Anda di halaman 1dari 15

eJournal Administrasi Bisnis, 2015, 3 (1): 68-82

ISSN 2355-5408 , ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id


© Copyright 2015

PENGARUH PELAKSANAAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN


KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA
PT. PEMBANGUNAN PERUMAHAN Tbk CABANG KALIMANTAN
DI BALIKPAPAN

Bayu Indra Siswanto1

Abstrak
Pengaruh Pelaksanaan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT. Pembangunan Perumahan Tbk Cabang
Kalimantan Di Balikpapan, di bawah bimbingan bapak Drs. M. Zaini, M.Si dan
bapak Eko A. Widyanto, SE., M.SA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara
simultan variabel bebas yang terdiri dari keselamatan kerja (X1) dan kesehatan
kerja (X2) berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat produktivitas kerja
karyawan (Y). Secara parsial keselamatan kerja (X1) tidak berpengaruh
signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan (Y) dan secara parsial
kesehatan kerja (X2) berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja
karyawan (Y). Dari hasil penelitian ini diperoleh nilai koefisien determinasi (R
Square) sebesar 0.536, hal ini menunjukkan bahwa variabel independen yaitu
keselamatan kerja (X1) dan kesehatan kerja (X2) berpengaruh cukup besar
terhadap produktivitas kerja karyawan sebesar 53,6%, sedangkan sisanya yaitu
46,4% dipengaruhi oleh variabel-variabel yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Kata Kunci: Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Produktivitas Kerja Karyawan

Pendahuluan
Keamanan dalam suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan
dalam lingkungan kerja, alat kerja, dan bahan kerja yang dikendalikan oleh
sebuah sistem manajemen yang baik. Salah satunya dengan melaksanakan
program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah suatu sistem program yang
dibuat bagi pekerja maupun pengusaha sebagai upaya pencegahan (preventif)
timbulnya kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja dalam lingkungan
kerja dengan cara mengenali hal-hal yang berpotensi menimbulkan kecelakaan
kerja dan penyakit akibat hubungan kerja serta tindakan antisipatif bila terjadi hal
demikian.
Tujuan inti Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah memberi
perlindungan kepada karyawan, karena karyawan merupakan aset perusahaan
yang harus dipelihara dan dijaga keselamatannya. Dengan adanya jaminan

1
Mahasiswa Program S1 Ilmu Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik, Universitas Mulawarman. Email:love_ayu69@yahoo.com
Pengaruh Pelaksanaan K3 Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan (Bayu)

keamanan dan kesehatan selama bekerja akan memberikan kepuasan dan


meningkatkan loyalitas serta produktivitas mereka terhadap perusahaan.
PT. Pembangunan Perumahan Tbk merupakan perusahaan yang telah
menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). PT. Pembangunan
Perumahan Tbk selalu mengemban kepercayaan dengan meningkatkan mutu cara
kerja dan hasil kerja, melaksanakan kegiatan sesuai dengan ketentuan dan
mencegah ketidaksesuaian pada semua tahapan, melaksanakan norma-norma
perlindungan kerja dan lingkungan serta menciptakan tempat kerja yang aman,
sehat, bebas risiko kecelakaan, dan pencemaran, melakukan perbaikan kinerja
mutu Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan (K3L) secara
berkelanjutan, pencegahan pencemaran, menghemat energi sumber daya serta
mengutamakan penggunaan produk ramah lingkungan.
Hal ini dapat dilihat pada tabel jumlah kehilangan hari kerja sebagai berikut :
Jumlah Kehilangan Hari Kerja Akibat Kecelakaan Kerja
Jenis Kecelakaan Jumlah
Bulan Keterangan
Ringan Berat Fatal Kecelakaan
Januari 0 0 0 0
Februari 0 0 0 0
Maret 0 0 0 0 Telah
April 0 0 0 0 dilaksanakan
Mei 0 0 0 0 Program K3
Juni 0 0 0 0
Juli 0 0 0 0
Sumber: PT. PP Tbk Cabang Kalimantan. HSE Proyek RSUD. Balikpapan
Jumlah Kehilangan Hari Kerja Akibat Sakit
Jenis Sakit Jumlah
Bulan Keterangan
Ringan Berat Fatal Sakit
Januari 0 0 0 0
Februari 0 0 0 0
Maret 0 0 0 0 Telah
April 0 0 0 0 dilaksanakan
Mei 0 0 0 0
Program K3
Juni 0 0 0 0
Juli 0 0 0 0
Sumber: PT. PP Tbk Cabang Kalimantan. HSE Proyek RSUD. Balikpapan
Berdasarkan Tabel diatas menunjukkan bahwa PT. Pembangunan
Perumahan Tbk telah menerapkan dan melaksanakan program keselamatan dan
kesehatan kerja dengan sangat baik yang dibuktikan dengan tidak adanya jumlah
jam kerja hilang yang diakibatkan oleh kecelakaan kerja maupu sakit yang
dialami oleh para pekerja. Sehingga PT. Pembangunan Perumahan Tbk sangat
pantas untuk mendapatkan gelar zero accident.

