Oleh :
Golongan D/ Kelompok 5A
i
BAB 1. PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1 Mengetahui kadar klorofi pada jenis daun yang berbeda antara klorofil a dan
klorofil b
2
terdapat dalam organel yang disebut kloropas. Klorofil menyerap cahaya yang
akan digunakan dalam fotosintesis. Daun memiliki lapisan sel yang disebut
mesofil yang mengandung setengah juta klorpas setiap millimeter perseginya
(Agustamia dkk., 2016)
Klorofil sebagaimana dikenal pada umumnya berperan sebagai proses
fotosintesis. Fotosisntesis berperan sebagai penyerapan energi matahari sehingga
dapat dimannfaatkan untuk menghasilkan energi. Proses ini memiliki tiga fungsi
utama dari klorofil yaitu dengan memanfaatkan energi matahari, memicu fiksasi
CO2 menjadi karbohidrat dan menyediakan dasar energetik bag ekosistem
keseluruhan ( Lestari., 2013)
Spektrofotometri suatu metode analisis yang berdasarkan pada pengukuran
serapan sinar monokromatis oleh suatu lajur larutan berwarna pada panjang
gelombang yang spesifik dengan menggunakan monokromator prisma atau kisi
difraksi dan tabung foton hampa. Spektrofotometri mengasilkan sinar dari
spectrum dengan panjang gelobang tertentu dan fotometer adalah alat pengkur
intensitas cahaya yang di transmisikan atau di absorbs (Andriani dkk., 2016)
Warna pada tanaman disebabkan oleh pigmen yang dikandungnya pada
tilakoid terdapat didalm stroma. Pigmen dalama daun dibagi menjadi 3 yaitu
klorofil, karotenoid dan antosianin. Klorofili bedakan menjadi 2 yaitu klorofil a
dan b. Pigmen pada Membran tilakoid sebagian besar terdiri dari dua jenis klorofi
hijau, yaitu klorofil a dan b ( Mulyani., 2006)
Pigmen daun didalamnya terdapat klorofil a dan klorofil b. klorofil a
berwana biru-hijau, sedangkan klorofil b berwarna biru-hijau dan karoten. Klorofil
a dan b merupakan pigmen yang berperan serta secara langsung dalam reaksi
terang , sedangkan karoten sebagai fotoproteksi yaitu sebagai senyawa yang
menyerap dan melepaskan energi cahaya yang berlebihan dan apabila tidak dilepas
akan merusak klorofil (Rajalakshmi and Banu., 2014)
Perubahan jumlah klorofil dapat berubah, perubahan terjadi apabila daun
mendapatkan sinar matahari sepanjang hari dan daun yang tumbuh dalam kondisi
gelap tanpa ada cahaya matahari contoh pada tanaman C4. Tanaman C4 adalah
tanaman yang mampu hidup di lahan yang terpancar intesitas penuh . Tanaman C4
3
yang menjadi cirinya adalah produk awal reduksi CO 2 (Fiksasi CO2) f adalah asam
oksaloasetat, malat, dan asparat( hasinya berupa asam-asam yang berkarbon C4)
( Sevik et al., 2014)
Nitrogen dan klorofil sangat berkaitan karena nitrogen merupakan bagian
penting dari senyawa yang mengatur pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Nitrogen dalam tanaman sangat berperan penting dalam fungsi penting dan
senyawa yang diperlukan oleh kehidupan. Nitrogen dapat ditemukan di berbagai
bagian tanaman dalam bentuk yang berbeda, ada nitrogen di daun, biji-bijian,
jaringan tanaman dan akar. Nitrogen membentuk bagian dari klorofil pada
tumbuhan. Klorofil adalah bagian hijau daun dan batang, energy cahaya diambil
oleh klorofil dan digunakan untuk membuat gula pada tanaman, pada akar nitrogen
ditemukan dalam protein dan enzim (Patane and Vibhute., 2014)
4
3.2 Alat dan Bahan
3.2.1 Alat
1. Mortar dab pestle (Dinginkansebelumdigunakan)
2. Spektofotometer
3. Alat sentrefugasi
4. Mikro pipet
5. Kertas karbon
3.2.2 Bahan
1. Daun yang dibawa oleh praktikan
2. 10 mM Borate pH 8,0 yang telah didinginkan
3. Ethanol absolute (dingin 40C)
4. Nitrogen cair
5
Total klorofil (a+b) = (6,10 x Abs 665) + (20,04 x Abs 649)
= ………. Μg ml-1
6
BAB.4 HASILDAN PEMBAHASAN
4.1 HASIL
4.1.1 Diagram hasil klorofil
7
adsorbsi juga merupakan dampak dari aspek yang mempengaruhi, baik dari
daun itu sendiri maupun dri lingkungan serta cara kerja yang dilakukan pada
saat pengujian analisa klorofil didalam laboratprium yang dilakukan oleh
praktikan mupun penelti.
