Anda di halaman 1dari 27

Pengertian Klorofil

Klorofil adalah pigmen warna hijau yang berperan dalam proses fotosintesis
dengan menyerap dan mengubah energi cahaya menjadi energi kimia. Klorofil
terdapat pada tumbuhan, alga dan bakteri fotosintetik. Istilah “Klorofil” berasal
dari bahasa Yunani yaitu “chloros” artinya hijau dan “phyllos” artinya daun. Istilah
ini pertama diperkenalkan tahun 1818. dimana pigmen tersebut diekstrak dari t
umbuhan dengan menggunakan pelarut organik. Riset tersebut dilakukan oleh
Hans Fischer peneliti klorofil yang memperoleh nobel prize winner pada tahun
1915 berasal dari Technishe Hochschule, Munich Germany.

Pada proses fotosintesis, terdapat 3 fungsi utama dari klorofil yaitu :

1. Memanfaatkan energi matahari.


2. Memicu fiksasi CO2 menjadi karbohidrat dan menyediakan dasar energetik bagi
ekosistem secara keseluruhan.
3. Karbohidrat yang dihasilkan fotosintesis melalui proses anabolisme diubah
menjadi protein, lemak, asam nukleat dan molekul organik lainnya.

Klorofil menyerap cahaya berupa radiasi elektromagnetik pada spektrum kasat


mata (visible). Misalnya, cahaya matahari mengandung semua warna spektrum
\kasat mata dari merah sampai violet, tetapi seluruh panjang gelombang unsurnya
tidak diserap dengan baik secara merata oleh klorofil. Cahaya matahari (cahaya
tampak) jika diuraikan sebenarnya terdiri dari berbagai cahaya dengan panjang
gelombang berbeda yang dengan bantuan prisma kita bisa mendeteksinya sebagai
cahaya merah, jingga, kuning, hijau, biru,nila dan ungu (seperti pelangi). Klorofil
menyerap cahaya merah dan biru-ungu yang berguna dalam reaksi terang
fotosintesis, sedangkan cahaya kuning, hijau dipantulkan. Itulah kenapa daun
tampak berwarna hijau. Klorofil dapat menampung energi cahaya yang diserap
oleh pigmen cahaya atau pigmen lainnya melalui fotosintesis, sehingga klorofil
disebut sebagai pigmen pusat reaksi fotosintesis. Dalam proses fotosintesis
tumbuhan hanya dapat memanfaatkan sinar dengan panjang gelombang antara 400-
700 nm.

Macam-macam klorofil

Pada tumbuhan didapatkan bermacam-macam pigmen yang berperan menyerap


energi cahaya. Pigmen fotosintetis terdapat dalam kloroplas yang terdiri dari
klorofil a, b, santofil, karotenoid, bakterioklorofil pada bakteri. Pigmen ini
menyerap warna atau gelombang cahaya yang berbeda-beda. Masing-masing
menyerap maksimum pada gelombang cahaya tertentu. Pigmen umumnya
mempunyai penyerapan maksimum pada gelombang cahaya pendek dan juga
panjang. Untuk memaksimalkan penyerapan energi cahaya, maka pada kloroplas
terdapat kelompok pemanen cahaya yang disebut dengan antena yang terdiri dari
bermacam-macam pigmen, pigmen yang paling banyak pada kloroplas adalah
klorofil. Klorofil merupakan pigmen yang berwarna hijau yang terdapat pada
kloroplast. Pigmen ini berguna untuk melangsungkan fotosintesis pada tumbuhan .
Aneka bentuk dan ukuran kloroplast ditemukan pada berbagai tumbuhan
(Salisbury and Ross, 1995). Pada tanaman tingkat tinggi ada 2 macam klorofil
yaitu) yang berwarna hijau tua dan berwarna hijau muda. Klorofil-a dan b paling
kuat menyerap cahaya di bagian merah (600-700 nm), sedangkan yang paling
sedikit cahaya hijau (500-600 nm). Sedangkan cahaya berwarna biru dari spektrum
tersebut diserap oleh karotenoid. Karotenoid ternyata berperan membantu
mengabsorpsi cahaya sehingga spektrum matahari dapat dimanfaatkan dengan
lebih baik. Energi yang diserap karotenoid diteruskan kepada klorofil-a untuk
diserap digunakan dalam proses fotosintesis, demikian pula dengan klorofil-b.
Perbedaan klorofil a dan b adalah pada atom C3 terdapat gugusan metil untuk
klorofil a dan aldehid untuk klorofil b. karena itu keduanya mempunyai
penyerapan gelombang cahaya yang berbeda. Peranan pigmen klorofil adalah
dalam reaksi fotosistem. Klorofil mempunyai banyak electron yang mampu
berpindah ke orbit eksitasi karena menyerap cahaya (Nurdin, 1997).

- klorofil a: menghasilkan warna hijau biru


- klorofil b: menghasilkan warna hijau kekuningan
- klorofil c: menghasilkan warna hijau coklat
- klorofil d: menghasilkan warna hijau merah

Klorofil a
Klorofil a adalah suatu senyawa kompleks antara magnesium dengan porfirin yang
mengandung cincin siklopentanon (cincin V). Keempat atom nitrogennya
dihubungkan secara ikatan. Koordinasi dengan ion Mg2+ membentuk senyawa
kompleks planar yang mantap. Rantai sampingnya yang bersifat hidrofob adalah
suatu terpenoid alkohol dan fitol yang dihubungkan secara ikatan ester dengan
gugus propionat dari cincin IV. Klorofil a merupakan salah satu bentuk klorofil
yang terdapat pada semua tumbuhan autotrof.Rumus kimia klorofil a
C55H72O5N4Mg

Klorofil b
Klorofil b adalah klorofil kedua yang terdapat pada tumbuhan hijau. Klorofil b
juga terikat pada protein di dalam sel. Klorofil B terdapat pada ganggang hijau
chlorophyta dan tumbuhan darat. Rumus kimianya C55 H70 O6 N4 Mg

Klorofil a dan klorofil b paling kuat menyerap cahaya bagian merah dan ungu
spektrum,cahaya hijau yang paling sedikit diserap maka apabila cahaya putih
menyinari struktur-struktur yang mengandung klorofil seperti misalnya daun maka
sinar hijau akan dikirimkan dan dipantulkan sehingga strukturnya tampak berwarna
hijau. Karoten termasuk ke dalam kromoplas yaitu plastida yang berwarna dan
mengandung pigmen selain klorofil.
Klorofil C
Klorofil C terdapat pada ganggang coklat Phaeophyta serta diatome
Bacillariophyta.Rumus kimia kolorofil C

Kelompok C3 (-CH = CH2) (-CH = CH2) (-CH = CH2) (-CH)


Kelompok C7 (-CH3) (-CHO) (-CH3) (-CH3) (-CH3)
Kelompok C8 (-CH2CH3) (-CH2CH3) (-CH2CH3) (-CH)
Kelompok C17 (-CH2CH2COO-Phytyl) (-CH2CH2COO-Ph

Klorofil d
Klorofil d terdapat pada ganggang merah Rhadophyta. Akibat adanya klorofil,
tumbuhan dapat menyusun makanannya sendiri dengan bantuan cahaya matahari..

