Satu unsur yang sangat penting adalah cahaya,cahaya merupakan bahan bakar untuk
melakukan fotosintesis. Ketika intensitascahaya berkurang maka laju fotosintesis pun
akan berkurang pula berbandinglurus dengan kondisi atau inensitas cahaya saat itu. Untuk
melakukan fotosintesistanaman memerlukan penyinaran penuh oleh cahaya (matahari),
saat keadaan berawan dan matahari tertutupi oleh awan fotosintesis berjalan tidak
lancar bahkan tidak ada aktivitas fotosintesis sama sekali, dan dengan keadaan
initanaman bisa menjadi layu, dalam kondisi waktu yang cukup panjang tanamanakan
mati (Pertamawati.2010).
Pada proses fotosintesis, terjadi penangkapan energi cahaya oleh zat hijau
daun untuk pembentukan bahan organik. Fotosintesis hanya terjadi pada tanaman
yang memiliki sel-sel hijau termasuk pada beberapa jenis bakteri. (Darmawan dan
Baharsyah, 1983). Aksi dari cahaya hijau dan kuning yang menyebabkan
fotosistem pada tumbuhan tingkat tinggi dan penyerapan panjang gelombang ini
oleh daun sebenarnya relatif tinggi, lebih tinggi dari yang ditampakkan pada
spektrum serapan klorofil dan karotenoid. Tetapi, bukan berarti bahwa ada pigmen
lain yang berperan menyerap cahaya tersebut. Alasan utama mengapa spektrum
aksi lebih tinggi dari spektrum serapan adalah karena cahaya hijau dan kuning
yang tidak segera diserap akan dipantulkan berulang-ulang di dalam sel
fotosintetik sampai akhirnya diserap oleh klorofil dan menyumbangkan energi
untuk fotosintesis. (Lakitan, 2007).
Perbedaan dari setiap sifat tanaman yang dipengaruhi oleh proses fotosintesis,
baik yang terjadi pada fase terang maupun pada fase gelap akan mengalami hasil
energi yang berbeda pula meskipun dalam kondisi bahan utama yang sama. Oleh
sebab itu perlu diketahui bagaimana cara ataupun proses tersebut terjadi pada
tanaman sehingga dalam penerapan nya bisa dilakukan dengan baik. Namun,
dalam pelaksanaan untuk mengetahui seberapa pentingnya cahaya bagi tanaman
perlunya beberapa cara atau metode yang akan diindikasi untuk perlakuan yang
lebih valid kedepannya. Karena pada percobaan ini dilakukan dengan beberapa
bantuan cahaya yang dapat diukur intesitasnya akan berbeda dengan cahaya
langsung yang dipancarkan oleh matahari bagi tanaman (Yamori 2013).
Klorofil adalah pigmen utama berwarna hijau pada tumbuhan yang memiliki
struktur mirip dengan hemoglobin(Pigmen pada darah manusia).Klorofil
merupakan senyawa yang tidak stabil dan sangat peka terhadap cahayasehingga
sulit untuk menjaga agar molekulnya tetap utuh dengan warna hijau (Hutajulu et
al.2008),selain itu klorofil juga peka terhadap panas,oksigen dan degradasi
kimia.degradasi klorofil pada jaringan sayuran dipengaruhi oleh pH. Pada media
basa ,kondisi klorofil lebih stabil sehingga dapat menekan reaksi pembentukan
feofitin yang berwarna hijau kecoklatan (Manurung 2011 ).
Jenis Daun
Bayam merah
Daun puring
3
4
Warna
Ungu
Hijau
Kuning
Hijau
Ungu
Kuning muda
Hijau
Kuning
(RF) cm
0.22
0.44
0.55
0.38
0.72
0.61
0.22
0.44
(C40H56) berwarna jingga dan xantofil (C 40H56O2) berwarna kuning. (Bey, dkk.
2006)
Dari data tabel diatas, diketahui bahwa warna pada daun yang tampak
mendominasi pada permukaan daun yang tampak tidak mempengaruhi pigmen
yang terkandung pada daun itu sendiri. Uji kromatografi membuktikan adanya
pigmen-pigmen lain pada tiap daun. Semakin banyak pigmen pada daun yang
tampak maka semakin banyak peluang pigmen lain yang timbul. Namun tidak
berpengaruh secara signifikan pada warna yang mendominasi warna daun.
Banyaknya kandungan klorofil pada tanaman ini dipengaruhi oleh
berbagai faktor salahsatunya yaitu umur daun tanaman. Karena pada daun
memiliki perbedaan dalam pembentukan klorofil sehingga terdapat pada kadar
klorofil yang dikandung. Pada daun muda, kebanyakan daun ini memiliki mesofil
daun yang baru terbentuk terutama pada daun pucuk sehingga pembentukan
kloroplas masih belum sempurna akibatnya klorofil yang dibentuk juga sedikit.
Selain itu jumlah klorofil bersifat akumulatif, semakin tua umur daun semakin
lama tumbuhan melakukan fotosintesis menyebabkan semakin banyak klorofil
yang dikandungnya.
b. Tabel Hasil Pengamatan Fotosintesis
No
1
2. Uji lugol atau YKJ membuktikan bahwa tanaman yang tidak ditutupi oleh
auminium foil lebih banyka mengandung amilum dibandingkan dengan
tanaman yang ditutupi aluminium foil.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi laju fotosintesis antara lain cahaya,
kadar karbon dioksida, kadar oksigen, kadar air, klorofil, unsur hara,
kelembaban dan suhu udara
DAFTAR PUSTAKA
Baharsyah, Darmawan. 1983.Kandungan Klorofil dan senyawa Fitokimia pada
Tumbuhan. Fakultas Pertanian : Universitas Sriwijaya.
Dwidjoseputro, 1991. Pengantar fisiologi Tumbuhan. Gramedia. Jakarta
Firdaus L.N., Sri Wulandari, Yusnida Bey. 2006. Fisiologi Tumbuhan. Pusat
Pengembangan Pendidikan Universitas Riau. Pekanbaru
Hutajulu,T.F. Hartanto, Subagia.2008.Proses Ekstraksi Zat Warna Hijau
Klorofil Alami untuk Pangan dan Karakteristiknya: J Riset
Industri 2(1):44-45
Lakitan, Benyamin. 2007. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Raja Grafindo
Persada. Jakarta
Lehninger, AL. 1982. Dasar Dasar Biokimia Jilid 1. Erlangga.Jakarta.
Manurung,p .2011.Pigmen Klorofil Daun Katuk dan Aplikasinya sebagai Zat
Pewarna Alami (Online) (http://breanmanurung.wordpress.com/8/04/20
16/pigmen-klorofil-daun-katuk-dan-aplikasinya-sebagai-zat-pewarnaalami.co.id)
Pertamawati. 2010.Pengaruh Fotosintesis Terhadap Pertumbuhan Tanaman
dalam Lingkungan Fotoautotrof Secara Invitro. Sains dan Teknologi
Indonesia,12(1):25-30
Sialsibury B, 1992. Plant Physiolog. Belmont-California.Wadswoth Publishing
Camp
Tjitrosoepomo .G. 2009. Morfologi Tumbuhan. Gajah Mada University Press.
Yogyakarta
Yamori. W,Hikasoka.K. and Way.D.A. 2013.Temperature Response
of Photosynthesis in C3,C4 and CAM Plants. Photosynh Res,10(10):159