0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
114 tayangan13 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit kolumnaris pada ikan yang disebabkan oleh bakteri Flexibacter columnare. Bakteri ini banyak menginfeksi ikan air tawar di seluruh dunia dan menyerang bagian insang ikan yang dapat menyebabkan gangguan pernafasan dan kematian. Untuk pengobatannya digunakan antibiotik seperti tetrasiklin dan tawas serta pencegahan dengan menjaga lingkungan yang sesuai bagi ikan.
Deskripsi Asli:
Flexibacter columnaris merupakan bakteri yang menyerang pada ikan
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit kolumnaris pada ikan yang disebabkan oleh bakteri Flexibacter columnare. Bakteri ini banyak menginfeksi ikan air tawar di seluruh dunia dan menyerang bagian insang ikan yang dapat menyebabkan gangguan pernafasan dan kematian. Untuk pengobatannya digunakan antibiotik seperti tetrasiklin dan tawas serta pencegahan dengan menjaga lingkungan yang sesuai bagi ikan.
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit kolumnaris pada ikan yang disebabkan oleh bakteri Flexibacter columnare. Bakteri ini banyak menginfeksi ikan air tawar di seluruh dunia dan menyerang bagian insang ikan yang dapat menyebabkan gangguan pernafasan dan kematian. Untuk pengobatannya digunakan antibiotik seperti tetrasiklin dan tawas serta pencegahan dengan menjaga lingkungan yang sesuai bagi ikan.
2. Gabriella Dini M.D.P 125130100111026 3. Anggik Juliannur 125130100111033 4. Wijaya Kusuma Maheru 125130100111039 5. Yustina Rince Wadun 125130101111024 6. Andreas B Malino 125130102111004
Pendahulua n 1 Etiologi 2 Epidemiolo gi 3 Morfologi 4 Patogenesi s 5 Gejala klinis Pengobatan & Pencegaha n 6 7 Menurut Plumn (1994) -> - lingkungan perairan mengandung banyak sekali spesies bakteri - sekitar 60 hingga 70 spesies bakteri mampu menimbulkan penyakit pada hewan air
Terdapat dua tipe dasar bakteri yang menyebabkan masalah pada ikan: - 1) pathogen obligat - 2) pathogen fakultatif
Sebagian besar penyakit bakteri pada ikan ditimbulkan secara langsung dari stressor lingkungan ( kualitas air, handling, atau parasit non lethal ).
Flexibacter columnare (F. columnare)
- Agen penyebab penyakit Columnaris, dari famili Flavobacteriaceae. - Merupakan bakteri air tawar yang termasuk dalam kelompok bakteri yang disebut bakteri Cytophaga. - Relatif panjang dan ramping, bakteri ini motil. - Wabah akan terjadi ketika kondisi sesuai dengan infeksi ( suhu lebih dari 60 F ). - Flexibacter tidak muncul pada air dengan pH rendah dan tingkat kesadahan air.
Penyakit columnaris ditemukan diseluruh dunia terjadi pada ikan air tawar dan air payau, khususnya di US, Eropa, dan Asia Menurut Meyer (1970) -> bakteri ini khususnya menyerang ikan chanel catfish dan ictalurids. Selain itu ikan salmonids, ikan mas di Eropa, golden shiners, fathead minnow, dan ikan koki di Amerika serikat sangat rentan terkena infeksi bakteri ini. Distribusikan melalui sumber air tawar menginfeksi banyak spesies ikan air tawar liar dan spesies ikan budidaya ( ikan mas, ikan lele, ikan mas, belut, bertengger, salmon dan ikan nila) , dapat pula menyerang ikan akuarium air tawar tropis. Ikan dalam status pembawa klinis (carier) terdapat suatu isolat yang tersisa dari wabah Columnaris sebelumnya dan ini mampu menjadi sumber infeksi bagi ikan lain.
F. columnare menimbulkan lesi pada insang Daerah putih kekuningan mengalami degenerasi ( bagian ventral dari lengkung ingsang ) Adanya Lesi pada bagian insang -> gangguan pernafasan pada ikan -> kematian Koloni Flexibacter columnare mempunyai ukuran kecil -> diameter 3-4mm Tumbuh setelah 24 jam inkubasi
- Struktur rhizoid - Koloninya berwarna kuning pucat. - Koloninya akan berwarna merah muda bila terkena kalium hidroksida - Gambar Mikroskopis pada jaringan basah dari insang atau kerokan kulit kewan yang terinfeksi sering terlihat adanya bentukan seperti tumpukan jerami.
Cara penularannya ialah dengan kontak langsung dengan ikan sakit ataupun air yang tercemar oleh bakteri tersebut . Jika ikan terinfeksi bakteri ini akan dapat menimbulkan Infeksi yang bersifat perakut, akut ataupun kronis. Insang tampak kotor dan biasanya diikuti oleh kematian. Makroskopis : - kulit di daerah kepala dan belakang dan insang menunjukkan adanya plaque berwarna putih dan menonjol yang disertai oleh daerah hiperemia di bagian perifer. - Insang terlihat mengalami nekrosis dan kongesti. Lesi pada kulit dapat melanjut menjadi ulser dan hemorrhagik. Dari segimikroskopis epidermis terlihat mengalami degenerasi hidropik, nekrosis dan ulserasi. - Nekrosis dapat meluas ke arah dermis dan lesi tersebut biasanya dikelilingi oleh daerah hemorrhagik.
Mekanismenya : F. columnare melekat pada jaringan target -> Lektin
Sel inang epitel memanfaatkan lektin untuk mengikat dan bakteri menggumpalkannya dengan mengikat ke permukaan glycoconjugates. Interaksi antara lektin bakteri dan reseptor karbohidrat inangnya mengakibatkan reduksi. Kemudian di dalam tubuh ikan bakteri ini akan meningkatkan metabolismenya , dapat pula menghasilkan toksin untuk merusak jaringan dari host tersebut. Kemudian sistem imun akan terganggu yang menyebabkan gangguan pada tubuh ikan tersebut. Bakteri ini kebanyakan menyerang pada bagian insang. Ketika patogen masuk dan merusak jaringan pada insang, maka akan menyebabkan gangguan pernafasan -> Hal ini yang kemungkinan dapat menyebabkan kematian pada ikan tersebut.
Luka disekitar mulut, kepala, badan, atau sirip. Luka berwarna putih kecoklatan kemudian berkembang biak menjadi borok Infeksi disekitar mulut, seperti diselaputi benang, sehingga sering disebut penyakit jamur mulut Dibagian pinggir luka tertutup oleh lendir (pigmen) berwarna kuning cerah Apabila menginfeksi insang, kerusakan dimulai dari ujung filamen insang dan merambat kebagian pangkal, akhirnya filamen membusuk dan rontok (gillrot) Infeksi streptococcus banyak ditemukan di organ otak sehingga ikan yang terinfeksi sering menunjukkan tingkah laku abnormal seperti kejang dan berputar. Dengan Obat-obatan yang umum digunakan antara lain oxytetraciclin, tetracycline, potasium permanganate, dan copper sulpate. Dilakukan dengan cara : ikan yang sakit direndam dalam tawas (CuSO4) selama 1-2 menit. Dosisnya sebanyak 1 ml tawas untuk 2 liter air. Diberi antibiotik tetrasiklin selama lebih dari 30 menit dengan dosis 10 mg/2 air. Atau dapat dilakukan perendaman dengan garam.
Manajemen penanganan : pencegahan, perawatan kondisi lingkungan optimum, penanganan ikan yang benar, dan implementasi dari prosedur perawatan kesehatan yang baik. Pengendalian suhu lingkungan merupakan alat manajemen lingkungan yang penting. Menghindari Overstocking dengan pakan dan bahan organik yang berlebihan di dalam air menyebabkan menurunnya kualitas air. Vaksinasi ikan untuk melawan F.columnaris menunjukkan hasil yang menjanjikan pada akhir tahun 1970an.