Anda di halaman 1dari 12

digg

Pengertian Klorofil

Klorofil adalah pigmen warna hijau yang berperan dalam proses fotosintesis
dengan menyerap dan mengubah energi cahaya menjadi energi kimia. Klorofil
terdapat pada tumbuhan, alga dan bakteri fotosintetik. Istilah Klorofil berasal dari
bahasa Yunani yaitu chloros artinya hijau dan phyllos artinya daun. Istilah ini
pertama diperkenalkan tahun 1818. dimana pigmen tersebut diekstrak dari
tumbuhan dengan menggunakan pelarut organik. Riset tersebut dilakukan oleh
Hans Fischer peneliti klorofil yang memperoleh nobel prize winner pada tahun 1915
berasal dari Technishe Hochschule, Munich Germany.

Pada proses fotosintesis, terdapat 3 fungsi utama dari klorofil yaitu :

1. Memanfaatkan energi matahari.


2. Memicu fiksasi CO2 menjadi karbohidrat dan menyediakan dasar energetik bagi
ekosistem secara keseluruhan.
3. Karbohidrat yang dihasilkan fotosintesis melalui proses anabolisme diubah
menjadi protein, lemak, asam nukleat dan molekul organik lainnya.

Klorofil menyerap cahaya berupa radiasi elektromagnetik pada spektrum kasat


mata (visible). Misalnya, cahaya matahari mengandung semua warna spektrum
kasat mata dari merah sampai violet, tetapi seluruh panjang gelombang unsurnya
tidak diserap dengan baik secara merata oleh klorofil. Cahaya matahari (cahaya
tampak) jika diuraikan sebenarnya terdiri dari berbagai cahaya dengan panjang
gelombang berbeda yang dengan bantuan prisma kita bisa mendeteksinya sebagai
cahaya merah, jingga, kuning, hijau, biru,nila dan ungu (seperti pelangi). Klorofil
menyerap cahaya merah dan biru-ungu yang berguna dalam reaksi terang
fotosintesis, sedangkan cahaya kuning, hijau dipantulkan. Itulah kenapa daun
tampak berwarna hijau. Klorofil dapat menampung energi cahaya yang diserap oleh
pigmen cahaya atau pigmen lainnya melalui fotosintesis, sehingga klorofil disebut
sebagai pigmen pusat reaksi fotosintesis. Dalam proses fotosintesis tumbuhan
hanya dapat memanfaatkan sinar dengan panjang gelombang antara 400-700 nm.

Macam-macam klorofil

Pada tumbuhan didapatkan bermacam-macam pigmen yang berperan menyerap


energi cahaya. Pigmen fotosintetis terdapat dalam kloroplas yang terdiri dari klorofil
a, b, santofil, karotenoid, bakterioklorofil pada bakteri. Pigmen ini menyerap warna
atau gelombang cahaya yang berbeda-beda. Masing-masing menyerap maksimum
pada gelombang cahaya tertentu. Pigmen umumnya mempunyai penyerapan
maksimum

pada

memaksimalkan

gelombang

penyerapan

cahaya
energi

pendek

cahaya,

dan

maka

juga
pada

panjang.
kloroplas

Untuk
terdapat

kelompok pemanen cahaya yang disebut dengan antena yang terdiri dari
bermacam-macam pigmen, pigmen yang paling banyak pada kloroplas adalah
klorofil. Klorofil merupakan pigmen yang berwarna hijau yang terdapat pada
kloroplast. Pigmen ini berguna untuk melangsungkan fotosintesis pada tumbuhan .
Aneka bentuk dan ukuran kloroplast ditemukan pada berbagai tumbuhan (Salisbury
and Ross, 1995). Pada tanaman tingkat tinggi ada 2 macam klorofil yaitu) yang
berwarna hijau tua dan berwarna hijau muda. Klorofil-a dan b paling kuat
menyerap cahaya di bagian merah (600-700 nm), sedangkan yang paling sedikit
cahaya hijau (500-600 nm). Sedangkan cahaya berwarna biru dari spektrum
tersebut

diserap

oleh

karotenoid.

