Anda di halaman 1dari 7

VAKSINASI IKAN

By : Eriza Firmadian
DEFINISI VAKSIN
Vaksin adalah suatu antigen yang berwujud mikroorganisme yang
tidak hidup/sudah mati atau masih hidup tapi sudah dilemahkan,
yang beberapa bagiannya masih utuh dan telah diolah. Bisa juga
berupa toksin mikroorganisme yang sudah diubah menjadi
toksoid ataupun protein rekombinan yang bisa menimbulkan efek
kekebalan spesifik terhadap suatu penyakit infeksi tertentu.
(Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 42 Tahun 2013)

Vaksinasi merupakan tindakan memasukkan vaksin ke dalam


tubuh yang bertujuan agar tubuh kebal terhadap suatu penyakit
tertentu. (Johnny Purba : 2002)
Metode
Vaksinasi
Vaksin
DNA

Bathing
Spray
Spray Bathing
(Perendaman
(Perendaman
(Semprot)
(Semprot) ))

Dipping
Dipping
Injeksi (Imersi/Celup
(Imersi/Celup
))
Oral
Oral
(Dalam
(Dalam
pakan)
pakan)
JENIS-JENIS VAKSIN
1. Vaksin in-aktif (inactivated) : paling umum digunakan dalam akuakultur, diproduksi
dengan meng-inaktifkan patogen dengan bahan kimia atau pemanasan (heat).
2. Vaksin Hidup dilemahkan (attenuated) : patogen dikultur secara khusus untuk
menghilangkan virulensinya (cth. Intervet Aquavac ESC utk Edwardsiella ictaluri pada
catfish di USA).
3. Vaksin Sub-unit : dibuat dari fragmen khusus Ag yang diketahui mampu menstimulasi
sistem kekebalan tubuh melalui proses purifikasi, dengan rekayasa genetik (cth. Intervet
Compact IPN utk Infectious Pancreatic Necrosis Virus pada Salmon di Chile).
4. Vaksin Rekombinan : menggunakan vektor /carrier dari mikroorganisme non-patogen
lalu dimasukkan material genetik patogen tertentu.
5. Vaksin DNA : menggunakan plasmid patogen yang mengandung Ag spesifik.
6. Vaksin Sintetik/Peptida : Epitop Ag sintetik yang dicampur dengan carrier atau adjuvant
tertentu.
7. Vaksin Anti-Idiotypic : mengandung Ig yang menyerupai Ag sehingga dikenali oleh
sistem kekebalan tubuh ikan.
No Penyakit/patogen Komoditas Vaksin
1 Streptococcosis/ Ikan Laut (Kakap Norvax Strep Si,
Sterptococcus iniae Putih , Bawal Bintang) Aquavac Garvetil,
Aquavac Garvetil
Oral, Himmvac
Agilban S – Plus

2 Streptococcosis/ Ikan  Air Tawar (Nila) Aquavac Strep Sa


Sterptococcus agalactiae Dan StreptoVac
3 Koi Herpes / Ikan Koi dan Mas KV3
Koi Herpesvirus
4 Motil Aeromonas Septicemia (MAS)/ Ikan Air Tawar (Lele, Caprivac Aero – L
Aeromonas hydrophilla Mas, Gurame, Patin, dan HydroVac
Nila)

5 Vibriosis pada ikan/ Kerapu Caprivac Vibrio L


Vibrio  sp
6 Grouper Sleepy Disease Kerapu Aquavac®Irido-V
7 Enteric Septicemia of Catfish Patin Caprivac ICTA
TRANSPORTASI DAN PENYIMPANAN VAKSIN

Kerusakan vaksin sering terjadi akibat


persyaratan pada saat transportasi dan/atau
penyimpanan tidak terpenuhi.Sebagian besar
vaksin konvensional memerlukan suhu rendah
sebelum digunakan.
DAFTAR PUSTAKA
Kamiso,H.N.1996. Metode Pencegahan Hama dan
Penyakit Ikan Karantina dengan Penggunaan Vaksin.
Makalah Disampaikan Pada Seminar Hama dan
Penyakit Karantina. 13 Desember 1996. Cipanas.
Bogor. 18 pp.
Peraturan Menteri Kesehatan RI. 2013. Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 42 tahun 2013
tentang penyelenggaraan imunisasi. Jakarta.
Purba, J. 2002. Pengelolaan Lingkungan Sosial : Kantor
Menteri Negara Lingkungan Hidup. Yayasan Obor
Indonesia. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai