Disusun oleh:
Rinata Entonnia Putri
NIM. 205080500111038
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat, karunia, serta hidayah-Nya, sehingga saya
dapat menyelesaikan makalah berjudul ‘Bakteri Vibrio Parahaemolyticus
Pada Ikan dan Udang’ sebagai salah satu prasyarat untuk memenuhi
tugas mata kuliah Parasit dan Penyakit Ikan tepat pada waktunya dan
dengan sebaik-baiknya. Melalui penyusunan tugas makalah ini, saya
berharap para pembaca dapat menambah wawasan serta pengetahuan
terkait pembelajaran mata kuliah Parasit dan Penyakit Ikan. Selain itu,
diharapkan makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
memerlukannya.
Sebagai penyusun, saya sepenuhnya sadar bahwa makalah yang
telah saya susun ini masih jauh dari kata sempurna. Maka dari itu, dengan
segala kerendahan hati saya sangat terbuka untuk menerima saran dan
kritik dari para pembaca sekalian. Adapun saran dan kritik dari pembaca
akan sangat membantu untuk menyempurnakan makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................iii
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................iv
BAB 1. PENDAHULUAN......................................................................1
1.3 Tujuan.....................................................................................2
BAB 2. PEMBAHASAN........................................................................3
BAB 3. PENUTUP................................................................................9
3.1 Kesimpulan...............................................................................9
3.2 Saran.......................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................11
LAMPIRAN........................................................................................12
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 1. Bakteri Vibrio parahaemolyticus (Chiang et al., 2005)...........3
Gambar 2. Udang normal (a); nekrosis pada kepala dan bercak hitam
pada kaki renang (b); bercak hitam pada kaki jalan dan ekor serta
nekrosis pada kepala (c); kulit rusak, nekrosis pada seluruh tubuh, dan
bercak hitam pada bagian kepala (d) (Jannah et al., 2018)......................4
Gambar 3. Bakteri V. Parahaemolyticus yang dikultur pada media TSB
(Yoon dan Lee, 2019)............................................................................5
Gambar 4. Pengaruh suhu dan salinitas terhadap keberadaan bakteri V.
Parahaemolyticus (Puspitasari et al., 2020).............................................6
Gambar 5. Pengaruh pH, NH3, NH4, dan NO2 terhadap keberadaan
bakteri V. Parahaemolyticus (Puspitasari et al., 2020)..............................7
Gambar 6. spons Agelas clathordes (iNaturalist, 2021)..........................8
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
Lampiran 1. Jurnal Arrazy & Primadini (2021).....................................12
Lampiran 2. Jurnal Azhari et al. (2018)...............................................12
Lampiran 3. Jurnal Chiang et al. (2005)..............................................13
Lampiran 4. Jurnal Jannah et al. (2018).............................................13
Lampiran 5. Jurnal Kusmarwati et al. (2017).......................................14
Lampiran 6. Jurnal Mulyani et al. (2013).............................................14
Lampiran 7. Jurnal Puspitasari et al. (2020)........................................15
Lampiran 8. Jurnal Yoon & Lee (2019)...............................................15
BAB 1. PENDAHULUAN
1
ikan juga dapat berasal dari degradasi mutu lingkungan budidaya yang
semakin buruk, yang disebabkan oleh kegiatan budidaya itu sendiri
maupun dari luar lingkungan budidaya (Mulyani et al., 2013). Timbulnya
penyakit akibat lingkungan tersebut pada dasarnya sebagai akibat
terganggunya keseimbangan dan interaksi antara ikan, lingkungan yang
buruk, dan pathogen yang berkembang sehingga menyebabkan penyakit.
Maka dari itu, disusunlah makalah ini sebagai bentuk kajian tentang
bakteri yang menyerang ikan khususnya bakteri Vibrio parahaemolyticus
beserta cara penanggulangan dan penyembuhannya.
1.3 Tujuan
1. Mengetahui definisi bakteri Vibrio parahaemolyticus.
2. Mengetahui morfologi bakteri Vibrio parahaemolyticus.
3. Mengetahui faktor pemicu munculnya bakteri Vibrio
parahaemolyticus di perairan.
4. Mengetahui upaya pencegahan dan pengobatan ikan atau udang
yang terinfeksi bakteri Vibrio parahaemolyticus.
2
BAB 2. PEMBAHASAN
3
optimal pada suhu 37oC dengan waktu generasi hanya 9-10 menit
(Charles-Hernandez, 2006).
Gejala-gejala yang timbul pasca udang diinfeksi oleh V.
parahaemolyticus yaitu tubuh berwarna pucat, kaki memerah, ekor
memerah, ekor merah kecoklatan lalu geripis, karapas lunak, usus kosong,
serta timbulnya bercak hitam pada tubuh khususnya kepala dan ekor serta
kaki renang. Selain itu, bakteri ini menyebabkan matinya jaringan otot
(nekrosis) hampir di seluruh tubuh udang yang ditandai dengan
berubahnya warna tubuh menjadi kemerahan. Usus kosong pada udang
yang terinfeksi bakteri Vibrio parahaemolyticus disebabkan karena
kurangnya nafsu makan pada udang.
Gambar 2. Udang normal (a); nekrosis pada kepala dan bercak hitam
pada kaki renang (b); bercak hitam pada kaki jalan dan ekor serta
nekrosis pada kepala (c); kulit rusak, nekrosis pada seluruh tubuh, dan
bercak hitam pada bagian kepala (d) (Jannah et al., 2018).
4
perlakuan yang diberikan, misalnya kejutan suhu panas. Pengaruh kejutan
suhu panas pada morfologi permukaan bakteri Vibrio parahaemolyticus
menyebabkan perluasan lubang dinding sel dan gangguan pada sel. Sel
bakteri yang belum diberi perlakuan kejut suhu panas memiliki permukaan
dinding sel yang tampak lebih halus (Chiang et al., 2005). Adapun
klasifikasi bakteri Vibrio parahaemolyticus adalah sebagai berikut:
Kingdom : Bacteria
Filum : Proteobacteria
Kelas : Gammaproteobacteria
Ordo : Vibrionales
Famili : Vibrionaceae
Genus : Vibrio
Spesies : Vibrio parahaemolyticus
5
menyebabkan air lebih cepat menguap dan meningkatkan salinitas air
sehingga meningkatkan populasi bakteri pathogen seperti Vibrio
parahaemolyticus. Hasil penelitian yang dimuat dalam artikel ilmiah
Puspitasari et al. (2020) menjelaskan bahwa populasi bakteri Vibrio
parahaemolyticus dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti suhu,
salinitas, dan suspensi air. Diantara ketiga faktor tersebut, salinitas air
memiliki korelasi yang signifikan dengan poulasi bakteri ini (P<0,05),
sedangkan suhu tidak memiliki korelasi yang signifikan (P>0,05).
6
Gambar 5. Pengaruh pH, NH3, NH4, dan NO2 terhadap keberadaan
bakteri V. Parahaemolyticus (Puspitasari et al., 2020)
7
Oxytetracycline, Tetracycline, Tuinolones, Tulphonamides, dan
Trimethoprim. Namun, krisis resistensi antibiotik telah memunculkan
kesadaran menggunakan antibiotik dari bahan alami untuk mengobati
penyakit ikan dan udang yang diakibatkan oleh bakteri Vibrio
parahaemolyticus ini. Antibiotik dari bahan alami dipilih karena mudah
terurai dan tidak meninggalkan residu. Selain itu, bahan-bahan alami
seperti spons memiliki kemampuan spesifik untuk menembus dinding sel
bakteri sehingga sangat berpotensi digunakan sebagai bahan antibakteri.
Penelitian yang dilakukan pada spons A. clathordes menunjukkan hasil
bahwa spesies spons tersebut memperlihatkan aktivitas antibakteri
terhadap Vibrio parahaemolyticus dengan zona hambat makin besar
seiring dengan meningkatnya konsentrasi ekstrak spons A. clathordes
yang diberikan.
8
BAB 3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah berjudul “Bakteri Vibrio
parahaemolyticus Pada Ikan dan Udang” ini adalah sebagai berikut:
3.2 Saran
Pengetahuan tentang parasit dan penyakit ikan khususnya yang
ditimbulkan oleh bakteri Vibrio parahaemolytichus pada ikan dan udang
yang dibudidayakan sangatlah penting untuk menunjang pengetahuan
terkait bidang mata kuliah Parasit dan Penyakit Ikan. Banyak sekali studi
9
kasus yang membahas tentang bakteri pada kolam budidaya yang telah
dilakukan oleh banyak ilmuan maupun akademisi. Oleh karena itu,
diperlukan lebih tulisan ilmiah dengan menggunakan lebih banyak literatur
acuan agar dapat menambah informasi dan wawasan tentang bakteri
Vibrio parahaemolytichus pada ikan dan udang serta upaya
penanggulangannya untuk pengembangan akuakultur agar meningkatkan
pengetahuan yang menunjang kegiatan budidaya.
10
DAFTAR PUSTAKA
11
LAMPIRAN
12
Lampiran 3. Jurnal Chiang et al. (2005)
13
Lampiran 5. Jurnal Kusmarwati et al. (2017)
14
Lampiran 7. Jurnal Puspitasari et al. (2020)
15