Fotosintesis terjadi pada semua bagian berwarna hijau pada tumbuhan karena
mamiliki kloroplas, tetapi tempat utama berlangsungnya fotosintesis adalah daun.
Pigmen warna hijau yang terdapat pada kloroplas disebut dengan klorofil dan dari
zat inilah warna daun berasal. Klorofil menyerap energy cahaya yang
menggerakkan sintesis molekul makanan dalam kloroplas untuk menghasilkan
energi (Campbell, 2002).
Kadar dari klorofil yang terkandung dalam suatu organ tumbuhan dapat diukur
dengan metoda spektrofotometer. Sel penutup pada lembaran daun yang
mengandung klorofil, didalam stroma pada sel tersebut akan berlangsung
fotosintesis yang akan menghasilkan karbohidrat (gula). Gula tersebut
menyebabkan potensial osmotik cairan sel yang menurun, potensial air juga akan
menurun, dengan peristiwa itu timbul tekanan turgor yang dapat menyebabkan
terbentuknya stroma (Kimball, 1988).

Selain klorofil tumbuhan juga membutuhkan cahaya untuk perkembangannya.


Terdapat empat macam penerima cahaya yang dikenal dalam mempengaruhi
fotomorfogenesis pada tumbuhan. Pertama, fitokrom yaitu diketahui paling kuat
menyerap cahaya merah dan juga mampu menyerap cahaya biru. Kedua adalah
kriptoksom, yaitu kelompok sejumlah pigmen yang serupa menyerap cahaya biru
dan gelombang ultraviolet. Ketiga, penerima cahaya UV yaitu satu atau beberapa
senyawa yang tidak dikenal yang menyerap radiasi ultraviolet antara kurang lebih
280-320 nm. Keempat ialah protoklorofilida, yaitu pigmen yang menyerap cahaya
merah dan biru, bias tereduksi menjadi klorofil a (Sasmitamiharja, 1990).

Letak Klorofil

Klorofil sangat penting bagi tumbuhan untuk melaksanakan fotosintesis dan


menghasilkan energi. Klorofil merupakan pigmen kloroplast yang terdapat dalam
plastid. Plastid merupakan struktur khusus, diselimuti oleh system membran
rangkap ditemui hanya pada tumbuhan dan beberapa protista. Plastid mengandung
ONA dan ribosom yang terbenam (bersama membrane) dalam cair yang disebut
stroma (Salisbury dan Ross, 1995).

Sel penutup memiliki klorofil dalam selnya sehingga dengan bantuan cahaya
matahari dapat melakukan fotosintesis. Terlalu banyak sinar berpengaruh beruk
terhadap klorofil. Larutan klorofil yang dihadapkan pada sinar kuat akam
berkurang hijaunya dan daun yang kena sinar matahari langsung pada umumnya
berwarna hijau kekuningan.

Semua plastid tumbuh dari proplastida yaitu benda kecil yang ditemukan pada
tumbuhan baik didalam gelap maupun ditempat terang. Plastid membelah sama
seperti mitokondria (dan prokariotik). Plastid tidak berwarna biasa disebut
leukoplas. Leukoplas yang paling dikenal ialah amiloplas yang mengandung dua
atau lebih butir pati. Leukoplas lain berisi cadangan protein (proteinoplas)
(Salisbury dan Ross, 1995).

Ada dua macam plastid berwarna, yaitu kloroplas yang mengandung klorofil dan
berbagai pigmen yang menyertainya dan kromoplast yang mengandung pigmen
lain (contohnya pigmen merah pada tomat) (Salisbury dan Ross, 1995).

Klorofil terdapat didalam kloroplas yang merupakan pigmen yang aktif didalam
fotosintesis. Klorofi adalah molekul tetra-spiral yang dihubungkan aleh atom Mg,
yang berbentuk oval yang terkandung dalamnya. Penyerapan yang esensial oleh
kloroplas didalam menbran tilakoid. Tiap-tiap foton dapat mengelurakan electron
kedalam klorofil, klorofil hijau akan menyerapa warna yang panjang
gelombangnya pendek, berenergi tinggi yang efektif dalam fotosintesis.
Penyerapan terhadap panjang gelombang relatif bervariasi dan dapat diukur denan
menggunakan spektrofotometer. Gambaran dari banyaknya penyerapan dari fungsi
panjang gelombang disebut dengan spectrum penyerapan (Dwijoseputro,1980).

Ada 6 tipe klorofil yaitu klorofil a, b, dan c, dorobium serta klorofil 650 dan 660.
klorofil a dan b terdapat pada semua organisme yang melakukan fotosintesis.
Uluran kloroplas bervariasi pada setiap spesies, pada tanaman tingakat tinggi
diameter kloroplas antara 4-6 mm. Kloroplas pad sel polipoid lebih besar
dibandingkan tanaman yang selnya bukan polipoid. Perubahan bentuk dan volume
kloroplas dapat disebabkan oleh cahaya, keadaan yang gelap kloroplas dapat
direduksi dengan penambahan ATP (Devlin,1975). Dwijseputro (1980)
mengemukakan bahwa ada beberapa faktor – faktor yang mempengaruhi
pembentukan klorofil adalah : faktor pembawaan, cahaya, oksigen, karbohidrat,
nitrogen, Mg, Fe, juga unsure – unsure Mn, Cu. Zn, air dan temperatur.

Tiap atom atau molekul yang sedikit berbeda tingkat energinya, setiap substansi
menyerap cahaya dengan suatu karakteristik panjang gelombang yang berbeda. Hal
ini bisa ditunjukkan melaluyi spektrum penyerapan, dimana ditujukan selama
penyerapan sinar pada tiap gelombangnya, sebagai contoh, klorofil a sangat kuat
pada panjang gelombang 660 nm pada sinar merah, dan paling rendah pada
panjang gelombang 430 nm pada sinar biru.. Ketika gelombang itu berpindah,
maka sinar yang ada disebelah kiri adalah sinar hijau yang bisa llita lihat (Devlin,
1975).

Spectrum absorbsi klorofil a dan klorofil b berbeda. Cahaya yang tidak cukup
absorbsi oleh klorfil a panjang gelombang 460 nm akan ditangkap oleh klorofil b
yang mempunayi absorbsi yang kuat pada panjang gelombang tersebut. Jadi kedua
jenis klorofil ini saling melengkapi dalam mengabsorbsikan cahaya matahari.
Daerah spectrum antara 500 nm dan 600 nm sanagt lemah absorbsi oleh klorofil,
tetapi hal demikian tidak menjadi masalah bagi kebanyakkan tanaman hijau
(Striyer, 1996).

