Kapur (gamping) merupakan salah satu bahan material pokok yang digunakan dalam kegiatan bangunan. Kapur (gamping) ini tebuat dari batu keras yang diambil dari perbukitan yang kemudian dibakar atau dioven dalam selang waktu 1-2 hari. Cara penggunaannya batu yang habis dibakar tersebut langsung di rendam dengan air sampai melebur. Setelah melebur air yang di sekitar kapur tersebur akan bewarna putih, dan air bewarna putih inilah yang nantinya digunakan sebagai pengencer campuran material pasir, semen merah, dan semen portland yang nantinya dijadikan adonan untuk pemasangan batu bata. Akan tetapi bukan cairan berwarna putih itu saja yang digunakan, endapan kapur yang menggumpalpun bisa dimanfaatkan sebagai bahan campuran untuk plamir permukaan tembok, dan jika gumpalan kapur itu akan dijadikan plamir permukaan tembok maka gumpalan kapur tersebut harus benar-benar bertekstur lembut seperti pasta agar hasilnya nanti bisa halus seperti menggunakan semen portland karena sifat kapur (gamping) ketika direndam dengan air tidak semuanya melebur dengan sempurna. Fenomena yang terjadi di lapangan yaitu mereka yang memiliki dana yang minim untuk membeli material bangunan harus memutar otak untuk mensiasati dengan dana yang minim agar bisa menyelesaikan bangungan tersebut, mengingat harga material bangunan semakin melambung tinggi seperti pasir, bata, dan khususnya semen. Karena dalam membuat adonan plamir tembok semen merupakan hal yang pokok dari sebuah adonan. Melihat peristiwa ini pekerja bangunan harus menghemat penggunaan semen dengan mencampurkan kapur (gamping) sebagai campuran adonan. Akan tetapi kapur gamping tersebut harus memenuhi syarat kehalusan agar tembok yang dihasilkan halus dan tidak kasar. Peristiwa inilah para pekerja bangunan kesulitan untuk menghaluskan kapur gamping tersebut, jika hanya diayak dengan ayakan masih hasilnya kurang begitu halus.
1 2
Melihat kesulitan yang dialami pekerja bangunan diatas maka perlu
pengembangan lebih lanjut tentang bagaimana agar kesulitan yang terjadi tersebut bisa diminimalisir. Pengetahuan dan keterampilan penulis yang sudah dibekali, maka penulis berusaha merancang mesin yang dapat menghaluskan kapur (gamping). Sebagai perwujudan dari penerapan pemikiran tersebut maka penulis memilih judul ”Merancang Mesin Pelembut Kapur Sebagai Bahan Campuran Adonan Untuk Membuat Tembok”, dengan adanya alat ini diharapkan dapat membantu masyarakat khususnya pekerja bangunan dalam proses pengerjaanya di lapangan tanpa mengeluarkan tenaga fisiknya yang berlebihan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana rancangan awal mesin (draft design machine)? 2. Bagaimana rancangan teknik (engineering design)? 3. Bagaimana rancangan manufaktur (manufacture design) komponen dan unit produk rakitan?
1.3 Tujuan dan Manfaat
1.3.1 Tujuan 1. Untuk membuat rancangan awal mesin (draft design machine). 2. Untuk membuat rancangan teknik (engineering design). 3. Untuk membuat rancangan manufaktur (manufacture design) komponen dan unit produk rakitan. 1.3.2 Manfaat 1. Mahasiswa dapat mengetahui cara membuat rancangan awal mesin (draft design machine). 2. Mahasiswa dapat mengetahui cara membuat rancangan teknik (engineering design). 3. Mahasiswa dapat mengetahui cara membuat rancangan manufaktur (manufacture design) komponen dan unit produk rakitan.