Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM

BIOKIMIA TANAMAN
“UJI KLOROFIL”
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mata Kuliah Biokimia Tanaman

Disusun oleh:
Nama : Alfi Mubarok Sapari
NIM : 4442200073
Kelas : II C

JURUSAN AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tumbuhan yang ada di dunia ini sangat beraneka ragam. Mulai dari tingkat
sel, jaringan, organ, maupun sistem organ hingga spesiesnya. Perbedaan tersebut
meliputi bentuk, ukuran maupun warna. Perbedaan bentuk maupun ukuran dapat
diamati secara keseluruhan satu tanaman, sedangkan untuk perbedaan warna
tampak jelas pada warna bunga atau pada warna daunnya.
Klorofil adalah pigmen yang terdapat dalam kloroplas dan memanfaatkan
cahaya yang diserap sebagai energi untuk reaksi – reaksi dalam proses
fotosintesis. Pigmen – pigmen tersebut terdapat sebagai unit – unit fotosistem di
dalam membran tilakoid, masing – masing terdiri atas klorofil sebagai pusat
reaksi, dikelilingi oleh molekul – molekul antena pigmen yang akan meneruskan
tenaga rangsangannya ke pusat reaksi (Proklamasiningsih, 2012).
Klorofil merupakan bahan – bahan dalam sel – sel daun, batang dan ranting.
Klorofil adalah bahan kimia yang memecah asam karbonat dalam udara yang
daun gunakan. Dari proses pemecahan ini, karbon diekstrak, dicampur dengan
hydrogen. Oksigen dibebaskan, karena cukup oksigen diambil oleh akar untuk
mencukupi kebutuhan tanaman. Klorofil adalah zat yang membuat tanaman hijau.
Klorofil diperlukan oleh tanaman, tetapi tidak dapat dikembangkan tanpa sinar
matahari, atau dapat melaksanakan fungsinya meskipun rendah. Setelah
mengambil cahaya dari tanaman, klorofil menghilang (Salisbury, 1991).
Untuk itu dilakukannya praktikum ini dilatarbelakangi oleh keinginan
mahasiswa untuk mengetahui tentang klorofil dan amilum serta daun mana saja
yang mengandung lebih banyak amilum dan klorofil di dalamnya dan aktif
berfotosintesis.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum kali ini adalah untuk mengetahui bagian daun
manakah yang aktif berfotosintesis.

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Fotosintesis
Fotosintesis merupakan proses di mana tanaman hijau dan beberapa ganggang
(Kerajaan Protista), ganggang dan beberapa bentuk bakteri membuat karbohidrat
dari karbondioksida, air dan garam anorganik, dengan adanya klorofil,
menggunakan energi cahaya ditangkap dari matahari. Tanaman sendiri hanya
perlu energi cahaya, CO2, dan H2O dalam membentuk gula. Proses fotosintesis
terjadi di kloroplas, secara khusus menggunakan klorofil, klorofil merupakan
pigmen hijau daun yang terlibat dalam proses fotosintesis tersebut. Persamaan di
atas menunjukan bahwa air merupakan sebuah reaktan dan produk fotosintesis.
Karena dua belas molekul air yang dikonsumsi dan enam molekul air yang
dihasilkan (Campbell, 2002).
Suatu sifat fisiologi yang hanya dimiliki oleh tumbuhan ialah kemampuannya
untuk menggunakan zat karbon dari udara untuk diubah menjadi bahan organik
serta diasimilasikan di dalam tubuh tanaman. Peristiwa ini hanya berlangsung jika
ada cukup cahaya, dan oleh karena itu maka asimilasi zat karbon disebut juga
fotosintesis. Lengkapnya kita katakan, bahwa fotosintesis atau asimilasi zat
karbon itu suatu proses, di mana zat – zat anorganik H2O dan CO2 oleh klorofil
diubah menjadi zat organik karbohidrat dengan pertolongan sinar (Hendriyani,
2009).

