Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM

SEMESTER 115

Judul Praktikum:
KLOROFIL DAN PIGMENTASI PADA TUMBUHAN

Disusun oleh:
Fuad Alfan Asyifa NIM 1307621007 Kimia B 2021

PROGRAM STUDI KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2021
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Klorofil merupakan salah satu pigmen yang berwarna hijau yang biasa digunakan
dalam proses fotosintesis yang berada didalam tumbuhan, algae dan cynobacteria.
Klorofil ini sangat berperan penting dalam kehidupan tumbuhan. Klorofil ini berfungsi
sebagai penyerap sinar matahari dalam bentuk foton yang digunakan untuk proses
fotosintesis. Klorofil adalah pigmen yang sangat penting dalam tumbuhan karena klorofil
merupakan pigmen hijau tumbuhan yang mampu menangkap sinar matahari dan
mengubahnya menjadi energi.
Kloroplas berasal dari plastida yang belum dewasa, kecil dan hampir tak berwarna,
dengan sedikit atau tanpa membran dalam atau biasa disebut dengan propastid. Proplastid
membelah pada saat embrio berkembang menjadi kloroplas. Kloroplas muda juga aktif
membelah, khususnya bila organ mengandung kloroplas terpajang pada cahaya. Setiap
sel daun dewasa mengandung beberapa ratus kloroplas. Sebagian besar kloroplas mudah
dilihat dengan mikroskop cahaya, tapi untuk strukturnya hanya mampu di Iihat dengan
mikroskop elektron.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah yang dimaksud dengan klorofil?
2. Apakah yang dimasuk dengan pigmen pada tumbuhan?
3. Bagaimanakah proses perpindahan pigmen dapat terjadi?
4. Bagaimanakah proses perpindahan klorofil dapat terjadi?

1.3 Tujuan
Tujuan praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Mengenal apa yang dimaksud dengan klorofil
2. Mengenal apa yang dimaksud dengan pigmen
3. Mengetahui komponen dari ekstrak pigmen tumbuhan
4. Mengetahui sifat kelarutan pigmen tumbuhan
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Klorofil

Klorofil berasal dari Bahasa Inggris, chlorophyll yang berarti zat hijau daun. Klorofil
adalah pigemn yang dimiliki oleh berbagai organisme dan menjadi salah satu molekul yang
memiliki peran utama dalam fotosintesis. Klorofil memberi warna hijau pada daun tumbuhan
hijau dan alga hijau, tetapi juga dimiliki oleh berbagai alga lain, dan beberapa kelompok
bakteri fotosintetik. Molekul klorofil menyerap cahaya merah, biru, dan ungu, serta
memantulkan cahaya hijau dan sedikit kuning, sehingga mata manusia menerima warna ini.
Pada tumbuhan darat dan alga hijau, klorofil dihasilkan dan terisolasi pada plastisida yang
disebut kloroplas.
Klorofil mengandung antioksidan, antiperdangan, dan merupakan zat yang dapat
menyembuhkan luka. Beberapa manfaat klorofil bagi kesehatan tubuh antara lain:

a) Klorofil berfungsi membantu pertumbuhan dan perbaikan tumbuhan

b) Klorofil membantu menetralkan polusi yang terhirup maupun yang


didapatkan melalui asupan makanan. Karena itu, klorofil merupakan
suplemen yang sangat bagus bagi perokok.

c) Klorofil secara efisien melepaskan magnesium dan membantu darah


membawa oksigen yang dibutuhkan ke semua sel di jaringan-jaringan
tubuh.

d) Klorofil berfungsi mengasimilasikan kalsium dan mineral-mineral berat


lainnya.

e) Klorofil potensial dalam menstimulus sel-sel darah merah untuk


menyediakan suplai oksigen.
f) Bersama dengan vitamin lain seperti vitamin A, Vitamin C, dan Vitamin E,
klorofil terbukti bisa membantu menetralkan radikal bebas yang berusak
selsel dalam tubuh.

g) Klorofil berperan sebagai deodoran dalam mengurangi bau mulut, air seni,
sisa pembuangan, serta menghilangkan bau badan.

h) Klorofil mengurangi kemampuan zat-zat karsinogen untuk mengikat diri


pada DNA dalam organ-organ utama dalam tubuh.

i) Klorofil bermanfaat dalam mengatasi gangguan akibat pembentukan batu


kalsium oksalat.

j) Klorofil dapat digunakan untuk mengatasi infeksi luka.

