Oleh :
210210103064
6/C
UNIVERSITAS JEMBER
PENDIDIKAN BIOLOGI
JEMBER
2023
I. JUDUL
Percobaan Fotosintesis: Peranan Gelombang Cahaya Dalam Fotosintesis
II. TUJUAN
Fotosintesis merupakan proses pembentukan zat organik, dalam hal ini berupa
karbohidrat, yang berasal dari zat-zat organik oleh klorofil dengan menggunakan
bantuan cahaya matahari. Dengan kata lain fotosintesis merupakan proses
perubahan energi cahaya menjadi energi kimia pada tumbuhan. Tanaman
mengambil dan menggabungkan energi cahaya dengan molekul karbon dioksida
dan molekul air untuk membentuk molekul glukosa dan oksigen. Proses fisiologi
fotosintesis memiliki peranan yang sangat penting bagi tanaman, sehingga apabila
terjadi gangguan pada proses fotosintesis menyebabkan penyakit pada tanaman.
Hasil akhir fotosintesis berupa energi dalam bentuk ATP dan NADPH (Rahmiyah
et al., 2021: 86).
Pada dasarnya, rangkaian reaksi fotosintesis dapat dibagi menjadi dua bagian
utama yaitu reaksi terang dan reaksi gelap. Reaksi terang terjadi pada grana,
sedangkan reaksi gelap terjadi di dalam stroma. Reaksi terang menghasilkan ATP
dan reduksi NADPH2, reaksi ini memerlukan molekul air dan cahaya matahari.
Proses diawali dengan penangkapan foton oleh pigmen sebagai antena. Reaksi
terang melibatkan dua fotosistem yang saling bekerja sama, yaitu fotosistem I dan
II. Reaksi gelap pada tumbuhan dapat terjadi melalui dua jalur yaitu siklus Calvin
Benson dan jalur Hatch-Slack. Pada siklus Calvin-Benson tumbuhan mengubah
senyawa ribulosa-1,5-bisfosfat dan molekul karbondioksida menjadi dua senyawa
3-fosfogliserat. Oleh karena PGA memiliki tiga atom karbon tumbuhan yang
menjalankan reaksi gelap melalui jalur ini dinamakan tumbuhan C3 (Suyatman,
2020: 127)
Memilih tanaman yang telah memiliki 3-4 daun trifoliate dan pilih
daun yang sehat. Menentukan 4 lembar daun yang akan diberi
perlakuan.
V. HASIL PENGAMATAN
Perlakuan Kelompok Parameter Keterangan Gambar
Daun ditutup Kel 4 Daun tetap Tidak ada
manila hitam hijau,terdapat amilum
bercak coklat
VI. PEMBAHASAN
Judul dari acara ini yaitu percobaan fotosintesis: peranan gelombang cahaya
dalam fotosintesis. Tujuan praktikum ini yaitu mengetahui peranan cahaya dalam
fotosintesis dan untuk mengetahui hubungan terbentuknya oksigen dan berat
tumbuhan air pada proses fotosintesis. Fotosintesis adalah proses perubahan
karbondioksida dan air dengan bantuan cahaya matahari dan klorofil menjadi energi
dan oksigen. Menurut Wu dan Wu (2022), tumbuhan menggunakan energi sinar
matahari melalui fotosintesis untuk mengasimilasi karbon anorganik dan air ke
dalam bahan organik, melepaskan oksigen, memasangkan metabolisme air dan
karbon tanaman, dan menghubungkan sistem tanah–vegetasi dan vegetasi–
atmosfer. Selama fotosintesis, molekul pigmen tertentu menangkap foton (cahaya).
Elektron dalam molekul pigmen tereksitasi oleh foton yang diserap, elektron
tereksitasi kemudian melepaskan energi ke dalam sel ketika elektron kembali ke
keadaan yang tidak tereksitasi. Banyak sel menggunakan energi ini untuk
mereduksi karbondioksida menjadi karbohidrat.
