PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Praktikan dapat mengukur kandungan klorofil pada daun dari
beberapa ulangan dengan metode spektrofotometri
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Klorofil
Klorofil merupakan faktor utama yang mempengaruhi fotosintesis.
Fotosintesis merupakan proses perubahan senyawa anorganik (CO2 dan
H2O) menjadi senyawa organik (karbohidrat) dan O2 dengan bantuan cahaya
matahari. Klorofil merupakan pigmen utama yang terdapat dalam kloroplas.
Klorofil menyebabkan cahaya berubah menjadi radiasi elektromagnetik pada
spektrum kasat mata (visible). Misalnya, cahaya matahari mengandung semua
warna spektrum kasat mata dari merah sampai violet, tetapi seluruh panjang
gelombang unsurnya tidak diserap dengan baik secara merata oleh klorofil.
Klorofil dapat menampung energi cahaya yang diserap oleh pigmen cahaya
atau pigmen lainnya melali fotosintesisi, sehingga fotosintesis disebut sebagai
pigmen pusat reaksi fotosintesis. Dalam proses fotosintesis tumbuhan hanya
dapat memanfaatkan sinar matahari dengan bentuk panjang gelombang antara
400-700 nm (Ai, 2011).
Sifat fisik klorofil adalah menerima dan atau memantulkan cahaya
dengan gelombang yang berlainan (berpendar = berfluoresensi). Klorofil
banyak menyerap sinar dengan panjang gelombang antara 400-700 nm,
terutama sinar merah dan biru. Sifat kimia klorofil, antara lain (1) tidak larut
dalam air, melainkan larut dalam pelarut organik yang lebih polar, seperti
etanol dan kloroform; (2) inti Mg akan tergeser oleh 2 atom H bila dalam
suasana asam, sehingga membentuk suatu persenyawaan yang disebut feofitin
yang berwarna coklat (Dwidjoseputro, 1981).
Pada tumbuhan didapatkan bermacam-macam pigmen yang berperan
menyerap energi cahaya. Pigmen fotosintetis terdapat dalam kloroplas yang
terdiri dari klorofil a, klorofil b, xantofil, karotenoid, bakterioklorofil pada
bakteri. Pigmen ini menyerap warna atau gelombang cahaya yang berbeda-
beda. Masing-masing menyerap maksimum pada gelombang cahaya tertentu.
Pigmen umumnya mempunyai penyerapan maksimum pada gelombang
cahaya pendek dan juga panjang. Untuk memaksimalkan penyerapan energi
cahaya, maka pada kloroplas terdapat kelompok pemanen cahaya yang
disebut dengan antena yang terdiri dari bermacam-macam pigmen, pigmen
yang paling banyak pada kloroplas adalah klorofil. Klorofil merupakan
pigmen yang berwarna hijau yang terdapat pada kloroplast. Pigmen ini
berguna untuk melangsungkan fotosintesis pada tumbuhan . Aneka bentuk
dan ukuran kloroplast ditemukan pada berbagai tumbuhan (Salisbury dan
Ross, 1995).
Pada tanaman tingkat tinggi ada 2 macam klorofil yaitu klorofil-a
(C55H72O5N4Mg) yang berwarna hijau tua dan klorofil-b
(C55H70O6N4Mg) yang berwarna hijau muda. Klorofil-a dan klorofil-b
paling kuat menyerap cahaya di bagian merah (600-700 nm), sedangkan yang
paling sedikit cahaya hijau (500-600 nm). Sedangkan cahaya berwarna biru
diserap oleh karotenoid. Karotenoid membantu menyerap cahaya, sehingga
spektrum cahaya matahari dapat dimanfaatkan dengan lebih baik. Energi
yang diserap oleh klorofil b dan karotenoid diteruskan kepada klorofil a untuk
digunakan dalam proses fotosintesis fase I (reaksi terang) yang terdiri dari
fotosistem I dan II, demikian pula dengan klorofil-b. Klorofil a paling banyak
terdapat pada Fotosistem II sendangkan Klorofil b paling banyak terdapat
pada Fotosistem I (Ai, 2011).
