Anda di halaman 1dari 7

Bakteri Patogen pada Ikan Nila (Oreocrhomis niloticus): a review

Muh. Fikri1
1
Mahasiswa, Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknolgi, Universitas Islam Negeri
Alauddin Makassar
2023
muhfikri310702@gmail.com

Abstrak
Ikan nila (Oreocrhomis niloticus) merupakan salah saru ikan yang banyak dibudidayakan
karena kemampuannya dalam beradaptasi terhadap lingkungan yang tinggi. Budidaya ikan
nila sangat dipengaruhi oleh penyakit ikan yang mungkin terjadi karena perubahan
lingkungan. Budidaya O. niloticus menghadapi beberapa masalah yang terkait dengan
munculnya bakteri patogen dan menyebabkan kerugian uang yang tinggi. Penyakit dapat
disebabkan oleh beberapa jenis patogen seperti jamur, parasit, virus dan bakteri. Beberapa
jenis bakteri patogen yang umum ditemukan pada ikan nila yaitu Aeromonas hydrophila,
Corynebacterium sp., Enterobacteria sp., Listeria sp., Pseudomonas sp., Edwardsiella sp.,
dan Streptococcus sp. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bakteri patogen potensial
pada ikan nila (O.niloticus). Oleh karena itu, Identifikasi spesies bakteri patogen pada ikan
nila sangat penting dilakukan sehingga diperoleh pencegahan permasalahan sedini mungkin
terhadap serangan bakteri tersebut.

Kata Kunci: Bakteri Patogen, Ikan Nila, Oreocrhomis niloticus, Penyakit Ikan.

Abstract
Tilapia (Oreocrhomis niloticus) is one of the most farmed fish because of its ability to adapt
to high environments. Tilapia farming is strongly influenced by fish diseases that may occur
due to environmental changes. Cultivation of O. niloticus faces several problems associated
with the emergence of pathogenic bacteria and causes high money losses. Diseases can be
caused by several types of pathogens such as fungi, parasites, viruses and bacteria. Some
types of pathogenic bacteria commonly found in tilapia are Aeromonas hydrophila,
Corynebacterium sp., Enterobacteria sp., Listeria sp., Pseudomonas sp., Edwardsiella sp.,
dan Streptococcus sp. This study aims to determine potential pathogenic bacteria in tilapia
(O. niloticus). Therefore, identification of pathogenic bacterial species in tilapia is very
important so that problem prevention is obtained as early as possible against the attack of
these bacteria.

Key Words: Pathogenic Bacteria, Tilapia, Oreocrhomis niloticus, Fish Diseases.

PENDAHULUAN memiliki nilai ekonomis yang tinggi


(Napitupulu et al., 2017).
Budidaya perikanan di Indonesia
Saat ini, sektor produktif
saat ini sedang berkembang pesat,
akuakultur terdiri dari spesies yang
Kontribusi budidaya perikanan ikan nila
dibudidayakan di air tawar dengan
terhadap nilai ekonomi perikanan dan
produksi dunia mencapai 59,9%.
ekonomi nasional menunjukkan nilai
Budidaya ikan nila sebagai spesies
strategis. Ikan Nila (Oreocrhomis niloticus)
introduksi telah mendukung
merupakan salah satu ikan budidaya
pengembangan akuakultur dalam