2.2 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Klorofil


Menurut Dwidjoseputro (1986), faktor – faktor yang mempengaruhi
pembentukan klorofil:
1. Faktor Pembawaan
Pembentukan klorofil seperti halnya pembentukan pigmen – pigmen lain
seperti hewan dan manusia yang di bawakan oleh suatu gen tertentu di dalam
kromosom. Jika gen ini tidak ada maka tanaman akan tampak putih belaka
(albino), seperti tanaman jagung yang albino tidak dapat hidup lama.
2. Cahaya

2
Pada beberapa kecambah tanaman Angiosperma, klorofil dapat terbentuk
tanpa memerlukan cahaya. Tanaman lain yang ditumbuhkan di dalam gelap tidak
berhasil membentuk klorofil, mereka pucat (klorosis) kekuning – kuningan,
disebabkan karena adanya protoklorofil yang mirip dengan klorofil-a, yang
mengandung kurang 2 atom H. Terlalu banyak sinar berpengaruh buruk kepada
klorofil. Larutan klorofil yang dihadapkan kepada sinar kuat tampak berkurang
hijaunya.
3. Oksigen
Kecambah yang ditumbuhkan di dalam gelap, kemudian ditempatkan di
cahaya tak mampu membentuk klorofil, jika tidak diberi oksigen.
4. Karbohidrat
Terutama dalam bentuk gula ternyata membantu pembentukan klorofil dalam
daun – daun yang mengalami tumbuh etiolasi. Dengan tanpa pemberian gula,
daun – daun tersebut tidak mampu menghasilkan klorofil.
5. Nitrogen, Magnesium
Besi yang menjadi pembentuk bahan klorofil sudah tentu merupakan suatu
condition sine qua non (keharursan). Kekurangan akan salah satu dari zat -zat
tersebut mengakibatkan klorosis pada tumbuhan.
6. Unsur Mn, Cu, Zn
Meskipun jumlahnya hanya sedikit dalam pembentukan klorofil, jika tiada
unsur – unsur tersebut maka tanaman mengalami klorosis juga.
7. Air
Kekurangan air mengakibatkan desintegrasi dari klorofil seperti terjadi pada
rumput dan pohon – pohon di musim kering.
8. Temperatur
Temperatur 30 – 480 °C merupakan suatu kondisi yang baik untuk
pembentukan klorofil pada kebanyakan tanaman, akan tetapi yang paling baik
ialah antara 260 – 300 °C. Kecuali klorofil-a dan klorofil-b, kita kenal juga
klorofil-c yang terdapat pada di atom dan ganggang – pirang. Klorofil-d terdapat
pada ganggang – merah. Sedang bakteri – ungu mempunyai bakterioklorofil dan
bakteri – hijau mempunyai bakterioviridin. Jenis – jenis klorofil yang tersebut di

3
atas itu hampir serupa susunan kimianya, semuanya mengandung Magnesium
(Sasmitamihardja, 1996).

4
BAB III
METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat


Praktikum “Uji Klorofil” dilaksanakan pada hari Rabu, 26 Mei 2021, pukul
16:00-17:00 WIB di Laboratorium Agroekoteknologi Fakultas Pertanian
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

3.2 Alat dan Bahan


Alat yang dibutuhkan pada praktikum kali ini adalah gelas beaker, pipet tetes,
cawan petri, klip kertas, dan pemanas air. Sedangkan bahan yang dibutuhkan pada
praktikum kali ini adalah daun tanaman mangga (hijau dan agak kekuningan), air,
Etanol 95%, Lugol/Iodin, alumunium foil, label, dan ATK.

3.3 Cara Kerja


Adapun cara kerja pada praktikum kali ini adalah:
1. Daun dilapisi dengan alumunium foil pada bagian tengah daun.
2. Daun tanaman (warna hijau full dan warna agak kekuningan) dipetik.
3. Daun dipotong sesuai ukuran setelah dipetik.
4. Daun dicelupkan segera ke air mendidih.
5. Daun dipindahkan ke larutan Etanol panas, biarkan sampai pigmen daunnya
melarut (hingga menjadi putih).
6. Daun diambil dan ditempatkan ke cawan petri.
7. Daun ditetesi larutan Iodin atau Betadin yang masih bagus.
8. Diamati reaksi warna berbagai daun yang berbeda warna tersebut.

