Pengertian Klorofil
Klorofil adalah pigmen warna hijau yang berperan dalam proses fotosintesis
dengan menyerap dan mengubah energi cahaya menjadi energi kimia. Klorofil
terdapat pada tumbuhan, alga dan bakteri fotosintetik. Istilah Klorofil berasal dari
bahasa Yunani yaitu chloros artinya hijau dan phyllos artinya daun. Istilah ini
pertama diperkenalkan tahun 1818. dimana pigmen tersebut diekstrak dari
tumbuhan dengan menggunakan pelarut organik. Riset tersebut dilakukan oleh
Hans Fischer peneliti klorofil yang memperoleh nobel prize winner pada tahun 1915
berasal dari Technishe Hochschule, Munich Germany.
Macam-macam klorofil
pada
memaksimalkan
gelombang
penyerapan
cahaya
energi
pendek
cahaya,
dan
maka
juga
pada
panjang.
kloroplas
Untuk
terdapat
kelompok pemanen cahaya yang disebut dengan antena yang terdiri dari
bermacam-macam pigmen, pigmen yang paling banyak pada kloroplas adalah
klorofil. Klorofil merupakan pigmen yang berwarna hijau yang terdapat pada
kloroplast. Pigmen ini berguna untuk melangsungkan fotosintesis pada tumbuhan .
Aneka bentuk dan ukuran kloroplast ditemukan pada berbagai tumbuhan (Salisbury
and Ross, 1995). Pada tanaman tingkat tinggi ada 2 macam klorofil yaitu) yang
berwarna hijau tua dan berwarna hijau muda. Klorofil-a dan b paling kuat
menyerap cahaya di bagian merah (600-700 nm), sedangkan yang paling sedikit
cahaya hijau (500-600 nm). Sedangkan cahaya berwarna biru dari spektrum
tersebut
diserap
oleh
karotenoid.
Karotenoid
ternyata
berperan
membantu
lebih baik. Energi yang diserap karotenoid diteruskan kepada klorofil-a untuk
diserap digunakan dalam proses fotosintesis, demikian pula dengan klorofil-b.
Perbedaan klorofil a dan b adalah pada atom C3 terdapat gugusan metil untuk
klorofil a dan aldehid untuk klorofil b. karena itu keduanya mempunyai penyerapan
gelombang cahaya yang berbeda. Peranan pigmen klorofil adalah dalam reaksi
fotosistem. Klorofil mempunyai banyak electron yang mampu berpindah ke orbit
eksitasi karena menyerap cahaya (Nurdin, 1997).
Klorofil a
Klorofil a adalah suatu senyawa kompleks antara magnesium dengan porfirin yang
mengandung
cincin
siklopentanon
(cincin
V).
Keempat
atom
nitrogennya
Klorofil b
Klorofil b adalah klorofil kedua yang terdapat pada tumbuhan hijau. Klorofil b juga
terikat pada protein di dalam sel. Klorofil B terdapat pada ganggang hijau
chlorophyta dan tumbuhan darat. Rumus kimianya C55 H70 O6 N4 Mg
Klorofil a dan klorofil b paling kuat menyerap cahaya bagian merah dan ungu
spektrum,cahaya hijau yang paling sedikit diserap maka apabila cahaya putih
menyinari struktur-struktur yang mengandung klorofil seperti misalnya daun maka
sinar hijau akan dikirimkan dan dipantulkan sehingga strukturnya tampak berwarna
hijau. Karoten termasuk ke dalam kromoplas yaitu plastida yang berwarna dan
mengandung pigmen selain klorofil.
Klorofil C
Klorofil
terdapat
pada
ganggang
coklat
Phaeophyta
serta
diatome
Klorofil d
Klorofil d terdapat pada ganggang merah Rhadophyta. Akibat adanya klorofil,
tumbuhan
dapat
menyusun
makanannya
sendiri
dengan
bantuan
cahaya
matahari..
Fotosintesis terjadi pada semua bagian berwarna hijau pada tumbuhan karena
mamiliki kloroplas, tetapi tempat utama berlangsungnya fotosintesis adalah daun.
Pigmen warna hijau yang terdapat pada kloroplas disebut dengan klorofil dan dari
zat
inilah
warna
daun
berasal.
