Anda di halaman 1dari 6

PENGARUH CAHAYA TERHADAP PEMBENTUKAN KLOROFIL

DAN ANALISIS PIGMEN BEBERAPA JENIS DAUN TANAMAN

Maya Ismay Silaban


Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP
Universitas Riau Pekanbaru
Email: Ismaymaya5@gmail.com
ABSTRACT
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui macam-macam pigmen pada berbagai
tumbuhan dan untuk membuktikan peran cahaya dan klorofil pada pembentukkan
karbonhidrat pada tanaman. Praktikum ini di laksanakan di laboraturium
Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau pada tanggal 19 Desember
2015.Dalam percobaan analisis pigmen digunakan beberapa jenis daun tanaman
diantaranya yaitu, daun puring (Codiaem variagetum), daun bayam merah
(Amaranthus sp), daun ubi (Manihot uttilisima).Sedangkan peralatan yang
digunakan diantaranya yaitu, mortar untuk melumatkan, beaker glass, pipet tetes,
kertas timah, penjepit, gunting, pipet dan pinset, beaker glass 100 ml, cawan petri,
kertas tissu, Spektrometer type 20, kuvet, gelas ukur 10 ml, beaker glass 25 ml,
neraca ohause, tabung film, botol aquades dan corong.Adapun parameter yang
diukur pada praktikum ini adalah warna pigmen pada berbagai macam daun. Hasil
yang diperoleh pada praktikum ini adalah bahwa matahari sangat berpengaruh
terhadap proses fotosintesis, pigmen yang terdapat pada masing-masing sampel
tanaman memiliki berbagai macam warna, diantaranya hijau dan hijau muda,
ungu, kuning dan biru.Uji lugol atau YKJ membuktikan bahwa tanaman yang
tidak ditutupi oleh auminium foil lebih banyak mengandung amilum
dibandingkan dengan tanaman yang ditutupi aluminium foil.
Kata kunci : Fotosintesis, pigmen, klorofil
PENDAHULUAN
Tumbuhan merupakan salah satu bagian yang terpenting dalam proses
kehidupan manusia. Didalam tanaman terdapat proses-proses yang terjadi secara
fisiologi untuk pembentukan metabolisme tanaman, yang akan mempengaruhi
suatu keadaan normal. Pada setiap proses yang terjadi akan mengalami perubahan
senyawa-senyawa baik yang ada dalam tanaman maupun diluar tanaman.
(Tjitrosoepomo.2009)
Fotosintesis merupakan proses terbentuknya glukosa dalam bentuk karbohidrat dari
komposisi antara karbondioksida dan air dalam tumbuhan yangmemiliki klorofil, tidak
hanya karbogidrat saja yang dihasilkan, oksigen pundihasilkan dari proses fotosintesis.

Satu unsur yang sangat penting adalah cahaya,cahaya merupakan bahan bakar untuk
melakukan fotosintesis. Ketika intensitascahaya berkurang maka laju fotosintesis pun
akan berkurang pula berbandinglurus dengan kondisi atau inensitas cahaya saat itu. Untuk
melakukan fotosintesistanaman memerlukan penyinaran penuh oleh cahaya (matahari),
saat keadaan berawan dan matahari tertutupi oleh awan fotosintesis berjalan tidak
lancar bahkan tidak ada aktivitas fotosintesis sama sekali, dan dengan keadaan
initanaman bisa menjadi layu, dalam kondisi waktu yang cukup panjang tanamanakan
mati (Pertamawati.2010).

