Anda di halaman 1dari 19

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Warna daun berasal dari klorofil, pigmen warna hijau yang terdapat didalam

kloroplas. Energi cahaya yang diserap klorofil inilah yang menggerakkan sitesis

molekul makanan dalam kloroplas. Kloroplas ditemukan terutama dalam sel

mesofiul, yaitu jaringan yang terdapat di bagian dalam daun. karbon dioksida masuk

kedalam daun, dan oksigen keluar, melalui pori mikroskop yang disebut stomata.

(Campbell, dkk,2002)

Cahaya mutlak yang dibutuhkan sebagai energi penggerak fotosintesis, namun

demikian tingkat kebutuhan antar kelompok tumbuhan yang berbeda. Tidak pada

setiap kondisi meningkatnya intensitas akan diikuti atau menyebabkan meningkatnya

laju fotosintesis. Terdapat perbedaan tingkat kebutuhan cahaya, terutama antara

tumbuhan tipe C-3 dan C-4 .(Suyitno,2001)

Kumpulan bermacam-macam pigmen fotosintesis disebut fotosintem,

berperan menjerap energi cahaya (foton, kuantum) pada reaksi terang untuk

menghasilkan energi kimia berupa ATP dan NADPH2. Contoh turunan klorofil-a

yang berperan penting pada fotosintesis adalah feofitin (kloforil-a yang kehilangan

inti Mg, menjadi salah satu komponen fotosintem II), pigmen yang peka terhadap

680 nm (P680 = sebagai pusat reaksi fotosistem II) , dan P700 (menjadi pusat reaksi

fotosintem I). Pigmen yang lain antara lain carotenoida dan Xantofil. (Suyitno, 2008)

Klorofil merupakan pigmen utama yang berperan dalam reaksi fotokimia pada

pusat reaksi fotosintesis. Fungsi utama klorofil didalam perangkat fotosintesis

diantaranya sebagai penyerap cahaya, pentransfer energi eksitasi ke pusat reaksi dan
2

perangkat fotosintesis ternyata mampu memproduksi energi secara efisien dengan

meminimalisasi energi yang hilang.(Budiyanto,et.al, 2008).

Klorofil juga merupakan zat warna hijau pada daun. Klorofil adalah pigmen

hijau yang ditemukan dalam banyak tanaman, algae, dan cyanobacteria. Klorofil

berasal dari bahasa yunani, yaitu chloros hijau dan phyllon daun. Klorofil a dan b

adalah pigmen tumbuhan yang dibutuhkan dalam reaksi fotosintesis, diproduksi di

kloroplast pada jaringan fotosintesis yang ada di daun.(Hapsari dan Mulyani, 2010).

Kromatografi digunakan untuk memisahkan campuran dari substansinya

menjadi komponen-komponennya. Seluruh bentuk kromatografi bekerja berdasarkan

prinsip yang sama. Seluruh bentuk kromatografi memiliki fase diam (berupa padatan

atau cairan yang didukung pada padatan) dan fase gerak (cairan atau gas).

(kristianingrum susila, 2002).

Aseton adalah suatu senyawa keton yang paling sederhana. Nama lain dari

aseton adalah propanan, 2-propanon, propan-2-on, dan -ketopropana. Aseton adalah

larutan yang tak berwarna dan mudah menguap. Aseton mudah larut dalam

air,etanol,eter dan lain-lain,sehingga aseton merupakan pelarut yang sangat penting.

Di dalam rumah tangga, aseton digunakan sebagai bahan aktif dalam cat their dan

penghapus cat kuku. Dalam laboratorium, aseton digunakan sebagai pelarut aprotik

dalam bermacam-macam reaksi organik (Setiadi,2008).

Tujuan Praktikum

Tujuan praktikum ini adalah melihat/mengenal zat warna yang terdapat dalam

daun
3

Kegunaan Praktikum

Kegunaan praktikum ini adalah sebagai salah satu syarat untuk dapat

memenuhi komponen penilaian di Laboratorium Botani, Program Studi

Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan dan

sebagai sumber informasi bagi pihak yang membutuhkan.


