Anda di halaman 1dari 19

Laporan Praktikum

PLANT ANATOMY AND PHYSIOLOGY

PENENTUAN KADAR KLOROFIL SECARA SPEKTROMETRI

DISUSUN OLEH

WAHYUNI
F05112025
GROUP 4

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2014

ABSTRACT
Plants are organisms that are autotroph. Leaves is one of organs of plants that
grew from the stem, usually green and mainly function as catcher energy from
sunlight through photosynthesis. Leaves photosynthesis in order to produce food
substances such as glucose. Photosynthesis can only lasted if there is chlorophyll.
this can be seen in the absorption spectrum. Red and blue light are two types of
light are effective in photosynthesis. Chlorophyll is a complex organic molecule,
consists of 2 chlorophyll chlorophyll a and chlorophyll b. To acquire the
absorption spectrum of chlorophyll pigment firstly extracted, and then with his
spectrophotometer absorbance values determined at a wavelength of 663 nm and
645nm. By using the spinach or Amaranthus hybridus as experimental material.
This experiment done by using three benchmark young leaves of leaf age, leaf and
leaf-aged adults Obtained results chlorophyll a concentration higher than that of
chlorophyll b, old leaf chlorophyll content of leaves higher half old and young
leaves while in view of the long wave , D663 wavelength greater than the D645.
Keywords: Amaranthus hybridus, chlorophyll, wavelength, spectophotometric.
ABSTRAK
Tumbuhan merupakan organisme yang bersifat autotrof . Daun merupakan salah
satu organ tumbuhan yang tumbuh dari batang, umumnya berwarna hijau dan
terutama berfungsi sebagai penangkap energi dari cahaya matahari melalui
fotosintesis. Daun melakukan fotosintesia agar dapat memproduksi zat makanan
berupa glukosa. Fotosintesis hanya dapat berlangsung jika ada klorofil . hal ini
dapat dilihat pada spektrum absorbsi . Cahaya merah dan biru merupakan 2 jenis
cahaya yang efektif dalam fotosintesis. Klorofil merupakan molekul organik yang
komplek , klorofil terdiri dari 2 yaitu klorofil a dan klorofil b . Unttuk memperoleh
spektrum absorbsi pertama-tama pigmen klorofil di ekstraksi , kemudian dengan
spektrofotometer ditentukan nilai absorbannya pada panjang gelombang 663 nm
dan 645nm. Dengan menggunakan bayam atau Amaranthus hybridus sebagai
bahan percobaan . Percobaan ini di lakukan dengan menggunakan 3 patokan
daun yaitu daun umur muda, daun setengah tua dan daun dewasa Didapatkan
hasil kadar klorofil a lebih tinggi dibandingkan dengan klorofil b , daun tua

kadar klorofilnya lebihtinggi dari daun setengah tua dan daun muda sedangkan
di lihat dari panjang gelombangnya , panjang gelombang d663 lebih besar
dibandingkan dengan d645.
Kata kunci : Amaranthus hybridus, klorofil, panjang gelombang , spektofotometri

.PENDAHULUAN
Pada proses fotosintesis, terjadi penangkapan energi cahaya oleh zat hijau
daun untuk pembentukan bahan organik. Fotosintesis hanya terjadi pada tanaman
yang memiliki sel-sel hijau termasuk pada beberapa jenis bakteri. Aksi dari
cahaya hijau dan kuning yang menyebabkan fotosistem pada tumbuhan tingkat
tinggi dan penyerapan panjang gelombang ini oleh daun sebenarnya relatif tinggi,
lebih tinggi dari yang ditampakkan pada spektrum serapan klorofil dan
karotenoid. Tetapi, bukan berarti bahwaada pigmen lain yang berperan menyerap
cahaya tersebut. Alasan utama mengapa spektrum aksi lebih tinggi dari spektrum
serapan adalah karena cahaya hijau dan kuning yang tidak segera diserap akan
dipantulkan berulang-ulang di dalam sel fotosintetik sampai akhirnya diserap oleh
klorofil dan menyumbangkan energi untuk fotosintesis. (Lakitan, 2007).
Suatu sifat fisiologi yang hanya dimiliki oleh tumbuhan ialah
kemampuannya untuk menggunakan zat karbon dari udara untuk diubah menjadi
bahan organik serta diasimilasikan di dalam tubuh tanaman. Peristiwa ini hanya
berlangsung jika ada cukup cahaya, dan oleh Karena itu maka asimilasi zat karbon
disebut juga fotosintesis. Lengkapnya kita katakan, bahwa fotosintesis atau
asimilasi zat karbon itu suatu proses, dimana zat-zat anorganik H2O dan CO2 oleh
korofil diubah menjadi zat organik karbohidrat dengan pertolongan sinar
(Dwidjoseputro, 1994).
Pengubahan energi sinar menjadi energi kimia (karbohidrat) dan kemudian
pengubahan energi kimia ini menjadi energy kerja pada peristiwa pernapasan
dalam tubuh tumbuhan, hewan, atau manusia itu merupakan rangkaian proses
kehidupan di dunia ini (Dwidjoseputro, 1994).

Fotosintesis hanya berlangsung pada sel yang memiliki pigmen


fotosintetik. Di dalam daun terdapat jaringan pagar dan jaringan bunga karang,
pada keduanya mengandung kloroplast yang mengandung klorofil/pigmen hijau
yang merupakan salah satu pigmen fotosintetik yang mampu menyerap energi
cahaya matahari. (Subandi, 2008).
Daun dari kebanyakan spesies menyerap lebih dari 90 % cahaya ungu dan
biru, demikian pula untuk cahaya jingga dan merah. Hampir seluruh penyerapan
ini dilakukan oleh pigmen-pigmen pada kloroplas. Pada membran tilakoid, setiap
foton dapat mengeksitasi satu elektron dari pigmen karotenoid atau klorofil.
Klorofil berwarna hijau merupakan bukti bahwa pigmen ini tidak efektif untuk
menyerap cahaya hijau. Cahaya hijau oleh klorofil dipantulkan atau diteruskan.
Penyerapan relatif untuk setiap panjang gelombang oleh pigmen dapat diukur
dengan spektrofotometer. (Lakitan, 2007).
Warna daun berasal dari klorofil, pigmen warna hijau yang terdapat di
dalam kloroplas. Energi cahaya yang diserap klorofil inilah yang menggerakkan
sitesis molekul makanan dalam kloroplas. Kloroplas ditemukan terutama dalam
sel mesofil, yaitu jaringan yang terdapat di bagian dalam daun. Karbon dioksida
masuk ke dalam daun, dan oksigen keluar, melalui pori mikroskopik yang di sebut
stomata. (Campbell, dkk, 2002).
Cahaya putih mengandung semua warna spektrum kasat mata dari merahviolet, tetapi seluruh panjang gelombang unsurnya tidak diserap dengan baik
secara merata oleh klorofil. Adalah mungkin untuk menetukan bagaimana
efektifnya setiap panjang gelombang (warna) diserap dengan menggunakan suatu
larutan klorofil dengan cahaya monokromatik (cahaya berwarna satu). (Kimball,
2000).
Klorofil adalah pigmen hijau fotosintetis yang terdapat dalam tanaman,
Algae dan Cynobacteria. nama "chlorophyll" berasal dari bahasa Yunani kuno:
choloros = green (hijau), and phyllon= leaf (daun). Fungsi krolofil pada tanaman
adalah menyerap energi dari sinar matahari untuk digunakan dalam proses
fotosintetis yaitu suatu proses biokimia dimana tanaman mensintesis karbohidrat

