Anda di halaman 1dari 9

HAMA DAN PENYAKIT PADA IKAN HIAS

DISUSUN OLEH :
AHMAD RIYANTO
(19742006)

PROGRAM STUDI D3 BUDIDAYA PERIKANAN


POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG
LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas limpahan rahmat karena atas
berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah terstruktur ini. Saya
berharap dengan adanya makalah ini dapat menambah wawasan bagi kita semua tentang Hama
Dan Penyakit Pada Ikan Hias, kami juga berterimakasih kepada ibu dosen pembimbing kami
dalam mata kuliah Hama dan Peyakit Ikan yang telah memberi tugas makalah ini kepada kami.
Makalah ini jauh dari kata kesempurnaan, oleh karena itu kami minta maaf jika ada
kesalahan dalam penulisan makalah ini dan kami sangat mengharapakan masukan, kritik dan
saran demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami sendiri
dan pihak lain yang membacanya.

Bandar Lampung,1 Desember 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
Penyusun...........................................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
BAB I...............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................1
1.2 Tujuan....................................................................................................................................1
BAB II.............................................................................................................................................2
PEMBAHASAN..............................................................................................................................2
2.1 Hama dan Penyakit................................................................................................................2
2.2 Penanganan Hama Dan Penyakit...........................................................................................3
2.3 Pencegahan Hama Dan Penyakit...........................................................................................3
BAB III............................................................................................................................................5
PENUTUP.......................................................................................................................................5
3.1 Kesimpulan............................................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................6

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Budidaya ikan hias air tawar merupakan salah satu usaha agribisnis dengan prospek
yang cerah, karena potensi pasarnya masih sangat terbuka, baik pasar domestik, regional
maupun internasional. Hal ini dapat ditunjukkan oleh peningkatan ekspor ikan hias dari tahun
ke tahun.
Dengan keterbatasan lahan, intensifikasi merupakan pilihan untuk mengembangkan
kegiatan usaha budidaya dalam rangka meningkatkan produksi dan produktivitas. Dalam
intensifikasi budidaya, kepadatan ikan dalam wadah budidaya ditingkatkan seberapa kali
lipat, sehingga sangat berpotensi munculnya penyakit. Penyakit infeksi parasit merupakan
salah satu kendala dalam pengembangan usaha budidaya ikan termasuk ikan hias air
tawar. Penyakit parasiter menyebabkan penurunan kualitas dan kuantitas produk yang
berimplikasi pada kerugian ekonomi bagi pembudidayanya.
Pengendalian penyakit perlu dilakukan secara dini. Berkaitan dengan upaya
penanggulangan dan pemberantasan penyakit diperlukan informasi mengenai
jenis patogen, jenis ikan yang terserang dan waktu kejadiaannya (Hoffman 1987).
Ikan hias cukup dikenal oleh masyarakat sebagai hiasan aquarium. Perkembangan ikan hias di
Indonesia mengalami kemajuan yang terus meningkat, terutama ikan hias air tawar asli
Indonesia. Dari sekian banyak jenis ikan hias, tidak semuanya telah dapat dibudidayakan. Dalam
menternakkan ikan hias harus diperhatikan bahwa masing-masing jenis mempunyai sifat dan
kebiasaan hidup yang berbeda-beda, misalnya dalam cara pemijahan, bertelur ataupun menyusun
sarangnya.

1.2 Tujuan
1. Mengetahuin jenis hama dan penyakit pada ikan.
2. Cara penanganan saat terkena hama dan penyakit pada ikan.
3. Cara pencegahan agar ikan tidak terserang hama dan penyakit.
4. Pakan yang diberikan pada ikan hias

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Hama dan Penyakit
Hama adalah organisme pengganggu yang dapat memangsa, membunuh dan
mempengaruhi produktivitas ikan, baik secara langsung maupun secara bertahap. Hama bersifat
sebagai organisma yang memangsa (predator), perusak dan kompetitor (penyaing). Sebagai
predator (organisme pemangsa), yakni makhluk yang menyerang dan memangsa ikan yang
biasanya mempunyai ukuran tubuh yang lebih besar dari ikan itu sendiri. Hama sering
menyerang ikan bila masuk dalam lingkungan perairan yang sedang dilakukan pemeliharaan
ikan. Masuknya hama dapat bersama saluran pemasukan air maupun sengaja datang melalui
pematang untuk memangsa ikan yang ada.
Penyakit adalah terganggunya kesehatan ikan yang diakibatkan oleh berbagai sebab yang
dapat mematikan ikan. Secara garis besar penyakit yang menyerang ikan dapat dikelompokkan
menjadi dua, yaitu penyakit infeksi (penyakit menular) dan non infeksi (penyakit tidak menular).
Penyakit menular adalah penyakit yang timbul disebabkan oleh masuknya makhluk lain kedalam
tubuh ikan, baik pada bagian tubuh dalam maupun bagian tubuh luar. Makhluk tersebut antara
lain adalah virus, bakteri, jamur dan parasit. Penyakit tidak menular adalah penyakit yang
disebabkan antar lain oleh keracunan makanan, kekurangan makanan atau kelebihan makanan
dan mutu air yang buruk.
Hama dan penyakit juga bisa menyerang ikan hias. Hama biasanya menyerang anak ikan
dan induk ikan hias. Hama yang biasa menyerang ikan hias yang dibudidayakan oleh anggota
kelompok biasanya seperti : keong, keong sering berada di kolam budidaya ikan hias keberadaan
keong ini karena telurnya terbawa dengan enceng gondok, keong – keong tersebut memakan
telur ikan hias sehingga merugikan pembudidaya, pemberantasan hama keong inu dapat
dilakukan dengan dipungut dan dibuang.
Penyakit yang biasa menyerang untuk semua jenis ikan-ikan hias yang dibudidayakan
kelompok yaitu penyakit bintik putih/ white spot yang disebabkan oleh parasit ichtyophtirius,
biasanya kalau pada ikan hias pada tubuhnya akan terlihat bintik-bintik putih.

2
2.2 Penanganan Hama Dan Penyakit
Pengendalian hama dan penyakit sangat diperlukan untuk mencegah kerugian oleh
pembudi daya dan kerugian bagi orang banyak akibat mutu rendah dan penyakit yang
menyerang. Untuk itu perlu di lakukan pemberantasan hama dan penyakit dengan baik, terutama
pada saat pengolahan media budidaya. Penegndalian hama dan penyakit ikan hias dapat kita
tanggulangi dengan obat-obatan atau kimiawi. Adapun tekniknya sebagai berikut:
1. Pengendalian Hama dan Penyakit Pada Ikan – Perendaman.
Ikan yang diobati dengan cara ini dimasukkan kedalam jaring dan dicelupkan. Selain
ikan, telur juga dapat direndam. Waktu yang diperlukan dalam perendaman sesuai aturan.
Perendaman ini memakai dosis konsentrasi yang tinggi.
2. Pengendalian Hama dan Penyakit Pada Ikan – Pmbilasan.
Ikan dibilas sekaligus dilakukan pengantian air. Pembilasan menggunakan konsentrasi
yang tinggi.
3. Pengendalian Hama dan Penyakit Pada Ikan – Penyemprotan.
Bahan kimia yang dipakai yaitu pestisida. Petisida dipakai jika budidaya ditempatkan di
kolam atau tambak.
4. Pengendalian Hama dan Penyakit Pada Ikan - Pengobatan Melalui Makanan.
Jika ikan yang terserang belum kehilangan nafsu makan maka obat hendaknya dicampur
melalui makanan, yang diingat pemberian obat ini harus sesuai dosis.
5. Pengendalian Hama dan Penyakit Pada Ikan – Penyuntikan.
Penyuntikan biasanya dilakukan pada ikan-ikan yang berukuran besar atau induk-induk
ikan. Caranya dapat disuntikkan di bagian belakang dari rongga perut dan dibagian
tengah otot punggung dekat sirip punggung.

2.3 Pencegahan Hama Dan Penyakit


Pencegahan merupakan langkah yang paling efektif untuk menekan resiko hama dan
penyakit ikan nila, karena bila hama dan penyakit sudah menyerang, biaya penanggulangannya
akan lebih besar. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah serangan hama dan
penyakit ikan nila, diantaranya :
1. Pengolahan dasar kolam, yaitu pengeringan, pengapuran dan pemupukan. Pengeringan
dilakukan dengan menjemur dasar kolam setiap kali hendak memulai budidaya. Sinar
matahari bisa membunuh sebagian besar hama dan penyakit yang mungkin ada pada
3
periode budidaya sebelumnya. Pengapuran dasar kolam juga membantu mematikan
sebagian penyakit.
2. Memasang filter atau saringan pada pintu pemasukan air untuk mencegah sebagian hama
dan vektor pembawa penyakit masuk ke dalam kolam
3. Lakukan secara rutin pemberantasan hama secara mekanis (diambil atau dibunuh) dan
pemberantasan hama secara biologis (mempertahankan predator alami hama). Apabila
hama tetap membandel bisa dipertimbangkan menggunakan obat-obatan kimia. Gunakan
bibit ikan nila unggul yang tahan terhadap penyakit.
4. Mengurangi kepadatan ikan agar tidak terjadi kontak antar ikan secara langsung. Dengan
jarangnya populasi, kadar oksigen terlarut dalam air kolam akan lebih banyak.
5. Berikan pakan dengan takaran yang tepat untuk menghindari terjadinya penumpukan sisa
pakan dalam kolam. Sisa pakan akan membusuk sehingga menurunkan kualitas
lingkungan kolam dan menjadi tempat berkembangbiaknya bibit penyakit.
6. Lakukan penanganan ikan secara hati-hati pada saat penebaran atau pemindahan antar
kolam, agar ikan tidak terluka yang memicu infeksi penyakit.

A. Pakan yang diberikan pada ikan Hias


Pakan yang diberikan pada ikan cupang sangatlah mudah ditemukan bahkan pakan
tersebut menjadi hama bagi kita namun tidak bagi ikan cupang, ikan cupang dapat memakan
jentik nyamuk,cacing darah,kutu udara,cacing sutra,kuning telur rebus, artemia dan kutu air.

BAB III
4
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Hama bersifat sebagai organisma yang memangsa (predator), perusak dan kompetitor
(penyaing). Secara garis besar penyakit yang menyerang ikan dapat dikelompokkan menjadi dua,
yaitu penyakit infeksi (penyakit menular) dan non infeksi (penyakit tidak menular).
Hama yang biasa menyerang ikan hias yang dibudidayakan oleh anggota kelompok
biasanya seperti : keong, keong sering berada di kolam budidaya ikan hias keberadaan keong ini
karena telurnya terbawa dengan enceng gondok, keong – keong tersebut memakan telur ikan hias
sehingga merugikan pembudidaya, pemberantasan hama keong inI dapat dilakukan dengan
dipungut dan dibuang. Penyakit yang biasa menyerang untuk semua jenis ikan-ikan hias yang
dibudidayakan kelompok yaitu penyakit bintik putih/ white spot yang disebabkan oleh parasit
ichtyophtirius, biasanya kalau pada ikan hias pada tubuhnya akan terlihat bintik-bintik putih.
 Penanganan Hama Dan Penyakit
Adapun tekniknya sebagai berikut:
1. Pengendalian Hama dan Penyakit Pada Ikan – Perendaman.
2. Pengendalian Hama dan Penyakit Pada Ikan – Pmbilasan.
3. Pengendalian Hama dan Penyakit Pada Ikan – Penyemprotan.
4. Pengendalian Hama dan Penyakit Pada Ikan - Pengobatan Melalui Makanan.
5. Pengendalian Hama dan Penyakit Pada Ikan – Penyuntikan.
 Pencegahan Hama Dan Penyakit
Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah serangan hama dan penyakit ikan nila,
diantaranya :
1. Pengolahan dasar kolam
2. Memasang filter atau saringan pada pintu pemasukan air
3. Rutin pemberantasan hama secara mekanis dan biologis
4. Mengurangi kepadatan ikan
5. Memberikan pakan dengan takaran yang tepat
6. Lakukan penanganan ikan secara hati-hati

5
DAFTAR PUSTAKA
Debby Anggina, dkk. 2017 Analysis of Ornamental Fish Farming Member Of Group Diamond
Fish Club In Tampan Village Districts Payung Sekaki Pekanbaru City Riau Province.
Universitas of Riau

M. Alifuddin, dkk. 2003. PARASIT PADA IKAN HIAS AIR TAWAR (IKAN CUPANG,
GAPI DAN RAINBOW) Parasites in Fresh Water Ornamental Fish (Cupang, Guppy and
Rainbow Fish). Jurnal Akuakultur Indonesia, 2(2): 93-100

http://dkp.jatengprov.go.id/index.php/artikel/blpkil/pencegahan-hama-dan-penyakit-ikan-nila-
oreochromis-nilo

Anda mungkin juga menyukai