Anda di halaman 1dari 12

“Bahan Baku Pakan Konsentrat”

Pakan adalah bahan makanan tunggal atau campuran, baik yang diolah maupun yang
tidak diolah,yang diberikan kepada hewan untuk kelangsungan hidup, berproduksi dan
berkembang. Pakan ternak ruminansia terdiri dari pakan hijauan dan pakan penguat
(konsentrat) (Tilman, et al;1991).

Ada dua strategi pemberian pakan pada ternak ruminansia, yang pertama pemberian
pakan yang langsung dimanfaatkan oleh tubuh ternak, kedua memperbaiki keseimbangan
nutrisi mikroba rumen.

Strategi pertama memberikan pakan konsentrat. Konsentrat merupakan pakan yang


mudah difermentasikan,sehingga merangsang pertumbuhan mikrobia rumen yang
mempercepat kemampuan mencerna serat kasar dan meningkatkan kadar propionat yang
berguna dalam pembentukan daging. Konsentrat merupakan bahan pakan atau campuran bahan
pakan yang mengandung serat kasar kurang dari 18 persen, TDN lebih dari 6 persen, dan
berperan menutup kekurangan nutrien yang belum terpenuhi dari hijauan. Peranan konsentrat
adalah untuk meningkatkan nilai nutrien yang rendah agar memenuhi kebutuhan normal hewan
untuk tumbuh dan berkembang secara sehat.

Strategi yang kedua dengan pemberian urea mineral molasses blok (UMMB). Urea
Molasses Blok (UMB) merupakan salah satu jenis pakan tambahan yang biasanya tersusun dari
berbagai macam bahan pakan, baik bahan pakan sumber protein dan NPN, bahan pakan sumber
energi, bahan pakan sumber vitamin serta mineral. UMMB membantu pembentuk asam amino
yang dibutuhkan oleh sapi, meningkatkan palatabilitas dan kecernaan pakan (Syam dkk.,
2016).

A. Bahan Baku

Pemilihan bahan baku merupakan kunci utama dalam membuat pakan yang berkualitas
karena hal tersebut sangat menentukan kualitas pakan konsentrat. Bahan baku yang umum
digunakan untuk pakan ternak adalah jagung, dedak, bungkil kedelai dan tepung ikan. Bahan
baku terdiri dari sumber serat seperti limbah pertanian dan kulit biji polong, sumber energi
seperti biji-bijian dan kacang-kacangan, sumber protein seperti bungkil dan bekatul, sumber
mineral seperti tepung ikan dan garam, sumber vitamin seperti umbi-umbian (Pamungkas,
2011)

B. Pakan Konsentrat

Konsentrat merupakan pakan penguat yang terdiri dari bahan baku yang kaya akan
karbohidrat dan protein, seperti jagung kuning, bekatul, dedak gandum dan bungkil-bungkilan.
Konsentrat untuk ternak kambing umumnya disebut pakan penguat atau bahan baku pakan
yang memiliki kandungan serat kasar tidak lebih dari 18 persen dan mudah dicerna (Murtidjo,
1993). Tujuan pemberian konsentrat dalam pakan ternak adalah untuk meningkatkan daya
guna pakan, menambah unsur pakan yang defisien serta meningkatkan konsumsi dan kecernan
pakan. Konsentrat mudah dicerna ternak ruminansia karena dibuat dari campuran beberapa
bahan pakan sumber energi, sumber protein, vitamin, dan mineral (Koddang, 2008).

Konsentrat dibagi menjadi dua jenis, yaitu konsentrat sumber energi dan konsentrat
sumber protein. Konsentrat yang diberikan untuk ternak disesuaikan dengan tujuan
pemeliharaannya (Adhani dkk., 2012).

1. Konsentrat Energi

Yaitu Semua macam bahan pakan yang merupakan sumber energi dan memenuhi
syarat tertentu (serat kasar < 18%, dinding sel <35% dan protein < 20%).

Kegunaannya antara lain:

Terutama untuk menaikkan jumlah konsumsi energi atau untuk menaikkan densitas
energi di dalam ransum.

