Anda di halaman 1dari 10

sumber:www.oseanografi.lipi.go.

id

Oseana, Volume XI, Nomor 3 : 101-110, 1986 ISSN 0216-1877

PENYAKIT-PENYAKIT PADA IKAN - IKAN LAUT

oleh

Anida Rahayu 1)

ABSTRACT
DISEASES OF MARINE FISHES. Studies of marine fish disease have been
sporadic and inadequate until recently. Although knowledge of fresh water fish
diseases particularly those of hatchery fish has progressed rapidly in the past few
decades, little attention was given for understanding the role of diseases in marine
fishes. Diseases of marine fishes are important economically because they reduce the
number of fish available to mm or they reduce the quality of fish as food. Diseases
of marine fishes are the result of the activity of infectious microorganisms, parasite
invasion and genetic or environmentally induced abnormalities. But microorganisms such
as bacteria, viruses, fungi and protozoa as well as the parasites group such as helminth
and Crustacea are considered as the important diseases agents. This paper describe
the kinds of pathogens and parasites of marine fishes, the effects of diseases to their fish
hosts and man and the chemicals or antibiotics which have been used for the diseases
treatments.

PENDAHULUAN buatan ini juga mempunyai peranan penting


terhadap kecepatan pertumbuhan parasit
Pada tahun-tahun terakhir ini kebutuhan dan penyakit.
akan protein kian meningkat, maka untuk Akibat serangan parasit dan penyakit
dapat memenuhi kebutuhan tersebut per- adalah menurunnya produksi dan kualitas
hatian mulai diarahkan pula pada sumber- hasil budidaya perikanan. Untuk mengatasi
daya protein di laut. Karena itu perhatian kerugian-kerugian yang ditimbulkannya mut-
perlu diberikan agar potensi sumberdaya di lak diperlukan pengetahuan-pengetahuan
laut dapat ditingkatkan. Salah satu usaha tentang parasit dan penyakit yang menye-
guna meningkatkan produksi hasil laut rang produk perikanan, terutama untuk
adalah dengan dikembangkannya sistem per- jenis-jenis komersial. Tetapi baru sedikit
tanian laut atau yang dikenal dengan nama sekali perhatian diberikan pada penyakit-
budidaya bahari. Ikan merupakan salah satu penyakit ikan di laut, walaupun peneliti-
komoditi hasil laut yang sangat potensial un- an mengenai penyakit ikan di air tawar telah
tuk dibudidayakan. banyak dikerjakan. Hal ini mungkin disebab-
Lingkungan dalam sistem budidaya ini kan karena budidaya laut belum semaju
cenderung menyokong terbentuknya kondisi budidaya air tawar serta kompleksnya fak-
yang baik bagi pertumbuhan parasit dan pe- tor-faktor yang mempengaruhi biota di laut.
nyakit. Hal-hal ini dapat disebabkan karena Penyakit pada ikan dapat disebabkan oleh
padatnya populasi inang sehingga menyebab- beberapa hal, misalnya perubahan kondisi
kan patogen dan penyakit mudah menyebar. lingkungan, faktor keturunan atau adanya
Kondisi faktor lingkungan dalam sistem mikroorganisme dan hewan parasit. Dalam

1). Balai Penelitian Biologi Laut, Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanologi-LIPI, Jakarta.

101

Oseana, Volume XI No. 3, 1986


sumber:www.oseanografi.lipi.go.id

tulisan ini penulis menguraikan beberapa ikan yang bersangkutan. Ikan yang terserang
penyebab penyakit yang dapat dijumpai virus kadang-kadang mengalami penonjolan-
pada ikan laut dengan akibat-akibat yang di- penonjolan dermal dan epidermal (Gambar
timbulkannya serta beberapa cara dalam pe- 1A, B, C). Penyakit ini seiing ditemukan
ngobatannya. pada ikan laut dan terkenal dengan nama pe-
nyakit kembang kol (cauliflower disease).
Sampai sekarang penyakit yang disebabkan
BEBERAPA PENYEBAB PENYAKIT oleh jamur pada ikan laut masih sedikit
PADA IKAN diketahui oleh para peneliti. Dari jenis-
jenis jamur yang sudah diketahui bersifat
Penyakit adalah suatu proses yang meru- patogen adalah Ichtyophonus hoferi. Pe-
sak atau mengganggu pada organisme dengan nyakit pada ikan laut yang disebabkan oleh
penyebab khusus dan mempunyai gejala-ge- jamur ini sudah pernah ditemukan pada
jala yang khusus pula. Seperti pada manusia, ikan tuna, (Thunnus thynnus) yang hidup
ikan juga bisa diserang suatu penyakit. Ada di perairan Inggris dan Kanada (SINDER-
beberapa faktor penyebab penyakit pada MANN 1958), sedangkan di perairan Atlan-
ikan, misalnya adanya perubahan kondisi tik Utara pernah ditemukan pada ikan hering
lingkungan, faktor keturunan, mikroorganis- (Chipea harengus) (COX 1916; FISH 1934;
me dan hewan parasit. Namun penyebab pe- SCATTERGOOD 1948).
nyakit pada ikan yang paling sering ditemu-
kan umumnya disebabkan oleh mikroorga- Hasil-hasil penelitian menunjukkan bahwa
nisme dan hewan parasitik. Penyakit yang banyak sekali kelompok protozoa yang da-
disebabkan oleh mikroorganisme ini biasa- pat menimbulkan penyakit pada ikan laut.
nya disebut "microbial disease". Kelompok Namun yang paling sering ditemui pada ikan
mikroorganisme yang sering menyerang ikan laut adalah Eimeria sardinae (Coccidia),
laut adalah bakteri, virus, jamur dan proto- Chloromyxum sp. (Myxosporida) dan Glu-
zoa lainnya. gea hertwigi (Myxosporida). Emeria sardinae
Kelompok bakteri yang sering menyebab- pernah dilaporkan menyerang ikan hering
kan penyakit pada ikan laut adalah Pseudo- (Chipea harengus, C. sprattus) di Atlantik
monas, Vibrio, Mycobacterium. Penyakit Utara dan Laut Baltik (THOMSON & RO-
yang disebabkan oleh Vibrio anguillarum di- BERTSON 1926; DOGIEL 1939; DOLL-
kenal dengan nama penyakit merah (red di- FUS 1956) serta ikan sardine (Sardina pil-
sease). Di Laut Utara penyakit ini pernah chardus) di Portugal (PINTO et al. 1961).
ditemukan pada ikan belut (Anguilla anguil- Penyakit ini umumnya menyerang testes
la), sedangkan di Pasifik pernah ditemukan ikan sehingga menurunkan kemampuan
pada ikan hering (Clupea pallasi). Tanda-tan- ikan tersebut untuk bereproduksi. Chlo-
da ikan yang terserang penyakit "red disea- romyxum sp. pernah ditemukan menye-
se" adalah sebagai berikut: pada tahap per- rang ikan sebelah (Hippoglosus stenolepis).
mulaan warna sirip dan kulitnya berwarna Penyakit ini menyebabkan daging ikan sebe-
kemerah-merahan, setelah itu kulit menjadi lah empuk seperti bubur. Sedangkan Glugea
rusak dan terlepas. Pada keadaan yang lebih hertwigi pernah ditemukan pada ikan-ikan
gawat bisa terjadi pendarahan pada perut "smelts" (Osmerus eperlanus dan O. mor-
yang akhirnya menyebabkan kematian ikan. dax). Tubuh ikan yang terserang penyakit
Pada serangan yang hebat, penyakit ini ini akan diisi oleh kista-kista microsporida.
dapat mengakibatkan kematian ikan secara Pengisian tubuh ikan dengan kista-kista
massal dalam suatu perairan. microsporida dapat merusak saluran pen-
Virus yang terdapat dalam tubuh ikaa cernaan makanan. Di samping itu kista-kista
sering menimbulkan penyakit tumor pada ini dapat juga menyerang organ-organ ikan

102

Oseana, Volume XI No. 3, 1986


sumber:www.oseanografi.lipi.go.id

bagian dalam sehingga mempengaruhi Hasil-hasil penelitian menunjukkan


fungsi metabolisme dari organ-organ bahwa banyak sekali jenis cacing hisap
tersebut. yang hidup dalam tubuh ikan. Menurut
Hewan-hewan parasit yang sering dite- YAMAGUTI (1958 - 1963) telah ter-
mukan menyerang ikan adalah kelompok catat sebanyak 367 marga dan 1390
cacing dan krustasea. Cacing-cacing yang jenis cacing hisap (Trematoda) yang su-
merupakan hewan parasit pada ikan adalah dah pernah ditemukan pada ikan. Di
kelas-kelas Trematoda, Cestoda, Nematoda dalam daur hidup trematoda, ikan ber-
dan Acanthocephala. Sedangkan dari krusta- fungsi sebagai inang perantara. Oleh karena
sea adalah anak kelas Copepoda, Cirripedia itu stadia larva trematoda (cercaria dan
serta ordo-ordo Isopoda dan Amphipoda. metacercaria) merupakan stadia yang

Gambar 1. Perkembangan penyakit kembang kol (cauliflower diseases, A, B dan C


pada ikan belut, Anguilla anguilla (SINDERMANN 1970).

103

Oseana, Volume XI No. 3, 1986


sumber:www.oseanografi.lipi.go.id

berbahaya bagi ikan. Cacing ini mempunyai kesehatan manusia. Ikan yang sering dima-
cawan penghisap atau kait untuk menem- kan oleh manusia seperti hering, hake dan
pelkan tubuhnya pada inang. Cacing ini tuna, ternyata sering mengandung cacing
bisa menyebabkan kematian ikan secara cestoda. Pemerintah Meksiko pernah mela-
massal. Hal ini sudah pernah terjadi di rang penjualan ikan drum (Pogonius cro-
Laut Aral dan Kaspia (DOGIEL & mis) di pasaran karena ternyata mengandung
BYKHOVSKII 1934). larva cacing Poecilancistrium robustum
Stadia larva maupun dewasa dari cacing yang sangat berbahaya bagi kesehatan
pita cestoda sangat berbahaya bagi ikan. manusia.
Stadia larva biasanya hidup pada saluran Seperti cestoda, larva nematoda juga ba-
pencernaan makanan. Cacing cestoda dapat nyak menyerang daging dan rongga tubuh
juga menjadi parasit bagi manusia, oleh ikan (Gambar 2A, B, C). Nematoda atau
karena itu pemanfaatan ikan yang mengan- cacing gilik yang banyak dijumpai pada ikan
dung parasit cestoda akan berbahaya bagi adalah Porrocaecum, Eustoma, Contraca-
ecum, dan Anisakis. Ikan yang banyak me-

Gambar 2. Hati ikan cod, Gadus morhua yang diinfeksi oleh larva cacing Contracaecum
(subfamily Anisakinae) (DOGIAL et al. 1958).
A = hati sehat B dan C = hati yang terinfeksi

104

Oseana, Volume XI No. 3, 1986


sumber:www.oseanografi.lipi.go.id

ngandung cacing Porrocaecum biasanya ikan tongkol (Auxis thazard, Euthynnus affi-
lebih susah dipasarkan dibandingkan dengan nis) dan ikan-ikan lain yang hidup di Laut
ikan yang terinfeksi oleh Anisakis. Hal ini Jawa dan sekitarnya (BURHANUDDIN &
disebabkan larva Porrocaecum lebih besar DJAMALI 1983). Acanthocephala atau
dan berwarna coklat sehingga dapat terlihat cacing kepala duri yang ditemukan pada
dengan jelas oleh calon konsumen, se- ikan laut biasanya dijumpai pada stadia
dangkan larva Anisakis kecil dan berwarna larva dan dewasa. Cacing ini banyak
putih. Di Indonesia larva Anisakidae pernah dijumpai pada saluran pencernaan dan
ditemukan pada beberapa jenis ikan laut se- tubuh ikan.
perti ikan kembung laki (Rastrelliger kana- Berbeda dengan cacing yang hanya terda-
gurta). ikan layang (Decapterus russelli), pat di dalam tubuh ikan (endoparasit), krus-
tasea (Gambar 3 A, B, C) dapat juga hidup di

Gambar 3. Copepoda yang merusak jaringan tubuh ikan. (SINDERMANN 1970).


