Ternak
Dedak padi adalah hasil samping penggilingan padi dan telah banyak digunakan sebagai pakan
ternak. Dedak padi didapat dari hasil samping pemisahan beras dengan sekam (kulit gabah) pada
gabah yang telah dikeringkan melalui proses pemisahan dengan ditumbuk atau dgiling yang
dapat digunakan sebagai pakan ternak. Proses pemisahan menjadi dedak ini akan mendapatkan
sekitar 10% dedak padi, 50% beras dan sisanya hasil ikutan seperti pecahan butir beras, sekam
dan sebagainya, akan tetapi persentase ini tergantung pada umur dan jenis padi itu sendiri,
banyak faktoe yang mempengaruhinya.
Dedak padi atau yang sering kita kenal sebagai bekatul atau dalam bahasa inggris disebut rice
brand, merupakan salah satu bahan baku untuk pembuatan ransum ternak khususnya sebagai
sumber energi. Sebenarnya dedak padi yang terdapat dipsaran itu ada 2 jenis, yaitu dedak padi
kasar dan dedak padi halus atau yang disebut dengan bekatul. Kandungan nutrisi dari 2 jenis
dedak ini berbeda, kandungan proteinnya lebih tinggi pada dedak padi halus. Harga jualnya pun
juga berbeda, di tempat penjualan pakan ternak harga dedak padi ini biasanya mempunyai selisih
500 - 1000 rupiah. Dedak padi sebagai sumber bahan pakan sumber energi mengandung serat
kasar yang cukup tinggi 11,4%, kandungan protein kasar sekitar 12,9%, lemak 13% dan
mengandung senyawa anti nutrisi fitat.
Tujuan dari fermentasi ini adalah memecah kandungan serat, protein dan karbohidrat menjadi
senyawa yang lebih sederhana, fermentasi dedak padi dapat menggunakan ragi, bakteri, fungi
atau kombinasi dari ketiganya pada kondisi anaerobik atau tertutup. Tujuan fermentasi adalah
untuk meningkatkan kandungan nutrisi suatu produk sehingga menjadi lebih baik. Fungsi lainnya
untuk menurunkan zat anti nutrisi dari bahan utama.
Cara Pembuatan Dedak Padi Fermentasi
Dedak Padi Fermentasi Sederhana
Bahan :
2. Air
3. Molases
Metode :
2. Mencampurkan air (25% dari berat dedak padi) dengan molasses (3% dari berat dedak
padi).
6. Memfermentasi dedak padi di dalam drum atau kantong plastik selama 1 bulan pada suhu
kamar.
Dedak Padi Fermentasi dengan Ragi Tape
Bahan :
1. 1 kg Dedak padi
3. Air secukupnya
5. Panci kukus
6. Kompor
Metode :
1. Membasahi dedak padi dengan air, perbandingannya 3:1 (saat dikepal tidak meneteskan
air dan di lepas adonan tidak hancur).
5. Mencampurkan ragi tape secara merata setelah adonan dingin agar bakteri starter yang
terdapat dalam ragi tape tidak mati.
6. Masukan adonan tadi ke dalam drum atau kantong plastik dan menutupnya sampai rapat.
2. Molasses
3. EM4
4. Air
5. Drum atau kantong plastik
Metode :
1. Menyiapkan 20 kg dedak padi segar, 3% molasses dan 3% EM4 (dari berat 20 kg bahan).
2. Mencampurkan air 25% dari berat bahan (10 Liter air) dengan molasses dan EM4,
mengaduknya hingga rata.
3. Mencampurkan larutan dengan dedak padi secara bertahap dan mengaduknya hingga
rata.
4. Memasukkan hasil adonan ke drum atau kantong plastik dan menututupnya hingga rapat.
5. Menyimpan pada suhu ruang dan tidak terkena sinar matahari langsung selama 2-3 hari.
Tanda-tanda fermentasi sudah selesai adalah timbul wangi, agak menggumpal, dan terasa hangat.
Sebelum dedak padi fermentasi diberikan pada ternak, dedak padi fermentasi harus diangin-
anginkan terlebih dahulu. Dedak padi fermentasi dapat dikeringkan untuk disimpan dalam jangka
waktu yang lama. Dedak padi terfermentasi bisa tahan sampai 3 bulan tanpa bau tengik dalam
kondisi kering. Hal ini karena kandungan lemak pada dedak padi yang mudah ditumbuhi bakteri
dan menyebabkan bau tengik sudah terurai pada saat proses fermentasi.