69
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 1, 2015: 68-82

Jumlah Tenaga Kerja Dan Jam Kerja


Bulan JHK JJK/H JJK/B JTK/H JTK/B JJK/P/H
Januari 1 406 406 60 60 6,7
Februari 28 527,1 14.760 65,6 1.838 8
Maret 31 1.397,3 43.318 137,4 4.261 10,1
April 30 1.453,6 43.609 173,4 5.202 8,3
Mei 31 1.593,1 49.388 208,9 6.477 7,6
Juni 29 1.431,8 41.525 190,4 5.524 7,5
Juli 18 1.083,7 19.508 138,3 2.491 7,8
Rata-Rata 8
Sumber: PT. PP Tbk Cabang Kalimantan. HSE Proyek RSUD. Balikpapan
Keterangan : JHK = Jumlah Hari Kerja
JJK/H = Jumlah Jam Kerja/Hari
JJK/B = Jumlah Jam Kerja/Bulan
JTK/H = Jumlah Tenaga Kerja/Hari
JTK/B = Jumlah Tenaga Kerja/Bulan
JJK/P/H = Jumlah Jam Kerja/Pekerja/Hari
Tabel diatas menunjukkan bahwa rata-rata jumlah jam kerja yang telah
dikerjakan bagi para pekerja per hari adalah 8 jam kerja per hari. Hal tersebut
menunjukkan bahwa perusahaan telah menerapkan atau melaksanakan aturan
yang berlaku dan ditetapkan pada Undang-Undang mengenai tenaga kerja dengan
standar jam kerja maksimal 8 jam per hari.
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas, peneliti merasa
tertarik untuk membuat suatu kajian penelitian skripsi yang berjudul judul
“Pengaruh Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT. Pembangunan Perumahan
(Persero) Tbk. Cabang VI Kalimantan di Balikpapan”.

Kerangka Dasar Teori


Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen sumber daya manusia adalah kebijakan-kebijakan dan
kegiatan-kegiatan yang manusia butuhkan untuk membawa orang-orang ataupun
aspek aspek sumber daya manusia pada suatu posisi manajemen, termasuk
merekrut, menyaring, melatih, memberikan penghargaan, dan menilai. (Gary
Dessler dalam Chr.Jimmy L. Gaol, 2014:82).
Manajemen sumber daya manusia merupakan suatu pengakuan terhadap
pentingnya sumber daya manusia atau tenaga kerja dalam perusahaan, dan
pemanfaatannya dalam berbagai fungsi dan kegiatan untuk mencapai tujuan
perusahaan. Manajemen sumber daya manusia diperlukan untuk meningkatkan
daya guna dan hasil guna sumber daya manusia dalam perusahaan dengan
memberikan kepada karyawan suatu satuan kerja yang efektif. (Soekidjo
Notoadkodjo, 2009:85).

70
Pengaruh Pelaksanaan K3 Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan (Bayu)

Pengertian Keselamatan Kerja


Keselamatan kerja adalah perlindungan karyawan dari luka-luka yang
disebabkan oleh kecelakaan yang terkait dengan pekerjaan. Resiko keselamatan
merupakan aspek-aspek dari lingkungan kerja yang dapat menyebabkan
kebakaran, ketakutan aliran listrik, terpotong, luka memar, keseleo, patah tulang,
kerugian alat tubuh, penglihatan dan pendengaran. (Mondy dan Noe, 2005 : 360)
Keselamatan kerja adalah merujuk pada perlindungan terhadap
kesejahteraan fisik seseorang terhadap cedera yang terkait dengan pekerjaan.
(Mathis dan Jackson, 2002:245)
Pengertian Kesehatan Kerja
Kesehatan kerja adalah menunjukkan pada kondisi yang bebas dari
gangguan fisik, mental, emosi atau rasa sakit yang disebabkan oleh lingkungan
kerja. Risiko kesehatan merupakan fakta-fakta dalam lingkungan kerja yang
bekerja melebihi periode waktu yang ditentukan, lingkungan yang dapat membuat
stress emosi atau gangguan fisik (Mangkunegara, 2001: 261).
Kesehatan kerja adalah kebebasan dari kekerasan fisik. Resiko kesehatan
merupakan faktor-faktor dalam lingkungan kerja yang bekerja melebihi periode
waktu yang ditentukan, lingkungan yang dapat membuat stres emosi atau
gangguan fisik. (Mondy dan Noe, 2005:360)
Pengertian Kecelakaan Kerja
Tempat kerja ialah tiap ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka,
bergerak atau tetap, dimana tenaga kerja bekerja, atau yang sering dimasuki
tenaga kerja untuk keperluan suatu usaha dan dimana terdapat sumber atau
sumber-sumber bahaya. (Anhar Yanuar Malik, 2013:15)
Kecelakaan kerja adalah suatu kejadian yang tidak diduga semula dan
tidak dikehendaki yang mengacaukan proses yang telah diatur dari suatu aktivitas
dan dapat menimbulkan kerugian baik korban manusia atau harta benda. (Anhar
Yanuar Malik, 2013:15)
Pengertian Produktivitas Kerja
Produktivitas kerja merupakan suatu konsep yang menunjukkan adanya
kaitan output dengan input yang dibutuhkan seorang tenaga kerja untuk
menghasilkan produk. Pengukuran produktivitas dilakukan dengan melihat
jumlah output yang dihasilkan oleh setiap karyawan selama sebulan. Seorang
karyawan dapat dikatakan produktif apabila ia mampu menghasilkan jumlah
produk yang lebih banyak dibandingkan dengan karyawan lain dalam waktu yang
sama. (Wahyu Ratna Sulistyarini, 2006:19).
Produktivitas kerja merupakan suatu sikap mental yang selalu
mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari harus lebih baik dari kemarin
dan hari esok lebih baik dari hari ini. ( Bambang Tri, 1996:283)