2.2 Fotosintesis
Salah satu proses kehidupan tanaman ialahfotosintesis yang merupakan
proses biokimia untukmemproduksi energi terpakai (nutrisi), dimanakarbon
dioksida (CO2) dan air (H2O) dibawahpengaruh cahaya diubah ke dalam
persenyawaanorganik yang berisi karbon dankaya energi.Fotosintesis
merupakan salah satu cara asimilasi karbon karena dalam fotosintesis karbon
bebas dari CO2 diikat (difiksasi) menjadi gula sebagai molekul penyimpan
energi. Reaksi dalam fotosintesis yang menghasilkan glukosa ialah sebagai
berikut (Salisbury & Ross, 1995).
6H2O + 6CO2 + cahaya _ C6H12O6 (glukosa) + 6O2
Glukosa digunakan untuk membentuk senyawa organik lain seperti
selulosa dan dapat pula digunakan sebagai bahan bakar. Proses ini
berlangsung melalui respirasi seluler. Secara umum reaksi yang terjadi pada
respirasi seluler berkebalikan dengan persamaan di atas. Pada respirasi, gula
(glukosa) dan senyawa lain akan bereaksi dengan oksigen untuk
menghasilkan karbon dioksida, air, dan energi kimia. Organ utama tumbuhan
tempat berlangsungnya fotosintesis adalah daun. Tumbuhan menangkap
cahaya menggunakan pigmen yang disebut klorofil yang memberi warna
hijau pada tumbuhan. Klorofil terdapat dalam organel yang disebut kloroplas,
dimana fotosintesis berlangsung tepatnya pada bagian stroma. Meskipun
seluruh bagian tubuh tumbuhan yang berwarna hijau mengandung kloroplas,
namun sebagian besar energi dihasilkan di daun.Pada dasarnya, rangkaian
reaksi fotosintesis dapat dibagi menjadi dua bagian utama, yaitu reaksi terang
(karena memerlukancahaya) danreaksi gelap (tidak memerlukan cahaya tetapi
memerlukan karbon dioksida) (Salisbury & Ross, 1995).
Nilai absorbansi
No Panjang gelombang
Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 3 Ulangan 4
1 642 nm 0,564 1,23 0,579 1,156
2 663 nm 0,642 1,416 0,654 1,297
Total
No. Gambar Tanaman Ulangan Klorofil a Klorofil b
klorofil
1
1 0,0663 0,09911 16,5416
4.2 Pembahasan
Daun memiliki ciri khas yaitu pada umumnya berwarna hijau. Namun
tidak sedikit juga daun pada tumbuhan yang berwarna selain hijau contohnya
merah dan kuning. Perbedaan warna yang dimiliki setiap daun pada tumbuhan
dikarenakan pigmen yang terkandung pada tumbuhan tersebut khususnya pada
daun berbeda-beda. Pada daun yang berwarna hijau memiliki pigmen klorofil.
Klorofil ini merupakan zat hijau daun dimana juga berfungsi atau berperan dalam
proses fotosintesis. Klorofil dalam proses fotosintesis berperan dalam menangkap
cahaya matahari ( Gogahu, y et al, 2016)
Klorofil sendiri terbagi menjadi 2 jenis yaitu klorofil a dan klorofil b yang
memiliki peran serta fungsi yang berbeda selama fotosintesis berlangsung.
Klorofil a merupakan klorofil utama yang mengubah energi matahari menjadi
kimia, sedangkan klorofil berperan sebagai klorofil pendukung yaitu dalam
memindahkan cahaya. Kandungan klorofil a dan b pada tiap tanaman berbeda-
beda oleh karena itu diperlukan pengamatan serta perhitungan khusus untuk
mengetahui kandungan klorofil a dan klorofil b serta apa efeknya tehadap
tanaman tersebut.