4

TINJAUAN PUSTAKA

Struktur klorofil berbeda-beda dari struktur karotenoid, masing-masing

terdapat penataan selang-seling ikatan kovalen tunggal dan ganda. Pada klorofil,

sistem ikatan yang berseling mengitari cincin porfirin, sedangkan pada karotoid

terdapat sepasang rantai hidrokarbon yang menghubungkan struktur cincin terminal.

Sifat inilah yang memungkinkan molekul-molekul menyerap cahaya tampak

demikian kuatnya, yakni bertindak sebagai pigmen. Sifat ini pulalah yang

memungkinkan molekul-molekul menyerap energi cahaya yang dapat digunakan

untuk melakukan fotosintesis. Persamaan antara spektrum tindakan fotosintesis dan

spektrum absorbsi klorofil menunjukkan bahwa dalam proses itu pigmen yang paling

penting ialah klorofil. Akan tetapi kedua spektrum itu tidak sama. Energi diserap oleh

karotenoid diteruskan klorofil a, disini energi digunakan dalam fotosintesis. Klorofil

b mempunyai fungsi yang sama. (Santoso, 2004).

Klorofil merupakan pigmen hijau tumbuhan dan merupakan pigmen yang

paling penting dalam proses fotosintesis. Sekarang ini, klorofil dapat dibedakan

dalam 9 tipe : klorofil a, b, c, d, dan e. Bakteri klorofil a dan b, klorofil chlorobium

650 dan 660. klorofil a biasanya untuk sinar hijau biru. Sementara klorofil b untuk

sinar kuning dan hijau. Klorofil lain (c, d, e) ditemukan hanya pada alga dan

dikombinasikan dengan klorofil a. bakteri klorofil a dan b dan klorofil chlorobium

ditemukan pada bakteri fotosintesin. (Devlin, 1975).

Klorofil pada tumbuhan ada dua macam, yaitu klorofil a dan klorofil b.

perbedaan kecil antara struktur kedua klorofil pada sel keduanya terikat pada protein.
5

Sedangkan perbedaan utama antar klorofil dan heme ialah karena adanya atom

magnesium (sebagai pengganti besi) di tengah cincin profirin, serta samping

hidrokarbon yang panjang, yaitu rantai fitol. (Santoso, 2004).

Klorofil adalah kelompok pigmen fotosintesis yang terdapat dalam tumbuhan,

menyerap cahaya merah, biru dan ungu, serta merefleksikan cahaya hijau yang

menyebabkan tumbuhan memperoleh ciri warnanya. Klorofil terdapat dalam

kloroplas dan memanfaatkan cahaya yang diserap sebagai energi untuk reaksi-reaksi

cahaya dalam proses fotosintesis. Klorofil A merupakan salah satu bentuk klorofil

yang terdapat pada semua tumbuhan autotrof. Klorofil B terdapat pada ganggang

hijau chlorophyta dan tumbuhan darat. Klorofil C terdapat pada ganggang coklat

Phaeophyta serta diatome Bacillariophyta. Klorofil d terdapat pada ganggang merah

Rhadophyta. Akibat adanya klorofil, tumbuhan dapat menyusun makanannya sendiri

dengan bantuan cahaya matahari. (Amirudin panut,2012)

Kloroplas berasal dari proplastid kecil (plastid yang belum dewasa, kecil dan hampir

tak berwarna, dengan sedikit atau tanpa membran dalam). Pada umumnya proplastid berasal

hanya dari sel telur yang tak terbuahi, sperma tak berperan disini. Proplastid membelah pada

saat embrio berkembang, dan berkembang menjadi kloroplas ketika daun dan batang

terbentuk. Kloroplas muda juga aktif membelah, khususnya bila organ mengandung kloroplas

terpajan pada cahaya. Jadi, tiap sel daun dewasa sering mengandung beberapa ratus

kloroplas. Sebagian besar kloroplas mudah dilihat dengan mikroskop cahaya, tapi struktur

rincinya hanya bias dilihat dengan mikroskop elektron. (Salisbury dan Ross, 1995).

Plastid berisi senyawa-senyawa kimia yang mempengaruhi warna tumbuhan.

Plastid hijau disebut kloroplas. Kloroplas mengandung klorofil, organ yang berperan
6

penting dalam proses fotosintesis. Ada 2 macam klorofil yang dimiliki tanaman

tingkat tinggi: klorofil-a (C55H70O6N4Mg) dan klorofil-b (C55H72O5N4Mg). secara

kimia klorofil tersusun dari fitol yang bersifat suka lemak dan rangka porfin yang

bersifat senang air. Klorofil biasa menerima dan mengembalikan sinar dalam

gelombang yang berlainan (flouresensi). Klorofil-a berwarna hijau tua; klorofil-b

hiaju tua. (Fitri yani,2011)

Umumnya sebaran konsentrasi klorofil-a tinggi di perairan pantai sebagai

akibat tingginya nutrien yang berasal dari daratan melalui limpasan air sungai dan

sebaliknya cenderung lebih rendah di perairan lepas pantai. Meskipun pada beberapa

tempat di laut masih ditemukan konsentrasi klorofil-a yang cukup tinggi. Keadaan

tersebut disebabkan oleh adanya proses sirkulasi massa air yang memungkinkan

terangkutnya sejumlah nutrien dari tempat lain.(Paramitha amanda, 2014)

Sel penutup memiliki klorofil di dalam selnya sehingga dengan bantuan

cahaya matahari akan sangat berpengaruh buruk pada klorofil. Larutan klorofil yang

dihadapkan pada sinar kuat akan tampak berkurang hijaunya. Daun-daun yang

terkena langsung umumnya akan tampak kekuning-kuningan, salah satu cara untuk

dapat menentukan kadar klorofil adalah dengan metode spektofometri.

(Dwijiseputro,1981)

Karotenoid adalah kelompok pigmen alami yang berwarna merah, orange atau

kuning dan larut dalam lipid. Senyawa ini telah banyak digunakan sebagai pewarna

alami makanan dan kosmetik, selain itu juga dikenal sebagai komponen penting pada

pertumbuhan tanaman dan fotosintesis, serta sebagai sumber vitamin A pada manusia.

Karotenoid terdapat dalam berbagai buah berwarna seperti pepaya, pisang, tomat,
7

cabe merah, mangga, wortel, ubi jalar dan pada beberapa bunga yang berwarna

kuning dan merah. Diperkirakan lebih dari 100 juta ton karotenoid diproduksi setiap

tahun di alam (Ria putri,2009).

Karotenoid dapat berupa karotin (C40H56) berwarna jingga dan xantofil

(C40H56O2) berwarna kuning. Adanya kloroplas pada tumbuhan menyebabkan

tumbuhan dapat berasimilasi karena di dalam kloroplas terdapat klorofil yang dapat

menangkap sinar matahari untuk memasak makanan.(Bey,dkk.2006)

Kloroplas merupakan alat atau organela sel yang khas pada sel-sel daging

daun.Bentuknya bermacam-macam, tergantuing jenis tumbuhannya. Selain bulat atau

lonjong, ada juga yang berbentuk pita. Pada daun Hydrila, kloroplasnya bulat atau

lonjong, berukuran cukup besar dan mudah diamati dibawah mikroskop. Organela ini

mudah dikenali dengan warnanya yang hijau karena banyak mengandung zat warna

atau pigmen hijau daun yang disebut klorofil. Ada dua macam klorofil pada

tumbuhan darat yaitu klorofil a dan klorofil-b. (Suyitno,2010)

Karotenoid merupakan zat warna (pigmen) berwarna kuning, merah dan

oranye yang secara alami terdapat dalam tumbuhan dan hewan, seperti dalam wortel,

tomat, jeruk, algae, lobster, dan lain-lain. Lebih dari 100 macam karotenoid terdapat

di alam, tetapi hanya beberapa macam yang telah dapat diisolasi atau disintesa untuk

bahan pewarna makanan. Diantaranya ialah beta-karotein, beta-apo-8-karotenal,

canthaxantin, bixin dan xantofil. Karotenoid merupakan senyawa yang tidak larut

dalam air dan sedikit larut dalam minyak atau lemak . Karotenoid terdapat dalam

buah pepaya, kulit pisang, tomat, cabai merah, mangga, wortel, ubi jalar, labu kuning,

jagung dan pada beberapa bunga yang berwarna kuning dan merah.
8

(Nugraheni mutiara, 2002)

Semua klorofil atau karotenoid terbenam atau melekat pada molekul protein

oleh ikatan nonkovalen. Secara keseluruhan, pigmen-pigmen kloroplas meliputi

separuh dari kandungan kandungan lipida total pada membran tilakoid, sisanya

adalah galaktolipida dan sedikit fosfolipida. Sterol sangat jarang dijumpai pada

membran tilakoid. (Lakitan, 1993).