71
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 1, 2015: 68-82

Definisi Konsepsional
Keselamatan kerja adalah perlindungan karyawan dari luka-luka yang
disebabkan oleh kecelakaan yang terkait dengan pekerjaan. Resiko keselamatan
merupakan aspek-aspek dari lingkungan kerja yang dapat menyebabkan
kebakaran, ketakutan aliran listrik, terpotong, luka memar, keseleo, patah tulang,
kerugian alat tubuh, penglihatan dan pendengaran.
Kesehatan kerja adalah menunjukkan pada kondisi yang bebas dari
gangguan fisik, mental, emosi atau rasa sakit yang disebabkan oleh lingkungan
kerja. Risiko kesehatan merupakan fakta-fakta dalam lingkungan kerja yang
bekerja melebihi periode waktu yang ditentukan, lingkungan yang dapat membuat
stress emosi atau gangguan fisik.
Produktivitas kerja pada umumnya diartikan sebagai hubungan antara
keluaran (barang-barang atau jasa) dengan masukan (tenaga kerja, bahan, uang).
Produktivitas adalah ukuran efisien produktif. Suatu perbandingan antara hasil
keluaran dan masukan. Masukan sering dibatasi dengan tenaga kerja, sedangkan
keluaran diukur dalam satuan fisik, bentuk dan nilai dalam menghasilkan produk.
Metode Penelitian
Jenis Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif, alat ukur
penelitian ini berupa kuesioner. Data yang diperoleh berupa jawaban dari
karyawan terhadap pertanyaan atau butir-butir yang diajukan.
Definisi Operasional
Identivikasi Pengukuran
Indikator
Variabel
Keselamatan kerja (X1) 1. Peralatan kerja dalam kondisi baik dan layak pakai.
2. Pemakaian alat pelindung keselamatan (eye
Kondisi yang aman atau protection, safety hat and cap, gas respirator, dust
selamat dari penderitaan, respirator, dan lain-lain).
kerusakan atau kerugian di 3. Pemasangan rambu rambu dan tanda larangan K3.
tempat kerja. 4. Kondisi lingkungan kerja yang aman.
5. Pengawasan rutin terhadap pelaksanaan kerja.
6. Pemberian petunjuk kerja.
7. Latihan mengenai keselamatan kerja.
Kesehatan kerja (X2) 1. Tersedianya obat-obatan untuk pertolongan pertama
apabila terjadi kecelakaan
Kondisi yang bebas dari 2. Pemeriksaan kesehatan secara berkala bagi karyawan
gangguan fisik, mental, 3. Jaminan kesehatan bagi para pekerja.
emosi atau rasa sakit yang 4. Terpeliharanya lingkungan kerja yang sehat.
disebabkan oleh 5. Tersedia pelayanan kesehatan bagi para
lingkungan kerja. karyawan/pekerja
6. Pendidikan mengenai kesehatan kerja.

72
Pengaruh Pelaksanaan K3 Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan (Bayu)

Produktivitas Kerja (Y) 1. Pekerja mampu bekerja sesuai target


2. Proyek dikerjakan sesuai dengan kurun waktu yang
Suatu perbandingan antara ditentukan
hasil keluaran dan 3. Tingkat kesalahan yang dilakukan karyawan
masukan. 4. Ketepatan waktu (masuk kerja).
5. Memperhatikan K3 dalam bekerja.
6. Patuh terhadap peraturan yang berlaku.
Rincian Data yang Diperlukan
1. Data Primer, yaitu data yang diperoleh dari responden melalui hasil kuesioner
yang diajukan oleh peneliti.
2. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang
melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada.