Karotenoid

ternyata

berperan

membantu

mengabsorpsi cahaya sehingga spektrum matahari dapat dimanfaatkan dengan

lebih baik. Energi yang diserap karotenoid diteruskan kepada klorofil-a untuk
diserap digunakan dalam proses fotosintesis, demikian pula dengan klorofil-b.
Perbedaan klorofil a dan b adalah pada atom C3 terdapat gugusan metil untuk
klorofil a dan aldehid untuk klorofil b. karena itu keduanya mempunyai penyerapan
gelombang cahaya yang berbeda. Peranan pigmen klorofil adalah dalam reaksi
fotosistem. Klorofil mempunyai banyak electron yang mampu berpindah ke orbit
eksitasi karena menyerap cahaya (Nurdin, 1997).

- klorofil a: menghasilkan warna hijau biru


- klorofil b: menghasilkan warna hijau kekuningan
- klorofil c: menghasilkan warna hijau coklat
- klorofil d: menghasilkan warna hijau merah

Klorofil a
Klorofil a adalah suatu senyawa kompleks antara magnesium dengan porfirin yang
mengandung

cincin

siklopentanon

(cincin

V).

Keempat

atom

nitrogennya

dihubungkan secara ikatan. Koordinasi dengan ion Mg2+ membentuk senyawa


kompleks planar yang mantap. Rantai sampingnya yang bersifat hidrofob adalah
suatu terpenoid alkohol dan fitol yang dihubungkan secara ikatan ester dengan
gugus propionat dari cincin IV. Klorofil a merupakan salah satu bentuk klorofil yang
terdapat pada semua tumbuhan autotrof.Rumus kimia klorofil a C55H72O5N4Mg

Klorofil b
Klorofil b adalah klorofil kedua yang terdapat pada tumbuhan hijau. Klorofil b juga
terikat pada protein di dalam sel. Klorofil B terdapat pada ganggang hijau
chlorophyta dan tumbuhan darat. Rumus kimianya C55 H70 O6 N4 Mg

Klorofil a dan klorofil b paling kuat menyerap cahaya bagian merah dan ungu
spektrum,cahaya hijau yang paling sedikit diserap maka apabila cahaya putih
menyinari struktur-struktur yang mengandung klorofil seperti misalnya daun maka
sinar hijau akan dikirimkan dan dipantulkan sehingga strukturnya tampak berwarna

hijau. Karoten termasuk ke dalam kromoplas yaitu plastida yang berwarna dan
mengandung pigmen selain klorofil.

Klorofil C
Klorofil

terdapat

pada

ganggang

coklat

Phaeophyta

serta

diatome

Bacillariophyta.Rumus kimia kolorofil C

Kelompok C3 (-CH = CH2) (-CH = CH2) (-CH = CH2) (-CH)


Kelompok C7 (-CH3) (-CHO) (-CH3) (-CH3) (-CH3)
Kelompok C8 (-CH2CH3) (-CH2CH3) (-CH2CH3) (-CH)
Kelompok C17 (-CH2CH2COO-Phytyl) (-CH2CH2COO-Ph

Klorofil d
Klorofil d terdapat pada ganggang merah Rhadophyta. Akibat adanya klorofil,
tumbuhan

dapat

menyusun

makanannya

sendiri

dengan

bantuan

cahaya

matahari..

Fotosintesis terjadi pada semua bagian berwarna hijau pada tumbuhan karena
mamiliki kloroplas, tetapi tempat utama berlangsungnya fotosintesis adalah daun.
Pigmen warna hijau yang terdapat pada kloroplas disebut dengan klorofil dan dari
zat

inilah

warna

daun

berasal.

Klorofil

menyerap

energy

cahaya

yang

menggerakkan sintesis molekul makanan dalam kloroplas untuk menghasilkan


energi (Campbell, 2002).

Kadar dari klorofil yang terkandung dalam suatu organ tumbuhan dapat diukur
dengan

metoda

mengandung
fotosintesis

spektrofotometer. Sel

klorofil,
yang

didalam

akan

stroma

menghasilkan

penutup
pada

sel

pada

lembaran

tersebut

karbohidrat

akan

(gula).

daun

yang

berlangsung

Gula

tersebut

menyebabkan potensial osmotik cairan sel yang menurun, potensial air juga akan
menurun, dengan peristiwa itu timbul tekanan turgor yang dapat menyebabkan
terbentuknya stroma (Kimball, 1988).

Selain klorofil tumbuhan juga membutuhkan cahaya untuk perkembangannya.


Terdapat empat macam penerima cahaya yang dikenal dalam mempengaruhi
fotomorfogenesis pada tumbuhan. Pertama, fitokrom yaitu diketahui paling kuat
menyerap cahaya merah dan juga mampu menyerap cahaya biru. Kedua adalah
kriptoksom, yaitu kelompok sejumlah pigmen yang serupa menyerap cahaya biru
dan gelombang ultraviolet. Ketiga, penerima cahaya UV yaitu satu atau beberapa
senyawa yang tidak dikenal yang menyerap radiasi ultraviolet antara kurang lebih
280-320 nm. Keempat ialah protoklorofilida, yaitu pigmen yang menyerap cahaya
merah dan biru, bias tereduksi menjadi klorofil a (Sasmitamiharja, 1990).

Letak Klorofil

Klorofil sangat penting bagi tumbuhan untuk melaksanakan fotosintesis dan


menghasilkan energi. Klorofil merupakan pigmen kloroplast yang terdapat dalam
plastid. Plastid merupakan struktur khusus, diselimuti oleh system membran
rangkap ditemui hanya pada tumbuhan dan beberapa protista. Plastid mengandung
ONA dan ribosom yang terbenam (bersama membrane) dalam cair yang disebut
stroma (Salisbury dan Ross, 1995).

Sel penutup memiliki klorofil dalam selnya sehingga dengan bantuan cahaya
matahari dapat melakukan fotosintesis. Terlalu banyak sinar berpengaruh beruk
terhadap klorofil. Larutan klorofil yang dihadapkan pada sinar kuat akam berkurang
hijaunya dan daun yang kena sinar matahari langsung pada umumnya berwarna
hijau kekuningan.

Semua plastid tumbuh dari proplastida yaitu benda kecil yang ditemukan pada
tumbuhan baik didalam gelap maupun ditempat terang. Plastid membelah sama
seperti mitokondria (dan prokariotik). Plastid tidak berwarna biasa disebut
leukoplas. Leukoplas yang paling dikenal ialah amiloplas yang mengandung dua

atau lebih butir pati. Leukoplas lain berisi cadangan protein (proteinoplas)
(Salisbury dan Ross, 1995).

Ada dua macam plastid berwarna, yaitu kloroplas yang mengandung klorofil dan
berbagai pigmen yang menyertainya dan kromoplast yang mengandung pigmen lain
(contohnya pigmen merah pada tomat) (Salisbury dan Ross, 1995).

Klorofil terdapat didalam kloroplas yang merupakan pigmen yang aktif didalam
fotosintesis. Klorofi adalah molekul tetra-spiral yang dihubungkan aleh atom Mg,
yang berbentuk oval yang terkandung dalamnya. Penyerapan yang esensial oleh
kloroplas didalam menbran tilakoid. Tiap-tiap foton dapat mengelurakan electron
kedalam klorofil, klorofil hijau akan menyerapa warna yang panjang gelombangnya
pendek, berenergi tinggi yang efektif dalam fotosintesis. Penyerapan terhadap
panjang gelombang relatif bervariasi dan dapat diukur denan menggunakan
spektrofotometer. Gambaran dari banyaknya penyerapan dari fungsi panjang
gelombang disebut dengan spectrum penyerapan (Dwijoseputro,1980).