Klorofil
menyerap
energy
cahaya
yang
Kadar dari klorofil yang terkandung dalam suatu organ tumbuhan dapat diukur
dengan
metoda
mengandung
fotosintesis
spektrofotometer. Sel
klorofil,
yang
didalam
akan
stroma
menghasilkan
penutup
pada
sel
pada
lembaran
tersebut
karbohidrat
akan
(gula).
daun
yang
berlangsung
Gula
tersebut
menyebabkan potensial osmotik cairan sel yang menurun, potensial air juga akan
menurun, dengan peristiwa itu timbul tekanan turgor yang dapat menyebabkan
terbentuknya stroma (Kimball, 1988).
Letak Klorofil
Sel penutup memiliki klorofil dalam selnya sehingga dengan bantuan cahaya
matahari dapat melakukan fotosintesis. Terlalu banyak sinar berpengaruh beruk
terhadap klorofil. Larutan klorofil yang dihadapkan pada sinar kuat akam berkurang
hijaunya dan daun yang kena sinar matahari langsung pada umumnya berwarna
hijau kekuningan.
Semua plastid tumbuh dari proplastida yaitu benda kecil yang ditemukan pada
tumbuhan baik didalam gelap maupun ditempat terang. Plastid membelah sama
seperti mitokondria (dan prokariotik). Plastid tidak berwarna biasa disebut
leukoplas. Leukoplas yang paling dikenal ialah amiloplas yang mengandung dua
atau lebih butir pati. Leukoplas lain berisi cadangan protein (proteinoplas)
(Salisbury dan Ross, 1995).
Ada dua macam plastid berwarna, yaitu kloroplas yang mengandung klorofil dan
berbagai pigmen yang menyertainya dan kromoplast yang mengandung pigmen lain
(contohnya pigmen merah pada tomat) (Salisbury dan Ross, 1995).
Klorofil terdapat didalam kloroplas yang merupakan pigmen yang aktif didalam
fotosintesis. Klorofi adalah molekul tetra-spiral yang dihubungkan aleh atom Mg,
yang berbentuk oval yang terkandung dalamnya. Penyerapan yang esensial oleh
kloroplas didalam menbran tilakoid. Tiap-tiap foton dapat mengelurakan electron
kedalam klorofil, klorofil hijau akan menyerapa warna yang panjang gelombangnya
pendek, berenergi tinggi yang efektif dalam fotosintesis. Penyerapan terhadap
panjang gelombang relatif bervariasi dan dapat diukur denan menggunakan
spektrofotometer. Gambaran dari banyaknya penyerapan dari fungsi panjang
gelombang disebut dengan spectrum penyerapan (Dwijoseputro,1980).
Ada 6 tipe klorofil yaitu klorofil a, b, dan c, dorobium serta klorofil 650 dan 660.
klorofil a dan b terdapat pada semua organisme yang melakukan fotosintesis.
Uluran kloroplas bervariasi pada setiap spesies, pada tanaman tingakat tinggi
diameter kloroplas antara 4-6 mm. Kloroplas pad sel polipoid lebih besar
dibandingkan tanaman yang selnya bukan polipoid. Perubahan bentuk dan volume
kloroplas dapat disebabkan oleh cahaya, keadaan yang gelap kloroplas dapat
direduksi
dengan
mengemukakan
penambahan
bahwa
ada
ATP
beberapa
(Devlin,1975).
faktor
faktor
Dwijseputro
yang
(1980)
mempengaruhi
Tiap atom atau molekul yang sedikit berbeda tingkat energinya, setiap substansi
menyerap cahaya dengan suatu karakteristik panjang gelombang yang berbeda.
Hal ini bisa ditunjukkan melaluyi spektrum penyerapan, dimana ditujukan selama
penyerapan sinar pada tiap gelombangnya, sebagai contoh, klorofil a sangat kuat
pada panjang gelombang 660 nm pada sinar merah, dan paling rendah pada
panjang gelombang 430 nm pada sinar biru.. Ketika gelombang itu berpindah,
maka sinar yang ada disebelah kiri adalah sinar hijau yang bisa llita lihat (Devlin,
1975).
Spectrum absorbsi klorofil a dan klorofil b berbeda. Cahaya yang tidak cukup
absorbsi oleh klorfil a panjang gelombang 460 nm akan ditangkap oleh klorofil b
yang mempunayi absorbsi yang kuat pada panjang gelombang tersebut. Jadi kedua
jenis klorofil ini saling melengkapi dalam mengabsorbsikan cahaya matahari.
Daerah spectrum antara 500 nm dan 600 nm sanagt lemah absorbsi oleh klorofil,
tetapi hal demikian tidak menjadi masalah bagi kebanyakkan tanaman hijau
(Striyer, 1996).
Kloroplas dikelilingi system daun atau selimut membran ganda yang mengatur lalu
lintas molekul keluar masuk dalam kloroplas. Didalam kloroplas dijumpai bahan
tanaman berbentuk amof, sel dan kaya enzim yang disebut stroma. Stroma ini
mengandung berbagai enzim yang merubah CO2 menjadi karbohidrat khususnya
pati. Didalam stroma ada tilakoid yang mengandung pigmen ,disinilah energi dari
cahaya matahari digunakan untuk mengoksidasi H2O dan menbentuk ATP dan
NADPH yang kaya energi yang diperlukan oleh stroma untuk mengubah CO2
menjadi karbohidrat (Salisbury and Ross, 1995).
Pada daun muda terjadi fotosintesis yang aktif sehingga menbutuhkan klorofil yang
banyak. Klorofil tersebut akan menyerap cahaya yang berenergi tinggi sehingga
fotosintesis terjadi lebih aktif. Daun muda juga mendapatkan transfer klorofil
melalui eksitasi dari daun tua (Dwijoseputro,1980).
Salah satu cara untuk menentukan kadar klorofil daun dengan metoda atau alat
spektofotometer. Spektofotometer temasuk dalam analisa kuantitatif yang di
dasarkan pada sifat warna larutan yang terjadi, atau merupakan salah satu
pembagian kalorimetri. Disini dipakai alat spektrofotometer. Metoda ini dapat
digunakan apabila ; sample yang di ukur harus berwarna, kestabilan warna cukup
lama, intensitas warna terjadi cukup tajam, warna larutan harus bebas dari
gangguan. Warna larutan yang terjadi berbanding lurus dengan kosentrasi larutan
(Khopkar, 1990).
Cahaya yang dipantulkan atau dipancarkan oleh daun tidak efektif bagi fotosintesis,
sebab untuk menghasilkan perubahan kimia cahaya itu harus diabsorbsi terlebih
dahulu. Diketahui bahwa hanya bagian hijau pada tumbuhan yang melaksanakan
fotosintesis daun, cukup alasan untuk menduga bahwa hanya bagian pigmen hijau
klloroplaslah yang menyerap cahaya yang dipantulkan untuk proses tersebut.
Cahaya yang diserap ini dapat ditentukan dengan spektrofotometer (Dwijosepturo,
1980).
Penyerapan relatif untuk setiap panjang gelombang oleh pigmen dapat diukur
dengan spektrofotometer. Grafik penyerapan cahaya untuk kisaran panjang
gelombang tertentu disebut dengan spektrum serapan (Dermawan, 1983).
Pada proses fotosintesis banyak diperlukan senyawa kimia yang penting dalam
mengubah cahaya menjadi energi kimia pada tumbuhan tingkat tinggi, adalah
pigmen yang terdapat didalam kloroplas, melalui pigmen inilah cahaya memulai
proses fotosintesis. Pigmen tersebut dalam kloroplas yaitu pada membran internal
yang disebut tilakoid. Pigmen tersebut adalah klorofil a, klorofil b, dan keratinoid
(Sasmitamihardjo, 1990).
Sebagian besar spesies mengabsorbsi lebih dari 90% panjang gelombang biru.
Panjang gelombang lembanyung dan merahyang diabsorbsi juga dilakukan oleh
kloroplas. Dalam tilakoid setiap foton dapat mengeksitasi satu electron dalam
korotenoid atau klorofil (Darmawan, 1983).
Warna hijau pada kloroplas disebabkan oleh adanya empat tipe utama pigmen
didalamnya yaitu klorofil a, dan klorofil b, berwarna hijau karena bnayak
menyerapa warna lembayung dan merah dan memancarkan sinar hijau, selain
klorofil da xantofil dan karoten. Benda-benda berwarna menyerap cahaya dengan
berbagai panjang gelombang sampai pada tingkat tertentu, dan warna yang timbul
pada warna tersebut adalah cahaya yang diserap paling sedikit. Pada proses
fotosintesis warna yang paling sedikit diserap adalah warnadengan cahaya hijau,
warna inilah tersebar dipantulkan oleh tumbuhan sehingga tampak warna hijau
(Sastamitamihardjo,1990).
Klorofil dibentuk dari kodensasi suksinil CoA beserta dengan asama amino glisin
menjadi suatu senyawa. Setelah melalui beberapa tahap reaksi, selanjutnya dengan
adanya fitol dan enzim klorofilase dirubah menjadi klorofil. Pada klorofil a terdapat
gugusan metal, sedangkan pada klorofil b terdapat gugusan aldehid (Darmawan,
1983).
Kloroplas berasal dari proplastid keci (plastid yang belum dewasa, kecil dan hampir
tidak berwarna, dengan sedikit ataupun membrane dalam). Pada umumnya
proplastid berasal hanya dari sel telur yang tidak terbuahi, sperma tidak berperan
disini. Proplastid membelah pada saat embrio berkembang, dan berkembang
menjadi kloroplas ketika daun dan batang terbentuk. Kloropals muda juga aktif
membelah, khususnya bila organ mengandung kloroplas terpanjang pada cahaya.
Jadi, tiap sel dewasa sering terkandung beberapa ratus kloroplas yang terdapat
pigmen klorofil membantu proses fotosintesis organisme (Salisbury and Ross,
1995).
Klorofil tidak larut dalam air, melainkan larut dalam etanol, methanol, eter, aseton,
bensol dan klorofrom. Untuk memisahkan klorofil a dan klorofil bbeserta pigmenpigmen lain karotin, xantofil, organ menggunakan suatu teknik spektrofotometri.
Kalau kita perhatikan suatu larutan zat yang berwarna. Makin pekat larutan tadi
makin banyak menyerap cahaya sehingga kelihatan makin gelap. Adanya hubungan
antara penyerapan cahaya dengan kosentrasi larutan merupakan prinsip dasar dari
penggunaan
spektrofotometer
yang
menggunakan
cahaya
monokromatik
(Seitz,1987).
Terjadinya klorofil dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu factor pembawa (gen), jika
gen ini tidak ada, tanaman akan tampak putih (albino). Factor kedua adalah
cahaya. Jika cahaya terlalu kuat, klorofil akan berkurang hijaunya. Factor yang
ketiga adalah oksigen dan factor lainnya adalah karbohidrat, nitrogen, magnesium,
mangan, coprum, zink, air, dan temperature (Dwijoseputro, 1985).
Klorofil dibentuk dari kondensasi suksinil Co-A dan asam amino glisin menjadi
senyawa yang tidak stabil yaitu asam amino glisin menjadi senyawa asam amino
ketoda di dapat, kemudian melalui dekarboksilasi dan diubah menjadi asam amino
lovalenat dikatalis oleh enzim amino lovalenat sintetase dengan adanya pridoksal
posfat dan cahaya (Nurdin, 1997).
Dibungkus oleh dua lapis membrane yaitu membrane luar dan membran dalam,
yang dipisahkan oleh ruang intermembran. Membrane luar datar, sedangkan
membrane dalam melebar dan melipat ke arah dalam membentuk tumpukan
Kloroplas merupakan organel yang berbentuk lensa dan berukuran kira-kira dua
micrometer dikali lima micrometer. Kloroplas ini dilingkupi oleh dua membrane yang
dipisahkan oleh ruang inter membran yang sempit. Membran dalam melingkupi
cairan yang disebut stroma. Stroma mengelilingi ruangan ketiga, yang dibatasi oleh
membrannya sendiri (membrane tilakoid). Diseluruh kloroplas, kantung tilakoid
ditumpuk membentuk grana yang dihubungkan satu sama lain oleh tubula tipis
diantara masing-masing tilakoid (Campbell, 2002).
Tiap kloroplas mengandung 40-60 granum dan ada juga yang tidak pakai grana
seperti pada kloroplas seludang ikatan pembuluh. Membrane tilakoid sama dengan
membrane lain disusun oleh lipid dan protein, disamping adanya pigmen-pigmen
fotosintetik dan senyawa-senyawa pembawa electron lainnya. Kloroplas sama
dengan mitokondria, juga punya DNA, ribosom dan RNA sendiri yang berguna
untuk membentuk polipeptida dan protein tertentu bersama dengan DNA inti
(Nurdin, 1997).
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, N. A. 2002. Biologi Jilid I. Erlangga. Jakarta.
Darmawan dan Baharsyah. 1983. Dasar-dasar Fisiologi Tanaman. PT Suryani
Utama. Semarang.
Devlin,R.M. 1975. Plant Phsiology. Third Edition. D. Van Nostrand, Company. New
York.
Dwijoseputro, D. 1980. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Gramedia. Jakarta
Kimball, J.W. 1988. Biologi Umum. Erlangga. Jakarta
Khopar, S.M. 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. UI. Press. Jakarta
Noggle. G.R. and Fritz, G.J. 1979. Introduction Plant Physiology. Prentice Hall Of
India.
Nurdin, H. 1997. Buku Ajar Fisiologi Tumbuhan. Departement Pendidikan dan
Kebudayaan Universitas Andalas Padang.