Teknik Pengumpulan Data


Adapun langkah dan cara untuk mengumpulkan data tersebut adalah
sebagai berikut :
1. Studi Pustaka (Library Research)
2. Studi Lapangan (Field Work Research)
a. Observasi
b. Wawancara
c. Kuesioner
d. Studi Dokumentasi
Alat Pengukur Data
1. Uji Validitas
2. Uji Realibilitas
3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
b. Uji Multikolinieritas
c. Uji Autokorelasi
d. Uji Heteroskedastisitas
Teknik Analisis Data
Analisis Regresi Berganda
Y= a + b1X1 + b2X2 +e
Dimana:
Y = Produktivitas kerja
a = Konstanta
b1 = Koefisien regresi dari varibel X1
X1 = Keselamatan kerja
b2 = Koefisien regresi dari varibel X2
X2 = Kesehatan Kerja
e = Eror

73
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 1, 2015: 68-82

Pengujian Hipotesis
1. Uji Secara Simultan ( Uji F )
Untuk mengetahui secara bersama-sama apakah variabel bebas berpengaruh
secara signifikan atau tidak terhadap variabel terikat.
2. Uji Secara Parsial (Uji T)
Untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel-variabel terhadap produktivitas
kerja karyawan secara parsial.
3. Koefisien Determinasi
Hasil Penelitian

Jenis Kelamin
0

100
%

Laki - laki

Sumber: Data Diolah, 2014


NO. X1 NO. X2
X11 X12 X13 X14 X15 X16 X17 X21 X22 X23 X24 X25 X26
1. 5 5 5 5 5 5 5 1. 5 5 5 5 5 5
2. 5 5 5 5 5 5 5 2. 4 4 4 4 4 4
3. 5 5 4 5 5 4 5 3. 5 5 5 4 4 4
4. 5 5 4 5 5 5 5 4. 5 5 5 5 5 4
5. 4 5 5 5 4 4 5 5. 4 4 4 5 4 4
6. 4 4 4 4 4 4 4 6. 5 5 5 5 5 5
7. 4 5 5 5 4 5 5 7. 5 4 5 4 4 5
8. 5 5 5 5 5 5 5 8. 5 5 5 5 5 5
9. 4 5 4 5 5 4 4 9. 5 5 4 5 4 4
10. 5 5 5 5 5 5 5 10. 5 5 5 5 5 5
11. 5 4 5 5 4 4 4 11. 5 5 4 4 4 3
12. 5 5 4 4 4 5 5 12. 5 5 5 5 4 4
13. 5 5 5 5 5 5 5 13. 5 5 5 5 5 5
14. 5 5 5 5 5 5 5 14. 5 5 5 5 5 5
15. 4 4 4 4 2 2 1 15. 4 2 2 4 5 2

74
Pengaruh Pelaksanaan K3 Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan (Bayu)

16. 5 5 4 4 4 4 4 16. 4 5 4 5 4 4
17. 4 5 4 5 5 5 4 17. 5 5 4 5 5 4
18. 5 5 5 5 5 5 5 18. 5 5 5 5 5 5
19. 5 4 5 4 4 4 5 19. 4 5 4 5 4 4
20. 5 5 5 5 4 4 5 20. 5 4 4 5 5 4
21. 4 4 4 4 4 4 4 21. 4 4 4 4 4 4
22. 5 5 5 5 5 5 5 22. 5 5 5 5 5 5
23. 5 5 5 4 4 5 5 23. 5 4 5 5 4 5
24. 4 4 4 4 4 5 5 24. 5 4 5 4 4 5
25. 5 5 5 4 4 4 4 25. 5 4 5 4 4 4
26. 5 5 4 5 4 5 4 26. 5 4 5 5 5 4
27. 5 4 5 5 5 4 5 27. 5 5 4 5 4 5
28. 5 5 5 5 5 5 5 28. 4 5 5 5 5 5
29. 5 5 5 4 4 5 5 29. 5 4 5 5 4 5
30. 5 5 5 5 5 5 5 30. 5 5 5 5 5 5
31. 4 4 4 4 4 4 4 31. 4 4 4 4 4 4
32. 5 5 4 4 5 5 4 32. 5 5 5 5 5 5
33. 5 5 5 5 5 5 5 33. 5 5 5 5 5 5
34. 5 4 2 5 4 4 5 34. 5 5 5 5 5 5
35. 4 4 4 4 4 4 4 35. 5 5 5 5 5 5
36. 5 5 5 5 5 5 5 36. 5 5 5 5 5 5
37. 4 4 5 4 4 5 4 37. 5 4 4 5 4 4
38. 5 5 5 5 5 4 4 38. 5 4 5 5 5 4
39. 5 5 5 5 5 5 5 39. 5 5 5 5 5 5
40. 4 4 5 4 4 5 4 40. 5 4 5 4 4 4
41. 5 5 5 5 5 5 5 41. 5 5 5 5 5 5
42. 5 5 5 5 5 5 5 42. 5 5 5 5 5 5
43. 5 5 5 5 5 5 5 43. 5 5 5 5 5 5
44. 5 5 5 5 5 5 5 44. 5 5 5 5 5 5
45. 5 5 5 5 5 5 5 45. 5 5 5 5 5 5
46. 5 5 5 5 5 5 5 46. 5 5 5 5 5 5
47. 5 5 5 5 5 5 5 47. 5 5 5 5 5 5
48. 5 5 5 5 5 5 5 48. 5 5 5 5 5 5
49. 5 5 5 5 5 5 5 49. 5 5 5 5 5 5
50. 5 5 5 5 5 5 5 50. 5 5 5 5 5 5
51. 5 5 5 5 5 5 5 51. 5 5 5 5 5 5
52. 4 4 4 4 4 4 4 52. 4 4 4 4 4 4
53. 5 5 5 5 5 5 5 53. 5 5 5 5 5 5
54. 4 4 4 4 4 4 4 54. 3 3 3 3 3 3
55. 5 5 5 5 5 5 5 55. 5 5 5 5 5 5
56. 4 4 4 4 4 4 4 56. 4 4 4 4 4 4
57. 5 5 5 5 5 5 5 57. 5 5 5 5 5 5
58. 4 4 4 4 4 4 4 58. 4 4 4 4 4 4
59. 5 5 5 5 5 5 5 59. 5 5 5 5 5 5
60. 5 5 5 5 5 5 5 60. 5 5 5 5 5 5