Konsentrat Energi meliputi:

 Berbagai macam bahan pakan butiran sebangsa padi termasuk hasil sampingnya
 Berbagai macam umbi
 Berbagai macam tetes dan yang sejenis
 Berbagai macam minyak dan lemak (Nurwahidah dkk., 2016)
a. Onggok

Onggok merupakan limbah dari proses pengolahan singkong menjadi tapioka.


Onggok yang dihasilkan dari proses pembuatan tapioka berkisar 5% - 10% dari bahan baku
(Sutikno dkk., 2016). Onggok adalah salah satu bahan pakan sumber energi. Kandungan
nutrien onggok berdasarkan 100% bahan kering (BK) adalah Abu 3,3%, protein kasar (PK)
3,3%, lemak kasar (LK) 0,7%, serat kasar (SK) 5,3%, dan bahan ekstrak tanpa nitrogen
(BETN) 87,3%.

b. Jagung

Yang dimaksud jagung di sini adalah : Butiran jagung yang merupakan hasil utama
tanaman jagung. Jagung sering disebut the king of cereal atau the golden grain, hal ini
karena: mempunyai mulai nutrien yang tinggi.

Beberapa sifat jagung antara lain:

 palatabel
 serat kasar rendah
 nilai kecernaannya tinggi yaitu TDN nya sekitar 80%

Nilai energi jagung digunakan sebagai standar untuk membandingkan dengan


energi dan bahan pakan butiran lain. Bila energi jagung diberi 100 ternyata nilai energy
butiran yang lain adalah <100.

Pengunaan jagung sebagai pakan dapat diberikan ternak dalam keadaan:

 masih dalam bentuk bulir utuh


 sudah digiling kasar
 digiling kasar bersama tongkol
 masih dalam keadaan segar bersama tongkolnya

Kelebihan dan Kekurangan jagung antara lain:

 Jagung kuning mengandung pigmen kriptosantin yang sebagian dapat diubah menjadi
vitamin A di dalam tubuh ternak.
 Kadungan protein (zein) dan mineral rendah.
 Kandungan sistin tinggi, tetapi metionin, lisin, dan triptofan rendah
 Kandungan lisin dan triptofan pada jagung apoque-2 tinggi.
 Dapat diberikan kepada semua jenis ternak.

c. Gaplek
`Gaplek adalah ubi kayu yang telah dikupas kulitnya dan telah dikeringkan. Salah
satu tujuan dari pengeringan adalah untuk dapat disimpan dalam waktu yang cukup lama,
mudah penanganannya dan mengurangi atau menghilangkan kandungan ghekosida
(linamarin) yang dapat menghasilkan HCN oleh adanya aktifitas enzim tertentu. Pada
vanetas pahit terkandung HCN yang lebih tinggi (0,02% - 0,03%)daripada yang terkandung
di dalam varietas manis (<0,01%). Oleh karena itu di dalam penggunaanya sebagai pakan
harus diproses terlebih dahulu terutama yang varietaspahit, sedang yang varietas manis
dapat digunakan masih dalam keadaan segar.Sebagian besar ubi kau yang ditanam adalah
dari vanetas manis.

d. Molasses

Molasses merupakan hasil samping dari pengolahan gula tebu yang berupa cairan
warna coklat kehitaman. Molasses adalah salah satu bahan pakan sumber energi, selain
gaplek dan tepung jagung. Kelebihan molasses terletak di aroma dan rasa, sehingga bila
dicampur kedalam ransum akan mempengaruhi rasa dan aroma pakan. Kandungan nutrien
molasses berdasarkan 100% BK adalah Abu 10,4%, PK 5,4%, LK 0,3%, SK 10,0%, dan
BETN 74,0%.

e. Cantel

Tanaman ini mirip jagung, yaitu dapat digunakan sebagai forase dan juga dapat
dipanen hasil utamanya yang berupa bulir. Terdapat banyak vatrietas cantel, tetapi yang
terkenal untuk pakan butiran ada 2 macam jenis utama, yaitu:

