Anda di halaman 1dari 23

NAMA PENYAKIT IKAN DAN PENYEBAB TERJADINYA

PENYAKIT PADA IKAN BESERTA PENANGANANNYA

Disusun oleh
Susi Mey
18020018

PROGRAM STUDI AKUAKULTUR


SEKOLAH TINGGI PERIKANAN DAN KELAUTAN MATAULI
PANDAN
2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Penyakit merupakan permasalahan yang sangat serius dalam kegiatan budidaya ikan,
karena hal ini dapat mengakibatkan penurunan mutu ikan dan juga kematian ikan. Namun
kematian yang ditimbulkan oleh penyakit ikan sangat tergantung pada jenis penyakit, kondisi
ikan dan kondisi lingkungan. Menurut penyebabnya, penyakit ikan dibedakan atas penyakit
infeksi dan non infeksi. Penyakit infeksi adalah penyakit yang menular yang disebabkan oleh
jasad parasitik, bakteri, jamur dan virus sedangkan penyakit non infeksi adalah penyakit yang
tidak menular. Penyakit yang sangat berbahaya dan ditakutkan oleh kalangan pembudidaya yaitu
penyakit infeksi karena akan sangat cepat menyerang/menginfeksi ikan dalam suatu populasi
sehingga akan menurunkan produksi. Terdapat beberapa faktor yang memudahkan munculnya
parasit, faktor-faktor tersebut antara lain adalah Stocking density, Physical trauma, Selective
breeding, Perubahan temperature dan Predator.
Jenis parasit ada dua yaitu endoparasit dan ektoparasit. Endoparasit adalah parasit yang
berada di dalam tubuh ikan. Endoparasit yang mungkin menginfeksi ikan air tawar adalah dari
golongan Metazoa. Parasit dari golongan Metazoa yang mungkin menginfeksi ikan air tawar
adalah filum Plathyhelminthes, Nemathelminthes dan Acanthocephala (Perwira, 2008). Penyakit
endoparasit tidak mudah dideteksi dengan cepat karena penyakit ini terdapat di dalam tubuh
sehingga perlu dilakukan pembedahan untuk dapat mengidentifikasi jenis endoparasit yang
terdapat di dalam tubuh ikan. Ektoparasit adalah parasit yang hidup pada organ bagian luar
organisme yang ditumpanginya. Organ luar yang sering terinfeksi adalah sirip, insang dan kulit.
Insang yang terinfeksi biasanya berwama pucat dan produksi lendimya berlebihan.
Dalam membudidayakan ikan dalam skala besar, tentu sangat dipertimbangkan kualitas
perawatannya. Salah satu hal yang perlu diwaspadai adanya serangan penyakit ikan, inilah yang
menjadi salah satu perlu diantisipasi. Serangan penyakit ikan ini bisa menyerang jenis ikan
budidaya seperti: Ikan nila, Ikan gurame, Ikan lele, Ikan mas, Ikan patin. Dan masih banyak lagi
jenis ikan yang menyerang ikan budidaya ini. Tidak hanya itu, beberapa jenis ikan hias seperti:
Ikan cupang, Ikan koi, Ikan mas koki, Ikan arwana. Serta jenis lainnya memang memiliki ciri-ciri
dan cara mengatasi yang berbeda-beda.
Dilansir dari suara.com, saat ini perkembangan industri akuakultur berkontribusi sekitar
44% dalam suplai perikanan dan memperlihatkan tren pertumbuhan yang meningkat sepanjang
tahun. Meski begitu bagi tahap pemula, kerugian ekonomi akibat infeksi penyakit pada industri
perikanan akuakultur juga sangat besar. Maka dari itu sangat diperlukan untuk mendapatkan
solusi seperti: Pengendalian lalu lintas ikan atau kepadatan ikan dalam kolam, Perbaikan genetik
benih atau indukan, Serta perawatan dalam budidaya.
BAB II
ISI

A. Penyebab Penyakit Ikan Budidaya


Perlu diketahui juga, serangan penyakit tidak hanya langsung terlihat dalam satu waktu. Hal
tersebut terjadi ada gejala serta penyebabnya yang bisa menyerang imunitas ikan. Berikut
penjelasan selengkapnya:
 Penyebab Penyakit Ikan Oleh Faktor Internal

sumber: bertaniorganik.com

Penyebab penyakit ikan akibat faktor internal diakibatkan oleh faktor genentik/keturunan,
kelainan saraf, sekresi internal, imunodefisiensi dan metabolic. Penyebab penyakit oleh faktor
internal ini merupakan salah satu penyebab penyakit yang cukup jarang menyebabkan kerugian
besar pada usaha budidaya ikan.