1
beberapa tahun terakhir, karena Penyakit berhubungan dengan
pembudidayaannya menunjukkan interaksi antara ikan Nila, patogen dan
ketahanan yang tinggi dalam rantai lingkungan perairan sebagai habitat, yaitu,
produksi. Di antara karakteristik lainnya, ketika suatu organisme terpapar bakteri
99% spesies ini tumbuh di luar habitat patogen di lingkungan yang tidak
aslinya dan diposisikan sebagai spesies menguntungkan, di mana kualitas air yang
kedua yang dibudidayakan di seluruh buruk atau kelebihan bahan organik
dunia (FAO, 2016). terjadi. Kejadian penyakit lebih tinggi
Keberhasilan produksi ikan nila karena keseimbangan antara inang, tamu
disebabkan oleh fakta bahwa spesies dan lingkungan perairan terganggu (Pech
tersebut menunjukkan pertumbuhan yang ZG et al., 2017). Namun, ikan
cepat, mudah berkembang biak, toleran menunjukkan keragaman bakteri yang
terhadap kondisi lingkungan, mudah tinggi melalui efek simbiosis agar
menerima makanan alami dan suplemen melindunginya untuk beradaptasi dengan
makanan, dan tahan terhadap penyakit. perubahan nutrisi dan asimilasi makanan
akibat kepadatan spesies yang tinggi dan di saluran pencernaan (Al-Harbi, 2005).
minimnya kontrol dalam pengelolaan Oleh karena itu, perlu adanya informasi
populasi (Pech ZG et al., 2017). sehingga mengenai jenis bakteri patogen yang
mereka juga memiliki kendala seperti sering menyerang ikan Nila dengan
penyakit dan hama yang disebabkan oleh melakukan isolasi dan identifikasi sebelum
agen patogen sehingga dapat dilakukan penanganan serta perlu
menghambat perkembangan mereka. dilakukan pencegahan permasalahan
Infeksi penyakit dapat disebabkan sedini mungkin terhadap serangan bakteri
oleh beberapa jenis patogen seperti tersebut.
jamur, parasit, virus, dan bakteri,
beberapa jenis bakteri yang paling umum BAKTERI PATOGEN YANG DAPAT
menyerang ikan air tawar seperti MENGINFEKSI IKAN NILA
(Oreochromis niloticus)
Aeromonas sp. dan Streptococcus sp.
Penyakit yang disebabkan bakteri Penyakit pada ikan muncul dari
menunjukkan gejala seperti penurunan interaksi yang tidak seimbang antara
berat badan yang signifikan, luka pada inang, lingkungan dan patogen. Salah
kulit dan sisik, sirip ekornya yang rusak, satu patogen penyebab penyakit pada
insang berdarah, dan penumpukan cairan ikan adalah bakteri. Penyakit dapat
di rongga perut. Apabila dibedah maka menyebar melalui air, ikan yang terkena
terlihat kerusakan ginjal dan hati dan penyakit, substrat, pakan, budidaya dan
limpa (Ashari et al., 2014). peralatan (Napitupulu et al., 2017). Pada
tinjauan ini dibahas beberapa bakteri

2
patogen yang umumnya menginfeksi ikan bahwa genus Aeromonas sp. memberikan
nila (O. niloticus) antara lain: gejala kelemahan dan anoreksia serta
hilangnya penglihatan dengan
Aeromonas hydrophila
mematahkan mata orbital pada spesies O.
Bakteri ini umumnya ditemukan di
niloticus.
air tawar. Aeromonas sp. bisa muncul
setiap saat terutama kondisi lingkungan Corynebacterium sp.
yang kurang menguntungkan. Penularan Sebuah penelitian yang dilakukan
bakteri Aeromonas sp. dapat melalui air, oleh (Manurung & Susantie, 2017)
kontak langsung, maupun dengan kontak melaporkan Corynebacterium sp.
dengan peralatan yang tercemar merupakan bakteri ke dua yang paling
(Manurung & Susantie, 2017). banyak ditemukan pada ikan nila di lokasi
Aeromonas sp. biasanya ditemukan di budidaya ikan air tawar Kabupaten
usus ikan nila, menjadi jalur utama infeksi Kepulauan Sangihe. Corynebacterium sp.
pada ikan. Kontrol populasi Aeromonas adalah bakteri yang yang umumnya hidup
sp. sangat penting, karena beberapa pada kulit dan membran mukusa serta
spesies dari genus ini, seperti A. Corynebacterium sp. merupakan
hydrophila, sangat patogen terhadap ikan penyebab penyakit ginjal pada ikan (Pech
(Del’Duca et al., 2013). Infeksi yang ZG et al., 2017). Pada beberapa
ditimbulkan oleh bakteri ini bersifat akut penelitian lain menyebutkan bahwa
dengan tanda klinis warna kulit ikan Corynebacterium sp. merupakan
menjadi lebih gelap, hemoragik pada kulit, penyebab penyakit ginjal pada ikan atau
hemoragik lokal pada pangkal operkulum, biasa disebut Bacterial Kidney Disease
sirip ekor dan sirip punggung, (Irfan et al., 2015).
pembengkakan pada organ hati dan limpa
Enterobacteria sp.
serta menyebabkan pendarahan pada
Enterobacteria sp. adalah bakteri
organ pencernaan (Mangunwardoyo et al.,
dari famili Enterobacteriaceae bersifat
2016). Spesies Aeromonas juga
patogen terhadap ikan. Bakteri ini
merupakan agen penyebab penyakit ikan
berbentuk batang Gram-negatif. Habitat
seperti furunculosis pada ikan Nila.
mereka adalah air yang tercemar atau
Seperti Aeromonas septicemia (MAS)
mengandung urin. Bakteri dapat
motil, pembusukan ikan, pembusukan
menyebar secara horizontal, yaitu kontak
jaringan lunak dan furunculosis yang
antara satu inang dengan inang lainnya
mengakibatkan kematian besar dan
atau melalui air (Manurung & Susantie,
kematian ikan Nila di seluruh dunia
2017). Penelitian sebelumnya dilakukan di
(Mukhlis, 2017). Selain itu, menurut
Mesir oleh (Hassan et al., 2012)
(Hamom et al., 2020) menyebutkan
melaporkan bahwa 9 spesies bakteri

3
Enterobacteria yaitu E. coli, Salmonella Bakteri Pseudomonas sp.
arizonae, Citrobacter braakii, Enterobacter digolongkan sebagai patogen oportunistik
sakazakii, C. freundii, Rautella yang menyerang ikan air tawar dan
ornithinolytica, Klebsiella ozaenae, E. termasuk ke dalam kelompok bakteri
cloacae, dan Proteus vulgaris telah perusak sirip (bacterial fin rot). (Manurung
ditemukan pada ikan nila, dengan & Susantie, 2017). Pseudomonas sp.
prevalensi infeksi 2,7-27%. Menurut jugam salah satu bakteri zoonosis pada
(Hardi et al., 2018) mengungkapkan ikan untuk manusia. Dalam penelitian
bahwa ikan yang terinfeksi Enterobacter yang dilakukan oleh (Hamom et al., 2020)
sp. memperlihatkan organ dalam yang bekteri Pseudomonas sp. merupakan
pucat seperti hati dan ginjal, serta agen penyebab penyakit, Bacillary
menyebabkan anemia, kongesti usus, Necrosis. Meskipun spesies
ulserasi anus disertai lendir dan Pseudomonas adalah patogen penting
pendarahan pada organ luar yang pada ikan, meskipun beberapa spesies
terinfeksi. diuji sebagai probiotik. Oleh karena itu,
spesies bakteri ini harus dipantau dan
Listeria sp.
dikendalikan untuk menghindari infeksi
Listeria sp. adalah bakteri yang
oportunistik lebih lanjut (Del’Duca et al.,
terdapat pada ikan yang hidup di
2013).
lingkungan yang tercemar polusi dan
limbah. Listeria sp. merupakan salah satu Edwardsiella sp.
bakteri patogen bagi manusia dan hewan Edwardsiella sp. adalah bakteri
(Manurung & Susantie, 2017). Listeria sp. intraseluler, Gram negatif, non-kapsul,
termasuk dalam ordo Bacillales, famili motil, basil anaerob fakultatif yang
Listeriaseae dan genus Listeria, yang menjadi patogen umum pada ikan (Pirarat
dapat ditemukan baik di air maupun di et al., 2006). Edwardsiella tarda
tanah (Hardi et al., 2018). Spesies Listeria merupakan spesies bakteri yang menjadi
monocytogenes umumnya ditemukan agen penyebab edwardsiellosis dan
pada ikan air tawar, payau, dan laut, juga menyebabkan kerugian luas pada banyak
dapat ditemukan pada ikan laut yang ikan air tawar dan laut yang penting
dipanen, diduga akibat kontaminasi secara komersial (Kwon et al., 2006).
selama proses penanganan. Bakteri ini keberadaan genus Edwardsiella sp.,
menyebabkan infeksi penyakit Listeriosis menyebabkan septikemia pada organ
yang merupakan salah satu gejala internal dan eksternal, termasuk hati,
listeriosis pada infeksi aliran darah ginjal, limpa, kulit, rektum, sirip, radang
(Ariyanti 2010). perut dan mata buram.