A = Lernaeocera branchialis pada ikan cod, Gadus morhua
B = Sphyrion lumpi pada ikan redfish, Sebastes marinus
C = Lernaeenicus sprattae pada ikan sardina, Sardina pilchardus

105

Oseana, Volume XI No. 3, 1986


sumber:www.oseanografi.lipi.go.id

dalam tubuh (endoparasit) maupun menem- AKIBAT YANG DITIMBULKAN PADA


pel pada tubuh ikan bagian luar (ektopara- IKAN dan KERUGIAN EKONOMINYA
sit). Krustasea yang dapat menimbulkan
penyakit adalah Copepoda, Isopoda, Amphi Parasit atau penyakit yang hidup di dalam
poda dan Cirripedia. Namun yang paling tubuh ikan dapat menyebabkan kerusakan
sering ditemukan pada ikan adalah Copepo- organ tubuh ikan mulai dari kerusakan yang
da dan Isopoda. Copepoda berbahaya bagi ringan sampai ke alribat yang fatal, yaitu
kehidupan ikan karena selain bersifat sebagai kematian ikan tersebut. Akibat yang ditim-
parasit dapat juga menjadi inang perantara bulkan oleh suatu penyakit terhadap ikan
bagi sejumlah cacing cestoda dan nematoda. akan dipengaruhi oleh beberapa faktor,
Di samping itu Copepoda dapat membantu yaitu :
penyebaran jamur-jamur yang bersifat parasit 1). Jumlah parasit atau penyebab penya-
bagi ikan, misalnya jamur Ichtyophonus. kit (infective dose).
Copepoda (Sphyrion lumpi) yang hidup da- 2). Kemampuan parasit atau penyebab pe-
lam rongga tubuh ikan akan mengalami peru- nyakit untuk menyerang tubuh ikan
bahan bentuk tubuh sesuai dengan fungsi (virulent).
dan lingkungan hidupnya. Sedangkan Cope- 3). Daya tahan (resistant) dan kepekaan
poda yang hidup pada permukaan tubuh ikan (susceptible) terhadap penyakit.
ikan seperti Lernaeocera branchialis atau 4). Keadaan nutrisi dalam makanan ikan.
Lepeophtherus pectoraiis tidak mengalami 5). Kondisi lingkungan perairan, seperti su-
perubahan bentuk tubuh. L. pectoralis hu, salinitas, oksigen, pH dan lain-
pernah ditemukan pada ikan flounder lain.
(Pleuronectes flesus). Warna kulit ikan
yang ditempeli oleh parasit ini akan berubah Ikan-ikan yang dihinggapi parasit atau pe-
menjadi merah darah seperti luka bakar dan nyakit dapat mengalami kerusakan mekanis
kulit akan rusak. Luka pada kulit ini akan pada organ tubuh sehingga mengakibatkan
mempermudah masuknya infeksi sekunder. gangguan pada proses fisiologis. Kerusakan
Lernaeocera branchialis adalah copepoda atau serangan parasit dapat terjadi pada ber-
parasit yang banyak menyerang bagian bagai organ tubuh, seperti :
insang ikan, sedangkan Sphyrion lumpi
1). Serangan pada kulit oleh ektoparasit
biasanya akan menyerang atau merusak ja-
protozoa. Serangan ini menyebabkan
ringan tubuh ikan. Sphyrion masuk kedalam
peningkatan produksi mucus yang akan
daging dan membuat kista yang berbentuk
menghalangi atau mengganggu fungsi
seperti jangkar dari jaringan ikat tubuh
pernafasan kulit.
inang. Daging ikan yang terparasit harus
2). Kerusakan pada insang dan dinding
lebih dahulu dibuang kistanya sebelum dijual
ruang pernafasan oleh jenis-jenis lintah,
ke pasaran.
Pisciola dan Cystobranchus, Pembeng-
Ada 2 suku Isopoda yang merupakan kakan pada insang ikan juga bisa dise-
parasit pada ikan, yaitu : Gnathiidae dan babkan oleh parasit copepoda dari
Cymothoidae. Sifat parasit dari kedua suku famili Lemaeopodidae.
Isopoda ini tergantung pada bentuk stadia- 3). Penyumbatan saluran pencernaan ma-
nya. Gnathiidae bersifat parasit pada stadia kanan oleh jenis-jenis cacing pita. Pada
muda sedangkan Cymothoidae pada stadia kasus ini dalam satu ikan bisa ditemu-
dewasa. Bagian tubuh ikan yang diserangpun kan lebih dari 40 ekor cacing.
berbeda pula. Gnathiidae menyerang sirip 4). Kerusakan pada organ tubuh bagian
sedangkan Cymothoidae menyerang insang dalam (jantung, hati, ginjal dan gonad)
dan rongga tubuh ikan. oleh larva dari jenis-jenis cacing trema-

106

Oseana, Volume XI No. 3, 1986


sumber:www.oseanografi.lipi.go.id

toda, cestoda dan nematoda. Kerusakan 4). Parasit dapat juga berperan sebagai
otot-otot jantung dan terjadinya vektor dari bermacam-macam penyakit.
penebalan pada dinding jantung dapat Sebagai contohnya adalah kutu ikan
disebabkan oleh kumpulan kista (Argulus), lintah dan parasit-parasit
Myxobolus dogieli (Myxosporida). penghisap darah lainnya yang berperan
sebagai vektor dari penyakit ''red disease''
5). Penyumbatan pembuluh darah oleh telur
pada ikan carp.
sejenis cacing trematoda. Telur ini dapat
terikut aliran darah dan masuk ke dalam 5). Memungkinan terjadinya infeksi sekun-
organ dalam. der. Kerusakan yang ditimbulkan oleh
6). Kerusakan lensa mata oleh cacing parasit, misalnya luka-luka dan nanah
trematoda. memudahkan masuknya bermacam-ma-
Di samping luka dan kerusakan yang cam organisme patogen seperti : jamur,
bakteri dan kadang-kadang protozoa.
ditimbulkan parasit juga merugikan inang
antara lain dengan cara : 6). Menghambat pertumbuhan ikan. Gadus
1). Menghisap darah. Sebagai contohnya, merlangus yang paru-parunya terinfeksi
cacing Nitzchia dapat mengisap oleh copepoda (Lernaeocera branchia-
darah ikan sebanyak lebih kurang 0,5 lis) menunjukkan pertumbuhan yang
tidak normal, yaitu kepalanya besar, dan
ml dalam satu hari.
tubuhnya lebih kecil dibandingkan
2). Menyerap makanan ikan. Parasit yang dengan pertumbuhan ikan yang sehat.
berukuran besar dan banyak jumlahnya
dalam tubuh ikan sangat merugikan
Untuk memenuhi kebutuhan makannya,
kehidupan ikan, karena jumlah
manusia mencoba mencukupinya dengan ha-
makanan yang diserap oleh cacing
sil-hasil laut. Oleh karena itu kerugian
tersebut sangat banyak. Jenis-jenis
yang ditimbulkan akibat serangan parasit atau
parasit seperti ini dapat mengubah dan
penyakit terhadap produksi laut akan sa-
menggunakan sebagian makanan
ngat terasa oleh manusia sebagai konsumen
inang untuk keperluan hidupnya.
utama. Kerugian yang ditimbulkan berupa :
Sebagai akibatnya ikan akan
mengalami kehilangan berat badan dan 1). Berkurangnya jumlah produksi ikan
keterlambatan pertumbuhan. Contoh- yang dapat ditangkap contohnya jumlah,
nya adalah cacing pita (Eubothrium produksi ikan "White perch'' yang
crussum) yang hidup pada saluran ditangkap di Chesapeake Bay menjadi
pencernaan ikan salmon. berkurang setelah terjadinya kematian
3). Menimbulkan keracunan. Parasit dalam massal yang disebabkan oleh
tubuh ikan dapat mengeluarkan zat racun bakteri (SINDERMANN 1966).
yang bisa meracuni ikan tersebut. 2). Berkurangnya berat badan ikan. SIN-
Racun ini kemungkinan berasal dari DERMANN (1966) menyatakan
sekresi kelenjar racun khusus atau bahwa ikan-ikan yang terparasit oleh
sekresi yang dihasilkan dari Lernaeocera branchialis telah
metabolisme parasit tersebut. Hasil kehilangan berat b a d a n n y a k i r a -
penelitian LUTTA (1941) k i r a 2 0 % - 3 0 % d i b a wah berat
menunjukkan bahwa cacing Nitzchia badan rata-rata. Kehilangan berat badan
mengeluarkan sejenis racun yang ini mempunyai arti ekonomis yang
dapat merusak insang ikan aci- cukup besar bila 50%—80% ikan
penser. Insang yang terkena racun ini yang tertangkap terserang penyakit.
akan mengalami kerusakan seperti luka
bakar.

107

Oseana, Volume XI No. 3, 1986


sumber:www.oseanografi.lipi.go.id

3). Penolakan oleh para konsumen untuk oleh larva Heterocheilidae (Nematoda), se-
membeli ikan yang terserang penyakit dangkan di Jepang banyak orang menderita
disebabkan oleh faktor higienis atau- sakit karena makan ikan laut yang telah
pun estetika. Larva cacing nematoda terinfeksi oleh cacing pita Diplogonoporus
biasanya menjadi salah satu penyebab grandis.
penolakan ikan oleh para konsumen. Di bawah ini diuraikan beberapa contoh
Pemerintah Kanada pernah melarang pe- bahan-bahan kimia serta antibiotika yang
nangkapan ikan cod (Gadus morhua) diberikan untuk pengobatan penyakit pada
di perairan-perairan tertentu, karena ikan. Obat-obatan ini mempunyai nama per-
ikan cod yang berasal dari perairan ini dagangan, sifat, warna, bentuk dan cara
ternyata banyak mengandung nemato- penggunaannya yang berbeda-beda, misal-
da. Luka dan kista yang ditimbulkan nya:
oleh Sphyrion (Copepoda) pada ikan
1). Perak nitrat (AgNO3) dipergunakan
redfish (Sebastes marinus) mengakibat-
untuk mengobati mata ikan yang di-
kan timbulnya kesulitan dalam proses serang jamur dan untuk membasmi pe-
pengalengan. nyakit busuk ekor.
2). Gammexane adalah insektisida yang
IKAN SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT juga sangat effektif bila digunakan un-
dan PENGOBATAN TERHADAP tuk membunuh kutu ikan (Argulus).
PENYAKIT IKAN Pemberian senyawa ini pada ikan ha-
rus dilakukan dengan berhati-hati sebab
Parasit atau penyakit yang terdapat pada zat ini mampu berpenetrasi melalui
tubuh ikan juga dapat hidup dalam tubuh permukaan kulit. Penetrasi Gammexane
manusia. Oleh karena itu pemanfaatan ikan ke dalam tubuh ikan akan mengakibat-
yang terserang oleh penyakit atau parasit kan kerusakan pada kulit dan gatal-
sebagai bahan makanan bagi manusia dapat gatal serta pergerakan menjadi tak ter-
membahayakan kesehatan manusia. Hal ini kontrol dan akhirnya mati.
sudah pernah terjadi di daerah Pasifik, di- 3). Terramycine adalah antibiotik yang di-
mana banyak penduduk menderita penyakit hasilkan oleh Streptomyces rimosus dan
'eosinophilic meningitis' karena memakan digunakan untuk memberantas penyakit
ikan mentah yang ternyata mengandung yang disebabkan oleh bakteri, seperti
cacing Angiostrongylus cantonensis (ROSEN Pseudomonas dan Aeromonas.
et al. 1961; 1962). Di negeri Belanda pernah Beberapa jenis bahan kimia dan anti-
juga berjangkit penyakit "eosinophilic phleg- biotika lainnya yang bisa dipergunakan
monus enteritis" pada penduduk, karena untuk pengobatan penyakit pada ikan
memakan ikan hering yang telah terinfeksi dapat dilihat dalam Tabel 1.

Tabel 1. Jenis-jenis bahan kimia dan antibiotika yang dapat dipergunakan untuk pengobat-
an penyakit pada ikan. (van DUIJN 1967).

Bahan kimia
dan Penyebab penyakit
Antibiotika
bakteri virus jamur protozoa cacing krustasea
amoniak +
(NH4OH)

108

Oseana, Volume XI No. 3, 1986


sumber:www.oseanografi.lipi.go.id

kalium anti +
monyl tar-
trate
garam NaCl + +
malachite +
hijau
methylene +
biru
neguvon + + +
streptomycin + +
sulpha-
nilamide + +
sulfha-
merazine +
aureomycin + + +
chloromycetin + + +
kanamycin + +
kamala +

+ = dapat dipakai untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh organisme tersebut.

DAFTAR PUSTAKA
DOGIEL, V.; G. K. PETRUSHEVSKII and Y.
BURHANUDDIN dan A. DJAMALI 1983. I POLYANSKI 1958. Parasitology of
Pengamatan larva Anisakidae pada ikan laut fishes (in Russian) Leningrad Univ. Press,
di Laut Jawa dan sekitarnya. Oseanologi di Leningrad. (Transl. Z. KABATA 1961.
Indonesia 16 : 19 - 27. Oliver and Boyd, Edinburg). 384 pp.
COX, P. 1916. Investigation of a disease of DOLLFUS, R. P. 1956. liste des parasites
the Herring (Clupea harengus) in the Gulf of animaux du hareng de L'atlantique Nord
St. Lawrence, 1914. Contr. Can. Biol. et de la Baltique. J. Cons. Int. Explor. .Mer
Fish. 1914-1915:81-85. 22 : 58-65.
DOGIEL, V. A. and B. E. BYKHOVSKII FISH, F. W. 1934. A fungus disease in fishes of
1934. Parasite fauna of the fishes of the the gulf of Maine. Parasitol. 26 : 1-16.
Aral Sea. (in Russian) Parazit. Sb. 4 : 241- LUTTA, A. S. 1941. Inflammation of the
346. gills in Acipenser nudiventris caused by
DOGIEL, V. A. 1939. Coccidia of the testes of the Monogenean Nitzchia sturionis. Zool.
Clupeidae and their zoogeographical Zu. XX: 4-5.
significance, (in Russian) Trudy heningr.
Obshch. Estest. 68 : 32-39.

109

Oseana, Volume XI No. 3, 1986


sumber:www.oseanografi.lipi.go.id

PINTO, J. S., I.F. BARRACA and M.E. SINDERMANN, C. F. 1958. An epizootic in


ASSIS 1961. "Nouvelles observations Gulf of Saint Lawrence fishes. Trans. N.
sur la coccidiose par Eimeria sardinal Amer. Wildl. Conf. 23 : 349 -360.
(Thelohan), chez les sardines des SINDERMANN, C. F. 1966. Disease of
environ de Lisbonne, en 1961. Notas. marine fishes. Academic Press Inc. Ltd.,
Ested Inst. Biol. Mar. lisb. 23 : 1-13. London. 89 pp.

ROSEN, L.; J. LAIGRET and S. SINDERMANN, C. F. 1970. Principal di-


BORIES 1961. Observasion on an sease of marine fish and shellfish. Acade-
outbreak of eosinophilic meningitis
on mic Press Inc. Ltd., New York and Lon
Tahiti, French Polynesia. Amer. J. don., 369 pp.
Hyg. 74 : 26-42. THOMSON, J.G. and A. ROBERTSON
ROSEN, L; R. CHAPELL; G.L,. 1926. Fish as the source of certain
LAQUER; GD. WALLACE and P.P. coccidia recently described as intestinal
WEINSTEIN 1962. Eosinophilic parasites of man. Brit. Med. J. 1 : 282-283.
meningoencephalitis caused by a van DUIJN, C. J. 1967. Disease of fishes.
Metastrongylid lung worm of Iliffe books Ltd. London, 85 pp. ;
rats. J. Amer. Med Ass. 179 : 620- YAMAGUTI, S. 1958-1963. "Systema Hel-
624. minthum., Volume I—V Interscience
SCATTERGOOD, L. W. 1948. A report Publs., New York. 152 pp.
of the appeareance of the fungus
Ichthyosporidium hoferi in the
Herring of the Northwest Atlantic.
Spec. Scient. Rep. Fish. U.S. Fish.
Wildl. Serv. 58; 33 pp.

110

Oseana, Volume XI No. 3, 1986

Anda mungkin juga menyukai