Anda di halaman 1dari 10

“DESINFEKTAN”

Zakiyah fitri
1602101010095
3
Pengertian Desinfektan
Desinfektan merupakan bahan kimia yang dapat mematikan
mikroorganisme yang sedang dalam keadaan tidak aktif, sehingga hanya
mematikan bentuk vegetatif dari mikroorganisme, tetapi tidak efektif
terhadap spora. Desinfektan dapat mencegah infeksi dengan jalan
penghancuran atau pelarutan jasad renik yang pathogen.
Mekanisme Proses Inaktivasi Mikroorganisme
Pathogen

Proses perusakan struktur sel melalui perusakan dinding sel atau


merusak fungsi dari membrane semi-permeable pada mikroorganisme

Menganggu fungsi enzim

Mempengaruhi proses biosintesis dan pertumbuhan dengan mencegah


sintesis dari protein, nucleic acid, koenzim serta dinding sel
Macam-Macam Desinfektan
1. Grup alkohol larut. 2. Grup gas sterilisasi.
Contoh: Etanol, Isopropil alkohol. Contoh: Etilen oksida
Konsentrasi : 70-90%. Waktu reaksi : 4-8 jam.
Keuntungan : Bakterisidal cepat, Keuntungan : Tidak berbahaya untuk
tuberkulosidal. kebanyakan bahan, mensterilkan bahan,
digunakan untuk bahan yang tidak
Kelemahan : Tidak membunuh spora,
tahan panas.
menyebabkan korosi metal kecuali jika
ditambahkan pereduksi (2 % Na nitit, Kelemahan : Membutuhkan peralatan
mengeringkan kulit). khusus
3. Grup gas desinfektan.
Contoh : Formaldehida.
Konsentrasi : Larutan jenuh dalam bentuk gas.
Keuntungan : Membunuh spora, tidak korosif,digunakan untuk bahan yang tidak panas.
Kelemahan : Membutuhkan bahan yang relatif lama sebagai desinfektan, menimbulkan bau,
keracunan pada membran kulit dan membran mukus.
4. Grup halogen
• Khlorin : Konsentrasi : Hipoklorit konsentrasi tertinggi HCIO (warexin).
Keuntungan :Tuberkulosidal.
Kelemahan : Memutihkan bahan, korosi logam, tidak stabil di dalam air sadah, larutan harus segar.
• Yodium : Konsentrasi : Larutan 1,5% yodium tinktur konsentrasi tertinggi.
Keuntungan : Pencuci dan desinfektan, tidak meninggalkan warna, meninggalkan residu anti bakteri,
yodium tinktur bersifat tuberkulosidal.
Kelemahan : Yodium tinktur menimbulkan warna dan iritasi kulit, aktifitasnya hilang didalam air
sadah, korosif terhadap logam, menyebabkan pengeringan kulit
5. Grup fenol.
Contoh : Kreosol, fenol semi sintetis, lisol.
• Kreosol
Merupakan derivate metal dengan minimal 50% metakresol, khasiatnya 3 kali lebih
kuat daripada fenol, sedangkan toksisitasnya sama. Digunakan sebagai desinfektan rumah
tangga dan peralatan, misalnya lysol dan kreotin.
• Fenol
Konsentrasi : Kresol: 2%, Lisol : 1%.
Keuntungan : Aktifitasnya tidak hilang oleh bahan organik, sabun, ataupun air sadah,
meninggalkan efek residu jika mengering.
Kelemahan : Kreosol harus digunakan dalam air lunak. Agen ini menimbulkan iritasi
(gangguan) pada jaringan hidup dan oleh karena itu digunakan terutama sebagai disinfektan
untuk benda mati.
6. Grup detergen kationik (Amonium quaterner).
Quats sering sekali digunakan sebagai desinfektan kulit. Penggunaan lainnya adalah sebagai
desinfektan instrument ditambah dengan natriumnitrit guna mencegah timbulnya karat dan
antiseptikum pra bedah
Keuntungan : Tidak berbau.
Kelemahan : Tidak bersifat tuberkulosidal, aktivitas virisidal terbatas, harus dilarutkan dalam
destilata, aktivitas hilang oleh protein, sabun dan serat selulosa, aktivitasnya lemah
sehingga harus dikombinasi dengan grup fenol.

7. Grup detergen anionik (adiktif sabun atau detergen).


Contoh : Heksakhlorfen (G-11), tertrakhlorsalisilanida.
Konsentrasi : Heksakhlorfen – septisol 2%, phisohek 3%.
Keuntungan : Aktivitas anti bakteri lama, baik digunakan sebagai pencuci.
Kelemahan : Tidak bersifat sporosidal maupun tuberkolosidal, cara kerja lambat, beracun jika
terus-menerus dan diserap di dalam tubuh
8. Senyawa logam berat
Merkuriklorida : Berkhasiat bakteriosatis dan fungistatis.
Merbromin peraknitrat : Bekerja bakteriostatis lemah terhadap staphylococci dan
streptococci.
Peraknitrat : Ion perak bersifat bakterisid kuat.
Silversulfadiazin: Senyawa kompleks dari perak dengan sulfaidiazin ini memiliki kerja
bakterisid kuat terhadap banyak bakteri.
Sengsulfat : Berkhasiat bakteriostatis lemah

9. Desinfektan lain-lain.
Garam : Komponen mercuri organik seperti merkurokhom dan tiomersal bersifat kurang
beracun dibandingkan dengan mercuri lainnya, tetapi aktivitas bakterisidalnya lemah.
Alkali : Larutan NaOH sering digunakan dalam kedokteran veteriner untuk desinfeksi
kandang.
Hidrogen peroksida : Dalam konsentrasi 3%, digunakan untuk mencuci dan desinfektan luka.
Sabun : Aktivitas bakterisidal lemah tetapi efektif untuk mencuci atau menghilangkan
jasad renik.
Diadelhida : Spektrum aktivitasnya paling luas, yaitu bersifat bakterisidal, virisidal,
fingisidal, dan sporosidal. Tersedia dalam bentuk asam dan harus diaktivasi
supaya aktivasinya maksimum. Kelemahannya adalah beracun terhadap
kulit dan harganya mahal.
Belerang : Elemen ini memiliki khasiat bakterisid dan fungisid lemah.
Ichtammol : Memiliki kerja bakteriostatis lemah, juga anti radang dan anti gatal.
Balsam peru : Berkhasiat bakteriostatis lemah.
Gentianviolet:Berkhasiat bakterisid terhadap kuman gram positif, dan
fungisid terhadap beberapa jamur pathogen.
Nitrofural : Memiliki sifat bakterisid etilenoksida, bersifat bakterisid,
fungisid, virusid dan juga sporosid.
“TERIMA KASIH”

Anda mungkin juga menyukai