(gula menjadi pati), dari gas karbon dioksida dan air dengan bantuan sinar
matahari (Subandi, 2008).
There are two main types of chlorophyll, chlorophyll a and chlorophyll b.
However, exposure of chlorophyll molecules to weak acids, oxygenor light
accelerated their oxidation and resulted in the formation of numerous degradation
products .(hosikian,2010)
Ada dua jenis utama klorofil, klorofil a dan klorofil b. Namun,paparan
molekul klorofil untuk asam lemah, oksigenatau cahaya mempercepat oksidasi
dan mengakibatkan pembentukan berbagai produk degradasi.(hosikian,2010)
Pada tumbuhan didapatkan bermacam-macam pigmen yang berperan
menyerap energi cahaya. Pigmen fotosintetis terdapat dalam kloroplas yang terdiri
dari klorofil a, b, santofil, karotenoid, bakterioklorofil pada bakteri. Pigmen ini
menyerap warna atau gelombang cahaya yang berbeda-beda. Masing-masing
menyerap maksimum pada gelombang cahaya tertentu. Pigmen umumnya
mempunyai penyerapan maksimum pada gelombang cahaya pendek dan juga
panjang. Untuk memaksimalkan penyerapan energi cahaya, maka pada kloroplas
terdapat kelompok pemanen cahaya yang disebut dengan antena yang terdiri dari
bermacam-macam pigmen, pigmen yang paling banyak pada kloroplas adalah
klorofil. Klorofil merupakan pigmen yang berwarna hijau yang terdapat pada
kloroplast. Pigmen ini berguna untuk melangsungkan fotosintesis pada tumbuhan
. Aneka bentuk dan ukuran kloroplast ditemukan pada berbagai tumbuhan
(Salisbury and Ross, 1995).
Klorofil tidak hanya ada pada tumbuhan di daratan saja tetapi ada juga
pada tumbuhan di air . Ketersediaan nutrien dan intensitas cahayamatahari sangat
mempengaruhi konsentrasiklorofil-a suatu perairan. Apabila nutrien danintensitas
cahaya matahari tersedia cukup, makakonsentrasi klorofil akan tinggi begitu pula
sebaliknya. Perairan di daerah tropis umumnya memiliki konsentrasi klorofil yang
rendah karena keterbatasan nutrien dan kuatnya stratifikasi kolom perairan
sebagai

akibat pemanasan permukaan perairan

tahun.(Nuriya,2010).

yang terjadi sepanjang

Faktor-faktor yang berpengaruh pada pembentukan klorofil :


1. Gen
Pembentukannya dibawa oleh suatu gen tertentu di dalam kromosom. Jika gen ini
tidak ada maka akan terjadi albino. Tanaman yang albino tidak dapat hidup dalam
jangka waktu yang lama.
2. Cahaya
Beberapa jenis tumbuhan angiospermae dapat membentuk klorofil tanpa cahaya,
Tanaman lain yang ditumbuhkan di tempat tanpa mendapatcahaya tidak dapat
membentuk

klorofil,

mereka

pucat

(klorosis)

kekuning-kuningan.

Ada

protoklorofil yang mirip dengan klorofil-a, hanya protoklorofil mengandung


kurang 2 atom H dibandingkan dengan klorofil-a. Reduksi protoklorofil untuk
menjadi klorofil-a memerlukan sinar dan sinar ini diserap sendiri oleh
protoklorofil untuk mengubah dirinya sendiri menjadi klorofil-a, peristiwa ini
disebut autotransformasi. Terlalu banyak cahaya juga berpengaruh buruk kepada
klorofil. larutan klorofil yang dihadapkan kepada cahaya kuat tampak berkurang
hijaunya. hal ini dapat kita lihat pada daun - daunan yang terus menerus terkena
sinar langsung, warnanya menjadi hijau kekuning-kuningan.
2. Oksigen
Kecambah yang ditumbuhkan di tempat gelap, kemudian dipindahkan ke tempat
yang terkena cahaya tak mampu membentuk klorofil, jika tidak disertai dengan
pemberian

oksigen.

Kehadiran

oksigen

bersama-sama

dengan

cahaya

mempengaruhi proses pembentukan klorofil. Menurut Walters (2005), intensitas


cahaya yang tinggi dapat meningkatkan konsumsi oksigen, transport elektron dan
rasio jumlah klorofil a dan klorofil b.
3. Karbohidrat
Karbohidrat terutama di dalam bentuk gula, ternyata sangat menolong pada
pembentukan klorofil dalam daun yang mengalami pertumbuhan di tempat gelap
(etiolasi). Dengan tidak adanya pemberian gula, daun-daun tersebut tak mampu
menghasilkan klorofil, meskipun faktor-faktor yang lain tersedia.
4. Nitrogen, Magnesium, Besi, Mn, Cu, Zn
Kekurangan akan salah satu dari zat-zat tersebut mengakibatkan klorosis pada
tumbuhan.
5. Air

