Kelompok : 4A
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Daun merupakan salah satu organ tumbuhan yang tumbuh dari batang, umumnya
berwarna hijau dan memiliki kloroplas yang berfungsi sebagai penangkap energi dari
cahaya matahari melalui fotosintesis. Kloroplas merupakan bagian dari daun, dan juga
terdapat pada semua bagian tumbuhan yang berwarna hijau,
termasuk batang dan buah yang belum matang. Di dalam kloroplas terdapat
pigmen klorofil yang berperan dalam proses fotosintesis.
Pigmen klorofil sebenarnya terdiri atas beberapa molekul pigmen, yaitu klorofil a
dan klorofil b serta karotenoid. Pigmen-pigmen tersebut berfungsi untuk menyerap
cahaya matahari. Pembentukan pigmen klorofil di pengaruhi oleh beberapa faktor antara
lain unsur nitrogen yang merupakan bahan pembentuk klorofil dan apabila kekurangan
akan menyebabkan klorosis pada tanaman. Dan setiap tanaman memiliki kadar klorofil
yang berbeda-beda.
Pada percobaan ini, untuk mengetahui kandungan pigmen klorofil a dan klorofil b
pada tanaman kami akan melakukan pengujian kandungan klorofil pada beberapa macam
sayuran dengan metode spektrofotometri, menggunakan alat spektrofotometer visibel
(cahaya tampak) dengan panjang gelombang 662 dan 642 nm.
2. Rumusan Masalah
a. Berapakah kandungan klorofil pada daun dari beberapa sampel tanaman dengan
metode spektrofotometri?
b. Dari beberapa sampel tanaman, manakah yang memiliki kandungan klorofil
tertinggi?
3. Tujuan
a. Mengukur kandungan klorofil pada daun dari beberapa sampel tanaman dengan
metode spektrofotometri.
b. Mengetahui tanaman mana yang memiliki kadar klorofil tertinggi dari beberapa
sampel daun.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Klorofil adalah pigmen hijau yang ada dalam kloroplastida. Nama klorofil barasal
dari bahasa yunani yaitu chlorophyll (choloros = green (hijau) dan phyllon = leaf (daun).
Pada umumnya klorofil terdapat pada kloroplas sel-sel mesofil daun, yaitu pada sel-sel
parenkim palisade dan atau parenkim bunga karang. Dalam kloroplas, klorofil terdapat pada
membran thylakoid grana. Pada tumbuhan tingkat tinggi terdapat dua jenis klorofil yaitu
klorofil-a dan klorofil-b. Pada keadaan normal, proporsi klorofil-a jauh lebih banyak
daripada klorofil-b. Klorofil a biasanya berwarna hijau muda, sedangkan klorofil b berwarna
hijau tua. Klorofil berperan dalam transfer elektron berenergi tinggi, dan pusat dari reaksi
fotosintesis berada pada klorofil a.
Klorofil dapat dibedakan menjadi bebrapa tipe, yaitu: klorofil a, b, c, d dan tipe e.
pembagian tersebut adalah berddasarkan rantai samping yang mengingat inti porfitinnya.
Jenis klorofil yang paling banyak ditemukan pada tumbuhan tingkat tinngi adalah jenis a dan
b. Klorofil laen (jenis c, d, e) ditemukan hanya pada alga dan dikombinasikan dengan
klorofil a (Syamsul Huda, 2011).
Klorofil yang banyak terdapat pada tumbuhan adalah klorofil a dan klorofil b.
Perbedaan klorofil a dan klorofil b (Darmawan, 1983) :
- Menyerap energi matahari untuk memecah molekul air dalam proses reaksi terang
menjadi oksigen dan hidrogen
- Sebagai mediator pemindahan elektron dalam proses transmisi elektron pada
reaksi kimia di daun.
- Menuntun energi agar terdapat ATP yang mengumpul di kloroplas.
- Menjaga agar kloroplas tidak mengalami degenerasi (Andreparera, 2011)
- Tempat terjadinya fotosintesis , pada tumbuhan dikotil, terjadinya fotosintesis di
jaringan parenkim palisade. sedangkan pada tumbuhan monokotil, fotosintesis
terjadi pada jaringan spons.
- Sebagai organ pernapasan. Di daun terdapat stomata yang befungsi sebagai organ
respirasi
- Tempat terjadinya transpirasi dan gutasi
- Alat perkembangbiakkan vegetatif, Misalnya pada tanaman cocor bebek (tunas
daun) (Anonimous D, 2011)
A. Alat
- Cawan porselin
- Kertas saring
- Alumunium foil
- Elenmeyer
- Timbangan
- Corong kaca
- Botol flakon
- Gelas ukur
- Tabung reaksi
- Spektrofotometer
B. Bahan
- Daun tanaman monokotil dan dikotil
- Ethanol 96%
- Akuades
C. Cara Kerja
Ambil satu helai daun dari setiap tanaman, cuci bersih dengan akuades
Ekstrak larutan dan saring dengan kertas saring, ditampung dalam elenmeyer
Masukkan ekstrak kedalam kuvet sebanyak 5 ml, isi kuvet blanko dengan ethanol
Pasang pada panjang gelombang 662 dan 642 nm, secara bergantian
Karena hasil yang muncul masih dalam satuan volt maka konversikan hasil ke angka
serapan (absorbansi)
Setelah didapatkan nilai absorbansi, hitung kadar klorofil total, kadar klorofil a dan
kadar klorofil b
A. Hasil
Volt Absorbansi
No Nama Sayuran
λ 642 nm λ 662 nm λ 642 nm λ 662 nm
1 Daun Kangkung 8,7 9,2 0,127 0,382
2 Daun Singkong 10,8 11,7 1,563 2,473
3 Daun Bayam 9,6 11 0,625 1,75
4 Daun Sawi Bakso 9,4 10,7 0,499 1,473
5 Daun Pepaya 9,8 12 0,759 2,816
6 Daun Kelor 9,9 11 0,83 1,75
7 Daun Bawang 8,7 9,2 0,127 0,382
8 Daun Seledri 8,7 9,2 0,127 0,382
9 Daun Melinjo 8,8 9,1 0,173 0,326
10 Daun Kemangi 8,9 9,6 0,222 0,625
Kadar Klorofil
No Nama Sayuran
Total Klorofil a Klorofil b
1 Daun Kangkung 4,848 3,692 6,361
2 Daun Singkong 43,878 23,345 39,137
3 Daun Bayam 22,959 16,896 29,051
4 Daun Sawi Bakso 18,871 14,241 24,527
5 Daun Pepaya 32,808 27,372 47,425
6 Daun Kelor 26,407 16,736 28,474
7 Daun Bawang 4,848 3,14 6,361
8 Daun Seledri 4,848 3,14 6,361
9 Daun Melinjo 5,273 3,106 5,257
10 Daun Kemangi 8,182 6,32 10,372
Foto
Blanko
B. Pembahasan
Pada percobaan ini digunakan ethanol 96% adalah dengan tujuan untuk
melarutkan klorofil yang ada pada daun (pemisahan pigmen klorofil pada daun).
Dari hasil percobaan di atas, terlihat bahwa daun yang memiliki kandungan
klorofil total tertinggi adalah daun singkong sebesar 43,878. Dan daun yang memiliki
kandungan klorofil terendah adalah daun kangkung, daun bawang dan daun seledri
sebesar 4,848. Di awal, daun kangkung terlihat berwarna lebih hijau daripada daun
kemangi, tetapi daun kemangi memiliki kadar klorofil total lebih besar dari daun
kangkung. Begitu juga pada daun melinjo dan daun kemangi, daun melinjo terlihat
berwarna lebih hijau dibandingkan daun kemangi. Tetapi daun kemangi memiliki
kadar klorofil lebih besar daripada daun melinjo. Hal ini membuktikan bahwa
tanaman yang berwarna lebih hijau, belum tentu memiliki kadar klorofil yang tinggi.