2.2 Pigmen

Pigmen adalah zat pewarna tubuh manusia, binatang, dan tumbuh-tumbuhan. Banyak
atau sedikitnya pigmen memengaruhi warna kulit seseorang. Namun, ada kalanya warna
kulit berubah karena penyakit kelainan pigmen.Pigmen terdiri dari 3 pigmen dasar yang
diantaranya yaitu;
a) Klorofil
Klorofil merupakan pigmen utama bagi tumbuhan sehingga proses
fotosintesis bisa terjadi. Pigmen klorofil diproduksi di dalam kloroplas pada
jaringan fotosintesis yang letaknya di daun. Klorofil dapat menyalurkan energi
yang berasal dari sinar matahari untuk dimanfaatkan oleh tumbuhan. Energi yang
diserap oleh klorofil adalah energi dengan panjang gelombang biru dan merah,
sementara energi dengan panjang gelombang hijau tidak bisa diserap dengan
baik oleh klorofil.
Tumbuhan memanfaatkan energi yang ditangkap oleh klorofil melalui
proses fotosintesis. Klorofil sendiri terdiri dari berbagai macam tipe, ada
kolorofil a, b, c. Tipe klorofil utama yang memegang peranan penting dalam
proses fotosintesis adalah klorofil a. Pada umumnya, tumbuhan mengandung
klorofil a dan klorofil b.

b) Karotenoid
Pigmen karotenoid biasanya berwarna merah, orange atau kuning.
Pigmen yang termasuk dalam jenis karotenoid adalah karoten, yaitu zat warna
yang memberikan warna pada wortel. Karotenoid termasuk pigmen yang tidak
larut air, oleh karenanya pigmen ini terdapat pada membran di dalam sel, yaitu
pada membran kloroplas.
Energi yang diserap oleh karotenoid itu adalah energi yang tidak bisa
diserap oleh klorofil, sehingga dengan adanya aksesoris pigmen, seperti
karotenoid, maka proses fotosintesis berjalan lebih baik karena mendapat lebih
banyak pasokan energi.
Selain membantu menyuplai energi ke klorofil untuk proses fotosintesis,
karotenoid juga memiliki peranan sebagai fotoprotektor, yaitu melindungi
tumbuhan dari energi matahari yang terlalu besar, missal pada cuaca yang sangat
panas. Dalam hal itu, karotenoid akan mengubah dan melepas kelebihan energi
itu menjadi panas. Selain karoten, contoh pigmen yang termasuk karotenoid
adalah fucoxanthin, zeaxanthin, dan lain-lain.
Karotenoid, berperan dalam pengabsorbsian energi cahaya yang
selanjutnya diteruskan ke klorofil. Karotenoid terdiri atas dua kelas, yaitu:
 Karoten, dikenal dengan warna merah; dan
 Xantofil, dikenal dengan warna kuning.
 pigmen sintesis
Menurut daniel (1986), pigmen sintesis dibagi menjadi dua kelompok,
yaitu:
1. Pigmen organik, contohnya serangga Coccus cacti yang hidup
ditanaman kaktus penghasil warna Carmine (C9H6F2O2)
yang digunakan sebagai bahan dasar cat air berwarna merah;
dan
2. Pigmen anorganik, contohnya Titanium dioksida (TiO2)
menghasilkan warna putih. Titanium dioksida biasanya
terkandung dalam skincare untuk memutihkan kulit. Namun,
zat ini hanya bersifat sementara atau tidak permanen.