Y Y
NO. NO.
Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6
1 5 5 5 5 5 5 31 4 4 4 4 4 4
2 5 4 4 5 4 4 32 4 4 5 5 5 4
3 5 5 4 4 4 4 33 5 5 5 5 5 5
4 5 5 5 5 5 5 34 5 4 2 5 5 5
5 4 4 4 4 5 4 35 3 3 4 4 4 4
6 5 5 5 5 5 5 36 5 5 5 5 5 5
7 5 5 4 5 5 5 37 5 3 4 4 5 5
8 5 5 5 5 5 5 38 2 4 4 4 4 4
9 3 4 5 3 5 4 39 5 5 5 5 5 5

75
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 1, 2015: 68-82

10 5 5 4 4 5 5 40 5 3 4 4 5 5
11 4 4 4 4 4 4 41 5 5 5 5 5 5
12 5 5 5 5 4 4 42 4 4 4 4 5 5
13 5 5 5 5 5 5 43 5 5 5 5 5 5
14 5 5 5 5 5 5 44 5 5 5 5 5 5
15 2 4 3 4 4 4 45 5 5 5 5 5 5
16 5 5 5 5 4 4 46 5 4 5 5 5 5
17 5 5 4 4 5 5 47 5 5 5 5 5 5
18 5 5 5 5 5 5 48 5 5 2 5 5 5
19 5 4 4 4 4 4 49 5 5 5 5 5 5
20 4 3 3 3 4 4 50 4 4 4 4 4 4
21 4 4 4 4 4 4 51 5 5 5 5 5 5
22 5 5 5 5 5 5 52 3 3 4 3 4 4
23 5 5 4 5 5 4 53 5 5 5 5 5 5
24 5 5 5 5 4 4 54 3 3 3 3 3 3
25 5 5 5 5 5 4 55 5 5 5 5 5 5
26 5 5 5 4 5 5 56 3 3 3 3 4 4
27 4 4 4 5 5 5 57 5 5 5 5 5 5
28 4 4 4 4 4 4 58 3 3 3 3 3 4
29 5 5 4 5 5 4 59 5 5 5 5 5 5
30 5 5 5 5 5 5 60 5 5 5 5 5 5
Sumber: PT. PP Tbk Cabang Kalimantan. HSE Proyek RSUD. Balikpapan

Analisis
1. Uji Validitas
Variabel Item R Hitung R Tabel Keterangan
X1 X1.1 0,752 0,254 Valid
X1.2 0,803 0,254 Valid
X1.3 0,663 0,254 Valid
X1.4 0,762 0,254 Valid
X1.5 0,876 0,254 Valid
X1.6 0,821 0,254 Valid
X1.7 0,838 0,254 Valid
X2 X2.1 0,801 0,254 Valid
X2.2 0,839 0,254 Valid
X2.3 0,871 0,254 Valid
X2.4 0,820 0,254 Valid
X2.5 0,754 0,254 Valid
X2.6 0,874 0,254 Valid
Y Y1 0,806 0,254 Valid
Y2 0,818 0,254 Valid
Y3 0,690 0,254 Valid
Y4 0,814 0,254 Valid
Y5 0,794 0,254 Valid
Y6 0,758 0,254 Valid
Sumber: Data diolah, 2014
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa r hitung > r tabel (0.254)
sehingga semua item pertanyaan adalah valid.