Daun yang memiliki kandungan klorofil a terbanyak adalah daun pepaya,
sebesar 27, 372. Dan yang memiliki kandungan klorofil a terendah adalah daun
melinjo, sebesar 3, 106. Sedangkan daun yang memiliki kandungan klorofil b terbesar
adalah daun pepaya sebesar 47, 425. Dan yang memiliki kandungan klorofil b
terendah adalah daun melinjo, sebesar 5,257.
Dari hasil daun pepaya terlihat memiliki kadar klorofil a dan klorofil b
tertinggi dari daun-daun yang lain. Hal ini disebabkan karena faktor umur dari
tanaman. Warna hijau daun sangat berkaitan erat dengan kandungan klorofil. Pada
umumnya, semakin tua daun maka warna hijau daun akan semakin tinggi kandungan
klorofilnya. Selain itu Struktur dan metabolisme daun tua telah lebih sempuran bila
dibandingkan dengan daun muda dalam fotosintesis yang tinggi serta berpengaruh
pada sintesis protein. Hal ini merupakan indikator pertama yang menunjukkan,
bawasanya makin tua umur suatu daun maka akan semakin tinggi kadar klorofil yang
dikandungnya. Selain itu juga karena faktor dari intensitas cahaya, dan daun pepaya
yang digunakan adalah daun yang banyak terkena sinar matahari. Karena klorofil
dapat terbentuk dengan adanya sinar matahari yang mengenai langsung ketanaman.
Dan hal itu terbalik dengan hasil dari daun melinjo, dimana daun melinjo
memiliki kadar klorofil a dan klorofil b terendah dari daun-daun yang lain. Karena
daun melinjo yang digunakan mengkin daun yang muda, dan tidak banyak terkena
sinar matahari langsung.
Berikut ini faktor-faktor yang memepengaruhi kadar klorofil pada tanaman
menurut Dwidjoseputro (1994) :
2. Sinar matahari, dimana klorofil dapat terbentuk dengan adanya sinar matahari yang
mengenai langsung ketanaman.
3. Oksigen, pada tanaman yang dihasilkan dalam keadaan gelap meskipun diberikan
sinar matahari tidak dapat membentuk klorofil, jika tidak diberikan oksigen.
6. Unsur Mn, Cu, dan Zn meskipun jumlah yang dibutuhkan hanya sedikit dalam
pembentukan klorofil. Namun, jika tidak ada unsur-unsur tersebut maka tanaman
akan mengalami klorosis juga.
BAB V
KESIMPULAN
1. Tanaman yang berwarna lebih hijau daripada tanaman lain, belum tentu memiliki
kadar klorofil yang tinggi juga.
2. Dari macam-macam tanaman yang telah diuji kadar klorofilnya diatas, daun pepaya
ternyata memiliki kadar klorofil a dan b tertinggi yaitu 27,372 dan 47,425. Dan daun
melinjo memiliki kadar klorofil a dan b terendah yaitu 3, 106 dan 5,257.
3. Daun singkong memiliki kadar klorofil total tertinggi yaitu sebesar 43,878. Dan daun
kangkung, daun bawang dan daun seledri memiliki kadar klorofil total terendah yaitu
4,848.
4. Ada banyak faktor yang mempengaruhi kadar/kandungan klorofil pada tanaman,
antara lain yang utama adalah faktor dari umur tanaman dan intensitas cahaya.
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA
http://id.shvoong.com/exact-sciences/1947735-klorofil-dan-penyebarannya-di-perairan/
diunduh pada 20 Maret 2012
http://anasyuraiddah.wordpress.com/2009/11/22/pengukuran-kadar-klorofil-pada-daun-
dengan-spektrofotometri/ (diunduh pada tanggal 20 Maret 2012)
(http://klorofil-klorofil.blogspot.com/)
Diunduh pada tanggal 20 Maret 2012