Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGUKURAN KANDUNGAN KLOROFIL

Oleh :

Golongan D/ Kelompok 5A

1. Homaidi Eko Romadana (161510501129)


2. Theresia Novianti Woda (161510501157)
3. Nadya Oktarinz Indraswari (161510501167)

LABORATORIUM FISIOLOGI TUMBUHAN


PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2017

i
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Beakang


Semua bagian yang berwarna hijau pada tumbuhan,termasuk batang hijau
dan buah yang belum matang, memiliki kloroplas yaitu tampat fotosistesis
pada tumbuhanTetapi daun merupakan tempat utama berlangsungnya
fotosintesis pada sebagian besar tumbuhan karena kandungan kloroplasnya
yang sangat besar, kira-kira terdapat setengah juta kloroplas tiap millimeter
persegi permuakaan daun.Warna daun berasal dari klorofil, pigmen warna
hijau yang terdapat di dalam kloroplas. Pigmen merupakan zat-zat yang dapat
menyerap cahaya tambak. Energi cahaya yang diserap klorofil inilah yang
menggerakkan fotosintesis molekul makanan dalam kloroplas.
Pigmen daun terdapat klorofil a buru-hijau, klorofil b yang berwarna
biru-hijau dan kroten. Klorofil a dan b berperan secara langsung dalam reaksi
terang, sedangkan karoten sebagai fotoproteksi yang menyerap dan
melepaskan energi cahaya yang berlebihan yang jika tidak di lepasakan
merusak klorofil.Kadar klorofil setiap daun berbeda tergantung pada jenis
daun, umur tanaman, kualitas daun, dan warna daun. Proses fotosintasis,
klorofil berfungsi sebagai senyawa pigmen penerima cahaya dengan berbagai
panjang gelombang tertentu yang nantinya gelombang ini dapat menyebabkan
elektron pada klorofil tereksitasi dari tingkat energi tertentu dan akan diterima
oleh molekul penerima electron ataua septorelektron.
Intensitas cahaya yang mengenai daun berbeda, daun muda terletak
dipucuk sehingga dengan adanya intensitas cahaya yang banyak dengan
jumlah klorofil yang dihasilkan banyak digunakan untuk proses fotosintesis
maka akan memyebabkan rendahnya kadar klorofil.Pada jenis tanaman yang
sama, jumlah klorofil akan lebih banyak dimiliki pada tanaman yang berada
pada tempat yang ternaung dibandingkan dengan tempat yang terdedah.
Karena pada tempat yang ternaung jumlah intensitas cahaya yang ada, tidak
sebanyak pada tempat yang terdedah. Akibatnya pada tanaman yang
mengalami fotooksidasi pada daun tua lebih sedikit daripada daun yang lebih
muda. Tanaman pada tempat yang ternaung dapat menerima cahaya secara
1
maksimal, maka tanaman tersebut beradaptasi dengan membentuk
lebihbanyak klorofil agar dapat menerima cahaya lebih banyak. Sedangkan
untuk tanaman yang terdedah intensitas cahanya lebih tinggi dan klorofil
yang dihasilkannya pun lebih banyak digunakan pada proses fotosintesis, hal
ini mengakibatkan pada rendahnya kadar klorofil yang dimiliki tanaman
terdedah
Spektrofotometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur
absorbansi dengan cara melewatkan cahaya dengan panjang gelombang
tertentu pada suatu obyek kaca atau kuarsa yang disebut kuvet. Bagian dari
cahaya tersebut akan diserap dan sisanya akan dilewatkan,sedangkan
pengukuran menggunakan spektrofotomete rini, digunakan metode yang
sering disebut dengan spektrofotometri.Spektrofotometer adalah alat yang
terdiri dari spektrometer dan fotometer. Spektrometer menghasilkan sinar dari
spektrum dengan panjang gelombang tertentu dan fotometer adalah alat
pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau diabsorbsi. Jadi
spektrofotometri berhubungan dengan pengukuran energi radiasi yang diserap
oleh suatu sistem sebagai fungsi panjang gelombang dari radiasi. Secara
umum spektrofotometri dibedakan menjadi empat macam, yaitu:
spektrofotometer ultraviolet, spektrofotometer sinar tampak, spektrofotometer
infra merah, dan spektrofotometer serapan atom.

