Anda di halaman 1dari 2

BAB 1.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kapur (gamping) merupakan salah satu bahan material pokok yang
digunakan dalam kegiatan bangunan. Kapur (gamping) ini tebuat dari batu keras
yang diambil dari perbukitan yang kemudian dibakar atau dioven dalam selang
waktu 1-2 hari. Cara penggunaannya batu yang habis dibakar tersebut langsung di
rendam dengan air sampai melebur. Setelah melebur air yang di sekitar kapur
tersebur akan bewarna putih, dan air bewarna putih inilah yang nantinya
digunakan sebagai pengencer campuran material pasir, semen merah, dan semen
portland yang nantinya dijadikan adonan untuk pemasangan batu bata. Akan
tetapi bukan cairan berwarna putih itu saja yang digunakan, endapan kapur yang
menggumpalpun bisa dimanfaatkan sebagai bahan campuran untuk plamir
permukaan tembok, dan jika gumpalan kapur itu akan dijadikan plamir permukaan
tembok maka gumpalan kapur tersebut harus benar-benar bertekstur lembut
seperti pasta agar hasilnya nanti bisa halus seperti menggunakan semen portland
karena sifat kapur (gamping) ketika direndam dengan air tidak semuanya melebur
dengan sempurna.
Fenomena yang terjadi di lapangan yaitu mereka yang memiliki dana yang
minim untuk membeli material bangunan harus memutar otak untuk mensiasati
dengan dana yang minim agar bisa menyelesaikan bangungan tersebut, mengingat
harga material bangunan semakin melambung tinggi seperti pasir, bata, dan
khususnya semen. Karena dalam membuat adonan plamir tembok semen
merupakan hal yang pokok dari sebuah adonan. Melihat peristiwa ini pekerja
bangunan harus menghemat penggunaan semen dengan mencampurkan kapur
(gamping) sebagai campuran adonan. Akan tetapi kapur gamping tersebut harus
memenuhi syarat kehalusan agar tembok yang dihasilkan halus dan tidak kasar.
Peristiwa inilah para pekerja bangunan kesulitan untuk menghaluskan kapur
gamping tersebut, jika hanya diayak dengan ayakan masih hasilnya kurang begitu
halus.

1
2

Melihat kesulitan yang dialami pekerja bangunan diatas maka perlu


pengembangan lebih lanjut tentang bagaimana agar kesulitan yang terjadi tersebut
bisa diminimalisir. Pengetahuan dan keterampilan penulis yang sudah dibekali,
maka penulis berusaha merancang mesin yang dapat menghaluskan kapur
(gamping). Sebagai perwujudan dari penerapan pemikiran tersebut maka penulis
memilih judul ”Merancang Mesin Pelembut Kapur Sebagai Bahan Campuran
Adonan Untuk Membuat Tembok”, dengan adanya alat ini diharapkan dapat
membantu masyarakat khususnya pekerja bangunan dalam proses pengerjaanya di
lapangan tanpa mengeluarkan tenaga fisiknya yang berlebihan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana rancangan awal mesin (draft design machine)?
2. Bagaimana rancangan teknik (engineering design)?
3. Bagaimana rancangan manufaktur (manufacture design) komponen dan unit
produk rakitan?

1.3 Tujuan dan Manfaat


1.3.1 Tujuan
1. Untuk membuat rancangan awal mesin (draft design machine).
2. Untuk membuat rancangan teknik (engineering design).
3. Untuk membuat rancangan manufaktur (manufacture design) komponen dan
unit produk rakitan.
1.3.2 Manfaat
1. Mahasiswa dapat mengetahui cara membuat rancangan awal mesin (draft
design machine).
2. Mahasiswa dapat mengetahui cara membuat rancangan teknik (engineering
design).
3. Mahasiswa dapat mengetahui cara membuat rancangan manufaktur
(manufacture design) komponen dan unit produk rakitan.

Anda mungkin juga menyukai