Zat hijau daun (klorofil) dibutuhkan untuk menyerap cahaya. hari klorofil

menyerap cahaya terutama mengubah karbon dioksida dan air menjadi glukosa

(bahan makanan).Pembentukan klorofil membutuhkan ion magnesium (Mg 2+) yang

diserap dari tanah.Klorofil menyerap panjang gelombang tertentu,sehingga pada

beberapa tumbuhan tertentu,selain klorofil didalam kloropasnya di temukan juga

pigmen lain,seperti pada wortel ditemukan pigmen kuning yang berfungsi untuk

menyerap panjang gelombang yang tidak dapat diserap oleh klorofil.

(Rianawati ida, 2009)

Spektrofotometri sesuai dengan namanya adalah alat yang terdiri dari

spektrofotometer dan fotometer akan menghasilkan sinar dari spektrum dengan

panjang gelombang energi secara relatif. Jika energi tersebut ditransmisikan maka

akan ditangkap oleh klorofil yang terlarut tersebut. Pada fotometer filter sinar dari

panjang gelombang yang diinginkan akan diperoleh dengan berbagai filter yang

punya spesifikasi melewati banyaknya panjang gelombang tertentu.

(Noggle dan Fritz, 1979).

Semua tanaman hijau mengandung klorofil a dan krolofil b. Krolofil a

terdapat sekitar 75 % dari total klorofil. Kandungan klorofil pada tanaman adalah
9

sekitar 1% basis kering. Dalam daun klorofil banyak terdapat bersama-sama dengan

protein dan lemak yang bergabung satu dengan yang lain. Dengan lipid, klorofil

berikatan melalui gugus fitol-nya sedangkan dengan protein melalui gugus hidrofobik

dari cincin porifin-nya. Rumus empiris klorofil adalah C55H72O5N4Mg (klorofil a) dan

C55H70O6N4Mg (klorofil b). (Subandi, 2008).


10

BAHAN DAN METODE

Tempat Dan Waktu Praktikum

Praktikum ini dilaksakan pada hari selasa tanggal 8 Desember 2015 pada

pukul 11.00 wib sampai dengan selesai di Laboratorium Botani Program Studi

Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Pada ketinggian

+ 25 m dpl.

Bahan Dan Alat

Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah daun ubi kayu

(Manihot ultilisima pohl), daun sirih (Paper battle L), bayam merah (Amaranthus

spinosus), bayam hijau (amaranthus tricolor L) sebagai objek pengamatan dan bahan

yang akan diekstrak, aceton sebagai pelarut, kertas kromatografi untuk melihat

klorofil yang diserap, kertas saring sebagai untuk menyaring ekstrak daun, dan double

polio sebagai buku data.

Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah gunting untuk

memotong-motong daun,gelas ukur sebagai wadah hasil ekstrak, corong untuk wadah

saringan, alu untuk menggerus daun, mortal sebagai wadah menggerus, jarum sebagai

alat bantu kromatografi dan spatula untuk mengaduk campuran daun dan aceton.

Metode Praktikum

Diambil bahan dan alat yang akan digunakan


Diambil daun bayam secukupnya kira-kira 1 genggam
Dipotong kecil-kecil menggunakan gunting, kemudian masukkan ke dalam

mortal.
Digiling menggunakan alu sampai halus
11

Diambil kertas saring dan corong, kmudian buatlah kertas saring sampai

menyerupai mulut corong.


Diambil aceton secukupnya, masukkan ke dalam daun yang telah dihaluskan.

Setelah itu aduk daun bayam dan aceton dengan spatula


Diperas dan disaring ekstrak daun bayam dengan menggunakan kertas saring

dan tempatkan pada gelas ukur hasil ekstraknya.


Diambil kertas kromatografi dan kaitkan ujungnya pada jarum.
Dicelupkan sedikit bagian ujungnya pada ekstrak daun bayam dan tunggu

sampai 15 menit.
Dicatat hasil perbedaan warnanya pada setiap jenis daun
Dilakukan hasil yang sama pada daun bayam merah, daun sirih, dan daun ubi

kayu.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil
12

Daun bayam merah (Amaranthus Spinosus)

Ket:

1 1. Merah

2 2. Coklat

Daun ubi kayu (Manihot ultilisima Pohl)

Ket:

1 1. kuning

2 2. Hijau muda

3 3. Hijau tua

Daun sirih (Paper battle L)

Ket:

1 1.kuning

111 2 2. coklat

Daun bayam hijau (Amaranthus tricolor L)

Ket:
13

1 1.

2 2.

3.

Pembahasan

Zat warna daun disebut juga sebagai klorofil yang merupakan pigmen hijau

pada semua tumbuhan hijau. Yang berasal dari bahasa yunani, chloros hijau dan
14

phyllon daun. Hal ini sesuai dengan literatur Hapsari dan Mulyani (2010) yang

menytakan bahwa klorofil juga merupakan zat warna hijau pada daun. Kloorofil

adalah pigmen hijau yang ditemukan pada dalam banyak tanaman. Klorofil berasal

dari bahasa yunani, yaitu cholor hijau dan phyllon daun.

Pada praktikum zat warna daun diketahui bahwa kloroplas merupakan plastid

hijau yang dapat mempengaruhi warna pada tumbuhan. Kloroplas ini mengandung

klorofil. Ada 2 macam klorofil pada tanaman yaitu klorofi-a dan klorofil-b yang

memiliki rumus empiris (C55H70O6N4Mg) untuk klorofil a dengan mengandung warna

hijau tua dan (C55H72O5N4Mg) untuk klorofil b denagn mengandung warna hijau

muda. hal ini sesuai literatur fitri yani (2011) yang menyatakan bahwa Plastid berisi

senyawa-senyawa kimia yang mempengaruhi warna tumbuhan. Plastid hijau disebut

kloroplas. Ada 2 macam klorofil yang dimiliki tanaman tingkat tinggi: klorofil-a

(C55H70O6N4Mg) dan klorofil-b (C55H72O5N4Mg)

Pada Praktikum zat warna daun menggunakan kertas kromatografi yang

berfungsi untuk memisahakan substansinya menjadi komponen-komponennya. Yang

tebagi atas 2 bentuk yaitu fase diam dan fase gerak. Hal ini sesuai literature

Kristianingrum Susila(2002) yang menyatakan bahwa Kromatografi digunakan untuk

memisahkan campuran dari substansinya menjadi komponen-komponennya. .

Seluruh bentuk kromatografi memiliki fase diam (berupa padatan atau cairan yang

didukung pada padatan) dan fase gerak (cairan atau gas).

Umumnya konsentrasi klorofil-a terdapat di dataran rendah dengan jumlah

yang cukup tinggi dibandingkan dengan di dataran tinggi yang disebabkan karena

adanya proses sirkulasi massa. Hal ini sesuai literatur Paramitha Amanda(2014) yang
15

menyatakan bahwa Umumnya sebaran konsentrasi klorofil-a tinggi di perairan pantai

sebagai akibat tingginya nutrien yang berasal dari daratan melalui limpasan air sungai

dan sebaliknya cenderung lebih rendah di perairan lepas. Keadaan tersebut

disebabkan oleh adanya proses sirkulasi massa air.

Klorofil merupakan pigmen utama yang terdapat dalam tumbuhan.klorofil

dapat dibedakan atas dua, yakni klorofil-a (C55H70O6N4Mg) yang berwarna hijau tua

dan klorofil-b (C55H70O6N4Mg) yang bwrwarna hijau muda.selain klorofil, di dalam

kloroplas juga terdapat pigmen karotenoid yang berupa karotin(C 40H56) berwarna

jingga dan xantofil (C40H56O2) .hal ini sesuai literatur Bey,dkk(2006) yang

menyatakan bahwa Karotenoid dapat berupa karotin (C 40H56) berwarna jingga dan

xantofil (C40H56O2) berwarna kuning.


