Anda di halaman 1dari 17

PENGENDALIAN PENYAKIT

PADA IKAN AIR TAWAR


Mata Kuliah Monitoring dan Evaluasi Lingkungan Akuakultur

KELOMPOK 4 :

•• Muhammad Dimas Rimansa 1914111022

• Sesar Dermawan
Ziddan Laudza Muhandis
1954111008
1914111035

Universitas Lampung
Pengembangan dan keberlanjutan kegiatan budidaya ikan
air tawar sering menghadapi kendala. Salah satunya
adalah bila terjadi serangan penyakit baik penyakit infeksi
maupun non infeksi. Serangan patogen baik itu virus,
bakteri, jamur, protozoa maupun parasit merupakan
golongan penyakit infeksi, sedangkan penyakit non
infeksi meliputi penyakit yang diakibatkan oleh
lingkungan, pakan, genetik dan tumor.

PENDAHULUAN
1
“ Memahami penyakit-penyakit yang
dapat menyerang ikan air tawar dan
juga penanggulangannya.

2
Penyakit merupakan sesuatu yg menyebabkan terjadinya gangguan pad amakhluk hidup atau
organisme; Bisa juga merupakan gangguan kesehatan yang disebabkan oleh bakteri, virus, atau
kelainan sistem faal atau jaringan pada organ tubuh.

Penyakit dapat menyerang seluruh makhluk hidup, tak terkecuali ikan (Pisces) dan khususnya ikan
yang hidup di air tawar. 3
Penyakit Pada Ikan Air Tawar

Serangan penyakit pada ikan air tawr tidak hanya


langsung terlihat dalam satu waktu. Hal tersebut
terjadi karena adanya gejala serta penyebabnya
yang bisa menyerang imunitas ikan, sehingga ikan
dapat terserang penyakit karena adanya faktor
internal maupun eksternal. Berikut penjelasannya...
4
Penyebab Penyakit Ikan oleh Faktor Internal

Penyebab penyakit ikan akibat faktor internal diakibatkan oleh


faktor genentik/keturunan, kelainan saraf, sekresi internal,
imunodefisiensi dan metabolic. Faktor ini cukup jarang
menyebabkan kerugian besar pada usaha budidaya ikan.
Faktor-faktor tersebut terdiri sebagai berikut :

1. GENETIK/TURUNAN
Penyakit yang disebabkan oleh turunan, misalnya bentuk fisik dan
kelainan- kelainan tubuh yang sudah ada sejak lahir, seperti tubuh
bengkok, larva ikan yang cacat, sisik tidak lengkap atau sirip
melengkung. Bentuk fisik dan kelainan-kelainan tubuh yang
disebabkan oleh keturunan, dimana faktor keturunan sangat
berpengaruh langsung terhadap penampilan fisik ikan. Untuk
mencegahnya harus dilakukan seleksi induk yang ketat pada saat
melakukan breeding. Variasi genetika ini juga dapat menyebabkan
terjadinya kanibalisme, tutup insang yang tidak dapat menutup
sempurna, ikan menjadi kerdil dan cacat. 5
Penyebab Penyakit Ikan oleh Faktor Eksternal

Dibandingkan dengan penyakit akibat faktor internal,


penyebab penyakit oleh faktor eksternal lebih banyak
dijumpai dan seringkali menyebabkan kerugian dalam
jumlah besar. Faktor-faktor tersebut terdiri sebagai berikut :

1. INFEKSI
Penyakit akibat infeksi ada begitu banyak dan
beragam. Namun, secara garis besar, penyakit akibat
infeksius ini disebabkan oleh patogen yang dapat
dikelompokkan menjadi 4 kelompok yaitu :
▰ penyakit jamur
▰ penyakit parasit
▰ penyakit bakteri
▰ penyakit virus 6
Penyebab Penyakit Ikan oleh Faktor Eksternal

2. KEKURANGAN NUTRISI
Penyakit akibat kekurangan nutrisi ini dapat disebabkan oleh
kekurangan-kekurangan vitamin A, C, B-1, dan asam lemak
essensial. Masing-masing mal nutrisi ini dapat menyebabkan
penyakit seperti:
▰ Kekurangan vitamin A menyebabkan mata menonjol,
kebutaan, hingga pendarahan pada kulit dan juga ginjal,
▰ Kekurangan vitamin B-1 dapat menyebabkan ikan
kehilangan nafsu makan, terjadi pendarahan dan
penyumbatan pembuluh darah
▰ Kekurangan asam lemak essensial dapat pigmentasi
pada ikan berkurang dan terjadi infiltrasi lemak pada
kulit.
▰ Kekurangan vitamin C dapat mengakibatkan scoliosis dan
lordosis
7
Penyebab Penyakit Ikan oleh Faktor Eksternal

3. LINGKUNGAN
Penyakit non parasiter yang disebabkan oleh faktor
lingkungan yang kurang menunjang bagi kehidupan
ikan, antara lain pH air terlalu tinggi/rendah, kandungan
oksigen terlarut terlalu tinggi/rendah, perubahan
temperatur air secara tiba-tiba, adanya gas beracun
hasil penguraian bahan organik (gas metan, ammonia
atau asam belerang), adanya polusi dari pestisida
(insektisida atau herbisida), limbah industri atau limbah
rumah tangga.

8
PENCEGAHAN TERHADAP HAMA PENYAKIT

Secara umum hal-hal yang dapat dilakukan untuk mencegah timbulnya hama dan penyakit
pada kegiatan budidaya ikan antara lain adalah :

▰ Pengeringan dasar kolam secara teratur setiap selesai panen.


▰ Pemeliharaan ikan yang bebas penyakit.
▰ Hindari penebaran ikan melebihi kapasitas atau daya dukung kolam
▰ pemeliharaan.
▰ Sistem pemasukan air yang ideal adalah paralel, tiap kolam diberi satu pintu
pemasukan air dan dipasang saringan air.
▰ Pemberian pakan cukup, baik kualitas maupun kuantitasnya.
▰ Penanganan saat panen atau pemindahan benih hendaknya dilakukan secara hati-hati
dan tidak menyebabkan ikan stress.
9
PENCEGAHAN TERHADAP HAMA PENYAKIT

1. PENCEGAHAN HAMA
▰ Pada pemeliharaan ikan di kolam, hama yang mungkin menyerang antara lain lingsang, kura-kura,
biawak, ular air. Untuk menghindari serangan hama tersebut pada kolam sebaiknya dipasang
pagar yang rapat dan pemasangan saringan pemasukan air, agar hewan tersebut tidak dapat
masuk kekolam. Selain itu semak belukar yang tumbuh di pinggir dan disekitar kolam dibersihkan.

▰ Cara untuk menghindari dari serangan burung bangau (Leptotilus javanicus), pecuk (Phalacrocorax
carbosinensis), blekok (Ramphalcyon capensis) adalah dengan menutupi bagian atas kolam
dengan lembaran jaring. Cara ini berfungsi ganda, selain burung tidak dapat masuk, juga ikan
tidak akan melompat keluar. Burung selain sebagai pemangsa ikan juga dapat sebagai pembawa
penyakit dari kotoran yang dihasilkan.

10
PENCEGAHAN TERHADAP HAMA PENYAKIT

2. PEMBERANTASAN HAMA DI KOLAM PEMELIHARAAN IKAN


Hama seperti; udang, ikan mujair, ikan seribu, keong mas, siput air, bila masuk
kedalam kolam akan menjadi pesaing ikan yang dipelihara dalam hal mencari
makan dan memperoleh oksigen. Sedangkan ikan gabus, ikan belut, larva
capung, kepik bila berada pada kolam akan menjadi pemangsa ikan yang
dipelihara. Hama-hama tersebut dapat dicegah dengan melakukan
pemberantasan hama menggunakan bahan-bahan yang dapat membunuh hama
tersebut.

Beberapa bahan organik yang dapat digunakan untuk pemberantasan hama ikan mencakup : Ketapang,
Biji teh, Ekstrak daun tembakau dan Akar tuba.

11
PENCEGAHAN TERHADAP HAMA PENYAKIT

3. PENCEGAHAN TERHADAP BEBERAPA PENYAKIT


A. White Spot
Tindakan karantina terhadap ikan yang akan dipelihara merupakan tindakan
pencegahan yang sangat dianjurkan dalam menghindari berjangkitnya white
spot. Selama proses karantina ikan yang baru datang dan akan dipelihara
diamati gejala penyakitnya. Apabila terdapat penyakit segera dilakukan
pengobatan. Peralatan diruang karantina tidak boleh digunakan pada
kegiatan pemeliharaan ikan. Hal ini dikarenakan untuk menghindari
kontaminasi penyakit. Setelah ikan benar-benar sehat sebelum dilepas
kekolam pemeliharaan ikan, dilakukan perendaman dahulu pada larutan
Methylene Blue 2 ppm selama 60 menit.

12
PENCEGAHAN TERHADAP HAMA PENYAKIT

3. PENCEGAHAN TERHADAP BEBERAPA PENYAKIT


B. Jamur
Pencegahan jamur dapat dilakukan dengan cara :
▰ Menjaga kualitas air agar kondisinya tetap optimal.
▰ Hindari akumulasi bahan organik.
▰ Pada saat penebaran dan pemindahan ikan tidak mengalami luka bagian luar tubuh ikan.
Pada umumnya penyakit oleh jamur merupakan infeksi sekunder setelah
terjadi penyerangan oleh bakteri, maupun oleh adanya luka terkena goresan
seser mapun wadah penampungan sementara. Oleh karena itu penanganan
benih maupun induk harus dilakukan secara hati-hati.

13
PENCEGAHAN TERHADAP HAMA PENYAKIT

3. PENCEGAHAN TERHADAP BEBERAPA PENYAKIT


C. Bakteri
Pada umumnya penyakit yang disebabkan bakteri mudah menyebar kesuatu areal budidaya, sehingga sukar
sekali diberantas sampai tuntas. Karena air merupakan media penular penyakit bakteri secara luas. Ikan akan
terhindar dari wabah penyakit apabila ikan selalu dalam kondisi yang baik. Kondisi baik artinya :
▰ makanan bernutrisi tinggi,
▰ keadaan lingkungan bersih dari kotoran, dan
▰ bersih dari segala pencemaran...
Sehingga ikan-ikan berdaya tahan tinggi untuk membentuk kekebalan alamiah terhadap berbagai penyakit.
Pada persiapan kolam pemeliharaan ikan perlu dilakukan pengeringan dibawah terik matahari sampai tanah
dasar retak-retak agar hewan maupun tumbuhan sebagai inang pembawa penyakit akan mati. Umumnya
bakteri akan mati dibawah terik sinar matahari. Selain itu pintu pemasukan perlu pemasangan saringan pasir.

14
PENCEGAHAN TERHADAP HAMA PENYAKIT

3. PENCEGAHAN TERHADAP BEBERAPA PENYAKIT


D. Virus
Virus selama hidupnya selalu berada pada inang. Selama inang tersebut hidup maka virus akan berkembang. Oleh
karena itu untuk mencegah penyebaran virus maka ikan yang terkena virus harus dimusnakan.

Tidak ada jenis antibiotik dan kemoterapi lain yang dapat digunakan untuk pengobatan penyakit virus. Pencegahan
lebih efektif untuk pengendalian penyakit virus. Tindakan pencegahan ini meliputi penyediaan benih bebas virus,
penjagaan kualitas air dan pencegahan masuknya hewan pembawa virus di lingkungan kolam merupakan alternatif
yang paling berhasil untuk program pengendalian penyakit virus. Selain itu penggunaa peralatan dan bahan harus
bebas virus. Pada lingkungan perairan yang sudah tercemar virus sebaiknya budidaya ikan dihentikan dalam jangka
waktu tertentu, agar virus dapat musnah pada lingkungan perairan tersebut. Kekebalan ikan terhadap virus dapat
diperoleh secara alami atau dengan immunisasi. Akan tetapi saat ini immunisasi terhadap ikan belum berkembang
masih tahap penelitian, sehingga masih mengadalkan seleksi ikan secara alami yang mempunyai kekebalan terhadap
virus.
15
Mohon maaf atas segala kekurangan.

Anda mungkin juga menyukai