Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN

“Percobaan Fotosintesis: Peranan Gelombang Cahaya Dalam Fotosintesis”

Oleh :

Shinta Nur Aisyah

210210103064

6/C

KEMENTRIAN PENDIDIKAN KEBUDAYAAN RISET DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS JEMBER

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PENDIDIKAN BIOLOGI

JEMBER

2023
I. JUDUL
Percobaan Fotosintesis: Peranan Gelombang Cahaya Dalam Fotosintesis
II. TUJUAN

Mengetahui peranan cahaya dalam fotosintesis

III. TINJAUAN PUSTAKA


Tumbuhan autotrof adalah organisme yang menghasilkan senyawa organik
(karbohidrat, lemak, dan protein) dari zat sederhana yang ada di sekitarnya dengan
menggunakan energi dari sinar matahari melalui fotosintesis. Mereka adalah
tanaman di darat atau ganggang di air. Autotrof dapat mereduksi CO2 untuk
membuat senyawa organik dan menggunakan air sebagai reduktor, tetapi beberapa
dari mereka juga dapat menggunakan senyawa hidrogen lain seperti hidrogen
sulfida untuk tujuan ini. Namun, heterotrof adalah organisme yang bergantung pada
autotrof dan tidak dapat membuat makanan sendiri dengan mengikat karbon
melainkan menggunakan karbon organik untuk pertumbuhannya (Rigine &
Raihandhany,2020: 47). Tumbuhan pacar air tumbuhan autotroph yang
memerlukan banyak zat atau nutrisi pada proses-proses yang ada di tumbuhan,
seperti fotosintesis.
Fotosintesis adalah proses dimana tanaman hijau, alga dan banyak bakteri
menghasilkan senyawa organik dan oksigen dari karbon dioksida dan air dengan
menggunakan energi dari sinar matahari, dan itu adalah kebalikan dari respirasi
seluler, di mana glukosa dan senyawa lain dioksidasi untuk menghasilkan karbon.
dioksida, air, dan melepaskan energi kimia. Fotosintesis yaitu proses pada tanaman
hijau dan organisme tertentu lainnya emngubah energi cahaya menjadi energi
kimia. Selama fotosintesis pada tumbuhan hijau, energi cahaya ditangkap dan
digunakan untuk mengubah air, karbon dioksida, dan mineral menjadi oksigen dan
senyawa organik kaya energi (Yoshino,S et al., 2022 : 967 ).
Fotosintesis yaitu perubahan karbondioksida dan air menjadi glukosa dan
okigen dengan bantuan cahaya matahari dan klorofil. Persamaan fotosintesis yaitu
6CO2 + 12H2O + bantuan Energi Cahaya & klorofil → C6H12O6 + 6O2 (Abas et
al., 2019: 6). Fotosintesis adalah sistem fisikokimia pada tumbuhan yang
mengasimilasi karbon dioksida (CO2) melalui daun dan air melalui akar untuk
menghasilkan oksigen (O2) dan senyawa organik. Cornelius van Niel pertama kali
memperkenalkan persamaan umum untuk fotosintesis sebagai CO2 + 2H2X + foton
→ [CH2O] + 2X + H2O. Proses fotosintesis terutama terlibat dalam memproduksi
dan mempertahankan kandungan O2 di atmosfer planet yang menghasilkan
sebagian besar energi dan senyawa alami yang penting untuk kelangsungan
kehidupan di alam semesta.

Fotosintesis merupakan proses pembentukan zat organik, dalam hal ini berupa
karbohidrat, yang berasal dari zat-zat organik oleh klorofil dengan menggunakan
bantuan cahaya matahari. Dengan kata lain fotosintesis merupakan proses
perubahan energi cahaya menjadi energi kimia pada tumbuhan. Tanaman
mengambil dan menggabungkan energi cahaya dengan molekul karbon dioksida
dan molekul air untuk membentuk molekul glukosa dan oksigen. Proses fisiologi
fotosintesis memiliki peranan yang sangat penting bagi tanaman, sehingga apabila
terjadi gangguan pada proses fotosintesis menyebabkan penyakit pada tanaman.
Hasil akhir fotosintesis berupa energi dalam bentuk ATP dan NADPH (Rahmiyah
et al., 2021: 86).