Pada proses fotosintesis, terjadi penangkapan energi cahaya oleh zat hijau
daun untuk pembentukan bahan organik. Fotosintesis hanya terjadi pada tanaman
yang memiliki sel-sel hijau termasuk pada beberapa jenis bakteri. (Darmawan dan
Baharsyah, 1983). Aksi dari cahaya hijau dan kuning yang menyebabkan
fotosistem pada tumbuhan tingkat tinggi dan penyerapan panjang gelombang ini
oleh daun sebenarnya relatif tinggi, lebih tinggi dari yang ditampakkan pada
spektrum serapan klorofil dan karotenoid. Tetapi, bukan berarti bahwa ada pigmen
lain yang berperan menyerap cahaya tersebut. Alasan utama mengapa spektrum
aksi lebih tinggi dari spektrum serapan adalah karena cahaya hijau dan kuning
yang tidak segera diserap akan dipantulkan berulang-ulang di dalam sel
fotosintetik sampai akhirnya diserap oleh klorofil dan menyumbangkan energi
untuk fotosintesis. (Lakitan, 2007).
Perbedaan dari setiap sifat tanaman yang dipengaruhi oleh proses fotosintesis,
baik yang terjadi pada fase terang maupun pada fase gelap akan mengalami hasil
energi yang berbeda pula meskipun dalam kondisi bahan utama yang sama. Oleh
sebab itu perlu diketahui bagaimana cara ataupun proses tersebut terjadi pada
tanaman sehingga dalam penerapan nya bisa dilakukan dengan baik. Namun,
dalam pelaksanaan untuk mengetahui seberapa pentingnya cahaya bagi tanaman
perlunya beberapa cara atau metode yang akan diindikasi untuk perlakuan yang
lebih valid kedepannya. Karena pada percobaan ini dilakukan dengan beberapa
bantuan cahaya yang dapat diukur intesitasnya akan berbeda dengan cahaya
langsung yang dipancarkan oleh matahari bagi tanaman (Yamori 2013).
Klorofil adalah pigmen utama berwarna hijau pada tumbuhan yang memiliki
struktur mirip dengan hemoglobin(Pigmen pada darah manusia).Klorofil
merupakan senyawa yang tidak stabil dan sangat peka terhadap cahayasehingga
sulit untuk menjaga agar molekulnya tetap utuh dengan warna hijau (Hutajulu et
al.2008),selain itu klorofil juga peka terhadap panas,oksigen dan degradasi
kimia.degradasi klorofil pada jaringan sayuran dipengaruhi oleh pH. Pada media
basa ,kondisi klorofil lebih stabil sehingga dapat menekan reaksi pembentukan
feofitin yang berwarna hijau kecoklatan (Manurung 2011 ).

Pigmen penyerap cahaya pada membran tilakoid disusun dalam suatu


rangkaian fungsional atau kelompok. Pada kloroplas bayam, kelompok ini disebut
fotosistem, mengandung kira-kira 200 molekul klorofil dan kira-kira 50 molekul
karotenoid. Kelompok ini dapat menyerap cahaya melebihi seluruh spectrum
cahaya tampak, tetapi khususnya menyerap dengan baik antara 400 sampai 600
sampai 700 nm. Semua molekul pigmen didalam fotosistem dapat menyerap
foton, tetapi hanya ada satu molekul dalam setiap kelompok yang benar-benra
dapat mengubah cahaya menjadi energi kimia. (Lihninger,2003).
Klorofil a yang disebut dengan fikoresen yang menerima sinar dan
mengembalikannya dalam gerak yang berlainan. Klorofil akan tampak hijau tua
tetapi jika sinar direfleksikan atau akan tampak seperti merah darah, sedangkan
klorofil b berwarna cerah dan akan tampak merah coklat karena banyak menyerap
sinar merah dan nila.
Klorofil a tidak hanya berperan dalam pemanenan cahaya, pengubahan energi
cahaya menjadi energi kimia, dan bertindak sebagai penyumbang elektron utama
maupun penerima elekton utama.
Daun yang ternaung lebih banyak menggunakan energi untuk menghasilkan
pigmen pemanen cahaya yang memungkinnya mampu menggunakan semua
cahaya dalam jumlah terbatas yang mengenainya. Apalagi, kloroplas di daun yang
ternaungi menjadi tersusun secara fototaksis dalam pola yang memaksimumkan
penyerapan cahaya. (Salisbury, dkk. 1995)
Pada tumbuhan tinggi, klorofil terdiri dari dua jenis pigmen: klorofil a
(C55H72O5N4Mg) yang berwarna hijau-biru, dan klorofil b (C55H70O6N4Mg) yang
berwarna kuning-hijau, unsur-unsur magnesium merupakan 2,7% dari klorofil.
Proporsi dari kedua pigmen ini agak berbeda pada berbagai tumbuhan, tetapi rata
tumbuhan bunga nisbah kandungan kedua pigmen ini sekitar tiga bagian klorofil a
dan satu bagian klorofil b.
Klorofil mudah larut dalam pelarut-pelarut seperti aseton dan alkohol. Dalam
larutan, klorofil menunjukkan sifat fluoresensi berwarna merah yang artinya
warna larutan itu hijau pada cahaya yang diteruskan tetapi merah tua pada cahaya
yang dipantulkan. (Tjitrosoepomo, 1990)
Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan klorofil adalah faktor
pewarnaan, faktor cahaya, faktor oksigen, faktor air, faktor karbohidrat, dan faktor
temperatur. (Dwidjosoeputro, 1991)
Berdasarkan uraian diatas maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
macam-macam pigmen pada berbagai tumbuhan dan untuk membuktikan peran
cahaya dan klorofil pada pembentukkan karbonhidrat pada tanaman.