Kloroplas dikelilingi system daun atau selimut membran ganda yang mengatur lalu
lintas molekul keluar masuk dalam kloroplas. Didalam kloroplas dijumpai bahan
tanaman berbentuk amof, sel dan kaya enzim yang disebut stroma. Stroma ini
mengandung berbagai enzim yang merubah CO2 menjadi karbohidrat khususnya
pati. Didalam stroma ada tilakoid yang mengandung pigmen ,disinilah energi dari
cahaya matahari digunakan untuk mengoksidasi H2O dan menbentuk ATP dan
NADPH yang kaya energi yang diperlukan oleh stroma untuk mengubah CO2
menjadi karbohidrat (Salisbury and Ross, 1995).

Pada daun muda terjadi fotosintesis yang aktif sehingga menbutuhkan klorofil
yang banyak. Klorofil tersebut akan menyerap cahaya yang berenergi tinggi
sehingga fotosintesis terjadi lebih aktif. Daun muda juga mendapatkan transfer
klorofil melalui eksitasi dari daun tua (Dwijoseputro,1980).
Menentukan kadar klorofil daun

Salah satu cara untuk menentukan kadar klorofil daun dengan metoda atau alat
spektofotometer. Spektofotometer temasuk dalam analisa kuantitatif yang di
dasarkan pada sifat warna larutan yang terjadi, atau merupakan salah satu
pembagian kalorimetri. Disini dipakai alat spektrofotometer. Metoda ini dapat
digunakan apabila ; sample yang di ukur harus berwarna, kestabilan warna cukup
lama, intensitas warna terjadi cukup tajam, warna larutan harus bebas dari
gangguan. Warna larutan yang terjadi berbanding lurus dengan kosentrasi larutan
(Khopkar, 1990).

Cahaya yang dipantulkan atau dipancarkan oleh daun tidak efektif bagi
fotosintesis, sebab untuk menghasilkan perubahan kimia cahaya itu harus
diabsorbsi terlebih dahulu. Diketahui bahwa hanya bagian hijau pada tumbuhan
yang melaksanakan fotosintesis daun, cukup alasan untuk menduga bahwa hanya
bagian pigmen hijau klloroplaslah yang menyerap cahaya yang dipantulkan untuk
proses tersebut. Cahaya yang diserap ini dapat ditentukan dengan spektrofotometer
(Dwijosepturo, 1980).

Penyerapan relatif untuk setiap panjang gelombang oleh pigmen dapat diukur
dengan spektrofotometer. Grafik penyerapan cahaya untuk kisaran panjang
gelombang tertentu disebut dengan spektrum serapan (Dermawan, 1983).
Menurut Noggle dan Fritz (1979), klorofil akan memperlihatkan flouresensi
berwarna merah yang berarti warna larutan tersebut tidak hijau pada cahaya yang
diluruskan dan akan merah tua pada cahaya yang dipantulkan.

Pada proses fotosintesis banyak diperlukan senyawa kimia yang penting dalam
mengubah cahaya menjadi energi kimia pada tumbuhan tingkat tinggi, adalah
pigmen yang terdapat didalam kloroplas, melalui pigmen inilah cahaya memulai
proses fotosintesis. Pigmen tersebut dalam kloroplas yaitu pada membran internal
yang disebut tilakoid. Pigmen tersebut adalah klorofil a, klorofil b, dan keratinoid
(Sasmitamihardjo, 1990).

Sebagian besar spesies mengabsorbsi lebih dari 90% panjang gelombang biru.
Panjang gelombang lembanyung dan merahyang diabsorbsi juga dilakukan oleh
kloroplas. Dalam tilakoid setiap foton dapat mengeksitasi satu electron dalam
korotenoid atau klorofil (Darmawan, 1983).

Warna hijau pada kloroplas disebabkan oleh adanya empat tipe utama pigmen
didalamnya yaitu klorofil a, dan klorofil b, berwarna hijau karena bnayak
menyerapa warna lembayung dan merah dan memancarkan sinar hijau, selain
klorofil da xantofil dan karoten. Benda-benda berwarna menyerap cahaya dengan
berbagai panjang gelombang sampai pada tingkat tertentu, dan warna yang timbul
pada warna tersebut adalah cahaya yang diserap paling sedikit. Pada proses
fotosintesis warna yang paling sedikit diserap adalah warnadengan cahaya hijau,
warna inilah tersebar dipantulkan oleh tumbuhan sehingga tampak warna hijau
(Sastamitamihardjo,1990).

Klorofil dibentuk dari kodensasi suksinil CoA beserta dengan asama amino glisin
menjadi suatu senyawa. Setelah melalui beberapa tahap reaksi, selanjutnya dengan
adanya fitol dan enzim klorofilase dirubah menjadi klorofil. Pada klorofil a
terdapat gugusan metal, sedangkan pada klorofil b terdapat gugusan aldehid
(Darmawan, 1983).

Kloroplas berasal dari proplastid keci (plastid yang belum dewasa, kecil dan
hampir tidak berwarna, dengan sedikit ataupun membrane dalam). Pada umumnya
proplastid berasal hanya dari sel telur yang tidak terbuahi, sperma tidak berperan
disini. Proplastid membelah pada saat embrio berkembang, dan berkembang
menjadi kloroplas ketika daun dan batang terbentuk. Kloropals muda juga aktif
membelah, khususnya bila organ mengandung kloroplas terpanjang pada cahaya.
Jadi, tiap sel dewasa sering terkandung beberapa ratus kloroplas yang terdapat
pigmen klorofil membantu proses fotosintesis organisme (Salisbury and Ross,
1995).

Klorofil tidak larut dalam air, melainkan larut dalam etanol, methanol, eter, aseton,
bensol dan klorofrom. Untuk memisahkan klorofil a dan klorofil bbeserta pigmen-
pigmen lain karotin, xantofil, organ menggunakan suatu teknik spektrofotometri.
Kalau kita perhatikan suatu larutan zat yang berwarna. Makin pekat larutan tadi
makin banyak menyerap cahaya sehingga kelihatan makin gelap. Adanya
hubungan antara penyerapan cahaya dengan kosentrasi larutan merupakan prinsip
dasar dari penggunaan spektrofotometer yang menggunakan cahaya monokromatik
(Seitz,1987).

Faktor yang Mempengaruhi Terbentuknya Klorofil

Terjadinya klorofil dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu factor pembawa (gen), jika
gen ini tidak ada, tanaman akan tampak putih (albino). Factor kedua adalah cahaya.
Jika cahaya terlalu kuat, klorofil akan berkurang hijaunya. Factor yang ketiga
adalah oksigen dan factor lainnya adalah karbohidrat, nitrogen, magnesium,
mangan, coprum, zink, air, dan temperature (Dwijoseputro, 1985).

Pembentukan klorofil dalam tubuh tumbuhan dipengaruhi oleh beberapa factor


antara lain : factor pembawaan (gen), cahaya, oksigen, karbohidrat, nitrogen,
magnesium dan besi serta air dan temperature, dimana temperature yang baik
untuk pembentukan klorofil yaitu 3-48oC (Dwijoseputro, 1994)

Klorofil dibentuk dari kondensasi suksinil Co-A dan asam amino glisin menjadi
senyawa yang tidak stabil yaitu asam amino glisin menjadi senyawa asam amino
ketoda di dapat, kemudian melalui dekarboksilasi dan diubah menjadi asam amino
lovalenat dikatalis oleh enzim amino lovalenat sintetase dengan adanya pridoksal
posfat dan cahaya (Nurdin, 1997).
Dibungkus oleh dua lapis membrane yaitu membrane luar dan membran dalam,
yang dipisahkan oleh ruang intermembran. Membrane luar datar, sedangkan
membrane dalam melebar dan melipat ke arah dalam membentuk tumpukan seperti
kantong-kantong yang disebut tilakoid. Tumpukan tilakoid yang sejajar disebut
granum, satu granum terdiri dari 2-100 tilakoid. Didalam setiap tilakoid terdapat
ruang yang disebut lumen yang berisi garam pelarut (Nurdin, 1997).

Kloroplas merupakan organel yang berbentuk lensa dan berukuran kira-kira dua
micrometer dikali lima micrometer. Kloroplas ini dilingkupi oleh dua membrane
yang dipisahkan oleh ruang inter membran yang sempit. Membran dalam
melingkupi cairan yang disebut stroma. Stroma mengelilingi ruangan ketiga, yang
dibatasi oleh membrannya sendiri (membrane tilakoid). Diseluruh kloroplas,
kantung tilakoid ditumpuk membentuk grana yang dihubungkan satu sama lain
oleh tubula tipis diantara masing-masing tilakoid (Campbell, 2002).

Tiap kloroplas mengandung 40-60 granum dan ada juga yang tidak pakai grana
seperti pada kloroplas seludang ikatan pembuluh. Membrane tilakoid sama dengan
membrane lain disusun oleh lipid dan protein, disamping adanya pigmen-pigmen
fotosintetik dan senyawa-senyawa pembawa electron lainnya. Kloroplas sama
dengan mitokondria, juga punya DNA, ribosom dan RNA sendiri yang berguna
untuk membentuk polipeptida dan protein tertentu bersama dengan DNA inti
(Nurdin, 1997).
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, N. A. 2002. Biologi Jilid I. Erlangga. Jakarta.
Darmawan dan Baharsyah. 1983. Dasar-dasar Fisiologi Tanaman. PT Suryani
Utama. Semarang.
Devlin,R.M. 1975. Plant Phsiology. Third Edition. D. Van Nostrand, Company.
New York.
Dwijoseputro, D. 1980. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Gramedia. Jakarta
Kimball, J.W. 1988. Biologi Umum. Erlangga. Jakarta
Khopar, S.M. 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. UI. Press. Jakarta
Noggle. G.R. and Fritz, G.J. 1979. Introduction Plant Physiology. Prentice Hall Of
India.
Nurdin, H. 1997. Buku Ajar Fisiologi Tumbuhan. Departement Pendidikan dan
Kebudayaan Universitas Andalas Padang.
Sasmitamiharjdo, D. Siregar. 1990. Dasar- dasar Fisiologi Tumbuhan. ITB.
Bandung
Salisbury and Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid II. ITB. Bandung
Striyer, L. 1996. Biokimia. Edisi 4. Penerbit Buku Kedokteran. Jakarta

Klorofil merupakan sel hidup pertama yang tumbuh di bumi dalam bentuk alga biru hijau. Kata
kloro pada klorofil bukan berarti bahwa klorofil mengandung elemen klorin, tetapi kata klorofil
tersebut diambil dari bahasa Yunani, Chloros yang berarti hijau, serta kata phyllon yang berarti
daun. Klorofil adalah kelompok pigmen fotosintesis yang terdapat dalam tumbuhan, menyerap
cahaya merah, biru dan ungu, serta merefleksikan cahaya hijau yang menyebabkan tumbuhan
memperoleh ciri warnanya. Terdapat dalam kloroplas dan memanfaatkan cahaya yang diserap
sebagai energi untuk reaksi-reaksi cahaya dalam proses fotosintesis.Klorofil pada daun terbagi
menjadi dua jenis, yaitu klorofil a dan klorofil b.
Klorofil a adalah warna hijau tua pada daun, sedangkan klorofil b adalah warna hijau muda pada
daun. Selain itu ada daun memiliki warna kuning, merah tua, ungu dan warna-warna lain yang
disebut karotenoid. Klorofil a merupakan zat yang paling berperan dalam fotosintesis. Sementara
warna lainnya disebut juga pigmen, sebagai penunjang yang membantu menampung sinar
matahari kemudian disalurkan pada klorofil a. hal ini membantu mempercepat proses
fotosintesis. Klorofil A merupakan salah satu bentuk klorofil yang terdapat pada semua
tumbuhan autotrof. Klorofil B terdapat pada ganggang hijau chlorophyta dan tumbuhan darat.
Klorofil C terdapat pada ganggang coklat Phaeophyta serta diatome Bacillariophyta. Klorofil d
terdapat pada ganggang merah Rhadophyta. Akibat adanya klorofil, tumbuhan dapat menyusun
makanannya sendiri dengan bantuan cahaya matahari.

Struktur kimia Klofofil A dan Klorofil B


gambar : Bagan Sel " Klorofil " gambar : Klorofil

Peran Klorofil pada fotosintesis


Sebelumnya kita mempelajari peran klorofil pada proses fotosintesis,ada baiknya kita pahami
dulu apa,bagaimana dan dimana proses fotosintesis itu

FOTOSINTESIS
Fotosintesis adalah suatu proses biokimia pembentukan zat makanan atau energi yaitu glukosa
yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa jenis bakteri dengan menggunakan zat hara,
karbondioksida, dan air serta dibutuhkan bantuan energi cahaya matahari. Hampir semua
makhluk hidup bergantung dari energi yang dihasilkan dalam fotosintesis. Akibatnya fotosintesis
menjadi sangat penting bagi kehidupan di bumi.Fotosintesis juga berjasa menghasilkan sebagian
besar oksigen yang terdapat di atmosfer bumi.Organisme yang menghasilkan energi melalui
fotosintesis (photos berarti cahaya) disebut sebagai fototrof.

