Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Bahari Papadak, Edisi Oktober 2021, Vollume 2 Nomor 2 E-ISSN : 2723 6536

©Fakultas Kelautan dan Perikanan, Universitas Nusa Cendana Pasaribu, 2021 (203-211)

PENCEGAHAN PENYAKIT BAKTERIAL PADA IKAN KERAPU :


SEBUAH MINI-REVIEW

PREVENTION OF BACTERIAL DISEASES IN GROUPER :


A MINI-REVIEW

Wesly Pasaribu
Dosen Fakultas Kelautan dan Perikanan, Universitas Nusa Cendana
Jl. Adisucipto, Penfui 85001, Kotak Pos 1212
Email Korespondensi : wesly@staf.undana.ac.id

Abstrak - Ikan kerapu merupakan ikan komoditas utama budidaya termasuk di Indonesia.
Namun dalam pengembangan budidaya masih memiliki permasalahan seperti kematian yang
disebabkan oleh patogen dari agen bakterial. Penanggulangan penyakit bakterial pada ikan
kerapu dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti pemberian vaksinasi dan pemberian
bahan herbal. Pada makalah ini diulas beberapa penelitian jenis vaksin dan bahan herbal yang
sudah diuji pada ikan kerapu sebagai langkah pengendalian penyakit bakterial.
Kata Kunci : Bakteri, Kerapu, Immunomodulator Herbal, Vaksinasi Ikan

Abstract - Grouper is the main commodity fish in aquaculture, including in Indonesia. But in
the development of aquaculture has some problems including caused by pathogens from
bacterial. Bacterial diseases in grouper can control with various strategies including
vaccination and herbal treatment. This paper reviews several vaccines and herbal that have
been tested on grouper as a control for bacterial diseases.
Keywords : Bacterial, Fish Vaccination, Grouper, Herbal Immunomudulator

I. PENDAHULUAN Penyakit ikan sampai saat ini


merupakan salah satu permasalahan dalam
Ikan kerapu merupakan salah satu jenis usaha budidaya ikan yang mengakibatkan
ikan akuakultur penting diberbagai negara kematian ikan serta kerugian ekonomi
terutama di Asia Tenggara (Sadovy 2000; (Rodger 2016; Lafferty et al., 2013; Leano
Pierre et al., 2007). Ikan kerapu yang et al., 2019; ). Ikan kerapu merupakan salah
dibudidayakan sekitar 47 spesies kerapu dan satu ikan laut yang juga sering mengalami
15 spesies kerapu hibrida dengan negara kegagalan budidaya kerena terinfeksi
penghasil ikan kerapu terbesar yaitu China, patogen ( Palm et al., 2015; Fachry et al
Taiwan dan Indonesia (Rimmer et al., 2018). Agen pathogen yang menginfeksi
2017). Di Indonesia total produksi kerapu ikan kerapu dapat berasal dari agen parasit,
tahun 2015 sebesar 20.073 ton (KKP 2017). virus dan bakteri (Nagasawa & Cruz-
Pengembangan pembenihan ikan kerapu Lacierda, 2004; Harikrishnan 2011). Untuk
skala kecil juga dikembangkan di Indonesia mengendalikan penyakit yang disebabkan
seperti di Situbondo, Jawa Timur dan di oleh patogen pada ikan, digunakan beberapa
kabupaten Buleleng Bali (Fachry et al., tindakan pengendalian seperti kemoterapi
2018). Negara tujuan ekspor utama dari ikan antibiotik (Supriyadi & Tukyani 2001;
kerapu yaitu ke negara Hong Kong, Jepang, Defoirdt et al., 2011) pemberian vaksin
Singapura dan China Selatan (Sadovy et al., (Gudding & Van 2013; Adam 2019) dan
2003) dan sebagian besar benih kerapu yang immunomodulator dari bahan alami (Galina
diproduksi di Indonesia juga diekspor ke et al., 2009; Emumalai et al., 2020;
negara Taiwan, Filipina dan Malaysia Hosseinifar et al., 2020 ).
(Khasanah et al., 2020). Pemberian obat-obatan termasuk
antibiotik dalam usaha budidaya ikan air

