OLEH:
EKA RELLIS, S.Pi
NIP. 19870201 201212 1 001
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan
karuniaNya penyusun dapat menyelesaikan booklet ini. Booklet ini berisi tentang Hama dan
penyakit Ikan Patin.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian penyusunan booklet ini.
Penyusun
A. Pendahuluan .............................................................................................. 1
A. Pendahuluan
Budidaya ikan patin adalah salah satu budidaya yang cukup menguntungkan. Dengan
modal yang terjangkau, usaha ini juga tidak membutuhkan waktu yang banyak. Namun
jangan salah, banyak juga kendala yang dialami para petani ikan patin. Salah satunya
adalah kematian ikan. Kematian ikan biasanya dikarenakan oleh faktor internal dan faktor
eksternal ikan. Faktor internal contohnya adalah dikarenakan ikan tidak bisa beradaptasi
dengan lingkungan kolam. Sedangkan kematian yang disebabkan oleh faktor eksternal
ikan contohnya adalah dikarenakan serangan dari ikan lain, serangan dari binatang lain,
ataupun disebabkan oleh penyakit. Banyak sekali penyakit yang menjangkit ikan patin.
Penyakit penyakit ini jika tidak segera diatasi bisa menyebabkan kematian pada ikan
Hama adalah organisme yang dapat menimbulkan gangguan pada ikan budi daya, baik
secara langsung maupun tidak langsung. Hama berupa predator (pemangsa), kompetitor
(penyaing) dan perusak sarana. Untuk menanggulangi serangan hama, lebih ditekankan
pada sistem pengendalian hama terpadu, yaitu pemberantasan hama yang berhasil, tetapi
tidak mengakibatkan kerusakan ekosistem. Dengan kata lain, apabila masih ada cara yang
dapat dilakukan dan ternyata memberikan hasil baik maka tidak perlu menggunakan obat-
sering menimbulkan masalah baru yang merugikan, misalnya lahirnya generasi penyakit
Tindakan pencegahan dengan mempersiapkan kolam yang optimal berupa pintu yang
tidak memungkinkan organisme lolos ke dalam kolam, menutup permukaan kolam, dan
1
memagar daerah sekitar kolam akan memberikan andil yang sangat besar dalam usaha
1. Insekta
mempunyai ukuran mata jaring kecil. Membersihkan rumput dan tumbuhan lain yang
ada disekitar kolam terpal juga merupakan tindakan yang efektif untuk merusak telur
dan larva insekta. Penutupan permukaan kolam terpal dengan jaring yang bermata
Katak yang kelaparran akan menelan benih ikan. Katal dapat diberantas dengan cara
menangkapnya satu per satu dengan mennggunakan jaring. Cara lain yang cukup
efektif dalam menanggulangi hama katak adalah dengan membuang telurnya yang
Burung dan mamalia pemakan ikan dapat dihentikan dengan cara memasang
pohon atau ke patok yang ditanam cukup dalam dan kuat agar tidak dibawa lari oleh
Cara lain dalam menanggulangi burung dan mamalia adalah dengan memasang umpa
ikan yang telah dibubuhi racun. Penggunaan umpan beracun ini harus hati-hati karena
dapat termakan oleh ikan pelihraan. Permukaan kolam terpal yang ditutup dengan
2
C. Penyakit Ikan Patin
Secara umum, penyakit yang enyerang ikan patin digolongkan kedalam dua golongan.
Pertama, penyakit non-infeki, yaitu penyakit yang timbul akibat adanya gangguan faktor
yang bukan patogen. Penyakit ini tidak menular. Kedua, penyakit akibat infeksi yang
1. Penyakit Non-infeksi.
Keracunan dan kekurangan gizi adalah contoh penyakit non infeksi yang dapat
ditemukan pada budi daya patin. Ada beberapa faktor yang menyebabkan ikan patin
keracunan, yaitu pemberian pakan yang berkualitas kurang baik atau terjadinya
pencemaran air media budi daya akibat tumpukan bahan organik atau sampah yang
kuarang bermutu.
Tanda-tanda ikan patin yang keracunan dapat dilihat dari tingkah lakunay yang
dapat dilihat dari bentuk tubuhnya yang kurus, kepala relatif besar, serta gerakan yang
kurang lincah.
Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan jika ikan patin keracunan adalah dengan
memberikan pakan yang sesuai dengan anjuran. Juga lingkunangan budi daya harus
tetap dijaga kebersihannya. Sementara itu, agar ikan patin tidak kekurangan gizi,
pakan harus diberikan dalam jumlah cukup serta berkandungan protein tinggi dan
Parasit
3
Penyakit yang sering menyerang ikan patin adalah penyakit bintikputih atau yang
lebih populer disebut white spot. Peyakit ini terjadi akibat infeksi ichtyophthirius
multifillis yang tergolong kedalam parasit. Penyakit ini umumnya menyerang ikan
Parasit ini sering dijumpai secara berkelompok dilapisan lendir kulit, sirip, dan
lapisan insang. Karena warnanya putih, penyakitnya disebut bintik putih. Gejala
tubuh yang sudah disebutkan diatas dan ikan berenang tidak normal.
Pencegahan paeda ikan-ikan patin yang berukuran lebi besar dapat dilakukan
dengan perendaman selama 24 jam dalam FMGO dengan dosis 10 ml/m3 air
seminggu sekali.
Bakteri
Jika terserang, lendir ditubuhya berukurang serta tubuh terasa kasar saat diraba.
Jika ikan patin yang telah terserang cukup parah, tindakan yang dilakukan adalah
dengan memusnahkan ikan tersebut agar tidak menulari ikan patin lainnya.
menit. Cara pengobatan lain dapat dilakukan adalah dengan merendam ikan
kedalam larutan Nitrofuran sebanyak 5-10 ppm selama 12-24 jam atau ke dalam
4
Selain dengan cara perendaman, pengobatan dapat pula dilakukan dengan cara
Jamur
penanganan yang kuran baik saat pemanenan atau saat pengangkutan. Jamur yang
menyerang ikan patin adalah dari golongan Achlya sp. dan Saprolegnia sp..
Ciri-ciri ikan patin yang terserang penyakit jamur adalah adanya luka di bagian
tubuhnya, terutama di tutup insang, sirip, dan bagian punggung. Bagian-bagian itu
Pencegahan penyakit jamur ini biasa dilakukan dengan menjaga kualitas air yang
sesuai dengan kebutuhan ikan serta menjaga ikan-ikan patin tidak mengalami
Jika telah terserang penyakit, rendamlah ikan tersebut kedalam larutan Malachite
Green Oxalate dengan dosis 2-3 gram/m3 air selama 30 menit. Agar ikan patin
benar-benar sembuh dari penyakit, pengobatan diulang sampai tiga hari berturut-
turut.
Penyakit ikan dapat didefinisikan sebagai segala sesuatu yang dapat menimbulkan
gangguan suatu fungsi atau struktur dari alat tubuh atau sebagian alat tubuh, baik secara
langsung maupun tidak langsung. Pada prinsipnya, penyakit yang menyerang ikan tidak
datang begitu saja, melainkan melalui proses hubungan antara 3 faktor, yaitu kondisi
lingkungan (kondisi air), kondisi inang (ikan budi daya) dan adanya jasad patogen (jasad
penyakit). Dengan demikian, timbulnya serangan penyakit ini merupakan hasil interaksi
5
yang tidak serasi antara lingkungan, ikan dan jasad/organisme penyakit. Interaksi yang
tidak serasi ini menyebabkan stres pada ikan sehingga mekanisme pertahanan diri yang
Di lingkungan alam, ikan dapat diserang berbagai macam penyakit. Demikian pula dalam
kerugian yang ditimbulkan pun sangat besar. Kerugian yang ditimbulkannya bergantung
pada beberapa faktor, antara lain umur ikan yang sakit, persentase populasi yang
1. Pencegahan
penyembuhan 100%, pengobatan juga membutuhkan biaya dan tenaga yang cukup
besar. Ada beberapa teknik pencegahan yang dapat dilakukan, yanitu secara mekanik,
kimia dan biologis. Tindakan pencegahan secara mekanik adalah upaya mencegah
Agar memberikan hasil yang memuaskan, pemilihan teknik pencegahan ini harus
2. Pembersihan kolam
parasit, virus, jamur, bakteri dan hama yang terdapat didalamnya. Dekontaminasi
kimia telah umum diterapkan. Bahan kimia yang sering digunakan adalah
3. Pembersihan peralatan
Dalam melakukan aktivitas budi daya ikan, pembudi daya menggunakan berbagai
peralatan sebagai alat bantu, seperti seer,baskom, ember, kantong plastik dan lain-
6
lain. Peralatan ini sering digunakan oleh organisme lain sebagai media untuk
peralatan yang akan atau telah digunakan segera dibersihkan agar kolam dan
oerganisme penyebab penyakit yang menempel pada alat tersebut dapat dihilangkan.