76
Pengaruh Pelaksanaan K3 Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan (Bayu)

2. Uji Realibilitas
Variabel R Hitung N of Item Standar Keterangan
X1 0,894 7 0,6 Realibel
X2 0,905 6 0,6 Realibel
Y 0,895 6 0,6 Realibel

Hasil uji reliabilitas di atas nilai r hitung > 0,60 maka dapat
disimpulkan bahwa 19 pertanyaan tersebut adalah reliabel dan dapat
digunakan dalam tahap analisis selanjutnya.
3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
ABSRES
N 60
Mean ,2735
Normal Parametersa,b
Std. Deviation ,23753
Absolute ,292
Most Extreme Differences Positive ,292
Negative -,150
Kolmogorov-Smirnov Z 2,263
Asymp. Sig. (2-tailed) ,000
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.

Pada tabel diatas nilai sig = 0,000 < 0,05 sehingga H0 ditolak, yang
berarti data residual berdistribusi tidak normal.
b. Uji Multikolinieritas
Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Model t Sig. Collinearity Statistics
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta Tolerance VIF
((Constant) ,238 ,547 ,436 ,665
1 X1 ,309 ,176 ,246 1,754 ,085 ,413 2,421
X2 ,614 ,164 ,526 3,748 ,000 ,413 2,421
a. Dependent Variable: Y

Terlihat pada nilai tolerance untuk kedua variabel bebas > 0,05 dan
nilai Variance Inflation Factor (VIF) hitung kedua variabel bebas < 10 berarti
tidak terjadi multikolinieritas variabel satu dengan yang lainnya.
c. Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Std. Error of the Durbin-Watson
Square Estimate
1 ,732a ,536 ,520 ,3704 1,965
a. Predictors: (Constant), X2, X1
b. Dependent Variable: Y

77
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 1, 2015: 68-82

Berdasarkan output model summary didapatkan nilai d adalah


1,965. Selanjutnya dari tabel DW dengan n = 60, k = 3, dan α = 0,05
diperoleh dL = 1,4797 dan dU = 1,6889, sehingga (4-dL) = 2,5203 dan (4-
dU) = 2,3111. Dengan demikian nilai d terletak Antara dU dan (4-dU),
berarti tidak ada autokorelasi.

d. Uji Heteroskedasitas

Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa nilai-nilai residunya


menyebar dan tidak membentuk pola sebaran tertentu, berarti tidak terjadi
heterokesdasisitas.
4. Persamaan Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) ,238 ,547 ,436 ,665
1X1 ,309 ,176 ,246 1,754 ,085
X2 ,614 ,164 ,526 3,748 ,000

Berdasarkan table diatas dibuat persamaan regresi linear berganda:


Y = 0,238 + 0,309X1 + 0,614X2 + e
Dari persamaan tersebut dapat disimpulkan bahwa koefisien arah
regresi antara variabel keselamatan kerja (X1) dan kesehatan kerja (X2)
menyatakan adanya pengaruh positif terhadap produktivitas kerja karyawan .
Uji Hipotesis
1. Uji F (Simultan)
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Regression 9,032 2 4,516 32,923 ,000b
1 Residual 7,818 57 ,137
Total 16,850 59
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), X2, X1

78
Pengaruh Pelaksanaan K3 Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan (Bayu)

Berdasarkan table 4.31 diatas bahwa nilai F tabel sebesar 2,77 F hitung
diperoleh 32,923 berarti Fhitung > Ftabel dan diperoleh hasil signifikan 0,000 <
0,05. Dengan demikian variable keselamatan kerja dan kesehatan kerja secara
bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas
kerja karyawan PT. Pembangunan Perumahan cabang Kalimantan proyek
RSUD. Balikpapan.
2. Uji T (Parsial)
Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized


Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) ,238 ,547 ,436 ,665
1 X1 ,309 ,176 ,246 1,754 ,085
X2 ,614 ,164 ,526 3,748 ,000
a. Dependent Variable: Y