BAHAN DAN METODE


Penelitian ini di lakukan di Laboratrium Pendidikan Biologi FKIP
Universitas Riau pada tanggal 7 April 2016.
Dalam percobaan analisis pigmen digunakan beberapa jenis daun tanaman
diantaranya yaitu, daun puring (Codiaem variagetum), daun bayam merah
(Amaranthus sp),daun ubi (Manihot uttilisima).Sedangkan peralatan yang
digunakan diantaranya yaitu, mortar untuk melumatkan, beaker glass, pipet tetes,
kertas timah, penjepit, gunting, pipet dan pinset, beaker glass 100 ml, cawan petri,
kertas tissu, Spektrometer type 20, kuvet, gelas ukur 10 ml, beaker glass 25 ml,
neraca ohause, tabung film, botol aquades dan corong.
Cara kerja pada percobaan analisis pigmen yaitu masing-masing daun
dihaluskan dengan mortar dan diberi alkohol 10-20 tetes. Potongan kertas saring
berukuran 6 x 11 yang tiap ujung jarak 1 cm di garis dan celupkan ke dalam
beaker glass yang berisi alkohol 1 cm didalamnya, kertas telah di tetesi dengan
ekstrak masing-masing daun. Dan lakukan perhitungan bercak warna yang
terbentuk.
Sedangkan pada percobaan fotosintesis daun ubi (Manihot uttilisima ) yang telah
di bungkus dengan alumunium foil selama 3 hari dipetik dan direbus dengan
alkohol 96%. Panaskan hingga klorofil larut dan hingga daun di keringkan dengan
tisu. Letakkan kedalam cawan petri dan masukkan larutan YKJ. Perubahan akan
terjadi beberapa saat.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Tabel Hasil Pengamtan Analisi Pigmen
NO
1

Jenis Daun
Bayam merah

Daun puring

3
4

Daun pucuk merah


Daun ubi

Warna
Ungu
Hijau
Kuning
Hijau
Ungu
Kuning muda
Hijau
Kuning

(RF) cm
0.22
0.44
0.55
0.38
0.72
0.61
0.22
0.44

Berdasarkan hasil pengamatan, dapat diketahui bahwa terdapat beberapa


jenis pigmen pada daun puring, daun pucuk merah, daun ubi dan daun bayam
merah. Pigmen-pigmen itu adalah klorofil dan karotenoid.Klorofil merupakan
pigmen utama yang terdapat dalam tumbuhan. Klorofil dapat dibedakan atas dua,
yakni klorofil a C55H72O5N4Mg) yang berwarna hijau kebiruan, dan klorofil b
(C55H70O6N4Mg) yang berwarna kuning kehijauan. Selain klorofil, di dalam
kloroplas juga terdapat pigmen karotenoid. Karotenoid dapat berupa karotin

(C40H56) berwarna jingga dan xantofil (C 40H56O2) berwarna kuning. (Bey, dkk.
2006)
Dari data tabel diatas, diketahui bahwa warna pada daun yang tampak
mendominasi pada permukaan daun yang tampak tidak mempengaruhi pigmen
yang terkandung pada daun itu sendiri. Uji kromatografi membuktikan adanya
pigmen-pigmen lain pada tiap daun. Semakin banyak pigmen pada daun yang
tampak maka semakin banyak peluang pigmen lain yang timbul. Namun tidak
berpengaruh secara signifikan pada warna yang mendominasi warna daun.
Banyaknya kandungan klorofil pada tanaman ini dipengaruhi oleh
berbagai faktor salahsatunya yaitu umur daun tanaman. Karena pada daun
memiliki perbedaan dalam pembentukan klorofil sehingga terdapat pada kadar
klorofil yang dikandung. Pada daun muda, kebanyakan daun ini memiliki mesofil
daun yang baru terbentuk terutama pada daun pucuk sehingga pembentukan
kloroplas masih belum sempurna akibatnya klorofil yang dibentuk juga sedikit.
Selain itu jumlah klorofil bersifat akumulatif, semakin tua umur daun semakin
lama tumbuhan melakukan fotosintesis menyebabkan semakin banyak klorofil
yang dikandungnya.
b. Tabel Hasil Pengamatan Fotosintesis
No
1