Fotosintesis merupakan salah satu cara asimilasi karbon karena dalam fotosintesis karbon bebas
dari CO2 diikat (difiksasi) menjadi gula sebagai molekul penyimpan energi. Secara fisiologis,
umumnya tanaman memiliki kemampuan untuk menggunakan zat-karbon dari udara untuk
diubah menjadi bahan organik serta diasimilasikan di dalam tubuh tanaman tersebut. Peristiwa
ini hanya dapat berlangsung ketika ada cukup cahaya, dan oleh karena itu maka asimilasi zat-
karbon disebut juga sebagai fotosintesis.

Fotosintesis adalah suatu proses yang hanya terjadi pada tumbuhan yang mempunyai klorofil dan
bakteri fotosintetik, dimana energy matahari (dalam bentuk foton) ditangkap dan diubah menjadi
energy kimia (ATP dan NADPH). Energy kimia ini akan digunakan untuk fotosintesa
karbohidrat dari air dan karbondioksida. Jadi, seluruh molekul organic lainnya dari tanaman
disintesa dari energy dan adanya organisme hidup lainnya tergantung pada kemampuan
tumbuhan atau bakteri fotosintetik untuk berfotosintesis. (delving, 1975).

Klorofil adalah pigmen hijau fotosintesis yang terdapat dalam tanaman, algae dan cyanobakteria.
Nama klorofil barasal dari bahasa yunani yaitu chlorophyll (choloros = green (hijau) dan phyllon
= leaf (daun)). Fungsi klorofil pada tanaman adalah menyerap energy dari sinar matahari untuk
digunakan dalam proses fotosintesis. Fotosintesis adalah Proses perubahan zat anorganik H2O
dan CO2 oleh klorofil dengan bantuan cahaya/sinar matahari menjadi zat organik karbohidrat.
Reaksi dari fotosintesis dapat dituliskan pada persamaan sebagai berikut:

6CO2 + 12H2O + ( energy cahaya klorofil ) --------------- > C6H12O6 + 6O2 + 6H2O

Dalam persamaan ini dihasilkan bahan organic yang mengandung energy kimia potensial dan
oksigen. Oleh karena itu dalam fotosintesis, energy radiasi cahaya diubah menjadi energy kimia
dalam senyawa organik yang stabil (semacam karbohidrat).
Proses fotosintesis merupakan bagian penting bagi kehidupan, karena:
1. Sebagai sumber energi bagi semua mahluk hidup.
2. Pertumbuhan dan hasil tumbuh dipengaruhi oleh kecepatan fotosintesis.
3. Diperlukan untuk sintesis berbagai senyawa organic yang diperlukan.
4. Menyediakan oksigen bagi kehidupan.

Proses fotosintesis terdiri dari 2 reaksi yakni reaksi terang dan reaksi gelap.
Fungsi klorofil yakni:
1. Menyerap energi matahari untuk memecah molekul air dalam proses reaksi terang menjadi
oksigen dan hidrogen.
2. sebagai mediator pemindahan elektron dalam proses transmisi elektron pada reaksi kimia di
daun.
3.menuntun energi agar terdapat ATP yang mengumpul di kloroplas.
4.menjaga agar kloroplas tidak mengalami degenerasi.

Klorofil merupakan pigmen berwarna hijau yang paling banyak mengarbsorbsi warna biru dan
ungu.
Sinar matahari = Sinar ultraviolet = Sinar ultraungu
Biru + merah = Ungu
Jadi klorofil merupakan pigmen warna yang paling efektif dalam mengarbsorbsi sinar matahari.
Selanjutnya sinar matahari tersebut digunakan dalam reaksi fotosintesis sebagai energi aktivasi
reaksi.

Fotosintesis berlangsung di kloroplas, yang mana pada bagian ini mengandung banyak pigmen
klorofil. Klorofil dapat dibedakan menjadi bebrapa tipe, yaitu: klorofil a, b, c, d dan tipe e.
pembagian tersebut adalah berddasarkan rantai samping yang mengingat inti porfitinnya. Jenis
klorofil yang paling banyak ditemukan pada tumbuhan tingkat tinngi adalah jenis a dan b.
Klorofil a biasanya adalah untuk sinar hijsu biru, sementara klorofil b untuk sinar kunig hijau.
Klorofil laen (jenis c, d, e) ditemukan hanya pada alga dan dikombinasikan dengan klorofil a.

Struktur kimia klofofil A dan klorofil b

Selain klorofil, di dalam kloroplas juga terdapat pigmen-pigmen lainnya, yaitu Karotinoid yang
merupakan derivate dari likopen. Pada korola, kaliks, kulit buah yang telah matang atau masak,
klorofil telah menghilang (terurai) dan menimbulkan warna kuning atau warna merah yang
kemudian tampak, atau warna-warna lainnya. Dalam hal demikina kloroplas telah berganti isi
yang disebut kromoplas.
Klorofil adalah zat warna hijau alami yang umumnya terdapat dalam daun, sehingga sering
disebut juga zat hijau daun. Tahun 1818, untuk pertama kalinya Pelletier dan Caventou memakai
nama klorofil untuk menggambarkan komplek pigmen yang memberikan warna hijau pada daun
tanaman. Warna hijau tersebut disebabkan klorofil tidak efektif dalam penyerapan cahaya
gelombang hijau dan hanya memantulkannya saja. Klorofil menunjukkan serapan maksimum di
daerah biru (400-450 nm) dan merah (650-700 nm) dari spektrum tampak.

Pigmen klorofil sangat berperan dalam proses fotosintesis tumbuhan dengan mengubah energi
cahaya yang diserap menjadi energi kimia, kemudian menyimpannya sebagai nutrisi. Ribuan
pigmen klorofil dalam kloroplas bereaksi dengan sinar matahari dalam waktu yang sangat
singkat, yaitu sekitar 1/ 1000 detik, suatu ukuran waktu yang sangat singkat. Klorofil merupakan
substansi unik dalam tumbuhan hijau yang memberikan karakteristik warna hijau dan sering
disebut sebagai darah tanaman. Klorofil merupakan nutrisi yang larut dalam lemak. Klorofil
sangat bermanfaat bagi manusia yang telah dibuktikan melalui penelitian oleh beberapa ahli.
Orang-orang Yunani kuno menunjukkan kemampuan mereka dalam hal obat-obatan alami
menggunakan tumbuhan berdaun hijau untuk mengatasi bermacam-macam penyakit seperti luka
atau lecet.

Klorofil merupakan suplemen yang kaya akan mineral penting, yang dapat membantu perbaikan
jaringan, membersihkan darah, membantu hati dalam mem-produksi sel darah merah dan
pembersih tubuh internal. Selain itu, suplemen klorofil juga diperlukan tubuh untuk
meningkatkan kekebalan tubuh, mengatur peredaran darah, pencernaan, saluran air seni dan
sistem pernafasan. Sebagai obat, suplemen klorofil juga berkhasiat sebagai anti kanker, anti
peradangan, antioksidan, penyembuh luka, memperbaiki masalah pencernaan seperti konstipasi
(sulit buang air besar) dan anemia (Chernomorsky & Segelman, 1988).

