Anda di halaman 1dari 14

LO 4

JENIS DAN CARA KERJA AGEN


ANTIBIOTIK & METODE RESISTENSI
ANTIBIOTIK
JENIS
• ANTIGEN
Penggolongan antibiotik berdasarkan struktur kimia
• Berdasarkan sifat toksisitas selektif
• Berdasarkan mekanisme kerja
• Berdasarkan spektrum kerjanya
1. Penggolongan antibiotik berdasarkan struktur
kimia
 Beta laktam, penisilin (contohnya: penisilin, isoksazolil penisilin,ampisilin), sefalosporin (contohnya
sefadroksil, sefaklor), monobaktam (contohnya: azteonam) dan karbapenem (contohnya: imipenem).
 Tetrasiklin, contohnya tetrasiklin dan doksisiklin.
 Makrolida, contohnya eritromisin dan klaritromisin
 Linkomisin, contohnya linkomisin dan klindamisin
 Kloramfenikol, contohnya kloramfenikol dan tiamfenikol
 Aminoglikosida, contohnya streptomisn, neomisin dan gentamisin.
 Sulfonamida (contohnya: sulfadizin, sulfisoksazol) dan kotrimoksazol (kombinasi trimetroprim dan
sulfametoksazol).
 Kuinolon (contohnya: asam nalidiksat) dan fluorokuinolon (contohnya: siprofloksasin dan
levofloksasin)
 Glikopeptida, contohnya vankomisin dan telkoplanin.
 Antimikrobakterium, isoniazid, rifampisin, pirazinamid.
 Golongan lain, contohnya polimiksin B, basitrasin, oksazolidindion
2. Berdasarkan sifat toksisitas selektif

● Bersifat menghambat pertumbuhan bakteri, dikenal sebagai aktivitas


bakteriostatik (contohnya sulfonamid, trimetroprim, kloramfenikol,
tetrasiklin, linkomisin dan klindamisin)
● Bersifat membunuh bakteri, dikenal sebagai aktivitas bakterisid (contohnya
penisilin, sefalosporin, streptomisn, neomisin, kanamisin, gentamisin dan
basitrasin).
3. Berdasarkan mekanisme kerja
● Menghambat sintesis atau merusak dinding sel bakteri. Antibiotik yang termasuk dalam
kelompok ini seperti beta-laktam (penisilin, sefalosporin, monobaktam, karbapenem,
inhibitor beta-laktamase), basitrasin, dan vankomisin.Pada umumnya bersifat
bakterisidal.
● Memodifikasi atau menghambat sintesis protein.Yang termasuk dalam kelompok ini
misalnya aminoglikosid, kloramfenikol, tetrasiklin, makrolida (eritromisin, azitromisin,
klaritromisin), klindamisin, mupirosin, dan spektinomisin
● Menghambat enzim-enzim esensial dalam metabolisme folat, misalnya trimetoprim dan
sulfonamid.Pada umumnya antibiotik ini bersifat bakteriostatik.
● Mempengaruhi sintesis atau metabolisme asam nukleat, misalnya kuinolon,
nitrofurantoin.
● Mempengaruhi permeabilitas membran sel bakteri. Antibiotika yang termasuk adalah
polimiksin.
4. Berdasarkan spektrum kerjanya

● Antibiotik spektrum luas (broad-spectrum) Spektrum luas, bekerja terhadap


lebih banyak bakteri, baik gram negatif maupun gram positif serta jamur.
Contohnya: tetrasiklin dan kloramfenikol.
● Antibiotik spektrum sempit (narrow spectrum) Antbiotik spektrum sempit
bekerja terhadap beberapa jenis bakteri saja. Contohnya: penisilin hanya
bekerja terhadap bakteri gram positif dan gentamisin hanya bekerja terhadap
bakteri gram negatif
CARA KERJA ANTIGEN

TOKSISITAS SELEKTIF
Toksisitas selektif dapat berfungsi sebagai reseptor spesifik yang diperlukan untuk
pelekatan obat, atau dapat bergantung pada inhibisi proses biokimia yang Penting bagi
patogen tetapi tidak bagi pejamu. Mekanisme kerja obat antimikroba dapat dibahas
dalam empat bahasan:
(1) Inhibisi sintesis dinding sel
(2) Inhibisi fungsi membran sel
(3) Inhibisi sintesis protein (yaitu, inhibisi translasi dan transkripsi bahan genetik)
(4) Inhibisi sintesis asam nukleat
 