Daun Ubi Yang Tidak


Ditutupi Aluminium Foil
Terdapat sedikit amilum

Daun Ubi Yang Ditutupi


Aluminium Foil
Tidak terdapat amilum

Pada percobaan fotosintesis, uji larutan YKJ terhadap daun ubi(Manihot


utilisima ) membuktikan bahwa tidak ada terjadi fenomena yang signifikan terkait
adanya kandungan klorofil pada daun yang ditutup dengan alumunium foil dengan
yang tidak ditutup alumunium foil.Namun ada perubahan warna yang
membuktikan adanya jumlah kandungan klorofil pada daun yang terkena cahaya
yaitu timbul bercak daun. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor. Diantaranya
yaitu jangka waktu pembungkusan alumunium foil terhadap daun, banyaknya air
yang membasahi daun (hujan) dan aktifitas alami. Bercak-bercak tersebut
merupakan pigmen klorofil.
Berdasarkan data hasil pengamatan diketahui bahwa daun yang ditutupi
oleh aluminium foil tidak terdapat amilum. Sedangkan pada bagian daun yang
tidak ditutupi oleh aluminium foil terdapat banyak bercak-bercak putih yang
mengandung amilum didalamnya. Fenomena ini terjadi karena aluminium foil
telah menghambat masuknya cahaya matahari sehingga kloroplas tidak dapat
melakukan fotosintesis untuk menghasikan amilum.
KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah dilaksanakan, diperoleh beberapa kesimpulan bahwa:
1. Pigmen yang terdapat pada masing-masing sampel taman memiliki
berbagai macam warna, diantaranya hijau dan hijau muda, ungu, oren,
kuning dan biru.

2. Uji lugol atau YKJ membuktikan bahwa tanaman yang tidak ditutupi oleh
auminium foil lebih banyka mengandung amilum dibandingkan dengan
tanaman yang ditutupi aluminium foil.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi laju fotosintesis antara lain cahaya,
kadar karbon dioksida, kadar oksigen, kadar air, klorofil, unsur hara,
kelembaban dan suhu udara

DAFTAR PUSTAKA
Baharsyah, Darmawan. 1983.Kandungan Klorofil dan senyawa Fitokimia pada
Tumbuhan. Fakultas Pertanian : Universitas Sriwijaya.
Dwidjoseputro, 1991. Pengantar fisiologi Tumbuhan. Gramedia. Jakarta
Firdaus L.N., Sri Wulandari, Yusnida Bey. 2006. Fisiologi Tumbuhan. Pusat
Pengembangan Pendidikan Universitas Riau. Pekanbaru
Hutajulu,T.F. Hartanto, Subagia.2008.Proses Ekstraksi Zat Warna Hijau
Klorofil Alami untuk Pangan dan Karakteristiknya: J Riset
Industri 2(1):44-45
Lakitan, Benyamin. 2007. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Raja Grafindo
Persada. Jakarta
Lehninger, AL. 1982. Dasar Dasar Biokimia Jilid 1. Erlangga.Jakarta.
Manurung,p .2011.Pigmen Klorofil Daun Katuk dan Aplikasinya sebagai Zat
Pewarna Alami (Online) (http://breanmanurung.wordpress.com/8/04/20
16/pigmen-klorofil-daun-katuk-dan-aplikasinya-sebagai-zat-pewarnaalami.co.id)
Pertamawati. 2010.Pengaruh Fotosintesis Terhadap Pertumbuhan Tanaman
dalam Lingkungan Fotoautotrof Secara Invitro. Sains dan Teknologi
Indonesia,12(1):25-30
Sialsibury B, 1992. Plant Physiolog. Belmont-California.Wadswoth Publishing
Camp
Tjitrosoepomo .G. 2009. Morfologi Tumbuhan. Gajah Mada University Press.
Yogyakarta
Yamori. W,Hikasoka.K. and Way.D.A. 2013.Temperature Response
of Photosynthesis in C3,C4 and CAM Plants. Photosynh Res,10(10):159

Anda mungkin juga menyukai