Pusat logam klorofil adalah magnesium, sedangkan pusat logam haemoglobin adalah besi
(Granick dan Gilder, 1945). Atas penemuan Willstatter dan Fisher tersebut, keduanya mendapat
hadiah Nobel bidang pengobatan dan kimia pada tahun 1915 dan 1930.

Perbedaan Klorofil A dan Klorofil B

Perbedaan pigmen klorofil a dan klorofil b


1. Rumus kimia:
klorofil a C55 H72 O5 N4 Mg sedangkan klorofil b C55H70O6N4 Mg

2. Gugus pengikat:
Klorofil a CH3 sedangkan Klorofil b CH

3. Cahaya yang diserap:


Klorofil a menyerap cahaya biru-violet dan merah. sedangkan Klorofil b menyerap cahaya biru
dan oranye dan memantulkan cahaya kuning-hijau.

4. Absorpsi maksimum
Klorofil a pada 673 nm dan Klorofil b pada 455-640 nm
5. Klorofil a paling banyak terdapat pada Fotosistem II sedangkan Klorofil b paling banyak
terdapat pada Fotosistem I

Zat hijau daun atau klorofil

Zat hijau daun atau klorofil ini


sebenarnya cukup mudah dicari.
Hampir semua sayuran berdaun
hijau mengandung klorofil, seperti
brokoli, kangkung, bayam, seledri,
maupun selada. Namun, karena pola
makan harian orang Indonesia
minim serat dan zat hijau daun,
tidak ada salahnya mencoba
suplemen ekstrak klorofil yang saat
ini banyak ditawarkan.
Klorofil juga menghambat
pertumbuhan bakteri, infeksi jamur,
dan luka di saluran pencernaan. Zat
antibakteri inilah yang mampu
mengatasi bau mulut dan bau badan,
serta mencegah kerusakan gigi
maupun gusi.
Karena mudah diubah menjadi
hemoglobin (struktur kimiawi
keduanya identik), tentu akan
membantu pembentukan sel-sel
darah merah. Sebagai pendongkrak
stamina atau daya tahan tubuh,
klorofil mampu merangsang produksi sel-sel darah putih yang bertugas melawan serangan
mikroorganisme penyakit dan memperkuat sistem kekebalan tubuh dengan pasokan zat
antitumor, antikuman, dan antioksidan.

Lebih lanjut, kloforil mampu menjadi penguat dan penenang pikiran alami karena kadar asam
nukleat dan asam amino pada klorofil dapat memenuhi kebutuhan otak akan protein, terutama
neuropeptida (bagian otak yang mengolah pikiran dan emosi positif). Sebagai sumber energi,
klorofil mampu mensintesis oksigen dan karbohidrat. Proses detoksifikasi (pengeluaran racun)
inilah yang mampu meringankan kerja hati dalam membuang zat-zat kimia sintetis dari aliran
darah. Selain itu, klorofil dapat membuang lendir dan kerak di dalam paru-paru, mineral dan
kristal asam yang ada di dalam persendian, serta kolesterol dan lemak jenuh yang mengendap di
arteri, si penyebab gangguan jantung.

Dari struktur kimiawinya, klorofil dan hemoglobin sangat mirip. Perbedaan keduanya hanya satu
atom, sehingga enzim yang ada dalam darah sangat mudah mengubah klorofil menjadi
hemoglobin untuk mengatasi lemah, letih, lesu, kurang darah, dan sakit kepala. Klorofil (zat
hijau daun) adalah bahan utama yang menghasilkan warna hijau. Klorofil, suatu bahan yang
sangat penting, adalah sebuah pigmen yang terkandung dalam kloroplas yang tersebar dalam
sitoplasma (cytoplasm) sel-sel tanaman. Pigmen-pigmen ini menyerap cahaya yang berasal dari
matahari dengan mudah, tetapi hanya memantulkan warna hijau. Selain memberi warna hijau
pada daun, hal ini juga menyebabkan terpenuhinya kelangsungan sebuah proses yang sangat
menentukan, yang dikenal dengan nama "fotosintesis".
Fungsi utama klorofil.

Penggunaan klorofil, baik berupa tablet, bubuk, maupun cairan yang dikemas dan banyak
terdapat di pasaran, dapat membantu dalam hal

1.

1. meningkatkan jumlah sel-sel darah, khususnya meningkatkan produksi hemoglobin


dalam darah.
2. Mengatasi anemia.
3. Membersihkan jaringan tubuh.
4. Membersihkan hati dan membantu fungsi hati.
5. Meningkatkan daya tahan tubuh terhadap senyawa asing (virus, bakteri, parasit, dan lain-
lain).
6. Memperkuat sel.
7. Melindungi DNA terhadap kerusakan. Yang terpenting dari molekul klorofil ini adalah
aman terhadap tubuh.

Warna hijau yang ada pada daun sayuran berasal dari adanya pigmen klorofil (zat hijau daun).
Klorofil ini dipengaruhi oleh pH (keasaman) dan berubah warna menjadi hijau olive dalam
kondisi asam, dan berubah menjadi hijau cerah dalam kondisi basa. Sejumlah asam tadi
dikeluarkan dari batang sayuran dalam proses memasak, khususnya bila dimasak tanpa penutup.

Warna kuning/oranye yang ada pada buah-buahan berasal dari zat yang bernama karotenoid.
Dimana zat ini juga dipengaruhi oleh proses memasak yang normal atau perubahan pH (zat
asam). Warna merah/biru pada beberapa buah dan sayuran (contoh: kubis merah dan buah
blackberry) adalah karen zat anthocyanin, yang mana zat ini sensitif terhadap perubahan pH.
Ketika pH dalam keadaan netral, pigmen berwarna ungu, ketika terdapat asam, menjadi merah,
dalam kondisi basa, menjadi biru. Pigmen ini sangat larut dalam air.

Sayuran dikonsumsi dengan cara yang sangat bermacam-macam, baik sebagai bagian dari menu
utama maupun sebagai makanan sampingan. Kandungan nutrisi antara sayuran yang satu dan
sayuran yang lain pun berbeda-beda, meski umumnya sayuran mengandung sedikit protein atau
lemak, dengan jumlah vitamin, provitamin, mineral, fiber dan karbohidrat yang bermacam-
macam. Beberapa jenis sayuran bahkan telah diklaim mengandung zat antioksidan, antibakteri,
antijamur, maupun zat anti racun.