c) Antosianin
Berbeda dengan klorofil dan karotenoid, antosianin merupakan pigmen
yang larut dalam air. Pigmen ini diproduksi di dalam sitoplasma dan disimpan di
dalam vakuola. Pigmen ini berwarna merah-pink dan biasanya kita lihat pada
daun bunga, buah-buahan berwarna merah (seperti bunga mawar), dan daun-
daun yang dijumpai pada musim gugur.
Antosianin menyerap energi pada panjang gelombang biru-hijau. Oleh
karena itu, bagi mata yang memandangnya antosianin akan memiliki warna
merah atau kemerahan. Sama halnya dengan karotenoid, antosianin juga
merupakan pigmen aksesoris.

d) Pigmen Lainnya
Sebenarnya masih ada satu golongan pigmen lagi yang belum disebutkan
di atas, namun pigmen tersebut tidak terkandung pada tumbuhan tingkat tinggi,
melainkan pada alga, yaitu pada sianobakteria dan rhodophyta. Golongan
pigmen tersebut adalah fikobilin. Pigmen fikobilin
merupakan pigmen aksesoris yang larut dalam air, oleh karenanya
terdapat dalam sitoplasma. Selain di sitoplasma, fikobilin juga terdapat pada
stroma yang terletak di kloroplas. Pigmen fikobilin ada yang berwarna kebiruan
(fikosianin) dan juga merah (fikoeritrin).
BAB 3
METODOLOGI

3.1 Alat dan Bahan


3.1.1 Pengamatan Pigmen pada Daun

Alat yang digunakan dalam praktikum mengamati ragam pigmen pada daun adalah daun
pucuk merah (syzygium paniculatum),daun sirsak (Annona muricata),daun adam hawa
(Rhoeo discolor),Alkohol 70%,Panci,air,3 buah gelas bening,3 buah plastik kiloan.

3.1.2 Pengamatan Zat Klorofil pada Daun

Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum pengamatan zat klorofil pada organ daun
adalah daun sirsak (Annona muricata) yang berwarna gelap dan terang,alkohol
70%,thinner,alat penghalus,gelas bening,alumunium
foil,kertas,kapas,benang,selotip,penggaris,gunting,wadah.
3.1.3 Pengamatan Zat Klorofil pada Bunga

kemudian bahan yang digunakan dalam praktikum zat klorofil pada bunga yaitu bunga
teleng (clitoria ternatea),bunga kamboja jepang (Adenium Obesum),alkohol
70%,thinner,alat penghalus,gelas bening,alumunium
foil,kertas,kapas,benang,selotip,penggaris,gunting,wadah.

3.2 Cara Kerja


3.2.1 Pengamatan Ragam Pigmen Pada Daun

1. menyiapkan alat dan bahan


2. Menyiapkan air 500ml, lalu masukkan ke dalam panci yg akan dipanaskan
3. Menyiapkan alkohol 70% dan plastik es.
4. Alkohol dipindahkan ke dalam gelas bening, untuk melihat warna sebelum
percobaan
5. Selanjutnya memasukkan alkohol ke dalam plastik es
6. Air dipasnakan lalu masukkan daun
7. Memasukkan daun yang sudah dipanaskan ke dalam plastik es yang berisi
alkohol tadi
8. Meletakkan plastik yang sudah dimasukkan rebusan daun ke dalam panci
yang rebusan tadi
9. Meletakkan dan tunggu sambil menggoyangkan plastik dengan memegang
bagian atas plastik
10. Plastik diangkat dan masukkan air yang sudah berubah warna ke gelas

3.2.2 Pengamatan Zat Klorofil Pada Daun

1. Menyiapkan alat dan bahan


2. Sampel daun dipotong kecil-kecil
3. Menghaluskan sampel menggunakan ulekan
4. Membasahi sampel dengan alkohol sedikit demi sedikit kemudian
haluskan kembali
5. Menutup wadah sampel dengan alumunium foil dan tunggu hingga 15
menit

Persiapan chamber

1. Menyiapkan wadah gelas kecil


2. Memasang benang bagian atas gelas untuk menggantung sampel
3. Melekatkan kedua ujung benang menggunakan selotip

Preparasi kertas kromatografi

1. Mengukur tinggi kertas sesuai dengan tinggi bagian dalam chamber


2. Memberi tanda untuk membuat pesegi panjang
3. Membuat garis bawah lebar 1 cm dan dua garis atas masing masing 1
cm
4. Melipat 1 garis paling atas sebagai gantungan

Pemisahan

1. Gelas diisi dengan thinner yg harus merendam bagian bawah kertas,


tetapi jangan sampai merendam noda sampel
2. Menutup gelas menggunakan alumunium foil utk menjenuhkan pelarut
3. Mengambil kapas dan bulat kecil kecil
4. Menotolkan kapas pd kertas sesuai label sampel
5. Menunggu berapa menit sampai sampel mengering
6. Memasukkan kertas ke dalam gelas brisi thinner
7. Gelas ditutup menggunakan alumunium foil
8. mengamati proses pemisahan
9. Memperhatikan warna pigmen
10. Mengamati kertas jika sudah mencapai batas maksimal
11. Kertas dikeringkan, dan hitung nilai rf setiap noda

3.2.2 Pengamatan Zat Klorofil pada Bunga


1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Sampel bunga dipotong kecil-kecil
3. Menghaluskan sampel menggunakan ulekan
4. Membasahi sampel dengan alkohol sedikit demi sedikit kemudian
haluskan kembali
5. Menutup wadah sampel dengan alumunium foil dan tunggu hingga 15
menit
Persiapan chamber

1. Menyiapkan wadah gelas kecil


2. Memasang benang bagian atas gelas untuk menggantung sampel
3. Melekatkan kedua ujung benang menggunakan selotip

Preparasi kertas kromatografi

1. Mengukur tinggi kertas sesuai dengan tinggi bagian dalam chamber


2. Memberi tanda untuk membuat pesegi panjang
3. Membuat garis bawah lebar 1 cm dan dua garis atas masing masing 1
cm
4. Melipat 1 garis paling atas sebagai gantungan

Pemisahan

1. Gelas diisi dengan thinner yg harus merendam bagian bawah kertas,


tetapi jangan sampai merendam noda sampel
2. Menutup gelas menggunakan alumunium foil utk menjenuhkan pelarut
3. Mengambil kapas dan bulat kecil kecil
4. Menotolkan kapas pd kertas sesuai label sampel
5. Menunggu berapa menit sampai sampel mengering
6. Memasukkan kertas ke dalam gelas brisi thinner
7. Gelas ditutup menggunakan alumunium foil
8. mengamati proses pemisahan
9. Memperhatikan warna pigmen
10. Mengamati kertas jika sudah mencapai batas maksimal
11. Kertas dikeringkan, dan hitung nilai rf setiap noda
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan


4.1.1 Hasil Pengamatan Ragam Pigmen pada daun

4.1.2 Hasil Pengamatan Zat Klorofil pada Daun

Sampel Jumlah Warna noda Jarak Jarak Rf


Noda Noda Eulen

2 Kuning 8 1 8/1=8
Daun Sirsak Hijau muda
Muda (Annona
muricata)

Sampel Jumlah Warna noda Jarak Jarak Rf


Noda Noda Eulen

Daun Sirsak Tua 2 Kuning 8,5 0,5 8,5/0,5=17


(Annona jingga
muricata)
Hijau muda

4.1.2 Hasil Pengamatan Zat Klorofil pada Bunga

JENIS BUNGA WARNA YANG JARAK JARAK RF


DIHASILKAN WARNA EULEN (Retention
Factor)
clitoria ternatea Biru keunguan Biru 9 Biru
keunguan: 0 keunguan: 0
Adenium Obesum Pink kemerahan Pink 9 Pink
kemerahan:0 kemerahan:0

4.2 Pembahasan
4.2.1 Ragam Pigmen pada Daun
Setelah melakukan percobaan bahwa daun memiliki pigmen setelah dipanaskan dan
dan diberi alkohol,pigmen pada daun pada percobaan kali ini diantaranya;

Pada Daun sirsak/Annona muricata L,terdapat pigmen kloril.Klorofil adalah


pigmen berwarna hijau yang terdapat dalam kloroplas. Pada tumbuhan tingkat tinggi,
kloroplas terutama terdapat pada jaringan parenkim palisade dan parenkim spons daun.
Klorofil merupakan faktor utama yang mempengaruhi fotosintesis. Fotosintesis
merupakan proses perubahan senyawa anorganik (CO2 dan H2O) menjadi senyawa
organik (karbohidrat) dan O2 dengan bantuan cahaya matahari. Pigmen ini yang berperan
dalam proses fotosintesis tumbuhan dengan menyerap dan mengubah tenaga cahaya
matahari menjadi tenaga kimia. Sifat fisik klorofil adalah menerima dan atau
memantulkan cahaya dengan gelombang yang berlainan (berpendar).