Ada 6 tipe klorofil yaitu klorofil a, b, dan c, dorobium serta klorofil 650 dan 660.
klorofil a dan b terdapat pada semua organisme yang melakukan fotosintesis.
Uluran kloroplas bervariasi pada setiap spesies, pada tanaman tingakat tinggi
diameter kloroplas antara 4-6 mm. Kloroplas pad sel polipoid lebih besar
dibandingkan tanaman yang selnya bukan polipoid. Perubahan bentuk dan volume
kloroplas dapat disebabkan oleh cahaya, keadaan yang gelap kloroplas dapat
direduksi

dengan

mengemukakan

penambahan

bahwa

ada

ATP

beberapa

(Devlin,1975).
faktor

faktor

Dwijseputro
yang

(1980)

mempengaruhi

pembentukan klorofil adalah : faktor pembawaan, cahaya, oksigen, karbohidrat,


nitrogen, Mg, Fe, juga unsure unsure Mn, Cu. Zn, air dan temperatur.

Tiap atom atau molekul yang sedikit berbeda tingkat energinya, setiap substansi
menyerap cahaya dengan suatu karakteristik panjang gelombang yang berbeda.
Hal ini bisa ditunjukkan melaluyi spektrum penyerapan, dimana ditujukan selama
penyerapan sinar pada tiap gelombangnya, sebagai contoh, klorofil a sangat kuat

pada panjang gelombang 660 nm pada sinar merah, dan paling rendah pada
panjang gelombang 430 nm pada sinar biru.. Ketika gelombang itu berpindah,
maka sinar yang ada disebelah kiri adalah sinar hijau yang bisa llita lihat (Devlin,
1975).

Spectrum absorbsi klorofil a dan klorofil b berbeda. Cahaya yang tidak cukup
absorbsi oleh klorfil a panjang gelombang 460 nm akan ditangkap oleh klorofil b
yang mempunayi absorbsi yang kuat pada panjang gelombang tersebut. Jadi kedua
jenis klorofil ini saling melengkapi dalam mengabsorbsikan cahaya matahari.
Daerah spectrum antara 500 nm dan 600 nm sanagt lemah absorbsi oleh klorofil,
tetapi hal demikian tidak menjadi masalah bagi kebanyakkan tanaman hijau
(Striyer, 1996).

Kloroplas dikelilingi system daun atau selimut membran ganda yang mengatur lalu
lintas molekul keluar masuk dalam kloroplas. Didalam kloroplas dijumpai bahan
tanaman berbentuk amof, sel dan kaya enzim yang disebut stroma. Stroma ini
mengandung berbagai enzim yang merubah CO2 menjadi karbohidrat khususnya
pati. Didalam stroma ada tilakoid yang mengandung pigmen ,disinilah energi dari
cahaya matahari digunakan untuk mengoksidasi H2O dan menbentuk ATP dan
NADPH yang kaya energi yang diperlukan oleh stroma untuk mengubah CO2
menjadi karbohidrat (Salisbury and Ross, 1995).

Pada daun muda terjadi fotosintesis yang aktif sehingga menbutuhkan klorofil yang
banyak. Klorofil tersebut akan menyerap cahaya yang berenergi tinggi sehingga
fotosintesis terjadi lebih aktif. Daun muda juga mendapatkan transfer klorofil
melalui eksitasi dari daun tua (Dwijoseputro,1980).

Menentukan kadar klorofil daun

Salah satu cara untuk menentukan kadar klorofil daun dengan metoda atau alat
spektofotometer. Spektofotometer temasuk dalam analisa kuantitatif yang di

dasarkan pada sifat warna larutan yang terjadi, atau merupakan salah satu
pembagian kalorimetri. Disini dipakai alat spektrofotometer. Metoda ini dapat
digunakan apabila ; sample yang di ukur harus berwarna, kestabilan warna cukup
lama, intensitas warna terjadi cukup tajam, warna larutan harus bebas dari
gangguan. Warna larutan yang terjadi berbanding lurus dengan kosentrasi larutan
(Khopkar, 1990).

Cahaya yang dipantulkan atau dipancarkan oleh daun tidak efektif bagi fotosintesis,
sebab untuk menghasilkan perubahan kimia cahaya itu harus diabsorbsi terlebih
dahulu. Diketahui bahwa hanya bagian hijau pada tumbuhan yang melaksanakan
fotosintesis daun, cukup alasan untuk menduga bahwa hanya bagian pigmen hijau
klloroplaslah yang menyerap cahaya yang dipantulkan untuk proses tersebut.
Cahaya yang diserap ini dapat ditentukan dengan spektrofotometer (Dwijosepturo,
1980).

Penyerapan relatif untuk setiap panjang gelombang oleh pigmen dapat diukur
dengan spektrofotometer. Grafik penyerapan cahaya untuk kisaran panjang
gelombang tertentu disebut dengan spektrum serapan (Dermawan, 1983).

Menurut Noggle dan Fritz (1979), klorofil akan memperlihatkan flouresensi


berwarna merah yang berarti warna larutan tersebut tidak hijau pada cahaya yang
diluruskan dan akan merah tua pada cahaya yang dipantulkan.

Pada proses fotosintesis banyak diperlukan senyawa kimia yang penting dalam
mengubah cahaya menjadi energi kimia pada tumbuhan tingkat tinggi, adalah
pigmen yang terdapat didalam kloroplas, melalui pigmen inilah cahaya memulai
proses fotosintesis. Pigmen tersebut dalam kloroplas yaitu pada membran internal
yang disebut tilakoid. Pigmen tersebut adalah klorofil a, klorofil b, dan keratinoid
(Sasmitamihardjo, 1990).

Sebagian besar spesies mengabsorbsi lebih dari 90% panjang gelombang biru.
Panjang gelombang lembanyung dan merahyang diabsorbsi juga dilakukan oleh
kloroplas. Dalam tilakoid setiap foton dapat mengeksitasi satu electron dalam
korotenoid atau klorofil (Darmawan, 1983).

Warna hijau pada kloroplas disebabkan oleh adanya empat tipe utama pigmen
didalamnya yaitu klorofil a, dan klorofil b, berwarna hijau karena bnayak
menyerapa warna lembayung dan merah dan memancarkan sinar hijau, selain
klorofil da xantofil dan karoten. Benda-benda berwarna menyerap cahaya dengan
berbagai panjang gelombang sampai pada tingkat tertentu, dan warna yang timbul
pada warna tersebut adalah cahaya yang diserap paling sedikit. Pada proses
fotosintesis warna yang paling sedikit diserap adalah warnadengan cahaya hijau,
warna inilah tersebar dipantulkan oleh tumbuhan sehingga tampak warna hijau
(Sastamitamihardjo,1990).

Klorofil dibentuk dari kodensasi suksinil CoA beserta dengan asama amino glisin
menjadi suatu senyawa. Setelah melalui beberapa tahap reaksi, selanjutnya dengan
adanya fitol dan enzim klorofilase dirubah menjadi klorofil. Pada klorofil a terdapat
gugusan metal, sedangkan pada klorofil b terdapat gugusan aldehid (Darmawan,
1983).

Kloroplas berasal dari proplastid keci (plastid yang belum dewasa, kecil dan hampir
tidak berwarna, dengan sedikit ataupun membrane dalam). Pada umumnya
proplastid berasal hanya dari sel telur yang tidak terbuahi, sperma tidak berperan
disini. Proplastid membelah pada saat embrio berkembang, dan berkembang
menjadi kloroplas ketika daun dan batang terbentuk. Kloropals muda juga aktif
membelah, khususnya bila organ mengandung kloroplas terpanjang pada cahaya.
Jadi, tiap sel dewasa sering terkandung beberapa ratus kloroplas yang terdapat
pigmen klorofil membantu proses fotosintesis organisme (Salisbury and Ross,
1995).

Klorofil tidak larut dalam air, melainkan larut dalam etanol, methanol, eter, aseton,
bensol dan klorofrom. Untuk memisahkan klorofil a dan klorofil bbeserta pigmenpigmen lain karotin, xantofil, organ menggunakan suatu teknik spektrofotometri.
Kalau kita perhatikan suatu larutan zat yang berwarna. Makin pekat larutan tadi
makin banyak menyerap cahaya sehingga kelihatan makin gelap. Adanya hubungan
antara penyerapan cahaya dengan kosentrasi larutan merupakan prinsip dasar dari
penggunaan

spektrofotometer

yang

menggunakan

cahaya

monokromatik

(Seitz,1987).

Faktor yang Mempengaruhi Terbentuknya Klorofil

Terjadinya klorofil dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu factor pembawa (gen), jika
gen ini tidak ada, tanaman akan tampak putih (albino). Factor kedua adalah
cahaya. Jika cahaya terlalu kuat, klorofil akan berkurang hijaunya. Factor yang
ketiga adalah oksigen dan factor lainnya adalah karbohidrat, nitrogen, magnesium,
mangan, coprum, zink, air, dan temperature (Dwijoseputro, 1985).

Pembentukan klorofil dalam tubuh tumbuhan dipengaruhi oleh beberapa factor


antara lain : factor pembawaan (gen), cahaya, oksigen, karbohidrat, nitrogen,
magnesium dan besi serta air dan temperature, dimana temperature yang baik
untuk pembentukan klorofil yaitu 3-48oC (Dwijoseputro, 1994)

Klorofil dibentuk dari kondensasi suksinil Co-A dan asam amino glisin menjadi
senyawa yang tidak stabil yaitu asam amino glisin menjadi senyawa asam amino
ketoda di dapat, kemudian melalui dekarboksilasi dan diubah menjadi asam amino
lovalenat dikatalis oleh enzim amino lovalenat sintetase dengan adanya pridoksal
posfat dan cahaya (Nurdin, 1997).

Dibungkus oleh dua lapis membrane yaitu membrane luar dan membran dalam,
yang dipisahkan oleh ruang intermembran. Membrane luar datar, sedangkan
membrane dalam melebar dan melipat ke arah dalam membentuk tumpukan

seperti kantong-kantong yang disebut tilakoid. Tumpukan tilakoid yang sejajar


disebut granum, satu granum terdiri dari 2-100 tilakoid. Didalam setiap tilakoid
terdapat ruang yang disebut lumen yang berisi garam pelarut (Nurdin, 1997).

Kloroplas merupakan organel yang berbentuk lensa dan berukuran kira-kira dua
micrometer dikali lima micrometer. Kloroplas ini dilingkupi oleh dua membrane yang
dipisahkan oleh ruang inter membran yang sempit. Membran dalam melingkupi
cairan yang disebut stroma. Stroma mengelilingi ruangan ketiga, yang dibatasi oleh
membrannya sendiri (membrane tilakoid). Diseluruh kloroplas, kantung tilakoid
ditumpuk membentuk grana yang dihubungkan satu sama lain oleh tubula tipis
diantara masing-masing tilakoid (Campbell, 2002).

Tiap kloroplas mengandung 40-60 granum dan ada juga yang tidak pakai grana
seperti pada kloroplas seludang ikatan pembuluh. Membrane tilakoid sama dengan
membrane lain disusun oleh lipid dan protein, disamping adanya pigmen-pigmen
fotosintetik dan senyawa-senyawa pembawa electron lainnya. Kloroplas sama
dengan mitokondria, juga punya DNA, ribosom dan RNA sendiri yang berguna
untuk membentuk polipeptida dan protein tertentu bersama dengan DNA inti
(Nurdin, 1997).

DAFTAR PUSTAKA
Campbell, N. A. 2002. Biologi Jilid I. Erlangga. Jakarta.
Darmawan dan Baharsyah. 1983. Dasar-dasar Fisiologi Tanaman. PT Suryani
Utama. Semarang.
Devlin,R.M. 1975. Plant Phsiology. Third Edition. D. Van Nostrand, Company. New
York.
Dwijoseputro, D. 1980. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Gramedia. Jakarta
Kimball, J.W. 1988. Biologi Umum. Erlangga. Jakarta
Khopar, S.M. 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. UI. Press. Jakarta
Noggle. G.R. and Fritz, G.J. 1979. Introduction Plant Physiology. Prentice Hall Of
India.
Nurdin, H. 1997. Buku Ajar Fisiologi Tumbuhan. Departement Pendidikan dan
Kebudayaan Universitas Andalas Padang.

Sasmitamiharjdo, D. Siregar. 1990. Dasar- dasar Fisiologi Tumbuhan. ITB. Bandung


Salisbury and Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid II. ITB. Bandung
Striyer, L. 1996. Biokimia. Edisi 4. Penerbit Buku Kedokteran. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai