FOTOSINTESIS
29 April 2015
OLEH:
Alfia Isarah
Nimas Roro Gayatri
Aida Fauzia
Elma Sakinatus Sajidah
Rizki Sulistyowati
081311433023
081311433058
081311433061
081311433066
081311433067
Dosen Asistensi:
Dwi Kusuma Wahyuni, S.Si, M.Si
Kelas : D2
II.
Tujuan
1. Mengetahui pigmen yang berperan dalam proses fotosintesis
2. Mengukur kadar klorofil dalam spektrofotometer
Dasar Teori
Klorofil a biasanya
paling banyak
tertentu
ialah
cara menyerap
memantulkan
cahaya
merah
(Susilowarno, G. 2008).
Klorofil yang banyak terdapat pada tumbuhan adalah klorofil a dan
klorofil b. Perbedaan klorofil a dan klorofil b (Darmawan, 1983) :
Pembeda
Klorofil a
Klorofil b
Rumus kimia
C55 H72 O5 N4 Mg
C55H70O6N4 Mg
Gugus pengikat
CH3
CH
Absorpsi maksimum
Terdapat pada
Fotosistem
pada 673 nm
pada 455-640 nm
Fotosistem II
Fotosistem I
Klorofil membantu menetralkan polusi yang kita hirup maupun yang kita
dapatkan melalui asupan makanan. Karena itu, klorofil merupakan
suplemen yang sangat bagus bagi perokok.
Klorofil juga berperan sebagai deodoran dalam mengurangi bau mulut, air
seni, sisa pembuangan, serta menghilangkan bau badan.
Klorofil juga bisa digunakan untuk mengatasi infeksi luka secara alami
(Al-Faqir,S. 2010).
Untuk meningkatkan kadar oksigen dan jumlah sel darah merah dalam
tubuh manusia (http://klorofil-klorofil.blogspot.com/).
III.
CARA KERJA
1. Pemisahan Pigmen Fotosintesis dengan Kromatografi Kertas
a. Daun sebanyak 5 gram disiapkan dan kemudian digerus dalam mortal
dengan dituangi 50 ml etanol sampai seluruh klorofil terlarut.
b. Ekstrak daun didiamkan selama beberapa menit sampai ampas daun
mengendap.
c. Ekstrak daun yang telah didiamkan dituangkan ke dalam cawan petri.
d. Kertas saring yang telah disediakan diletakkan pada benang dan dijepit
salah satu ujungnya dengan menggunakan penjepit kertas dan
menggantungkannya pada benang yang telah diikatkan ke statif.
e. Ujung dari kertas saring dicelupkan ke dalam larutan gerusan daun
pada cawan petri.
f. Mendiamkan beberapa menit sampai terlihat pemisahan pigmen yang
terkandung di dalamnya.
g. Berbagai macam pigmen yang terbentuk dari ekstrak tersebut diamati
dan dicatat dalam hasil pengamatan.
2. Pengukuran Kadar Klorofil dengan Spektrofotometer
a. Daun sebanyak 1 gram yang masih segar digerus sampai halus dan
kemudian dilarutkan dengan alkohol 95%.
b. Ekstrak klorofil disaring dengan saringan Buchner dan selanjutnya
dimasukkan ke dalam labu ukur 100 ml. Penambahan alkohol atau
etanol diperlukan apabila volume ekstrak dalam labu ukur belum
mencapai batas 100 ml.
c. Memasukkan 15 ml ekstrak klorofil ke dalam tabung konikel
kemudian disentrifugasi selama 10 menit 500 rpm. Mengambil
supernatant dan menuangnya ke dalam cuvet.
d. absorbansi atau Optical Density (%) larutan tersebut diukur pada
spektrofotometer dengan menggunakan panjang gelombang 649 dan
665 nm.
e. Kadar klorofil a dan b dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Klorofil total (mg/l) = (20,0 x OD649) + (6,1 x OD665)
Klorofil a (mg/l)
= (13,7 x OD665) (5,76 x OD649)
Klorofil b (mg/l)
= (25,8 x OD649) (7,7 x OD665)
Rumus di atas diturunkan oleh (Winstermans & Mots, 1965).
HASIL PENGAMATAN
1. Pemisahan pigmen Fotosintesis dengan Kromatografi Kertas
Daun yang digunakan yaitu daun mangkokan ( Polyscias scutellaria )
Tabung
Klorofil
Absobansi 649
0,33 Angstrom
Absobansi 665
0,52 Angstrom
Klorofil a (mg/l)
Klorofil b (mg/l)
PEMBAHASAN
1. Pemisahan pigmen Fotosintesis dengan Kromatografi Kertas
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui pigmen yang berperan dalam
fotosintesis. Percobaan dimulai dengan menghancurkan/menggerus 5 gram daun
menggunakan alu dan mortar. Daun yang digunakan adalah mangkokan
(Polyscias scutellaria) yang masih segar dan berwarna hijau pekat. Pada saat
melakukan penggerusan, ditambahkan 50 ml etanol atau alkohol 95% yang
berfungsi untuk melarutkan klorofil yang ada dalam daun. Selanjutnya menyaring
ekstrak dengan saringan Buchner untuk mendapatkan endapan dan supernatan.
Saringan Buchner dapat digantikan oleh sentrifuge karena fungsinya sama. Dalam
hal ini sudah dilakukan dengan saringan Buchner. Hasil saringan yang didapat
berwarna hijau gelap. Kemudian larutan dibiarkan beberapa menit hingga ampas
mengendap. Selanjutnya ekstrak dituang ke dalam cawan Petri dan diletakkan di
bawah kertas saring yang telah dijepit dan digantungkan pada tali yang terhubung
oleh statif. Kertas saring tersebut kemudian dicelupkan ke dalam ekstrak yang ada
di cawan Petri. Kertas saring berfungsi untuk menyerap warna pigmen yang
terdapat dalam daun. Setelah beberapa saat dibiarkan, pada kertas saring muncul
warna yang menandakan adanya pigmen warna dalam daun tersebut. Pada lapisan
paling bawah terlihat warna hijau tua yang mengindikasikan adanya klorofil b.
Lapisan selanjutnya adalah hijau muda yang mengindikasikan adanya klorofil a.
Kemudian lapisan bening atau transparan.
Dari hasil yang didapat diketahui pigmen yang terdapat dalam mangkokan
(Polyscias scutellaria) adalah klorofil a dan klorofil b. Pigmen-pigmen ini
memiliki fungsi dan peranan yang berbeda. Umumnya klorofil berperan dalam
proses fotosintesis pada tumbuhan yang mana dalam hal ini pigmen tersebut
dominan dalam menentukan warna daun.
2. Pengukuran kadar Klorofil dengan Spektrofotometer
Tujuan praktikum kali ini yang kedua adalah mengukur kadar klorofil
larutan ekstrak daun. Pada praktikum ini digunakan daun mangkokan (Polyscias
scutellaria). Alat yang digunakan untuk mengukur kadar klorofil adalah
spektrofotometer. Spektrometer menghasilkan sinar dari spektrum dengan panjang
gelombang tertentu dan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang
ditransmisikan atau yang diabsorpsi. Jadi spektrofotometer digunakan untuk
mengukur energi secara relatif jika energi tersebut ditransmisikan, direfleksikan
atau diemisikan sebagai fungsi dari panjang gelombang. Panjang gelombang yang
digunakan dalam pengukuran ini adalah 649 dan 665 nm. Panjang gelombang
yang berfungsi untuk aktivitas fotosintesis tanaman adalah berkisar 400 -760 nm
atau sinar tampak. Penggunaan panjang gelombang 649 nm dan 665 nm
digunakan karena pada nilai tersebut akan mengalami absorbsi yang terbesar.
Menurut Harbome (1987), klorofil akan terabsorbsi pada panjang gelombang 640660 nm atau 430-470 nm. Absorbsi yang terbesar pada klorofil a diperoleh antara
panjang gelombang 390-400nm dan 650-700 nm, sedangkan klorofil b
mempunyai absorbsi terbesar pada panjang gelombang antara 400-450 nm dan
620-670 nm.
Ketika diukur dengan spektrofotometer menunjukkan nilai absorbansi atau
optical density larutan ekstrak klorofil dengan panjang gelombang 649 adalah
DISKUSI
Percobaan 1 (Pemisahan pigmen Fotosintesis dengan Kromatografi Kertas )
1. Apa fungsi dari alkohol 95% atau etanol pada percobaan ini?
Untuk melarutkan klorofil yang terkandung pada daun dan memperhalus
tumbukan daun.
2. Dalam reaksi fotosintesis yang manakah asal oksigen dihasilkan?
Gas oksigen dihasilkan dari penguaraian atau hidrolisis 2 molekul H 2O
(air) oleh ion mangan (Mn) menghasilkan 4 ion H+ (hidrogen) dan O 2
(oksigen) pada reaksi terang fotosintesis. Kemudian ion H+ yang bersifat
elektrolit (bermuatan) akan masuk ke dalam fotosistem pada tumbuhan
dan ikut melakukan serangkaian tahapan fotosintesis sedangkan oksigen
akan dibebaskan ke lingkungan sehingga dapat digunakan untuk respirasi
makhluk hidup lainnya.
3. Dari hasil kromatografi daun hijau ternyata ada yang menghasilkan
pigmen selain warna hijau? Mengapa?
Pigmen merupakan molekul khusus yang dapat memunculkan warna.
Pigmen mampu menyerap cahaya matahari dengan menyerap dan
memantulkannya pada panjang gelombang tertentu. Molekul pigmen yang
berbeda akan memantulkan warna tertentu pada panjang gelombang
tertentu sehingga menyebabkan reaksi kimia yang berbeda. Pigmen yang
terdapat pada daun tidak hanya klorofil, tetapi ada juga pigmen lain seperti
karotenoid (kuning), flavonoid, fitosterol, saponin dan lain-lain yang
memunculkan warna selain hijau pada daun, meskipun daun tersebut
berwarna hijau.
4. Apakah ada perbedaan jumlah dan lebar pita pita yang dihasilkan
kromatografi? Mengapa?
Ada, hal ini disebabkan oleh hubungan antara jumlah suatu zat terlarut
(dalam hal ini pigmen) dan ukuran dari pita elusi yang dihasilkan serta
kandungan zat warna tersebut dalam daun yang berbeda-beda.
KESIMPULAN
Berdasarkan kegiatan praktikum yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
DAFTAR PUSTAKA
Campble. Reece. Mitchell. 2002. Biologi edisi kelima jilid 1. Jakarta : Erlangga.
Dwidjoseputro. 1994. PENGANTAR Fisiologi Tumbuhan. Jakarta : PT. Gramedia
Jakarta.
Harborne,J.B. 1987. Metode Fitokimia. Penerbit ITB Bandung.
Hartoyo.
2013.
Cholorophyll
[klorofil]
dalam
http://www.htysite.com/P-
Salisbury, F.B. and C.W. Ross. 1985. Plant Physiology. Wadsworth Publ.Comp.
Inc. USA
Sasmitamihardja. 1990. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. Bandung : ITB
Bandung Press.
Wrigglesworth, Jhon. 1997. Energi and Life. London : Taylor and Francis
Publisher.
LAMPIRAN
NO GAMBAR
1
KETERANGAN
Daun yang akan diekstrak adalah
daun mangkokan.
2
Tahap penyaringan ekstrak
dengan saringan Buchner
3
Hasil pengamatan pada kertas
saring.