembali
ke atrium. Sebaliknya, katup semilunaris akan membuka sehingga darah bisa mengalir keluar
dari ventrikel
Diastolik ventrikel Kontraksi atrium
Dan atrium

Kontraksi ventrikel Ejeksi Ventrikel


isovolumetrik

Relaksasi ventrikel dan atrium


Saat fase diastol ventrikel dini, atrium juga berada dalam fase diastol. Pada fase diastol atrium, darah dari vena
diisikan masuk ke dalam atrium. Saat ini atrium dalam keadaan relaksasi. Karena makin banyak darah yang diisikan
ke atrium, katup AV otomatis terbuka dan darah mengalir langsung dari atrium mengisi ventrikel (terjadi diastol
ventrikel). Volume ventrikel perlahan-lahan meningkat bahkan sebelum atrium berkontraksi.

Ketika timbul potensial aksi pada nodus SA, atrium akan masuk ke fase sistol. Pada fase sistol atrium, atrium akan
berkontraksi sehingga menyebabkan makin banyak darah yang terperas masuk mengisi ventrikel. Pada fase sistol
atrium, ventrikel juga masih dalam fase diastol ventrikel. Total volume darah yang terdapat di ventrikel pada akhir
fase pengisian / diastol ventrikel disebut dengan End Diastolic Volume (EDV)

Fase Kontraksi ventrikel isovolumetrik = Periode singkat yang menunjukkan jeda antara pengisian ventrikel dan
pengosongan ventrikel. Pada fase itu, semua katup akan tertutup karena tekanan atrium dan ventrikel sama sehingga
tidak darah yang masuk maupun keluar dari ventrikel.
Pada fase sistole (pengosongan) ventrikel, darah yang ada di ventrikel akan dipompakan keluar dari ventrikel. Akan tetapi, ventrikel
tidak mengosongkan diri secara sempurna selama pemompaan. Tidak semua volume darah dalam ventrikel (EDV) dipompakan
keluar.
Jumlah darah yang dipompakan keluar oleh masing-masing ventrikel setiap kali ventrikel berkontraksi hanya sekitar setengah dari
seluruh volume darah dalam ventrikel. Volume darah yang dipompakan keluar disebut sebagai Stroke Volume. Sedangkan sisa
darah yang terdapat di ventrikel pada akhir fase sistolik disebut sebagai End Systolic Volume (Volume Sistolik Akhir).

Ketika ventrikel mulai berelaksasi karena repolarisasi, tekanan ventrikel turun di bawah tekanan aorta sehingga
katup aorta menutup dan tidak ada lagi darah yang keluar dari ventrikel. Namun katup AV belum terbuka karena
tekanan ventrikel masih lebih tinggi dari tekanan atrium. Dengan demikian, semua katup sekali lagi tertutup dalam
waktu singkat. Fase ini dikenal sebagai fase relaksasi ventrikel isovolumetrik. Tidak ada darah yang masuk ataupun
keluar dari ventrikel selama fase ini,

Setelah fase relaksasi ventrikel isovolumetrik, tekanan dalam ventrikel terus turun di bawah tekanan
atrium. Akibatnya katup AV membuka dan mulai terjadi pengisian ventrikel (kembali ke awal)
Apa itu End diastolic Volume, End Systolic
Volume, Stroke Volume,Cardiac Output?
• Jumlah darah yang • Jumlah darah yang • Jumlah darah yang
berada di ventrikel tertinggal di ventrikel berhasil dipompakan
pada akhir pengisian setelah kontraksi keluar pada setiap
ventrikel ventrikel kontraksi ventrikel
(Volume sekuncup)

End diastolic End Systolic Stroke Volume


Volume (EDV) Volume (ESV) (SV)

Stroke Volume (SV) = End Diastolic Volume (EDV) - End sistolic volume (ESV)
Analogi

Jumlah air yang mengisi spons End diastolic Volume (EDV)


Jumlah air yang terperas  Stroke Volume
Jumlah air yang tertinggal di spons setelah diperas  End Systolic Volume (ESV)
Curah jantung (Cardiac Output)
• adalah volume darah yang dipompa oleh setiap ventrikel selama 1
menit.
• Curah jantung ditentukan oleh kecepatan denyut jantung (Heart Rate)
dan volume sekuncup (Stroke Volume).