rendah sekitar 3-20 ppm selama 30 menit. Pembersihan alat juga dapat dilakukan
memelihara ikan-ikan tersebut dalam wadah khusus selama waktu tertentu. Dengan
cara ini, dapat diketahui apakah ikan tersebut bersih atau mengandung jenis
Cara lainnya adalah dengan membersihkan benih sebelum ditebar ke kolam. Benih
mg/liter air selama 30 menit atau dapat pula direndam dalam air garam dapur
Teknik lain untuk mencegah serangan penyakit pada ikan adalah meningkatkan
kekebalan (imunitas) pada ikan. Salah satu caranya adalah melakukan imunisasi, yaitu
terhadap infeksi penyakit. Peningkatan kekebalan tubuh ikan juga dapat dilakukan
pencelupan, penyemprotan atau melalui pakan. Vaksin adalah suatu antigen yang
digunakan untuk memvaksinasi ikan terbuat dari organisme penyakit yang telah
dilemahkan dengan menggunakan senyawa kimia tertantu. Jenis vaksin yang dapat
7
terhadap penyakit bercak merah yang disebabkan oleh bakteri Aeromonas hydrophila.
Caranya, benih ikan direndam dalam larutan vaksin selama 30 menit dengan dosis 1
ml vaksin dicampur dalam 10 liter air untuk 150 ekor benih. Vaksinasi ini mampu
memberikan kekebalan ikan selama 4 bulan dengan masa inkubasi 15 hari. Atau
penggunaan vitamin C dosis 250-500 mg/kg berat tubuh selama beberapa hari. Dapat
mg/1 untuk mempertahankan stamina ikan. Pada musim kemarau, petani ikan di Jawa
8
DAFTAR PUSTAKA
Aida, Siti Nurul, dkk. (1992/1993). Pengaruh Pemberian Kapur Pada MutuAir dan
Pertumbuhan Ikan Patin di Kolam Rawa Non Pasang Surut dalamProsiding
Seminar Hasil Penelitian Perikanan Air Tawar.
Sangkar di Kolam dengan Kualitas Air yang Berbeda dalam Proseding Seminar Hasil
Penelitian Perikanan Air Tawar 1991/1992, Balitkanwar, Bogor, 1992.
‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐, dan Asyari, Perawatan Larva Ikan Patin (Pangasius pangasius) Dengan
Sistem Resirkulasi dalam Proseding Seminar HasilPenelitian Perikanan Air
Tawar 1991/1992, Balitkanwar, Bogor, 1992.
‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐; Asyari (1992). Pendederan Benih Ikan Patin (Pangasius pangasius) dalam
Sangkar dalam Proseding Seminar Hasil Penelitian Perikanan Air Tawar
1991/1992, Balitkanwar, Bogor, 1992.
Susanto, Heru (1999). Budi Daya Ikan Patin. Jakarta: Penebar Swadaya, 1999 ).
Widiayati, Ani, dkk., Pegaruh Padat Tebar Induk Patin (Pangasius pangasius ) Yang
dipelihara di Karamba Jaring Apung dalam Proseding Seminar Hasil
Penelitian Perikanan Air Tawar 1991/1992, Balitkanwar, Bogor, 1992.