Berdasarkan table 4.32 nilai thitung untuk variable keselamatan kerja (X1)
adalah sebesar 1,754 dan nilai ttable sebesar 2,002 (df = 60-2-1 ) nilai standart
koefisien beta 0,264 bila dibandingkan dengan nilai ttabel maka thitung 1,754 <
2,002, artinya variable keselamatan kerja secara parsial tidak berpengaruh
signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan PT. Pembangunan Perumahan
cabang Kalimantan proyek RSUD. Balikpapan (Y) dibuktikan dengan sig sebesar
0,085 > 0,05.
Dan nilai thitung untuk variabel kesehatan kerja (X2) adalah sebesar 3,748
dan nilai ttabel 2,002 nilai standart koefisien beta 0,526 bila dibandingkan dengan
nilai ttabel maka thitung 3,748 > 2,002, artinya variabel kesehatan kerja secara parsial
berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan PT.
Pembangunan Perumahan cabang Kalimantan proyek RSUD. Balikpapan (Y)
yang dibuktikan dengan sig sebesar 0,000 < 0,05.
3. Koefisien Korelasi (R) dan Koefisien Determinasi (R2)
b
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
a
1 ,732 ,536 ,520 ,3704
a. Predictors: (Constant), X2, X1
b. Dependent Variable: Y
Dari pengolahan data pada table 4.30 diatas dapat diperoleh nilai
koefisien korelasi ganda ( R ) sebesar 0,732 atau 73,20 %, yang artinya hal ini
menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara variabel keselamatan
kerja, kesehatan kerja, dan produktivitas kerja karyawan.
Berdasarkan table 4.27 menunjukkan bahwa nilai koefisien determinasi
R Square (R2) diperoleh nilai sebesar 0,536 atau 53,60 % yang berarti
keselamatan kerja dan kesehatan kerja mampu menjelaskan variabel produktivitas
kerja karyawan sebesar 53,60 %, sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain
yang tidak termasuk dalam penelitian ini.

79
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 1, 2015: 68-82

Pembahasan
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan
peneliti, maka secara keseluruhan pembahasan hasil penelitian ini sebagai berikut:
1. Peruasahaan telah melaksanakan keselamatan kerja karyawan dengan baik
dengan upaya menjaga atau melindungi karyawan dari luka-luka yang
disebabkan oleh kecelakaan yang terkait dengan pekerjaan.
Hal tersebut dapat dibuktikan dengan :
a. Perusahaan telah menyediakan peralatan kerja dalam kondisi baik dan
layak pakai dengan cara mengganti peralatan yang berusia tua.
b. Perusahaan menyediakan alat perlindung diri untuk menjaga keselamatan
karyawan dari segala risiko kecelakaan di tempat kerja.
c. Perusahaan telah memasang rambu-rambu kecelakan dan tanda larangan
seperti larangan merokok, awas listrik tegangan tinggi, awas lubang untuk
menjaga keselamatan karyawan.
d. Perusahaan memberikan jaminan bahwa karyawan bekerja dalam kondisi
lingkungan kerja yang aman dengan menyediakan satpam di tempat kerja.
e. Perusahaan secara rutin melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan
kerja yang dilaksanakan oleh SHE Officer. Perusahaan memberikan sangsi
jika menemukan pekerja yang dianggap melanggap aturan di tempat kerja.
f. Perusahaan memberikan petunjuk kerja untuk mempermudah pekerjaan.
g. Perusahaan memberikan pelatihan bagi setiap karyawan mengenai
keselamatan kerja untuk bekerja dengan aman.
2. Peruasahaan telah melaksanakan kesehatan kerja karyawan dengan baik
dengan upaya menjaga atau melindungi kondisi umum fisik, mental, emosi
atau rasa sakit yang disebabkan oleh lingkungan kerja.
Hal tersebut dapat dibuktikan dengan :
a. Perusahaan menyediakan obat-obatan untuk pertolongan pertama apabila
terjadi kecelakaan sebagai tindakan awal dalam menangani kecelakaan
yang terjadi di tempat kerja.
b. Perusahaan melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala bagi
karyawan untuk menjaga agar karyawan selalu dalam keadaan sehat.
c. Perusahaan memberikan jaminan kesehatan kepada para
karyawan/pekerja.
d. Terpeliharanya lingkungan kerja yang sehat dan bersih untuk menjaga
kesehatan pekerja dari segala penyakit.
e. Tersedia pelayanan kesehatan bagi para karyawan/pekerja.
f. Perusahaan memberikan pendidikan mengenai pentingnya kesehatan
dalam menyelesaikan pekerjaan.
Berdasarkan hasil analisis yang telah diuraikan di atas, maka secara
keseluruhan pembahasan hasil penelitian ini sebagai berikut :