 Cantel merah
 Cantel putih

Cantel mengandung energi dan TDN yang lebih rendah daripada jagung, yaitu
sebesar 75 - 78%. Secara umum komposisi kimia cantel mirip dengan jagung bahkan
kandungan proteinnya lebih tinggi pada cantel. Asam amino limitan pada cantel adalah lisin
dan treonin. Disamping itu cantel mengandung tanin yang merupakan antikualitas, dan
kurang atau sedikit mengandung provitamin A, sehingga dalam penggunaannya diperlukan
suplementasi vitamin A.
Sebagai pakan ternak cantel dapat digunakan sebagai pengganti jagung sampai
sebanyak 50% tanpa menimbulkan akibat yang jelek, tetapi penggantian sampai sebanyak
100% dapat menurunkan pertambahan bobot badan sampai 10% bahkan mungkin dapat
lebih besar.

f. Gabah

Gabah atau bulir padi yang merupakan hasil utama tanaman padi jarang diberikan
kepada ternak pada umumnya. Gabah hanya khusus digunakan sebagai bahan pakan untuk
kuda dan unggas. Untuk ternak kuda disebabkan karena kuda dapat menngunyahnya
dengan sempurna, sehingga gabah mempunyai nilai yang tinggi bagi kuda. Dari gabah
terdapat diperoleh hasil utama yang berupa beras sebagai bahan pangan dan hasil samping
yang berupa dedak/bekatul yang dapat digunakan sebagai bahan pakan.

Dari proses penggilingan gabah akan diperoheh:

 beras 50% - 60%


 menir 1% - 20%
 sekam 20% - 25%
 dedak/bekatul 10% - 15%

Bila kandungan sekam tinggi disebut dedak. Bila kandungan sekam rendah disebut
bekatul. Dedak/ bekatul cukup tinggi kandungan minyaknya maka mudah tengik. Untuk
menghindari ketengikan dilakukan pemanasan/ pengeringan segera setelah proses
penggilingan gabah. Ketengikan bisa tercegah akibat rusaknya enzim lipolitik (lipase) yang
terdapat pada dedak/ bekatul.

g. Lemak/ Minyak
Lemak sebagai pakan : terutama berasal dari lemak ternak yang sudah tidak
digunakan sebagai bahan pangan. Begitu juga minyak sebagai bahan pakan barudigunakan
bila sudah tidak digunakansebagai bahan pangan, sebab minyak tanaman lebih
menguntungkan bila dipakai sebagai bahan pangan atau yang lain (minyakgoreng,
margarin, sabun, cat, dan yang lain hasil industri) yang lebih menguntungkan daripada
untuk pakan ternak.Lemak/ minyak tanaman baru digunakan bila dibutuhkan kandungan
energyang lebih tinggi di dalam ransum, hal ini disebabkan karena minyak/
lemakmempunyai nilai energi 2,25 kali energi karbohidrat. Penggunaannya bertujuan:
 untuk menghindari pendebuan pakan
 memperbaiki tekstur pakan
 menaikkan palatabilitas
 memperlancar proses pembuatan pellet
Penggunaan lemak/ minyak tanaman sebaiknya ditambah anti oksidan, bila tidak
maka pakan tersebut harus segera diberikan kepada ternak. Bagi ruminansia, lemak/
minyak digunakan pada kondisi tertentu saja, misalnya:
 untuk menghindari terjadmya bloat
 digunakan di dalam pakan pengganti susu (milk replacer), yaitu dapat sebanyak 15%
—30%
 2 - 4% untuk sapi dewasa dan sapi perah
 5 - 10% untuk pakan babi (creep diets)
 2 – 5% untuk unggas

h. Tetes
Adalah tetes yang merupakan hasil samping dari pembuatan gula tebu. Tanaman
tebu sendiri terdiri dari bagian batang (60%) yang merupakan bahan utamauntuk
pembuatan gula, pusuk tebu (30%) dan daun (10%) yang dapat digunakan sebagai bahan
pakan (forase).
Tetes mengandung gula cukup tinggi, yaitu diatas 48%, terdiri dari:
 25% - 40% sukrosa
 12% - 25% gula yang lain
Tetes merupakan bahan pakan sumber energo yang cukup baik (55%— 75% TDN).
Walaupun tetes berupa cairan, tetapi kenyataannya cukup tinggi kandungan bahan
keringnya, yaitu: 70% — 80% dan abunya 8% — 10% dengan mineral utama K, Ca, Cl
dan garam sulfat.