Kekurangan air mengakibatkan desintegrasi dari klorofil seperti terjadi pada


rumput dan pohon-pohonan di musim kering.
6. Temperatu
Temperatur 30-48C merupakan suatu kondisi yang baik untuk pembentukan
klorofil pada kebanyakan tanaman, akan tetapi yang paling banyak adalah 26-30
(kusuma ,2013)
Selain itu ternyata Pada suatu tumbuhan pemberian hormon giberalin
tidak memengaruhi jumlah klorofil yang ada hal ini di muat daalm suatu jurnal
yang mengatakan bahwa Hasil analisis varian menunjukkan bahwa GA3 tidak
berpengaruh pada pembentukan klorofil dan karotenoid. Data rerata jumlah
klorofil total dan karotenoid tanaman M. arundinacea setelah diberi
perlakuan GA3 (lestari , 2006)
Spektrofotometri sesuai dengan namanya adalah alat yang terdiri dari
spektrofotometer dan fotometer akan menghasilkan sinar dari spektrum dengan
panjang gelombang energi secara relatif. Jika energi tersebut ditransmisikan maka
akan ditangkap oleh klorofil yang terlarut tersebut. Pada fotometer filter sinar dari
panjang gelombang yang diinginkan akan diperoleh dengan berbagai filter yang
punya spesifikasi melewati banyaknya panjang gelombang tertentu. (Noggle dan
Fritz, 1979).
Kita ketahui Spektrofotometer merupakan suatu alat yang sangat mahal,
yang digunakan unuk mengukur kadar klorofil pada suatu tumbuhan sehingga
hanya sedikit tempat yang memilikinya. Penggunaan alat penunjang seperti cuvet,
pemakaiannya juga harus dengan hati-hati . Karena

itu, tujuan utama dari

percobaan ini adalah untuk mempelajari dan memberikan latihan cara penggunaan
Spektrofotometer. Untuk keperluan ini, penentuan kadar klorofil adalah salah satu
contoh dalam penggunaan Spektrofotometer ini. Spektrofotometer yang akan
digunakan dalam percobaan ini adalah Spektrophotometer UV-1800 V

METODELOGI
Percobaan ini dilakukan di laboratorium pendidikan biologi pada tanggal
19 juli 2014 uyntuk pembuatan ekstraknya kemudian dilanjutkan pengukuran
kadar klorofilnya di laboratorium Pertanian pada tanggal 5 juli 2014. Alat yang
digunakan dalam praktikum ini antara lain Mortar alu, Labu Ukur, Gelas Ukur.
Saringan Buchner, cuvet dan Spektrophotometer UV-1800 V merk Rayleigh dan
kertas alluminium foil . Sedangkan Bahan yang digunakan adalah Bayam
(Amaranthus hybridus ), Aseton 80% dan Akuades.
Pada saat pembuatan ekstak, pertama-tama daun bayam yang berbeda
dengan patokan (daun umur muda diambil dari daun pada pucuk; daun setengah
tua diambil dari daun nomor 3 dari pucuk; daun dewasa diambil dari daun nomor
5 ke bawah) diambil sebanyak 1 gr dan di haluskan didalam mortar kemudian
tambahkan aseton 80% sebanyak 100 ml kemudian dihaluskan lagi sampai semua
pigmen klorofil daun telah keluar dari daun, hal ini dapat dilihat dari ampasnya
yang berwarna putih. Saring ekstrak klorofil dengan kertas saring kedalam labu
ukur 100 ml, kemudian tambahkan aseton 80 ml hingga mencapai batas.
Selanjutnya ekstrak disimpan dalam lemari pendingin dan di bunggkus dengan
kertas aluminium foil . Usahakan ekstrak jangan sampai terkena paparan cahaya
karena akan merusak klorofilnya.
Untuk penggunaan spektofotometer, pertama-tama alat hidupkan dengan
cara menyambungkanya dengan listrik terlebih dahulu, kalibrasikan alat dengan
akuades. Kemudian ambil sampel dari ekstrak daun bayam dan masukkan ke
dalam cuvet gelas/kaca berukuran 1 x 1 cm. Atur panjang gelombang pada layar
yang tertera di laptop . Panjang gelombang yang digunakan adalah 663 nm dan
645 nm..kemudian

sambungkan alat ke software yang ada di laptopsetelah itu

atur panjang gelombang dari pengaturan di laptop Kemudian cuvet yang sudah
diisi dengan masing-masing

sampel, tadi dibersihkan dengan tisu, jangan

memegang bagian yang bening dengan tangan, karena akan mengurangi akurasi
pembacaan gelombang. Bagian bening ini dihadapkan ke optik. Setelah semua
sampel dimasukkan tutup penutupnya untuk memulai pengukuran kadar klorofil
pada kemudian tekan start pada laptop, tunggu beberapa saat hasil akan muncul
pada laptop sesuai dengan panjang gelombang yang sudah di atur