5
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Tabel 1. Hasil Pengamatan pada Uji Klorofil
No Gambar Keterangan
1 Daun mangga Hijau (full) Mengandung banyak amilum

2 Daun mangga kekuningan Mengandung sedikit amilum

4.2 Pembahasan
Pada praktikum kali ini praktikan melakukan pengamatan uji klorofil
terhadap dua daun mangga (hijau full dan kekuning – kuningan) untuk melihat
banyak atau tidaknya kandungan amilum pada daun mangga. Klorofil menurut
Salisbury (1991) dalam bukunya yang berjudul “Fisiologi Tumbuhan”
menjelaskan bahwa klorofil merupakan bahan – bahan dalam sel – sel daun,
batang dan ranting. Klorofil adalah bahan kimia yang memecah asam karbonat
dalam udara yang daun gunakan. Klorofil adalah zat yang membuat tanaman
hijau. Klorofil diperlukan oleh tanaman, tetapi tidak dapat dikembangkan tanpa
sinar matahari, atau dapat melaksanakan fungsinya meskipun rendah. Setelah
mengambil cahaya dari tanaman, klorofil menghilang.
Uji klorofil ini dilakukan untuk melihat perbedaan kandungan amilum antara
daun mangga bewarna hijau dan daun mangga bewarna kekuning – kuningan.

6
Setelah itu, dapat dilihat kandungan amilum mana yang paling banyak antara dua
daun tersebut. Langkah pertama yang praktikan lakukan yaitu daun dilapisi
terlebih dahulu dengan alumunium foil sebelum dipetik. Dalam langkah ini
bertujuan untuk membedakan warna yang terkena sinar matahari dan yang tidak
terkena sinar matahari. Untuk yang ditutupi alumunium foil, daun tidak akan bisa
melakukan proses fotosintesis dan yang tidak ditutupi alumunium foil, daun
tersebut bisa melakukan proses fotosintesis. Adapun penjelasan sederhana
fotosintesis dijelaskan oleh Campbell (2002) dalam bukunya yang berjudul
“Biologi” bahwa fotosintesis merupakan proses di mana tanaman hijau dan
beberapa ganggang (Kerajaan Protista), ganggang dan beberapa bentuk bakteri
membuat karbohidrat dari karbondioksida, air dan garam anorganik, dengan
adanya klorofil, menggunakan energi cahaya ditangkap dari matahari. Tanaman
sendiri hanya perlu energi cahaya, CO2, dan H2O dalam membentuk gula. Proses
fotosintesis terjadi di kloroplas, secara khusus menggunakan klorofil, klorofil
merupakan pigmen hijau daun yang terlibat dalam proses fotosintesis tersebut.
Hal ini dijelaskan juga oleh Dwidjoseputro (1986) dalam bukunya yang berjudul
“Biologi” bahwa tanaman lain yang ditumbuhkan di dalam gelap tidak berhasil
membentuk klorofil, mereka pucat (klorosis) kekuning – kuningan, disebabkan
karena adanya protoklorofil yang mirip dengan klorofil – a, yang mengandung
kurang 2 atom H. Terlalu banyak sinar berpengaruh buruk kepada klorofil.
Larutan klorofil yang dihadapkan kepada sinar kuat tampak berkurang hijaunya.
Kemudian, petik dua daun mangga (hijau dan kekuning – kuningan) yang telah
dilapisi alumunium foil. Setelah itu, daun dipotong sesuai ukuran. Lalu dimasukan
segera ke dalam air mendidih. Tujuan dimasukannya daun mangga ke dalam air
mendidih yaitu untuk mematikan sel – sel hidup yang ada di dalam daun.
Selanjutnya, daun dipindahkan ke larutan etanol 95% panas dan biarkan sampai
pigmen daunnya melarut (hingga daun menjadi putih). Hal tersebut dilakukan
untuk melarutkan klorofil atau pigmen yang ada di dalam daun. Bisa dilihat dari
air bekas campuran daun dengan cairan etanol. Setelah dilarutkan di dalam etanol,
daun diambil dan ditempatkan ke cawan petri. Kemudian daun ditetesi larutan
iodin atau lugol yang masih bagus. Hal ini dilakukan untuk mendeteksi daun
mengandung amilum atau tidak. Lalu, diamati reaksi warna berbagai daun yang

7
berbeda warna tersebut. Adapun hasil uji klorofil terhadap daun mangga yang
praktikan dapatkan yaitu untuk daun mangga yang bewarna hijau full memiliki
banyak amilum, sedangkan daun mangga yang bewarna kekuning – kuningan
memiliki sedikit amilum. Hal ini didasarkan dari kandungan klorofil dari setiap
daun mangga. Untuk daun mangga yang bewarna hijau memiliki kandungan
klorofil yang banyak. Hal ini bisa dilihat dari warna pangkal sampai ujung daun
bewarna hijau full. Sedangkan, daun mangga yang bewarna kekuning – kuningan
memiliki sedikit kandungan klorofil. Hal ini bisa dilihat dari warna pangkal
sampai ujung daun tidak semuanya bewarna hijau dan ada sedikit warna
kekuningan. Berdasarkan penjelasan Proklamasiningsih (2012) dalam jurnalnya
yang berjudul “Laju Fotosintesis dan Kandungan Klorofil Kedelai pada Media
Tanah Masam dengan Pemberian Garam Alumunium” bahwa Klorofil adalah
pigmen yang terdapat dalam kloroplas dan memanfaatkan cahaya yang diserap
sebagai energi untuk reaksi – reaksi dalam proses fotosintesis. Pigmen – pigmen
tersebut terdapat sebagai unit – unit fotosistem di dalam membran tilakoid,
masing – masing terdiri atas klorofil sebagai pusat reaksi, dikelilingi oleh molekul
– molekul antena pigmen yang akan meneruskan tenaga rangsangannya ke pusat
reaksi.

8
BAB V
PENUTUP

5.1 Simpulan
Simpulan pada praktikum kali ini adalah praktikan dapat mengetahui bagian
daun manakah yang aktif berfotosintesis. Bahan yang digunakan pada praktikum
kali ini adalah dua daun mangga (hijau dan kekuning – kuningan). Adapun hasil
yang praktikan dapatkan yaitu untuk daun mangga yang bewarna hijau full
memiliki banyak amilum, sedangkan daun mangga yang bewarna kekuning –
kuningan memiliki sedikit amilum. Hal ini didasarkan dari kandungan klorofil
dari setiap daun mangga. Untuk daun mangga yang bewarna hijau memiliki
kandungan klorofil yang banyak. Hal ini bisa dilihat dari warna pangkal sampai
ujung daun bewarna hijau full. Sedangkan, daun mangga yang bewarna kekuning
– kuningan memiliki sedikit kandungan klorofil. Hal ini bisa dilihat dari warna
pangkal sampai ujung daun tidak semuanya bewarna hijau dan ada sedikit warna
kekuningan.

5.2 Saran
Semoga praktikum kedepannya asisten lab bisa menjalankan lebih baik lagi.
Mungkin karena tahun ini sedang terjadi pandemi COVID-19 yang mengharuskan
mahasiswa dan asisten lab melakukan praktikum sebagaian di rumah dan sebagian
di kampus, sehingga mengalami kesulitan bagi teman-teman yang mengamati
praktikum dari rumah. Semoga pandemi ini cepat berakhir dan kita semua bisa
berkumpul tatap muka satu ruang secara langsung, agar lebih memudahkan kita
dalam melakukan praktikum.

9
10
DAFTAR PUSTAKA

Campbell. 2000. Biologi. Jakarta: Erlangga.


Dwidjoseputro. 1986. Biologi. Jakarta: Erlangga.
Hendriyani, Ika Susanti dan Setiari, Nintya. 2009. Kandungan Klorofil dan
Pertumbuhan Kacang Panjang (Vigna Sinensis) pada Tingkat
Penyediaan Air yang Berbeda. Vol. 17(3).
Proklamasiningsih, E. 2012. Laju Fotosintesis dan Kandungan Klorofil Kedelai
pada Media Tanah Masam dengan Pemberian Garam Alumunium.
Jurnal Agrotop. Vol. 2(1): 17-24.
Salisbury, FB. Ross, WC. 1991. Fisiologi Tumbuhan. Jilid 2. Bandung: ITB.

11
LAMPIRAN

Gambar 1. Gelas Gambar 2. Pipet Gambar 3. Cawan Gambar 4. Klip


beaker tetes petri kertas

Gambar 5. Gambar 6. Daun Gambar 7. Daun Gambar 8. Air


Pemanas air mangga hijau mangga
kekuningan

Gambar 9. Etanol Gambar 10. Gambar 11. Gambar 12. Hasil


95% Iodin/betadin Alumunium foil uji daun hijau

Gambar 13. Hasil uji daun kekuningan

Anda mungkin juga menyukai