Pseudomonas sp. Streptococcus sp.

4
Streptococcus sp. adalah bakteri Corynebacterium sp., Enterobacteria sp.,
gram positif yang biasanya ada di Listeria sp., Pseudomonas sp.,
lingkungan perairan menyebabkan Edwardsiella sp., dan Streptococcus sp ini
penyakit hemoragik pada ikan Mereka ditularkan secara horizontal sehingga
menyebabkan kondisi yang disebut menunjukkan bahwa bakteri
streptocococcosis terutama di menggunakan air sebagai medium
Oreochromis niloticus. Penyakit ini prekursor, menyebabkan wabah ikan-ke-
dianggap sebagai salah satu penyakit ikan melalui kontak langsung. Selain itu,
terparah pada O. niloticus di seluruh dunia tingkat patogenisitas bergantung pada
(Sherif & AbuLeila, 2022). Bakteri ini ketahanan spesies dan kondisi
dapat dianggap sebagai patogen primer lingkungan. Karena beberapa patogen
spesifik di air tawar, dan juga bertindak hadir di lingkungan dengan suhu tinggi,
sebagai patogen oportunistik sekunder kualitas air yang buruk, dan akumulasi
yang menyerang ikan air tawar yang bahan organik, kondisi ini memungkinkan
mengalami gangguan sistem kekebalan perlekatan dan replikasi bakteri dalam sel
atau stres yang biasanya hidup di usus O. inang.
niloticus (Sherif et al., 2020). Ada dua
kelompok utama Streptococcus sp. yang DAFTAR PUSTAKA
memiliki sifat patogen pada ikan yaitu S.
Al-Harbi H, Uddin MN (2005) Bacterial
iniae dan S. agalactiae. Infeksi S. diversity of tilapia (Oreochromis
niloticus) cultured in brackish water
agalactiae telah menyebabkan meningitis
in Saudi Arabia. Aquaculture. 250:
neonatal pada manusia. Pada ikan nila, 566-572.
bakteri ini menyebabkan whirling disease, Ariyanti, T. (2010). Listeria
Monocytogenes as Contaminant of
exophthalmia, opacity, dan purulence
Food Derived from Animal
(Hardi et al. 2011). Selain ikan, mamalia (Foodborne Disease). Wartazoa 20
(2): 94-102.
laut, sapi, kuda, kucing, dan manusia
Ashari, C., Tumbol, R. A., & Kolopita, M.
dapat menjadi inang bakteri ini. Wabah S.
E. . (2014). Diagnosa Penyakit
agalactiae bersifat akut dan sebelumnya Bakterial Pada Ikan Nila
(Oreocrhomis niloticus) Yang Di Budi
telah menyebabkan kematian 100% pada
Daya Pada Jaring Tancap Di Danau
ikan yang dibudidayakan dalam 14 hari Tondano. e-Journal BUDIDAYA
PERAIRAN, 2(3), 24–30.
pasca infeksi (Hardi et al., 2018)
Del’Duca, A., Cesar, D. E., Diniz, C. G., &
Abreu, P. C. (2013). Evaluation of
KESIMPULAN the presence and efficiency of
potential probiotic bacteria in the gut
Beberapa patogen umum of tilapia (Oreochromis niloticus)
using the fluorescent in situ
ditemukan pada Oreochromis niloticus hybridization technique. Aquaculture,
seperti bakteri Aeromonas hydrophila, 388–391(1), 115–121.

5
FAO (2016) Food and Agriculture Akibat Infestasi Ektoparasit Argulus
Organization of the United Nations. sp. (Bacterial.
The State of World Fisheries and AQUACOASTMARINE, 8(3), 14–18.
Aquaculture. Contribution to food
Mangunwardoyo, W., Ismayasari, R., &
security and nutrition for all pp: 23.
Riani, E. (2016). Uji Patogenisitas
Hamom, A., Alam, M. M. M., Mahbub Dan Virulensi Aeromonas Hydrophila
Iqbal, M., Ibrahim Khalil, S. M. q, Stanier Pada Ikan Nila (Oreochromis
Parven, M., Sumon, T. A., & Al niloticus Lin.) Melalui Postulat Koch.
Mamun, M. A. (2020). Identification Jurnal Riset Akuakultur, 5(2), 145.
of Pathogenic Bacteria from
Manurung, U. N., & Susantie, D. (2017).
Diseased Nile Tilapia Oreochromis
Identifikasi Bakteri Patogen Pada
niloticus with their Sensitivity to
Ikan. Budidaya Perairan, 5(3), 11–
Antibiotics. International Journal of
17.
Current Microbiology and Applied
Sciences, 9(3), 1716–1738. Mukhlis, A. (2017). Isolation and
Identification of Chitinolytic Bacteria
Hardi, E. H., Harris, E., & Lusiastuti, A. M.
from Intestinal Tissue or Tilapia
(2011). Karakteristik dan
(Oreochromis niloticus). The 2nd
Patogenisitas Streptococcus
International Conference on Science
Agalactiae Tipe?-hemolitik dan Non-
and Technology, 2.
hemolitik pada Ikan Nila. Jurnal
Veteriner. 12 (2): 152-64. Napitupulu, R. A., Suryanto, D., & Desrita.
(2017). Isolasi Dan Identifikasi
Hardi, E. H., Nugroho, R. A., Saptiani, G.,
Bakteri Potensial Patogen Pada Ikan
Sarinah, R., Agriandini, M., &
Nila ( Oreochromis Niloticus ). Jurnal
Mawardi, M. (2018). Identification of
Aquacoastmarine, 15(1), 72–82.
potentially pathogenic bacteria from
tilapia (Oreochromis niloticus) and Pech ZG, H., Chavez MR, C., & Reynoso
channel catfish (Clarias batrachus) F, L. (2017). Pathogenic Bacteria in
culture in Samarinda, East Oreochromis Niloticus Var. Stirling
Kalimantan, Indonesia. Biodiversitas, Tilapia Culture. Fisheries and
19(2), 480–488. Aquaculture Journal, 08(02).
Hassan, A. H., Noor-El Deen, A. E., Galal, Pirarat, N., Kobayashi, T., Katagiri, T.,
H. M., Dorgham, S. M., Bakry, M. A., Maita, M., & Endo, M. (2006).
& Hakim, A. S. (2012). Further Protective effects and mechanisms
characterization of of a probiotic bacterium
Enterobacteriaceae isolated from Lactobacillus rhamnosus against
cultured freshwater fish in Kafr El experimental Edwardsiella tarda
Shiek governorate: clinical, infection in tilapia (Oreochromis
biochemical and histopathological niloticus). Veterinary Immunology
study with emphasis on treatment and Immunopathology, 113(3–4),
trials. Global Veterinaria, 9(5), 617- 339–347.
629. Sherif, A. H., & AbuLeila, R. H. (2022).
Kwon, S. R., Nam, Y. K., Kim, S. K., & Prevalence of Some Pathogenic
Kim, K. H. (2006). Protection of Bacteria in Caged- Nile Tilapia
tilapia (Oreochromis mosambicus) (Oreochromis Niloticus) and their
from edwardsiellosis by vaccination Possible Treatment. Jordan Journal
with Edwardsiella tarda ghosts. Fish of Biological Sciences, 15(2), 239–
& shellfish immunology, 20(4), 621- 247.
626. Sherif, A. H., Gouda, M. Y., Naena, N. A.,
M. Irfan Maulana T.Syihab, Dwi Suryanto, & Ali, A. H. (2020). Alternate weekly
Zulham Apandy Harahap, O. R. D. exchanges of feeding regime affect
(2015). Bakteri Pada Tubuh Ikan the diversity of intestinal microbiota
Gurami (Osphronemus gouramy) and immune status of Nile tilapia

6
Oreochromis niloticus. Aquaculture
Research, 51(10), 4327-4339.

Anda mungkin juga menyukai