Namun, seringkali sayuran juga mengandung racun dan antinutrients seperti a-solanin, a-
chaconine, enzim inhibitor (dari cholinesterase, protease, amilase, dsb), sianida dan sianida
prekursor, asam oksalat, dan banyak lagi. Tergantung pada konsentrasi, senyawa tersebut dapat
mengurangi sifat dpt dimakan, nilai gizi, dan manfaat kesehatan dari diet sayuran. Cooking
and/or other processing may be necessary to eliminate or reduce them. Memasak dan / atau
pengolahan lainnya mungkin diperlukan untuk menghilangkan atau mengurangi mereka.
Melakukan diet dengan mengkonsumsi jumlah sayuran dan buah-buahan yang cukup dapat
menurunkan resiko penyakit jantung dan diabetes tahap. Dengan diet ini pula, dapat membantu
melawan kanker dan mengurangi keropos tulang. Selain itu, dengan kita mengkonsumsi zat
potasium (banyak ditemui pada buah dan sayur-mayur) akan membantu mencegah terbentuknya
batu ginjal.

METODE PEMISAHAN KLOROFIL


1. Pemisahan pigmen fotosintesis dengan metode kromatografi kertas
Tujuan : Mengetahui pigmen yang berperan dalam proses fotosintesis.

Alat dan bahan.


- Mortar ddan penggerusnya
- Cawan petri
- Jepitan kertas
- Statif
- Silet
- Benang
· Alcohol 95%
· Kertas saring (ukuran 3 x 15 cm)
· Daun yang berwarna hijau, merah dan kuning.

Skema kerja.
1. Mengambil 5 gram daun dan kemudian menggerusnya dalam mortar dengan dituangi 25 ml
alcohol 95% atau etanol sampai seluruh klorofil terlarut dalam alcohol. Ekstrak akan terlihat
berwarna hijau.
2. Membiarkan ekstrak beberapa menit sampai ampasnya mengendap.
3. Menuangkan cairan ekstrak kedalam cawan petri dan memberi tanda pada cawan petri sesuai
spesies daun yang digerus.
4. Mengambil kertas saring yang telah di sediakan kemudian menjepit salah satu ujungnya
dengan menggunakan penjepit, dan menggantungkannya pada benang yang telah diikatkan ke
statif.
5. Mencelupkan ujung yang lain dari kertas saring tersebut ke dalam larutan gerusan daun pada
cawan petri.
6. Setalah di celupkan, biarkan kertas saring menggantung beberapa lama sampai terlihat
pemisahan pigmen yang terkandung di dalamnya.
7. Mengamati beberapa macam pigmen yang diperoleh dalam ekstrak tersebut, menggambar dan
mencatat hasil (paling sedikit akan ddiperoleh 3 macam pigmen yaitu klorofil jenis a yang
berwarna hijau muda, klorofil b berwarna hijau tua dan karotinoid yang berwarna kuning sampai
jingga).

Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui pigmen yang berperan dalam proses fotosintesis.
Praktikum mengenai uji kualitatif kandungan klorofil daun ini menggunakan teknik kromatografi
kertas yang diwakili spesies Hibiscus rosa-sinensis, spesies ini mempunyai warna daun hijau
muda. Daun tersebut dihaluskan dengan mortar serta dengan penambahan sedikit demi sedikit
alcohol 95 %. Penambahan alkohol ini berfungsi untuk melarutkan klorofil yang terkandung di
daun. Ekstrak dari larutan ini akan terlihat berwarna hijau. Setelah didapatkan ekstrak, ditunggu
beberapa menit sampai ampasnya mengendap. Kemudian menuangkan cairan ekstrak kedalam
cawan petri dan memberi tanda pada cawan petri sesuai spesies daun yang digerus. Uji
kandungan klorofil dilakukan dengan kertas saring yang digantungkan dengan penjepit pada
benang yang telah diikatkan ke statif. Ujung yang lain dari kertas saring tersebut dicelupkan ke
dalam larutan gerusan daun pada cawan petri. Pengamatan dilakukan dengan melihat pigmen
yang terserap oleh kertas saring hingga penyerapannya konstan. Hasil dari praktikum uji
kualitatif kandungan klorofil daun dengan teknik kromatografi kertas yang diwakili oleh daun
Hibiscus rosa-sinensis adalah warna hijau tua untuk klorofil a (lebih sedikit) dan klorofil b yang
berwarna hijau muda. Sedangkan untuk zat warna lain ditemukan karoten yang berwarna kuning
dan antosianin berwarna ungu.

Gas oksigen dihasilkan dari hidrolisis 2 molekul H2O(air) oleh ion mangan (Mn) menghasilkan
4 ion H+ (hidrogen) dan O2 (oksigen) (angka koefisien untuk menyamakan reaksi). Kemudian
ion H+ yang bersifat elektrolit (bermuatan) akan masuk ke dalam fotosistem pada tumbuhan dan
ikut melakukan serangkaian tahapan fotosintesis sedangkan Oksigen akan dibebaskan ke
lingkungan, menjadi udara yang sehari-hari kita hirup. perlu diingat, hidrolisis air ini terjadi pada
saat reaksi terang proses fotosintesis

Dari hasil kromatografi daun hijau ternyata ada yang menghasilkan pigmen selain warna hijau?
Mengapa?
Pigmen adalah zat yang terdapat di permukaan suatu benda sehingga bila disinari dengan cahaya
putih sempurna akan memberikan sensasi warna tertentu yang mampu ditangkap mata. Proses
secara fisik sangatlah berbeda dengan fluoresent, phosphorescence dan bentuk lain dari
luminescence, yang mana materi tersebut dapat mengeluarkan cahaya dengan sendirinya.
Berkebalikan dengan teori warna cahaya, di dalam teori pigmen sensasi putih dianggap sebagai
absennya seluruh pigmen (Anonim, 2009).

Selain menghasilkan metabolit primer, tumbuhan juga menghasilkan metabolit sekunder.


Metabolit sekunder dapat berupa zat bioaktif dan pigmen. Pigmen merupakan molekul khusus
yang dapat memunculkan warna. Pigmen mampu menyerap cahaya matahari dengan menyerap
dan memantulkannya pada panjang gelombang tertentu. Molekul pigmen yang berbeda akan
memantulkan warna tertentu pada panjang gelombang tertentu sehingga menyebabkan reaksi
kimia yang berbeda. Zat warna alami dapat diperoleh dari tanaman atau hewan dan warna alami
ini meliputi pigmen yang terdapat dalam bahan atau terbentuk pada proses pemanasan,
penyimpanan atau pemprosesan. Aman dan tak berefek samping jika dikonsumsi, seperti
klorofil, karotenoid, antosianin, brazilein, tanin dan lain-lain. Zat warna atau pigmen terdapat
secara alami dalam sel makhluk hidup terutama tumbuhan. Pigmen biasanya terdapat dalam
vakuola atau organel tertentu dalam sel tumbuhan (Anonim, 2009).