2. Konsentrat Protein
Yaitu: Semua macam bahan pakan yang mengandung protein kasar > 20%.
Penggunaan konsentrat protein terutama ditujukan untuk ternak muda, ternak tumbuh cepat
dan ternak produksi tinggi. Berdasarkan sumbernya, konsentrat protein berasal dari:

 ikan laut
 hewan darat
 tanaman
 asam amino sintetik

Salah satu kebutuhan nutrien pada ternak yang harus diperhatikan adalah protein.
Protein termasuk jenis makromolekul yang sangat dibutuhkan oleh tubuh sebagai zat gizi.
Jenis dan jumlah asam amino penyusun protein sangat menentukan kualitas dari protein
tersebut. Protein memiliki mutu tinggi apabila mengandung semua jenis asam amino
essensial yang dapat memberikan manfaat optimal bagi pertumbuhan. Salah satu faktor
yang mempengaruhi kecernaan bahan pakan adalah kandungan protein kasar; karena
protein kasar ransum yang tinggi menghasilkan kecernaan yang tinggi pula. Pemberian
pakan yang memiliki nilai nutrisi tinggi maka nilai kecernaan zat makanan tersebut akan
meningkat. Penambahan konsentrat dengan kadar protein kasar 13, 16, dan 19% dalam
ransum basal diharapkan mampu meningkatkan kecernaan bahan kering dan kecernaan
bahan organic (Nurhayati dkk., 2018).

Konsentrat protein terdiri dari tiga macam, yaitu:

a. Konsentrat protein hewan


 Tepung lkan

Tepung ikan adalah konsetrat sumber protein hewani yang sangat penting dan
paling banyak digunkan dalam membuat ransum untuk ternak non ruminansia, khususnya
untuk pakan unggas. Rata-rata kandungan protein kasarnya bervariasi dari 50 sampai 70%,
kandungan lemak kasarnya antara 2 sampai 12%, tergantung dari proses yang dilakukan.
Untuk tepung ikan yang tidak diektraksi lemaknya maka kadar lemak kasarnya dapat
mencapai 12% atau lebih. Tepung ikan pada dasarnya sangat kaya akan asam amino,
khususnya asam amino lisin bial dibanding dengan sumber protein lainya, misalnya:
bungkil kedelai. Sedangkan kandungan asam-asam lemak sangat tergantung dari jenis
ikannya. Seperti halnya tepung ikan lemuru (sardine) sangat kaya dengan asam lemak
omega3.
 Tepung ikan lokal
Pada umumnya dibuat dari : hasil samping pada pembuatan minyak ikan dan
berbagai macam ikan laut sisa yang sudah tidak dijual untuk dikonsumsi manusia. Tepung
ikan merupakan bahan pakan yang cukup mahal harganya, oleh karena itu penggunaannya
hanya untuk ternak non ruminansia (babi, unggas). Tepung ikan juga merupakan bahan
pakan standar bagi kedua ternak tersebut yang gunanya untuk memenuhi kekurangan asam
amino esensial di dalam ransumnya. Disamping sebagai sumber protein (sekitar 60%
protein kasar), juga mengandung mineral Ca dan P yang cukup tinggi. Penggunaan tepung
ikan di dalam ransum menunjukkan respon yang lebih baik daripada menggunakan
konsentrat protein lain.
Penggunaannya:
 didalam ransum babi 7%
 didalam ransum unggas sekitar
 10% untuk masa pertumbuhan
 8% untuk masa akhir ayam pedaging
 5-6% untuk masa produksi telur

 Tepung Udang
Bahan bakunya adalah berupa udang yang tidak layak dikonsumsi manusia dari
hasil sisa perusahan udang beku ataupun perusahaan ebi yang terdiri dari kepala dan kulit.
Walaupun cukup tinggi kandungan protein kasar di dalam tepung udang, tetapi sebetulnya
10% protein kasarnya dan 50% nitrogen dalam kulitnya adalah berasal dari khitin.