5.2 Pembahasan
Klorofil merupakan zat hijau daun yang terdapat pad dun semua tumbuhan,
baik itu berwarna kuning, hijau, merah ataupun warna lain didalam daun
tersebut tetap terdapat klorofil yang berfungsi sebagai pembantu dalam
proses fotosintesis. Klorofil merupakan elemn yang sangat penting karena
adanya klorofil dapat menunjang terjadinya fotosintesis yang merupakan
proses yang pling penting pada kehidupan tanaman. Klorofil yang ada pada
daun berbeda-beda jumlahnya, ada dua macam klorofil yang telah kita uji
pada praktikum kali ini yaitu kandungan klorofil a dan kandugan klorofil b
pada daun tanaman yang berbeda-beda.
Metode yang digunakan pada pengujian kandungan klorofil pada
daun secara kuantitatif adalah metode spektofometri yang menggunakan alat
bernama spektofotometer dengan panjang gelombang 649 nm dan 665 nm.
Panjang gelombang spektofotometri telah disesuaikan dengan sifat klorofil
yang banyak menyerap sinar pada gelombang tertentu yang sesuai dengan
pemilihan gelombang pada spektofotometri.Prinsip kerja spektofotometri
adalah dapat menghasilkan sinar pada gelombang tertentu yang berasal dari
spektrum cahaya tersebut. Energi yang akan diserap oleh zat akan berbanding
lurus dengan jumlah zat yanng ada dalam larutan tersebut. Penggunaan alat
spektofotometri ini didasrakan pada sifat klorofil yang dapat menyerap
cahaya beru radiasi elektromagnetik pada spektrum yang kasat mata dan
penggunaan alat ini juga merupakan manipulasi cahaya matahari yang
mengandung semua warna spektrum yang kasat mata darri merah hingga
violet, namun tidak semua gelombang dapat diserap oleh klorofil dengan
baik, maka dari itu penentuan panjang gelombang tersebut merupakan hal
8
yang sangat penting dilakukan agar dapat diserap dengan baik oleh korofil
dan mendapatkan hasil yang maksimal sesuai dengan yang diinginkan.
Percobaan yang dilakukan melalui spektofotometer ini menggunakan
daun-dun yang berasal dari jenis tanaman yang berbeda, sehingga dapat
diketahui dan dibandingan jumlah klorofil yang ada pada daun tanaman yang
telah dijadikan object peercobaan. Daun yang digunakan adalah daun pepaya,
daun kelengkeng, daun nangka, daun jati, daun lamtoro dan daun cabai,
masing-masing daun diberikan perlakuan yang sama dan diuji meggunakan
spektofotometer untuk menntukan kandungan klorofil yang ada pada daun
tersebut, lalu akan dianalisis daun yang memiliki kandungan klorofil paling
banyak.
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari uji kandungan klorofil, daun
lamtoro menhasilkan klorofil yang paling banyak baik klorofil a maupun
klorofil b dibandingkan degan daun-daun yang lain. Nilai tersebut diambil
dari nilai absorbsi yang telah diitung berdasarkan data yag diperoleh,
semakin besar nilai absorbsi yng didapatkan maka akan semakin banyak
kandungan klorofil yang ada didalamnya, biasanya nilai absorbsi paling
banyak didapatkan pada larutan yang sangat hijau dibanding dngan larutan
yang lain. Daun lamoro menunjukkan hasil adsorbsi pada gelombang 649nm
dan 655nm , klorpfil a sebesar 6,07µg ml-1 dn klorofil b sebesar 2,5µg ml-1.