 Penyebab Penyakit Ikan Oleh Faktor Eksternal

Dibandingkan dengan penyakit akibat faktor internal, penyebab penyakit oleh faktor
eksternal lebih banyak dijumpai dan seringkali menyebabkan kerugian dalam jumlah
besar.Berikut ini beberapa penyebab penyakit oleh faktor eksternal yang menyebabkan penyakit
pada ikan:

 Penyakit Non Infeksius Akibat Lingkungan

Penyakit non infeksius akibat lingkungan umumnya berlangsung dengan cepat, dan
menyebabkan kematian dalam jumlah besar. Penyebab penyakit ini diantaranya adalah:

 Keracunan akibat meladaknya jumlah populasi plankton, cemaran akibat limbah


kimia/limbah industry, ataupun pestisida.
 Up welling
 Pemberian pakan yang tidak sesuai dosis (terlalu banyak) dapat menyebabkan
keracunan nitrit, dan keracunan ammonia.
 Akibat polutan yang beracun, seperti Hg, Cd, Pb, Cr, Cu, Zn, Ni, Co dan Al

1. Penyakit Akibat Malnutrisi

sumber: encrypted-tbn0.gstatic.com
Keterangan : (Gambar a.Ikan mengalami kekurangan vit.A dan b.ikan yang terkena lordosis
diakibatkan kekurangan vit.C)

Penyakit akibat malnutrisi ini dapat disebabkan oleh kekurangan kekurangan vitamin A, C,
B-1, dan asam lemak essensial. Masing-masing malnutrisi ini dapat menyebabkan penyakit
seperti:

 Kekurangan vitamin A menyebabkan mata menonjol, kebutaan, hingga pendarahan pada


kulit dan juga ginjal,
 Kekurangan vitamin B-1 dapat menyebabkan ikan kehilangan nafsu makan, terjadi
pendarahan dan penyumbatan pembuluh darah
 Kekurangan asam lemak essensial dapat pigmentasi pada ikan berkurang dan terjadi
infiltrasi lemak pada kulit.
 Kekurangan vitamin C dapat mengakibatkan scoliosis dan lordosis

Untuk memenuhi kebutuhan vitamin maupun kebutuhan nutrisi lainnya, tentu saja memilih
suplemen dengan kualitas yang bagus serta sesuai. Kebutuhan suplemen atau vitamin sangatlah
penting dalam skala perawatan pembesaran maupun pembenihan (pengkondisian indukannya).
2. Penyakit Akibat Kelainan Genetis

Penyakit akibat kelainan genetis dipicu oleh beberapa faktor, salah satunya adalah akibat
perkawinan satu keturunan (inbreeding). Beberapa penyakit yang terjadi akibat pemijahan secara
inbreeding adalah:

 Mudah terkena penyakit akibat infeksi pathogen.


 Pertumbuhan dan perkembangan organ tubuh tidak sempurna
 Pertumbuhan ikan sangat lambat, sehingga menyebabkan bantet/kontet.

 Penyakit Akibat Infeksi

sumber: lisa.id

Penyakit akibat infeksi ada begitu banyak dan beragam. Namun, secara garis besar, penyakit
akibat infeksius ini disebabkan oleh patogen yang dapat dikelompokkan menjadi 4 kelompok
yaitu :

1. penyakit jamur
2. penyakit parasit
3. penyakit bakteri
4. penyakit virus

3. Bercak Putih (White Spot)

sumber: bulelengkab.go.id
Bercak putih atau bintik putih sering disebut sebagai white spot atau “Ich”. Penyakit
bercak putih ini bersifat obligat parasitic, dan pada sangat ganas.Akibat serangan penyakit ini,
ikan dalam satu kolam dapat mati seluruhnya (100%) hanya dalam waktu beberapa hari saja.
Oleh sebab itu, penyakit ini sangat ditakuti oleh petambak, karena merupakan jenis penyakit ikan
ait tawar yang paling mematikan.

 Penyebab Penyakit Bercak Putih

Ichthyophthirius multifiliis atau “Ich”. Biasanya menyerang ikan budidaya air tawar
seperti ikan lele, ikan nila, gurame dan jenis lainnya. Selain itu juga menyerang ikan hias seperti
ikan cupang, ikan koi, louhan dan jenis lainnya. Seperti penyakit ikan pada umumnya,
munculnya penyakit white spot juga diakibatkan oleh beberapa sebab yang asalnya dari berbagai
faktor. Mulai dari faktor cuaca, kelembapan akuarium atau wadah ikan, sampai ke kebersihan
akuarium atau wadah.

 Gejala klinis Penyakit Bercak Putih:


1. Gelisah
2. Nafsu makan menurun
3. Terjadi perubahan perilaku, karena sering menggosok-gosokkan badan pada
benda di sekitarnya
4. Cara bernafas megap-megap.
5. Menyukai aliran masuk nya air.
6. Tampak bintik-bintik putih di sirip, kulit atau insang akibat parasir.
 Cara Pencegahan Penyakit Bercak Putih:
1. Pertahankan suhu air pada angka ≥ 29o C.
2. Lakukan pergantian air secara berkala
3. Berikan suplemen yang mengandung bakteri apatogen, sehingga dapat mencegah
perkembangan pathogen, seperti Suplemen Organik Cair GDM Spesialis
Perikanan secara berkala. Dosis yang dianjurkan adalah 6 ml/m 2, dan ulangi setiap
10 hari.
 Cara Mengobati Ikan Sakit White Spot:
1. Pindahkan ikan yang sehat ke air bersih, dan pisahkan dengan ikan yang telah
terinfeksi.
2. Ikan yang terinfeksi white spot dengan tingkat prevalensi dan intensitas yang
rendah, dapat dilakukan pengobatan dengan perendaman menggunakan Suplemen
Organik Cair GDM Spesialis Perikanan.
3. Fungsi Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan bukan untuk mengobati
secara menyeluruh namun untuk meminimalisir ikan yang terserang maupun ikan
yang menunjukkan gejala.

4. Aeromonas Atau Penyakit Merah (Motile Aeromonas Septicemia)

sumber: perikanan38.blogspot.com

Penyakit aeromonas merupakan jenis penyakit ikan air tawar yang disebabkan oleh
bakteri Aeromonas hydrophila yang dapat menyerang ikan di semua rentang usia. Berikut ini
penjelasan tentang penyakit aeromonas.

 Penyebab Penyakit Merah :

 Infeksi Aeromonas hydrophila


 Dipicu oleh kondisi stress yang disebabkan oleh kepadatan tinggi, malnutrisi, perawatan
yang
 kurang baik, kualitas air yang buruk, serta fluktuasi suhu air yang ekstrim.
 Kondisi lingkungan yang terus memburuk dapat menyebabkan kematian hingga 100%.
 Gejala Klinis Penyakit Merah:

 Nafsu makan berkurang.


 Warna tubuh kusam/gelap.
 Suka berkumpul di dekat saluran pembuangan,
 Kulit tampak kasat, dan terdapat ekses lendir.
 Terjadi perdarahan pada pangkal sirip, ekor, sekitar anus dan beberapa bagian tubuh lain.
 Sisik luka hingga terlepas, terdapat luka di sekitar mulut, dan bagian tubuh lain.
 Terjadi dropsy yang ditandai perut membengkan dan lembek berisi cairan merah
kekuningan.
 Onfeksi parah menyebabkan ikan lemas dan mati.

 Pencegahan Penyakit Merah:

 Lakukan perendaman benih menggunakan Suplemen Organik Cair GDM Spesialis


Perikanan.
 Lakukan vaksinasi anti aeromonas (HydroVac).
 Lakukan desinfeksi sarana budidaya pada sebelum dan selama proses pemeliharaan ikan
 Tambahkan Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan yang mengandung
immunostimulan, serta multivitamin secara rutin selama pemeliharaan
 Hindari penyebab stress (fisik, kimia, biologi)
 Jaga dan perbaiki kualitas air secara keseluruhan, utamanya dengan mengurangi kadar
bahan organik terlarut pada air.
 Lakukan penggantian air baru secara berkala/
 Selalu lakukan pengelolaan kesehatan ikan secara terpadu (ikan, lingkungan dan
pathogen)

 Cara Mengobati Ikan Sakit Aeromonas:

Rendam ikan yang terinfeksi dengan menggunakan Suplemen Organik Cair GDM
Spesialis Perikanan yang mengandung bakteri apathogen. Sehingga dapat menyerang bakteri
pathogen penyebab aeromonas.Fungsi Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan bukan
untuk mengobati secara menyeluruh namun untuk meminimalisir ikan yang terserang maupun
ikan yang menunjukkan gejala.

5.Bacterial Fin/Tail Rot/Pseudomoniasis

Sumber : (http://blog-terdalam.blogspot.com/2011/04/penyakit-ikan-bacterial-fintail.html)

Pseudomoniasis merupakan jenis penyakit ikan air tawar, laut maupun payau yang dapat
menyebabkan kerugian besar. Sebab, penyakit ini dapat mengakibatkan kematian dalam waktu
cepat dan dalam jumlah besar. Penularan penyakit pseudomoniasis ini dapat melalui lingkungan
atau kontak langsung dengan ikan yang sakit.

 Penyebab Penyakit Pseudomoniasis

Pseudomonas spp. Utamanya, serangan penyakit ini bisa sangat mudah jika ikan dalam
kondisi rentan atau lemah akibat lapar, suhu yang terlalu dingin, atau kondisi air tidak baik.

 Gejala Klinis  Penyakit Pseudomoniasis:

 Ikan menjadi lemah dan pergerakannya lambat.


 Nafas megap-megap dan sering ke permukaan air.
 Warna insang pucat
 Warna tubuh berubah gelap.
 Didapati bercak-bercak merah pada bagian kulit/sisiknya.
 Terjadi kerusakan pada sirip, insang dan kulit
 Timbul lendir berlebihan, lalu timbul perdarahan
 Sirip dan ekor membusuk, kemudian rontok.
 Terjadi perdarahan pada perut ikan, kemudian menjadi menjadi kembung (dropsy).
 Pencegahan Penyakit Pseudomoniasis:

 Hindari terjadinya stress (fisik, kimia, biologi)


 Jaga kualitas air secara keseluruhan, utamanya kurangi kadar bahan organik terlarut.
 Berikan pakan dalam jumlah yang sesuai dosis (jagnan berlebihan/kekurangan)
 Lakukan pengelolaan kesehatan ikan secara terpadu (ikan, lingkungan dan patogen)
 Isi kolam dengan kepadatan yang dianjurkan (jangan terlalu padat).

 Cara Mengobati Ikan Sakit Pseudomoniasis:

Rendam ikan yang terinfeksi dengan menggunakan Suplemen Organik Cair GDM
Spesialis Perikanan yang mengandung bakteri apathogen. Sehingga dapat menyerang bakteri
pathogen penyebab pseudomoniasis. Fungsi Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan
bukan untuk mengobati secara menyeluruh namun untuk meminimalisir ikan yang terserang
maupun ikan yang menunjukkan gejala.

6. Trichodiniasis atau Penyakit Gatal

Sumber : (https://www.sigma-aquaculture.com/es/tilapia-trichodina-2/)

Penyakit gatal pada ikan ini menyerang semua benih ikan. Baik menjadi penyakit ikan air
tawar, penyakit ikan hias, bahkan ikan air payau. Penyakit ini menyerang organ kulit, sirip, dan
insang yang baru saja menetas, hingga ikan berumur 1 bulan. Akibat serangan penyakit gatal ini,
banyak ikan yang mengalami kematian. Persentase kematian dapat mencapai 50 %.

 Penyebab Penyakit Gatal: Trichodina spp., Trichodinella spp., dan Tripartiella


spp.
 Gejala Klinis Penyakit Gatal:
 Warna tubuh pucat.
 Nafsu makan menurun
 Ikan tampak kurus.
 Gelisah dan lamban.
 Ikan menjadi sering menggosok-gosokkan badan pada benda di sekitarnya,
karena sisiknya terasa gatal.
 Megap-megap dan sering meloncat-loncat
 Terjadi kerusakan sirip, sehingga tampak menguncup atau rontok
 Pencegahan Penyakit Gatal:
 Pertahankan suhu air pada angka ≥ 29o C
 Kurangi kadar bahan organik terlarut pada air.
 Lakukan penggantian air secara rutin.
 Berikan pakan sesuai dosis (jangan berlebihan).
 Cara Mengobati Ikan Sakit Gatal:

Rendam ikan yang terinfeksi dengan menggunakan Suplemen Organik Cair GDM
Spesialis Perikanan yang mengandung bakteri apathogen. Sehingga dapat menyerang bakteri
pathogen penyebab sakit gatal. Fungsi Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan bukan
untuk mengobati secara menyeluruh namun untuk meminimalisir ikan yang terserang maupun
ikan yang menunjukkan gejala.

7. Argulosis

sumber: ndkbluefin.wordpress.com

Argulosis atau kutu ikan penghisap darah umum dijumpai sebagai penyakit ikan air tawar
budidaya maupun penyakit ikan hias pada air tawar. Akibat dari serangan kutu ikan ini, ikan bisa
mengalami kekurangan darah, bahkan bisa mati. Cara penyerangan Argulus sp. ini adalah dengan
melukai tubuh ikan dengan bantuan enzyme cytolytic. Kutu ikan umumnya menyerang kulit dan
di bawah tutup insang ikan.

 Penyebab Penyakit Argulosis: Argulus sp.


 Gejala Klinis Penyakit Argulosis:
 Sama halnya dengan kutu pada manusia, kutu ikan juga bisa dilihat secara
kasat mata menempel pada tubuh ikan.
 Akibat serangannya, dapat terjadi pendarahan disekitas tempat gigitannya.
 Ikan mengalami iritasi kulit dan tampak sering menggosok-gosokkan
badannya ke benda keras disekitarnya.
 Tampak berenang zig-zag dan mengalami kehilangan keseimbangan.
 Sering melompat ke permukaan.
 Pencegahan Penyakit Argulosis:
 Lakukan pengeringan dasar kolam secara benar.
 Taburkan Granule Bio Organik GDM SaMe pada saat setelah kolam/tambak
dikeringkan dengan dosis 50 gram/m2, lalu masukkan air setinggi 30 cm.
 Larutkan 6 gram/m2 GDM Black BOS dengan air, kemudian siramkan ke air
kolam.
 Pengaplikasian Granule Bio Organik GDM SaMe dan GDM Black BOS saat
persiapan kolam sangat efektif dalam membasmi kutu ikan serta bakteri,
jamur dan virus penyebab penyakit pada ikan.

8.Fungi

Penyakit ini biasanya menyerang larva, telur, dan benih ikan.


Sumber : (https://gdmorganic.com/penyakit-ikan-nila/)

 Gejala

Bentuk penyakit ini seperti benang halus yang berwarna putih atau putih kecokelatan.
Muncul jamur berwarna putih di mulut, sirip, kulit, dan insang.

 Penyebab

Disebabkan oleh jamur yang bernama saprolegnia.

 Pengobatan

Cara mengobati atau mengatasi ikan nila berjamur adalah segera pisahkan ikan yang
berjamur dengan ikan lainnya.Setelah itu gunakanlah garam karena terdapat suatu penelitian
yang mengatakan bahwa garam bagus untuk mengatasi jamur saprolegnia dan salinitas yang
bagus adalah 15 ppt atau 15 gram per 1 liter air. Jika tidak bisa mengukur maka rendamlah ikan
yang terkena jamur ke dalam air garam. Untuk ikan yang ada di dalam kolam tetap berikanlah air
garam sebanyak 400 gram per m² selama 24 jam. Setelah selesai 24 jam gantilah air kolam
tersebut.

9.Lernea

Learnea adalah penyakit yang diakibatkan oleh serangan cacing atau parasit.

Sumber : (https://gdmorganic.com/penyakit-ikan-nila/)

 Gejala

Ciri atau gejalanya adalah ikan terlihat gelisah, menggosok-gosokkan tubuhnya, dan
seringkali melompat ke permukaan air. Penyakit ini biasanya menyerang sirip, hidung, dan pipi.
Bagian yang terserang biasanya juga akan dihinggapi lumut.
 Penyebab

Penyebab dari penyakit ini adalah serangan ektoparasit copepoda yang berasal dari genus
Lernaea.

 Pengobatan

Pengobatannya adalah dengan cara merendam ikan ke garam dapur selama 2 jam dengan
dosis 3 sampai 5%, merendam ikan dengan menggunakan kalium permanganat sebanyak 2 mg
per 1 liter air, dan merendamnya dengan formalin 1 sampai 2 ml per 25 liter air.

10. VIRUS TiLV (Tilapia Lake Virus)

Virus ini menyerang hanya beberapa saja dari spesies ikan nila seperti Tilapia zilli,
Sarotherodon galilaeus, Tristamella simonies intermidia, Oreochromis auratus, serta persilangan
Oreochromis nilotocus dan Oreochromis auratus.

Sumber : (https://gdmorganic.com/penyakit-ikan-nila/)

 Gejala

Gejala atau ciri ikan yang terserang adalah tubuhnya akan berubah menjadi cukup hitam,
kornea mata menyusut dan cekung, kornea akan berkabut atau berkarak, bola mata membengkak,
kulit akan erosi, rongga perutnya membengkak, nafsu makan menurun, gerakannya melemah,
dan seringkali berenang ke permukaan.

 Penyebab
Disebabkan oleh serangan Orthomyco-lake virus yang merupakan genus baru dari family
Orthomyxoviridae.Faktor pemicunya adalah suhu air dan kepadatan ikan di dalam kolam. Virus
ini akan menyebabkan wabah jika terjadi di atas 25° Celcius, tidak akan menyebabkan kematian
jika di bawah 20 derajat Celcius, akan terjadi puncak kematian massal apabila terjadi pada suhu
30 derajat Celcius.

 Pengobatan

Upaya pencegahan yang bisa dilakukan agar tidak terjadi wabah virus TILV adalah dengan
cara memperketat pemilihan calon induk dan ikan tilapia yang berasal dari luar negeri terutama
negara yang sudah pernah terjangkit penyakit ini. Para pembudidaya ikan nila harus selalu
menerapkan prinsip cara melakukan pembenihan dan cara budidaya yang baik, ketat, dan
disiplin. Mereka juga perlu menjaga kelayakan kualitas air dan kepadatan penebaran
benih.Untuk pengobatan atau cara mengatasi permasalahan ini adalah dengan cara pengasingan
dan pemusnahan agar memutus rantai penyebaran penyakit.

11. Cloudy eyes (mata berawan)

Cloudy eyes juga termasuk penyakit ikan koi tetapi termasuk yang jarang terjadi, dan
biasanya menjadi bagian dari gejala dari sebuah masalah kesehatan yang sedang dialami oleh
ikan Koi, dan tidak langsung menyerang mata secara khusus.

Sumber : (https://gdmorganic.com/penyakit-ikan-koi/)

 Gejala
Adapun gejala ikan Koi mengalami katarak yaitu matanya tertutup lapisan film berwarna
putih dan memproduksi lendir yang berlebihan.

 Penyebab

Penyebab ikan Koi mengalami cloudy eyes diantaranya yaitu adanya infeksi bakteri,
mengalami katarak atau kekurangan jenis makanan yang tepat. Itulah mengapa Anda diminta
untuk memvariasikan makanan ikan Koi, dan tidak terlalu memberi mereka makanan berkualitas
dengan filler yang lebih sedikit.Biasanya pada kasus yang sangat jarang, mata berawan atau
cloudy eyes bisa disebabkan oleh adanya cacing pada mata, tetapi di lain sisi, juga bisa terjadi
yang namanya kerusakan fisik akibat mata menabrak sesuatu di kolam.

 Pengobatan

Pengobatan ikan Koi yang menderita cloudy eye bisa dilakukan dengan menggunakan obat
yang memang diformulasikan khusus untuk mengatasi masalah jamur dan bakteri seperti
MedFinn dan atau Mela-Fix.Mela-Fix merupakan obat yang terbuat dari ekstrak minyak pohon
Melaleuca yang sebagian besar habitatnya ada di Australia serta punya sifat anti-bakteri yang
sangat alami.

12. Dropsy

Dropsy merupakan jenis penyakit ikan Koi yang umumnya disebut gembur atau gembul, dan
bisa dikenali mulai dari bagian sisiknya, dan badan ikan. Ikan koi yang menderita penyakit ini
biasanya kesulitan berenang, bernafas dan perutnya cenderung mengalami pembengkakan karena
penyakit.

Sumber : (https://gdmorganic.com/penyakit-ikan-koi/)
 Gejala

Adapun gejala dari penyakit dropsy yaitu adanya pembengkakan atau pengangkatan sisik
hingga mata ikan sering menonjol. Apabila Anda melihat gejala ini terjadi pada ikan, langsung
saja dipisahkan dari yang lainnya.

 Penyebab

Apa yang menjadi penyebab dari dropsy memang belum diketahui secara pasti, tetapi dugaan
terkuat yaitu karena adanya infeksi bakteri, seperti aeromonas, myobakteri, atau parasit seperti
Hexamita dan juga virus yang bisa jadi juga menginfeksi secara bersamaan. Tak hanya karena
bakteri dan virus saja, penyakit dropsy pada ikan Koi juga bisa muncul akibat infeksi ginjal,
kondisi air kolam yang jorok dan lain sebagainya. Ikan yang terinfeksi penyakit ini akan
menahan cairan di dalam sel tubuh, dan membuat sistem peredaran darah jadi terganggu. Apabila
sudah sangat parah, maka besar kemungkinan ikan itu mengalami kematian.

 Pengobatan

Termasuk penyakit terminal, maka untuk bisa mengobati penyakit ini, Anda dianjurkan
menggunakan MedFinn atau Debride RX, supaya penyakit dropsy yang menyerang ikan Koi
tidak terlalu parah.

13. Koi Herpes Virus (KHV)

Penyakit ini disebabkan oleh virus yang sangat kuat, dan menimbulkan banyak efek, salah
satu diantaranya yaitu mengelupaskan kulit ikan yang membuat Koi rentan pada infeksi bakteri.
Untuk itu apabila melihat ikan Koi ini mengalami gejala penyakit ini harus segera diobati.
Sumber : (https://gdmorganic.com/penyakit-ikan-koi/)

 Gejala

Gejala dari penyakit herpes yaitu ikan Koi akan lesu dan memiliki luka dan lesi pada bagian
kulit, insang dan siripnya.  Tetapi yang paling utama adalah bagian lesi insang yang menjadi
salah satu indikasi Koi Herpes Virus yang lebih pasti. Virus ini bisa menular dan menjadi pemicu
kematian tertinggi pada ikan Koi.

 Penyebab

Penyebab dari Koi Herpes Virus yaitu virus yang berasal dari amily alloherpesviridae
(Double stranded DNA) dengan diameter sebesar 170 – 20 nm, dimana nukleusnya berukuran
100-110 nm yang berbentuk icohedral.  

 Pengobatan

Apabila ingin melakukan pengobat ikan Koi yang terserang virus Herpes, Anda bisa
menaikkan kadar konsentrasi garam sekitar 0,45% dari biasanya, dan menaikkan suhu air sedikit
demi sedikit untuk setiap jamnya hingga mencapai 30 derajat Celsius. Ikan Koi harus tetap
dalam keadaan seperti itu selama 4 hari dan tetap diberikan obat MedFinn.

14. Penyakit kurus (skinny disease)

Penyakit ini sering kali menipu dan terlihat seperti biasa, karena gejala yang ditimbulkan
mungkin tidak terlalu tampak, dan mungkin Anda hanya menganggap memang ikan Koi itu
tubuhnya kurus. Namun hati-hati, kenali gejalanya dengan baik supaya bisa membedakan, mana
yang terkena penyakit kurus dan mana yang memang tubuhnya kecil.
Sumber : (https://gdmorganic.com/penyakit-ikan-koi/)

 Gejala

Gejala ikan Koi yang menderita penyakit kurus adalah kepalanya terlihat jauh lebih besar
dibandingkan dengan bagian tubuhnya yang lainnya.

 Penyebab

Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri yang akhirnya membuat insang ikan tampak
seperti tersedot ke dalam.

 Pengobatan

Untuk mengobati ikan Koi yang menderita penyakit kurus, sebaiknya memberikan tambahan
ke pakannya. Tetapi, jika tidak berhasil dan infeksi terus berlanjut, cobalah untuk menambahkan
erythromyclin ke makanan ikan untuk bisa membersihkan infeksi dengan cepat.

15. Ulcer (borok)

Ulcer atau borok merupakan penyakit lainnya yang juga sering dialami oleh ikan Koi yang
menyebabkan sisik menjadi merah, dan disebabkan oleh infeksi bakteri.

Sumber : (https://gdmorganic.com/penyakit-ikan-koi/)

 Gejala
Gejala yang ditimbulkan dari penyakit ulcer atau borok yaitu munculnya lubang atau borok
di bagian luar ikan, yang akhirnya membuat sisik menjadi hilang apabila tidak segera ditangani.

 Penyebab

Penyakit ulcer atau borok biasanya paling sering disebabkan oleh kualitas air yang buruk
dalam kolam, ditambah sistem kekebalan tubuh ikan Koi yang menurun atau sedang mengalami
stres pada musim tertentu akibat parasit pembawa bakteri.

 Pengobatan

Pengobatannya bisa dilakukan dengan mempertahankan kolam yang sehat dan bersih, serta
merawat borok menggunakan antibakteri topikal seperti panalog, untuk mencegah perkembangan
bakteri semakin meluas.

B. Hal yang Perlu Diperhatikan Meminimalisir Serangan Penyakit Ikan

1. Menjaga kebersihan air kolam, dengan memperhatikan kualitas pH dan warna air. Kualitas air
kolam juga terkendali dengan adanya bau amoniak yang dapat memunculkan serangan penyakit.

2. Menjaga padat tebar ikan, menjadi hal utama yang dilakukan oleh pembudidaya ikan air tawar
maupun ikan hias.Maka disarankan dapat menghitung kebutuhan benih dalam satu kolam,
sehingga pada tahap perawatan dapat meminimalisir serangan penyakit.

3. Memberikan pakan sesuai dosis dan kebutuhan. Sebab setiap ikan memiliki kebutuhan nutrisi
yang berbeda, serta teknis perawatan yang tepat.

4. Mempelajari gejala atau serangan penyakit dari ikan yang dibudidayakan. Walaupun setiap
ikan memiliki teknis perawatan yang sama namun perlakuan serangan penyakit dari setiap ikan
juga bnerbeda.

5. Menunjang kesehatan ikan dengan mengaplikasikan probiotik ikan atau suplemen maupun
vitamin. Ada beberapa kriteria yang harus didapatkan dalam memilih suplemen ikan salah
satunya:
 Meningkatkan sistem imun ikan.
 Mengandung bakteri apathogen untuk meminimalisir penyakit.
 Mengandung multivitamin lengkap.
 Menjadi kombinasi tepat untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pada pakan ikan.
 Terbuat dari bahan organik bahkan 100% organik yang berdampak bagus untuk
kesehatan ikan.

Beberapa poin diatas bisa didapatkan dalam satu suplemen yang memiliki kandungan yang
dibutuhkan ikan budidaya pada umumnya.Penggunaan produk GDM yaitu salah satunya
Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan ini menjadi salah satu pilihan tepat untuk
meminimalisir serangan penyakit ikan yang sangat merugikan.Tidak hanya mengaplikasikan
suplemen saja, namun juga diperlukan komposisi pemupukan kolam atau persiapan kolam
sebelum budidaya.Maka kombinasi produk organik salah satunya untuk menunjang kualitas
usaha budidaya ikan dalam skala besar.

BAB III
PENUTUP
C. KESIMPULAN
Indonesia akan memiliki prospek bisnis perikanan yang cerah 5 tahun mendatang jika
pelaku usaha, pemerintah dan para stakeholder yang terkait jika faktor-faktor seperti ketersediaan
modal, perekonomian global, kebijakan pemerintah, persaingan dengan negara lain, kondisi
politik negara, dan pangsa pasar dapat diperhatikan dan terpenuhi dengan baik. Setelah
memperhatikan kondisi dan permasalahan yang telah dihadapai, maka diperlukan inovasi dan
strategi kebijakan dalam pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan,
mengingat Indonesia sebagai negara kepulauan yang seharusnya memiliki wawasan kelautan
dalam pembangunan nasional.
Namun dibalik itu semua kerap terjadi pada pelaku budidaya perikanan yang tidak luput
dari suatu permasalahan yaitu salah satunya penyerangan berbagai penyakit terhadap ikan
budidaya para pengusaha perikanan yang dapat merugikan para pegusaha perikanan oleh karena
itu diperlukannya suatu pemahaman yang lebih banyak untuk mencegah terjadinya penyerangan
terhadap ikan-ikan yang di budidayakan oleh para pelaku pengusaha perikanan,dengan cara baik
itu bertanya kepada para ahli pembudidaya secara langsung maupun itu dengan memanfaatka
tekhnologi 4.0 dengan lebih banyak membrosing tentang pencegahan terjadinya penyerangan
penyakit terhadap ikan-ikan peliharaan maupun pembudidayaan.
Berbagai jenis ikan laut, ikan tawar, ikan hias dan di perairan Indonesia merupakan ikan-
ikan yang bernilai jual tinggi, baik di pasar domestic maupun ekspor. Khusus untuk ikan karang,
Indonesia bahkan menjadi produsen terbesar di dunia, baik ikan konsumsi, maupun ikan hias.
Ikan-ikan karang banyak diproduksi antara lain kerapu, kakap, napoleon, kakatua, ekor kuning,
beronang, kurisi dan berbagai jenis ikan hias tawar lainnya yang tidak kalah menarik
perhatian.Berangkat dari pengetahuan bahwa Indonesia merupakan produsen terbesar di dunia
maka sudah seharusnya, sektor perikanan tidak lagi dijadikan sektor ke sekian dari semua sektor
yang menunjang perekonomian Indonesia. Sektor perikanan harus didukung perkembanganya,
sehingga Indonesia benar-benar bisa menjadi sentra ikan di dunia.

Anda mungkin juga menyukai