Pada umumnya pakan yang diberikan pada ternak harus sesuai kebutuhan ternak baik dari segi
kualitas maupun kuantitas agar dapat dimanfaatkan ternak untuk berbagai fungsi tubuhnya, yaitu
hidup pokok, produksi dan reproduksi. Penambahan premix ke dalam campuran konsentrat dapat
meningkatkan kualitas nutrisi di dalam konsentrat yang bermanfaat dalam mengoptimalkan
produktivitas dan membantu meningkatkan pertumbuhan ternak (Mariyono dan Romjali, 2007).
Premix merupakan imbuhan pakan (feed additive) atau pelengkap pakan berupa vitamin, mineral
dan asam amino (feed supplement) yang pemberiannya dicampurkan dalam pakan/ air minum.
Premix sendiri mengandung arti campuran dari berbagai bahan sumber vitamin (premix vitamin)
atau sumber mineral mikro (premix mineral) atau campuran kedua-duanya (premix vitamin-
mineral).
Dalam industri pakan ternak yang terkandung dalam premix ini menjadi salah satu rahasia yang
tidak boleh diketahui oleh orang lain selain petugas khusus. Premix ini biasa terdiri dari bahan
sumber vitamin makro dan mikro, mineral makro dan mikro serta additives yang dibuat dalam
jumlah yang sedikit dan harus terdistribusi merata dalam ransum atau konsentrat yang akan dibuat.
Pembuatan premix di pabrik pakan, biasanya berbagai macam vitamin, mineral dan bahan bahan
lain yang akan digunakan dalam jumlah sedikit, terlebih dahulu dicampurkan sebelum dimasukan
kedalam mesin pencampur (mixer). Tidak ada standar industri tertentu yang mendefinisikan
komposisi di atas secara tepat, namun umumnya jumlah tambahan suplemen untuk premix adalah
berkisar 1% dari total komposisi. Premix diformulasikan untuk menambah berbagai vitamin yang
terkandung dalam berbagai bahan penyusun pakan. Premix ditambahkan untuk mengganti atau
mengimbangi berbagai vitamin yang tersedia secara tidak lengkap dan kehilangan yang terjadi
selama proses pembuatan dan penyimpanan. Tujuan penambahan premix ialah meningkatkan
asupan nutrisi agar ternak mencapai kondisi optimal.
Sumber:
http://info.medion.co.id
Mariyono dan Romjali. E. 2007. Petunjuk Teknis Teknologi Inovasi Paka Murah untuk Usaha Pembibitan
Sapi Potong. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan. Pasuruan.
Dedak padi atau yang sering kita kenal sebagai bekatul atau dalam bahasa inggris disebut rice
brand, merupakan salah satu bahan baku untuk pembuatan ransum ternak khususnya sebagai
sumber energi. Sebenarnya dedak padi yang terdapat dipsaran itu ada 2 jenis, yaitu dedak padi
kasar dan dedak padi halus atau yang disebut dengan bekatul. Kandungan nutrisi dari 2 jenis dedak
ini berbeda, kandungan proteinnya lebih tinggi pada dedak padi halus. Harga jualnya pun juga
berbeda, di tempat penjualan pakan ternak harga dedak padi ini biasanya mempunyai selisih 500 -
1000 rupiah. Dedak padi sebagai sumber bahan pakan sumber energi mengandung serat kasar yang
cukup tinggi 11,4%, kandungan protein kasar sekitar 12,9%, lemak 13% dan mengandung
senyawa anti nutrisi fitat.
Tujuan dari fermentasi ini adalah memecah kandungan serat, protein dan karbohidrat menjadi
senyawa yang lebih sederhana, fermentasi dedak padi dapat menggunakan ragi, bakteri, fungi atau
kombinasi dari ketiganya pada kondisi anaerobik atau tertutup. Tujuan fermentasi adalah untuk
meningkatkan kandungan nutrisi suatu produk sehingga menjadi lebih baik. Fungsi lainnya untuk
menurunkan zat anti nutrisi dari bahan utama.
Metode :
1. 1 kg Dedak padi
2. 2 butir Ragi tape
3. Air secukupnya
4. Drum atau Kantong plastik
5. Panci kukus
6. Kompor
Metode :
1. Membasahi dedak padi dengan air, perbandingannya 3:1 (saat dikepal tidak meneteskan
air dan di lepas adonan tidak hancur).
2. Mengukus adonan dedak padi selama 15-30 menit.
3. Mendinginkan adonan dedak padi.
4. Menghaluskan ragi tape.
5. Mencampurkan ragi tape secara merata setelah adonan dingin agar bakteri starter yang
terdapat dalam ragi tape tidak mati.
6. Masukan adonan tadi ke dalam drum atau kantong plastik dan menutupnya sampai rapat.
7. Menyimpan adonan selama 1-2 hari.
Metode :
1. Menyiapkan 20 kg dedak padi segar, 3% molasses dan 3% EM4 (dari berat 20 kg bahan).
2. Mencampurkan air 25% dari berat bahan (10 Liter air) dengan molasses dan EM4,
mengaduknya hingga rata.
3. Mencampurkan larutan dengan dedak padi secara bertahap dan mengaduknya hingga rata.
4. Memasukkan hasil adonan ke drum atau kantong plastik dan menututupnya hingga rapat.
5. Menyimpan pada suhu ruang dan tidak terkena sinar matahari langsung selama 2-3 hari.
Tanda-tanda fermentasi sudah selesai adalah timbul wangi, agak menggumpal, dan terasa hangat.
Sebelum dedak padi fermentasi diberikan pada ternak, dedak padi fermentasi harus diangin-
anginkan terlebih dahulu. Dedak padi fermentasi dapat dikeringkan untuk disimpan dalam jangka
waktu yang lama. Dedak padi terfermentasi bisa tahan sampai 3 bulan tanpa bau tengik dalam
kondisi kering. Hal ini karena kandungan lemak pada dedak padi yang mudah ditumbuhi bakteri
dan menyebabkan bau tengik sudah terurai pada saat proses fermentasi.
Sumber:
http://bambangdwisuharmoko.blogspot.co.id
https://joyniemfarm.wordpress.com
http://sumsel.litbang.pertanian.go.id