Pada dasarnya, rangkaian reaksi fotosintesis dapat dibagi menjadi dua bagian
utama yaitu reaksi terang dan reaksi gelap. Reaksi terang terjadi pada grana,
sedangkan reaksi gelap terjadi di dalam stroma. Reaksi terang menghasilkan ATP
dan reduksi NADPH2, reaksi ini memerlukan molekul air dan cahaya matahari.
Proses diawali dengan penangkapan foton oleh pigmen sebagai antena. Reaksi
terang melibatkan dua fotosistem yang saling bekerja sama, yaitu fotosistem I dan
II. Reaksi gelap pada tumbuhan dapat terjadi melalui dua jalur yaitu siklus Calvin
Benson dan jalur Hatch-Slack. Pada siklus Calvin-Benson tumbuhan mengubah
senyawa ribulosa-1,5-bisfosfat dan molekul karbondioksida menjadi dua senyawa
3-fosfogliserat. Oleh karena PGA memiliki tiga atom karbon tumbuhan yang
menjalankan reaksi gelap melalui jalur ini dinamakan tumbuhan C3 (Suyatman,
2020: 127)

Proses fotosintesis tumbuhan berlangsung seluruhnya di dalam kloroplas. Di


dalam sel tumbuhan terdapat organel kecil yang disebut kloroplas, yang menyimpan
energi sinar matahari. Di dalam membran tilakoid kloroplas adalah pigmen
penyerap cahaya yang disebut klorofil, yang bertanggung jawab untuk memberi
warna hijau pada tanaman. Selama fotosintesis, klorofil menyerap energi dari
gelombang cahaya biru dan merah, dan memantulkan gelombang cahaya hijau,
membuat tanaman tampak hijau. Terdapat dua jenis klorofil yaiitu klorofil a dan
klorofil b. Klorofil a (Chl a) dan klorofil b (Chl b) sangat penting untuk reaksi
primer. Chl a dan Chl b menyerap sinar matahari pada panjang gelombang yang
berbeda (Chl a terutama menyerap cahaya merah-oranye dan Chl b terutama
menyerap cahaya biru-ungu), yang mengarah pada asumsi bahwa jumlah total
kandungan klorofil daun (Chl a+b) dan rasio yang dialokasikan (Chl a/b) secara
langsung mempengaruhi kapasitas fotosintesis tanaman (Arif et al., 2019: 204)
Proses fotosintesis terjadi di daun, bagian tumbuhan yang memiliki jaringan
fotosintesis yang disebut mesofil. Jaringan mesofil adalah jaringan yang tersusun
atas sel-sel parenkim atau jaringan dasar yang berfungsi sebagai pengisi antar
jaringan lain. Sel-sel parenkim adalah jaringan yang dihancurkan atau jaringan
dasar, sehingga hampir semua bagian tumbuhan memiliki jaringan yang
dihancurkan ini dan jaringan lain di dalamnya. Jaringan mesofil merupakan
jaringan penting dalam proses fotosintesis karena terdapat banyak klorofil pada
jaringan fotosintesis ini. Karena adanya klorofil, yang memberi warna hijau pada
daun, mereka menyerap sinar matahari dan berfungsi sebagai energi untuk
memasak makanan. Jaringan mesofil kemudian dibagi lagi menjadi dua bagian
yaitu palisade atau batang dan jaringan bunga karang (Koryati et al., 2021: 81).
Klorofil adalah sekelompok pigmen alami yang melimpah pada organisme
fotosintetik seperti tumbuhan dan bakteri. Warna klorofil adalah hijau atau pirus
karena pita serapan telah hilang di wilayah spektrum ini. Dalam fotosintesis,
klorofil melakukan berbagai fungsi seperti penyerapan cahaya, transfer energi