 Tepung Daging
Berasal dari daging afkir dari berbagai jaringan lunak lain yang tidak dikonsumsi
manusia dari pemotongan ternak (rumah potong), juga dapat berasal dari ternak yang mati.
Kandungan proteinnya umumnya berkisar 45 — 55%. Diberi nama tepung daging bila
kandungan mineral P < 4,4%. Jika kandungan mineral P > 4,4% maka disebut tepung
daging tulang.

 Tepung Darah
Berasal dari : darah hasil samping pemotongan ternak (rumah potong). Darah yang
sudah membeku direbus terlebih dahulu, kemudian dikeringkan menjadi tepung darah. Dan
bobot ternak seberat 1000 kg nantinya hanya dapat diperoleh sekitar 6 kg tepung darah.
epung darah mengandung protein yang cukup tinggi, yaitu 80 — 85%, namun nilai
kecernaan dan kualitas proteinnya lebih rendah daripada protein hewan yang lain, yaitu
rendah kandungan asam amino isoleusin.

 Tepung Susu
Mengandung hampir semua nutrien yang dibutuhkan temak. Walaupun susu
merupakan pakan yang sangat baik, namun karena harganya mahal dan juga membutuhkan
tempat yang besar maka penggunaannya terutama hanya untuk ternak muda. Tepung susu
skim adalah tepung susu yang telah diambil lemaknya termasuk vitamin yang larut dalam
lemak, tetapi proteinnya masih penuh (>35%).

 Tepung Bulu
Yang dimaksud bulu di sini adalah bulu ayam yang berasal dan rumah potong ayam.
Tepung bulu adalah bulu ayam yang telah mengalami hidrolisis dengan jalan pengukusan
pada suhu dan tekanan tinggi, kemudian dikeringkan dan digiling menjadi tepung bulu
Tepung bulu mengandung protein yang cukup tinggi, yaitu: sebesar 75 — 80% dengan nilai
kecernaan protein diantara 32 - 75%, bila proses pembuatannva baik maka kecernaan
protein kasarnya dapat maksimum (± 75%).

b. Konsentrat protein nabati


 Bungkil Kedelai

Bungkil kedelai adalah : salah satu bahan pakan konsentrat protein nabati yang
sangat baik. Kandungan asam amino esensialnya mendekati asam amino esensial dari
protein susu kecuali metionin dan lisin (rendah), sumber vitamin B kecuali vitamin B12
yang sangat rendah yaitu tidak seperti yang terkandung di dalam konsentrat protein
hewani.

Sebagai setandar, bungkil kedelai mengandung protein kasar:

 50% untuk yang berasal dan kedelai tanpa kulit biji (khusus untuk bahan pakan ayam
daging)
 44% untuk yang berasal dan kedelai yang masih mengandung kulit biji (khusus untuk
bahan pakan babi)

 Bungkil Kacang tanah

Kacang tanah (biji) termasuk biji-bijian yang tinggi kandungan proteinnya (± 33%).
Agar kacang tanah dapat tahan lama disimpan, juga harus dibuat rendah kandungan airnya,
sebab kacang tanah mudah sekali tercemar oleh jamur Aspergillus flavus yang
menghasilkan toksin (aflatoxin). Aspergillus flavus dapat tumbuh bila kacang tanah
tersebut masih mengandung air di atas 9% , pada suhu 30-35 °C. Dilihat dari kandungan
nutriennya, bungkil kacang tanah merupakan bahan pakan sumber protein nabati yang baik
(± 45%) untuk semua jenis ternak.