80
Pengaruh Pelaksanaan K3 Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan (Bayu)

1. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS.21 ditemukan


bahwa ada pengaruh antara keselamatan dan kesehatan kerja terhadap
produktivitas kerja. Hal ini didukung oleh hasil perhitungan Uji F di mana
dapat dilihat dari nilai Fhitung 32,923 lebih besar dari Ftabel 2,77 dengan
nilai signifikansi (sig) sebesar 0,000 dan dapat dilihat bahwa nilai signifikansi
(sig) jauh lebih kecil dari 0,05 sehingga hal ini menjelaskan adanya pengaruh
signifikan secara simultan atau bersama-sama antara keselamatan kerja (X1)
dan kesehatan kerja (X2) terhadap produktivitas kerja karyawan PT.
Pembangunan Perumahan cabang Kalimantan proyek RSUD. Balikpapan.
Artinya apabila keselamatan kerja dan kesehatan kerja secara bersama-sama
berjalan dengan baik maka dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan.
Apabila keselamatan kerja dan kesehatan kerja yang diterima karyawan baik
maka produktivitas kerja karyawan akan semakin tinggi, sebaliknya apabila
keselamatan kerja dan kesehatan kerja yang diterima karyawan tidak baik,
maka produktivitas kerja karyawan akan rendah.
Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang telah dilakukan oleh
Wahyu Ratna Sulistyarini (2006) keselamatan kerja dan kesehatan kerja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan pada
CV Sahabat di Klaten. Hal ini ditunjukkan dengan nilai F hitung 7,485 lebih
besar dari F tabel 4,17 maka ada pengaruh yang signifikan dari program
keselamatan kerja (X1) dan kesehatan kerja (X2) secara bersama-sama
terhadap produktivitas kerja karyawan.
2. Hasil perhitungan yang telah dilakukan bahwa nilai thitung untuk keselamatan
kerja (X1) 1,754 < ttabel 2,002 dengan nilai signifikansi (sig) sebesar 0,085
dan dapat dilihat bahwa nilai signifikansi (sig) lebih besar dari 0,05 berarti
keselamatan kerja tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap
produktivitas kerja karyawan. Nilai thitung untuk kesehatan kerja (X2) 3,748
> ttabel 2,002 dengan nilai signifikansi (sig) sebesar 0,000 dan dapat dilihat
bahwa nilai signifikansi (sig) jauh lebih kecil dari 0,05 berarti kesehatan kerja
berpengaruh signifikan secara parsial terhadap produktivitas kerja karyawan.
Penutup
Keselamatan keja dan kesehatan kerja secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan PT. Pembangunan Perumahan
(Persero) Tbk Cabang VI Kalimantan proyek pembangunan RSUD Balikpapan.
Keselamatan keja secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap
produktivitas kerja karyawan PT. Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk
Cabang VI Kalimantan proyek pembangunan RSUD Balikpapan.
Kesehatan kerja secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
produktivitas kerja karyawan PT. Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk
Cabang VI Kalimantan proyek pembangunan RSUD Balikpapan.

81
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 1, 2015: 68-82

PT. Pembangunan Perumahan Tbk Cabang Kalimantan harus tetap


menjaga dan melindungi karyawannya karena karyawan merupakan aset yang
sangat berharga bagi perusahaan yang harus dijaga keselamatan dan
kesehatannya. Jika karyawan selalu dalam kondisi yang sehat maka karyawan
akan selalu bekerja dan tidak adanya kehilangan jam kerja yang dapat merugikan
perusahaan.
PT. Pembangunan Perumahan Tbk Cabang Kalimantan harus tetap
mempertahankan dan meningkatkan kesehatan kerja, karena berdasarkan
penelitian yang telah dilakukan variabel tersebut berpengaruh dan dapat
meningkatkan produktivitas kerja karyawannya. Dimana kesehatan bagi
karyawan ataupun pekerja dianggap penting dalam menjalani kehidupan. Jika
para pekerja sakit sehingga tidak dapat bekerja dan tidak dapat menghasilkan
uang.
Dari kedua variabel keselamatan kerja dan kesehatan kerja, variabel
kesehatan kerja lah yang berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan.
Sehingga perusahaan harus lebih meningkatkan keselamatan kerja agar memiliki
pengaruh yang sama terhadap produktivitas kerja karyawan.
Daftar Pustaka
L Gaol, Chr Jimmy, 2014. A to Z Human Capital Manajemen Sumber Daya
Manusia, PT Grasindo, Jakarta.
Mangkunegara Prabu Anwar A.A, Manajemen Sumber Daya Manusia
Perusahaan, PT Remaja Rosdakarya Bandung, 2001
Mathis, Robert L. & Jackson. John H. 2002. Manajemen Sumber Daya
Manusia, Salemba Empat, Jakarta.
Mondy, R. Wayne. & Noe, Robert M. 2005. Human Resources Management,
Edisi ke-9. Prentice Hall, New Jersey.
Notoatmodjo, Soekidjo, 2009. Pengembangan Sumber Daya Manusia, Rineka
Cipta, Jakarta.
Ratna Sulistyarini, Wahyu, 2006. Pengaruh Program Keselamatan Dan
Kesehatan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada CV
Sahabat Di Klaten, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri, Surakarta.
Yanuar Malik, Anhar 2013. Pengaruh Kebijakan Keselamatan Dan Kesehatan
Kerja (K3) Terhadap Kinerja Karyawan Proyek Konstruksi Pada PT.
Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. Di Makassar, Universitas
Hasanuddin, Makassar.

82

Anda mungkin juga menyukai