1.2 Tujuan
1 Mengetahui kadar klorofi pada jenis daun yang berbeda antara klorofil a dan
klorofil b

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Tumbuhan menangkap cahaya menggunakan pigmen yang disebut


klorofil. Pigmen inilah yang memberi warna hijau pada tumbuhan. Klorofil

2
terdapat dalam organel yang disebut kloropas. Klorofil menyerap cahaya yang
akan digunakan dalam fotosintesis. Daun memiliki lapisan sel yang disebut
mesofil yang mengandung setengah juta klorpas setiap millimeter perseginya
(Agustamia dkk., 2016)
Klorofil sebagaimana dikenal pada umumnya berperan sebagai proses
fotosintesis. Fotosisntesis berperan sebagai penyerapan energi matahari sehingga
dapat dimannfaatkan untuk menghasilkan energi. Proses ini memiliki tiga fungsi
utama dari klorofil yaitu dengan memanfaatkan energi matahari, memicu fiksasi
CO2 menjadi karbohidrat dan menyediakan dasar energetik bag ekosistem
keseluruhan ( Lestari., 2013)
Spektrofotometri suatu metode analisis yang berdasarkan pada pengukuran
serapan sinar monokromatis oleh suatu lajur larutan berwarna pada panjang
gelombang yang spesifik dengan menggunakan monokromator prisma atau kisi
difraksi dan tabung foton hampa. Spektrofotometri mengasilkan sinar dari
spectrum dengan panjang gelobang tertentu dan fotometer adalah alat pengkur
intensitas cahaya yang di transmisikan atau di absorbs (Andriani dkk., 2016)
Warna pada tanaman disebabkan oleh pigmen yang dikandungnya pada
tilakoid terdapat didalm stroma. Pigmen dalama daun dibagi menjadi 3 yaitu
klorofil, karotenoid dan antosianin. Klorofili bedakan menjadi 2 yaitu klorofil a
dan b. Pigmen pada Membran tilakoid sebagian besar terdiri dari dua jenis klorofi
hijau, yaitu klorofil a dan b ( Mulyani., 2006)
Pigmen daun didalamnya terdapat klorofil a dan klorofil b. klorofil a
berwana biru-hijau, sedangkan klorofil b berwarna biru-hijau dan karoten. Klorofil
a dan b merupakan pigmen yang berperan serta secara langsung dalam reaksi
terang , sedangkan karoten sebagai fotoproteksi yaitu sebagai senyawa yang
menyerap dan melepaskan energi cahaya yang berlebihan dan apabila tidak dilepas
akan merusak klorofil (Rajalakshmi and Banu., 2014)
Perubahan jumlah klorofil dapat berubah, perubahan terjadi apabila daun
mendapatkan sinar matahari sepanjang hari dan daun yang tumbuh dalam kondisi
gelap tanpa ada cahaya matahari contoh pada tanaman C4. Tanaman C4 adalah
tanaman yang mampu hidup di lahan yang terpancar intesitas penuh . Tanaman C4

3
yang menjadi cirinya adalah produk awal reduksi CO 2 (Fiksasi CO2) f adalah asam
oksaloasetat, malat, dan asparat( hasinya berupa asam-asam yang berkarbon C4)
( Sevik et al., 2014)
Nitrogen dan klorofil sangat berkaitan karena nitrogen merupakan bagian
penting dari senyawa yang mengatur pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Nitrogen dalam tanaman sangat berperan penting dalam fungsi penting dan
senyawa yang diperlukan oleh kehidupan. Nitrogen dapat ditemukan di berbagai
bagian tanaman dalam bentuk yang berbeda, ada nitrogen di daun, biji-bijian,
jaringan tanaman dan akar. Nitrogen membentuk bagian dari klorofil pada
tumbuhan. Klorofil adalah bagian hijau daun dan batang, energy cahaya diambil
oleh klorofil dan digunakan untuk membuat gula pada tanaman, pada akar nitrogen
ditemukan dalam protein dan enzim (Patane and Vibhute., 2014)

BAB 3. METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu danTempat


Praktikum agrobiosains acara 5 “Pengukuran Kandungan Klorofil”
dilaksanakan pada tanggal 04 November 2017 pukul 12.30-14.00 WIB.
Bertempat di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan Fakultas Pertanian
Universitas Jember.

4
3.2 Alat dan Bahan
3.2.1 Alat
1. Mortar dab pestle (Dinginkansebelumdigunakan)
2. Spektofotometer
3. Alat sentrefugasi
4. Mikro pipet
5. Kertas karbon

3.2.2 Bahan
1. Daun yang dibawa oleh praktikan
2. 10 mM Borate pH 8,0 yang telah didinginkan
3. Ethanol absolute (dingin 40C)
4. Nitrogen cair

3.3 Cara Kerja


1. Menimbang 0,5 gram jaringan daun segar dan memasukkan kedalam mortar
yang telah didinginkan sebelumnya.
2. Menambahkan nitrogen cair (bilaperlu) kedalam mortar dan mengerus dengan
pestle sampai menjadi tepung.
1. Menambahkan 3 ml larutan 10 mM Borate pH 8,0 yang telah didinginkan
dan menggerus lagi sampai semua tepung daun tersuspensi.
2. Mengambil 40 μl suspense di atas dan memasukkan kedalam tabung mikro
sentrifugasi (eppendorf).
3. Menambahkan 960 μl ethanol absolute dingin 40C kemudian divorteks.
4. Menginkubasikan selama 30 menit pada suhu 40C dalam keadaan gelap.
5. Mesentrifugasipadakecepatan 10.000 rpm suhu 40C selama 5 menit.
6. Mengukur optical density (OD) menggunakan spektrofotometer pada
panjang gelombang 649 nm dan 665 nm.
7. Menghitung kandungan klorofil menggunakan rumus:
Klorofil a = (13,7 x Abs 665) – (5,76 x Abs 649)
= ………..μg ml-1
Klorofil b = (25,8 x Abs 649) – (7,60 x Abs 665)
= ……….. μg ml-1 :

5
Total klorofil (a+b) = (6,10 x Abs 665) + (20,04 x Abs 649)
= ………. Μg ml-1

6
BAB.4 HASILDAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL
4.1.1 Diagram hasil klorofil

Berdasarkan hasil analisa klorofil yang telah dilkukan, adsorpsi


klorofil a paling banyak dilakukan oleh daun lamtoro yaitu sebesar 6,07µg
ml-1 dan setelah itu daun tanaman cabai sebesar 4,04µg ml -1, urutan terbesar
adsorbsi klorofil a yang ketiga adalah pada daun pepaya yang mampu
melakukan adsorbsi sebesar 3,6522µg ml-1.Daun kelengkeng , nangka dan
jati hanya menghasilkan klorofil masing-masing hanya 1,0146µg ml -
1
,1,3744µg ml-1, dan 1,583µg ml-1.hasil adsorbsi sangat dipengaruhi oleh
aspek-aspek pentimg yang berasaldari daun tersebut maupun dari lingkungan
serta cara kerja yang dilakukan pada saat pengujian analisa klorfil.
Hasil pengujian adsorbsi klorofil b terbesar adalah daun lamtoro
dengan angka mencapai 3,19µg ml-1, urutan selanjutnya adalah daun cabai
dengan klorofil b sebanyak 2,5µg ml -1, dan pad urutan ketiga adalah daun
nangka dengan hasil adsorbsi kloofil b sebesar 1,975µg ml -1. Daun
kelengkeng, daun nangka, dan daun jati masing-masing hasilnya adalah
sebesar 0,4966µg ml-1, 0,6314µg ml-1, dan 1,246µg ml-1. Perbedaan hasil

7
adsorbsi juga merupakan dampak dari aspek yang mempengaruhi, baik dari
daun itu sendiri maupun dri lingkungan serta cara kerja yang dilakukan pada
saat pengujian analisa klorofil didalam laboratprium yang dilakukan oleh
praktikan mupun penelti.

5.2 Pembahasan
Klorofil merupakan zat hijau daun yang terdapat pad dun semua tumbuhan,
baik itu berwarna kuning, hijau, merah ataupun warna lain didalam daun
tersebut tetap terdapat klorofil yang berfungsi sebagai pembantu dalam
proses fotosintesis. Klorofil merupakan elemn yang sangat penting karena
adanya klorofil dapat menunjang terjadinya fotosintesis yang merupakan
proses yang pling penting pada kehidupan tanaman. Klorofil yang ada pada
daun berbeda-beda jumlahnya, ada dua macam klorofil yang telah kita uji
pada praktikum kali ini yaitu kandungan klorofil a dan kandugan klorofil b
pada daun tanaman yang berbeda-beda.
Metode yang digunakan pada pengujian kandungan klorofil pada
daun secara kuantitatif adalah metode spektofometri yang menggunakan alat
bernama spektofotometer dengan panjang gelombang 649 nm dan 665 nm.
Panjang gelombang spektofotometri telah disesuaikan dengan sifat klorofil
yang banyak menyerap sinar pada gelombang tertentu yang sesuai dengan
pemilihan gelombang pada spektofotometri.Prinsip kerja spektofotometri
adalah dapat menghasilkan sinar pada gelombang tertentu yang berasal dari
spektrum cahaya tersebut. Energi yang akan diserap oleh zat akan berbanding
lurus dengan jumlah zat yanng ada dalam larutan tersebut. Penggunaan alat
spektofotometri ini didasrakan pada sifat klorofil yang dapat menyerap
cahaya beru radiasi elektromagnetik pada spektrum yang kasat mata dan
penggunaan alat ini juga merupakan manipulasi cahaya matahari yang
mengandung semua warna spektrum yang kasat mata darri merah hingga
violet, namun tidak semua gelombang dapat diserap oleh klorofil dengan
baik, maka dari itu penentuan panjang gelombang tersebut merupakan hal

8
yang sangat penting dilakukan agar dapat diserap dengan baik oleh korofil
dan mendapatkan hasil yang maksimal sesuai dengan yang diinginkan.
Percobaan yang dilakukan melalui spektofotometer ini menggunakan
daun-dun yang berasal dari jenis tanaman yang berbeda, sehingga dapat
diketahui dan dibandingan jumlah klorofil yang ada pada daun tanaman yang
telah dijadikan object peercobaan. Daun yang digunakan adalah daun pepaya,
daun kelengkeng, daun nangka, daun jati, daun lamtoro dan daun cabai,
masing-masing daun diberikan perlakuan yang sama dan diuji meggunakan
spektofotometer untuk menntukan kandungan klorofil yang ada pada daun
tersebut, lalu akan dianalisis daun yang memiliki kandungan klorofil paling
banyak.
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari uji kandungan klorofil, daun
lamtoro menhasilkan klorofil yang paling banyak baik klorofil a maupun
klorofil b dibandingkan degan daun-daun yang lain. Nilai tersebut diambil
dari nilai absorbsi yang telah diitung berdasarkan data yag diperoleh,
semakin besar nilai absorbsi yng didapatkan maka akan semakin banyak
kandungan klorofil yang ada didalamnya, biasanya nilai absorbsi paling
banyak didapatkan pada larutan yang sangat hijau dibanding dngan larutan
yang lain. Daun lamoro menunjukkan hasil adsorbsi pada gelombang 649nm
dan 655nm , klorpfil a sebesar 6,07µg ml-1 dn klorofil b sebesar 2,5µg ml-1.
Hasilyang ditunjukkan berbeda-beda dan naik-turun sesuai dgan jenis
daunnya, ssungguhnya ada faktor yg mempengaruhi hasil pengukuran
tersebut, faktor yang mempengaruhi dapat dari daun itu sendiri maupun dari
lingkungan sekitar.
Kandungan klorofil pada suatu daun akan meningkat berbanding
lurus dengan umur daun, daun yang semakin tua akan memiliki kandungan
kloroil yang semkin banyak, sedangkan daun yang lebih muda akan memiliki
kandugan klorofil yang lebih sedikit. Warna daun yang dipetik juga dapat
mempengaruhi hasil klorofil yang didapatkan, meskipu daun tersebut berasal
dari daun yang sama dalam satu tanaman, daun yang berada dipucuk atau
daun yang masih berwrna hijau pupus danbaru tumbuh akan menghasilkan

9
klorofil yang lebih sedikit dibandingkan dngan daunyang berwrna hijau tua
dan lebih dulu tumbuh. Perbedaan ini didasarkan pada kegiatan biosintesis
klorofil yang dilakukan oleh daun, daun yang lebih tua akan lebih aktif
melakukannya karen membutuhkan nutrisi yang lebih banyak daripada daun
muda sehingga daun muda lebih sedikit melakukan biosintesis klorofil atau
bhkan belum melakukannya sama sekali karena baru mengamai
pertumbuhan. Banyak sekali hal yang mempengaruhi hasil absorbsi klorofil
pada tanaman , tidak hanya jenis naumun juga umur daun dan warna daun
tersebut.
Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi kandungan klorofil
pada daun,banyak kemungkinan yang menyebabkn hasil pengukuran
kandungan klorofil berbeda-beda dan tinggi rendahnya, biasa jadi jenis daun
yang mempengaruhi hasil pengukuran klorofil dan juga bgin yang dipetik
dan dijadikan object untuk pengukuran kandungan klorofil tersebut. Contoh
pada daun lamtoro menghasilkan klorofil dan klorofil b, bisa jadi krena jenis
daun lamtoro atau bgian yang dipetiknya adalah daun yang sudah tua dan
banyak melakukan biosintesis klorofil serta berwarna hijau tua.

10
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.3 Kesimpulan
Berdasarkan data yang diperoleh, semua sampel daun memiliki klorofil a
dan klorofil b, namun kadar dari klorofil tersebut berbeda-beda sehingga ada
yang kadar klorofilnya tinggi dan ada yang paling rendah, dalam hal ini daun
lamtoro memiliki kadar klorofil yang tinggi.
5.4 Saran
Praktikum yang dilaksanakan sudah cukup baik, tetapi diharapkan lagi
dalam melaksanakan praktikum waktu yang digunakan haru sesuai adwal
agar praktikan selanjutnya tidak menunggu terlalu lama, dan alat dan bahan
yang dibutuhkan juga sudah tersedia agar dalam waktu pengerjaan dapat
berjalan dengan baik

11
DAFTAR PUSTAKA

Agustamia, C., A. Widiastuti , dan C. Sumardiyono. 2016. Pengaruh Stomata dan


Korofil Pada Ketahanan Beberapa Varietas Jagung Terhadap Penyakit Bulai.
Perlindungan Tanaman Indonesia, 20(2): 89-94

Andriani, Y. Y., I. Rahmiyani, S. Amin, T. Lestari. 2016. Kadar Fenol Total


Ekstrak Daun dan Biji Pepaya (Caricapapaya L) Menggunakan Metode
Spektrofotometri UV-VIS.
Kesehatan Bakti Tunas Husada, 15(1): 73-78

Lestari, R. K. 2013. Rekayasa Fotosintesis Alga Scenedesmus sp. Dengan Variasi


Metode Penyinaran untuk Peningkatan Produksi Gas Hidrogen. Ilmiah Giga,
16(1): 17-34

Mulyani, S. 2006. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta : Kansius


Rajalakshmi, K., N. Banu . 2014. Extraction and Estimation of Chlorophyll from
Medicinal Plants. Science and Research (IJSR), 6(14): 2319-7064
Patane, P, and Vibhute A. 2014. Chlorophyll and Nitrogen Estimation Techniques:
A Review. Engineering Research and Reviews, 4(33-41): 2348-697

Sevik, H., D. Guney, H. Karakas, G. 2012 Aktar. Change to amount of chlorophyll


on leaves depend on insolation in some
landscape plants. Research article, 3(3): 0976 – 4402

LAMPIRAN DATA

12
Gambar 1. TabelAccKlorofiltresia

Acc Tabel. Theresia Novianti

Acc Tabel Klorofil Nadia Oktarinz

13
Acc table Klorofil Homaidi Eko

14
DOKUMENTASI

Gambar 1. Menimbangdaun 0,5 gram

15
Gambar 2. Memasukkandaunkedalam mortar

Gambar 3. Menambahkannitrogen cairsampaimenjaditepung

16
Gambar 4. Menambahkan 3ml larutan 10 mM borate pH 8,0 yang
telahdidinginkan

17
Gambar 5. Memasukkanhasilkedalammikropipet

18
Gambar 6. Mengambil 40µl suspense di atasdan memasukkan ke
dalamtabungmikrosentrifugasi

Gambar 7. Menambahkan 960µl ethanol dingin 4⁰C

19
Gambar 8. Mengingkubasiselama 30 menitpadasuhu 4⁰C

20
Gambar 9. Mensentrifugasipadakecepatan 10.000 rpm suhu 4⁰C

21
LAMPIRAN

22
23
24
25
26
27
28

Anda mungkin juga menyukai