Article Info :
Received : 21-10-2021
203
Accepted : 24-10-2021
Jurnal Bahari Papadak, Edisi Oktober 2021, Vollume 2 Nomor 2 E-ISSN : 2723 6536
©Fakultas Kelautan dan Perikanan, Universitas Nusa Cendana Pasaribu, 2021 (203-211)

laut dapat menyebabkan terjadinya (Yanuhar 2009). Hasil penelitian Ilmiah et


perubahan pada habitat, mikroba penyakit al., (2012) menunjukkan adanya infeksi
yang lebih bervariasi serta berdampak pada bakteri vibrio yang teridentitifikasi pada
resistensi terhadap antibiotik (He et al., ikan kerapu macan (Epinephelus
2021). Untuk mengurangi kerugian produksi fuscoguttatus) seperti vibrio dari jenis
dari penyakit infeksius dalam budidaya V. parahaemolyticus, V. metschnikovii, dan
ikan, berbagai strategi digunakan seperti V. mimikus dengan tingkat virulensi
pengendalian menggunakan vaksinasi dan tertinggi pada V. parahaemolyticus.
pemberian immunomodulator dari herbal Bakteri yang menginfeksi ikan
(Park 2009). Kajian ini bertujuan untuk kerapu selain dari genus vibrio terdapat juga
mengevaluasi pengendalian penyakit bakteri dari jenis Flexibacter spp (Thye
bakterial pada kerapu dengan pemberian 2000; Kasornchandra, 2002). Flexibacter
vaksin dan imunomonudalor dari herbal. maritumus dan F. columnare merupakan
jenis bakteri yang dapat menyebabkan
II. PENYAKIT BAKTERIAL PADA penyakit pada insang dan sirip pada ikan
IKAN KERAPU kerapu (Tendencia & Lavilla-Pitogo, 2004).
Kemudian terdapat juga bakteri
Intensifikasi pada budidaya ikan sampai Streptococcus iniae yang teridentifikasi
saat ini masih mengalami permasalahan, menginfeksi pada ikan kerapu seperti pada
diantaranya timbulnya wabah penyakit yang pembenihan kerapu cantang (Epinephelus
disebabkan oleh agen bakteri (Natrah et al., Sp) (Dahlia et al., 2017).
2011; Pridgeon & Klesius 2012).
Penyakit utama yang disebabkan pada ikan III. VAKSINASI PADA IKAN KERAPU
air laut yaitu vibriosis, streptococcosis,
flexibacteriosis, photobacteriosis, Salah satu cara pencegahan penyakit
mycobacteriosis, furunlosis, lactococcosis, yang disebabkan oleh infeksi bakteri yaitu
dan piscirickettsiosis (Toranzo et al., 2005). dengan pemberian vaksin pada ikan
Pada ikan kerapu juga ditemukan penyakit (Pridgeon & Klesius 2012; Ma et al., 2019).
vibriosis (Hidayat 2014; Amalina et al., Vaksinasi merupakan suatu
2009). immunoprofilaksis yang fungsinya untuk
Vibriosis merupakan penyakit yang meningkatkan respon imun untuk melawan
disebabkan oleh infeksi dari genus vibrio organisme invasive (virus dan bakteri) yang
(Jun & Woo 2001; Shaoli et al., 2005). masuk kedalam tubuh (Thompson & Adams
Infeksi bakteri dari genus vibrio yang 2004). Vaksinasi bertujuan untuk
menginfeksi kerapu seperti Vibrio meningkatkan sistem imun adaptif sehingga
alginolyticus, V. parahaemolyticus, V. memiliki proteksi yang lebih lama terhadap
anguillarum, V. metchnikovii, V. vulnificus, penyakit (Magnadottir 2010; Yamaguchi et
V. fluvialis, dan V. furnisii pada kasus di al., 2019). Pada ikan kerapu beberapa jenis
Situbondo (Nitimulyo et al., 2005), vaksin yang sudah dicoba dalam skala
V. algynolitycus, V. parahaemolyticus, penelitian untuk mencegah penyakit akibat
V. angullarum, dan V. harveyi pada ikan infeksi bakteri dapat dilihat dalam Tabel 1.
kerapu tikus (Cromileptes altivelis)

Article Info :
Received : 21-10-2021
204
Accepted : 24-10-2021
Jurnal Bahari Papadak, Edisi Oktober 2021, Vollume 2 Nomor 2 E-ISSN : 2723 6536
©Fakultas Kelautan dan Perikanan, Universitas Nusa Cendana Pasaribu, 2021 (203-211)

Tabel 1. Aplikasi Vaksinasi Untuk Pencegahan Infeksi Bakteri pada Ikan Kerapu
Vaksin- Komponen asal Bakteri Referensi
Sukmawati & Suprapto
Whole Cell
V. alginolyticus 2010 ; Qomariyah et al.,
V. alginolyticus
2017
Lipopolisakarida (LPS)
V. alginolyticus Roza 2017
V. alginolyticus
Whole cell dan LPS
V. alginolyticus Hermawan 2006
V. alginolyticus
Out membrane
V. alginolyticus Desrina et al., 2011
V. alginolyticus
Flexibacter Flexibacter sp Johnny et al., 2014
V. alginolyticus,
Polivalen V. alginolyticus,
V. parahaemolyticus, Zafran et al., 2012
V. parahaemolyticus, V. harveyi
V. harveyi
V. alginolyticus,
Polivalen V. alginolyticus, Zafran 2015 ;
V. harveyi,
V. harveyi, P. leiognathi Haryanto et al., 2019
P. leiognathi
V. alginolyticus,
Polivalen V. alginolyticus, V. parahaemolyticus,
V. parahaemolyticus, V. harveyi, V. harveyi, Zafran at al., 2016
Flexibacter, Streptococcus Flexibacter,
Streptococcus

Vaksinasi ikan kerapu tikus Penelitian Desrina et al., (2011)


menggunakan whole cell dari V. menunjukkan dampak pemberian vaksin
alginolyticus (Chromileptes altivelis) yang protein out membrane dari sediaan
diberikan secara oral dapat meningkatkan V. alginolitycus menghasilkan RPS sampai
kelangsungan hidup benih ikan kerapu 87%. Pencegahan infeksi bakteri flexibakter
menjadi 66% dibandingkan yang tidak juga dapat dicegah dengan pemberian
divaksin yaitu 46%, namun relative present vaksin flexibacter. Penelitian Johnny et al.,
survival (RPS) masih rendah (Sukmawati & (2014) menunjukkan hasil vaksinasi
Suprapto 2010), dan penelitan yang penyuntikan dengan menggunakan vaksin
dilakukan Qomariah et al., (2017) flexibakter menghasilkan RPS sampai 60%
menjukkan pemberian vaksin whole cell pada ikan kerapu macan (E. fuscoguttatus).
memberikan pengaruh pada kelulus hidupan Vaksinasi ikan kerapu dengan vaksin
benih kerapu cantang (Epinephelus Sp) polivalen dari sediaan campuran V.
dengan tingkat kelulushidupan 70%. harveyi, V. alginolyticus, dan
Pemberian vaksinasi menggunakan V. parahaemolyticus yang diberikan pada
LPS dari bakteri V. alginolyticus secara benih ikan kerapu (E. fuscoguttatus)
injeksi intraperitoneal pada ikan kerapu dengan cara perendaman dapat mencegah
hybrid cantik menghasilkan kelulushidupan penyakit vibriosis serta bersifat imunogenik
88,67 % dengan RPS mencapai 77,46 % (Zafran et al., 2012) dan penelitian Zafran
(Roza 2017), pengabungan whole cell dan (2016) menggunakan vaksin polivalen dari
LPS dari sediaan bakteri V. alginolyticus sediaan V. alginolyticus, V. harvey dan
yang diberikan dengan cara penyuntikan P. leiognathi menunjukkan hasil RPS
menghasilkan kelulushidupan sampai 57,95% sedangkan penelitian Haryanto et
100% ketika diuji tantang dengan al., (2009) menunjukkan hasil vaksinasi
V. alginolyticus pada ikan kerapu macan polivalen tertinggi sampai 77,11%.
(E. fuscoguttatus) (Hermawan 2006). Penelitian Zafran et al., (2016) yang

Article Info :
Received : 21-10-2021
205
Accepted : 24-10-2021
Jurnal Bahari Papadak, Edisi Oktober 2021, Vollume 2 Nomor 2 E-ISSN : 2723 6536
©Fakultas Kelautan dan Perikanan, Universitas Nusa Cendana Pasaribu, 2021 (203-211)

memvaksinasi ikan kerapu macan dari lima dari satu antigen dapat memberikan proteksi
sediaan vaksin secara perendaman memiliki untuk lebih dari satu jenis bakteri (Sun et
hasil sintasan 67,78%. al., 2011; Shoemaker et al. 2012; Pasaribu
Sebagian besar vaksin ini bersifat et al, 2012).
imunogenik namun belum diketahui
mekanisme kerjanya pada ikan kerapu. IV. PEMBERIAN HERBAL PADA
Pemberian vaksin pada ikan biasanya IKAN KERAPU
dilakukan dengan metode penyuntikan,
perendaman dan oral (Plant & LaPatra 2011; Tanaman memiliki potensi untuk
Lillehaug, 2014), namun metode yang mengobati dan/atau mencegah penyakit ikan
paling optimal pada ikan kerapu belum dan terbukti aktif terhadap berbagai jenis
diketahui. Pada perkembangannya vaksin bakteri (Citarasu 2010; Elumalai et al.,
dapat berasal dari komponen subselular 2020). Perlakuan herbal untuk
inaktif, subunit, DNA dan produk antigen menanggulangi penyakit pada ikan
yang dilemahkan secara kimia (Austin budidaya telah lama berkembang. Pada ikan
2012). Vaksinasi pada ikan pada dasarnya kerapu beberapa penelitian telah dilakukan
bersifat spesifik sehingga vaksin untuk mencegah infeksi bakteri dengan
monovalent lebih optimal pada satu jenis pemberian bahan herbal yang dapat dilihat
bakteri sedangkan vaksin bivalen dan dalam Tabel 2.
multivalen lainnya yang mengandung lebih

Tabel 2. Aplikasi Bahan Herbal Untuk Pencegahan Infeksi Bakteri pada Ikan Kerapu
Herbal Bakteri Referensi
Katuk (Sauropus androgynus L. Merr.) V. alginolyticus Samad et al., 2014
Nilati & Humairani
Mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) A. hydrophila
2020
Harikrishnan et al.,
Pictus (Kalopanax pictus) V. alginolyticus
2011
Meniran hijau (Phyllanthus niruri) Wahjuningrum et al.,
V. alginolyticus
dan Bawang Putih (Allium sativum) 2016
Cabai jawa (Piper retrofractum),
V. alginolyticus,
temu hitam (Curcuma aeruginosa) dan Setiyati et al., 2019
V. parahaemoliyticus
temu lawak (C. zanthorrhiza)

Pemberian katuk pada ikan kerapu dilakukan dengan pemberian herbal seperti
melalui pakan dapat meningkatkan respon daun delima (Pinica granatum L)
imun non spesifik dan meningkatkan (Fanggidae et al., 2018) dan perendaman
pertumbuhan serta menurunkan kematian dengan ekstrak air daun ketapang
ketika terinfeksi V. alginolyticus (Samad et (Terminalia catappa ) (Seuk et al., 2021).
al., 2014), perlakuan pemberian eksrak Peningkatan ketahan ikan ketika diberi
buah mahkota dewa (P. macrocarpa) perlakuan herbal karena bahan herbal
dengan perendaman dapat menurunkan mengandung senyawa fitokimia flavonoid,
tingkat prevelensi A. hydrophila pada ikan saponoid, tannin dan banyak derivate
kerapu macan (Nilawati & Humairi 2020). senyawa kimia lainnya serta memiliki
Penelitian Harikrishnan et al., (2011) senyawa antimikrobial (Chakraborty, &
menunjukkan hasil penurunan kematian Hancz, 2011; Pandey et al., 2012; ) Selain
ikan akibat infeksi V. alginolyticus setelah pemberian dari satu jenis herbal beberapa
ikan diberikan pakan mengandung eksrak K. penelitian melakukan pencampuran
pictus. Pengobatan setelah infeksi pada ikan berbagai jenis tanaman seperti penelitian
kerapu dalam beberapa penelitian dapat juga Wahjuningrum et al., 2016 dengan

Article Info :
Received : 21-10-2021
206
Accepted : 24-10-2021
Jurnal Bahari Papadak, Edisi Oktober 2021, Vollume 2 Nomor 2 E-ISSN : 2723 6536
©Fakultas Kelautan dan Perikanan, Universitas Nusa Cendana Pasaribu, 2021 (203-211)

pemberian melalui pakan mengandung in Peninsular Malaysia. Aquaculture


campuran meniran hijau (P. niruri) dan Research. 50 (11): 3202-3210.
bawan putih (Allium sativum) dengan hasil Austin, B. 2012. Developments in
kelulus hidupan yang lebih baik pada juvenil Vaccination Against Fish Bacterial
kerapu macan (E. fuscoguttatus). Pemberian Disease. In Infectious Disease in
campuran Cabai jawa (P. retrofractum), Aquaculture. pp. 218-243. Woodhead
temu hitam (C. aeruginosa) dan temu Publishing.
lawak (C. zanthorrhiza) melalui pakan dapat Awad, E., & Awaad, A. 2017. Role of
meningkatkan imunita non spesifik ikan Medicinal Plants on Growth
kerapu dan dapat menurunkan angka Performance and Immune Status in
kematian ketika diinfeksi bakteri V. Fish. Fish & Shellfish Immunology.67:
alginolitikus dan V. parahaemolyticus. 40-54.
Bahan herbal yang digunakan dalam terapi Chakraborty, S. B., Hancz, C. 2011.
ikan dapat berasal dari bagian daun, biji, Application of Phytochemicals as
akar dan bunga (Awad & Awaad 2017). Immunostimulant, Antipathogenic and
Beberapa terapan pemberian herbal ke ikan Antistress Agents in Finfish Culture.
kerapu dapat dilakukan dengan pemberian Reviews in Aquaculture. 3(3): 103-119.
oral melalui pakan, perendaman dan injeksi Citarasu, T. 2010. Herbal Biomedicines: A
(Harikrishnan 2011; Awad & Awaad 2017) New Opportunity For Aquaculture
sampai saat ini tantangan dalam penggunaan Industry. Aquaculture International.
bahan herbal yaitu sifat senyawa herbal yang 18(3): 403-414.
dapat berbeda dari satu tempat ke tempat Dahlia, D., Suprapto, H., Kusdarwati, R.
lain menurun geografisnya dan teknik 2017. Isolasi dan Identifikasi Bakteri
esktraksi yang masih terbatas (Zhu 2020). Pada Benih Ikan Kerapu Cantang
(Epinephelus sp.) dari Kolam
V. KESIMPULAN Pendederan Balai Perikanan Budidaya
Air Payau (BPBAP) Situbondo, Jawa
Bakteri merupakan salah satu agen Timur. Journal of Aquaculture and Fish
patogen yang menjadi salah satu faktor Health. 6(2): 57-66.
penghambat dalam usaha budidaya karena Defoirdt, T., Sorgeloos, P., & Bossier, P.
dapat menyebabkan kematian ikan. Infeksi 2011. Alternatives To Antibiotics For
bakteri pada ikan kerapu pada umumnya The Control of Bacterial Disease In
dari genus vibrio namun diperoleh juga dari Aquaculture. Current Opinion In
jenis lain seperti flexibacter dan Microbiology.14(3): 251-258.
streptococcus. Beberap langkah Desrina, D., Taslihan, A., Ambariyanto, A.,
pengendalian dilakukan seperti pencegahan Yudiati, E., Casessar, Y. D., Sumanta,
dengan pemberian vaksin dan bahan herbal R. B. S., riyanto., Situme, H.J.,
yang dapat meningkatkan imunitas ikan Sembiring, L. 2007. Isolasi, Purifikasi
kerapu sehingga menurunkan tingkat dan Immunogenitas Protein Outer
kematian ketika terinfeksi bakteri. Membran Vibrio alginolyticus pada
Ikan Kerapu Macan (Epinephelus
DAFTAR PUSTAKA fuscoguttatus). Jurnal Perikanan
Universitas Gadjah Mada. 9(1); 8-16.
Amalina, N. Z., Dzarifah, Z., Amal, M. N. Elumalai, P., Kurian, A., Lakshmi, S.,
A., Yusof, M. T., Zamri‐Saad, M., Al‐ Faggio, C., Esteban, M. A., Ringø, E.
saari, N., Tanaka, M., Mino, S., 2020. Herbal Immunomodulators in
Sawabe, T., Ina‐Salwany, M. Y. 2019. Aquaculture. Reviews in Fisheries
Recent update on the prevalence of Science & Aquaculture. 29(1) : 33-57.
Vibrio species among cultured grouper Fachry, M. E., Sugama, K., Rimmer, M. A.
2018. The Role of Small-Holder Seed

Article Info :
Received : 21-10-2021
207
Accepted : 24-10-2021
Jurnal Bahari Papadak, Edisi Oktober 2021, Vollume 2 Nomor 2 E-ISSN : 2723 6536
©Fakultas Kelautan dan Perikanan, Universitas Nusa Cendana Pasaribu, 2021 (203-211)

Supply in Commercial Mariculture in Hoseinifar, S. H., Sun, Y. Z., Zhou, Z., Van
South-east Asia. Aquaculture. 495: Doan, H., Davies, S. J., Harikrishnan,
912-918. R. 2020. Boosting Immune Function
Fangidae, M., Saloso, Y., Soewarlan, C. and Disease Bio-Control Through
2018. Pengaruh Pemberian Ekstrak Environment-Friendly and Sustainable
Daun Delima (Punica Granatum L.) Approaches in Finfish Aquaculture:
Dalam Pengobatan Ikan Kerapu Herbal Therapy Scenarios. Reviews in
Cantang (Epinephelus Sp.) Yang Fisheries Science & Aquaculture.28(3):
Terserang Vibrio alginolyticus. Jurnal 303-321.
Aquatik.1(1): 34-42. Ilmiah., Sukenda., Widanarni., Harris, E.
Galina, J., Yin, G., Ardo, L., Jeney, Z. 2009. 2012. Isolasi dan Karakterisasi Vibrio
The Use of Immunostimulating Herbs Patogen pada ikan kerapu macan
Iin Fish. An Overview Of Research. Epinephelus fuscoguttatus. Jurnal
Fish Physiology And Biochemistry. Akuakultur Indonesia. 11(1): 28-37.
35(4):669-676. Johnny, F., Roza, D., & Zafran, Z. 2014.
Gudding, R., Van Muiswinkel, W. B. 2013. Efektifitas Metoda Vaksinasi
A History of Fish Vaccination: Science- Flexibacter Pada Benih Ikan Kerapu
Based Disease Prevention in Macan, Epinephelus fuscoguttatus di
Aquaculture. Fish & Shellfish Hatcheri. Berita Biologi. 13(2): 213-
Immunology. 35(6): 1683-1688. 220.
Harikrishnan, R., Balasundaram, C., & Heo, Jun, L. I., Woo, N. Y. 2003. Pathogenicity
M. S. 2011. Fish Health Aspects in of vibrios in Fish: An
Grouper Aquaculture. Aquaculture. Overview. Journal of Ocean University
320(1-2): 1-21. of Qingdao. 2(2): 117-128.
Haryanto, S., Suratmi, S., Mujiono, M., & Kasornchandra, J. 2002. Major Viral and
Ansari, M. 2020. Aplikasi Vaksin Bacterial Diseases of Cultured Seabass
Bakteri Polivalen Pada Ikan Kerapu And Groupers In Southeast Asia. In C.
Macan (Epinephelus fuscoguttatus) di R. Lavilla-Pitogo & E. R. Cruz-
Karamba Jaring Apung. Buletin Teknik Lacierda (Eds.), Diseases in Asian
Litkayasa Akuakultur. 17(1): 61-64. aquaculture IV: Proceedings of the
He, L. X., He, L. Y., Gao, F. Z., Wu, D. L., Fourth Symposium on Diseases in
Ye, P., Cheng, Y. X., Cheng, Z.Y., Hu, Asian Aquaculture, 22-26 November
L.X., Liu, Y.S., Chen, J., Ying, G. G. 1999, Cebu City, Philippines (pp. 205-
2021. Antibiotics, Antibiotic Resistance 212). Fish Health Section, Asian
Genes And Microbial Community in Fisheries Society.
Grouper Mariculture. Science of The [KKP] 2017. Indonesia Marine and
Total Environment, 152042. Fisheries Book 2017. Ministry of
Hermawan, T. 2006. Pemberian Whole Cell Marine and Affairs and Fisheries.
Vaccine dan Lipopolisakarida Untuk Khasanah, M., Nurdin, N., Sadovy de
Meningkatkan Titer Antibodi dan Mitcheson, Y., Jompa, J. 202).
Tingkat Kelangsungan Hidup Ikan Management Of The Grouper Export
Kerapu Macan (Epinephelus Trade in Indonesia. Reviews in
fuscoguttatus) Terhadap Vibrio Fisheries Science & Aquaculture.
alginolyticus (Skripsi, Universitas 28(1): 1-15.
Airlangga). Lafferty, K. D., Harvell, C. D., Conrad, J.
Hidayat, A. S. 2014. Isolasi dan identifikasi M., Friedman, C. S., Kent, M. L., Kuris,
bakteri Vibrio sp dari ikan Kerapu sunu A. M., Powel, E.N., Rondeau, D.,
(Plectropomus leopardus). Teknosains: Saksida, S. M..2015.. Infectious
Media Informasi Sains Dan Diseases Affect Marine Fisheries And
Teknologi. 8(2): 209-216.

Article Info :
Received : 21-10-2021
208
Accepted : 24-10-2021
Jurnal Bahari Papadak, Edisi Oktober 2021, Vollume 2 Nomor 2 E-ISSN : 2723 6536
©Fakultas Kelautan dan Perikanan, Universitas Nusa Cendana Pasaribu, 2021 (203-211)

Aquaculture Economics. Annual Parasite Infections. Regional Studies in


Review Of Marine Science. 7: 471-496. Marine Science. 2: 54-70.
Leaño, E. M. 2019. Transboundary aquatic
animal diseases: History and impacts in Park, S. I. 2009. Disease Control in Korean
ASEAN aquaculture. Centara Grand Aquaculture. Fish Pathology. 44(1): 19-
Central Ladprao, Bangkok, 23.
Thailand (pp. 72-79). Aquaculture Pandey, G., Madhuri, S., Mandloi, A. K.
Department, Southeast Asian Fisheries 2012. Medicinal plants useful in fish
Development Center. diseases. Plant Archives,. 12(1): 1-4.
Lillehaug, A. 2014. Vaccination Strategies Plant, K. P., LaPatra, S. E. 2011. Advances
and Procedures. Fish vaccination, 140- in Fish Vaccine Delivery.
152. Developmental & Comparative
Ma, J., Bruce, T. J., Jones, E. M., Cain, K. Immunology. 35(12): 1256-1262.
D. 2019. A Review of Fish Vaccine Pierre, S., Gaillard, S., Prévot‐D'Alvise, N.,
Development Strategies: Conventional Aubert, J., Rostaing‐Capaillon, O.,
Methods and Modern Biotechnological Leung‐Tack, D., Grillasca, J. P. 2007.
Approaches. Microorganisms. 7(11): Grouper aquaculture: Asian success and
569. Mediterranean trials. Aquatic
Magnadottir, B. 2010. Immunological Conservation: Marine and freshwater
Control of Fish Diseases. Marine ecosystems. 18(3): 297-308.
biotechnology. 12(4): 361-379. Pasaribu, W., Sukenda, S., Nuryati, S. 2018.
Nagasawa, K., Cruz-Lacierda, E. R. 2004. The Efficacy of Nile Tilapia
Diseases of Cultured Groupers. (Oreochromis niloticus) Broodstock
Aquaculture Department, Southeast and Larval Immunization Against
Asian Fisheries Development Center. Streptococcus agalactiae and
Natrah, F. M. I., Defoirdt, T., Sorgeloos, P., Aeromonas hydrophila. Fishes. 3(1):
Bossier, P. 2011. Disruption of 16.
Bacterial Cell-To-Cell Communication Pridgeon, J. W., Klesius, P. H. 2012. Major
by Marine Organisms and Iits Bacterial Diseases in Aquaculture and
Relevance To Aquaculture. Marine Their Vaccine Development. Anim.
Biotechnology. 13(2): 109-126. Sci. Rev. 7: 1-16.
Nilawati, N., Humairani, R. 2020. Qomariyah, N., Suprapto, H., Sudarno
Efektifitas Penggunaan Ekstrak Buah .2017. Pemberian Vaksin Formalin
Mahkota Dewa (Phaleria Macrocarpa) Killed Cell (FKC) Vibrio alginolitycus
untuk Pencegahan Serangan Bakteri untuk Meningkatkan Survival Rate
Aeromonas hydrophilla Pada Ikan (SR), Titer Antibodi dan Fagositosis
Kerapu Macan. Arwana: Jurnal Ilmiah Leukosit pada Kerapu Cantang
Program Studi Perairan. 2(2): 130-135. (Epinephelus sp.) setelah Uji Tantang
Nitimulyo, K. H., Isnansetyo, A., Triyanto, Bakteri Vibrio alginolitycus. Jurnal
T., Istiqomah, I., & Murdjani, M. 2005. Ilmiah Perikanan dan Kelautan. 9(1):
Isolasi, Identifikasi dan Karakterisasi 15-24.
Vibrio spp. Patogen penyebab Vibriosis Roza, D. 2017. Peningkatan Imunitas Benih
Pada Kerapu di Balai Budidaya Air Ikan Kerapu Hibrid Cantik Dengan
Payau Situbondo. Jurnal Perikanan Lipopolisakarida (Lps). Jurnal Ilmu dan
Universitas Gadjah Mada. 7(1) 80-94. Teknologi Kelautan Tropis. 9 (1):161-17,
Palm, H. W., Yulianto, I., Theisen, S., Rimmer, M. A., Glamuzina, B. 2019. A
Rueckert, S., & Kleinertz, S. 2015. Review of Grouper (Family Serranidae:
Epinephelus Fuscoguttatus Mariculture Subfamily Epinephelinae) Aquaculture
in Indonesia: Implications From Fish From A Sustainability Science

Article Info :
Received : 21-10-2021
209
Accepted : 24-10-2021
Jurnal Bahari Papadak, Edisi Oktober 2021, Vollume 2 Nomor 2 E-ISSN : 2723 6536
©Fakultas Kelautan dan Perikanan, Universitas Nusa Cendana Pasaribu, 2021 (203-211)

Perspective. Reviews in Aquaculture. Streptococcus iniae and Vibrio


11(1): 58-87. vulnificus. Aquaculture. 354: 45-49.
Rodger, H. D. 2016. Fish Disease Causing Shaoli, Y., Yingeng, W., & Shugang, D.
Economic Impact in Global 2005. Progress of Research on Vibriosis
Aquaculture. In Fish Vaccines. pp. 1- in Marine Cultured Fish. Marine
34. Springer, Basel. Fisheries Research. 26(4): 75-83
Sadovy, Y. 2000. Regional Survey Ffor Supriyadi, H., Rukyani, A. 2000. The use of
Fry/Fingerling Supply and Current Chemicals in Aquaculture in Indonesia.
Practices for Grouper Mariculture: In J. R. Arthur, C. R. Lavilla-Pitogo, &
Evaluating Current Status and Long- R. P. Subasinghe (Eds.), Tigbauan,
Term Prospects for Grouper Iloilo, Philippines (pp. 113-118).
Mariculture in South East Asia. Final Tigbauan, Iloilo, Philippines:
Report To The Collaborative APEC Aquaculture Department, Southeast
Grouper Research And Development Asian Fisheries Development Center.
Network. Sukmawati, T. D. Suprapto, H. 2010.
Sadovy, Y. J., Donaldson, T. J., Graham, T. Efektivitas Penggunaan Whole Cell
R., McGilvray, F., Muldoon, G. J., Dari Vibrio alginolyticus Sebagai
Phillips, M. J., Rimmer, M.A., Yeeting, Vaksin Oral Melalui Artemia Pada
B. 2003. While stocks last: The Live Benih Ikan Kerapu Tikus
Reef Food Fish Trade. (Chromileptes altivelis). Jurnal Ilmiah
Samad, A. P. A., Santoso, U., Lee, M. C., Perikanan dan Kelautan. 2(2): 113-116.
Nan, F. H. 2014. Effects of Dietary Sun, Y., Liu, C. S., Sun, L. 2011. A
Katuk (Sauropus androgynus L. Merr.) Multivalent Killed Whole-Cell Vaccine
On Growth, Non-Specific Immune and Induces Effective Protection Against
Diseases Resistance against Vibrio Edwardsiella tarda and Vibrio
alginolyticus infection in grouper anguillarum. Fish & shellfish
Epinephelus coioides. Fish & shellfish immunology, 31(4), 595-599.
immunology. 36(2); 582-589. Tendencia, E. A., Lavilla-Pitogo, C. R.
Setiyati, W.A., Pramesti, R., Pringgenies, D. 2004. Bacterial Diseases. In K.
2019. Effectiveness of Herbal Extract Nagasawa & E. R. Cruz-Lacierda
(Piper retrofractum, Curcuma (Eds.), Diseases of cultured groupers
aeruginosa, and Curcuma zanthorrhiza) (pp. 19-28). Tigbauan, Iloilo,
as Immunomodulator in Non-Specific Philippines: Aquaculture Department,
Immunity System of Tiger Grouper Southeast Asian Fisheries Development
(Epinephelus fuscoguttatus) against Center.
Infection from Vibrio alginolyticus and Thompson, K. D., Adams, A. 2004. Current
Vibrio parahaemolitycus. Science and Trends in Immunotherapy and Vaccine
Technology Indonesia. 4(4): 94-100. Development for Bacterial Diseases of
Seuk, M. H., Salosso, Y., Jasmanindar, Y. Fish. Molecular Aspects Of Fish And
2021. Pengobatan Ikan Kerapu Cantang Marine Biology. 3: 313-362.
(Epinephelus fuscoguttatus- Thye, C. T. 2000. Survey of Grouper
lanceolatus) Yang Terinfeksi Bakteri Diseases in Malaysia. Development of a
Vibrio alginolyticus Menggunakan Regional Research Programme on
Ekstrak Air Daun Ketapang Grouper Virus Transmission and
(Terminalia catappa). Jurnal Aquatik. Vaccine Development, 38.
4(2): 8-16. Toranzo, A. E., Magariños, B., Romalde, J.
Shoemaker, C. A., LaFrentz, B. R., Klesius, L. 2005. A Review of The Main
P. H. 2012. Bivalent Vaccination Of Bacterial Fish Diseases in Mariculture
Sex Reversed Hybrid Tilapia Against Systems. Aquaculture. 246(1-4): 37-61.

Article Info :
Received : 21-10-2021
210
Accepted : 24-10-2021
Jurnal Bahari Papadak, Edisi Oktober 2021, Vollume 2 Nomor 2 E-ISSN : 2723 6536
©Fakultas Kelautan dan Perikanan, Universitas Nusa Cendana Pasaribu, 2021 (203-211)

Wahyuningrum, D., Miranti, S., Effendi, I. (Epinephelus Fuscoguttatus) di


2016. Preventive and Curative Effects keramba jaring apung. In Prosiding
Of Phyllanthus Niruri-Allium Sativum Forum Inovasi Teknologi
Combination on Tiger Grouper Akuakultur (pp. 741-747).
Epinephelus fuscoguttatus Infected by Zafran. 2015. Vaksinasi Benih Ikan Kerapu
Vibrio alginolyticus. International Macan (Epinephelus fuscoguttatus)
Journal of Sciences: Basic and Applied dengan Tiga Bakteri Patogen Yang
Research. 28(3): 154-167. Sudah Diinaktivasi. Jurnal Ilmu dan
Yamaguchi, T., Quillet, E., Boudinot, P., Teknologi Kelautan Tropis. 7 (2): 629-637.
Fischer, U. 2019. What Could Be The Zafran, Z., Roza, D., Mahardika, K. 2016.
Mechanisms of Immunological Respons imun juvenil kerapu macan
Memory in Fish?. Fish & shellfish (Epinephelus Fuscoguttatus) yang
immunology. 85: 3-8. divaksinasi dengan vaksin polivalen
Yanuhar, U. 2009. Mekanisme Infeksi melalui perendaman. In Prosiding
Vibrio pada Reseptor Ikan Kerapu Forum Inovasi Teknologi Akuakultur. 1
Tikus Cromileptes altivelis . Jurnal (1): 719-723.
Ilmiah Perikanan dan Kelautan. 1(1): Zhu, F. 2020. Review : A review on the
15-20. application of herbal medicines in the
Zafran, Z., Roza, D., Johnny, F. 2012. Uji disease control of aquatic animals.
Aplikasi Vaksin Bakteri Vibrio Aquaculture 526: 7
Polivalen pada Benih Kerapu Macan

Article Info :
Received : 21-10-2021
211
Accepted : 24-10-2021

Anda mungkin juga menyukai