tunggal di kompleks antena, dan pemilahan muatan yang diikuti dengan transfer
elektron di pusat reaksi. Lebih dari 50 klorofil yang berbeda telah diidentifikasi,
tetapi hanya klorofil a dan b pada tumbuhan dan bakterioklorofil yang baik
(Rondonuwu, 2022: 8). Karotenoid (Kar) adalah kelompok lain dari pigmen
fotosintesis selain klorofil. Bingkai tersedia dalam beberapa warna khas. Oleh
karena itu, Kar berperan dalam mewarnai alam (material). Pigmen ini terutama
bertanggung jawab atas warna ungu, merah, oranye dan kuning yang biasa
ditemukan pada buah-buahan, bunga dan akar. Kari memiliki dua peran penting
dalam fotosintesis, pemanen cahaya dan photoprotector. Sebagai pemanen cahaya,
Kar menyerap energi matahari dari spektrum yang dibiarkan terbuka oleh Bklo
Fotosintesis dipenagruhi oleh banyak faktor antara lain intensitas cahaya,
konsentrasi CO2, persediaan air, kandungan klorofil, dan penimbunan hasil
fotosintesis. Tanaman membutuhkan sinar matahari sebagai sumber energi untuk
melakukan dua langkah reaksi fotosintesis, yaitu fotoreaksi yang terjadi di tilakoid
atau reaksi tergantung cahaya (LDR) dan siklus Calvin yang terjadi di stroma atau
reaksi bebas cahaya (LIR). Cahaya matahari merupakan sumber energi utama untuk
fotosintesis. 1-5% energi matahari diserap oleh daun, sisanya dilepaskan melalui
transpirasi dan memancar/memantulkan (Yustiningsih, 2019: 45).
Matahari memiliki spektrum cahaya tampak yang berbeda. Cahaya adalah
bagian tampak dari gelombang elektromagnetik dengan komponen cahaya merah,
jingga, hijau, biru, nila, dan ungu. Panjang gelombang cahaya antara 0,2 dan 0,5 m.
Cahaya tampak adalah cahaya yang peka terhadap mata kita antara 400 dan 750 nm.
Wilayah ini dikenal sebagai spektrum yang terlihat dan mencakup warna dari ungu
ke merah. Fotosintesis terjadi di kloroplas, kloroplas mengandung pigmen yang
dibutuhkan tanaman untuk melakukan fotosintesis. Pigmen ini termasuk klorofil a,
klorofil b dan karotenoid. Klorofil a dapat menyerap cahaya merah dan biru-ungu
dan memantulkan cahaya hijau karena klorofil a terlihat hijau. Klorofil b menyerap
cahaya biru dan jingga dan memantulkan cahaya hijau dan kuning. Karotenoid
menyerap cahaya biru-hijau. Klorofil b dan karotenoid menyerap energi cahaya dan
kemudian mentransfernya ke klorofil a (Telli M & Mohammad D., 2018: 26)

IV. METODE PENELITIAN


4.1 Alat dan Bahan
4.1.1 Alat
a. Gelas piala
b. Bunsen
c. Kaki tiga
d. Kawat kasa
e. Pipet tetes
f. Pinset
g. Cawan petri
h. Mika biru
i. Mika merah
j. Mika bening
k. Kertas manila hitam
l. Penggaris
m. Klip kertas
n. Gunting
o. Selotip
4.1.2 Bahan
a. Daun singkong
b. Alcohol 70%
c. Larutan iodin pekat
d. Air
4.2 Langkah Kerja
4.2.1 Penutupan Daun

Memilih tanaman yang telah memiliki 3-4 daun trifoliate dan pilih
daun yang sehat. Menentukan 4 lembar daun yang akan diberi
perlakuan.

Mengambil 4-5 pasang potongan plastic mika transparansi masing-


masing berwarna biru, merah, dan kuning yang berbentuk segi
empat berukuran 2,5 x 5,0 cm.

Menempelkan tiap pasangan plastiks tersebut pada tiap daun yang


telah dipilih sedemikian rupa sehingga lembar daun berada diantara
dua potongan plastik/kertas. Menjepit daun yang telah terbungkus
tersebut dengan penjepit kertas

4.2.2 Uji Karbohidrat

Mengambil daun yang telah diberi perlakuan dan memberi tanda


pada masing-masing mika denan memotong bagian ujung daun.
Menggambar masing-masing daun pada kertas HVS lalu mengisi
beaker glass 1000 ml dengan air 300 ml.

Mengisi beakerglass kecil dengan alkohol 70% lalu memasukkan ke


dalam beakerglass 1000 ml berisi air kemudian menyalakan
hotplate lalu tunggu hingga alkohol 70% mendidih.
Melepaskan mika/kertas karbon lalu memasukkan ke dalam alkohol
70% yang sudah mendidih. Kemudian menunggu hingga daun
berubah menjadi warna putih dan mengambil daun dengan pinset
lalu meletakkan pada cawan petri.

Mencuci dengan aquades untuk menghilangkan sisa alkohol lalu


meneteskan larutan iodine pada daun di gelas arloji (usahakan
semua permukaan daun terendam).

Membiarkan larutan iodine bereaksi dengan pati dalam daun hingga


menghasilkan warna ungu kehitaman dan mengamati bagian daun
yang berubah warna lalu mengambil dokumentasi terhadap daun.

V. HASIL PENGAMATAN
Perlakuan Kelompok Parameter Keterangan Gambar
Daun ditutup Kel 4 Daun tetap Tidak ada
manila hitam hijau,terdapat amilum
bercak coklat

Kel 8 Daun tetap Tidak ada


hijau, gosong amilum
ditengah

Daun ditutup Kel 3 Daun tetap Ada sedikit


mika biru hijau,terdapat amilum
bercak coklat
Kel 7 Daun tetap Ada sedikit
hijau,terdapat amilum
bercak coklat

Daun ditutup Kel 1 Daun tetap Ada sedikit


mika bening hijau,terdapat amilum
bercak coklat

Kel 5 Daun tetap Ada sedikit


hijau,terdapat amilum
bercak coklat

Daun ditutup Kel 2 Daun tetap Ada sedikit


mika merah hijau,terdapat amilum
bercak
kehitaman

Kel 6 Daun tetap Ada sedikit


hijau,terdapat amilum
bercak coklat

VI. PEMBAHASAN
Judul dari acara ini yaitu percobaan fotosintesis: peranan gelombang cahaya
dalam fotosintesis. Tujuan praktikum ini yaitu mengetahui peranan cahaya dalam
fotosintesis dan untuk mengetahui hubungan terbentuknya oksigen dan berat
tumbuhan air pada proses fotosintesis. Fotosintesis adalah proses perubahan
karbondioksida dan air dengan bantuan cahaya matahari dan klorofil menjadi energi
dan oksigen. Menurut Wu dan Wu (2022), tumbuhan menggunakan energi sinar
matahari melalui fotosintesis untuk mengasimilasi karbon anorganik dan air ke
dalam bahan organik, melepaskan oksigen, memasangkan metabolisme air dan
karbon tanaman, dan menghubungkan sistem tanah–vegetasi dan vegetasi–
atmosfer. Selama fotosintesis, molekul pigmen tertentu menangkap foton (cahaya).
Elektron dalam molekul pigmen tereksitasi oleh foton yang diserap, elektron
tereksitasi kemudian melepaskan energi ke dalam sel ketika elektron kembali ke
keadaan yang tidak tereksitasi. Banyak sel menggunakan energi ini untuk
mereduksi karbondioksida menjadi karbohidrat.
Alat- alat yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu gelas piala, bunsen,
kaki tiga, kawat kasa, pipet tetes, pinset, cawan petri, mika biru, mika merah, mika
bening, penggaris, klip kertas, gunting, dan manila hitam. Gelas piala, sebagai
tempat untuk alokohol 70% dan wadah gelas piala berisi air. Bunsen, untuk
memanaskan alokohol 70%. Kaki tiga, untuk menyangga pembakar spiritus atau
kawat kasa. Mika biru, mika merah, mika bening, dam manila hitam. Penggunaan
mika dalam menutupi daun yaitu untuk mengetahui peran dari gelombang cahaya
teretntu di dalam proses fotosintesis. Penggaris, berfungsi untuk mengukut mika
dan manila hitam. Klip kertas, berfungsi menjaga daun agar tetap tertutup mika
dengan baik dan percobaan ini dapat terlihat dengan jelas sesuai apa yang akan
diamati. Gunting, untuk memotong mika dan manila hitam. Bahan yang digunakan
antara lain daun singkong, alcohol 70%, larutan iodin pekat, dan air. Daun
singkong, sebagai bahan percobaan yang akan diuji kandungan amilumnya.
Alcohol 70%, untuk melarutkan klorofil atau zat hijau daun singkong sehingga daun
menjadi berwarna pucat dan agar perbedaan warna saat diberikan larutan indikator
iodin semakin jelas. Larutan iodin, sebagai indikator untuk menentukan kandungan
amilum pada daun singkong. Amilum atau pati yang bereaksi dengan iodin akan
membentuk warna biru, hal ini disebabkan oleh struktur molekul pati yang
bentuknya spiral, sehingga akan mengikat molekul iodin dan terbentuklah warna
biru. Air, sebagai perantara untuk memanaskan alkohol.
Pengujian dilakukan dengan menggunakan 16 daun. Tiga daun yang
pertama ditutup bagian atasnya menggunakan manila hitam, tiga daun kedua
ditutup bagian atasnya menggunakan mika biru, tiga daun ketiga ditutup bagian
atasnya menggunakan mika bening, dan tiga daun keempat ditutup bagian atasnya
dengan mika merah. Penutupan daun oleh mika berwarna dan manila hitam
dilakukan untuk membuktikan bahwa panjang gelombang sinar matahari
berpengaruh terhadap proses fotosintesis. Setelah dilakukan pengujian ini dengan
cara, yang pertama memasukkan tiga daun dari masing-masing perlakuan, daun
tersebut dimasukkan kedalam alokohol 70% mendidih. Hal itu dilakukan untuk
mengeluarkan klorofil yang terdapat pada daun, setelah daun terlihat pucat
kemudian daunnya diangkat dan diletakkan diatas cawan petri. Setelah itu, ditetesi
larutan iodin.
Berdasarkan percobaan yang dilakukan, pada perlakuan pertama yaitu daun
ditutup manila hitam tetap berwarna hijau dan tidak ada bercak, sedangkan
dikelompok 8 dengan perlakuan yang sama juga tidak ada bercak menandakan tidak
ada amilum. Daun ditutup mika biru berubah menjadi warna bercak coklat yang
menandakan daun mengandung amilum namun sedikit. Daun ditutup mika bening
tetap hijau terdapat sedikit bercak coklat yang menandakan daun mengandung
amilum. Daun ditutup mika biru tidak berubah warna daunnya namun hanya
menunjukkan bercak kecoklatan yang menurut Dewi et al., (2021) daun singkong
memiliki kandungan amilum. Sehingga apabila diberikan larutan iodin maka daun
singkong akan berubah warna menjadi biru. Perubahan warna pada daun singkong
terjadi karena amilum atau pati yang bereaksi dengan iodin akan membentuk warna
biru. Hal tersebut disebabkan oleh struktur molekul pati yang bentuknya spiral,
sehingga akan mengikat molekul iodin dan terbentuklah warna biru. Seharusnya
kandungan amilum yang paling tinggi di antara daun singkong yaitu pada daun yang
ditutupi mika berwarna merah. Hal ini diakrenakan warna merah memiliki
gelombang spektrum paling panjang dari dari warna lain, maka foton yang
dihasilkan akan semakin kecil. Menurut Hasanah et al., (2019), cahaya merah
memiliki panjang gelombang paling besar sehingga laju fotosintesisnya tinggi dan
kangdungan amilumnya besar.
Faktor kegagalan antara lain alkohol belum mendidih secara sempurna dan
proses perebusan daun singkong dalam larutan alkohol tidak terlalu lama sehingga
klorofil pada daun singkong belum sepenuhnya larut. Hal ini mengakibatkan saat
diberikan larutan indikator iodin, perubahan warna tidak jelas. Selain itu, cuaca
yang sebagian besar hujan mengakibatkan daun dengan penutup manila hitam tidak
memiliki perbedaan yang signifikan dengan daun yang ditutupi dengan mika
berwarna merah atau biru sehingga hasil dari percobaan kurang valid.
Faktor yang dapat mempengaruhi fotosintesis antara lain konsentrasi CO2,
persediaan air, intensitas cahaya, kandungan klorofil, dan persediaan penimbunan
hasil fotosintesis. Konsentrasi CO2, karbondioksida adalah bahan sintesis yang
digunakan dalam proses fotosintesis sehingga semakin tinggi konsentrasi CO2
maka laju fotosintesis akan semakin tinggi juga. Persediaan air, ketika air yang ada
di dalam tanah tersedia cukup maka proses fotosintesis akan terjadi dengan baik
dan sebaliknya. Jika tanaman kekurangan terlalu banyak air karena lingkungan
yang kering, mereka dapat menutup pori-pori pada daunnya yang disebut stomata,
sehingga memungkinkan pertukaran gas dan ini dapat menurunkan laju fotosintesis
dengan mempengaruhi ketersediaan karbondioksida. Oleh karena itu, efek air pada
fotosintesis lebih tidak langsung daripada langsung.
Intensitas cahaya, intensitas cahaya yang tersedia bagi tanaman akan
mempengaruhi jumlah energi yang dimilikinya untuk melakukan fotosintesis.
Semakin banyak cahaya yang diterima tanaman, semakin cepat laju fotosintesis.
Hal ini dikarenakan, pada reaksi terang, energi cahaya digunakan untuk
mengionisasi air dan elektron yang dihasilkan dilewatkan melalui rantai transpor
elektron di membran tilakoid kloroplas. Proses ini menghasilkan ATP dan NADPH
sebagai bahan untuk reaksi gelap. Peningkatan intensitas cahaya memberikan lebih
banyak energi untuk mengionisasi air sehingga meningkatkan laju reaksi yang
bergantung pada cahaya. Namun, pada keuntungan dari peningkatan energi cahaya.
Hanya beberapa molekul air yang dapat terionisasi dan melewati rantai transpor
elektron. Selain itu, pada intensitas tertentu panas dari energi cahaya dapat merusak
klorofil, menyebabkan reaksi yang bergantung pada cahaya berhenti. Dengan
demikian, peningkatan intensitas cahaya cenderung meningkatkan laju fotosintesis
tetapi kemudian mendatar.
Kandungan klorofil, klorofil adalah pigmen yang diperlukan untuk
menangkap sinar matahari dan menciptakan energi yang dibutuhkan untuk
biosintesis glukosa. Klorofil terdapat dalam membran tilakoid kloroplas dalam sel
tumbuhan. Semakin banyak kandungan klorofil pada daun maka akan semakin
tinggi laju fotosintesis pada tumbuhan, dan sebaliknya. Tiga fungsi utama klorofil
dalam proses fotosintesis adalah memanfaatkan energi matahari, memulai fiksasi
karbondioksida untuk menghasilkan karbohidrat, dan menghasilkan energi untuk
seluruh ekosistem. Karbohidrat yang dihasilkan selama fotosintesis diubah menjadi
protein, lemak, asam nukleat dan molekul organik lainnya. Klorofil menyerap
cahaya dalam bentuk radiasi elektromagnetik dalam spektrum tampak. Sinar
matahari mengandung semua warna spektrum yang terlihat dari merah hingga ungu,
tetapi klorofil tidak menyerap semua panjang gelombang dengan baik. Klorofil
dapat menerima cahaya yang diserap oleh pigmen lain melalui fotosintesis,
sehingga klorofil disebut pigmen pusat reaksi untuk fotosintesis. Oleh karena itu,
kandungan klorofil sangat mempengaruhi laju fotosintesis pada tumbuhan.
Persediaan penimbunan hasil fotosintesis, kadar fotosintat (hasil
fotosintesis). Penimbunan hasil fotosintesis pada sel yang mengandung klorofil
akan menghalangi pengikatan energi cahaya serta kadar enzim dan protoplasma
dalam tumbuhan tersebut. Jika kadar fotosintat seperti karbohidrat berkurang, laju
fotosintesis akan naik. Bila kadar fotosintat bertambah atau bahkan sampai jenuh,
laju fotosintesis akan berkurang
Spektrum cahaya adalah bagian dari spektrum elektromagnetik yang terlihat
oleh mata manusia. Radiasi elektromagnetik dalam panjang gelombang ini disebut
cahaya. Meskipun cahaya adalah bentuk energi yang dikenal sebagai energi
elektromagnetik, yang disebut radiasi. Matahari memancarkan seluruh spektrum
elektromagnetiknya melalui atmosfer bumi, sedangkan radiasi elektromagnetik di
luar panjang gelombang optik atau jendela transmisi lainnya hampir sepenuhnya
diserap oleh atmosfer. Cahaya adalah salah satu bentuk gelombang
elektromagnetik. Jarak antara cabang-cabang gelombang elektromagnetik disebut
panjang gelombang. dan panjang gelombang berkisar dari kurang dari 1 nanometer
hingga lebih dari 1 kilometer. Rentang panjang gelombang sinar ultraviolet adalah
100-380 nm. Seluruh rentang radiasi ini disebut spektrum elektromagnetik.
Berdasarkan dari panjang gelombang terbesar maka urutan sinar yaitu merah,
jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Jika panjang gelombang kurang dari 360
di sebut inframerah dan tidak berfungsi dalam fotosintesis, sedangkan panjang
gelombang yang lebih dari 720 nm dinamakan ultraviolet, bila terpapar ultraviolet
dapat merusak jaringan dan sel pada tumbuhan. Panjang gelombang mempengaruhi
besarnya bukaan stomata dalam proses fotosintesis.
Klorofil memiliki kloroplas yang mengandung pigmen fotosintesis yang
dapat menyerap panjang gelombang cahaya yang berbeda. Pigmen utama adalah
klorofil a, klorofil b, karoten, dan xantofil. Komponen gelombang cahaya yang
dapat diserap oleh pigmen tersebut adalah merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila
dan ungu. Ketika sinar matahari warna-warni dibiaskan, menghasilkan cahaya
monokromatik. Cahaya monokromatik ini digunakan untuk fotosintesis. Lampu
biru dan merah adalah lampu yang paling efisien digunakan dalam fotosintesis.
Panjang gelombang cahaya biru adalah 70-500 nm dan panjang gelombang cahaya
merah adalah 625-700 nm. Cahaya merah memiliki panjang gelombang paling
besar sehingga semua cahaya dapat masuk ke daun dan menyebabkan proses
fotosintesis berlangsung baik serta mengjasilkan amilum yang melimpah.