Konsentrasi klorofil dapat dihitung dengan rumus Arnon (1949) dengan


membandingkan OD (Optica Density) pada 663 nm dan 645 nm dalam sel yang
tebalnya 1 cm dengan menggunakan koefesien absorbs yang spesifik yang telah
ditentukan oleh Mac Kinner (1941) sebagai berikut:
Klorofil total (mg/l) = 20,2 D645 + 0,02 D663
Klorofil A = 12,7 D663 + 2,89 D645
Klorofil B = 22,9 D645 + 0,02 D663

HASIL DAN PEMBAHASAN


Pada percobaan kali ini digunakan bayam atau Amaranthus hybridus
sebagai bahan yang digunakan dalam menentukan kadar klorofilnya , kemudian
diambil 3 patokan umur daun yang akan di ukur kadar klorofilnya , yaitu pada
daun muda diambil dari pucuknya , daun setengah tua diambil dari daun no 3 dari
pucuk sedangkan daun dewasa diambil dari daun no 5 kebawah .
Tumbuhan melakukan fotosintesis , untuk melakukan hal itu di perlukan
klorofil Pada tumbuhan terdapat macam pigment di dalam nya diantaranya adalah
klorofil a dan klorofil b, klorofil a dan b dapat di ukur kadarnya dengan
menggunakan Metoda spektrofotometri yaitu suatu metoda mengukur nilai
pigmen klorofil dengan spektrofotometer. Prinsip kerja dari spektrofotometer
adalah jika latrutan semakin pekat dan semakin tinggi konsentrasinya maka akan
makin banyak menyerap cahaya sehingga daun kelihatan berwarna lebih gelap
hal ini sejalan dengan apa yang di tulis oleh Salisbury and Ross (1995) dalam
buku fisiologi tumbuhan menyatakan bahwa, daun tua mempunyai kadar klorofil
lebih tinggi dari pada daun muda, ini ditunjukkan oleh warna daun tua lebih pekat
dari pada daun muda. Oleh karena itu semakin pekat warna daun berarti daun
tersebut memiliki kadar klorofil yang lebih tinggi. . Selanjutnya beliau
menyatakan bahwa daun ternaungi juga mempunyai kadar klorofil yang lebih
tingi dari pada daun yang tidak ternaungi, hal ini dikarenakan apabila klorofil
pada daun akan digunakan semaksimal mungkin untuk menyerap cahaya yang
terbatas jumlahnya. Berdasarkan bobot daun naungan umumnya mempunyai

klorofil yang lebih banyak, karena tiap kloroplas mempunyai lebih banyak grana
dibandingkan pada daun tidak ternaungi. Tumbuhan ternaungi membentuk lebih
banyak tilakoid digrana, yaitu sekitar 100 tilakoid tiap grana.
Tabel hasil pengamatan kadar klorofil dengan panjang gelombang yang
berbeda beda pada daun bayam
no

Jenis ekstrak

Mode

Panjang

Panjang

gelombaang 645

gelombang
663

1. Aquades

absorbsi

2. Daun bayam muda

absorbsi

0,261

0,505

bayam absorbsi

0,219

0,606

0,244

0,612

3. Daun
setengah tua

4. Daun bayam tua

absorbsi

Sebelum melakukan pengamatan kadar klorofil pada daun bayam alat


yang di gunakan di kalibrasi

dulu sesuai dengan panjang gelombang yang

diiningkan , dengan menggunakan aquades sebagai pengkalibrasian karena kita


ketahui aquades tidak memiliki pigmen . Berdasarkan hasil pengamatan yang di
ukur dengan menggunakan panjang gelombang 645nm dan 663 nm , menunjukan
hasil yang berbeda beda , panjang gelombang 663nm lebih besar kadar klorofilnya
dibanding kan dengan 645 nm , dan pada panjang gelombang 663 nm daun tua
lebih banyak mengandung klorofil dibanding daun setengah tua dan daun muda .
sedangkan pada panjang gelombang 645 kadar klorofil yang paling besar
ditunjukan oleh daun muda , yang kedua daun tua dan yang kettiga daun setengah
tua , sebenarnya pada daun tualah yang seharusnya mempunyai kadar klorofil
paling tinggi

dikarenakan pada daun muda, kebanyakan daun ini memiliki

mesofil daun yang baru terbentuk terutama pada daun pucuk sehingga
pembentukan kloroplas masih belum sempurna akibatnya klorofil yang dibentuk
juga sedikit. Selain itu jumlah klorofil bersifat akumulatif, semakin tua umur daun
semakin lama tumbuhan melakukan fotosintesis menyebabkan semakin banyak
klorofil yang dikandungnya., tetapi sebenarnya pada daun muda juga mempunyai
banyak klorofil selain itu klorofil juga dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor

yaitu Faktor-faktor yang mempengaruhi sintesis klorofil meliputi: cahaya, gula


atau karbohidrat, air, temperatur, faktor genetik dan unsur-unsur lainya .
Dari paparan diatas ternayta panjang gelombang yang di gunakan dalam
pengukuran klorofil mempunyai pengaruh yang besar . menurut Noggle ,1979
Pada fotometer filter sinar dari panjang gelombang yang diinginkan akan
diperoleh dengan berbagai filter yang punya spesifikasi melewati banyaknya
panjang gelombang tertentu (Noggle, 1979).
Menurut kimball tahun 2000, Cahaya putih mengandung semua warna
spektrum kasat mata dari merah-violet, tetapi seluruh panjang gelombang
unsurnya tidak diserap dengan baik secara merata oleh klorofil. Adalah
mungkin untuk menentukan bagaimana efektifnya setiap panjang gelombang
(warna) diserap dengan menggunakan suatu larutan klorofil dengan cahaya
monokromatik (cahaya berwarna satu).
Macam-macam spektrum warna dan panjang gelombangnya, yaitu
(Wikipedia, 2012) :
a. Ungu 380-450 nm
b. Biru 450-495 nm
c. Hijau 495-570 nm
d. Kuning 570-590 nm
e. Jingga 590-620 nm
f. Merah 620-750 nm
Pada percobaan kali ini kami menggunakan panjang gelombang yang
termasuk dalam spektrum warna merah , hal ini

dikarenakan klorofil a sangat

efektif apabila panjang gelombangnya pada spektrum warna merah hal ini sejalan
dengan guttman, 1983 yang mengatakan bahwa klorofil a dan b sangat kuat pada
panjang gelombang 660 nm pada sinar merah dan paling rendah pada panjang
gelombang 430 nm pada sinar biru. Ketika gelombang itu berpindah maka
sinar yang ada di sebelah kiri adalah sinar hijau yang bisa kita lihat . selain itu
menurut Tjitrosomo, 1985 Pengunaan panjang gelombang 645nm dan 660nm
dikarenakan panjang gelombang tersebut akan mengalami absorbsi terbesar pada
klorofil a dan b . adapun hasil perhitungan kadar klorofil a dan b pada daun

bayam dengan menggunakan koefisien absorbsi

spesifik menurut Mac Kinner

adalah

Rumus

Klorofil Total (mg/l)

= 20,2 D645 + 0,02 D663

Klorofil a

= 12,7 D663 + 2,69 D645

Klorofil b

= 22,9 D645 + 0,02 D663

Jenis ekstrak

Klorofil total

Daun muda
Daun

5,2823

setengah 4,43592

Klorofil a
7,11559

Klorofil b
5,987

8,28531

5,02722

8,42876

5,59984

tua
Daun tua

4,94104

Gambar gugus rangkaian

Setelah melakukan perhitungan dengan menggunakan koefisien absorbsi


spesifik oleh mac kinner didaptkan hasil bahwa kadar klorofil total pada daun
muda lebih tinggi dibandingkan dengan daun setengah tua dan daun tua yaitu
sekitar 5,2823mg/l. Sedangkan kadar pada klorofil daun bayam setengah tua

adalah 4,43592mg/l , dan pada daun bayam tua adalah 4,94104mg/l. Hal ini tidak
sejalan dengan literatur (kusuma ,2013 ) yang mengatakan bahwa Pada daun
muda, kebanyakan daun ini memiliki mesofil daun yang baru terbentuk terutama
pada daun pucuk sehingga pembentukan kloroplas masih belum sempurna
akibatnya klorofil yang dibentuk juga sedikit. Selain itu jumlah klorofil bersifat
akumulatif, semakin tua umur daun semakin lama tumbuhan melakukan
fotosintesis menyebabkan semakin banyak klorofil yang dikandungnya.namun hal
ini juga tidak bisa luput dari faktor faktor lain yang mempengaruhi kadar klorofil
nya yaitu
a. Cahaya . intensitas cahaya yang tinggi dapat meningkatkan konsumsi
oksigen, transport elektron dan rasio jumlah klorofil a dan klorofil b.
b. Oksigen .
c.

Karbohidrat

d. Nitrogen, Magnesium, Besi, Mn, Cu, Zn


e. Air
f. Temperatur
Namun hal ini tidak terjadi pada kadar klorofil a , Setelah melakukan
perhitungan dengan menggunakan koefisien absorbsi spesifik oleh mac kinner
didaptkan hasil bahwa kadar klorofil a pada daun tua lebih tinggi dibandingkan
dengan daun setengah tua dan daun muda yaitu sekitar 8,42876 mg/l. Sedangkan
kadar pada klorofil daun bayam setengah tua adalah 8,28531 mg/l , dan pada
daun bayam tua adalah 7,11559mg/l., hal ini sejalan dengan Subandi (2008),
yang mengatakan bahwa semua tanaman hijau mengandung klorofil a dan krolofil
b. Krolofil a terdapat sekitar 75 % dari total klorofil. Kandungan klorofil pada
tanaman adalah sekitar 1% basis kering. Menurut Devlin (1975), klorofil a
mengandung unsur C55H72O5N4Mg menyerap cahaya dengan panjang
gelombang 470 nm dan 660 nm, berwarna hijau kebiruan (hijau tua).dengan kata
lain pada panjang gelombang 645 nm dan 663 nm klorofil a menyerap cahaya
dengan sangat efektif . ).
Klorofil b mengandung unsur C55H70N4Mg menyerap cahaya dengan
panjang gelombang 470 nm dan 640 nm, berwarna hijau kekuningan dan santofil
berwarna kuning. Klorofil a dan b efektif menyerap cahaya ungu, biru, dan jingga.

Sedangkan xantofil efektif menyerap cahaya biru dan ungu (Devlin, 1975).
pada klorofil b , Setelah melakukan perhitungan dengan menggunakan koefisien
absorbsi spesifik oleh mac kinner didapatkan hasil yang di tunjukan tidak sejalan
dengan hasil yang di tunjukan pada klorofil a yakni kadar klorofil b pada daun
muda lebih tinggi dibandingkan dengan daun setengah tua dan daun tua yaitu
sekitar 5,59984mg/l. Sedangkan kadar pada klorofil daun bayam setengah tua
adalah 5,02722mg/l , dan pada daun bayam tua adalah 5,987 mg/l.meskipun
perbedaan yang di dapat tidak terlalu besar namun hal ini dapat di pengaruhi leh
faktor faktor seperti pada kadar total klorofil yakni Cahaya, oksigen ,karbohidrat,
Nitrogen, Magnesium, Besi, Mn, Cu, Zn, air .temperatur

KESIMPULAN
Setelah dilakukan nya percobaan ini mengunakan alat spektrofotometer, dalam
penggunaan spektrofotometer harus dilakukan secara hati-hati karena alat tersebut
sangat sensitif dan jangan lupa untuk mengkalibrasi terlebih dahulu sebelum
menggunakannya.
.Dan setelah dilakukan nya percobaan didapat kan hasil yaitu pada daun
bayam kadar klorofil total daun muda yaitu 5,2823mg/l, sedangkan pada daun
bayam

yang

sedang 4,43592mg/l dan daun bayam

yang tua, yaitu

4,94104mg/l.pada kadar totalnya tentunya. Tidak sesuai dengan daya absorbsi


nya yang menyatakan bahwa daun paling paling tua yang mempunyai daya
arbsorsi paling tinggi dengan menggunakan panjang gelombang 663 dikarenakan
banyak nya jumlah klorofil namun pada panjang gelombang 645 daya serap yang
paling tinggi adalah pada daun muda .

selain itu ada banyak faktor yang

mempengaruhi klorofil yaitu Cahaya, oksigen ,karbohidrat, Nitrogen, Magnesium,


Besi, Mn, Cu, Zn, air .temperatur

SARAN
Dalam melakukan percobaan ini praktikan diharapkan aktif bertanya kepada
asisten pendamping agar tidak terjadi kesalahan dalam melakukan percobaan.
Praktikan juga harus lebih hati-hati dalam menggunakan larutan dan alat-alat
laboratorium karena larutan yang digunakan berbahaya dan alat-alatnya mahal.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, dkk. 2002 Biologi Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta : Erlangga.
Dwidjoseputro, 1994. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: Pt. Gramedia

Lakitan, Benyamin. 2007. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta : Raja


Grafindo
Guttman, B. S. Dan John, W. Hopkins, 1983. Understanding Biology. Harcourt
Brace Jovanovich: New York.
Hosikian ,Aris, Su Lim, Ronald Halim, Andmichael K. Danquah.2010.
Chlorophyll Extraction Frommicroalgae: A Review On The Process
Engineering Aspects. International Journal Of Chemical Engineering
Volume 10(1).Page: 1-11.
Kimball, J.W., 2000. Biologi Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta. : Erlangga.
Kusuma,

Mita.2013.Kadar

Klorofil

.(Online)

Http://Mitakd.Blogspot.Com/2013/05/Fisiologi-TumbuhanKlorofil.Htmldiakses Tanggal 9 Juli 2014


Lestari. W.G, Solichatun, Sugiyarto.2008. Pertumbuhan, Kandungan Klorofil,
Dan Lajurespirasi Tanaman Garut (Maranta Arundinaceal.) Setelah
Pemberian Asam Giberelat (Ga3). Bioteknologi 5 (1) Hal : 1-9
Noggle, R. R. Dan Fritzs, J. George, 1979. Introductor Plant Physiology.
Mall Of India Private Ilmited: New Delhi.

Nuriya,Halida , Hidayah,Zainul Dan Wahyu Andy Nugraha.2010. Pengukuran


Konsentrasi Klorofil-A Dengan Pengolahan Citra Landsat Etm-7 Dan Uji
Laboratorium Di Perairan Selat Madura Bagian Barat. Jurnal Kelautan,
Volume 3, No.1: Hal 60-66
Salisbury And Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan . Bandung :ITB.
Subandi,

Aan.

2008.

Metabolisme.

(online).

(http://metabolisme.blogspot.com/2008/09, diakses tanggal 10 juli 2014)

Tjitrosomo ,Siti Sutarmi, Dkk. 1985. Botani Umum 1. Bandung: Penerbit


Angkasa
Wikipedia.2012. Klorofil. (Onlie) Http://Id.Wikipedia.Org/Wiki/Klorofil. Diakses
Tanggal 11 Juli 2014

LAMPIRAN
A. PERHITUNGAN
Rumus

Klorofil Total (mg/l)

= 20,2 D645 + 0,02 D663

Klorofil a

= 12,7 D663 + 2,69 D645

Klorofil b

= 22,9 D645 + 0,02 D663

1. Sampel daun muda


Klorofil Total = (20,2 x 0,261) + (0,02 x 0,505)
= 5,2722 + 0,0101 = 5,2823
Klorofil a

= (12,7 x 0,505) + (2,69 x 0,261)

= 6,4135 + 0,70209 = 7,11559


Klorofil b

= (22,9 x 0,261)+ (0,02 x 0,505)


= 5,9769 + 0,0101 = 5,987

2. Sampel daun setengah tua


Klorofil Total = (20,2 x 0,219) + (0,02 x 0,606)
= 4,4238 + 0,01212 = 4,43592
Klorofil a

= (12,7 x 0,606) + (2,69 x 0,219)


= 7,6962 + 0,58911 = 8,28531

Klorofil b

= (22,9 x 0,219) + (0,02 x 0,606)


= 5,0151 + 0,01212 = 5,02722

3. Sampel daun tua


Klorofil Total = (20,2 x 0,244) + (0,02 x 0,612)
= 4,9288 + 0,1224 = 4,94104
Klorofil a

= (12,7 x 0,612) + (2,69 x 0,244)


= 7,7724 + 0,65636 = 8,42876

Klorofil b

= (22,9 x 0,244) + (0,02 x 0,612)


= 5,5876 + 0,01224 = 5,59984

B. FOTO

Anda mungkin juga menyukai