Hasilyang ditunjukkan berbeda-beda dan naik-turun sesuai dgan jenis
daunnya, ssungguhnya ada faktor yg mempengaruhi hasil pengukuran
tersebut, faktor yang mempengaruhi dapat dari daun itu sendiri maupun dari
lingkungan sekitar.
Kandungan klorofil pada suatu daun akan meningkat berbanding
lurus dengan umur daun, daun yang semakin tua akan memiliki kandungan
kloroil yang semkin banyak, sedangkan daun yang lebih muda akan memiliki
kandugan klorofil yang lebih sedikit. Warna daun yang dipetik juga dapat
mempengaruhi hasil klorofil yang didapatkan, meskipu daun tersebut berasal
dari daun yang sama dalam satu tanaman, daun yang berada dipucuk atau
daun yang masih berwrna hijau pupus danbaru tumbuh akan menghasilkan
9
klorofil yang lebih sedikit dibandingkan dngan daunyang berwrna hijau tua
dan lebih dulu tumbuh. Perbedaan ini didasarkan pada kegiatan biosintesis
klorofil yang dilakukan oleh daun, daun yang lebih tua akan lebih aktif
melakukannya karen membutuhkan nutrisi yang lebih banyak daripada daun
muda sehingga daun muda lebih sedikit melakukan biosintesis klorofil atau
bhkan belum melakukannya sama sekali karena baru mengamai
pertumbuhan. Banyak sekali hal yang mempengaruhi hasil absorbsi klorofil
pada tanaman , tidak hanya jenis naumun juga umur daun dan warna daun
tersebut.
Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi kandungan klorofil
pada daun,banyak kemungkinan yang menyebabkn hasil pengukuran
kandungan klorofil berbeda-beda dan tinggi rendahnya, biasa jadi jenis daun
yang mempengaruhi hasil pengukuran klorofil dan juga bgin yang dipetik
dan dijadikan object untuk pengukuran kandungan klorofil tersebut. Contoh
pada daun lamtoro menghasilkan klorofil dan klorofil b, bisa jadi krena jenis
daun lamtoro atau bgian yang dipetiknya adalah daun yang sudah tua dan
banyak melakukan biosintesis klorofil serta berwarna hijau tua.
10
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.3 Kesimpulan
Berdasarkan data yang diperoleh, semua sampel daun memiliki klorofil a
dan klorofil b, namun kadar dari klorofil tersebut berbeda-beda sehingga ada
yang kadar klorofilnya tinggi dan ada yang paling rendah, dalam hal ini daun
lamtoro memiliki kadar klorofil yang tinggi.
5.4 Saran
Praktikum yang dilaksanakan sudah cukup baik, tetapi diharapkan lagi
dalam melaksanakan praktikum waktu yang digunakan haru sesuai adwal
agar praktikan selanjutnya tidak menunggu terlalu lama, dan alat dan bahan
yang dibutuhkan juga sudah tersedia agar dalam waktu pengerjaan dapat
berjalan dengan baik
11
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN DATA
12
Gambar 1. TabelAccKlorofiltresia
13
Acc table Klorofil Homaidi Eko
14
DOKUMENTASI
15
Gambar 2. Memasukkandaunkedalam mortar
16
Gambar 4. Menambahkan 3ml larutan 10 mM borate pH 8,0 yang
telahdidinginkan
17
Gambar 5. Memasukkanhasilkedalammikropipet
18
Gambar 6. Mengambil 40µl suspense di atasdan memasukkan ke
dalamtabungmikrosentrifugasi
19
Gambar 8. Mengingkubasiselama 30 menitpadasuhu 4⁰C
20
Gambar 9. Mensentrifugasipadakecepatan 10.000 rpm suhu 4⁰C
21
LAMPIRAN
22
23
24
25
26
27
28