Anda di halaman 1dari 6

TUGAS

ILMU PENYAKIT HEWAN


AQUATIK
COSTIA NECATRIX

KELOMPOK 11 KELAS 4

HANIFA ZICO 1502101010206


SYLVIA L. NURIANDAR 1502101010082
AMALIA 1502101010129

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN


UNIVERSITAS SYIAH KUALA
2018
COSTIA NECATRIX

Morfologi

Costia necatrix yang dikenal juga dengan nama Ichthyobodo necator

merupakan Protozoa penyebab penyakit costiasis. Protozoa ini berbentuk buah pear

berukuran 6-12 μm dengan sepasang flagella panjang dan sepasang flagella pendek

sehingga dapat bergerak bebas. Parasit I. necator menyerang pada bagian eksternal

ikan seperti kulit dan insang.

Ichtyobodo sp. termasuk kingdom protista. Protozoa ini digolongkan dalam

genus ichtybodo, family Bodonidae, subordo Bodonnina, genus Herpetomonas,

kelas Kinetoplastidea dan filum Mastigosphora.

Karakteristik protozoa adalah uniseluler dan/atau koloni, parasit obligat

berflagella dengan satu siklus hidup. Mempunyai inti sel (nukleus), termasuk

eukariotik. Makanan diambil dengan cara absorbsi, menelan benda padat atau

fotosintesis, reproduksi seksual maupun aseksual. Ichtyobodo sp. masuk kedalam

subkingdom Protozoa. Karakteristik subkingdom ini hanya terdiri dari satu sel dan

biasanya berukuran mikroskopis antara 5-5.000 mikron, rata-rata antara 30-300

minimikron. Ichthyobodo sp termasuk filum sarcomastigophora.


Ichtyobodo sp. bergerak menggunakan flagella atau pseudopodia. Flagella

berstruktur panjang, seperti bentuk menyapu yang digunakan untuk menggerakkan

suatu organisme atau sel melalui suatu lingkungan air. Flagella protozoa biasanya

berjumlah satu sampai empat flagella. Ketika tidak dalam tubuh ikan, Ichthyobodo

berenang secara tidak teratur.

Ichthyobodo sp. adalah suatu protozoa sangat kecil hampir seberar satu sel

darah merah. Ukuran panjangnya sekitar 10-20 nm dengan dua pasang flagella,

yang berfungsi untuk bergerak dan melekat pada insang dan kulit inangnya.

Organisme tergolong dalam protomonadina, famili monadidae.

Ichthyobodo necator adalah salah satu spesies dari Ichthyobodo, merupakan

protozoa yang berbentuk seperti buah pir dengan ukuran 6-12 nm, dengan sepasang

flagella panjang dan sepasang flagella pendek sehingga dapat bergerak bebas.

Ichthyobodo necator juga memiliki tangkai untuk pelekatan, umumnya melekat

pada kulit atau inang. Pelekatan berlangsung ketika protozoa tersebut melakukan

pembelahan biner untuk reproduksi.

Costitiasis

Costiasis adalah penyakit yang menyerang larva ikan/ikan muda. Selain

ditemukan pada ikan air tawar, penyakit ini dilaporkan juga menyerang katak, ikan

Salamander, trout, dan ikan-ikan hias akuarium. Parasit ini menyebar melalui air,

dan kontak langsung antar ikan. Costia mengisap nutrisi ikan inang dengan cara

menempel dan menembus sel kulit ikan melalui bagian anterior yang meruncing

membentuk jari. Parasit dengan cepat berkembang biak, dan menyebar keseluruh

populasi ikan dalam waktu yang relatif singkat.


Gejala Klinis

Gejala klinis ikan yang terserang antara lain timbulnya mucus yang

berlebihan, nafsu makan hilang dan ikan terlihat sangat lemah, warna tubuh yang

terinfeksi menjadi gelap atau keabu-abuan, kulit luar rusak dan terjadi pendarahan,

tampak sering menggosok-gosokkan tubuh ke pinggir, dasar, atau benda keras di

sekelilingnya, dan menyebabkan kematian massal, terutama pada fase benih ikan.

Etiologi

Parasit ini berbahaya bagi ikan muda dan dapat menyerang benih bahkan

telur ikan. Penyakit ini dikenal dengan Ichthyobodosis yang sebelumnya dikenal

sebagai costiasis. Ichthyobodo sp. dahulu dikenal dengan sebutan Costia sp. Parasit

ini berlokasi di insang, kulit, dan sirip. Costiasis adalah penyakit yang disebabkan

oleh protozoa berflagela, yaitu Costia necatrix. Costiasis umumnya terjadi pada

ikan dalam akuarium atau tangki pembenihan di perairan digin (100C) dan

menginfeksi benih ikan atau larva. Secara klinis, ikan akan menghasilkan mukus

kulit yang berlebihan (blue slime disease) dan menunjukkan gangguan pernafasan.

Penularan costiasis berlangsung melalui kontak langsung dengan protozoa.


Pada infeksi sedang maka parasit ini akan menempatkan diri pada lapisan

sel epithel diantara sisik. Sedangkan pada infeksi berat maka parasit tersebut akan

menyebar keseluruh bagian tubuh ikan dan bahkan sampai insang. Dapat

menginfeksi baik ikan liar maupun ikan yang dibudidayakan. Faktor yang memacu

infeksi parasit ini adalah kepadatan ikan yang terlalu tinggi.

Gejala klinis

Gejala klinis ikan terlihat kusam, seperti diselimuti oleh lapisan yang

berwarna putih keabu-abuan akibat produksi lendir yang berlebihan. Pendarahan

dan sirip rusak akan terlihat pada infeksi berat. Apabila menginfeksi insang maka

akan kelihatan insangnya pucat dan ditutupi dengan lendir. akan kehilangan nafsu

makan, berenang lemah. lkan kadang-kadang menggososok-gosokkan badannya

pada dasar atau dinding kolam.

Pencegahan

Mengontrol pasok air dengan penggunaan filter, mencegah ikan liar supaya

tidak masuk areal budidaya, pengaturan suhu air serta mengurangkan kepadatan.

Treatment

Menggunakan obat yang biasanya digunakan untuk pengobatan parasit dari

golongan protozoa dapat dilakukan. NaCI dengan dosis 10.000 ppm dengan cara

rendaman selama 15-30 menit.

Anda mungkin juga menyukai