Alat- alat yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu gelas piala, bunsen,
kaki tiga, kawat kasa, pipet tetes, pinset, cawan petri, mika biru, mika merah, mika
bening, penggaris, klip kertas, gunting, dan manila hitam. Gelas piala, sebagai
tempat untuk alokohol 70% dan wadah gelas piala berisi air. Bunsen, untuk
memanaskan alokohol 70%. Kaki tiga, untuk menyangga pembakar spiritus atau
kawat kasa. Mika biru, mika merah, mika bening, dam manila hitam. Penggunaan
mika dalam menutupi daun yaitu untuk mengetahui peran dari gelombang cahaya
teretntu di dalam proses fotosintesis. Penggaris, berfungsi untuk mengukut mika
dan manila hitam. Klip kertas, berfungsi menjaga daun agar tetap tertutup mika
dengan baik dan percobaan ini dapat terlihat dengan jelas sesuai apa yang akan
diamati. Gunting, untuk memotong mika dan manila hitam. Bahan yang digunakan
antara lain daun singkong, alcohol 70%, larutan iodin pekat, dan air. Daun
singkong, sebagai bahan percobaan yang akan diuji kandungan amilumnya.
Alcohol 70%, untuk melarutkan klorofil atau zat hijau daun singkong sehingga daun
menjadi berwarna pucat dan agar perbedaan warna saat diberikan larutan indikator
iodin semakin jelas. Larutan iodin, sebagai indikator untuk menentukan kandungan
amilum pada daun singkong. Amilum atau pati yang bereaksi dengan iodin akan
membentuk warna biru, hal ini disebabkan oleh struktur molekul pati yang
bentuknya spiral, sehingga akan mengikat molekul iodin dan terbentuklah warna
biru. Air, sebagai perantara untuk memanaskan alkohol.
Pengujian dilakukan dengan menggunakan 16 daun. Tiga daun yang
pertama ditutup bagian atasnya menggunakan manila hitam, tiga daun kedua
ditutup bagian atasnya menggunakan mika biru, tiga daun ketiga ditutup bagian
atasnya menggunakan mika bening, dan tiga daun keempat ditutup bagian atasnya
dengan mika merah. Penutupan daun oleh mika berwarna dan manila hitam
dilakukan untuk membuktikan bahwa panjang gelombang sinar matahari
berpengaruh terhadap proses fotosintesis. Setelah dilakukan pengujian ini dengan
cara, yang pertama memasukkan tiga daun dari masing-masing perlakuan, daun
tersebut dimasukkan kedalam alokohol 70% mendidih. Hal itu dilakukan untuk
mengeluarkan klorofil yang terdapat pada daun, setelah daun terlihat pucat
kemudian daunnya diangkat dan diletakkan diatas cawan petri. Setelah itu, ditetesi
larutan iodin.
Berdasarkan percobaan yang dilakukan, pada perlakuan pertama yaitu daun
ditutup manila hitam tetap berwarna hijau dan tidak ada bercak, sedangkan
dikelompok 8 dengan perlakuan yang sama juga tidak ada bercak menandakan tidak
ada amilum. Daun ditutup mika biru berubah menjadi warna bercak coklat yang
menandakan daun mengandung amilum namun sedikit. Daun ditutup mika bening
tetap hijau terdapat sedikit bercak coklat yang menandakan daun mengandung
amilum. Daun ditutup mika biru tidak berubah warna daunnya namun hanya
menunjukkan bercak kecoklatan yang menurut Dewi et al., (2021) daun singkong
memiliki kandungan amilum. Sehingga apabila diberikan larutan iodin maka daun
singkong akan berubah warna menjadi biru. Perubahan warna pada daun singkong
terjadi karena amilum atau pati yang bereaksi dengan iodin akan membentuk warna
biru. Hal tersebut disebabkan oleh struktur molekul pati yang bentuknya spiral,
sehingga akan mengikat molekul iodin dan terbentuklah warna biru. Seharusnya
kandungan amilum yang paling tinggi di antara daun singkong yaitu pada daun yang
ditutupi mika berwarna merah. Hal ini diakrenakan warna merah memiliki
gelombang spektrum paling panjang dari dari warna lain, maka foton yang
dihasilkan akan semakin kecil. Menurut Hasanah et al., (2019), cahaya merah
memiliki panjang gelombang paling besar sehingga laju fotosintesisnya tinggi dan
kangdungan amilumnya besar.
Faktor kegagalan antara lain alkohol belum mendidih secara sempurna dan
proses perebusan daun singkong dalam larutan alkohol tidak terlalu lama sehingga
klorofil pada daun singkong belum sepenuhnya larut. Hal ini mengakibatkan saat
diberikan larutan indikator iodin, perubahan warna tidak jelas. Selain itu, cuaca
yang sebagian besar hujan mengakibatkan daun dengan penutup manila hitam tidak
memiliki perbedaan yang signifikan dengan daun yang ditutupi dengan mika
berwarna merah atau biru sehingga hasil dari percobaan kurang valid.
Faktor yang dapat mempengaruhi fotosintesis antara lain konsentrasi CO2,
persediaan air, intensitas cahaya, kandungan klorofil, dan persediaan penimbunan
hasil fotosintesis. Konsentrasi CO2, karbondioksida adalah bahan sintesis yang
digunakan dalam proses fotosintesis sehingga semakin tinggi konsentrasi CO2
maka laju fotosintesis akan semakin tinggi juga. Persediaan air, ketika air yang ada
di dalam tanah tersedia cukup maka proses fotosintesis akan terjadi dengan baik
dan sebaliknya. Jika tanaman kekurangan terlalu banyak air karena lingkungan
yang kering, mereka dapat menutup pori-pori pada daunnya yang disebut stomata,
sehingga memungkinkan pertukaran gas dan ini dapat menurunkan laju fotosintesis
dengan mempengaruhi ketersediaan karbondioksida. Oleh karena itu, efek air pada
fotosintesis lebih tidak langsung daripada langsung.
Intensitas cahaya, intensitas cahaya yang tersedia bagi tanaman akan
mempengaruhi jumlah energi yang dimilikinya untuk melakukan fotosintesis.
Semakin banyak cahaya yang diterima tanaman, semakin cepat laju fotosintesis.
Hal ini dikarenakan, pada reaksi terang, energi cahaya digunakan untuk
mengionisasi air dan elektron yang dihasilkan dilewatkan melalui rantai transpor
elektron di membran tilakoid kloroplas. Proses ini menghasilkan ATP dan NADPH
sebagai bahan untuk reaksi gelap. Peningkatan intensitas cahaya memberikan lebih
banyak energi untuk mengionisasi air sehingga meningkatkan laju reaksi yang
bergantung pada cahaya. Namun, pada keuntungan dari peningkatan energi cahaya.
Hanya beberapa molekul air yang dapat terionisasi dan melewati rantai transpor
elektron. Selain itu, pada intensitas tertentu panas dari energi cahaya dapat merusak
klorofil, menyebabkan reaksi yang bergantung pada cahaya berhenti. Dengan
demikian, peningkatan intensitas cahaya cenderung meningkatkan laju fotosintesis
tetapi kemudian mendatar.
Kandungan klorofil, klorofil adalah pigmen yang diperlukan untuk
menangkap sinar matahari dan menciptakan energi yang dibutuhkan untuk
biosintesis glukosa. Klorofil terdapat dalam membran tilakoid kloroplas dalam sel
tumbuhan. Semakin banyak kandungan klorofil pada daun maka akan semakin
tinggi laju fotosintesis pada tumbuhan, dan sebaliknya. Tiga fungsi utama klorofil
dalam proses fotosintesis adalah memanfaatkan energi matahari, memulai fiksasi
karbondioksida untuk menghasilkan karbohidrat, dan menghasilkan energi untuk
seluruh ekosistem. Karbohidrat yang dihasilkan selama fotosintesis diubah menjadi
protein, lemak, asam nukleat dan molekul organik lainnya. Klorofil menyerap
cahaya dalam bentuk radiasi elektromagnetik dalam spektrum tampak. Sinar
matahari mengandung semua warna spektrum yang terlihat dari merah hingga ungu,
tetapi klorofil tidak menyerap semua panjang gelombang dengan baik. Klorofil
dapat menerima cahaya yang diserap oleh pigmen lain melalui fotosintesis,
sehingga klorofil disebut pigmen pusat reaksi untuk fotosintesis. Oleh karena itu,
kandungan klorofil sangat mempengaruhi laju fotosintesis pada tumbuhan.
Persediaan penimbunan hasil fotosintesis, kadar fotosintat (hasil
fotosintesis). Penimbunan hasil fotosintesis pada sel yang mengandung klorofil
akan menghalangi pengikatan energi cahaya serta kadar enzim dan protoplasma
dalam tumbuhan tersebut. Jika kadar fotosintat seperti karbohidrat berkurang, laju
fotosintesis akan naik. Bila kadar fotosintat bertambah atau bahkan sampai jenuh,
laju fotosintesis akan berkurang
Spektrum cahaya adalah bagian dari spektrum elektromagnetik yang terlihat
oleh mata manusia. Radiasi elektromagnetik dalam panjang gelombang ini disebut
cahaya. Meskipun cahaya adalah bentuk energi yang dikenal sebagai energi
elektromagnetik, yang disebut radiasi. Matahari memancarkan seluruh spektrum
elektromagnetiknya melalui atmosfer bumi, sedangkan radiasi elektromagnetik di
luar panjang gelombang optik atau jendela transmisi lainnya hampir sepenuhnya
diserap oleh atmosfer. Cahaya adalah salah satu bentuk gelombang
elektromagnetik. Jarak antara cabang-cabang gelombang elektromagnetik disebut
panjang gelombang. dan panjang gelombang berkisar dari kurang dari 1 nanometer
hingga lebih dari 1 kilometer. Rentang panjang gelombang sinar ultraviolet adalah
100-380 nm. Seluruh rentang radiasi ini disebut spektrum elektromagnetik.
Berdasarkan dari panjang gelombang terbesar maka urutan sinar yaitu merah,
jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Jika panjang gelombang kurang dari 360
di sebut inframerah dan tidak berfungsi dalam fotosintesis, sedangkan panjang
gelombang yang lebih dari 720 nm dinamakan ultraviolet, bila terpapar ultraviolet
dapat merusak jaringan dan sel pada tumbuhan. Panjang gelombang mempengaruhi
besarnya bukaan stomata dalam proses fotosintesis.
Klorofil memiliki kloroplas yang mengandung pigmen fotosintesis yang
dapat menyerap panjang gelombang cahaya yang berbeda. Pigmen utama adalah
klorofil a, klorofil b, karoten, dan xantofil. Komponen gelombang cahaya yang
dapat diserap oleh pigmen tersebut adalah merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila
dan ungu. Ketika sinar matahari warna-warni dibiaskan, menghasilkan cahaya
monokromatik. Cahaya monokromatik ini digunakan untuk fotosintesis. Lampu
biru dan merah adalah lampu yang paling efisien digunakan dalam fotosintesis.
Panjang gelombang cahaya biru adalah 70-500 nm dan panjang gelombang cahaya
merah adalah 625-700 nm. Cahaya merah memiliki panjang gelombang paling
besar sehingga semua cahaya dapat masuk ke daun dan menyebabkan proses
fotosintesis berlangsung baik serta mengjasilkan amilum yang melimpah.
VII. PENUTUP
7.1 Kesimpulan
Cahaya matahari merupakan sumber energi bagi hampir semua makhluk
hidup di bumi. Tumbuhan menggunakan cahaya matahari untuk fotosintesis.
Selama fotosintesis, fotolisis terjadi. Fotolisis membutuhkan cahaya matahari
sebagai sumber energi untuk mengaktifkan klorofil. Dalam reaksi fotolisis, terjadi
proses di mana molekul air (H2O) terurai menjadi H2 dan O2. Dengan demikian,
proses fotosintesis membutuhkan sinar matahari untuk memecah molekul air (H2O)
menjadi H2 dan O2 selama reaksi fotolisis.
7.2 Saran
7.2.1 Saran untuk Asisten
Abas, N., Kalair, E., Kalair, A., Uli, Hasan, Q., dan Khan, N. (2020). Nature inspired artificial
photosynthesis technologies for hydrogen production: Barriers and challenges.
International Journal of Hydrogen Energy, 45(41), 20787-20799.
Rondonuwu, F. S. 2022. Spektrum dan Dinamika Karotenoid. Sulawesi Selatan: Nas Media
Pustaka.
Telli,M & Mohammad,D.N.A. (2022). Effects of Green Light Supplementation with Red and
Blue Combinations of LED Light Spectrums On The Growth of Chlamydomonas
Reinhardtii (Chlorophyta). Düzce University Journal of Science &
Technology.10(2022) : 1603 – 1614.
Yustiningsih, M. (2019). Intensitas cahaya dan efisiensi fotosintesis pada tanaman naungan
dan tanaman terpapar cahaya langsung. BIO-EDU. Jurnal Pendidikan Biologi, 4(2) :
44-49.
LAMPIRAN
LAMPIRAN PRAKTIKUM
LEMBAR ACC