Inhibisi sintesis dinding sel

Semua obat B-laktam merupakan inhibitor selektif terhadap sintesis dinding sel bakteri
sehingga secara aktif melawan pertumbuhan bakteri. Inhibisi ini hanyalah salah satu dari
beberapa aktivitas obat, tetapi inilah yang paling dimengerti. Langkah awal kerja obat
berupa pengikatan obat ke reseptor sel (protein pengikat penisilin; penicillin-binding
protein, PBP).
Setelah obat B-laktam melekat pada satu resepror atau lebih, reaksi transpeptidase
dihambat dan sintesis
peptidoglikan tertahan. Langkah selanjutnya kemungkinan melibatkan perpindahan atau
inaktivasi inhibimr enzim autolitik di dinding sel. Contoh-contoh agen yang bekerja
dengan cara inhibisi sintesis dinding sel adalah penisilin, sefaiosporin, vankomisin, dan
sikloserin.
Inhibisi fungsi membran sel

Sitoplasma semua sel yang hidup diikat oleh membrane sitoplasma, yang
bekerja sebagai barier permeabilitas selektif, berfungsi sebagai transpor aktif,
sehingga mengontrol komposisi internal sel. Jika integritas fungsional
membran sitoplasma terganggu, makromolekul dan ion dapat keluar dari sel
sehingga dapat menyebabkan kerusakan atau kematian sel. Contoh-contoh
agen lainnya yang bekerja dengan cara
inhibisi fungsi membran sel adalah amfoterisin B, kolistin, dan imidazol serta
triazol.
Inhibisi sintesis protein (yaitu, inhibisi translasi
dan transkripsi bahan genetik)

Bakteri mempunyai ribosom 70S, sedangkan sel mamalia mempunyai ribosom 80S. Subunir
setiap tipe ribosom, komposisi kimianya, dan spesifisitas fungsionalnya cukup berbeda
untuk menjelaskan mengapa obat antimikroba dapat menghambat sintesis protein pada
ribosom bakteri tanpa berefek besar pada ribosom mamalia. Pada sintesis protein mikroba
normal, pesan mRNA secara simultan "dibaca" oleh beberapa ribosom yang memanjang di
sepanjang untai mRNA. Ini disebut polisom.
Contoh obat yang bekerja dengan cara inhibisi sintesis protein adalah eritromisin,
linkomisin, tetrasiklin, aminoglikosida, dan kloramfenikol.
Inhibisi sintesis asam nukleat

Untuk banyak mikroorganisme, asam p-aminobenzoat (PABA) merupakan metabolit penting.


Cara kerja spesifik PABA berupa kondensasi suatu pteridin yang dependen adenosin trifosfat
(ATP) dengan PABA untuk menghasilkan asam dihidropteroat, yang kemudian diubah
menjadi asam folat. PABA berperan daiam sintesis asam folat, suatu prekursor yang penting
dalam sintesis asam nukleat.
Contoh obat yang bekerja dengan cara inhibisi sintesis asam nukleat adalah kuinolon,
pirimetamin, rifampin, sulfonamid, trimetoprim, dan trimetreksat.
METODE RESISTENSI

1. Mikroorganisme menghasilkan enzim yang menghancurkan obat aktif.


Contoh" Stafilokokus yang resistan terhadap penisilin G menghasilkan
p-lactamase yang menghancurkan obat.
2. Mikroorganisme mengubah permeabilitasnya terhadap obat. Contoh
Tetrasiklin menumpuk pada bakteri yang rentan tetapi tidak pada
bakteri resistan.
3. Mikroorganisme menyebabkan perubahan target struktural untuk obat.
Contoh: organisme resistan eritromisin mempunyai reseptor yang
berubah pada subunit 50S ribosom, disebabkan oleh metilasi RNA 23S
ribosom.
 
METODE RESISTENSI

4. Mikroorganisme menyebabkan perubahan jalur metabolik yang melintasi reaksi yang


dihambat oleh obat. Contoh: Beberapa bakteri yang resistan terhadap suifonamid tidak
memerlukan PABA ekstraselular tetapi, seperti sel mamalia, dapat menggunakan asam
folat yang telah dibentuk sebelumnya.
5. Mikroorganisme menyebabkan perubahan enzim yang masih dapat melakukan fungsi
metaboliknya tetapi kurang dipengaruhi oleh obat. Contoh: Pada bakteri yang resistan
trimetoprim, asam dihidrofolat reductase dihambat kurang efisien daripada pada
bakteri yang rentan trimetoprim.
REFERENSI

● https://sinta.unud.ac.id/uploads/dokumen_dir/4598907d3c2948aa241fe0eb78ad1095.pdf

● Brooks, G.F., Janet, S.B., Stephen A.M. 2007. Jawetz, Melnick and Adelbergs, Mikrobiologi Kedokteran
Edisi 23

Anda mungkin juga menyukai