16

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

1. Klorofil merupakan pigmen utama yang terdapat dalam tumbuhan. Yang

berfungsi sebagai menyerap cahaya untuk melakukan fotosintesis.


2. Klorofil pada tumbuhan terbagi dua,yaitu klorofil-a dan klorofil-b. dengan

rumus empiris (C55H70O6N4Mg) untuk klorofil-a dan (C55H72O5N4Mg) untuk

klorofil-b
3. Karotenoid dapat berupa karotin yang berwarna jingga dan xantofil yang

berwarna kuning.
4. kertas kromatografi yang berfungsi untuk memisahakan substansinya menjadi

komponen-komponennya
5. Plastid berisi senyawa-senyawa kimia yang mempengaruhi warna tumbuhan.

Plastid hijau disebut kloroplas.


6. Klorofil adalah kelompok pigmen fotosintesis yang terdapat dalam tumbuhan,

menyerap cahaya merah, biru dan ungu, serta merefleksikan cahaya hijau

yang menyebabkan tumbuhan memperoleh ciri warnanya


17

DAFTAR PUSTAKA

Panut,A.2012. Ekstraksi dan Pengaruh Suhu Terhadap Stabilitas Zat Warna Daun

Singkong (Manihot esculenta) Menggunakan Spektofotometer.Universitas

Diponegoro.Semarang

Bey; Yusnida; Syafii, Wan.2006. Anatomi Tumbuhan. Cendikia Insani.Pekanbaru.


18

Budiyanto,A.W. Notosudarmo Soenarto. Limantara Leenawaty.2008. Pengaruh

Pengasaman Terhadap Fotodegradasi Klorofil a.Universitas Kristen Sarta

Wacana. Salatiga dan Ma Chung University. Malang

Cambpell,dkk.2002..Biologi Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta: Erlangga. Jakarta

Delvin,Robert.M.1975.Plant Physiology Third Edition.New York:D.Vaan Nostrand

Dwijiseputro.1995.Fisiologi Tumbuhan Jilid 2.Jakarta:Gramedia. Jakarta

Fitri yani.2011.Jaringan Pada Tumbuhan. Fmipa Universitas Sanata

Darma.Yogyakarta.

Hapsari Linda dan Mulyani Wahyu.2010.Pembuatan Konsentrasi Zat Warna Untuk

Bahan Makanan Dari Daun Pandan(Pandaus amaryllifolius Roxb) dan Biji

Kesumba(Bixa oreilana Linn) Beserta Penerapannya. Universitas Sebelas

Maret.Surakarta.

Lakitan,Benyamin.1993. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan.Jakarta:PT.Grafindo

Persada. Jakarta

Noggle; Ray,R dan Fritzs,J.George.1979.Introductor Plant Physiology.New

Delhi:Mall Of India Private Limited.

Nugraheni,N.2002. Pewarna Alami Makanan dan Potensi Fungsionalnya. Fakultas

Teknik.Universitas Negeri Yogyakarta.Yogyakarta.

Paramitha Amanda.2014.Studi Klorofil-a di Kawasan Perairan Belawan Sumatera

Utara.Medan.

Rianawaty Ida.2009.Bab8 Chapter 8 Fotosintesis.Jakarta.

Ria Putri.2009.Pigmen Fotosintesis.ITB.Bandung.

Salisbury,J.W dan Ross.1995.Fisiologi Tumbuhan Jilid 1 Bandung:ITB.Bandung


19

Santoso.2004.Fisiologi Tumbuhan Bengkulu.Universitas Muhammadiyah Bengkulu.

Subandi,Aan.2008.Metabolisme Pada Tumbuhan.Jakarta

Susila, k. 2002 .Kromatografi Kertas

Suyitno.2001.Faktor-faktor Fotosintesis.Jakarta

Suyitno.2008.Modul Pengayaan Materi Projek Pendampingan SMA. Universitas

Negeri Yogyakarta.Yogyakarta.

Suyitno.2010.Determinasi Pigmen dan Pengukuran Kandungan Klorofil

Daun.Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai