Anda di halaman 1dari 30

PENYAKIT DAN HAMA PADA

BUDIDAYA IKAN
Penyakit
Keadaan fisik, morfologi atau fungsi
yang mengalami perubahan dari
kondisi normal karena beberapa
penyebab (internal dan eksternal)

Penyakit Internal: Genetik, sekresi


internal, imunodefisiensi, syaraf,
dan metabolik
Penyakit eksternal: Patogen dan
non pathogen
Kelompok penyakit:
KONSEP TERJADINYA PENYAKIT

Patogen:
-Virus
-Bakteri
Inang: -Parasit
-Genetik -Jamur
-Nutrisi/pakan
-Stadia/
Umur Faktor Lingkungan
-Stress 1.Bahan Beracun
-Amoniak, Sulfida,
Pestisida,dll
2.Fluktuasi Lingkungan
-Salinitas, pH, DO,Suhu,
Kekeruhan yang besar
PENCEGAHAN MELALUI LINGKUNGAN:
1. Kondisi kualitas air yang baik
→ Menjaga pH, suhu, dan DO pada kisaran yang
dibutuhkan ikan
2. Pakan dengan kualitas yang baik
→ Memilih kebutuhan nutrien yang sesuai bagi ikan yang
dibudidaya
3. Penerapan sanitasi dan hygien yang baik
→ Disinfeksi peralatan sebelum dan sesudah digunakan,
pembuangan sisa pakan
4. Keberadaan ikan liar
→ Adanya Kompetitor, dan predator
PENCEGAHAN MELALUI LINGKUNGAN:
5. Vektor Pest control
→ Pengontrolan organisme penyebab penyakit
6. Pengaturan Air
→ Kondisi Kualitas air terjaga
7. Tindakan Karantina dan Pemusnahan
→ Mencegah penularan penyakit ikan dengan pemisahan
ikan yang menunjukkan tanda-tanda berpenyakit
8. Monitoring
→ Melihat gejala penyakit yang timbul, perubahan tingkah
laku, penurunan nafsu makan dan perubahan warna tubuh
PENCEGAHAN MELALUI LINGKUNGAN:
9. Saluran Air
→ Penggunaan teknologi penghambat penyebaran
penyakit antar kolam melalui saluran air
10. Seleksi Umur dan Padat Tebar
→ Agar tidak terjadi kanibalisme yang memicu timbulnya
penyakit dan kematian
PENCEGAHAN MELALUI IKAN ITU SENDIRI:
1. Manipulasi Genetik
→ Manaipulasi genetik untuk menghasilkan ikan tahan
penyakit, dan pertumbuhan cepat
2. Imunisasi
→ Meningkatkan daya tahan tubuh ikan yang akan berlajut
kepada keturunannya
3. Pencegahan Stress
→ Suatu keadaan hewan tidak mampu mengatur kondisi
fisiologis yang normal karena berbagai faktor merugikan
yang mempengaruhi kondisi kesehatannya (penyebab
lingkungan/fisik, kimia, biologi)
4. Pengaturan Kepadatan
→ Kepadatan penebaran disuseaikan dengan luasan kolam
ORNANISME PARASIT/PENYAKIT PARASITER

a. Cacing

b. Crustacea

c. Protozoa
ORGANISME PARASIT/PENYAKIT PARASITER

Infeksi primer

Infeksi sekunder
 Penyakit non infeksi
• Penyakit yang timbul akibat adanya
gangguan faktor yang bukan patogen, jadi
tidak menular sebagian besar karena
keracunan dan kekurangan gizi
• Indikasi ikan lemah dan berenang tidak
normal dipermukaan air
• Untuk menghindarinya yaitu harus selektif
dalam pemberian pakan yang berprotein
tinggi dan kualitas air yang baik.
 Ichthyopthirius mulitifilis (protozoa).
Parasit menempel pada lapisan lendir
dan menghisap sel darah merah dan
pigmen kulit.
 Gejala pada ikan
• Produksi lendir berlebihan
• Adanya bintik-bintik putih
• Frekuensi pernafasan meningkat
• Pertumbuhan terhambat
Jenis jenis penyakit ikan
 Penyakit akibat infeksi (gangguan
organisme patogen)
• Parsit, jamur, bakteri atau virus
• Beberapa penyakit karena virus : infection
pancreatic necrosis (IPN), Viral Hemorrhagic
Septicemia (VHS), channel catfish virus
(CCV), infection haemopotic necrosis (IHN)
Penyakit disebabkan oleh bakteri
Penyakit oleh jamur
Penyakit oleh parasit
 Cyclochaeta domerguei
 Mycobulus pyriformis
 Dactylogyrus sp dan gyrodactilus sp
 Lernea sp
 Argulus indicus
 Saprolegnea sp dan achlya sp
 Aeromonas sp
• Penyakit kulit dan sisik
• Organisme yang menyerang sisik dan kulit
berasal dari golongan bakteri virus jamur.
Jamur biasanya akan terlihat bercak bercak
putih, kelabu atau kehitam-hitaman pada
kulit ikan.
• Ikan yang terserang penyakit pada kulit
akan terlihat lebih pucat, luka, inflamasi
(peradangan), pendarahan (haemorrhages)
dan perubahan abnormal produksi lendir.
Berdasarkan daerah penyerangan parasit
pada tubuh ikan

• Penyakit pada insang


 Penyakit ini menyebabkan ikan sulit bernafas,
tutup insang mengembang dan warna insang
pucat.terdapat bintik-bintik merah karena
pendarahan kecil (peradangan).

Penyakit pada organ dalam


penyakit ini mengakibatkan perut ikan
membengkak atau menjadi lebih kurus dengan
sisik-sisik berdiri yang berdiri (penyakit dropsy).
.
 Akut : infeksi terjadi dengan cepat sehingga
ikan mati tanpa menunjukkan gejala yang
jelas
 Kronis : infeksi terjadi secara perlahan-lahan
dengan gejala pembengkakan rongga tubuh
disertai ulcler dan exophthalmia
 Laten : infeksi terjadi sangat lemah sehingga
ikan tampak tidak menunjukkan gejala
penyakit, tetapi berpotensi sebagai pembawa
(carrier)
Hama

Organisme pengganggu yang dapat


memangsa, membunuh, dan
mempengaruhi produktivitas ikan, baik
secara langsung maupun bertahap
Hama dapat dikelompokkan
menjadi beberapa macam,
yaitu :
 Pemangsa (Predator)
 Penyaing (Kompetitor)
 Perusak
PEMANGSA (PREDATOR)

Hewan yang secara langsung membunuh


dan memakan spesies yang di pelihara
sehingga ikan/udang yang dibudidaya
dalam petakan menjadi berkurang
contoh : aves (burung), reptil
(buaya, ular), insect air ( kini-kini,
ucrit, kumbang air) dll
PENYAING (KOMPETITOR)

 Kebutuhan  Kebutuhan
makan oksigen
Contoh:
• Cacing: Dendronereis sp.(Palolo)
• Udang-udangan non budidaya: Mesopodopsis (Jambret), Metapenaus

monoceros (Udang api-api), dll


• Serangga : Chironomus sp.
• Siput (Moluska)
• Ikan non budidaya : ikan gabus, belut, dll
PERUSAK
 Kerugian menimbulkan
kerusakan pada tanggul
(tambak/kolam tanah) sehingga
menyebabkan kebocoran

 Contoh : kepiting (Scylla serrata)


dan udang pantus (Thalassina sp)
Pengganggu/pencuri:

1. Manusia yg kurang baik dalam


mengelola ikan (sampling, panen)
2. Pencuri (hama kepala itam)
Penyebab munculnya hama:
1. Persiapan lahan yang kurang baik:
missal: tidak dilakukan pengapuran
2. Konstruksi wadah
wadah outdoor memudahkan hama
masuk
3. Letak wadah budidaya
wadah budidaya yg berdekatan dengan
tempat hidup hama (dekat dg sungai)
memudahkan masuknya hama
Prosedur Pengendalian Hama

 Kimia  Fisik
C Pengolahan Pengeringan dasar tambak
Tanah
a
r
a Perbaikan Penyumbatan lubang,
pemberian pagar
Pematang pada pematang

F Penyaringan
Penyaringan air di
I Air yang pintu inlet
s Masuk
I
Mekanik
k (Penangkapan
langsung)
Cara Kimia
• Cara kimiawi dapat digunakan tetapi
tetap harus hati-hati dalam pemilihan jenis
maupun dosis yang digunakan

•Cara kimiawi lebih menguntungkan dalam


hal tenaga dan waktu.
C
a Kelebihan : daya racun sangat tinggi
Bahan sintetik
r Kelemahan: Sulit mengalami
penguraian secara alami, sehingga
Contoh: pestisida
a dapat membunuh ikan yang
dibudidayakan

K
I
m Ekstrak tumbuhan Kelebihan : cepat terurai dialam,
sehingga ramah lingkungan

I Contoh: ekstrak akar tuba, Kelemahan: sulit diukur secara pasti

biji teh, daun tembakau


a
Bahan ekstrak tumbuhan untuk
penanggulangan hama
Bahan Organik Bahan Aktif Dosis
Akar tuba Rotenon 10 kg/ha

Biji Teh Saponin 150-200 kg/ha

Tembakau Nikotin 200-400 kg/ha

Sumber: buku “Budidaya Ikan” DEPDIKNAS

Anda mungkin juga menyukai