Jenis-jenis pigmen yang terdapat pada tumbuhan adalah klorofil, karotenoid, flavonoid,
fitosterol, saponin, glukosinolat, polifenol, asam fitat, monoterpen, fitoestrogen, sulfida, inhibitor
protease (Anonim, 2009).
Apakah ada perbedaan jumlah dan lebar pita pita yang dihasilkan kromatografi? Mengapa?
Ada, hal ini disebabkan oleh hubungan antara jumlah suatu zat terlarut dan ukuran dari pita elusi
yang dihasilkan.

2. pengukuran kadar klorofil dengan menggunakan spektrofotometer.


Tujuan : Mengukur kadar klorofil dengan spektrofotometer.

Alat dan bahan


- Mortar beserta penggerusnya.
- Labu ukur 100 ml.
- Tabung cuvet.
- Saringan Buchner.
- Botol aspirator.
- Pompa vakum.
- Kertas saring.
- Kertas saring.
- Spektrofotometer (spectronic 20).
- Tabung konikel.
- Sentrifuse.
· Alcohol 95 %.
· Daun berwarna hijau

Skema kerja
1. Mengambil daun segar berwarna hijau. Kemudian ditimbang daun tersebut untuk
mendapatkan 1 gram, kemudian dipotong kecil-kecil. Potongan-potongan ini kemudian di
ekstrak dengan alcohol 95%, yaitu dengan cara menggerusnya didalam mortar sampai seluruh
klorofil larut (ditandai dengan adanya ampas daun yang berwarna putih)
2. Menyaring ekstrak klorofil ini dengan saringan Buchner dan selanjutnya memasukkannya
kedalam labu ukur 100 ml. * Jika volume ekstrak belum mencapai 100 ml maka tambahkan lagi
alcohol haingga volume 100 ml.
3. Mengukur OD (optical density) larutan ekstrak dengan menggunakan cuvet dengan panjang
gelombang 649 dan 665.
4. Kadar klorofil a dan b dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:
Klorofil total (mg/l) = (20,0 x OD649) + (6,1 x OD665)
Klorofil a (mg/l) = (13,7 x OD665) – (5,76 x OD649)
Klorofil b (mg/l) = (25,8 x OD649) – (7,7 x OD665)
Rumus di atsa diturunkan oleh ( Winstermans & Mots, 1995)

apakah kandungan klorofil dalam tiap daun sama?


Tidak... kadar klorifil yang semakin tinggi, berdasrkan pertambahan atau umur daun.Warna hjau
daun sangat berkaitan erat dengan kandungan klorofil. Pada umumnya, semakin tua daun maka
hijau warna daun akan semakin tinggi kandungan klorofilnya. Selain itu Struktur dan
metabolisme daun tua telah lebih sempuran bila dibandingkan dengan daun muda dalam
fotosintesis yang tinggi serta berpengaruh pada sintesis protein. Hal ini merupakan indikator
pertama yang menunjukkan, bawasanya makin tua umur suatu daun maka akan semakin tinggi
kadar klorofil yang dikandungnya.
Apakah daun yang tidak berwarna hijau kandungan klorofilnya sedikit?
Tidak, hanya saja perbedaan pigmen yang terkandung pada daun berwarna selain hijau
mempengaruhi warna daun saja. Tidak mempengaruhi jumlah klorofil.

Apakah peranan klorofil dan pigmen pada daun dalam proses fisiologis?
Tumbuhan menangkap cahaya menggunakan pigmen yang disebut klorofil. Pigmen inilah yang
memberi warna hijau pada tumbuhan. Klorofil terdapat dalam organel yang disebut kloroplas.
Klorofil menyerap cahaya dan kemudian cahaya tersebut akan melewati lapisan epidermis tanpa
warna dan yang transparan, menuju mesofil, tempat terjadinya sebagian besar proses fotosintesis.
Fungsi pigmen bagi tumbuhan bermacam-macam. Pigmen pada bunga berfungsi untuk menarik
perhatian penyerbuknya selain dengan aromanya. Zat hijau daun atau klorofil berfungsi
menangkap energi cahaya dan mengkonversinya menjadi energi kimia.

Manfaat Klorofil bagi Kesehatan


Klorofil memiliki beberapa manfaat klorofil bagi kesehatan. Selama bertahun-tahun, ilmu
pengetahuan alam dan penelitian ilmiah telah mengungkapkan berbagai manfaat klorofil bagi
kesehatan. Apa klorofil sebenarnya, apa yang membuatnya begitu istimewa dan keuntungan apa
yang bisa Anda dapatkan dari klorofil ? Berikut uraiannya untuk Anda.

Komposisi kimia klorofil hampir sama dengan komposisi darah manusia. Bedanya, atom sentral
klorofil adalah magnesium sedang atom sentral manusia adalah besi. Hal ini, ditambah dengan
pentingnya klorofil dalam proses metabolisme tumbuhan menarik perhatian ilmuwan untuk
mencaritahu kemungkinan apakah klorofil bisa mendatangkan manfaat yang sama pula pada
manusia. Hasilnya, banyak penelitian yang telah menemukan manfaat klorofil bagi kesehatan
manusia.

Manfaat klorofil bagi kesehatan

1. Klorofil mengandung antioksidan, antiperadangan dan zat yang bersifat menyembuhkan


luka. Kandungan ini bermanfaat bagi kesehatan. Berikut beberapa manfaat lain dari
klorofil:
2. Klorofil berfungsi membantu pertumbuhan dan perbaikan jaringan.
3. Klorofil membantu menetralkan polusi yang kita hirup maupun yang kita dapatkan
melalui asupan makanan. karena itu, klorofil merupakan suplemen yang sangat bagus
bagi perokok.
4. Klorofil secara efisien melepaskan magnesium dan membantu darah membawa oksigen
yang dibutuhkan ke semua sel di jaringan-jaringan tubuh.
5. Klorofil juga terbukti berfungsi mengasimilasikan kalsium dan mineral-mineral berat
lainnya.
6. Klorofil potensial dalam menstimulus sel-sel darah merah untuk menyediakan suplai
oksigen.
7. Bersama dengan vitamin lain seperti vitamin A, C, dan E, klorofil terbukti bisa
membantu menetralkan radikal bebas yang merusak sel-sel yang sehat.
8. Klorofil juga berperan sebagai deodoran dalam mengurangi bau mulut, air seni, sisa
pembuangan, serta bau badan.
9. Klorofil juga mengurangi kemampuan zat-zat karsinogen untuk mengikatkan diri pada
DNA dalam organ-organ utama tubuh.
10. Klorofil bermanfaat dalam mengatasi gangguan akibat pembentukan batu kalsium
oksalat.
11. Klorofil juga bisa digunakan untuk mengatasi infeksi luka secara alami.
12. Klorofil juga mengandung zat antimutasi dan antikarsinogen yang berfungsi melindungi
tubuh melawan racun-racun serta mengurangi efek samping obat.

Anda mungkin juga menyukai