Praktikum ini menggunakan daun jambu biji sebagai objek yang akan
diteliti kandungan klorofil a dan kandungan klorofil b nya, klorofil tidak dapat
larut dalam air maka dari itu digunakan aceton sebagai pelarut serta penggunaan
alat spektrofometri untuk memisahkan klorofil a dan klorofil , hal ini sesuai
dengan pendapat seitz, (1987) dalam Prastyo dan Laily (2015) yang menyatakan
bahwa klorofil tidak larut dalam air, melainkan larut dalam etanol, methanol,eter,
aseton, bensol, dan kloroform, dan untuk memisahkan klorofil a, klorofil b serta
pigmen-pigmen yang lainnya seperti karotin atau xantofil perlu diuji
menggunakan metode spektrofometri.
Hasil absorbansi didapatkan setelah cairan supernatan diukur dengan
spektrofometer, dan dilanjutkan melakukan perhitungan kandungan klorofil a
,klorofil b dan total klorofil. Kandungan klorofil didapatkan pada ulangan 1 yaitu
klorofil a sebesar 0,0663 klorofil b sebesar 0,09911 total klorofil sebesar 16,5416,
pada ulangan 2 yaitu klorofil a sebesar 0,1467 klorofil b sebesar 0,2154 total
klorofil sebesar 36,2023, pada ulangan 3 yaitu klorofil a sebesar 0,0675 klorofil b
sebesar 0,102 total klorofil sebesar 16,94088 dan pada ulangan 4 klorofil a
sebesar 0,133 klorofil b sebesar 0,204 total klorofil sebesar 33,7531
Hasil perhitungan klorofil a dan klorofil b menunjukkan bahwa kandungan
klorofil b lebih banyak dibandingkan klorofil a. Hal ini tidak sejalan dengan
pendapat ahli yaitu Sonbai dkk (2014) bahwa klorofil a selalu lebih tinggi dari
klorofil b, perbedaan tersebut disebabkan karena klorofil a merupakan pusat reaksi
dan penyusunan klorofil. Klorofil b berfungsi sebagai antena yang bertugas
mengumpulkan cahaya kemudian akan dibawa ke pusat reaksi yaitu klorofil a.
Tetapi apabila melihat pendapat Sumenda et al (2011) bahwa sintesis klorofil b
terus berlanjut bersamaan dengan perkembangan daun yang ditandai dengan
berubahnya warna daun hijau muda menjadi hijau tua, maka hasil perhitungan
klorofil a dan klorofil b tersebut selaras. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada
daun jambu biji ini terjadi sintesis klorofil b dari klorofil a dengan jumlah yang
besar dan diikuti dengan berkembangnya daun tersebut. Peningkatan kandungan
klorofil b pada tanaman berkaitan dengan peningkatan protein klorofil sehingga
akan meningkatkan efisiensi fungsi antena fotosintetik pada Light Harvesting
Complex II (LHC II) (Setiari dan Nurchayati, 2009)
Hasil praktikum ini juga menunukkan bahwa perbedaan jumlah klorofil a
dan b yang tidak berbeda nyata dan tergolong rendah. Menurut Aprilyanti dkk
(2014) Daun jambu biji mengandung beberapa senyawa diantaranya karoten,
polifenol, flavonoid dan tanin. Flavonoid merupakan pigmen warna yang
menyebabkan warna kuning hingga coklat, oleh karena itu kndungan klorofil pada
daunnya sedikit.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Klorofil terbagi atas 2 jenis yaitu klorofil a dan klorofil b.
2. Klorofil tidak dapat larut dalam air melainkan larut dalam etanol,
methanol, eter, aseton,bensol, dan kloroform
3. Menentukan kadar klorofil dengan menggunakan metoda atau alat
spektrofometer
4. Daun jambu biji memiliki kadar klorofil b lebih besar daripada kadar
klorofil a
5. Total klorofil terbesar pada ulangan ke 2 yaitu 36,20232
6. Kadar klorofil pada daun jambu biji tergolong rendah karena adanya
kandungan flavonoid yang menyebabkan warna daun menjadi kuning
hingga coklat.
DAFTAR PUSTAKA