Cardiac output = SV x HR
Konsep Preload Afterload
• Preload adalah jumlah darah yang terdapat ventrikel pada akhir fase
diastolik (EDV)
• Penyebab peningkatan preload antara lain: Hipervolemia, regurgutasi katup,
gagal jantung
• Peningkatan preload akan menyebabkan peningkatan volume sekuncup.
Kemampuan intrinsik jantung untuk beradaptasi terhadap preload yang
meningkat akibat aliran masuk darah, disebut sebagai hukum Frank-Starling.
• Pada dasarnya, hukum Frank-Starling menyatakan bahwa bila jumlah darah
yang mengalir ke dalam jantung (aliran balik vena dalam hal ini menyatakan
preload) mengalami peningkatan, hal ini akan meregangkan dinding rongga
jantung. Akibat dari peregangan ini, otot jantung akan berkontraksi dengan
kekuatan yang lebih besar sehingga volume sekuncup akan meningkat.
Afterload
• Afterload adalah tahanan yang harus dilawan oleh ventrikel sehingga
darah bisa dipompakan keluar dari ventrikel.
• Apabila tekanan darah arteri meningkat atau apabila terjadi stenosis
pada katup semilunaris, maka ventrikel harus menghasilkan tekanan
yang lebih besar dari normal agar bisa memompa darah keluar.
• Jika hal ini terjadi berkepanjangan, maka jantung akan melakukan
kompensasi dengan cara hipertrofi miokardium. Hal ini
memungkinkan jantung berkontraksi lebih kuat dan mempertahankan
volume sekuncupnya walaupun terjadi tahanan.
Gagal Jantung
• Gagal jantung mengacu pada ketidakmampuan curah
jantung untuk memenuhi kebutuhan tubuh.
• Gagal jantung dapat ditimbulkan oleh berbagai
sebab, tetapi 2 mekanisme tersering adalah:
• Kerusakan otot jantung akibat acute coronary
syndrome
• Pemompaan terus menerus melawan
peningkatan kronik afterload seperti akibat
stenosis katup semilunaris atau peningkatan
tekanan darah yang berkepanjangan.
Bunyi Jantung
• Selama siklus jantung secara normal dapat didengar dua bunyi jantung utama dengan
stetoskop seperti “lubb” “dupp”
lubb” “dupp”
• Bunyi jantung pertama (BJI) • Bunyi jantung kedua (BJII)
• Ini terjadi selama sistol ventrikel • Ini terjadi selama diastol ventrikel
• Katup A-V menutup • Katup semilunar paru dan aorta
• nada lebih rendah serta lebih lama menutup
• nada lebih tinggi serta lebih singkat
dan tajam

Karena itu, secara normal kita mendengar "lub-dup-lub-dup-lubdup...".


• Darah dalam keadaan normal mengalir secara laminar. Aliran laminar tidak menimbulkan
suara apapun.
• Tetapi ketika terjadi aliran turbulensi, maka akan terdengar bunyi murmur.
Apa yang dapat menyebabkan aliran darah
mengalami turbulensi?
• Penyebab tersering turbulensi adalah malfungsi katup, baik katup stenosis maupun insufisien.
• Katup stenosis adalah katup kaku dan menyempit yang tidak membuka sempurna. Darah harus
dipaksa melewati lubang yang menyempit dengan kecepatan sangat tinggi sehingga terjadi
turbulensi yang menimbulkan suara siulan abnormal seperti suara yang timbul ketika anda
memaksa udara keluar cepat melalui bibir yang menyempit saat bersiul.
• Katup insufisien adalah katup yang tidak menutup dengan sempurna, biasanya karena tepi-tepi
katup mengalami jaringan parut dan tidak menyatu dengan benar. Turbulensi terjadi ketika darah
mengalir balik melalui katup yang insufisien tersebut dan bertumbukan dengan darah yang
mengalir dalam arah berlawanan, menciptakan bunyi murmur. Aliran balik darah semacam ini
dikenal sebagai regurgitasi.
• Katup membuka normal Aliran laminar tidak menimbulkan suara Katup menutup normal Tidak
ada aliran balik Katup stenosis Katup menyempit sehingga terjadi aliran turbulen dan
menghasilkan bunyi murmur Katup insufisien Katup tidak menutup sempurna sehingga terjadi
aliran turbulen dan menghasilkan bunyi murmur
Aktivitas Listrik Otot Jantung
• Kontraksi sel otot jantung dipicu oleh potensial aksi pada membran sel otot jantung.
• Jantung berkontraks/ berdenyut, secara ritmis akibat potensial aksi yang dihasilkannya
sendiri, suatu sifat yang dinamai otoritmisitas (oto artinya "sendiri").
• Terdapat dua jenis khusus sel otot jantung sel kontraktil dan sel otoritmis
• Sel kontraktil
• membentuk 99% sel-sel otot jantung, melakukan kerja mekanis memompa darah.
• Sel-sel dalam keadaan normal tidak membentuk sendiri potensial aksi mereka.
• Sel non kontraktil / sel otoritmik
• Lebih sedikit tetapi sangat penting,
• tidak berkontraksi tetapi khusus memulai dan menghantarkan potensial aksi yang menyebabkan kontraksi sel-sel
jantung kontraktil.
• Nodus sinoatrium adalah pemacu normal jantung. Artinya seluruh aktivitas listrik yang normal selalu dimulai
dari nodus SA.
Sel-sel jantung non-kontraktil
• Sel-sel jantung non-kontraktil khusus yang mampu melakukan otoritmisitas
terletak di tempat-tempat berikut :
• Nodus sinoatrium (nodus SA), suatu daerah kecil khusus di dinding atrium kanan dekat
pintu masuk vena cava superior.
• Nodus atrioventrikel (nodus AV), suatu berkas kecil sel-sel ototjantung khusus yang
terletak di dasar atrium kanan dekat septum, tepat di atas pertemuan atrium dan ventrikel.
• Berkas His, suatu jaras sel-sel khusus yang berasal dari nodus AV dan masuk ke septum
antarventrikel.
• Di sini berkas tersebut terbagi menjadi cabang berkas kanan dan kiri yang turun menyusuri septum,
melengkung mengelilingi ujung rongga ventrikel, dan berjalan balik ke arah atrium di sepanjang
dinding luar.
• Serat Purkinje, serat-serat halus terminal yang menjulur dari berkas His dan menyebar
ke seluruh miokardium ventrikel seperti ranting kecil dari suatu cabang pohon
• Sel-sel jantung dengan kecepatan inisiasi potensial aksi tertinggi
terletak di nodus SA.
• Sekali suatu potensial aksi terbentuk di salah satu sel otot jantung,
potensial tersebut akan disebarkan ke seluruh miokardium.
• Karena itu, nodus SA, yang dalam keadaan normal memiliki laju
otoritmisitas tertinggi, yaitu 70 hingga 80 kali per menit, mengendalikan
bagian jantung lainnya pada tingkat kecepatan ini dan oleh sebab itu nodus SA
dikenal sebagai pemacu jantung /pacemaker utama
• Selain nodus SA, sel-sel non-kontraktil lain pada jantung juga dapat
Nodus SA menghasilkan potensial aksi sendiri.
• Namun potensial Jalur aksinya lebih kecil dibanding sel pemacu jantung
utama (nodus SA).
Nodus SA: 70-80 potensial aksi/menit

Nodus AV: 40-60 potensial aksi / menit

Berkas his & serat purkinye: 20-40 potensial aksi / menit


Jalur Konduksi Jantung

Impuls jantung berasal dari nodus SA (pemacu jantung).

Setelah dicetuskan, potensial aksi menyebar ke seluruh atrium kanan dan kiri, sebagian dipermudah oleh
jalur penghantar khusus, tetapi sebagian besar melalui penyebaran impuls dari sel ke sel melalui gap
junction.

Impuls berjalan dari atrium ke dalam ventrikel melalui nodus AV. Potensial aksi akan berhenti sebentar di
nodus AV untuk memastikan bahwa kontraksi atrium mendahului ventrikel agar pengisian ventrikel
berlangsung sempurnaI
Jalur Konduksi Jantung Lanjutan
Impuls kemudian dengan cepat berjalan ke septum
antarventrikel melalui berkas His dan secara cepat
disebarkan ke seluruh miokardium melalui serat-
serat purkinye.

Sel-sel ventrikel lainnya diaktifkan melalui penyebaran impuls dari


sel ke sel 6 melalui gap junction. Dengan demikian, atrium
berkontraksi sebagai satu kesatuan, diikuti oleh kontraksi sinkron
ventrikel setelah jeda singkat.
Interatrial septum

Left
bundle
SA node
SA node
branch
AV
node
Atrial syncytium
Junctional
fibers
AV bundle
Junctional fibers

Right bundle
branch
AV
node

Purkinje fibers AV bundle


Interventricular
septum
Bundle branches

Purkinje fibers
Myocardial
muscle fibers
Ventricular syncytium

(a) (b)
ILUSTRASI
• Bayangkan jika anda sedang ada di stasiun KERETA API dan ingin
berangkat dari Jakarta ke Malang.
• Normalnya, kereta api hanya memiliki 1 lokomotif sebagai sumber
tenaga untuk menjalankan kereta api. Tetapi kereta api yang akan anda
naiki ini adalah kereta api bernama "JANTUNG" yang merupakan jenis
yang paling canggih sehingga kereta ini punya beberapa lokomotif.
• Ada 3 lokomotif yang bisa digunakan sebagai sumber tenaga untuk
menarik gerbong-gerbong lainnya. Akan tetapi, masing-masing
lokomotif punya kecepatan yang berbeda-beda.
1 2 3 sel kontraktil jantung

Lokomotif 1: Nodus SA, memiliki kecepatan rata-rata 70 km/jam


Lokomotif 2: Nodus AV, memiliki kecepatan rata-rata 50 km/jam
Lokomotif 3: Serat purkinye, memiliki kecepatan rata-rata 30 km/jam

Pada keadaan normal hanya lokomotif 1 (SA) yang berperan utama


dalam menentukan laju kereta.
Kecepatan lokomotif 1 adalah 70 km/jam.
Seluruh bagian kereta api secara otomatis akan ikut bergerak mengikuti
kecepatan lokomotif yang tercepat yaitu lokomotif 1.
Keistimewaan kereta api yang akan anda naiki adalah kereta api ini
dipersiapkan untuk menghadapi hal-hal yang tidak diinginkan. Misalnya
pada keadaan:

Bila Lokomotif 1 rusak dan keluar dari REL

Bila Lokomotif 2 keluar dari REL

Bila Lokomotif 3 tiba-tiba bermasalah & kecepatannya


melebihi lokomotif 1
Bila Lokomotif 1 Rusak dan Keluar Rel
1 2 3 sel kontraktil jantung

• Makna: Karena lokomotif 1 rusak dan keluar dari rel, kontrol terhadap seluruh
kereta api akan dipegang oleh Lokomotif 2 (AV)
• Lokomotif 2 (AV) hanya memiliki kecepatan rata-rata 50 km/jam. Karena sekarang
lokomotif 2 yang memegang kontrol, maka seluruh bagian kereta api akan berjalan
mengikuti kecepatan lokomotif 2 (AV).
• Makna: Saat nodus SA tidak terhubung lagi dengan nodus AV, Nodus AV akan
mengambil alih tugas nodus SA sebagai pemacu utama
Bila Lokomotif 2 Keluar Rel

• Makna: saat nodus AV mengalami masalah, maka hubungan antara nodus SA dan berkas His & serat purkinye
akan terputus. Akibatnya nodus SA dan berkas his akan berjalan sendiri-sendiri.
• Nodus SA tetap menghasilkan potensial aksi sebesar 70 potensial aksi / menit sehingga menyebabkan atrium tetap
berkontraksi sesuai potensial aksi nodus SA. Sedangkan sisa aktivitas listrik ventrikel akan dipimpin oleh Berkas
His dan serat purkinye yang akan menghasilkan 20-40 potensial aksi per menit.
• Di klinis, keadaan ini disebut sebagai blok atrioventrikular (blok AV) total. Blok AV total ditandai dengan
kontraksi atrium dan ventrikel yang berjalan sendiri-sendiri dan laju jantung yang sangat lambat (karena mengikuti
potensial aksi dari berkas his & serat purkinye).
Bila Lokomotif 3 Bila Lokomotif 3 tiba-tiba bermasalah &
kecepatannya melebihi lokomotif 1

1 2 3 sel kontraktil jantung

• Pada keadaan ini, timbul fokus ektopik sehingga kecepatan lokomotif 3 yang normalnya hanya 30
km/jam berubah menjadi 200 km/jam. Akibatnya, bagian kereta yang terletak di depan dan di belakang
lokomotif 3 akan berjalan mengikuti kecepatan lokomotif 3.

• Makna: Kadang-kadang suatu bagian jantung misalnya serat purkinye menjadi sangat tereksitasi dan
mengalami depolarisasi yang lebih cepat daripada nodus SA.
• Daerah yang mengalami eksitasi abnormal disebut sebagai fokus ektopik yang mencetuskan potensial
aksi prematur yang menyebar ke seluruh bagian jantung lainnya sebelum nodus SA dapat menghasilkan
potensial aksi.
• Impuls abnormal ini akan menghasilkan denyut prematur atau ekstrasistol.
Potensial Aksi
• Potensial aksi yang terjadi pada sel pemacu (pacemaker) dan sel kontraktil
jantung berbeda.
• Potensial aksi yang dibentuk oleh N.SA menyebar ke seluruh atrium, kemudian
baru mencapai N. AV
• Potensial aksi yang diterima N.AV ini akan diperlambat oleh N.AV guna
menjamin kesempurnaan pengosongan potensial aksi dari atrium sebelum
kontraksi ventrikel kiri
• Potensial aksi kedua yang dibentuk N.AV mengalir turun menurun ke berkas His
• Berkas His akan terpisah kemudia menjadi 2 cabang (kiri dan kanan)
berkontraksi Bersama-sama dengan serabut purkinje yang akan membawa
impuls di sepanjang ventrikel  ventrikel berkontraksi
Potensial aksi Pada Pacemaker
• Fase 4 Pada awal, membran secara lambat mengalami depolarisasi
atau bergeser ke ambang akibat inaktivasi saluran K+. Pada saat yang
sama ketika sedikit K+ ke luar sel, Na+ akan berdifusi masuk
menyebabkan bagian dalam membran secara bertahap mengalami
depolarisasi menuju potensial ambang.
• Fase 0  Setelah potensial ambang tercapai dan saluran Ca2+
terbuka terjadi influks Ca2+ secara cepat menimbulkan fase naik dari
potensial aksi.
• Fase 3  Fase turun disebabkan oleh efluks cepat K+ akibat
pengaktifan saluran K+
Potensial aksi Pada Sel Kontraktil
• Setelah potensial aksi sampai di serat purkinye, potensial aksi akan
diteruskan lagi ke sel-sel kontraktil jantung. Potensial aksi akan
menimbulkan depolarisasi pada sel-sel kontraktil jantung.
• Mekanisme suatu potensial aksi di serat otot jantung menimbulkan
kontraksi cukup mirip dengan proses eksitasi kontraksi di otot rangka.
Tahap-tahap potensial aksi pada sel kontraktil
jantung adalah sebagai berikut:
Fase 0 Kanal Na+ menjadi aktif sehingga ion Na+ dengan cepat masuk ke dalam sel sehingga
potensial membran menjadi positif (depolarisasi)

Fase 1 Pada puncak potensial aksi, kanal K+ terbuka sehingga menyebabkan ion K+ keluar
menyebabkan repolarisasi yang kecil.

Fase 2 Pembukaan kanal Ca2+ menyebabkan Ca2+ secara perlahan masuk. Influks berkelanjutan
Ca2+ yang bermuatan positif ini memperlama kepositifan di bagian dalam sel dan berperan dalam
pembentukan bagian plateau potensial aksi. Potensial membran dipertahankan dekat ke tingkat positif
puncak ini selama beberapa ratus milidetik, menghasilkan fase plateau
Tahap-tahap potensial aksi pada sel kontraktil
jantung Lanjutan

Fase 3 Fase turun potensial aksi yang cepat ditimbulkan oleh inaktivasi kanal Ca2+ dan aliran keluar K
menuju kembali ke potensial membran istirahat. Penurunan permeabilitas terhadap Ca2+ ini
mengurangi perpindahan Ca2+ ke dalam sel yang berjalan lambat, sementara peningkatan mendadak
permeabilitas terhadap K+ secara simultan mendorong difusi keluar K+ secara cepat.

Fase 4 Potensial membran istirahat (-90 mV)


Bagan berikut menunjukkan perjalanan potensial aksi mulai dari
memasuki sel kontraktil jantung hingga menyebabkan kontraksi.
Electrocardiogram
• Elektrokardiogram atau EKG adalah rekaman perubahan listrik yang terjadi pada
miokardium selama siklus jantung
• Arus listrik yang dihasilkan oleh otot jantung selama depolarisasi dan
repolarisasi menyebar ke jaringan sekitar jantung dan dihantarkan melalui cairan
tubuh.
• Sebagian kecil aktivitas listrik ini mencapai permukaan tubuh, tempat aktivitas
tersebut dapat dideteksi dengan menggunakan elektroda perekam. Rekaman yang
dihasilkan adalah suatu elektrokardiogram, atau EKG
• digunakan untuk menilai kemampuan jantung untuk melakukan impuls dan dapat
digunakan untuk mendeteksi berbagai kelainan pada jantung seperti kelainan
kecepatan, kelainan irama, dan iskemia atau infark miokard.
• Defleksi dalam EKG normal, atau gelombang, termasuk:
• Gelombang P - depolarisasi atrium
• Berukuran setengah bulat kecil dan menunjukkan depolarisasi atrium.
• Setengah gelombang P pertama terjadi karena stimulasi atrium kanan serta
bentuk downslope berikutnya terjadi karena stimulasi atrium kiri.
• Kompleks QRS (tiga gelombang)
• Tiga defleksi yang mengikuti gelombang P yang menunjukkan depolarisasi
ventrikel.

• Gelombang T
• repolarisasi ventrikel
Copyright © The McGraw-Hill Companies, Inc. Permission required for reproduction or display.

(a)

1.0 1.0

.5 .5

Millivolt
Millivolt
0 0 Copyright © The McGraw-Hill Companies, Inc. Permission required for reproduction or
display.

s
s
–.5 –.5
0 200 400 600 0 200 400 600
(b) Milliseconds (f) Milliseconds
R
1.0 1.0

.5 .5
Millivolt

Millivolt
0 0
Q
s

s
–.5 –.5

(c)
0 200 400 600
Milliseconds (g)
0 200 400 600
Milliseconds
S
1.0 1.0

.5 .5
T
Millivolt

Millivolt
P
0 0
s

s
–.5 –.5
0 200 400 600 0 200 400 600
(d) Milliseconds (h) Milliseconds

1.0 R

.5
QRS complex
Millivolt

0
Q
s

–.5 S
0 200
64
(e) 400 600
Millisec
Copyright © The McGraw-Hill Companies, Inc. Permission required for reproduction or display.

Atrial Atrial Atrial Atrial


systole diastole systole diastole
Ventricula Ventricula Ventricula Ventricular
r diastole r systole r diastole Ventricular systole
Pressure changes diastole
0 0.3 0.6
120 Aortic 0.9 seconds
Aortic semilunar
semilunar
valve valve closes
100
opens
80

Pressure (mm Hg)


Aortic pressure
60
Ventricular pressure
40
AV valve AV valve opens
20 closes
Atrial pressure
0
V
e
n

Volume (mL)
t
r
i
c Ventricular volume
80 u
l
Electrocardiogram (ECG)
a
R R
+1 r
Millivolt

v P P
0o T T
l Q Q
s

–1 u S S
m One cardiac cycle
Heart
e sounds
160

Lubb: AV
120 Dupp: Semilunar
valves close valves close

65
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai