Anda di halaman 1dari 4

Laporan Fermentasi Jerami Padi

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Salah satu faktor permasalahan pakan ternak sapi yang sering timbul adalah
penyediaan bahan pakan ternak kurang seimbang antara musim kemarau dan musim
penghujan. Produksi hijauan sangat dipengaruhi oleh musim yaitu di musim hujan hijauan
pakan ternak tersedia dengan melimpah, sehingga kebutuhan ternak akan tercukupi. Tetapi
sebaliknya di musim kemarau hijauan pakan ternak sulit didapatkan, sehingga terjadi
kerawanan pakan ternak. Di satu pihak ternak terancam kelaparan di musim kemarau,
sedangkan dilain pihak tersedia potensi yang sangat besar sebagai cadangan energi untuk
ternak ruminansia. Yaitu limbah pertanian berupa jerami padi, jerami jagung, jerami kacang -
kacangan dan sebagainya.
Potensi fisik jerami yang sangat besar belum sepenuhnya dimanfaatkan. Pemanfaatan
jerami sebagian besar dibakar (37%) untuk pupuk, dijadikan alas kandang (36%) yang
kemudian dijadikan kompos dan hanya sekitar 15% sampai 22% yang digunakan sebagai
pakan ternak. Kendala utama penggunaan jerami sebagai bahan pakan ternak adalah
kecernaan (45-50%) dan protein (3-5%) yang rendah.
Produksi jerami padi bervariasi yaitu dapat mencapai 12-15 ton jerami segar per ha
satu kali panen, atau 4-5 ton jerami kering per ha tergantung pada lokasi dan jenis varietas
tanaman yang digunakan. Oleh karena itu jerami padi sangat penting artinya untuk
dimanfaatkan menjadi makanan ternak ruminansia khusususnya sapi potong, kambing dan
domba. Hanya saja jerami padi mutunya rendah , dimana jerami padi mengandung
serat kasar dan silikat yang tinggi sedangkan kadar protein dan daya
cernanya rendah.
Untuk meningkatkan mutu jerami padi. perlu dilakukan proses fermentasi dengan
menggunakan urea dan probiotik. Probiotik adalah campuran berbagai mikro organisme yang
berguna untuk mempercepat proses pemecahan serat jerami padi, sehingga mudah dicerna
oleh ternak (Litbang Sumbar, tt).
BAB II
MATERI DAN METODE

2.1 Alat:
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum fermentasi jerami adalah:

a) Alat:
Ø Ember
Ø Kantung plastik
Ø Tali rapia
Ø Timbangan
Ø Pisau

b) Bahan:
Ø Jerami 5 kg
Ø Tetes/Molasses 0,75 liter
Ø Air 1,5 liter
Ø Superphosphat 1 sendok teh
Ø Amonium sulfat 10 gram

2.2 Tahap Pelaksanaan


Langkah kerja:
a. Timbang jerami padi sebanyak 5 kg lalu dipotong-potong dengan ukuran 5-10 cm.
b. Larutkan tetes sebanyak 0,75 liter denganair sebanyak 1,5 liter. Aduk sampai homogen dan
tambahkan 1 sendok teh superphosphat dan 10 gram omanium sulfat aduk sampai rata.
c. Setelah siap jerami yang dipotong tadi selanjutnya disiram dengan larutan yang sudah
homogen tadi sambil terus di balik-balik sampai tercampur semua.
d. Kemudian dimasukan kedalam kantung plastik sambil ditekan biar padat lalu diikat dan
disimpan selama 24 jam
e. Ikatan plastik dibuka, dan jerami padi dikeluarkan dan diangin-angin kurang lebih 30 menit.
f. Hasil fermentasi siap diberikan pada ternak.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam paraktikum fermentasi jerami padi di Laboratorium Nutrisi pakan ternak STPP
malang bahan kimia yang digunakan untuk fermentasi adalah Superphosphat 1 sendok teh
dan Amonium sulfat 10 gram. Dimana superhosphat berfungsi sebagai sumber mineral dan
amonium sulfat berfungsi sebagai sumber N yang dapat memecahkan ikatan selulosa,
hemiselulosa, dan lignin yang menjadi faktor pembatas kecernaan jerami padi oleh
ternak. Selain penggunaan kedua bahan kimia tersebut dalam fermentasi jerami juga
ditambahkan molases. Molases sebagai sumber karbohidrat dapat meningkatkan
palatabilitas ternak terhadap jerami yang difermentasi.Ditinjau dari komposisi
kimianya, jerami padi mempunyai nilai gizi yang sangat rendah bila dipakai sebagai
bahan pakan ternak ruminansia. Walaupun demikian jerami padi mengandung zat -zat
potensial yang dapat dicerna sebagai sumber energi bagi ternak apabila jerami padi diolah
dengan proses “Fermentasi”, yang sering disebut dengan istilah Fermentasi Jerami ( tape
jerami )

Tabel 1. Nilai gizi Jerami Antara Proses Fermentasi dengan Proses Biasa
Jerami Padi (%/kg BK)
Parameter
Tanpa Fermentasi Fermentasi
Protein 3,5 7.0
Serat Kasar 80 77
Daya Cerna 28 55
Sumber: Blogdetik, 2009

Keuntungan Jerami Fermentasi:

Adapun keuntungan pengolahan limbah jerami padi dengan menggunakan


cara fermentasi adalah:
1. Meningkatkan daya cerna ternak terhadap jerami karena struktur jerami lebih
lunak.
2. Meningkatkan kandungan gizi jerami.
3. Meningkatan penyediaan bahan pakan ternak
4. Memanfaatkan limbah pertanian sebagai pakan ternak sapi.

Aplikasi Jerami Padi


Setelah difermentasi selama 24 jam, hasil fermentasi jerami padi dapat dibongkar
untuk diberikan pada ternak, tapi sebelum diberikan pada ternak perlu diamati ciri- ciri dari
hasil fermentasi jerami yang meliputi: beraroma harum atau beraroma tape, warna
kuning kecoklatan, teksturnya lemas dan tidak berjamur. Hasil praktikum fermentasi
jerami padi yang dilakukan berhasil dengan baik dimana ciri- ciri nya sudah seperti yang
dianjurkan. Dengan demikian hasil fermentasi jerami padi layak diberikan pada ternak.
Sebelum diberikan pada ternak perlu diangin-anginkan selama ± 30 menit dengan
tujuan untuk menghilangkan bau amonia yang menyengat.
BAB IV
PENUTUP

1.4 Kesimpulan
a) Pembuatan fermentasi jerami padi sebagai pakan ternak sapi sangat baik karena dapat
memanfaatkan limbah pertanian
b) Fermentasi jerami padi akan berhasil dengan baik jika proses pembuatannya mengikuti
prosedur yang benar
c) Hasil fermentasi jerami padi disukai oleh ternak sapi (palatabilitas tinggi)

4.1 Saran
a) Praktikum ini sangat bermenfaat bagi kami ketika turun kelapangan, karena itu perlu
dilanjutkan.

Anda mungkin juga menyukai