Pada daun pucuk merah/syzygium paniculatum,terdapat pigmen klorofil dan pigmen


karotenoid,yang dimana pada bagian pucuk jumlah pigmen klorofil lebih sedikit
dibandingkan dengan jumlah pigmen karotenoid hal itu yang menyebabkan warna daun
pada bagian pucuk berwarna merah.Hal ini juga menyebabkan daun yang berwarna merah
lebih banyak menerima cahaya matahari, akan tetapi cahaya yang diserap labih sedikit
dibandingkan daun yang berwarna hijau tua, sehingga cahaya yang diterima tidak diserap
secara maksimal dan dipantulkan kembali.

Karotenoid itu sendiri adalah pigmen yang memberikan warna kuning, jingga hingga
merah. Karotenoid merupakan pigmen pendamping klorofil atau zat hijau daun yang
menjalankan fungsi penyerapan energi cahaya untuk fotosintesis. Sumber karotenoid
utama adalah tumbuhan, yang selanjutnya dikonsumsi dan dimetabolisme atau
terakumulasi dalam tubuh hewan. Karotenoid termasuk pigmen yang tidak larut air, oleh
karenanya pigmen ini terdapat pada membran di dalam sel, yaitu pada membran kloroplas.
Pigmen karotenoid tidak seperti klorofil, karotenoid tidak bisa mentransfer energi matahari
yang diserapnya secara langsung ke proses fotosintesis, namun harus melewatkannya (energi
yang diabsorbsi itu) terlebih dahulu ke klorofil. Karena alasan itulah makanya karotenoid
disebut sebagai pigmen eksesoris (Accessory Pigment). Energi yang diserap oleh karotenoid
itu adalah energi yang tidak bisa diserap oleh klorofil, sehingga dengan adanya aksesoris
pigmen, seperti karotenoid, maka proses fotosintesis berjalan lebih baik karena mendapat
lebih banyak pasokan energi.

Pada daun adam hawa/ Rhoeo discolor,terdapat pigmen antosianin hal ini yang
menyebabkan warna alkohol hasil ekstraksi berwarna ungu,antosianin sendiri merupakan
pigmen yang larut dalam air, antosianin memberi warna merah, merah muda, ungu dan biru.
Pigmen ini diproduksi di dalam sitoplasma dan disimpan di dalam vakuola. Sama halnya dengan
karotenoid, antosianin juga merupakan pigmen aksesoris.

4.2.2 Pengamatan Zat Klorofil pada Daun

Pada percobaan kali ini dilakukan pemisahan pigmen terhadap daun sirsak/ Annona
muricata L yang berwarna hijau tua dan berwarna hijau muda,metode pemisahannya
dengan menggunakan kromatografi kertas.Sampel A merupakan daun sirsak berwarna
hijau muda dan sampel b merupakan daun sirsak berwarna hijau tua dan didapatkan
terdapat dua kompenen pigmen yaitu warna kuning dan warna hijau muda.warna kuning
termasuk kedalam karotenoid dan warna hijau muda termasuk kedalam pigmen
klorofil.Pada daun muda didapatkan Rf sebesar 8 dan pada daun tua didapatkan Rf
sebesar 17.kemudian didapatkan bahwa jumlah klorofil pada daun tua lebih banyak
dibandingkan dengan daun muda hal ini dibuktikan dengan warna pigmen pada daun tua
lebih pekat.

4.2.2 Pengamatan Pigmen pada Bunga


Pada percobaan kali ini dilakukan pemisahan pigmen terhadap Bunga Kamboja
Jepang (Adenium Obesum) dan bunga teleng (clitoria ternatea), metode pemisahannya
dengan menggunakan kromatografi kertas.Sampel A merupakan bunga teleng dan sampel
B merupakan bunga kamboja jepang dan didaptkan hasil bahwa pada pemisaan bunga
teleng tidak terdapat perubahan karena bunga telang hanya terdapat satu warna yaitu
warna ungu yang termasuk kedalam pigmen antosianin.Kemudian pada bunga kamboja
jepang terdapat satu kompenen pigmen yaitu pink kemerahan.Warna pink kemerahan
termasuk kedalam pigmen karetonoid. Dari kedua percobaan tersebut tidak dihasilkan titik
pigmen dari sampel mahkota bunga yang terbawa oleh fase gerak yaitu thinner sehingga
Rf yang dihasilkan yaitu 0. pada praktikum kali ini juga memiliki kemungkinan beberapa
kesalahan pada proses pengekstrakan pigmen mahkota bunga terlalu banyak dalam
menambahkan alkohol sehingga sampel yang ditotolkan terlalu encer sehingga
menimbulkan kurang keluarnya pigmen warna yang terkandung didalamnya dan
penggunaan kertas untuk kromatografi kurang tepat,pada praktikum kali ini saya
menggunakan kertas hvs yang dimana seharusnya menggunakan kertas saring.

BAB 5
KESIMPULAN

Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa Pada tumbuhan
terdapapat beberapa golongan pigmen yaitu;Klorofil yang menghasilkan warna
hijau,Karetonoid pigmen yang menghasilkan warna merah,kuning,orange,coklat.
Antosianin merupakan pigmen yang menghasilkan warna ungu,biru,violet,magenta. Pada
percobaan pengamatan pigmen daun didapatkan bahwa pucuk merah (syzygium
paniculatum) memiliki pigmen klorofil yang menghasilkan warna hijau dan pigmen
karetonoid yang menghasilkan warna kuning. Pada daun sirsak (Annona muricata)
meliki pigmen klorofil yang menghasilkan warna hijau.Dan pada daun adam hawa
(Rhoeo discolor) pucuk merah (syzygium paniculatum),daun sirsak (Annona
muricata),daun adam hawa (Rhoeo discolor) menghasilkan pigmen antosianin yang
menghasilkan warna ungu.Kemudian pada saat daun direbus dan dimasukan kedalam
alkohol maka pigmen pada daun akan luntur bersama alkohol karena alkohol memiliki
kelarutan yang relatif baik, tidak beracun dan dapat bercampur dengan air dan didapatkan
bahwa tidak setiap tumbuhan memiliki lebih dari dua warna pigmen. Lalu pada praktikum
pengamatan zat klorofil pada daun didapatkan hasil totolan pada daun sirsak (Annona
muricata) pada kertas kromatografi menunjukkan adanya klorofil yang ditandai dengan
warna hijau muda setelah dibiarkan selama beberapa menit.Hal ini menunjukkan bahwa
klorofil dapat larut dalam alkohol. Pada percobaan pengamtan pigmen pada bunga
menggunakan sampel dari Bunga Kamboja Jepang (Adenium Obesum) dan bunga teleng
(clitoria ternatea). Dari kedua percobaan tersebut tidak dihasilkan titik pigmen dari
sampel mahkota bunga yang terbawa oleh fase gerak yaitu thinner sehingga Rf yang
dihasilkan yaitu 0. Dari warna sampel yang ditotolkan dapat dikatakan bahwa terdapat
pigmen karetonoid dan anthosianin pada kedua mahkota bunga tersebut
DAFTAR PUSTAKA
M Firmansyah - 2014 - repository.its.ac.id
AY PERMANA - 2015 - eprints.undip.ac.id
CN Sutanto · 2012 — Jenis senyawa pigmen alami dan sifatnya.
Faisal Erwin, Muhammad. 2018. “Apa yang dimaksud dengan warna Pigmen pada
Tumbuhan?”. Apa yang dimaksud dengan Pigmen Warna pada Tumbuhan? - Pertanian /
Ilmu Pertanian - Dictio Community.
Aufia, W. (2016). Laporan Praktikum Kromatografi. Analisis Pigmen Tanaman Dengan
Kromatografi Kertas .

Anda mungkin juga menyukai