VII. PENUTUP
7.1 Kesimpulan
Cahaya matahari merupakan sumber energi bagi hampir semua makhluk
hidup di bumi. Tumbuhan menggunakan cahaya matahari untuk fotosintesis.
Selama fotosintesis, fotolisis terjadi. Fotolisis membutuhkan cahaya matahari
sebagai sumber energi untuk mengaktifkan klorofil. Dalam reaksi fotolisis, terjadi
proses di mana molekul air (H2O) terurai menjadi H2 dan O2. Dengan demikian,
proses fotosintesis membutuhkan sinar matahari untuk memecah molekul air (H2O)
menjadi H2 dan O2 selama reaksi fotolisis.

7.2 Saran
7.2.1 Saran untuk Asisten

Pada praktikum kali ini, sebaiknya asisten saat di akhir praktikum


menjelaskan langkah kerja atau prosedur praktikum pada materi berikutnya. Selain
itu, asisten sebaiknya menjelaskan data hasil dari praktikan melakukan percobaan
dan mengaitkannya dengan materi yang telah disiapkan oleh asisten.

7.2.2 Saran untuk Praktikan


Pada praktikum kali ini sebaiknya sebelum memulai percobaan,
praktikan harus memahami langkah-langkah percobaan dan data-data yang
harus didapatkan.
DAFTAR PUSTAKA

Abas, N., Kalair, E., Kalair, A., Uli, Hasan, Q., dan Khan, N. (2020). Nature inspired artificial
photosynthesis technologies for hydrogen production: Barriers and challenges.
International Journal of Hydrogen Energy, 45(41), 20787-20799.

Arif,F.C.W.,Suryanto,P.,Faridah,E.(2019). Ekofisiologi dan Peluang Pengembangan Durian


(Durio zibethinus) Dengan Sistem Agroforestri di Lereng Selatan Gunung Merapi,
Indonesia. Jurnal Ilmu Kehutanan.13(2019) : 195 – 209.

Koryati, T., D. W. Purba, D. R. Surjaningsih, J. Herawati, D. Sagala, S. R. Purba, M. Khairani,


K. Amartani, E. SUtrisno, N. H. Panggabean, I. Erdiandini, dan R. F. Aldya. 2021.
Fisiologi Tumbuhan. Sumatera Utara: Yayasan Kita Menulis.

Rahmiyah, M., U. Wildaniyah, A. A., Septriarini, E. Yulistin, T. Kareinina, I. Paridawati, A.


Hanis, E. P. Ramdan, S. R. F. Purba, C. Wati, R. Hartono, dan D. Melani. 2021.
Pengendalian Hama dan Penyakut Tanaman. Sumatera Utara: Yayasan Kita Menulis.

Rigine,M.T & Raihandhany,R.(2020). Jenis-Jenis Tumbuhan Parasit dan Persebarannya di


Institut Teknologi Bandung (ITB) Kampus Ganesha. Jurnal Sumberdaya HAYATI. 6(7)
: 47 – 55.

Rondonuwu, F. S. 2022. Spektrum dan Dinamika Karotenoid. Sulawesi Selatan: Nas Media
Pustaka.

Suyatman, S. (2020). Menyelidiki Energi Pada Fotosintesis Tumbuhan. INKUIRI: Jurnal


Pendidikan IPA, 9(2), 125-131.

Telli,M & Mohammad,D.N.A. (2022). Effects of Green Light Supplementation with Red and
Blue Combinations of LED Light Spectrums On The Growth of Chlamydomonas
Reinhardtii (Chlorophyta). Düzce University Journal of Science &
Technology.10(2022) : 1603 – 1614.

Yoshino,S.,Tayakama,T.,Yamaguchi,Y.,Iwase,A & Kudo,A.,(2022). CO2 Reduction Using


Water as an Electron Donor over Heterogeneous Photocatalysts Aiming at Artificial
Photosynthesis. Accounts of Chemical Research ( ACR). 55(2) : 966 – 977.

Yustiningsih, M. (2019). Intensitas cahaya dan efisiensi fotosintesis pada tanaman naungan
dan tanaman terpapar cahaya langsung. BIO-EDU. Jurnal Pendidikan Biologi, 4(2) :
44-49.
LAMPIRAN
LAMPIRAN PRAKTIKUM
LEMBAR ACC

Anda mungkin juga menyukai