 Bungkil Kelapa

Disebut pula sebagai bungkil kopra. Disebut bungkil kopra karena disebabkan
bahan baku yang diambil minyaknya adalah kopra. Kandungan protein bungkil kelapa
banya sekitar 20%, hal ini tergantung dari kualitas kopranya dan macam peralatan yang
digunakannya.

c. Konsentrat protein sintetis

C. Sumber Mineral
a. Garam
Garam merupakan salah satu sumber mineral yang sangat penting untuk kerangka
tubuh ternak. Sumber mineral adalah bahan pakan yang memiliki kandungan mineral
seperti garam dapur. Kandungan utamanya adalah NaCl, merupakan sumber Na dan Cl.
Garam dapur. Garam dapur bersifat palatabel dan dapat menambah nafsu makan, sehingga
sering digunakan sebagai bahan pembawa (carrier) untuk mineral lain yang dibutuhkan
ataupun untuk pembawa lain seperti pestisida, obat-obatan dan sebagainya dalam jumlah
40% NaCl di dalam campuran (Usman dkk., 2013).

b. Tepung Tulang
Tiga jenis tepung tulang :

 tepung tulang rebus


 tepung tulang kukus
 tepung arang/ abu tulang

Kandungan Ca dan P di dalam ketiga jenis tepung tulang adalah sebagai berikut:

 tepung tulang rebus mengandung ± 22% Ca dan ± 10% P


 tepung tulang kukus mengandung ± 32% Ca dan ± 15% P
 tepung arang/ abu tulang mengandung ± 34% Ca dan ± 16% P

c. Tepung Batu Kapur (C


Batu kapur atau yang senng disebut batu bintang (watu lintang) adalah: sumber
mineral Ca yang digunakan di dalam ransum temak. Batu kapur yang baik hamper
murni tersusun dari: kalsium karbonat (CaCo) yang mengandung 36 — 38% Ca.
DAFTAR PUSTAKA

Adhani, N.D.A.C., Nurhajati, T. dan Eosteopangesti, A.T. 2012. Potensi pemberian formula
pakan konsentrat komersial terhadap konsumsi dan kadar bahan kering dan tanpa
lemak susu. Agroveteriner, 1 (1) : 12-13

Koddang, M.Y.A. 2008. Pengaruh tingkat pemberian konsentrat terhadap daya cerna bahan
kering dan protein kasar ransum pada sapi bali jantan yang mendapatkan rumput raja
(pennisetum purpurephoides) ad-libitum. Jurnal Agroland, 15 (4) : 344-345

Nurhayati, Mappiratu dan Musafira. 2018. Pembuatan konsentrat protein dari biji kelor
(moringa oleifera l.) dan analisis profil asam amino. Kovalen, 4 (1) : 25

Nurwahidah, J., Tolleng, A.L. dan Hidayati, M.N. 2016. Pengaruh pemberian pakan konsentrat
dan urea molase blok (umb) terhadap pertambahan sapi potong. JIIP, 2 (2) : 111-112

Pamungkas, W. 2011. Teknologi fermentasi, alternative solusi dalam upaya pemanfaatan


bahan pakan lokal. Media Akuakultur, 6 (1) : 43-46

Syam, J., Tolleng, A.L. dan Umar. 2016. Pengaruh pemberian konsentrat dan urea molase blok
(umb) terhadap hematokrit sapi potong. Jurnal Ilmu dan Industri Perternakan, 2 (3) :
1

Tillman, A.D., H. Hartadi., S. Reksohadiprodjo., S. Prawirokusumo., dan S Lebdosoekojo.


1991. Ilmu Makanan Ternak Dasar. GadjahMada University Pres, Yogyakarta

Usman, Y., Sari, E.M. dan Fadilla, N. 2013. Evaluasi pertambahan bobot badan sapi aceh
jantan yang diberi imbangan antara hijauan dan konsentrat dibalai pembibitan ternak
unggul indrapuri. Agripet, 13 (2) : 41-42

Anda mungkin juga menyukai